kayu om

49
Fajar sidiq M 107011007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kayu Merupakan Sumber alam Indonesia merupakan negara penghasil kayu baik jumlahnya maupun macam jenisnya, sehingga mudah didapat dan relatif murah harganya.Oleh karena itu pemakaian kayu untuk konstruksi bangunan ditinjau dari segi ekonomisnya sangatlah menguntungkan.Kayu merupakan bahan bangunan alam, artinya dapat diperoleh di alam bebas tanpa harus dibuat atau diolah di pabrik.Dari pohonnya kayu dapat dibentuk dengan berbagai macam ukuran.Dapat berupa balok yaitu batang berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar.Dapat pula dibentuk menjadi lembaran-lembaran tipis yang disebut papan. Bagian dari sebuah pohon yang dipakai untuk konstruksi bangunan adalah bagian batang utamanya, sedangkan ranting dan cabangnya dibuang atau dipakai sebagai kayu bakar. Dewasa ini kayu mulai banyak diolah di pabrik untuk dijadikan lembaran-lembaran tipis yang lebar. Biasanya dikenal dengan nama-nama dagang seperti: triplek, teakwood, jabarwood, fonywood, dll. 1.2 Struktur dari Kayu Kayu tersusun dari sel-sel dan sel-sel ini tersusun dari aellulose, sel-sel ini disatukan oleh ligaine dan perbedaan- perbedaan susunan ini menyebabkan perbedaan sifat-sifat dari berbagai macam jenis. Pada penampang lintang dari pohon akan terlihat bagian-bagian, seperti pada gambar A dan B. Tugas Perencanaan Struktur Kayu 1

Upload: unyil-cuwiie-marunyil

Post on 16-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

vhfhgvhgvhgv

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Kayu Merupakan Sumber alamIndonesia merupakan negara penghasil kayu baik jumlahnya maupun macam jenisnya, sehingga mudah didapat dan relatif murah harganya.Oleh karena itu pemakaian kayu untuk konstruksi bangunan ditinjau dari segi ekonomisnya sangatlah menguntungkan.Kayu merupakan bahan bangunan alam, artinya dapat diperoleh di alam bebas tanpa harus dibuat atau diolah di pabrik.Dari pohonnya kayu dapat dibentuk dengan berbagai macam ukuran.Dapat berupa balok yaitu batang berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar.Dapat pula dibentuk menjadi lembaran-lembaran tipis yang disebut papan.Bagian dari sebuah pohon yang dipakai untuk konstruksi bangunan adalah bagian batang utamanya, sedangkan ranting dan cabangnya dibuang atau dipakai sebagai kayu bakar.Dewasa ini kayu mulai banyak diolah di pabrik untuk dijadikan lembaran-lembaran tipis yang lebar. Biasanya dikenal dengan nama-nama dagang seperti: triplek, teakwood, jabarwood, fonywood, dll.1.2 Struktur dari KayuKayu tersusun dari sel-sel dan sel-sel ini tersusun dari aellulose, sel-sel ini disatukan oleh ligaine dan perbedaan-perbedaan susunan ini menyebabkan perbedaan sifat-sifat dari berbagai macam jenis.Pada penampang lintang dari pohon akan terlihat bagian-bagian, seperti pada gambar A dan B.a. Kulit luar, merupakan lapisan yang sudah mati dank eras berfungsi sebagai pelindung didalamnya.b. Kulit dalam, lapisan ini lunak, basah, dan berfori besar berfungsi untuk mengalirkan makanan dari daun kebawah, dan kulit dalam ini mengandung zat berupa getah, tarnin, dan sebagainya.c. Kambium, lapisan ini berupa sel-sel yang mampu berkembang biak dengan membelah diri. Bagian yang sebelah luar menjadi sel yang mati, menjadi kulit, ada pun sel yang sebelah dalam menjadi sel kayu. Sel-sel di dalam kambium ini merupakan sel yang hidup.d. Gubal, lapisan ini merupakan keputih-putihan (muda). Lapisan ini tumbuh menjadi kayu yang keras. Gubal ini berfungsi mengangkut makanan dari tanah ke daun.e. Hati, bagian hati ini warnanya lebih tua daripada gubal, dan berfungsi dari kayu gubal yang tidak berfungsi lagi, bagian ini memounyai kekuatan yang tinggi sehingga berfungsi untuk membuat pohon tetap berdiri.f. Lingkaran tahun, pada bagian hati kayu tampak suatu garis lingkaran yang mengelilingi pusat kayu. Lingkaran-lingkaran tersebut dikenal sebagai lingkaran tahun.

g. Inti, Teras, bagian inti dari kayu yang terkadang bagiannya sudah rusak, terutama pada kayu yang sudah sangat tua.

Kayu-teras / gauh terjadi dari perubahan kayu-kayu gubal secara perlahan-lahan kayu teras ini biasanya lebih tahan awet (terhadap serangan-serangan serangga atau pun bubuk jamur) dari kayu gubal, walaupun begitu keawetan ialah memasukan bahan-bahan kimia kedalam kayu.

1.3 Ciri dan Sifat KayuKayu sebagai bahan bangunan harus dikenal cirri-ciri dan sifatnya.Dari 3000-4000 jenis pohon yang ada di Indonesia baru 150 jenis yang telah diselidiki dan dianggap penting dalam perdagangan, dan dari sejumlah tersebut diatas sebagian adalah penting dalam bidang konstruksi. Mereka yang akan mempergunakan jenis kayu sebagai bahan bangunan harus sedikitnya mengetahui tentang berapa cirri-ciri dan sifat-sifat kayu. Antara lain yang penting sekali ialah mengenai sifat-sifat meaknis, faktor-faktor yang mengakibatkan mengurangnya kekuatan dan sifat-sifat yang menjadikan cara penggunaan kayu ini berbeda sekali dari bahan-bahan lain untuk bengunan.

Kayu sebagai bahan bangunan mempunyai sifat yang manguntungkan dan merugikan, sifat untungnya sebagai berikut: 1. Mudah didapat dan murah harganya dibanding bahan-bahan lain seperti beton dan baja.2. Mudah dikerjakan tanpa alat-alat berat, misalnya: mudah dipotong, dihaluskan, dilubangi, diukur ataupun disambung sebagai suatu konstruksi.3. Bentuknya indah alami sehingga sering diekspose serat-seratnya sebagai hiasan ruang, missal kayu jati. 4. Isolasi panas sehingga rumah yang banyak menggunakan kayu akan terasa sejuk dan nyaman.5. Isolasi listrik.6. Tahan zat kimia seperti asam atau garam dapur.7. Ringan mengurangi berat sendiri dan bangunan, sehingga menghemat ukuran pondasinya.8. Serbaguna, artinya dapat dipakai sebagai bahan konsturksi bangunan seperti kuda-kuda atap, langit-langit, pintu jendela, tiang atau dinding, maupun seperti hiasan seperti lemari, meja kursi, patung atau ukiran selain itu dapat juga sebagai alat Bantu kerja, sementara seperti bekesting untuk car beton bawplang, profil untuk pasangan pondasi atau bata, tangga kerja dan lain sebagainya.9. Bekasnya masih bisa dipakai lagi untuk keperluan lain misalnya bongkaran kuda-kuda, terutama jati masih dapat dipakai untuk mebeler.

Sifat kerugian dari kayu:1. Mudah terbakar dan menimbulkan api sehingga rumah yang memekai bahan kayu kalau terbakar sulit dipadamkan, karena api mudah menjalar dari suatu tempat ketempat lainnya melalui bahan kayu ini.2. Kekuatan dan keawetan kayu sangat tergantung dari jenis dan umur pohonnya sedangkan kayu yang ada diperdagangan sulit ditaksir umurnya.3. Cepat rusak oleh pengaruh alam, hujan, air menyebabkan kayu cepat lapuk, panas matahari menyebabkan kayu retak-retak.4. Dapat dimakan serangga-serangga kecil seperti rayap, bubuk kumbang.5. Dapat merubah bentuknya, menyusut atau memuai tergantung kadar air yang dikandungnya, bila kandungan airnya banyak kayu akan memuai, bila kandungan airnya sedikit maka kayu akan menyusut.6. Kekuatan kayu tidak seragam, walaupun dari jenis kayu yang sama, ini disebabkan adanya cacat kayu seperti adanya mata kayu, arah serat yang tidak lurus atau cacat bawaan lainnya.

1.4 Bobot KayuBobot kayu tergantung berat jenisnya dan kandunagn air didalamnya. Dilihat dari berat jenisnya, kayu dapat dibagi menjadi 4 klasifikasi berat yaitu:Berat jenis 0,6: Kayu ringan0,6< Berat jenis 0,6 < bj 0,8: Kayu sedang0,8< Berat jenis 1: Kayu beratBerat jenis > 1 : Sangat berat (Dalam ton/m)1.5 Ukuran KayuDalam perdagangan kayu umumnya mempunyai ukuran-ukuran tertentu, yang biasanya banyak dipakai untuk bangunan rumah tinggal. Masing-masing bentuk dan ukurannya dikaenal dengan nama-nama sbb:

Balok: Mempunyai ukuran tinggi lebih besar dari lebarnya, biasanya berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar. Misalnya:

Papan: Berupa lembaran-lembaran tipis yang lebarnya jauh lebih besar dari tebalnya, misalnya

Ram: yaitu papan untuk membuat rangka daun pintu dengan ukuran

Kaso/usuk: yaitu balok kecil dengan ukuran

Reng: yaitu kayu kecil dengan ukuran biasa dipakai untuk penumpu genting.

Plepet: kayu kecil dengan ukuran . Biasanya untuk klem kaca pada kusen.Jendela dan lis penutup sambungan eternit.Panjang dari masing-masing ukuran diatas sudah tertentu, yang banyak dijumpai adalah 1 sampai 3 m, 3 sampai 4 m sudah jarang, lebih dari 4 m sudah sulit dicari. Seandainya kalaupun ada harganya mahal, makin panjang kayu makin mahal harganya, seandainya membutuhkan panjang kayu 6 m, orang lebih senang menggunakan dua batang kayu yang disambung, dari pada harus mencari kayu dengan panjang 6 m utuh. Pemilihan ini juga mengingat sulitnya mencari alat angkut untuk kayu sepanjang 6 m. selain itu biasanya bagian pohon yang atas kekuatan dan kekerasannya lebih kecil disbanding bagian pangkalnya yang dekat akar.Jadi dengan menggunakan kayu yang pendek, kebebasan memilih kualitas yang baik lebih besar dan leluasa.1.6 Kepadatan KayuKepadatan kayu berhubungan erat dengan berat jenis kayu dan kekuatan kayu.Semakin ringan kayu, semakin berkurang kekuatannya begitupun sebaliknya.a. Berat JenisYang dimaksud dengan berat jenis (BD) kayu ialah berat jenis dari kayu kering udara.Kadar legas kayu kering udara tergantung pada keadaan iklim setempat. Di Indonesia kadar air ini berkisar antara 12 20 % dari kayu kering mutlak (kering mutlak ini hanya dapat dicapai dalam tempat pemanasan/ dirogvel). Untuk bogar kadar air kayu kering udara adalah 15% (angka-angka BD, kayu dalam pengumuman-pengumuman LPPK didasarkan pada kadar legas 15%). Ditempat-tempat kering pada musim kemarau kadar legas ini dapat menurun menjadi 13%. Sebaliknya ditempat-tempat lembab pada musim hujan dapat meningkat menjadi 20%. Kayu yang baru ditebang mempunyai kadar air 40% untuk kayu berat hingga 200% untuk kayu ringan.b. Kekuatan kayu Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa kayu-kayu yang berat sekali dan bahwakekuatannya, kekerasannya dan sifat teknis berbanding lurus dengan berat jenisnya. Lembaran pusat penyelidikan kehutanan membagi-bagi kekuatan kayu Indonesia dalam lima kelas kuat didasarkan pada jenis kayu sebagai berikut:Kelas kuatBerat JenisKekuatan Lengkung absolute (kg/cm)Kekuatan tekan absolute (kg/cm)

I 0,90 1100 625

II0,90 0,601100 725650 - 425

III0,60 0,40725 500425 - 300

IV0,40 0,30500 360300 215

V< 0,30< 360< 215

Serat kayu tergantung kepada pertumbuhan pohon. Kayu dan pohon yang tumbuhnya cepat biasanya mempunyai serat kasar dan sebaliknya serat kayu dari pohon yang tumbuhnya pelan-pelan biasanya halus, jika arah serat tidak berjajar dengan arah kayu, maka dinamakan serat miring.

1.7 Mutu dan Tegangan-tegangan KayuMenurut PPKI BAB I hanya dibagi pada 2 mutu sbb: Mutu AMutu Ba. Kadar Lengas : Kayu Kering Udaraa. Kadar Lengas 300%(12 18 % rata-rata 15 %)b.

Mata d h d bb. Mata d h d b

d 3,5 cm d 3,5 cm d 5 cm d 5 cmc.

Wanulak, b, c. Wanulak b

Jika b tinggi balok h,

h, jika h tinggi balok jika b=h tinggi balok

d. Miring Arah Seratd. Miring Arah Serat

tg tg e. Retak-retake. Retak-retak

hr b, ht b hr b, ht b

Pada umumnya kayu di Indonesia yang kering udara memiliki kadar lengas antara 12-18 % / rata-rata 15 %. Tapi bila berat benda-benda coba tersebut menunjukan angka yang terus-menerus (berkurang) maka kayu belum dapat dianggap kering udara (masih basah). Penentuan secara kasar apakah kadar lengas kayu sudah dibawah 3 % atau bisa digunakan rumus :

dimana : x = Kadar lengas kayuQx= Berat benda coba mula-mulaQku= Berat benda coba kering udara

Tegangan-tegangan yang diperkenankan menurut PKKI adalah sebagai berikut:

Kelas KuatJati

IIIIIIIVV

1501007550-130

130856045-110

40254510-30

201285-15

Fajar sidiq M 107011007

Tugas Perencanaan Struktur Kayu10

BAB IIPERHITUNGAN DIMENSI PANJANG BATANG

Gambar 1.1.Rencana Kuda kudaSpesifikasi:Lokasi struktur: BandungJenis Struktur: Rumah TinggalJarak Kuda kuda: 2,6 mJenis atap: GentingLangit langit:GypsumJenis Kayu: JatiAlat Sambung: Paku+Baut+Gigi Bentang : 9,00 m: 34

Perhitungan :

34 Batang Bawah :B1 = B2 = 4,50m Batang Vertikal : V = Tg 340 . 4,50 = 3,03mV1 = = = 1,51 mV2 = = = 1,51 m Batang Diagonal :D1== = 2,70m = = = 2,70m Batang Horizontal :H1 == = 2,23mH2 = = = 2,23m

Batang Atas :== = 2,70m== = 2,70m=== 2,70m=== 2,70m Tabel panjang batangNo.Nama BatangPanjang batang ( m )

1B14,50

2B24,50

3V11,51

4V21,51

5D12,70

6D22,70

7H12,23

8H22,23

9A12,70

10A22,70

11A32,70

12A42,70

Gambar :

Gambar 1.2. Panjang Dimensi Batang

340

BAB IIIPERHITUNGAN GORDING

340159,49Ukuran Gording= 10/14 (taksiran)Jarak Kuda-kuda= 2,6mJarak Gording (=350)= A1 + A2 = 2,70 + 2,70= 2,70m 2 2

Atap Genting= 50

Kelas kayu 2 (Jati) = 0,70t/m = 700 kg/m

Kemiringan atap= 340

a. Akibat beban sendiriBerat sendiri gording: 0,1 x 0,14 x 700= 9,8kg/mBerat sendiri Genting : 2,70 x 50=135kg/mq = 144,8kg/m

144,8 kg/m

=

2,60 = = = mJadi, A1 = mA2 = A1 = m

Bentang ABC

Mb = -159,49Moment Akibat Beban Sendiri :

-159,49 Kgm159,49 Kgm159,49 Kgm144,8 Kg/m

-159,49

159,49 KgmMoment Lapangan = 159,49 + ( - 47,18 ) = 63,88 KgmMoment Tumpuan = 0 127,75 = - 127,75 Kgm

Diambil Moment Tumpuan :Mx = 127,75 . Sin 35 = 73, 27 KgmMy = 127,75 . Cos 35 = 104, 64 Kgm

b. Akibat Beban Angin : Tekanan Angin ( P ) = 25 Kg/mKoefisien Angin C1 ( Tiup ) = 0,02 . 0,4 = 0,02 . 35 0,4 = 0,3C2 ( Tiup ) = - 0,4W= C1 . 2,04 . 25= 0,3. 2,04 . 25= 15,3 Kg/m

=

2,60 = = = 22,38mJadi, A1 = mA2 = A1 = m

Bentang ABC

Mb = - 12,91Moment Akibat Beban Angin :

Moment Lapangan = 12,91 + ( - 6,45) = 6,46 KgmMoment Tumpuan = 0 12,91 = - 12,91 Kgm

Diambil Moment Tumpuan :Mx = 0 KgmMy = - 12,91 Kgm

c. Beban Tak TerdugaP = 100 Kg

Bentang ABC

Mb = -48,75

Moment Akibat Beban Angin :

Moment Lapangan = 65,00 + ( - 24,38) = 40,62 KgmMoment Tumpuan = 0 48,75 = - 48,75 Kgm

Diambil Moment Tumpuan :Mx = 48,75 . Sin 37 =29,34 KgmMy = 48,75 . Cos 37 = 38,93Kgm

Kombinasi Pembebanan :Beban = Berat Sendiri + Beban Angin + Beban Tak TerdugaMoment Lapangan = 63,88+ 6,45 + 40,62 = 110,95 KgmMoment Tumpuan = 127,75 + 12,91 + 48,75 = 189,41 KgmMoment yang bisa dipakai adalah moment tumpuan :Mx = 73,27 + 0 + 29,34 = 102,61 Kgm = 10261 KgcmMy = 104,64 + 12,91 + 38,93 = 156,48 Kgm = 15648 KgcmKontrol Tegangan :Wx = 1/6 .10 . = 326,67Wy = 1/6 .14 . = 233,33

okKontrol Tegangan

P = 100 KgP = 100 KgQ = 150,8 kg/m

2,60 m2,60 m

2,600

Bentang ABC

Mb = -199,29Di tengah bentang Momen akibat beban(momen positif)

65 kg65 kg

Akibat momen ujung(momen negatif)

CB

A

M1=M2 Bentang AB=BC = kgm

kgmGambar Diagram Momen

115,78 kgm115,78 kgm lCA

BmomenAmbil momen92,77 kgm92,77 kgm

yang terbesar,M=192 kgmAmbil

1. = 16324 kgcm= 11430 kgcm2.

kg/cm2 130x kg/cm2 .......... ok ok

Kontrol lendutan

Kayu yang dipakai kelas II E = 1,00 x 10= 100000

F =

Ix = x b x h3 = x 10 x 143 =2287 cm4

Iy = x b3 x h = x 103 x 14 = 1167cm Untuk = 35 x 0,75 x 0,75= (0,22 + 0,09) x 0,75Fx= 0,23 cm x 0,75 x 0,75=(0,62+0,25) x 0,75 Fy=0,65cm

Dengan demikian ukuran gording 10/14 bisa dipakai.

BAB IVPEMBEBANANMuatan muatan (P)Berat gording tiap titik buhul0,10 x 0,14 x 700 x 2,60 = 25,48 Kg

a. Beban mati

Beban Joint Kuda kuda bagian atas Beban Atap + Gording A = B = (/ . 2,74 . 2,60 . 50 ) + 25,48 = 203,58 Kg D = E = F = ( 2,74 . 2,60 . 50 ) + 25,48 = 356,20 Kg

Beban Kuda kudaRumus penaksiran beban kuda kudaP = ( L + 2 ) L b s/d P = ( L+5 ) L bDiambil P = ( L + 3 ) L b L = 9,00 mb = 2,6 m ( jarak antar kuda kuda )Maka,P = ( L + 3 ) L b = ( 9,00 + 3 ) . 9,00 . 2,60 = 280,80 KgSehingga untuk beban tiap titik buhul diambilPr = Dimana n adalah jumlah titik buhul pada batang atas = 3Pr = = = 140,40 KgSedangkan pada titik buhul ujung ( A B ) menerima beban :P = = = 70,20 Kgb. Kombinasi beban akibat beban mati dan beban hidup tiap joint.Pu = 1,2 D + 1,6 L = 1,2 x (356,20 +140,40) + ( 1,6 x 100 ) = 755,92 756 Kg

Untuk joint A dan BPu = 1,2 D + 1,6 L = 1,2 x (203,58 + 70,20 ) + ( 1,6 x 50 ) = 408,536 409 Kg

kombinasi beban mati dan beban hidup kuda kuda

c. Beban hidup diambil = 100 Kg

d. Beban Angin Pada Atap = 35Misal muatan angin diambil q = 35 kg/m Angin desak/tekan P = ( 0,02 . 0,4 ) q P35 = ( 0,02 .35 0,4 ) 35= 10,5 kg/ m Angin hisap/isap P = - 0,4 .P35 = - 0,4 .35= - 14 kg/m2 Arah angin dari kiri Besar angin desak/tekan untuk = 350Joint A P35 = .2,74 .2,6 .10,5 = 37,40 kgJoint D P35 = 2,74 .2,6 .10,5 = 73,71 kg Besar angin hisap/isap untuk = 35Joint B P35 = .2,74 .2,6 .(-14) = -49,87 kgJoint F P35 = 2,74 .2,6 .(-14) = -99,73 kg Arah angin dari kanan Besar angin desak / tekan untuk = 350Joint B P35 = .2,74 .2,6 .10,5= 37,40 kgJoint F P35 = 2,74 .2,6 .10,5= 73,71 kg Besar angin hisap/isap untuk = 35Joint A P35 = .2,74 .2,6 .(-14) =-49,87 kgJoint D P35 = 2,74 .2,6 .(-14) = -99,73 kg

Angin Kiri Tekan dan Angin Kanan Hisap:

Angin Kanan Tekan dan Angin Kiri Hisap:

Kombinasi Pembebanan Untuk SAP 2000 Vers.14Untuk pembebanan pada analisa oleh SAP 2000 beban yang dimasukan termasuk berat sendiri struktur, dalam hal ini atap menggunakan bahan kayu.Dengan menggunakan kombinasi pembebanan sebagai berikut1,4D1,2D + 1,6L + 0,5 (La atau H)1,2D + 1,6 (La atau H) + (0,5L atau 0,8 W)1,2D + 1,3W + 0,5L + 0,5 (La atau H)1,2D + 1,0E + 0,5L0,9D + (1,3W atau 1,0E)

Tabel 4.2. Tabel gaya batang hasil perhitungan SAPDimensi (cm)BatangGaya Batang (P)(kG)P maks(kg)

10/12A1-2630,41-2630,41

A2-1110,83

A3-2630,41

A4-1110,83

2 x 4/10V1284,13284,13

8/10D1-274,19

-274,19

D2-274,19

10/12B12249,812249,81

B22249,81

BAB VPERHITUNGAN DIMENSI BATANG

Batang Atas (A1 & A3)- Gaya maks P = -2630,41 kg (tekan)- L = 2,74 m = 274 cm - Memakai ukuran 8/12Iy = 1/12 12 83 = 512 cm4Fbr = 8 12 = 96 cm2

imin =

Dari daftar faktor tekuk (PPKI 1961) = 118,61 didapat = 4,38

Maka :

= 120,01 kg/cm2 < 130 kg/cm2 = 162,5kg/cm2 ..... ok! Batang Atas (A2 dan A4)- Gaya maks P = -1110,83 kg (tekan)- L = 2,74 m = 274 cm- Memakai ukuran 8/12Iy = 1/12 12 83 = 512 cm4Fbr = 12 8 = 96 cm2

imin =

Dari daftar faktor tekuk (PPKI 1961) = 118,61 didapat = 4,38

Maka :

= 50,68 kg/cm2 < 130 kg/cm2 = 162,5kg/cm2 ..... ok! Batang Vertikal (V1 dan V2 )- Gaya maks P = 284,13 kg (tarik) - L = 1,57 m = 157 cm- Memakai ukuran 8/12Iy = 1/12 12 83 = 512 cm4Fbr = 8 12 = 96 cm2

imin =

Dari daftar faktor tekuk (PPKI 1961) = 67,96 didapat = 1,05

Maka :

= 3,10 kg/cm2 < 130 kg/cm2 = 162,5kg/cm2 ..... ok! Batang Diagonal (D1 & D2) - Gaya maks P = -274,19 kg (tekan)- L = 2,74 m = 274 cm- Memakai ukuran 8/10Iy = 1/12 8 103 = 666,67 cm4Fbr = 8 10 = 80 cm2

imin =

Dari daftar faktor tekuk (PPKI 1961) = 94,80 didapat = 2,68

Maka :

= 9,51 kg/cm2 < 130 kg/cm2 = 162,5kg/cm2 ..... ok! Batang Bawah (B1 dan B2)- Gaya maks P = 2249,81 kg (tarik)- L = 4,50 m = 450 cm- Memakai ukuran 10/12Fn = 10 12 x 0,8 = 96 cm2

Maka :

= 23,43 kg/cm2 < 130 kg/cm2 = 162,5kg/cm2 ..... ok!

BAB VIPERHITUNGAN SAMBUNGAN Sambungan titik buhul A

Sambungan gigi tunggal untuk batang A1 dan B1 = 350P = 2630,41 kg Ukuran Balok = 10/12

Kayu Jati =

Dalamnya gigi tunggal untuk batang A1 dalamnya gigi muka= dmax = 1/4 x 12 = 3 cm dalamnya gigi belakang= d max = 1/4 x 12 = 3 cm d = d+ d = 3 + 3 = 6 cmLm = 14,36 cm < 15,dipakai Lm = 15 cmTv = 2 cm < 1/4 x 12 = 3cm OK !

Sambungan titik buhul D

Sambungan gigi tunggal untuk batang D1 : = 600P = -274,19 kg Ukuran Balok = 8/10

Kayu Jati =

Dalamnya gigi tunggal untuk batang A1 = dmax = 1/4 x 10 = 2,5 cm Tv = 0,3 cm < 1/4 x 12 = 3cm OK !

Sambungan titik buhul E

Sambungan gigi tunggal untuk batang A2 dan V2 : = 600P = -1110,83 kg Ukuran Balok = 10/12

Kayu Jati =

Dalamnya gigi tunggal untuk batang A1 = dmax = 1/4 x 12 = 3 cm Lm = 3,70 cm < 15,dipakai Lm = 15 cmTv = 0,5 cm < 1/4 x 12 = 3cm,dipakai Tv = 2cm OK !

Sambungan titik buhul C

Sambungan gigi tunggal untuk batang D1 dan V1 : = 600P = -274,19 kg Ukuran Balok = 10/12

Kayu Jati =

Dalamnya gigi tunggal untuk batang A1 = dmax = 1/4 x 12 = 3 cm Lm = 1 cm < 15Tv = 0,3 cm < 1/4 x 12 = 3cm OK!

Sambungan

Untuk semua baut berukuran Detail Sambungan