kajianakademiksisteminformasimanajemen base

12
35 KAJIAN AKADEMIK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BASE TRANSCEIVER STATION ACADEMIC STUDY OF BASE TRANSCEIVER STATION MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM Haris Jamaludin 1) 1) Manajemen Informatika – AMIKOM Veteran Purwokerto Jl. H.R. Bunyamin Kompleks Purwokerto City Walk (PCW) Blok A11-12 Purwokerto 1) [email protected] Abstrak BTS adalah kependekan dari Base Transceiver Station. Terminologi ini termasuk baru dan mulai populer di era seluler saat ini. BTS berfungsi menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan satu jaringan menuju jaringan lain. Satu cakupan pancaran BTS dapat disebut Cell. Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yang mendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave. Gelombang mikro merupakan isyarat radio yang mempunyai frekuensi tinggi, dan hantarkan melalui udara. Gelombang ini dipancarkan dengan tepat dalam satu garis lurus yang dapat dilihat dari satu antena ke antena lain. Antena tersebut dapat diletakkan pada puncak bukit, atau diatas bangunan yang tinggi. Lazimnya jarak antara antena tersebut ialah 25 hingga 50 Kilometer. Frekuensi bagi gelombang mikro adalah antara 300MHz – 300GHz. Kata Kunci – BTS, Cell, Koneksi Microwave. Abstrac BTS stands for Base Transceiver Station. This terminology is new and is gaining popularity in today's cellular era. BTS functions to bridge the user's communication device with one network to another network. One BTS beam coverage can be called Cell. Cellular communication is modern communication that supports high mobility. From several BTS then controlled by a Base Station Controller (BSC) which is connected to a microwave connection. Microwaves are radio signals that have a high frequency and are carried through the air. These waves are transmitted precisely in a straight line that can be seen from one antenna to another. The antenna can be placed on a hilltop, or on a tall building. Typically the distance between the antennas is 25 to 50 kilometers. The frequency for microwaves is between 300MHz - 300GHz. Keywoord – BTS, Cell, Microwave connection ( Dikirim: 13 April 2019, Direvisi: 09 Juni: 2019, Diterima: 14 Juni 2018 )

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

35

KAJIAN AKADEMIK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BASETRANSCEIVER STATION

ACADEMIC STUDY OF BASE TRANSCEIVER STATION MANAGEMENTINFORMATION SYSTEM

Haris Jamaludin1)1)Manajemen Informatika – AMIKOM Veteran Purwokerto

Jl. H.R. Bunyamin Kompleks Purwokerto City Walk (PCW) Blok A11-12Purwokerto

1)[email protected]

Abstrak

BTS adalah kependekan dari Base Transceiver Station. Terminologi ini termasukbaru dan mulai populer di era seluler saat ini. BTS berfungsi menjembatani perangkatkomunikasi pengguna dengan satu jaringan menuju jaringan lain. Satu cakupanpancaran BTS dapat disebut Cell. Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yangmendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satuBase Station Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave.Gelombang mikro merupakan isyarat radio yang mempunyai frekuensi tinggi, danhantarkan melalui udara. Gelombang ini dipancarkan dengan tepat dalam satu garislurus yang dapat dilihat dari satu antena ke antena lain. Antena tersebut dapat diletakkanpada puncak bukit, atau diatas bangunan yang tinggi. Lazimnya jarak antara antenatersebut ialah 25 hingga 50 Kilometer. Frekuensi bagi gelombang mikro adalah antara300MHz – 300GHz.

Kata Kunci – BTS, Cell, KoneksiMicrowave.

Abstrac

BTS stands for Base Transceiver Station. This terminology is new and is gainingpopularity in today's cellular era. BTS functions to bridge the user's communicationdevice with one network to another network. One BTS beam coverage can be called Cell.Cellular communication is modern communication that supports high mobility. Fromseveral BTS then controlled by a Base Station Controller (BSC) which is connected to amicrowave connection. Microwaves are radio signals that have a high frequency andare carried through the air. These waves are transmitted precisely in a straight line thatcan be seen from one antenna to another. The antenna can be placed on a hilltop, or ona tall building. Typically the distance between the antennas is 25 to 50 kilometers. Thefrequency for microwaves is between 300MHz - 300GHz.

Keywoord – BTS, Cell, Microwave connection

( Dikirim: 13 April 2019, Direvisi: 09 Juni: 2019, Diterima: 14 Juni 2018 )

Page 2: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

36

PENDAHULUANBTS adalah kependekan dari Base Transceiver Station. Terminologi ini

termasuk baru dan mulai populer di era seluler saat ini. BTS berfungsimenjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan satu jaringan menujujaringan lain. Satu cakupan pancaran BTS dapat disebut Cell. Komunikasiseluler adalah komunikasi modern yang mendukung mobilitas yang tinggi.Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station Controller(BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave.

A. Microwave (Gelombang Mikro)Gelombang mikro merupakan isyarat radio yang mempunyai frekuensi

tinggi, dan hantarkanmelalui udara. Gelombang ini dipancarkan dengan tepatdalam satu garis lurus yang dapat dilihat dari satu antena ke antena lain.Antena tersebut dapat diletakkan pada puncak bukit, atau diatas bangunanyang tinggi. Lazimnya jarak antara antena tersebut ialah 25 hingga 50Kilometer. Frekuensi bagi gelombang mikro adalah antara 300MHz – 300GHz.

B. Sejarah Gelombang MikroTerwujudnya gelombang elektromagnet telah temukan di oleh James

Clerk Maxwell pada tahun 1864 melalui persamaan. Tahun 1888, HeinrichHertz adalah orang pertama yang mendemonstrasikan terwujudnya gelombangelektromagnet dengan membuat sebuah alat yang menghasilkan gelombangmikro di kawasan UHF. Pada tahun 1894, JC Bose menunjukkan radiorancangan awal menggunakan gelombang milimeter, dan melakukan kajian keatas propagasi dari gelombang mikro. Pada tahun 1943, Zoltán yaitu juruteraHungary Bay mengirimkan gelombang radio ultra-pendek ke bulan,Gelombang radio akan terpantul dari bulan dan berfungsi sebagai radar. Haltersebut digunakan untuk mengukur jarak, dan juga untuk mempelajari tentangbulan dan fenomenanya. Penggunaan kata microwave mula diigunakan padatahun 1931 secara resmi untuk pertama kalinya. Tetapi penggunaan pertamadari kata microwave dalam konteks astronomi berlaku pada tahun 1946 dalamsebuah artikel "Microwave radiasi dari Matahari dan Bulan" oleh RobertDicke dan Robert Beringer.

Microwave pada BTS berfungsi sebagai penghantar data dari BTS satu keBTS Lainnya,dan sebagai router yang menggunakan frequensi.

Kendala dalam penggunaan microwave pada umumnya antara lain:microwave kalah akan air atau cuaca berkabut, dimana terjadi pembiasanfrequensi pada microwave tersebut.

solusi dan saran yaitu penginstalan microwave dilakukan dengan WD(working diversity) dimana frequensi yang pada microwave tersebutmenggunakan dua frequency (frquensi Horizontal dan Vertical )

C. Perangkat yang ada pada sebuah BTS1. Equipment BTS itu sendiri; bentuk analogi seperti sebuah kulkas 2 pintu.

Terletak di dalam shelter. Dalam sebuah shelter, untuk GSM bisa terdapat2 buah system BTS yaitu BTS 1800MHz, dan 900MHz. Telkomsel,

Page 3: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

37

indosat, XL, HCPT, dan AXIS menggunakan ini, sedangkan untuk CDMAbiasanya Cuma satu yaitu CDMA2000-1X, ataukah CDMA EVDO,bekerja pada frekuensi 800Mhz digunakan oleh Telkom Flexy, Esia,sedangkan untuk frekuensi 1900Mhz , saat ini digunakan oleh SmartTelecom.

2. Rectifier System; Mengubah tegangan dari PLN 220/380 Vac menjadiTegangan DC untuk di supplai ke BTS. Biasanya Untuk BTS CDMAhanya dibutuhkan tegangan DC sebesar +27 Vdc atau -48 Vdc.

Gambar 1. Equipment BTS

3. Baterei; Sebagai backup power ke BTS apabila PLN Padam. Biasanyabisa bertahan sampai 3-4 Jam, tergantung dari Ampere Hour baterei danDesignnya systemnya.

4. Microwave system; terdiri atas Indoor unit dan Outdoor unit. Indoor unitberada di dalam shelter memiliki port E1 yang dikoneksikan ke Port E1BTS melalui DDF. Indoor unit juga mendapat suplai tegangan DC darirectifier yang sama. Sedangkan Outdoor Unit menempel pada AntennaMicrowave. Indoor Unit dan Outdoor unit terhubung menggunakanCoaxial Cable.

5. Antena Sectoral; berbentuk persegi panjang, terpasang pada tower denganketinggian tertentu berfungsi sebagai penghubung antara BTS danHandPhone, ada dua type antenna sectoral, yaitu Monotype, biasa dipakaiuntuk daerah Rural dan Sub Urban dan Dual type untuk daerah Urban(daerah yg padat penduduk).

6. Antenna Microwave; bentuknya seperti genderang rebana yang menerimaatau memancarkan gelombang radio dari BTS ke BSC (Base StationController) atau dari BTS ke BTS lainnya.

Page 4: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

38

Gambar 2. Bentuk Shelter, Antena MicrowaveDan Antena Sektoral

7. Feeder; sekilas nampak seperti kabel besar, sebagai media rambatangelombang radio antara BTS dan Antenna Sector. Ukuran ada yang 7/8, 1-5/8 atau ½ inch.

8. Tower beserta system pentanahannya; Sebagai media penempatan /penginstalan antena antena dan feeder.

9. Shelter; berada di samping tower, tempat untuk menyimpan equipment(No.1 – 6).

10. Satu lagi, Site Guard atau landlord, orang yang bertugas merawat danmembersihkan lokasi BTS.

D. Ciri-Ciri BTS Tiga Operator TernamaSecara spesifik, BTS Telkomsel dan XL memiliki bentuk yang hampir

mirip, yaitu dibuat dengan besi L dan biasanya memiliki 4 tiang. Yang palingmembedakan di antara keduanya terletak pada BTS Telkomsel yang memilikiwarna spesifik yaitu merah dan putih dan kebanyakan BTS nya lebih rampingdan tinggi meskipun tidak semuanya seperti itu.

Untuk BTS Indosat mungkin dikategorikan sebagai BTS yang palingmudah dikenali, tiang besi yang menuju keatas hanya terdiri dari tiga buah danbentuk menaranya biasanya berbentuk bulat. Jika dilihat dari bawah, jarakantar tiang terihat melebar dan semakin ke atas akan terlihat semakin mengecil.

Gambar 3. Tiga Model BTS Dari Provider Di Indonesia

Page 5: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

39

METODECara Kerja Base Transceiver Station-BTS

Banyak orang tampaknya membandingkan menara BTS GSM denganmenara pemancar radio FM/AM, yang hampir terdapat di setiap kota. Satustasiun radio FM yang memancar, katakan, pada gelombang 102.3 MHzmemang dapat diakses oleh seluruh kota rata-rata hanya dengan menggunakansatu menara pemancar saja.

Radio penerima di rumah-rumah penduduk tidak bisa berkomunikasidengan menara pemancar radio. Dengan komunikasi simpleks (broadcast)seperti ini memang tidak diperlukan banyak pemancar dalam satu kota. Yangdibutuhkan hanya daya pancar dengan sinyal yang bisa menembus sudut-sudutkota.

Sampai di sini masih ada kesamaan, bahkan standar GSM menyatakanbahwa pemancar radio GSM, menara-menara BTS, harus bisa memancarkansinyal sejauh 35 km; Inilah jarak maksimum coverage yang bisa dicapai oleh 1BTS GSM, jauh dari cukup untuk meng-cover satu kota. Hanya dengan satuBTS ini saja seluruh kota bisa menerima sinyal dari satu operator tertentu.

Bedanya, sistem komunikasi radio GSM adalah dupleks penuh (fullduplex):“ komunikasi dua arah. BTS memancarkan sinyal broadcast, sepertistasiun radio FM, ke handphone-handphone pelanggan. Sebaliknyahandphone-handphone pelanggan juga bisa memancarkan sinyal yang bisa danharus diterima oleh BTS-BTS”Baik BTS maupun handphone pelangganmemancar dengan kanal frekuensi yang terpisah sehingga tidak terjadi delayatau interferensi.

Gambar 4. Arsitektur Sistem GSM

Kanal frekuensi yang dipakai oleh BTS untuk berkomunikasi denganhandphone-handphone pelanggan dikenal dengan kanal fekuensi downlinksedangkan kanal frekuensi yang dipakai oleh handphone untuk berkomunikasi

Page 6: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

40

dengan BTS disebut sebagai kanal frekuensi uplink. Mengapa handphonepelanggan perlu berkomunikasi dengan BTS? Ingat, handphone dibuat bukanhanya melihat apakah ada sinyal atau coverage saja, tetapi untuk tujuan utamayakni melakukan percakapan.

Gambar 5. Konsep Jaringan Antar Provider

Untuk memulai percakapan, handphone pelanggan harus meminta akseskepada BTS, yang selanjutnya akan di-follow-up oleh BTS denganmenyediakan satu jalur khusus percakapan buat pelanggan yang memintaakses percakapan tadi. Dengan teknologi analog, laiknya radio FM, satu kanalfrekuensi hanya bisa melayani satu akses/layanan saja.

Ada tiga akses/layanan yang berbeda:1. Broadcast (dari BTS ke handphone),2. Booking-an handphone ke BTS supaya disediakan akses kanal

percakapan dan3. Akses kanal percakapan buat handphone yang disediakan oleh BTS

setelah handphone melakukan bookingan akses.

Dengan cara konvensional (analog), seharusnya ada 3 frekuensi yangharus dipancarkan untuk mengakomodasi ke-3 bentuk layanan ini. Untungnya,dengan teknologi GSM (digital) satu kanal frekuensi bisa dibagi lagi hingga 8sub kanal, yang disebut time slot (TS). Pada contoh di atas, masih terdapat 5sub kanal sisa yang dapat digunakan oleh 5 pelanggan lain untuk melakukanpercakapan.

Kesimpulan: Satu BTS, dengan satu unit radio TRX -satu kanal frekuensidupleks-, akan menyediakan 8 time slot untuk:1. Menyediakan sinyal coverage (1 TS),2. Mem-booking akses percakapan (1 TS) dan3. Menyediakan kanal percakapan (6 TS).

Page 7: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

41

Kita bisa berasumsi bahwa maksimal hanya 6 pelanggan bisa melakukanpercakapan secara bersamaan dalam satu BTS (dengan satu sektor, satu TRX).Apabila satu kota tertentu hanya memiliki 1 BTS (3 sektor, 3 TRX), makasemua handphone di kota tersebut bisa mendapat sinyal tapi hanya maksimum18 (6×3) pelanggan yang bisa melakukan percakapan dalam waktu yangbersamaan. Pelanggan berikut yang ingin melakukan percakapan harusmenunggu salah satu dari ke-18 ini selesai. Sangat jauh dari cukup. Ini bisadialami ketika mendadak di suatu tempat ada kejadian luar biasa yangmenyebabkan terkumpulnya sejumlah besar orang, misalnya ledakan bom,sehingga orang-orang ingin melakukan panggilan secara bersamaan.

Jelas, akan sulit sekali melakukan maupun menerima panggilan telponkarena tidak seimbangnya jumlah pelanggan dengan kapasitas yang bisaditawarkan oleh 1 BTS (hanya 18 orang dalam waktu bersamaan). Agar lebihbanyak pelanggan yang bisa dilayani, otomatis harus lebih banyak BTS yangharus dibangun, karena pelanggan bukan hanya ingin di tengah kota melihatada jarak jangkauan (coverage) GSM saja tapi juga ingin melakukan panggilantelepon.

Kebutuhan melakukan panggilan ini (dari handphone ke BTS) atausebaliknya menerima panggilan (dari BTS ke handphone) itulah yangmembatasi kapasitas sehingga harus dibangun lebih banyak lagi BTS. Jelas,semakin banyak jumlah pelanggan sebuah operator, maka akan semakinbanyak pula jumlah BTS yang harus dibangun. Komponen BTS dan KapasitasTrafik Operator tidak membangun 1 BTS hanya dengan 1 unit radio (TRX)pada BTS tersebut. Karena kapasitas berbanding lurus dengan jumlah TRXyang tersedia maka, jika memungkinkan, operator akan menempatkansebanyak-banyaknya TRX (tergantung alokasi frekuensi operator) di BTStersebut, sehingga akan melayani sebanyak mungkin pelanggan. Ini cara yangpertama. Strategi berikutnya adalah dengan membuat sektorisasi BTS,umumnya 3 sektor.

Masing-masing sektor akan ditempatkan dengan jumlah maksimum TRX.Dengan sektorisasi semacam ini, cakupan coverage per sektor memang akanmengecil, terbatas pada sektor tersebut, tapi coverage-nya akan tetap sama,secara keseluruhan, jika ke-3 sektor digabung. Dengan sektorisasi, kapasitastrafik yang bisa diakomodasi 1 BTS kini jauh bertambah karena ada jauh lebihbanyak TRX yang bisa dipasang namun ada yang dirugikan, jika sampai adacoverage yang hilang karena sektorisasi ini, meskipun kapasitas trafikbertambah banyak. Bagaimana caranya melakukan sektorisasi sehingga tidakada coverage yang hilang (blank spot)?

Agar semua area di sekitar BTS bisa menerima coverage maka antenayang memancar harus sanggup memancar 360 derajat, yaitu ke segala arah.Antena jenis ini disebut sebagai antena omni. Antena omni dipasang pada BTSyang tidak membutuhkan sektorisasi. Untuk BTS dengan sektorisasi, derajatpancar antena (horizontal beamwidth, HBW) harus diatur sehingga totaljumlah derajat pancar dari setiap antena sektor pada BTS itu paling kurang 360derajat.

Page 8: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

42

Jumlah maksimum TRX yang bisa terpasang pada setiap TRX tergantungalokasi frekuensi yang dimiliki oleh operator. Perencanaan harus dilakukansehingga frequency reuse dari TRX-TRX ini masih menjamin kualitasminimum sinyal (co-channel dan adjacent channel interference) yangdisyaratkan. Operator dengan 37 kanal frekuensi, misalnya, paling tidak harusmemberikan batas maksimum 4 TRX pada setiap sektor atau total 12 TRX perBTS sehingga jaminan kualitas ini dapat dicapai.

HASIL DAN PEMBAHASANA. Mitigasi Tingkat Radiasi Untuk Base Transceiver Stations – BTS

Menurut informasi terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan13 interfon negara penelitian studi, ponsel dapat berkontribusi terhadappenyebaran gangguan kesehatan, termasuk peningkatan risiko tumor otak,kanker mata, kelenjar ludah tumor, kanker testis, non-Hodgkinlimfoma danleukemia, dan meskipun sejauh ini tidak ada studi menilik terkait BTS denganrisiko kesehatan manusia, lebih baik untuk mengambil tindakan pencegahanseperti penilaian periodik emisi elektromagnetik pada mereka dan bahkanmencoba untuk mengurangi tingkat radiasi untuk memberikan perlindunganyang lebih besar untuk masyarakat umum.

Di negara berkembang seperti Ekuador, kasus langka atau tidak adapenelitian tentang radiasi non-ionisasi dilakukan. Hal tersebut membuatregulator telekomunikasi di Ekuador dan beberapa provider ponsel atauoperator harus mengambil dalam data rekomendasi yang dirilis oleh badaninternasional untuk mematuhi tingkat eksposur manusia, hal itu berartimelindungi manusia terhadap non-pengion radiasi.

Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energibergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh bendalain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya,sebagai mana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif),tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombangradio, cahaya infra merah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray),radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuatradiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garislurus ke segala arah) dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarahpada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenisradiasi. Beberapa radiasi dapat berbahaya.

B. Pendeteksian Tingkat Paparan RadiasiUntuk mengevaluasi paparan EMFs, dasar pembatasan langsung

didasarkan pada efek kesehatan yang terjadi adalah didefinisikan, menghitungmereka dalam situasi nyata digunakan untuk menjadi sangat sulit. Tingkatreferensi untuk paparan listrik, medan magnet dan elektromagnetik yangberasal dari dasar pembatasan menggunakan realistis asumsi terburuk tentangeksposur. Jika batas referensi terpenuhi, maka dasar pembatasan juga akanbertemu, jika tingkat referensi terlampaui, itu tidak berarti bahwa pembatasan

Page 9: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

43

dasar terlampaui. Ini berarti bahwa permintaan untuk pemenuhan tingkatreferensia dalah pendekatan konservatif.

Sumber nyata EMF disengaja adalah transmisi antena, bukan pemancar itusendiri. Antena pemancar adalah sumber utama yang menentukan distribusiEMF di sekitarnya dari stasiun pemancar. Radiasi yang dipancarkan olehkandang pemancar radiasi yang tidak disengaja. Di sisi lain tangan, radiasidisengaja yang dipancarkan oleh antena pemancar yang paling penting untukmenilai tingkat radiasi paparan dan menentukan di daerah diakses orang.

1. Full-Wave MethodsAkurasi tertinggi perhitungan tingkat referensiakan dicapai dengan

pemodelan numerik menggunakan salah satu metode gelombang penuhberdasarkan memecahkan persamaan Maxwell dalam frekuensi atau domainwaktu. Ini mencakup metode momen (MoM), domain waktu terbatasperbedaan (FDTD) dan banyak lainnya. Metode tersebut perhitungan dapatdigunakan untuk setiap wilayah EMF. Mereka menggunakan model rinci-tersegmentasi sistem-yang lebih rinci-tersegmentasi model yang digunakan,akurasi yang lebih baik dari distribusi lapangan dievaluasi tercapai.

Keakuratan hasil perhitungan sangat tergantung pada ketepatan danberbagai data yang dapat diakses mengenai antena pemancar, yangmencakup geometri antena dan pengaturan feeder-nya. Panel selularmengandung sejumlah besar radiasi elemen aktif (hingga 256) yang diberifeeder dengan amplitudo yang berbeda dan fase. Tanpa informasi tersebut,perhitungan tidak mungkin atau dapat digunakan untuk penilaian umum saja.

Pemodelan numerik memberikan kesempatan yang baik untukmemperhitungkan hampir semua faktor substansial mempengaruhi radiasi,tetapi mereka berguna dalam kasus agak sederhana saja, atau untuk daerahdekat-bidang di mana metode lain tidak cukup akurat. Hal ini terjadi begitukarena sangat sulit untuk mengumpulkan semua data yang diperlukan.Selain itu, perangkat lunak yang canggih dan pengalaman dalamelektromagnetik yang diperlukan, bersama dengan sumber daya yang besarkomputer.

2. Synthetic MethodsDalam model ini setiap antena dianggap satu set sumber dasar yang

memiliki parameter yang sama. Model ini dapat digunakan untuk jarak diluar jarak dekat lapangan dihitung sehubungan dengan ukuran maksimumsumber sumber dasar yang memancar.

Model ini mengarah ke hasil yang sangat akurat, tetapi akurasi lebihrendah dari dalam pemodelan numerik karena kopling antara sumbermemancar didiabaikan. Dalam banyak kasus asumsi ini juga terpenuhi.Kelemahan darimodel ini adalah bahwa informasi yang tepat mengenaipengaturan sistem feeder yang mengandung banyak sumber radiasidiperlukan.

Page 10: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

44

3. Point Source ModelIni adalah model sederhana namun sangat efektif yang mengasumsikan

bahwa antena pemancar diwakili hanya oleh satu sumber titik, terletak dipusat listrik antena dan memiliki pola radiasi. Keakuratan model initergantung pada daerah medan dan gain antena.

Model ini sepenuhnya berlaku dibagi daerah dengan medan yang jauh,dan ini untuk jarak lebih besar dari antena pemancar:

Dimana:dr adalah jarak anatara transmiter antena dengan poin

investigasi D adalah ukuran maksimum antenaλ adalah ukuran panjang gelombang

Jika hasil perhitungan yang akurat, jarak minimum antara titikpenyelidikan dan antena pemancar harus memenuhi persyaratan untukdaerah medan jauh. Keterbatasan ini dapat secara substansial dikurangidengan penggunaan model sintetik tetapi membutuhkan informasi tambahanmengenai ini antena pemancar yang mungkin mustahil untukmengumpulkan.

Kelemahan dari model ini adalah di sekitar langsung dari antena,dimana dimensi antena harus diperhitungkan dalam penilaian paparan.

4. Special ConsiderationsBeberapa pengaruh eksternal harus diambil dalam pertimbangan,

seperti refleksi karena pola radiasi selalu disediakan untuk kondisi ruangbebas. Sebuah refleksidari tanah, bangunan, pagar dan beberapa struktur laindapat menyebabkan peningkatan nilai tingkat referensi, ini berarti kekuatanmedan listrik dikalikan dengan faktor. Perlu dicatat bahwa dalam lingkunganyang kompleks, dengan banyak refleksi, hanya satu dengan faktormultiplikasi tertinggi harus dipertimbangkan. Dalam prakteknya, nilaimaksimum faktor multiplikasi 2 untuk kekuatan medan listrik yang sesuaidengan 4 untuk kerapatan daya.

Hal ini diperlukan untuk menentukan ketidakpastian hasil ketikamelakukan perhitungan. Perhitungan ketidakpastian dengan intervalkepercayaan 95% harus dilakukan. Diperluas ketidakpastian tidak melebihi3dB untuk kerapatan daya. Jika ketidakpastian perhitungan melebihi 3dB,nilai-nilai batas harus dikurangi.

5. Parameters of the Transmitting StationsPemancar yang digunakan dalam komunikasi radio menghasilkan

gelombang elektromagnetik yang, oleh batas kekuatan, dikirim ke antenapemancar dan diradiasikan ke lingkungan. Situasi yang terbaik adalah ketikaperhitungan didasarkan pada informasi yang tepat mengenai sumber radiasi(setara daya radiasi ERP, pola radiasi, dll). Dalam banyak kasus, sangat sulit

Page 11: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

45

untuk mendapatkan informasi tersebut. Oleh karena itu, data umummengenai sistem transmisi bawah pertimbangan dapat membantu.Karakteristik umum dari sumber-sumber radiasi yang disengaja (pemancardan antena pemancar) seperti: kekuatan pemancar, transmisi pola radiasiantena, gain antena, tinggi antena dan EIRP (setara isotropik memancarkankekuatan).

C. Standar Batas Aman Radiasi BTSLevel batas radiasi yang di perbolehkan menurut standar yang dikeluarkan

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga sertifikasi lain masing-masing4,5 watt/m2 untuk perangkat yang menggunakan frekuensi 900 MHz dan 9watt/m2 untuk perangkat yang menggunakan frekuensi 1800 MHz. Sementaraitu standar yang dikeluarkan IEEE C95.1-1991 malah lebih tinggi lagi, yaitu6watt/m2 untuk perangkat berfrekuensi 900 MHz dan 12 watt/m2 untukperangkat yang berfrekuensi 1800 MHz.

Misalkan saja pada menara BTS dengan frekuensi 1800 MHz daya yang digunakan rata- rata 20 watt pada frekuensi 900 MHz 40 watt, sedangkan padapesawat handphone dengan frekuensi 1800 MHz menggunakan daya sebesar 1watt dan yang 900 MHz daya yang di gunakan ialah 2 watt. Berdasarkan hasilperhitungan, pada jarak 1 meter (jalur pita pancar utama), menara BTS denganfrekuensi 1800 MHz menghasilkan total daya radiasi sebesar 9,5 watt/m2 danpada jarak 12 meter maka akan menghasilkan total radiasi sebesar o,55watt/m2. Untuk kasus menara BTS yang mempunyai tinggi di atas 50 meter,berdasarkan

hasil perhitungan, akan menghasilkan total radiasi sebesar 0,029 watt/m2.Jadi kalau melihat hasil perhitungan, sebenarnya angka radiasi sangatlah kecil,sehingga orang yang tinggal di sekitar menara BTS cukup aman.

D. Rancangan BTS yang amanPemerintah memaparkan jarak aman menara, pertama; untuk tinggi

menara maksimun 45 meter jarak dari pemukiman publik ialah 20 meter. Bilapeletakan dan pembangunan menara BTS di tempat komersial jarakpeletakannya ialah 10 meter dan 5 meter bila di daerah industri. Untuk menaraBTS dengan tinggi di atas 45 meter, jarak dari pemukiman minimum 30 meter,15 meter bila di daerah komersial dan 10 meter bila di daerah industri.

Dirjen Postel Kementerian Kominfo juga telah memberlakukan aturanbaru. Melalui Keputusan Dirjen Postel No 1920/DJPT.4/KOMINFO/11/2005yang dikeluarkan pada 21 November 2005 tentang penyesuaian pita alokasifrekuensi radio untuk TNI dan selular pada gelombang 438-470.

PENUTUPSimpulan

Dari hasil survei yang dilaksanakan untuk menentukan konsep zonasi cellplan dalam terdapat beberapa kendala yang menjadi penghambat dalammemenyusun kajian diantaranya:

Page 12: KAJIANAKADEMIKSISTEMINFORMASIMANAJEMEN BASE

46

Terbatasnya data pendukung yang ada. Terbatasnya waktu observasi dikarenakan jarak tempuh dan medan

yang luas dari kabupaten Batang. Tebatasnya peralatan yang ada.

SaranUntuk pengembangan dan penetapan zonasi cell plan sebaiknya dilakukan

koordinasi antar dinas dalam menentukan atau penyetujuan penempatan BTSyang akan didirikan sehingga tidak terjadi kesalahan dan kecurangan daripihak

DAFTAR PUSTAKA

Berg, B Lawrence. (2019). Qualitative research methods for the social sciencesBixio. Luca, et.al.,2018,”Information Processing Techniques forCognitive Base Transceiver Stations”,Jurnal IEEE 324-328.

Broadbent, G. Bunt. R. Jencks. C. (1980). Sign, Symbol and Architecture. JohnWiley and Sons. Chichester.

Ching, Francis D.K. (2015). A Visual Dictionary of Architecture. Van NostrandReinhold Company. New York.

Creswell, J.W. (2007). Qualitative inquiry and research design: Choosingamong !ve approaches (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage. Cullen,Gordon. 1961. The Concise Townscape. The Architecturalpress.London

Deskominfo. (2018).Studi Dampak Penataan Lokasi Menara BTS TerhadapKualitas Layanan Jaringan Bergerak Seluler.Jakarta

Deskominfol. (2018). (http://dishub-diy.net/Kominfo/tigatower-seluler-bakal-dibongkar-maraton.html. Diakses tanggal 10 Desember 2018.

Deskominfo. (2018). (http://dishub-diy.net/Kominfo/pemkotsegera-bongkar-tower-tak-berizin.html). Diakses tanggal 10 desember 2018