kasus iii liahgfhfghfghfghasdsfdsgdgkk

4
KASUS III 1. Anamnesis a) Anamnesis yang perlu ditanyakan pada pasien adalah nama, tempat tanggal lahir, usia, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, pendid ikan, suku, agama. Dalam kasusdidapatkan bahwa laki-laki tersebut berusia 40 tahun. Selanjutnya kita tanyakan keluhanutamanya dan sejak kapan terjadi. Bapak ini mengeluh sering kencing dan haus sejak beberapa hari yang lalu. b) Riwayat Kesehatan Keluarga : Yang dikaji adakah keluarga yang menderita penyakit diabetes mellitus seperti klien yang diderita? c) Pengkajian selanjutnya Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya. Berapa lama klien menderita Diabetes Melitus, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakit diabetes mellitus tersebut. d) Pengkajian lanjutannya adalah Aktivitas / Istirahat. Gejala seperti lemah, letih, mengalami kesulitan bergerak atau berjalan, kram otot, tonus otot menurun. e) Selanjutnya Sirkulasi. Adakah riwayat hipertensi, AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah.

Upload: affan-msfl

Post on 28-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hgfhgfhgfhgfh

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus III Liahgfhfghfghfghasdsfdsgdgkk

KASUS III

1. Anamnesis

a) Anamnesis yang perlu ditanyakan pada pasien adalah nama, tempat tanggal lahir,

usia, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan, suku, agama. Dalam ka

susdidapatkan bahwa laki-laki tersebut berusia 40 tahun. Selanjutnya kita tanyakan

keluhanutamanya dan sejak kapan terjadi. Bapak ini mengeluh sering kencing dan

haus sejak beberapa hari yang lalu.

b) Riwayat Kesehatan Keluarga : Yang dikaji adakah keluarga yang menderita penyakit

diabetes mellitus seperti klien yang diderita?

c) Pengkajian selanjutnya Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya.

Berapa lama klien menderita Diabetes Melitus, bagaimana penanganannya, mendapat

terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa

saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakit diabetes mellitus tersebut.

d) Pengkajian lanjutannya adalah Aktivitas / Istirahat. Gejala seperti lemah, letih,

mengalami kesulitan bergerak atau berjalan, kram otot, tonus otot menurun.

e) Selanjutnya Sirkulasi. Adakah riwayat hipertensi, AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan

pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan

tekanan darah.

f) Berikutnya pengkajian Integritas Ego. Diantaranya Stress, ansietas.

g) Pengkajian selanjutnya Eliminasi. Perubahan dalam pola berkemih (poliuria,

nokturia, anuria), diare.

h) Pengjian selanjutnya yaitu Makanan / Cairan diantarany Anoreksia, mual muntah,

tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.

i) Pengkajian lainnya Neurosensori. Meliputi Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas

kelemahan pada otot, parestesia, gangguan penglihatan.

j) Nyeri / Kenyamanan : Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat).

k) Pengkajian diabetes mellitus lainnya adalah Pernapasan, Batuk dengan / tanpa sputum

purulen (tergantung adanya infeksi / tidak).

l) Pengkajian terakhir adalah Keamanan. Kulit kering, gatal, ulkus kulit.

Page 2: Kasus III Liahgfhfghfghfghasdsfdsgdgkk

2. Pemeriksaan Fisik

a) Tanda-tanda vital yang meliputi suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah.

b) Status kesehatan umum

Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan,

berat badan dan tanda – tanda vital.

c) Kepala dan leher

Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher,

telinga kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran,

lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah

goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah, apakah penglihatan kabur /

ganda, diplopia, lensa mata keruh.

d) Sistem integument

Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka,

kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus dan gangren,

kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku.

e) Sistem pernafasan

Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita DM

mudah terjadi infeksi.

f) Sistem kardiovaskuler

Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,

takikardi/bradikardi, hipertensi/hipotensi, aritmia, kardiomegalis.

g) Sistem gastrointestinal

Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase,

perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.

h) Sistem urinary

Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat

berkemih.

i) Sistem musculoskeletal

Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan,

cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas.

Page 3: Kasus III Liahgfhfghfghfghasdsfdsgdgkk

j) Sistem neurologis

Terjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi,

mengantuk, reflek lambat, kacau mental, disorientasi.

3. Pemerikisaan Laboratorium/radiologi

a) Glukosa darah sewaktu 

b) Kadar glukosa darah puasa 

c) Tes toleransi glukosa 

Kriteria diagnostic WHO untuk DM sedikitnya 2x pemeriksaan:

1) Glukosa plasma sewaktu >200mg/dl (11,1mmol/l)

2) Glukosa plasma puasa >140mg/dl ( 7,8mmol/l )

3) Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi

75gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) >200mg/dl )