documentkb

7
Volume 1 Nomor 6 Tahun 2013 ISSN : 2302-1721 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT DALAM PEMAKAIAN AKDR DI KELURAHAN LOMPO RIAJA, KECAMATAN TANETE RIAJA, KABUPATEN BARRU Risnawati 1 , Akmal 2 , H. Burhanuddin Latief 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangkau panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia. AKDR adalah suatu usaha pencegahan kehamilan dengan menggulung secarik kertas, diikat dengan benang lalu dimasukkan ke dalam rongga rahim ( Rihama, 2010 ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi AKDR di kelurahan Lompo Riaja Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional dimana populasi penelitian ini adalah semua wanita usia subur yang termasuk akseptor KB di Desa terpilih tepatnya Lompo Riaja sebanyak 214 orang.Pengambilan sampel menggunakan quota sampling, didapatkan 52 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputer program microsoft excell dan program statisitk (SPSS) versi 16.00. analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekwensi dari data demografi, pengetahuan responden, persepsi rasa aman dan minat dalam pemakaian AKDR. Analisis bivariat dengan uji Fisher’s Exact test (p<0.05) untuk mengetahui hubungan antar variabel pengetahuan dan Minat pemakaian AKDR. Dimana hasil analisa bivariat menunjukan Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat terhadap pemakaian AKDR di Kelurahan Lompo Riaja, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru (p = 0.006) dan terdapat hubungan antara persepsi rasa aman terhadap minat pemakaian AKDR di kelurahan Lompo Riaja, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru (p = 0,001). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Terdapat hubungan antara pengetahuan dan persepsi rasa aman terhadap minat dalam pemakaian AKDR di kelurahan Lompo Riaja, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru. Kata Kunci : Pengetahuan, Persepsi Rasa Aman, AKDR PENDAHULUAN Program KB Nasional merupakan program pembangunan sosial dasar yang sangat penting artinya bagi pembangunan nasional dan kemajuan bangsa. Undang- Undang RI Nomor 10 tahun 1992 Pasal 1 ayat 12 menyatakan bahwa KB adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera (BKKBN, 2008). Jumlah penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia sebesar 237.641.326 orang, dengan laju pertumbuhan penduduk ( LPP ) pertahun 1,49 % ( Profil Kesehatan Indonesia, 2010 ). Hal ini merupakan masalah yang cukup serius, tidak saja bagi negara-negara yang berkembang seperti Indonesia tetapi juga negara-negara lain di dunia ini. Pertumbuhan penduduk yang tinggi sudah tentu menimbulkan masalah yang rumit bagi pemerintah dalam usaha mengembangkan dan meningkatkan taraf hidup warga negaranya. Untuk mengendalikan jumlah penduduk yang besar dengan laju pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi, pemerintah mencanangkan suatu Program Keluarga Berencana (KB) Nasional (BKKBN, 2008). KB dalam kesehatan reproduksi berperan untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi karena kehamilan yang diinginkan dan berlangsung dalam keadaan dan saat yang tepat akan lebih

Upload: captaincandy

Post on 16-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

kb

TRANSCRIPT

  • Volume 1 Nomor 6 Tahun 2013 ISSN : 2302-1721 1

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT DALAM PEMAKAIAN AKDR DI KELURAHAN LOMPO RIAJA, KECAMATAN TANETE RIAJA,

    KABUPATEN BARRU

    Risnawati1, Akmal2, H. Burhanuddin Latief3

    1STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3STIKES Nani Hasanuddin Makassar

    ABSTRAK

    AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangkau panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia. AKDR adalah suatu usaha pencegahan kehamilan dengan menggulung secarik kertas, diikat dengan benang lalu dimasukkan ke dalam rongga rahim ( Rihama, 2010 ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi AKDR di kelurahan Lompo Riaja Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional dimana populasi penelitian ini adalah semua wanita usia subur yang termasuk akseptor KB di Desa terpilih tepatnya Lompo Riaja sebanyak 214 orang.Pengambilan sampel menggunakan quota sampling, didapatkan 52 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputer program microsoft excell dan program statisitk (SPSS) versi 16.00. analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekwensi dari data demografi, pengetahuan responden, persepsi rasa aman dan minat dalam pemakaian AKDR. Analisis bivariat dengan uji Fishers Exact test (p

  • Volume 1 Nomor 6 Tahun 2013 ISSN : 2302-1721 2

    menjamin keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya.

    Berdasarkan metode kontrasepsi menurut Provinsi, alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR ) banyak digunakan di Provinsi Bali, DI Yogyakarta, DKI Jakarta masing-masing sebesar 47,34%, 24,57% dan 21,33% rata-rata nasional hanya 11,03% sedangkan Provinsi Sulawesi Selatan hanya 2,34% dan Sulawesi Barat 2,36% ( Profil Kesehatan Indonesia, 2010).

    Profil kesehatan Indonesia memberikan data jumlah peserta KB aktif menggunakan kontrasepsi AKDR sebanyak 5,97% sedangkan di Sumatera Utara merupakan Provinsi yang banyak metode MOW termasuk kontrasepsi AKDR sebanyak 7,71% ( Profil Kesehatan Indonesia, 2010 ).

    Jumlah PUS di Indonensia tahun 2010 sebanyak 44.738.378, sedangkan peserta KB aktif tahun 2010 33.713.115 ( 75,36% ). Presentase peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi tahun 2010 IUD 3.717.064 ( 11,03% ), MOW 1.191.111 ( 3,53% ), MOP 229.746 ( 0,68% ), implan 2.784.649 ( 8,26% ), kondom 842.896 ( 2,50% ), suntikan 15.408.365 ( 47,19% ) dan pil 9.039.284 ( 26,81 % ) ( Profil Kesehatan Indonesia, 2010 ).

    Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, metode kontrasepsi yang paling banyak adalah suntikan 410.834 orang (44,06%), yang berikutnya adalah pil 322.632 (33,88%), sementara AKDR 41.450 (4,45%) sedangkan MOW 1.191.111 ( 3,35% ) dan MOP 229.746 ( 0,68% ) sedangkan jumlah peserta KB aktif di Lompo Riaja pada tahun 2007 adalah 16.553 orang. Metode kontrasepsi yang paling banyak adalah suntik (37,28%), yang berikutnya adalah pil (36,84%), dan implan (9,58%), sementara AKDR (5,25% ) berada di urutan keempat (Dinas Kesehatan Kota Barru, 2008).

    Berdasarkan data dari BKKBN kabupaten Barru tahun 2008 jumlah PUS di Kecamatan Tanete Riaja sebesar 28.632 dengan jumlah KB yang aktif menggunakan alat kontrasepsi suntik sebesar 653 (23%) peserta, pil sebesar 8148 (43%) peserta, IUD sebesar 314 (15,5%) peserta, Implant sebesar 657 (9,2%) peserta, MOW sebesar 156 (8,5%) peserta, kondom sebesar 803 (0,8%) peserta, MOP sebesar 0 (0%) peserta ( BKKBN Kab. Barru, 2008 ).

    Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, menghadapi masalah yang dewasa ini merupakan masalah dunia, yaitu masalah peningkatan jumlah penduduk. Di sisi lain program KB kian memprihatikan. Pernah melambung pada era

    1980-1990 an. Namun, dalam beberapa tahun terakhir melemah. Program Keluarga Berencana ( KB ) kondisi kian memprihatinkan ( Suryaningrat, 1997 ).

    Dengan latar belakang masalah tersebut diatas maka menarik perhatian penulis untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemakaian alat kontrasepsi AKDR ( alat kontrasepsi dalam rahim ) Di Kelurahan Lompo Riaja Kabupaten Barru . BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi, dan sampel penelitian

    Berdasarkan permasalahan yang diteliti, Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional Study,. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Lompo Riaja, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru poliklinik BP2IP pada tanggal 24 April sampai 24 Mei tahun 2012.

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur yang ada di Kelurahan Lompo Riaja, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru. Penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan quota Sampling, dimana peneliti menetapkan responden yang menjadi sampel berdasarkan pertimbangan dan sesuai dengan kriteria inklusi, besar sampel yang didapatkan selama penelitian sebesar 52 sampel.

    Jumlah responden di Kelurahan Lompo Riaja yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 52 orang diambil pada saat penelitian berlangsung selama 1 bulan. 1) Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah

    sebagai berikut : a. Bersedia menjadi responden. b. Tercatat sebagai warga Di Kelurahan

    Lompo Riaja kecamatan tanete Riaja Kabupaten Barru.

    c. Ibu yang menggunakan AKDR 2) Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :

    a. Tidak bersedia menjadi responden. b. Tidak tercatat sebagai warga Di

    Kelurahan Lompo Riaja kecamatan tanete Riaja Kabupaten Barru.

    c. Ibu yang tidak menggunakan AKDR Pengumpulan data 1. Pengolahan data

    Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi program software Statistical Product and Service Solution (SPSS). Adapun tahap-tahap dalam pengumpulan data sebagai berikut : a. Editing

    Setelah data dikumpulkan peneliti akan memeriksa kelengkapan data

  • Volume 1 Nomor 6 Tahun 2013 ISSN : 2302-1721 3

    menurut karakteristiknya masing-masing, memeriksa kesinambungan dan keseragaman data baik hasil kuesioner maupun observasi.

    b. Coding. Data yang telah dikumpulkan diberi kode menurut jawaban responden. Pengkodean dilakukan juga pada nomor halaman, daftar pertanyaan, nomor pertanyaan dan nama variabel.

    c. Tabulasi data Untuk memudahkan analisa data nanti, data yang ada dikelompokan dalam tabel menurut sifat masing-masing variabel dengan menggunakan tabel sederhana ataupun tabel silang.

    2. Analisa data Setelah data terkumpul dan telah

    diberikan scoring maka dilakukan analisa data dengan menggunakan program SPSS a. Analisa Univariat

    Analisa dilakukan terhadap tiap-tiap variabel penelitian terutama untuk melihat distribusi frekuensi dan presentasi dari tiap-tiap variabel

    b. Analisa Bivariat Analisa yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan uji chi-square dengan nilai kemaknaan < 0,05 artinya apabila < 0,05 Ho ditolak yang berarti ada hubungan bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen

    HASIL PENELITIAN a. Gambaran umum lokasi penelitian .

    Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Lompo Riaja, Kecematan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Adapun batas-batas sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan

    lingkuran Ralla b. Sebelah selatan berbatasan dengan

    desa Mattirowalie c. Sebelah barat berbatasan dengan desa

    Kading d. Sebelah timur berbatasan dengan

    lingkungan Maruala Berdasarkan hasil pengumpulan data

    yang dilaksanakan di Kelurahan Lompo Riaja pada tanggal 24 April sampai dengan 24 Mei 2012 pada keluarga dimana Ibu-ibu yang digunakan sebagai responden melakukan wawancara dalam bentuk kuesioner. Jumlah responden adalah 52 responden dari 214 akseptor KB AKDR yang ada di Kelurahan Lompo Riaja.

    b. Karakteristik responden Tabel 5.1 : Distribusi Responden

    Berdasarkan Umur Di Kelurahan Lompo Riaja Kec. Tanete Riaja, Kab. Barru

    Umur (tahun) Frekuensi % 30 35 22 42.3 36 40 18 34.6 41 45 12 23.1 Total 52 100.0

    Sumber data : Data Primer, 2012

    Tabel 5.1 diatas menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan umur yang frekuensi (N) tertinggi adalah umur dengan skala 30-35 tahun sebanyak 22 responden (42,3%) dan umur 36-40 tahun sebanyak 18 responden (34,6%) sedangkan untuk umur 41-45 sebanyak 12 responden ( 23,1 % ).

    Tabel 5.2 : Distribusi Responden

    Berdasarkan Pendidikan Di Kelurahan Lompo Riaja, Kec.Tanete Riaja, Kab. Barru

    Pendidikan Frekuensi % SD 17 32.7 SMP 21 40.4 SMA 5 9.6 SARJANA 9 17.3 Total 52 100.0

    Sumber data : Data Primer, 2012

    Tabel 5.1 diatas menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan pendidikan yang frekuensi (N) tertinggi adalah SMP sebanyak 21 responden (40,4%) selanjutnya SD sebanyak 17 (32,7%), sarjana sebanyak 9 responden (17,3%) dan yang paling rendah yaitu SMA sebanyak 5 responden (9,6%).

    Tabel 5.3 : Distribusi Responden

    Berdasarkan Pekerjaan Di Kelurahan Lompo Riaja, Kec. Tanete Riaja, Kab. Barru

    Pekerjaan Frekuensi % IRT 28 53.8 Wiraswasta 15 28,8 PNS 9 17.3 Total 52 100.0

    Sumber data : Data Primer, 2012

    Tabel 5.3 diatas menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan

  • Volume 1 Nomor 6 Tahun 2013 ISSN : 2302-1721 4

    pekerjaan yang frekunsi (N) tertinggi adalah IRT sebanyak 28 responden (53,8%) sedangkan pekerjaan dengan frekuensi (N) rendah adalah PNS berjumlah 9 responden (17,3%) dan yang memiliki frekuensi sedang yaitu wiraswasta sebanyak 15 responden ( 28,8%).

    c. Analisis univariat

    1. Pengetahuan Tabel 5.4 : Distribusi Responden

    Berdasarkan Pengetahuan di Kelurahan Lompo Riaja, Kec. Tanete Riaja, Kab.Barru

    Pengetahuan Frekuensi %

    Cukup 36 69.2

    Kurang 16 30.8

    Total 52 100.0

    Sumber data : Data Primer, 2012

    Tabel 5.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 36 responden (69,2%) dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 16 responden (30,8%) .

    2. Persepsi Rasa Aman

    Tabel 5.5 : Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Rasa Aman Di Kelurahan Lompo Riaja, Kec. Tanete Riaja, Kab. Barru

    Persepsi

    Rasa Aman

    Frekuensi %

    Aman 27 51.9

    Tidak 25 48.1

    Total 52 100.0

    Sumber data : Data Primer, 2012

    Tabel 5.5 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki Persepsi Aman sebanyak 27 responden (51,9%) dan yang memiliki Persepsi tidak Aman sebanyak 25 responden (48,1%) .

    3. Minat Terhadap Pemakaian AKDR Tabel 5.6 : Distribusi Responden

    Berdasarkan Minat Terhadap Pemakaian AKDR Kelurahan Lompo Riaja, Kec. Tanete Riaja, Kab. Barru

    Minat Terhadap Pemakaian AKDR

    Frekuensi %

    Cukup 38 73,1

    Kurang 14 26.9

    Total 52 100.0

    Sumber data : Data Primer, 2012

    Tabel 5.6 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki Minat Terhadap Pemakaian AKDR Cukup sebanyak 38 responden (73,1%) dan yang memiliki Minat Terhadap Pemakaian AKDR sebanyak 26 responden (36,6%) .

    d. Analisis Bivariat 1. Pengetahuan terhadap minat

    pemakaian AKDR Tabel 5.7 : Hubungan Pengetahuan

    Dengan Minat Terhadap Pemakaian AKDR di Kelurahan Lompo Riaja, Kec.Tanete Riaja, Kab. Barru

    P

    n % n % n %

    Cukup 30 57.7 5 9.6 35 100

    Kurang 8 15.4 9 17.3 17 100

    jumlah 38 73.1 14 26.9 52 100

    0,006 0.05

    TotalPengetahuan

    Minat Terhadap Pemakaian AKDR

    KurangCukup

    Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan

    pengetahuan cukup dan memiliki minat cukup terhadap AKDR sebanyak 30 responden (57,7 % ) dan responden memiliki pengetahuan yang cukup dan memiliki minat terhadap AKDR kurang sebanyak 5 responden ( 9,6 % ).

    Sedangkan pengetahuan yang kurang dan memiliki minat terhadap AKDR cukup

  • Volume 1 Nomor 6 Tahun 2013 ISSN : 2302-1721 5

    sebanyak 8 responden ( 15,4 % ) dan responden memiliki pengetahuan kurang dan memiliki minat terhadap AKDR kurang sebanyak 9 responden ( 17,3 % ). Signifikan koefisien dilakukan dengan membandingkan antara nilai probalitas (P) dengan taraf kepercayaan = 0,05. Suatu hubungan dikatakan berhasil/ bermakna jika mempunyai nilai (P

  • Volume 1 Nomor 6 Tahun 2013 ISSN : 2302-1721 6

    Ketidaktahuan responden tentang hal teknis AKDR terkait dengan minat mereka pada alat kontrasepsi jenis lain yang dipakainya saat ini, sehingga membuat mereka menutup diri dalam mendapatkan informasi tentang alat kontrasepsi jenis lain termasuk AKDR. Hal ini sesuai dengan determinan perilaku manusia yang dikemukakan oleh WHO yang menyebutkan alasan seseorang berperilaku tertentu antara lain karena keinginan, motivasi, niat, kehendak dan penilaian seseorang terhadap objek ( Riris, 2010 ).

    Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Ali Khomsan ( 2006 ) yang menyatakan bahwa dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal, maka pengetahuan merupakan prasyarat yang harus dipenuhi. Dimana seorang yang mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi memiliki kesempatan dan peluang lebih besar untuk hidup sehat.

    Seseorang yang tidak memiliki keinginan, motivasi dan kehendak untuk menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang seperti AKDR tidak akan berperilaku mencari informasi tentang AKDR maupun bersedia memakai kontrasepsi tersebut. Faktor pengetahuan yang kurang selain disebabkan tidak adanya minat dan keinginan untuk mencari tahu juga disebabkan karena kurang adanya informasi yang cukup tentang AKDR itu sendiri yang seharusnya diperoleh setiap klien saat konsultasi pertama di tempat pelayanan kesehatan yang dikunjungi ( Efendy, 2009 ).

    Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya minat masyarakat dalam pemilihan alat kontrasepsi khususnya pemilihan AKDR. Masyarakat yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang efek samping, cara pemasangan tentang AKDR secara benar cenderung memilih AKDR sebagai alat kontrasepsinya. Sebaliknya masyarakat yang kurang pengetahuannya tentang efek samping, cara pemasangan tentang AKDR secara pasti cenderung kurang memilih AKDR sebagai alat kontrasepsinya.

    3. Persepsi Rasa Aman Dari penelitian yang dilakukan di kelurahan Lompo Riaja,Kecamatan Tanete riaja Kabupaten Barru didapat menunjukkan Persepsi Rasa Aman yang merasa aman terhadap pemakaian AKDR sebanyak 25 responden (92,6%) dan minat

    terhadap pemakaian AKDR kurang sebanyak 2 responden (7,4%) dan yang mempunyai persepsi rasa aman yang tidak aman sebanyak 13 (52,6%) sedangkan minat terhadap pemakaian AKDR kurang sebanyak 12 responden (48,0%). Adapun persepsi rasa kurang aman yang dimiliki oleh sebagian responden tersebut terkait faktor informasi dari orang lain baik teman maupun tetangga yang banyak mengungkapkan cerita tentang pengalaman orang lain yang memakai AKDR namun gagal maupun sekedar mitos yang mereka sendiri tidak tahu kebenarannya. Meskipun demikian informasi yang bersifat negatif tersebut seringkali dianut sehingga memunculkan persepsi kurang aman terhadap pemakaian KB AKDR ( Muliana, 2010). Menurut Irwin M. Rosentok dalam Philip Kotler pada akhirnya faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu produk kontrasepsi tertentu seperti alat kontrasepsi jenis AKDR dapat dijelaskan dengan model kepercayaan yang salah satunya tergantung dari pengaruh berita dan informasi yang diperoleh dari media massa, kelompok masyarakat atau keluarga yang dipercaya, serta pengalaman orang lain. Persepsi rasa takut pada pemakaian AKDR mulai dari proses pemasangan, kelemahan, maupun efek samping, ternyata tidak hanya dimiliki oleh akseptor yang belum pernah memakai AKDR, tapi juga sempat dialami oleh akseptor KB AKDR sebelum pemasangan, walaupun pada akhirnya akseptor tersebut tetap mantap untuk menggunakannya (Abdul, 2006 ). Penelitian berasumsi bahwa faktor perasaan kurang aman baik yang timbul dari pemikiran diri sendiri maupun dipicu dari informasi orang lain berkaitan erat terhadap keputusan seseorang untuk berperilaku menggunakan jenis kontrasepsi tertentu yakni AKDR.

    KESIMPULAN DAN SARAN 1. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan

    dengan minat terhadap pemakaian AKDR di Kelurahan Lompo Riaja, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru.

    2. Ada hubungan antara persepsi rasa aman dengan minat terhadap pemakaian AKDR di Kelurahan Lompo Riaja, Kecamatan Tanete Riaja, kabupaten Barru.

  • Volume 1 Nomor 6 Tahun 2013 ISSN : 2302-1721 7

    SARAN 1. Agar petugas kesehatan lebih

    meningkatkan pemberian informasi tentang alat kontrasepsi kepada akseptor guna meningkatkan pengetahuan mereka bahwa menggunakan salah satu alat kontrasepsi bukan hanya efektif bagi yang memiliki jumlah anak yang ideal, tapi juga bagi kesehatan ibu dan anak.

    2. Agar petugas kesehatan lebih mengenalkan dan menyebarluaskan metode kontrasepsi kepada masyarakat ( pasangan usia subur ) dalam hal jenis-jenis kontrasepsi, keuntungan dan kerugian ( efek samping ), persepsi rasa aman dari setiap jenis kontrasepsi dan segi medisnya.

    DAFTAR PUSTAKA Anonymous. Indikator Kematian Ibu. Diambil pada tanggal 10 Maret 2012 dari http://www.datastatistik-

    indonesia.com Anonymous. Standar Pelayanan Kebidanan. Diambil pada tanggal 10 Maret 2012 dari http://www.depkes.go.id Bari,Abdul, 2006, Hubungan Antara Faktor Perilaku dengan Persepsi Rasa Aman dengan Lamanya Masyarakat

    Menggunakan Alat Kontrasepsi, Universitas Diponegoro, Semarang BKKBN. Kumpulan Data Program Keluarga Berencana Nasional. Barru, 2011, Efendy, Ferry, 2009, Keperawatan Kesehatan kominitas, Salemba Medika, Jakarta EPO. (2008). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau Intra Uterine Device ( IUD ). Diambil pada tanggal 20 Maret

    2012 dari http://pikas.bkkbn.go.id Firdaus, dkk, 2008 Profil Kesehatan , BKKBN, Barru. Firman , dkk, 2008 Proporsi Wanita Yang Sedang Memakai KB , Dinkes, Barru. Handayani, Sri, 2010 Buku Ajar Pelayanan KB , Pustaka Rihama, Yogjakarta. Hidayat, A. 2007 Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisis Data Salemba Medika, Jakarta. Muliana, I. Silvana, 2009 Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Pemakaian AKDR,Bina Pustaka,

    Jakarta. Notoatmodjo, S, 2003 Pendidikan dan Perilaku Kesehatan , Rineke Cipta, Jakarta Notoatmodjo, S, 2007 Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku , Rineke Cipta, Jakarta. Pedak, Mustamir, 2011, Petunjuk Lengkap & Praktis KB Alamia , Laksana, Yogyakarta. Pusat Data Dan Informasi Profil Kesehatan indonesia, 2010, Kementerian RI, Jakarta. Riris, Nur, Rahmawati, 2010, Hubungan Antara Faktor Pengetahuan dan Perilaku Dalam Memilih Alat

    Kontrasepsi, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Sugiyono, 2009 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta, Bandung. Suryaningrat, S. Latar Belakang Program KB di Indonesia : BKKBN. Biro penerangan dan motivasi, Jakarta. Uliyah, Maratun, 2010 Awas KB, Panduan Aman Dan Sehat Memilih Alat KB , Insania, Yogyakarta.