kartini

3
R. A. KARTINI Sekolah umum yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia sendiri semakin berkembang, sebagai contohnya adalah Sekolah Kartini yang merupakan bentuk kegigihan R. A. Kartini dalam memperjuangkan pendidikan kaum perempuan di masanya. Dimana pada masa R. A. Kartini, selain anak-anak bangsawan perempuan tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan seperti halnya kaum laki-laki. Sekolah Kartini ini sebagai simbol rintisan pendidikan bagi rakyat biasa, dengan adanya sekolah ini pendidikan dapat diperoleh dan berkembang di kalangan rakyat biasa, tidak hanya pada kaum bangsawan saja. Fungsi Pendidikan 1. Memajukan perempuan di Indonesia 2. Dengan pendidikan yang diperolehnya perempuan dapat disejajarkan dengan kaum laki-laki. 3. Dengan adanya pendidikan perempuan, tujuan-tujuan itu adalah mempersiapkan ibu pendidik yang kuat, mencerdaskan pikiran dan mendewasakan diri. 4. Untuk lembaga pendidikan agar memberikan porsi pendidikan keagamaan yang lebih banyak dalam kurikulum

Upload: nofy-ongko

Post on 04-Aug-2015

84 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Konsep Pendidikan (Fungsi dan Tujuan) Menurut R. A. Kartini

TRANSCRIPT

Page 1: Kartini

R. A. KARTINI

Sekolah umum yang diprakarsai

oleh bangsa Indonesia sendiri semakin

berkembang, sebagai contohnya adalah

Sekolah Kartini yang merupakan bentuk

kegigihan R. A. Kartini dalam

memperjuangkan pendidikan kaum

perempuan di masanya. Dimana pada

masa R. A. Kartini, selain anak-anak

bangsawan perempuan tidak

diperbolehkan mengenyam pendidikan

seperti halnya kaum laki-laki. Sekolah

Kartini ini sebagai simbol rintisan

pendidikan bagi rakyat biasa, dengan adanya sekolah ini pendidikan dapat

diperoleh dan berkembang di kalangan rakyat biasa, tidak hanya pada kaum

bangsawan saja.

Fungsi Pendidikan

1. Memajukan perempuan di Indonesia

2. Dengan pendidikan yang diperolehnya perempuan dapat disejajarkan dengan kaum

laki-laki.

3. Dengan adanya pendidikan perempuan, tujuan-tujuan itu adalah mempersiapkan ibu

pendidik yang kuat, mencerdaskan pikiran dan mendewasakan diri.

4. Untuk lembaga pendidikan agar memberikan porsi pendidikan keagamaan yang

lebih banyak dalam kurikulum karena ilmu tanpa agama adalah kesombongan,

sedangkan agama tanpa dilandasi ilmu adalah kebohongan.

5. Pendidikan agama pada anak didik perempuan mutlak menjadi prioritas dalam

lembaga pendidikan manapun (keluarga, sekolah dan masyarakat). Sebab perempuan

adalah makhluk lemah dalam arti mudah terpengaruh dengan hal-hal diluar dirinya.

6. Kepada setiap penyelenggara pendidikan Islam khusunya agar memberikan

pengertian pada anak didiknya untuk mengidolakan Rasulullah Saw sebagai panutan

dalam hidupnya.

7. Memberi kesempatan untuk dapat berkarya guna kemajuan bangsa.

Page 2: Kartini

Proses Pendidikan

Di dalam sekolah kartini

para perempuan selain

mengajarkan ilmu pendidikan

seperti sekolah pada umumnya

tetapi perbedaan dengan

sekolah lain adalah dalam

sekolah ini para perempuan

diajarkan pelajaran tambahan

yaitu memasak, merangkai

kerajinan, dan menjahit. Dalam perkembangannya didirikan sekolah tambahan,

berupa Sekolah Kejuruan Industri Pariwisata (SKIP) pada tahun 1971 dan Sekolah

Menengah Kesejahteraan Keluarga (SMKK) tahun 1976. Dalam SKIP diajarkan

cara memasak menurut standar masakan Indonesia, Eropa, dan Tionghoa. Selain

itu juga ada pelajaran tentang tata cara pengaturan belanja, pengaturan kebersihan,

dan hal-hal lain yang berhubungan dengan rumah tangga untuk kepentingan

pariwisata. Sedang di SMKK, lulusannya diharapkan melanjutkan ke IKIP di

Jurusan Kesejahteraan Keluarga.