kb 1 modul 3 kdm ii

18
Perawatan Luka Semester 02 Kegiatan Belajar I KDM II Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan Modul 3 http://2.bp.blogspot.com/-jVUIRuoIggk/UZdePCGmgII/AAAAAAAAARY/-X_T2t4gDMo/s1600/05182013%28008%29.jpg

Upload: uwes-chaeruman

Post on 22-Jul-2015

1.066 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Perawatan Luka

Semester 02

Kegiatan Belajar IKDM II

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya ManusiaPusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

Jakarta 2013

Prodi Keperawatan

Modul 3

http://2.bp.blogspot.com/-jVUIRuoIggk/UZdePCGmgII/AAAAAAAAARY/-X_T2t4gDMo/s1600/05182013%28008%29.jpg

PERAWATAN LUKA

Apakah anda sudah paham tentang

http://en.hdyo.org/assets/ask-question-3-049ac6f2a4e25267fa670b61ee734100.jpg

Pengertian LukaSjamsuhidajat & de Jong (2007) mendefinisikan lukasebagai hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Sedangkan Mansjoer (2010) mendefinisikan luka sebagaikeadaan hilang/terputusnya kontinuitas jaringan.

http://3.bp.blogspot.com/-kdLhww9VR3U/TY7Z6tcwF7I/AAAAAAAAAFU/5W688qAFnVA/s1600/IMG_3499.jpg

Mekanisme

Terjadinya LukaLuka insisi terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajamLuka memar terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkakLuka lecet terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajamLuka tusuk terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecilLuka gores terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawatLuka tembus yaitu luka yang menembus organ tubuh Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh karena bersentuhan atau terpapar suhu yang tinggi atau bahan-bahan kimia

http://meetdoctor.com/uploads/article/Tipe%20Luka%20Tubuh.jpg

Klasifikasi Luka

Luka Akut adalah luka yang sembuh sesuai dengan periode waktu yang diharapkan atau dengan kata lain sesuai dengan konsep penyembuhan. Luka akut pembedahan, contoh: insisi, eksisi dan skin graft. Luka akut bukan pembedahan, contoh: Luka bakar. Luka akut akibat faktor lain, contoh: abrasi, laserasi, atau injuri pada lapisan kulit superfisial.Luka Kronis adalah luka yang proses penyembuhannya mengalami keterlambatan atau bahkan kegagalan. Contoh: Luka decubitus, luka diabetes, dan leg ulcer.

Berdasarkan Sifatnya

http://diabetesmelitus.org/wp-content/uploads/2012/09/kaki.jpg

Superfisial; luka hanya terbatas pada lapisan epidermis.Parsial (partial-thickness); luka meliputi lapisan epidermis dan dermis.Penuh (full-thickness); luka meliputi epidermis, dermis dan jaringan subcutan bahan dapat juga melibatkan otot, tendon, dan tulang.

Berdasarkan Kehilangan Jaringan

http://edwintohaga.files.wordpress.com/2010/01/lukarobek.jpg

Stadium I (Stage I), Lapisan epidermis utuh, namun terdapat eritema atau perubahan warna.Stadium II (Stage II), Kehilangan kulit superfisial dengan kerusakan lapisan epidermis dan dermis. Eritema di jaringan sekitar yang nyeri, panasa, dan edema. Exudate sedikit sampai sedang.Stadium III (Stage III), Kehilangan jaringan sampai dengan jaringan sub cutan, dengan terbentuknya rongga (cavity), eksudasi sedang sampai banyak.Stadium IV (Stage IV), Hilangnya jaringan sub cutan dengan terbentuknya rongga (cavity) yang melibatkan otot, tendon dan atau tulang. Exudat sedang sampai banyak.

Berdasarkan Stadium

http://img.photobucket.com/albums/v43/ardian/gambar3.jpg

Nekrotik (hitam): Eschar yang mengeras dan nekrotik, mungkin kering atau lembab.Sloughy (kuning): Jaringan mati yang fibrous.Terinfeksi (kehijauan): Terdapat tanda-tanda klinis adanya infeksi seperti nyeri, panas, bengkak, kemerahan dan peningkatan eksudat.Granulasi (merah): Jaringan granulasi yang sehat.Epitelisasi (pink): Terjadi epitelisasi.

Berdasarkan Penampilan Klinis.

http://3.bp.blogspot.com/_0OOQOqD3ODk/Ssh6lpn-A_I/AAAAAAAAASo/AKK2rP3JcpM/s320/gangren.jpg

Proses Penyembuhan Luka

Berlangsung sampai hari kelima. Akibat luka terjadipendarahan, tubuh akan berusaha menghentikannya denganvasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang terputus(retraksi) dan reaksi hemostasis.

Berlangsung dari akhir masa inflamasi sampai kira-kiraminggu ketiga. Pada fase ini terjadi proliferasi dari fibroblast yang menghasilkan mukopolisakarida, asamaminoglisin danprolin yang akan mempertautkan tepi luka.

Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri daripenyerapan kembali jaringan yang berlebih, pengerutansesuai dengan gaya gravitasi dan akhirnya perupaan kembalijaringan yang baru terbentuk.

Fase Inflamasi

Fase Proliferasi

Fase Resorbsi

Faktor-Faktor yang MempengaruhiPenyembuhan Luka

Koagulasi; adanya kelainan pembekuan darah (koagulasi) akanmenghambat penyembuhan luka sebab hemostasis merupakan dasarfase inflamasi. Gangguan sistem Imun (infeksi, virus); gangguan sistem imun akanmenghambat dan mengubah reaksi tubuh terhadap luka, kematianjaringan dan kontaminasi. Bila sistem daya tahan tubuh, baik selulermaupun humoral terganggu, maka pembersihan kontaminasi danjaringan mati serta penahanan infeksi tidak berjalan baik. Gizi (kelaparan, malabsorbsi); kekurangan gizi dapat mempengaruhisistem imun. Penyakit Kronis; penyakit kronis seperti HIV/ AIDS, TBC dan diabetes, juga mempengaruhi sistem imun dan proses penyembuhan luka. Keganasan; tahap lanjut dapat menyebabkan gangguan sistem imunyang akan mengganggu penyembuhan luka.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1a/HIV-budding-Color.jpg

Obat-obatan; pemberian sitostatika, obat penekan reaksi imun, kortikosteroiddan sitotoksik mempengaruhi penyembuhan luka dengan menekan pembelahanfibroblast dan sintesis kolagen. Teknik Penjahitan; yang tidak dilakukan lapisan demi lapisan akan mengganggupenyembuhan luka. Kebersihan diri/ personal hygiene; kebersihan diri seseorang akanmempengaruhi proses penyembuhan luka, karena kuman setiap saat dapat masukmelalui luka bila kebersihan diri kurang. Vaskularisasi; daerah luka yang memiliki vaskularisasi baik akan berpengaruhterhadap proses penyembuhan. Sementara daerah yang memiliki vaskularisasikurang baik proses penyembuhan membutuhkan waktu lama. Pergerakan/ mobilisasi; daerah yang relatif sering bergerak akan terjadiproses penyembuhan yang lebih lama. Ketegangan tepi luka, pada daerah yang tegang (tight) menyebabkan proses penyembuhan lebih lama dibandingkan dengan daerah yang tidak tegang (loose).

http://www.lindarosman.com/wp-content/uploads/2011/06/Photo0408-500x375.jpg

Komplikasi dari Luka

Merupakan infeksi luka yang sering timbul akibat infeksi nosokomial di rumah sakit. Proses peradangan biasanya muncul dalam 36 – 48 jam, denyut nadi dan temperatur tubuh pasien biasanya meningkat, sel darah putih meningkat, luka biasanya menjadi bengkak, hangat dan nyeri.

Hematoma

(Hemorrhage)Perawat harus mengetahui lokasi insisi pada pasien, sehingga balutan dapat diinspeksi terhadap perdarahan dalam interval 24 jam pertama setelah pembedahan.

Infeksi (Wounds Sepsis)

http://ahliherbal.com/jurnal/wp-content/uploads/2012/12/keputihan-berdarah-300x229.jpg

Asuhan KeperawatanKlien Dengan Luka

Pengkajian, meliputi Anamnesis dan Pemeriksaan lukaDiagnosis KeperawatanIntervensi Keperawatan, meliputi Prinsip tindakankeperawatan pada klien dengan luka dan Rencana TindakanImplementasi Perawatan Luka, meliputi Prinsip-prinsipperawatan luka dan Perawatan LukaEvaluasi, meliputi Luka sembuh secara fisiologis, Tidak terjadikomplikasi dan Pasien merasa nyaman terbebas dari nyeri

http://liauprut.files.wordpress.com/2012/05/kakirawat-dpn-ts.jpg?w=560