ekspository-base learning

22
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada zaman dahulu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar. Guru adalah sebuah sanjungan untuk orang yang ditinggikan erajatnya oleh masyarakat karena dianggap memiliki pengetahuan yang luas. Sejak zaman sebelum penjajahan, Indonesia telah memiliki berbagai nama sebutan untuk guru, Resi dan Empu pada zaman Hindu-Buddha dan Kyai untuk zaman Islam. Pembelajaran tersebut diatas merupakan pembelajaran ekspositori (ceramah bermakna). Dilihat dari segi guru, proses belajar mengajar lebih berpusat pada guru dalam kegiatan mengajar. Keberhasilan cenderung lebih banyak ditentukan oleh apa yang dimiliki guru, seperti persiapab, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan mengelola kelas. Dari sudut ini interaksi dalam proses belajar lebih cemderung dilakukan oleh guru dan eranan siswa lebih pasif, mereka lebih banyak menerima dari apa yang disampaikan guru. Pengertian menerima pasif disini lebih banyak menyangkut proses mental terutama berfikir. Dalam kegitan belajarnya bukan berarti tidak terdapat proses berfikit, tetapi prosesnya sedikit atau sederhana. Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 1

Upload: keyhaa-hanieyz-zakiya

Post on 05-Aug-2015

565 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teacher center... :)

TRANSCRIPT

Page 1: Ekspository-Base Learning

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pada zaman dahulu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar. Guru adalah

sebuah sanjungan untuk orang yang ditinggikan erajatnya oleh masyarakat karena dianggap

memiliki pengetahuan yang luas. Sejak zaman sebelum penjajahan, Indonesia telah memiliki

berbagai nama sebutan untuk guru, Resi dan Empu pada zaman Hindu-Buddha dan Kyai

untuk zaman Islam. Pembelajaran tersebut diatas merupakan pembelajaran ekspositori

(ceramah bermakna).

Dilihat dari segi guru, proses belajar mengajar lebih berpusat pada guru dalam

kegiatan mengajar. Keberhasilan cenderung lebih banyak ditentukan oleh apa yang dimiliki

guru, seperti persiapab, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan

berbagai kemampuan mengelola kelas.

Dari sudut ini interaksi dalam proses belajar lebih cemderung dilakukan oleh guru dan

eranan siswa lebih pasif, mereka lebih banyak menerima dari apa yang disampaikan guru.

Pengertian menerima pasif disini lebih banyak menyangkut proses mental terutama berfikir.

Dalam kegitan belajarnya bukan berarti tidak terdapat proses berfikit, tetapi prosesnya sedikit

atau sederhana.

Sering metode ekspositori ini disamakan dengan metode ceramah karena sama-sama

sifatnya memberikan informasi; pengajaran berpusatkan kepada guru. Di maklah ini akan

dibedakan metode ekspositori dari metode ceramah mengingat. David P.Ausubel berpendapat

bahwa metode ekspositori yang baik adalah cara mengajar yang paling efektif daan efisien

dalam menanamkan belajar bermakna.

1.2 Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah “ Apa dan Bagaimana

pembelajaran Ekspositori” ?

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 1

Page 2: Ekspository-Base Learning

1.3 Tujuan

Adapun Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswamampu :

a. Memahami pembelajaran ekspositori.

b. Memahami karakteristik dan prinsip pembelajaran ekspositori

c. Memahami strategi dasar pembelajaran ekspositori

d. Memahami metode pembelajaran ekspositori

e. Memahami implementasi pembelajaran Ekspositori

f. Memahami dasar pembelajaran Ekspositori

g. Memahami metode Pembelajaran Ekspositori

h. Memahami kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran ekspositori

i. Menahami syarat untuk efektifitas pembelajaran ekspoositori

j. Memahami prosedur pembelajaran ekspositori

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam :

a. Pembelajaran, karakteristik dan prinsip pembelajaran ekspositori.

b. Strategi dasar, metode dan implementasi pembelajaran ekspositori

c. Mengetahui metode dan prosedur pembelajaran ekspositori

d. kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran ekspositori

e. Menahami syarat untuk efektifitas pembelajaran ekspoositori

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 2

Page 3: Ekspository-Base Learning

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Pembelajaran ekspositori

Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti memberi

penjelasan. Dalam konteks pembelajran, eksposisi merupakan strategi yang dilakukan

guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan dan informasi-

informasi penting lainnya kepada para pembelajar.

Menurut Tim MKPBM (2001: 171) metode ekspositori sama seperti metode

ceramah tetapi dominasi guru banyak berkurang, karena guru tidak terus-menerus

berbicara. Guru berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan membimbing

siswa dalam memahami materi serta memberi contoh soal.

Dalam metode ekspositori siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan

saja, tetapi juga membuat soal dan bisa bertanya kalau tidak mengerti. Guru dapat

memeriksa pekerjaan siswa secara individual, atau menjelaskan kembali kepada siswa

secara individual atau klasikal. Pada metode ekspositori siswa belajar lebih aktif

daripada metode ceramah. Siswa mengerjakan latihan soal sendiri atau juga dapat

berdiskusi dengan temannya.

Menurut David P. Ausubel yand dikutip oleh Tim MKPBM (2001: 171)

metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam

menanamkan belajar bermakna. Sehingga metode ekspositori merupakan cara yang

paling efektif dan efisien untuk mengajar fisika.

Roy Killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi

pembelajaran langsung (direct insruction). Karena dalam strategi ini materi pelajaran

disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu.

Meteri pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena strategi ekspotiori lebih

menekankan kepada proses bertutur maka sering juga dinamakan istilah strategi

“chalk and talk”

Jadi dapat disimpulkan Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang

digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep

materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 3

Page 4: Ekspository-Base Learning

bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang

ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode

pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara

langsung.

2.2 Karakteristik dan Prinsip pembelajaran Ekspositori

Terdapat beberapa karakteristik metode pembelajaran ekspositori di antaranya:

Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal,

artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh

karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.

Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data

atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk

berpikir ulang.

Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya,

setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar

dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

Untuk lebih jelasnya, berikut skematis dari karateristik pembelajaran Ekspositori

Gambar 2. Karakteristik pembelajaran ekspositori

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 4

Page 5: Ekspository-Base Learning

Menurut Wina Sanjaya (2008:181) dalam penggunaan metode ekspositori terdapat prinsip-

prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan oleh setiap guru antara lain :

a. Berorientasi pada Tujuan

Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam metode ini,

namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran, justru

tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan metode ini.

b. Prinsip Komunikasi

Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada

proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau

sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini

adalah materi pelajaran yang telah diorganisir dan disusun dengan tujuan tertentu

yang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan

dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan.

c. Prinsip Kesiapan

Dalam teori belajar koneksionisme, “kesiapan” merupakan salah satu hubelajar.Inti

dari hukum ini adalah guru harus terlebih dahulu memosisikan siswa dalam keadaan

siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Jangan memulai

pelajaran, manakala siswa belum siap untuk menerimanya.

d. Prinsip Berkelanjutan

Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau

mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung

pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya

2.3 Strategi Dasar pembelajaran ekspositori

Strategi pembelajaran (belajar-mengajar) merupakan rencana kegiatan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran ekspository adalah strategi

pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari

seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai

materi pelajaran secara optimal.

Roy Killen (1998), Menamakan strategi ekspository  ini dengan istilah strategi

pembelajaran langsung (direct instruction), Oleh karena ekspository lebih menekankan

kepada proses bertutur maka, sering juga dinamakan istilah strategi. Fokus utama strategi

ini adalah kemampuan akademis siswa.

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 5

Page 6: Ekspository-Base Learning

Metode pembelajaran yang sering digunakan untuk mengaplikasikan strategi ini

adalah metode kuliah atau ceramah. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk

dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered

approach). Berikut skematis pembelajaran yang berpusat pada guru.

Gambar 1. Guru sebagai pusat pmbelajaran dalam ekspositori

2.4 Langkah dalam penerapan strategi ekspository

Pelaksanaan pembelajaran dengan strategi ekspositori memliki beberapa langkah umum,

yaitu :

a. Preparasi, guru menyiapkan bahan/materi pembelajaran

b. Apersepsi diperlukan untuk penyegaran

c. Presentasi (penyajian) materi pembelajaran

d. Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau materi

pembelajaran.

Secara spesifik berikut langkah yang dilakukan untuk penerapan stategi ekspositori:

a. Persiapan

Langkah ini berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.  Tujuan

yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan adalah:

Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.

Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.

Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa.

Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan diantaranya adalah :

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 6

Page 7: Ekspository-Base Learning

Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif;

Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai;

Bukalah file dalam otak siswa.

b. Penyajian

Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan

persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan oleh setiap guru dalam penyajian

ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami

oleh siswa. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan

langkah ini diantaranya:

penggunaan bahasa,

intonasi suara,

menjaga kontak mata dengan siswa,dan

menggunakan trik-trik yang menyenagkan

c. Korelasi

Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman

siswa atau hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya

dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan tiada

lain untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki

struktur pengetahuan yang telah dimilikinya, maupun makna untuk meningkatkan

kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.

d. Menyimpulkan

Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah

disajikan. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada siswa tentang

kebenaran swatu paparan. Dengan demikian, siswa tidak merasa ragu lagi akan

penjelasan guru. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya;

Mengulang kembali initi-inti materi yang menjadi pokok-pokok persoalan.

Memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang disajikan.

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 7

Page 8: Ekspository-Base Learning

e. Mengaplikasikan

Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak

penjelasan guru. Tehnik yang biasa dilakukan pada langkah ini diantaranya;

Membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan

Memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajkan.

2.5 Implementasi Pembelajaran dengan Metode Ekspositori

Metode ekpositori adalah cara penyampaian pelajaran dengan adanya masukan-

masukan dari guru, siswa atau lingkungan sekalipun berdasarkan pengalaman-

pengalaman atau pembuktian. Pengajaran ekspositori tidak terlepas dari metode ceramah,

karena sifatnya memberikan informasi, pengajaran berpusat pada guru walaupun tidak

sebesar metode ceramah.

Pada pengajaran ini guru hanya memberikan informasi hanya pada saat-saat atau

bagian-bagian yang diperlukan, misalnya pada permulaan pengajaran, pada pengajaran

topik yang baru, pada waktu memberikan contoh-contoh soal dan lain sebagainya.

Pada metode ini, setelah guru memberikan informasi, guru mulai menerangkan konsep,

mendemontrasikan ketrampilannya mengenai dalil-dalil tentang konsep itu, maka siswa dapat

bertanya, guru memeriksa apakah siswa sudah memahami materi yang diajarkannya atau belum.

Dengan memberikan beberapa contoh-contoh soal aplikasi konsep yang harus dikerjakan siswa,

selanjutnya guru dapat meminta salah seorang siswa untuk menyelesaikan soal tersebut, baik

dibukunya maupun dipapan tulis.

Dengan demikian siswa mungkin ada yang bekerja secara individual tapi tak menutup

kemungkinan siswa akan bekerja sama dengan teman-teman yang dekat dengan tempat

duduknya, dan tentunya ada semacam tanya jawab dalam proses tersebut, baik antara siswa

dengan siswa maupun antara guru-siswa ataupun siswa-guru. Dan sebagai kegiatan terakhir

siswa dapat mencatat materi yang telah diterangkan yang mungkin dilengkapi dengan soal-soal

tugas dikerjakan di rumah, dan pada pengajaran selanjutnya guru dapat bertanya secara random

kepada siswa mengenai hasil pekerjaan rumahnya sebelum kegiatan belajar mengajar selanjutnya

dimulai.

Berikut contoh pembelajaran tentang ekspositori :

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 8

Page 9: Ekspository-Base Learning

Belajar menerima maupun menemukan sama-sama dapat berupa belajar menghafal

atau bermakna. Misalnya dalam mempelajari konsep momentum, seperti penyajian

pentuk persamaan momentum yaitu momentum(p) =massa(m) x kecepatan(v) yang sudah

disajikan (belajar menerima), tetapi siswa memahami rumus itu selalu dikaitkan dengan

suatu keadaan seperti membandingan momentum mobil dan sepeda misalanya ; jadi ia

belajar secara bermakna. Siswa lain memahami rumus momentum dari pencarian

(belajar menemukan), tetapi bila kemudian ia menghafalkan persamaan (p=m.v) tanpa

dikaitkan dengan keadaan nyata , maka jadinya ia belajar menghafal.

2.6 Dasar Pembelajaran dengan Metode Ekspositori

Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan karakteristik kompetensi yang

menjadi tujuan yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta karakteristik

peserta didik dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu tidak ada strategi yang tepat

untuk semua kondisi dan karakteristik yang dihadapi. Guru diharapkan mampu memilah dan

memilih dengan tepat strategi yang digunakan agar hasil pembelajaran efektif dan maksimal.

Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:

a. karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;

b. sumber referensi terbatas;

c. jumlah pesera didik dalam kelas banyak;

d. alokasi waktu terbatas; dan jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek

pengetahuan) atau bahan banyak

Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositori meliputi :

a. Rumuskan tujuan yang ingin dicapai

b. Kuasai materi pelajaran dengan baik

c. Kenali medan dan berbagai hal yang dapat memengaruhi proses penyampaian

2.7 Metode Pembelajaran Ekspositori

Menurut Herman Hudoyo(1998 : 133)  metode ekspositori dapat meliputi

gabungan metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan

metode peragaan. Pentatito Gunawibowo (1998 : 6.7) dalam pembelajaran

menggunakan metode ekspositori, pusat kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding

metode ceramah, dalam metode ini dominasi guru sudah banyak berkurang. Tetapi jika

dibanding dengan metode demonstrasi, metode ini masih nampak lebih banyak.

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 9

Page 10: Ekspository-Base Learning

Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat

tertentu saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi, memberikan contoh

soal. Kegiatan siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan, atau

memperhatikan saja, tetapi mengerjakan soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini

siswa saling bertanya. Mengerjakan soal latihan bersama dengan temannya, dan

seorang siswa diminta mengerjakan di papan tulis. Saat kegiatan siswa mengerjakan

latihan, kegiatan guru memeriksa pekerjaan siswa secara individual dan menjelaskan

kembali secara individual. Apabila dipandang masih banyak pekerjaan siswa belum

sempurna, kegiatan tersebut diikuti penjelasan secara klasika.

Dimyati dan Mudjiono (1999:172) mengatakan metode ekspositori adalah

memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru

yang penting adalah :

a. Menyusun program pembelajaran,

b. Memberi informasi yang benar,

c. Pemberi fasilitas yang baik,

d. Pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar, dan

e. Penilai prolehan informasi.

Sedangkan peranan siswa adalah

a. pencari informasi yang benar,

b. pemakai media dan sumber yang benar,

c. menyelesaikan tugas dengan penilaian guru.

Dari beberapa pendapat di atas, bahwa metode ekspositori yang digunakan dalam

diantaranya adalah mengobinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian

tugas. Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang

dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi

adalah luas dan jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada

umumnya alat evaluasi hasil belajar yang digunakan adalah tes yang telah dibakukan

atau tes buatan guru.

2.8 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Ekspositori

Dalam ppenerapan suatu metode pembelajaran tentu tak terlepas dari kelebihan dan

kekurangan. Berikut kelebihan dankekurangan metode pembelajaran Ekspositori :

A. Kelebihan

Metode yang murah dan mudah untuk dilakukan.

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 10

Page 11: Ekspository-Base Learning

Dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang

banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam

waktu yang singkat

Dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.

Dengan strategi ekspositori,guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi

pembelajaran.

Dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa

sangat luas,sementara waktu yang disediakan cukup terbatas.

Selain siswa dapat mendengar melalui penuturan ,siswa juga bisa melihat atau

mengobservasi.

Bisa digunakan untuk jumlah dan ukuran kelas yang besar.

B. Kekurangan

Pembelajaran terkesan monoton karena kurang melibatkan aktivitas peserta didik.

Hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiiki kemampuan

mendengar dan menyimak secara baik.

Tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan

kemampuan,pengetahuan,minat dan bakat serta perbedaan gaya belajar.

Karena lebih banyak disampaikan melalui ceramah,maka akan sulit

mengembangkan kemampuan siswa dalam sosialisasi,serta kemampuan berpikir

kritis

Keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada persiapan guru,baik

persiapan,pengetahuan,semangat,antusiasme,motivasi dan berbagai kemampuan

yang lain.

Karena lebih banyak satu arah,maja kesempatan untuk mengontrol pemahaman

siswa akan materi pembelajaran akan terbatas pula.

Tidak dapat membawa siswa untuk berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis,

mensintesis, atau mengevaluasi sesuatu. Kedua, munculnya noise (gangguan) sehingga

siswa tidak dapat menerima pesan dengan baik.

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 11

Page 12: Ekspository-Base Learning

2.9 Syarat untuk Efektifitas Pembelajaran ekspoositori

Pembelajaran ekspositori akan efektif apabila :

Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan

dan harus dipelajari siswa.

Apabila guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual

tertentu,misalnya agar siswa bisa mengingat bahan pelajaran,sehingga ia akan

dapat mengungangkapkannya kembali manakala diperlukan.

Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan,artinya

dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi itu hanya mungkin

dapat dipahami oleh siswa manakala disampaikan oleh guru,misalnya materi

pelajaran hasil penelitian berupa data-data khusus.

Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topic tertentu.

Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau

prosedur,biasanya merupakan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan

praktik.

Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu

menjelaskan untuk seluruh siswa.

Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki

kemampuan rendah.

Jika ligkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat pada

siswa,misalnya tidak adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Jika tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang

berpusat pada siswa.

2.10 Prosedur Pembelajaran Ekspositori

Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan metode ekspositori ada beberapa hal

penting yang harus diperhatikan guru agar dalam penggunaan metode ini dapat

terlaksana sesuai dengan apa yang diinginkan. Adapun beberapa hal tersebut adalah;

a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 12

Page 13: Ekspository-Base Learning

Agar dalam pembelajaran dapat terfokus pada materi maka sangat penting untuk

merumuskan tujuan pembelajaran, sehingga materi tidak melebar dan dapat

terarah. Dengan tujuan yang harus dicapai akan menjadi faktor pengingat bagi

guru dalam menyampaikan materi. Sebagaimana pengertian tujuan pembelajaran

adalah sebagai prilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa

pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.

b. Menguasai materi dengan baik

Seorang guru sebagai sumber utama dalam strategi ini, tentunya harus betul-

betul menguasai materi yang akan diajarkan. Jika seorang guru kurang

menguasai terhadap materi yang akan diajarkan maka akan mengurangi

kepercayaan dirinya dalam menghadapi siswa, sehingga guru tidak mampu

menguasai keadaan dan tidak mampu mengontrol serta mengendalikan prilaku-

prilaku siswa yang dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran.

Ada beberapa hal yang dapat membantu guru dalam menguasai materi

diantaranya; pertama, pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir. Kedua,

persiapkan masalah-masalah yang mungkin timbul dengan cara menganalisis

materi pelajaran sampai detailnya. Ketiga, buatlah garis besar materi pelajaran

yang akan disampaikan untuk memandu dalam penyajian agar tidak melebar. 

c. Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses

penyampaian

Dengan mengenali medan atau lingkungan merupakan hal yang penting dalam

langkah persiapan. Pengenalan medan dapat membantu guru untuk

mengantisipasi berbagai hal yang dapat mengganggu proses penyajian materi

pelajaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya; kondisi siswa,

kondisi ruangan dan lain-lainnya yang masih ada hubungannya dengan siswa

dan lingkungan belajarnya.

Menurut Kurdi & Nur: 3) ada 5 hal yang harus diperhatikan guru sebelum

melaksanakan strategi pembelajaran ekspositori yaitu; (1) Tujuan

pembelajaran, (2) Sintaks dan alur kegiatan pembelajaran, (3) Sistem

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 13

Page 14: Ekspository-Base Learning

pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan, (4) Alat yang akan

didemonstrasikan, dan (5) Harus mengikuti sintaks.

BAB 3

Penutup

3.1 Kesimpulan

Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan

memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran

serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah,

demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh

guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran

mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.

Prinsip pembelajaran ekspositori adalah berorientasi pada tujuan pembelajaran,

prinsip komunikasi (guru sebagai sumber pesan dan siswa sebagai penerima pesan),

prinsip kesiapan siswa dan guru dalam pembelajaran dan prinsip berkelanjutan

(mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut).

Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat

tertentu saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi, memberikan contoh

soal. Kegiatan siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan, atau memperhatikan

saja, tetapi mengerjakan soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini siswa saling

bertanya.

3.2 Saran

Untuk meningkatkan pemahaman tentang pembelajaran ekspositori, disarankan

kepada pembaca untuk membaca buku referensi tentang strategi dan metode

pembalajaran. Selain itu juga disarankan untuk memahami pula tentang pembelajaran

inquiry discovery, yang merupakan pengembangan dari pebelajaran ekspositori yang

lebih berpusat kepada siswa (student center)

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 14

Page 15: Ekspository-Base Learning

Daftar Pustaka

Djamarah , Syaiful Bahri dan Aswa Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta.

Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. jakarta:

Rineka cipta.

Ratna Willis Dahar. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Sardiman A. M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

http://sunartombs.wordpress.com/2009/03/09/pengertian-metode-ekspositori/

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._FISIKA/196209021990011-

ASEP_MULYADI/6.Strategi_Pembel.pdf

Makalah TIK Kelompok 1“Ekspository Base-Learning” | 15