kajian

10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ikan Mas ( Cyprinus carpio) Ikan mas merupakan satu spesies ikan air tawar yang mudah ditemukan serta mudah di kembang biakkan. Hal ini dikarenakan mudahnya beradaptasi terhadap lingkungan dan makanan yang diperoleh. Semua itu dapat berpengaruh terhadap proses pencernaan dalam tubuh ikan mas. Sisterna digestoria tersusun atas 2 bagian utama, yakni: 1. Tractus digestivus ( Saluran pencernaan) 2. Glandula digestoria (Kelenjar pencernaan ) Tractus digestivus (saluran pencernaan ) pada ikan mas tersusun atas : 1. Caum oris (rongga mulut) termasuk kelenjar- kelenjar yang bermuara padanya. Cavum oris di batasi oleh sepasang rahang atas (maxilla) dan rahang bawah (mandibula) yang padanya terdapat dentele/ gigi kecil, runcing dan seragam. Pada dasarnya mulut terdapat lingua (lidah) yang pendek dan tak dapat digerakkan. Lingua ikan merupakan lipatan lapis dasar mulut, tidak mempunyai fungsi sebagai organ pembantu pengecap atau pembantu menelan. Kelenjar yang bermuara 1

Upload: firnela-m-titis

Post on 21-Dec-2014

41 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

fiswan

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Ikan Mas ( Cyprinus carpio)

Ikan mas merupakan satu spesies ikan air tawar yang mudah

ditemukan serta mudah di kembang biakkan. Hal ini dikarenakan mudahnya

beradaptasi terhadap lingkungan dan makanan yang diperoleh. Semua itu dapat

berpengaruh terhadap proses pencernaan dalam tubuh ikan mas.

Sisterna digestoria tersusun atas 2 bagian utama, yakni:

1. Tractus digestivus ( Saluran pencernaan)

2. Glandula digestoria (Kelenjar pencernaan )

Tractus digestivus (saluran pencernaan ) pada ikan mas tersusun atas :

1. Caum oris (rongga mulut) termasuk kelenjar-kelenjar yang bermuara

padanya. Cavum oris di batasi oleh sepasang rahang atas (maxilla) dan

rahang bawah (mandibula) yang padanya terdapat dentele/ gigi kecil,

runcing dan seragam. Pada dasarnya mulut terdapat lingua (lidah) yang

pendek dan tak dapat digerakkan. Lingua ikan merupakan lipatan lapis

dasar mulut, tidak mempunyai fungsi sebagai organ pembantu pengecap

atau pembantu menelan. Kelenjar yang bermuara pada cavum hanya

berupa kelenjar lendir tidak mengandung enzim pencernaan seperti pada

vertebrata lain. Tidak hanya glandula salivarus (kelenjar ludah).

2. Pharynx, merupakan pangkal oesophagus yang terdaoat pada ujung

bagian dalam dari cavum oris.

3. Osephagus, pada ikan mas sangat pendek. Dari daerah ini terdapat

saluran halus yang menuju ke pneumatocyst disebut ductus pneumaticus.

4. Ventriculus (lambung), merupakan kelanjutan dari esophagus yang

membesar

5. Intestinum (usus) merupakan kelanjutan dari lambung yang bagian besar

dilingkupi oleh kelenjar hepatopancreas dan berakhir pada anus.

Glandula digertonia (kelenjar pencernaan) pada ikan mas hanya ada

satu yang disebut dengan kelenjar hepatopancreas yang dibangun oleh sel-sel

1

Page 2: KAJIAN

hati dan sel-sel pankreas yang sudah membaur menjadi satu. Tampak

menyelubungi hampir seluruh intestinum. Saluran pelepasan dari kelenjar ini

sangat halus seperti benang terdapat berderet sepanjang instetinum anterior yang

disebut ductus hepatopancreaticus. Hasil kerja hepatopancreas disimpan dari

dalam vesica fellea (kantung empedu) yang kemudian dikeluarkan ke dalam usus

melewati ductus coleodocus (ductus cysticus) yang bermuara pada intestium

anterior.

Organ lain yang diduga termasuk dalam sistem pencernaan pada ikan

mas adalah limpa (lien) yang berbentuk gepeng, karena letaknya yang hampir

tertutup oleh hepatopancreas. Namun ternyata limpa tidak termasuk dalam

sistem pencernaan pada ikan mas. Limpa berperan membantu pekerjaan sel-sel

hati, kaitannya dalam fungsinya sebagai perombak sel-sel darah merah yang

telah tua dan rusak.

B. Anatomi dan fisiologi kantung empedu serta saluran empedu

Kantung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk

menyimpan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang

dihasilkan oleh hati). Kantung empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan

panjang 2-3 cm dan merupakan membran berotot. Terletak di dalan fossa dari

permukaan visceral hati. Kantung empedu terbagi ke dalam sebuah fundus,

badan, dan leher.

Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus dari kiri dan

kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum. Saluran

ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kantung

empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum dan masuk

ke dalam duodenum.

Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kantung

empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam

duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga

kantung empedu berkontraksi. Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam

duodenum dan bercampur dengan makanan.

2

Page 3: KAJIAN

C. Proses pembentukan dan fungsi spesifik empedu

Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian

adalah sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke dalam

kelompok garam natrium dan kalium dari asam empedu yang berkonjugasi

dengan glisin atau taurin suatu derifat / turunan dari sistin, mempunyai peranan

sebagai pengelmulsi, penghancur dari molekul-molekul besar lemak menjadi

suspensi dari lemak dengan diameter ± 1 µm dan absorpsi dari lemak, tergantung

dari sistem pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu bergabung

dengan lemak dan membentuk Miceles, kompleks yang larut dalam air sehingga

lemak dapat lebih muda terserap dalam sistem pencernaan (efek hidrotrofik).

Ukuran lemak yang sangat kecil sehingga mempunyai luas permukaan yang

lebar sehingga kerja enzim lipase dari pankreas yang penting dalam pencernaan

lemak dapat berjalan dengan baik. Kolesterol larut dalam empedu karena adanya

garam-garam empedu dan lesitin.

Empedu mempunyai beberapa fungsi khusus, antara lain adalah:

1. Garam empedu dapat meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak,

dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses

penyerapan.

2. Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk

membantu penyerapan isinya.

3. Sebagai tempat berbagai protein yang berperan dalam fungsi

empedu

D. Getah empedu

Getah empedu yang dihasilkan oleh hati tidak mengandung enzim

pencerna. Tetapi tetap mempunyai fungsi penting dalam pencernaan dan

penyerapan lemak. Getah empedu membentuk lemak menjadi emulsi, sehingga

memudahkan kerja enzim lipase dan mudah diserap oleh dinding usus halus,

serta mengikat asam lemak menjadi garam kompleks yang mudah larut dalam

air. Disamping itu, getah empedu juga berperan dalam pembuangan limbah

tertentu dari tubuh, terutama hemoglobinyang berasal dari penghancuran sel

darah merah dan kelebihan kolesterol.

3

Page 4: KAJIAN

DAFTAR PUSTAKA

Bahar, Asrul. 2001. Makanan dan Gizi. Surabaya: Unipress.

Kimball, John W. 1983. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Mitchell, Campbell Reece. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Sukiya. 2000. Petunjuk Praktikum Biologi Avertebrata. Yogyakarta: UNY Press.

Lehninger, Albert L. 1997. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.

Walangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

4

Page 5: KAJIAN

F. DESAIN PERCOBAAN

1. Tes Pembuktian Adanya Amilase

5

Tabung A Tabung B

Larutan Amilium 2 ml Larutan Amilium 2 ml

Ekstra usus 1 ml + +

Akuades 1ml

Benedict setetes

+ +

Benedict setetes

Kocok lalu panaskan ± 5 menit

Page 6: KAJIAN

2. Tes Pembuktian Adanya Maltase

6

Tabung A Tabung B

Larutan Amilium 2 ml Larutan Maltosa 2 ml

Ekstra usus 1 ml + +

Akuades 1ml

Benedict setetes

+ +

Benedict setetes

Kocok lalu panaskan ± 5 menit

Page 7: KAJIAN

3. Tes Pembuktian Adanya Tripsin

7

Tabung A Tabung B

Larutan Putih Telur

Dipanaskan

+

5 Tetes Biuret

Ekastrak usus 1 ml

+

Akuades 1ml

Berisi Berisi

5 Tetes Biuret