karya tulis

34
LAPORAN KUNJUNGAAN WISATA PULAU BALI Disusun Oleh: Nama : Fajar Aprilianto Kelas : XII IPA NIS : 3424 YAYASAN ASRAMA DAN MASJID (YASMA) SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 Jalan Rajawali 10, Kompleks Kolombo, Yogyakarta

Upload: fajar-aprilianto

Post on 11-Dec-2014

94 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Tulis

LAPORAN KUNJUNGAAN WISATA

PULAU BALI

Disusun Oleh:

Nama : Fajar Aprilianto

Kelas : XII IPA

NIS : 3424

YAYASAN ASRAMA DAN MASJID (YASMA)

SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA

TAHUN 2012/2013

Jalan Rajawali 10, Kompleks Kolombo, Yogyakarta

I

Page 2: Karya Tulis

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis berjudul : “ LAPORAN KUNJUNGAN KARYA WISATA PULAU BALI ”

Telah diterima dan disyahkan oleh guru pembimbing :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Kepala Sekolah Pembimbing

Dra. Sri Rejeki Andadari Dra. Hidayat Senawati

NIP. 904023720 NIP. 19630417 198703 2 006

II

Page 3: Karya Tulis

MOTTO

Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai budaya sendiri.

Belajarlah selagi kau bisa.

Dimana ada kemauan pasti ada jalan.

Warnailah hidupmu dengan kejujuran.

Kejujuran adalah kunci kesuksesan.

Aku bisa karena biasa.

No thing is imposible.

Sebaik-baik manusia yaitu bermanfaat bagi manusia lain.

III

Page 4: Karya Tulis

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini saya persembahkan kepada :

Kedua orang tua saya yang telah membiayai hingga karya tulis ini dapat terselesaikan.

Ibu Hidayat Senawati selaku pembimbing. Kepala Sekolah ibu Dra.Sri Rejeki Andadari dan Bapak / Ibu Guru

yang telah mengizinkan adanya kegiatan ini dan menyertai kami selama kegiatan tersebut berlangsung.

Sahabat – sahabat saya yang telah memberi saran dan kritik hingga karya tulis ini dapat terselesaikan.

IV

Page 5: Karya Tulis

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan dan mencurahkan rahmat serta karunianya, sehingga penulis dapat

menyelasaikan karya tulis dengan baik.

Bimbingan penulis dari semua pihak, mulai dari pembuatan konsep sampai

dengan tahap akhir penulisan ini, betul-betul telah menuntun penulis dalam setiap

langkah. Oleh karena itu, dengan rasa hormat dan tulus, dalam kesempatan yang baik

ini penulis menghaturkan terima kasih kepada:

1. Ibu Sri Rejeki Andadari selaku kepala sekolah SMA Kolombo Yogyakarta

yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan kegiatan karya wisata.

2. Ibu Hidayat Senawati dengan sabar memberikan bimbingannya dari awal

hingga akhir penulisan karya tulis ini.

3. Bapak, ibu guru yang telah meluangkan waktu dan tenaganya demi

tercapainya pelaksanaan wisata tersebut.

4. Kepada seluruh rekan-rekan dari semua pihak yang telah membantu

kelancaran dalam penyusunan karya tulis ini, yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu

mohon kritik dan saran yang konstruktif penulis harapkan.

Yogyakarta, 26 April 2013

Page 6: Karya Tulis

Penulis

V

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………. I

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………..… II

HALAMAN MOTO …………………………………………………………………. III

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………...... IV

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..… V

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… … VI

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… …. 1

A. Alasan Pembuatan karya tulis …………………………………. 1B. Cara Pengumpulan Data ………………………………………. 1C. Tujuan yang ingin dicapai …………………………………….... 2

BAB II WISATA DAN MANFAATNYA ………………………………….…. 3

A. Pengertian Wisata ………………………………………………. 3B. Jenis – jenis Wisata ………………………………………….…. 3C. Manfaat kegiatan Wisata ………………………………………. 4

BAB III GAMBARAN UMUM PULAU BALI ……………………………..…. 5

A. Letak Geografis ……………………………………………….… 5B. Keadaan Penduduk …………………………………………….. 6C. Budaya ………………………………………………………..…. 6

BAB IV OBYEK WISATA PULAU BALI ………………………………….… 7

A. Tanah Lot ……………………………………………………..…. 7B. Bedugul ………………………………………………………...… 8C. Tari Barong ……………………………………………………..... 9D. Tanjung Benoa …………………………………………………... 10E. Garuda Wisnu Kencana ……………………………………….… 11F. Pantai Kuta ……………………………………………………..... 12

Page 7: Karya Tulis

G. Hutan Sangeh ………………………………………………….… 14

VI

BAB V PENUTUP …………………………………………………………….. 15

A. Kesimpulan ………………………………………………………. 15B. Saran ……………………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 16

LAMPIRAN ………………………………………………………………………….… 17

BIOGRAFI …………………………………………………………………………….. 19

Page 8: Karya Tulis

VII

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pembuatan Karya Tulis

Saya membuat karya tulis ini mempunyai alasan sebagai berikut :

1. Untuk berbagi informasi kepada para pembaca.

2. Mewujudkan kaindahan obyek wisata di pulau Bali dalam bentuk karya tulis.

3. Memperkenalkan jenis wisata dan keadaan pulau Bali.

B. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan dari penulisan data sangat penting sebagai dasar pembuatan karya

tulis, oleh karena itu sangat diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam

penyusunan karya tulis yang bermanfaat serta berbobot.

Adapun data tersebut diperoleh selama pelaksanaan karya wisata tanggal 18-22

Desember 2011 di pulau Bali, cara memperoleh data terutama dengan

menggunakan metode sebagai berikut :

1. Observasi

Yaitu pengamatan dan pencatatan langsung di lapangan atau obyek-obyek

wisata yang dikunjungi.

Page 9: Karya Tulis

2. Interview

Yaitu wawancara atau tanya jawab secara langsung di lapangan atau obyek

wisata yang dikunjungi.

1

3. Kepustakaan

Yaitu data yang diperoleh dari buku-buku tentang obyek wisata di pulau Bali

maupun brosur atau dokumen yang berkaitan dengan obyek wisata.

C. Tujuan yang ingin dicapai

Dalam pelaksanaan karya wisata penulis mempunyai tujuan antara lain :

1.Dapat memahami karya wisata yang dikunjungi antara lain Tanah Lot, Budugul,

Tari Barong, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Kuta, Tanjung Benoa, Hutan

Sangeh.

2.Mengetahui lebih dekat tentang keindahan obyek wisata di pulau Bali yang

belum saya ketahui serta memperoleh pengetahuan.

Page 10: Karya Tulis

2

BAB II

WISATA DAN MANFAATNYA

A. Pengertian Wisata

Kata wisata sering disebut dengan pariwisata yang berarti perjalanan. Pariwisata

adalah perjalanan yang berlaku untuk sementara waktu dan diselenggarakan dari suatu

tempat ke tempat lain.

B. Jenis-jenis Wisata

Wisata ada berbagai macam jenis, antara lain :

1. Menurut Letak Geografis

a) Pariwisata Lokal

Yaitu pariwisata setempat yang mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan

terbatas.

b) Pariwisata Regional

Yaitu pariwisata yang berkembang di suatu tempat.

c) Pariwisata Nasional

Yaitu pariwisata yang mempunyai ruang lingkup luas.

Page 11: Karya Tulis

3

2. Menurut Obyek

a) Cultural Tourism

Yaitu jenis wisata di mana motifasi orang untuk melakukan perjalanan

disebabkan daya tarik dari seni budaya.

b) Recuptional Tourism

Yaitu pariwisata yang sering disebut pariwisata kesehatan.

c) Comercial Tourism

Yaitu wisata dengan kegiatan perdagangan nasional

d) Sport Tourism

Yaitu orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu

pesta olahraga.

C. Manfaat Kegiatan Wisata

Adapun manfaat yang dapat diambil selama kegiatan wisata antara lain :

1. Menambah pengetahuan dalam bidang seni budaya dan pariwisata.

2. Dapat mengetahui perbedaan keadaan penduduk pulau Bali dan wilayah

lainnya.

Page 12: Karya Tulis

4

BAB III

GAMBARAN UMUM PULAU BALI

A. Letak Geografis

Secara geografis provinsi Bali terletak pada 8o 3’ 40”-8o 50’ 48” LS dan 144o 25’

53”-115o 42’ 40” BT. Relief pulau Bali di tengah-tengah terbentang pegunungan yang

memanjang dari barat ke timur.

Provinsi Bali terletak antara pulau Jawa dan pulau Lombok, batas distrik pulau

Bali adalah sebagai berikut :

Utara : Laut Bali

Timur : Selat Lombok (Provinsi Nusa tenggara Barat)

Barat : Samudra Indonesia

Selatan : Selat Bali (Provinsi Jawa Timur)

Secara administrasi, Provinsi Bali terbagi menjadi 8 kabupaten dan 1 kota, yaitu

kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Karang Asem, Klungkung, Bangli,

Buleleng, dan kota Denpasar yang juga merupakan ibukota provinsi. Selain pulau Bali,

provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau kecil lainnya yaitu pulau Nusa Penida, Nusa

Page 13: Karya Tulis

Lembongan, dan Nusa Cening di wilayah kabupaten Klungkung, pulau Serangan di

wilayah kota Denpasar, dan pulau Menjangan di kabupaten Buleleng. Luas total

provinsi Bali adalah 5.634,40 Ha. Dengan panjang mencapai 529 Km.

5

B. Keadaan Penduduk

Di daerah Bali Utara lahan pertaniannya sempit sehingga penduduk Bali Utara

lebih banyak menanam tanaman perkebunan seperti kopi, teh, tebu, dan kelapa. Selain

pertanian dan perkebunan penduduk Bali juga mengusahakan peternakan dan

perikanan. Di bidang peternakan, penduduk Bali biasanya beternak sapi bali, babi, dan

banteng. Penduduk Bali juga mengushakan perikanan darat dan menghasilkan ikan

mujair dan ikan kaper. Sedangkan perikanan laut menghasilkan cumi, tongkol, ikan

lemutu, dan kepiting.

C. Budaya dan Seni

Dalam bidang kebudayaan Bali sangat terkenal dengan tariannya yaitu tari

Kecak dan juga pembakaran mayat (Ngaben). Selain tari Bali juga terkenal dengan

ukiran dan seni lukis yang merupakan keahlian secara turun-temurun.

Page 14: Karya Tulis

6

BAB IV

OBYEK WISATA PULAU BALI

A. Tanah Lot

Tanah Lot merupakan obyek wisata di Bali yang menawarkan keindahan alam untuk melihat sunset. Obyek wisata Tanah Lot terletak di desa Beraban kecamatan Kediri kabupaten Tabanan. Di Tanah Lot ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Di tempat ini, dari tempat parkir sampai ke tempat objek wisata / pura, banyak terdapat art shop yang menawarkan produk kerajinan lokal, banyak kedai miniman dan makanan, juga ada fasilitas kamar kecil / toilet, yang ongkos sewanya tidak seberapa.

Menurut Legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh sorang Brahmana dari Jawa yang bernama Danghyang Nirartha yang menganut ajaran Hindu, dan beliau berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk tentang ajaran Agama Hindu dan Sad Kahyangan. Bendesa Beraban merasa tersaingi banyak pengikutnya meninggalkannya dan menjadi pengikut Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa menyuruh Danghyang Nirartha pergi meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi tapi sebelum meninggalkan Tanah Lot, dengan segala kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning. Bendesa Beraban merasa takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

Page 15: Karya Tulis

7

B. Bedugul

Bedugul merupakan sebuah obyek wisata di Bali yang terletak di daerah pegunungan yang memiliki suasana sejuk dan nyaman, bisa menikmati keindahan danan Beratan dan pura Uhul Danu. Terletak di desa Candi Kuning, kecamatan Baturiti, Tabanan. Danau Beratan adalah danau yang pertama dilalui bilamana dari arah Denpasar dan berjarak sekitar 300 meter dari Kebun Raya Bedugul. Danau ini berada di sebelah kanan jalan bila menuju Singaraja. Di kawasan wisata Bedugul terdapat tiga danau yaitu Danau Beratan, Danau Buyan, dan Danau Tamblingan. 

1. Danau Beratan

Danau Beratan adalah obyek wisata Bedugul dan Ulun Danu. Di lokasi obyek wisata Bedugul terdapat tempat peristirahatan untuk menginap dan rumah makan serta sarana penyewaan boat untuk mengelilingi Danau Beratan. Sedangkan obyek wisata Ulun Danu merupakan taman bermain dan juga terdapat Pura Ulun Danu Beratan. Pada sekeliling pura yang menjadi bagian utama merupakan taman dengan rumput hijau. Pada bagian timur pura ini terdapat dua meru bertumpang sebelas (solas) dan bertumpang tujuh (pitu). Dua meru ini berada agak terpisah dari daratan atau hampir berada di pinggir danau. Di lokasi ini juga tersedia sarana boat untuk berkeliling danau Beratan.

2. Danau Buyan

Danau Buyan berada di sebelah kiri jalan Desa Pancasari yang sudah termasuk wilayah Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Selain terdapat Pasar Pancasari, danau Buyan merupakan tempat terkenal untuk pemancingan. Jumlah pengunjung yang datang ke danau Buyan tidak seramai di danau Beratan.

3. Danau Tamblingan

Danau Tamblingan terletak sekitar 5 km dari danau Buyan dan juga termasuk wilayah Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Untuk menuju danau Tamblingan akan melewati Bukit Pengalengan di mana jalan akan semakin menanjak dengan

Page 16: Karya Tulis

tikungan yang sangat tajam. Selain itu terdapat gua Jepang bekas Perang Dunia Kedua dan juga terdapat habitat kera-kera jinak yang dilindungi. Setelah melewati Bukit Pengalengan, mengambil jalan arah ke Munduk dan bilamana sampai di desa Wanagiri akan dapat melihat pemandangan Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Untuk lebih menikmati pemandangan danau ada baiknya memesan kopi hangat yang ada di warung-warung di sepanjang jalan. Karena daerah Munduk, Wanagiri, dan Banyuatis merupakan desa penghasil kopi yang terkenal. Di kawasan danau Tamblingan terdapat juga fasilitas wisata trekking dan juga tempat perkemahan.

8

C. Tari Barong

Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khasanah kebudayaan Pra-hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (Dharma) dan kebatilan (Adharma).Tari Barong merupakan tarian yang ditarikan oleh dua orang penari laki-laki, seorang memainkan bagian kepala barong serta kaki depan, dan seorang lagi memainkan bagian kaki belakang dan ekor. Barong yang berbentuk binatang mytologi ini banyak sekali macamnya, ada yang kepalanya berbentuk kepala singa, harimau, babi hutan jantan (bangkal), gajah, lembu atau keket. Keket oleh orang Bali dianggap sebagai raja hutan yang disebut pula dengan nama Banaspati Raja.

Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis. Diduga kata barong berasal dari kata Bahrwang atau diartikan beruang, seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai pelindung. Tetapi di Bali pada kenyataannya Barong tidak hanya di wujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua. Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan gamelan Batel.

Page 17: Karya Tulis

9

D. Tanjung Benoa

Tanjung Benoa terletak di ujung selatan pulau Bali, terletak di Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung Bali. Tanjung Benoa ini adalah nama pantai yang berujung sempit. Jarak tempuh bila hendak ke pantai ini kira-kira 12 km dari Bandara Ngurah Rai, lebih kurang 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

Pantai Tanjung Benoa adalah salah-satu pantai yang cukup terkenal di Pulau Bali, dengan keindahan pantai dan wisata airnya yang beraneka ragam telah membuat pantai Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata air (watersports) dan menjadi salah salah objek tujuan wisata. Berbagai kegiatan dapat dilakukan di pantai ini seperti bersantai bersama teman atau keluarga, berjemur, berjalan-jalan sepanjang pantai, berenang dan lain-lainnya.

Pantai Tanjung Benoa sangat tenang airnya, berbeda dengan di Kuta, Sanur atau Uluwatu yang berombak besar sehingga menjadikan kawasan Pantai Tanjung Benoa ini sebagai satu-satunya tempat untuk permainan-permainan olah raga air yang menyenangkan.

Kegiatan olah raga air ini biasanya dimulai di pagi hari sekitar jam 8 sampai dengan jam 12-an, setelah jam 12 siang itu air akan surut dan boatnya tidak bisa lagi dipergunakan untuk permainan-permainan atau sebaliknya pagi air laut surut dan siang hari air pasang maka aktifitas dilakukan siang sampai sore hari.

Page 18: Karya Tulis

10

E. Garuda Wisnu Kencana

Garuda Wisnu Kencana mempunyai arti “Burung Garuda kendaraan Dewa Wisnu”. Merupakan salah satu obyek wisata di Bali yang terletak di atas dataran tinggi batu kapur padat dan menatap kawasan wisata di pesisir selatan Bali dan berjarak 25 Km dari Denpasar. Taman budaya Garuda Wisnu Kencana ini berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut, di daerah perbukitan batu kapur dan cadas, tepatnya atas bukit Pecatu Nusa Dua, Kabupaten Badung kira kira 40 kilometer sebelah selatan kota Denpasar Bali, kira-kira 30 menit perjalanan dari Bandara ngurah Rai bila menggunakan kendaraan bermotor.

Berbagai keunikan dan keindahan terdapat di Bali baik di lihat dari sejarah, tradisi, adat budaya, kesenian dan panorama objek wisata. Sekian banyak objek wisata di pulau Dewata salah satunya adalah Garuda Wisnu Kencana disingkat (GWK).Taman budaya Garuda Wisnu Kencana merupakan jendela seni dan budaya Pulau Dewata dengan latar belakang alam serta panorama yang sangat mengagumkan, menjadikan salah satu tujuan utama untuk berbagai pertunjukan kesenian, pameran, konferensi ataupun kunjungan keagamaan. Area ini dulu aslinya adalah bukit batu yang miring dan terjal lalu di ubah menjadi kawasan yang indah dan menakjubkan dengan arsitektur yang menawan. Pelaksanaan pengerjaannya dengan cara Bukit dipotong-potong menjadi pilar-pilar raksasa seperti bangunan di mesir tapi tetap dengan nuansa Bali.

Dari kawasan Taman budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) ini kita bisa melihat betapa indahnya pemandangan Pantai Kuta, Jimbaran, Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Benoa.Luas area Taman Budaya Garuda Wisnu kencana ini lebih kurang 250 hektar, direncanakan akan didirikan sebuah Landmark atau Mascot Bali, berupa patung berukuran raksasa, patung tersebut adalah patung Dewa Wisnu yang sedang menunggangi burung Garuda. Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta dan Nusa Dua. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter, yang buat oleh pematung Bali, I Nyoman Nuarta, Jika pembuatannya selesai, bisa menandingi Patung Liberty di Amerika. Saat memasuki kawasann ini akan di jumpai beberapa buah pilar

Page 19: Karya Tulis

batu cadas alami setinggi 25 meter yang berdiri kokoh. Tidak berapa jauh dari patung Dewa Wisnu terdapat sebuah mata air keramat yang dinamakan Parahyangan Somaka Giri, kenapa dikatakan keramat, karena air tersebut keluar dari bukit kapur yang gersang.  Air ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, juga digunakan sebagai salah satu syarat  untuk memanggil hujan.

11

F. Pantai Kuta

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibukota Bali. Kuta terletak di kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi obyek wisata andalah pulau Bali sejak awal 70-an. Kepariwisataan di pulau Bali berawal dan berpusat di Kuta, kawasan wisata yang memiliki keindahan pantainya yang berpasir putih, sinar matahari, ombak yang berkejaran, dan tentu saja keindahan matahari menjelang terbenam (sunset). Kuta merupakan kawasan wisata yang paling utama bagi setiap wisatawan yang datang berkunjung. Hingga sekarang ini, Kuta merupakan tempat terbaik untuk menikmati liburan di pulau dewata ini dan belum tergantikan dengan tempat wisata lainnya di Bali.

Pantai Kuta terletak di dalam wilayah Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung yang berjarak 3 km atau sekitar 10 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Dari ibukota Denpasar menuju kawasan ini sangat mudah karena sudah ditunjang dengan adanya sarana transportasi umum dari terminal Tegal yang berjarak sekitar 11 km ke arah selatan atau dapat ditempuh dalam waktu kira-kira 20 menit.

Pantai ini berada di bagian sebelah barat yang menghadap Selat Bali dengan bentuk pantai yang landai serta panjangnya mencapai lebih kurang 2 km dari arah utara ke selatan, persis berada di sebelah kiri jalan raya Pantai Kuta. Di sebelah kanan jalan terdapat beberapa hotel berbintang, restoran, cafe, toko swalayan, dan lain sebagainya. Sehingga antara pesisir pantai dengan fasilitas itu hanya dipisahkan dengan jalan selebar sekitar lima meter. Pantai Kuta merupakan tempat favorit untuk berjemur dan berselancar (surfing) bagi wisatawan. Pada hari-hari biasa pengunjung yang datang bisa mencapai ribuan orang. Sedangkan pada hari-hari libur atau akhir pekan, di sepanjang pantai akan terlihat penuh dengan orang-orang yang lalu-lalang, bermain air atau pasir, bermain bola, bermain lempar piring terbang, dan lain-lain. Kesempatan yang paling ditunggu setiap pengunjung di pantai Kuta adalah saat-saat matahari akan terbenam (sunset). Kawasan wisata Kuta merupakan pusat kegiatan wisata sehingga segala bentuk fasilitas dan kebutuhan wisatawan berada di tempat ini. Mulai dari penginapan hingga hotel berbintang, berbagai macam restoran, cafe, spa, toko-toko cinderamata hingga pusat perbelanjaan tersebar di kawasan ini. Ada pula fasilitas

Page 20: Karya Tulis

hiburan permainan seperti "bungy jumping", "slingshot", dan tempat wisata "Waterbom Park. Selain terdapat hotel dan penginapan, berbagai tempat untuk makan dan minum serta untuk berbelanja banyak ditemui di kawasan ini. Ada berbagai restoran yang menyajikan masakan Eropa, masakan Asia, atau masakan khas Bali, dan lain-lain. Bila ingin berbelanja dengan suasana tradisional, bisa mengunjungi Pasar Seni Kuta yang terletak di Jalan Kartika Plaza.

12

Sebagai pasar seni tempat ini menyediakan berbagai cenderamata seperti baju, kaos, tas, celana, kerajinan perak, kerajinan ukir-ukiran, dan lain sebagainya. Untuk berbelanja barang-barang yang berkesan lebih moderen, dapat mengunjungi Kuta Square yang berada dekat di sebelah Pasar Seni Kuta.

Sebagai pusat kegiatan wisata di Bali, kawasan Kuta juga menyediakan beberapa hiburan moderen yang bersifat internasional. Sebagian kalangan wisatawan menganggap Kuta sebagai tempat terbaik untuk kegiatan malam. Bilamana ingin menikmati suasana santai sambil sekedar minum, di kawasan ini banyak terdapat beberapa tempat hiburan malam seperti cafe, bar, pub, dan diskotik. Umumnya tempat-tempat ini mulai ramai dikunjungi di atas pukul 21.00 dengan menyajikan beraneka ragam hiburan. Ada yang menyajikan musik khas kehidupan pantai (musik reggae) dan adapula yang menyajikan pertunjukkan kabaret dengan menampilkan para penarinya serta masih banyak hiburan-hiburan yang lain. Tempat-tempat hiburan ini merupakan pilihan yang diperuntukkan bagi kalangan dewasa yang ingin menikmati dunia malam setelah siang harinya menikmati indahnya pasir putih pantai Kuta.

Berdasarkan catatan sejarah, pada awalnya Kuta merupakan sebuah desa nelayan yang sangat sunyi. Dan sekitar 300 tahun yang lalu dibangun sebuah konco yang berada di pinggir "Tukad Mati". Saat itu sungai tersebut dapat dilayari dengan perahu-perahu yang dapat masuk sampai ke daerah pedalaman Kuta, sehingga dahulunya Kuta merupakan sebuah pelabuhan perdagangan. Pada sekitar abad ke-19, seorang pedagang yang berasal dari Denmark yang bernama Mads Longe mendirikan markas dagangnya di pinggir sungai tersebut. Mads Longe selama tinggal menetap di Bali seringkali menjadi penghubung atau perantara antara raja-raja yang ada di Bali dengan pedagang-pedagang Belanda. Setelah sekian lama menjadi perantara di Bali, Mads Longe akhirnya ditemukan meninggal secara misterius yang kemudian dikuburkan di sebelah markas dagangnya yang berada di pinggir sungai tersebut.

Page 21: Karya Tulis

13

G. Hutan Sangeh

Nama Sangeh diyakini masyarakat sekitar terkait erat dengan hutan Pala, yang berasal dari dua kata “Sang” yang berarti orang dan “Ngeh” yang berarti melihat atau orang yang melihat. Hutan Sangeh adalah salah satu obyek wisata kera yang terkenal di Bali yang berlokasi di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung dan berjarak sekitar 50 km atau memakan waktu lebih kurang 45 menit dari ibukota Denpasar. Selain obyek wisata, Sangeh juga merupakan kawasan hutan lindung yang luas areanya sekitar 14 hektar dan sebagian besar ditumbuhi dengan pohon-pohon pala (dipterrocarpustrinervis) setinggi lebih kurang 50 meter serta dihuni oleh sekitar 700 hewan kera abu-abu (macaca faciculais). Untuk mengunjungi kawasan ini akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 5.000,-, dan terdapat beberapa petugas pengelola lokasi atau pemandu yang berpakaian adat Bali yang siap membantu setiap pengunjung. Beberapa petunjuk untuk memasuki kawasan ini antara lain berpakaian sopan dan tertib, hati-hati dengan membawa barang-barang bawaan, dan dilarang untuk mengganggu kera. Sebelum memasuki area Sangeh, dianjurkan untuk membeli sebungkus makanan untuk kera berupa kacang atau jagung yang banyak dijual di kios-kios sekitar areal parkir.

Memasuki kawasan ini, pada Candi Bentar (pintu gerbang) terdapat patung besar yang berwujud ksatria raksasa, yaitu Kumbakarna yang sedang dikeroyok puluhan kera-kera. Patung ini menggambarkan kisah perwayangan Ramayana yang sangat dikenal masyarakat Bali. Di sekitar patung Kumbakarna terdapat dua patung singa, yang salah satunya terlihat sedang mengasuh seekor anak kera. Setelah memasuki pintu gerbang akan melewati jalan sepanjang lebih kurang 200 meter menuju hutan pala yang setiap sisinya dipagari dengan tembok batu-batu kali besar yang disusun tidak beraturan. Pada area hutan akan menemukan sebuah pura kecil yang disebut Pura Melanting dan pura yang lebih besar yang dinamakan Pura Pucak Sari. Pada pelataran pura ini, sering kali dipenuhi oleh kera-kera yang tengah bercanda riang. Di bagian sudut pura, terdapat beberapa patung-patung kera sebagai bagian dari arsitektur pura yang menakjubkan dan menurut ceritera masyarakat setempat, hutan dan kera-kera Sangeh merupakan duwe yaitu milik kepunyaan dewa yang melindungi tempat ini. Di penghujung jalan menuju pintu keluar yang agak memutar, terdapat sebuah pohon pala raksasa yang dikeramatkan. Pohon ini mempunyai keunikan dan

Page 22: Karya Tulis

dinamakan Pohon Lanang Wadon (pohon laki-perempuan). Dinamakan demikian, karena pohon pala ini berbentuk seperti kelamin pria dan wanita yang saling bersebelahan. Keajaiban pohon ini menjadikan salah satu keunikan-keunikan yang menarik di kawasan wisata Sangeh bersama tingkah laku kera-kera dan hutan lindung yang dilestarikan

14

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari semua uraian karya tulis yang telah kami paparkan dimuka, maka saya dapat menarik suatu kesimpulan antara lain :

1. Pulau Bali merupakan suatu daerah wisata yang sangat potensial dengan keindahan alamnya yang dapat menarik para wisatawan baik asing maupun domestik.

2. Kehidupan masyarakat yang mempunyai daya tarik tersendiri, baik disegi kehidupan sehari-hari, beribadah dan dalam segi keimanannya.

3. Daerah Wisata yang ada di pulau Bali dapat pula menambah pendapatan Negara.Demikian kesimpulan penting yang dapat saya tarik dari uraian isi karya tulis di Pulau Bali, semuga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

A. Saran – Saran

Dalam pelaksanaan study wisata ini masih banyak kekurangan-kekurangan yang memang sangat perlu untuk diperhatikan.

1. Dalam mengunjungi obyek-obyek wisata waktunya terlalu sedikit sehingga tidak leluasa dan kesan yang diperoleh dari obyek wisata itu lebih banyak.

2. Para siswa diharapkan agar benar-benar mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditintukan untuk menjaga nama baik sekolah dan diri masing-masing.

3. Setiap obyek dapat mengedariak brosur.

Page 23: Karya Tulis

15

DAFTAR PUSTAKA

1. Wisata Dewata “Bedugul“http://wisatadewata.com/article/wisata/bedugul . Diakses pada tanggal 25 April 2013.

2. Wisata Dewata “Pantai Kuta”http://wisatadewata.com/article/wisata/kuta . Diakses pada tanggal 25 April 2013.

3. Bali Tour Club “Tanah Lot”http://www.balitoursclub.com/berita_67_tanah_lot.html Diakses pada Tanggal 25 April 2013

Page 24: Karya Tulis

16

LAMPIRAN

Tanah Lot Bedugul

Tanjung Benoa Tari Barong

Page 25: Karya Tulis

17

Garuda Wisnu Kencana

Pantai Kuta Hutan Sangeh

Page 26: Karya Tulis

18

BIOGRAFI

Nama : Fajar Aprilianto

Tempat, tanggal lahir : Sleman, 22 April 1994

Alamat : Jalan Nandan Baru No.4 Sariharjo Ngaglik Sleman

Sekolah : TK Nurul Huda

SD N Petinggen

SMP N 14 Yogyakarta

SMA Kolombo Sleman

Page 27: Karya Tulis

19