sumbang mektan

74
ACARA I IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN TENTANG MESIN DAN PERALATAN USAHA TANI A. TUJUAN 1. Mengetahui spesifikasi suatu alsin pertanian dalam kaitannya untuk usaha pengoperasian, pemeliharaan (maintenance), dan perbaikan (repair). 2. Memilih alsin yang sesuai dengan kebutuhan. B. ALAT YANG DIGUNAKAN a. Traktor mini roda empat (Wheel Tractor) b. Traktor tangan (Hand Tractor) c. Bajak singkal (Moldboard plow) d. Bajak putar (Rotary plow) e. Perata (Leveler) f. Pengkair (Ridger) C. LANDASAN TEORI Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian 1

Upload: neng-lolly-vanessa

Post on 21-Jan-2016

139 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: sumbang mektan

ACARA I

IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN TENTANG MESIN DAN

PERALATAN USAHA TANI

A. TUJUAN

1. Mengetahui spesifikasi suatu alsin pertanian dalam kaitannya untuk usaha

pengoperasian, pemeliharaan (maintenance), dan perbaikan (repair).

2. Memilih alsin yang sesuai dengan kebutuhan.

B. ALAT YANG DIGUNAKAN

a. Traktor mini roda empat (Wheel Tractor)

b. Traktor tangan (Hand Tractor)

c. Bajak singkal (Moldboard plow)

d. Bajak putar (Rotary plow)

e. Perata (Leveler)

f. Pengkair (Ridger)

C. LANDASAN TEORI

Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan

traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen

yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan

untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen

pertanian umumnya digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik

ataupun didorong, dan menjadi sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah

umum lainnya, "unit traktor", yang mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer.

Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti "menarik". Ada

juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata traction motor,

yaitu motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan

1

Page 2: sumbang mektan

2

"suatu mesin atau kendaraan yang menarik gerbong atau bajak, untuk

menggantikan istilah "mesin penarik" (traction engine).

Di Inggris, Irlandia, Australia, India, Spanyol, Argentina, dan Jerman, kata

"traktor" umumnya berarti "traktor pertanian", dan penggunaan kata traktor

yang merujuk pada jenis kendaraan lain sangat jarang. Di Kanada dan Amerika

Serikat, kata "traktor" juga berarti truk semi-trailer. Instrumen pertanian

bermesin pertama adalah mesin portabel pada tahun 1800an, yaitu mesin uap

yang bisa digunakan untuk mengendalikan instrumen mekanis pertanian.

Sekitar tahun 1850, mesin penarik dikembangkan dari mesin tersebut, dan

digunakan secara luas di pertanian. Traktor pertama adalah mesin bajak

bermesin uap.

Traktor bisa diklasifikasikan sebagai two wheel drive, four wheel drive, atau

track tractor. Traktor, kecuali track tractor umumnya memiliki 4 roda dengan

dua roda yang lebih besar di belakang atau keempat roda sama besar. Track

tractor memiliki penggerak seperti tank yang membuatnya mampu bergerak di

berbagai medan. Karena traksinya yang sangat hebat, track tractor menjadi

populer di California pada tahun 1930an.

Traktor pada awalnya menggunakan mesin uap. Pada awal abad ke 20,

mesin pembakaran dalam menjadi pilihan utama sumber tenaga traktor. Antara

tahun 1900 hingga 1960, bensin menjadi bahan bakar utama, dan minyak tanah

dan etanol sebagai alternatif bahan bakar. Dieselisasi mencapai puncaknya

pada tahun 1960, dan traktor pertanian modern umumnya menggunakan mesin

diesel yang memiliki output power antara 18 hingga 575 tenaga kuda (15-480

kW).

Kebanyakan traktor tua memakai transmisi manual. Traktor jenis ini

memiliki beberapa rasio kecepatan, umumnya 3 hingga 6. Kecepatan rendah

umumnya dipakai di lahan pertanian sedangkan kecepatan tinggi umumnya

dipakai di jalan. Tenaga yang diproduksi oleh mesin harus ditransmisikan ke

Page 3: sumbang mektan

3

peralatan yang diimplementasikan ke traktor untuk melakukan pekerjaan yang

dibutuhkan (menanam, memanen, membajak, dan sebagainya). Hal ini bisa

dicapai dengan drawbar atau sistem sambungan.

Klasifikasi traktor berdasarkan fungsinya :

1. Crawler tractor, yaitu traktor dengan roda rantai

2. Standard row crop, umum digunakan di berbagai perkebunan

3. High clearance, traktor dengan jarak antara badan traktor dan tanah

(ground clearance) yang tinggi, cocok untuk perkebunan sayuran atau

perawatan tunas

4. Orchard, traktor yang digunakan di wilayah perkebunan pepohonan yang

besar, ukurannya cukup ramping dan mudah membelok

5. Multipurpose, dapat digunakan untuk berbagai keperluan

6. Lawn and garden, untuk kebun

7. Tree skidder, digunakan untuk menarik kayu yang baru ditebang

8. Skid steer loader, memiliki loader di depannya

9. Four wheel drive with front steering wheel, traktor 4WD yang roda

depannya lebih kecil dari roda belakang. Traktor tipe ini memiliki traksi

yang besar sehingga memiliki tarikan yang kuat.

10. Four wheel drive with equal sized wheel and articulated steel framing.

Roda depan dan belakang traktor ini sama besarnya, bisa digunakan untuk

lahan yang berat.

Klasifikasi berdasarkan daya penggeraknya :

1. Traktor mikro, <17 tenaga kuda (horsepower)

2. Traktor mini, 17-29 HP

3. Traktor sedang, 29-60 HP

4. Traktor besar, 60-107 HP

5. Traktor sangat besar, >107HP

Page 4: sumbang mektan

4

1 hp = 745.65 W

Klasifikasi berdasarkan alat traksi :

1. Crawler traktor, yaitu traktor yang penggeraknya berupa roda rantai. Roda

rantai yaitu tipe penggerak yang berupa sabuk atau rantai panjang dan lebar

yang kedua ujungnya saling terhubung dan digerakkan dengan banyak roda

gigi di dalamnya. Contoh umum kendaraan dengan penggerak rantai adalah

tank dan buldozer. Traktor tipe ini bisa digunakan pada tanah yang kering

dan berpasir atau tanah bersalju di mana roda biasa memiliki risiko untuk

selip. Bahan yang digunakan untuk membuat sabuk atau rantai biasanya

berupa baja atau karet. Yang saat ini umum digunakan adalah yang terbuat

dari karet, karena memiliki elastisitas yang cukup sehingga menngurangi

terjadinya pemadatan tanah.

2. Wheel tractor, yaitu traktor yang digerakkan dengan roda yang berbentuk

bulat yang umumnya terbuat dari karet. Ini adalah tipe traktor yang paling

umum digunakan. Ukuran roda dapat bervariasi tergantung keperluan dan

posisi roda, namun umumnya besar dan lebar untuk mencegah terjadinya

pemadatan tanah karena besarnya tekanan roda terhadap tanah. Untuk

penggunaan di lahan basah seperti persawahan, roda yang digunakan

umumnya roda sangkar (cage wheel) untuk memungkinkan terjadinya

traksi.

3. Half track tractor, yaitu traktor yang bisa digerakkan dengan roda maupun

roda rantai sesuai keperluan.

D. HASIL PENGAMATAN

1. Traktor mini roda empat (wheel tractor)

a. Jenis traktor : Mini roda empat

b. Merek/symbol dagang : Kubota

c. Nama dagang/model : B 6100

d. Negara pembuat : Jepang

Page 5: sumbang mektan

5

e. Dimensi total tanpa implement :

1. Panjang : 1,94 m

2. Lebar : 110 cm

3. Tinggi : 113 cm

f. Berat tanpa implemen : 480 kg

g. Jumlah kecepatan maju : 4

h. Jumlah kecepatan kebelakang : 2

i. Kecepatan cakar : 2

j. Ukuran ban depan : 5-12

k. Ukuran ban belakang : 7-14

l. Jarak antara roda depan : 65 cm

m. Roda belakang : 68 cm

n. Jumlah PTO : 2

1. Letaknya : depan dan belakang

2. Tingkat putaran : 3

o. Diagram versneling : R2 6

R1 3

N

4 5

1 2

2. Mesin/motor penggerak :

a. Nama dagang/model : Kubota/D 650 A

b. Jenis/tipe motor : Diesel

c. Jumlah/volume silinder : 3

d. Daya kontinyu/RPM : 14 HP/2800 RPM

e. Daya maximum/RPM : 3000 RPM

Page 6: sumbang mektan

6

f. Volume oli

1. Mesin/SAE : 3,9L

2. Versneling/SAE : 11,5

3. Gardan/SAE : 2

3. Traktor tangan (hand tractor)

a. Jenis traktor : traktor tangan

b. Merek/symbol dagang : Kubota

c. Namadagang/model : 63000 ZEVA

d. Negara pembuat : Indonesia

e. Dimensi total tanpa implement :

1. Panjang : 2,85 m

2. Lebar : 91 cm

3. Tinggi : 100 cm

f. Berat tanpa implemen : 222 kg

g. Jumlah kecepatan maju : 6

h. Jumlah kecepatan kebelakang : 2

i. Kecepatan cakar : 3

j. Ukuran ban : 6-12

k. Jarak antara roda : 50 cm

l. Jumlah PTO : 1

1. Letaknya : samping kanan

2. Tingkat putaran : 2 (1 diatas, 1 dibawah)

Page 7: sumbang mektan

7

m. Diagram versneling : 1 RI

3 2

N

4 RII

6 5

4. Mesin/motor penggerak :

a. Nama dagang/model : Kubota/RD 8501-15/RD 8501-25

b. Jenis/tipe motor : Diesel

c. Jumlah/volume silinder : 1/510 cc

d. Daya kontinyu/RPM : 7,5 HP/2200 RPM

e. Daya maximum/RPM : 8,5 HP/2200 RPM

f. Volume oli : 2,4 L

1. Mesin/SAE : 2,4L/SAE 30

2. Versneling/SAE : -

3. Gardan/SAE : 5,5L/ SAE 90-140

5. Bajak singkal (moldboard plow)

a. Tipe : pembalik dan pemotong

b. Lebar pemotong : 4,5 cm

c. Kedalaman kerja : 15 cm

Page 8: sumbang mektan

8

d. Berat : -

e. Cara penggandengan : trailling

f. Negara pembuat : Indonesia

6. Bajak putar (rotary plow)

a. Tipe : R 1000

b. Lebar kerja : 150 cm

c. Kedalamankerja : 20 cm

d. Berat : 115 kg

e. Jumlah pisau : 24

f. Cara penggandengan : mounted

g. Negara pembuat : Indonesia

Page 9: sumbang mektan

9

7. Rider/penggulud

a. Model/tipe : penggulud

b. Cara pemasangan : trailing

8. Perata/leveler

a. Model/tipe : perata

b. Cara pemasangan : trailling

Page 10: sumbang mektan

10

E. PEMBAHASAN

Traktor mini roda empat (wheel tractor) dibuat oleh Negara Jepang dan

memiliki symbol kepala banteng. Dimensi total tanpa implemenya itu dengan

panjang 1,94 m, lebar 110 cm, dan tinggi 113 cm. Berat tanpa implemenya itu

480 kg. Traktor mini roda empat memiliki kemampuan untuk maju dan

mundur dengan jumlah kecepatan maju 4 dan jumlah kecepatan mundur 2.

Ukuran ban depan pada traktor mini roda empat ini yaitu 5 sampai 12 dan

ukuran ban belakangnya 7 sampai 14, sedangkan jarak antara roda depan 65

cm dan roda belakangnya 68 cm. Jumlah PTO ada 2 yang terletak di bagian

belakang traktor dengan 3 tingkat putaran. Traktor mini roda empat memiliki

nama dagang Kubota dengan model B6100 yang bermesin diesel dengan

jumlah volume silindernya 675 cc. Daya kontinyu pada traktor ini 14 HP

dengan 2800 RPM dan daya maksimumnya 3000 RPM. Volume oli mesin pada

traktor tersebut yaitu 3,9 L, SAE 30 dan oli versnelingnya 11,5 L. Traktor mini

roda empat dapat di pasangi berbagai macam implement, untuk membajak.

Traktor ini biasanya dipergunakan untuk pengolahan lahan dengan areal yang

ukurannya besar/ luas.

Traktor tangan (hand tractor) Negara pembuatnya yaitu Indonesia yang

bersimbol kepala banteng dengan nama dagang Kubota. Dimensi total tanpa

implement pada traktor tangan ini yaitu dengan panjang 2,85 m, lebar 91 cm,

dan tingginya 100 cm, sedangkan berat tanpa implemennya 222 kg. Traktor

tangan ini memiliki jumlah kecepatan maju 6 dan kecepatan kebelakang 2,

serta kecepatan cakarnya 3 (cepat/lambat). Ukuran ban pada traktor tangan ini

6 sampai 12 dan jarak antara roda 50 cm. Jumlah PTO ada 1 terletak di

samping kanan traktor dengan tingkat putarannya 2. Mesin atau motor

penggeraknya adalah diesel dengan model RD-8501-B/RD-8501-25, jumlah

silindernya 1dan volume silindenya 510 cc. Daya kontinyu pada traktor tangan

ini 7,5 HP dengan 2200 RPM dan daya maksimumnya 8,5 HP dengan 2200

RPM. Volume oli mesin pada traktor ini 2,4 L SAE 30,versneling 7 sampai 7,5

L SAE 90, dan gardan 5,5 L sampai 1,8 L SAE 90 - 140. Traktor ini biasanya

Page 11: sumbang mektan

11

dipergunakan untuk pengolahan lahan dengan areal yang ukurannya kecil atau

sedang.

Bajak singkal (moldboard plow) dibuat oleh negara Indonesia dengan tipe

pembalik dan pemotong. Bajak singkal memiliki lebar pemotong 4,5 cm

dengan kedalaman kerja ini 15 cm. Bajak singkal digunakan dengan cara

penggandengan menggunakan trailling. Bajak putar (rotary plow) dibuat oleh

Negara Jepang yang bertipe R 1000. Bajak ini memiliki lebar kerja 1,1m

dengan kedalaman kerja 20 cm, memiliki berat 115 kg dengan jumlah pisau

24. Cara penggandengannya dengan cara maunted. Rider atau penggulud

adalah alat pembajak lahan yang berbentuk huruf V dan cara pemasangannya

secara trailing. Perata atau leveler memiliki model atau tipe perata lahan dan

cara pemasangannya trailling.

F. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa setiap traktor memiliki tipe

mesin dan tenaga yang berbeda. Hal ini yang menentukan penggunaan traktor

yang sesuai dengan kondisi lahan yang akan di olah. Penggunaan traktor dapat

disesuaikan dengan luas lahan yang di olah dan kondisi topografi lahan yang

diolah.

Page 12: sumbang mektan

12

G. DAFTAR PUSTAKA

Anonim , 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor.Diakses 15 desember

2013 jam 6:14

Anonim, 2013.Buku Petunjuk Praktikum Mekanisasi Pertanian, UPN Veteran

Yogyakarta.

Sukirno. 1990. Alat-alatdanMesinPertanian. FakPertanian, UPN Veteran

Yogyakarta.

Page 13: sumbang mektan

13

ACARA II

PENGENALAN TRAKTOR SEBAGAI SUMBER TENAGA, CARA

MENGOPERASIKAN DAN CARA PENYADAPAN DAYANYA

A. TUJUAN

1. Mengetahui komponen, cara kerja dan penggunaan dari traktor.

2. Mengetahui cara-cara menyiapkan dan menguasai traktor.

3. Mengetahui cara-cara penyadapan daya dari traktor.

4. Belajar mengemudikan traktor.

B. ALAT YANG DIGUNAKAN

a. Wheel tractor

b. Hand Tractor

c. Patok besi

d. Roll meter

C. LANDASAN TEORI

Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan

traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen

yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Konstruksi utama traktor

yaitu:

1. Mesin  sebagai sumber penggerak.

2. Transmisi daya, biasanya berupa roda gigi , sabuk dan sproket, atau

kombinasi keduanya.

3. Alat penggerak, yaitu roda, roda rantai, dsb.

4. Alat pengendali, yaitu berupa kemudi, kopling, kopling kemudi , rem, dsb

5. Alat yang bekerja, yaitu implemen atau trailer yang ditarik.

Roda traktor bias diberi pemberat untuk memperbesar traksi. Traktor juga

diberi pemberat pada bagian depannya untuk menyeimbangkan traktor,

terutama setelah dipasangkan implemen.

Page 14: sumbang mektan

14

Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor tangan dapat dibagi

menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Traktor tangan berbahan bakar solar

2. Traktor tangan berbahan bakar bensin

3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin).

Mesin traktor berupa mesin diesel dengan satu silinder (untuk traktor roda

dua) atau banyak silinder (untuk traktor roda empat), dengan konfigurasi

silinder in line maupun V type. Penggunaan mesin diesel karena untuk keluaran

daya yang sama, mesin diesel mengonsumsi bahan bakar lebih sedikit

dibandingkan mesin bensin. Tipe pendistribusian bahan bakar yang umum

adalah in line injection pump atau dengan menggunakan distributor. Traktor

modern umumnya dilengkapi turbocharger. Tipe pendingin yang digunakan di

wilayah beriklim sedang  umumnya adalah berpendingin udara yang dilengkapi

dengan kipas yang tenaganya bersumber dari putaran poros mesin. Hal ini

dimungkinkan karena temperatur udara disana cukup untuk mendinginkan

mesin. Untuk wilayah beriklim tropis, pendingin yang digunakan adalah

bertipe radiator, karena udara di wilayah beriklim tropis cukup panas dan tidak

cukup untuk mendinginkan mesin diesel. Ada dua jenis traktor yaitu traktor

roda (wheel traktor) dan traktor rantai (crawler traktor). Sedang traktor roda

ada beberapa jenis yaitu traktor : roda empat besar, roda empat kecil dan

traktor tangan (hand traktor).

Fungsi sistem penyaluran tenaga adalah untuk menyalurkan tenaga dari

mesin keroda, poros PTO, pompa hidrolik untuk menggerakan three point

hitch, dan lain-lain pada berbagai tingkat putaran. Sistem transmisi traktor

dilengkapi dengan diferential gear dan diferential lock. Diferential gear adalah

roda gigi yang menjadikan kedua sisi roda (kanan dan kiri) berputar dengan

kecepatan yang berbeda. Hal ini dimungkinkan untuk kemudahan berbelok;

jika ingin berbelok kekanan, maka roda sebelah kanan akan berputar dengan

kecepatan lebih rendah dari roda sebelah kiri, begitu pula sebaliknya.

Sedangkan diferensial lock adalah alat yang menjadikan kedua sisi roda

Page 15: sumbang mektan

15

berputar secara bersamaan bila salah satu roda mengalami selip. Untuk

kebutuhan kendali dan memudahkan berbelok, umumnya kedua sisir oda tidak

berputar secara bersamaan.

Traktor sebagai sumber tenaga gerak melalui tenaga tariknya, dapat pula

sebagai sumber tenaga alat mesin yang diam (stasioner) melalui pulley, PTO,

atau dengan tenaga hidroulis dapat menggerakkan alat mesin pertanian.Adapun

cara atau sistem penggandengan traktor dengan alatnya dibedakan menjadi dua

macam yaitu :

1) Trailing implement : penggandengan traktor dengan alat melalui satu titik

penggandeng.

2) Mounted implement : melalui dua atau tiga titik penggandeng.

D. HASIL PENGAMATAN

1. Instrumen/komponen dari traktor mini roda 4

a. Nama dagang : Kubota

b. Model traktor : Wheel Tractor

c. Jenis/ tipe mesin : Mesin diesel empat langkah

berpendingin air

Page 16: sumbang mektan

16

Bagian-bagian dari traktor mini roda empat :

1. Decompressed knop : Mematikan mesin

2. Tombol lampu : Menghidupkan / mematikan lampu

3. Hour meter : Waktu lama kerja

4. Glow plug controller : Indikator mesin

5. Horn / klakson : Member tanda (klakson)

6. Stop kontak : Menghidupkan mesin

7. Indikatoroli : Kontrol minyak

Page 17: sumbang mektan

17

8. Pedal rem : Untuk mengerem.

9. Tuas hidrolik : Tuas naik turun bajak rotary .

10. Tuas garden : Memutar roda ban

11. Tuas gas : Untuk mengatur kecepatan traktor.

12. Tuas versneling : Mengatur percepatan dari

versneling.

13. Pedal deferensial : Membantu ketika selip

14. Filter : Menyaring udara mesin

15. Lampu : Untuk penerangan jalannya traktor

16. Roda depan : Untuk berjalannya traktor & belok

17. Kran bahan bakar : Untuk buka tutup jalan bahan bakar

18. Tuas gas tangan : Pengganti pedal gas

19. Setir : Untuk menggerakkan roda

20. Tutup tangki : Menutup lubang pengisian bensin

21. Knalpot : Pengeluaran sisa-sisa pembakaran

22. Kopling : Untuk mengendalikan mesin

23. Tuas PTO : Mengatur kecepatan bajak roteri

24. Jok kursi : Untuk duduk pengendara traktor

25. Tuas pengatur kedalaman roda : Mengatur kedalaman kerja

26. Rangka roda dukung : Untuk memasang roda dukung

27. Roda dukung : Untuk menstabilkan implement

28. Roda : Untuk berjalan

29. Asroda : Untuk mengencangkan roda

Page 18: sumbang mektan

18

2. Instrumen/komponen atau bagian-bagian dari traktor tangan

a. Nama dagang : Kubota

b. Model traktor : Hand Tractor

c. Jenis/ tipe mesin : Diesel

Bagian-bagian dari traktor tangan :

Page 19: sumbang mektan

19

4. Cara pengambilan Daya yang dapat dilakukan pada traktor

a. Cara penyadapan daya yang ada pada traktor roda 4 :

1) Hidrolik

2) PTO

3) Verseneling

4) Pulley

5) Titik penggandeng

b. Cara penyadapan daya yang ada pada traktor roda 2 :

1) Pulley

2) PTO

E. PEMBAHASAN

Untuk traktor mini roda empat, yang perlu di perhatikan yatitu jika accu

lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi “START”, tarik tuas

dekompresi, sehingga putaran motor lebih ringan. Setelah motor berputar

dengan cepat selama 3– 5 detik, doronglah tombol dekompresi, untuk

menghasilkan tekanan kembali. Bila motor tidak hidup selama 10 detik,

putarlah kunci kontak pada posisi “ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik

untuk mendinginkan motor stater. Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan

stater yang terlalu lama akan merusak motor stater. Biarkan motor berputar

tanpa beban (idle) selama beberap saat. Jangan memberikan beban berat begitu

motor hidup. Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam

ruangan yang sirkulasi udaranya kurang baik. Selain itu bahan bakar, minyak

pelumas, tekanan angin pada roda depan dan belakang serta rem traktor harus

diperhatikan.

Untuk menjalankan traktor mini roda empat, siapkan badan pada posisi yang

pas lalu putar kunci starter ke “ON” dan akan terlihat lampu indikator pelumas

menyala. Setela itu tunggu hingga lampu indikator pelumas mati dan pastikan

verseneling traktor dalam keadaan netral. Injak pedal kopling agar lebih aman

lalu putar kunci starter ke “START” dan mesin akan hidup. Untuk

Page 20: sumbang mektan

20

menjalankannya pindah verseneling ke percepatan yang diinginkan lalu lepas

pedal koppling secara perlahan dan pedal gas di tekan perlahan.

Pada hand traktor,untuk mengopersikannya pertama yaitu tuas kopling

utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada saat

dihidupkan. Untuk keamanan, semua tuas veresneleng pada posisi netral. Buka

kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar)

yang cukup banyak di ruang pembakaran. Tuas dekompresi ditarik dengan

tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat

engkol diputar. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah

jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi

bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk

menunjukkan adanya aliran pelumas. Percepat putaran engkol, sehingga akan

menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor. Lepaskan tuas

dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap

diputar sampai motor hidup. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri

dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.

Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner. Hidupkan motor tanpa

beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan

dengan baik. Traktor siap untuk dioperasikan.

Cara penyadapan daya yang dapat dilakukan pada traktor ada berbagai

macam cara yaitu pulley: untuk menarik atau memutar mesin-mesin lain, PTO :

untuk menggerakkan alat-alat pertanian, rantai : untuk mengerakkan alat-alat

pertanian, titik penggandeng : untuk menggandeng alat-alat pertanian. Setelah

mengetahui bagian dan cara penyadapan daya maka dapat dengan mudah untuk

mengoperasikan alsintan secara baik dan benar, hal ini dapat mengurangi biaya

pengeluaran untuk perawatan dan perbaikan alsin pertanian.

Page 21: sumbang mektan

21

F. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. Sebelum mengendarai traktor kita terlebih dahulu harus mengerti bagaimana

cara kerjanya serta fungsi dari komponen-komponen yang ada pada traktor

tersebut agar kita tidak bingung ketika mengoperasikan traktor tersebut.

2. Dalam mengoperasikan traktor kita harus memperhatikan beberapa hal

penting untuk mempersiapkan mesin traktor yang akan di jalankan agar

keselamatan kerja terjaga dan kita dapat mengemudikan traktor yang sedang

dioperasikan dengan baik dan benar.

3. Cara penyadapan daya yang ada pada traktor roda 4 yaitu : hidrolik, PTO,

verseneling, pulley, titik penggandeng. Sedangkan cara penyadapan daya

yang dapat dilakukan pada traktor roda 2 yaitu : pulley, PTO.

G. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013 http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-roda-

empat

Anonim, 2013 http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-tangan

http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor

Anonim,2013. Buku Petunjuk Praktikum Mekanisasi Pertanian, UPN

Veteran Yogyakarta.

Page 22: sumbang mektan

22

ACARA III

TEKNIK PENILAIAN UNJUK KERJA LAPANGAN ALAT MESIN

PENGOLAHAN TANAH

A. TUJUAN

1. Mengetahui macam, jenis, dan bagian-bagian dari alat pengolah tanah

2. Mengetahui cara menentukan kapasitas kerja alat/mesin pengolah tanah

B. ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Traktor

2. Bajak

3. Rol meter

4. Stop watch

5. Patok besi

6. Hand counter

7. Gelas ukur

C. LANDASAN TEORI

Tahap pengolahan tanah di bagi menjadi dua kegiatan yaitu: pengolahan

tanah primer, dan pengolahan tanah sekunder.

1. Pengolahan tanah primer : meliputi pekerjaan pemotongan tanah menjadi

bongkahan tanah sekaligus membaliknya agar sisa tanaman yang terbenam

dan membusuk. Peralatanya : cangkul, garpu, bajak singkal, bajak piring,

bajak rotary.

2. Pengolahan tanah sekunder ; meliputi pekerjaan merapikan atau

menghaluskan bongkahan-bongkahan tanah dan meratakan hasil pengolahan

tanah primer. Peralatannya meliputi cangkul, garu rotary plow, perata

(leveler).

Page 23: sumbang mektan

23

Kapasitas kerja lapang terbagi menjadi dua yaitu kapasitas kerja teoritis dan

kapasitas kerja aktual. Kapasitas kerja teoritis adalah kelajuan kerja yang

dicapai didasarkan atas perhitungan apabila alat atau mesin pengolah tanah

dapat berkerja memenuhi fungsinya 100% dari seluruh waktu yang tersedia

dengan kecepatan dan lebar kerja 100% pula. Kapasitas kerja aktual adalah

kelajuan kerja yang dapat dicapai oleh alat atau mesin pengolah tanah yang

didasarkan atas luas total yang dicapai perwaktu total yang digunakan,

dinyatakan dalam satuan luas per satuan waktu (ha/jam) dan merupakan

kemampuan rata-rata yang aktual.

Untuk mengetahui performen alsin pengolahan tanah maka dapat diketahui

dari kapsitas kerjanya dan efesiensi kerjanya. Kapsitas kerja lapang merupakan

kemampuan kerja lapang suatu alsin memberikan hasil perastuan waktu

(ha/jam). Besarnya kapasitas kerja lapang dipengaruh :

a. Keadaan traktor : lama atau baru

b. Keadaan dan jenis tanah, vegetasi

c. Topografi, bentuk dan ukuran petak

d. Kecocokan alsin dengan macam pekerjaanya

e. Pola pekerjaan yang digunakaan : alfa, kontinyu, tepi, tengah sepiral, dll

Kapasitas kerja suatu alsin dibedakan menjadi dua yaitu kapasitas kerja

teoritis dan kapasitas kerja efektif. Secara matematis kapasitas lapang dapat

dihitung. Untuk kapasitas kerja efektif (Ce) dapat di hitung dengan rumus :Ce

= W . S . 10 . E Ha/jam

Untuk kapasitas kerja toritis (Ct) di hitung dengan rumus :

Ct =W . S . 10 ha/jam

Dimana :

W = leber kerja bajak E = efesiensi kerja %

S = kecepatan kerja km/dt

Page 24: sumbang mektan

24

Efesiensi kerja lapangan (E) suatu alsin dipengaruhi oleh banyaknya waktu

hilang saat pembajakan disebabkan oleh : slip, saat membelok, macet dan lebar

kerja. Secara matematis prosentase waktu yang hilang dan efesiensi kerja dapat

dihitung mengunakan rumus.

Persentase waktu hilang karena lebar kerja (L1): L1 =

W−WeW X 100 %

Persentase waktu hilang karena slip (L2) :

DN−ABDN X 100 %

Persentase waktu hilang untuk membelok (L3) :

T 1T x100%

Persentase waktu hilang karena kemacetan (L4) :

T 2T x100%

Efesiensi kerja (E) : E = (1-L1) - (1-L2) -(1-L3) -(1-L4) .100 %

Dimana :

D = diameter ban cm T1 = waktu membelo

N = putaran ban T2 = waktus macet

AB = jarak tempuh T = total waktu selama operasi

Besarnya gaya yang dipakai untuk membajak adalah luas potongan dari

tanah yang dibajak dikalikan tahanan tanah terhadap pembajakan. Sehingga

besarnya daya untuk membajak dapat dirumuskan :

Daya untuk bajak singkal (PS) :

dsxWsxdxS 175

Daya untuk bajak Rotari (PS) :

tsxWeXdxrpmxE75 x60

Page 25: sumbang mektan

25

Dimana :

d = kedalaman kerja bajak (cm)

rpm = kecepatan putar rotary

ds = draft spesipik tanah tanah

Er = efesiensi penerusan daya pada ( kg/cm2 ) rotary(denganPTO= 63%)

S = kecepatan kerja (km/jam)

Ts = torsi spesifik ( kg/cm2 )

S1 = Kecepatan kerja pembajak (m/det)

D. HASIL PENGAMATAN

1. Hand Traktor

a. Spesifikasi alsin yang digunakan :

Traktor Implemen

Jenis : Hand traktor : Singkal

Nama dagang/model : Kubota /63000 ZEVA: Niplo

Tipe :- : Pembalik

Negara pembuat : Indonesia :Indonesia

Lebar kerja teoritis implemen:- : -

b. Kondisi daerah peralihan :

Lokasi : Kebun Wedomartani

Topografi : Datar

Jenis tanah : Regosol

Kondisi tanah : Kering

Vegetasi yang ada : Kangkung, rumput

Ukuran petak :

Panjang : 15,5 - 20 m

Page 26: sumbang mektan

26

Lebar : 5 - 10 m

c. Hasil pengukurann atau perhitungan efisiensi dan kapasitas kerja

pembajakan

a. Luas lahan (ha) : 41,2 m2 (4,12x10-3 ha)

b. Diameter roda rata-rata (m) : 0,58 m

c. Total waktu operasi (jam) : 0,1 jam

d. Lebar kerja teoritis (cm) : 43 cm

e. Lebar kerja aktual rata-rata (cm) : 31 cm

f. Kedalaman kerja aktual rata-rata (cm) :11,32 cm

g. Waktu tempuh sepanjang A-B (detik) : 27,9 detik

h. Jumlah putaran roda rata-rata (A-B) : 7,9

i. Waktu hilang (detik) :

1. Belok : 80,16 detik

2. Macet : -

3. Sampel : -

j. Kecepatan kerja (m/det)

1. Teoritis : -

2. Aktual : 0,28 m/detik

k. Prosentase waktu hilang (%)

1. Lebar kerja : 27,9 %

2. Slip : -

3. Belok : 21,96 %

4. Macet/rusak : -

l. Efisiensi pembajakan (%) : 0,998899 %

m. Kapasitas kerja efektif (ha/jam) : 0,867 m2/detik

n. Daya untuk pembajakan (HP) : -

o. Kebutuhan bahan bakar (lt/ha) : 180 cc

p. Penilaian hasil pembajakan

1. Pembalikan tanah : sempurna

2. Kehancuran tanah : sempurna

3. Kemerataan hasil pembajakan : rata

Page 27: sumbang mektan

27

4. Keseragaman hasil pembajakan : seragam

5. Luas tanah tak terbajak (ha) : -

q. Pola pembajakan : tengah

2. Traktor roda 4

a. Spesifikasi alsin yang digunakan :

Traktor Implemen

Jenis : traktor mini roda 4 : Rotary plow

Nama dagang/model : Kubota : Kubota

Tipe : B6100 : Pembalik

Negara pembuat : Jepang : Jepang

Lebar kerja teoritis implemen : 1 meter

b. Kondisi daerah peralihan

Lokasi : Kebun Wedomartani

Topografi : Datar

Jenis tanah : Regosol

Kondisi tanah : Kering

Vegetasi yang ada : Kangkung, rumput

Ukuran petak :

Panjang : 14 m

Lebar : 10 m

c. Hasil pengukurann atau perhitungan efisiensi dan kapasitas kerja

pembajakan

a. Luas lahan (ha) : 140 m2 (1,4x10-2 ha)

b. Diameter roda rata-rata (m) : 0,68 m

c. Total waktu operasi (jam) : 0,26 jam

d. Lebar kerja teoritis (cm) : 105 cm

e. Lebar kerja aktual rata-rata (cm) : 74 cm

f. Kedalaman kerja aktual rata-rata (cm) : 6,1 cm

g. Waktu tempuh sepanjang A-B (detik) : 11 detik

h. Jumlah putaran roda rata-rata (A-B) : 12 putaran

Page 28: sumbang mektan

28

i. Waktu hilang (detik) :

1. Belok : 265 detik

2. Macet : -

3. Sampel : -

4. Slip : 36 detik

j. Kecepatan kerja (m/det)

1. Teoritis : -

2. Aktual : 1,27 m/detik

k. Prosentase waktu hilang (%)

1. Lebar kerja : -

2. Slip : -

3. Belok : 38,9%

4. Macet/rusak : -

l. Efisiensi pembajakan (%) : 58,77 %

m. Kapasitas kerja efektif (ha/jam) : 2,826x10-1 ha/jam

n. Daya untuk pembajakan (HP) : -

o. Kebutuhan bahan bakar (lt/ha) : 75 lt/ha

p. Penilaian hasil pembajakan

1. Pembalikan tanah : kurang sempurna

2. Kehancuran tanah : kurang sempurna

3. Kemerataan hasil pembajakan : cukup rata

4. Keseragaman hasil pembajakan : cukup seragam

5. Luas tanah tak terbajak (ha) : -

q. Pola pembajakan : tepi ke tengah

E. PEMBAHASAN

Dari data di atas, bajak yang digunakan pada praktikum ini adalah bajak

singkal dan bajak rotary. Pada bajak singkal, bagiannya meliputi mata bajak,

pisau bajak, tangkal jolnter, kolter, gandar, dan tangkal kolter. Dan untuk bajak

Page 29: sumbang mektan

29

rotary bagiannya yaitu, pisau rotary, sumbu rotary, roda pembantu dan tutup

pelindung.

Pada bajak singkal memiliki lebar kerja teoritis 43 cm dan lebar kerja actual

sebesar 31 cm serta kedalaman kerja actual sedalam 11,32 cm. pada bajak

rotary, lebar kerja teoritisnya 105 cm dan lebar kerja aktualnya yaitu 74 cm

serta kedalaman kerja aktualnya 6,1 cm. Kapasitas kerja suatu alsin dibedakan

menjadi dua yaitu kapasitas kerja teoritis dan kapasitas kerja efektif. Kapasitas

kerja teoritis adalah untuk setiap jam berapa luasan lahan yang mampu dibajak

menurut ketetapannya, sedangkan kapasitas kerja aktual yaitu setiap jam

berapa luasan yang mampu dibajak sesuai dengan apa yang ada di lapangan.

Faktor traktor berpengaruh terhada pefektifitas kerja pembajakan. Traktor mini

roda 4 lebih efektif dari pada traktor tangan dikarenakan memiliki tenaga yang

lebih besar darit raktor tangan.

F. KESIMPULAN

a. Pada praktikum ini digunakan bajak singkal yang merupakan pengolah

tanah primer, sedangkan bajak rotary merupakan pengolah tanah

sekunder karena dapat meratakan kembali tanah yang telah dibajak oleh

bajak singkal. Bagian dari bajak singkal yaitu, mata bajak, pisau bajak,

tangkal jointer, kolter, gandar, dan tangkal kolter. Dan untuk bajak

rotary bagiannya yaitu, pisau rotary, sumbu rotary, roda pembantu dan

tutup pelindung.

b. Dari data yang ada kita dapat menentukan kapasitas kerja dari bajak

singkal dengan traktor tanganya itu 0,867 m2/detik sedangkan bajak

rotary dengan traktor mini roda 4 yaitu 2,826x10-1 ha/jam. Traktor yang

digunakan dapat mempengaruhi efektifitas kerja dari bajak tersebut.

Page 30: sumbang mektan

30

G. DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2013, Test Codes and Procedure for farm mechinery : Part 1,

Part 2, Part 11, Part 12, Part 15, RNAM.

Mulyanto,H.1978. Mesin-mesin pertanian C.V Yasaguna: Jakarta.

Diunduh padatanggal 10 oktober 2012 pukul 23.30 WIB

Sukirno. 1990. Alat Alat dan Mesin Pertanian fak pertanian, UPN veteran

Yogyakarta

Page 31: sumbang mektan

31

ACARA IV

TEKNIK PENILAIAN PERFORMEN PERALATAN PENGENDALIAN

HAMA PENYAKIT

A. TUJUAN

Menentukan spesifikasi kerja dari sprayer yang meliputi lebar kerja efektif

dan debitnya.

B. ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Sprayer

2. Papan penampung beralur

3. Stop watch

4. Gelas ukur

C. LANDASAN TEORI

Sprayer adalah suatu alat yang berguna untuk memecah suatu cairan atau

larutan suspense menjadi butiran atau tetesan droplets yang ukuranya tertentu

sedang penyebaranya dapat dilakukan secarra hidrolis. Berdasarkan butiran

yang dihasilkan maka sprayer yang menggunakan bahan dari jenis cairan

dibedakan menjadi mesin pengabut, mist sprayer, sprayer.

Bagian –bagiandari sprayer dan fungsinya

a. Tangki, sebagai tempat cairan yang akan disemprotkan

b. Pompa tekan berfungsi untuk menghasilkan tekanan terhadap cairan yang akan

disemprotkan.

c. Pengaduk/agitator, untuk mengaduk bahan cairan yang akan digunakan.

d. Selang, sebagaitempat pengaliran bahan kimia dari tangki ke nozzle

e. Nozzle, sebagai tempat pembentukan cairan atau pengabutan.

f. Monometer, penunjuk tekanan cairan tangki

Page 32: sumbang mektan

32

g. Klep, penutup dan tali penyandang.

a. Pengukuran spesifik kerja sprayer

Penentuan spesifikasi kerja dari sprayer dimaksudkan agar usaha-usaha

penyemprotan dapat efektif, dan efek sisa bahan kimia yang tertinggal

sekecil-kecilnya sehingga bahaya keracunan atau pencemaran dapat

dihindari. Sebelum menggunakan sprayer perlu diadakan kalibrasi (usaha

menentukan ukuran yang sesuai), sehingga penggunaan dari sprayer sila

pangan akan mempenuhi persyaratan teknis yang ditentukan yaitu :

1. Penggunaan dosis bahan kimia yang tepat

2. Penyebaranya dapat seragam

3. Penitrasi bahan kimia yang tinggi

4. Bahan kimia dapat tahan melekat pada tanaman.

Cara penentuanlebarkerjaefektif :

1. Menyemprotkan sprayer diatas papan penampung beralur dalam jangka waktu

dan tekanan tertentu

2. Kemudian pola yang diperoleh tadi dianalisa untuk mendapatkan lebar kerja

efektifnya dengan dua cara yaitu dengan cara grafis dan statistic.

D. HASIL PENGAMATAN

a. Spesifikasi alat/ mesin :

1. Merek :Swan (SA – 14 BIG PUMP)

2. Model :Golden Gain, Knapcsack sprayer

3. Tipe :Swan

4. No seri :152877

5. Negara pembuat :Indonesia

6. Kapasitas tangki :14-16 L

7. Tipe nozzel :Penyebar, Bulat Lubang 4

8. Variansi kerja manometer : -

9. HargaSkala : -

b. Kondisi tes :

Page 33: sumbang mektan

33

1. Tinggi nozele : 40cm

2. Temperatur udara :

Wb : -

Db : -

RH : -

3. Jarak alur : 3,4cm

4. Panjang : -

c. Hasil Praktikum :

Tabel 1. Hasil pengamatan penilaian performen sprayerNo Ulangan I Ulangan II Rata - Rata

1 0 0 0

2 0 0 0

3 0 0 0

4 0 0 0

5 0 0 0

6 0 1 0,5

7 0 1,9 0.95

8 0 3,8 1,9

9 0 7 3,5

10 0 14 7

11 2,1 10 1,55

12 12 32 17

13 12 33 22,5

14 38 54 46

15 52 70 61

16 82 94 88

17

No

118

Ulangan I

107

Ulangan II

112,5

Rata-rata

18 158 144 151

19 155 150 152,5

20 157 162 159,5

Page 34: sumbang mektan

34

21 135 154 144,5

22 112 148 130

23 82 122 102

24 64 102 83

25 44 78 61

26 31 59 45

27 21 40 30,5

28 23 31 27

29 0 12 6

30 6,2 10 8.1

31 0 11 5,5

32 0 0 0

33 0 3 1,5

34 0 0 0

35 0 1,4 0,7

36 0 0 0

37 0 0 0

38 0 0 0

39 0 0 0

40 0 0 0

Rata - Rata 32,6075 41,3775 38,4513

Debit 16,3 13,76 15,03

Waktu 120 240 180

Grafik 1. Pengukuran volume sprayer

Page 35: sumbang mektan

35

0 5 10 15 20 25 30 35 400

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Keterangan: Grafik rata-rata di atas di peroleh volume terendah pada botol ke

36, 37, 38, 39, 40 dengan volume cairan 0 ml dan volume tertinggi pada botol

ke 20 dengan volume cairan 159,5 ml. Grafik rata–rata tersebut juga

menunjukan bahwa penyemprotan terbanyak berada pada botol yang di tengah.

Grafik 2.Pergeseran lebar kerja sprayer

Page 36: sumbang mektan

36

-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 450

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Botol

Volum

e

Hasil pergeseran grafik diperoleh:

Lebar kerja botol antara 1-2

Denganlebar alur 3,4 cm, maka penyelesaian:

Jarak botol = 49,5 – 29,5

= 20botol

Lebar kerja efektif = Jarak botol x Jarak alur

= 20 x 3,4

= 60,8 cm

Jadi lebar kerja efektifnya adalah 60,8 cm

Page 37: sumbang mektan

37

E. Pembahasan

Dari data perhitungan di atas, diperoleh data jarak botol sebanyak 20 botol, lebar kerja efektif sebesar 60,8 cm, volume air pada botol tertinggi sebesar 159,5 ml, volume air terkecil sebesar 0 ml, dan memiliki standart deviasi sebesar 26,1. Hal ini sesuai dengan tujuan praktikum untuk mengetahui lebar kerja efektif pada Sprayer yang digunakan dalam aplikasi penyemprotan pada acara praktikum ini. Lebar kerja juga dipengaruhi dari lubang sprayer tersebut, apabila ada sumbatan kecil pada sprayer dapat mengurangi lebar kerja sprayer tersebut. Selain itu angin juga dapat mempengaruhi lebar kerja sprayer tersebut karena angin dapat membelokan cairan yang disemprotkan.

F. Kesimpulan

Dari pembahasan dan data di atas dapat disimpulkan, diantaranya adalah :

1. Lebar kerja efektif pada praktikum ini adalah sebesar 60,8 cm

2. Untuk memenuhi persyaratan penyemprotan maksimum maka jarak

penyemprotan bolak-balik sebesar 60-20 = 40 cm.

3. Lebar kerja sprayer dipengaruhi oleh lubang output sprayer tersebut serta

angin yang berhembus kencang.

G. Daftar pustaka

Anonim 2013, Test Codes and Procedure for farm machinery part 1,Part 11, part 12, part 15 RNAM

Anonim 2013, Buku Petunjuk Praktikum Mekanisasi Pertanian, UPN Veteran Yogyakarta

Hunt,Donnel, 1973, Farm Power and Machinery Management PLu Blished by Mc Graw Hill co http://id.wikipedia.org/wiki/

.

Page 38: sumbang mektan

38

ACARA V

TEKNIK PENILAIAN UNTUK KERJA “POWER THRESER”

(ALAT MESIN PEMANEN PADI)

A. TUJUAN

1. Mengetahui komponen, fungsi dan cara pengoperasian power threser

2. Menentukan hasil kerja secara kuantitatif dan kualitatif dari power threser

B. ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Power Threser

2. Roll meter

3. Stop watch

4. Timbangan

5. Moisture tester

6. Gelas ukur

7. Padi

8. Karung

C. LANDASAN TEORI

Pemisahan biji padi dari malainya dapat dilakukan dengan berbagai cara

yaitu iles banting, pukul, perontok (threser), sedang yang banyak digunakan

yaitu jenis threser. Berdasarkan sember tenaga penggeraknya threser dibedakan

menjadi dua :

1. Pedal threser : sumber tenaga manusia.

2. Power threser : sumber tenaga motor baker (diesel, bensin).

Ditinjau dari cara pemasukan bahannya threser dibedakan menjadi dua tipe

yaitu :

1. Tipe “hold on” dalam proses perontokannya hanya malai dan batang

bagian atas yang dimasukkan ke ruang perontokan.

Page 39: sumbang mektan

39

2. Tipe “throw in” yaitu semua bahan dimasukkan ke ruang perontokan.

Performen threser diantaranya ditentukan adanya kapasitas kerja dan

efisiensi kerja dari threser. Kapasitas kerja threser (threshing capacitiy) :

kemampuan kerja threser dalam memberikan hasil persatuan waktu tertentu.

Sedangkan efisiensi perontokan (thressing efficiency) : persentase berat gabah

bersih. Beberapa istilah penting yang perlu diketahui dalam menentukan

faktor-faktor teknis dari power threser yaitu :

1. Gabah utuh : gabah yang telah dipanen dan tidak patah

2. Gabah rusak: gabah yang sebagian/seluruhnya mengalami

kerusakan/patah.

3. Jerami : pasi beserta tangkai malai yang keluar dari ruang perontok dan

telah mengalami perubahan bentuk aslinya.

4. Gabah yang tidak terontok : gabah yang lekat dari tangkai malai padi

setelah mengalami proses perontokan.

5. Nisbah gabah : perbandingan berat gabah dan berat jerami.

6. Gabah tercecer : gabah yang berterbaran disekitar power threser.

7. Gabah campuran: campuran dari gabah utuh, gabah rusak, dan benda saing

lainnya yang keluar dari lubang pengeluaran utama (out let).

8. Kemurnian gabah : persentase berat gabah terhadap gabah yang masih

kotor.

9. Rendemen (threshing recovery) : persentase berat gabah pada outlet utama

terhadap total padi yang dimasukkan selama perontokan

D. HASIL PENGAMATAN

1. Spesifikasi Thresher

a. Jenis : Power Threser

b. Merek dagang : Quick

c. Model / type : Thron

d. Negara pembuat : Indonesia

e. Mesin / motor penggerak

1. Merek / model : Honda/Motor Bensin

Page 40: sumbang mektan

40

2. Tipe / nomor seri : G-200 Honda 5,0 / G200-9307510

3. Jumlah silinder : 1

4. Volume silinder :197 cc

5. HP/RPM : 3/500

6. Bahan Bakar : Bensin

7. Kapasitas Tangki BBM : 4 liter

f. Dimensi Threser

1. Panjang : 128 cm

2. Lebar : 66 cm

3. Tinggi : 147 cm

4. Berat Tanpa Mesin : -

g. Kapasitas teoritis : -

h. Sistem pemasukan bahan : Throw in

i. Bagian-bagian threser

1. Lubang pemasukan : untuk memasukkan gabah utuh

2. Motor penggerak : sumber tenaga penggerak perontok padi

dapat berupa motor diesel, bensin atau motor listrik

3. Blower : untuk menyaring plat berlubang

4. Lubang gabah berisi/outlet utama: sebagai tempat penampungan

Page 41: sumbang mektan

41

5. Outlet lubang gabah hampa: sebagai tempat keluarnya gabah

hampa atau kotoran

6. Lubang jerami: : untuk tempat masuknya jerami

7. Pisau perontok : untuk merontokan gabah

8. Drum perontok : untuk penampung gabah

9. Belt : untuk mengencangkan agar gabah tidak

terlepas

Page 42: sumbang mektan

42

2. Keadaan Bahan :

a. Jenis tanaman : Padi

b. Varietas : IR 64

c. Kadar Air : Gabah : 19,8 %

Jerami : > 30 %

Tabel 1. Hasil pengamatan unjuk kerja power threser

KETERANGAN

  ULANGAN  

1 2 3

1. Waktu operasional ( detik ) 208 271 208,8

2. Berat padi yang dirontok ( kg ) 30 28 31,5

3. Berat gabah yang diperoleh (kg) 19 16,5 20,5

4. Berat gabah yang tidak terontok dari

semua lubang (kg) 10 10,5 0,85

5. Berat gabah yang keluar dari semua

lubang pengeluaran kecuali dari outlet

utama ( kg ) 1 1 10

6.RPM Mesin/RPM as selinder 500 500 500

7.Kebutuhan bahan bakar (Liter) 0,1 0,1 0,1

8. Kapasitas kerja ( kg/jam ) 320,29 202,26 347,06

9. Efisiensi kerja ( % ) 96,3 94,3 100

10. Rendemen ( % ) 60,85 54,17 63,9

11. Persentase kehilangan hasil ( % ) 5,5 2,8 0

12. Penilaian hasil perontokan

-. Gabah rusak 4,68 5,26 2,45

-. Gabah tidak terontok 3,7 5,7 0

-. Kemurnian gabah ( % ) 1,48 1,07 2,41

Page 43: sumbang mektan

43

Perhitungan :

Data kelompok 1

A = 30 kg

t = 3 menit 28 detik

A1 = 19 kg

A2 = 1 kg

A3 = 10kg

Sampel

a1 = 12,8 gram

a1u = 11,7 gram

a1r = 0,6 gram

a1t = 0,2 gram

a1k = 0,3 gram

a2 = 21,5 gram

a2u = 5,5 gram

a2r = 10,5 gram

a2t = 0 gram

a2k = 5,5 gram

a3 = 3,32 gram

a3u = 2,5 gram

a3r = 0,25 gram

a3t = 0,27gram

a3k = 0,3 gram

Page 44: sumbang mektan

44

1. Kapasitas Perontokan = BT

kg/jam

B ¿a 1u+a 1r

a 1 x 100 %

¿ 11,7+0,612,8

x 100 %

¿ 96,09 %

B ¿96,09100

x 19 %

¿18,257 kg

T¿ 3 menit 28 detik

¿ 208 detik = 0,057 jam

KP = BT

kg/jam

= 18,2570,057 kg/jam

= 320,29 kg/jam

2. Presentasi gabah tak terontokan = HA

X 100 %

H1 ¿ a 1ta1

x 100 %

¿0,2

12,8 x 100 %

¿1,5625 %

¿ 1,5625100

x100 %

¿0,297 kg

H2 ¿ a 2 ta2

x 100 %

Page 45: sumbang mektan

45

¿0

21,5 x 100 %

¿0 %

¿ 0100

x100 %

¿ 0 kg

H3 ¿ a 3 ta3

x 100 %

¿0,273,32

x 100 %

¿8,1325 %

¿ 8,1325100

x100 %

¿ 0,81325 kg

H¿ H1 + H2 + H3

¿ 0,297 + 0 + 0,81325

¿1,110

% Gabah tak terontok

¿ HA

X 100 %

¿ 1,110

30 X 100 %

¿ 3,7 %

3. Efisiensi perontokan

Page 46: sumbang mektan

46

¿(1− HA )x 100 %

¿(1−1,11030 ) x100 %

¿96,3 %

4. Randemen

¿ BA

x100 %

¿ 18,25730

x100 %

¿ 60,85 %

5. Kehilangan hasil

G2 ¿a 2u+a 2 r+a 2 t

a 2

¿ 5,5+10,5+021,5

¿0,74

G3 ¿a 3u+a 3 r+a 3 t

a 3

¿ 2,5+0,25+0,273,32

¿0,91

G = G2 + G3 = 0,74 + 0,91= 1,65 kg

Page 47: sumbang mektan

47

Jadi, persentase kehilangan hasilnya adalah

¿ GA

x100 %

¿ 1,6530

x100 %

¿5,5 %

6. Gabah rusak

¿ EF

x 100%

¿ 0,612,8

x100 %

¿4,6875 %

7. Kemurnian gabah

¿ MF

x100 %

¿ 1912,8

x100 %

¿ 1,48 %

E. Pembahasan

Page 48: sumbang mektan

48

Dari pengamatan diatas dapat diketahui persentase kehilangan hasilnya

5,5%, gabah rusak 4,68%, gabah tidak terontok juga 3,7% sehingga dapat

diketahui bahwa efektifitas dari power threser ini>90%. Hal ini dapat

dikatakan bahwa kinerja mesin ini baik digunakan untuk merontokan padi dan

dapat meminimalkan kehilangan gabah dibandingkan dengan cara perontokan

secara manual. Faktor yang mempengaruhi kinerja dari mesin ini yang adalah

motor penggerak mesin tersebut, karena motor penggerak meggerakan pisau

perontok serta blower yang dapat mempengaruhi efektifitas perontokan gabah.

F. Kesimpulan

1. Komponen-komponen dari power threser meliputi : Lubang pemasukan,

motor penggerak, blower, lubang gabah berisi/outlet utama, outlet lubang

gabah hampa, lubang jerami, pisau perontok, drum perontok, dan belt. Cara

pengoperasian power threser yang pertama nyalakan mesin penggerak, lalu

masukkan padi pada lubang pemasukan, dan mesin akan bekerja dengan

sendirinya, jika sudah selesai matikan mesin.

2. Dari praktikum di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa power threser

tersebut kinerjanya sangat bagus, dari segi kuantitatif maupun kualitatif

kinerja mesin tersebut sangat efektif. Hal tersebut di karenakan efektif kerja

mesin tersebut>90%.

G. DaftarPustaka

Anonim 2013, http://id.wikipedia.org/wiki/(17 Oktober 2012)

Anonim 2013, Buku Petunjuk Praktikum Mekanisasi Pertanian, UPN

Veteran Yogyakarta.

ACARA VI

Page 49: sumbang mektan

49

TEKNIK PENILAIAN KARAKTERISTIK KERJA POMPA AIR UNTUK

PENGAIRAN

A. TUJUAN

1. Mengetahui komponen–komponen dari mesin pompa, fungsi, dan cara

pengoperasian.

2. Menentukan karakteristik kerja pompa air

B. ALAT YANG DtchIGUNAKAN

a. Mesin pompa air

b. Stop watch

c. Roll meter

d. Penampung air

C. LANDASAN TEORI

Menurut sumber tenaga penggerakya pompa air untuk pengairan dapat

digerakkan dengan tenaga manusia, motor, dan tenaga alam lainnya. Saat ini

yang paling banyak di kembangkan adalah pompa air dengan tenaga motor.

Pompa ini ada beberapa tipe yaitu: Pompa sentri fugal, axia, torak, pluyer. Dari

keempat tipe tersebut yang banyak digunakan adalah tipe sentrifugal karena

tenaga tekanannya cukup kuat sehingga dapat menaikka air yang cukup

tinggi.Penentuan debit dan efisiensi dapat dihitung sebagi berikut :

1. Debit pompa (Q) = Output air yangdihasilkan pompa persatuan waktu.(1/det

atau m3/jam)

2. WHP =QxH/76, dimana whp = water horse power (Hp)

Q=debit pompa ( Liter/detik)

H=tinggi pemompaan (meter)

Atau WHP= QxH/273, dimana Q = debit pompa (m3/jam)

Atau WHP= QxH/273, dimana Q = debit pompa (m3/jam)

Page 50: sumbang mektan

50

3. BHP = Qxh/273n, dimana “n”= rpm pompa

4. Ep = WHP/BHPx 100% dimana Ep = efisien pompa (%)

Pompa sentrifugal adalah pompa yang paling umum digunakan. Suatu unit

tenaga (power) terdiri atas suatu motor elektrik yang mendorong tangkai

pompa sehingga menyebabkan impeller berotasi. Baling-baling pada impeller

langsung mengalirkan air dan membantu memberikan energi. Rotasi impeller

menyebabkan setiap partikel pada permukaan impeller berakselerasi keluar

sehingga menyebabkan suatu tenaga sentrifugal. Jika inlet dan lubang pompa

diisi dengan air, air bergerak keluar pada tekanan impeller yang rendah pada

pusat impeller menyebabkan air keluar tertarik menuju inlet. Rotasi impeller

memberikan suatu kecepatan air tinggi pada bagian perifer (tepi) impeller.

Pada saat air meninggalkan impeller kecepatan agak berkurang dan kecepatan

dinamik kepala diubah menjadi suatu tekanan kepala statis. Jadi perubahan

tekanan dari inlet menjadi outlet pada pompa sentrifugal adalah tergantung dari

ciri-ciri pompa. Tekanan outlet merupakan fungsi dari tekanan inlet dan ciri-

ciri pompa.

D. HASIL PENGAMATAN

Page 51: sumbang mektan

51

Spesifikasi teknis pompa air :

1. Pompa air :

a. Jenis : Pompa Sentrifugal

b. Tipe atau model : SHE 50X

c. Nama dagang : Oriental Keshin

d. Diameter pipa

1. Inlet : 50 mm 2 inchi

2. Out let : 50 mm 2 inchi

3. Debit teoritis: 370 L/menit

2. Mesin penggerak :

a. Jenis : Motor Bensin

b. Tipe atau model : Honda GX 110

c. Daya/RPM : 2,7 ps pada putaran 3600 rpm

Tabel 1. Hasil pengamatan efisiensi pompa air

Ulangan

Tinggi

hisap

(m)

Tinggi

tekan

(m)

Total

head

(m)

Debit

(L/dtk)

Efesiensi

pompa

1 1,5 3,5 5 4,68 1390,8

2 1,5 2,5 4 4,78 1398,08

3 1,5 1,5 3 4,78 1357,3

Rerata 1,5 2,5 4 4,74 1379,6

NB : Q teoritis = 370 L/mnt

Diketahui :

Page 52: sumbang mektan

52

c = d = s

r = 55 : 2 = 27,5

¿ 250m

x 1mst

60 detik = 4,17 liter/detik

V = 3,14 x 27,52 x 87 = 206597,38 cm 3 = 206,51cm

Efisiensi

5 m = 58

4,17 X 100%

= 1390,8 %

3,5 m = 58,34,17

X 100%

= 1398,08 %

2 m = 56,64,17

X 100%

= 1357,3 %

Grafik 1.Perbandinganantara debit dengan total head

Page 53: sumbang mektan

53

1.5 2.5 3.54.62

4.64

4.66

4.68

4.7

4.72

4.74

4.76

4.78

4.8

debitdebit

total head

E. PEMBAHASAN

Dari grafik diatas, diperoleh bahwa pada ketinggian 2 meter di dasar

permukaan debit yang dihasilkan sebesar 5,45 L/dtk, pada ketinggian 3,5 meter

diperoleh debit sebesar 4,98 sedangkan pada ketinggian 5 meter di dasar

permukaan diperoleh debit sebesar 4,76. Hal ini sesuai dengan teori yang ada

bahwa semakin tinggi selang maka debit air semakin rendah apabila daya

hisapnya tetap, hal ini dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk pengisian di

tempat tinggi lebih lama dbandingkan di tempat rendah. Tetapi pada praktikum

ini kemungkinan ada kesalahan pada penghitungan waktu atau mungkin ada

kesalahan pada selang yang sempat bocor. Dari grafik yang ada di atas, dapat

diketahui semakin tinggi total head-nya kemampuan pompa untuk menghisap

air berkurang. Hal ini disebabkan semakin tinggi selang dari pompa itu d

angkat ke atas, semakin sulit air untuk di alirkan. Karena gaya gravitasi

mempengaruhi tekanan pompa.

F. KESIMPULAN

Page 54: sumbang mektan

54

1. Efisiensi kerja pompa pada praktikum ini sebesar 13,82%

2. Pengairan yang baik pada ketinggian 2 meter di dasar permukaan karena

debit yang diperoleh tinggi.

3. Kerja pompa sudah termasuk sesuai dengan semestinya sesuai dengan

standar fungsi dari pompa tersebut.

G. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Test Codes and Procedure for farm machinery part 1,Part 11, part 12,

part 15 RNAM

Hunt,Donnel, 1973, Farm Power and Machinery Management PLu Blished by

Mc Graw Hill co