kata pengantar - depkes.go.id · berikutnya, kami sangat mengharapkan sumbang saran, tanggapan...

137

Upload: truongcong

Post on 08-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan inayah-Nya atas

tersusunnya Profil Kesehatan Kota Padang Panjang 2013 ini . Profil Kesehatan Kota Padang

Panjang merupakan salah satu sarana penyajian informasi kesehatan yang diharapkan

menjadi acuan perencanaan, hasil dan evaluasi pembangunan kesehatan serta pengambil

keputusan di bidang kesehatan. Oleh karena itu kualitas Profil Kesehatan selalu diupayakan

peningkatannya dari waktu ke waktu dalam hal keakuratan data, ketepatan waktu dan

kesesuaian dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.

Penyusunan Profil Kesehatan ini mencakup seluruh kegiatan yang ada di Dinas

Kesehatan, Rumah Sakit Umum Pemerintah maupun Swasta dan lintas sektor terkait di Kota

Padang Panjang, yang penyusunannya didasarkan pada format yang diberikan oleh Pusat

Data dan Informasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia disusun secara sistematis

yang disajikan dalam bentuk tabel sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyusunan Profil

Kesehatan Kab/Kota.

Untuk meningkatkan mutu penyajian Profil Kesehatan Kota Padang Panjang

berikutnya, kami sangat mengharapkan sumbang saran, tanggapan peran serta dari semua

pihak terkait sumber data, terutamanya para pengelola program kesehatan di semua

tingkatan administrasi, sehingga penyusunan akan menjadi lebih baik lagi.

Mudah-mudahan Profil Kesehatan Kota Padang Panjang 2013 ini bermanfaat dalam

menyediakan kebutuhan data dan informasi di bidang kesehatan yang terkini sesuai dengan

harapan kita semua.

Padang Panjang, Februari 2014

Kepala Dinas KesehatanKota Padang Panjang

dr. H. DASRIL.M Kes. MMRNIP. 19630617 199003 1 004

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. i

DAFTAR TABEL ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 1

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Geografis..............…… ………………………………………………… 3

B. Keadaan Penduduk…… ………………………………………………… 3

C. Keadaan Ekonomi ……………………………………………............. 5

D. Keadaan Pendidkan...…………………………………………………… 5

E. Keadaan Lingkungan...........………………………………………… 6

F. Keadaan Perilaku Masyarakat………………………………………… 8

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A Mortalitas………..…… ………………………………………………….... 13

B Morbiditas……… ……………………………………………................ 14

C Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi… 16

D Penyakit Potensial Wabah……………………........................... 16

E Status Gizi………………………………………………………………...... 18

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. Pelayanan Kesehatan Dasar ………..................................... 20

B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang …………….... 26

C. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit..……………......... 28

D. Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM).................. 31

E. Perbaikan Gizi Masyarakat..………………………………………..….

F. Pelayanan Kesehatan Dalam Situasi Bencana………………....

33

34

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN....................................................... 35

B. TENAGA KESEHATAN....................................................... 37

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN................................................ 38

BAB VI PENUTUP

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 1

BAB IPENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan Visi Pembangunan Kesehatan Kota PadangPanjang yaitu “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan Islami”,maka dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, Dinas Kesehatan Kota PadangPanjang menetapkan Misi sebagai berikut :1. Menciptakan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Professional

dan Islami.2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, merata dan

islami.3. Mewujudkan sistem informasi dan promosi yang berkualitas.4. Mewujudkan masyarakat dan lingkungan yang sehat melalui pemberdayaan

masyarakat.5. Mewujudkan jaminan pemeliharaan kesehatan.

Untuk mencapai visi dan misi tersebut Dinas Kesehatan Kota PadangPanjang berupaya menata kembali kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan yangselanjutnya akan sangat menentukan ketersediaan akses terhadap informasi,edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memeliharaderajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Saat ini sistem informasi kesehatanyang ada masih jauh dari kondisi ideal karena belum mampu menyediakan datadan informasi kesehatan yang evidence based. Kegiatan pengelolaan data daninformasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam suatu mekanisme kerjasamayang baik. Dalam pengumpulan dan pengolahan data, masing-masing unit kerjamengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya. Situasidemikian menimbulkan tersendatnya pendistribusian informasi terutama dari sumberdata di unit pelayanan kesehatan yang mengakibatkan terjadinya krisis informasi diberbagai unit teknis.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, Pasal 17 Ayat 1 menyatakan bahwa pemerintah bertanggungjawab atasketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatanuntuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Selain itu pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakanupaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan melaluisistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor, dengan ketentuan lebihlanjut akan diatur oleh peraturan pemerintah. Sedangkan pasal 169 disebutkanpemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh aksesterhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 2

Profil Kesehatan Kota Padang Panjang yang terbit sekali setiap tahunberisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan di masing-masing unitkerja yang terdiri dari berbagai indikator derajat kesehatan dan dapat digunakansebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka mengevaluasi tahunankegiatan-kegiatan dan pemantauan pencapaian Pembangunan Kesehatan KotaPadang Panjang.

Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Padang Panjang 2013 iniadalah dalam bentuk narasi, tabel dan gambar. Profil Kesehatan Kota PadangPanjang 2013 terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUANBab ini menyajikan tentang latar belakang dan tujuan diterbitkan Profil KesehatanKota Padang Panjang Tahun 2013 serta sistematika penyajiannya.

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUKBab ini menyajikan gambaran umum tentang uraian letak geografis, keadaanpenduduk, ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan keadaan perilaku masyarakat.

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATANBab ini berisikan hasil-hasil pembangunan kesehatan yang mencakup tentangMortalitas (angka kematian), Morbiditas (angka kesakitan) dan status gizi.

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATANBab ini berisikan uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakanpada tahun 2013 yang meliputi pelayanan kesehatan dasar, rujukan danpenujang, pemberantasan penyakit, kesehatan lingkungan dan sanitasi, perbaikangizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan pelayanan kesehatan dalam situasibencana.

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATANDalam bab ini diuraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan.Menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan pembiayaan kesehatandan sumber daya kesehatan lainnya.

BAB VI PENUTUPBab ini merupakan rangkuman dari buku profil ini yang berisi sajian pentingtentang hal-hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki untuk penyusunan rencanakerja kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2013 serta untuk penyusunan ProfilKesehatan di tahun yang akan datang. Dan bab ini juga menguraikan prosespengumpulan data dan hambatan yang dijumpai selama penyusunan profil ini.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 3

BAB IIGAMBARAN UMUM

A. GEOGRAFISKota Padang Panjang memiliki luas ±23,00 km² setara dengan 2.300 Hayang mencakup 2 kecamatan yaitukecamatan Padang Panjang Barat danPadang Panjang Timur yang masing-masing terdiri dari 8 (delapan)kelurahan. Secara administrasi KotaPadang Panjang mempunyai batassebagai berikut :- Sebelah barat berbatasan dengan

Kecamatan X Koto (Kabupaten Tanah Datar)- Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Batipuh (Kabupaten TanahDatar)- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan X Koto (Kabupaten TanahDatar)- Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan X Koto (Kabupaten TanahDatar)Secara geografis terletak antara 1000 20’ - 1000 27’ Bujur Timur serta 00

27’ - 00 30’ Lintang Selatan, merupakan dataran tinggi (daerah pegunungan)dengan ketinggian 550-900 meter di atas permukaan laut dengan lebih dari 40% lahannya berada pada kemiringan > 40 %. Sedangkan suhu udara rata-rataadalah 21,880C dengan kelembaban udara adalah 88,03 %. Kondisi inimenyebabkan banyak ditemukan kasus penyakit yang dipengaruhi oleh udaradingin diantaranya: Bronkitis, Sinusitis, Asma Bronchial dan lain-lain. Hasil KajianPenilaian Resiko Bencana Gempa Bumi dan Bahaya Gunung Berapi di KotaPadang Panjang tahun 2006 (Pusat Survei Geologi dan Bappeda Kota PadangPanjang), maka secara umum formasi Geologi Kota Padang Panjang terdiri daribatuan malihan, batuan tufaan aliran piroklastik, batuan tufaan dan lahar II.Kemudian dari struktur geologinya terdapat satu sesar aktif yang melewati KotaPadang Panjang yaitu sesar Bukit Jalat dan satu lagi berdekatan dengan KotaPadang Panjang (pada bagian timur) yaitu sesar Sumatera.

B. KEADAAN PENDUDUKJumlah penduduk Kota Padang Panjang menurut Badan Pusat Statistik

Kota Padang Panjang pada tahun 2013 sebanyak 48.187 jiwa yang tersebar di16 kelurahan yang ada dan terdiri dari 23.946 penduduk laki-laki dan 24.241

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 4

penduduk perempuan, dengan jumlah rumah tangga 11.022 dan rata-rata jiwaper rumah tangga sebesar 8.72 dan kepadatan penduduk 2095/km2. Dengantingkat kepadatan penduduk tertinggi di kecamatan Padang Panjang Barat2893.3/km2 sedangkan di Kecamatan Padang Panjang timur 1507.7/ km2, inimenunjukkan penyebaran penduduk di Kota Padang Panjang tidak merata.Mobilisasi penduduk Kota Padang Panjang cukup tinggi, hal ini dikarenakanPadang Panjang merupakan daerah strategis yang terletak di persimpangan antaraKota Bukittinggi, Batusangkar, Solok dan Padang. Jumlah penduduk menurut jeniskelamin dan kelompok umur di Kota Padang Panjang dapat dilihat pada gambarberikut :

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Padang Panjang tahun 2013

Dari gambar diatas dapat ditentukan Rasio Beban Tanggungan(Dependency Ratio) penduduk Kota Padang Panjang tahun 2013 adalah57.27%. Hal ini berarti bahwa 100 orang masyarakat Padang Panjang yangmasih produktif akan menanggung sebanyak 57 orang yang belum/sudah tidakproduktif lagi. Sedangkan Rasio Jenis Kelamin di Kota Padang Panjang padatahun 2013 adalah 98,78. Data tentang rasio jenis kelamin berguna untukpengembangan perencanaan pembangunan yang berwawasan gender, terutamayang ada kaitannya dengan pertimbangan pembangunan laki-laki dan perempuansecara adil. Untuk lebih jelasnya komposisi penduduk Kota Padang Panjang dapatdi lihat pada Lampiran (tabel 1, 2).

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 5

C. KEADAAN EKONOMIKondisi perekonomian merupakan salah satu indikator dalam menentukan

keberhasilan pembangunan daerah. Mata pencaharian penduduk Kota PadangPanjang adalah berdagang, pegawai negeri sipil, bertani, wiraswasta danlainnya.Pada tahun 2013 Kota Padang Panjang memberikan jaminan kesehatanbagi masyarakatnya dengan pelayanan kesehatan masyarakat yang dicakupJamkesmas sebanyak 12.588 jiwa,Askes 6682 jiwa dan sisanya jaminankesehatan masyarakat ditanggung JPKM-PP (Tabel 54). Kemiskinan jugamenjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yangsehat sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh yang berdampak padakerentanan untuk terserang penyakit-penyakit tertentu, fenomena gizi buruk dankurang seringkali terjadi pada balita yang berasal dari keluarga miskin.

D. KEADAAN PENDIDIKAN

Sumber : Dinas Catatan Sipil Kota Padang Panjang tahun 2013

Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan programkesehatan, selain jumlahnya yang besar 38 % dari jumlah penduduk, merekajuga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik.Masalah kesehatan yang dialami peserta didik sangat kompleks dan bervariasi.Pada peserta didik Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) padaumumnya lebih banyak terkait dengan masalah perilaku hidup bersih dan sehat,sedangkan pada peserta didik sekolah lanjutan berkaitan dengan perilaku berisikoterhadap masalah kesehatan. Melihat permasalahan yang ada, pelayanankesehatan di sekolah diutamakan pada upaya peningkatan kesehatan dalam bentukpromotif dan preventif. Upaya preventif antara lain kegiatan penjaringan kesehatan(skrining kesehatan) peserta didik, serta pemeriksaan berkala 2 (dua) kalisetahun. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan Standar Pelayanan

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 6

Minimal (SPM) bidang kesehatan dalam program Usaha Kesehatan Sekolah(UKS). Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputipemeriksaan fisik, laboratorium, penyimpangan mental emosional, serta kesegaranjasmani. Rangkaian pemeriksaan kesehatan tersebut dilaksanakan melakukanpemeriksaan keadaan umum, pengukuran tekanan darah dan denyut nadi,penilaian status gizi, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan indera(penglihatan, pendengaran), pemeriksaan laboratorium, pengukuran kesegaranjasmani, deteksi dini penyimpangan mental emosional yang dilakukan terhadapmurid kelas 1 (satu) di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).Kegiatan pelayanan kesehatan pada kelompok ini, dilakukan oleh tenagakesehatan, maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan,guru UKS dan dokter kecil.

Untuk Kota Padang Panjang pada tahun 2013, cakupan pemeriksaan siswasekolah dasar sebesar 100 % Keadaan ini sama dengan cakupan tahun 2012yaitu 100%, dan mencapai target cakupan penjaringan pada standar pelayananminimal (SPM) yaitu sebanyak 100%. Sehingga pelayanan ke 4 (empat)Puskesmas se Kota Padang Panjang, sudah cukup maksimal, dengan tercapainyatarget SPM pelayanan penjaringan kesehatan anak sekolah, diharapkan kesehatananak sekolah di Kota Padang Panjang dapat dideteksi dan ditanggulangi masalah– masalah kesehatannya oleh petugas secara maksimal. Lebih jelas dapat dilihatTabel 49.

E. KEADAAN LINGKUNGANLingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian

khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktorperilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknyaderajat kesehatan. Dalam menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikanindikator-indikator antara lain persentase rumah sehat, persentase akses airbersih, persentase sanitasi dasar, persentase tempat umum dan pengelolaanmakanan (TUPM) sehat.

1. Akses terhadap Air BersihAir dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang

kesehatan manusia. Air merupakan kebutuhan essensial bagi kebutuhan manusia,sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut sumbernyadiantaranya air kemasan, air ledeng, sumur pompa tangan, sumur gali, mataair, penampungan air hujan (PAH), dan sumber lainnya. Untuk kualitas fisik airminum dengan kategori baik adalah: tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasadan tidak berbau. Dari 48187 jiwa yang ada, yang akses terhadap air bersihsebanyak 34780 jiwa (72.14%)at dilihat pada lampiran tabel 60.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 7

Sumber : Bidang P3PL pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2013

2. Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)Tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan merupakan sarana

yang penting diperhatikan karena berhubungan dengan kepentingan banyak orangdan berpotensi sebagai media penyebaran penyakit. Ruang lingkupnya meliputisarana-sarana yang dimanfaatkan oleh masyarakat seperti : hotel, restoran, pasar,mesjid, tempat rekreasi, pabrik makanan dan lain-lain. Tempat umum danpengolahan makanan tersebut harus memenuhi syarat kesehatan diantaranya airbersih, pembuangan air limbah, tempat pembuangan sampah, jamban, ventilasi,pencahayaan, kebisingan, pencahayaan dan luas lantai/ ruangan sesuai denganbanyaknya pengunjung. Di Kota Padang Panjang pada tahun 2013 dari 93tempat tempat umum yang diperiksa, yang memenuhi syarat sebanyak 72restoran/rumah makan(77.4%. Data dapat dilihat pada lampiran Tabel64.Sedangkan untuk tempat pengolahan makanan(TPM) yang ada di padangpanjang sebanyak 358. Yang dilakukan pemeriksaan adalah sebanyak 120 TPMdan yang memenuhi syarat sebanyak 64(53.3%) TPM ini dapat dilhat padatable 65.3. Sumber Air Minum

Sumber air minum yang digunakan masyarakat terdiri dari beberapadiantaranya adalah air sumur gali terlindungi,sumur gali dengan pompa, sumur bordengan pompa,mata air terlindungi,penampungan air hujan(PAH)dan PDAM. Darisumber air minum diatas yang terbanyak digunakan masyarakat adalah ledingmeteran sebanyak 53.3% Data dapat dilihat pada lampiran Tabel 60.4. Fasilitas sanitasi yang layak (Jamban Sehat)

Sanitasi yang layak yang harus ada dalam sebuah rumah diantaranya yaitutersedianya jamban yang sehat .Jenis sarana jamban yang ada dari data dinas

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 8

kesehatan pada tahun 2013 di Kota Padang Panjang adalah sebanyak 9473sarana dari 10.003 rumah. Yang terdiri dari Leher Angsa 8867, Plensengan606, dan jamban yang memenuhi syarat adalah 6.618(69.9%)Dapat dilihatpada table 62.

F. KEADAAN PERILAKU MASYARAKATKomponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama promosikesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan masyarakatagar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (WHO).Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karenamenyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan,kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya. Selanjutnya perilakukesehatan adalah hal- hal yang dilakukan oleh manusia yang didasari olehpengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatifterhadap kesehatan.Perilaku hidup sehat masyarakat tersebut dipengaruhi beberapaindikator diantaranya kebiasaan merokok dan pola makan yang kurang seimbang.Untuk menanggulanggi masalah ini Pemerintah Kota Padang Panjang menetapkanPerda No. 8 Tahun 2009 dan dijelaskan dengan Perwako No. 10 Tahun 2009tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Kawasan Tertib Rokok. Kawasan tanpaasap rokok adalah wilayah dimana tidak diperbolehkan merokok pada kawasantersebut, yaitu:

a. Tempat pelayanan kesehatan;b. Tempat proses belajar mengajar;c. Tempat ibadah;d. Tempat kegiatan anak-anak; dane. Angkutan umum.

Sedangkan kawasan tertib rokok yang dimaksud dalam Perda tersebut adalahwilayah dimana hanya diperbolehkan merokok pada tempat khusus yang telahdisediakan, yaitu:

a. Tempat umum yaitu kawasan wisata, hotel, restoran, rumah makan,pasar dan terminal;

b. Tempat kerja yaitu kantor pemerintah, kantor swasta, pabrik danindustri lainnya.

Dalam pelaksanaan Perda tentang kawasan tanpa asap rokok dan kawasantertib rokok ini di Kota Padang Panjang diharapkan peran serta secara aktif darimasyarakat baik perseorangan maupun kelompok yang dapat berbentukmemberikan teguran/peringatan secara lisan kepada orang yang merokok tidakpada tempatnya, menyampaikan laporan kepada instansi yang berwenang ataspelanggaran Perda ini, selain itu juga telah adanya Forum Penyakit Tidak

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 9

Menular dan Forum Kota Sehat sebagai salah satu bentuk peran sertamasyarakat dalam perilaku hidup sehat di Kota Padang Panjang.

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruhterhadap derajat kesehatan, digunakan indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS).

1. Rumah Tangga SehatAdapun indikator yang dilihat dari rumah tangga sehat terdiri dari 10

indikator yaitu ; 1) pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, 2) pemberianASI eksklusif, 3) Menimbang Balita Setiap Bulan, 4) tidak merokok di dalamrumah, 5) melakukan aktifitas fisik tiap hari, 6) makan sayur dan buah tiaphari, 7) adanya akses air bersih, 8) tersedianya jamban keluarga, 9)Mencucitangan dengan air bersih dan sabun dan 10) memberantas jentik di rumahsekali seminggu.

Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalahRumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yangmeliputi 10 indikator diatas. Sedangkan bila dalam rumah tangga tersebut tidakada ibu melahirkan, tidak ada bayi dan balita, maka rumah tangga ber PHBSadalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator. Pada prinsipnya Rumah Tanggaber PHBS adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperanaktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.. Perilaku yang menunjang kesehatan adalah adanya rumah tangga yangmenerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Pada tahun 2013 dari 11.022rumah tangga yang ada di Kota Padang Panjang dan dilakukan survey PHBSsebanyak 9.139 jumlah rumah tangga.Dari Hasil Survey yang dilakukan didapatkan sebanyak 2.163 rumah tangga (23.7%)yang ber PHBS, dapat dilihatpada tabel 58.

2. ASI EkslusifASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan

pertama kelahirannya. ASI pertama yang diberikan kepada bayi, yang seringdisebut kolostrum, banyak mengandung zat kekebalan, terutama Ig A yangberfungsi melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, seperti diare. Kadarprotein yang dikandung dalam kolostrum lebih tinggi daripada ASI matang ataumature. Adapun kandungan lemak dan laktosanya (gula darah) lebih rendahdaripada ASI mature. Kolostrum juga mengandung vitamin, seperti vitamin A, B6,B12, C, D, dan K, serta mineral, terutama zat besi dan kalsium sebagai zatpembentukan tulang. Sama halnya dengan ASI mature, kolostrum jugamengandung enzim-enzim pencernaan yang belum mampu diproduksi oleh tubuh

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 10

bayi, seperti protease (untuk menguraikan protein), lipase (untuk menguraikanlemak), dan amilase (untuk menguraikan karbohidrat). Itulah yang membuatkolostrum mudah sekali dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang belumsempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa menyusui pada sejam pertama setelahkelahiran bayi, yang dilanjutkan dengan menyusui secara eksklusif selama 6bulan, akan menyelamatkan lebih dari satu juta bayi.Pada tahun 2013 di Kota Padang Panjang Bayi yang mendapat ASI Eksklusifsudah mencapai 293 bayi (75,9%) dari 386 bayi yang ada. target (80%),dimana hal ini sudah jauh mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 yanghanya 349 bayi (33,6%) dari 1.039 bayi. Dapat dilihat pada lampiran tabel 39.Persentase ASI Ekslusif di Kota Padang Panjang pada tahun 2013 dapat di lihatpada grafik dibawah ini :

Sumber : Bidang UPK pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2013

Dari grafik diatas terlihat hanya 2 Puskesmas masih belum mencapai yaituPuskesmas Gunung dan Kebun Sikolos sedangkan 2 Puskesmas sudah mencapaitarget di Kota Padang Panjang, dimana target nasional pencapaian pemberian ASIeksklusif sebesar 75% secara Kota sudah mencapai target yaitu 75,9 %. Hal inidapat disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya ibuhamil dan ibu menyusui tentang manfaat ASI ekslusif serta kurangnya dukungankeluarga dalam praktek pemberian ASI ekslusif. WHO dan UNICEFmerekomendasikan menyusui ekslusif sejak lahir selama 6 (enam) bulan pertamahidup anak, dan tetap disusui bersama pemberian Makanan Pendamping ASI(MP-ASI) yang cukup sampai usia 2 tahun atau lebih. Namun kenyataannyabanyak ibu-ibu yang mulai memberikan bayi makanan atau minuman buatansebelum 6 bulan, dan banyak yang berhenti menyusui jauh sebelum anakberumur 2 tahun.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 11

Selain itu juga pengetahuan dan pemahaman petugas kesehatan tentang ASIekslusif pada bayi 0-6 bulan masih kurang sehingga perlu dilakukan peningkatankapasitas petugas melalui pelatihan konselor ASI. Dilain pihak adanya promosidan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula yang sangat sulit untukdikendalikan. Selain itu untuk peningkatan pemberian ASI ekslusif juga perludukungan dari rumah sakit dan bidan praktek swasta untuk melakukan rawatgabung antara ibu dan bayinya serta melakukan Inisiasi Dini Menyusui (IMD).3. Posyandu

Untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakatsebagai upaya telah dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber dayayang ada di masyarakat. Bentuk peran serta masyarakat di bidang kesehatanberkembang dengan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yangsalah satu bentuknya adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), PosKesehatan Kelurahan (Poskeskel) yang merupakan salah satu bentuk pelayanankesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan dukungan teknis daripetugas kesehatan. Sebagai indikator peran aktif masyarakat melaluipengembangan UKBM digunakan persentase kelurahan yang memiliki Posyandu.Pos pelayanan terpadu (Posyandu) juga suatu sarana pemberdayaan masyarakatdengan lintas sektor untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan derajatkesehatan. Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangan posyandudiklasifikasikan atas 4 (empat) tingkatan yang disebut dengan strata yaitu; 1)Pratama, 2)Madya, 3) Purnama, dan 4)Mandiri.

Di Kota Padang Panjang jumlah Posyandu yang tercatat tahun 2013sebanyak 91 Pos yang aktif. Untuk strata posyandu sudah tidak ada lagiposyandu pratama, posyandu Madya , posyandu purnama 73 (tujuh puluh tiga)pos, dan posyandu mandiri sebanyak 18 (delapan belas) pos. Masing-masingPosyandu memiliki 5 (lima) orang kader aktif yang melaksanakan kegiatanposyandu setiap bulannya. Pemerintah Kota Padang Panjang memberikandukungan pelaksanaan posyandu dengan memberikan insentif (honor) setiapbulannya bagi kader posyandu balita. Selain itu juga diberikan bantuan danauntuk pemberian makanan tambahan percontohan bagi balita yang datang keposyandu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat jumlah dan persentase posyandumenurut strata di Kota Padang Panjang tahun 2013 pada tabel 70 berikut ini:

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 12

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 13

BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN

Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapafaktor yang bukan hanya berasal dari kesehatan yaitu pelayanan kesehatan danketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, tetapi juga dipengaruhi faktorseperti ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya.Dalam menilai situasi derajat kesehatan masyarakat Kota Padang Panjang, berikutini disajikan dalam situasi Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi Masyarakat.

A. Mortalitas (Angka Kematian)Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan

tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaaan tertentu, dapat berupa penyakitmaupun sebab lainnya. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakansebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan programpembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitungdengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Secara umum kejadiankematian pada manusia berhubungan erat dengan permasalahan kesehatansebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagaifaktor yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematiandalam masyarakat. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB,AKABA, AKI dan Angka Kematian Kasar.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)Kematian Bayi merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk

menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upayakesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan kejadian kematian bayi. DiKota Padang Panjang kasus bayi lahir mati pada tahun 2013 adalah 9orang/1020 kelahiran. Hal ini terjadi penurunan kematian bayi dibandingkanntahun 2012 adalah 20 orang/960 kelahiran. Penyebab kematian bayi ini adalahasfiksia dan Berat badan Lahir Rendah (BBLR). Dalam profil kesehatanIndonesia dijelaskan bahwa beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula darimasa kehamilan. Penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah disebabkankarena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiranprematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sedangkan penyebab lainnyayang cukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim(hipoksia intrauterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saatlahir atau beberapa saat setelah lahir.

Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi adalah banyaknya bayiyang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 14

pada tahun yang sama. Tingkat mortalitas penduduk dari waktu ke waktu dapatmemberi gambaran perkembangan derajat kesehatan penduduk atau sebagaiindikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan. Kematian bayi sanganberkaitan dengan kondisi kehamilan ibu, penolong persalinan dan perawatan bayibaru lahir. Penurunan AKB dapat dilakukan dengan hal seperti pemerataanpelayanan kesehatan, perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin denganpendapatan masyarakat yang meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikangizi yang berdampak pada daya tahan terhadap infeksi penyakit. Di Kota PadangPanjang pelayanan kesehatan sudah menjangkau seluruh lapisan masyarakat,tergambar dari sarana kesehatan yang mudah dijangkau dan pemberian JaminanPemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) oleh Pemerintah Daerah. Dataterinci pada lampiran tabel 6 dan 7.

1. Angka Kematian Ibu (AKI)Angka kematian ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

merupakan salah satu indikator yang cukup penting dalam penentuan derajatkesehatan masyarakat. AKI merupakan gambaran wanita yang meninggal darisuatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkandan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkanlama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI ini berguna untukmenggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatanibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibuhamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas.

Pada tahun 2013 di Kota Padang Panjang terdapat 1 (satu) kematianibu maternal. Indikator AKI dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum,pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKIterhadap pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunansektor kesehatan. Di Padang Panjang kondisi AKI yang rendah dipengaruhi olehpengetahuan masyarakat terhadap kesehatan ibu maternal sudah lebih baik, unitkesehatan yang mudah dijangkau, dan adanya kebijakan jaminan pelayanankesehatan masyarakat yang ditanggung pemerintah. (Tabel 5 dan 6)

B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)Angka Kesakitan baik insiden ataupun prevalen dari suatu penyakit dapat

menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktutertentu. Morbiditas berperan dalam penilaian derajat kesehatan masyarakat. Dataangka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat (community based data)yang diperoleh dari hasil pengumpulan data Puskesmas melalui sistem pencatatandan pelaporan yang diolah di Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 15

Berdasarkan laporan dari Puskesmas penyebab kematian yang paling banyakadalah nasofaringitis (commond cold). Gambaran/pola 10 penyakit terbanyak diKota Padang Panjang tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

No Penyebab Kematian Jumlah %1 Nasofaringitis (Commond Cold) 7.863 26,032 ISPA 7.775 25,743 Hipertensi Primer 3.788 12,544 Tukak Lambung (Gastritis) 2.767 9,165 Sakit Kepala (Chepalgia) 1.859 6,156 Dermatitis lain tidak spesifik (Eksema) 1.628 5,397 Ostio Atritis (OA) 1.375 4,558 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 1.220 4,049 Pharingitis Akut 1.092 3,6210 Anemia definisi besi 841 2,78

Total 30.208 100,00Sumber : Bidang UPK pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2013Penyakit menular yang perlu mendapat perhatian yang diolah dari laporan

Bidang P3PL Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2013, adalahPenyakit TB Paru. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yangdisebabkan infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini dapatmenyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. TB menjadi salahsatu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDG’s.Dalam pemberantasan penyakit TB Paru berbagai upaya dilakukan, dan telahbanyak mencapai hasil dengan pencapaian angka penemuan dan pengobatanpenderita. Di Kota Padang Panjang pada tahun 2013 didapatkan BTA Positif Parusebanyak 37 orang dengan CDR ( Case Datection Rate) 48,7 %. Sementaradi tahun 2012 ini Kota Padang Panjang menemukan kasus TB Paru sebanyak33 orang dengan CDR (43,4 %) Prevalensi TB Paru tahun 2013 cukup tinggidibanding penemuan kasus tahun 2012 karena frekuensi penyuluhan yang telahditingkatkan ditengah-tengah masyarakat.

Disamping itu tidak ditemukannya kasus kematian karena TB Paru,disebabkan penatalaksanaan TB Paru diseluruh fasilitas pelayanan kesehatansudah menggunakan sistim DOTS dan karena sudah tingginya tingkat kepatuhanmasyarakat dalam pengobatan TB Paru Data diatas dapat dilihat pada tabel 10dibawah ini. Angka penemuan kasus TB Paru pada masing-masing puskesmasbelum mencapai target disebabkan beberapa hal diantaranya adalah penemuankasus banyak didominasi oleh penemuan RSUD Kota Padang Panjang dan RSIIbnu Sina Kota Padang Panjang. Data ini dapat dilihat pada Tabel 7. Penemuankasus TB Paru di RSUD dan RSI Ibnu Sina tinggi karena tingkat kepercayaan

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 16

masyarakat terhadap dokter spesialis sangat tinggi, sehingga pasien yangmendapat Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kota Padang Panjangcenderung meminta rujukan ke RSUD. Disamping itu penemuan kasus TB Paru dipuskesmas rendah karena penjaringan tersangka TB Paru masih rendah, promosidilapangan belum maksimal dan kurangnya keterlibatan semua elemen masyarakatdalam penanggulangan TB Paru.

Untuk menanggulangi masalah ini perlu dilakukan beberapa hal diantaranyaadalah : meningkatkan promosi kepada masyarakat tentang TB Paru melaluiPuskesmas, puskesmas pembantu, poskeskel, posyandu, sekolah-sekolah, kantor-kantor dan meningkatkan peran aktif Bidan PTT dan petugas puskesmaspembantu dalam penemuan kasus pada wilayah terkait. Angka kesembuhan TBParu tahun 2012 di puskesmas sudah mencapai target sebesar 86,5 %. Data inidapat dilihat pada Tabel 9. Kondisi ini disebabkan adanya pasien yang mangkirberobat tetapi tidak dapat dilacak dan ditindak lanjuti karena alamat yang tidaklengkap. Untuk menindaklanjuti masalah ini perlu peningkatan komitmen petugasuntuk mencatat identitas pasien secara lengkap.

C. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)Sejak diperluas program imunisasi menjadi Program Pengembangan

Imunisasi sejak tahun 1997, berbagai Penyakit Menular yang Dapat Dicegahdengan Imunisasi (PD3I) sudah dapat ditekan. Walaupun demikian, cakupanimunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata. Kegagalan untuk menjaga tingkatcakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat menimbulkan letusan atau KLBPD3I. Untuk itu upaya imunisasi perlu disertai dengan upaya surveilansepidemiologi agar terjadinya peningkatan kasus penyakit atau terjadinya KLB dapatterdeteksinya dan segera diatasi.

PD3I merupakan penyakit yang diupayakan dapat diturunkan dan diberantasdengan imunisasi diantaranya adalah tetanus neonatum, campak, difteri, pertusis,polio dan hepatitis cakupan imunisasi bayi tahun 2013 sudah mencapai target(100%)semua Kelurahan sudah UCI .

D. PENYAKIT POTENSIAL WABAHBeberapa penyakit yang dapat berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB)/

Wabah yang sering terjadi di Indonesia pada umumnya adalah Demam Berdarah(DBD) dan Diare. Seluruh penyakit potensial KLB/wabah ini banyakmengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi. Di Kota Padang Panjangpenyakit yang dapat berpotensi KLB/wabah adalah DBD dan diare.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 17

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit

yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktusingkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan KLB.Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virusDengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty. Penyakit DBD ini padaumumnya menyerang anak berumur <15 tahun, namun juga dapat meyerangorang dewasa. Upaya pemberantasan DBD terdiri dari 3 hal yaitu: 1)peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dinidan pengobatan dini; dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penularanpenyakit DBD.

Upaya pemberantasan penyakit DBD yang tepat guna adalah denganmelibatkan peran serta masyarakat secara aktif dan menggerakkan potensi-potensiyang ada dalam masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk(PSN) dengan gerakan 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plusmenabur larvasida. Kegiatan lainnya adalah dengan pemeriksaan jentik secaraberkala. Pendekatan Pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakatmerupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Di Kota Padang Panjangsudah tersedia Juru/kader pemantau jentik (Jumantik) yang akan melakukanpemeriksaan jentik secara berkala di wilayah pemukiman penduduk. Selain ituDinas Kesehatan kota Padang Panjang juga melakukan pengasapan (fogging)untuk membunuh nyamuk-nyamuk Aedes aegypty jika indikasi untuk pelaksanaanfoging ditemukan.

Pada tahun 2013 ditemukan 8 kasus DBD. Jumlah kasus ini turundibandingkan dengan kasus yang terjadi tahun 2012 (15 kasus). Dari kasusdiatas tidak terjadi kasus kematian akibat DBD (tabel 21). Adanya kasus DBDdi Kota Padang Panjang disebabkan beberapa hal diantaranya adalah terjadinyaperubahan iklim Padang Panjang yang dingin menjadi relatif panas dan perilakumasyarakat yang masih kurang baik dalam pemberantasan sarang nyamuk. Untukmenindaklanjuti masalah ini tenaga kesehatan yang ada di puskesmas melakukanpenyuluhan perorangan dan penyuluhan kelompok pada masyarakat tentang DBDdi puskesmas, puskesmas pembantu, poskeskel, posyandu dan sekolah.Sedangkan tenaga kesehatan Dinas Kesehatan melakukan penyuluhan kelompok diDinas Kesehatan, kecamatan, kelurahan dan sekolah tentang penyakit DBD ini.

2. DiareDiare adalah penyakit yang terjadi ketika adanya perubahan konsistensi

feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diarebila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali ataulebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdara dalam waktu 24 jam.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 18

Diare merupakan kasus penyakit yang dapat timbul di picu dengan banyak faktordiantaranya adalah makanan, air dan pola makan yang tidak sehat, alergi sertatidak tahan terhadap makanan tertentu dan lain sebagainya. Akibat dari diareadalah penderita kehilangan cairan tubuh, penderita merasa lesu dan lemas,sehingga pada akhirnya penderita dapat meninggal akibat kehilangan cairan tubuhbila tidak segera ditolong.

Di Kota Padang Panjang tahun 2013 jumlah perkiraan kasus penderitadiare sebanyak 10.310 kasus ditemukan adalah 1022(9.9%) kasus. Semuakasus penyakit potensial wabah ini dapat ditangani dengan cepat dan tepatsehingga tidak terdapat kematian yang disebabkan penyakit tersebut. Disampingmelaksanakan pengobatan cepat dan tepat, untuk penanggulangan kasus Diare inidi Padang Panjang dilaksanakan penyuluhan perorangan dan kelompok dipuskesmas, puskesmas pembantu, poskeskel, posyandu, sekolah dan di DinasKesehatan Kota Padang Panjang. Pada tahun 2012 tidak ditemukan kasus luarbiasa (KLB) yang berhubungan dengan Diare, DBD dan penyakit lain. Datadapat dilihat pada lampiran Tabel 13

E. STATUS GIZIStatus gizi masyarakat yang baik merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan pembangunan kesehatan dan tidak terpisahkan dari pembangunannasional secara keseluruhan. Masalah gizi merupakan masalah kesehatanmasyrakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatanmedis dan pelayanan kesehatan saja. Dalam mengukur status gizi masyarakatdapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya adalah bayi dengan berat badanrendah (BBLR), pertumbuhan balita dan gizi wanita usia subur Kurang EnergiKronis (KEK). Pada profil ini akan dikemukakan data BBLR, pertumbuhan balitadan konsumsi garam beryodium di masyarakat.

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram)

merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinataldan neonatal. Di negara berkembang seperti di Indonesia kasus BBLR terjadikarena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menularseksual (PMS) sebelum konsepsi kehamilan atau pada saat kehamilan. Dari1020 jumlah kelahiran di Kota Padang Panjang tahun 2013 sebesar 1,5%diantaranya BBLR dan 100% dapat ditangani dibandingkan tahun 2012 terjadipenurunan (1,8 %). Data lengkap dapat dilihat pada tabel 37.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 19

2. Pertumbuhan BalitaPemantauan pertumbuhan balita dilakukan untuk melihat tingkat

perkembangan dan pertumbuhan balita. Kegiatan pemantauan pertumbuhan balitamerupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan gizi, yangmenitikberatkan pada upaya pencegahan gizi buruk dan peningkatan keadaan gizianak. Kegiatan pemantauan pertumbuhan difasilitasi dengan rutin setiap bulan diposyandu yang merupakan wujud peran serta masyarakat dibidang kesehatan.

Di Kota Padang Panjang kegiatan pemantauan pertumbuhan balita diposyandu ini melingkupi : 1) penilaian pertumbuhan anak secara teratur melaluipenimbangan setiap bulan di posyandu, pengisian KMS dan penilaian statuspertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan anak apakah Naik (N), BawahGaris Merah (BGM) dan tidak naik, Turun atau Tetap (T), 2) tindak lanjutkasus gangguan pertumbuhan jika BGM atau 2 kali tidak naik BB berturut-turut.Pemantauan perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi, Deteksidan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberianvitamin A yang dilaksanakan 2x setahun (Februari dan Agustus) oleh petugaskesehatan di sarana kesehatan.

Pada tahun 2013 dari 4.935 balita yang ada ditimbang sebanyak 68.5%dan balita BGM sebesar 0,6 % Sama tahun 2012 angka balita BGM sebesar0.6%. Penyebab terganggunya pertumbuhan balita disebabkan karena kekeliruandalam pola asuh ibu terhadap anak balitanya. Untuk balita yang BGM telahdilakukan rujukan dari posyandu ke Puskesmas untuk dikonfirmasi status gizinyadengan melakukan pengukuran Tinggi badan (TB) sehingga dapat diberikanintervensi secara cepat dan tepat dengan pemberian PMT pemuliahan selama 3bulan. Pertumbuhan Balita dapat dilihat pada tabel 47.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 20

BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN

Dua unsur utama upaya kesehatan adalah upaya kesehatan masyarakatdan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan yangdilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memeliharadan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnyamasalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakitmenular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan danpenyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa,pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zataditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotripika, zat adiktifdan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Sedangkan upaya kesehatan perorangan adalah semua kegiatan yangdilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memeliharadan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit sertamemulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakupupaya-upaya promosi kesehatan, penvegahan penyakit, pengobatan rawat jalan,rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadapperorangan. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnyauntuk tahun 2013.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASARUpaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat

penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Denganpemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkansebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagaipelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatanadalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan AnakSeorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan

bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami ibu dapatberpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan sampai melahirkan dan masapertumbuhan bayi dan anaknya. Kebijakan tentang kesehatan ibu dan anakkhususnya bayi baru lahir berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinannifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 21

pelayanan kesehatan mulai dari Posyandu sampai rumah sakit pemerintah danswasta. Kesehatan anak meliputi bayi, balita dan remaja.

a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan tenaga

kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum,bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama kehamilannya, yang sitetapkandalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) dengan titik berat pada kegiatanpromotif dan preventif. Cakupan K1 atau disebut juga akses pelayanan ibu hamilmeruapakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjunganpertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkanpelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit empat kali kunjungan(sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali padatrimester ketiga). Angka K1 dan K4 ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitaspelayanan kesehatan pada ibu hamil. Kehamilan merupakan masa rawankesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yangdikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secarateratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segalasesuatu yang membahayakan. Selain itu juga ditetapkan bahwa distribusi frekuensipelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuanwaktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu minimal 1 kali pada triwulanpertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standarwaktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungankepada ibu hamil berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganankomplikasi.

Dari data (tabel 29) terlihat K4 85 % (937 K4 dari 1102 ibu hamil)dari tenaga kesehatan sesuai standar yang meliputi timbang berat badan,pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lenganatas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin(DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi TetanusToksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tabletselama kehamilan, test laboratorium ( rutin dan khusus), tata laksana kasus,serta temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan pencegahankomplikasi serta KB pasca persalinan. Untuk terus meningkatkan danmempertahankan cakupan pelayanan K1 dan K4 bagi ibu hamil Dinas KesehatanKota Padang Panjang bersama dengan UPTD Puskesmas khususnya ProgramKesehatan Ibu dan Anak terus melakukan bimbingan dan peningkatan kualitassurveilans kesehatan ibu melalui pelaksanaan Pemantauan Wilayah Setempat

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 22

Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Data lengkap dapat dilihat pada lampirantabel 28.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi KebidananKomplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar

terjadi pada masa persalinan atau dapat dikatakan persalinan merupakan periodeyang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu (AKI), hal ini disebabkanpertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensikebidanan (profesional). Hasil pengumpulan data di Kota Padang Panjang semuapersalinan telah ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 1066 ibu bersalin.Karena di Kota Padang Panjang tidak lagi ada tenaga non kesehatan yang dapatmenolong persalinan (dukun beranak), selain itu fasilitas kesehatan yang dapatdigunakan masyarakat untuk persalinan mudah dijangkau dan adanya JaminanPelayanan Kesehatan Masyarakat dari Pemda. Untuk wilayah kerja PuskesmasKebun Sikolos sudah mencapai 100% persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.Data lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 29.

c. Deteksi Risiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan KomplikasiKegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi

kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu danAnak (KIA) maupun dimasyarakat. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangandari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibumaupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g %. Tekanan darahtinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg). Oedema nyata, eklampsia,perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak lintang usia kehamilan > 32minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinanprematur. Dalam pelayanan yang diberikan khususnya oleh bidan di kelurahan danPuskesmas, ditemukan beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasusrisiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan yang lebih lanjutsehingga kasus tersebut perlu rujukan ke RSUD Kota Padang Panjang. Padatahun 2013 dari 1.102 ibu hamil Diperkirakan sebanyak 220 orang ibu hamildengan resiko akan mengalami komplikasi.dari data yang ada komplikasi ibu hamilpada tahun 2013 sebanyak 79 orang yang ditemui dilapangan dan semuanyadapat ditangani dengan baik oleh tenaga kesehatan. Data selengkapnya dapatdilihat pada lampiran Tabel 33.

d. Kunjungan Neonatus, Bayi dan Kunjungan Bayi BBLR yang ditangani.Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang

memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Berdasarkan hasil Riskesdastahun 2007 sebagian besar (78,5%) kematian neonatus terjadi pada minggu

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 23

pertama kehidupan (0-6 hari), karena itu setiap bayi baru lahir harusmendapat pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama untukmendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukanintervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian bayi. Upaya kesehatan yangdilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukanpertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan padaneonatus (0-28 hari) minimal 3 kali, satu kali pada umur 6-48 jam, satu kalipada umur 3-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari.

Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disampingmelakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayikepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonataldasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini daneksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit danpemberian imunisasi), pemberian Vitamin K, manajemen terpadu balita muda(MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.Pelayanan kesehatan neonatus tergambar dari cakupan kunjungan neonatus yangdilakukan tenaga kesehatan. Persentase kunjungan neonatus (KN) di KotaPadang Panjang pada tahun 2013 hampir mendekati angka 100 % yaitu sebesar97 % dibandingkan tahun 2012 mencapai 99,6% terjadi sedikit penurunan. Bayiyang lahir dengan BBLR di Kota Padang Panjang pada tahun 2013 sebanyak 15bayi dari 1011 bayi lahir hidup. Terjadi penurunan dari tahun 2012 sebanyak 17bayi dari 941 bayi lahir hidup.

e. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan RemajaPelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan

pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anakprasekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatanpada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran sertatenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil.Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah semakinkompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan PerilakuHidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik danbenar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yangsering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainanrefraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi.

f. Pelayanan Keluarga BerencanaMasa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya kehamilan sehinggapeluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian usiasubur seorang wanita rata-rata 15 – 49 tahun walaupun sebagian wanita

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 24

mengalami menarche, (haid pertama) pada usia 9 – 10 tahun. Oleh karena ituuntuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, pasangan usiasubur ini lebih diperioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkatpencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KByang sedang/ pernah menggunakan alat kontrasepsi, tempat pelayanan KB danjenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Pada tahun 2013 di Kota PadangPanjang persentase peserta KB aktif sebesar 75,3 %. Terjadi peningkatandibandingkan Pada tahun 2012 di Kota Padang Panjang persentase peserta KBaktif sebesar 71,1%. Data terinci dapat dilihat pada lampiran tabel 36.

g. Pelayanan ImunisasiKegiatan imunisasi dilakukan untuk pencegahan agar bayi dan anak

terlindungi dari penyakit menular yang mematikan karena bayi dan anak-anakmerupakan golongan rentan terserang penyakit menular yang mematikan sepertidifteri, tetanus, hepatitis B dan masih banyak penyakit lainnya. Pada saatpertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh maka sebagai reaksinyatubuh akan membuat zat anti yang disebut anti bodi. Reaksi tubuh pertama kalibiasanya membentuk antibodi yang tidak terlalu kuat, tapi pada reaksi yang ke-2,ke-3 dan seterusnya tubuh sudah dapat mengenali antigen tersebut sehinggapembentukan antibodi dapat terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan lebihbanyak, karena itulah imunisasi sangat diperlukan terutama bagi kelompok risikotinggi.

Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktifadalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikandengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnyaadalah imunisasi Polio atau Campak. Sedangkan imunisasi pasif adalahpenyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat.Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yangmengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yangbaru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunyamelalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadapTetanus dan Campak.

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 –1 tahun (BCG, DPT1+HB1, DPT3+HB3, Polio 4, Campak), imunisasi untukWanita Usia subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi tambahan dilakukan atas dasarditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB,ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkankebijakan teknis. Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegah denganimunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itupencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 25

balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenaianak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar90%. Target tersebut sejalan dengan target Renstra Kemenkes RI yangmenetapkan target cakupan imunisasi campak 90% pada tahun 2014. Di seluruhnegara ASEAN dan SEARO, imunisasi Campak diberikan pada bayi umur 9-11bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi di antaraimunisasi wajib lainnya. Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG,DPT1+HB1, DPT3+HB3, Polio 4, Campak, yang dilakukan melalui pelayanan rutindi Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakanproyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secaralengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu,berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalanmasyarakat (herd immunity) terhadap penularan PD3I. Suatu desa/kelurahantelah mencapai target UCI apabila >80 % bayi di kelurahan tersebut mendapatimunisasi lengkap. Pada tahun 2013 ini seluruh kulurahan sudah menjadikelurahan UCI(100%)data terinci pada table 41.Maternal and Neonatal TetanusElimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yangbertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiapKabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Tetanusadalah penyakit yang disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yangdisebut Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir(Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanusmerupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Akan tetapi masihbanyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di daerah terpencil beradadalam kondisi yang bisa disebut masih "jauh" dari kondisi steril saat persalinan.Hal inilah yang bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus.

Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usiasubur yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulaidari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum seragamsehingga cakupan imunisasi TT2 bumil jauh lebih rendah dari cakupan K4.Disamping itu, perkembangan cakupan imunisasi TT ibu hamil secara nasionalcenderung menurun. Cakupan imunisasi TT2+ pada tahun 2013 cukup meningkatdibandingkan pada tahun 2012 yaitu 94.6%,Sementara tahun ini tercatat sebesar96.6%. Untuk menanggulangi masalah ini perlu penyamaan persepsi danpenyeragaman pencatatan imunisasi TT.Data terinci pada lampiran tabel 30.

h. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia LanjutBerdasarkan data demografi penduduk internasional yang dikeluarkan oleh

Bureau of The Cencus USA (1993), jumlah penduduk lanjut usia Indonesia

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 26

pada tahun 2025 dibandingkan dengan keadaan pada tahun 1990 angka ini naik414%. Karena peningkatan jumlah penduduk lansia dan mereka termasukkelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan, maka Pemerintah melakukanpeningkatan kesejahteraan lanjut usia melalui peningkatan cakupan dan kualitaspelayanan kesehatan lanjut usia, khususnya aspek peningkatan dan pencegahanmengabaikan aspek pengobatan dan pemulihan.Di Kota Padang Panjang telah terbentuk kelompok kesehatan lansia dalam bentukPosyandu lansia yang kegiatan rutinnya dilakukan 1 kali dalam sebulan. Dalampelaksanaanya Posyandu ini digerakkan oleh kader 2-4 orang per posyandu.Pada tahun 2013 jumlah Posyandu lansia yang ada di Kota Padang Panjangsebanyak 48 Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan di kelompok lansia meliputipemeriksaan kesehatan fisik, pencatatan hasil pemeriksaan ke dalam Kartu MenujuSehat (KMS) lanjut usia sebagai alat pencatatan dan pemantauan dini penyakityang diderita atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatatperkembangannya.Kegiatan lainnya yang dilakukan di Posyandu Lansia di Kota Padang Panjangseperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT), penyuluhan dan senam lansia.Sebagai contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizilanjut usia serta menggunakan bahan makanan yang berasal dari Kota PadangPanjang. Untuk kegiatan PMT ini Pemerintah Kota Padang Panjang melalui DinasKesehatan Kota menganggarkan dana sebesar Rp. 75.000/bulan per Posyandu.Selain itu juga dilakukan kegiatan olah raga antara lain senam lanjut usia denganarahan seorang instruktur.

Pada tahun 2013 cakupan pelayanan bagi usila sebanyak 1.108 orang(32 %) dari 4025 orang usila yang ada di wilayah kerja Puskesmas KotaPadang Panjang, Terjadi peningkatan dibandingkan Pada tahun 2012 cakupanpelayanan bagi usila sebanyak 478 orang (12,43%) dari 3.847 orang usilayang ada di wilayah kerja Puskesmas Kota Padang Panjang,data disajikan padalampiran tabel 52. Hal ini masih jauh dibawah target SPM sebesar 60%.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANGUpaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang

merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepadamasyarakat. Adapun kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan peningkatanpelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelasIII di rumah sakit dan lain-lain. Berikut adalah uraian singkat tentang pelayanankesehatan rujukan dan penunjang tersebut.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 27

1. Pelayanan Kesehatan di Rumah SakitPenilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari

berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensipelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan dirumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed OccupancyRate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length of Stay/LOS), rata-ratatempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaiantempat tidur (Turn of Interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal(Gross Death Rate/GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal ≥ 48jam perawatan (Net Death Rate/NDR).Pada tahun 2013 persentase pemanfaatantempat tidur RSUD Kota Padang Panjang (BOR) pada tahun 48.1 % padatahun 2012 sebesar 49,5%, pada tahun 2011 sebesar 46,3% menurundibandingkan tahun 2010 sebesar 56,00% dan tahun 2009 yang mencapai 62%,Selain itu angka ini juga belum mencapai BOR ideal yaitu 60% - 85%, rata-rata lama hari perawatan (LOS) sebesar 4.1%. Adapun persentase pasien yangkeluar mati < 48 jam (GDR) 2.0 %. Sedangkan pasien yang keluar mati >48 jam (NDR) pada tahun 2013 tercatat 1.1 %. Dan persentase rata-rata hariatau tempat tidur tidak di tempati dari saat tersisi ke saat terisi berikutnya(TOI) sebesar 4.5 % terjadi peningkatan dibandingkan tahun lalu yang mencapai4,3 %. Data terinci pada lampiran tabel 56 dan 57.

2. Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan bagi MasyarakatJaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat adalah suatu konsep atau

metode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna (promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif), berdasarkan azas usaha bersama dankekeluargaan yang berkesinambungan dengan mutu terjamin serta pembiayaanyang dilaksanakan secara pra upaya. Adapun jenis penyelenggaraan pelayanan diKota Padang Panjang dilaksanakan dengan 3 model paket pelayanan yaituJamkesmas untuk masyarakat miskin, Jamkesda untuk masyarakat hampir miskindan Jaminan Kesehatan Masyarakat Padang Panjang (JPKM-PP). PengelolaanJamkesda dan JPKM-PP melalui kerjasama Pemda Kota Padang Panjang denganPT.ASKES, untuk Jamkesmas melalui tim pengelola Kab/Kota dan pelayananrujukan oleh pengelola Jamkesmas Rumah Sakit Daerah .

Kota Padang Panjang tahun 2013, seluruh masyarakat telah mendapatkanasuransi kesehatan yaitu JAMKESMAS sebanyak 12.588 jiwa, Jamkesda hanyadalam bentuk JPKM-PP sebanyak 31.241 jiwa . Cakupan PelayananMasyarakat Pra Bayar di Kota Padang Panjang dapat dilihat pada tabel 55berikut ini.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 28

C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaansurveilens epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yangditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita. Disamping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan denganpemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor resiko melalui kegiatan untukpeningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan peran serta masyarakat dalamupaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagaikegiatan. Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut ini :

1. Pemberantasan TB ParuUpaya Pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap tahunnya semakin

menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya jumlah penderitayang ditemukan dan disembuhkan setiap tahun. Tujuan utama pengendalian TBParu adalah: 1) menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015; 2)menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadisetengahnya pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70%kasus TB Paru BTA+ terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (DirectlyObserved Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan TB-Parudengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO); dan 4)sedikitnya 85% tercapai succes rate. DOTS menekankan pentingnya pengawasanterhadap penderita TB Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuansampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS memberikan angka kesembuhan yangtinggi, dapat mencapai angka 95%. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHOsecara global untuk menanggulangi TB Paru.

Di Kota Padang Panjang pada tahun 2013 ditemukan kasus baru BTA(+) sebanyak 37 kasus, dan semua kasus BTA (+) diobati dan pasien yangsembuh belum bisa di evaluasi. Sementara pasien BTA (+) pada tahun 2012sebanyak 15 kasus baru dengan kasus yang benar-benar dinyatakan sembuh(%) (Tabel 7.8 dan 9). Keberhasilan pengobatan TB paru ditentukan olehkepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan laboratorium.Semua penderita TB yang ditemukan ditindaklanjuti dengan paket-paketpengobatan intensif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara teratur danlengkap, diharapkan penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yangdideritanya. Namun demikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup kemungkinanterjadinya kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidakterselesaikan atau drop out (DO), terjadinya resistensi obat atau kegagalandalam penegakan diagnosa diakhir pengobatan.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 29

2. Pemberantasan Penyakit ISPAProgram Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2

golongan yaitu Pneumonia dan yang bukan Pneumonia. Pneumonia dibagi atasderajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat.Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napasbagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia. Etiologi dari sebagianbesar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapiantibiotik. Bila ditemukan kasus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radangtelinga akut harus mendapat antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkanbahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksanakan sesuai standar,dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkanpenatalaksanaan kasus ISPA.

Upaya dalam rangka Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran PernafasanAkut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dantatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita pneumonia balita yangditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalampenanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebihdikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Pada tahun 2012kasus pneumonia pada balita ditemukan sebanyak 14 kasus dan semuanya(100%) dapat ditangani sesuai prosedur. Pada tahun 2013 di Kota PadangPanjang tercatat jumlah kasus pneumonia pada balita sebanyak 48 kasus dandapat ditangani sesuai prosedur. Penemuan kasus Pnemonia belum mencapaitarget yang diperkirakan sebanyak 864 penderita. Hal ini disebabkan pemahamanyang belum sama dalam penegakan diagnosa antara dokter yang meresep denganindikator program. Data dapat dilihat pada Tabel 10.

3. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMSPenyakit HIV/AIDS telah menjadi pendemi di semua kawasan dan

beberapa tahun terakhir ini telah menunjukkan peningkatan yang sangatmengkhawatirkan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terusdilakukan. Semakin tingginya morbilitas penduduk antar wilayah, semakinmudahnya komunikasi antar wilayah, semakin menyebarnya sentra-sentrapembangunan ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidakaman dan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan ternyata secarasimultan telah memperbesar tingkat resiko dalam penyebaran terhadap HIV/AIDS.Upaya pelayanan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS di sampingditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upayapencegahan yang dilakukan secara dini melalui skrining HIV/AIDS terhadap darahdonor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual(PMS), penyalahgunaan obat dengan suntikan (IDUs), penghuni lapas

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 30

(lembaga permasyarakatan) atau melakukan penelitian pada kelompok berisikorendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya.

Dalam perjalanan penyakit dari HIV positif menjadi AIDS dikenal istilah”window periods”, yang tidak diketahui dengan pasti periodisasinya sehinggakelompok ini menjadi sangat potensial dalam menularkan penyakit. Pada kelompokini di samping dilakukan pengobatan, yang lebih utama adalah dilakukan konselinguntuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam ikut aktif mencegah terjadinyaLampiran Tabel 12.

4. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit

yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktusingkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkankejadian luar biasa (KLB) di Indonesia, sehingga sering menimbulkan kepanikandi masyarakat. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamukAedes aegypti dan aedes albopictus yang hidup digenangan air bersih sekitarrumah. Dan untuk upaya pemberantasan DBD terdiri dari tiga hal yaitu ; 1)Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dinidan pengobatan dini, 3) Peningkatan upaya pemberantasan vektor penularpenyakit DBD dan upaya pemberantasan dititikberatkan pada penggerakan potensimasyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk(gerakan 3M), juru pemantauan jentik (Jumantik) untuk memantau angka bebasjentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumahtangga. Di Kota Padang Panjang sudah direkrut tenaga kader pemantau jentikdengan diberikan insentif Rp. 75.000,- per bulannya yang dianggarkan dariDinas Kesehatan Kota Padang Panjang.

Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah PemberantasanSarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur)plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air sertakegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedesberkembang biak. Hasil pengumpulan data/indikator menunjukkan bahwa padatahun 2013 jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 15 kasus (Tabel 21).Jumlah kasus ini relatif lebih tinggi dari tahun 2012(14 kasus). Kondisi inidisebabkan tingkat kesadaran masyarakat melakukan pemberantasan sarangnyamuk melalui 3M Plus masih rendah. Untuk menindak lanjuti masalah ini perlumeningkatkan upaya promotif tentang penyakit DBD pada masyarakat.

5. Penanggulangan kasus malaria.Dalam rangka penanggulangan penyakit malaria dilakukan penyuluhan

tentang malaria dan deteksi dini kasus malaria dengan melakukan pemeriksaanlabor sesegera mungkin di puskesmas pada pasien yang memiliki gejala klinik

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 31

malaria. Pada tahun 2013 tidak ditemukan kasus malaria. Dapat dilihat padalampiran tabel 22. Kasus penyakit malaria jarang ditemukan di Kota PadangPanjang, karena Kota Padang Panjang bukan daerah endemik malaria. Jika kasusditemukan pada umumnya sebelum pasien berada didaerah endemik malaria.

6. Penanggulangan kasus filariasisUntuk penanggulangan kasus filariasis dilakukan penyuluhan tentang kasus

Filariasis. Pada tahun 2013 dilakukan pemeriksaan darah kemasyarakat yangbekerjasama dengan Kemenkes. Dari pemeriksaan yang bekerjasama denganKemenkes didapatkan data bahwa kasus filariasis tidak ada di Kota PadangPanjang. Disamping itu dari kunjungan ke puskesmas, RSUD Kota PadangPanjang dan RSI Ibnu Sina tahun 2013 tidak ditemukan kasus filariasis. Datadapat dilihat pada lampiran Tabel 23.

7. Penanggulangan KustaUntuk penanggulangan penyakit kusta dilakukan kegiatan penyuluhan pada

masyarakat dan deteksi dini kasus melalui penegakan diagnose yang tepat dipuskesmas serta melaksanakan “Case Survey Village” di kelurahan. Pada tahun2013 tidak ditemukan kasus kusta di Kota Padang Panjang. Data dapat dilihatpada lampiran Tabel 15,16 dan17

D. PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (P2TM)Kemajuan Pembangunan di segala bidang telah meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang memicu transisi epidemiologi yaitu meningkatnyapenyakit degeneratif atau penyakit tidak menular (PTM). WHO melaporkan 60%kematian dunia pada tahun 1990 disebabkan karena penyakit tidak menular danhal ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 73% pada tahun2020, atau dari statistik kematian saat ini 5 dari 6 wilayah WHO penyebabkematian didominasi oleh PTM, meskipun penyakit menular lainnya masih menjadipenyebab kematian utama dibeberapa negara. Perubahan yang sangat cepat inimerupakan Double Burden of Disease. PTM utama meliputi penyakit jantung,stroke, kanker, diabetes mellitus, hipertensi, penyakit paru obstruktif, osteoporosis,gangguan akibat kecelakaan kerja ataupun kecelakaan lalulintas, serta penyakit-penyakit dan kelainan bentuk lain yang menyebabkan kecacatan. PTM dan faktorresikonya sangat berhubungan erat dengan determinan soial ekonomi dan kualitashidup, disisi lain PTM merupakan penyakit yang dapat dicegah apabila faktorresikonya dikendalikan, yang merupakan kombinasi upaya inisiatif pemeliharaanmandiri oleh petugas dan individu yang bersangkutan

Kota Padang Panjang dengan letaknya yang dipersimpangan lalu lintasmenyebabkan mobilitas penduduk tinggi dan pada akhirnya dapat mempengaruhi

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 32

gaya hidup masyarakat Padang Panjang, sehingga memiliki potensi yang cukupbesar dalam masalah Penyakit Tidak Menular (PTM). Untuk itu pada tahun2007 Kota Padang Panjang ditetapkan sebagai Pilot Proyek untuk PengendalianPTM, dengan pertimbangan kondisi masyarakat di Kota Padang Panjang memilikikesiapan sumber daya potensial dan kemampuan dalam pengendalian PTM secaraterpadu dan menyeluruh. Dari tahun 2009 hingga sekarang telah terbentuk 22Posbindu PTM di Kota Padang Panjang, yang dilengkapi dengan 3 (tiga) orangkader yang telah terlatih dan 3 (tiga) orang petugas kesehatan, dengankegiatannya antara lain anamnesa faktor resiko PTM, pemeriksaan gula darah,tekanan darah, kolesterol darah, lemak tubuh (FVA), serta pengukuran tinggibadan,berat badan ,lingkar pinggang dan lingkar panggul.

E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKATUpaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk

menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahangizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kaloriprotein, kekurangan vit. A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizibesi.1. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatanpenimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan. Cakupan penimbangan balitadi posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupanpelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnyaimunisasi serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, semakintinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendahprevalensi gizi kurang.

Dari 4.933 balita yang ada di Kota Padang Panjang tahun 2013 yangditimbang sebanyak 3379 (68.5%).Ini tidak mencapai target D/S secaranasional yaitu (80 %)Ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun2012 D/S yaitu sebesar 65,7 %.Hasil penimbangan menunjukkan bahwa 62,6 %balita dengan berat badan yang naik. Sementara itu, persentase balita denganberat badan di bawah garis merah (BGM) sebesar 0.4% pada tahun 2013, biladibandingkan dengan persentase tahun 2012 sebesar 0,6 % maka terjadipenurunan persentase balita BGM. Rincian hasil penimbangan Balita di KotaPadang Panjang tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran tabel 45.

Pada umumnya masalah yang terjadi dengan rendahnya D/S ini adalahkurangnya tingkat partisipasi masyarakat untuk datang keposyandu dengan berbagaifoktor penyebabnya antara lain: ketidak tahuan ibu tentang mafaat posyandusecara keseluruhan, semakin bertambah umur pelayanan imunisasi tidak akandidapat lagi. Masalah yang berkaitan dengan kunjungan posyandu antara lain:

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 33

Kuranganya dukungan dari lintas sektoral dalam upaya peningkatan kunjunganposyandu diantaranya pembinaan dari Tim PKK khusus Pokja IV,kurangnyapengetahuan kader tentang pemahaman keluarga dan masyarakat akan manfaatposyandu.

2. Pemberian Kapsul Vitamin AVitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh

yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatanmata. Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkanprevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin Adosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A(KVA) pada masyarakat apabila cakupannya tinggi. KVA pada anak biasanyaterjadi pada anak yang menderita KEP atau gizi buruk sebagai akibat asupan zatgizi sangat kurang. Anak yang menderita KVA berdampak pada resiko kematianbalita karena infeksi dan mudah sekali terserang infeksi seperti ISPA, campak,cacar air, diare dan infeksi lain karena daya tahan anak tersebut menurun.Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi danpada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh.Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga akan mengakibatkanterjadinya gangguan pada mata, bila anak tidak segera mendapat vitamin A akanmengakibatkan kebutaan.

Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4 tahun)diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan 2 kapsul vitaminA 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melaluiASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan setahun sekali pada bulan Februari atauAgustus; dan untuk anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secaraserentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitaminA pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanankesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebutselama ibu nifas tersebut belum mendapatkan kapsul vitamin A.

Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas pada tahun 2013sebanyak 101% telah mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2012sebanyak 93.5% Untuk cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi Ibu nifas iniselain dilakukan oleh bidan kelurahan juga diberikan oleh bidan praktek swastadan juga dibantu oleh kader kesehatan. Cakupan pemberian kapsul vitamin Apada balita tahun 2013 dilaporkan sebesar 80,1 % ini mengalami peningkatandibandingkan tahun 2012 dilaporkan sebesar 78.6% . Sedangkan bayi (6-11bulan) yang mendapat vitamin A pada tahun 2013 sebanyak 76,8 % mengalamipeningkatan dibandingkan pada tahun 2012 sebanyak 67.1%. Data terinci dapat

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 34

dilihat pada lampiran Tabel 44. Hasil kegiatan dapat dilihat pada gambar dibawahini:

Sumber : Bidang UPK pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2013

F. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANABencana di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu bencana

lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana lingkungan hidup terjadi akibat darikerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutandan lahan, kecelakaan industri, tumpahan minyak di laut; sedangkan bencanaalam terjadi sebagai akibat aktivitas lapisan/kerak bumi/fenomena alam sepertigempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai atau angin ributyang kejadiannya sulit diprediksi. Kegiatan pelayanan kesehatan dalam situasibencana dilaksanakan pada saat bencana datang baik di daerah Kota PadangPanjang langsung maupun di daerah kabupaten/kota lain. Selain itu DinasKesehatan Kota juga melakukan pelatihan bagi petugas yang akan meningkatkankemampuan mereka dalam kesiagaan bencana. Kegiatan ini rutin dilakukan setiaptahunnya.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 35

BAB VSITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Gambaran mengenai sumber daya kesehatan dikelompokkan dalam sajiandata dan informasi mengenai sarana kesehatan dan tenaga kesehatan.A. SARANA KESEHATANSarana kesehatan yang ada di Kota Padang Panjang dapat dilihat pada tabelberikut:

Tabel 5.1Data Sarana dan Prasarana Kesehatan

No Sarana dan Prasarana Kesehatan Jumlah123456789101112

Rumah SakitPuskesmasPuskesmas PembantuPuskesmas KelilingPraktek DokterPraktek BidanPos Kesehatan KelurahanPosyandu BalitaPosyandu LansiaPoskestrenApotikRumah obat berizin

247427201691327216

Total 237Sumber : Kasi RAS & Kespen dan Kasi UKBM Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang

Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan.Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalamsistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six)dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi,kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerahsetempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1) pusat pembangunanberwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat; 3) pusat pelayanankesehatan masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan peroranganprimer. Kota Padang Panjang dengan penduduk 48.187 jiwa memiliki 4 (empat)buah Puskesmas. Dengan demikian 1 (satu) Puskesmas melayani pendudukrata-rata 12047 jiwa. Berdasarkan konsep wilayah, idealnya 1 (satu) Puskesmasmelayani penduduk 25.000 orang. Berdasarkan konsep ini jumlah Puskesmasyang ada di Kota Padang Panjang sudah melebihi kebutuhan ideal. Disamping

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 36

itu, Puskesmas Pembantu juga mudah dijangkau dengan ratio rata-rataPuskesmas Pembantu terhadap Puskesmas induk adalah 2 : 1.

Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan Pemerintah Kota PadangPanjang juga menyediakan posyandu balita dan lansia, dimana tahun 2013 jumlahPosyandu Balita sebanyak 91 buah dan posyandu lansia 32 buah. Dengankeberadaan posyandu tersebut masyarakat terbantu dalam mendapatkan pelayanankesehatan karena lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal masyarakat. Selainitu, untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan pada santri di pesantren,pengelola pondok pesantren secara mandiri membuat pos kesehatan pesantren,berupa klinik yang dikunjungi berkala oleh dokter yang bekerjasama denganpesantren. Dokter praktek swasta yang ada di Kota Padang Panjang pada tahun2013 sebanyak 27 orang sudah termasuk praktek dokter Gigi, praktek bidan 20orang. Kondisi ini sangat mendukung terwujudnya pelayanan optimal padamasyarakat.

Untuk meningkatkan tertanggulanginya permasalahan kesehatan secara dini,Pemerintah Kota Padang Panjang menyediakan 15 buah Pos Kesehatan Kelurahan(Poskeskel). Poskeskel berfungsi untuk melakukan pemantauan danmenanggulangi masalah kesehatan secara terpadu bersama masyarakat. Untukmempermudah pelayanan obat pada masyarakat terdapat apotik swasta dan rumahobat disamping apotik pemerintah.

Rata-rata jarak sarana kesehatan dengan pemungkinan penduduk dapatdilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.2Rata-rata jarak sarana kesehatan dengan pemukiman penduduk

No Uraian Keterangan1 Rata-rata jarak Puskesmas ke pemukiman penduduk 0,5 km2 Jarak terjauh antara Puskesmas dgn Pemukiman

Penduduk1 km

3 Jarak terdekat antara Puskesmas dgn PemukimanPenduduk

< 100 m

4 Jarak terjauh antara Rumah Sakit dgn PemukimanPenduduk

2 km

5 Jumlah Pusling dibandingkan jumlah Puskesmas 1:1

Berdasarkan tabel 5.2, jarak unit pelayanan kesehatan ke pemukimanpenduduk relatif dekat. Kondisi ini sangat mendukung masyarakat untukmendapatkan pelayanan kesehatan dan penanggulangan secara dini masalahkesehatan. Di samping itu sarana kesehatan Puskesmas seperti Pusling rata-rata1 (satu) buah /Puskesmas hal ini sudah sesuai dengan kebutuhan. Puskesmasmerupakan sarana kesehatan yang ruang lingkup kegiatannya adalah upaya

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 37

preventif dan promotif, untuk upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif maka saranakesehatannya adalah Rumah Sakit. Selain itu fungsi Rumah sakit adalah sebagaipelayanan kesehatan rujukan. Rumah Sakit (RS) di Kota Padang Panjang ada2 RS yaitu RS Umum Daerah (RSUD) milik pemerintah daerah dan 1 (satu)RS Swasta yaitu RSI Ibnu Sina.

B. TENAGA KESEHATANSalah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan kesehatan

adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan dimasyarakat dan non pelayanan. Pembangunan kesehatan yang berkelanjutan diKota Padang Panjang membutuhkan tenaga kesehatan yang memadai baik darisegi jumlah maupun kualitas. Oleh karena itu dalam Renstra Dinas KesehatanKota Padang Panjang tahun 2008-2013 salah satu misinya adalah mewujudkankualitas sumber daya manusia kesehatan yang profesional dan islami. Adapunjumlah SDM kesehatan dibedakan menurut 7 kelompok, yaitu medis, perawat,bidan, farmasi, gizi, teknis medis, sanitasi dan kesehatan masyarakat.Tenaga kesehatan yang bekerja di Kota Padang Panjang pada tahun 2013 dariberbagai disiplin ilmu berjumlah 404 orang, yang tersebar di Poskeskel,Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Gudang Farmasi Kota, RSUD, dan DinasKesehatan Kota Padang Panjang. Jumlah tenaga kesehatan tersebut dapat dilihatpada tabel dibawah ini :

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 38

Tabel 5.3Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 dan tahun 2013

No Jenis Tenaga 2012 20131 Dokter Spesialis 11 112 Dokter Umum 20 173 Dokter Gigi 7 74 Sarjana Kesehatan Masyarakat 25 135 SAA/DIII/S1.Farm/Apoteker 42 426 SPK/DIII/S1 Keperawatan 172 1607 DIII Gizi/ DIV/S1 Gizi 18 188 Psikolog 1 19 Bidan DI/DIII 55 5210 Sanitarian 9 1011 Fisioterapi 7 712 Analis Labor 22 2213 Rontgen 5 514 Anastesi 2 415 Jumlah Tenaga Non Kesehatan 21 35

Jumlah 417 404Sumber : Kepegawaian Dinkes, RSUD dan RSI Ibnu Sina Kota Padang PanjangDari tabel diatas terlihat tenaga kesehatan yang ada di Kota Padang

Panjang didominasi oleh tenaga perawat dan bidan, selain itu juga terlihat adanyaproporsi yang sangat positif antara jumlah tenaga kesehatan dengan jumlahpenduduk yang ada, artinya SDM tenaga kesehatan kota Padang Panjang secarakualitas dan kuantitas sangat memadai.

C. PEMBIAYAAN KESEHATANPembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah daerah (APBD Kota dan

APBD Propinsi), APBN dan PHLN (Pinjaman/Hibah Luar Negeri). Merupakansalah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankanpembangunan kesehatan. Berikut akan dibahas mengenai sumber dan jumlahpembiayaan kesehatan serta cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar.

1. Sumber dan Jumlah Pembiayaan KesehatanAnggaran Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dibagi dikelompokkan

dalam 4 kelompok besar, yaitu program/kegiatan yang bersifat promotif, preventif,kuratif dan preventif. Program/kegiatan yang bersifat preventif antara lainpenerapan program obat dan perbekalan kesehatan, program pencegahan danpemberantasan penyakit. Program/kegiatan yang bersifat promotif yaitu promosi

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 39

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Program/kegiatan yang bersifat kuratifyaitu program upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.Sedangkan program/kegiatan yang bersifat rehabilitatif yaitu perbaikan gizimasyarakat.

Sumber dan jumlah pembiayaan kesehatan di Kota Padang Panjang dapatdilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.4Anggaran Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013

Sumber Pembiayaan Kesehatan (Dinas Kesehatan) Kota Padang Panjangtahun 2013 bersumber dari Pemerintah melalui APBD Kota Padang Panjang danAPBN/DAK

ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 22,149,358,180 96.33

a. Belanja Langsung 12,172,942,180

b. Belanja Tidak Langsung 9,976,416,000

2 APBD PROVINSI 0.00

3 APBN : 843,602,000 3.67

- Dana Dekonsentrasi - 0.00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 266,629,000 0.93

- ASKESKIN/JAMPERSAL 362,564,000 1.58

- Lain-lain (BOK)

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00

(sebutkan project dan sumber dananya) -

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00

22,992,960,180 100.0

22,149,358,180

100.00

477,161.06

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

Sumber : Subbag Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan tahun 20132. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat adalah suatu konsep ataumetode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna (promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif), berdasarkan azas usaha bersama dankekeluargaan yang berkesinambungan dengan mutu terjamin serta pembiayaanyang dilaksanakan secara pra upaya. Adapun jenis penyelenggaraan pelayanan diKota Padang Panjang dilaksanakan dengan 3 model paket pelayanan yaituJamkesmas untuk masyarakat miskin, Jamkesda untuk masyarakat hampir miskindan Jaminan Kesehatan Masyarakat Padang Panjang (JPKM-PP). Pengelolaan

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 40

Jamkesda dan JPKM-PP melalui kerjasama Pemda Kota Padang Panjang denganPT. ASKES, untuk Jamkesmas melalui tim pengelola Kab/Kota dan pelayananrujukan oleh pengelola Jamkesmas Rumah Sakit Daerah.

Kota Padang Panjang tahun 2013, seluruh masyarakat telah mendapatkanasuransi kesehatan yaitu JAMKESMAS sebanyak 12.588 jiwa, Jamkesda satulayananan dengan JPKM-PP sebanyak 28.917 jiwa. Cakupan PelayananMasyarakat Pra Bayar di Kota Padang Panjang dapat dilihat pada tabel 54.

Profil Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2013 41

BAB VIP E N U T U P

Data dan informasi telah disajikan dalam bentuk Profil Kesehatan KotaPadang Panjang tahun 2013 diharapkan dapat memberikan gambaran situasistatus kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi di wilayahKota Padang Panjang serta merupakan media penyajian data dan informasikesehatan yang penting bagi pengambilan keputusan pada semua jenjangorganisasi kesehatan mulai dari tingkat Kab/Kota, Propinsi sampai ke Pusat.Selain itu Profil merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputidata capaian SPM dan tagret Renstra Kementerian Kesehatan dan DinasKesehatan Kota Padang Panjang.

Namun sangat disadari sistim kesehatan saat ini masih belum dapatmemenuhi kebutuhan data dan informasi dalam rangka meningkatkan kualitas ProfilKesehatan Kota. Perlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data daninformasi secara cepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia datadan informasi khususnya yang bersumber dari puskesmas. Profil Kesehatan Kotasering belum mendapatkan apresiasi yang memadai karena belum dapatmenyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, diharapkan profilkesehatan ini dapat memberikan gambaran secara garis besar tentang seberapajauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai di Kota Padang Panjang.

Sesungguhnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun 2013ini berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasildari pembangunan kesehatan di Kota Padang Panjang. Situasi dan kondisi sektorkesehatan hingga tahun 2013 telah memperlihatkan seberapa jauh perubahan danperbaikan keadaan kesehatan yang telah dicapai, hal ini tidak terlepas darikontribusi lintas sektor terkait serta pemerintahan kota padang panjang.

TAHUN 2013

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 23 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 16 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 23.946 24.241 48.187 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,4 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

2095,1 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 57,3 per 100 penduduk produktif Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 98,8 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 96,54 97,29 96,92 % Tabel 3

9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 3.610,00 3.530,00 7.140,00 % Tabel 3

b. SMA/ SMK/ MA 4.378,00 3.872,00 8.250,00 % Tabel 3

c. Sekolah menengah kejuruan 8.272,00 7.445,00 15.717,00 % Tabel 3

d. Diploma I/Diploma II 220,00 722,00 942,00 % Tabel 3

e. Akademi/Diploma III 558,00 983,00 1.541,00 % Tabel 3

f. Universitas/Diploma IV 1.719,00 2.227,00 3.946,00 % Tabel 3

g. S2/S3 (Master/Doktor) 204,00 164,00 368,00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 497 514 1.011 Tabel 4

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 4 13 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4

12 Jumlah Kematian Neonatal 3 3 6 neonatal Tabel 5

13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 6 6 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

14 Jumlah Bayi Mati - - - bayi Tabel 5

15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0 0 0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

16 Jumlah Balita Mati 0 1 1 Balita Tabel 5

17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0 2 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

18 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 1 Ibu Tabel 6

Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 99 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

KOTA PADANG PANJANG

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

B.2 Angka Kesakitan

19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 24 13 37 Kasus Tabel 7

Proporsi kasus baru TB BTA+ 64,86 35,14 % Tabel 7

CNR kasus baru BTA+ 49,81 26,98 76,78 per 100.000 penduduk Tabel 7

Jumlah seluruh kasus TB 42 22 64 Kasus Tabel 7

CNR seluruh kasus TB 87,16 45,66 132,82 per 100.000 penduduk Tabel 7

Kasus TB anak 0-14 tahun 23,44 % Tabel 7

Persentase BTA+ terhadap suspek 9,60 5,18 7,39 % Tabel 8

Angka kesembuhan BTA+ 16,67 7,69 13,51 % Tabel 9

Angka pengobatan lengkap BTA+ 12,50 15,38 13,51 % Tabel 9

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 29,17 23,08 27,03 % Tabel 9

Angka kematian selama pengobatan 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 10,20 7,25 4,98 % Tabel 10

21 Jumlah Kasus Baru HIV 0 0 0 Kasus Tabel 11

22 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 11

23 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 0 0 0 Kasus Tabel 11

24 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 11

25 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 12

26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13

27 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 0 Kasus Tabel 14

Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 14

Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15

Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15

Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15

Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,00 0,00 per 10.000 Penduduk Tabel 16

Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17

Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahunTabel 18

Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19

Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Jumlah Kasus Campak 12 13 25 Kasus Tabel 20

Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20

Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20

Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20

29 Incidence Rate DBD 10,38 6,23 16,60 per 100.000 penduduk Tabel 21

30 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 21

31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,00 0,00 0,00 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22

32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22

33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23

34 Cakupan pengukuran tekanan darah 14,57 20,74 17,68 % Tabel 24

35 Cakupan pemeriksaan obesitas 0,00 0,00 0,00 % Tabel 25

36 Cakupan pemeriksaan IVA+ 0,00 % Tabel 26

37 Cakupan pemeriksaan CBE 0,00 % Tabel 26

38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam − % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 29

40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 85,03 % Tabel 29

41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 100,00 % Tabel 29

42 Pelayanan Ibu Nifas 98,92 % Tabel 29

43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 98,92 % Tabel 29

44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 98,64 % Tabel 30

45 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ - % Tabel 31

46 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 76,86 % Tabel 32

47 Penanganan komplikasi kebidanan 35,84 % Tabel 33

48 Penanganan komplikasi Neonatal 90,00 100,00 100,00 % Tabel 33

49 Peserta KB Baru 7,10 % Tabel 36

50 Peserta KB Aktif 75,28 % Tabel 36

51 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37

52 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,01 1,95 1,48 % Tabel 37

53 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 96,38 100,00 98,22 % Tabel 38

54 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 89,54 95,53 92,58 % Tabel 38

55 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 69,79 81,96 75,91 % Tabel 39

56 Pelayanan kesehatan bayi 74,85 68,68 71,71 % Tabel 40

57 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41

58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 90,34 86,77 88,53 % Tabel 42

59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 5,87 2,19 4,07 % Tabel 42

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

60 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 90,34 83,66 86,94 % Tabel 43

61 Bayi Mendapat Vitamin A 98,74 100,00 99,36 % Tabel 44

62 Anak Balita Mendapat Vitamin A 78,30 61,03 68,43 % Tabel 44

63 Baduta ditimbang 67,60 62,97 65,27 % Tabel 45

64 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,72 0,30 1,03 % Tabel 45

65 Pelayanan kesehatan anak balita 73,94 66,05 69,97 % Tabel 46

66 Balita ditimbang (D/S) 72,15 64,88 68,49 % Tabel 47

67 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,51 0,43 0,47 % Tabel 47

68 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48

69 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100,00 100,00 100,00 %

Tabel 49

70 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,85 Tabel 50

71 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100,00 sekolah Tabel 51

72 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100,00 sekolah Tabel 51

73 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 51

74 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 99,28 93,26 96,61 % Tabel 51

75 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut 99,28 93,26 96,61 % Tabel 51

76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 24,52 30,54 27,53 % Tabel 52

77 Kegiatan promosi kesehatan:

a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan 2408 Tabel 53

b. Jumlah kunjungan rumah 0 Tabel 53

c. Penyebaran informasi 0 Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase

78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 98,82 101,17 100,00 % Tabel 54

79 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 383,86 429,56 406,85 % Tabel 55

80 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 14,17 19,60 16,90 % Tabel 55

81 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 17,00 28,40 2,03 per 100.000 pasien keluar Tabel 56

82 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 13,00 12,60 1,15 per 100.000 pasien keluar Tabel 56

83 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 48,13 % Tabel 57

84 Bed Turn Over (BTO) di RS 41,32 Kali Tabel 57

85 Turn of Interval (TOI) di RS 4,58 Hari Tabel 57

86 Average Length of Stay (ALOS) di RS 4,10 Hari Tabel 57

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

87 Rumah Tangga ber-PHBS 23,67 % Tabel 58

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Persentase rumah sehat 85,72 % Tabel 59

89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 72,14 % Tabel 60

90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 100,00 % Tabel 61

91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 49,83 % Tabel 62

92 Desa STBM - % Tabel 63

93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 77,42 % Tabel 64

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 17,88 % Tabel 65

TPM tidak memenuhi syarat dibina 87,50 % Tabel 66

TPM memenuhi syarat diuji petik 91,04 % Tabel 66

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

94 Jumlah Rumah Sakit Umum 2,00 RS Tabel 68

95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 68

119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap − Tabel 68

120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap − Tabel 68

Jumlah Puskesmas Keliling − Tabel 68

Jumlah Puskesmas pembantu − Tabel 68

121 Jumlah Apotek 21,00 Tabel 68

122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 69

124 Jumlah Posyandu 91,00 Posyandu Tabel 70

125 Posyandu Aktif 100,00 % Tabel 70

126 Rasio posyandu per 100 balita 1,83 per 100 balita Tabel 70

127 UKBM

Poskesdes - Poskesdes Tabel 71

Polindes 16,00 Polindes Tabel 71

Posbindu 22,00 Posbindu Tabel 71

Posmaldes - Posmaldes Tabel 71

Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71

128 Jumlah Desa Siaga 16,00 Desa Tabel 72

129 Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 72

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

D.2 Tenaga Kesehatan

130 Jumlah Dokter Spesialis 6,00 5,00 11,00 Orang Tabel 73

132 Jumlah Dokter Umum 2,00 15,00 17,00 Orang Tabel 73

133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 58,11 per 100.000 penduduk Tabel 73

134 Jumlah Dokter Gigi 2,00 5,00 7,00 Orang Tabel 73

135 Jumlah Bidan 52,00 Orang Tabel 74

136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 214,51 per 100.000 penduduk Tabel 74

137 Jumlah Perawat 18,00 162,00 180,00 Orang Tabel 74

136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 367,32 per 100.000 penduduk Tabel 74

138 Jumlah Perawat Gigi 1,00 13,00 14,00 Orang Tabel 74

139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 1,00 19,00 20,00 Orang Tabel 75

141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 2,00 11,00 13,00 Orang Tabel 76

142 Jumlah Tenaga Sanitasi 3,00 7,00 10,00 Orang Tabel 76

140 Jumlah Tenaga Gizi 1,00 17,00 18,00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan

145 Total Anggaran Kesehatan 22.992.960.180,0 Rp Tabel 82

146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 100,00 % Tabel 82

147 Anggaran Kesehatan Perkapita 477.161,06 Rp Tabel 82

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Padang Panjang Barat 9,75 0 8 8 28.210 6.334 4,45 2893,33

2 Padang Panjang Timur 13,25 0 8 8 19.977 4.688 4,26 1507,70

JUMLAH (KAB/KOTA) 23,0 0 16 16 48.187 11.022 4,37 2.095

Sumber: - Badan Pusat Statistik (Padang Panjang Dalam Angka)

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN

DESA +

KELURAHAN

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Padang Panjang Barat 9,75 0 8 8 31.024 7.924 3,92 3181,95

2 Padang Panjang Timur 13,25 0 8 8 22.327 5.677 3,93 1685,06

JUMLAH (KAB/KOTA) 23,0 0 16 16 53.351 13.601 3,92 2.320

Sumber: - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

NO KECAMATAN

JUMLAHJUMLAH

PENDUDUKDESA KELURAHANDESA +

KELURAHAN

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 2.568 2.396 4.964 107,18

2 5 - 9 2.510 2.367 4.877 106,04

3 10 - 14 2.625 2.453 5.078 107,01

4 15 - 19 2.346 2.300 4.646 102,00

5 20 - 24 1.875 1.925 3.800 97,40

6 25 - 29 1.779 1.840 3.619 96,68

7 30 - 34 1.808 1.811 3.619 99,83

8 35 - 39 1.693 1.686 3.379 100,42

9 40 - 44 1.491 1.523 3.014 97,90

10 45 - 49 1.318 1.389 2.707 94,89

11 50 - 54 1.202 1.274 2.476 94,35

12 55 - 59 1.000 1.045 2.045 95,69

13 60 - 64 654 680 1.334 96,18

14 65 - 69 423 507 930 83,43

15 70 - 74 318 441 759 72,11

16 75+ 336 604 940 55,63

JUMLAH 23.946 24.241 48.187 98,78

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 57,27

Sumber: - Badan Pusat Statistik (Padang Panjang Dalam Angka)

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 2.541 2.254 4.795 112,73

2 5 - 9 2.692 2.518 5.210 106,91

3 10 - 14 2.720 2.545 5.265 106,88

4 15 - 19 2.603 2.456 5.059 105,99

5 20 - 24 2.336 2.192 4.528 106,57

6 25 - 29 2.327 2.277 4.604 102,20

7 30 - 34 2.279 2.133 4.412 106,84

8 35 - 39 2.091 1.890 3.981 110,63

9 40 - 44 1.741 1.712 3.453 101,69

10 45 - 49 1.557 1.560 3.117 99,81

11 50 - 54 1.289 1.321 2.610 97,58

12 55 - 59 1.091 1.072 2.163 101,77

13 60 - 64 709 764 1.473 92,80

14 65 - 69 345 484 829 71,28

15 70 - 74 345 471 816 73,25

16 75+ 367 669 1.036 54,86

JUMLAH 27.033 26.318 53.351 102,72

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 51

Sumber: - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 18.868 19.478 38.346

2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF18.215 18.951 37.166 96,54 97,29 96,92

3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 4.725 4.3169.041 25,04 22,16 23,58

b. SD/MI 3.347 3.0596.406 17,74 15,70 16,71

c. SMP/ MTs 3.610 3.5307.140 19,13 18,12 18,62

d. SMA/ MA 4.378 3.8728.250 23,20 19,88 21,51

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 8.272 7.44515.717 43,84 38,22 40,99

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 220 722942 1,17 3,71 2,46

g. AKADEMI/DIPLOMA III 558 9831.541 2,96 5,05 4,02

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 1.719 2.2273.946 9,11 11,43 10,29

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 204 164368 1,08 0,84 0,96

Sumber: - Badan Pusat Statistik (Padang Panjang Dalam Angka)

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 21.804 21.549 43.353

2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF21.597 21.305 42.902 99,05 98,87 98,96

3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 4.725 4.3169.041 21,67 20,03 20,85

b. SD/MI 3.347 3.0596.406 15,35 14,20 14,78

c. SMP/ MTs 3.610 3.5307.140 16,56 16,38 16,47

d. SMA/ MA 4.378 3.8728.250 20,08 17,97 19,03

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 8.272 7.44515.717 37,94 34,55 36,25

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 220 722942 1,01 3,35 2,17

g. AKADEMI/DIPLOMA III 558 9831.541 2,56 4,56 3,55

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 1.719 2.2273.946 7,88 10,33 9,10

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 204 164368 0,94 0,76 0,85

Sumber: - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

NO VARIABEL

JUMLAH PERSENTASE

TABEL 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 127 0 127 161 3 164 288 3 291

Kebun Sikolos 166 2 168 156 2 158 322 4 326

2 Padang Panjang Timur Gunung 91 0 91 84 1 85 175 1 176

Koto Katiak 113 0 113 113 1 114 226 1 227

JUMLAH (KAB/KOTA) 497 2 499 514 7 521 1011 9 1020

4,0 13,4 8,8

Sumber:Bidang UPK

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATIHIDUP +

MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

MATIHIDUP +

MATI

HIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMASHIDUP HIDUP MATI

PEREMPUAN

HIDUP

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

Kebun Sikolos 0 0 0 0 2 0 1 1 2 0 1 1

3 Padang Panjang Timur Gunung 3 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0

4 Koto Katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 0 0 0 3 0 1 1 6 0 1 1

6 0 0 0 6 0 2 2 6 0 1 1

Sumber: Bidang UPK

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

BALITA ANAK

BALITABAYI

ANAK

BALITANEONATAL NEONATAL

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA BAYI ANAK

BALITABALITA NEONATAL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH KEMATIAN

TABEL 6

< 20

tahun

20-34

tahun

≥35

tahunJUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun

≥35

tahunJUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun

≥35

tahunJUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun

≥35

tahunJUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 288 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

Kebun Sikolos 322 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Padang Panjang Timur Gunung 175 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Koto Katiak 226 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1.011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 99

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR

HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

KEMATIAN IBU

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

TABEL 7

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Padang Panjang BaratBukit Surungan 6.443 6.636 13.079 6 66,67 3 33,33 9 9 60,00 6 40,00 15 3 20,00

Kebun Sikolos 7.532 7.599 15.131 13 72 5 27,78 18 16 70 7 30,43 23 4 17,39

2 Padang Panjang TimurGunung 4.387 4.179 8.566 1 50 1 50,00 2 2 50 2 50,00 4 2 50,00

Koto Katiak 5.584 5.827 11.411 4 50 4 50,00 8 15 68 7 31,82 22 6 27,27

JUMLAH (KAB/KOTA) 23.946 24.241 48.187 24 65 13 35 37 42 66 22 34 64 15 23

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 49,81 26,98 76,78

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 87,16 45,66 132,82

Sumber: P3PL

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 48187

PL+P

TAHUN 2013

JUMLAH SELURUH

KASUS TB

L PL+P

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK

0-14 TAHUNNO KECAMATAN

KOTA PADANG PANJANG

PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU BTA+

L

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 69 70 139 6 3 9 8,70 4,29 6,47

Kebun Sikolos 140 147 287 13 5 18 9,29 3,40 6,27

2 Padang Panjang Timur Gunung 11 10 21 1 1 2 9,09 10,00 9,52

Koto Katiak 30 24 54 4 4 8 13,33 16,67 14,81

JUMLAH (KAB/KOTA) 250 251 501 24 13 37 9,60 5,18 7,39

Sumber: P3PL

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

% BTA (+)

TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

SUSPEK

TABEL 9

L P L + PJUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H% L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 6 3 9 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 16,67 1 33,33 2 22,22 16,67 33,33 22,22 0 0 0

Kebun Sikolos 13 5 18 2 15,38 1 20,00 3 16,67 2 15,38 0 0,00 2 11,11 30,77 20,00 27,78 0 0 0

2 Padang Panjang Timur Gunung 1 1 2 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0

Koto Katiak 4 4 8 2 50,00 0 0,00 2 25,00 0 0,00 1 25,00 1 12,50 50,00 25,00 37,50 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 13 37 4 16,67 1 7,69 5 13,51 3 12,50 2 15,38 5 13,51 29,17 23,08 27,03 0 0 0

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0,0 0,0 0,0

Sumber:P3PL

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

ANGKA KEBERHASILAN

PENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

JUMLAH KEMATIAN

SELAMA PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP

(COMPLETE RATE)

L P

BTA (+) DIOBATI

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 647 682 1.329 65 68 233 4 6,2 6 8,8 10 4,3

Kebun Sikolos 784 777 1.561 78 78 273 2 2,6 2 2,6 4 1,5

2 Padang Panjang Timur Gunung 432 431 863 43 43 151 18 41,7 10 23,2 28 18,5

Koto Katiak 589 593 1.182 59 59 207 1 1,7 0,0 1 0,5

2.452 2.483 4.935 245 248 864 25 10,2 18 7,2 43 5,0

Sumber: P3PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KECAMATAN

TABEL 11

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 < 1 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

5 20 - 29 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

6 30 - 39 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

7 40 - 49 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0

Sumber: Data tidak jelas dan lengkap penderita jlm 7 orang

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TAHUN 2013

AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

H I V

NO KELOMPOK UMUR

KOTA PADANG PANJANG

TABEL 12

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 UTDRS Padang Panjang 1.169 20 1.189 1.169 100,00 20 100,00 1.189 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

JUMLAH 1.169 20 1.189 1.169 100,00 20 100,00 1.189 100,00 0 0,00 0 - 0 0,00

Sumber: UTDRS Padang Panjang

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP

HIV

L P

POSITIF HIV

L + P L P L + P

JUMLAH PENDONOR

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 6.443 6.636 13.079 138 142 2.777 110 80 146 103 256 9

Kebun Sikolos 7.532 7.599 15.131 161 163 3.259 161 100 177 109 338 10

2 Padang Panjang Timur Gunung 4.387 4.179 8.566 94 89 1.803 77 82 106 119 183 10

Koto Katiak 5.584 5.827 11.411 119 125 2.471 108 90 137 110 245 10

JUMLAH (KAB/KOTA) 23.946 24.241 48.187 512 519 10.310 456 89,0 566 109,1 1.022 9,9

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: Bidang P3PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH PERKIRAAAN

KASUS

DIARE DITANGANI

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIARE

TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Koto Katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,00 0,00 0,00

Sumber: Bidang P3PL

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

TABEL 15

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan - - - 0,00 0

Kebun Sikolos - - - 0,00 0

2 Padang Panjang Timur Gunung - - - 0,00 0

Koto Katiak - - - 0,00 0

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - 0,00 - 0

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -

Sumber: Bidang P3PL

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA

0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Koto Katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,0 0,0 0,0

Sumber: Bidang P3PL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Koto Katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Bidang P3PL

Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama

X = tahun data.

PENDERITA MBL + P

RFT MB

L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS

RFT PB

L + PPENDERITA PB

TABEL 18

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4 5

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 0 0

Kebun Sikolos 0 1

2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0

Koto Katiak 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,00

Sumber: Bidang P3PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:14.919

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Koto Katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0,00 0,00 0,00

Sumber: Bidang P3PL

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUSMENINGGAL

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TABEL 20

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0

Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Padang Panjang Timur Gunung 7 11 18 0 0 0 0 0 0 0

Koto Katiak 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 12 13 25 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0,0

Sumber: Bidang P3PL

PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 2 1 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0

Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0

2 Padang Panjang Timur Gunung 1 0 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0

Koto Katiak 2 2 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0

5 3 8 0 0 0 0,0 0,0 0,0

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 10,4 6,2 16,6

Sumber: Bidang P3PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

TABEL 21

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

TABEL 22

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - - - 0 0 0 0

Kebun Sikolos 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - - - 0 0,00 0,00 0,00

2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - - - 0 0,00 0,00 0,00

Koto Katiak 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - - - 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,00 0,00 0

Sumber: Bidang P3PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 0 0 0 0 0 0

Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0

2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0

Koto Katiak 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Bidang P3PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

TABEL 24

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 530 534 1.064 73 13,77 110 20,60 183 17,20

Kebun Sikolos 615 631 1.246 99 16,10 139 22,03 238 19,10

2 Padang Panjang Timur Gunung 610 630 1.240 96 15,74 135 21,43 231 18,63

Koto Katiak 558 553 1.111 69 12,37 103 18,63 172 15,48

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.313 2.348 4.661 337 14,57 487 20,74 824 17,68

Sumber: Bidang P3PL

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN

TABEL 25

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 163 158 321 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Kebun Sikolos 144 193 337 0 0,00 0 0,00 0 0,00

2 Padang Panjang Timur Gunung 85 73 158 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Koto Katiak 194 166 360 0 0,00 0 0,00 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 586 590 1.176 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Sumber: Bidang Promkes

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN

JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 0 0 0,00 0 0,00

Kebun Sikolos 0 0 0 0 0

2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0

Koto Katiak 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0

Sumber: Data tak tersedia karena belum ada pemeriksaan CBE

Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

PEMERIKSAAN IVAPEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA

(CBE)NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN

USIA 30-49 TAHUN

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

DIKETAHU

I

DITANGGU-

LANGIAKHIR L P L+P

0-7

HARI

8-28

HARI

1-11

BLN

1-4

THN

5-9

THN

10-14

THN

15-19

THN

20-44

THN

45-54

THN

55-59

THN

60-69

THN

70+

THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − −

Sumber: Bidang P3PL

JUMLAH

KEC

YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH

DESA/KEL

CFR (%)NO

JENIS KEJADIAN

LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAM

TABEL 28

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan − − −

Kebun Sikolos − − −

2 Padang Panjang Timur Gunung − − −

Koto Katiak − − −

JUMLAH (KAB/KOTA) − − −

Sumber: Bidang P3PL

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

TAHUN 2013

KOTA PADANG PANJANG

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 297 297 100,0 297 100,0 291 291 100,0 284 97,6 284 97,6

Kebun Sikolos 348 348 100,0 272 78,2 326 326 100,0 325 99,7 325 99,7

2 Padang Panjang Timur Gunung 193 188 97,4 184 95,3 176 176 100,0 174 98,9 174 98,9

Koto Katiak 264 238 90,2 184 69,7 227 227 100,0 226 99,6 226 99,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.102 1.071 97,2 937 85,0 1.020 1.020 100,0 1.009 98,9 1.009 98,92

Sumber: Bidang UPK

JUMLAH

KOTA PADANG PANJANG

K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL

PERSALINAN

DITOLONG NAKES

MENDAPAT

YANKES NIFAS

IBU NIFAS

MENDAPAT VIT A

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 297 81 6,0 95 32,0 101 34,0 81 27,3 96 32,3 373 125,6

Kebun Sikolos 348 118 9,0 96 27,6 0 - 0 - 174 50,0 270 77,6

2 Padang Panjang Timur Gunung 193 1 - 135 69,9 89 46,1 1 0,5 0 - 225 116,6

Koto Katiak 264 68 5,0 64 24,2 60 22,7 49 18,6 46 17,4 219 83,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.102 268 24,3 390 35,4 250 22,7 131 11,9 316 28,7 1.087 98,6

Sumber: Bidang P3PL

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL

JUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TAHUN 2013

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Padang Panjang BaratBukit Surungan 2.415 5 0,2 3 0,1 3 0,1 2 0,1 1 0,0 0 -

Kebun Sikolos 2.833 20 0,7 0 - 0 - 0 - 20 0,7 0 -

2 Padang Panjang TimurGunung 1.762 8 0,5 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Koto Katiak 2.833 1 0,0 2 0,1 3 0,1 0 - 0 - 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.843 34 0,3 5 0,1 6 0,1 2 0,0 21 0,2 0 -

Sumber: Bidang P3PL

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS

(15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

KOTA PADANG PANJANG

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TAHUN 2013

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 297 297 100,00 194 65,32

Kebun Sikolos 348 348 100,00 272 78,16

2 Padang Panjang Timur Gunung 193 188 97,41 181 93,78

Koto Katiak 264 133 50,38 200 75,76

JUMLAH (KAB/KOTA) 1102 966 87,66 847 76,86

Sumber: Bidang UPK

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TABEL 33

TAHUN 2013

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 297 12 11 91,7 127 161 288 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0

Kebun Sikolos 348 50 50 100,0 166 156 322 8 13 21 8 100,0 13 100,0 21 100,0

2 Padang Panjang Timur Gunung 193 6 5 83,3 91 84 175 - - - - 0,0 - 0,0 - 0,0

Koto Katiak 264 15 13 86,7 113 113 266 1 - 1 - 0,0 - 0,0 1 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.102 220 79 35,8 497 514 1.051 10 14 24 9 90,0 14 100,0 24 100,0

Sumber: Bidang UPK

KOTA PADANG PANJANG

PENANGANAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUP

PERKIRAAN

BUMIL

DENGAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATAL

KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

L + PL P

TABEL 34

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW %IM

PLAN% JUMLAH %

KON

DOM %

SUNTI

K% PIL %

OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 326 23,0 2 0,1 81 5,7 73 5,1 482 33,9 296 20,8 505 35,6 137 9,6 0 0,0 0 0,0 938 66,1 1.420 1420,0

Kebun Sikolos 214 1,6 8 0,1 83 0,6 146 1,1 478 3,4 156 1,2 921 6,9 212 1,6 0 0,0 0 0,0 12.890 9,6 13.368 1767,0

2 Padang Panjang Timur Gunung − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − −

Koto Katiak 213 17,1 0 0,0 88 7,1 64 5,2 365 29,4 0 0,0 452 36,4 139 11,2 0 0,0 0 0,0 877 47,6 1.242 1242,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 753 18,3 10 0,2 252 6,1 283 6,9 1.298 31,5 452 11,0 1.878 45,6 488 11,9 0 0,0 0 0,0 2.818 68,5 4.116 100,0

Sumber: Bidang UPK( Data Tidak tesedia lengkap)

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +

NON

MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 35

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW %IMPLA

N%

JUML

AH%

KOND

OM %

SUNTI

K% PIL %

OBAT

VAGI

NA

%LAIN

NYA%

JUML

AH%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 0,0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0 0,0

Kebun Sikolos 0,0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0 0,0

2 Padang Panjang Timur Gunung 0,0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0 0,0

Koto Katiak 0,0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Sumber: Data Tidak Tesedia

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

TAHUN 2013

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP

+

NON

MKJP

%

MKJP

+

NON

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TAHUN 2013

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 1.817 98 5,4 1.420 78,2

Kebun Sikolos 2.131 120 5,6 1.767 82,9

2 Padang Panjang Timur Gunung 1.180 142 12,0 648 54,9

Koto Katiak 1.616 119 7,4 1.242 76,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.744 479 7,1 5.077 75,3

Sumber: Bidang UPK

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TABEL 37

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 127 161 288 127 100,0 161 100,0 288 100,0 5 3,93701 6 3,7 11 3,8

Kebun Sikolos 166 156 322 166 100,0 156 100,0 322 100,0 0 0,0 3 1,9 3 0,9

2 Padang Panjang Timur Gunung 91 84 175 91 100,0 84 100,0 175 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Koto Katiak 113 113 226 113 100,0 113 100,0 226 100,0 0 0,0 1 0,9 1 0,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 497 514 1.011 497 100,0 514 100,0 1.011 100,0 5 1,0 10 1,9 15 1,5

Sumber: Bidang UPK

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

TAHUN 2013

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 127 161 288 126 99,2 161 100,0 287 99,7 125 98,4 140 87,0 265 92,0

Kebun Sikolos 166 156 322 153 92,2 156 100,0 309 96,0 132 79,5 145 92,9 277 86,0

2 Padang Panjang Timur Gunung 91 84 175 90 98,9 84 100,0 174 99,4 85 93,4 86 102,4 171 97,7

Koto Katiak 113 113 226 110 97,3 113 100,0 223 98,7 103 91,2 120 106,2 223 98,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 497 514 1.011 479 96,4 514 100,0 993 98,2 445 89,5 491 95,5 936 92,6

Sumber: Bidang UPK

JUMLAH BAYINO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

KOTA PADANG PANJANG

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)

L

TABEL 39

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 51 53 104 24 47,1 37 69,8 61 58,7

Kebun Sikolos 61 61 122 50 82,0 43 70,5 93 76,2

2 Padang Panjang Timur Gunung 34 34 68 29 85,3 36 105,9 65 95,6

Koto Katiak 46 46 92 31 67,4 43 93,5 74 80,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 192 194 386 134 69,8 159 82,0 293 75,9

Sumber: Bidang UPK

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

USIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATANJUMLAH BAYI 0-6 bln

PUSKESMASL P

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 127 161 288 113 89,0 109 67,7 222 77,1

Kebun Sikolos 166 156 322 119 71,7 104 66,7 223 69,3

2 Padang Panjang Timur Gunung 91 84 175 93 102,2 88 104,8 181 103,4

Koto Katiak 113 113 226 47 41,6 52 46,0 99 43,8

JUMLAH (KAB/KOTA)497 514 1.011

372 74,8 353 69 725 71,7

Sumber: Bidang UPK

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

PELAYANAN KESEHATAN BAYI

TABEL 41

1 2 3 4 5 6

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 4 4 100,0

Kebun Sikolos 4 4 100,0

2 Padang Panjang Timur Gunung 4 4 100,0

Koto Katiak 4 4 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 16 16 100,0

Sumber: Bidang P3PL

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

DESA/KELURAHANDESA/KEL UCI

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

BAYI DIIMUNISASI

DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+PJUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 127 161 288 120 94,5 144 89,4 264 91,7 118 92,9 138 85,7 256 88,9 117 92,1 135 83,9 252 87,5 2,50 6,25 4,55

Kebun Sikolos 166 156 322 142 85,5 152 97,4 294 91,3 142 85,5 144 92,3 286 88,8 139 83,7 142 91,0 281 87,3 2,11 6,58 4,42

2 Padang Panjang Timur Gunung 91 84 175 80 87,9 77 91,7 157 89,7 78 85,7 75 89,3 153 87,4 73 80,2 79 94,0 152 86,9 8,75 -2,60 3,18

Koto Katiak 113 113 226 135 119,5 83 73,5 218 96,5 130 115,0 98 86,7 228 100,9 120 106,2 90 79,6 210 92,9 11,11 -8,43 3,67

JUMLAH (KAB/KOTA) 497 514 1.011 477 96,0 456 88,7 933 92,3 468 94,2 455 88,5 923 91,3 449 90,3 446 86,8 895 88,5 5,87 2,19 4,07

Sumber: Bidang P3PL

PUSKESMASJUMLAH BAYI

L P L + P

DO RATE (%)

L P L + P

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L + P L P L + PNO KECAMATAN

L P

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI

BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+PJUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H% JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 127 161 288 124 97,64 151 94 275 95 118 92,91339 137 85,09 255 88,54 117 92,12598 132 81,98758 249 86,45833

Kebun Sikolos 166 156 322 147 88,55 140 90 287 89 141 84,93976 144 92,31 285 88,51 139 83,73494 142 91,02564 281 87,26708

2 Padang Panjang Timur Gunung 91 84 175 78 85,71 87 104 165 94 78 85,71429 76 90,48 154 88,00 72 79,12088 67 79,7619 139 79,42857

Koto Katiak 113 113 226 113 100,00 93 82 206 91 129 114,1593 99 87,61 228 100,88 121 107,0796 89 78,76106 210 92,92035

JUMLAH (KAB/KOTA) 497 514 1.011 462 93 471 92 933 92 466 93,76258 456 88,716 922 91,1968 449 90,34205 430 83,65759 879 86,94362

Sumber: Bidang P3PL

L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

P L + PL P L + P L

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 51 53 104 51 100,00 53 100,00 104 100,00 508 536 1.044 394 77,56 482 89,93 876 83,91 559 589 1.148 450 80,50 552 93,72 1.002 87,28

Kebun Sikolos 62 61 123 62 100,00 61 100,00 123 100,00 616 1.225 1.841 556 90,26 520 42,45 1.076 58,45 678 1.286 1.964 639 94,25 603 46,89 1.242 63,24

2 Padang Panjang Timur Gunung 91 84 175 90 98,90 84 100,00 174 99,43 339 339 678 236 69,62 263 77,58 499 73,60 430 423 853 314 73,02 298 70,45 612 71,75

Koto Katiak 113 113 226 110 97,35 113 100,00 223 98,67 463 466 929 322 69,55 301 64,59 623 67,06 576 579 1.155 379 65,80 336 58,03 715 61,90

JUMLAH (KAB/KOTA) 317 311 628 313 98,74 311 100,00 624 99,36 1.926 2.566 4.492 1.508 78,30 1.566 61,03 3.074 68,43 2.243 2.877 5.120 1.782 79,45 1.789 62,18 3.571 69,75

Sumber: Bidang UPK

PLP

MENDAPAT VIT A

LL PL + P

MENDAPAT VIT AJUMLAH

MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS

L + PJUMLAH BAYI 0-5 bln JUMLAH

L + P

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 272 286 558 198 183 381 72,8 64,0 68,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Kebun Sikolos 329 326 655 236 242 478 71,7 74 73,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

2 Padang Panjang Timur Gunung 183 184 367 118 108 226 64,5 59 61,6 1 0,8 1 0,9 2 0,9

Koto Katiak 247 249 496 145 125 270 58,7 50 54,4 11 7,6 1 0,8 12 4,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.031 1.045 2.076 697 658 1.355 67,6 63 65,3 12 1,7 2 0,3 14 1,0

Sumber: Bidang UPK

BGM

JUMLAH (D) % (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

JUMLAH BADUTA

DILAPORKAN (S)

DITIMBANG

TABEL 46

TAHUN 2013

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 508 536 1.044 488 96,1 385 71,8 873 83,6

Kebun Sikolos 616 609 1.225 524 85,1 476 78,2 1.000 81,6

2 Padang Panjang Timur Gunung 339 339 678 231 68,1 220 64,9 451 66,5

Koto Katiak 463 466 929 181 39,1 207 44,4 388 41,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.926 1.950 3.876 1.424 73,9 1.288 66,1 2.712 70,0

Sumber: Bidang UPK

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

KOTA PADANG PANJANG

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 647 682 1.329 488 417 905 75,4 61,1 68,1 1 0,2 0 0,0 1 0,1

Kebun Sikolos 784 777 1.561 621 577 1.198 79,2 74 76,7 4 0,6 4 0,7 8 0,7

2 Padang Panjang Timur Gunung 432 431 863 309 292 601 71,5 68 69,6 2 0,6 1 0,3 3 0,5

Koto Katiak 589 593 1.182 351 325 676 59,6 55 57,2 2 0,6 2 0,6 4 0,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.452 2.483 4.935 1.769 1.611 3.380 72,1 65 68,5 9 0,5 7 0,4 16 0,5

Sumber: Bidang UPK

BALITA

L+P

BGM

L P

DITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA

DILAPORKAN (S)

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan - - - 0,0 0,0 - 0,0

Kebun Sikolos 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0

2 Padang Panjang Timur Gunung 1 1 1 100,0 0,0 1 100,0

Koto Katiak - - 0,0 0,0 - 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 1 4 3 100,0 1 100,0 4 100,0

Sumber: Bidang UPK

KOTA PADANG PANJANG

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS

LJUMLAH DITEMUKAN

TAHUN 2013

TABEL 49

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 163 158 321 163 100,0 158 100,0 321 100,0 10 10 100

Kebun Sikolos 199 193 392 199 100,0 193 100,0 392 100,0 13 13 100

2 Padang Panjang Timur Gunung 85 73 158 85 100,0 73 100,0 158 100,0 7 7 100

Koto Katiak 194 166 360 194 100,0 166 100,0 360 100,0 11 11 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 641 590 1.231 641 100,0 590 100,0 1.231 100,0 41 41 100

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100,0 100,0 100,0 100,00

Sumber: Bidang Promkes

L + P

SD DAN SETINGKAT

JUMLAH

MENDAPAT

PELAYANAN

KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

L P

TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI

TETAP

RASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN1 2 3 4 5 6

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 314 228 1,4

Kebun Sikolos 368 347 1,1

2 Padang Panjang Timur Gunung 299 530 0,6

Koto Katiak 74 143 0,5

JUMLAH (KAB/ KOTA) 1.055 1.248 0,8

Sumber: Bidang Promkes

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 10 10 100,0 10 100,0 711 666 1.377 711 100,0 666 100,0 1.377 100,0 90 83 173 90 100,0 83 100,0 173 100,0

Kebun Sikolos 13 13 100,0 13 100,0 1.123 1.048 2.171 1.123 100,0 1.048 100,0 2.171 100,0 156 54 210 156 100,0 54 100,0 210 100,0

2 Padang Panjang Timur Gunung 7 7 100,0 7 100,0 479 359 838 479 100,0 359 100,0 838 100,0 153 220 373 149 97,4 190 86,4 339 90,9

Koto Katiak 11 11 100,0 11 100,0 923 903 1.826 923 100,0 903 100,0 1.826 100,0 159 88 247 159 100,0 88 100,0 247 100,0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 41 41 100,0 41 100,0 3.236 2.976 6.212 3.236 100,0 2.976 100,0 6.212 100,0 558 445 1.003 554 99,3 415 93,3 969 96,6

Sumber: Bidang Promkes

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAP

AT YAN.

GIGI

% %

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH

SD/MI

TABEL 52

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 543 542 1.085 68 12,52 93 17,16 161 14,84

Kebun Sikolos 636 637 1.273 123 19,34 134 21,04 257 20,19

2 Padang Panjang Timur Gunung 352 353 705 256 72,73 314 88,95 570 80,85

Koto Katiak 480 482 962 46 9,58 74 15,35 120 12,47

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.011 2.014 4.025 493 24,52 615 30,54 1.108 27,53

Sumber: Bidang UPK

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 53

KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN

KESEHATAN

JUMLAH

KUNJUNGAN

RUMAH

PENYEBARAN

INFORMASI

1 2 3 4 5 6

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 324

Kebun Sikolos 324

2 Padang Panjang Timur Gunung 390

Koto Katiak 240

SUB JUMLAH I 1278 0 0

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 1100

2 Rumah Sakit 30

JUMLAH (KAB/KOTA) 2408 0 0

Sumber: Bidang UPK

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 54

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

%

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8

1 JAMKESMAS 3.896 8.692 12.588 16,27 35,86 26,12

2 ASKES PNS 3.341 3.341 6.682 13,95 13,78 13,87

3 JPK JAMSOSTEK 0 0 0 0,00 0,00 0,00

4TNI/POLRI/PNS/

KEMHAN/PNS POLRI0 0 0 0,00 0,00 0,00

5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0 0 0,00 0,00 0,00

6 ASURANSI SWASTA 0 0 0 0,00 0,00 0,00

7 JAMKESDA/JPKM.PP 16.426 12.491 28.917 68,60 51,53 60,01

JUMLAH (KAB/KOTA) 23.663 24.524 48.187 98,82 101,17 100,00

Sumber: Bidang Promkes

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

JUMLAH

TABEL 55

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas bukit Surungan 8.765 9.408 18.173 0 0 0 30 40 70

2 Puskesmas Kebun Sikolos 15.432 16.707 32.139 0 0 0 36 50 86

3 Puskesmas Gunung 7.645 9.048 16.693 0 0 0 37 40 77

4 Puskesmas Koto Katiak 6.754 9.313 16.067 0 0 0 16 20 36

SUB JUMLAH I 38.596 44.476 83.072 0 0 0 119 150 269

1 RSUD Padang Panjang 45.461 50.063 95.524 2.412 3.299 5.711 − − −

2 RSI Yarsi Padang Panjang 7.861 9.590 17.451 981 1.452 2.433 − − −

0

SUB JUMLAH II 53.322 59.653 112.975 3.393 4.751 8.144 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 91.918 104.129 196.047 3.393 4.751 8.144 119 150 269

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 23.946 24.241 48.187 23.946 24.241 48.187

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 383,9 429,6 406,8 14,2 19,6 16,9

Sumber: Bidang UPK

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

TABEL 56

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD Padang Panjang 150 2.656 3 5.656 40 56 96 20 34 54 7,0 10,0 17,0 5,0 4,5 9,5

2 RSI Yarsi Padang Panjang 44 1.358 1 2.358 31 36 67 18 20 38 10,0 18,4 28,4 8,0 8,1 16,1

194 4.014 4 8.014 71 92 163 38 54 92 17,0 28,4 2,0 13,0 12,6 1,1

Sumber: Bidang Promkes

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKIT

a

TABEL 57

NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH

TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI

PERAWATAN

JUMLAH LAMA

DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RSUD Padang Panjang 150 5.658 25.267 25.284 46,1 37,72 5,21

4,47

2 RSI Yarsi Padang Panjang 44 2.358 8.815 7.607 54,9 53,59 3,1 3,23

194 8016 34.082 32.891 48,1 41,32 4,6 4,1

Sumber: Bidang Promkes

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU

JUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 3.327 900 27,1 395 43,9

Kebun Sikolos 3.699 3.699 100,0 1.006 27,2

2 Padang Panjang Timur Gunung 2.014 2.014 100,0 131 6,5

Koto Katiak 2.526 2.526 100,0 631 25,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 11.566 9.139 79,0 2.163 23,7

Sumber: Bidang Promkes

RUMAH TANGGA

TABEL 58

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 2725 1.729 63,45 996 996 100,00 687 68,98 2.416 88,66

Kebun Sikolos 3295 1.966 59,67 1.329 1329 100,00 954 71,78 2.920 88,62

2 Padang Panjang Timur Gunung 1632 567 34,74 1.065 1065 100,00 751 70,52 1.318 80,76

Koto Katiak 2319 1.037 44,72 1.282 1282 100,00 856 66,77 1.893 81,63

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.971 5.299 53,14 4672 4.672 100,00 3248 69,52 8.547 85,72

RUMAH DIBINA

MEMENUHI SYARAT

0

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

SELURUH

RUMAH

Sumber: Bidang PL

TABEL 59

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

RUMAH MEMENUHI

SYARAT (RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI

SYARAT (RUMAH SEHAT)

-1JUMLAH

RUMAH

YANG

BELUM

MEMENUHI

RUMAH DIBINA

TABEL 60

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 13.079 127 516 92 380 42 168 42 168,00 2 8 2 8 0 - - 0,00 127 508 108 484,00 0 0 0 0,00 2220 8890 220 8892,00 9932 75,94

Kebun Sikolos 15.131 286 1152 283 1140,00 33 132 33 132,00 1 4 1 4,00 0 - - 0,00 13 92 13 104,00 89 92 89 92,00 2738 10952 2738 10964,00 12436 82,19

2 Padang Panjang Timur Gunung 8.566 700 2725 460 1852,00 99 396 99 396,00 0 - 0 0,00 0 - - 0,00 368 1435 148 729,00 0 0 0 0,00 350 1365 350 1318,00 4295 50,14

0 Koto Katiak 11.411 765 3060 765 3075,00 51 204 51 204,00 1 4 0 4,00 0 - - 0,00 68 272 67 283,00 8 32 0 32,00 1236 4947 1236 4499,00 8097 70,96

JUMLAH (KAB/KOTA) 48.187 1.878 7453 1600 6447 225 900 225 900 4 16 3 16 0 0 0 0 576 2307 336 1600 97 124 89 124 6544 26154 4544 25673 34760 72,14

Sumber: Bidang PL

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

AMEMENUHI

SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA

JU

MLA

H S

AR

AN

AMEMENUHI

SYARAT

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NANO

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

MEMENUHI

SYARATKECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK

TERMINAL AIR

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

PENDUDUK YANG

MEMILIKI AKSES

AIR MINUM

JU

MLA

H

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

TABEL 61

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 1 1 100,00 1 100

Kebun Sikolos 0 0 0,00 0 0

2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0,00 0 0

Koto Katiak 0 0 0,00 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100,00 1 100,00

Sumber: Bidang PL

MEMENUHI SYARAT

(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAH

PENYELENGGARA

AIR MINUM

PUSKESMAS

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 62

KOTA PADANG PANJANG

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 13079 2 150 2 150 100 2.498 9.992 1.850 7.400 74,0592 26 104 - - 0 - - - - 0 7550 57,7

Kebun Sikolos 15131 - - - - 0 3.138 1.255 2.280 9.120 726,693 57 228 - - 0 - - - - 0 9120 60,3

2 Padang Panjang Timur Gunung 8566 ⌐ ⌐ ⌐ ⌐ 0 1.196 5.937 864 845 14,2328 436 1.767 - - 0 - - - - 0 845 9,9

Koto Katiak 11411 ⌐ ⌐ ⌐ ⌐ 0 2.035 8.140 1.624 6.496 79,8034 87 348 - - 0 - - - - 0 6496 56,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 48.187 ⌐ 150 2 150 100 8.867 25.324 6.618 23.861 94,2229 606 2.447 - - 0 - - - - 0 24.011 49,8

Sumber:Data Tidak Tersedia

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

NO

TAHUN 2013

MEMENUHI SYARAT

KECAMATAN PUSKESMAS

MEMENUHI SYARAT

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

LEHER ANGSAKOMUNALPENDUDUK

DENGAN AKSES

SANITASI LAYAK

JENIS SARANA JAMBAN

CEMPLUNG

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

PLENGSENGAN

TABEL 63

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 4 − 0 − 0,00 − 0,00

Kebun Sikolos 4 − 0 − 0,00 − 0,00

2 Padang Panjang Timur Gunung 4 − 0 − 0,00 − 0,00

Koto Katiak 4 − 0 − 0,00 − 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 16 0 0,0 0,00 0 0,00

Sumber: Data Tidak Tesedia

PUSKESMAS JUMLAH DESA

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STOP BABS

(SBS)NO DESA MELAKSANAKAN

STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STBM

KOTA PADANG PANJANG

TABEL 64

SD

SL

TP

SL

TA

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

H

SA

KIT

UM

UM

BIN

TA

NG

NO

N

BIN

TA

NG

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 25 26 27

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 10 7 6 1 1 - 6 31 7 70,0 5 71,4 4 66,7 1 100,0 1 100,0 0 - 3 50,0 21 67,7

Kebun Sikolos 13 3 1 1 - - 1 19 13 100,0 3 100,0 1 100,0 1 100,0 - - 0 - 1 100,0 19 100,0

2 Padang Panjang Timur Gunung 7 3 5 1 1 - - 17 3 42,9 1 33,3 3 60,0 1 100,0 1 100,0 0 - - #DIV/0! 9 52,9

Koto Katiak 11 4 7 1 - - 3 26 11 100,0 4 100,0 7 100,0 1 100,0 - - 0 - - - 23 88,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 41 17 19 4 2 0 10 93 34 82,9 13 76,5 15 78,9 4 100,0 2 100,0 0 - 4 40,0 72 77,4

Sumber: Bidang PL

TEMPAT-TEMPAT

UMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

BINTANG NON BINTANG

SARANA PENDIDIKAN

SDRUMAH SAKIT

UMUM

HOTELSARANA

KESEHATANHOTEL

SARANA KESEHATAN

PUSKESMASSLTP SLTA

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN

YANG ADA

JU

ML

AH

TT

U

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 65

JASA

BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORA

N

DEPOT

AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL %

JASA

BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORA

N

DEPOT

AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 94 1 14 4 0 19 20,21 1 6 2 17 26 27,66

Kebun Sikolos 75 2 7 8 0 17 22,67 0 2 4 0 6 8,00

2 Padang Panjang Timur Gunung 72 1 1 3 0 5 6,94 0 7 1 11 19 26,39

Koto Katiak 117 0 9 4 10 23 19,66 0 0 3 2 5 4,27

JUMLAH (KAB/KOTA) 358 4 31 19 10 64 17,88 1 15 10 30 56 15,64

Sumber: Bidang PL

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMASJUMLAH

TPM

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 66

TAHUN 2013

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 26 3 7 2 14 26 100,00 19 1 14 1 0 16 84,21

Kebun Sikolos 6 0 0 4 2 6 100,00 17 0 7 7 0 14 82,35

2 Padang Panjang Timur Gunung 19 0 0 1 11 12 63,16 5 1 1 3 0 5 100,00

Koto Katiak 5 0 2 1 2 5 100,00 26 0 9 7 10 26 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 56 3 9 8 29 49 87,50 67 2 31 18 10 61 91,04

Sumber: Bidang PL

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIU

JI P

ET

IK

KOTA PADANG PANJANG

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIB

INA

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JU

ML

AH

TP

M

ME

ME

NU

HI S

YA

RA

T

HIG

IEN

E S

AN

ITA

SI

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JU

ML

AH

TP

M T

IDA

K

ME

ME

NU

HI S

YA

RA

T

PUSKESMAS

TABEL 67

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 7.200 3.000 12.100 15100 209,72

2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 7.200 13.100 9.500 22600 313,89

3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 540 60 60 120 22,22

4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 1.800 3.400 7.000 10400 577,78

5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 4.320 8.400 20.160 28560 661,11

6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 163.800 118.400 358.000 476400 290,84

7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 4.410 2.410 10.010 12420 281,63

8 Metampiron tablet 500 mg tablet 18.000 1.000 21.000 22000 122,22

9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - -

10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium

Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

tablet 75.600 29.400 125.700 155100 205,16

11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +

polimiksin 10.000 IU/g

tube 450 1.175 675 1850 411,11

12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +

Heksaklorofen 250 mg

supp 90 126 1.086 1176 1306,67

13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam

Salisilat 3%

pot 864 168 1.872 1896 219,44

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 1.800

15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +

Levodopa 250 mg

tablet 1.800

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 180 40 - 40 22,22

17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 144.000 94.000 118.000 212000 147,22

18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 1.800 200 4.500 4700 261,11

19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet

20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet

21 Atropin tetes mata 0,5% botol

22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 540 210 90 300 55,56

23 Betametason krim 0,1 % krim 1.350 991 1.980 2971 220,07

24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 18 245 245 1361,11

25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 108.000 117.000 11.000 128000 118,52

26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol

27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 1.494 1.450 1450 97,05

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 36.000 18.500 44.400 62900 174,72

29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 72 21 1.320 1341 1862,50

30 Diazepam tablet 2 mg tablet 18.000 19.000 92.000 111000 616,67

31 Diazepam tablet 5 mg tablet 4.500

32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 540 390 120 510 94,44

33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 1.800 3.600 3600 200,00

34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 18.000 105.000 46.000 151000 838,89

35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 18.000 5.000 10.000 15000 83,33

36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 540

37 Etakridin larutan 0,1% botol 54 31 497 528 977,78

38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul

39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 540 750 540 1290 238,89

40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 18.000 8.000 42.000 50000 277,78

41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet

42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet

43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 432 408 1.200 1608 372,22

44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 540 960 240 1200 222,22

45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 3.600 2.900 5.400 8300 230,56

46 Furosemid tablet 40 mg tablet 360

47 Gameksan lotion 1 % botol 18

48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium

klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g

sach 108 116 133 249 230,56

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 450 348 576 924 205,33

50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 21.600 13.400 33.600 47000 217,59

51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 90.000 60.000 214.000 274000 304,44

52 Gliserin botol 18 30 30 166,67

53 Glukosa larutan infus 5% botol 54 80 80 160 296,30

54 Glukosa larutan infus 10% botol 54 87 140 227 420,37

55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 180 3.890 1.060 4950 2750,00

56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 5.400 8.600 6.300 14900 275,93

57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 1.800

58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 18.000 12.600 18.100 30700 170,56

59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 1.800

60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 18.000 18.000 18000 100,00

61 Hidrkortison krim 2,5% tube 1.728 1.200 18.800 5712 330,56

62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 55.800 270.900 87.300 358200 641,94

63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 5.400 1.600 1.500 3100 57,41

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 1.800 3.700 2.800 6500 361,11

65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 54.000 34.000 85.000 119000 220,37

66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 1.800 54.000 54000 3000,00

67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 48.600 22.600 81.800 104400 214,81

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 1.800 100 1.400 1500 83,33

69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul

71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 4.500 2.750 4.500 7250 161,11

72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 432 1.032 804 1836 425,00

73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 396.000 237.000 641.000 878000 221,72

74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 540 30 1.320 1350 250,00

75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul

76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 18.000

77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 18.000 11.000 34.000 45000 250,00

78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +

Sulfadoxin 500 mg

tablet

79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg

+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml

botol 18 860 2.850 3710 20611,11

80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :

Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg

tablet 12.600 12.600 19.500 32100 254,76

81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :

Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet 1.800 13.800 10.000 23800 1322,22

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 900

83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul 540 540 540 100,00

84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 540 540 720 1260 233,33

85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 18 480 480 2666,67

86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 18 600 600 1200 6666,67

87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach 180

88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol 540

89 Mebendazol tablet 100 mg tablet 432

90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125

mg

tablet 1.800 2.100 500 2600 144,44

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 540

92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 1.800 1.200 4.500 5700 316,67

93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 18.000 2.000 7.000 9000 50,00

94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0!

95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 90 67 160 227 252,22

96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul 180

97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 1.800 200 700 900 50,00

98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 1.800 12.700 700 13400 744,44

99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 2.682 1.920 4.356 6276 234,00

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 450 175 1.475 1650 366,67

101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial

102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 18 36 36 200,00

103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 5.670 2.362 2362 41,66

104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 7.200 11.000 12.700 23700 329,17

105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 4.032.000 2.409.000 7.272.000 9681000 240,10

106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol

107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 540

108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 72.000 109.000 92.000 201000 279,17

109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 18 442 705 1147 6372,22

110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 18 32 393 425 2361,11

111 Prednison tablet 5 mg tablet 18.000

112 Primakuin tablet 15 mg tablet 18.000 7.000 11.000 18000 100,00

113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 1.800 1.500 1500 83,33

114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 1.800 1.400 1400 77,78

115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet 4.500

116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet 18.000 56.000 - 56000 311,11

117 Ringer Laktat larutan infus botol 54 57 57 105,56

118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap

4%

tube 1.692 792 3.000 3792 224,11

119 Salisil bedak 2% kotak 630 639 837 1476 234,29

120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 18

121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial 18

122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial 18

123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 18

124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial 18

125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 18

126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 432 1.392 1392 322,22

127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul

129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 1.800 100 4.200 4300 238,89

130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul

131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 108.000 76.000 185.000 261000 241,67

132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul

133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 18.000 14.500 24.000 38500 213,89

134 Vaksin Rabies Vero vial 36 55 28 83 230,56

135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 198.000 147.000 184.000 331000 167,17

VAKSIN

136 BCG vial 54 320 10 330 611,11

137 T T vial 54 306 306 566,67

138 D T vial

139 CAMPAK 10 Dosis vial 108 105 100 205 189,81

140 POLIO 10 Dosis vial 72 290 36 326 452,78

141 DPT-HB vial 54 430 50 480 888,89

142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 18 632 632 3511,11

143 POLIO 20 Dosis vial

144 CAMPAK 20 Dosis vial

TABEL 68

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM − − 1 − − 1 2

2 RUMAH SAKIT KHUSUS − − − − − − -

1 PUSKESMAS RAWAT INAP − − − − − − −

- JUMLAH TEMPAT TIDUR − − − − − − −

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP − − 4 − − − −

3 PUSKESMAS KELILING − − 4 − − − −

4 PUSKESMAS PEMBANTU − − 7 − − − −

1 RUMAH BERSALIN − − − − − − -

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK − − − − − − -

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA − − − − − -

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN − − − − − 27 27

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL − − − − − 2 2

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT − − − − − − -

7 UNIT TRANSFUSI DARAH − − 1 − − − 1

1 INDUSTRI FARMASI − − − − − − -

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL − − − − − − -

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL − − − − − − -

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN − − − − − -

5 PEDAGANG BESAR FARMASI − − − − − 1 1

6 APOTEK − − 5 − − 16 21

7 TOKO OBAT − − − − − 6 6

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN − − − − − -

Sumber: Bidang Promkes

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

TABEL 69

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RSUD Padang Panjang 1 1 100,00

2 RSI Yarsi padang panjang 1 1 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 100,00

Sumber: Bidang Promkes

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 70

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 0 0,00 0 0,00 23 85,19 4 14,81 27 27 100,00

Kebun Sikolos 0 0,00 0 0,00 21 77,78 6 22,22 27 27 100,00

2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0,00 0 0,00 11 64,71 6 35,29 17 17 100,00

Koto Katiak 0 0,00 0 0,00 18 90,00 2 10,00 20 20 100,00

0 0,00 0 0,00 73 80,22 18 19,78 91 91 100,00

2

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDU

PRATAMA

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 71

POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA

1 2 3 6 7 8 9 10 11

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 4 - 4,00 6 - -

Kebun Sikolos 4 - 4,00 6 - -

2 Padang Panjang Timur Gunung 4 - 4,00 5 - -

Koto Katiak 4 - 4,00 5 - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 16 0 16 22 0

Sumber: Bidang Promkes

DESA/

KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TAHUN 2013

KOTA PADANG PANJANG

TABEL 72

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Padang Panjang Barat Bukit Surungan 4 - 4,00 - 0,00 4 100

Kebun Sikolos 4 - 4,00 - 0,00 4 100

2 Padang Panjang Timur Gunung 4 - 4,00 - 0,00 4 100

Koto Katiak 4 - 4,00 - 0,00 4 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 16 0 16 0 0 16 100

Sumber: Bidang Promkes

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/

KELURAHAN

TABEL 73

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Bukit Surungan - 2 2 - 2 2 - - - - -

2 Puskesmas Kebun Sikolos - - 4 4 - 4 4 1 1 - - 1 1

3 Puskesmas Gunung - 2 2 - 2 2 2 2 - - 2 2

4 Puskesmas Koto Katiak - 3 3 - 3 3 1 1 - 1 - 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 11 11 - 11 11 1 3 4 - - - 1 3 4

1 RSUD Padang Panjang 6 5 11 1 2 3 7 7 14 1 2 3 - - - 1 2 3

2 RSI Yarsi Padang Panjang - 2 2 - 2 2 - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 5 11 1 4 5 7 9 16 1 2 3 - - - 1 2 3

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

1 IFK - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang - 1 1 1 - 1 - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 5 11 2 15 17 8 20 28 2 5 7 - - - 2 5 7

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 22,828 35,279 58,107 14,527 0 14,527

Keterangan : a termasuk S3

DOKTER

SPESIALIS GIGI TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL

Sumber: Kepeg DKK,Kepeg RSUD,Kepeg RSI

DOKTER GIGI NO UNIT KERJA

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 74

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Puskesmas Bukit Surungan 7 2 7 9,00 0 2 2,00

2 Puskesmas Kebun Sikolos 6 0 5 5,00 0 3 3,00

3 Puskesmas Gunung 9 8 8,00 0 2 2,00

4 Puskesmas Koto Katiak 6 0 5 5,00 1 0 1,00

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 28 2 25 27,00 1 7 8,00

1 RSUD Padang Panjang 13 5 103 108,00 0 4 4,00

2 RSI Yarsi Padang Panjang 7 10 32 42,00 0 2 2,00

0,00 0,00

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 20 15 135 150,00 0 6 6,00

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0,00 0,00

1 IFK 0 0 0 0,00 0 0 0,00

2 Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang 4 1 2 3,00 0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 52 18 162 180,00 1 13 14,00

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 214,51 367,32 29,05

Sumber: Kepeg DKK,Kepeg RSUD,Kepeg RSI

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

BIDANPERAWAT

a

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

TABEL 75

TENAGA TEKNIS

KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14

1 Puskesmas Bukit Surungan 1 1 2 - - - 1 1 2

2 Puskesmas Kebun Sikolos 2 2 - - 2 2

3 Puskesmas Gunung - 2 2 - - 2 2

4 Puskesmas Koto Katiak 1 1 - - 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 6 7 - - - 1 6 7

1 RSUD Padang Panjang - 5 5 - 5 5

2 RSI Yarsi Padang Panjang 7 7 1 1 - 8 8

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 7 7 - 6 6 - 13 13

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

1 IFK 3 1 4 1 1 -

2 Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang 2 2 - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 14 20 - 7 7 1 19 20

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 41,50497

Sumber: Kepeg DKK,Kepeg RSUD,Kepeg RSI

Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 76

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Puskesmas Bukit Surungan 1 1 1 1

2 Puskesmas Kebun Sikolos - - 1 1

3 Puskesmas Gunung 2 2 1 1

4 Puskesmas Koto Katiak 1 1 1 1

- -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 4 4 2 2 4

1 RSUD Padang Panjang 1 6 7 1 4 5

2 RSI Yarsi Padang Panjang - 1 1

- -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 6 7 1 5 6

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -

1 IFK 1 1 2 -

2 Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 11 13 3 7 10

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 26,98 20,75

Sumber: Kepeg DKK,Kepeg RSUD,Kepeg RSI

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 77

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Bukit Surungan 2 2 − - - - 2 2

2 Puskesmas Kebun Sikolos 2 2 − - - - 2 2

3 Puskesmas Gunung 2 2 − - - - 2 2

4 Puskesmas Koto Katiak 1 1 − - - - 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 7 7 - - - - 7 7

1 RSUD Padang Panjang 1 7 8 - - 1 7 8

2 RSI Yarsi Padang Panjang 1 1 - - - 1 1

- - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 8 9 - - - 1 8 9

1 IFK - - - -

2 Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang 2 2 - 2 2

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 17 18 - - - 1 17 18

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 37,35 0 37,35

Sumber: Kepeg DKK,Kepeg RSUD,Kepeg RSI

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 78

FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Puskesmas Bukit Surungan − − - − − - − − - − − - - - -

2 Puskesmas Kebun Sikolos − − - − − - − − - − − - - - -

3 Puskesmas Gunung − − - − − - − − - − − - - - -

4 Puskesmas Koto Katiak − − - − − - − − - − − - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -

1 RSUD Padang Panjang 1 5 6 − − - - - - - - - 1 5 6

2 RSI Yarsi Padang Panjang 1 1 − − - - - - - - - 1 - 1

- − − - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 5 7 - - - - - - - - - 2 5 7

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -

1 IFK - - - - - - - - - - - - - - -

2 Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 5 7 - - - - - - - - - 2 5 7

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 14,527 0 0 0 14,527

Sumber: Kepeg DKK,Kepeg RSUD,Kepeg RSI

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJATENAGA TEKNISI MEDIS

TOTAL

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 79

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Puskesmas Bukit Surungan - - - - - - - - - - - - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - 3 3

2 Puskesmas Kebun Sikolos - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - 2 2

3 Puskesmas Gunung - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - 2 2 - - - - - - - 4 4

4 Puskesmas Koto Katiak - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - 2 2 - - - - - - - 4 4

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - 9 9 - - - - - - - 4 4 - - - - - - - 13 13

1 RSUD Padang Panjang 4 1 5 - 2 1 3 - - 1 1 - 3 8 11 - - 9 11 20

2 RSI Yarsi Padang Panjang - - - - 2 2 - - 7 7 - - - 9 9

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 1 5 - - - 2 1 3 - - - - 2 2 - 1 1 - - - 3 15 18 - - - - - - 9 20 29

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -

1 IFK - - - - - - - - - - - - -

2 Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang - - - - 1 1 - - - - - - 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 1 5 - - - 2 1 3 - - - - 12 12 - 1 1 - - - 3 19 22 - - - - - - 9 34 43

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 89,24

Sumber: Kepeg DKK,Kepeg RSUD,Kepeg RSI

Keterangan:

*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan

REFRAKSIONIS

OPTISIENORTETIK PROSTETIK

REKAM MEDIS DAN

INFORMASI

KESEHATAN

TAHUN 2013

TEKNISI TRANSFUSI

DARAH

TEKNISI

KARDIOVASKULERJUMLAH

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPIS

KOTA PADANG PANJANG

TEKNISI

ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI

ANALISIS

KESEHATAN

TABEL 80

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Bukit Surungan - - - - -

2 Puskesmas Kebun Sikolos - 1 1 1 - 1

3 Puskesmas Gunung - - - - -

4 Puskesmas Koto Katiak 3 14 17 1 - - 4 14 18

- - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 14 17 2 - 1 5 14 19

1 RSUD Padang Panjang - - - - - - - - -

2 RSI Yarsi Padang Panjang - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

1 IFK 1 1 2 - 1 1 2

2 Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang 11 11 1 1 - 12 12

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 26 30 2 1 2 6 27 33

Sumber: Kepeg DKK,Kepeg RSUD,Kepeg RSI

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINNYA

TOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

TABEL 81

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Puskesmas Bukit Surungan - 2 2 - - - - - - - 2 2

2 Puskesmas Kebun Sikolos - 2 2 - - - - - - - 2 2

3 Puskesmas Gunung - 2 2 - - - - - - - 2 2

4 Puskesmas Koto Katiak - 2 2 2 2 - - - - - 2 2 4

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 8 8 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - 2 8 10

1 RSUD Padang Panjang 1 5 6 - - - - - - 1 5 6

2 RSI Yarsi Padang Panjang - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 5 6 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 5 6

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -

1 IFK 1 1 2 - - - - - - 1 1 2

2 Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang 4 12 16 - - - 1 1 - - 4 13 17

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 26 32 2 - 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 8 27 35

STAF PENUNJANG

PERENCANAANTENAGA PENDIDIK

TENAGA

KEPENDIDIKANJURU

Sumber: Kepeg DKK,Kepeg RSUD,Kepeg RSI

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA NON KESEHATAN

TOTALPEJABAT

STRUKTURAL

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013

STAF PENUNJANG

ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG

TEKNOLOGI

TABEL 82

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 22.149.358.180 96,33

a. Belanja Langsung 12.172.942.180

b. Belanja Tidak Langsung 9.976.416.000

2 APBD PROVINSI 0,00

3 APBN : 843.602.000 3,67

- Dana Dekonsentrasi - 0,00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 266.629.000 0,93

- ASKESKIN/JAMPERSAL 362.564.000 1,58

- Lain-lain (BOK)

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00

(sebutkan project dan sumber dananya) -

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00

22.992.960.180 100,0

22.149.358.180

100,00

477.161,06

Sumber: ……................ (sebutkan)

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

KOTA PADANG PANJANG

TAHUN 2013