kb 2 modul 3 kdm ii

24
Pemberian Obat-Obatan Semester 02 Kegiatan Belajar II KDM II Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan Modul 3 http://1.bp.blogspot.com/-ycIrEiVIOXw/UMnkF79B2_I/AAAAAAAAAB0/n6fBWnaA6kE/s1600/01337256256-kotak-p3k-duta- safety.jpg

Upload: uwes-chaeruman

Post on 19-Jun-2015

1.716 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kb 2 modul 3 kdm ii

Pemberian Obat-Obatan

Semester 02

Kegiatan Belajar IIKDM II

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya ManusiaPusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

Jakarta 2013

Prodi Keperawatan

Modul 3

http://1.bp.blogspot.com/-ycIrEiVIOXw/UMnkF79B2_I/AAAAAAAAAB0/n6fBWnaA6kE/s1600/01337256256-kotak-p3k-duta-safety.jpg

Page 2: Kb 2 modul 3 kdm ii

PEMBERIAN OBAT-OBATAN

Apakah anda sudah paham tentang

http://en.hdyo.org/assets/ask-question-3-049ac6f2a4e25267fa670b61ee734100.jpg

Page 3: Kb 2 modul 3 kdm ii

Peran Perawat dalam Pemberian Obat

Page 4: Kb 2 modul 3 kdm ii

Intervensi yang paling penting adalah menjaga keselamatan dan keamanan pasien. Oleh karena itu sebagai perawat perlu memiliki pengetahuan tentang obat yang mendalam.

http://www.rehabinfo.net/wp-content/uploads/2011/01/Drug-Detox-Program.jpg

Page 5: Kb 2 modul 3 kdm ii

Pengertian Obat

Page 6: Kb 2 modul 3 kdm ii

Obat adalah suatu zat kimia yang mengubah fungsi tubuh bila obat dimasukkkan ke dalam tubuh organisme hidup. Pengobatan adalah merupakan tindakan yang dilakukan terhadap pasien dalam rangka mengatasi gangguan kesehatan.

http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2009/06/efek-samping-obat.jpg

Page 7: Kb 2 modul 3 kdm ii

Pemberian Nama, Bentuk dan Jenis Obat

Page 8: Kb 2 modul 3 kdm ii

Pemberian nama obat membedakan komposisi dan pabrik obat.Nama kimia memberikan uraian mengenai komposisi obat, contoh acetyl salicyl.Nama generik diberikan oleh pabrik yang pertama mengembangkan obat tersebut dan dapat mempunyai beberapa nama dagang yang berbeda.Sedangkan nama dagang diberikan oleh pabrik yang memperdagangkannya.

http://2.bp.blogspot.com/-Okzv9NRlnuU/TkJmKlbWsQI/AAAAAAAAAHw/Ny7-STrWyAs/s400/obat1.jpg

Page 9: Kb 2 modul 3 kdm ii

Kapsul: bentuk padat yang bagian luarnya memakau gelaitin, digunakan obat oral.Elixir: bentuk cair bening (air, alkohol dan obat sedatif) digunakan obat oral.Lotion: merupakan cairan suspensi yang digunkan untuk tubuh bagian luar (kulit).Pasta: merupakan bentuk semisolid dan penyerapannya lebih lambat.Pil: merupakan bentuk padat berbentuk bullat atau lonjong, digunakan per oral.Solution: merupakan zat cair yang terdiri air dan satu atau lebih obat, gunakan peroral, parenteral, eksternal atau tindakan irigasi.Sirup: jenis suspensi yang terdiri dari gula, digunakan peroral.Suppositoria: berbentuk padat diberikan dengan cara insersi.Tablet: merupakan obat puder yang berbentuk kompres pada dan digunakan peroral.Tincture: merupakan bentuk cair dan terdiri dari alkohol dan air atau alkohol dan zat aktifnya.

Bentuk obat diantaranya

http://web.tradekorea.com/upload_file2/product/806/P00326806/cbe9caa6_734e4d18_d69f_452c_8d87_a5905ba7a8cb.jpg

Page 10: Kb 2 modul 3 kdm ii

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Obat

Page 11: Kb 2 modul 3 kdm ii

Usia; Usia muda (bayi, anak) & usia lanjut memerlukan dosis yang rendah.Berat badan; semakin besar BB nya semakin besar dosisnya.Jenis kelamin; perbedaan didasarkan pada distribusi lemak, cairan dan hormon tubuh pada laki dan perempuan. Genetik; berbagai individu dapat berbeda dalam merespon obat karena perbedaan genetik.Faktor psikologis; kepercayaan individu terhadap suatu obat dapat mempengaruhi tercapai kesembuhan.Faktor pathologis; Penyakit dan tingkatannya berpengaruh pada penentuan dosis. Pada individu memiliki penyakit kronik dan berat memungkinkan dosis lebih besar.Lingkungan; lingkungan yang gaduh dapat menurunkan efek dari obat sedatif sehingga dosis perlu dinaikkan. Waktu Pemberian; obat oral lebih cepat responnya bila mana lambung dalam kondisi kosong, sehingga diminum 2 jam sebelum makan akan lebih cepat absorbsinya. http://www.klikdokter.com/userfiles/Obat_Rasional.jpg

Page 12: Kb 2 modul 3 kdm ii

Farmakoninetik Obat

Page 13: Kb 2 modul 3 kdm ii

Farmakokinetik mempelajari tentang absorbsi, distribusi, biotransformasi dan ekskresi obat.Absorbsi adalah proses obat masuk ke dalam pembuluh darah kecuali obat yang diberikan melalui pembuluh darah.Distribusi adalah tahapan obat ditransportasikan dari tempat absorbsi ke tempat aksi obat tersebut didalam tubuh. Dipengaruhi oleh kecepatan perfusi dan permiabilitas kapiler terhadap obat. Biotransformasi adalah obat yang dirubah menjadi bentuk kurang aktif, kebanyakan terjadi dihepar.Ekskresi adalah proses pengeluaran obat setelah dirubah menjadi tidak aktif. Tempat ekskresi obat yaitu ginjal, paru, kelenjar keringat, saluran cerna, kelenjar mamary.

http://riezakirah.files.wordpress.com/2010/09/kesimpulan-laporan-penelitian-apa-manfaat-psikotropika-bagi-pasien-yang-menderita-masalah-emosional.jpg

Page 14: Kb 2 modul 3 kdm ii

Reaksi Obat

Page 15: Kb 2 modul 3 kdm ii

Reaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu paruh yakni suatu interval waktu yang diperlukan dalam tubuh untuk proses eliminasi sehingga terjadi pengurangan konsentrasi setengah dari kadar puncak obat dalam tubuh.Adapun faktor yang mempengaruhi reaksi obat yaitu: Absorbs obat, Distribusi obat, Metabolisme obat dan Eksresi sisa

http://www.touchscreen-digiborden.nl/wp-content/uploads/2012/03/stopwatch.jpg

Page 16: Kb 2 modul 3 kdm ii

2 Efek Terapeutik adalah obat memiliki kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai kandungan obatnya seperti paliatif (berefek untuk mengurangi gejala), kuratif (memiliki efek pengobatan) dan lain-lain. Sedangkan Efek Samping adalah dampak yang tidak diharapkan, tidak bisa diramal, dan bahkan kemungkinan dapat membahayakan seperti adanya alergi sampai terjadinya syock anafilaktik, toksisitas (keracunan), penyakit iatrogenic, kegagalan dalam pengobatan, dan lain-lain.

Efek Obat

http://www.hanehassan.com/wp-content/uploads/2013/03/Bio-Velocity-Better-Sleep.jpg

Page 17: Kb 2 modul 3 kdm ii

Persiapan Pemberian Obat

Page 18: Kb 2 modul 3 kdm ii

Tepat Obat, Sebelum mempersipakan obat ketempatnya perawat harus memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan.Tepat Dosis, Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien.Tepat Pasien, Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan program pengobatan pada pasien.

http://www.deherba.com/media/k2/items/cache/2722f6bcd13027c06fe9d3b0e6f955cf_XL.jpg

Page 19: Kb 2 modul 3 kdm ii

Tepat Cara Pemberian Obat, Perawat harus hati-hati dalam memperhatikan cara pemberian obat misalkan kapsul dan tablet diberikan secara oral, obat supositoria diberikan melalui anal, obat yang harus diinjeksikan harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku misalkan melalui intra vena, intra muskuler dan lainnya.Tepat Waktu, Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang dprogramkan, karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat. Misalkan obat yang harus diberikan sebelum dan setelah makan memiliki efek yang berbeda.Tepat Pendokumentasian, Dokumentasi sangat penting untuk kepentingan tanggung jawab Perawat secara legal. Hal-hal yang perlu didokumentasikan adalah respon pasien, keberhasilan pemberian obat, dosis yang diberikan dan rute/ cara pemberian obat.

http://www.deherba.com/media/k2/items/cache/2722f6bcd13027c06fe9d3b0e6f955cf_XL.jpg

Page 20: Kb 2 modul 3 kdm ii

Penghitungan dosis obat harus disesuaikan dengan resep dokter dan harus selalu berkoordinasi dengan bagian farmasi

Perhitungan Dosis Obat

http://loexie.files.wordpress.com/2012/11/mitosobat.png

Page 21: Kb 2 modul 3 kdm ii

Teknik Pemberian Obat

Page 22: Kb 2 modul 3 kdm ii

Pemberian Obat per Oral, Merupakan cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obatPemberian Obat Melalui Mata, Pemberian obat melalui mata adalah memberi obat kedalam mata berupa cairan dan salepPemberian Obat Melalui TelingaPemberian obat yang dilakukan pada telinga dengan cara memberikan tetes telinga. Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi telinga, khususnya pada telinga tengah (otitis eksterna)Pemberian Obat Topikal, Obat tropikal adalah obat yang diberikan kepada pasien melalui kulitPemberian Obat Supositoria, Pemberian obat suppositoria adalah cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum dalam bentuk suppositoriahttp://www.luwuraya.com/assetcuk/berita/real/JARUM_SUNTIK.jpg

Page 23: Kb 2 modul 3 kdm ii

Pemberian Obat Melalui Vagina, Merupakan cara pemberian obat dengan memesukkan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks. Pemberian Obat via Jaringan Intrakutan, Pemberian obat melalui jaringan intrakutan atau intradermal ini dilakukan dibawah dermis atau epidermis, secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventralPemberian Obat via Jaringan Subkutan, Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar umbilicus (abdomen). Pemberian Obat Intravena Langsung, Cara Pemberian obat melalui vena secara langsung, diantaranya vena mediana cubiti/cephalika (lengan), vena saphenosus (tungkai), vena jugularis (leher), vena frontalis/temporalis (kepala), yang bertujuan agar reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah

http://www.luwuraya.com/assetcuk/berita/real/JARUM_SUNTIK.jpg

Page 24: Kb 2 modul 3 kdm ii

http://www.luwuraya.com/assetcuk/berita/real/JARUM_SUNTIK.jpg

Pemberian Obat Intravena Melalui SelangPemberian Obat Intravena Tidak Langsung (via Wadah), Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan atau memasukkan obat kedalam wadah cairan intravena yang bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapetik dalam darahPemberian Obat per Intramuskuler, Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot. Lokasi penyuntikan dapat pada daerah paha (vastus lateralis), ventrogluteal (dengan posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan atas (deltoid). Tujuannya agar absorbs obat lebih cepat