sumbang mektan
TRANSCRIPT
ACARA I
IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN TENTANG MESIN DAN
PERALATAN USAHA TANI
A. TUJUAN
1. Mengetahui spesifikasi suatu alsin pertanian dalam kaitannya untuk usaha
pengoperasian, pemeliharaan (maintenance), dan perbaikan (repair).
2. Memilih alsin yang sesuai dengan kebutuhan.
B. ALAT YANG DIGUNAKAN
a. Traktor mini roda empat (Wheel Tractor)
b. Traktor tangan (Hand Tractor)
c. Bajak singkal (Moldboard plow)
d. Bajak putar (Rotary plow)
e. Perata (Leveler)
f. Pengkair (Ridger)
C. LANDASAN TEORI
Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan
traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen
yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan
untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen
pertanian umumnya digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik
ataupun didorong, dan menjadi sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah
umum lainnya, "unit traktor", yang mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer.
Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti "menarik". Ada
juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata traction motor,
yaitu motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan
1
2
"suatu mesin atau kendaraan yang menarik gerbong atau bajak, untuk
menggantikan istilah "mesin penarik" (traction engine).
Di Inggris, Irlandia, Australia, India, Spanyol, Argentina, dan Jerman, kata
"traktor" umumnya berarti "traktor pertanian", dan penggunaan kata traktor
yang merujuk pada jenis kendaraan lain sangat jarang. Di Kanada dan Amerika
Serikat, kata "traktor" juga berarti truk semi-trailer. Instrumen pertanian
bermesin pertama adalah mesin portabel pada tahun 1800an, yaitu mesin uap
yang bisa digunakan untuk mengendalikan instrumen mekanis pertanian.
Sekitar tahun 1850, mesin penarik dikembangkan dari mesin tersebut, dan
digunakan secara luas di pertanian. Traktor pertama adalah mesin bajak
bermesin uap.
Traktor bisa diklasifikasikan sebagai two wheel drive, four wheel drive, atau
track tractor. Traktor, kecuali track tractor umumnya memiliki 4 roda dengan
dua roda yang lebih besar di belakang atau keempat roda sama besar. Track
tractor memiliki penggerak seperti tank yang membuatnya mampu bergerak di
berbagai medan. Karena traksinya yang sangat hebat, track tractor menjadi
populer di California pada tahun 1930an.
Traktor pada awalnya menggunakan mesin uap. Pada awal abad ke 20,
mesin pembakaran dalam menjadi pilihan utama sumber tenaga traktor. Antara
tahun 1900 hingga 1960, bensin menjadi bahan bakar utama, dan minyak tanah
dan etanol sebagai alternatif bahan bakar. Dieselisasi mencapai puncaknya
pada tahun 1960, dan traktor pertanian modern umumnya menggunakan mesin
diesel yang memiliki output power antara 18 hingga 575 tenaga kuda (15-480
kW).
Kebanyakan traktor tua memakai transmisi manual. Traktor jenis ini
memiliki beberapa rasio kecepatan, umumnya 3 hingga 6. Kecepatan rendah
umumnya dipakai di lahan pertanian sedangkan kecepatan tinggi umumnya
dipakai di jalan. Tenaga yang diproduksi oleh mesin harus ditransmisikan ke
3
peralatan yang diimplementasikan ke traktor untuk melakukan pekerjaan yang
dibutuhkan (menanam, memanen, membajak, dan sebagainya). Hal ini bisa
dicapai dengan drawbar atau sistem sambungan.
Klasifikasi traktor berdasarkan fungsinya :
1. Crawler tractor, yaitu traktor dengan roda rantai
2. Standard row crop, umum digunakan di berbagai perkebunan
3. High clearance, traktor dengan jarak antara badan traktor dan tanah
(ground clearance) yang tinggi, cocok untuk perkebunan sayuran atau
perawatan tunas
4. Orchard, traktor yang digunakan di wilayah perkebunan pepohonan yang
besar, ukurannya cukup ramping dan mudah membelok
5. Multipurpose, dapat digunakan untuk berbagai keperluan
6. Lawn and garden, untuk kebun
7. Tree skidder, digunakan untuk menarik kayu yang baru ditebang
8. Skid steer loader, memiliki loader di depannya
9. Four wheel drive with front steering wheel, traktor 4WD yang roda
depannya lebih kecil dari roda belakang. Traktor tipe ini memiliki traksi
yang besar sehingga memiliki tarikan yang kuat.
10. Four wheel drive with equal sized wheel and articulated steel framing.
Roda depan dan belakang traktor ini sama besarnya, bisa digunakan untuk
lahan yang berat.
Klasifikasi berdasarkan daya penggeraknya :
1. Traktor mikro, <17 tenaga kuda (horsepower)
2. Traktor mini, 17-29 HP
3. Traktor sedang, 29-60 HP
4. Traktor besar, 60-107 HP
5. Traktor sangat besar, >107HP
4
1 hp = 745.65 W
Klasifikasi berdasarkan alat traksi :
1. Crawler traktor, yaitu traktor yang penggeraknya berupa roda rantai. Roda
rantai yaitu tipe penggerak yang berupa sabuk atau rantai panjang dan lebar
yang kedua ujungnya saling terhubung dan digerakkan dengan banyak roda
gigi di dalamnya. Contoh umum kendaraan dengan penggerak rantai adalah
tank dan buldozer. Traktor tipe ini bisa digunakan pada tanah yang kering
dan berpasir atau tanah bersalju di mana roda biasa memiliki risiko untuk
selip. Bahan yang digunakan untuk membuat sabuk atau rantai biasanya
berupa baja atau karet. Yang saat ini umum digunakan adalah yang terbuat
dari karet, karena memiliki elastisitas yang cukup sehingga menngurangi
terjadinya pemadatan tanah.
2. Wheel tractor, yaitu traktor yang digerakkan dengan roda yang berbentuk
bulat yang umumnya terbuat dari karet. Ini adalah tipe traktor yang paling
umum digunakan. Ukuran roda dapat bervariasi tergantung keperluan dan
posisi roda, namun umumnya besar dan lebar untuk mencegah terjadinya
pemadatan tanah karena besarnya tekanan roda terhadap tanah. Untuk
penggunaan di lahan basah seperti persawahan, roda yang digunakan
umumnya roda sangkar (cage wheel) untuk memungkinkan terjadinya
traksi.
3. Half track tractor, yaitu traktor yang bisa digerakkan dengan roda maupun
roda rantai sesuai keperluan.
D. HASIL PENGAMATAN
1. Traktor mini roda empat (wheel tractor)
a. Jenis traktor : Mini roda empat
b. Merek/symbol dagang : Kubota
c. Nama dagang/model : B 6100
d. Negara pembuat : Jepang
5
e. Dimensi total tanpa implement :
1. Panjang : 1,94 m
2. Lebar : 110 cm
3. Tinggi : 113 cm
f. Berat tanpa implemen : 480 kg
g. Jumlah kecepatan maju : 4
h. Jumlah kecepatan kebelakang : 2
i. Kecepatan cakar : 2
j. Ukuran ban depan : 5-12
k. Ukuran ban belakang : 7-14
l. Jarak antara roda depan : 65 cm
m. Roda belakang : 68 cm
n. Jumlah PTO : 2
1. Letaknya : depan dan belakang
2. Tingkat putaran : 3
o. Diagram versneling : R2 6
R1 3
N
4 5
1 2
2. Mesin/motor penggerak :
a. Nama dagang/model : Kubota/D 650 A
b. Jenis/tipe motor : Diesel
c. Jumlah/volume silinder : 3
d. Daya kontinyu/RPM : 14 HP/2800 RPM
e. Daya maximum/RPM : 3000 RPM
6
f. Volume oli
1. Mesin/SAE : 3,9L
2. Versneling/SAE : 11,5
3. Gardan/SAE : 2
3. Traktor tangan (hand tractor)
a. Jenis traktor : traktor tangan
b. Merek/symbol dagang : Kubota
c. Namadagang/model : 63000 ZEVA
d. Negara pembuat : Indonesia
e. Dimensi total tanpa implement :
1. Panjang : 2,85 m
2. Lebar : 91 cm
3. Tinggi : 100 cm
f. Berat tanpa implemen : 222 kg
g. Jumlah kecepatan maju : 6
h. Jumlah kecepatan kebelakang : 2
i. Kecepatan cakar : 3
j. Ukuran ban : 6-12
k. Jarak antara roda : 50 cm
l. Jumlah PTO : 1
1. Letaknya : samping kanan
2. Tingkat putaran : 2 (1 diatas, 1 dibawah)
7
m. Diagram versneling : 1 RI
3 2
N
4 RII
6 5
4. Mesin/motor penggerak :
a. Nama dagang/model : Kubota/RD 8501-15/RD 8501-25
b. Jenis/tipe motor : Diesel
c. Jumlah/volume silinder : 1/510 cc
d. Daya kontinyu/RPM : 7,5 HP/2200 RPM
e. Daya maximum/RPM : 8,5 HP/2200 RPM
f. Volume oli : 2,4 L
1. Mesin/SAE : 2,4L/SAE 30
2. Versneling/SAE : -
3. Gardan/SAE : 5,5L/ SAE 90-140
5. Bajak singkal (moldboard plow)
a. Tipe : pembalik dan pemotong
b. Lebar pemotong : 4,5 cm
c. Kedalaman kerja : 15 cm
8
d. Berat : -
e. Cara penggandengan : trailling
f. Negara pembuat : Indonesia
6. Bajak putar (rotary plow)
a. Tipe : R 1000
b. Lebar kerja : 150 cm
c. Kedalamankerja : 20 cm
d. Berat : 115 kg
e. Jumlah pisau : 24
f. Cara penggandengan : mounted
g. Negara pembuat : Indonesia
9
7. Rider/penggulud
a. Model/tipe : penggulud
b. Cara pemasangan : trailing
8. Perata/leveler
a. Model/tipe : perata
b. Cara pemasangan : trailling
10
E. PEMBAHASAN
Traktor mini roda empat (wheel tractor) dibuat oleh Negara Jepang dan
memiliki symbol kepala banteng. Dimensi total tanpa implemenya itu dengan
panjang 1,94 m, lebar 110 cm, dan tinggi 113 cm. Berat tanpa implemenya itu
480 kg. Traktor mini roda empat memiliki kemampuan untuk maju dan
mundur dengan jumlah kecepatan maju 4 dan jumlah kecepatan mundur 2.
Ukuran ban depan pada traktor mini roda empat ini yaitu 5 sampai 12 dan
ukuran ban belakangnya 7 sampai 14, sedangkan jarak antara roda depan 65
cm dan roda belakangnya 68 cm. Jumlah PTO ada 2 yang terletak di bagian
belakang traktor dengan 3 tingkat putaran. Traktor mini roda empat memiliki
nama dagang Kubota dengan model B6100 yang bermesin diesel dengan
jumlah volume silindernya 675 cc. Daya kontinyu pada traktor ini 14 HP
dengan 2800 RPM dan daya maksimumnya 3000 RPM. Volume oli mesin pada
traktor tersebut yaitu 3,9 L, SAE 30 dan oli versnelingnya 11,5 L. Traktor mini
roda empat dapat di pasangi berbagai macam implement, untuk membajak.
Traktor ini biasanya dipergunakan untuk pengolahan lahan dengan areal yang
ukurannya besar/ luas.
Traktor tangan (hand tractor) Negara pembuatnya yaitu Indonesia yang
bersimbol kepala banteng dengan nama dagang Kubota. Dimensi total tanpa
implement pada traktor tangan ini yaitu dengan panjang 2,85 m, lebar 91 cm,
dan tingginya 100 cm, sedangkan berat tanpa implemennya 222 kg. Traktor
tangan ini memiliki jumlah kecepatan maju 6 dan kecepatan kebelakang 2,
serta kecepatan cakarnya 3 (cepat/lambat). Ukuran ban pada traktor tangan ini
6 sampai 12 dan jarak antara roda 50 cm. Jumlah PTO ada 1 terletak di
samping kanan traktor dengan tingkat putarannya 2. Mesin atau motor
penggeraknya adalah diesel dengan model RD-8501-B/RD-8501-25, jumlah
silindernya 1dan volume silindenya 510 cc. Daya kontinyu pada traktor tangan
ini 7,5 HP dengan 2200 RPM dan daya maksimumnya 8,5 HP dengan 2200
RPM. Volume oli mesin pada traktor ini 2,4 L SAE 30,versneling 7 sampai 7,5
L SAE 90, dan gardan 5,5 L sampai 1,8 L SAE 90 - 140. Traktor ini biasanya
11
dipergunakan untuk pengolahan lahan dengan areal yang ukurannya kecil atau
sedang.
Bajak singkal (moldboard plow) dibuat oleh negara Indonesia dengan tipe
pembalik dan pemotong. Bajak singkal memiliki lebar pemotong 4,5 cm
dengan kedalaman kerja ini 15 cm. Bajak singkal digunakan dengan cara
penggandengan menggunakan trailling. Bajak putar (rotary plow) dibuat oleh
Negara Jepang yang bertipe R 1000. Bajak ini memiliki lebar kerja 1,1m
dengan kedalaman kerja 20 cm, memiliki berat 115 kg dengan jumlah pisau
24. Cara penggandengannya dengan cara maunted. Rider atau penggulud
adalah alat pembajak lahan yang berbentuk huruf V dan cara pemasangannya
secara trailing. Perata atau leveler memiliki model atau tipe perata lahan dan
cara pemasangannya trailling.
F. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa setiap traktor memiliki tipe
mesin dan tenaga yang berbeda. Hal ini yang menentukan penggunaan traktor
yang sesuai dengan kondisi lahan yang akan di olah. Penggunaan traktor dapat
disesuaikan dengan luas lahan yang di olah dan kondisi topografi lahan yang
diolah.
12
G. DAFTAR PUSTAKA
Anonim , 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor.Diakses 15 desember
2013 jam 6:14
Anonim, 2013.Buku Petunjuk Praktikum Mekanisasi Pertanian, UPN Veteran
Yogyakarta.
Sukirno. 1990. Alat-alatdanMesinPertanian. FakPertanian, UPN Veteran
Yogyakarta.
13
ACARA II
PENGENALAN TRAKTOR SEBAGAI SUMBER TENAGA, CARA
MENGOPERASIKAN DAN CARA PENYADAPAN DAYANYA
A. TUJUAN
1. Mengetahui komponen, cara kerja dan penggunaan dari traktor.
2. Mengetahui cara-cara menyiapkan dan menguasai traktor.
3. Mengetahui cara-cara penyadapan daya dari traktor.
4. Belajar mengemudikan traktor.
B. ALAT YANG DIGUNAKAN
a. Wheel tractor
b. Hand Tractor
c. Patok besi
d. Roll meter
C. LANDASAN TEORI
Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan
traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen
yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Konstruksi utama traktor
yaitu:
1. Mesin sebagai sumber penggerak.
2. Transmisi daya, biasanya berupa roda gigi , sabuk dan sproket, atau
kombinasi keduanya.
3. Alat penggerak, yaitu roda, roda rantai, dsb.
4. Alat pengendali, yaitu berupa kemudi, kopling, kopling kemudi , rem, dsb
5. Alat yang bekerja, yaitu implemen atau trailer yang ditarik.
Roda traktor bias diberi pemberat untuk memperbesar traksi. Traktor juga
diberi pemberat pada bagian depannya untuk menyeimbangkan traktor,
terutama setelah dipasangkan implemen.
14
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor tangan dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berbahan bakar solar
2. Traktor tangan berbahan bakar bensin
3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin).
Mesin traktor berupa mesin diesel dengan satu silinder (untuk traktor roda
dua) atau banyak silinder (untuk traktor roda empat), dengan konfigurasi
silinder in line maupun V type. Penggunaan mesin diesel karena untuk keluaran
daya yang sama, mesin diesel mengonsumsi bahan bakar lebih sedikit
dibandingkan mesin bensin. Tipe pendistribusian bahan bakar yang umum
adalah in line injection pump atau dengan menggunakan distributor. Traktor
modern umumnya dilengkapi turbocharger. Tipe pendingin yang digunakan di
wilayah beriklim sedang umumnya adalah berpendingin udara yang dilengkapi
dengan kipas yang tenaganya bersumber dari putaran poros mesin. Hal ini
dimungkinkan karena temperatur udara disana cukup untuk mendinginkan
mesin. Untuk wilayah beriklim tropis, pendingin yang digunakan adalah
bertipe radiator, karena udara di wilayah beriklim tropis cukup panas dan tidak
cukup untuk mendinginkan mesin diesel. Ada dua jenis traktor yaitu traktor
roda (wheel traktor) dan traktor rantai (crawler traktor). Sedang traktor roda
ada beberapa jenis yaitu traktor : roda empat besar, roda empat kecil dan
traktor tangan (hand traktor).
Fungsi sistem penyaluran tenaga adalah untuk menyalurkan tenaga dari
mesin keroda, poros PTO, pompa hidrolik untuk menggerakan three point
hitch, dan lain-lain pada berbagai tingkat putaran. Sistem transmisi traktor
dilengkapi dengan diferential gear dan diferential lock. Diferential gear adalah
roda gigi yang menjadikan kedua sisi roda (kanan dan kiri) berputar dengan
kecepatan yang berbeda. Hal ini dimungkinkan untuk kemudahan berbelok;
jika ingin berbelok kekanan, maka roda sebelah kanan akan berputar dengan
kecepatan lebih rendah dari roda sebelah kiri, begitu pula sebaliknya.
Sedangkan diferensial lock adalah alat yang menjadikan kedua sisi roda
15
berputar secara bersamaan bila salah satu roda mengalami selip. Untuk
kebutuhan kendali dan memudahkan berbelok, umumnya kedua sisir oda tidak
berputar secara bersamaan.
Traktor sebagai sumber tenaga gerak melalui tenaga tariknya, dapat pula
sebagai sumber tenaga alat mesin yang diam (stasioner) melalui pulley, PTO,
atau dengan tenaga hidroulis dapat menggerakkan alat mesin pertanian.Adapun
cara atau sistem penggandengan traktor dengan alatnya dibedakan menjadi dua
macam yaitu :
1) Trailing implement : penggandengan traktor dengan alat melalui satu titik
penggandeng.
2) Mounted implement : melalui dua atau tiga titik penggandeng.
D. HASIL PENGAMATAN
1. Instrumen/komponen dari traktor mini roda 4
a. Nama dagang : Kubota
b. Model traktor : Wheel Tractor
c. Jenis/ tipe mesin : Mesin diesel empat langkah
berpendingin air
16
Bagian-bagian dari traktor mini roda empat :
1. Decompressed knop : Mematikan mesin
2. Tombol lampu : Menghidupkan / mematikan lampu
3. Hour meter : Waktu lama kerja
4. Glow plug controller : Indikator mesin
5. Horn / klakson : Member tanda (klakson)
6. Stop kontak : Menghidupkan mesin
7. Indikatoroli : Kontrol minyak
17
8. Pedal rem : Untuk mengerem.
9. Tuas hidrolik : Tuas naik turun bajak rotary .
10. Tuas garden : Memutar roda ban
11. Tuas gas : Untuk mengatur kecepatan traktor.
12. Tuas versneling : Mengatur percepatan dari
versneling.
13. Pedal deferensial : Membantu ketika selip
14. Filter : Menyaring udara mesin
15. Lampu : Untuk penerangan jalannya traktor
16. Roda depan : Untuk berjalannya traktor & belok
17. Kran bahan bakar : Untuk buka tutup jalan bahan bakar
18. Tuas gas tangan : Pengganti pedal gas
19. Setir : Untuk menggerakkan roda
20. Tutup tangki : Menutup lubang pengisian bensin
21. Knalpot : Pengeluaran sisa-sisa pembakaran
22. Kopling : Untuk mengendalikan mesin
23. Tuas PTO : Mengatur kecepatan bajak roteri
24. Jok kursi : Untuk duduk pengendara traktor
25. Tuas pengatur kedalaman roda : Mengatur kedalaman kerja
26. Rangka roda dukung : Untuk memasang roda dukung
27. Roda dukung : Untuk menstabilkan implement
28. Roda : Untuk berjalan
29. Asroda : Untuk mengencangkan roda
18
2. Instrumen/komponen atau bagian-bagian dari traktor tangan
a. Nama dagang : Kubota
b. Model traktor : Hand Tractor
c. Jenis/ tipe mesin : Diesel
Bagian-bagian dari traktor tangan :
19
4. Cara pengambilan Daya yang dapat dilakukan pada traktor
a. Cara penyadapan daya yang ada pada traktor roda 4 :
1) Hidrolik
2) PTO
3) Verseneling
4) Pulley
5) Titik penggandeng
b. Cara penyadapan daya yang ada pada traktor roda 2 :
1) Pulley
2) PTO
E. PEMBAHASAN
Untuk traktor mini roda empat, yang perlu di perhatikan yatitu jika accu
lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi “START”, tarik tuas
dekompresi, sehingga putaran motor lebih ringan. Setelah motor berputar
dengan cepat selama 3– 5 detik, doronglah tombol dekompresi, untuk
menghasilkan tekanan kembali. Bila motor tidak hidup selama 10 detik,
putarlah kunci kontak pada posisi “ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik
untuk mendinginkan motor stater. Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan
stater yang terlalu lama akan merusak motor stater. Biarkan motor berputar
tanpa beban (idle) selama beberap saat. Jangan memberikan beban berat begitu
motor hidup. Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam
ruangan yang sirkulasi udaranya kurang baik. Selain itu bahan bakar, minyak
pelumas, tekanan angin pada roda depan dan belakang serta rem traktor harus
diperhatikan.
Untuk menjalankan traktor mini roda empat, siapkan badan pada posisi yang
pas lalu putar kunci starter ke “ON” dan akan terlihat lampu indikator pelumas
menyala. Setela itu tunggu hingga lampu indikator pelumas mati dan pastikan
verseneling traktor dalam keadaan netral. Injak pedal kopling agar lebih aman
lalu putar kunci starter ke “START” dan mesin akan hidup. Untuk
20
menjalankannya pindah verseneling ke percepatan yang diinginkan lalu lepas
pedal koppling secara perlahan dan pedal gas di tekan perlahan.
Pada hand traktor,untuk mengopersikannya pertama yaitu tuas kopling
utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada saat
dihidupkan. Untuk keamanan, semua tuas veresneleng pada posisi netral. Buka
kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar)
yang cukup banyak di ruang pembakaran. Tuas dekompresi ditarik dengan
tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat
engkol diputar. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah
jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi
bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk
menunjukkan adanya aliran pelumas. Percepat putaran engkol, sehingga akan
menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor. Lepaskan tuas
dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap
diputar sampai motor hidup. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri
dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner. Hidupkan motor tanpa
beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan
dengan baik. Traktor siap untuk dioperasikan.
Cara penyadapan daya yang dapat dilakukan pada traktor ada berbagai
macam cara yaitu pulley: untuk menarik atau memutar mesin-mesin lain, PTO :
untuk menggerakkan alat-alat pertanian, rantai : untuk mengerakkan alat-alat
pertanian, titik penggandeng : untuk menggandeng alat-alat pertanian. Setelah
mengetahui bagian dan cara penyadapan daya maka dapat dengan mudah untuk
mengoperasikan alsintan secara baik dan benar, hal ini dapat mengurangi biaya
pengeluaran untuk perawatan dan perbaikan alsin pertanian.
21
F. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Sebelum mengendarai traktor kita terlebih dahulu harus mengerti bagaimana
cara kerjanya serta fungsi dari komponen-komponen yang ada pada traktor
tersebut agar kita tidak bingung ketika mengoperasikan traktor tersebut.
2. Dalam mengoperasikan traktor kita harus memperhatikan beberapa hal
penting untuk mempersiapkan mesin traktor yang akan di jalankan agar
keselamatan kerja terjaga dan kita dapat mengemudikan traktor yang sedang
dioperasikan dengan baik dan benar.
3. Cara penyadapan daya yang ada pada traktor roda 4 yaitu : hidrolik, PTO,
verseneling, pulley, titik penggandeng. Sedangkan cara penyadapan daya
yang dapat dilakukan pada traktor roda 2 yaitu : pulley, PTO.
G. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013 http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-roda-
empat
Anonim, 2013 http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-tangan
http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor
Anonim,2013. Buku Petunjuk Praktikum Mekanisasi Pertanian, UPN
Veteran Yogyakarta.
22
ACARA III
TEKNIK PENILAIAN UNJUK KERJA LAPANGAN ALAT MESIN
PENGOLAHAN TANAH
A. TUJUAN
1. Mengetahui macam, jenis, dan bagian-bagian dari alat pengolah tanah
2. Mengetahui cara menentukan kapasitas kerja alat/mesin pengolah tanah
B. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Traktor
2. Bajak
3. Rol meter
4. Stop watch
5. Patok besi
6. Hand counter
7. Gelas ukur
C. LANDASAN TEORI
Tahap pengolahan tanah di bagi menjadi dua kegiatan yaitu: pengolahan
tanah primer, dan pengolahan tanah sekunder.
1. Pengolahan tanah primer : meliputi pekerjaan pemotongan tanah menjadi
bongkahan tanah sekaligus membaliknya agar sisa tanaman yang terbenam
dan membusuk. Peralatanya : cangkul, garpu, bajak singkal, bajak piring,
bajak rotary.
2. Pengolahan tanah sekunder ; meliputi pekerjaan merapikan atau
menghaluskan bongkahan-bongkahan tanah dan meratakan hasil pengolahan
tanah primer. Peralatannya meliputi cangkul, garu rotary plow, perata
(leveler).
23
Kapasitas kerja lapang terbagi menjadi dua yaitu kapasitas kerja teoritis dan
kapasitas kerja aktual. Kapasitas kerja teoritis adalah kelajuan kerja yang
dicapai didasarkan atas perhitungan apabila alat atau mesin pengolah tanah
dapat berkerja memenuhi fungsinya 100% dari seluruh waktu yang tersedia
dengan kecepatan dan lebar kerja 100% pula. Kapasitas kerja aktual adalah
kelajuan kerja yang dapat dicapai oleh alat atau mesin pengolah tanah yang
didasarkan atas luas total yang dicapai perwaktu total yang digunakan,
dinyatakan dalam satuan luas per satuan waktu (ha/jam) dan merupakan
kemampuan rata-rata yang aktual.
Untuk mengetahui performen alsin pengolahan tanah maka dapat diketahui
dari kapsitas kerjanya dan efesiensi kerjanya. Kapsitas kerja lapang merupakan
kemampuan kerja lapang suatu alsin memberikan hasil perastuan waktu
(ha/jam). Besarnya kapasitas kerja lapang dipengaruh :
a. Keadaan traktor : lama atau baru
b. Keadaan dan jenis tanah, vegetasi
c. Topografi, bentuk dan ukuran petak
d. Kecocokan alsin dengan macam pekerjaanya
e. Pola pekerjaan yang digunakaan : alfa, kontinyu, tepi, tengah sepiral, dll
Kapasitas kerja suatu alsin dibedakan menjadi dua yaitu kapasitas kerja
teoritis dan kapasitas kerja efektif. Secara matematis kapasitas lapang dapat
dihitung. Untuk kapasitas kerja efektif (Ce) dapat di hitung dengan rumus :Ce
= W . S . 10 . E Ha/jam
Untuk kapasitas kerja toritis (Ct) di hitung dengan rumus :
Ct =W . S . 10 ha/jam
Dimana :
W = leber kerja bajak E = efesiensi kerja %
S = kecepatan kerja km/dt
24
Efesiensi kerja lapangan (E) suatu alsin dipengaruhi oleh banyaknya waktu
hilang saat pembajakan disebabkan oleh : slip, saat membelok, macet dan lebar
kerja. Secara matematis prosentase waktu yang hilang dan efesiensi kerja dapat
dihitung mengunakan rumus.
Persentase waktu hilang karena lebar kerja (L1): L1 =
W−WeW X 100 %
Persentase waktu hilang karena slip (L2) :
DN−ABDN X 100 %
Persentase waktu hilang untuk membelok (L3) :
T 1T x100%
Persentase waktu hilang karena kemacetan (L4) :
T 2T x100%
Efesiensi kerja (E) : E = (1-L1) - (1-L2) -(1-L3) -(1-L4) .100 %
Dimana :
D = diameter ban cm T1 = waktu membelo
N = putaran ban T2 = waktus macet
AB = jarak tempuh T = total waktu selama operasi
Besarnya gaya yang dipakai untuk membajak adalah luas potongan dari
tanah yang dibajak dikalikan tahanan tanah terhadap pembajakan. Sehingga
besarnya daya untuk membajak dapat dirumuskan :
Daya untuk bajak singkal (PS) :
dsxWsxdxS 175
Daya untuk bajak Rotari (PS) :
tsxWeXdxrpmxE75 x60
25
Dimana :
d = kedalaman kerja bajak (cm)
rpm = kecepatan putar rotary
ds = draft spesipik tanah tanah
Er = efesiensi penerusan daya pada ( kg/cm2 ) rotary(denganPTO= 63%)
S = kecepatan kerja (km/jam)
Ts = torsi spesifik ( kg/cm2 )
S1 = Kecepatan kerja pembajak (m/det)
D. HASIL PENGAMATAN
1. Hand Traktor
a. Spesifikasi alsin yang digunakan :
Traktor Implemen
Jenis : Hand traktor : Singkal
Nama dagang/model : Kubota /63000 ZEVA: Niplo
Tipe :- : Pembalik
Negara pembuat : Indonesia :Indonesia
Lebar kerja teoritis implemen:- : -
b. Kondisi daerah peralihan :
Lokasi : Kebun Wedomartani
Topografi : Datar
Jenis tanah : Regosol
Kondisi tanah : Kering
Vegetasi yang ada : Kangkung, rumput
Ukuran petak :
Panjang : 15,5 - 20 m
26
Lebar : 5 - 10 m
c. Hasil pengukurann atau perhitungan efisiensi dan kapasitas kerja
pembajakan
a. Luas lahan (ha) : 41,2 m2 (4,12x10-3 ha)
b. Diameter roda rata-rata (m) : 0,58 m
c. Total waktu operasi (jam) : 0,1 jam
d. Lebar kerja teoritis (cm) : 43 cm
e. Lebar kerja aktual rata-rata (cm) : 31 cm
f. Kedalaman kerja aktual rata-rata (cm) :11,32 cm
g. Waktu tempuh sepanjang A-B (detik) : 27,9 detik
h. Jumlah putaran roda rata-rata (A-B) : 7,9
i. Waktu hilang (detik) :
1. Belok : 80,16 detik
2. Macet : -
3. Sampel : -
j. Kecepatan kerja (m/det)
1. Teoritis : -
2. Aktual : 0,28 m/detik
k. Prosentase waktu hilang (%)
1. Lebar kerja : 27,9 %
2. Slip : -
3. Belok : 21,96 %
4. Macet/rusak : -
l. Efisiensi pembajakan (%) : 0,998899 %
m. Kapasitas kerja efektif (ha/jam) : 0,867 m2/detik
n. Daya untuk pembajakan (HP) : -
o. Kebutuhan bahan bakar (lt/ha) : 180 cc
p. Penilaian hasil pembajakan
1. Pembalikan tanah : sempurna
2. Kehancuran tanah : sempurna
3. Kemerataan hasil pembajakan : rata
27
4. Keseragaman hasil pembajakan : seragam
5. Luas tanah tak terbajak (ha) : -
q. Pola pembajakan : tengah
2. Traktor roda 4
a. Spesifikasi alsin yang digunakan :
Traktor Implemen
Jenis : traktor mini roda 4 : Rotary plow
Nama dagang/model : Kubota : Kubota
Tipe : B6100 : Pembalik
Negara pembuat : Jepang : Jepang
Lebar kerja teoritis implemen : 1 meter
b. Kondisi daerah peralihan
Lokasi : Kebun Wedomartani
Topografi : Datar
Jenis tanah : Regosol
Kondisi tanah : Kering
Vegetasi yang ada : Kangkung, rumput
Ukuran petak :
Panjang : 14 m
Lebar : 10 m
c. Hasil pengukurann atau perhitungan efisiensi dan kapasitas kerja
pembajakan
a. Luas lahan (ha) : 140 m2 (1,4x10-2 ha)
b. Diameter roda rata-rata (m) : 0,68 m
c. Total waktu operasi (jam) : 0,26 jam
d. Lebar kerja teoritis (cm) : 105 cm
e. Lebar kerja aktual rata-rata (cm) : 74 cm
f. Kedalaman kerja aktual rata-rata (cm) : 6,1 cm
g. Waktu tempuh sepanjang A-B (detik) : 11 detik
h. Jumlah putaran roda rata-rata (A-B) : 12 putaran
28
i. Waktu hilang (detik) :
1. Belok : 265 detik
2. Macet : -
3. Sampel : -
4. Slip : 36 detik
j. Kecepatan kerja (m/det)
1. Teoritis : -
2. Aktual : 1,27 m/detik
k. Prosentase waktu hilang (%)
1. Lebar kerja : -
2. Slip : -
3. Belok : 38,9%
4. Macet/rusak : -
l. Efisiensi pembajakan (%) : 58,77 %
m. Kapasitas kerja efektif (ha/jam) : 2,826x10-1 ha/jam
n. Daya untuk pembajakan (HP) : -
o. Kebutuhan bahan bakar (lt/ha) : 75 lt/ha
p. Penilaian hasil pembajakan
1. Pembalikan tanah : kurang sempurna
2. Kehancuran tanah : kurang sempurna
3. Kemerataan hasil pembajakan : cukup rata
4. Keseragaman hasil pembajakan : cukup seragam
5. Luas tanah tak terbajak (ha) : -
q. Pola pembajakan : tepi ke tengah
E. PEMBAHASAN
Dari data di atas, bajak yang digunakan pada praktikum ini adalah bajak
singkal dan bajak rotary. Pada bajak singkal, bagiannya meliputi mata bajak,
pisau bajak, tangkal jolnter, kolter, gandar, dan tangkal kolter. Dan untuk bajak
29
rotary bagiannya yaitu, pisau rotary, sumbu rotary, roda pembantu dan tutup
pelindung.
Pada bajak singkal memiliki lebar kerja teoritis 43 cm dan lebar kerja actual
sebesar 31 cm serta kedalaman kerja actual sedalam 11,32 cm. pada bajak
rotary, lebar kerja teoritisnya 105 cm dan lebar kerja aktualnya yaitu 74 cm
serta kedalaman kerja aktualnya 6,1 cm. Kapasitas kerja suatu alsin dibedakan
menjadi dua yaitu kapasitas kerja teoritis dan kapasitas kerja efektif. Kapasitas
kerja teoritis adalah untuk setiap jam berapa luasan lahan yang mampu dibajak
menurut ketetapannya, sedangkan kapasitas kerja aktual yaitu setiap jam
berapa luasan yang mampu dibajak sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
Faktor traktor berpengaruh terhada pefektifitas kerja pembajakan. Traktor mini
roda 4 lebih efektif dari pada traktor tangan dikarenakan memiliki tenaga yang
lebih besar darit raktor tangan.
F. KESIMPULAN
a. Pada praktikum ini digunakan bajak singkal yang merupakan pengolah
tanah primer, sedangkan bajak rotary merupakan pengolah tanah
sekunder karena dapat meratakan kembali tanah yang telah dibajak oleh
bajak singkal. Bagian dari bajak singkal yaitu, mata bajak, pisau bajak,
tangkal jointer, kolter, gandar, dan tangkal kolter. Dan untuk bajak
rotary bagiannya yaitu, pisau rotary, sumbu rotary, roda pembantu dan
tutup pelindung.
b. Dari data yang ada kita dapat menentukan kapasitas kerja dari bajak
singkal dengan traktor tanganya itu 0,867 m2/detik sedangkan bajak
rotary dengan traktor mini roda 4 yaitu 2,826x10-1 ha/jam. Traktor yang
digunakan dapat mempengaruhi efektifitas kerja dari bajak tersebut.
30
G. DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2013, Test Codes and Procedure for farm mechinery : Part 1,
Part 2, Part 11, Part 12, Part 15, RNAM.
Mulyanto,H.1978. Mesin-mesin pertanian C.V Yasaguna: Jakarta.
Diunduh padatanggal 10 oktober 2012 pukul 23.30 WIB
Sukirno. 1990. Alat Alat dan Mesin Pertanian fak pertanian, UPN veteran
Yogyakarta
31
ACARA IV
TEKNIK PENILAIAN PERFORMEN PERALATAN PENGENDALIAN
HAMA PENYAKIT
A. TUJUAN
Menentukan spesifikasi kerja dari sprayer yang meliputi lebar kerja efektif
dan debitnya.
B. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Sprayer
2. Papan penampung beralur
3. Stop watch
4. Gelas ukur
C. LANDASAN TEORI
Sprayer adalah suatu alat yang berguna untuk memecah suatu cairan atau
larutan suspense menjadi butiran atau tetesan droplets yang ukuranya tertentu
sedang penyebaranya dapat dilakukan secarra hidrolis. Berdasarkan butiran
yang dihasilkan maka sprayer yang menggunakan bahan dari jenis cairan
dibedakan menjadi mesin pengabut, mist sprayer, sprayer.
Bagian –bagiandari sprayer dan fungsinya
a. Tangki, sebagai tempat cairan yang akan disemprotkan
b. Pompa tekan berfungsi untuk menghasilkan tekanan terhadap cairan yang akan
disemprotkan.
c. Pengaduk/agitator, untuk mengaduk bahan cairan yang akan digunakan.
d. Selang, sebagaitempat pengaliran bahan kimia dari tangki ke nozzle
e. Nozzle, sebagai tempat pembentukan cairan atau pengabutan.
f. Monometer, penunjuk tekanan cairan tangki
32
g. Klep, penutup dan tali penyandang.
a. Pengukuran spesifik kerja sprayer
Penentuan spesifikasi kerja dari sprayer dimaksudkan agar usaha-usaha
penyemprotan dapat efektif, dan efek sisa bahan kimia yang tertinggal
sekecil-kecilnya sehingga bahaya keracunan atau pencemaran dapat
dihindari. Sebelum menggunakan sprayer perlu diadakan kalibrasi (usaha
menentukan ukuran yang sesuai), sehingga penggunaan dari sprayer sila
pangan akan mempenuhi persyaratan teknis yang ditentukan yaitu :
1. Penggunaan dosis bahan kimia yang tepat
2. Penyebaranya dapat seragam
3. Penitrasi bahan kimia yang tinggi
4. Bahan kimia dapat tahan melekat pada tanaman.
Cara penentuanlebarkerjaefektif :
1. Menyemprotkan sprayer diatas papan penampung beralur dalam jangka waktu
dan tekanan tertentu
2. Kemudian pola yang diperoleh tadi dianalisa untuk mendapatkan lebar kerja
efektifnya dengan dua cara yaitu dengan cara grafis dan statistic.
D. HASIL PENGAMATAN
a. Spesifikasi alat/ mesin :
1. Merek :Swan (SA – 14 BIG PUMP)
2. Model :Golden Gain, Knapcsack sprayer
3. Tipe :Swan
4. No seri :152877
5. Negara pembuat :Indonesia
6. Kapasitas tangki :14-16 L
7. Tipe nozzel :Penyebar, Bulat Lubang 4
8. Variansi kerja manometer : -
9. HargaSkala : -
b. Kondisi tes :
33
1. Tinggi nozele : 40cm
2. Temperatur udara :
Wb : -
Db : -
RH : -
3. Jarak alur : 3,4cm
4. Panjang : -
c. Hasil Praktikum :
Tabel 1. Hasil pengamatan penilaian performen sprayerNo Ulangan I Ulangan II Rata - Rata
1 0 0 0
2 0 0 0
3 0 0 0
4 0 0 0
5 0 0 0
6 0 1 0,5
7 0 1,9 0.95
8 0 3,8 1,9
9 0 7 3,5
10 0 14 7
11 2,1 10 1,55
12 12 32 17
13 12 33 22,5
14 38 54 46
15 52 70 61
16 82 94 88
17
No
118
Ulangan I
107
Ulangan II
112,5
Rata-rata
18 158 144 151
19 155 150 152,5
20 157 162 159,5
34
21 135 154 144,5
22 112 148 130
23 82 122 102
24 64 102 83
25 44 78 61
26 31 59 45
27 21 40 30,5
28 23 31 27
29 0 12 6
30 6,2 10 8.1
31 0 11 5,5
32 0 0 0
33 0 3 1,5
34 0 0 0
35 0 1,4 0,7
36 0 0 0
37 0 0 0
38 0 0 0
39 0 0 0
40 0 0 0
Rata - Rata 32,6075 41,3775 38,4513
Debit 16,3 13,76 15,03
Waktu 120 240 180
Grafik 1. Pengukuran volume sprayer
35
0 5 10 15 20 25 30 35 400
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Keterangan: Grafik rata-rata di atas di peroleh volume terendah pada botol ke
36, 37, 38, 39, 40 dengan volume cairan 0 ml dan volume tertinggi pada botol
ke 20 dengan volume cairan 159,5 ml. Grafik rata–rata tersebut juga
menunjukan bahwa penyemprotan terbanyak berada pada botol yang di tengah.
Grafik 2.Pergeseran lebar kerja sprayer
36
-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 450
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Botol
Volum
e
Hasil pergeseran grafik diperoleh:
Lebar kerja botol antara 1-2
Denganlebar alur 3,4 cm, maka penyelesaian:
Jarak botol = 49,5 – 29,5
= 20botol
Lebar kerja efektif = Jarak botol x Jarak alur
= 20 x 3,4
= 60,8 cm
Jadi lebar kerja efektifnya adalah 60,8 cm
37
E. Pembahasan
Dari data perhitungan di atas, diperoleh data jarak botol sebanyak 20 botol, lebar kerja efektif sebesar 60,8 cm, volume air pada botol tertinggi sebesar 159,5 ml, volume air terkecil sebesar 0 ml, dan memiliki standart deviasi sebesar 26,1. Hal ini sesuai dengan tujuan praktikum untuk mengetahui lebar kerja efektif pada Sprayer yang digunakan dalam aplikasi penyemprotan pada acara praktikum ini. Lebar kerja juga dipengaruhi dari lubang sprayer tersebut, apabila ada sumbatan kecil pada sprayer dapat mengurangi lebar kerja sprayer tersebut. Selain itu angin juga dapat mempengaruhi lebar kerja sprayer tersebut karena angin dapat membelokan cairan yang disemprotkan.
F. Kesimpulan
Dari pembahasan dan data di atas dapat disimpulkan, diantaranya adalah :
1. Lebar kerja efektif pada praktikum ini adalah sebesar 60,8 cm
2. Untuk memenuhi persyaratan penyemprotan maksimum maka jarak
penyemprotan bolak-balik sebesar 60-20 = 40 cm.
3. Lebar kerja sprayer dipengaruhi oleh lubang output sprayer tersebut serta
angin yang berhembus kencang.
G. Daftar pustaka
Anonim 2013, Test Codes and Procedure for farm machinery part 1,Part 11, part 12, part 15 RNAM
Anonim 2013, Buku Petunjuk Praktikum Mekanisasi Pertanian, UPN Veteran Yogyakarta
Hunt,Donnel, 1973, Farm Power and Machinery Management PLu Blished by Mc Graw Hill co http://id.wikipedia.org/wiki/
.
38
ACARA V
TEKNIK PENILAIAN UNTUK KERJA “POWER THRESER”
(ALAT MESIN PEMANEN PADI)
A. TUJUAN
1. Mengetahui komponen, fungsi dan cara pengoperasian power threser
2. Menentukan hasil kerja secara kuantitatif dan kualitatif dari power threser
B. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Power Threser
2. Roll meter
3. Stop watch
4. Timbangan
5. Moisture tester
6. Gelas ukur
7. Padi
8. Karung
C. LANDASAN TEORI
Pemisahan biji padi dari malainya dapat dilakukan dengan berbagai cara
yaitu iles banting, pukul, perontok (threser), sedang yang banyak digunakan
yaitu jenis threser. Berdasarkan sember tenaga penggeraknya threser dibedakan
menjadi dua :
1. Pedal threser : sumber tenaga manusia.
2. Power threser : sumber tenaga motor baker (diesel, bensin).
Ditinjau dari cara pemasukan bahannya threser dibedakan menjadi dua tipe
yaitu :
1. Tipe “hold on” dalam proses perontokannya hanya malai dan batang
bagian atas yang dimasukkan ke ruang perontokan.
39
2. Tipe “throw in” yaitu semua bahan dimasukkan ke ruang perontokan.
Performen threser diantaranya ditentukan adanya kapasitas kerja dan
efisiensi kerja dari threser. Kapasitas kerja threser (threshing capacitiy) :
kemampuan kerja threser dalam memberikan hasil persatuan waktu tertentu.
Sedangkan efisiensi perontokan (thressing efficiency) : persentase berat gabah
bersih. Beberapa istilah penting yang perlu diketahui dalam menentukan
faktor-faktor teknis dari power threser yaitu :
1. Gabah utuh : gabah yang telah dipanen dan tidak patah
2. Gabah rusak: gabah yang sebagian/seluruhnya mengalami
kerusakan/patah.
3. Jerami : pasi beserta tangkai malai yang keluar dari ruang perontok dan
telah mengalami perubahan bentuk aslinya.
4. Gabah yang tidak terontok : gabah yang lekat dari tangkai malai padi
setelah mengalami proses perontokan.
5. Nisbah gabah : perbandingan berat gabah dan berat jerami.
6. Gabah tercecer : gabah yang berterbaran disekitar power threser.
7. Gabah campuran: campuran dari gabah utuh, gabah rusak, dan benda saing
lainnya yang keluar dari lubang pengeluaran utama (out let).
8. Kemurnian gabah : persentase berat gabah terhadap gabah yang masih
kotor.
9. Rendemen (threshing recovery) : persentase berat gabah pada outlet utama
terhadap total padi yang dimasukkan selama perontokan
D. HASIL PENGAMATAN
1. Spesifikasi Thresher
a. Jenis : Power Threser
b. Merek dagang : Quick
c. Model / type : Thron
d. Negara pembuat : Indonesia
e. Mesin / motor penggerak
1. Merek / model : Honda/Motor Bensin
40
2. Tipe / nomor seri : G-200 Honda 5,0 / G200-9307510
3. Jumlah silinder : 1
4. Volume silinder :197 cc
5. HP/RPM : 3/500
6. Bahan Bakar : Bensin
7. Kapasitas Tangki BBM : 4 liter
f. Dimensi Threser
1. Panjang : 128 cm
2. Lebar : 66 cm
3. Tinggi : 147 cm
4. Berat Tanpa Mesin : -
g. Kapasitas teoritis : -
h. Sistem pemasukan bahan : Throw in
i. Bagian-bagian threser
1. Lubang pemasukan : untuk memasukkan gabah utuh
2. Motor penggerak : sumber tenaga penggerak perontok padi
dapat berupa motor diesel, bensin atau motor listrik
3. Blower : untuk menyaring plat berlubang
4. Lubang gabah berisi/outlet utama: sebagai tempat penampungan
41
5. Outlet lubang gabah hampa: sebagai tempat keluarnya gabah
hampa atau kotoran
6. Lubang jerami: : untuk tempat masuknya jerami
7. Pisau perontok : untuk merontokan gabah
8. Drum perontok : untuk penampung gabah
9. Belt : untuk mengencangkan agar gabah tidak
terlepas
42
2. Keadaan Bahan :
a. Jenis tanaman : Padi
b. Varietas : IR 64
c. Kadar Air : Gabah : 19,8 %
Jerami : > 30 %
Tabel 1. Hasil pengamatan unjuk kerja power threser
KETERANGAN
ULANGAN
1 2 3
1. Waktu operasional ( detik ) 208 271 208,8
2. Berat padi yang dirontok ( kg ) 30 28 31,5
3. Berat gabah yang diperoleh (kg) 19 16,5 20,5
4. Berat gabah yang tidak terontok dari
semua lubang (kg) 10 10,5 0,85
5. Berat gabah yang keluar dari semua
lubang pengeluaran kecuali dari outlet
utama ( kg ) 1 1 10
6.RPM Mesin/RPM as selinder 500 500 500
7.Kebutuhan bahan bakar (Liter) 0,1 0,1 0,1
8. Kapasitas kerja ( kg/jam ) 320,29 202,26 347,06
9. Efisiensi kerja ( % ) 96,3 94,3 100
10. Rendemen ( % ) 60,85 54,17 63,9
11. Persentase kehilangan hasil ( % ) 5,5 2,8 0
12. Penilaian hasil perontokan
-. Gabah rusak 4,68 5,26 2,45
-. Gabah tidak terontok 3,7 5,7 0
-. Kemurnian gabah ( % ) 1,48 1,07 2,41
43
Perhitungan :
Data kelompok 1
A = 30 kg
t = 3 menit 28 detik
A1 = 19 kg
A2 = 1 kg
A3 = 10kg
Sampel
a1 = 12,8 gram
a1u = 11,7 gram
a1r = 0,6 gram
a1t = 0,2 gram
a1k = 0,3 gram
a2 = 21,5 gram
a2u = 5,5 gram
a2r = 10,5 gram
a2t = 0 gram
a2k = 5,5 gram
a3 = 3,32 gram
a3u = 2,5 gram
a3r = 0,25 gram
a3t = 0,27gram
a3k = 0,3 gram
44
1. Kapasitas Perontokan = BT
kg/jam
B ¿a 1u+a 1r
a 1 x 100 %
¿ 11,7+0,612,8
x 100 %
¿ 96,09 %
B ¿96,09100
x 19 %
¿18,257 kg
T¿ 3 menit 28 detik
¿ 208 detik = 0,057 jam
KP = BT
kg/jam
= 18,2570,057 kg/jam
= 320,29 kg/jam
2. Presentasi gabah tak terontokan = HA
X 100 %
H1 ¿ a 1ta1
x 100 %
¿0,2
12,8 x 100 %
¿1,5625 %
¿ 1,5625100
x100 %
¿0,297 kg
H2 ¿ a 2 ta2
x 100 %
45
¿0
21,5 x 100 %
¿0 %
¿ 0100
x100 %
¿ 0 kg
H3 ¿ a 3 ta3
x 100 %
¿0,273,32
x 100 %
¿8,1325 %
¿ 8,1325100
x100 %
¿ 0,81325 kg
H¿ H1 + H2 + H3
¿ 0,297 + 0 + 0,81325
¿1,110
% Gabah tak terontok
¿ HA
X 100 %
¿ 1,110
30 X 100 %
¿ 3,7 %
3. Efisiensi perontokan
46
¿(1− HA )x 100 %
¿(1−1,11030 ) x100 %
¿96,3 %
4. Randemen
¿ BA
x100 %
¿ 18,25730
x100 %
¿ 60,85 %
5. Kehilangan hasil
G2 ¿a 2u+a 2 r+a 2 t
a 2
¿ 5,5+10,5+021,5
¿0,74
G3 ¿a 3u+a 3 r+a 3 t
a 3
¿ 2,5+0,25+0,273,32
¿0,91
G = G2 + G3 = 0,74 + 0,91= 1,65 kg
47
Jadi, persentase kehilangan hasilnya adalah
¿ GA
x100 %
¿ 1,6530
x100 %
¿5,5 %
6. Gabah rusak
¿ EF
x 100%
¿ 0,612,8
x100 %
¿4,6875 %
7. Kemurnian gabah
¿ MF
x100 %
¿ 1912,8
x100 %
¿ 1,48 %
E. Pembahasan
48
Dari pengamatan diatas dapat diketahui persentase kehilangan hasilnya
5,5%, gabah rusak 4,68%, gabah tidak terontok juga 3,7% sehingga dapat
diketahui bahwa efektifitas dari power threser ini>90%. Hal ini dapat
dikatakan bahwa kinerja mesin ini baik digunakan untuk merontokan padi dan
dapat meminimalkan kehilangan gabah dibandingkan dengan cara perontokan
secara manual. Faktor yang mempengaruhi kinerja dari mesin ini yang adalah
motor penggerak mesin tersebut, karena motor penggerak meggerakan pisau
perontok serta blower yang dapat mempengaruhi efektifitas perontokan gabah.
F. Kesimpulan
1. Komponen-komponen dari power threser meliputi : Lubang pemasukan,
motor penggerak, blower, lubang gabah berisi/outlet utama, outlet lubang
gabah hampa, lubang jerami, pisau perontok, drum perontok, dan belt. Cara
pengoperasian power threser yang pertama nyalakan mesin penggerak, lalu
masukkan padi pada lubang pemasukan, dan mesin akan bekerja dengan
sendirinya, jika sudah selesai matikan mesin.
2. Dari praktikum di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa power threser
tersebut kinerjanya sangat bagus, dari segi kuantitatif maupun kualitatif
kinerja mesin tersebut sangat efektif. Hal tersebut di karenakan efektif kerja
mesin tersebut>90%.
G. DaftarPustaka
Anonim 2013, http://id.wikipedia.org/wiki/(17 Oktober 2012)
Anonim 2013, Buku Petunjuk Praktikum Mekanisasi Pertanian, UPN
Veteran Yogyakarta.
ACARA VI
49
TEKNIK PENILAIAN KARAKTERISTIK KERJA POMPA AIR UNTUK
PENGAIRAN
A. TUJUAN
1. Mengetahui komponen–komponen dari mesin pompa, fungsi, dan cara
pengoperasian.
2. Menentukan karakteristik kerja pompa air
B. ALAT YANG DtchIGUNAKAN
a. Mesin pompa air
b. Stop watch
c. Roll meter
d. Penampung air
C. LANDASAN TEORI
Menurut sumber tenaga penggerakya pompa air untuk pengairan dapat
digerakkan dengan tenaga manusia, motor, dan tenaga alam lainnya. Saat ini
yang paling banyak di kembangkan adalah pompa air dengan tenaga motor.
Pompa ini ada beberapa tipe yaitu: Pompa sentri fugal, axia, torak, pluyer. Dari
keempat tipe tersebut yang banyak digunakan adalah tipe sentrifugal karena
tenaga tekanannya cukup kuat sehingga dapat menaikka air yang cukup
tinggi.Penentuan debit dan efisiensi dapat dihitung sebagi berikut :
1. Debit pompa (Q) = Output air yangdihasilkan pompa persatuan waktu.(1/det
atau m3/jam)
2. WHP =QxH/76, dimana whp = water horse power (Hp)
Q=debit pompa ( Liter/detik)
H=tinggi pemompaan (meter)
Atau WHP= QxH/273, dimana Q = debit pompa (m3/jam)
Atau WHP= QxH/273, dimana Q = debit pompa (m3/jam)
50
3. BHP = Qxh/273n, dimana “n”= rpm pompa
4. Ep = WHP/BHPx 100% dimana Ep = efisien pompa (%)
Pompa sentrifugal adalah pompa yang paling umum digunakan. Suatu unit
tenaga (power) terdiri atas suatu motor elektrik yang mendorong tangkai
pompa sehingga menyebabkan impeller berotasi. Baling-baling pada impeller
langsung mengalirkan air dan membantu memberikan energi. Rotasi impeller
menyebabkan setiap partikel pada permukaan impeller berakselerasi keluar
sehingga menyebabkan suatu tenaga sentrifugal. Jika inlet dan lubang pompa
diisi dengan air, air bergerak keluar pada tekanan impeller yang rendah pada
pusat impeller menyebabkan air keluar tertarik menuju inlet. Rotasi impeller
memberikan suatu kecepatan air tinggi pada bagian perifer (tepi) impeller.
Pada saat air meninggalkan impeller kecepatan agak berkurang dan kecepatan
dinamik kepala diubah menjadi suatu tekanan kepala statis. Jadi perubahan
tekanan dari inlet menjadi outlet pada pompa sentrifugal adalah tergantung dari
ciri-ciri pompa. Tekanan outlet merupakan fungsi dari tekanan inlet dan ciri-
ciri pompa.
D. HASIL PENGAMATAN
51
Spesifikasi teknis pompa air :
1. Pompa air :
a. Jenis : Pompa Sentrifugal
b. Tipe atau model : SHE 50X
c. Nama dagang : Oriental Keshin
d. Diameter pipa
1. Inlet : 50 mm 2 inchi
2. Out let : 50 mm 2 inchi
3. Debit teoritis: 370 L/menit
2. Mesin penggerak :
a. Jenis : Motor Bensin
b. Tipe atau model : Honda GX 110
c. Daya/RPM : 2,7 ps pada putaran 3600 rpm
Tabel 1. Hasil pengamatan efisiensi pompa air
Ulangan
Tinggi
hisap
(m)
Tinggi
tekan
(m)
Total
head
(m)
Debit
(L/dtk)
Efesiensi
pompa
1 1,5 3,5 5 4,68 1390,8
2 1,5 2,5 4 4,78 1398,08
3 1,5 1,5 3 4,78 1357,3
Rerata 1,5 2,5 4 4,74 1379,6
NB : Q teoritis = 370 L/mnt
Diketahui :
52
c = d = s
r = 55 : 2 = 27,5
¿ 250m
x 1mst
60 detik = 4,17 liter/detik
V = 3,14 x 27,52 x 87 = 206597,38 cm 3 = 206,51cm
Efisiensi
5 m = 58
4,17 X 100%
= 1390,8 %
3,5 m = 58,34,17
X 100%
= 1398,08 %
2 m = 56,64,17
X 100%
= 1357,3 %
Grafik 1.Perbandinganantara debit dengan total head
53
1.5 2.5 3.54.62
4.64
4.66
4.68
4.7
4.72
4.74
4.76
4.78
4.8
debitdebit
total head
E. PEMBAHASAN
Dari grafik diatas, diperoleh bahwa pada ketinggian 2 meter di dasar
permukaan debit yang dihasilkan sebesar 5,45 L/dtk, pada ketinggian 3,5 meter
diperoleh debit sebesar 4,98 sedangkan pada ketinggian 5 meter di dasar
permukaan diperoleh debit sebesar 4,76. Hal ini sesuai dengan teori yang ada
bahwa semakin tinggi selang maka debit air semakin rendah apabila daya
hisapnya tetap, hal ini dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk pengisian di
tempat tinggi lebih lama dbandingkan di tempat rendah. Tetapi pada praktikum
ini kemungkinan ada kesalahan pada penghitungan waktu atau mungkin ada
kesalahan pada selang yang sempat bocor. Dari grafik yang ada di atas, dapat
diketahui semakin tinggi total head-nya kemampuan pompa untuk menghisap
air berkurang. Hal ini disebabkan semakin tinggi selang dari pompa itu d
angkat ke atas, semakin sulit air untuk di alirkan. Karena gaya gravitasi
mempengaruhi tekanan pompa.
F. KESIMPULAN
54
1. Efisiensi kerja pompa pada praktikum ini sebesar 13,82%
2. Pengairan yang baik pada ketinggian 2 meter di dasar permukaan karena
debit yang diperoleh tinggi.
3. Kerja pompa sudah termasuk sesuai dengan semestinya sesuai dengan
standar fungsi dari pompa tersebut.
G. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Test Codes and Procedure for farm machinery part 1,Part 11, part 12,
part 15 RNAM
Hunt,Donnel, 1973, Farm Power and Machinery Management PLu Blished by
Mc Graw Hill co