karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan...

22
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Karangan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: 1.Non ilmiah, 2. Semi ilmiah, dan 3.Ilmiah Karangan non ilmiah: karangan yang tidak terikat pada karangan baku. Misal: anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama. Karangan semi ilmiah: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah. Misal: artikel, editorial, opini, feuture, reportase. Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Misal: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi. Karya ilmiah adalah karya tulis yang penyusunan dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Karakteristik karya tulis ilmiah:

Upload: bontet77

Post on 04-Aug-2015

52 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.Karangan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Non ilmiah,2. Semi ilmiah, dan3. Ilmiah

Karangan non ilmiah: karangan yang tidak terikat pada karangan baku.

Misal: anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.

Karangan semi ilmiah: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah.

Misal: artikel, editorial, opini, feuture, reportase.

Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.

Misal: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi.

Karya ilmiah adalah karya tulis yang penyusunan dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.

Karakteristik karya tulis ilmiah:

1. Isi kajian pada lingkup ilmu pengetahuan dan merupakan pembahasan suatu hasil penelitian.

2. Sosok tampilan mengikuti aturan penulisan ilmiah, bersifat metodis dan sistematis.

3. Dijiwai langkah sesuai dengan prosedur berpikir ilmiah dan menggunakan laras ilmiah.

Page 2: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

Syarat- Syarat Karya Kulis lmiah:

1. APIK (Asli, Penting, Ilmiah, Konsisten).2. Bentuk/jenis karya tulis jelas.3. Lengkap.4. Pengesahan jelas.5. Waktu Pembuatan logis.

# Karangan  adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh  # Karangan merupakan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur

Page 3: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

 # Karangan adalah tulisan yang disusun berdasarkan cara berfikir yang logis # Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan dalam kesatuan yang utuh # Karangan adalah ungkapan pikiran atau perasaan 

Kerangka karangan sangat menentukan bagus tidaknya hasil sebuah karangan karena dengan adanya kerangka karangan, penulis bisa lebih terarah dan fokus dengan pokok pikiran serta tema yang telah ditentukan karena fungsi dari kerangka karangan adalah sebagai berikut:

Memudahkan pengendalian variabel memperlihatkan pokok bahasan, sub-subbahasan

karangan, dan memberi kemungkinan perluasan bahasan tersebut sehingga memungkinkan penulis menciptakan suasana kreatif sesuai dengan variasi yang diinginkan

Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik, judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis

memudahkan penulis menyusun karangan secara menyeluruh

Mencegah ketidaklengkapan bahasan Mencegah pengulangan pembahasan ide

Page 4: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

Memperlihatkan kekurangan atau kelebihan materi pembahasan.

 

JENIS KARANGAN

1. NARASI:

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu

Page 5: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

2. DESKRIPSI

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

3. EKSPOSISI:

Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.

Page 6: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

4. ARGUMENTASI:

Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

5. PERSUASI:

Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

1.CIRI-CIRI KARANGAN NARASI

Menurut Keraf (2000:136), ciri karangan narasi yaitu:Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.Dirangkai dalam urutan waktu.Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?Ada konfiks.

Page 7: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.Memiliki nilai estetika.Menekankan susunan secara kronologis.

Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.

Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu:1.) Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan.2.) Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.

Langkah-langkah menulis karangan narasi1.) Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan.2.) Tetapkan sasaran pembaca kita.3.) Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur.4.) Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita.5.) Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail

Page 8: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

peristiwa sebagai pendukung cerita.6.) Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

Jenis-jenis Karangan Narasia. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

b. Narasi SugestifNarasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

2.CIRI-CIRI KARANGAN DESKRIPSIKarangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan

Page 9: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

melibatkan kesan indera.Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

Pola pengembangan paragraf deskripsi:Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.

Langkah menyusun deskripsi:1.Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan.2.Tentukan tujuan.3.Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan.4.Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan).5.Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan.

3.CIRI-CIRI KARANGAN EKSPOSISIParagraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya.

Ciri-ciri paragraf eksposisi:a. Memaparkan definisi (pengertian).b. Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.

Page 10: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

4.CIRI-CIRI KARANGAN ARGUMENTASIKarangan argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Ciri-ciri karangan argumentasi:Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.Penutup berisi kesimpulan.

Membuat Kerangka KaranganAda 2 macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang tidak mungkin terjadi.

Page 11: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.

Langkah-Langkah Menyusun Karangan.

1. Menentukan tema dan judulSebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.

Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema.Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :

a. Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.

Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.

2. Mengumpulkan bahanSetelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara

Page 12: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3. Menyeleksi bahanSetelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:

a. Catat hal penting semampunya.b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.c. .Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4. Membuat kerangkaBekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.

Berikut fungsi kerangka karangan :a .Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematisb. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul)b. Mengatur urutan gagasan.c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbabd .Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap

Merangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)

5. Mengembangkan kerangka karanganProses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan

Page 13: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.

Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.

Agar karangan kita dapat terorganisasikan dengan baik, kita perlu menyusun kerangka (outline) atau garis-garis besarnya. Suaru kerangka karangan merupakan sebuah rancangan atau rencana kerja yang mengarahkan penulis agar dapat menyusun gagasan-gagasan secara teratur dan logis. Penyusunan kerangka karangan sangat dianjurkan agar penulis terhindarkan dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.

Kegunaan kerangka karangan bagi seorang penulis, antara lain, adalah:

Page 14: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

1. Membantu penulis menyusun karangan secara teratur sehingga tidak membahas satu gagasan sampai dua kali atau bahkan lebih.2. Mencegah penulis keluar dari ruang-lingkup topik yang telah dirumuskan.3. Memperlihatkan bagian-bagian pokok suatu karangan serta memberi kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut.4. Memperlihatkan kepada penulis bahan-bahan atau materi apa yang diperlukan dalam pembahasan yang akan ditulisnya nanti.

Menyusun kerangka karangan berarti memecahkan topik ke dalam beberapa subtopik dan mungkin selanjutnya ke dalam sub-subtopik. Satu hal yang perlu diingat adalah penyusunan kerangka karangan hendaknya didasarkan atas keteraturan atau pola tertentu. Pada dasarnya pola kerangka karangan dapat dibedakan menjadi pola setara, bertingkat, atau kombinasi setara dan bertingkat.

Pola Setara, contoh:

Topik : FUNGSI-FUNGSI BUSANA

I. Fungsi proteksiII. Fungsi kesopananIII. Fungsi erotikIV. …

Pola Bertingkat, contoh:

Topik: FUNGSI BUSANA SEBAGAI PELINDUNG TUBUH

I. Fungsi-fungsi busanaII. Asumsi dasar fungsionalismeIII. Fungsi proteksi busanaiV. ….

Page 15: Karangan Adalah Suatu Karya Tulis Hasil Dari Kegiatan Seseorang Untuk Mengungkapkan Gagasan Dan Menyampaikanya Melalui Bahasa Tulis Kepada Pembaca Untuk Dipahami

Berikut ini adalah satu contoh kerangka karangan yang lengkap. Coba perhatikan polanya yang merupakan kombinasi setara dan bertingkat.

Topik: EROTIKA BUSANA

I . Pembuka: mengapa manusia mengenakan busana?

II. Fungsi busana I( 1 ). Asumsi: Fungsionalisme( 2 ). Fungsi proteksi( 3 ). Kritik atas fungsi proteksi

III. Fungsi busana II( 1 ). Asumsi: mitos penciptaan manusia( 2 ). Fungsi kesopanan (modesty)( 3 ). Kritik atas fungsi kesopanan

IV. Fungsi busana III( 1 ). Asumsi: eksibisionisme perempuan( 2 ). Fungsi erotik( 3 ). Kritik atas fungsi erotik

V. Penutup: ambivalensi busana di antara kesopanan dan erotika

Apabila setiap subtopik dan sub-subtopik di atas dikembangkan masing-masing ke dalam satu paragraf, maka kita akan mendapatkan minimal 11 paragraf untuk karangan tersebut. Apabila satu paragraf rata-rata terdiri dari 70-100 kata, maka karangan tersebut akan mencapai panjang sekitar 770-1100 kata. Bukankah ini sudah memadai bagi sebuah esai atau artikel pendek di surat kabar?

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2098404-contoh-kerangka-karangan/#ixzz1g8jTuRDn