kasus 2h

6
DDx : Mumps A. Pengertian Mumps adalah infeksi virus yang menyerang satu atau kedua glandula parotis Nomenklatur ICD-X : 2015 ICD-10-CM B37.9 irma Identifikasi/Patognomonic sign / dwi Pembengkakan glandula parotid Klasifikasi lesi windy Lesi dari mumps merupakan Lesi merah B. Epidemiologi (Prevalensi/insidensi) windy Insidensi paling banyak pada anak umur 5-9 tahun. Mumps endemic di daerah urban. Insidensi tertinggi dari bulan Januari hingga Mei. Lebih dari 90 % mengenai anak umur 10-14 tahun. C. Etiologi putri Berasal dari Infeksi virus yang disebut rubulavirus, suatu single-stranded RNA yang termasuk genus Paramyxovirus, dan anggota keluarga Paramyxoviridae. Penyebaran melalui kontak langsung dengan infeksi droplet pada orofaring (dari udara). Pasien biasanya menular 1 sampai 2 hari sebelum pembengkakan parotid, dan 7-9 hari setelah onset pembengkakan parotid. D. Patogenesis/patofisiologi deassy Virus masuk ke orofaring replikasi virus dalam darah dan glandula saliva edema glandula saliva pembengkakan pipi bilateral dan eritema Virus dari orofaring rongga mulut infeksi duktus stensen benjolan eritema mukosa pipi 16 & 26 E. Perangai klinis demam, anoreksia, pusing, pembengkakan glandula parotid (biasanya didaerah bawah cuping telinga), eritema pada duktus (duktus Stensen yang bermuara ke mukosa bukal Molar 2 rahang atas) Dwi keterbatasan membuka mulut,susah menelan, sakit saat mengunyah Rika

Upload: rizky-ananda-putri

Post on 15-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Page 1: kasus 2h

DDx : Mumps

A. Pengertian Mumps adalah infeksi virus yang menyerang satu atau kedua glandula parotis

Nomenklatur ICD-X : 2015 ICD-10-CM B37.9 irmaIdentifikasi/Patognomonic sign / dwiPembengkakan glandula parotid

Klasifikasi lesi windyLesi dari mumps merupakan Lesi merah

B. Epidemiologi (Prevalensi/insidensi) windyInsidensi paling banyak pada anak umur 5-9 tahun. Mumps endemic di daerah urban. Insidensi tertinggi dari bulan Januari hingga Mei. Lebih dari 90 % mengenai anak umur 10-14 tahun.

C. Etiologi putriBerasal dari Infeksi virus yang disebut rubulavirus, suatu single-stranded RNA yang termasuk genus Paramyxovirus, dan anggota keluarga Paramyxoviridae. Penyebaran melalui kontak langsung dengan infeksi droplet pada orofaring (dari udara). Pasien biasanya menular 1 sampai 2 hari sebelum pembengkakan parotid, dan 7-9 hari setelah onset pembengkakan parotid.

D. Patogenesis/patofisiologi deassyVirus masuk ke orofaring replikasi virus dalam darah dan glandula saliva edema glandula saliva pembengkakan pipi bilateral dan eritemaVirus dari orofaring rongga mulut infeksi duktus stensen benjolan eritema mukosa pipi 16 & 26

E. Perangai klinis demam, anoreksia, pusing, pembengkakan glandula parotid (biasanya didaerah bawah cuping telinga), eritema pada duktus (duktus Stensen yang bermuara ke mukosa bukal

Molar 2 rahang atas) Dwi keterbatasan membuka mulut,susah menelan, sakit saat

mengunyah Rika

F. Histopatologi test RifiaDifuse periduktus dan edema intersisial dengan infiltrasi oleh limfosit dan monosit. Sel epitel ductus mengalami degenerasi. ductus lumen tertutupi oleh netrofil dan debris nekrotik tetapi sel glandular tidak mengalami perubahan

G. Diagnosis banding dan penegakan diagnosis gary (1-2) irma (3-4) deassy (5) Ariska (6)1. Bacterial parotitis karena bakteri khususnya staphylococcus aureus, umumnya unilateral,

kulit eritema2. Measles krn berasal dari RNA virus yg satu keluarga dengan mumps yaitu

Paramyxoviridae. Ciri2nya : demam, anorexia, conjunctivitis, batuk, koplik spots terlihat 1-2 hari sebelum timbulnya ruam, muncul pada buccal mucosa biasanya berhadapan dengan

Page 2: kasus 2h

molar kedua, terdapat eritema macula dan papula dimulai pada bagian wajah, leher, belakang telinga .

3. Kalkulus duktus stensen, tumor glandula parotis juga dianggap differential diagnosis dari mumps

4. Rubella ciri2nya demam, sakit kepala, anorexia, mild conjunctivis, ruam berkembang selama 1-5 hari dari onset gejala, dimulai dari bagian muka dan dahi

5. Sjogren syndrome ciri2nya : mata kering, mulut kering,lidah dan bibir kemerahan dan kering, pembengkakan parotid bilateral, chronic oral candidiasis, fissure tongue, kehilangan papilla lidah

6. Virus lain yang menyebabkan parotitis; virus coxsackie A, parainfluenza virus, influenza virus secara klinis tidak bisa dibedakan dari mumps parotitis

H. Gold standar pemeriksaan/pemeriksaan penunjang RikaPenunjang : tes serologi (IgG dan IgM), isolasi virus dari saliva,PCR (untuk mendeteksi virus mumps

I. Konsep dasar perawatan ariskaAnalgesic untuk meredakan nyeri pada mumpsKompres air hangat dan dingin secara bergantian untuk mengurangi pembengkakan

Clinical Virology diedit oleh Douglas D. Richman,Richard J. Whitley,Frederick G. Hayde

Oski's Essential Pediatricsrdiedit oleh Michael Crocetti,Michael A. Barone,Frank A. Oski

http://reference.medscape.com/article/

DDx : Kandidiasis Eritematus Akut

J. Pengertian putrimerupakan kelanjutan kandidiasis pseudomembran akut akibat menumpuknya pseudomembran

Nomenklatur ICD-X : 2015 ICD-10-CM B37.9 putri

Identifikasi/Patognomonic sign / putri

Lesi eritema pada lidah, hilangnya papilla lidah

Klasifikasi lesi irmaLesi Merah

Epidemiologi (Prevalensi/insidensi) irma

Page 3: kasus 2h

Penyebaran penyakit kandidiasis telah menyebar seluruh dunia dan sering dijumpai pada pasien yang menggunakan antibiotic spectrum luas dan kortikosteroid.

K. Etiologi ariskapemberian antibiotik spektrum luas, kortikosteroid sistemik, inhalasi maupun topical (Burket, 2008)

L. Patogenesi/patofisiologi dwiLesi merah timbul karena adanya erosi sempurna pada permukaan epitelium bersamaan dengan inflamasi di jaringan ikat (John R, 2014)

M. Perangai klinis garylesi eritematosa, simetris, tepi berbatas tidak teratur pada permukaan dorsal tengah lidah, sering hilangnya papilla lidah dengan pembentukan pseudomembran minimal dan ada rasa nyeri. Lesi ini dapat terjadi dimana saja dalam rongga mulut, tetapi daerah yang paling sering terkena adalahlidah, mukosa bukal, dan palatum (Burket, 2008)

N. Histopatologi test windyHilangnya papiila foliate pada lidah

O. Diagnosis banding dan penegakan diagnosis rifiaChemical burn : area fokal putih yang dapat dihilangkan pada kondisi pejamu yang resisten sehingga mendukung munculnya kandidiasis. Terdapat riwayat medikasi (Govindrao

P. Gold standar pemeriksaan/pemeriksaan penunjang windyPemeriksaan klinis, biakan jamur, pewarna gram atau acid-Schiff periodic (PAS) untuk melihat cabang pseudohifa.( Langlais, 2009)

Q. Konsep dasar perawatan deassyApabila disebabkan oleh antibiotik, maka penggunaan antibiotic dihentikan dahulu. Dapat menggunakan antifungal secara topical seperti nystatis atau clotrimazole troches, bisa dengan medikasi sistemik contohnya fluconazole. (De long, 2013)

Textbook of Oral Medicine Oleh Anil Govindrao Ghom,Savita Anil Ghom

Textbook of Oral Medicine Oleh Pramod John R.,Pramod John

DDx : Kandidiasis Pseudomembran Akut

A. Pengertian dwiKandidiasis Pseudomembran Akut adalah infeksi oportunistik yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur permukaan, C. Albicans yang berlebihan .( Langlais, 2009)

Nomenklatur ICD-X : 2015 ICD-10-CM B37.9 dwi

Page 4: kasus 2h

Identifikasi/Patognomonic sign / dwiLapisan putih tebal yang dapat dikerok

Klasifikasi lesi windyLesi merah

B. Epidemiologi (Prevalensi/insidensi) windyKandidiasis telah menyebar ke seluruh dunia dan umum ditemukan pada pasien dengan gangguan sistem imun, dan pada orang tua yang memilik factor predisposisi (delong, 2013)

C. Etiologi putriPertumbuhan jamur C. albicans yang berlebihan, pemakaian antibiotik dan steroid berlebihan, penyakit sistemik seperti DM, imunodefisiensi, atau kemoterapi. .( Langlais, 2009)

D. Patogenesis/patofisiologi deassykebanyakan bentuk karakteristik klinis dari infeksi jamur. ini adalah bentuk kandidiasis biasa ditemui pada bayi baru lahir yang terkena infeksi membentuk jalan lahir. Organisme yang terinfeksi akan nekrosis pada permukaan epitel, yang menjadi warna putih dan bisa dihilangkan, atau memproduksi lesi eritema yang berasal dari interaksi tubuh terhadap organisme. (delong, 2013)

E. Perangai klinis irmaPlak/pseudomembran berwarna putih, hilang saat dikerok, bila plak diangkat tampak dasar mukosa eritematosa atau mungkin berdarah dan terasa nyeri sekali. .( Langlais, 2009)

F. Histopatologi test garyPada pemeriksaan histologis tampak permukaan sel nekrotik pada pseudomembran yang memperlihatkan organisme candida dan penebalan permukaan epitel (Delong, 2013)

G. Diagnosis banding dan penegakan diagnosis garyLeukoplakia : riwayat penggunaan antibiotic yang mendukung kandidiasis (Govindrao

H. Gold standar pemeriksaan/pemeriksaan penunjang rifiaPemeriksaan klinis, biakan jamur, pewarna gram atau acid-Schiff periodic (PAS) untuk melihat cabang pseudohifa.( Langlais, 2009)

I. Konsep dasar perawatan ariskaMenurunkan pertumbuhan jamur yang berlebihan dengan memberikan antifungal. Terdapat variasi antifungal yang efektif yang dapat digunakan. Dapat menggunakan antifungal secara topical seperti nystatis atau clotrimazole troches, bisa dengan medikasi sistemik contohnya fluconazole. (De long, 2013)

General and Oral Pathology for the Dental Hygienist Oleh Leslie DeLong,Nancy Burkhart