kata mutiara ra kartini

7

Click here to load reader

Upload: ethe-carol

Post on 12-Apr-2016

12 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

KATA MUTIARA

TRANSCRIPT

Page 1: Kata Mutiara RA Kartini

Kata Mutiara R.A Kartini Yang Abadi

The storycontent begins

Kata Mutiara R.A Kartini

R.A Kartini (1879 – 1904) adalah salah seeorang pahlawan wanita yang

paling dikenang di Indonesia karena jasa mulianya akan perjuangan dan

cita – citanya dalam memajukan derajat wanita pribumi yang berada

dalam taraf yang rendah pada masa itu. Meskipun hanya mengenyam

pendidikan formal hingga usia 12 tahun, R.A Kartini banyak belajar ilmu

pengetahuan, sosial dan kebudayaan melalui kebiasaannya membaca

buku dan surat kabar pada masa itu. Melalui kebiasaannya tersebut

(ditambah dengan kemampuannya berbahasa Belanda) membuat R.A

Kartini turut aktif dalam korespondensi dengan menyumbangkan ide

pikiran, opini melalui surat kabar lokal yang sebagian besar masih

berbahasa Belanda pada masa itu.

Persahabatannya dengan wanita Belanda bernama Rosa Abendanon

membuat R.A Kartini terinspirasi dengan kemajuan berpikir wanita eropa

pada masa itu. Hal inilah yang mendorong R.A Kartini memulai mimpinya

Page 2: Kata Mutiara RA Kartini

untuk memajukan dan memperjuangkan hak dan emantisipasi wanita

pada masa itu dengan mendirikan sekolah khusus wanita. R.A Kartini

meninggal dalam usia yang sangat muda, yaitu 25 tahun, beberapa hari

setelah melahirkan anak pertamanya.

Beberapa kutipan kata mutiara Kartini dan Kata Bijak R.A Kartini berikut

merupakan hasil pemikiran dan karya tulisnya yang dikumpulkan dari

surat – surat Kartini dengan teman korespondensi maupun artikel yang

ditulisnya di surat kabar. Berikut adalah kumpulan Kata Mutiara R.A

Kartini yang abadi.

Kata Mutiara R.A Kartini Yang Abadi

“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu –

satunya hal yang benar – benar dapat menjatuhkanmu

adalah sikapmu sendiri.”

“Saat membicarakan org lain Anda boleh saja

menambahkan bumbu, tapi pastikan bumbu yg baik.”

“Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain

menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama

wajah yang kita cintai.”

“Jangan mengeluhkan hal – hal buruk yang datang dalam

hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah

yang membiarkannya datang.”

“Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah

Page 3: Kata Mutiara RA Kartini

selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi,

apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya

kejam.”

“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata

yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan

membawa aku melintasi gunung keberatan dan

kesusahan. Kata “Aku tiada dapat!” melenyapkan rasa

berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah

mendaki puncak gunung.”

“Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan,

pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup

lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.”

“Lebih banyak kita maklum, lebih kurang rasa dendam

dalam hati kita. Semakin adil pertimbangan kita dan

semakin kokoh dasar rasa kasih sayang. Tiada

mendendam, itulah bahagia.”

“Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau

sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau

tolong orang lain.”

“Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu

Page 4: Kata Mutiara RA Kartini

sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.”

“Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin

mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena

kamu selangkah lagi untuk menang.”

“Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan

itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati

dengan rasa berbahagia, karena jalannya sudah terbuka

dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang

menuju ke tempat perempuan Bumiputra merdeka dan

berdiri sendiri.”

“Tak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tak

akan pernah bisa menyangkal apa yang kamu rasa. Jika

kamu memang berharga di mata seseorang, tak ada

alasan baginya untuk mencari seorang yang lebih baik

darimu.”

“Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti 2 orang

berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling

menyakiti.”

“Tetapi sekarang ini, kami tiada mencari penglipur hati

pada manusia. Kami berpegangan teguh-teguh pada

tangan-Nya. Maka hari gelap gulita pun menjadi terang,

Page 5: Kata Mutiara RA Kartini

dan angin ribut pun menjadi sepoi-sepoi.”

“Adakah yang lebih hina, daripada bergantung kepada

orang lain?”

“Salah satu daripada cita – cita yang hendak kusebarkan

ialah: Hormatilah segala yang hidup, hak-haknya,

perasaannya, baik tidak terpaksa baik pun karena

terpaksa. Haruslah juga segan menyakiti mahkluk lain,

sedikitpun jangan sampai menyakitinya. Segenap cita –

citanya kita hendaklah menjaga sedapat – dapat yang kita

usahakan.  Supaya semasa mahkluk itu terhindar dari

penderitaan, dan dengan jalan demikian menolong

memperbagus hidupnya: Dan lagi ada pula suatu

kewajiban yang tinggi murni, yaitu “terima kasih”

namanya.”

“Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang

tumbuh. Demikianlah pula dalam hidup manusia. Karena

ada angan – angan muda mati, kadang – kadang timbullah

angan – angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh

menjadikannya buah.”

Page 6: Kata Mutiara RA Kartini

“Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan

paling suci ialah Kasih Sayang. Dan untuk dapat hidup

menurut perintah luhur ini, haruskah seorang mutlak

menjadi Kristen? Orang Buddha, Brahma, Yahudi, Islam,

bahkan orang kafir pun dapat hidup dengan kasih sayang

yang murni.” (dalam salah satu kalimat isi suratnya

kepada sahabatnya Ny. Abendanon di Belanda, tahun

1902)

“Habis gelap terbitlah terang”