katarak senilis
TRANSCRIPT
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 1/18
1
BAB I
PENDAHULUAN
Secara etimologis, katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrkhies dan bahasa
latin Cataracta, keduanya memiliki arti air terjun. Katarak adalah setiap kekeruhan
pada lensa, baik sedikit, lokal, maupun seluruhnya.1
Kekeruhan pada lensa dapat
disebabkan oleh proses penuaan, toksin , penyakit sistemik, merokok, dan herediter.
Patogenesis katarak belum sepenuhnya dimengerti. Walaupun demikian, pada lensa
katarak secara karakteristik terdapat agregat- agregat protein yang menghamburkan
berkas cahaya dan mengurangi transparasinya. Selain penurunan tajam penglihatan
secara perlahan, katarak memiliki gejala – gejala lain berupa penglihatan monokuler
ganda, dan seperti melihat asap.2
Bedasarkan faktor usia, katarak terbagi menjadi katarak infantil, juvenil, dan
senil. Katarak kongenital ialah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah
lahir dan bayi berusia kurang dari satu tahun. Katarak juvenil ialah katarak yang
mulai terbentuk antara usia 3 bulan hingga umur 9 tahun. Katarak Senil ialah katarak
yang terjadi di usia diatas 50 tahun.1
Katarak senil terjadi akibat proses penuaan. Bedasarkan stadiumnya katarak
senil terbagi menjadi katarak insipien dimana kekeruhan lensa masih ringan, katarak
imatur dimana kekeruhan lensa telah mencapai sebagian , katarak matur dimana lensa
keruh seluruhnya, dan katarak hipermatur dimana masa lensa keluar dari kapsul
lensa.1,2
Katarak senil merupakan penyebab umum gangguan penglihatan . Berbagai
studi cross – sectional melaporkan prevalensi katarak pada individu berusia 65 – 74
tahun adalah sebanyak 50 %; Prevalensi ini meningkat hingga 70 % pada individu
diatas 75 tahun.2
Oleh karena itu penulis mengangkat masalah ini sebagai bentuk
tanggung jawab sebagai praktisi medis agar dapat memberikan penanganan khusus
untuk katarak senil yang meliputi anamnesis yang komprehensif, pemeriksaan fisik
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 2/18
2
dan opthalmologis yang menyeluruh, pemeriksaan penunjang, dan penanganan yang
tepat.
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 3/18
3
BAB II
ISI
II.1 Anatomi Lensa
Lensa berbentuk bikonveks dan transparan. Lensa menyumbang kekuatan
refraksi sebanyak 15-20 dioptri dalam penglihatan. Kutub anterior dan posterior lensa
dihubungkan oleh garis khayal yang disebut axis, sedangkan equator merupakan garis
khayal yang mengelilingi lensa. Lensa merupakan struktur yang tidak memiliki
pembuluh darah dan tidak memiliki pembuluh limfe. Di dalam mata, lensa trfiksir
pada serat zonula yang berasal dari badan silier. Serat zonula tersebut menempel dan
menyatu dengan lensa pada bagian anterior dan posterior dari kapsul lensa. Kapsul ini
merupakan membran dasar yang melindungi nukleus, korteks dan epitel lensa.3
1. Kapsul
Kapsul lensa merupakan membran dasar yang elastis dan transparan tersusun
dari kolagen tipe IV yang berasal dari sel-sel epitel lensa. Kapsul ini
mengandung isi lensa serta mempertahankan bentuk lensa pada saat
akomodasi. Bagian paling tebal kapsul berada di bagian anterior dan posterior
zona pre- equator dan bagian paling tipis berada di bagian tengah kutub
posterior.3
2. Serat Zonula
Lensa terfiksir oleh serat zonula yang berasal dari lamina basal pars
planadan pars plikata badan silier. Serat-serat zonula ini menyatu dengan lensa
pada bagian anterior dan psterior kapsul lensa.3
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 4/18
4
3. Epitel Lensa
Tepat di belakang kapsul anterior lensa terdapat satu lapis sel-sel epitel. Sel-
sel epitel ini dapat melakukan aktivitas seperti yang dilakukan sel-sel lainnya,
seperti sintesis DNA, RNA, protein dan lipid. Sel-sel tersebut juga dapat
membentuk ATP untuk memenuhi kebutuhan energi lensa. Sel-sel epitel yang
baru terbentuk akan menuju equator lalu berdiferensiasi menjadi serat lensa.3
4. Nukleus dan Korteks
Sel-sel berubah menjadi serat, lalu serat baru akan terbentuk dan akan
menekan serat-serat lama untuk berkumpul di bagian tengah lensa. Serat-serat
paling tua yang terbentuk merupakan lensa fetus yang diproduksi pada fase
embrionik dan masih menetap hingga sekarang. Serat-serat yang baru akan
membentuk korteks dari lensa.3
II.2 Fisiologi Lensa
Lensa tidak memiliki pembuluh darah maupun sistem saraf. Untuk
mempertahankan kejernihannya, lensa harus menggunakan aqueous humor sebagai
penyedia nutrisi dan sebagai tempat pembuangan produknya. Namun hanya sisianterior lensa saja yang terkena aqueous humor. Oleh karena itu, sel-sel yang berada
di tengah lensa membangun jalur komunikasi terhadap lingkungan luar lensa dengan
membangun low-resistance gap junction antar sel.3
1. Keseimbangan Elektrolit dan Air Dalam Lensa
Lensa normal mengandung 65% air, dan jumlah ini tidak banyak
berubah seiring bertambahnya usia. Sekitar 5% dari air di dalam lensa berada di
ruangan ekstrasel. Konsentrasi sodium di dalam lensa adalah sekitar 20μM dan
potasium sekitar 120μM. Konsentrasi sodium di luar lensa lebih tinggi yaitu sekitar
150μM dan potasium sekitar 5μM.3
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 5/18
5
Keseimbangan elektrolit antara lingkungan dalam dan luar lensa sangat tergantung
dari permeabilitas membran sel lensa dan aktivitas pompa sodium, Na+, K+ -ATPase.
Inhibisi Na+, K+ -ATPase dapat mengakibatkan hilangnya keseimbangan elektrolit
dan meningkatnya air di dalam lensa. 3
Keseimbangan kalsium juga sangant penting bagi lensa. Konsentrasi kalsium
di dalam sel yang normal adalah 30μM, sedangkan di luar lensa adalah sekitar 2μM.
Perbedaan konsentrasi kalsium ini diatur sepenuhnya oleh pompa kalsium Ca2+-
ATPase. Hilangnya keseimbangan kalsium ini dapat menyebabkan depresi
metabolisme glukosa, pembentukan protein high-molecular-weight dan aktivasi
protease destruktif.3
Transpor membran dan permeabilitas sangat penting untuk kebutuhan nutrisi
lensa. Asam amino aktif masuk ke dalam lensa melalui pompa sodium yang berada di
sel epitel. Glukosa memasuki lensa secara difusi terfasilitasi, tidak langsung seperti
sistem transport aktif.3
2. Akomodasi Lensa
Mekanisme yang dilakukan mata untuk merubah fokus dari benda jauh ke
benda dekat disebut akomodasi. Akomodasi terjadi akibat perubahan lensa oleh aksi
badan silier terhadap serat-serat zonula. Setelah umur 30 tahun, kekakuan yang terjadi
di nukleus lensa secara klinis mengurangi daya akomodasi.3
Saat otot silier berkontraksi, serat zonular relaksasi mengakibatkan lensa menjadi
lebih cembung. Ketika otot silier berkontraksi, ketebalan axial lensa meningkat,
kekuatan dioptri meningkat, dan terjadi akomodasi. Saat otot silier relaksasi, serat
zonular menegang, lensa lebih pipih dan kekuatan dioptri menurun.3
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 6/18
6
Tabel 1.Perubahan yang terjadi pada saat akomodasi.
Akomodasi Tanpa Akomodasi
Otot silier Kontraksi Relaksasi
Ketegangan serat zonular Menurun Meningkat
Bentuk lensa Lebih cembung Lebih pipih
Tebal axial lensa Meningkat Menurun
Dioptri lensa Meningkat Menurun
Terjadinya akomodasi dipersarafi oleh saraf simpatik cabang nervus III
(okulomotorius). Obat-obat parasimpatomimetik (pilokarpin) memicu akomodasi,
sedangkan obat-obat parasimpatolitik (atropine) memblok akomodasi. Obat-obatan
yang menyebabkan relaksasi otot silier disebut cycloplegik.3
II.3 Definisi Katarak Senilis
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat
kedua - duanya.1 Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif
ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama. Katarak senilis
ialah katarak yang terjadi diatas umur 50 tahun disebabkan proses penuaan dan
perubahan lensa pada usia lanjut.1
II.4 Epidemiologi
Katarak senil adalah jenis katarak yang paling sering terjadi dan
merupakan penyebab kebutaan.2 Katarak senil ini terus berkembang menjadi salah
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 7/18
7
satu penyebab utama dari gangguan visual serta kebutaan di dunia. Umur merupakan
faktor risiko yang penting untuk terjadinya katarak senil. Penelitian-penelitian
mengidentifikasi adanya katarak pada sekitar 10% orang Amerika Serikat, dan
prevalensi ini meningkat sampai dengan sekitar 50% untuk mereka yang berusia
antara 65 dan 74 tahun dan sampai sekitar 70% untuk mereka yang berusia lebih dari
75 tahun. Sama halnya di Indonesia, katarak juga merupakan penyebab utama
berkurangnya penglihatan. Diketahui ba hwa prevalensi kebutaan di Indonesia
berkisar 1,2 % dari jumlah penduduk dan katarak menduduki peringkat pertama
dengan persentase terbanyak yaitu 0,7 %. Berdasarkan beberapa penelitian
katarak lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria dengan ras kulit hitam paling
banyak. 2
II.5 Patofisiologi
Patofisiologi katarak terkait usia adalah multifaktorial dan tidak sepenuhnya
dimengerti. Seiring dengan usia lensa, berat dan ketebalan bertambah dan kekuatan
dan kekuatan akomodasi berkurang.Karena lapisan serabut kortikal baru terbentuk
secara konsentrik, inti lensa terjadi kompresi dan pengerasan (sclerosis nuclear).Kristalin (protein lensa) berubah oleh modifikasi dan agregasi kimia menjadi protein
berat molekul tinggi. Akibat agregasi protein menyebabkan fluktuasi pada indek
refraktif lensa, penghamburan sinar, dan mengurangi transparansi. Modifikasi kimia
protein inti lensa juga menyebabkan pigmentasi progresif. Lensa menjadi warna
kuning atau kecoklatan dengan bertambahnya usia. Perubahan yang berhubungan
dengan usia lainnya pada lensa meliputi penurunan konsentrasi glutation, potassium,
peningkatan konsentrasi sodium dan kalsium, dan peningkatan hidrasi.3
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 8/18
8
II.6 Manisfestasi Klinis
Gambaran klinis yang dapat ditemui antara lain adalah:
1.Penurunan ketajaman visus
Katarak secara klinis relevan jika menyebabkan penurunan signifikan pada
ketajaman visual, baik itu dekat maupun jauh. Biasanya akan ditemui penurunan
tajam penglihatan dekat signifikan dibanding penglihatan jauh, mungkin disebabkan
oleh miosis akomodatif. Jenis katarak yang berbeda memiliki tajam penglihatan yang
berbeda pula. Pada katarak subkapsuler posterior dapat sangat mengurangi ketajaman
penglihatan dekat menurun daripada penglihatan jauh. Sebaliknya katarak nuklear
dikaitkan dengan tajam penglihatan dekat yang tetap baik dan tajam penglihatan jauh
yang buruk. Penderita dengan katarak kortikal cenderung memperoleh tajam
penglihatan yang baik.4,5
2.Silau
Seringkali penderita mengeluhkan silau ketika dihadapkan dengan sinar langsung.
Biasanya keluhan ini ditemukan pada katarak subkapsuler posterior dan juga katarak
kortikal. Jarang pada katarak nuklearis.4,5
3.Sensitivitas kontras
Sensitivitas kontras dapat memberikan petunjuk mengenai kehilangan signifikan
dari fungsi penglihatan lebih baik dibanding menggunakan pemeriksaan Snellen.
Pada pasien katarak akan sulit membedakan ketajaman gambar, kecerahan, dan jarak
ruang sehingga menunjukkan adanya gangguan penglihatan.4,5
4. Pergeseran miopia
Pasien katarak yang sebelumnya menggunakan kacamata jarak dekat akan
mengatakan bahwa ia sudah tidak mengalami gangguan refraksi lagi dan tidak
membutuhkan kacamatanya. Sebaliknya pada pasien yang tidak menggunakan
kacamata, ia akan mengeluhkan bahwa penglihatan jauhnya kabur sehingga ia akan
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 9/18
9
meminta dibuatkan kacamata. Fenomena ini disebut pergeseran miopia atau
penglihatan sekunder, namun keadaan ini bersifat sementara dan terkait dengan
stadium katarak yang sedang dialaminya.4,5
5. Diplopia monokuler.
Pada pasien akan dikeluhkan adanya perbedaan gambar objek yang ia lihat, ini
dikarenakan perubahan pada nukleus lensa yang memiliki indeks refraksi berbeda
akibat perubahan pada stadium katarak. Selain itu, dengan menggunakan retinoskopi
atau oftalmoskopi langsung, akan ditemui perbedaan area refleks merah yang jelas
terlihat dan tidak terlalu jelas.5
II.7 Klasifikasi
Berdasarkan stadiumnya, katarak dibagi menjadi stadium insipien, stadium
imatur, stadium matur, dan stadium hipermatur.
1. Stadium insipien
Dimana mulai timbul katarak akibat proses degenerasi lensa. Kekeruhan lensa
berbentuk bercak-bercak kekeruhan yang tidak teratur. Pasien mengeluh
gangguan penglihatan seperti melihat ganda dengan satu matanya. Pada stadium
ini proses degenerasi belum menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga akan
terlihat bilik mata depan dengan kedalaman yang normal, iris dalam posisi biasa
disertai dengan kekeruhan ringan pada lensa. Tajam penglihatan pasien belum
terganggu.4
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 10/18
10
2. Stadium imatur
Dimana pada stadium ini lensa yang degeneratif mulai menyerap cairan mata ke
dalam lensa sehingga lensa menjadi cembung. Pada stadium ini terjadi
pembengkakan lensa yang disebut sebagai katarak intumesen. Pada stadium ini
terdapat miopisasi akibat lensa yang cembung, sehingga pasien menyatakan tidak
perluka camata sewaktu membaca dekat. Akibat lensa yang bengkak, iris
terdorong ke depan, bilik mata dangkal dan sudut bilik mata akan sempit atau
tertutup. Pada katarak imatur maka penglihatan mulai berangsur-angsur menjadi
kurang, hali ini diakibatkan media penglihatan tertutup oleh kekeruhan lensa yang
menebal. Pada stadium ini dapat terjadi glaukoma sekunder. Pada pemeriksaan
uji bayangan iris atau Shadow test akan terlihat bayangan iris pada lensa. Uji
bayangan iris positif.4
3. Stadium matur
Merupakan proses degenerasi lanjut lensa. Pada stadium ini terjadi kekeruhan
seluruh lensa. Tekanan cairan di dalam lensa sudah keadaan seimbang dengan
cairan mata sehingga ukuran lensa akan menjadi normal kembali. Pada
pemeriksaan terlihat iris dalam posisi normal, bilik mata depan normal, sudut
bilik mata depan terbuka normal,dan uji bayangan iris negatif. Tajam penglihatan
sangat menurun dan dapat hanya tinggal proyeksi sinar positif.4
4. Stadium hipermatur
Pada stadium ini terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa dapat
mencair sehingga nukleus lensa tenggelam di dalam korteks lensa (katarak
Morgagni). Pada stadium ini juga terjadi degenerasi kapsul lensa sehingga bahan
lensa ataupun korteks lensa yang mencair keluar dan masuk ke bilik mata depan.
Pada stadium hipermatur akan terlihat lensa yang lebih kecil daripada normal,
yang akan mengakibatkan iris trimulans, dan bilik mata depan terbuka. Pada uji
bayangan iris terlihat positif walaupun seluruh lensa telah keruh sehingga pada
stadium ini disebut uji bayangan iris pseudopositif. Bayangan iris terbentuk pada
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 11/18
11
kapsul lensa anterior yang telah keruh dengan lensa yang telah mengecil. Akibat
bahan lensa keluar dari kapsul, maka akan timbul reaksi jaringan uvea berupa
uveitis.4,9
Bedasarkan letak kekeruhan, katarak senil ini terbagi menjadi katarak nuklear,
kortikal, subkapsuler.4,10
A.Katarak Nuklear
Sklerosis pada inti lensa yang menyebabkan kapasitas sentral pada lensa.
Berjalan lambat, bilateral/unilateral. Inti homogen tanpa lapisan selular. Gejalanya
penglihatan lebih terang bila melihat pagi hari/malam hari.4
B. Katarak Kortikal
Perubahan komposisi ionik pada korteks lensa yang menyebabkan opasitas
korteks. Biasanya asimetris. Gejalanya penglihatan berasap dan diplopia monoculer.4
C. Katarak Subkapsular Posterior
Opasitas granular seperti plak pada korteks. Etiologi: Trauma, kortikosteroid
sistemik dan topikal, inflamasi, radiasi. Gejala: Pandangan silau, visus menurun ditempat
terang, diplopia monokuler.4
II.8 Diagnosis
Diagnosis katarak senil dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
gejala klinik serta pemeriksaan visus.
a. Anamnesis
Pada anamnesis didapatkan adanya keluhan yang merupakan gejala utama
yaitu : Penglihatan yang berangsur-angsur memburuk atau berkurang dalam
beberapa bulan atau tahun merupakan gejala utama.
b. Pemeriksaan dengan menggunakan Slit lamp
Pemeriksaan dengan menggunakan slit lamp tidak hanya ditujukan untuk
melihat adanya kekeruhan pada lensa, tetapi juga untuk melihat struktur okular
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 12/18
12
yang lain seperti konjungtiva, kornea, iris dan segmen anterior lainnya.
II.9 Tatalaksana
Pengobatan terhadap katarak adalah pembedahan. Pembedahan dilakukan
apabila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa dan mengganggu
kehidupan sosial sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila katarak ini
menimbulkan penyulit. Terdapat dua jenis pembedahan pada katarak yaitu
Intracapsular Cataract Extraction (ICCE) atau ekstraksi intrakapsular dan
Extracapsular Cataract Extraction (ECCE) atau ekstraksi ekstrakapsular.
1. Intracapsular Cataract Extraction (ICCE) atau ekstraksi intrakapsular
Jenis pembedahan yang sudah jarang dilakukan ini adalah mengangkat lensa in
toto, yakni mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsulnya, melalui insisi limbus
superior 140 hingga 160 derajat. Pembedahan ini dapat dilakukan pada zonula
Zinn yang telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah putus. Pada ekstraksi ini
tidak akan terjadi katarak sekunder.2
2. Extracapsular Cataract Extraction (ECCE) atau ekstraksi ekstrakapsular.
Ekstraksi ini adalah tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan
pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior
sehingga masa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut.
Jenis pembedahan ini sejak beberapa tahun silam telah menjadi operasi
pembedahan katarak yang paling sering dilakukan karena apabila kapsul posterior
utuh, maka lensa intraokuler dapat dimasukkan ke dalam kamera posterior.
Insidensi komplikasi pasca-operatif lebih kecil terjadi jika kapsul posteriornya
utuh.2
3. Fakoemulsifikasi
Fakoemulsifikasi dengan irigasi atau aspirasi (atau keduanya) adalah teknik
ekstrakapsular yang menggunakan getaran - getaran ultrasonik untuk mengangkat
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 13/18
13
nukleus dan korteks melalui insisi limbus yang kecil (2-5 mm), sehingga
mempermudah penyembuhan luka pasca operasi.2
II.10 Komplikasi
Glaukoma dikatakan sebagai komplikasi katarak. Glaukoma ini dapat
timbul akibat intumesenensi atau pembengkakan lensa. Jika katarak ini muncul
dengan komplikasi glaukoma maka diindikasikan ekstraksi lensa secara bedah.
Selain itu Uveitis kronik yang terjadi setelah adanya operasi katarak
telah banyak dilaporkan. Hal ini berhubungan dengan terdapatnya bakteri
patogen termasuk Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis 2,6
II.11 Prognosis
Katarak senilis biasanya berkembang lambat. Jika katarak dapat dengan
cepat terdeteksi serta mendapatkan pengobatan dan pembedahan katarak yang
tepat maka 95 % penderita dapat melihat kembali dengan normal. (2)
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 14/18
14
BAB IV
KESIMPULAN
Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia
lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun. Penyebab terjadinya katarak senilis ialah
karena proses degeneratif.
Katarak senilis secara klinis dikenal dalam empat stadium, yaitu
stadium insipien, imatur, matur dan hipermatur. Jika bedasarkan tempat
terjadinya kekeruhan maka katarak terbagi menjadi nuklear, kortikal, dan
subkapsular. Gejala umum gangguan katarak meliputi penghlihatan kabur
disertai pandangan berasap, Penghlihatan berbayang atau diplopia, sensitif
terhadap cahaya sehingga mudah silau, lebih nyaman melihat gelap, lebih jelas
melihat dalam jarak dekat dikarenakan myopic shift .
Pengobatan pada katarak adalah pembedahan. Untuk menentukan
kapan katarak dapat dibedah ditentukan oleh keadaan tajam penglihatan. Jika
penurunan pengllihatan cukup menggangu aktivitas sehari – hari maka operasi
ECCE dengan pemasangan lensa intraokuler dianjurkan. ICCE jarang
dilakukan karena resiko terjadi ablasi retina cukup tinggi. ICCE hanya
diindikasikan jika zonulla zinn mudah putus dan rapuh.
Apabila dibiarkan katarak akan menimbulkan gangguan
penglihatan dan komplikasi seperti glaukoma. Pada katarak imatur, Lensa
yang membesar akan menekan iris sehingga menggangu aliran aqueous humor
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 15/18
15
sehingga TIO akan meningkat, keadaan ini disebut sebagai glaukoma
fakomorfik. Pada Katarak Hipermatur, cairan lensa akan menyumbat
trabekular schemm sehingga memicu glaukoma fakolitik. Selain itu pada
katarak hipermatur juga dapat memicu uveitis.
Katarak senilis tidak dapat dicegah karena penyebab terjadinya katarak
senilis alah disebabkan oleh faktor usia, namun dapat dilakukan pencegahan
terhadap hal- hal yang memperberat seperti mengontrol penyakit metabolik,
mencegah paparan langsung terhatap sinar ultraviolet dengan
menggunakan kaca mata gelap dan sebagainya. Pemberian intake
antioksidan (seperti asam vitamin A, C dan E) secara teori bermanfaat.
Apabila pada proses pematangan katarak dilakukan penanganan yang
tepat sehingga tidak menimbulkan komplikasi serta dilakukan tindakan
pembedahan pada saat yang tepat maka prognosis pada katarak senilis
umumnya baik.
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 16/18
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas SD. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke 3. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2005.
2. Vaughan DG, Asbury T, Riordan P. Oftalmologi Umum. Jakarta: Widya
Medika;2000. hal 175-177.
3. American Academy of Ophtalmology. Lens and Cataract. 1997-1998. San
Fransisco: AAO
4. Langston, Pavan D. Manual of Ocular Diagnosis and Therapy 5th edition
(July 2002). USA.Lippincott, Williams & Wilkins
5. Daniel J, Garrett M, Straus H, et al. Lens and Cataract: Section 11. Basic and
Clinical Science Course: American Academy of Ophtalmology. USA. 2001-
2002
6. Jhons Kj, Feder RS, Hamill MB. Fundamentals and Principles of Ophthalmology.San Fransisco : American Academy of Ophtalmology;
2004. page40-48,81 104,173.
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 17/18
17
5/17/2018 katarak senilis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katarak-senilis-55b07a80a1882 18/18
[Type text]
18