documentkb

35
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.” B “ AKSEPTOR KB PIL dengan AMENORHOE Di BPS NINA, Amd.Keb SURABAYA Di susun oleh : DIAN SHEILLA ARISTA NIM : 05.300.06 SEKOLAH TINGGI ILMU KEBIDANAN ARTHA BODHI ISWARA PRODI DIII KEBIDANAN

Upload: pandu-nugroho-kanta

Post on 06-Aug-2015

201 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kb

TRANSCRIPT

Page 1: Documentkb

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY.” B “ AKSEPTOR KB PIL dengan AMENORHOE

Di BPS NINA, Amd.Keb

SURABAYA

Di susun oleh :

DIAN SHEILLA ARISTA

NIM : 05.300.06

SEKOLAH TINGGI ILMU KEBIDANAN

ARTHA BODHI ISWARA

PRODI DIII KEBIDANAN

SURABAYA

2007

Page 2: Documentkb

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kw hadirat Allah SWT, karena atas

berkah,rahmat dan hidayahnya penulis bisa menyusun laporan proses belajar

tentang Asuhan kebidanan dengan judul “ Asuhan Kebidanan pada NY “B”

Akseptot KB pil di BPS Nina,Amd.Keb Surabaya.

Asuhan kebidanan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

ramgka memenuhi tugas laporan dilahan praktek. Dalam penulisan ini penulis

pengucapkan terima kasih kepda berbagai pihak yang membantu dalam

penyusunan ASKEB ini :

1. Prof, Dr, HR, Soedibyo, H.P, dr, DTM. Selaku ketua STIKES ABI

Surabaya.

2. Lia Hartanti, SST. Selaku kepala jurusan prodi kebidanan di STIKES ABI

Surabaya.

3. Wulan Diana, SST. Selaku pembingbing Akademik di STIKES ABI

Surabaya

4. Nina Nuraneayatin, Amd.Keb. selaku pembimbing lapangan di BPS Nina,

Amd.Keb Surabaya.

5. Teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan

Askeb ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Askeb ini masih banyak

kesalahan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi

memperbaiki Asuhan Kebidanan ini, juga untuk Asuhan Kebidanan

selanjutnya.

Surabaya, Desember 2007

Page 3: Documentkb

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan

1.3 Ruang lingkup

1.4 Metode penulisan

1.5 Sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian KB pil

2.2 pil kombinasi

2.3 Pil sekuensial

2.4 Pil mini

2.5 Konsep Asuhan Kebidanan

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

3.2 Interpretasi data dasar

3.3 Diagnosa potensial

3.4 Identifikasi tindakan segera

3.5 Intervensi

3.6 Implementasi

3.7 Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Documentkb

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kontrasepsi adalah upaya untuk menjaga terjadinya kehamilan.

Upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen.

Penggunaan kontrasepsimerupakan salah satu variabel yang

mempengaruhi fertilitas.

Sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100 %

ideal. Ciri-ciri suatu kontrasepsi yang ideal meliputi daya guna, aman,

murah estetik, mudah didapat, tidak memerlukan motivasi terus menerus,

dan efek samping minimal.

Daya guna kontrasepsi terdiri atas daya guna teoritis dan fisiologis

( theorical effectivennes ), daya guna pemakaian ( use effectivennes ) dan

daya guna demografik ( demografik effectivennes ). Daya guna teoritis

merupakan kemampuan suatu cara kontrasepsi bila dipakai dengan tepat

sesuai dengan intruksi dan tanpa kelalaian. Daya guna pemakaian adalah

perlindungan terhadap kontrasepsi yang ternyata pada keadaan sehari-hari

yang di pengaruhi oleh faktor-fakyor ketidak hati-hatian, tidak taat,

motivasi, keadaan sosekbud,pendidikan. Daya guna demografi

menunjukkan beberapa banyak kontraspsi diperlukan untuk mencegah

suatu kelahiran baru.

Efek samping ( slide effect ) dapat pula dan sebaliknya dinilai

dengan cara life table. Dalam hal efek samping yang jarang, maka cara ini

memerlukan jumlah percontoh yang besar untuk mendapatkan yang sahih.

Jika ini tidak memungkinkan dapat digunakan cara khusus terdapat

kontrol, walaupun dengan cara ini hanya dapat diperoleh gambaran relatif

suatu keadaan efek sampingan pada golongan akseptor dibandingkan

dengan non akseptor.

Page 5: Documentkb

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Di harapkan mahasiswa Akademi STIKES ABI Surabaya mampu

melaksanakan Asuhan Kebidanan pada wanita yang akan menjadi akseptor

KB yaitu :

1. Melaksanakan pengkajian data pada klien

2. Melaksanakan identifikasi masalah

3. Menentukan diagnosa potensial

4. Melaksanakan rencana tindakan

5. Mampu melaksanakan intervensi

6. Mampu melaksanakan implementasi

7. Melaksanakan evaluasi

1.2.2 Tujuan khusus

Diharapkan mahasiswa akademi kebidanan mempunyai wawasan

yang lebih dalam dan pengalaman yang menyatakan dalam pelaksanaan

dan manajement.

1.3 Ruang lingkup

Asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dengan program pendidikan di

tempat praktek BPS Nina, Amd.Keb Surabaya.

1.4 Metode penulisan

1.4.1 Study pustaka dengan mempelajari ilmu kebidanan pathologis serta

manajement Asuhan kebidanan

1.4.2 Study data yang ada pada klien subyektif maupun obyektif.

1.4.3 Pemecahan masalah dengan menggunakan 7 langkah.

1.5 Sistematika penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan

1.3 Ruang lingkup

1.4 Metode penulisan

1.5 Sistematika penulisan

Page 6: Documentkb

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian KB pil

2.2 Pil kombinasi

2.3 Pil sekuensial

2.4 Pil mini

2.5 Konsep Asuhan Kebidanan

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

3.2 Interpretasi data dasar

3.3 Diagnosa potensial

3.4 Identifikasi tindakan segera

3.5 Intervensi

3.6 Implementasi

3.7 Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: Documentkb

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Pil

2.1.1 Pil kontrasepsi

Pil kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di

seluruh dunia. Kenaikan jumlah akseptor terlihat terutama dalam 20 tahun

terakhir ini.

2.1.2 Macam-macam pil

a. Pil kombinasi

b. Pil sekuential

c. Mini pil

2.2 Pil kombinasi

2.2.1 Profil

Efektif dan reversibel

Harus diminum tiap hari

Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual-mual dan

perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang

Efek samping sangat jarang terjadi

Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi, baik yang

sudah mempinyai anak maupun belum

Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil

Tidak di anjurkan pada perempuan yang menyusui

Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

2.2.2 Jenis

Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

menggunakan hormon aktif estrogen / progesteron ( E/P ) dalam

dosis yang sama dengan tujuan tablet tanpa hormon aktif

Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet,

mengandung hormon aktif estrogen atau progsteron ( E/P ) dengan

2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

Page 8: Documentkb

Trifasik : pil yang tersedia dalam 21 tablet mengandung

hormon aktif estrogen atau progsteron ( E/P ) dengan 3 dosis yang

berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

2.2.3 Cara Kerja

1. Menekan ovulasi

2. Mencegah inplantasi

3. Lendir servik mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma

4. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan

sendirinya akan terganggu pula

2.2.4 Manfaat

Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas

tubekomi) bila digunakan setiap hari 1 kehamilan / 1000

perempuan dalam tahun pertama tahun penggunaan.

Resiko terhadap kesehatan sangat kecil

Tidak mengganggu hubungan seksual

Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang

(mencegah anemia) tidak terjadi nyeri haid

Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin

menggunakan untuk mencegah kehamilan

Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopouse

Mudah dihentikan setiap saat

Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan

Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat

Membantu mencegah : - kehamilan ektopik

- kanker ovarium

- kanker endometrium

- kista ovarium

- penyakit radang panggul

- kanker jinak pada payudara

- disminore / akne

2.2.5 Keterbatasan

Mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap hari

Page 9: Documentkb

Mual, terutama pada 3 bulan pertama pemakaian

Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama

pemakaian

Pusing, nyeri payudara

Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan

berat badan justru memiliki dampak positif

Berhenti haid (amenore) jarang pada pil kombinasi

Tidak boleh diberikan pada perempuan yang menyusui

(mengurangi ASI)

Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan

perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan

hubungan seksual berkurang

Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga

resiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam

sedikit meningkat. Pada perempuan usia >35 tahun dan merokok

perlu hati-hati

Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual) HBV,HIV/AIDS

2.2.6 Indikasi

1. Usia reproduksi

2. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak

3. Gemuk atau kurus

4. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi

5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui

6. Setelah melahirkan 6 bulan dan tidak memberikan ASI

Eksklusif,sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak

cocok bagi ibu tersebut

7. Pasca keguguran

8. Anemia karena haid berlebihan

9. Nyeri haid hebat

10. Siklus haid tidak teratur

11. Riwayat kehamilan ektopik

12. Kelainan payudara jinak

Page 10: Documentkb

13. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah,

mata dan saraf

14. Penyakit thyroid, penyakit radang panggul, endometritis atau

tumor ovarium jinak

15. Menderita TBC

16. Varises vena

2.2.7 Kontra indikasi

1. Kontra indikasi absolut :

a) Trombopehalebitis atau kelainan trombo emboli lain.

b) Kelainan serebro – vaskuler

c) Penyakit jantung sistemik

d) Karsinoma payudara

e) Neoplasma yang tergantung pada estrogen

f) Kehamilan

g) Tumor hepar ( jinak/ganas)

h) Perdarahan abnormal dari genetalia yang tidak diketahui

penyebabnya

2. Kontra indikasi relatif, kuat :

a) Sakit kepala hebat terutama yang vaskuler/migrain

b) Hipertensi

c) Diabetes militus

d) Penyakit kandungan,empedu aktif

e) Rencana operasi besar,efektif dalam 4 minggu mendatang

atau operasi besar yang memerlukan immobilisasi

f) Tungkai bawah yang digips untuk waktu lama

2.2.8 Efek samping

Efek sampingan dapat dibagi 2 golongan yakni efek

samping ringan dan efek samping berat.

a. Efek sampingan ringan:

Pertambahan berat badan

Perdarahan diluar haid

Mual, depresi

Page 11: Documentkb

Anoreksia, melasma candidiastis

Amenorhe pasca pil

Retensi cairan dan

Keluhan-keluhan gastrointestinal yang umumnya timbul

dalam beberapa bulan pertama pemakaian pil dan efek

samping ini akan berkuran dan hilang dengan sendirinya.

Adapula yang hilang jika pasien berpindah ke pil yang lain

dengan kadar estrogen, progesteron yang lebih sesuai.

b. Efek samping berat

Trombo emboli

2.2.9 Cara penggunaan

1. Sebaliknya pil diminum tiap hari, lebih baik pada saat yang sama

setiap hari

2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke tujuh

siklus haid

3. Sangat dianjurkan penggunaan pada hari pertama haid

4. Pada paket 28 pil dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai

dengan hari yang ada pada paket

5. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil yang lain 21 pil. Bila paket

28 pil harus habis sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang

baru.bila paket 21 habis, sebaiknya menunggu waktu 1 minggu

baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru

6. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, ambillah

pil yang lain

7. Bisa terjadi muntah besar atau diare lebih dari 24 jam,maka bila

keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan pil dapat

diteruskan

8. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih cara

penggunaan pil mengikuti cara penggunaan pil lupa

9. Bila lupa minum 1 pil ( hari 1- 21 hari ) segera minum pil setelah

ingat boleh minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu

menggunakn metode kontrasepsi yang lain.

Page 12: Documentkb

10. Bila lupa 2 pil atau lebih ( 1-21 ), sebaiknya minum pil setiap hari

sampai sesuai jadwal yang ditetapkan. Juga sebaiknya gunakan

metode kontasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan

seksual sampai telah menghabiskan pil tersebut.

2.2.10 Waktu mulai menggunakan pil

Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan

tersebut tidak hamil

Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid

Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan

metode kontrasepsi yang lain ( kondom ) mulai hari ke 8 sampai

hari ke 14 / tidak melakukan hubungan seksual sampai anda telah

menghabiskan paket pil tersebut.

Setelah melahirkan : - Setelah 6 bulan pemberian ASI Eklusif

- Setelah 3 bulan dan tidak menyusui

- Pasca keguguran (segera atau dalam waktu

7 hari )

Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi dan ingin

menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera di berikan

tanpa perlu menunggu haid

2.3 Pil Sekuensial

Pil sekuensial dewasa ini agaknya kurang populer selama 14-15 hari

pertama hanya diberikan estrogen, selanjutnya kombinasi estrogen dan

progesteron sampai siklus haid selesai.

Khasiat pil sekuensial adalah menghambat ovulasi. Dosis estrogen pada pil

sekuensial lebih tinggi dari pada dosis estrogen pada pil kombinasi. Cara

pemakaiannya sama dengan pil kombinasi. Berhubung tidak ada

progerteron pada pil-pil pertama, Maka lupa minum pil ini dapat

menimbulkam kehamilan.

Efek sampingan dan kontraindikasi kurang lebih sama dengan pil

kombinasi. Beberapa kepustakaan menganjurkan pil sekuensial pada

keadaan hipoetriogenik, haid tidak teratur, haid sering terlambat dan

jerawat.

Page 13: Documentkb

2.4 Pil mini

2.4.1 Pil mini adalah pil yang hanya mengandung progerteron saja tanpa

estrogen

Karena pil mini sering menyebabkan perdarahan iregelur, maka

perdarahan abnormal pervaginam yang tidak diketahui

penyebabnya merupakan salah satu kontra indikasi utama untuk

pemakaian pil mini terutama untuk wanita yang usia lebih tua.

Mini pil jarang diberikan pada wanita yang mempunyai penyakit

mononucloisis atau penyakit-penyakit hepar.

2.4.2 Efek samping

Terjadinya perdarahan tidak teratur, karena tanpa estrogen,

sehingga pregesteron sering menimbulkan perdarahan yang tidak

teratur

Terjadinya spoting

2.4.3 Jenis pil

Kemasan dengan isi 35 pil : 300 mg levenorgestrel atau 350 mg

netrotindron

Kemasan dengan isi 28 pil : 75 mg desogrestrel

2.4.4 Cara penggunan

1. Mini pil diminum setiap hari pada saat yang sama

2. Minum pil yang pertama pada hari pertama haid

3. Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil

minumlah pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila

klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam beriktunya

4. Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah

pil tersebut begitu klien ingat.

5. Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa

tersebut sesegera klien ingat dan menggunakan metode pelindung

sampai akhir bulan.

Page 14: Documentkb

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN

A. Data Subyektif

1.1 Biodata

Nama : Ny.B Nama : Tn K

Umur : 25 thn Umur : 36 tahun

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : - Penghasilan : -

Alamat : Jl.Bulak rukem 3Alamat : Jl.Bulak Rukem 3

No.Telp : - No.Telp : -

No.Reg : -

1.2 Alasan kunjungan saat ini/ keluhan Utama

Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah mendapatkan haid lagi

selama ± 2 bulan semenjak minum pil KB.

1.3 Riwayat mentruasi

Siklus mentruasi : 28 hari Disminore : Kadang-kadang

Lama : 7 hari Menarche : 12 tahun

Warna : Merah HPHT :

Bau : Amis TP :

Flour albus : Tidak

Page 15: Documentkb

1.4 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

No Suami ke

Kehamilan Persalinan

Nifas

Anak

KB KetUK Penyul Jenis Penol Penyul Seks BB/PB H/M Umur Lama

teki

1 1 - - - - - - - - - - - - -

1.5 Riwayat kesehatan

a. Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular,

menahun maupun menurun seperti, hepatitis, DM, hipertensi,

asma, jantung, TBC dll.

b. Riwayat penyakit keluarga / keturunan

Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang menderita

penyakit menular, menurun, dan menahun, seperti : hepatitis,

DM, hipertensi, asma, jantung, TBC dll.

1.6 Perilaku kesehatan

Ibu mengatakn bahwa ia tidak perna minum jamu-jamuan, tidak

minum alkohol, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi narkoba.

1.7 Riwayat psikologi

Ibu mengatakan bahwa suami dan keluarganya sangat mendukung

ibu untuk ikut KB

1.8 Riwayat KB

Ibu mengatakan bahwa ia belum pernah ikut KB sebelumnya.

1.9 Pola kehidupan sehari-hari

a. Pola nutrisi

Ibu mengatakan bahwa ia makan 3x sehari dengan porsi 1

piring habis, menu : nasi, sayur, lauk dan kadang buah-buahan

dan minum ± 7-8 gelas air putih sehari.

Page 16: Documentkb

b. Pola eleminasi

Ibu mengatakan bahwa BAB : 1-2 x sehari, konsistensi lunak,

warna kuning dan BAK 5-6 x sehari tanpa rasa nyeri, warna

kuning jernih.

c. Pola aktivitas

Ibu mengatakan bahwa ia melakukan aktivitas sehari-hari

sebagai ibu rumah tangga seperti : menyapu memasak, mencuci

dll.

d. Pola istirahat/tidur

Ibu mengatakan bahwa ia tidur malam ± 8 jam. Dan tidur siang

± 2 jam.

e. Pola kebersihan diri / personal Hygiene

Ibu mengatakan bahwa ia mandi 2x sehari ( pagi dan sore )

gosok gigi 2x sehari, ganti celana dalam dan baju 2x sehari,

keramas 3x seminggu.

f. Pola seksual

Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual ± 1-2x seminggu

B. Data Obyektif

2.1 Pemeriksaan Umum

Kesadaran : Composmentis

Keadaan umum : Baik

TTV : Tensi : 110/70 mmHg

Suhu : 36C

Nadi : 80 x/menit

RR : 20 x/menit

Lila : 24 cm

BB : 45 kg

2.5 Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

Rambut : Bersih, hitam, tidak ada ketombe.

Muka : Tidak pucat, tidak odema

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak icterus

Page 17: Documentkb

Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada serumen

Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis, gigi tidak caries

Telinga : Bersih, tidak ada serumen

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak

ada pembesaran vena jugularis

Dada : Simetris

Payudara : Bentuk : Simetris

Areola : Tidak ada hiper pigmentasi

Puting susu : Menonjol

Keluaran : Tidak ada

Perut : Striae : Tidak ada

Linea : Tidak ada

Pembesaran : Tidak ada

Bekas luka : Tidak ada

Vulva : Warna : Merah muda

Luka parut : Tidak ada

Keluaran : Tidak ada

Varises : Tidak ada

Odema : Tidak ada

Anus : Hemoroid : Tidak ada

Varises : Tidak ada

Ekstrimitas : Atas : Varises : Tidak ada

Odema : Tidak ada

Bawah : Varises : Tidak ada

Odema : Tidak ada

b. Palpasi

Payudara : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan

Abdomen : Tidak ada pembesaran

c. Auskultasi

Dada : Tidak ada ronkhi, tidak ada whezing

d. Perkusi

Reflek patela: +/+

Page 18: Documentkb

2.6 Pemeriksaan Penunjang

Plano tes : (-) atau tidak hamil

3.2 INTERPRETASI DATA DASAR, DIAGNOSA DAN

MASALAH

Tgl/jam Data dasar Diagnosa dan masalah

16-12-07/

19.30 WIB

DS: Ibu mengatakan bahwa ia

khawatir terhadap

keadaannya yang tidak

mendapat haid lagi selama

± 2 bulan

DO: Tensi : 110/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36 C

RR : 22x/menit

BB : 45 kg

Akseptor KB pil kombinasi

dengan amenorhoe

DS: Ibu khawatir karena tidak

mendapatkan haid

DO: Wajah ibu terlihat cemas

Masalah : Cemas

3.3 DIAGNOSA POTENSIAL

-

3.4 IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA

-

3.5 INTERVENSI

Tgl : 16-12-2007 Jam : 19.45 WIB

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 15 menit

diharapkan ibu tenang dan dapat menerima keadaanya .

Kriteria : 1. KU ibu baik

2. TTV dalam batas normal

3. Tidak terjadi kehamilan

4. Ekspresi wajah ibu tenang

Page 19: Documentkb

5. Ibu mengerti penjelasan petugas

Tgl / jam Diagnosa Intervensi Rasional

16-12-07 /

19.45 WIB

Akseptor KB

pil kombinasi

dengan

Amenorhoe.

Masalah : Cemas

1. Lakukan pendekatan

terapeutik pada

pasien

2. Berikan penjelasan

tentang hasil

pemeriksaan

3. Berikan HE tentang :

Manfaat pil

kombinasi

Efek samping

pil kombinasi

Cara

penggunaan

4. Berikan terapi obat-

obatan.

5. Anjurkan ibu untuk

kontrol lagi 1

minggu kemudian

atau jika ada

keluhan.

1. Beri motivasi /

dukungan pada ibu

1. Dengan melakukan

pendekatan terapeutik

pada pasien diharapkan

dapat terjadi hubungan

yang baik dengan

petugas

2. Dengan memberikan

penjelasan tentang hasil

pemeriksaan diharapkan

pasien mengetahui

keadaannya.

3. Dengan diberikan HE

tentang manfaat, efek

samping, dan cara

penggunaan pil KB

kombinasi diharapkan

pasien lebih memahami

tentang pil KB.

4. Dengan diberikan terapi

obat-obatan diharapkan

ibu tidak amenorhoe.

5. Dengan menganjurkan

ibu untuk kontrol

petugas dapat

mengetahui

perkembangan ibu.

1. Dengan memberikan ibu

motivasi diharapkan

kecemasan ibu

Page 20: Documentkb

berkurang.

3.6 IMPLEMENTASI

Tgl / jam Implementasi

16-12-07 /

19.45 WIB

1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dengan cara :

Memberi salam dan memperkenalkan diri

Menanyakan keluhan

Menjawab pertanyaan

2. Memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan

TTV : Tensi : 110/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36 C

RR : 22x/menit

BB : 45 kg

Hasil pemeriksaan plano tes (-)

3. Memberikan HE tentang :

* Manfaat pil KB

Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai

efektifitas tubekomi) bila digunakan setiap hari 1 kehamilan /

1000 perempuan dalam tahun pertama tahun penggunaan.

Resiko terhadap kesehatan sangat kecil

Tidak mengganggu hubungan seksual

Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang

(mencegah anemia) tidak terjadi nyeri haid

Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih

ingin menggunakan untuk mencegah kehamilan

Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopouse

Mudah dihentikan setiap saat

Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan

Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat

Membantu mencegah : - kehamilan ektopik

- kanker ovarium

- kanker endometrium

Page 21: Documentkb

- kista ovarium

- penyakit radang panggul

- kanker jinak pada payudara

- disminore / akne

* Efek samping

Efek sampingan dapat dibagi 2 golongan yakni efek samping

ringan dan efek samping berat.

a. Efek sampingan ringan:

Pertambahan berat badan

Perdarahan diluar haid

Mual, depresi

Anoreksia, melasma candidiastic

Amenorhe pasca pil

Retensi cairan dan

Keluhan-keluhan gastrointestinal yang

umumnya timbul dalam beberapa bulan

pertama pemakaian pil dan efek samping ini

akan berkuran dan hilang dengan sendirinya.

Adapula yang hilang jika pasien berpindah ke

pil yang lain dengan kadar estroge,

progesteron yang lebih sesuai.

b. Efek samping berat

Trombo emboli

* Cara penggunaan

1. Sebaliknya pil diminum tiap hari, lebih baik pada saat

yang sama setiap hari

2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari

ke tujuh siklus haid

3. Sangat dianjurkan penggunaan pada hari pertama haid

4. Pada paket 28 pil dianjurkan mulia minum pil plasebo

sesuai dengan hari yang ada pada paket

5. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil yang lain 21 pil.

Page 22: Documentkb

Bila paket 28 pil harus habis sebaiknya anda mulai

minum pil dari paket yang baru.bila paket 21 habis,

sebaiknya menunggu waktu 1 minggu baru kenudian

mulai minum pil dari paket yang baru

6. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan

pil, ambillah pil yang lain

7. Bisa terjadi muntah besar atau diare lebih dari 24

jam,maka bila keadaan memungkinkan dan tidak

memperburuk keadaan pil dapt diteruskan

8. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau

lebih cara penggunaan pil mengikuti cara penggunaan pil

lupa

9. Bila lupa minum 1 pil ( hari 1- 21 hari ) segera minum

pil setelah ingat boleh minum 2 pil pada hari yang sama.

Tidak perlu menggunakn metode kontrasepsi yang lain.

10. Bila lupa 2 pil atau lebih ( 1-21 ), sebaiknya minum pil

setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan. Juga

sebaiknya gunakan metode kontasepsi yang lain atau

tidak melakukan hubungan sekual sampai telah

menghabiskan pil tersebut.

4. Memberikan terapi obat-obatan yaitu diberi pil dengan dosis

estrogen 50 mg,atau dosis estrogen tetap tapi pregestin dikurangi:

Klien diberi pil estrogen 50 mg diminum 1 x 1

5. Menganjurkan ibu untuk kembali kontrol ulang 1 minggu lagi agar

petugas dapat mengetahui perkembangan klien.

Masalah : Ibu khawatir

1. Memberikan motivasi / dukungan pada ibu dengan menjelaskan

keadaan ibu agar ibu lebih tenang

Page 23: Documentkb

3.7 EVALUASI

Tanggal :16-12-2007 Jam : 20.15 WIB

S : - Ibu mengatakan bahwa telah memahami alat kontrasepsi yang

digunakan dan bersedia melaksanakan semua yang diamjurkan oleh

petugas kesehatan

- Ibu dapat mengulang penjelasan dari petugas

- Ibu sudah tidak khawatir dengan keadaannya

- Wajah ibu tampak tenang

O : TTV : Tensi : 110/70 mmHg

Suhu : 36C

Nadi : 80 x/menit

RR : 22 x/menit

BB : 48 kg

Hasil plano tes : ( - )

A : Aksepror KB pil kombinasi dengan amenorhoe

P : - Berikan HE tentang :

* Keuntungan

* Efek samping

- Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu datang

jika ada keluhan

Page 24: Documentkb

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP, 2005

Saifuddin, AB. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :

YBP-SP, 2006

Sastrawinata, Sulaiman. Teknik Keluarga Berencana. Unpad. Bandung :

1980

Manuaba, IBG. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : 2002