kasus k3

16
http://www.merdeka.com/peristiwa/bandul-pemberat-lift-lepas-2- pekerja-proyek-hotel-alila-tewas.html Merdeka.com - Kecelakaan terjadi di proyek pembangunan Hotel Alila, Sudirman Center Business District (SCBD), Jakarta Selatan. Dua pekerja tewas dalam peristiwa nahas ini. "Yang terjatuh dua orang, diduga karena ornamen lepas bandul," kata Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, Indra Siregar kepada wartawan di lokasi kejadian, Jakarta, Jumat (26/9). Indra menceritakan, kecelakaan bermula saat dua pekerja menggunakan lift. Tiba-tiba terjadi gangguan hingga bandul pemberat lift lepas. Bandul yang lepas mengenai gedung Equality yang berada dekat dengan lokasi proyek. Polisi masih mendalami kasus kecelakaan pekerja ini. Untuk keperluan penyidikan, polisi juga mengorek informasi dari messenger voice, atau alat komunikasi yang dipakai korban. Kedua korban sekarang dibawa ke RS Mintoharjo, Jalan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Saksi mata di lokasi menjelaskan saat kejadian, dirinya melihat kabel lift yang digunakan kedua pekerja bermasalah. "Ada kabel yang kelilit," kata saksi mata yang enggan disebut nama.

Upload: lussya-setya-dewi

Post on 13-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

contoh contoh kasus k3 konstruksi

TRANSCRIPT

http://www.merdeka.com/peristiwa/bandul-pemberat-lift-lepas-2-pekerja-proyek-hotel-alila-tewas.htmlMerdeka.com -Kecelakaan terjadi di proyek pembangunan Hotel Alila, Sudirman Center Business District (SCBD),JakartaSelatan. Dua pekerja tewas dalam peristiwa nahas ini.

"Yang terjatuh dua orang, diduga karena ornamen lepas bandul," kata Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, Indra Siregar kepada wartawan di lokasi kejadian, Jakarta, Jumat (26/9).

Indra menceritakan, kecelakaan bermula saat dua pekerja menggunakan lift. Tiba-tiba terjadi gangguan hingga bandul pemberat lift lepas. Bandul yang lepas mengenai gedung Equality yang berada dekat dengan lokasi proyek.

Polisi masih mendalami kasus kecelakaan pekerja ini. Untuk keperluan penyidikan, polisi juga mengorek informasi dari messenger voice, atau alat komunikasi yang dipakai korban.

Kedua korban sekarang dibawa ke RS Mintoharjo, Jalan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Saksi mata di lokasi menjelaskan saat kejadian, dirinya melihat kabel lift yang digunakan kedua pekerja bermasalah.

"Ada kabel yang kelilit," kata saksi mata yang enggan disebut nama.

http://www.merdeka.com/peristiwa/kecelakaan-kerja-di-proyek-gedung-lkpp-satu-tewas.htmlMerdeka.com -Kecelakaan kerja terjadi di proyek Gedung Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), di kawasan Rasuna Epicentrum,JakartaSelatan. Dalam kejadian itu, satu pekerja tewas akibat tertimpa lengan konstruksi tower crane yang jatuh.

Menurut keterangan saksi di dekat lokasi proyek, Yansen, insiden itu terjadi pukul 10.30 WIB. Menurut dia, saat tower crane itu sedang dibongkar karena sudah selesai digunakan.

"Enggak tahu kenapa, tahu-tahu konstruksi crane-nya jatuh. Korban ada tiga orang. Satu tewas tertimpa, dua cedera," kata Yansen kepada awak media di lokasi kejadian, Jakarta, Rabu (1/10).

Menurut dia, saat kejadian dua operator mesin itu juga melompat guna menyelamatkan diri. Sementara, dua pekerja cedera jatuh terseret lengan crane itu saat mereka sedang mengerjakan dinding. Tetapi, saat pihak kontraktor Waskita Karya di lokasi hendak dikonfirmasi, mereka menolak memberikan keterangan. Mereka juga bungkam saat ditanya ihwal lokasi tempat para pekerja dirawat.

Dari pantauan, setelah kejadian tidak nampak kegiatan di proyek gedung berlantai 13 model limas itu. Hanya bekas kecelakaan terlihat jelas. Yakni lengan crane yang melintang hingga ke lokasi proyek Gedung Pertamina dan GedungANTV. Sebagian steger juga nampak rusak tersapu bagian crane itu. Proses pembongkaran crane pun terhenti.

Lengan crane itu juga menimpa tembok dan sebagian wilayah parkir GedungANTV, persis di sebelahnya. Beruntung saat kejadian, seorang pesuruh yang sedang beristirahat lari menyelamatkan diri menghindari lengan crane itu. Tetapi sayang, sepuluh sepeda motor yang sedang parkir hancur tertimpa lengan seberat kurang lebih 12 ton itu.

"Untung di belakang lagi sepi. Cuma motor saja pada kena. Katanya mau diganti full," kata seorang petugas keamanan gedung ANTV yang motornya ikut tertimpa.

Kecelakaan Kerja di Proyek Manhattan Square Cilandak, 5 Orang TewasSelasa, 12 Februari 2013 14:57 WIB

Tribunnews/Bahri KurniawanLokasi kecelakaan kerja di proyek Manhattan Square, Cilandak, Jakarta SelatanTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kecelakaan kerja terjadi di proyek pembangunan The Manhattan Square yang terletak di Jalan TB Simatupang Kav I.S Cilandak Timur, Pasming, Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2013).Menurut seorang pekerja proyek yang enggan disebutkan namanya, musibah itu terjadi saat salah seorang korban terperosok jatuh kedalam lubang septic tank yang berada di basement 3 sekitar pukul 10.30 WIB siang tadi.Melihat temannya terjatuh pekerja lainnya kemudian berusaha menolong korban dan masuk ke dalam septic tank. Namun yang terjadi si penolong justru jatuh pingsan kemungkinan akibat kekurangan oksigen, sehingga justru jumlah korban jadi bertambah."Jadi satu orang terperosok jatuh terus enam orang lagi mau nolongin tapi malah pingsan," ujar pekerja yang tidak mau disebutkan namanya itu saat ditemui di lokasi kejadian.Menurutnya, lubang septic tank tersebut belum terpakai dan memiliki kedalaman sekitar 4 meter.Dari data yang berhasil dihimpun akibat insiden tersebut lima orang pekerja tewas dalam insiden tersebut. Kelima korban tewas tersebut adalah Cecep cahyana (30), Joko (tidak ada KTP), Jimjim, Muhammad Saiku, dan Ahmad Samsudin.Sementara dua orang berada dalam keadaan kritis atas nama Masudi (29) dan Sutaryo Alias Haerudin (37). Korban tewas dibawa ke RS Marinir Cilandak KKO dan 2 orang yang kritis dirawat di RS Minto Hardjo.http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/02/12/kecelakaan-kerja-di-proyek-manhattan-square-cilandak-5-orang-tewas

Tiga Pekerja Tewas, Proyek Hotel di Demangan Dihentikan Sementarahttp://jogja.tribunnews.com/2014/11/05/tiga-pekerja-tewas-proyek-hotel-di-demangan-dihentikan-sementaraRabu, 5 November 2014 07:06 WIB

Facebook/Sie Isnady/Info Cegatan JogjaKecelakaan kerja terjadi di sebuah lokasi proyek pembangunan di Jalan Oerip Soemohardjo sekitar depan bioskop XXI, Senin (3/11/2014).Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor MahrizalTRIBUNJOGJA.COM, YOGYA -Polresta Yogyakarta masih menyelidiki kecelakaan maut yang mengakibatkan tiga pekerja bangunan meninggal dunia pada Senin (3/11/2014), di proyek hotel baru Jalan Urip Sumoharjo 147, Gondokusuman. Sejauh ini tujuh orang saksi sudah diperiksa.Kapolsekta Yogyakarta, Kombes Pol, Slamet Santoso mengatakan selain saksi yang berada di lokasi kejadian, penyidik juga akan meminta keterangan dari pimpinan proyek."Polisi memanggil pihak-pihak yang bertanggungjawab yakni pimpinan proyek. Dari situ akan kami gali kenapa kecelakaan itu bisa terjadi, bagaimana seharusnya, apa sudah kompeten atau ada kelalaian," ujar Kapolres, Selasa (4/11/2014).Menurut Kapolres insiden ini membuat proyek dihentikan sementara. Tujuh orang saksi yang sudah diperiksa, yakni mereka terdiri dari penanggungjawab proyek, mandor, serta para pekerja bangunan yang ada di tempat kejadian perkara.Polisi belum dapat menentukan tersangka dalam kecelakaan ini. Kepolisian masih terus menambah bukti dari lokasi kejadian. Hingga saat ini lokasi kecelakaan masih diberi garis polisi dan menunggu pemeriksaan lebih lanjut.Kasus ini masih dalam penyelidikan. Jika perusahaan kontraktor terbukti melakukan kelalaian sesuai UU Ketenagakerjaan maka dijerat Pasal 359 KUHP. "Ada tidaknya unsur kelalaian ini masih kita dalami, proses penyelidikan belum selesai," jelasnya.Laporan Polsekta Gondokusuman, ketiga jenazah korban yakni, Kharis (40), warga Demak, Jawa Tengah, Kodri (40), warga Kalisari, Jombor, Salatiga, Jawa Tengah; dan Soleh (39), warga Brankas, Demak, Jawa Tengah, sudah dibawa keluarganya untuk dimakamkan.Ketiga korban tewas setelah tertimbun tanah sedalam sekitar dua meter saat menggali lubang calon basement hotel. Tebing tanah disisi utara, tiba-tiba longsor dan menimpa enam pekerja, tiga diantaranya tewas tertimbun tanah.Menurut Wardi, salah satu pekerja yang menyaksikan kecelakaan maut tersebut, peristiwa berlangsung secara tiba-tiba. "Kejadiannya begitu cepat, mereka tidak sempat menghindar sehingga tanah langsung mengubur mereka, ujarnya.

Dua pekerja pembangunan vila tewas tertimbun longsorMinggu, 9 November 2014 17:49 WIB| 3.827 ViewsPewarta:Laily Rahmawati... ada unsur kelalaian sehingga menyebabkan kecelakaan kerja dan menewaskan para pekerjanya... " Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Dua orang pekerja proyek pembangunan vila tewas tertimbun material longsor di Kampung Ciburial, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Kepala Polsek Cisarua, Komisaris Polisi Musimin, menyebutkan peristiwa itu sekitar pukul 10.15 WIB. Kedua korban tertimbun material longsor tebing saat hendak membuat pondasi bangunan vila pribadi milik Nurah Suryadi.

"Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Mereka adalah Adjat S (35) dan Endang (42) tahun, merupakan warga setempat," kata Kompol Musimin.

Selain menewaskan dua orang pekerja, longsor juga melukai dua orang pekerja lainnya yakni Hendi (27) dan Danang (37) keduanya warga Cianjur. Sementara itu, 14 orang pekerja lainnya berhasil selamat.

Kompol Musimin menjelaskan kronologi kejadian terjadi saat keempat korban bertugas memasang pondasi. Secara tiba-tiba terjadi longsor tebing setinggi lima meter dan menimbun keempat pekerja.

Sementara itu, ke 14 pekerja lainnya yang memiliki tugas berbeda-beda langsung melakukan evakuasi terhadap keempat pekerja yang tertimbun longsor bersama Kepala Desa, anggota Babinsa dan Polsek Cisarua.

Evakuasi korban dilakukan selama kurang lebih 30 menit, dua orang berhasil selamat dari longsor, sedangkan dua korban lainnya karena tertimbun longsor cukup dalam ditemukan dalam kondiri kritis.

"Diduga karena kehabisan oksigen, keduanya meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit paru Cisarua," kata Musimin.

Saat ini petugas masih memeriksa sejumlah saksi terkait peristiwa, mereka yang diperiksa di antaranya pekerja dan juga mandor proyek bangunan vila tersebut.

Menurut Musimin, ada unsur kelalaian sehingga menyebabkan kecelakaan kerja dan menewaskan para pekerjanya. Apalagi kawasan itu termasuk rawan longsor. Diduga longsor terjadi akibat sisa hujan yang terjadi Sabtu malam.

"Posisi bangunan vila berada di pinggir tebing yang di atasnya ada jalan, tebing longsor sekitar satu meter. Material terdiri dari batu, tanah dan pasir. Harusnya ada pengaman kerja oleh mandor untuk melindungi orang-orangnya," kata Kompol Musimin.

Terkait apakah bangunan vila tersebut memiliki izin, Kompol Musimin mengatakan pihaknya tidak memiliki hak untuk memproses izin sehingga akan berkoordinasi dengan Satpol PP terkait apakah pembangunan vila pribadi seluas kurang dari 150 meter persegi milik Suryadi warga Cianjur tersebut.Editor:Ade Marboenhttp://www.antaranews.com/berita/463308/dua-pekerja-pembangunan-vila-tewas-tertimbun-longsor

WonosoboBenerin Atap Rumah, Kesetrum Tewase-wonosobo Para penggendara yang melintas di Jalan Honggoderpo, kemarin (10/1) geger. Ini menyusul kejadian, salah seorang tukang kayu bernama Gunadi Prianto,38, warga Desa Guntur Madu RT1 RW 6 Kecamatan Mojotengah kesetrum. Akibat kejadian ini, korban tewas saat tengah memperbaiki atap bangunan milik Toko oleh-oleh Cendawan Mas.Sebelum kesetrum Gunadi Prianto,38, warga Desa Guntur Madu RT1 RW 6 Kecamatan Mojotengah dan Sofar, 35, warga Kemiri, Bumirejo Kecamatan Watumalang, sejak pukul 09.00 WIB tengah memperbiki atap bangunan Toko Oleh-oleh Cendawan Mas yang bocor. Sekitar pukul 13.30 WIB, tiba-tiba Gunadi yang berada diatap rumah kesetrum.Dengan kejadian ini, Sofar sempat berupaya menolong, namun gagal. Karena saat akan didekati tubuh Gunadi sudah dililit energi listrik kemudian terjatuh diatas seng. Tak begitu lama, tubuh Petugas Polres Wonosobo berupaya menyelamatkan, Gunadi berhasil diturunkan dari atap bangunan dalam kondisi kritis. Sampai di RSUD Setjonegoro korban sudah tewas. Tadi saat kami turunkan dari atap rumah masih dalam kondisi hidup, saat perjalanan juga masih hidup, namun begitu masuk RSUD meninggal, kata salah seorang Petugas Polres Wonosobo yang mengusung korban.Akibat kejadian ini, tubuh korban Gunadi mengalami luka parah. Celana dan baju yang dikenakan terbakar ,demikian pada bagian kaki, tangan dan dada korban hampir semua bagian hangus akibat dililit aliran listrik. Oleh pihak RSUD korban langsung dibawa ke kamar Jenazah.Ismaun, 47, pemilik Toko Cendawan Mas mengatakan, bahwa Gunadi dan Sopar merupakan tukang kayu yang tengah bekerja untuk memperbaiki atap bangunan tokonya yang bocor. Keduanya mulai kerja sejak kemarin pagi.Saya memang meminta tolong kepada Gun dan Sopar untuk memperbaiki seng toko karena bocor,katanya.Namun, kata dia, siang hari dia mendapatkan laporan bahwa tukang yang tengah memperbaiki seng kesetrum. saya pagi sempat menunggui, siang saya tinggal karena ada urusan lain,katanya.Ismaun menyebutkan, pihaknya tidak tahu pasti darimana aliran listrik yang membuat Gunadi kesetrum. Karena diatap bangunan tokonya tidak ada tiang listrik.Saya belum tahu kabelnya darimana yang bikin kesetrum,ujarnya.Kapolres Wonosobo AKBP Adi Wibowo melalui Kasubag Humas mengatakan, sejumlah petugas Polres Wonosobo sudah diturunkan ke lokasi untuk menyelidiki kejadian ini. kami belum bisa memastikan aliran listrik darimana. Petugas kami masih melakukan penyelidikan di lokasi,katanya.(rase)

https://www.flickr.com/photos/ewonosobo/8371288289/

Bulldozer. 2014 Merdeka.com

Berita Terkait Tertimpa truk molen, pekerja proyek bangunan asal Pati tewas Niat cek alat vacuum, pekerja di Mojokerto malah tewas tersedot Lift di gedung 10 lantai Pemkot Bekasi rentan macet

Merdeka.com -Seorang operator bulldozer tewas tertimpa alat berat tersebut usai mencoba menaikannya ke truk. Peristiwa yang terjadi pada Minggu (17/8) tersebut terjadi setelah korban baru saja bertugas meratakan tanah di halaman Pondok Pesantren Al Amanah Al Gontory, Kampung Perigi RT 03/05 Kelurahan Perigi Baru, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang bernama Hadiono (47) itu didampingi rekannya bernama Sai Bin Jari (37) sekira pukul 23.30 WIB. Bulldozer yang direncanakan akan kembali ke pool itu tiba-tiba saja terjungkal ketika akan naik ke dalam truk. Saksi mata di lokasi mengatakan, roda sebelah kiri bulldozer ada yang tersangkut, sehingga tidak naik ke atas kayu penyanggah yang menghubungkan ke atas truk.

Buldozer pun oleng ke kiri, dan akhirnya terjatuh. Namun, korban rupanya sudah meloncat, tetapi nahas, bulldozer tetap yang hendak naikan ke atas truk tetap menimpanya. Tak butuh waktu lama, tubuh pria asal Banyumas Jawa Tengah itu langsung tak bergerak, akibat Leher korban terkena atap bulldozer.

Sementara itu, Sa'i panik melihat kawannya tertimpa bulldozer dan langsung memanggil pihak Pondok Pesantren untuk meminta pertolongan. Namun, nyawa korban sudah tak tertolong. Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bahtiar Alponso mengatakan, pihaknya sudah mengetahui laporan tersebut.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, bulldozer menimpa sang sopir saat akan dinaikkan ke dalam truk. "Keduanya berniat mengangkut bulldozer ke atas truk pengangkut. Sai ini mengarahkan truk, sedangkan korban mengoperasikan bulldozer untuk naik," ungkapnya, Senin (18/8).

Pekerja proyek tewas terjatuh dari lantai 15 Tunjungan Plaza SurabayaMinggu, 19 Oktober 2014 22:26 WIB (5 months yang lalu)Editor:Mohammad Ridwan

0Google +001

(Foto: Ilustrasi)Korban tewas

LENSAINDONESIA.COM:Seorang wakil mandor (pengawas) proyek terjatuh dari lantai 15 mall Tunjungan Plaza 5 Jl Embong Malang, Surabaya, Minggu (19/10/2014) siang.Korban adalah Daryono (35) pekerja proyek pengembang mall itu pun tewas seketika setelah jatuh dari lantai 15 ke lantai 9.Baca juga:Kosong, jabatan Kanit Reskrim lima Polsek jajaran Polrestabes SurabayadanBuronan Kejati Maluku disergap di Tunjungan Plasa

Masih kata Akhyar, di lantai 15 korban bersama Agus Suhono, wakil mandor proyek lainnya. Tetapi Agus terlebih dulu turun melalui life satunya, sedangkan korban masih menunggu life lainnya terbuka. Tapi, begitu Agus sampai di lantai 9 dan keluar life, terdengar keras suara benda jatuh. Setelah dilihat, ternyata korban jatuh.

Dimana kepalanya pecah tepatnya pada tengkorak sisi kiri, rahang sebelah kiri sobek dan hancur akibat tertusuk besi saat jatuh. Termasuk kedua kaki dan tangan kanan patah hingga tulang siku keluar. Diduga karena mengenai beton saat jatuh, kata petugas di kamar jenasah.