kbk respirasi (psik 11_12)

Upload: nona-nda

Post on 05-Apr-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    1/118

    SISTEM RESPIRASIProgram Studi Ilmu Keperawatan

    dr. Sudiarto MS.

    Laboratorium Ilmu Faal

    Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    2/118

    2

    Tujuan dan Fungsi

    Fungsi Utama Respirasi :

    Menyediakan O2 untuk jaringan tubuhdan membuang CO2. Untuk mencapai

    tujuan ini terdapat 4 aktifitas respirasi: Ventilasi

    Difusi O2 dan CO2 antara alveoli dan darah.

    Transport O2 dan CO2 dalam darah-cairantubuh dan sel

    Pengaturan pernafasan dan hal-hal lain daripernafasan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    3/118

    3

    PEMBAGIAN SALURAN NAFAS

    Berdasar anatomi:Saluran nafas bagian atas tdd : ronggahidung, nasopharynx dan larynxSaluran nafas bagian bawah; trachea,

    bronchi, bronchioli dan percabangannyasampai alveoli

    Berdasar fungsionalnya:

    Area konduksi: sepanjang saluran nafasberakhir sampai bronchioli terminalis

    Area fungsional atau respirasi: mulaibronchioli respiratory sampai alveoli

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    4/118

    4

    STRUKTUR SALURAN NAFAS

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    5/118

    Struktur Organisasi Sistem Pernafasan

    Sistem respirasi terdiri dari:

    Saluran pernafasan dan paru atau area konduksi danarea respirasi terjadi pertukaran gas

    Area konduksi terdiri dari: Rongga hidung

    Mulut dan pharynx

    Larinx

    Trachea

    Bronchi

    Bronchioli 5

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    6/118

    Udara Pernafasan:

    Dihangatkan oleh sirkulasi darah

    Dibersihkan mukus dan silia Dilembabkan mukus sepanjang saluran pernafasan

    Partikel-partikel yang terjerat pada mukus digerakkan kearah pharinx berupa dahak dikeluarkan atau ditelan.

    6

    Rongga Hidung: Tempat masuknya udara pernafasan normal

    Udara mengalami: Penyaringan Penghangatan pelembaban

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    7/118

    MULUT & PHARINX

    Mulut juga merupakan alternatif masuknyaudara pernafasan, bila rongga hidungtersumbat, atau dibutuhkan pertukaran gas yangbesar pada saat olahraga (latihan)

    Obstruksi pada pharinx menyebabkantersumbatnya yang mendadak ventilasi

    Pengendalian saraf untuk lidah dan otot pharinx

    terganggu saat coma dan pada berbagaipenyakit saraf

    Misalnya pada keadaan lidah jatuh kebelakangdidalam pharinx dan menyumbat jalan nafas

    7

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    8/118

    Pembengkakan pharinx dapat disebabkan:

    Injury, infeksi atau reaksi alergi berat jugadapat sebagai penyebab obstruksi jalannafas, seperti adanya benda asing

    8

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    9/118

    EPIGLOTIS

    Terletak diatas pita suara (vocal card), tipis,bentuk seperti daun yang menutup laringselama proses menelan, mencegah makanandan cairan masuk ke dalam paru.

    Bila terjadi paralise partial atau total makanandan cairan dapat masuk ke trachea saatmenelan. Hal ini tidak mudah dikembalikan dan

    bila masuk kedalam paru dapat menyebabkankeadaan yang gawat/serius yang disebutAsparasi Pneumonia

    9

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    10/118

    LARINX Larynx menghubungkan pharinx dengan trachea.

    Dinding larinx diperkuat:

    Struktur tulang rawan, mencegah kolaps saatinspirasi

    Fungsi larinx:

    1. Berhubungan dengan bicara

    2. Berhubungan dengan pencegahan agar paruterhindar kemasukan benda selain udara

    Larynx merupakan pembatas saluran nafas bagian atasdan sering dikenal sebagai watchdog of shelung(penjaga paru)

    Bila ada benda selain udara, otot larynx berkontraksi dantertutuplah jalan nafas

    Pada keadaan tertentu, refleks batuk rangsang dimulaiuntuk menggerakkan benda keluar dari larinx

    10

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    11/118

    Paralisis (kelumpuhan)

    otot larynx, predisposisi pada seseorang untukterjadinya aspirasi benda asing masuk kedalamparu

    Trachea, bronkus, bronkhiolus

    terdapat 16 percabangan pertama sebagaisistem konduksi jalan nafas. Dilanjutkan dengan7 (tujuh/percabangan akhir sebagai zona (area)

    respirasi)

    11

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    12/118

    16 percabangan pertama dimulai trachea

    menjadi bronchus tingkat 1, 2 dan 3 Kemudian menjadi bronchiali dan sampai ke

    bronchiali terminalis

    Sedang 7 percabangan akhir sebagai zonarespirasi dimulai

    Bronchioli respiratory

    Alveolar

    Alveolar sacs

    alveoli12

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    13/118

    PercabanganTrachea Bronchial

    Terdiri dari: trachea, bronchi dan bronchiolus Trachea:

    berupa pipa yang bentuknya bulat yang lurus

    dan menghubungkan larynx dan bronchusutama.

    Dinding trachea didukung oleh tulang rawanyang berbentuk tapal kuda dimana menjaga

    mencegah kolapsnya trachea menghadapitekanan negatif rongga thorax.

    13

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    14/118

    Trachea: terbagi dalam primer bronchus (bronchusutama) kanan dan kiri

    Tiap bronchus masuk pada bagian paru yangdisebut: hilus

    Titik pada trachea terbagi menjadi dua bronchus,disebut Carina, disini terdapat inervasi sensorik

    untuk batuk dan bronchospasme ketika adarangsangan seperti saat ada tracheal succent.

    Bronchus primer kanan

    Lebih pendek, lebih besar

    Lebih lurus atau sudut lebih vertikal terhadaptrachea dibanding bronchus primer kiri yang lebihpanjang, lebih sempit, kelanjutan trachea, membuatsudut terhadap trachea.

    14

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    15/118

    Oleh sebab itu:bila dilakukan endotracheal tube untukmempertahankan jalan nafas pasien, ini harus

    hati-hati, bila pipa masuk ke dalam bronchuskanan maka menghalangi udara masuk paru kiridan menyebabkan kolaps paru

    Secara anatomis keadaan yang demikian

    menyebabkan benda asing akan cenderung lebihmudah masuk bronchus kanan dibandingbronchus kiri. Primer bronchus kanan dan kiri,akan terbagi menjadi: sekunder bronchus ataubronchus lobularis, yang mengsuplay tiap lobus

    paru Bronchus lobularis kanan tengah relatif lebih kecil

    ukurannya dan panjang, kadang-kadangpercabangannya berdekatan. 15

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    16/118

    Disini dikelilingi oleh saluran-saluran pembuluhlymph yang berasal dari lobus medius dan lobus

    bawah dan kadang-kadang mengalami obstruksi.

    Bronchus sekunder terbagi dalam bronchussegmental yang mensuplay broncho pulmunarysegment dari paru, dimana ada 10 (sepuluh)segmen kanan (paru kanan) dan 9 (sembilan)segmen paru kiri

    Segmen-segmen diidentifikasi sesuai letak dan

    merupakan unit-unit kecil parunya Kerusakan/lesi paru seperti aselaktasis dan

    pneumonia biasanya dikaitkan dengan lokalisasispesifik pada segmen broncho pulmonary

    16

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    17/118

    Bronchus bercabang-cabang menjadi bronchuskecil-kecil, kemudian menjadi bronchiolus terminalis,

    yang menjadi jalan nafas yang kecil-kecil Bronchus utama strukturnya seperti trachea, disini

    jalan nafas di pertahankan oleh cincin tulang rawan

    Pada bronchus didalam paru, dipertahankan olehtulang-tulang rawan pipip secara iregular. Dan padalevel tulang rawan tidak ada lagi, antara tulangrawan yang menyangga dan permukaan didapatkandua lapis otot yang menyilang

    Bronschospasme atau contriction menyebabkanpenyempitan bronchiolus dan menghambat jalannafas

    17

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    18/118

    PARU

    Paru jaringan lunak, berongga rongga

    Bentuk: seperti kubah, lonjong berhubungan satudengan lain didalam rongga

    Terbagi masing-masing oleh mediastinan diantarajaringan paru

    Mediastinem terisi oleh: Jantung, pembuluh darah, kelenjar lymph, serabutsaraf, kelenjar thymus dan esophagus

    Bagian atas paru berada pada bagian puncak ronggathorax disebut apex

    Bagian bawah paru terletak pada diaphragma dandisebut basis paru

    Paru kanan: basis paru terbagi dalam 3 lobus

    Paru kiri: terdiri 2 lobus

    18

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    19/118

    Paru selain berfungsi sebagaian organ

    respirasi sistem Fungsi yang lain:

    Menghasilkan vasoactive bradikinin, yg merubah

    angiotensin I menjadi angiotensin II Juga berfungsi sebagai organ resersoar

    (penyimpanan) darah

    Memproduksi heparin oleh sel pada kapiler paru

    19

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    20/118

    Lobulus Paru

    Pertukaran terjadi pada lobulus paru

    Disuplay oleh struktur untuk pertukaran gas dansirkulasi darah

    Pertukar gas terjadi mulai bronchioli terminalis,ductus alveolaris dan saccus alveolaris

    Darah masuk lobulus melalui arteri pulmunalisdan keluar lewat vena pulmonalis

    Sistem lymfatik pada seluruh lobulusmenggerakkan prosen plasma dan partikel-

    partikel yang ada pada ruang interstitial Saccus alveolaris berbentuk mangkuk-mangkuk

    yang didindingnya tipis, terbagi oleh septaalveolaris

    Sebagian besar sapta dialiri net work capiler paru

    20

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    21/118

    Yang berisi darah membawa udara atau O2 setelahberdifusi

    Terdapat sekitar 300 milyard alveoli pada paruorang dewasa, dengan total luas permukaansekitar 50 100 m2

    Pada bronchiolis merupakan saluran dengandibatasi dinding otot

    Alveoli-alveoli berhubungan satu dengan lain tidakdipisahkan dinding

    Sehingga tersusun sambung menyambung didalam struktur saccus alveolaris

    21

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    22/118

    STRUCTURE OF RESPIRATORY PASSAGEWAYS

    22

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    23/118

    23

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    24/118

    24

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    25/118

    25

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    26/118

    26

    VENTILASI

    Ventilasi pulmonal : Masuk keluarnya udara antaraatmosfir dengan alveoli paru.

    Prinsip fisika; udara mengalir dari tempat tekanan tinggike tempat bertekanan rendah. (paru adalah strukturelastis - dapat mengembang dan mengempis seperti

    balon, sesuai perubahan volume rongga dada). hukum Boyle (tekanan pada ruangan tertutup

    berbanding terbalik dengan volumenya).

    Paru dikelilingi lapisan tipis cairan pleura yang berfungsi

    sebagai pelumas bagi pergerakan paru dalam ronggathorax. Dibentuk dalam jumlah yang sama dengan yangdikeluarkan ke saluran limfatik.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    27/118

    27

    Bila rongga dada mengembang volume Paru akan

    meningkat dan tekanan udara paru akan turun maka

    udara luar akan masuk paru (Inspirasi) Bila volum thorax menurun, volume paru juga

    menurun, dan tekanannya meningkat sehingga udara

    keluar dari paru-paru (ekspirasi)

    Pada pernafasan normal (quiet breathing = eupnea),

    inspirasi berlangsung aktif oleh kontraksi otot. Pada

    ekspirasi berlangsung pasif oleh daya elastisitas

    (elastic recoil) jaringan. Saat latihan atau secara sadarmelakukan ekspirasi lebih kuat, terdapat tambahan

    aktifitas kontraksi otot.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    28/118

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    29/118

    29

    Pada saat ekspirasi normal(quiet ekspirasi) berlangsung

    pasif, terjadi relaksasi musculus:

    Diafragma sehingga melengkung ke atas (superior) Intercostalis eksterna sehingga sternum kembali ke

    posisi istirahat.

    Sedang pada ekspirasi kuat (dalam) terjadi konstraksi: M Intercostalis interna

    M Rectus abdominalis

    M Tranversus abdominis M Obligus eksterna

    M Obligus interna

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    30/118

    30

    Selama berlangsungnya ventilasi paru (pernafasan) yang

    berupa inspirasi dan ekspirasi terjadi perubahan:

    Volume paru

    Tekanan alveolus ( turun saat inspirasi (0-(-1) cm H2O,

    naik saat ekspirasi (0-(+1) cm H2O))

    Tekanan pleura (intra pleura)

    Tekanan Transpulmoner

    Beda tekanan alveolus dan pleura. merupakan beda

    tekanan alveoli dan tekanan permukaan luarparu.Merupakan nilai elastisitas dlm paru yg cenderung

    mengempiskan paru pd tiap titik pengembangan disebut

    tekanan daya lenting paru.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    31/118

    31

    Tekanan intra pleura

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    32/118

    32

    Compliance Paru

    Nilai pengembangan volume paru untuk setiap

    unit peningkatan tekanan transpulmoner. Nilai compliance total normal dari kedua paru

    dewasa 200 ml/cm tekanan air, bisa bervariasi

    sebanding dg berat badan orang tanpa lemak.Artinya setiap kali tekanan transpulmoner

    meningkat sebanyak 1 centimeter air maka

    terjadi pengembangan paru sebanyak 200mililiter.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    33/118

    33

    Diagram compliance

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    34/118

    34

    Diagram compliance menghubungkan perubahan

    volume paru dg perubahan tekanan transpulmoner.

    Hubungan ini berbeda pada waktu inspirasi maupun

    ekspirasi. Kedua kurva disebut kurva compliance

    inspiratorikdan kurva compliance ekspiratorik.

    Ciri khas diagram compliance ditentukan daya

    elastisitas paru, dibagi menjadi 2 bagian: Daya elastisitas jaringan paru,

    Daya elastis yang disebabkan oleh tegangan

    permukaan cairan yang membatasi dindingbagian dalam alveoli.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    35/118

    35

    Surfaktan

    Merupakan bahan aktif permukaan, bila meliputiseluruh permukaan cairan, akan sangatmenurunkan tegangan permukaan. Disekresi olehsel-sel Pneumocyte atau sel epitel alveolus tipe II,

    merupakan 10% dari seluruh permukaan alveoli. Dimana mempunyai permukaan hidrofilik yangmenghadap permukaan alveoli dan permukaanhidrofobik yang menghadap ke permukaan udara

    alveoli dan memberi efek menurunkan teganganpermukaan udara alveoli dan memberi efekmenurunkan tegangan permukaan 1/12 tegangan permukaan air murni, tergantungkonsentrasi dan orientasi molekul surfaktan

    P h Uk Al li d T k

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    36/118

    36

    Pengaruh Ukuran Alveoli pada Tekanan

    Pengempisan yang disebabkan oleh Tegangan

    Permukaan.

    Bila alveoli memiliki radius normal maka tekananpengempisan menjadi 2x. Arti pentingnya bagi bayiprematur yg kecil, mereka memiliki alveoli dgradius kurang dari 1/4 normal. Surfaktan normalnya

    mulai disekresi antara bulan ke-6 dan ke-7kehamilan sehingga banyak bayi prematur hanyasedikit atau tidak memiliki sama sekali surfaktandlm alveolinya. Karena itu paru pd bayi punya

    kecenderungan kolaps yg ekstrem. Hal ini berakibatsindrom gawat pernafasan ( Respiratory DistressSyndrome) pd bayi prematur yg bersifat fatal bilatidak diberikan pernafasan tekanan positif scrkontinyu.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    37/118

    37

    Kerja Pernafasan Untuk 3 Hal :

    Normal otot pernafasan hanya bekerja untuk

    menimbulkan inspirasi : Pengembangan paru melawan compliance dan

    elastisitas jar. dada (naik pada peny. paru fibrosis)

    Melawan viskositas jar. paru & jar. dada (resistensijaringan~naik pada peny. paru infeksi / radang)

    Melawan resistensi jalan nafas (naik pada penyakit

    obstruksi). Pada kondisi tertentu (Asma / kel. Obstruksi) kerja

    ekspirasi jauh lebih berat (resistensi jalan nafas >>

    pada ekspirasi dibanding inspirasi.)

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    38/118

    38

    Volume dan Kapasitas Paru

    Alat untuk mengukur volum paru ; spirometer. Tdd;drum yg dibalikkan di atas bak air, diimbangi beban.Dalam drum terisi gas untuk bernafas, biasanya

    udara atau oksigen dan sebuah pipa yangmenghubungkan mulut dengan ruang gas. Apabilaseseorang bernafas dg menggunakan spirometermaka drum akan naik turun dan terjadi perekaman

    yang dapat dilihat pada gulungan kertas yangberputar (spirogram).

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    39/118

    39

    Gambar Spirometri

    Volume Paru

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    40/118

    40

    Volume Paru

    Arti dari masing-masing volume :

    Vol. alun nafas atau tidal volume (TV) ; vol yg

    diinspirasi atau diekpirasi tiap kali bernafas normal,

    kira kira 500 mililiter pada rata2 orang dewasa muda

    Vol. cadangan inspirasi (IRV) ialah volume udara

    ekstra yang diinspirasi mel. inspirasi kuat setelahvolume alun nafas normal, mencapai 3000 mililiter

    volume cadangan ekspirasi (ERV) yaitu jumlah udara

    ekstra yang dpt diekspirasi oleh ekspirasi kuat setelahekpirasi alun, sekitar 1100 mililiter.

    volume residu (RV) yaitu volume udara yang tersisa

    dalam paru setelah ekspirasi maksimal.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    41/118

    41

    Kapasitas Paru

    Inspiration capacity (IC); TV +IRV, 3500 ml .

    Merupakan vol. udara yg dpt diinspirasi secara

    maximal setelah ekspirasi biasa

    functional residual capacity (FRC); ERV+RV. Adljumlah udara maksimum tersisa pada akhir ekspirasi

    normal (kira-kira 2300 mililiter).

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    42/118

    42

    Vital capacity (VC);IRV+TV+ERVAdl; vol udara max

    yang dapat dikeluarkan , setelah terlebih dahuluinspirasi maksimum&kemudian ekspirasi sekuat-

    kuatnya/maximal (4600ml).

    Total lung capacity(TLC); vol udara max

    pengembangan paru dengan inspirasi maksimal

    (kira-kira 5800 mililiter):

    = RV + ERV + TV + IRV

    = FRC + IC

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    43/118

    43

    Singkatan dan lambang yang dipakai pada penelitian

    fungsi paru :

    VC = IRV +VT+ ERV

    VC = IC + ERV

    TLC = VC + RV

    TLC = IC + FRC

    FRC = ERV + RV

    Volume pernafasan semenitadalah jumlah total udara

    baru yg masuk ke dlm saluran pernafasan tiap menit,volume tidal dikali dg frekuensi nafas. Bila volume

    tidal kira kira 500 ml & frekuensi nafas semenit 12 x

    maka sekitar 6 liter/menit

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    44/118

    44

    Ruang Rugi dan Efeknya padaVentilasi Alveolus

    Sebagaian udara tidak pernah sampai pd daerahpertukaran gas,tapi tetap berada dlm saluran nafasdimana tidak terjadi pertukaran gas ( hidung, faringdan trakea). Disebut udara ruang rugi. Pada ekspirasiyg pertama dikeluarkan adl udara ruang rugi.Volume ruang rugi normal dewasa muda 150 ml.Meningkat dengan bertambahnya usia.

    Ruang rugi anatomik: volume ruang yang tidak adaproses pertukaran gas.

    Ruang rugi fisiologik : area di alveoli yang manatidak terjadi pertukaran gas karena buruknya aliran

    darah.

    Pengaturan Otot Bronchus oleh

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    45/118

    45

    Pengaturan Otot Bronchus olehSSO

    Perangsangan simpatis berefek dilatasi, mel.

    receptor 2 dengan neurotransmiter epinefrin dannorepinefrin.

    Perangsangan parasimpatis (PS), denganneurotrasmiter; asetilkolin berefek konstriksi ringan-

    sedang. Pada asma pemberian antikolinergik(atropin) kadang dapat meringankan. RangsanganPS dapat pula oleh iritasi epitel jalan nafas oleh gasracun, debu, rokok atau infeksi atau mikroemboli

    yang menyumbat arteri paru yang kecil.Faktor konstriksi lokal; histamin dan substansi

    anafilaktik lambat yang dirilis mast cell akibatrespon alergi (misal karena udara dingin, debu,

    serbuksari di udara)

    Mukus yang Melapisi Saluran Pernafasan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    46/118

    46

    Mukus yang Melapisi Saluran Pernafasandan Kerja Silia untuk Membersihkan

    Saluran Nafas Fungsi mukus : pelembab dan menangkap

    partikel kecil udara

    Diproduksi olehsel goblet dan kelenjarsubmukosa

    Seluruh permukaan saluran nafas sampaibrokhiolus terminal, dilapisi epitel bersilia yangmemukul ke atas, sedangkan dalam hidungmemukul ke bawah yang menyebabkan mukusmengalir lambat ke faring. Kemudian mukus danpartikel-partikel yang dijeratnya tertelan ataudibatukkan keluar.

    Refleks Batuk

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    47/118

    47

    Refleks BatukBronkus &trakea sensitif thd iritasi yg berakibat

    refleks batuk. Laring&karina tempat tersensitif,sedang bronkiolus terminalis&alveolisensitifrangsangan korosif (gas sulfur dioksida &klorin).Impuls aferenyg berasal dari saluran nafasberjalan mel. n. vagus ke medula.Peristiwaotomatis ini digerakkan oleh lintasan neuronal

    medula, menyebabkan efek sbb:Inspirasi kuat, epiglotis &pita suara menutup (menjeratudara dlm paru).

    Otot otot ekspirasi & perut konstraksi kuat mendorong

    diafragma

    Tekanan paru meningkat >100mmHg, mendadak pitasuara&epiglotis terbuka sehingga udara bertekanantinggi meledak keluar membawa pula benda asing pd

    bronkus dan trakea, keluar melalui rongga mulut

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    48/118

    48

    R. Bersin

    Refleks bersin sangat mirip dengan refleksbatuk kecuali refleks ini berlangsung padasaluran hidung. Rangsangan yang menimbulkanrefleks bersin adalah iritasi dalam saluran

    hidung, impuls aferen berjalan dalam nervuskelima menuju medula. Terjadinyaserangkaian reaksi yang mirip dengan refleksbatuk tetapi uvula ditekan sehingga jumlah

    besar udara dengan cepat melalui hidungdengan demikian membantu membersihkansaluran hidung dari benda asing

    F i P f Hid

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    49/118

    49

    Fungsi Pernafasan Hidung

    1. Udara dihangatkan pada permukaan konka dan septum

    2. Sebagai pelembab udara3. Udara disaring. Adanya halangan konka membentuk

    turbulensi udara, sementara partikel dengan massa dan

    momentum > udara, sehingga mudah dijerat mukus dan

    silia

    Suhu udara inspirasi meningkat sampai 10F dibawah suhu

    tubuh dengan kelembapan 2

    3 % di bawah kejenuhan(100%) saat mencapai trakhea. Bila orang bernafas

    langsung ke trakea (seperti pada trakeostomi), efek

    pendinginan & terutama efek pengeringan bagian bawah

    paru dpt menimbulkan kerusakan & infeksi paru yg serius.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    50/118

    DIFUSI OKSIGEN DANKARBONDIOKSIDA MELALUI

    MEMBRAN PERNAFASAN

    difusioksigen dari alveoli kepembuluh darah paru dan difusi

    karbondioksida dalam arahsebaliknya mel. membran

    pernafasan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    51/118

    51

    Prinsip-Prinsip Fisis Pertukaran Gas;Difusi Oksigen dan Karbon dioksida

    Melalui Membran Pernafasan

    Difusi Gas Berdasarkan MolekulMakin tinggi tekanan gas makin rapat molekul gas,

    makin besar energi untuk saling berbenturan.

    Difusi Netto Gas dalam Satu Arah - EfekGradien Konsentarsi

    Difusi mengalir dari tempat dg konsentrasi tinggike konsentrasi rendah

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    52/118

    52

    Kecepatan difusi tiap gas berbanding lurus dengan

    tekanan gas yang disebabkan oleh gas itu sendiri

    disebut tekanan parsialgas. Udara dengan nitrogen79%, oksigen 21%. Tekanan total dari campuran ini

    pada ketinggian di atas permukaan laut kira-kira 760

    mm Hg, jelas bahwa tekanan dasar molekul yang

    menyokong tiap gas terhadap tekanan totalsebanding konsentrasinya. 79% dari 760 mm Hg

    oleh nitrogen (600 mmHg), dan 21% oleh oksigen

    (160 mmHg). Tekanan parsial masing-masing gasdalam campuran dinyatakan dengan PO2, PCO2,

    PN2, PH2O, PHe, dan sebagainya.

    T k G T l t d l Ai d J i

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    53/118

    53

    Tekanan Gas Terlarut dalam Air dan Jaringan

    Gas yang terlarut dalam air atau jaringan tubuh juga

    memerlukan tekanan, sebab molekul yang larutbergerak dengan bebas dan mempunyai energi kinetik.

    Selanjutnya, bila molekul gas yang terlarut dalam

    cairan mengenai permukaan seperti membran sel,

    memerlukan tekanan sendiri menggunakan tekananparsial dirinya sendiri. Tekanan dari gas yang larut

    sebagian dinyatakan sama seperti tekanan parsial gas

    dalam keadaan gas, misalnya PO2, PCO2, PN2,PH2O, PHe.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    54/118

    54

    Difusi Gas antara Fase Gas dalam Alveoli dan Fase

    Terlarut dalam Darah Paru

    Tekanan parsial masing-masing gas dalam campuran

    gas pernafasan alveolus cenderung memaksa molekul

    gas ke dalam larutan. Mula-mula dalam membran

    alveolus kemudian dalam darah kapiler alveolus.Sebaliknya molekul-molekul gas yang sama yang telah

    terlarut dalam darah memantul secara acak dalam

    cairan darah, sebagian masuk kembali ke dalamalveoli.

    K t k l k l i i b di

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    55/118

    55

    Kecepatan masuknya molekul ini sebanding

    dengan dengan tekanan parsialnya dalam darah.

    Difusi netto ditentukan oleh perbedaan antara

    kedua tekanan parsial. Tekanan parsial lebih lebih

    besar pada fase gas alveoli, normalnya pada

    oksigen maka akan lebih banyak molekul O2 masuk

    ke dalam darah daripada sebalinya. Secarabergantian, jika tekanan gas lebih besar dalam

    darah secara normal pada karbon dioksida, maka

    difusi netto terjadi ke arah fase gas dalam alveoli

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    56/118

    56

    Difusi Gas Melalu Jaringan

    Daya larutnya yang tinggi dalam lipid

    Pembatas utama kecepatan difusi gas adalahmelalui air jaringan (tissue water), misalnya melalui

    membran sel. Difusi gas melalui jaringan membranpernafasan, hampir sama dengan difusi gas melaluiair.

    Udara alveolus mempunyai komposisi konsentrasi

    gas yang tidak sama dengan udara atmosfer

    Difusi Gas Melalui Membran

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    57/118

    57

    Difusi Gas Melalui MembranPernafasan

    Alveolus sangat tipis di dalamnya terdapat jaringan

    kapiler yang hampir padat dan saling berhubungan

    sebagai suatu lembaran aliran darah. Gas alveolus

    berada amat sangat dekat dengan darah kapiler.

    Akibat pertukaran gas antara udara alveous dan

    darah paru terjadi melalui membran di seluruh

    bagian terminal paru, tidak hanya dalam alveoli itusendiri. Membran ini dikenal membran pernafasan

    atau membran paru.

    Membran Pernafasan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    58/118

    58

    Membran Pernafasan

    lapisan cairan melapisi

    alveolus berisi surfaktan epitel alveolus tdd sel epitel

    yang tipis

    membran basalis epitel

    ruang interstisial tipis

    membran basalis kapiler

    yang padabeberapa tempatbersatu dengan membran

    basalis epitel

    membran endotel kapiler

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    59/118

    59

    Faktor Faktor yang MempengaruhiKecepatan Difusi Gas Melalui Membran

    Pernafasan

    Ketebalan membran (edem, fibrosis: ketebalan>>)

    Luas permukaan membran(lobektomi, emfisema)

    Koefisien difusi gas dalam subtansi membran(berbanding lurus dengan kelarutan gas dan berbandingterbalik terbail dengan akar pangkat 2 molekulnya)

    Perbedaan tekanan antara ke2 sisi membran

    (perbedaan tekanan parsial gas dalam alveoli dengantekanan dalam darah)

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    60/118

    60

    Kapasitas Difusi Membran Pernafasan

    Kemampuan membran pernafasan dalam

    pertukaran gas antara alveoli dan darah paru dapat

    dinyatakan secara kuantitatif dengan kapasitas

    difusi membran yang didefinisikan sebagai volumegas yang berdifusi melalui membran tiap menit

    pada setiap pebedaan tekanan 1 mm Hg.

    Kapasitas Difusi Oksigen

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    61/118

    61

    Kapasitas Difusi Oksigen

    Rata-rata laki-laki dewasa muda kapasitas difusioksigen pada keadaan istirahat rata-rata 21ml/menit/mm Hg. Perbedaan tekanan oksigenrata-rata diantara membran pernafasan selamapernafasan tenang dan normal adalah kira-kira

    11 mm Hg. Perkalian tekanan ini dengankapasitas difusi (11x21) memberi hasil total kira-kira 230 milimeter difusi oksigen melaluimembran pernafasan tiap menit, ini sebanding

    dengan kecepatan pemakaian oksigen tubuh.

    Perubahan Kapasitas Difusi Oksigen

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    62/118

    62

    Perubahan Kapasitas Difusi OksigenSelama Kerja

    Selama kerja berataliran darah parudan ventilasialveolus, kapasitas difusi oksigen meningkat padapria dewasa muda sampaimaksimum kira-kira 65ml/menit mm Hg, 3x kapasitas difusi pada

    keadaan istirahat. Peningkatan disebabkan(1)pembukaan sejumlah kapiler paru(2) pertukaranyang lebih baik antara ventilasi alveoli dan perfusikapiler alveolus dengan darah disebut ratio

    ventilasi perfusi. Oksigen darah ditingkatkantidak hanya oleh peningkatan ventilasi alveolustapi juga dg memperbesar kapasitas membranuntuk memindahkan oksigen ke dlm darah.

    Kapasitas Difusi Karbon

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    63/118

    63

    Kapasitas Difusi Karbondioksida

    Kapasitas difusi karbon dioksida belumpernah diukurkarena adanya kesukaranteknik berikut ini: karbon dioksida berdifusi

    melalui membran pernafasan sedemikiancepatnya hingga PCO2 dalam darah parutidak berbeda banyak dengan PCO2dalam alveoli, perbedaannya rata-rata

    kurang dari 1 mm Hgdan denganmenggunakan teknik yang ada perbedaanini sangat kecil untuk diukur.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    64/118

    PENGANGKUTAN(TRANSPOR) OKSIGENDAN KARBON DIOKSIDA DIDALAM DARAH DANCAIRAN TUBUH

    Bila oksigen telah berdifusi dari alveoli ke dalam

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    65/118

    65

    Bila oksigen telah berdifusidari alveoli ke dalamdarah paru, oksigen terutama ditranspor dalambentuk gabungan dengan hemoglobinke kapiler

    jaringan kemudian adanya hemoglobin yang adadi dalam sel darah merahmemungkinkan darahuntuk mengangkut 30 sampai 100 kali jumlahoksigenterlarut di dalam cairan darah (plasma).

    . Karbon dioksida sama seperti oksigenjuga bergabung dengan bahan-bahankimia dalam darah yang meningkatkantransportasi karbon dioksida 15-20 kalilipat dibanding yg terlarut.

    Tekanan Oksigen dan Karbon Dioksida

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    66/118

    66

    Tekanan Oksigen dan Karbon Dioksidadalam Paru, Darah, dan Jaringan

    Gas bergerak dg cara difusi, yg disebabkanperbedaan tekanan. Oksigen berdifusi darialveoli ke dalam darah kapiler paru karena PO2alveoli > PO2 darah paru. Kemudian dalam

    jaringan, PO2 yang sangat tinggi dalam darahkapiler menyebabkan oksigen berdifusi kedalam sel. Oksigen dimetabolisme dlm selmembentuk CO2, PCO2 meningkat ke nilai yang

    tinggi, sehingga berdifusi ke kapiler jaringan.Kemudian CO2 berdifusi dari darah masuk kealveoli, karena PCO2 darah kapiler > alveoli.

    Gambar Tekanan parsial O2, CO2 , H2O

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    67/118

    67

    dan N2

    Pengambilan Oksigen oleh

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    68/118

    68

    Pengambilan Oksigen olehDarah Paru

    PO2 dari gas oksigen dalm alveolus rata-rata 104 mm Hg, sedangkan PO2 darahvena yang masuk kapiler rata-rata hanya

    40 mm Hg karena sejumlah besar oksigendikeluarkan dari darah setelah melaluiseluruh jaringan perifer. Perbedaan

    tekanan awal yang menyebabkan oksigenberdifusi ke dalam paru adalah: 100 mmHg 40 mm Hg = 60 mm Hg.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    69/118

    69

    Transpor Oksigen dalam Arteri

    98% darah paru teroksigenasi sampaiPO2 104mmHg

    2% langsung dari aorta lewat sirkulasi bronkhial

    menyuplai jar. Paru dg PO2 hampir sama dgvena 40 mmHg ( Aliran Pintas)

    Perubahan PO2 dlm darah kapiler paru,

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    70/118

    70

    p pdarah arteri & darah kapiler sistemik

    menggambarkan efek campuran vena

    Difusi Oksigen dari Kapiler Perifer ke dalam

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    71/118

    71

    Cairan Interstial

    Pd jar. perifer, PO2 kapiler 95 mm Hg. PO2 interstial

    40 mm Hg. Sehingga O2 berdifusi cepat ke jar.maka PO2 kapiler turun hampir sama dginterstial.Berakibat PO2 darah vena dari kapiler

    juga 40 mm Hg.

    Efek Kecepatan Aliran Darah pd PO2 CairanInterstisial

    Jika aliran darah yang melalui jaringan utamameningkat maka oksigen yg ditranspor ke jaringanpada suatu waktu & PO2 jar. Meningkat pula.

    Difusi Oksigen dari Kapiler ke

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    72/118

    72

    Difusi Oksigen dari Kapiler keSel

    O2 selalu dipakai sel, karena itu PO2intraselular < PO2 kapiler, berkisar dari 5-40 mmHg, rata-rata 23 mm Hg. Normalnya dibutuhkantekanan oksigen 1 -3 mm Hg sajauntuk proses

    kimia sel.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    73/118

    Transpor Oksigen dalam Darah

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    74/118

    74

    (97% terikat Hb, 3% larut dlm plasma&sel )

    Kurva Dissosiasi O2Hb

    Gabungan Reversibel antara

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    75/118

    75

    Gabungan Reversibel antaraHemoglobin dan Oksigen

    O2 bergabung secara longgar dan reversibel denganbagian heme dari Hb, bila PO2 tinggi seperti dalam

    kapiler paru, O2 berikatan dengan Hb, namun bila

    rendah, misal pada kapiler jaringan, O2 dilepaskandari Hb. (Desosiasi O2 Hb)

    Peningkatan progresif pada prosentase hemoglobin

    yang terikat dengan oksigen ketika PO2 meningkat

    disebut persentase kejenuhan hemoglobin. (Saturasi

    O2 Hb)

    Jumlah Maksimum Oksigen yg dpt Bergabung dengan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    76/118

    76

    Jumlah Maksimum Oksigen yg dpt Bergabung dengan

    Hemoglobin Darah

    Normal;15 gr Hb/100 ml darah,per gram Hb berikatandengan max; 1,34 ml O2. Per 100 ml darah dapat

    bergabung dengan total 20 ml O2 bila kejenuhannya

    100%. Biasanya dinyatakan sebagai 20% volume.

    Jumlah O2 yg Dilepaskan dari Hb di dlm Jaringan

    Jumlah total O2 yg terikat Hb dlm arteri normal, dengan

    kejenuhan normal 97%,adalah ; 19,4 ml/100 ml

    darah. Waktu melewati kapiler jaringan jumlah iniberkurang, menjadi 14,4 ml (PO2, 40 mmHg, Hb

    tersaturasi 75%). Normalnya, 5 ml O2 ditranspor ke

    jaringan oleh tiap 100 mililiter darah.

    Efek Hemoglobin untuk DaparPO2

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    77/118

    77

    Oksigen Jaringan

    Peran Hb dalam mempertahankan PO2 kostan dalamjaringan pada keadaan basal, jaringan butuh 5 ml O2tiap desiliter darah yang melalui kapiler jaringan. Tiap5ml O2 yang dilepaskan , PO2 turun sampai 40

    mmHg. Oleh karena itu, PO2 jaringan normalnya tidakdapat meningkat di atas 40 mm Hg. Pada latihan beratsejumlah O2 (20 xnormal) dilepaskan ke jaringan. Halini dapat dicapai dengan sedikit penurunan PO2

    jaringan (turun sampai 15-20 mmHg) karenakemiringan kurva disosiasi yang curam dan akibatpeningkatan aliran darah jaringan yang disebabkanoleh penurunan PO2 menyebabkan sejumlah besar O2

    dilepaskan.

    Bila konsentrasi oksigen atmosfer berubah nyata,

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    78/118

    78

    Bila konsentrasi oksigen atmosfer berubah nyata,

    efek dapar hemoglobin masih dapat mempertahankan

    PO2 jaringan hampir konstan. PO2 normal dalam

    alveoli kira-kira 104 mm Hg, tetapi ketika seseorang

    mendaki gunung atau naik pesawat udara PO2 mudah

    turun sampai kurang dari setengah jumlah ini. Bila

    PO2 alveolus diturunkan sampai 60 mm Hg kejenuhanHb arteri masih 89%, hanya 8% dibawah kejenuhan

    normal sebesar 97%. PO2 darah jaringan dan vena

    turun jadi 35 mmHg, kira2 5 mmHg dibawah normal.

    Dengan demikian PO2 jaringan sedikit berubah walau

    PO2 alveolus jelas menurun dari 104 jadi 60 mm Hg.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    79/118

    79

    Sebaliknya bila PO2 alveolus meningkat sampai

    500 mm Hg kejenuhan oksigen maksimum dari

    hemoglobin tidak pernah meningkat diatas 100%,yang hanya 3% diatas nilai normal, yaitu 97%.

    Kesimpulan : Perubahan tekanan alveolus yg besar antara 60-500

    mmHg, tidak merubah PO2 jaringan yg nyata,

    menggambarkan fungsi dapar O2 jaringan oleh

    Hemoglobin.

    Faktor2 yg Menggeser Kurva Disosiasi O2-Hb

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    80/118

    80

    Faktor yg Menggeser Kurva Disosiasi O2 Hb

    & Kepentingannya untuk Transpor O2

    faktor yang memindahkan kurva ke kanan :1. Peningkatan konsentrasi karbon dioksida,

    2. Penurunan pH

    3. Peninggian temperatur darah4. Peningkatan 2,3 difosfogliserat (DPG) yaitu senyawa

    fosfat yang secara normal berada dalam darah tetapikonsentrasinya berubah pada kondisi yang berbeda.

    5. Anemia

    Faktor yg menggeser kurva

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    81/118

    81

    yg ggdisosiasi ke kiri;

    1. Adanya Hb janin dalam jumlah besar di darah

    yaitu tipe Hb yang ada pada janin sebelum lahir.

    Hemoglobin janin menyebabkan peningkatan

    pelepasan oksigen ke jaringan janin padakeadaan hipoksia janin.

    2. Peningkatan pH darah ( ph Alkali )

    3. Penurunan suhu

    4. Polychytemia

    Pergeseran Kurva Disosiasi O2-Hb

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    82/118

    82

    Pergeseran Kurva Disosiasi Selama Kerja

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    83/118

    83

    Pergeseran Kurva Disosiasi Selama Kerja

    Kurva disosiasi O2-Hb dari darah kapiler otot akanbergeser ke kanan karena ;

    Otot yang bekerja melepaskan sejumlah CO2 ditambah

    asam yang dilepaskan oleh otot yang sedang bekerjaakan meningkatkan konsentrasi ion hidrogen dalam

    darah kapiler otot tersebut. Suhu otot seringkali

    meningkat sebesar 2 -30C yang dapat meningkatkan

    PO2 untuk melepaskan O2 ke dalam otot sebanyak 3xnormal. Kemudian dalam paru terjadi pergeseran arah

    yang berlawanan dan memungkinkan pengambilan

    oksigen dalam jumlah ekstra dari alveoli.

    T Ok i d l K d T l t

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    84/118

    84

    Transpor Oksigen dalam Keadaan Terlarut

    3 % jumlah total, bandingkan dengan 97 % yang

    ditranspor Hb.

    Bila seseorang menghirup O2 pada PO2S alveolussangat tinggi, jumlah yang ditranspor dalam bentuk

    terlarut menjadi berlebihan, sehingga terjadi

    kelebihan yang serius dalam jaringan dan

    mengakibatkan keracunan O2.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    85/118

    85

    Gabungan Hemoglobin dengan KarbonMonoksida-Pemindahan Oksigen

    Kekuatan ikatan Hb-CO 250 x kekuatan O2.

    Sehigga menggeser ikatan O2-Hb

    Resiko intoksikasi tinggi ( fatal )

    Transpor karbon dioksida dalam darah

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    86/118

    86

    Transpor karbon dioksida dalam darah

    Transpor CO2 lebih mudah daripada O2. Pd orang

    normal dlm keadaan istirahat.

    Bentuk-Bentuk Kimia CO2 saat Ditranspor

    Untuk memulai proses transpor CO2, maka CO2 dalambentuk gas berdifusi keluar dari sel jaringan dalam

    bentuk molekul CO2 yang terlarut. Waktu memasuki

    kapiler CO2 segera bereaksi scr kimia dan fisika.

    T k b di k id d l d h

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    87/118

    87

    Transpor karbon dioksida dalam darah

    Transpor karbon dioksida dlm bentuk terlarut

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    88/118

    88

    Transpor karbon dioksida dlm bentuk terlarut.

    Hanya sebagian kecil CO2 ditranspor dalam bentuk

    terlarut ke paru (7%)

    Transpor CO2 dalam bentuk ion bikarbonat

    Karbondioksida yang terlarut dalam darah bereaksidengan air membentuk asam karbonat. Enzim

    karbonik anhidrase pada eritrosit mengkatalis reaksi

    ini memungkinkan sejumlah besar CO2 bereaksidengan cairan eritrosit bahkan sebelum darah

    tersebut meninggalkan jaringan.

    selanjutnya as karbonat berdisosiasi jadi ion H dan ion

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    89/118

    89

    j y j

    bikarbonat. Sebagian besar ion H bercampur dengan

    Hb dalam eritrosit sebab protein Hb merupakan dapar

    asam basa kuat. Sebaliknya banyak ion HCO3

    berdifusi dari eritrosit ke dalam plasma sementara ion

    Cl berdifusi ke dalam eritrosit dan menggantikannya

    (Chlorid Shift), sehingga kadar Cl vena > kadar Clarteri

    Dibawah pengaruh karbonat anhidrase, gabungan

    CO2 dengan air dalam eritosit bersifat reversibel dan

    dua arah, meliputi sekitar 70% proses transpor CO2

    dalam bentuk ion HCO3

    Transpor CO2 dalam gabungan dengan Hb dan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    90/118

    90

    p g g g

    protein plasma-karbaminohemoglobin

    CO2 dapat langsung berikatan dengan bentuk radikalamino dari Hb menjadi karbominohemoglobin

    (CO2Hgb), adalah reaksi reversibel dengan ikatan

    longgar, sehingga CO2 mudah dilepas ke alveoli

    dimana PCO2 nya lebih rendah daripada kapilerjaringan. Proses ini 23 % dari proses transpor CO2

    Karbondioksida dalam darah berada dalam berbagai

    bentuk: (1) sebagai CO2 bebas dan (2) dalamgabungan kimiawi dengan air, Hb& protein plasma.

    Jumlah total gabungan CO2 dengan darah dalam

    semua bentuk ini bergantung pada PO2.

    Rasio Pertukaran Pernafasan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    91/118

    91

    Rasio Pertukaran Pernafasan

    Normalnya transpor O2 dari paru ke jaringan oleh tiapdesiliter darah 5 ml, sedang CO2 dari jaringan ke

    paru 4 ml. Rasio antara pengeluaran CO2 dengan

    pengambilan O2 disebut rasio pertukaran (R) (nilai

    normal 82 % ) :

    R = Kecepatan pengeluaran karbondioksida

    Kecepatan pengambilan O2

    Nilai R berubah pada berbagai keadaan metabolik;

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    92/118

    92

    g

    Seseorang yang memakai karbohidrat untuk

    metabolisme tubuhnya, R meningkat jadi 1,0.

    Bila sepenuhnya memakai lemak maka R turun jadi

    0,7. alasannya bila O2 dimetabolisme dengan

    karbohidrat terbentuk 1 molekul CO2 untuk tiap

    molekul O2. Sedang bila O2 bereaksi dengan lemak,banyak O2 gabung dengan atom hidrogen lemak

    umembentuk air. Respiratory quotient of the

    chemical reactions kira-kira 0,7. Pada orang dengandiet normal yang mengkonsumsi karbohidrat, lemak

    dan protein dengan jumlah rata2 maka nilai untuk R

    dianggap sebesar 0,825.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    93/118

    PENGATURAN PERNAFASAN

    (CENTRAL RESPIRATION)dr Sudiarto Ms

    PUSAT PERNAFASAN (RESPIRATORY

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    94/118

    94

    (CENTER) TERDIRI DARI:

    Kelompok neuron pernafasan dorsal Kelompok neuron pernafasan ventral dan

    Pusat pneumo taksik yang terletak pada pons danmedula oblongata, dalam melakukan aktifitasnya

    dipengaruhi oleh: Pusat pernafasan di kortex serebri mengendalikan

    secara sadar (volunter). Pengaturan pernafasanvolunter seseorang dapat melakukan hiperventilasi

    atau hipoventilasi sedemikian besarnya sehinggaterjadi kekacauan PCO2, pH & PO2 dlm darah.

    emosi dari pusat sistem limbik

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    95/118

    95

    Kemoreseptor perifer di arkus aorta dan badan

    (percabangan) arteri karotis oleh penurunan PO2,

    peningkatan PCO2 &pH yang menurun.

    Rangsangan oleh reseptor regang (strecth receptor)

    jaringan paru yang menimbulkan Hering Breur Reflex.

    Rangsangan oleh Proprioreceptor yang ada di otot

    dan sendi akibat gerakan-gerakan bagian tubuh.

    Rangsang sensorik raba, suhu dan nyeri melalui

    serabut sensorik merangsang pusat pernafasan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    96/118

    96

    Gambar Organisasi Pusat Pernafasand A K itif

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    97/118

    97

    dan Area Kemosensitif

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    98/118

    98

    Pelepasan Sinyal Inspirasi Ritmis dari Kelompok

    Neuron Pernafasan Dorsal

    Irama dasar pernafasan terutama dari neuron

    pernafasan dorsal. Bila semua saraf & medula yg

    menuju kesana ditranseksi, neuron inimengeluarkan potensial aksi inspirasiberulang2

    Sinyal ispirasi yang naik berlahan-lahan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    99/118

    99

    Sinyal yg dijalarkan ke otot inspirasi primer, meningkat

    perlahan scr landai selama 2 detik, berakhir hampir 3detik berikutnya yg berakibat penghentian

    perangsangan diafragma & menimbulkan daya lenting

    elastisitas dinding dada & paru utk menghasilkanekspirasi. Jadi sinyal inspirasi merupakan sinyal yg

    landai (ramp signal). Keuntungannya adlh terjadinya

    peningkatan volume paru yg mantap selama inspirasi,

    shg kita tdk terengah-engah. Karena selama 2 detikterjadi terjadi kontraksi otot pernafasan untuk inspirasi

    Pusat Pneumotaksik Membatasi Masa Inspirasi dan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    100/118

    100

    Pusat Pneumotaksik Membatasi Masa Inspirasi dan

    Meningkatkan Kecepatan Pernafasan

    Efek utama pusat ini untuk mematikan ramp inspirasi. Bilasinyalnya cukup kuat, inspirasi hanya berlangsung 0,5 detik

    jadi pengisian paru berlangsung singkat, bila sinyalnya

    lemah, inspirasi berlangsung

    5 detik, dengan demikianparu terisi dengan banyak sekali.

    Jadi fx utamanya utama ; membatasi inspirasi. Efek

    sekundenya ; peningkatan kecepatan pernafasan, krn

    pembatasan inspirasi memperpendek ekspirasi & seluruh

    periode pernafasan, meningkatkan freq pernafasan 30-40

    kali per menit. Demikian pula sebaliknya

    Kelompok Neuron Pernafasan Ventral yang Berfungsipada Inspirasi dan Ekspirasi

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    101/118

    101

    pada Inspirasi dan Ekspirasi

    neuron-neuron dari kelompok pernafasan ventral scr total

    hampirinaktifselama nafasan tenang &normal. neuron ventral tidak berpartisipasi menentukan irama

    dasar pernafasan.

    Bila dibutuhkan ventilasi > normal, sinyal respirasi darimekanisme dasar di area dorsal tercurah ke neuron

    ventral, akibatnya area pernafasan ventral kemudian turut

    membantu merangsang pernafasan.

    neuron2 ini menyokong inspirasi &ekspirasi, penting dlm

    menghasilkan sinyal ekspirasi kuat ke otot abdomen.

    Maka area ini bekerja sbg mekanisme pendorong bila

    dibutuhkan ventilasi paru yg besar.

    Refleks inflasi Hering-Breur

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    102/118

    102

    Reflek syaraf perifer yg membantu mengatur pernafasan,

    terletak di otot dinding bronkus & bronkiolus seluruh paru,yaitu reseptor regangyg menjalankan sinyal mel. nervus

    vagus ke neuron dorsal bila paru sangat teregang

    (inspirasi kuat-dalam) maka reseptor regang mengaktifkan

    respons umpan balik yg mematikan ramp inspirasi

    sehingga menghentikan inspirasi selanjutnya, ini disebut

    efeks inflasi Hering-Breur. Refleks ini juga meningkatkan

    kecepatan pernafasan, seperti sinyal dari pusatpneumotaksik.

    Baru diaktifkan bila TV meningkat > 1,5 L. Sebagai

    mekanisme protektif mencegah inflasi paru yg berlebihan.

    Pengaturan Kimia Pernafasan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    103/118

    103

    Pengaturan Kimia Pernafasan

    Aktivitas pernafasan sanagat responsif terhadapperubahan konsentrasi O2,CO2 & ion H.

    Kelebihan CO2 atau ion H merangsang pusat pernafasan

    itu sendiri, menyebabkan peningkatan sinyal inspirasi &ekspirasi yg kuat ke otot-otot pernafasan. O2 tidak

    mempunyai efek langsungyang bermakna terhadap pusat

    pernafasan, malahan O2 bekerja hampir seluruhnya pada

    kemoreseptor perifer yg terletak di aorta & badan-badan

    karotis kemudian menjalarkan sinyal saraf yang sesuai ke

    pusat pernafasan untuk mengatur pernafasan

    Efek Karbon Dioksida Darah pada

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    104/118

    104

    Perangsangan Area Kemosensitif

    CO2 sangat berpengaruh pada efek tidak langsung.CO2 bereaksi dengan cairan jaringan membentuk askarbonat yang kemudian berdisosiasi jadi ion bikabonatdan ion H. Ion H berpengaruh pada rangsangan

    langsung.

    CO2 lebih kuat merangsang neuron kemosensitifdaripd ion H. Karena sawar darah-otak dan sawardarah-cairan serebrospinal (LCS) hampir seluruhnyaimpermeabel terhadap ion H, sedangkan CO2 hampirtanpa hambatan, akibatnya bila PCO2 darah naik,maka PCO2 cairan interstisial medula dan cairanserebrospinal juga meningkat.

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    105/118

    105

    Dalam cairan LCS dan LCF medula, CO2 bereaksi

    dengan air membentuk ion H. Sehingga lebih banyak

    ion H dilepas ke area kemosensitif. Karenanya aktivitas

    pusat pernafasan lebih dipengaruhi perubahan CO2

    darah daripada perubahan ion H darah.

    Makna Penting PCO2 Cairan Serebrospinal dalam

    M A K tif

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    106/118

    106

    Merangsang Area Kemoreseptif

    Perubahan PCO2 LCS yang membasahi area

    kemoreseptif batang otak merangsang pernafasan

    dengan cara sama seperti cairan interstisial medula.

    Perangsangan LCS beberapa kali lebih cepat. Diduga

    karena LCS memiliki sedikit dapar asam-basa protein.Sebaliknya jaringan otak memiliki jauh lebih banyak dapar

    protein, sehingga perubahan yang terjadi pada

    konsentrasi ion H sebagai responnya terhadap

    karbondioksida menjadi terlambat.

    Efek Kuantitatif PCO2 Darah & Konsentrasi Ion HDarah Terhadap Ventilasi Alveolus

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    107/118

    107

    p

    Peningkatan ventilasi nyata

    disebabkan peningkatan PCO2.namun peningkatan konsentrasi

    ion H ( pH turun) memberi efek

    yang kecil pada ventilasi. Pada

    PCO2 darah normal 35-60mmHg, terjadi perubahan besar

    pada ventilasi. Hal ini

    memperlihatkan perubahan CO2

    memberi efek yang luar biasapada pengaturan pernafasan.

    Perubahan pernafasan pada pH

    darah normal 7,3-7,5 10 x lebih

    sedikit.

    Oksigen tidak Penting Bagi Pengaturan

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    108/118

    108

    Langsung Terhadap Pusat Pernafasan

    Perubahan konsentrasi oksigen sebetulnya tidakmemberi efek langsungpada pusat pernafasan. Dalammengubah rangsang pernafasan, memiliki efek tidaklangsung yang bekerja melalui kemoreseptor perifer.

    Ternyata untuk kondisi-kondisi khusus (kebocoran O2jaringan) tubuh memiliki mekanisme khusus yang akandijelaskan, untuk mengatur pernafasan ketika oksigendarah turun menjadi terlalu rendah, terutama di bawah

    PO2 60 - 30 mm Hg.

    Sistem Kemoreseptor Perifer untuk Mengatur

    Aktivitas Pernafasan-Peranan Oksigen dalam

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    109/118

    109

    Aktivitas Pernafasan Peranan Oksigen dalam

    Pengaturan Pernafasan

    Reseptor kimia saraf khusus , terletak di beberapa area di

    sisi luar otak, dan reseptor-reseptor ini khususnya penting

    untuk mendeteksi perubahan oksigen dalam darah ( juga

    CO2 & ion H), menjalarkan sinyal saraf ke pusatpernafasan otak membantu mengatur aktivitas pernafasan.

    Sebagian besar terletak di badan karotis (pd percabangan

    a. karotis komutis & saraf aferennya mel n. Glosofaringeus

    lalu ke a. dorsal) , lainnya di badan aorta yg aferennya mel.

    N. vagus lalu ke a. dorsal. Kontak kemoreceptor selalu

    dengan darah arteri

    Kontrol Pernafasan oleh karotis

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    110/118

    110

    dan badan aorta

    Perangsangan Kemoreseptor AkibatPenurunan O2 Arteri

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    111/118

    111

    kemoreseptor menjadi sangat terangsang hanya saatPO2 arteri turun < normal (30-60mmHg)

    Efek CO2 & Konsentrasi Ion Hidrogen pada Aktivitas

    Kemoreseptor

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    112/118

    112

    Kemoreseptor

    Peningkatan konsentrasi CO2 atau ion H merangsangkemoreseptor baik scr langsung maupun tidak. Efek langsung

    faktor ini pd pusat pernafasan jauh lebih kuat daripada efek

    tidak langsung melalui kemoreseptor ( 7x lebih kuat)

    sehingga untuk tujuan praktisnya efek tidak langsung melaluikemoreseptor ini tidak perlu dipikirkan. Terdapat suatu

    perbedaan utama antar pengaruh karbon dioksida perifer

    dengan karbon dioksida sentral: perangsangan kemoreseptor

    perifer timbul lima kali lebih cepat daripada perangsangansentral, sehingga kemoreseptor perifer dapat meningkatkan

    kecepatan respons terhadap karbon dioksida pada saat latihan

    dimulai

    Rendahnya Kuantitatif PO2 ArteriT h d V il i Al l

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    113/118

    113

    Terhadap Ventilasi Alveolus

    Bila PO2 darah turun akan merangsang kemoreseptoryang akan meningkatkan pernafasan. Efek ini jauh lebihkecil dari perkiraan, karena peningkatan pernafasan akan

    membuang CO2 dengan demikian menurunkan PCO2darah dan konsentrasi ion H yang mana menekanpernafasan, efek akhirnya sebagai respons PO2 rendahkebanyakan malah terbalik. Penurunan PCO2 yang

    bermakna dan hanya sedikit peningkatan ventilasi parusebagai responsnya terhadap penurunan PO2 daraharteri.

    Pernafasan Kronik Akibat Rangsang Pernafasan

    oleh Oksigen Rendah yg Berulang Kali Fenomena

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    114/118

    114

    oleh Oksigen Rendah yg Berulang Kali-Fenomena

    Aklimatisasi

    Bila mendaki gunung secara perlahan selamabeberapa hari, dibanding dg selama beberapa jam, makamereka dapat bertahan pd konsentrasi oksigen atmosfer ygjauh lebih rendah daripada bila mereka mendaki dgn cepat.

    Keadaan ini disebut aklimatisasi terhadap oksigen ygrendah. Alasan utk hal tsb adl bahwa pusat pernafasan dibatang otak dlm waktu 2-3 hari kehilangan 4/5sensitivitasnya pd perubahan PCO2 arteri & ion H. Oleh krnitu penghembusan (blow-off) CO2 yg normalnyamenghambat pernafasan, gagal &O2 yg rendah merangsangutk ventilasi alveolus yg jauh lebih tinggi daripada dlmkondisi O2 rendah yg akut. Tanpa hambatan oleh penurunanPCO2

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    115/118

    115

    Anestesia penyebab paling sering dari depresi

    pernafasan dan henti nafas adalah kelebihan dosis

    anestetik atau narkotik. Contohnya natrium penobartital

    adalah anestetik yang buruk sebab obat ini menekan

    pusat pernafasan lebih kuat daripada obat anatetik lain,

    seperti halotan. Pada suatu waktu, morfin dipakaisebagai anestetik, tetapi obat ini sekarang hanya

    dipakai sebagai tambahan anestetik karena menekan

    pusat pernafasan lebih kuat, sementara daya

    anestesinya terhadap korteks serebri jauh lebih lemah.

    Pernafasan Periodik

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    116/118

    116

    Suatu kelainan pernafsaan yang disebut pernafasan

    periodik terjadi pada beberapa keadaan penyakit.Orang bernafas dalam selama interval waktu yang

    singkat, kemudian bernafas dangkal atau sama sekali

    tidak bernafas pada interval berikutnya, siklus tersebut

    terjadi secara berulang-ulang.

    Tipe pernafasan periodik yang paling sering yaitu

    pernafasan cheyne-stokes, ditandai dengan pernafasan

    yang bertambah dan berkurang secara perlahan-lahanterjadi berulang-ulang kira-kira setiap 40 sampai 60

    detik .

    Mekanisme DasarPernafasan Cheyne-Stokes

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    117/118

    117

    Bila seorang bernafas berlebihan, menghembuskan terlalubanyak CO2 dan meningkatkan oksigen darah, makasebelum terjadi penghambatan ventilasi, diperlukan waktubeberapa detik agar darah paru mencapai otak. Selama itutelah terjadi ventilasi berlebihan selama beberapa detikberikutnya.

    Maka respon pusat pernafasan menjadi sangat tertekanakibat ventilasi yang berlebihan maka ventilasi berkurangatau berhenti sehingga mulailah terbentuk CO2 dan terjadi

    penurunan O2 pada darah. Sekali lagi, memerlukan waktu beberapa detik sebelum

    otak berespon. Ketika berespon, orang akan bernafas kuatlagi. Siklus ini terjadi berulang-ulang.

    Gambar pernafasan Cheyne stokes

  • 8/2/2019 KBK Respirasi (PSIK 11_12)

    118/118

    Gambar pernafasan Cheyne stokes