skripsi k3
TRANSCRIPT
PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PADA CV. SAHABAT DI KLATEN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Jurusan Ekonomi Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam
Oleh :
Wahyu Ratna Sulistyarini
NIM: 30.02.1.5.038
Program Studi MANAJEMEN SYARIAH
STAIN SURAKARTA
JURUSAN EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
SURAKARTA 2006
MARITA KUSUMA WARDANI, SE DOSEN JURUSAN EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA NOTA DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI Hal : Pengesahan Proposal Penelitian Lampiran : 4 Eksemplar Kepada Yth. Ketua Jurusan Ekonomi Islam STAIN Surakarta Di Surakarta Assalamu’alaikum Wr Wb. Setelah membaca, meneliti, mengkoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap proposal penelitian saudara : Nama : Wahyu Ratna Sulistyarini Nim : 30.02.1.5.038 Program Studi : Manajemen Syari’ah Judul : Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada CV Sahabat Klaten. Dengan ini kami menilai proposal tersebut dapat disetujui untuk diajukan pada Seminar Proposal di Jurusan Ekonomi Islam STAIN Surakarta. Wassalamu’alaikum Wr Wb. Surakarta, ……Juli 2006 Dosen Pembimbing Skripsi ( DPS ) Marita Kusuma Wardani, SE
PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PADA CV SAHABAT DI KLATEN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam
Disusun Oleh :
WAHYU RATNA SULISTYARINI
NIM. 30.02.1.5.038
Surakarta, ….. Agustus 2006
Oleh :
Dosen Pembimbing Skripsi
Marita Kusuma Wardani, SE NIP: 150314657
PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PADA CV SAHABAT DI KLATEN
Disusun Oleh :
WAHYU RATNA SULISTYARINI NIM. 30.02.1.5.038
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta,
Pada hari Sabtu , 12 Agustus 2006 Dan dinyatakan telah memenuhi persyarakat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Islam
Surakarta,12 Agustus 2006
Mengetahui
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
H.Sholahudin Sirizar, MA Septin Puji Astuti, S.si.M.T
NIP: 150327129 NIP:150370257
Penguji I Penguji II
M.Rahmawan Arifin, Msi Fitri Wulandari, SE, Msi
NIP: 150318645 NIP: 150291030
PJS Ketua Jurusan Ekonomi Islam
STAIN Surakarta
Dra.Hj.Tasnim Muhamad, M.Ag
NIP: 150201335
MOTTO HIDUP
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka
apabila kamu selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada Allahlah
hendaknya kamu berharap”.
( QS. ALAM NASYRAH AYAT 6-8)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini untuk :Kupersembahkan karyaku ini untuk :Kupersembahkan karyaku ini untuk :Kupersembahkan karyaku ini untuk :
Bapak , Ibu dan AdikkuBapak , Ibu dan AdikkuBapak , Ibu dan AdikkuBapak , Ibu dan Adikku
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap
Produktivitas Karyawan Pada CV SAHABAT di Klaten”. Skripsi ini disusun untuk
menyelesaikan Stusi Jenjang Strata 1 (S1) Program Studi Manajemen Syariah di
Jurusan Ekonomi Islam STAIN Surakarta.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran, waktu, tenaga
dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. DR. H. Nasruddin Baidan, selaku Ketua STAIN Surakarta.
2. Ibu Dra. Hj. Tasnim Muhammad, MA.g, selaku Pejabat Sementara ketua
Jurusan Ekonomi Islam.
3. Ibu Marita Kusuma Wardani, SE sebagai pembimbing Skripsi.
4. Ibu Fitri Wulandari, SE, Msi sebagai wali studi.
5. Bapak M Ivan Rahmawan, Msi sebagai Dosen yang selalu memberikan
semangat kepada mahasiswa. Bapak H. Suranto sebagai pimpinan CV
Sahabat di Klaten yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
6. Bapak Agus dan Bapak Budi sebagai pembimbing penelitian di CV Sahabat
di Klaten.
7. Kakak-ku yang tidak henti-hentinya mendoakan dan memberikan dukungan.
8. Temanku Fatma yang selalu mengantarkanku bolak-balik ke perusahaan dan
waktu bimbingan, makasih atas bantuannya.
9. Rukayah, Retno, Fitin, Fia, Ratih makasih atas dukungannya.
10. Kakek dan Nenek-ku yang selalu mendoakan.
11. Semua sepupuku dan om Ruslan terimakasih atas doanya.
12. Teman-temanku di Jurusan Ekonomi Islam angkatan tahun 2002.
13. Teman-temanku dirumah.
14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga amal dan kebaikan yang diberikan kepada penulis akan
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Besar harapan kami agar skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, kritik dan saran yang bersifat membangun tetap penulis
harapkan.
Allahdulillahhirrabil’alamin.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Surakarta, 12 Agustus 2006
Penulis
Wahyu Ratna Sulistyarini
ABSTRACT This reseach title is safety influence and health work to employees work productivity in CV Sahabat Klaten, direction of this reseach is to know workingsafety influence and health work to employees work productivity in CV Sahabat Klaten. Used method collecting is with quistener and library reseach. Method analysis validity test, reliability test, regression, t test, F test and R square, and variable independent, safety work (X 1) and health work (X 2). Variable dependent work productivity. Pursuant to solution and analysis in this reseach in the reality there is influense by significan between working safety and health work to employees work productivity in CV Sahabat Klaten. This matter is shown by F test, F hit > F tabel, 7.485 > 4.17 and t test that health and safety work individually have an effect on productivity, safety work (X 1) t hit > t tabel , 2.102 > 2.048 and health work (X 2) t hit > t tabel , 2.494 > 2.048 and more dominant variable that is health work (X 2). Keyword: Human Resource Theory, Safety Work, Health Work,Productivity Work.
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...............................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH......................................................iii
HALAMAN MOTTO ..........................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................v
KATA PENGANTAR.........................................................................................vi
ABSTRAKSI .....................................................................................................viii
DAFTAR ISI .....................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiiii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................4
C. Batasan Masalah...........................................................................5
D. Rumusan Masalah.........................................................................5
E. Tujuan Penelitian...........................................................................5
F. Manfaat Penelitian.........................................................................7
G. Jadwal Penelitian...........................................................................7
H. Sistematika Penulisan Skripsi .......................................................7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian SDM ...........................................................................9
B. Fungsi Operasional SDM..............................................................10
C. Pengertian Kesehatan Kerja .........................................................11
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Program Kesehatan ...............12
E. Sumber-sumber yang menyebabkan Stress .................................12
F. Usaha Mencegah dan Mengendalikan Stress...............................13
G. Usaha-usaha Meningkatkan Kesehatan Kerja ..............................14
H. Penyebab Kecelakaan ..................................................................14
I. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental ..................15
J. Pengertian Keselamatan Kerja .....................................................16
K. Tujuan Keselamatan Kerja............................................................16
L. Usaha Perlindungan Keselamatan Kerja ......................................17
M. Pengertian Produktivitas Kerja......................................................19
N. SDM berdasarkan Konsep Syariah...............................................21
O. Peneliti Terdahulu.........................................................................25
P. Kerangka Berfikir ..........................................................................26
Q. Hipotesis.......................................................................................27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Wilayah Penelitian .......................................................28
B. Metode Penelitian ..........................................................................28
C. Variabel-Variabel ...........................................................................30
D. Operasional variabel ......................................................................30
E. Populasi dan Sampel.....................................................................33
F. Data dan Sumber Data ..................................................................33
G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitis.......................................................34
H. Teknik Analisis Data ......................................................................36
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan ..........................................................................41
B. Pengujian dan Hasil Analisis Data .................................................56
C. Jawaban dari Rumusan Masalah ...................................................66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................67
B. Keterbatasan Penelitian...........................................................68
C. Saran-saran.............................................................................68
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Hasil uji validitas keselamatan kerja ....................................54
Tabel 2 : Hasil uji validitas kesehatan kerja .........................................54
Tabel 3 : Hasil uji validitas produktivitas kerja......................................55
Tabel 4 : Hasil uji reliabelitas ..............................................................56
Tabel 5 : Model Summary...................................................................61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Kerangka Berfikir ..............................................................25
Gambar 2 : Proses Poduksi pada CV Sahabat di Klaten .....................49
Gambar 3 : Struktur Organisasi CV Sahabat di Klaten ........................52
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Pustaka
Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 : Kuisioner Karyawan
Lampiran 4 : Hasil Perhitungan Regresi
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan
harus mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh
perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat yaitu dengan
meningkatnya produktivitas kerja. Produktivitas pada dasarnya merupakan suatu
sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas diantaranya adalah pendidikan dan latihan ketrampilan, gizi/nutrisi, kesehatan, bakat atau bawaan, motivasi atau kemauan, kesempatan kerja, kesempatan manajemen dan kebijakan pemerintah (Soeprihanto, 1996:153).
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah kesehatan
kerja, Perusahaan perlu memelihara kesehatan para karyawan, kesehatan ini
menyangkut kesehatan fisik ataupun mental. Kesehatan para karyawan yang
buruk akan mengakibatkan kecenderungan tingkat absensi yang tinggi dan
produksi yang rendah. Adanya program kesehatan yang baik akan
menguntungkan para karyawan secara material, karena mereka akan lebih
jarang absen bekerja dengan lingkungan yang menyenangkan, sehingga secara
keseluruhan akan mampu bekerja lebih lama berarti lebih produktif.
Program kesehatan kerja dapat dilakukan dengan penciptaan lingkungan kerja yang sehat. Hal ini menjaga kesehatan dari gangguan-gangguan penglihatan, pendengaran, kelelahan dll. Penciptaan lingkungan kerja yang sehat secara tidak langsung akan mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitas (Tulus, 1992:159).
Program kesehatan kerja tidak terlepas dari program keselamatan kerja,
karena dua program tersebut tercakup dalam pemeliharaan terhadap karyawan.
Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang bertalian dengan mesin ,
pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja
dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja
bersasaran segala tempat kerja , baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air,
didalam air, maupun diudara. “Keselamatan kerja merupakan sarana untuk
pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja”
(Suma’mur, 1993:1). Penyebab kecelakaan kerja ada empat faktor diantaranya:
faktor nasib dari para karyawan, Faktor lingkungan fisik pada karyawan, seperti mesin, gedung, ruangan, peralatan. Faktor kelalaian manusia dan faktor ketidakserasian kombinasi faktor-faktor produksi yang dikelola dalam perusahaan (Soeprihanto, 1996:47).
Keselamatan kerja erat bersangkutan dengan peningkatan produksi dan
produktivitas. Keselamatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan
produktivitas atas dasar : Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi,
kecelakaan-kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat
ditekan sekecil-kecilnya. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan
pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan
efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi
(Suma’mur, 1996:4).
CV Sahabat di Klaten merupakan suatu usaha yang bergerak dalam
bidang penerbit dan percetakan, CV Sahabat menganggap penting variabel
program keselamatan kerja dan kesehatan kerja, hal tersebut dibuktikan dengan
adanya penggunaan alat-alat perlindungan diri seperti sarung tangan dan
masker ditempat kerja, ada pengaturan udara yang cukup, dan ada petunjuk dan
peringatan ditempat kerja. Selain itu jika di buka penerimaan karyawan baru di
CV Sahabat, calon karyawan harus memenuhi persyaratan yaitu salah satunya
ada surat keterangan dari dokter bahwa yang bersangkutan benar-benar tidak
mempunyai penyakit. Jadi program kesehatan kerja sudah diperhatikan sejak
dini, sebelum mereka diterima sebagai karyawan di CV Sahabat.. Hal tersebut
dilakukan untuk mengantisipasi menurunnya produktivitas yang diakibatkan
sering absen karena sakit ataupun karena kecelakaan kerja. CV Sahabat juga
mengadakan pengajian setiap dua minggu sekali yaitu hari jum’at, hal ini untuk
mengantisipasi kejenuhan ataupun ketegangan ditempat kerja dan setiap
setahun sekali diadakan rekreasi gratis.
CV Sahabat dalam proses produksinya menggunakan bahan yang
kompleks serta peralatan dengan tingkat teknologi yang semakin tinggi. Proses
produksi yang menggunakan teknologi tinggi akan berlangsung dengan cepat
serta efisien sehingga menghasilkan produk yang bermutu dengan harga
bersaing, tetapi disisi lain penggunaan teknologi tinggi dapat menimbulkan
kemungkinan bahaya yang lebih besar adanya kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja dll. Oleh karenanya CV Sahabat menganggap perlindungan terhadap
tenaga kerja sangat diperlukan agar perusahaan tidak kehilangan tenaga kerja
yang berakibat menghambat proses produksi yang akan merugikan perusahaan
akibat kecelakaan ditempat kerja tersebut. CV Sahabat juga perlu menyediakan
ruangan yang luas untuk proses produksi serta penerangan yang cukup di
tempat kerja, Perusahaan yang menganggap perlindungan kerja itu penting
tentunya akan memperhatikan hal-hal tersebut diatas untuk menghindari
menurunnya produksi dari perusahaan , sebab dengan adanya kecelakaan kerja
tersebut dapat pula mengakibatkan menurunnya produktivitas karyawan.
Dari uraian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk
mengambil judul “Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Penerbit dan Percetakan CV
Sahabat Klaten.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti perlu mengidentifikasi
beberapa masalah diantaranya adalah :
1. Perusahaan perlu menyediakan ruangan yang luas untuk proses produksi
serta penerangan yang cukup di tempat kerja.
2. Adanya persaingan yang sangat ketat dengan perusahaan percetakan yang
lain, maka dalam hal ini perlu peningkatkan produktivitas kerja.
3. Kesehatan para karyawan yang buruk mengakibatkan kecenderungan
tingkat absensi yang tinggi dan produksi yang rendah.
4. Penggunaan teknologi tinggi di CV Sahabat menimbulkan kemungkinan
bahaya yaitu adanya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
C. Batasan Masalah.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain
pendidikan dan latihan ketrampilan, gizi atau nutrisi, kesehatan, bakat atau
bawaan, motivasi atau kemauan, kesempatan kerja, kesempatan manajemen
dan kebijaksanaan pemerintah (Soeprihanto, 1996:7). Oleh karena keterbatasan
peneliti maka pada penelitian ini peneliti hanya membatasi pada program
kesehatan dan keselamatan kerja, serta yang diteliti adalah karyawan pada
bagian produksi, dan kesemua faktor produktivitas yang telah disebutkan tadi
dianggap tetap.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat diajukan perumusan masalahnya sebagai
berikut :
1. Apakah ada pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan di CV Sahabat Klaten?
2. Faktor apakah yang lebih berpengaruh terhadap produktivitas karyawan di
CV Sahabat Klaten?
E. Tujuan
Penelitian ini diadakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis apakah ada pengaruh keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap produktivitas kerja.
2. Untuk menganalisis faktor manakah yang lebih berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan .
F. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Akademisi
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
dan pemahaman tentang pelaksanaan program keselamatan dan
kesehatan kerja.
b. Sebagai salah satu sumber referensi bagi kepentingan keilmuan dalam
mengatasi masalah yang sama atau terkait dimasa yang akan datang
c. Sebagai sumbangan pemikiran yang akan berguna bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
2. Bagi Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan
bagi pihak manajemen sumber daya manusia pada CV Sahabat Klaten
dalam membantu mengidentifikasi bagaimana keselamatan dan kesehatan
kerja akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
G. Jadwal Penelitian
BULAN JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER NO
KEGIATAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Konsultasi ke DPS
3 Seminar Proposal
4 Revisi Proposal
5 Peng Data Sekunder
6 Wawancara
7 Processing Data
8 Penulisan Skripsi
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan dalam bab ini dibagi menjadi lima bab dengan
susunan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang Latar belakang, Identifikasi masalah,
Batasan masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian,
Manfaat penelitian, Jadwal penelitian, dan Sistematika
penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini akan diuraikan pengertian SDM dan fungsi operasional
SDM, Pengertian program kesehatan, Faktor-faktor yang
mempengaruhi program kesehatan, Sumber-sumber yang
menyebabkan stress, Usaha-usaha mencegah dan
mengendalikan stress, Usaha-usaha untuk meningkatkan
kesehatan kerja, Penyebab kecelakaan, Faktor-faktor yang
mempengaruhi Program kesehatan mental, Pengertian
keselamatan kerja, Tujuan keselamatan kerja, Usaha
perlindungan keselamatan kerja, Pengertian produktivitas , SDM
berdasarkan konsep syari’ah dan penjabaran kerangka berfikir.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang waktu dan wilayah penelitian, metode
penelitian, variabel-variabel, operasional variabel, populasi dan
sampel, data dan sumber data, dan teknik analisis data.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang profil obyek penelitian, pengujian dan
hasil analisis data, pembuktian hipotesisi, pembahasan hasil
analisis, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
disebutkan dalam perumusan masalah.
BAB V : KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian dan Fungsi Operatif Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan
dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat
berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara professional
agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan
kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci
utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar.
Perkembangan usaha dan organisasi perusahaan sangatlah bergantung pada
produktivitas tenaga kerja yang ada diperusahaan. beberapa definisi tentang
manajemen sumber daya manusia yang dikemukakan oleh para ahli
diantaranya adalah:
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Mangkunegara, 2000:2).
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat (Tulus, 1992:4).
“Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia
untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi”
(Hani Handoko ,2001:1).
Terdapat enam fungsi operatif manajemen sumber daya manusia
(Mangkunegara, 2000:2) yaitu sebagai berikut :
a. Pengadaan tenaga kerja terdiri dari:
1) Perencanaan sumber daya manusia
2) Analisis Jabatan
3) Penarikan Pegawai
4) Penempatan Kerja
5) Orientasi Kerja
b. Pengembangan tenaga kerja mencakup:
1) Pendidikan dan Pelatihan
2) Pengembangan
3) Penilaian prestasi kerja
c. Pembelian balas jasa mencakup:
1) Balas jasa langsung terdiri dari:
a) gaji/upah
b) insentif
2) Balas jasa tak langsung terdiri dari:
a) Keuntungan
b) Pelayanan/Kesejahteraan
d. Integrasi mencakup:
1) Kebutuhan karyawan
2) Motivasi kerja
3) Kepuasan kerja
4) Disiplin Kerja
5) Partisipasi kerja
e. Pemeliharaan tenaga kerja mencakup:
1) Komunikasi kerja
2) Kesehatan dan keselamatan kerja
3) Pengendalian konflik kerja
4) konseling kerja
f. Pemisahan tenaga kerja mencakup:
1) Pemberhentian karyawan
2. Kesehatan Kerja
Program kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu
diperhatikan oleh pihak pengusaha. Karena dengan adanya program
kesehatan yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material,
karena karyawan akan lebih jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang
lebih menyenangkan, sehingga secara keseluruhan karyawan akan mampu
bekerja lebih lama. Pengertian program kesehatan kerja:
Program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, Lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik (Mangkunegara, 2000:161).
Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri
dari salah satu atau keseluruhan elemen-elemen
(Ranupandojo dan Husnan, 2002:263) berikut ini :
a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima
bekerja.
b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal ) secara
periodik.
c. Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara
periodik.
d. Tersedianya peralatan dan staff media yang cukup.
e. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah
ketegangan.
f. Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan-persyaratan
sanitasi yang baik.
Selain melindungi karyawan dari kemungkinan terkena penyakit atau
keracunan, usaha menjaga kesehatan fisik juga perlu memperhatikan
kemungkinan-kemungkinan karyawan memperoleh ketegangan atau tekanan
selama mereka bekerja. Stess yang diderita oleh karyawan selama kerjanya,
sumbernya bisa dikelompokkan menjadi empat sebab
(Ranupandojo dan Husnan, 2002:264 ) :
a. Yang bersifat kimia
b. Yang bersifat fisik
c. Yang bersifat biologis
d. Yang bersifat sosial
Ketegangan ini tidak hanya menyerang tubuh manusia tetapi juga
pikiran manusia. Kalau manusia tidak tahan terhadap ketegangan ini mereka
akan menjadi sakit. Karenanya usaha yang perlu dilakukan adalah untuk
menghilangkan sumber ketegangan. Usaha-usaha untuk mencegah dan
mengendalikan tekanan di dalam tempat kerja dapat dijalankan dengan cara
(Ranupandojo dan Husnan, 2002:264) sebagai berikut:
a. Mencari sumber dari tekanan .
b. Mencari media yang menjadi alat penyebaran tekanan tersebut.
c. Memberi perawatan khusus pada karyawan yang menderita tekanan
tersebut.
Usaha untuk menjaga kesehatan mental perlu juga dilakukan
( Ranupandojo dan Husnan, 2002:265) yaitu dengan cara:
a. Tersedianya psyichiatrist untuk konsultasi.
b. Kerjasama dengan psyichiatrist diluar perusahaan atau yang ada di
lembaga-lembaga konsultan.
c. Mendidik para karyawan perusahaan tentang arti pentingnya kesehatan
mental.
d. Mengembangkan dan memelihara program-program human relation yang
baik .
Bekerja diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan kerja,
Adapun usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan kerja
(Mangkunegara, 2000:162) adalah sebagai berikut:
a. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna
ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkan, dan
mencegah kebisingan.
b. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit.
c. Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keserasian lingkungan
kerja.
Perusahaan memperhatikan kesehatan karyawan untuk memberikan
kondisi kerja yang lebih sehat, serta menjadi lebih bertanggung jawab atas
kegiatan-kegiatan tersebut, terutama bagi organisasi-organisasi yang
mempunyai tingkat kecelakaan yang tinggi, dibawah ini dikemukakan
beberapa sebab yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan
kesehatan pegawai (Mangkunegara , 2000:163 ) yaitu :
a. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja
1) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya
kurang diperhitungkan keamanannya.
2) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
3) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
4) Pengaturan Udara
5) Pergantian udara diruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang
kotor, berdebu, dan berbau tidak enak).
6) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
b. Pengaturan Penerangan
1) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.
2) Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang.
c. Pemakaian Peralatan Kerja
1) Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
2) Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik.
d. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai
1) Kerusakan alat indera, stamina pegawai yang usang atau rusak.
2) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh,
cara berfikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja
rendah, sikap pegawai yang ceroboh, kurang cermat, dan kurang
pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja
yang membawa resiko.
3. Keselamatan Kerja
Perlindungan tenaga kerja meliputi beberapa aspek dan salah satunya
yaitu perlindungan keselamatan, Perlindungan tersebut bermaksud agar
tenaga kerja secara aman melakukan kerjaannya sehari-hari untuk
meningkatkan produksi dan produktivitas. Tenaga kerja harus memperoleh
perlindungan dari berbagai soal disekitarnya dan pada dirinya yang dapat
menimpa atau mengganggu dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya.
Pengertian program kesehatan kerja:
“Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau
selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja”
(Mangkunegara, 2000:161).
“Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin,
pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan
tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan”
(Suma’mur, 1993:1).
Perusahaan perlu menjaga keselamatan kerja terhadap karyawannya
karena tujuan program keselamatan kerja (Suma’mur, 1993:1) diantaranya
sebagai berikut :
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
Perusahaan juga harus memelihara keselamatan karyawan dilingkungan
kerja dan syarat-syarat keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
e. Memberikan pertolongan pada kecelakaan.
f. Memberi alat-alat perlindungan kepada para pekerja.
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin , cuaca, sinar
atau radiasi, suara dan getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik
maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
k. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.
l. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
m. Mengamankan dan memperlancar pengangkatan orang, binatang, tanaman
atau barang.
n. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
o. Mengamankan dan memelihara pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
p. Mencegah terkena aliran listrik.
Dari uraian tersebut diatas, maka pada dasarnya usaha untuk memberikan
perlindungan keselamatan kerja pada karyawan dilakukan 2 cara (Soeprihanto,
1996:48) yaitu:
a. Usaha preventif atau mencegah
Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau menghambat
sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja sehingga dapat
mengurangi atau tidak menimbulkan bahaya bagi para karyawan.
Langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan, yaitu :
a) Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya)
b) Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya)
c) Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber bahaya.
d) Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat and
cap, gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).
e) Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.
f) Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Usaha represif atau kuratif
Kegiatan yang bersifat kuratif berarti mengatasi kejadian atau
kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yang terdapat di
tempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadian lainnya sangat
dirasakan arti pentingnya persiapan baik fisik maupun mental para
karyawan sebagai suatu kesatuan atau team kerja sama dalam rangka
mengatasi dan menghadapinya. Selain itu terutama persiapan alat atau
sarana lainnya yang secara langsung didukung oleh pimpinan organisasi
perusahaan.
4. Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja merupakan suatu konsep yang menunjukkan
adanya kaitan output dengan input yang dibutuhkan seorang tenaga kerja
untuk menghasilkan produk. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan
melihat jumlah output yang dihasilkan oleh setiap karyawan selama sebulan.
Seorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila ia mampu
menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak dibandingkan dengan
karyawan lain dalam waktu yang sama.
Produktivitas kerja merupakan suatu sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari harus lebih baik dari
kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas ( Bambang Tri, 1996:283) adalah:
a. Manusia
Faktor manusia mencakup beberapa aspek antara lain kuantitas, tingkat
keahlian, latar belakang kebudayaan dan pendidikan, kemampuan, sikap,
minat, struktur pekerjaan, umur, jenis kelamin.
b. Modal
Faktor modal meliputi aspek modal tetap, teknologi, bahan baku.
c. Faktor metode (proses)
Faktor metode meliputi tata ruang tugas, penanganan bahan baku
penolong dan mesin, perencanaan dan pengawasan produksi,
pemeliharaan melalui pencegahan, teknologi yang memakai cara
alternatif.
d. Faktor produksi
Meliputi kuantitas, kualitas, ruangan produksi, struktur campuran,
spesialisasi produksi.
e. Faktor lingkungan organisasi
Meliputi organisasi dan perencanaan, kebijaksanaan personalia, sistem
manajemen, gaya kepemimpinan, kondisi kerja, ukuran perusahaan, iklim
kerja, system intensif.
f. Faktor lingkungan negara
Meliputi struktur social politik, struktur industri, pengesahan, tujuan
pengembangan jangka panjang dan lain-lain.
g. Faktor lingkungan internasional
Meliputi kondisi perdagangan dunia, masalah-masalah perdagangan
internasional, kebijakan migrasi tenaga kerja.
h. Umpan balik
Umpan balik menunjukkan bagaimana masyarakat menilai kuantitas dan
kualitas produksi berapa banyak uang yang harus dibayarkan untuk
masukan-masukan utamanya (tenaga kerja dan modal) dimana
masyarakat menawarkan pada perusahaan.
Peningkatan produktivitas tenaga kerja perlu diupayakan, karena
mempunyai manfaat, baik secara makro maupun secara mikro. Secara
makro peningkatan produktivitas bermanfaat dalam pendapatan masyarakat
yang lebih tinggi, tersedianya barang kebutuhan masyarakat yang lebih
banyak dengan harga lebih rendah, perbaikan kondisi kerja termasuk jam
kerja dan lain-lain. Secara mikro bermanfaat bagi karyawan yaitu dapat
meningkatkan gaji atau upah, memperbaiki kondisi kerja, meningkatkan
semangat kerja, menimbulkan rasa aman di tempat kerja dan lain-lain. Oleh
karenanya meningkatkan produktivitas karyawan merupakan suatu keinginan
perusahaan. Melalui para manajernya, perusahaan berusaha untuk
memaksimalkan potensi karyawan.
4. Sumber Daya Manusia Berdasarkan Konsep Syari’ah
Sumber daya manusia menurut prinsip syari’ah setiap muslim harus
menyakini bahwa iman akan terasa kelezatannya apabila secara aktual
dimanifestasikan dalam bentuk amal sholeh yaitu suatu bukti wujud aktivitas
kerja kreatif, yang ditempa oleh semangat dan motivasi tauhid untuk
mewujudkan identitas dan cita-citanya yang luhur sebagai umat yang terbaik
(kuntum khoiro ummah ukhrijat linnasi). Manusia diperintah untuk mencari
kenikmatan didunia dan berbuat baik, kenikmatan didunia bisa dicari dengan
berusaha dan bekerja. Pengertian bekerja:
Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas manusia, sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman tauhid, bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah, yang mengelola seluruh alam sebagai bentuk dari cara dirinya mensyukuri kenikmatan dari Allah Rabbul ‘alamin (Toto Tasmara, 2000:2).
Kesadaran bekerja akan melahirkan suatu improvements untuk meraih nilai
yang lebih bermakna, dan dapat menuangkan idenya dalam bentuk
perencanaan, tindakan, serta melakukan analisa tentang sebab dari aktivitas
yang dilakukannya untuk mencapi tujuan organisasi dan bermanfaat untuk
individu, masyarakat dan perusahaan. Manusia hidup dimuka bumi telah
diberikan alam, maka alam tersebut dikelola dengan baik agar menghasilkan
yang bermanfaat untuk kehidupan dunia. Manusia juga diperintah untuk
selalu sembahyang, berusaha, berdzikir dan berdoa agar menjadi manusia
yang beruntung baik di kehidupan dunia dan akherat,.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan sumber daya manusia
yaitu terdapat dalam:
Q.S Ar-Ra’du ayat 11 :
Artinya :
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan dibelakang, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia “ (Depag, 1971:374).
Q.S Al-Qoshash ayat 77:
Artinya:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah Kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan “ (Depag, 1971:623).
Q.S Al-Jumu’ah ayat 10
Artinya:
“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu dimuka
bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung (Depag, 1971:933).
Bekerja itu adalah amanah Allah, sehingga ada semacam sikap mental
yang tegas pada diri setiap pribadi muslim (Toto Tasmara, 2000:13) bahwa:
a. Karena bekerja itu adalah amanah, maka dia akan bekerja dengan
kerinduan dan tujuan agar pekerjaanya tersebut menghasilkan tingkat hasil
yang secara optimal.
b. Ada semacam kebahagiaan melaksanakan pekerjaan, karena dengan
melaksanakan pekerjaan tersebut, berarti dia telah melaksanakan amanah
Allah.
c. Tumbuh kreativitas untuk mengembangkan dan memperkaya dan
memperluas karena dirinya merasa bahwa dengan mengembangkan
pekerjaannya akan tumbuh berbagai kegiatan dan tantangan, yang berarti
menunjukkan bertambahnya amanah Allah kepada dirinya.
d. Ada semacam malu hati apabila pekerjaanya tidak dia laksanakan dengan
baik, karena hali ini berarti sebuah penghianatan terhadap amanah Allah.
Cara pandang ini membuat setiap pribadi muslim adalah tipikal manusia
yang terus berfikir keras untuk secara dinamis mencari terobosan, inovasi serta
aktivitas yang penuh arti dalam bentuk dinamika kreativitas yang terus
mengalir tidak mengenal lelah.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu diantaranya adalah:
a. Noor Eva Koesumawati, tahun 2004 dari Universitas Widya Dharma Klaten
dengan judul “Pengaruh jaminan kesehatan kerja dan jaminan keselamatan
kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Kusumatex
Yogyakarta”. Metode analisis data dengan regresi linier berganda dan
Analisis korelasi berganda, dan menyimpulkan ada pengaruh signifikan
antara jaminan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan pada perusahaan tekstil PT Kusumatex Yogyakarta. Hal ini
ditunjukkan dengan diperolehnya untuk jaminan kesehatan dan keselamatan
berpengaruh secara bersama-sama yaitu nilai F hitung > F tabel,
yaitu 6,448 > 2,021.
b. Dewi Muthmainah, tahun 2004 dari Universitas Muhamadiyah Surakarta
dengan judul “Pengaruh jaminan kesehatan dan kesejahteraan kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada CV Agung
Klaten”. Metode analisis data dengan regresi berganda, Uji signifikan dan
Determinasi, dan menyimpulkan ada pengaruh secara bersama-sama
jaminan kesehatan dan kesejahteraan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan dibagian produksi pada CV Agung di Klaten, F hitung > F tabel
yaitu 6,362 > 4,17. Serta secara individu jaminan kesehatan dan jaminan
kesejahteraan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV
Agung di Klaten, untuk variabel independent jaminan kesehatan kerja
nilai t hitung > t tabel yaitu 2,215 > 2,048 dan kesejahteraan kerja
nilai t hitung > t tabel yaitu 2.104 > 2,048. Jadi variabel independent yang
lebih berpengaruh terhadap produktivitas adalah jaminan kesehatan kerja.
Posisi penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti mengambil judul “ Pengaruh
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada CV Sahabat di Klaten”, tempat penelitian yang dilakukan adalah
diperusahaan percetakan dan penerbitan sedangkan dua dari peneliti terdahulu
dari perusahaan konveksi dan mebel. Dan metode penelitian yang digunakan
adalah validitas dan reliabelitas untuk mengukur kuisener, regresi berganda, uji
stastistik yaitu uji F dan uji t. dan menggunakan sampel 30 respoden dengan hasil
Variabel program keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Hal ini terbukti dengan hasil
perhitungan SPSS yang menyatakan bahwa nilai F hitung 7,485 yaitu lebih besar
dari nilai F tabel 4,. Variabel program keselamatan kerja dan kesehatan kerja
berpengaruh secara individual terhadap produktivitas kerja karyawan. Nilai t hitung
untuk program keselamatan kerja (X1) 2,102 > t tabel 2,048. Nilai t hitung untuk
program kesehatan kerja (X2) 2,494 > t tabel 2,048. Dan variabel yang dominant
kesehatan kerja (X2).
C. Kerangka Berfikir
Gambar 1
Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja
Produktivitas Kerja
1. Variabel independent
Variabel independent dari penelitian ini adalah keselamatan dan kesehatan
kerja pada karyawan.
2. Variabel dependent
Variabel dependent dari penelitian ini adalah produktivitas kerja karyawan .
Faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja adalah keselamatan
dan kesehatan kerja, karena merupakan faktor intern yang mempunyai pengaruh
yang besar terhadap pelaksanaan tugas karyawan. Keselamatan dan kesehatan
kerja yang baik akan membuat karyawan merasa aman dan tenang dalam
bekerja, hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja yang maksimal.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang merupakan dugaan atau terkaan
tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya (Nasution,
2003:39)
Berdasarkan pada pokok permasalahan dan tujuan penelitian maka hipotesis
yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Ada pengaruh antara program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan di CV Sahabat Klaten.
2. Faktor yang lebih berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di CV
Sahabat Klaten adalah program kesehatan kerja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Wilayah Penelitian
Pelaksanaan penelitian bulan juli, agustus pada CV Sahabat di Klaten
Jl. dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 47 Telp. (0272) 321056 – 322778 – 327647,
Fax. 322778 Klaten, Jawa Tengah.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, alat ukur
penelitian ini berupa kuesioner, Data yang diperoleh berupa jawaban dari
karyawan terhadap pertanyaan atau butir-butir yang diajukan. Butir-butir yang
baik (J.Supranto, 2001:80) adalah sebagai berikut:
1. Butir-butir harus relevan atau terkait dengan apa yang diukur.
2 . Butir-butir harus ringkas.
3. Butir-butir tidak membingungkan.
4. Butir-butir yang bagus harus memuat satu pemikiran.
Setelah menentukan pertanyaan atau butir-butir langkah selanjutnya
adalah pembentukan skala akan memilih satu format jawaban untuk daftar
pertanyaan. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan format tipe linkert
karena menurut J. Supranto dalam Lissita dan Green tipe likert tercermin dalam
keragaman skor (variability of scorer) sebagai akibat penggunaan skala berkisar
antara 1 sampai dengan 5, dari segi pandangan statistik, Skala dengan lima
tingkatan (dari 1 sampai 5) lebih tinggi keandalannya dari skala dua tingkatan
yaitu ya atau tidak. Selain itu tipe pengukuran likert sangat popular dengan
sejumlah keuntungan(Nasution, 2003:63) antara lain :
1 Mempunyai banyak kemudahan. Menyusun sejumlah pertanyaan mengenai
sifat atau sikap tertentu relatif mudah. Menentukan skor juga mudah karena
tiap jawaban diberi nilai berupa angka yangmudah dijumlahkan.
2 Skala tipe likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan manusia
berdasarkan intensitas sikap tertentu.
3. Selain itu skala likert ini sangat luwes atau fleksibel, lebih fleksibel daripada
teknik pengukuran lainnya.
Kategori dari penilaian skala likert ;
1. SS : 4
2. S : 3
3. KS : 2
4. TS : 1
Daftar pertanyaan terdiri dari :
1. 5 pertanyaan tentang program keselamatan kerja karyawan
2. 5 pertanyaan tentang program kesehatan kerja karyawan yang
3. 5 pertanyaan tentang produktivitas kerja.
C. Variabel-Variabel
1. Variabel Independent , yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah program keselamatan kerja dan
program kesehatan kerja ( X ).
2. Variabel Dependent, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah Produktivitas kerja ( Y ).
D. Operasional Variabel
Variabel dependent (variabel terikat) pada penelitian ini adalah
produktivitas kerja, produktivitas merupakan perbandingan antara pengorbanan
(input) dengan penghasilan (out put). Faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas, antara lain pendidikan dan latihan ketrampilan, gizi atau nutrisi,
kesehatan, bakat atau bawaan, motivasi atau kemauan, kesempatan kerja,
kesempatan manajemen dan kebijaksanaan pemerintah (Soeprihanto, 1996:7).
Variabel independent, keselamatan kerja (X1) yang menunjukkan pada
kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di
tempat kerja. usaha untuk memberikan perlindungan keselamatan kerja pada
karyawan dilakukan 2 cara (Soeprihanto, 1996:48) yaitu:
1. Usaha preventif atau mencegah
Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau menghambat
sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja sehingga dapat
mengurangi atau tidak menimbulkan bahaya bagi para karyawan.
Langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan, yaitu :
a. Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya)
b. Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya)
c. Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber bahaya.
d. Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat and
cap, gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).
e. Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.
f. Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Usaha represif atau kuratif
Kegiatan yang bersifat kuratif berarti mengatasi kejadian atau
kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yang terdapat di
tempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadian lainnya sangat
dirasakan arti pentingnya persiapan baik fisik maupun mental para
karyawan sebagai suatu kesatuan atau team kerja sama dalam rangka
mengatasi dan menghadapinya. Selain itu terutama persiapan alat atau
sarana lainnya yang secara langsung didukung oleh pimpinan organisasi
perusahaan.
Kesehatan kerja (X2) menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan
fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri dari
salah satu atau keseluruhan elemen-elemen (Ranupandojo dan Husnan,
2002:263) berikut ini :
a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja.
b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal ) secara
periodik.
c. Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara
periodik.
d. Tersedianya peralatan dan staff media yang cukup.
e. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah ketegangan.
f. Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan-persyaratan
sanitasi yang baik.
Selain melindungi karyawan dari kemungkinan terkena penyakit atau
keracunan, usaha menjaga kesehatan fisik juga perlu memperhatikan
kemungkinan-kemungkinan karyawan memperoleh ketegangan atau tekanan
selama mereka bekerja.
Ketegangan ini tidak hanya menyerang tubuh manusia tetapi juga pikiran
manusia. Kalau manusia tidak tahan terhadap ketegangan ini mereka akan
menjadi sakit. Karenanya usaha yang perlu dilakukan adalah untuk
menghilangkan sumber ketegangan. Usaha-usaha untuk mencegah dan
mengendalikan tekanan di dalam tempat kerja dapat dijalankan dengan cara
(Ranupandojo dan Husnan, 2002:264) sebagai berikut:
a. Mencari sumber dari tekanan .
b. Mencari media yang menjadi alat penyebaran tekanan tersebut.
c. Memberi perawatan khusus pada karyawan yang menderita tekanan
tersebut.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/individu-
individu) yang karakateristiknya hendak di duga sebagai populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi
(Djarwanto dan Pangestu S, 1993:108).
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti
dan dianggap mewakili keseluruhan populasi dan dianggap mewakili
keseluruhan populasi. Menurut Sugiyono (1999:13) bila dalam penelitian akan
melakukan analisis dengan multivariant (korelasi/regresi berganda misalnya),
maka jumlah anggota sampel minimal adalah sepuluh kali jumlah variabel yang
diteliti, baik variabel independent maupun variabel dependen. Jadi sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 responden dari sepuluh kali tiga
variabel. Metode penelitian yang digunakan adalah rondom sampling yaitu
semua anggota populasi memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih
secara rondom/acak sebagai bagian dari sampel dalam penelitian.
F. Data dan Sumber Data
1. Data Primer dan Sumber data
Data Primer adalah Data yang diperoleh langsung dari lapangan termasuk
laboratorium (Nasution, 2003:143). Penelitian ini data primer diperoleh
dengan menyebar kuesioner kepada para karyawan CV Sahabat.
2. Data Sekunder dan Sumber Data
Data Sekunder adalah Data atau Sumber yang didapat dari bahan bacaan
(Nasution, 2003:143). Penelitian ini data sekunder diperoleh dari perusahaan
yang dapat dilihat dokumentasi perusahaan, buku-buku referensi, dan
informasi lain yang berhubungan dengan penelitian.
3. Metode Pengumpulan Data
a) Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan untuk diisi dan
dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan peneliti
(Nasution, 2003:128)
b) Library Research
Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari literatur atau
referensi lain yang berhubungan dengan pokok bahasan sehingga
digunakan sebagai acuan analisa untuk memecahkan masalah yang
dihadapi oleh perusahaan.
G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Alat yang digunakan untuk mengukur Produktivitas kerja karyawan (Y) ,
Program keselamatan kerja (X1) dan Program Kesehatan kerja (X2) adalah daftar
pertanyaan (kuesioner). Data yang diperoleh berupa jawaban dari karyawan
terhadap pertanyaan atau butir-butir yang diajukan. Dalam mengembangkan
suatu kuesioner yang akan digunakan untuk menilai pengaruh produktivitas
terhadap program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, maka
pengukuran benar-benar bebas dari kesalahan acak, maka kuesioner tersebut
haruslah (valid) dan andal (reliabel). Untuk itu perlu dilakukan uji validitas dan uji
reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan dalam kuesioner agar data yang
diperoleh dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang menyesatkan.
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan
atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan, mampu mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
validitas yang dimaksud (Suharsimi Arikunto, 148:1998). Perhitungan
validitas menggunakan SPSS 10.01, dengan melihat correted item total
correlation, keputusannya apabila r hitung > r tabel maka pernyataan
tersebut valid. Uji validitas ini menggunakan level signifikan 5 %.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
intrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat
tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas
menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat
dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto, 1998:154).
Perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS 10.01, dengan melihat
reliability coefficients pada alpha, keputusannya jika r alpha > r tabel maka
instrument tersebut dinyatakan reliabel. Uji reliabilitas instrument
menggunakan pengujian dengan tingkat signifikan 5%
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Berganda
Persamaan regresi berganda mengandung makna bahwa dalam suatu
persamaan regresi terdapat satu variabel dependent dan lebih dari satu
variabel independent (Algifari, 2000:62). Secara umum model regresi
berganda dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y : Produktivitas Kerja Karyawan
a : konstanta
X1 : program Keselamatan Kerja
X2 : program Kesehatan Kerja
b1 : Koefisien regresi Faktor Keselamatan Kerja
b2 : Koefisien regresi Faktor Kesehatan Kerja
Untuk mendapat kepastian dari persamaan regresi tersebut, tiap-tiap
variabel diadakan tes hipotesis dengan menggunakan variabel independent
(Keselamatan kerja dan Kesehatan kerja) berpengaruh terhadap variabel
dependent (Produktivitas kerja), oleh karenanya diadakan Uji Signifikan
Statistik.
2. Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan hipotesa nihil dan hipotesa alternatif.
Ho : β = 0 Secara bersama-sama program keselamatan dan program
kesehatan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas
kerja karyawan.
Ho : β ≠ 0 Secara bersama-sama program keselamatan dan program
kesehatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan.
b. Level of significance = 5%
c. Kriteria pengujian Daerah Diterima Daerah tolak Fa (n-k;k-1)
Ho diterima apabila F ≤ Fa (n-k;k-1)
Ho ditolak apabila F > F a (n-k;k-1)
d. Perhitungan nilai F
F = group within Variance
meansbetween Variance
F =
∑∑ ∑
∑
= = =
=−
−=
n
1i
k
1j
k
1j
2
2ij
2
2
k-n1j
jT
X
1-kn
T
nj
Tj
k
i
Keterangan
Fhitung : nilai Fhitung
n : Banyaknya individu sampling
k : banyaknya sampling el
Tj : Jumlah semua individu dalam sampel j
Xij : individu ke-1 di sample ke-j
e. Kesimpulan
Dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dapat diketahui
hubungan program keselamatan kerja dan kesehatan kerja dengan
produktivitas kerja.
3. Uji parsial
Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh program
keselamatan kerja dan kesehatan kerja dengan produktivitas kerja secara
individual dan digunakan untuk menguji dominasi pengaruh variabel
program kesehatan karyawan .
Langkah-langkah sebagai berikut :
a . Menentukan hipotesa nihil dan hipotesa alternatif.
Ho : β = 0 Secara individu program keselamatan dan program
kesehatan kerja tidak berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan.
Ho : β ≠ 0 Secara individu program keselamatan dan program
kesehatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas
kerja karyawan.
b. Level of significance = 5%
c. Kriteria pengujian
D. Ditolak D. Ditolak Daerah diterima
-t(α /2,n-k) t(α /2,n-k)
Ho diterima apabila -t(α /2,n-k) < t hit < (α /2,n-k)
Ho ditolak apabila t hit < -t(α /2,n-k) atau t hit > (α /2,n-k)
d. Menentukan nilai t hit dengan menggunakan rumus:
)( ie
it
ββ
∫=
Keterangan
iβ : Koefisien regresi variabel ke i
e∫ : Standart error atau kesalahan
e. Kesimpulan
Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dapat diketahui
hubungan program keselamatan kerja dan kesehatan kerja
dengan produktivitas kerja
4. Analisis Koefisien Determinasi (r 2)
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat
digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua
variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang
dihasilkan. Besarnya persentase pengaruh semua variabel independent
terhadap nilai variabel dependen dapat diketahui dari besarnya koefisien
determinasi (r 2) persamaan regresi. Besarnya koefisien determinasi adalah
0 sampai dengan 1, semakin mendekati 0 besarnya koefisien determinasi
(r 2) suatu persamaan regresi, semakin kecil pula pengaruh semua variabel
independent terhadap nilai variabel dependent. Sebaliknya, Semakin
mendekati 1 besarnya koefisien determinasi (r 2) suatu persamaan regresi,
Semakin besar pula pengaruh semua variabel independent terhadap variabel
dependent.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah dan Perkembangan CV SAHABAT
Awal mula berdirinya, percetakan CV Sahabat adalah sebuah usaha
perorangan yang didirikan pada tahun 1979 oleh Bapak. H. Suranto. Sejak
awal berdirinya CV Sahabat berlokasi di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 47,
Dukuh Sungkur, Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten
Klaten. Faktor-faktor yang digunakan sebagai alas an untuk memilih lokasi
pabrik tersebut adalah: Dekat dengan komplek sekolah, instansi pemerintah
yang selalu membutuhkan jasa percetakan sehingga proses pemasaran
menjadi lancar, dekat dengan partner usaha lainnya sehingga proses produksi
dan pemasaran dapat berjalan lebih cepat dan lebih lancar, tersedianya tenaga
kerja yang potensial dan memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat di
sekitar perusahaan sehingga dapat membantu program pemerintah dalam
usaha mengurangi pengangguran. Usaha ini bermula dari sebuah kios kecil
dengan alat cetak tangan, hingga sekarang menempati tanah seluas kurang
lebih 2.000 m2 dengan mesin-mesin cetak modern.
Usaha ini lebih menertibkan administrasi dan untuk memberikan
pelayanan yang lebih memuaskan, maka pada tanggal 14 Januari 1988
diadakan perubahan bentuk badan usaha dari perusahaan perorangan menjadi
CV dengan nama percetakan CV Sahabat di Klaten. Perubahan ini disahkan
dengan akte notaris No. 8/87. Dari tahun ke tahun omset penjualan CV
Sahabat semakin meningkat, hal ini menyebabkan sejak tangal 14 Maret 1989,
CV Sahabat telah masuk dalam kategori sebagai perusahaan yang kena pajak
atau pengusaha kena pajak (PKP).
Perusahaan berkembang secara pesat sehingga dirasa perlu untuk
membuka kantor-kantor perwakilan disetiap daerah menjadi lahan operasinya.
Daerah operasi perusahaan meliputi wilayah Jawa Tengah dan Daerah
Istemewa Yogyakarta, sebagian wilayah Jawa Timur dan sebagian Jawa Barat.
Status kantor perwakilan ini adalah otonomi terikat dimana perusahaan hanya
memberikan subsidi berupa sewa kantor dan gaji Pimpinan Perwakilan serta
biaya pengiriman barang dari perusahaan ke kantor perwakilan. Dengan
menggunakan armada pengangkutan yang telah dimiliki sendiri oleh
perusahaan. Hingga saat ini perusahaan telah memiliki 7 perwakilan yang tiap-
tiap perwakilan mencakup luas wilayah kota yang berbeda-beda. Keberadaan
kantor perwakilan ini dibawah koordinasi dengan Kepala Bagian Pemasaran.
CV Sahabat lebih banyak bergerak dalam penerbitan dan percetakan
alat-alat Bantu pendidikan baik itu buku-buku pegangan pelajaran, Lembar
Kerja Siswa, hingga dipercaya untuk menggadakan soal-soal untuk evaluasi
siswa setiap tahunnya. Bahkan CV Sahabat pernah dipercaya oleh penerbit
Balai Pustaka untuk mencetak buku-buku pelajaran terbitan Balai Pustaka.
2. Permodalan CV Sahabat di Klaten
Sistem permodalan yang dimiliki CV Sahabat di Klaten adalah dengan
modal sendiri dan modal dari luar (asing). Setiap perusahaan selalu
membutuhkan modal untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari serta
untuk kelangsungan hidup perusahaan dari proses produksi sampai dengan
penjualan.
a. Modal sendiri
Modal dari dalam perusahaan yaitu dari anggota sendiri CV Sahabat, laba
perusahaan dan cadangan penghapusan asset.
b. Modal dari luar / asing
Modal yang diperoleh dari luar perusahaan, terdiri dari kredit usaha dari
bank, kredit pembelian dan hutang persediaan serta kredit dari agen-agen
kertas. Pertambahan modal setiap tahunnya berasal dari keuntungan
perusahaan yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan.
Pengembangan yang di maksud antara lain adalah penambahan mesin-
mesin produksi, sarana transportasi, perluasan gedung, penambahan
karyawan dan pos-pos lain yang memerlukan penambahan.
3. Bagian-bagian yang ada di CV Sahabat
CV Sahabat sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
penerbitan dan percetakan sejak tahun 1975, saat ini CV Sahabat masih
dipimpin oleh H. Suranto sebagai pemilik tunggal perusahaan penerbit dan
percetakan dan dibantu oleh enam bagian yang ada di CV Sahabat. Bagian-
bagian tersebut antara lain :
a. Bagian Administrasi Keuangan
Bagian Administrasi Keuangan di CV Sahabat ini memiliki
wewenang untuk mengantur seluruh pemasukan dan pengeluaran
perusahaan. Bagian adaministrasi keuangan bertanggung jawab atas
pembayaran untuk order dari konsumen, pembayaran piutang, pemenuhan
pembelian kebutuhan perusahaan, sampai dengan masalah penggajian
untuk seluruh karyawan. Bagian administrasi keuangan membawahi dua
sub bagian lagi yaitu bagian pembukuan keuangan dan bagian kasir.
b. Bagian Personalia
Bagian personalia yang ada di CV Sahabat saat ini masih dirangkap
oleh sekretaris perusahaan, hal tersebut terjadi karena pimpinan
perusahaan sampai saat ini belum dapat menentukan orang yang akan
bertanggung jawab dan memiliki kewenangan dibagian tersebut. Bagian
personalia selain bertugas untuk mengurusi semua kepentingan
perusahaan dan karyawan, juga mengurusi sub bagian diantaranya:
1) Jam Kerja Karyawan
a) Waktu Kerja Biasa
Adalah waktu kerja yang sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati bersama.
Waktu kerja pada perusahaan ini adalah:
(1) Hari Senin – Kamis
Jam 07.30 – 11.30 jam kerja
Jam 11.30 – 12.30 jam istirahat
Jam 12.30 – 15.00 jam kerja
(2) Hari Jum’at
Jam 07.30 – 11.30 jam kerja
Jam 11.30 – 12.30 jam istirahat
Jam 13.00 – 15.00 jam kerja
(3) Hari Sabtu
Jam 07.30 – 11.30 jam kerja
Jam 11.30 – 12.30 jam istirahat
Jam 12.30 – 14.30 jam kerja
b) Waktu Kerja Lembur
Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang dilaksanakan
diluar jam kerja biasa.
2) Sistem Pengupahan
Upah dan gaji yang diterima karyawan besarnya berbeda-beda
menurut jabatannya, pengalamannya, masa kerja dan pendidikannya.
Perusahaan dalam pengupahannya didasarkan pada sistem
pengupahan:
a) Upah harian
b) Upah satuan
c) Upah bulanan
Disamping itu perusahaan menggunakan ketentuan upah untuk jam
lembur.
3) Jaminan Sosial
Keselamatan dan kesehatan karyawan juga tidak luput dari
perhatian perusahaan. Perhatian yang diberikan bermaksud agar
mereka dapat bekerja dengan tenang, lancar, dan aman tanpa adanya
was-was dan ketakutan, maka semua karyawan tetap di ikut sertakan
dalam Asuransi Tenaga Kerja (Astek).
4) Usaha Untuk Meningkatkan Kualitas Pegawai
Usaha yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
kualitas/ketrampilan pegawai adalah:
a) Mengadakan diklat untuk karyawan tertentu
b) Mengadakan mutasi pekerjaan
5) Usaha Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Pegawai
Usaha yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan
pegawai adalah sebagai berikut:
a) Jaminan Sosial
b) Tunjangan Keluarga
c) Pemberian pakaian kerja dua kali setahun
d) Rekreasi gratis satu kali setahun
e) Tunjangan hari raya sebesar satu kali gaji
f) Pemberian cuti
c. Bagian Penerbitan
Bagian penerbitan yang ada di CV Sahabat saat ini membawahi dua
sub bagian, yaitu bagian editor atau penyunting naskah dan bagian
ilustrator. Bagian penerbitan ini bertanggung jawab untuk menciptakan satu
produk yang nantinya bisa diamati oleh konsumen.
d. Bagian Pemasaran
Bagian pemasaran yang ada di CV Sahabat dipimpin oleh seorang
Kepala Bagian Pemasaran, Bapak Sayid Subadrun. Saat ini bagian
pemasaran memiliki empat tenaga administrasi dan sembilan tenaga
pemasaran dengan daerah operasional kerja sebanyak tujuh bagian,
meliputi wilayah kerja sebagai berikut :
1) Daerah pemasaran Klaten.
2) Daerah pemasaran Sukoharjo, Wonogiri, Karangayar, Sragen, dan
Solo.
3) Daerah pemasaran Grobogan, Blora, Jepara, Rembang, Kudus,
Demak, dan Kota Semarang.
4) Daerah pemasaran Batang, Kab. Pekalongan, Kota Pekalongan,
Pemalang, Kab. Tegal, dan Brebes.
5) Daerah pemasaran Banyumas, Banjar, Kebumen, Purbolinggo, Cilacap,
Purworejo.
6) Daerah pemasaran Kab. Magelang, Kota Magelang, Temanggung, dan
Wonosobo.
7) Daerah pemasaran Boyolali, Salatiga, Kab. Semarang, dan Kendal.
Sistem pemasaran CV Sahabat di Klaten terdiri atas dua cara,
yang dilaksanakan berdasarkan keadaan. Cara yang pertama, pemasaran
lewat jalur birokrasi di tingkat kabupaten/kota sampai tingkat kecamatan
dan cara yang kedua pemasaran bebas, langsung ke konsumen, murid,
wali murid atau guru. Selain itu pelaksanaan pemasaran CV Sahabat di
Klaten juga dilaksanakan oleh perorangan atau lembaga yaitu dapat
dilakukan oleh seorang koordinator pemasaran, perwakilan CV Sahabat,
dan perwakilan Freeline. Bagian pemasaran di CV Sahabat juga
membawahi empat sub bagian yaitu sales, perwakilan, freeline, dan
gudang barang jadi.
e. Bagian Produksi
Bagian Produksi yang ada di CV Sahabat membawahi lima sub
bagian, antara lain : sub bagian pra-cetak, sub bagian cetak, sub bagian
finishing, sub bagian gudang bahan baku, dan sub bagian teknik mesin.
Data bagian produksi yang ada di CV Sahabat adalah sebagai berikut :
bagian produksi dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yaitu Bapak Erwien
Tj, pada bagian produksi untuk masing-masing sub bagian dikepalai oleh
seorang kepala sub bagian (Kasubag), dengan perincian; untuk sub bagian
pra cetak dipimpin oleh Kasubag Bapak Siswanto dan bertugas membuat
foto, naskah, dan plat yang siap untuk dicetak. Pada sub bagian cetak
dipimpin oleh Kasubag Bapak Marwoto, yang membawahi tenaga kerja
(operator) dan tenaga kebersihan, untuk sub bagian cetak ini bertugas
mencetak seluruh bahan yang telah diselesaikan oleh sub bagian pra
cetak.
Untuk sub bagian finishing juga dipimpin oleh seorang Kasubag
Bapak Mustahsin, dan membawahi staf-stafnya antara lain; tiga regu
bagian finishing dengan masing-masing satu kepala regu . Kemudian ada
pemegang mesin potong, pemegang mesin numerator, dan pembantu
umum. Dan masih ada dua sub bagian lagi yaitu gudang bahan baku dan
bagian teknik mesin. Bagian finishing secara keseluruhan bertanggung
jawab atas penyelesaian akhir dari barang/produk yang telah diselesaikan
oleh bagian cetak.
Tahapan dalam produksi adalah penyiapan bahan baku dan bahan
penolong, penyiapan peralatan produksi dan proses produksi:
1) Bahan baku
Adalah bahan pokok untuk keperluan proses produksi, bahan baku
yang digunakan kertas dan tinta.
2) Bahan penolong
Adalah bahan-bahan yang membantu dalam proses produksi, bahan-
bahan yang diperlukan antara lain:
a) Plate yaitu alat Bantu cetak dengan dimasukkan ke mesin cetak
sehingga menimbulkan tulisan gambar.
b) Air, sebagai pencuci rol dan campuran pada mesin cetak.
c) Corm, sebagai bahan penghapus apabila ada cacat.
4. Produk
Bukti bahwa CV Sahabat sudah mampu eksis dalam dunia penerbitan dan
grafika telah ditunjukkan melalui produk-produknya, baik untuk SD/MI,SMP/MTs,
dan SMA/MA serta produk umum lainnya. Adapun produk-produknya antara lain:
1) Untuk siswa SD/MI
a) Sains Kelas 1 – 6 (SK.Dirjen Dikdasmen Depdiknas No.505/C/KEP/LK
/2004)
b) Bahasa Indonesia Kelas 1 – 6 ( SK. Dirjen Dikdasmen Depdiknas No.
505/C/KEP/LK/2004)
c) Pengsos Kelas1 – 6 ( SK. Dirjen Dikdasmen Depdikn No.505/C/KEP/
LK/2004)
d) Wursita Basa Kelas 1 – 6 (Muatan Lokal)
e) Bahasa Inggris Kelas 4 - 6
2) Untuk siswa SD
Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 1 – 6
3) Untuk siswa SMP/MTs
a) Matemateka Kelas VII
b) IPS (Sejarah) Kelas VII
c) IPS (Ekonomi) Kelas VII
d) IPS (Geografi) Kelas VII
e) IPS (Kewarganegaraan) Kelas VII
f) Teknologi Kelas VII
g) Piwulang Basa Kelas VII – IX (Muatan Lokal)
h) Bahasa Indonesia Kelas VII
i) Bahasa Inggris Kelas VII
4) Untuk Siswa SMP
Pendidikan Agama Islam Kelas VII – IX
5) Untuk Siswa MTs
a) Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VII – VIII
b) Al-Qur’an Hadits Kelas VII – VIII
c) Akidah Akhlak Kelas VII – VIII
d) Fiqih Kelas VII – VIII
e) Bahasa Arab Kelas VII – VIII
6) Buku untuk siswa SMU/MA
7) Kartu Nama
8) Surat Undangan Rapat / Pernikahan
9) Alat Peraga Baca Tulis Al-Qur’an
10) Majalah “ Sukses”
11) Buku-buku Umum
12) Dan lain-lain.
Gambar 2
Proses Produksi pada CV Sahabat di Klaten
Sumber: CV Sahabat
Keterangan Gambar:
1) Penerimaan Naskah
Naskah diterima dari pemesan dan diserahkan ke tim naskah.
2) Koreksi Naskah
Tahap ini merupakan tahap awal dari proses produksi yang ada, dimana
dalam tahap ini diadakan koreksi naskah untuk mencari kekeliruan
sebelum proses produksi.
Penerimaan Naskah
Koreksi Naskah
Setting
Montage Cetak / Offset
Penjilidan
Potong
Pengepakan
3) Setting
Setelah naskah dikoreksi kemudian disusun menjadi kolom-kolom yang
pas dan sesuai untuk kemudian diketik dan dibuat gambarnya
( bila diperlukan).
4) Montage Film
Setelah melalui proses setting kemudian dibuat menjadi film.
5) Cetak / Offet
Percetakan digunakan mesin-mesin cetak berkecepatan tinggi dengan
tetap mempertahankan kualitas.
6) Penjilidan / Binding
Hasil cetakan yang masih berupa lembaran kemudian dip roses menjadi
buku melalui penjilidan atau binding sehingga tersusun rapi
7) Potong
Agar mendapatkan hasil yang baik perlu dilakukan pemotongan pada
bagian-bagian jilid yang tidak rata. Setelah proses ini produk siap untuk
dipasarkan.
8) Pengepakan
Tahap akhir dari proses produksi adalah pengepakan yaitu mengepak
buku-buku tersebut ke dalam kardus atau plastic, hal ini dilakukan agar
produk tidak capat rusak sebelum dikirim ke konsumen.
Proses produksi dilakukan maka harus menggunakan peralatan
produksi , peralatan produksi yang digunakan adalah:
1) Mesin setting
Mesin tulis elektronik untuk menulis naskah.
2) Camera foto printer
Digunakan untuk menfoto naskah yang sudah jadi dan disusun.
3) Plate masker
Untuk membuat plate sesuai dengan ukuran buku yang akan dicetak.
4) Mesin cetak
Untuk mencetak naskah.
5) Mesin jilid
Menjilid hasil produksi cetakan
6) Mesin potong
Memotong bagian jilid yang tidak rata.
f. Bagian Kendaraan
Bagian kendaraan yang mengurusi segala hal yang berhubungan
dengan transportasi untuk pengiriman dan pemasaran barang atau produk
yang dihasilkan oleh perusahaan. Bagian kendaraan ini bertanggung jawab
dengan kesiapan armada yang dimilik perusahaan untuk mengirimkan
barang sampai ke tempat tujuan.
Gambar 3
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN CV SAHABAT
Sumber : CV SAHABAT
WAKIL PIMPINAN
SEKRETARIS PIMPINAN
PERSON-LIA
KETERTI-BAN/KE-AMANAN
PENERBITAN
EDITOR
PEMASARAN
SALES
PRODUKSI
PRA CETAK
CETAK
KENDARAAN
SOPIR
PENGAWAS KEUANGAN
PIMPINAN
ADMINISTRASI KEUANGAN
PEMBUKUAN KEUANGAN
KASIR ILUSTRA-TOR
PERWAKILAN
FREELI-NE
GUDANG
FINISHING
GUDANG/PBL
TEKNIK MESIN
B. Hasil Analisis Data
1. Analisis Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan
atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan, mampu mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas
yang dimaksud (Suharsimi Arikunto, 148:1998).
Hasil analisis validitas program SPSS 10.01 ditunjukkan dengan
membandingkan r hasil (hitung) dengan nilai r tabel. Sedangkan nilai r hasil
dalam Corrected Item Total Correlation . Kemudian untuk mengambil
r hasil > r tabel, maka butir atau variabel yang diteliti adalah valid. Uji validitas
ini di distribusikan kepada 30 responden karyawan CV Sahabat di Klaten
bagian produksi.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 10.01 kuesioner
pada variabel keselamatan kerja (X1), kesehatan kerja(X2) dan produktivitas
kerja (Y) adalah valid karena nilai r hitung > r tabel. Berikut ini hasil SPSS
10.01 uji validitas dan reliabelitas:
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Butir
Keselamatan Kerja
Nilai r Tabel Pertanyaan
Butir
Nilai r Hitung
Df ( n – 2 ) α r tabel
Status
1 ,5671 28 5% 0.374 Valid
2 ,7201 28 5% 0.374 Valid
3 ,7478 28 5% 0.374 Valid
4 ,6984 28 5% 0.374 Valid
5 ,7478 28 5% 0.374 Valid
Sumber : Data diolah
Hasil uji validitas butir keselamatan kerja dari lima butir pertanyaan yang diambil dari
30 respoden menyatakan bahwa r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut Valid.
Tabel 2
Hasil Uji Validitas Butir
Kesehatan Kerja
Nilai r Tabel Pertanyaan
Butir
Nilai r Hitung
Df ( n – 2 ) α r tabel
Status
1 ,7879 28 5% 0.374 Valid
2 ,9265 28 5% 0.374 Valid
3 ,9388 28 5% 0.374 Valid
4 ,9018 28 5% 0.374 Valid
5 ,8991 28 5% 0.374 Valid
Sumber : Data diolah
Hasil uji validitas butir kesehatan kerja dari lima butir pertanyaan yang diambil dari
30 respoden menyatakan bahwa r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut Valid.
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Butir
Produktivitas Kerja
Nilai r Tabel Pertanyaan
Butir
Nilai r Hitung
Df ( n – 2 ) α r tabel
Status
1 ,6083 28 5% 0.374 Valid
2 ,8645 28 5% 0.374 Valid
3 ,8545 28 5% 0.374 Valid
4 ,4052 28 5% 0.374 Valid
5 ,8945 28 5% 0.374 Valid
Sumber : Data diolah
Hasil uji validitas butir produktivitas kerja dari lima butir pertanyaan yang diambil dari
30 respoden menyatakan bahwa r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut Valid.
2. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
intrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang
sudah dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan
(Suharsimi Arikunto, 1998:154).
r alpha program SPSS 10.01 ditunjukkan oleh besarnya nilai alpha (α ).
Pengambilan keputusan reliability suatu variabel ditentukan dengan asumsi
apabila nilai r alpha > nilai r tabel, maka butir atau variabel yang diteliti adalah
reliabel.
Hasil Uji Reliabilitas dari perhitungan SPSS 10.01 menyatakan bahwa faktor
keselamatan kerja realibel hal tersebut terbukti bahwa r alpha > r tabel yaitu
0,8691 > 0,374. Program kesehatan kerja juga reliabel yaitu 0,9607 > 0.374. Dan
untuk produktivitas kerja juga reliabel yaitu 0,8816 > 0,374. Untuk lebih jelasnya
berikut ini tabel hasil perhitungan SPSS 10.01:
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas Butir
Nilai r Tabel Pertanyaan
Faktor
Nilai r Hitung
Df ( n – 2 ) α r tabel
Status
X1 ,8691 28 5% 0.374 Reliabel
X2 ,9607 28 5% 0.374 Reliabel
Y ,8816 28 5% 0.374 Reliabel
Sumber : Data diolah
3. Analisis Regresi
Persamaan regresi berganda mengandung makna bahwa dalam suatu
persamaan regresi terdapat satu variabel dependent dan lebih dari satu variabel
independent (Algifari, 2000:62). Hasil regresi yang diperoleh dari SPSS 10.01
yaitu:
Y = 2,886 + 0,325 X1 + 0,485 X2
Berdasarkan hasil uji regresi, maka dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 2,886
Artinya bahwa jika tidak menerapkan program keselamatan kerja (X1) dan
kesehatan kerja (X2), maka tingkat produktivitas kerja sebesar 2,886.
b. Koefisien regresi 0,325
Artinya bahwa jika perusahaan CV Sahabat di Klaten menaikkan program
keselamatan kerja (X1) kepada para karyawannya maka akan berpengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 0,325.
c. Koefisien regresi 0,485
Artinya bahwa jika perusahaan CV Sahabat di Klaten menaikkan program
kesehatan kerja (X2) kepada para karyawannya maka akan berpengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 0,485.
4. Uji Statisitik Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan hipotesa nihil dan hipotesa alternatif.
Ho : β = 0 Secara bersama-sama program keselamatan dan program
kesehatan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas
kerja karyawan.
Ho : β ≠ 0 Secara bersama-sama program keselamatan dan program
kesehatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan.
b. Level of significance = 5%
c. Pengujian Hipotesis Daerah Diterima Daerah tolak 4,17
Ho diterima apabila F ≤ Fa (n-k;k-1)
Ho ditolak apabila F > F a (n-k;k-1)
F tabel : α (n-k ; k-1)
: 0,05 (30-2;2-1)
: 0,05 (28;1)
: 4,17
d. Perhitungan nilai F
F hitung di peroleh dari hasil perhitungan SPSS pada ANOVA , pada
penelitian program keselamatan kerja dan kesehatan kerja dengan
produktivitas kerja F hitungnya adalah 7,485.
e. Kesimpulan
Nilai F hitung 7,485 lebih besar dari F tabel 4,17 maka Ho ditolak
berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari program keselamatan kerja
(X1) dan kesehatan kerja (X2) secara bersama-sama terhadap produktivitas
kerja karyawan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
program keselamatan dan kesehatan kerja dengan produktivitas kerja
karyawan pada CV Sahabat di Klaten.
5. Uji Statisitik Uji T
Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh program
keselamatan kerja dan kesehatan kerja dengan produktivitas kerja secara
individual dan digunakan untuk menguji dominasi pengaruh variabel program
kesehatan karyawan .
Langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan hipotesa nihil dan hipotesa alternatif.
Ho : β = 0 Secara individu program keselamatan dan program kesehatan
kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
Ho : β ≠ 0 Secara individu program keselamatan dan program kesehatan
kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
b. Level of significance = 5%
c. Pengujian Hipotesis
D. Ditolak D. Ditolak Daerah diterima
-2,048 2,048
Ho diterima apabila -t(α /2,n-k) < t hit < (α /2,n-k)
Ho ditolak apabila t hit < -t(α /2,n-k) atau t hit > (α /2,n-k)
Nilai T tabel : (α /2 ; n-k )
: ( 0,05/2;30-2 )
: ( 0,025;28 )
: 2,048
d. Perhitungan nilai T hitung
T hitung diperoleh dari hasil perhitungan SPSS 10.01 pada Coefficients,
untuk program keselamatan kerja sebesar 2,102 dan kesehatan kerja
sebesar 2.494
e. Kesimpulan
Nilai t hitung untuk program keselamatan kerja (X1) 2,102 > t tabel
2,048 maka Ho ditolak, berarti keselamatan kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Nilai t hitung untuk program kesehatan kerja (X2) 2,494 > t tabel 2,048
maka Ho ditolak, berarti kesehatan kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS 10.01 dapat diketahui nilai
kesehatan kerja sebesar 2,494 adalah lebih besar dari keselamatan kerja
yaitu 2,102 maka dapat dikatakan bahwa kesehatan kerja (X2) memiliki
pengaruh yang paling besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara program keselamatan kerja dan kesehatan kerja dengan
produktivitas kerja pada CV Sahabat di Klaten, yang lebih berpengaruh dari
kedua variabel independent tersebut adalah program kesehatan kerja dan
berarti hipotesa tersebut adalah benar.
6. Analisis Koefisien Determinasi (r 2)
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat
digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua
variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang
dihasilkan. Besarnya persentase pengaruh semua variabel independent
terhadap nilai variabel dependen dapat diketahui dari besarnya koefisien
determinasi (r 2) persamaan regresi. Angka koefisien determinasi dilihat dari
hasil perhitungan SPSS 10.01.
Tabel 5
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .597a .357 .309 1.588
Sumber: Data diolah
Koefisien Determinasi ditunjukkan pada angka R square adalah 0,357
menunjukkan bahwa 35,7% variasi variabel produktivitas kerja dapat dijelaskan
oleh variabel keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2).dan sisanya
sebesar 0,643 atau 64,3% lainnya dijelaskan oleh variabel-variabel lain.
Jadi pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan pada CV Sahabat di Klaten sebesar 35,7%.
C. Jawaban dari Rumusan Masalah
1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 10.01 ditemukan
bahwa ada pengaruh antara program keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap produktivitas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung 7,485 lebih
besar dari F tabel 4,17 maka ada pengaruh yang signifikan dari program
keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) secara bersama-sama
terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 10.01 ditemukan
bahwa Nilai t hitung untuk program keselamatan kerja (X1) 2,102 > t tabel
2,048 berarti keselamatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan. Nilai t hitung untuk program kesehatan kerja (X2)
2,494 > t tabel 2,048 berarti kesehatan kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan. Faktor yang lebih berpengaruh
terhadap produktivitas kerja adalah kesehatan kerja (X2).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, maka
hasil analisis yang telah dilakukan, secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Variabel program keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Hal ini terbukti dengan hasil
perhitungan SPSS yang menyatakan bahwa nilai F hitung 7,485 yaitu lebih
besar dari nilai F tabel 4,17 maka Ho ditolak berarti bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari program keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2)
secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Variabel program keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh secara
individual terhadap produktivitas kerja karyawan. Nilai t hitung untuk program
keselamatan kerja (X1) 2,102 > t tabel 2,048 maka Ho ditolak, berarti
keselamatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan. Nilai t hitung untuk program kesehatan kerja (X2) 2,494 > t tabel
2,048 maka Ho ditolak, berarti kesehatan kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan. Dari hasil perhitungan menggunakan
SPSS 10.01 dapat diketahui nilai kesehatan kerja sebesar 2,494 adalah lebih
besar dari keselamatan kerja yaitu 2,102 maka dapat dikatakan bahwa
kesehatan kerja (X2) memiliki pengaruh yang paling besar.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini banyak kekurangannya, diantaranya adalah peneliti hanya
meneliti pengaruh program keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara global
saja, peneliti tidak meneliti secara langsung tentang asuransi tenaga kerjanya,
hal ini dikarenakan oleh keterbatasan dari peneliti. Oleh karena itu untuk
penelitian selanjutnya hal tersebut harus diteliti secara menyeluruh.
C. Saran
Berdasarkan kesempulan diatas, maka peneliti memberikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Program keselamatan dan kesehatan kerja harus tetap dipertahankan,
bahkan ditingkatkan. Hal ini dikarenakan berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan kedua program tersebut secara signifikan berpengaruh terhadap
produktivitas.
2. Mengefektifkan program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan yang
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja yang lebih baik, maka
kekuatan perusahaan yang terletak pada sumber daya manusianya harus
lebih diprioritaskan, yang dimulai dari pengadaaan tenaga kerja, peningkatan
sumber daya manusia, sampai kepada perhatian aspek kesehatan, baik yang
bersifat fisik maupun psikologis karyawan itu sendiri.
3. Untuk Meningkatkan out put yang dihasilkan oleh perusahaan maka
produktivitas perlu ditingkatkan dengan mempekerjakan tenaga kerja yang
benar-benar trampil dan berkualitas kerena hal ini dapat mengurangi
terjadinya kecelakaan selama bekerja.
4. Pihak manajemen agar lebih memperhatikan pengelolaan dan pemeliharaan
alat-alat produksi agar keselamatan dan kesehatan karyawan lebih terjamin.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari, Analisis Regresi, BPFE Yogyakarta, 2000.
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta
Jakarta,1998.
Depag, Al-Qur’an dan Terjemahannya, yayasan penerjemah Al-Qur’an Jakarta,1971.
Djarwanto & Subagyo Pangestu, Statistik Induktif, BPFE Yogyakarta,1993.
Gujarati Damodar, Ekometrika Dasar, edisi empat.
Handoko Hani T, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE
Yogyakarta,2001.
Heidjrachman & Husnan Suad, Manajemen Personalia, BPFE,Yogyakarta,2002.
I Cahyono Bambang Tri, Manajemen Sumber Daya Manusia, IPWI Jakarta,1996.
Mangkunegara Prabu Anwar A.A, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
PT Remaja Rosdakarya Bandung, 2001.
Nasution S, Metode Research, Bumi Aksara Jakarta,2003.
Singarimbun Masri & Effendi Gofian, Metodologi Penelitian Survai, Pustaka LP3ES
Jakarta,1989.
Soeprihanto John, Manajemen Personalia, BPFE Yogyakarta,1996.
Soeratno & Arsyad Lincolin, Metodologi Penelitian, UPP AMP YKPN
Yogyakarta,1999.
Suma’mur, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, CV Haji Masagung
Jakarta,1993.
Supranto J, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Rineka Cipta Jakarta,2001.
Tulus Agus, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta,1992.
Wahana Komputer Semarang, 10 Model Penelitian dan Pengolahannya dengan
SPSS 10.01, Penerebit Andi Yogyakarta,1998.
DAFTAR PERTANYAAN
UNTUK KARYAWAN CV SAHABAT DI KLATEN
A. DATA PRIBADI
Nama :………………………………
Alamat :……………………………….
B. DAFTAR PERTANYAAN
Mohon diberi tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
I. Keselamatan Kerja
1. Perusahaan menyediakan alat-alat perlindungan untuk keselamatan kerja
karyawan?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
2. Ruang kerja yang aman memberikan rasa tentram dan tidak ada rasa
khawatir akan ancaman yang menimpa karyawan.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
3. Perusahaan melarang seluruh karyawan untuk tidak merokok di pabrik.
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
4. Pemeliharaan fasilitas pabrik untuk mengurangi resiko kecelakaan di
perusahaan tersebut cukup baik?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
5. Penggunaan mesin-mesin yang dilengkapi alat-alat pengaman
diperusahaan tersebut cukup baik?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
II. Kesehatan Kerja
1. Ruang tenaga kerja yang bersih memiliki ventilasi udara yang cukup
sehingga nyaman dalam bekerja?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
2. Penerangan diruang kerja cukup, sehingga dapat bekerja dengan lebih
baik?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
3. Adanya ruang kerja yang bersih mempunyai pengaruh yang baik pada
kelangsungan kerja karyawan?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
4. Perusahaan sangat memperhatikan pengaturan suhu, udara, sehingga
karyawan dapat bekerja dengan baik?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
5. Penciptaan ruang kerja yang sehat untuk menjaga kesehatan dari
gangguan penglihatan, perlindungan dll?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
III. Produktivitas Kerja
1. Dalam menghasilkan produk, karyawan mampu melaksanakannnya tepat
waktu?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
2. Peningkatan hasil produksi yang dicapai sudah sesuai dengan target
yang ditetapkan?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
3. Tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan dalam bekerja sangat kecil?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
4. Setiap pelaksanaan tugas atau pekerjaan yang dilakukan mempunyai
standar kerja yangtelah ditetapkan?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
5. Setiap kali menyelesaikan pekerjaan, karyawan selalu meneliti kembali
pekerjaannya?
a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju
b. Setuju d. Tidak Setuju
CURICULUM VITAE
Nama : Wahyu Ratna Sulistyarini
Nim : 30.02.1.5.038
Umur : 22 Tahun
Alamat : Seyegan, Karanganom Klaten Utara
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : 1. SDN II Karanganom Th.1990 – 1996
2. SLTP Muh 14 Klaten Th. 1996 – 1999
3. SMKN 1 Klaten Th. 1999 – 2002
4. STAIN Surakarta Th. 2002 – 2006