karakteristik permen jelly sari kunyit putih …

88
i KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH (Curcuma Mangga Val.) YANG DIFORMULASI MENGGUNAKAN KONSENTRASI GELATIN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Sarjana S-1 Program Studi S-1 Teknologi Hasil Pertanian Disusun Oleh : Dini Desideria D.111.14.0066 PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS SEMARANG SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

i

KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH (Curcuma

Mangga Val.) YANG DIFORMULASI MENGGUNAKAN KONSENTRASI

GELATIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai

Sarjana S-1 Program Studi S-1 Teknologi Hasil Pertanian

Disusun Oleh :

Dini Desideria

D.111.14.0066

PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS SEMARANG

SEMARANG

2019

Page 2: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …
Page 3: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …
Page 4: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …
Page 5: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Karakteristik Permen Jelly Sari Kunyit (Curcuma

mangga Val.)Yang Diformulasi Menggunakan Konsentrasi Gelatin” dengan

baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) di

Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas

Semarang.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk

itu tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Haslina, M.Si. selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Semarang.

2. Ir. Sri Haryati, M.Si. selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Semarang.

3. Ir. Bambang Kunarto, M.P. selaku dosen pembimbing utama yang telah

memberikan banyak dorongan pada penulis untuk melaksanakan penelitian

serta bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan skripsi ini.

4. Ika Fitriana, S.TP., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan skripsi

ini.

5. Ir. Ery Pratiwi, M.P selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan

saran pada laporan penelitian ini.

Page 6: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

vi

6. Semua dosen dan pengelola Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Semarang atas segala bantuan, saran dan kritik yang telah diberikan dalam

penyusunan laporan ini.

7. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moral, material serta

semangat selama pelaksanaan penelitian hingga penulisan laporan penelitian

selesai.

8. Teman-teman seperjuangan selama perkuliahaan dari semester awal hingga

akhir yang senantiasa menemani dan ikut membantu dalam penyelesaian

skripsi ini. Mas Panji partner hidup saya yang selalu memberi support serta

semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga

akhir. Ayah tri, mamah heny dan kawan kawan yang selalu memberi

Semangat dan dukungan yang luar biasa dalam berjuang bersama mencapai

gelar sarjana.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan

penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan penelitian ini masih

terdapat kekurangan.Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat mendukung,

membangun dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, sangat penulis harapkan.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi sumber

pengetahuan untuk memperluas wawasan baik bagi penulis sendiri maupun bagi

para pembaca.

Semarang, 22 Febuari 2019

Penulis

Page 7: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

vii

ABSTRAK

DINI DESIDERIA, D.111.14.0066, Karakteristik Permen Jelly Sari

Kunyit (Curcuma mangga Val.) Yang Diformulasi Menggunakan

Konsentrasi Gelatin.Pembimbing : Bambang Kunarto dan Ika Fitriana.

Kunir putih (Curcuma mangga Val.) merupakan salah satu bahan yang

memiliki potensi besar sebagai sumber antioksidan alami.Kunir putih sangat

potensial untuk dikembangkan, karena kunir putih mengandung senyawa

kurkuminoid dan senyawa polifenol yang menyebabkan bahan tersebut

mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi.

Ekstrak kunir putih mampu menghambat oksidasi karena ekstrak kunir

putih mengandung komponen antara lain tanin dan kurkuminoid. Pujimulyani dan

Wazyka (2005) mengemukaan bahwa hasil olahan kunir putih yang berupa

minuman (sirup, bubuk instan, dan tablet effervescent) mempunyai aktivitas

antioksidan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi sari kunyit

putih dan konsentrasi gelatin terhadap sifat fisik, sifat kimia serta organoleptik

(kesukaan, warna, tekstur) permen jelly.Rancangan percobaan yang digunakan

adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan 4 kali

ulangan.Perlakuan P1 (90 g sari kunyit+10 g gelatin), P2 (85 g sari kunyit+15 g

gelatin), P3 (80 g sari kunyit+20 g gelatin), P4 (75 g sari kunyit+25 g gelatin), P5

(70 g sari kunyit+30 g gelatin). Sedangkan variabel yang diamati meliputi kadar

air, gula reduksi, aktivitas antioksidan, tekstur analyzer dan uji organoleptik

(Kesukaan, warna, tekstur).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan formulasi pada setiap

perlakuan pada permen jelly sari kunyit putih, pengujian dilanjutkan dengan uji

DMRT pada taraf uji α=5% mengalami perbedaan nyata pada setiap perlakuan.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat fisikokimia dan organoleptik formulasi

terbaik yaitu pada perlakuan 1.

Keyword : Kunyit Putih, Gelatin

Page 8: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

viii

ABSTRACT

DINI DESIDERIA, D.111.14.0066, Characteristics of Turmeric Sari

Jelly Candy (Curcumamango Val.) Formulated Using Gelatin Concentration.

Advisor: BambangKunarto and IkaFitriana.

White turmeric (Curcuma mangga Val.) Is one of the ingredients that has

great potential as a source of natural antioxidants. White turmeric has the potential

to be developed, because white turmeric contains curcuminoid compounds and

polyphenol compounds which cause these materials to have high antioxidant

activity.

White turmeric extract can inhibit oxidation because white turmeric extract

contains components such as tannins and curcuminoids. Pujimulyani and Wazyka

(2005) suggest that processed white turmeric in the form of drinks (syrup, instant

powder, and effervescent tablets) has antioxidant activity.

The aim of this study was to determine the effect of white turmeric juice

formulation and gelatin concentration on the physical, chemical and organoleptic

properties (preference, color, texture) of jelly candy. The experimental design

used was a one-factor Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments 4

replications. P1 treatment (90 g turmeric juice + 10 g gelatin), P2 (85 g turmeric

juice + 15 g gelatin), P3 (80 g turmeric juice + 20 g gelatin), P4 (75 g turmeric

juice + 25 g gelatin), P5 (70 g of turmeric juice + 30 g of gelatin).While the

variables observed included water content, reducing sugars, antioxidant activity,

texture analyzer and organoleptic tests (likes, colors, textures).

The results showed that the different formulations for each treatment on

white turmeric juice jelly, testing continued with DMRT test at the test level α =

5% experienced significant differences in each treatment. Based on the results of

the research there are the best physicochemical and organoleptic formulations,

namely in treatment 1.

Keyword : White Tumeric, Gelatin

Page 9: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN I...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN II ................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...........................................iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

RINGKASAN............................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2

C. Tujuan ............................................................................................... 3

D. Manfaat ............................................................................................. 3

E. Hipotesis ........................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Rimpang Kunyit putih ........................................................................ 4

B. Permen Jelly ...................................................................................... 7

C. Gelatin .............................................................................................. 9

D. Asam Sitrat ....................................................................................... 12

Page 10: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

x

E. Sukrosa ............................................................................................. 13

F. Air .................................................................................................... 14

G. Antioksidan....................................................................................... 15

H. Gula Reduksi..................................................................................... 16

I. Kadar air ........................................................................................... 17

J. Analisis Fisik Permen jelly ............................................................... 19

K. Organoleptik ..................................................................................... 20

L. Panelis............................................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 24

B. Alat dan Bahan ................................................................................. 24

C. Rancangan Percobaan ....................................................................... 25

D. Prosedur Penelitian ........................................................................... 26

E. Variabel Pengamatan ........................................................................ 28

F. Analisis Data .................................................................................... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Komposisi Gizi Rimpang Kunyit Putih.............................................. 32

B. Analisis Kimia Permen Jelly ............................................................. 32

a. Kadar Air ................................................................................... 32

b. Aktivitas Antioksidan ................................................................. 36

c. Gula Reduksi .............................................................................. 38

C. Analisis Fisik Permen Jelly .............................................................. 41

a. Texture Analyzer ....................................................................... 41

Page 11: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

xi

D. Uji Organoleptik ............................................................................... 43

a. Warna......................................................................................... 43

b. Tekstur ....................................................................................... 44

c. Kesukaan.................................................................................... 47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 52

B. Saran ................................................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 53

LAMPIRAN ................................................................................................ 56

Page 12: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kandungan Gizi Rimpang Kunyit putih per 100 g .................................... 6

2. Syarat Mutu Permen Lunak (SNI 3547.2-2008) ........................................8

3. Kandungan Kimia Gelatin per 100 gr ........................................................10

4. Karakteristik Gelatin ..................................................................................11

5. Formulasi Pembuatan Permen Jelly sari kunyit putih ................................25

6. Uji organoleptik (Kesukaan, Warna dan Tekstur) permen jelly ...............32

7. Keterangan penilaian skor uji organoleptik ............................................. 32

8. Rata-rata kadar air permen jelly kunyit Putih ........................................... 34

9. Rata-rata Antioksidan permen jelly kunyit Putih ...................................... 37

10. Rata-rata Gula Reduksi permen jelly kunyit Putih ................................... 40

11. Rata-rata tekstur analyzer permen jelly kunyit putih ................................ 42

12. Hasil analisa uji warna permen jelly kunyit putih .................................... 44

13. Hasil analisa uji tekstur permen jelly kunyit putih ................................... 46

14. Hasil analisa uji kesukaan permen jelly kunyit putih ............................... 48

Page 13: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kunyit Putih (Curcuma domestica Val.) .................................................. 5

2. Struktur Kimia Gelatin ............................................................................. 10

3. Diagram alir proses pembuatan Sari Kunyit Putih ................................... 27

4. Diagram alir proses pembuatan permen jelly ........................................... 28

5. Grafik kadar air Permen Jelly Sari Kunyit Putih ...................................... 35

6. Grafik antioksidan Permen Jelly Sari Kunyit Putih .................................. 38

7. Grafik Gula Reduksi Permen Jelly Sari Kunyit Putih .............................. 40

8. Grafik tekstur analyzer Permen Jelly Sari Kunyit Putih ........................... 42

9. Grafik uji warna Permen Jelly Sari Kunyit Putih ..................................... 44

10. Grafik uji tekstur Permen Jelly Sari Kunyit Putih .................................... 46

11. Grafik uji Kesukaan Permen Jelly Sari Kunyit Putih ............................... 48

Page 14: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Analisa Statistik Kadar Air ......................................................... 56

2. Hasil Analisa StatistikAktivitas Antioksidan ....................................... 60

3. Hasil Analisa StatistikGula Reduksi .................................................... 62

4. Hasil Analisa Statistik Tekstur Analyzer ............................................ 64

5. Hasil Analisa Statistik Uji Organoleptik ............................................. 66

Page 15: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis dengan keanekaragaman hayati di

bidang hasil pertanian, khususnya rempah – rempah. Kekayaan sumber daya

alam yang dimiliki banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari

misalnya di bidang medis yaitu sebagai obat tradisonal. Bahan alam memiliki

keanekaragaman struktur kimia dan tidak menimbulkan efek samping yang

merugikan tubuh, salah satunya adalah kunir putih. Rimpang kunir putih dapat

dimanfaatkan sebagai lalapan yang dapat dimakan bersama nasi dan dapat

diolah menjadi makanan maupun minuman fungsional. Kunir putih selain

sebagai makanan maupun minuman juga dapat dimanfaatkan sebagai permen

jelly.

Kunir putih (Curcuma mangga Val.) merupakan salah satu sumber

antioksidan alami. Kunir putih menunjukkan aktivitas antioksidan seperti pada

rimpang Curcuma domestica Val., kencur, jahe, laos (Ginting,1999),

temulawak (Hartiwi, 2001) temugiring, temukunci (Dzakiyyah, 2000).

Penelitian tentang pengolahan kunir putih yang telah dilakukan menunjukkan

ekstrak kunir putih mampu menghambat oksidasi, karena ekstrak kunir putih

mengandung kurkuminoid (Pujimulyani dan Sutardi, 2003) dan polifenol

(Pujimulyani, 2010). Hasil olahan kunir putih menunjukkan aktivitas

Page 16: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

2

antioksidan, sebagai penentuan Radical Scavenging Activity (RSA) manisan

basah 42,94% (Pujimulyani danWazyka, 2009a), manisan kering 40,68%

(Pujimulyani danWazyka, 2009b), sirup 25,51% dan bubuk instan27,09%

(Pujimulyani dkk., 2005). Menurut Puji Mulyani, 2010 bahwa senyawa

antioksidan yang berpengaruh pada kunir putih adalah senyawa fenolik (asam

galat, katekin, EGC, epikatekin, EGCG dan kurkumin) dan flavanoid (rutin

dan kuersetin).

Produk olahan kunyit putih saat ini adalah jamu dan kunyit putih

bubuk. Untuk itu diperlukan pengolahan produk pangan lain yang memiliki

umur simpan relatif panjang yang berbahan utama kunyit putih, dalam hal ini

adalah permen jelly. Pemilihan kunyit putih sebagai bahan baku, selain karena

adanya zat warna kurkuminoid kunyit juga memiliki efektifitas antioksidan.

Sehingga akan diperoleh produk permen jelly dengan sari kunyit putih

(Curcuma mangga Val.) alami yang disukai oleh konsumen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik permen jelly sari kunyit

(curcuma mangga val.) yang diformulasi menggunakan berbagai konsentrasi

gelatin ?

Page 17: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

3

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi

gelatin pada pembuatan permen jelly sari kunyit putih terhadap terhadap sifat

fisik (tekstur analyzer), sifat kimia (kadar air, kadar gula reduksi, aktivitas

antioksidan) dan organoleptik (kesukaan, warna, tekstur) permen jelly.

D. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai pengaruh konsentrasi gelatin terhadap sifat fisik (texture analyzer),

sifat kimia (kadar air, kadar gula reduksi, aktivitas antioksidan) dan

organoleptik (kesukaan, warna, tekstur) permen jelly sari kunyit putih.

E. Hipotesis

Diduga konsentrasi gelatin berpengaruh terhadap sifat fisik (tekstur

analyzer), sifat kimia (kadar air, kadar gula reduksi, aktivitas antioksidan) dan

organoleptik (kesukaan, warna, tekstur) permen jelly sari kunyit putih.

Page 18: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kunyit Putih

Kunyit putih (Curcuma mangga Val.) family Zingiber aceae merupakan

tanaman asli daerah Indo-malesian, tersebar dari Indo-China, Taiwan,

Thailand, Pasifik hingga Australia Utara. Beberapa nama daerah adalah Temu

mangga, kunyit putih, kunir putih, temu bayangan, temupoh (Jawa), temupao

(Madura), temumangga, temu putih (Melayu), koneng joho, koneng lalap,

koneng pare, koneng bodas (Sunda), dan nama asingnya adalah temu pauh

(Malaysia), kha min khao (Thailand). Dinamakan temu manga karena aroma

rimpangnya spesifik seperti aroma mangga. Kunyit putih merupakan tanaman

dimana bagian pentingnya justru terdapat pada bagian akar yang berupa umbi.

Klasifikasi kunyit di atas juga menyimpan informasi mengenai morfologi

kunyit sebagai tumbuhan tropis (Risma, 2016).

Tanaman kunyit putih adalah tanaman obat yang sudah digunakan

sebagai obat tradisional. Seperti pada setiap tanaman yang mempunyai nama

latin, kunyit putih juga mempunyai nama latin yaitu Curcuma mangga Val.

Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada

tahun 77 - 78 SM. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan

khususnya di India, Cina

Page 19: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

5

Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina. Klasifikasi menurut Backer,

C.A, 1965 tanaman kunyit putih adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Classis : Monocotyledonae

Ordo : Zingiberales

Familia : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma mangga Val.(Backer, C.A, 1965)

Berdasarkan ringkasan tersebut dapat dilihat karakteristik kunyit putih

sebagai berikut :

Gambar 1. KunyitPutih

Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan tanaman

semak berumur tahunan. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian

1300-1600 mdpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India.

Tanaman ini mempunyai tinggi 50-75 cm, bentuk batang semu yang tersusun

dari pelepah – pelepah daun. Daun berwarna hijau, berbentuk seperti mata

lembing bulat lonjong di bagian ujung dan pangkalnya. Panjang daun 30-60

cm dengan lebar daun 7,5-12,5 cm, tangkai daunnya panjang sama dengan

Page 20: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

6

panjang daunnya. Permukaan atas dan bawah daun agak licin, tidak berbulu.

Tanaman ini mempunyai bunga majemuk berbentuk bulir yang muncul dari

bagian ujung batang. Mahkota bunga berwarna kuning muda atau hijau

keputihan, panjang 2,5 cm. Kunyit putih memiliki rimpang berbentuk bulat,

renyah, dan mudah dipatahkan. Kulitnya dipenuhi semacam akar serabut yang

halus hingga menyerupai rambut. Rimpang utamanya keras, bila dibelah

tampak daging buah berwarna kekuning-kuningan di bagian luar dan putih

kekuningan dibagan tengahnya. Rimpang berbau aromatis seperti bau mangga,

dan rasanya mirip manga sehingga masyarakat menyebutnya temumangga

(Syukur, 2003). Berikut ini adalah komposisi kimia kunir putih dapat dilhat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi kimia kunir putih dan bubuk kunir putih dalam

100 g bagian yang dapat dimakan

Komponen Kunir Putih Bubuk Kunir Putih

Energi 349,00 390

Air (g) 13,10 5,80

Protein 6,30 8,60

Lemak (g) 5,10 8,90

Total Karbohidrat (g) 69,40 69,90

Serat Kasar (g) 2,60 6,90

Abu (g) - 6,80

Kalsium (g) 0,15 0,20

Fosfor (g) 0,28 0,26

Natrium (g) 0,03 0,01

Kalium (g) 3,30 2,50

Besi (g) 18,60 47,50

Tiamin (mg) 0,03 0,09

Riboflavin (mg) 0,05 0,19

Sumber : Lukman, 1984 dalam Pujimulyani, 2010

Page 21: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

7

B. Permen Jelly

Permen jelly merupakan permen yang terbuat dari sari buah dan bahan

pembentuk gel, yang berpenampilan jernih transparan, serta mempunyai

tekstur dengan kekenyalan tertentu dan tergolong pangan semi-basah karena

memiliki kadar air 6-8%. Karakteristik umum permen Jelly yaitu bersifat

kenyal yang bervariasi dari yang agak lembut sampai agak keras dan

memiliki rasa manis dengan aroma buah. Komponen yang umum digunakan

adalah sirup glukosa, asam sitrat, dan gelatin. Produk pangan selalu memiliki

syarat mutu agar produk yang dihasilkan memiliki nilai gizi maupun

keamanan yang dapat menjamin keselamatan dalam mengkonsumsinya

ataupun sebagai sarana bagi konsumen untuk mengetahui baik tidaknya suatu

produk (Purba, 2011)

Permen jelly dibuat dengan memasak gula sampai mencapai padatan

yang diinginkan. Kemudian dilakukan penambahan bahan-bahan pembentuk

gel (gelatin, agar, pektin dan karagenan) lalu ditambah cita rasa dan warna

dan akhirnya dicetak. Permen jelly umumnya dimasak sampai menghasilkan

padatan 75 %.

Dilihat dari komposisinya maka bagian terbanyak dari semua jenis

permen adalah sukrosa (gula pasir) dan gula lainnya (glukosa, sukrosa atau

gula alkohol). Hal ini diperlukan untuk menghasilkan kemanisan dan

keawetan atau daya simpannya. Sehingga dari segi gizi dapat dikatakan

bahwa hampir semua jenis permen merupakan sumber energi (kalori).

Pembakaran sukrosa atau gula pasir di dalam tubuh memberikan 3.95 kkal

Page 22: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

8

per gram. Pencernaan sukrosa di dalam tubuh hanya mempunyai efisiensi 98

%, karena itu kalori yang dihasilkan untuk tubuh dari 1 gram sukrosa adalah

3.78 kkal (Koswara, 2015). Syarat mutu permen lunak menurut (SNI 3547.2-

2008) dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Syarat Mutu Permen Lunak (SNI 3547.2-2008)

No Kriteria Uji Satuan Syarat Mutu

1. Keadaan

- Rasa Normal - Bau Normal

2. Kadar Air %fraksi massa Max 20

3. Kadar Abu %fraksi massa Max 3

Max 25 4. Gula reduksi (gula invert) %fraksi massa

5. Sakarosa %fraksi massa Min 27

6. Cemaran logam

- Timbal (Pb) mg/kg Max 2 - Tembaga (Cu) mg/kg Max 2 - Timah (Sn) mg/kg Max 4

Max 0.03 - Raksa (Hg) mg/kg

7. Cemaran Arsen (As) mg/kg Max 1

8. Cemaran mikroba

- Bakteri coliform AMP/g Max 20 - E. Coli AMP/g < 3 - Salmonella Negatif/25g - Staphilococcus aureus koloni/g Max 1x10

2

- Kapang dan khamir koloni/g Max 1x102

Sumber : Badan Standarisasi Nasional (2008)

C. Gelatin

Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang

secara alami terdapat pada tulang atau kulit binatang. Dalam industri pangan,

gelatin luas dipakai sebagai salah satu bahan baku dari permen lunak, jelly,

dan es krim. Gelatin memiliki nilai gizi yang tinggi, yaitu kadar protein,

khususnya asam amino, dan kadar lemaknya rendah. Gelatin kering kira-kira

mengandung 84-86% protein, 8-12% air, 2-4% mineral (Grobben dkk., 2004).

Page 23: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

9

Gelatin memiliki kekenyalan yang khas karena bersifat gelling agent

sehingga produsen permen jelly lebih banyak menggunakan gelatin daripada

bahan pembentuk gel lainnya sebagai campuran produknya. Penggunaan

gelatin dalam pembuatan permen jelly dapat menghambat kristalisasi gula,

mengubah cairan menjadi padatan yang elastik, memperbaiki bentuk dan

tekstur permen jelly yang dihasilkan (Rahmi dkk., 2012). Selain itu gelatin

juga mempunyai sifat tidak larut dalam air dingin, tetapi jika kontak dengan

air dingin akan mengembang dan membentuk gelembung-gelembung yang

besar, larut dalam air panas, gliserol asam asetat, dapat membentuk film,

dapat mempengaruhi viskositas suatu bahan serta dapat melindungi sistim

koloid. Jika dipanaskan pada suhu sekitar 71oC, gelatin akan larut karena

pecahnya agregat molekul dan membentuk dispersi koloid makromolekuler.

Jika gelatin dipanaskan dalam larutan gula maka suhu yang diperlukan diatas

82oC (Herutami, 2002). Berikut merupakan struktur gelatin dapat dilihat pada

Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Gelatin

Sumber : Tazwir dkk 2007

Gelatin mempunyai sifat reversible karena bila gel dipanaskan akan

terbentuk sol dan jika didinginkan akan menjadi berbentuk gel kembali. Sifat

gelatin yang reversible (bila dipanaskan akan terbentuk cairan dan sewaktu

Page 24: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

10

didinginkan akan terbentuk gel lagi) dibutuhkan dalam pembuatan permen

jelly. Sifat lain dari gelatin adalah jika konsentrasi terlalu tinggi maka gel

yang terbentuk akan kaku, sebaliknya jika konsentrasi terlalu rendah, gel

menjadi lunak atau tidak terbentuk gel (Anonim 2010). Berikut kandungan

kimia gelatin per 100 g dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kandungan Kimia Gelatin per 100 gr

Kandungan Komponen Jumlah Kandungan Gizi

Kalori (kal) 61

Lemak (g) 0

Kolesterol (mg) 0

Natrium (mg) 75

Kalium (mg) 1

Karbohidrat (g) 14

Gula (g) 13

Protein (g) 1,2

Kalsium (mg) 3

Magnesium (mg) 1

Sumber: USDA (2012).

Gelatin dibedakan menjadi dua tipe, gelatin tipe A dibuat dari kulit

hewan muda yang proses pelunakannya berlangsung cepat dengan melakukan

perendaman dalam asam dan gelatin tipe B berbahan baku dari tulang atau

kulit hewan tua yang proses perendamannya berlangsung lebih lama

menggunakan larutan basa. Gelatin tipe A mempunyai range pH 3,8-5,0

untuk pembentukan gel,sedangkan pH isoelektriknya 7,0-8,3 (Lesmana dkk.,

2008). Berdasarkan Gelatin Manufacturers Institute of America (GMIA)

(2001), karakteristik gelatin dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 25: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

11

Tabel 4. Karakteristik Gelatin

Karakteristik Keterangan

Warna Tidak berwarna sampai Kekuningan

Bau dan Rasa Normal

Kadar Air Maksimum 16%

Kadar Abu Maksimum 3,25%

Kekuatan Gel 50 – 300 bloom

Viskositas 15 -70 mps atau 1,5 – 7 cP

Ph 5,0 – 7,10

Sumber: GMIA (2001).

Gelatin juga memiliki kekenyalan yangkhas karena sifatnya yang

gelling agent sehingga banyak produsen permen jelly yang menggunakan

gelatin sebagai campuran pada produknya. Fungsi gelatin dalam pembuatan

permen jelly yaitu dapat menghambat kristalisasi gula, mengubah cairan

menjadi padatan yang elastik serta memperbaiki bentuk dan tekstur permen

jelly yang dihasilkan (Rahmi dkk., 2012).

Gelatin juga memiliki sifattidak larut dalam air dingin, apabila

kontakdengan air dingin gelatin mengembang dan membentuk gelembung-

gelembung yang besar, larut dalam air panas dan gliserol asam asetat, dapat

membentuk film, dapat mempengaruhi viskositas suatu bahan serta

melindungi sistim koloid. Gelatin yangdipanaskan pada suhu sekitar 71oC,

maka gelatin akan larut karena agregat molekul pecah dan membentuk

dispersi koloid makromolekuler. Sedangkan gelatin yang dipanaskan dalam

larutan gula maka suhu yang diperlukan diatas 82oC (Herutami,2002).

Gelatin juga memiliki sifat reversible karena apabila gel dipanaskan

makaakan terbentuk sol, apabila didinginkan maka akan terbentuk gel

kembali. Sifat gelatin yang reversible inilah yang dibutuhkan dalam

Page 26: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

12

pembuatan permen jelly. Sifat lain dari gelatin yaitu apabila konsentrasi

terlalu tinggi maka gel yang terbentuk akan kaku, sedangkan apabila

konsentrasi terlalu rendah maka gel yang terbentuk akan lunak bahkan tidak

terbentuk gel (Rahmi dkk., 2012). Kekuatan dan stabilitas gel tergantung

pada beberapa faktor antara lain konsentrasi gelatin, temperatur, bobot

molekulgel, lama pendinginan, distribusi asam dan basa, struktur gelatin, pH

dan reagen tambahan (Anonim, 2010).

Mekanisme pembentukan gel yaitu jika senyawa polimer atau

makromolekul yang bersifat hidrofil di dispersikan kedalam air maka akan

mengembang. Kemudian terjadi proses hidrasi molekul air melalui

pembentukan ikatan hidrogen, dimana molekul-molekul air akan terjebak

didalam struktur molekul kompleks tersebut dan terbentuk masa gel yang

kaku atau kenyal (Kartika, 2011).

D. Asam Sitrat

Asam sitrat adalah asam organik yang merupakan hasil dari metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak yang terdapat pada tanaman dan daging. Asam

sitrat diproduksi secara komersial dari fermentasi gula oleh Aspergillus niger

yang didapatkan dari buah sitrus, digunakan sebagai pengasam dan Bahan

Tambahan Pangan (BTP) sebagai perisa atau penyedap (Sandjaja dkk., 2013).

Sifat sifat asam sitrat antara lain: mudah larut dalam air, spiritus, dan

ethanol, tidak berbau, rasanya sangat asam, serta jika dipanaskan akan

meleleh. Asam sitrat dan natrium sitrat diperlukan sebagai alat penyangga

(buffering agent) untuk menjaga kestabilan pH pada permen jelly yaitu antara

Page 27: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

13

5-6 (Salunke dan Mayee, 2013). Asam sitrat berfungsi sebagai pemberi rasa

asam dan mencegah kristalisasi gula. Selain itu, asam sitrat juga berfungsi

sebagai katalisator hidrolisa sukrosa ke bentuk gula invert selama

penyimpanan serta penjernih gel yang dihasilkan (Koswara, 2009).

E. Gula Pasir

Gula merupakan senyawa organik penting dalam bahan makanan karena

gula dapat mudah dicerna dalam tubuh sebagai kalori. Selain itu penambahan

gula pasir berguna untuk memberikan rasa manis, mengawetkan, menigkatkan

konsentrasi dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan cara

menurunkan aktivitas air dalam bahan sehingga dapat meningkatkan daya

simpan produk. Gula pasir juga berfungsi untuk proses kristalisasi balik

adonan permen sehingga diperoleh produk akhir berupa padatan. Pada

Sukrosa molekul glukosa dan fruktosa terikat satu sama lain (White, 2014).

Sukrosa memiliki sifat mudah larut dalam air dan kelarutannya akan

meningkat dengan adanya pemanasan. Tingkat leleh sukrosa adalah suhu

160oC dengan membentuk cairan yang jernih, namun pada pemanasan

selnajutnya akan berwarna coklat atau dikenal dengan proses browning

(Buckle, dkk, 1987) dalam Sembiring, 2002.

Gula disamping berfungsi sebagai pemberi tekstur juga berfungsi untuk

mengawetkan, pemberi penampakan, dan flavor yang ideal (Muchtadi, 2011).

Penambahan gula juga memberi berpengaruh pada kekentalan gel yang

terbentuk. Gula akan meningkatkan kekentalan. Hal ini disebabkan gula akan

memerangkap air. Jika air dalam bahan pangan terperangkap maka air yang

Page 28: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

14

tersedia untuk pertumbuhan mikroba atau aw menjadi rendah, hal ini

yangmenjadikan produk awet (Shin, dkk., 2002).

Dalam proses pembentukan gel, campuran glukosa dan fruktosa dengan

sukrosa akan menghasilkan tekstur pemen yang cenderung menurun. Menurut

Winarno, (1993) selama pemanasan, sebagian sukrosa akan terurai menjadi

glukosa yang disebut gula invert.

F. Air

Air tidak cukup hanya dipandang sebagai bahan pelarut saja. Terkadang

beberapa kegagalan dalam prosesnya disebabkan oleh penggunaan air dengan

jumlah dan kualitas yang tidak sesuai. Penggunaan air dalam jumlah yang

tepat juga mempengaruhi efisiensi proses pemasakan dan penggunaan energi.

Proses pemasakan sendiri bisa dilakukan dalam kondisi tekanan atmosfer atau

dengan aplikasi tekanan vakum, sehingga proses pemasakan bisa dilakukan

dengan suhu lebih rendah dan waktu lebih singkat. Hal ini baik untuk

mengontrol proses inversi yang tidak diinginkan (Anonim, 2010).

Fungsi utama air adalah melarutkan gula, sehingga yang terpenting

dipastikan gula larut secara sempurna. Air yang dipergunakan harus

memenuhi syarat sbagai air minum. Nilai pH air juga harus diperhatikan. Jika

pH asam dapat menyebabkan inversi sukrosa dan warna gelap, sedangkan jika

pH alkali (basa) dapat menyebabkan berkerak (Anonim, 2010).

G. Aktivitas Antioksidan

Antioksidan adalah substansi yang dalam konsentrasi rendah sudah

dapat menghambat atau menangkal proses oksidasi dan juga merupakan

Page 29: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

15

senyawa pemberi elektron atau reduktan. Antioksidan juga merupakan

senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal

bebas dan molekul yang sangat reaktif. Antioksidan dibutuhkan untuk

menunda atau menghambat reaksi oksidasi oleh radikal bebas atau

menetralkan dan menghancurkan radikal bebas yang dapat menyebabkan

kerusakan sel dan biomelekul seperti DNA, protein dan lipoprotein didalam

tubuh yang akhirnya dapat memicu terjadinya penyakit dan penyakit

degeneratif (Novila, 2016).

Berdasarkan sumbernya antioksidan dibedakan menjadi dua kelompok

yaitu antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi atau sari bahan alami) dan

antioksidan sintetik (antoksidan yang diperoleh dari hasil sintesa bahan kimia.

Sedangkan menurut mekanisme kerjanya antioksidan dibagi menjadi tiga

golongan yaitu antioksidan primer yang biasa disebut dengan antioksidan

enzimatis, antioksidan sekunder disebut juga antioksidan eksogenus atau non

enzimatis, sedangkan antioksidan tersier biasanya berperan dalam perbaikan

biomolekul yang dirusak oleh radikal bebas (Furqon, 2016). Antioksidan

berperan untuk mengurangi efek radikal bebas melalui :

1. Mengikat/scavenging (R + PH RH + P)

2. Menghambat/inhibisi (RO2 + PH ROOH + P)

3. Proteksi (ROOH + PH ROH +POH)

Jenis antioksidan terdiri dari dua, yaitu antioksidan sintesis dan

antioksidan alami Antioksidan sintesis yaitu butil hidroksilanisol (BHA), butil

hidroksi toulen (BHT), propigallat, dan etoksiquin (Cahyadi, 2006).

Page 30: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

16

Sedangkan antioksidan alami terdapat pada tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran

dan buah-buahan (Winarsi, 2007).

Antioksidan alami telah lama diketahui menguntungkan untuk

digunakan dalam bahan pangan karena umumnya derajat toksisitasnya rendah

(Cahyadi,2006). Antioksidan sintesis memang mempunyai efektivitas tinggi

namun kurang aman bagi kesehatan jika melebihi batas yang dianjurkan

(Pujimulyani, 2010).

H. Kadar Gula Reduksi

Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk

mereduksi. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas.

Senyawa-senyawa yang mengoksidasi atau bersifat reduktor adalah logam-

logam oksidator seperti Cu (II). Contoh gula yang termasuk gula reduksi

adalah glukosa, manosa, fruktosa, laktosa, maltosa, dan lain-lain. Sedangkan

yang termasuk dalam gula non reduksi adalah sukrosa (Team Laboratorium

Kimia UMM, 2008).

Lery, dkk., (2011) menyatakan gula adalah suatu istilah umum yang

sering diartikan bagi setiap karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis,

tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa

(gula pasir), gula yang diperoleh dari bit atau tebu. Gula merupakan

karbohidrat dalam bentuk monosakarida dan disakarida.

Gula adalah zat padat terlarut yang terbanyak terdapat dalam jus buah-

buahan dan karenanya zat padat terlarut dapat digunakan sebagai penafsiran

rasa manis. Sebuah refraktometer tangan dapat digunakan di luar rumah untuk

Page 31: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

17

mengukur % SSC (derajat ekuivaln oBrix untuk larutan gula) dalam sampel

jus buah yang kecil (Kitinoja dan Adel, 2003).

I. Kadar Air

Kadar air adalah komposisi air yang terikat secara fisik dalam jaringan

matriks yang mudah diuapkan (air bebas) dan air yang terdapat pada

komponen bahan pangan (air terikat), kedua jenis air ini berpengaruh terhadap

laju dan lama proses pengeringan (Winarno, 2004). Air bebas adalah air yang

terikat secara fisik dalam matrik komponen bahan pangan dan mudah

dikeluarkan dengan proses pengeringan (Andarwulan dkk., 2011). Kadar air

kembang gula lunak bukan jelly maksimal sebesar 20% (Badan Standarisasi

Nasional, 2008).

Kadar air bahan pangan berpengaruh terhadap kesegaran, kenampakan,

penerimaan, tekstur, serta daya tahan bahan pangan tersebut (Winarno, 2004).

Kandunganair yang tinggi mengakibatkan produk mudah mengalami

kerusakan yang disebabkan oleh bakteri, khamir, maupun kapang serta

kerusakan enzimatik (Richana dan Sunarti, 2004).

Penentuan kadar air dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan

beberapa metode. Hal ini tergantung pada sifat bahannya. Metode-metode

penentuan kadar air yaitu metode pengeringan (dengan oven biasa), metode

distilasi, metode kimia, dan metode khusus seperti refraktometer (Anonim,

2009).

Bahan dengan kadar air tinggi, akan lebih mudah rusak dibandingkan

dengan bahan yang berkadar air rendah (Winarno, 1991). Hasil penelitian

Page 32: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

18

Sukamulyo (1989), menunjukkan bahwa semakin besar jumlah air

pengekstrak maka fenomena kelarutan suatu bahan yang diekstraksi dan

transfer panas yang diterima akan semakin besar pula. Nilai kadar air dapat

mempengaruhi kekerasan permen jelly yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat

dari semakin meningkatnya kandungan air maka akan menurunkan kekerasan

permen jelly.Menurut Muhandri dan Subarna (2009) bahwa peningkatan kadar

air dapat menurunkankekerasan dimana air akan berdifusi kedalam gel.

Sehingga gel yang terbentuk menjadi lunak dan menyebabkan kekerasan

menurun.

Pada umumnya penentuan kadar air dilakukan dengan mengeringkan

bahan dalam oven pada suhu 105 – 110°C selama 5 jam atau sampai didapat

berat yang konstan. Untuk bahan yang tidak tahan panas, seperti bahan

berkadar gula tinggi, minyak, daging, kecap dan lain-lain pemanasan

dilakukan dalam oven vakum dengan suhu yang lebih rendah. Kadang-kadang

pengeringan dilakukan tanpa pemanasan, bahan dimasukkan ke dalam

eksikator dengan H2SO4 pekat sebagai pengering, hingga mencapai berat

yang konstan (Winarno, 2004).

J. Analisis Fisik Permen Jelly

a. Kekenyalan Tekstur

Kekenyalan adalah kemampuan suatu produk pangan untuk

kembali ke bentuk semula setelah diberikan gaya. Nilai kekenyalan

menunjukkan kemampuan produk pangan tersebut untuk kembali ke

bentuk aslinya setelah gaya deformasi dihilangkan (Sarifudin dkk.,2015).

Page 33: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

19

Permen lunak jelly memiliki tingkat kekenyalan yang tinggi. Tekstur dan

konsistensi suatu bahan akan mempengaruhi citarasa yang ditimbulkan

oleh bahan tersebut (Winarno, 2004).

Ujitekstur untuk mengukur kekenyalan diukur dengan

menggunakan alat Texture Analizer. Pada mulanya diciptakan Texture

Analizer untuk membuat simulasi persepsi yang dirasakan oleh gerakan

mulut kita. Namun saat ini penggunaan Texture Analyzer tidak hanya

terbatas pada bidang Food Industry saja. Cara kerja dari Teture Analyzer

ini adalah dengan cara menekan ataumenarik sampel, melalui sebuah

Probe yang sesuai dengan aplikasi yang dikehendaki (Raharjo,

2009).Tekstur analyzeradalah alat yang terkait dengan penilaian dari

karakteristik mekanis suatu materi, di mana alat tersebut diperlakukan

untuk menentukan kekuatan materi dalam bentuk kurva. Tekstur analizer

digunakan untuk menentukan sifat fisik bahan yang berhubungan dengan

daya tahan atau kekuatan suatu bahan terhadap tekanan (Anita, 2015).

Karakteristik pada tekstur analizer adalah :

a. Kekerasan, diperlukan untuk memampatkan suatu materi, sehingga

resisten terhadap deformasi.

b. Kelentingan, merupakan tingkat di mana suatu materi yang diubah

bentuknya dapat kembali pada bentuk awalnya.

c. Kelekatan, menyangkut daya tarik materi dalam mulut seperti

lidah, gigi dan langit-langit mulut, sejauh mana materi dapat

ditarik.

Page 34: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

20

d. Kekompakan, kekuatan ikatan internal yang menyusun materi.

e. Kerapuhan, sifat permukaan yang berhubungan dengan adesi

antara materi permukaan yang bergabung.

f. Kelengketan, energi yang diperlukan untuk menghancurkan materi

semi-solid pada saat siap ditelan.

g. Kekenyalan, energi yang digunakan untuk mengunyah suatu materi

yang padat pada saat makanan siap ditelan. Kekenyalan sukar

untuk diukur dengan tepat dari kunyahan.

K. Uji Organoleptik

Uji kesukaan juga disebut uji hedonik. Panelis dimintakan tanggapan

pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan). Disamping

panelis mengemukakantanggapan senang, suka atau kebalikannya, mereka

juga mengemukakan tingkatkesukaannya. Tingkat – tingkat kesukaan ini

disebut skala hedonik. Misalnya dalam hal “suka“ dapat mempunyai skala

hedonik seperti : amat sangat suka, sangat suka, suka,agak suka. Sebaliknya

jika tanggapan itu “ tidak suka “ dapat mempunyai skala hedonikseperti suka

dan agak suka, terdapat tanggapannya yang disebut sebagai netral, yaitubukan

suka tetapi juga bukan tidak suka.

Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan

skala yang dikehendakinya. Skala hedonik dapat juga diubah menjadi skala

numerik dengan angkamutu menurut tingkat kesukaan. Dengan data numeric

ini dapat dilakukan analisis secara statistik. Penggunaan skala hedonik pada

prakteknya dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan. Sehingga uji

Page 35: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

21

hedonic sering digunakan untuk menilai secara organoleptik terhadap

komoditas sejenis atau produk pengembangan. Uji hedonik banyak digunakan

untuk menilai produk akhir. uji hedonik disajikan secara acak dan dalam

memberikan penilaian panelis tidak mengulang-ulang penilaian atau

membanding-mbandingkan contoh yang disajikan. Sehingga untuk satu

panelis yang tidak terlatih, sebaiknya contoh disajikan satu per satu hingga

panelis tidak akan membanding-bandingkan satu contoh dengan lainnya.

L. Panelis

Panelis menurut Rahayu (1998) menjelaskan bahwa untuk melaksanakan

penilaian organoleptik diperlukan panel. Dalam penilaian suatu mutu atau

analis sifat-sifat sensorik suatu komoditi, panel bertindak sebagai instrument

atau alatpanel yang biasa digunakan dalam penilaian organoleptik, yaitu

sebagai berikut :

a. Panel terlatih

Anggota panel terlatih adalah 15 sampai 25 orang. Tingkat kepekaan

yang diharapkan tidak setinggi panel pencicip terbatas. Panel terlatih

berfungsi sebagai alat analisis dan pengujian yang dilakukan terbatas

pada kemampuan membedakan.

b. Panel agak terlatih

Jumlah anggota panel agak terlatih adalah 15 sampai 25 orang. Panelis

tidak dipilih menurut prosedur pemilihan panel terlatih, tetapi juga tidak

diambil dari orang awam yang tidak mengenal sifat sensorik dan

penilaian organoleptik. Termasuk di dalam panel agak terlatih adalah

Page 36: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

22

sekelompok mahasiswa atau staf peneliti yang dijadikan panelis secara

musiman.

c. Panel tak terlatih

Anggota panel tak terlatih tidak tetap. Pemilihan anggotanya lebih

mengutamakan segi sosial, misalnya latar belakang pendidikan, asal

daerah dan kelas ekonomi dalam masyarakat. Panel tak terlatih

digunakan untuk menguji kesukaan (preference test).

d. Panel konsumen

Anggota panel konsumen antara sampai 1000 orang. Pengujiannya

mengenai uji kesukaan (preference test) dan dilakukan 15 sebelum

pengujian pasar. Dengan pengujian ini dapat diketahui tingkat

penerimaan konsumen. Untuk mendukung pelaksanaan uji

organoleptik, maka perlu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

i. Lokasi Laboratorium harus tenang dan bebas polusi

ii. Ruang pengujian terbagi 2 : bilik pencicip dan dapur

iii. Dinding dicat warna netral

iv. Wastafel dilengkapi lap dan sabun

v. Tissue polos non parfum

vi. Panelis tidak sedang lapar

vii. Untuk menjadi anggota panel harus memenuhi persyaratan

diantaranya adalah memiliki kepekaan indrawi yang baik,

berpengetahuan luas tentang komoditas atau produk yang diuji,

dan memiliki ketertarikan pada bidang penguji.

Page 37: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2019 - Februari 2019.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Rekayasa Pangan,

Laboratorium Kimia dan Biokimia dan Uji Indrawi, Fakultas Teknologi

Pertanian, Universitas Semarang.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Timbangan analitikohaus pa214, blender philips, gelas ukur, pisau,

talenan, panci, kompor,botol timbang, thermometer air raksa RRC 0 –

100C, wadah pencetak, desikator, erlenmeyer, oven memmet un 110,

Loyang, stopwatch dan kain saring.

2. Bahan

Rimpang kunyit putih yang berumur berkisar 7 – 12 bulan yang

diperoleh dari salah satu kebun di daerah Kulon Progo - Yogyakarta, gula

pasir“Gulaku”, gelatin dan asam sitrat yang diperoleh dari toko kue “Serba

Sari” di daerah Gayamsari, air, aquadest, H2SO4, Etanol, DPPH, Luff

Schoorl, Kalium Iodida (KI), Natrium Thiosulfat, indikator pati.

Page 38: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

25

C. Rancangan Percobaan

Menurut Maryani dkk., (2010) pada penelitiannya dengan penambahan

gelatin sebanyak 10% menghasilkan permen jelly sirup glukosa terbaik.

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada variabel pengamatan sifat kimia di

antaranya kadar air,kadar gula reduksi, aktivitas Antioksidan . Variabel sifat

fisik yaitu uji kekenyalan. Variabel sifat organoleptik (kesukaan, rasa dan

tekstur). Terdiri atas 5 perlakuan dan masing-masing diulang sebanyak 4 kali

yang dijabarkan sebagai berikut:

P1 : Perlakuan dengan konsentrasi gelatin 10 %

P2 : Perlakuan dengan konsentrasi gelatin 15 %

P3 : Perlakuan dengan konsentrasi gelatin 20 %

P4 : Perlakuan dengan konsentrasi gelatin 25 %

P5 : Perlakuan dengan konsentrasi gelatin 30 %

Tabel 5. Formulasi pembuatan permen jelly sari kunyit putih.

Bahan Perlakuan

P1 (g) P2 (g) P3 (g) P4(g) P5 (g)

Sari Kunyit Putih 90 85 80 75 70

Gelatin 10 15 20 25 30

Gula Pasir 80 80 80 80 80

Asam Sitrat 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75

Sumber : Rafika, (2018) dengan variasi konsentrasi gelatin

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji analisis ragam ANOVA

(Analisis of Variance) untuk mengetahui apakah perbedaan konsentrasi

gelatin yang diberikan kepada sampel berpengaruh atau tidak. Apabila sampel

Page 39: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

26

berpengaruh terhadap sampel maka akan dilakukan uji lanjut dengan metode

dunncan (Duncan's Multiple Range Test) pada taraf 5%.

D. Prosedur Penelitian

Proses pembuatan permen jelly Sari kunyit putih terdiri dari dua tahap

yaitu pembuatan sari kunyit dan pembuatan permen jelly sari kunyit putih.

Pada pembuatan sari kunyit putih, kunyit putih disortasi, kemudian dilakukan

penirisan dan pengupasan hingga bersih. Kemudian dipotong-potong

kemudian dicuci dengan air bersih, dioven pada suhu 65oC. Selama15 – 20

menit untuk menghilangkanbau yang menyengat. Setelah itu diblender

selama ± 6 menit dengan ditambah air sebanyak 1000 g (1:2) sehingga

menjadi sari kunyit putih. Pada pembuatan permen jelly sari kunyit putih 90g

(P1), 85g (P2), 80g (P3), 75g (P4) dan 70g (P5), 80 g gula pasir, 0,75 g asam

sitrat dan gelatin sesuai perlakuan yaitu 10% (P1), 15% (P2), 20% (P3), 25%

(P4) dan 30% (P5) (b/b) dicampur dalam panci. Dimasak pada suhu 80- 90oC

± 12 menit dan diaduk hingga mengental. Hasil yang diperoleh dituang

kedalam loyang dengan ketebalan ± 1 cm dan didinginkan di refrigerator

selama 24 jam. Permen jelly sari kunyit putih dipotong dan dikemas. Proses

pembuatan permen jelly labu siam dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4.

Page 40: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

27

Gambar 3. Proses pembuatan sari kunyit putih

Kotoran

Kulit

Kunyit : Air

1 : 2

Rimpang Kunyit

Pengovenan

( Suhu 65oC, selama 15 menit)

Pencucian II

Pengupasan

Penirisan

Pemotongan

(Tebal 1 – 2mm)

Penghalusan

Sortasi dan Pencucian

Sari Kunyit

Page 41: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

28

Gambar 4. Proses pembuatan permen jelly sari

kunyit putih

Sumber : Rafika, D (2018) dengan Variasi

Konsentrasi gelatin

Pengemasan

Sari Kunyit

(P1 90 g ; P2 85 g ; P3 80 g ;

P4 75 g ; P5 70 g)

Pemasakan

(12 menit, 80 - 90˚C)

Gula Pasir 80 g

Gelatine P1 10 gr

; P2 15 gr ; P3 20

gr ; P4 25 g ; P5

30 gr

Asam sitrat 0.75

gr Pencetakan

Pendinginan

(1 jam, 26˚C)

Permen Jelly Analisa:

1. Kadar Air

2. Gula Reduksi

3. Aktivitas antioksidan

4. Texture analizer

5. Organoleptik

(Kesukaan, Warna,

Tekstur)

Page 42: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

29

E. Variabel Pengamatan

Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalahsifat fisik (texture

analyzer), sifat kimia (kadar air, kadar gula reduksi, aktivitas antioksidan) dan

organoleptik (kesukaan, warna, tekstur).Adapun pengujian yang dilakukan

sebagai berikut:

1. Texture Analyzer

Prosedur pelaksanaan pengujian kekenyalan adalah menyiapkan

sampel permen jelly dengan bentuk kubus ukuran sisinya kurang lebih 3

cm, kabel data dari texture analyzer dipastikan telah tersambung ke CPU

komputer, kemudian komputer dinyalakan. Jarum penusuk sampel (probe)

dipasang dan diatur posisinya sampai mendekati sampel, kemudian

program dari komputer dioperasikan untuk menjalankan probe.

Sebelumnyapastikan bahwa nilai yang ada pada monitor nol, kemudian

pilih menu start test pada komputer sehingga probe akan bergerak sampai

menusuk sampel permen jelly, pengujian selesai apabila probe kembali ke

posisi semula. Maka hasil uji akan terlihat dalam bentuk grafik atau nilai

(angka). Pengujian kekenyalan menggunakan alat instrument LLYOD

Tekxture Analyzer dengan merk LLYOD, tipe 1000S, produksi England,

spesifikasi Load max 5000 N (Extention max 1000 mm).

2. Kadar Air (AOAC 2005).

a. Cawan kosong yang akan digunakan dikeringkan dalam oven selama 15

menit atau sampai didapat berat tetap, kemudian didinginkan dalam

desikator selama 30 menit dan ditimbang.

Page 43: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

30

b. Sampel kira kira sebanyak 2 gram ditimbang dan diletakkan dalam

cawan kemudian dipanaskan dalam oven selama 3 – 4 jam pada suhu

105 – 1100C.

c. Cawan kemudian didinginkan dalam desikator dan setelah dingin

ditimbang kembali.

Persentase kadar air (berat basah) dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Kadar air (%) = B

BB 21 X 100%

Keterangan :

B = berat sampel (gram)

B1 = berat (sampel + cawan) sebelum dikeringkan

B2 = berat (sampel + cawan) setelah dikeringkan

3. Kadar Gula Reduksi (Luff Scroll) (Sudarmadji, 2005)

a. Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 2,5 – 5 gr dan

dimasukkan dalam labu ukur 10 ml, kemudian ditambahkan aquadest

sampai tanda tera.

b. Filtrat diambil sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyar

250 ml.

c. Tambahkan larutan Luff scrool sebanyak 25 ml dan dipanaskan pada

pendingin balik hingga mendidih dan dibiarkan selama 10 menit lalu

diangkat.

d. Selanjutnya secara cepat didinginkan dan ditambahkan 10ml KL 15%,

kemudian 25 ml larutan H2SO4 N dan 25 ml indikator pati.

Page 44: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

31

e. Blanko dibuat dengan 25 ml luff scroll ditambah 25 ml aquadest

kedalam Erlenmeyer.

f. Dititrasi dengan natrium Thio Sulfat 0,1 N dengan penambahan

indikator pati sebanyak 2 – 3 ml untuk memperjelas perubahan warna

pada akhir titrasi maka sebaiknya pati diberikan pada saat titrasi hampir

berakhir. Titrasi dianggap selesai bila tela terjadi perubahan warna biru

menjadi putih susu.

g. Setelah diketahui selisih titrasi sampel dengan blanko kemudian

dikonvesikan pada tabel hubungan antara banyak penggunaan thio

sulfat dengan banyaknya gula reduksi.

4. Aktivitas Antioksidan

Dibuat larutan DPPH dalam metanol dengan konsentrasi 2 x 10-4

M. Dibuat serangkaian larutan sampel dengan variasi berbeda dengan

pelarut metanol. Dari masing-masing larutan ditambah 2 ml larutan DPPH,

sehingga diperoleh serangkaian larutan dengan konsentrasi sampel yang

berbeda, didiamkan selama 30 menit (dihitung setelah penambahan larutan

DPPH), diukur absorbansinya pada panjang gelombang 517 nm. Data

absorbansi yang diperoleh digunakan untuk menentukan % inhibisi. Dari

kurva % inhibisi versus konsentrasi sampel, dapat diperoleh nilai IC50 sari

dengan analisis statistik menggunakan linear.

5. Uji Organoleptik

Pengujian dilakukan oleh 15 orang panelis agak terlatih. Masing-

masing panelis disajikan 5 sampel dan kuisioner yang berisi skala uji

Page 45: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

32

skoring terhadap organoleptik (kesukaan, rasa dan tekstur) permen. Setiap

panelis diberi penjelasan atau petunjuk pengisian kuisioner agar tidak

terjadi kesalahan dalam pengisian. Kemudian sampel disajikan secara acak

dengan kode nomor tertentu.

Tabel 6. Uji organoleptik (Kesukaan, Warna dan Tekstur) permen jelly

Indikator Kode Sampel

297 628 359 572 483

Sangat Suka

Suka

Agak Suka

Tidak Suka

Sangat Tidak Suka

Tabel 7. Nilai Per Indikator Uji Permen Jelly Sari Kunyit Putih

Skala Hedonik Skala Numeric

Sangat Suka 5

Suka 4

Agak Suka 3

Tidak Suka 2

Sangat Tidak Suka 1

Page 46: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Analisis Kimia Permen Jelly Kunyit Putih

1. Analisis Kadar Air

Kadar air merupakan parameter mutu suatu produk. Menurut

Winarno (2002), kandungan air dalam bahan makanan mempengaruhi

daya tahan bahan makanan terhadap serangan mikroba yang dinyatakan

dengan aw (jumlah air bebas yang dapat digunakan oleh mikroorganisme

untuk pertumbuhannya), sehingga mempengaruhi umur simpannya.

Kadar air yang terukur merupakan selisih penimbangan konstan berat

bahan sebelum dikeringkan dengan berat bahan sesudah dikeringkan dan

dinyatakan dalam persen (%). Penentuan kadar air pada permen jelly

dilakukan dengan menggunakan oven vakum pada suhu 1100C. Menurut

Sudarmadji, dkk (2007), air bebas terdapat dalam ruang-ruang antar sel

dan inter-granular dan pori-pori yang terdapat pada bahan.

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam ANOVA (lampiran)

menunjukkan bahwa konsentrasi gelatin berpengaruh nyata terhadap

kadar air permen jelly sari kunyit putih, yang dapat diketahui setelah

dilakukan uji lanjut duncan (DMRT) taraf 5% semua perlakuan berbeda

nyata terhadap kadar air. Hasil uji kadar air konsentrasi gelatin pada

permen jelly sari kunyit putih dapat dilihat pada tabel 8.

Page 47: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

34

Tabel 8. Kadar Air Permen Jelly Sari Kunyit

Perlakuan Kadar Air (%)

P1 16,22 % ± 4,01a

P2 24,62 % ± 6,98ab

P3 17,14 % ± 2,91a

P4 15,87 % ± 2,45a

P5 18,88 % ± 4,45a

Keterangan :Analisis kadar air menunjukkan perbedaan yang nyata

padapermen jelly sari kunyit putih dengan di uji DMRT

taraf 5%.

Berdasarkan Tabel 8. menunjukan bahwa rerata kadar air permen

jelly sari kunyit putih berkisar antara 15,87% - 24,62%. Kadar air permen

jelly untuk setiap perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata. Hal ini

diduga, konsentrasi gelatin yang ditambahkan pada permen jelly sari

kunyit putih memberikan dampak yang signifikan terhadap tiap

perlakuan kadar air permen jelly. Bila dibandingkan dengan nilai kadar

air permen jelly pembanding (komesial) yang memiliki nilai kadar air

13,81 % maka nilai kadar air produk permen jelly ini relatif lebih tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Sinurat dan Murniyati (2014) pengaruh

waktu dan suhu terhadap kualitas permen jelly, kadar air terbaik

memperoleh nilai yang sebesar 12,2 % dengan suhu 60o C dengan lama

waktu pengeringan 60 jam.

Kadar air suatu produk ditentukan oleh kadar air bahan baku dan

penunjang yang digunakan, selain itu dipengaruhi juga oleh proses

pengolahan. Tingginya nilai kadar air pada permen jelly kemungkinan

disebabkan oleh bahan dasar pembuatan permen jelly yaitu kunyit putih

yang mengandung kadar air yang cukup tinggi.

Page 48: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

35

Pada pembuatan permen jelly lama proses pemasakannya tidak

mencukupi sehingga sebagian air tidak teruapkan. Lamanya pemasakan

yang dilakukan dalam penelitian yaitu 12 menit, sedangkan Nursyamsiati

(2013) menyatakan pemasakan permen jelly dari ubi jalar ungu selama

22 menit menghasilkan kadar air permen jelly masih tinggi.

Gambar 5.GrafikKadar Air Permen Jelly Kunyit Putih

Pengaruh konsentrasi gelatin terhadap kadar air permen jelly kunyit

putih dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 menunjukkan bahwa kadar

air tertinggi konsentrasi gelatin yang ditambahkan yaitu pada perlakuan

ke 2 dengan konsentrasi gelatin 15%. Hal ini disebabkan konsentrasi

gelatin mengikat sedikit air pada permen jelly sehingga kadar air

cenderung tinggidan menghasilkan permen jelly yang agak kenyal.

Sedangkan, kadar air permen jelly kunyit putih yang terendah dihasilkan

pada perlakuan ke 4 dengan konsentrasi gelatin 25%. Hal ini terjadi

karena pada perlakuan tersebut air mengikat lebih banyak sehingga

permen jelly yang dihasilkan lebih kenyal dari perlakuan yang lainya.

Penurunan kadar air disebabkan karena konsentrasi pada gelatin semakin

16.22

24.62

17.14 15.87 18.88

0

5

10

15

20

25

30

P1 P2 P3 P4 P5

Kad

ar A

ir (

%)

Konsentrasi Gelatin

Page 49: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

36

meningkat. Menurut Schriebder dan Garies (2007), bahwa Rendahnya

kadar air dan adanya senyawa protein pada gelatin mengakibatkan gelatin

bersifat menyerap dan mengikat air.

Nilai kadar air yang dihasilkan dari penelitian ini juga sesuai

dengan SNI syarat mutu permen jelly yang telah ditetapkan oleh SNI

(No.3547-02-2008) yaitu maksimal 20%.

2. Analisis Aktivitas Antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi

oksidasi, dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat

reaktif. Salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif adalah radikal bebas,

senyawa ini terbentuk di dalam tubuh dan dipicu oleh bermacam-macam

faktor (Winarsi, 2007).Menurut Sadikin (2001) berpendapat bahwa

serangan radikal bebas terhadap molekul sekelilingnya akan

menyebabkan terjadinya reaksi berantai, yang kemudian menghasilkan

senyawa radikal baru.

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam varian (ANOVA)

menunjukan bahwa permen jelly dengan perlakuan konsentrasi gelatin

yang berbeda menunjukan adanya pengaruh berbeda nyata terhadap

aktivitas antioksidan permen jelly sari kunyit putih (lampiran). Nilai

rerata kadar air permen jelly sari kunyit putih dengan konsentrasi gelatin

dapat dilihat pada Tabel 9.

Page 50: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

37

Tabel 9. Aktivitas Antioksidan permen jelly sari kunyit putih

Keterangan :Analisis Antioksidan menunjukkan perbedaan yang

sangatnyata pada permen jelly sari kunyit putih

dengan di uji DMRT taraf 5%.

Tabel 9. Menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan permen jelly

sari kunyit putih berkisar antara 13,30% - 30,93%. Pada perlakuan ini

menunjukkan adanya perbedaan nyata. Pada perlakuan P5 dengan

konsentrasi gelatin 30% mendapatkan hasil aktivitas antioksidan yang

cenderung rendah. Hal ini terjadi karena semakin tinggi gelatin yang

digunakan semakin rendah antioksidan yang dihasilkan, sebab daya ikat

air sangat tinggi. Sedangkan, Pada perlakuan P1 menghasilkan kadar

aktivitas antioksidan yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena semakin

rendah konsentrasi gelatin semakin tinggi hasil antioksidan dari sari

kunyit tersebut, sebab kandungan tertinggi di dalam aktivitas antioksidan

terjadi pada kunyit putih dibandingkan dengan gelatin.

Menurut Pujimulyani dan wazyka (2009) faktor utama menurunya

aktivitas antioksidan adalah gula semakin banyak gula yang di gunakan

maka antioksidan yang di hasilkan permen semakin menurun. Hal ini

karena semakin banyak gula yang digunakan, sehingga menyebabkan

proporsi antioksidan dan komponen aktif lainya menurun. Didukung oleh

Salunkhe dan Kadam (1990) bahwa aktivitas antioksidan yang rendah

Perlakuan Aktivitas Antioksidan (%)

P1 30,93 ± 0,11a

P2 25,84 ± 0,11b

P3 20,70 ± 0,36c

P4 15,99 ± 1,10d

P5 13,30 ± 0,72e

Page 51: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

38

pada permen jelly juga disebabkan oleh pemanasan pada proses

pemasakan dalam pembuatan permen jelly.

Gambar 6. Grafik Aktivitas antioksidan pada permen jelly sari

kunyit putih

Gambar 6.menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi

terdapat pada perlakuan P1 dengan konsentrasi gelatin 10% yaitu

30,93%. Sedangkan antioksidan terendah terdapat pada perlakuan P5

dengan konsentrasi gelatin 30% yaitu 13.30%. Semakin tinggi

konsentrasi gelatin yang ditambahkan maka kadar antioksidan menurun.

Hal ini disebabkan karena pada kunyit putih mengandung antioksidan

yang cukup tinggi sehingga semakin banyak konsentrasi gelatin yang

digunakan semakin rendah pula kadar antioksidan permen jelly sari

kunyit putih.

Penelitian terdahulu terhadap kandungan kunir putih melaporkan

bahwa kunir putih mengandung kurkumanoid (Sudewo, 2004) sebesar

132 ppm (Pujimulyani, 2003), tanin (Pujimulyani dan Sutardi, 2003)

30.93

25.84

20.7

15.99 13.3

0

5

10

15

20

25

30

35

P1 P2 P3 P4 P5Akti

vit

as A

nti

oksi

dan

(%

)

Konsentrasi Gelatin

Page 52: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

39

yang terbukti dapat menurunkan laju oksidasi lemak. Kurkumanoid

merupakan pigmen penting yang terdapat pada beberapa tanaman famili

Zingeberaceae. Kurkumin berbentuk serbuk kristalin, rasa sedikit pahit

dengan aroma khas dan memilki pigmen oranye. Pigmen ini merupakan

campuran dari 3 komponen analog yaitu, kurkumin, demetoksi kurkumin

dan bisdemetoksi kurkumin (Tonnesen, 1985). Rimpang dan daun

mengandung saponin dan flavonoid, disamping itu daunnya mengandung

polifenol (Hutapea, 1993). Penelitian Pujimulyani (2010), mengenai

aktivitas antioksidan kunir putih blanching terjadi peningkatan kadar

fenol total, flavonoid, tannin terkondensasi, katekin, epigalokatekingalat,

dan munculnya aglikon kuersetin yang semula tidak terdeteksi.Hal ini di

dukung oleh Hudaya (2010) Bahwa sifat gelatin itu mengikat air dan gula

sehingga semakin tinggi gel yang ditambahkan akan meningkatkan kadar

air dan gula reduksi dalam permen jelly maka mengakibatkan jumalah

antioksidan menurun.

3. Analisis Kadar Gula Reduksi

Gula reduksi adalah gula yang mempunyai gugus aldehida keton

bebas yang dalam suasana basa dapat mereduksi logam-logam,

sedangkan gula itu sendiri teroksidasi menjadi asam-asam (asam aldonat,

asam ketonat, atau kuronat). Penentuan gula reduksi menurut Munsot

Walker dipakai untuk penentuan glukosa, fruktosa, dan gula invert (

Sudarmadji dkk.,1997).

Page 53: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

40

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam varian (ANOVA)

menunjukan bahwa pada permen jelly dengan perlakuan konsentrasi

gelatin menunjukan tidak adanya pengaruh berbeda nyata terhadap kadar

gula reduksi permen jelly sari kunyit putih (lampiran). Oleh karena itu,

maka dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada

taraf 5%.Nilai rerata gula reduksi permen jelly sari kunyit putih dengan

konsentrasi gelatin dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Kadar Gula Reduksi permenjelly sari kunyit putih

Keterangan : Analisis Gula Reduksi menunjukkan tidak adanya

perbedaan yang sangat nyata pada permen jelly sari

kunyit putih dengan di uji DMRT taraf 5%.

Tabel 10. menunjukkan bahwa kadar gula reduksi permen jelly sari

kunyit putih berkisar antara 13,30% - 13,49%. Pada perlakuan ini tidak

menunjukkan adanya berbeda nyata. Pada perlakuan P1 hingga P5 tidak

menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata. Berikut grafik kadar

gula reduksi permen jelly labu siam dapat dilihat pada Gambar 7.

Perlakuan Gula Reduksi (%)

P1 13.30 ± 0,30a

P2 13.34 ± 0,53a

P3 13.20 ± 0,08a

P4 13.33 ± 0,05a

P5 13.49 ± 0,39a

Page 54: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

41

Gambar 7. Grafik Analisis Gula reduksi permen jelly

Gambar 7. menunjukkan bahwa kadar gula reduksi tertinggi

terdapat pada perlakuan P5 dengan konsentrasi gelatin 30% yaitu

13,49%. Sedangkan kadar gula reduksi terendah terdapat pada perlakuan

P3 dengan konsentrasi gelatin 20% yaitu 13.20%. Semakin tinggi

konsentrasi gelatin yang ditambahkan maka kadar gula reduksi

meningkat. Hal ini disebabkan karena pada kunyit putih mengandung

antioksidanyang cukup tinggi sehingga kadar gula reduksi permen jelly

sari kunyit putih meningkat.Menurut Godam (2012) bahwa pada gelatin

tidak terdapat kandungan gula reduksi tetapi gelatin merupakan protein

sederhana hal ini didukung juga oleh Considine (1982).

Peningkatan gula pereduksi disebabkan karena selama proses

pendidihan, larutan sukrosa mengalami inverse atau pemecahan sukrosa

manjadi glukosa dan fruktosa akibat dari pengaruh asam dan panas yang

akan meningkatkan kelarutan gula (Winarno, 2004). Kadar gula reduksi

pada perlakuan P1 hingga P5 sudah memenuhi standar mutu permen jelly

(SNI 3547.2-2008) yaitu maksimal 25%.

13.3 13.34

13.2

13.33

13.49

13

13.1

13.2

13.3

13.4

13.5

13.6

P1 P2 P3 P4 P5

Gula

Red

uksi

(%

)

Konsentrasi Gelatin

Page 55: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

42

B. Analisis Fisik Permen Jelly Sari Kunyit Putih

1. Tekstur (kekenyalan)

Tekstur diukur secara instrumental menggunakan alat Texture

Analyzer CT-3 Brookfield. Tekstur adalah salah satu dari sifat kualitas

yang mempengaruhi produk. Tekstur ditentukan dari respon bahan

makanan terhadap gaya yang diberikan. Tekstur dapat dirasakan

ketikabahan makanan tesebut diaduk, dituang, ditarik, dipatahkan atau

dimakan (Owusu, 2004).

Berdasarkan analisa sidik ragam ANOVA (lampiran) menunjukkan

bahwa konsentrasi gelatin pada permen jelly sari kunyit putih

berpengaruh nyata terhadap tekstur, Setelah dilakukan uji lanjut DMRT

taraf 5% semua perlakuan berbeda nyata terhadap tekstur. Hasil uji

tekstur konsentrasi gelatin pada permen jellysari kunyit putih dapat

dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Tekstur permen jelly sari kunyit putih

Perlakuan Tekstur (g/f)

P1 17,43 ± 1,87a

P2 168,44 ± 19,53b

P3 232,62 ± 4,63c

P4 317,60 ± 47,85d

P5 210,15 ± 73,09bc

Keterangan :Analisis Tekstur menunjukkan adanya perbedaan

yang sangat nyata pada permen jelly sari kunyit putih

dengan di uji DMRT taraf 5%.

Tabel 11. menunjukkan bahwa tekstur permen jelly labu siam

berkisar antara 17,43 (g/f) - 317,60 (g/f). Pada perlakuan P1 berbeda

nyata dengan P2, P3 dan P4. Perlakuan P2 berbeda nyata dengan P3 dan

Page 56: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

43

P4 dan perlakuan P3 berbeda nyata dengan P4. Semakin tinggi nilai

tesktur, maka tekanan yang digunakan semakin tinggi. Berikut grafik

tesktur pemen jelly sari kunyit putih dapat dilihat pada gambar 8

Gambar 8.Grafik Analizer tekstur Permen Sari Kunyit Putih

Gambar 8.menunjukkan bahwa nilai tekstur tertinggi terdapat pada

perlakuan P4 dengan konsentrasi gelatin 10% yaitu 317,60 (g/f).

Sedangkan nilai tekstur terendah terdapat pada perlakuan P1 dengan

konsentrasi gelatin 10% yaitu 17,43 (g/f). Semakin tinggi konsentrasi

gelatin pada perlakuan maka nilai tekstur yang dihasilkan semakin tinggi.

Hal ini juga berkorelasi positif antara tekstur dengan kadar air. Jika kadar

air menurun maka tekstur naik sehingga menghasilkan permen jelly yang

kenyal. Semakin tinggi konsentrasi gelatin maka kemampuan mengikat

airnya semakin kuat sehingga dapat meningkatkan kemampuan

pembentukan gel yang membuat permen jelly semakin kenyal (Maryani

dkk., 2010). Menurut Rahmi (2012) jika konsentrasi gelatin terlalu

rendah, maka gel akan menjadi lunak bahkan tidak membentuk gel tetapi

17.43

168.44

232.62

317.6

210.15

0

50

100

150

200

250

300

350

P1 P2 P3 P4 P5

Anal

izer

Tek

stur

(%)

Konsentrasi Gelatin

Page 57: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

44

bila konsentrasi gelatin yang digunakan terlalu tinggi maka gel yang

terbentuk akan kaku

C. Sifat Organoleptik Permen Sari Kunyit

1. Warna

Warna merupakan salah satu parameter fisik suatu bahan pangan

yang penting. Kesukaan warna yang dihasilkan konsumen terhadap

produk pangan juga ditentukann oleh warna pangantersebut.Warna suatu

bahan pangan dipengaruhi oleh cahaya yang diserap dandipantulkan dari

bahan itu sendiri dan juga ditentukan oleh faktor dimensi yaituwarna

produk, kecerahan, dan kejelasan warna produk (Rahayu, 2001).

Berdasarkan analisa sidik ragam ANOVA (lampiran) menunjukkan

bahwa konsentrasi gelatin pada permen jelly sari kunyit putih

berpengaruh nyata terhadap warna, Setelah dilakukan uji lanjut DMRT

taraf 5% semua perlakuan berbeda nyata terhadap warna. Hasil uji tekstur

konsentrasi gelatin pada permen jelly sari kunyit putih dapat dilihat pada

tabel 12.

Table 12. warna permen jelly sari kunyit putih

Perlakuan Warna

P1 3,40±1,53a

P2 3,15± 1,03a

P3 3,40± 0,88a

P4 2,75± 1,37a

P5 2,55± 1,43a

Keterangan :WarnaTekstur pada permen jelly sari kunyit putih

menujukkantidak adanya perbedaan yang nyata

dengan di uji DMRT taraf 5%.

Page 58: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

45

Tabel 12. menunjukkan bahwa nilai hedonik warna permen jelly

sari kunyit putih berkisar antara 2,55 – 3,40. Pada perlakuan P1 hingga

perlakuan P5 tidak terjadi perbedaan nyata. Hal ini dikarenakan

Perlakuan tersebut tidak memiliki perbedaan warna yang signifikan

sehingga warna yang dihasilkan hampir sama pada tiap perlakuan sebab

tidak ada pengaruh dari konsentrasi gelatin maupun gula yang digunakan.

Berikut grafik hedonik warna permen jelly dapat dilihat pada gambar 9

Gambar 9. Grafik Organoleptik Warna Permen Jelly Kunyit Putih

Gambar 9. Menunjukkan panelis memberikan tingkat yang

menurun terhadap indikator warna permen jelly sari kunyit putih. Pada

P5 dihasilkan warna yang sangar rendah, sedangkan P1 dihasilkan warna

yang sangat cerah. Semakin tinggi konsentrasi gelatin yang ditambahkan

pada permen jelly sari kunyit putih maka nilai hedonik warna semakin

menurun pula. Hal ini disebabkan karena apabila semakin tinggi

penambahan konsentrasi gelatin pada suatu produk akan menghasilkan

warna yang lebih gelap dikarenakan penggunaan gula dan konsentrasi

3.4 3.15

3.4

2.75 2.55

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

P1 P2 P3 P4 P5

War

na

(%)

Konsentrasi Gelatin

Page 59: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

46

gelatin semakin meningkat sehingga warna semakin gelap yang kurang

disukai oleh panelis.

2. Tekstur

Tekstur merupakan salah satu karakteristik produk pangan yang

penting dalam mempengaruhi penerimaan konsumen. Menurut deMan

(1989) dalam Kurniawan (2006) tekstur termasuk parameter terpenting

pada makanan lunak.

Berdasarkan analisa sidik ragam ANOVA menunjukkan bahwa

konsentrasi gelatin pada permen jelly sari kunyit putih berpengaruh nyata

terhadap hedonik kekenyalan, yang dapat diketahui Setelah dilakukan uji

lanjut DMRT taraf 5% semua perlakuan berbeda nyata terhadap mutu

hedonik kekenyalan. Hasil uji hedonik kekenyalan konsentrasi gelatin

pada permen jelly sari kunyit putih dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Tekstur permen jelly sari kunyit putih

Perlakuan Tekstur (%)

P1 2,35±1,66a

P2 3,45± 1,05ab

P3 3,10± 0,85b

P4 3,25± 1,01b

P5 3,40± 1,78b

Keterangan : Tekstur pada permen jelly sari kunyit putih

menujukkan perbedaan yang nyata dengan di uji

DMRT taraf 5%.

Tabel 13. menunjukkan bahwa nilai hedonik kekenyalan permen

jelly sari kunyit putih berkisar antara 2,35 – 3,40. Pada perlakuan P1

berbeda nyata dengan P4, P5 dan P2. Perlakuan P2 berbeda nyata dengan

Page 60: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

47

P1 dan P3. Perbedaan kekenyalan disebabkan oleh perbedaan

penambahan konsentrasi gelatin tiap perlakuan dalam pembuatan permen

jelly. Berikut grafik hedonik kekenyalan permen jelly dapat dilihat pada

gambar 8.

Gambar 9. Grafik uji hedonik kekenyalan permen jelly sari

kunyit putih

Gambar 9.menunjukkan panelis memberikan tingkat kenaikan

terhadap indikator kekenyalan permen jelly sari kunyit putih. Semakin

tinggi konsentrasi gelatin yang ditambahkan pada permen jelly sari

kunyit putih maka nilai mutu hedonik kekenyalanakan terjadi

peningkatan pula. Hal ini disebabkan karena apabila semakin tinggi

penambahan konsentrasi gelatin pada suatu produk akan menghasilkan

sineresis yang semakin rendah pada suatu produk, sehingga dihasilkan

gel dengan konsistensi gel yang lebih tinggi dan produk permen jelly

yang didapatkan menjadi kenyal (tidak terlalu keras) yang disukai oleh

panelis

2.35

3.45 3.1 3.25 3.4

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

P1 P2 P3 P4 P5

Kek

enyal

an (

%)

Konsentrasi Gelatin

Page 61: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

48

3. Kesukaan (overall)

Uji hedonik merupakan pengujian yang paling banyak digunakan

untuk mengukur tingkat kesukaan terhadap suatu produk. singkat

kesukaan ini disebut skala hedonik misalnya sangat suka, suka, agak

suka, agak tidak suka, tidak suka dan lain - lain. Skala Hedonik dapat

direntangkan atau diciutkan menurutrentangan skala yang dikehendaki.

Dalam analisis datanya skala Hedonik ditransformasikan kedalam skala

angka dengan angka menaik menurut tingkat kesukaan dapat 4 atau 3

tingkat kesukaan.

Berdasarkan analisa sidik ragam ANOVA menunjukkan bahwa

konsentrasi gelatin pada permen jelly sari kunyit putih berpengaruh nyata

terhadap hedonik kesukaan, yang dapat diketahui Setelah dilakukan uji

lanjut DMRT taraf 5% semua perlakuan berbeda nyata terhadap hedonik

kekenyalan. Hasil uji hedonik kesukaan konsentrasi gelatin pada permen

jelly sari kunyit putih dapat dilihat pada tabel

Tabel 14. Uji kesukaan permen jelly sari kunyit

Perlakuan Kesukaan

P1 2,25 ± 1,55a

P2 2,80 ± 0,95ab

P3 3,50 ± 1,10bc

P4 3,75 ± 0,95c

P5 3,00 ± 1,55abc

Keterangan : Kesukaan pada permen jelly sari kunyit putih

menujukkan perbedaan yang nyata dengan di

uji DMRT taraf 5%.

Page 62: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

49

Tabel 14.menunjukkan bahwa nilai hedonik kesukaan permen jelly

sari kunyit putih berkisar antara 2,25 – 3,70 (cukup suka). Pada

perlakuan P1 berbeda nyata dengan P3 dan P4. Perlakuan P2 berbeda

nyata dengan P1 dan P3. Perbedaan kekenyalan disebabkan oleh

perbedaan penambahan konsentrasi gelatin tiap perlakuan dalam

pembuatan permen jelly semakin kenyal, selain itu dapat memperoleh

daya tarik panelis. Berikut grafik hedonik kekenyalan permen jelly dapat

dilihat pada gambar 8.

Gambar 10. Organoleptik Kesukaan permen jelly sari kunyit

Gambar 10.menunjukkan panelis memberikan tingkat kenaikan

terhadap indikator kesukaan permen jelly sari kunyit putih. Semakin

tinggi konsentrasi gelatin yang ditambahkan pada permen jelly sari

kunyit putih maka nilai hedonik kesukaan akan terjadi peningkatan pula.

Hal ini disebabkan karena apabila semakin tinggi penambahan

konsentrasi gelatin pada suatu produk akan menghasilkan peningkatan

yang terjadi pada uji kesukaan. Hal ini didugasetiap panelis memiliki

tingkat kesukaan yang berbeda terhadap warna, tekstur dan aroma

2.25

2.8

3.5 3.75

3

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

P1 P2 P3 P4 P5

Kes

ukaa

n (

%)

Konsentrasi Gelatin

Page 63: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

50

permen jelly sehingga data analisa yang didapatkan berbeda

nyata.Ditambahkan bahwa panelis lebih menyukai permen yang rasanya

tidak terlalu manis. Hal ini sesuai dengan pendapat Nursalim dan Razali

(2007), kesukaan seseorang terhadap suatu produk dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain : (1) warna, rasa dan penampilan yang

menarik (sensory); (2) bernilai gizi tinggi dan (3) menguntungkan bagi

tubuh konsumen. Pengujian tingkat kesukaan suatu produk dimaksudkan

untuk mengukur reaksi konsumen dan tingkat kesukaannya terhadap

suatu sampel dibanding dengan sampel lain. Kesukaan merupakan

penelitian akhir bagi panelis dan merupakan kunci diterima atau tidaknya

suatu produk yang dihasilkan oleh produsen (Winarno, 2004).

Page 64: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang kajian konsentrasi gelatin terhadap sifat

fisikokimia dan organoleptik pada permen jelly sari kunyit putih (curcuma

manga val.) disimpulkan sebagai berikut:

1. Semakin tinggi jumlah konsentrasi gelatin yang ditambahkan akan

meningkatkan gula reduksi dan tekstur yang menggunakan alat

tekstur analizer, sedangkan pada analisis kadar air dan aktivitas

antioksidan semakin menurun

2. Dari hasil analisa fisikokimia, fisik dan organoleptik permen jelly

sari kunyit putih dengan konsentrasi gelatin, mendapatkan formulasi

terbaik yaitu P1 dengan formulasi (90 g sari kunyit putih dan 10g

gelatin). Sedangkan permen jelly sari kunyit putih yang paling

banyak disukai oleh panelis adalah P4, dengan karakteristik warna

yang cerah dan tekstur yang kenyal.

Page 65: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

52

B. Saran

Kepada peneliti lain, dapat mengkaji lebih mendalam aspek lain seperti

kadar serat ataudaya simpan olahan yang berbahan dasar Kunyit Putihsupaya

bisa dikembangkan lagi menjadi olahan produk olahan yang lebih variatif.

Selain itu, perlu diteliti pula alternatif penggunaan bahan tambahan dalam

pembuatan permen jelly.

Page 66: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

53

DAFTAR PUSTAKA

Aisha, A. 2018. Karakteristik Fisik, Kimia dan Organoleptik Permen Jelly Labu

Siam (Sechium Edule) Dengan Variasi Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma cottonii). Skripsi. Fakultas Teknologi Hasil Pertanian.

Universitas Semarang. Semarang

Anonim. 2009. What is Texture Analysis.http://www.brookfieldengineering.

com. Diakses 25 November2018.

Badan Standarisasi Nasional. 2008. Kembang Gula Lunak. SNI3547.2-2008.

Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

DeMan, John M. 1989. Kimia Makanan. Penerbit ITB. Bandung

Dessy R. 2018. Kajian Konsentrasi Gelatin Terhadap Sifat Fisikokimia Dan

Organoleptik Permen Jelly Labu Siam (Sechium edule). Skripsi.

Fakultas Teknologi Hasil Pertanian. Universitas semarang.

Semarang

Dwiyati Pujimulyani. 2016. Aktivitas Antioksidan dan Kadar Senyawa Fenolik

PadaKunir Putih (Curcuma mangga Val.) Segar dan Setelah

Blanching. Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas

Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada 30(2) : 2010.

Dwiyati Pujimulyani. 2009. Sifat Antioksidasi, Sifat Kimia Dan Sifat Fisik

Manisan BasahDari Kunir Putih (Curcuma mangga Val.). Fakultas

Agroindustri, Universitas Mercu Buana, Yogyakarta29(3): 11-09

Eletra, Susilaati dan Sussi Astuti. 2013. Pengaruh Konsentrasi Gelatin terhadap

SifatOrganoleptik Permen Jelly Susu Kambing. Jurnal Teknologi

Hasil Pertanian dan Industri. 18(2):8-17.

Fauzi, R. 2007. Gelatin. http://www.Chem-is-try.org. Diakses 1 Januari 2019.

Fennema, O.R. 1996. Food Chemistry. Marcel Dekker, Inc. New York.

Gelatin Food Science. 2013. Gelatin. http://www.gelatin.co.za/gltn1.html.

Diakses 1 Januari 2018

GMIA. 2001. Gelatin. http://www.gelatin_gmia.com/html/gelatine.html.

Diakses 5 Januari 2018

Grobben, A.H., P.J. Steele., R.A. Somerville, and D.M. Taylor. 2004. Inactivation

of The Bovine-Spongiform-Encephalopathy (BSE) Agent by The

Acid and Alkali Processes Used The Manufacture of Bone Gelatin.

Page 67: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

54

Biotechnology and Applied Biochemistry (39):329-338.

Herutami. 2002. Aplikasi Gelatin Tipe A dalam Pembuatan Permen Jelly Mangga

(Mangifera indica L). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian.

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kartika. 2011. Petunjuk Evaluasi Sensori Hasil industri Produk Pangan

Yogyakarta: Pav. Pangan dan Gizi.

Koswara. 2009. Pengolahan Pangan dengan Suhu Rendah.

http://tekpan.unimus.ac.id. Diakses pada 3 Februari 2019. 17 hal.

Muhandri, T. Dan Subarna. 2009. Pengaruh Kadar Air, NaCl dan Jumlah Passing

Terhadap Karakteristik Reologi Mi Jagung. Jurnal Teknologi dan

Industri Pangan. Vol. XX(1): 71-77.

Pratiwi, S.I.R. 2011. Karakteristik Simplisia dan Uji Aktivitas Antioksidan

Ekstrak n-Heksan, Etil Asetat dan Etanol Herba Labu Siam

(Sechium edule (Jacq.) Sw.) dengan Metode DPPH. Skripsi.

Medan: Fakultas Farmasi USU.

Raharjo, B. 2009. Rekayasa Tekstur Pemekaran dan Serapan Minyak pada

Penggorengan dan Penyangraian Makanan Berpati. Skripsi.

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Rinaldi, R. 2018. 2017. Tinjauan Pustaka Kunir Putih.

http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2952/3/BAB%20II.pdf.

Diakses pada 28 November 2018

Rahmi, S. L., Tafzy Fitri dan Anggraini Selvia. 2012. Pengaruh Penambahan

Gelatin Terhadap Pembuatan Permen Jelly dari Bunga Rosella

(Hibiscus sabdariffa Linn). Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri

Sains. ProgramStudi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian

Universitas Jambi. Mandalo Darat. Jambi.

Risma. 2016. Klasifikasi Kunir Putih. http://kunir-putih//html. Diakses pada 21

Januari 2019

Sarifudin. 2015. Permen Jelly. http://eprints.undip.ac.id/55007/3/ Bab_II.pdf.

Diakses 1 Januari 2019

Seprianur. 2017. Kajian Formulasi Sari Daun Kemangi dan Sari Buah Lemon

Terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik pada Permen Jelly.

Skripsi. Fakultas Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Semarang.

Semarang

Page 68: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

55

Setiawan, . 2018. Tanaman Kunir Putih (Curcuma Mangga Val.). http://eprints.

mercubuana-yogya.ac.id/1486/2/BAB%20II.pdf. Diakses Pada 28

November 2018

Sudarmadji, S.B. Haryono dan Suhardi.1984. Prosedur Analisa untuk Bahan

Makanan dan Pertanian. Yogyakarta : Liberty.

Tazwir dkk. 2007. Struktur Gelatin.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/65033/Cha

pter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y. Diakses 27 Januari

2019

Page 69: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

56

LAMPIRAN

Lampiran 1. Analisis Kadar Air Permen Jelly sari kunyit putih

Dependent Variable: Kadar_Air

F df1 df2 Sig.

. 19 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + Perlakuan + Ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Kadar_Air

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 242,573a 7 34,653 1,594 ,228

Intercept 6881,512 1 6881,512 316,449 ,000

Perlakuan 206,136 4 51,534 2,370 ,111

Ulangan 36,437 3 12,146 ,559 ,652

Error 260,952 12 21,746

Total 7385,037 20

Corrected Total 503,525 19

a. R Squared = ,482 (Adjusted R Squared = ,179)

Grand Mean

Dependent Variable: Kadar_Air

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

18,549 1,043 16,277 20,821

Page 70: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

57

Homogeneous Subsets

Kadar_Air

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

a B

P4 (25gr) 4 15,8725

P1 (10gr) 4 16,2225

P3 (20gr) 4 17,1488 17,1488

P5 (30gr) 4 18,8801 18,8801

P2 (15gr) 4 24,6225

Sig. ,414 ,051

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 21,746.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

Page 71: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

58

Lampiran 2. Analisis Aktivitas Antioksidan permen jelly sari kunyit putih

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Aktivitas_Antioksidan

Source Type III Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

Corrected Model 823,841a 4 205,960 544,347 ,000

Intercept 9123,702 1 9123,702 24113,660 ,000

Perlakuan 823,841 4 205,960 544,347 ,000

Error 5,675 15 ,378

Total 9953,219 20

Corrected Total 829,517 19

a. R Squared = ,993 (Adjusted R Squared = ,991)

Homogeneous Subsets

Aktivitas_Antioksidan

Duncan

Perlakuan N Subset

a b c d E

P5 4 13,3071

P4 4 15,9942

P3 4 20,7058

P2 4 25,8457

P1 4 30,9397

Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,378.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

Page 72: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

59

Lampiran 3. Analisis Gula Reduksi permen jelly sari kunyit putih

Descriptive Statistics

Dependent Variable:Gula_Reduksi

Perlaku

an Mean Std. Deviation N

P1 13.3020 .30339 4

P2 13.3486 .53006 4

P3 13.2020 .08070 4

P4 13.3394 .05114 4

P5 13.4917 .39481 4

Total 13.3367 .30678 20

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Gula_Reduksi

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model .174a 4 .044 .405 .802

Intercept 3557.365 1 3557.365 3.306E4 .000

Perlakuan .174 4 .044 .405 .802

Error 1.614 15 .108

Total 3559.153 20

Corrected Total 1.788 19

a. R Squared = ,097 (Adjusted R Squared = -,143)

Page 73: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

60

Homogeneous Subsets

Gula_Reduksi

Duncan

Perlakuan N

Subset

A

P3 4 13.2020

P1 4 13.3020

P4 4 13.3394

P2 4 13.3486

P5 4 13.4917

Sig. .275

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,108.

Grand Mean

Dependent Variable:Gula_Reduksi

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

13.337 .073 13.180 13.493

Page 74: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

61

Lampiran 4. Tekstur Analizer permen jelly sari kunyit putih

Descriptive Statistics

Dependent Variable:tekstur_analyzer

perlakua

n Mean Std. Deviation N

P1 17.4375 1.87880 4

P2 1.6844E2 19.53954 4

P3 2.3262E2 4.63576 4

P4 3.1760E2 47.85259 4

P5 2.1015E2 73.09163 4

Total 1.8925E2 107.38445 20

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable:tekstur_analyzer

F df1 df2 Sig.

5.866 4 15 .005

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:tekstur_analyzer

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 194979.790a 4 48744.948 30.318 .000

Intercept 716318.820 1 716318.820 445.523 .000

Perlakuan 194979.790 4 48744.948 30.318 .000

Error 24117.209 15 1607.814

Total 935415.820 20

Corrected Total 219097.000 19

a. R Squared = ,890 (Adjusted R Squared = ,861)

Page 75: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

62

Homogeneous Subsets

tekstur_analyzer

Duncan

perlakua

n N

Subset

a b c D

P1 4 17.4375

P2 4 1.6844E2

P5 4 2.1015E2 2.1015E2

P3 4 2.3262E2

P4 4 3.1760E2

Sig. 1.000 .162 .440 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1607,814.

Grand Mean

Dependent Variable:tekstur_analyzer

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

189.251 8.966 170.140 208.362

Page 76: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

63

Lampiran 5. Uji Organoleptik Warna permen jelly sari kunyit putih

Descriptive Statistics

Dependent Variable: Organoleptik_warna

Perlakuan Mean Std. Deviation N

P1 3,4000 1,53554 20

P2 3,1500 1,03999 20

P3 3,4000 ,88258 20

P4 2,7500 1,37171 20

P5 2,5500 1,43178 20

Total 3,0500 1,29782 100

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: Organoleptik_warna

F df1 df2 Sig.

3,490 4 95 ,011

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + Perlakuan

Page 77: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

64

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Organoleptik_warna

Source

Type III Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Corrected Model 11,900a 4 2,975 1,825 ,130

Intercept 930,250 1 930,250 570,706 ,000

Perlakuan 11,900 4 2,975 1,825 ,130

Error 154,850 95 1,630

Total 1097,000 100

Corrected Total 166,750 99

a. R Squared = ,071 (Adjusted R Squared = ,032)

Grand Mean

Dependent Variable: Organoleptik_warna

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

3,050 ,128 2,797 3,303

Homogeneous Subsets

Organoleptik_warna

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

A

P5 20 2,5500

P4 20 2,7500

P2 20 3,1500

P1 20 3,4000

P3 20 3,4000

Sig. ,062

Means for groups in homogeneous

subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) =

1,630.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size =

20,000.

b. Alpha = ,05.

Page 78: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

65

Lampiran 6. Uji Organoleptik Tekstur permen jelly sari kunyit putih

Descriptive Statistics

Dependent Variable: Organoleptik_Tekstur

Perlakuan Mean Std. Deviation N

P1 2,3500 1,66307 20

P2 3,4500 1,05006 20

P3 3,1000 ,85224 20

P4 3,2500 1,01955 20

P5 3,4000 1,78885 20

Total 3,1100 1,36252 100

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: Organoleptik_Tekstur

F df1 df2 Sig.

13,942 4 95 ,000

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + Perlakuan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Organoleptik_Tekstur

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 15,940a 4 3,985 2,255 ,069

Intercept 967,210 1 967,210 547,423 ,000

Perlakuan 15,940 4 3,985 2,255 ,069

Error 167,850 95 1,767

Total 1151,000 100

Corrected Total 183,790 99

a. R Squared = ,087 (Adjusted R Squared = ,048)

Grand Mean

Dependent Variable: Organoleptik_Tekstur

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

3,110 ,133 2,846 3,374

Page 79: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

66

Homogeneous Subsets

Organoleptik_Tekstur

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

a b

P1 20 2,3500

P3 20 3,1000 3,1000

P4 20 3,2500

P5 20 3,4000

P2 20 3,4500

Sig. ,078 ,456

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1,767.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 20,000.

b. Alpha = ,05.

Page 80: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

67

Lampiran 7. Uji Organoleptik Kesukaan (Overall)

Descriptive Statistics

Dependent Variable: Organoleptik_kesukaan

Perlakuan Mean Std. Deviation N

P1 2,2500 1,55174 20

P2 2,8000 ,95145 20

P3 3,5000 1,10024 20

P4 3,7500 ,96655 20

P5 3,0000 1,55597 20

Total 3,0600 1,33953 100

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: Organoleptik_kesukaan

F df1 df2 Sig.

3,607 4 95 ,009

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + Perlakuan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Organoleptik_kesukaan

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 27,940a 4 6,985 4,433 ,002

Intercept 936,360 1 936,360 594,216 ,000

Perlakuan 27,940 4 6,985 4,433 ,002

Error 149,700 95 1,576

Total 1114,000 100

Corrected Total 177,640 99

a. R Squared = ,157 (Adjusted R Squared = ,122)

Estimated Marginal Means

Grand Mean

Dependent Variable: Organoleptik_kesukaan

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

3,060 ,126 2,811 3,309

Page 81: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

68

Homogeneous Subsets

Organoleptik_kesukaan

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

a b C

P1 20 2,2500

P2 20 2,8000 2,8000

P5 20 3,0000 3,0000 3,0000

P3 20 3,5000 3,5000

P4 20 3,7500

Sig. ,077 ,099 ,077

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1,576.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 20,000.

b. Alpha = ,05.

Page 82: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

69

Lampiran 8. Bahan Permen Jelly Sari Kunyit Putih

Kunyit Putih Sari Kunyit Putih

Gelatin Asam Sitrat

Gula Pasir

Page 83: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

70

Lampiran 9. Data Analisis Gula Reduksi Permen Jelly Sari Kunyit Putih

Page 84: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …

71

Lampiran 10. Data Analisis Aktivitas Antioksidan Permen Jelly Sari

Kunyit Putih

Page 85: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …
Page 86: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …
Page 87: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …
Page 88: KARAKTERISTIK PERMEN JELLY SARI KUNYIT PUTIH …