kajian permasalahan sistem manajemen mutu iso 9001:2008 ... · kota bogor baru menerapkan iso...

103
KAJIAN PERMASALAHAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PADA SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR Oleh SITI NURAINI H24087066 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Upload: phamdiep

Post on 03-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

KAJIAN PERMASALAHAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

PADA SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR

Oleh

SITI NURAINI

H24087066

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 2: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

RINGKASAN

SITI NURAINI. H24087066. Kajian Permasalahan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Pada SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR. Di bawah bimbingan H MUSA HUBEIS.

SMP Negeri 1 Kota Bogor telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Klausul yang digunakan dalam ISO 9001:2008, yaitu (1) ruang lingkup, (2) referensi normatif, (3) istilah dan definisi, (4) SMM, (5) tanggungjawab manajemen, (6) manajemen sumber daya, (7) realisasi produk, (8) pengukuran analisa dan peningkatan. Tujuan Penelitian adalah (1) Mengetahui penerapan SMM ISO 9001:2008 pada SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR, (2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi permasalahan di dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 dan alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi.

Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif. Pemilihan narasumber sebanyak tujuh orang dilakukan dengan memperhatikan tingkat pendidikan dan pemahaman responden terhadap pelaksanaan dan permasalahan SMM pada SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR. Pengolahan data untuk identifikasi permasalahan penerapan SMM ISO 9001:2008 menggunakan metode Analytical Hierarchy Proses (AHP) untuk mendapatkan strategi yang tepat dan optimal.

Hasil pengolahan data pada tingkat dua (faktor atau kriteria masalah) menunjukkan bahwa kriteria masalah yang dihadapi SMP Negeri 1 Bogor berturut-turut adalah SMM (0,326), Tanggungjawab Manajemen (0,258), Manajemen Sumber Daya (0,183), Realisasi Produk (0,132), dan Pengukuran, Analisis dan Peningkatan (0,098). Hasil pengolahan data pada tingkat tiga (aktor) menunjukkan bahwa secara berurutan peranan pelaku atau aktor yang bertanggung jawab terhadap faktor atau kriteria masalah dalam pelaksanaan ISO 9001:2008 di SMP Negeri 1 Bogor adalah pihak Middle Management (0,6585), Top Management (0,4583) dan Operational Management (0,2476).

Hasil pengolahan data pada tingkat 4 (tujuan) menunjukkan bahwa secara berurutan tujuan yang hendak dicapai oleh aktor-aktor dalam hubungannya dalam pelaksanaan ISO 9001:2008 di SMP Negeri 1 Bogor adalah Perbaikan Dokumentasi dan Administrasi (0,5966), Perbaikan Sistem Informasi (0,4257) Perbaikan Mutu Karyawan (0,2952). Hasil pengolahan data pada tingkat 5 (alternatif tindakan) menunjukkan bahwa secara berurutan, alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan atau memecahkan penyebab permasalahan adalah Teamwork/kerjasama (0,4801), Penambahan Fasilitas Penunjang (0,3909), Input Data yang Tepat Waktu (0,0,2754) dan Entry Data secara Online (0,2136).

Page 3: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

KAJIAN PERMASALAHAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

PADA SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

SITI NURAINI

H24087066

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 4: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

Judul Skripsi : Kajian Permasalahan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 pada SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR

Nama : Siti Nuraini

NIM : H24087066

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing., DEA)

NIP : 195506261980031002

Mengetahui :

Ketua Departemen

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, Msc)

NIP : 196101231986011002

Tanggal Lulus :

Page 5: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

RIWAYAT HIDUP

Siti Nuraini dilahirkan di Bogor pada tanggal 12 Nopember 1986. Penulis

adalah anak kedua dari empat bersaudara dari keluarga Bapak H. Cecep Holilulloh

dan Ibu Empat Pathonah.

Pendidikan SD di tempuh dari tahun 1992-1998 di SD Al-Ghazaly Bogor.

Penulis melanjutkan pendidikan dan diterima di SLTP Negeri 2 Bogor pada

tahun1998 dan lulus tahun 2001. Pada Tahun yang sama melanjutkan pendidikan di

SMU Negeri 5 Bogor dan lulus tahun 2004.

Penulis diterima di Program Studi Diploma III Manajemen Bisnis dan

Koperasi, Departemen Pertanian, Faklutas Pertanian, IPB, Bogor pada tahun 2004

dan lulus di tahun 2007. Penulis pernah melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di

Koperasi Subang pada tahun 2006 dan CV Ramadhan Kue Cianjur pada tahun 2007.

Pada Tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 pada Program

Sarjana Manajemen Alih Jenis, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, IPB, Bogor. Penulis telah bekerja sebagai administrasi Komite Sekolah

SMP Negeri 1 Kota Bogor dari tahun 2010 sampai saat ini.

Page 6: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

KATA PENGANTAR

Skripsi berjudul Kajian Permasalahan Sistem Manejemen Mutu ISO

9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor ini merupakan hasil penelitian dan

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang

Studi Manajemen. Rasa syukur sangat luar biasa dan terima kasih yang tiada

terhingga dalam benak penulis ketika skripsi ini dapat diselesaikan. Segala puji dan

syukur kehadirat Allah SWT, yang tanpa rahmat dan hidayah-Nya, maka semua ilmu

tidak akan memberikan manfaat.

Skripisi ini merupakan hasil penelitian penulis selama tiga bulan di Bogor.

Penulis tertarik terhadap Permasalahan SMM ISO 9001:2008, karena SMP Negeri 1

Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan

tempat untuk melakukan penelitian yang mendukung dalam penyelesaian skripsi.

Semoga Allah S.W.T melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya pada kita semua.

Kritik dan saran membangun tetap diharapkan oleh penulis, semoga tugas akhir ini

dapat memberikan manfaat bagi kita semua, Amin Ya Robbal Aalamin.

Bogor, Agustus 2011

Penulis

Page 7: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada begitu banyak pihak yang terkait yang memberikan warna

dan pola pikir dan pandangan penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih,

terutama kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA sebagai

dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan dengan

penuh kesabaran. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Hetty Mulyati, STP, MM dan Bapak Nur Hadi Wijaya, STP, MM., atas

kesediaannya menguji dan memberikan saran, serta masukan kepada penulis.

2. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku Ketua Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB.

3. Ibu Ir. Mimin Aminah, MM., selaku Ketua Program Sarjana Alih Jenis Manajemen,

Departemen Manajemen, Faklutas Ekonomi dan Manajemen, IPB.

4. Kepala Sekolah serta seluruh Staff Guru dan TU SMP Negeri 1 Kota Bogor yang

telah memberikan informasi yang dibutuhkan.

5. Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 1 Kota Bogor, Bapak Hamid, Ibu Eka, Bapak

Deden, Bapak Harwinoko, Bapak Fery, Bapak Sukoco, Ibu Esty, Ibu Yusniar, Ibu

Etty beserta komite lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih

atas dukungan dan pengertian kepada penulis.

6. Bapak dan Mamah tercinta atas do’a dan kasih sayang yang tiada henti.

7. Teh Hani, Bibah dan Farhan tersayang, kakak dan adik terbaik di dunia.

8. Kekasihku Asep Suryadi beserta keluarga yang memberikan kasih sayang luar biasa

pada penulis.

9. Teh Finina, Sahabat-sahabat tersayang (Odha, Shandra, Ussy, Irma, Ika, Ifa, Fajar,

Miss Kania, Miss Selly, Rahmat, Soleh, Adi, Rini, Melly, Bilqis, Alit, Utari, Ria,

Debby, Icha, Dila dan Linda ).

Page 8: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

10. Teman-teman angkatan 5 Alih Jenis Manajemen, terutama sahabat satu bimbingan

(Teh Kiki, Niken, Iwan, Yusuf, Teguh), semoga kita dapat menjadi kenangan indah

dalam perjalanan hidup.

11. Staff Sekretariat Alih Jenis Manajemen yang membantu penulis dalam hal

administrasi kampus.

Page 9: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

vi

DAFTAR ISI

Halaman RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x

I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 3 1.4 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 5

2.1 Konsep Mutu .................................................................................... 5 2.2 Manajemen Mutu Terpadu ................................................................. 7 2.3 SMM ISO 9000 ................................................................................. 9 2.4 SMM ISO 9001:2008 ........................................................................ 12 2.4.1 Pengertian SMM ISO 9001:2008 .......................................... 12 2.4.2 Manfaat Penerapan SMM ISO 9001:2008 ............................ 15 2.4.3 Langkah-langkah Penerapan ISO 9001:2008 ......................... 16 2.4.4 Persyaratan dari SMM ISO 9001:2008 ................................. 17 2.5 Perbedaan ISO 9001:2000 dengan ISO 9001:2008 ............................ 32 2.6 Analisis Hirarki Proses ....................................................................... 33 2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................... 36

III. METODE PENELITIAN .................................................................... 38

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ......................................................... 38 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 39 3.3 Pengumpulan Data ............................................................................ 39

3.4 Pengolahan dan Analisis Data ............................................................ 41

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 48

4.1 Profil Perusahaan ................................................................................ 48 4.1.1 Deskripsi Umum Institusi ....................................................... 48 4.1.2 Logo Institusi .......................................................................... 48 4.1.3 Area dan Fasilitas SMP Negeri 1 Kota Bogor ........................ 49 4.1.4 Visi dan Misi SMP Negeri 1 Kota Bogor ............................... 50

4.2 Penerapan ISO 9001:2008 .................................................................. 51 4.3 Permasalahan Penerapan ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota

Bogor .................................................................................................. 63

Page 10: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

vii

Halaman 4.3.1 Analisis Permasalahan ............................................................ 63 4.3.2 Aktor ....................................................................................... 64 4.3.3 Tujuan ..................................................................................... 65 4.3.4 Alternatif Tindakan ................................................................ 66 4.4 Struktur Hirarki .................................................................................. 66 4.5 Analisis Prioritas Faktor, Aktor, Tujuan dan Alternatif ..................... 67 4.6 Implikasi Manajerial .......................................................................... 70

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 72

1. Kesimpulan ................................................................................................ 72 2. Saran .......................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 73

LAMPIRAN ................................................................................................. 74

Page 11: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

viii

DAFTAR GAMBAR

NO Halaman

1. Perbaikan berkelanjutan SMM .................................................................. 14 2. Model perbaikan proses berkelanjutan dengan titik anjak standar mutu. .. 16 3. Kerangka pemikiran penelitian .................................................................. 39 4. Kerangka pemikiran AHP .......................................................................... 47

Page 12: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

ix

DAFTAR TABEL

NO Halaman

1. Karakteristik ISO pada dunia pendidikan ................................................. 15 2. Jenis data yang digunakan dalam peneleitian ............................................ 40 3. Nilai skala banding berpasangan ................................................................ 42 4. Nilai RI ....................................................................................................... 45 5. Susunan prioritas faktor kriteria masalah ................................................... 68 6. Susunan prioritas aktor ............................................................................... 68 7. Susunan prioritas tujuan ............................................................................. 69 8. Susunan prioritas alternatif tindakan .......................................................... 70

Page 13: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

x

DAFTAR LAMPIRAN

NO Halaman

1. Daftar pertanyaan penelitian ...................................................................... 75 2. Kuesioner penelitian .................................................................................. 76 3. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kota Bogor ......................................... 83 4. Struktur Hirarki Pengindentifikasian Permasalahan Implementasi ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor .............................................. 84 5. Hasil pengolahan data................................................................................ 85 6. Sertifikat ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor....................... 90

Page 14: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat. Pendidikan sudah sejak jaman dahulu kala menjadi salah satu

bentuk usaha manusia dalam rangka mempertahankan keberlangsungan

eksistensi kehidupan maupun budaya manusia itu sendiri. Salah satu

permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah

rendahnya mutu pendidikan, khususnya pada jenjang sekolah.

Mutu merupakan sebuah filosofi dan metodologi yang membantu

institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam

menghadapi tekanan eksternal yang berlebihan. Mutu didefinisikan sebagai

sesuatu yang memuaskan dan melampauai keinginan dan kebutuhan

pelanggan. Peningkatan mutu menjadi semakin penting bagi institusi yang

digunakan untuk memperoleh kontrol lebih baik (Sallis, 2010).

Pengertian Mutu dalam konteks pendidikan mengacu pada proses dan

hasil pendidikan. Proses pendidikan melibatkan berbagai input yaitu bahan

ajar, metodologi, sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana.

Manajemen sekolah berfungsi mensinkronkan berbagai input atau

mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar mengajar

baik antara guru, siswa dan sarana pendukung.

Mutu dalam konteks pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai

oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu. Kebijakan Pemerintah telah

memberikan keleluasaan terhadap institusi pendidikan yang mempunyai

potensi dalam pengelolaan pendidikan yang bermutu dimungkinkan untuk

mendapat sertifikasi ISO.

Page 15: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

2

Manajemen mutu di bidang pendidikan adalah sesuatu model atau

bentuk pengelolaan pendidikan dalam upaya reformasi pendidikan menuntut

adanya dukungan dan keinginan pemerintah, dukungan dari warga sekolah

dan warga masyarakat. Agar sekolah memiliki standar baku yang ditetapkan

organisasi internasional, sekolah yang telah memiliki kriteria tertentu

dimungkinkan untuk dapat memperoleh sertifikasi ISO (The International

Organization for Standarization).

ISO adalah suatu badan yang mengatur sertifikasi atau mengesahkan

suatu standar. ISO dibuat karena keinginan instansi dari berbagai macam

bidang usaha untuk meningkatkan mutu dan pelayanan sesuai dengan standar

yang ditetapkan. ISO bukan badan yang menciptakan standar, melainkan

suatu badan yang menghasilkan cara untuk memastikan standar yang diikuti

sejalan dengan laju perusahaan yang menggunakan standar yang dipilihnya.

Kepuasan pelanggan sekolah, sangat berperan penting dalam jaminan

mutu terhadap masyarakat pendidikan dan selanjutnya akan menjadi tolak

ukur berhasil tidaknya sekolah dalam merancang kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Proses perubahan-perubahan positif yang dibangun secara

berkelanjutan oleh suatu sekolah akan menjadikan sekolahnya unggul dan

bermutu.

SMP Negeri 1 Kota Bogor dapat dikategorikan sebagai instansi

pendidikan yang telah memiliki kriteria untuk dapat memperoleh sertifikasi

ISO karena manajemen sekolah tersebut sudah cukup baik. Hal itu didukung

dengan adanya kelas yang berfungsi untuk mensinkronkan berbagai input atau

mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar mengajar,

baik antara guru, siswa dan sarana pendukung dikelas maupun di luar kelas,

baik konteks kurikuler maupun ekstrakurikuler, baik dalam lingkup subtansi

yang akademik maupun non akademik dalam rangka mendukung proses

belajar.

Page 16: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

3

Keberhasilan yang dicapai oleh SMP Negeri 1 Kota Bogor ini

didukung oleh beberapa faktor, diantaranya adalah peran serta sekolah, orang

tua, masyarakat, dan pemerintah. Standar ISO 9000 adalah standar tentang

Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang penerapannya dimaksudkan untuk

meningkatkan mutu produk dan jasa/pelayanan, sehingga mampu memberikan

dan meningkatkan kepuasan pelanggan dan kinerja organisasi. Salah satu

standar mutu yang berkembang di negara maju maupun di negara berkembang

adalah ISO 9001:2008. Tujuan utama dikeluarkannya ISO 9001:2008 adalah

untuk mengklarifikasi atau lebih menjelaskan inti atau substansi dari ISO

9001 versi sebelumnya, yakni ISO 9001:2000.

SMP Negeri 1 Kota Bogor melakukan peningkatan mutu pendidikan

dengan menerapkan SMM ISO 9001:2008. Konsep penerapan ISO 9001:2008

yang dilakukan di SMP Negeri 1 Kota Bogor adalah realisasi peningkatan dan

pengembangan manajemen mutu, dengan melakukan penetapan standar mutu

yang ingin dicapai, sehingga pelanggan pendidikan mempunyai persepsi sama

dalam menentukan acuan mutu yang diharapkan. Penerapan ISO 9001:2008

pada SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR dimulai sejak tahun 2009, bekerjasama

dengan WQA (Worldwide Quality Assurance).

1.2 Perumusan Masalah

Standarisasi manajemen merupakan tuntutan bagi instansi untuk

menghasilkan suatu output (keluaran) bermutu dan mempunyai nilai tambah.

ISO 9001:2008 merupakan salah satu standarisasi manajemen yang berlaku

secara internasional yang merupakan klarifikasi penjelasan inti atau substansi

dari ISO 9001:2000. Sertifikasi ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota

Bogor memberikan jaminan bahwa instansi akan memberikan output

(keluaran) yang memenuhi persyaratan.

Ditingkat inilah pentingnya membicarakan gagasan tentang

“pelanggan” dalam konteks pendidikan, dimana tujuan instansi pendidikan

dalam penerapan mutu adalah memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.

Output (keluaran) yang dihasilkan oleh suatu instansi pendidikan adalah mutu

Page 17: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

4

tinggi yang bermutu, merupakan sesuatu hal yang diinginkan oleh pelanggan.

Kepuasan pelanggan sekolah sangat berperan penting dalam jaminan mutu

terhadap masyarakat pendidikan. Selanjutnya akan menjadi tolak ukur

berhasil tidaknya sekolah dalam merancang kebutuhan dan keinginan

pelanggan sekolah.

Berdasarkan uraian, maka perumusan permasalahan adalah :

1. Bagaimana penerapan ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor saat

ini ?

2. Faktor-faktor apakah yang menjadi permasalahan dalam penerapan ISO

9001:2008 dan bagaimana alternatif pemecahan dari permasalahan yang

dihadapi SMP Negeri 1 Kota Bogor ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi penerapan SMM ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1

Kota Bogor.

2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi

permasalahan di dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 dan alternatif

pemecahan permasalahan yang dihadapi.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian adalah permasalahan SMM ISO 9001:2008

pada SMP Negeri 1 Kota Bogor, yaitu mencari faktor permasalahan yang

timbul dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 dan mencari alternatif

pemecahan masalah yang terjadi dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 pada

SMP Negeri 1 Kota Bogor.

Page 18: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Mutu Mutu dalam bahasa asingnya quality, juga didefinisikan sebagai

peningkatan produktivitas dalam cakupan yang luas, penurunan biaya-biaya,

perluasan dan peningkatan penetrasi pasar, serta penguatan daya saing

(Atmadi, 2011). Menurut Widodo (2011), mutu merupakan gagasan dinamis

yang sulit untuk diseragamkan. Di suatu sisi, mutu dapat dipahami sebagai

konsep absolut dan pada sisi lain dapat dipahami sebagai konsep relatif.

Secara konsep mutu dapat dibedakan menjadi dua (2), yaitu :

1. Konsep Absolut.

Mutu akan menjadi simbul status bagi pelanggan internal maupun

eksternal, sehingga stakeholder (pemilik) akan merasa bangga dan merasa

puas, khususnya bagi orang tua peserta didik.

2. Konsep Relatif.

Mutu sebagai konsep relatif, sangat mengikuti keinginan pelanggan yang

menghasilkan keluaran (output) secara kontekstual.

Menurut Crosby dalam Syukur (2010), mutu merupakan kesesuaian

terhadap persyaratan. Crosby dalam Atmadi (2011) melakukan pendekatan

terhadap upaya peningkatan mutu melalui transformasi budaya. Menurut

Crosby, peningkatan mutu dapat dilakukan dengan melibatkan setiap orang

dalam organisasi dengan alur kebijakan top-down dari pimpinan kepada para

pelaksana. Langkah dilakukan adalah mendefinisikan mutu yang sesuai

persyaratan, mencegah, menetapkan Standar bebas cacat dan menurunkan

biaya mutu.

Juran dalam Syukur (2010) menyatakan, mutu sebagai kesesuaian

dengan penggunaan. Menurut Juran dalam Atmadi (2011) mendefinisikan,

mutu sebagai hasil produksi, baik produk, barang, maupun jasa berhasil

memenuhi kepusan pelanggan dan bebas cacat. Langkah yang dilakukan

adalah perencanaan, pengendalian dan perbaikan.

Page 19: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

6

Menurut Taguchi dalam Atmadi (2011), mutu ditingkatkan dengan

cara mengurangi ragam proses dan produk sehingga akan menurunkan biaya

yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kerugian yang harus

ditanggung oleh konsumen. Untuk itu, langkah yang ditempuh adalah dengan

menghindari penyimpangan target untuk mengurangi tingkat kerugian.

Menurut Deming dalam Atmadi (2011), mutu didefinisikan sebagai

hasil produksi, baik produk, barang, maupun jasa yang bebas dari

penyimpangan standar yang diukur dengan alat statistik melalui pengukuran

dan perbaikan secara berkesinambungan. Deming menerapkan langkah

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindaklanjut Plan-Do-Check-Action

(PDCA) secara terus menerus untuk meningkatkan mutu.

Gravi dan Danis dalam Hadis dan Nurhayati (2010) menyatakan, mutu

adalah suatu kondisi dinamik yang berhubungan dengan produk, tenaga kerja,

proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan. Dengan perubahan mutu produk tersebut, diperlukan peningkatan

atau perubahan keterampilan tenaga kerja, proses produksi dan tugas, serta

perubahan lingkungan perusahaan, agar produk dapat memenuhi dan melebihi

harapan konsumen.

Menurut Haberer dan Webb (2010), mutu menuntut komitmen total

dari semua level organisasi, manajemen puncak sampai keterlibatan

karyawan. Feigenbaum dalam Syukur (2010) mengemukakan bahwa mutu

adalah kesesuaian dengan pengharapan. Menurut Feigenbaum dalam Hadis

dan Nurhayati (2010), mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya

(full customer satisfaction). Suatu produk dianggap bermutu, apabila dapat

memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan

harapan konsumen atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Menurut

Sallis (2010), mutu merupakan sebuah cara yang menentukan, apakah produk

terakhir sesuai standar atau belum.

Page 20: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

7

Ishikawa dalam Syukur (2010) berpendapat bahwa mutu merupakan

kepuasan pelanggan. Setiap bagian proses dalam organisasi memiliki

pelanggan. Kepuasan pelanggan internal akan menyebabkan kepuasan

pelanggan organisasi. Menurut Ishikawa dalam Widodo (2011), mutu

memberi makna bahwa ukuran mutu sebagai pemaknaan kepuasan pelanggan,

baik internal maupun eksternal. Pelanggan adalah wasit terhadap mutu,

sehingga institusi sekolah dapat bertahan karena kepuasan pelanggan. Konsep

mutu sebagai berikut :

1. Kriteria tertentu yang ditetapkan terhadap produk/jasa sesuai dengan

kebutuhan pelanggan.

2. Standar minimal yang ditetapkan menurut kriteria tertentu.

3. Mutu adalah strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang

memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

4. Mutu dilihat dari spesifikasinya dan apa yang diperoleh pelanggan

(customer).

2.2 Manajemen Mutu Terpadu

Manajemen Mutu Terpadu (MMT) atau Total Quality Management

(TQM) dijabarkan sebagai suatu pendekatan manajemen organisasi

berasaskan pada mutu dan partisipasi seluruh anggota organisasi. Sasaran

keberhasilan jangka panjangnya adalah kepuasan pelanggan dan keuntungan

atau benefit bagi anggota organisasi dan masyarakat (Karyawan, Perusahaan,

Pemerintah, Masyarakat) yang sering disebut sebagai Stakeholder (Atmadi,

2010).

MMT merupakan suatu pendekatan berorientasi pada pelanggan

dengan memperkenalkan perubahan manajemen sistematik dan perbaikan

terus menerus terhadap proses, output dan pelayanan suatu organisasi

(Widodo, 2011).

Page 21: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

8

Menurut Herber dan Webb (2010), ada 4 (empat) hakikat dari TQM.

Keempat (4) hakikat tersebut adalah :

1. Berfokus pada Pelanggan.

Mencapai mutu berarti memenuhi atau melebihi harapan pelanggan dengan

kinerja dari produk atau jasa.

2. Melibatkan keseluruhan angkatan kerja dalam pengambilan keputusan.

Unit pembuatan tindakan dan pengambilan keputusan biasa bukan seorang

manajer individual, melainkan sebuah tim karyawan.

3. Komitmen terhadap perbaikan terus-menerus.

Perbaikan terus-menerus hanya berarti tak pernah puas dengan

kemenangan-kemenangan.

4. Rencana Tindakan.

Rencana tindakan adalah kontrak yang menyatakan apa yang akan

dilakukan pada waktu tertentu.

Menurut Juran dan Ishikawa dalam Widodo (2011) mengemukakan

bahwa MMT adalah upaya organisasi menilai kembali cara-cara, kebiasaan,

praktik dan aktivitas yang ada kemudian secara inovatif memfungsikan

seluruh sumber dayanya ke dalam proses lintas fungsi yang mengabdi pada

kepentingan klien, sehingga organisasi mampu mencapai visi dan misinya.

TQM diasumsikan sebagai suatu filosofi manajemen yang

melembagakan sumber daya yang ada, terencana, berkesinambungan dan

mengasumsikan peningkatan mutu dari hasil semua aktivitas yang terjadi

dalam organisasi, bahwa semua fungsi manajemen yang ada dan semua tenaga

untuk berpartisipasi dalam proses perbaikan.

Page 22: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

9

2.3. SMM ISO 9000

Definisi Standar ISO 9000 untuk sistem Manajemen mutu

Quality Management System (QMS) adalah struktur organisasi,

tanggungjawab, prosedur-prosedur, proses-proses dan sumber-sumber daya

untuk penerapan manajemen mutu.

SMM merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-

praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian

dari suatu proses dan produk (barang dan/atau jasa) terhadap kebutuhan atau

persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan ini ditentukan atau

dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi (Gaspersz, 2003).

ISO adalah badan Standar dunia berkedudukan di Swiss dan didirikan

pada tahun 1947. Menurut Patterson (2010), Standar ISO terdiri atas lima (5)

dokumen dasar, yaitu :

1. ISO 9000 - suatu seri panduan untuk memilih dan menggunakan standar

sistem ISO 9001, ISO 9002 atau ISO 9003 yang sesuai. ISO 9000

menyajikan panduan tentang pemilihan dan penggunaan standar

manajemen dan jaminan mutu dengan menjelaskan keseluruhan seri

tersebut, bagi pemasok maupun pelanggan.

2. ISO 9001 – seri ini berlaku untuk fasilitas yang mendesain,

mengembangkan, memproduksi, memasang dan memberikan layanan

produk atau jasa kepada pelanggan yang menetapkan bagaimana produk

atau jasa harus tampil. ISO 9001 adalah bagian ISO yang paling

komprehensif.

3. ISO 9002 – seri ini berlaku untuk fasilitas yang menyediakan barang atau

jasa yang sesuai dengan desain atau spesifikasi yang disediakan pelanggan.

ISO 9002 berkaitan dengan mutu dalam produksi dan pemasangan.

4. ISO 9003 – seri ini berlaku pemeriksaan dan pengujian akhir dan

merupakan bagian yang paling rinci dalam kelompok Standar ISO 9000.

ISO 9003 hanya menjamin kepatuhan dalam pengujian dan pemeriksaan

akhir. ISO 9003 digunakan untuk organisasi seperti laboratorium

Page 23: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

10

pengujian, badan kalibrasi, dan distributor peralatan yang memeriksa dan

menguji produk yang dipasok.

5. ISO 9004 – perangkat fondasi yang memungkinkan untuk menyesuaikan

standar mutu dan membuatnya selaras dengan situasi kehidupan nyata

dalam bisnis. ISO 9004 adalah unsur dasar dalam proses mengembangkan

suatu sistem mutu yang sesuai dengan situasi.

Beberapa dokumen lain ISO 9000 menurut Patterson (2010) adalah :

1. ISO 8402 adalah daftar istilah mutu tersebut.

2. ISO 9000-2 berkaitan dengan SMM dan jaminan mutu, bagian 2, panduan

umum untuk penerapan ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003.

3. ISO 9004-2 berkaitan dengan unsur manajemen mutu dan sistem mutu,

bagian 2, panduan untuk jasa.

4. ISO 10011-1 adalah seperangkat panduan untuk sistem mutu audit, bagian

1 dan audit.

5. ISO 10011-2 adalah seperangkat panduan untuk sistem mutu audit, bagian

2 dan kriteria kualifikasi untuk auditor.

6. ISO 10011-3, menyajikan panduan sistem audit, bagian 3 dan pengelolaan

program audit.

7. ISO 10012-1, berkaitan dengan persyaratan jaminan mutu untuk peralatan

pengukuran, bagian 1 dan manajemen peralatan pengukuran.

Dalam Widodo (2011) dijelaskan bahwa versi ISO yang banyak

disorot oleh dunia pendidikan adalah ISO 9000, dimana versi terbarunya

dipublikasikan pada tahun 2008 meliputi 4 (empat) seri, yaitu :

1. ISO 9000:2005 menguraikan dasar-dasar SMM dan merinci istilah-istilah

yang digunakan dalam SMM.

2. ISO 9001:2008 merincikan persyaratan SMM suatu organisasi.

3. ISO 9004:2000 memberikan panduan untuk perbaikan berkelanjutan pada

kinerja dan efisiensi menyeluruh pada organisasi.

4. ISO 1901:2002 memberikan panduan tentang pengauditan SMM dan audit

manajemen lingkungan.

Page 24: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

11

Widodo (2011) menjelaskan konsepsi SMM memerlukan persyaratan

masukan pelanggan harus dipenuhi, rancangan produk yang akan dihasilkan,

pengukuran analisis dan perbaikan sesuai prinsip-prinsip manajemen mutu,

tanggungjawab manajemen, serta bagaimana mengelola sumber daya agar

terealisasi produk yang diharapkan. Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi,

adalah :

1. Perhatian kepada pelanggan (Customer Focus), dalam arti organisasi

pendidikan menggantungkan kepada pelanggannya, sehingga harus

memahami kebutuhan pelanggan.

2. Kepemimpinan (Leadership), yaitu pemimpin menetapkan kesatuan tujuan

arahan dan lingkungan internal kondusif dalam hal ini menciptakan

lingkungan dimana orang dapat terlibat secara penuh dalam pencapaian

tujuan organisasi.

3. Keterlibatan Orang (People Involvement), yaitu keterlibatan orang-orang

disemua tingkatan adalah penting bagi suatu organisasi dan keterlibatannya

secara penuh akan menjadikan potensi yang dimilikinya untuk memberikan

manfaat (benefit) secara maksimal pada organisasi.

4. Pendekatan proses (Process Approach), untuk pencapaian efektifitas

organisasi, melalui identifikasi dan pengelolaan aktivitas. Menggunakan

sumber daya dari pengelolaan penyampaian input menjadi output dengan

mempertimbangkan proses.

5. System Approach to Management, yaitu melakukan identifikasi, memahami

dan mengelola suatu sistem dari proses-proses yang saling terkait untuk

suatu tujuan yang telah ditetapkan dalam memperbaiki suatu organisasi.

6. Perbaikan Berkelanjutan (Continual Improvement) adalah suatu tujuan

organisasi permanen, mengukur untuk pencapaian tujuan melalui

perbaikan, menetapkan rencana yang dipersyaratkan dan mengelola

perbaikan berkelanjutan.

Page 25: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

12

7. Mutually Beneficial Supplier Relationships adalah suatu organisasi dan

para pemasok harus saling bergantung, serta hubungan saling

menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua (2) pihak untuk

menciptakan suatu nilai (value).

Manfaat penerapan ISO 9001 menurut Syukur (2010), adalah :

1. Membuat sitem kerja menjadi standar kerja terdokumentasi yang

memudahkan pelaksanaan pekerjaan.

2. Ada jaminan bahwa perusahaan mempunyai SMM dan produk yang

dihasilkan sesuai keinginan pelanggan.

3. Sebagai standar kerja untuk melatih karyawan baru.

4. Menjamin bahwa proses yang dilaksanakan sesuai dengan SMM yang

ditetapkan.

5. Meningkatkan semangat karyawan karena adanya kejelasan kerja.

6. Adanya kejelasan hubungan tanggungjawab dan wewenang antara bagian

yang terlibat dalam melaksankan pekerjaan.

7. Dapat mengarahkan karyawan agar berwawasan mutu dalam memenuhi

permintaan pelanggan.

8. Mengurangi kerja ulang untuk menghemat biaya.

9. Membiasakan bertindak berdasarkan data.

10. Memungkinkan pemantauan pencapaian mutu lebih ketat.

2.4 SMM ISO 9001:2008

2.4.1. Pengertian SMM ISO 9001:2008

Widodo (2011) menjelaskan bahwa ISO adalah SMM yang

didasarkan pada konsensus internasional atas praktik-praktik

manajemen terbaik. Dalam hal ini disarikan menjadi persyaratan standar

generik, sehingga dapat diterapkan pada semua organisasi, apapun jenis,

ukuran dan produk yang disediakan dengan menggunakan struktur

hubungan antara proses yang logik.

Page 26: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

13

Tujuan implementasi standar adalah peningkatan kepuasan

pelanggan melalui penerapan sistem secara efektif. Menurut Syukur

(2010), SMM ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan untuk SMM

dimana suatu organisasi harus menunjukkan kemampuannya dalam

memberikan produk dan memenuhi persyaratan pelanggan dan pedoman

hukum dan peraturan.

Konsep dasar SMM ISO 9001:2008 adalah :

1. Perusahaan harus mempunyai standar sistem operasional yang jelas,

untuk membantu karyawan untuk bekerja dengan output mutu yang

baik.

2. Karyawan yang bekerja harus kompeten, sehingga dapat

menghindari output ketidaksesuaian terhadap persyaratan produk

sebagai akibat dari pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan kurang

kompeten.

3. Infrastrukutur yang dimiliki oleh perusahaan (gedung, mesin,

peralatan kerja dan hardware maupun software) harus memadai

untuk menghindari output mutu kurang baik akibat kurang

memadainya infrastruktur perusahaan.

4. Perusahaan harus memiliki kebijakan mutu, sasaran mutu dan

strategi untuk pencapaian sasaran mutu.

5. Perusahaan harus melakukan review secara berkala terhadap kinerja

internal perusahaan, tingkat kepuasan pelanggan dan pencapaian

sasaran mutu.

6. Perusahaan harus melakukan tindakan perbaikan atas penyimpangan

yang terjadi (Corrective and Preventife Action atau CAPA),

mempunyai program peningkatan secara terus menerus (Continuous

Improvement).

Page 27: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

14

Keluaran

Proses SMM dalam ISO dapat dijabarkan pada Gambar 1.

M

Masukan

Masukan

Kegiatan Penambahan nilai Aliran Informasi

Gambar 1. Perbaikan berkelanjutan SMM (Widodo, 2011)

Perbaikan Berkelanjutan SISTEM MANAJEMEN MUTU

P E L A N G G A N

P e r s y a r a t a n

P E L A N G G A N

K e p u a s a n

Tanggungjawab Manajemen

Manajemen Sumber daya

Pengukuran, Analisis dan Perbaikan

Realisasi Produk/Jasa

Produk/ Jasa

Page 28: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

15

2.4.2. Manfaat Penerapan SMM ISO 9001 :2008

Menurut Widodo (2011), penerapan SMM ISO dalam dunia

pendidikan pada dasarnya sama dengan penerapan ISO pada organisasi

lain. Untuk itu, ISO berkarakter industri perlu diterjemahkan dengan

jelas pada dunia pendidikan (Tabel 1).

Tabel 1. Karakteristik ISO pada Dunia Pendidikan.

NO Karakteristik ISO Terjemahan untuk Pendidikan. 1. Tanggungjawab

Manajemen Komitmen Manajemen terhadap mutu.

2. Sistem Mutu Sistem Mutu. 3. Kontrak Kontrak dengan pelanggan internal dan

eksternal. 4. Kontrol Dokumen Kontrol dokumen. 5. Pengadaan Bahan Kebijakan seleksi dan ujian masuk. 6. Persediaan Produk Layanan pendukung bagi peserta didik, yaitu

kesejahteraan, konseling dan pengajaran. 7. Identifikasi Produk Catatan kemajuan peserta didik. 8. Kontrol Proses Pengembangan design dan penyampaian

kurikulum dan strategi pembelajaran. 9. Inspeksi dan Tes Penilaian dan Tes 10. Perlengkapan,

inspeksi, pengukuran, dan tes

Konsistensi metode penilaian

11. Status inspeksi dan tes

Prosedur dan catatan penilaian

12. Kontrol produk yang tidak sesuai

Metode dan prosedur diagnostik untuk mengidentifikasi kegagalan dan keabsahan.

13. Tindakan Perbaikan Tindakan perbaikan terhadap peserta didik dan sistem dalam menghadapi tuntutan masyarakat.

14. Penanganan pengamanan, pengepakan dan penyampain

Fasilitas dan lingkungan fisik, bentuk tawaran lain seperti fasilitas olahraga, kelompok, ekstrakurikuler, osis dan fasilitas pembelajaran.

15. Catatan Mutu Catatan mutu. 16. Audit Mutu Internal Proses pengesahan audit mutu. 17. Pelatihan Pelatihan dan pengembangan staf yang

mencakup prosedur-prosedur untuk menilai kebutuhan pelatihan dan Evaluasi.

18. Teknik-teknik Statistik

Metode Review dan monitoring.

Page 29: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

16

Dinamika Pelanggan Menghendaki Mutu Produk dan Jasa yang semakin tinggi

Standar dan sasaran mutu mengacu pada kepuasan pelanggan

2.4.3. Langkah-Langkah Penerapan ISO 9001:2008

Widodo (2011) menjelaskan bahwa proses uji sertifikasi

meliputi pengendalian, dokumentasi, pengendalian rekaman,

pengendalian produk, audit internal, perkembangan produk dan koreksi

produk. ISO mengharuskan penggunaan model perbaikan proses

berkelanjutan sebagai pengembangan prinsip-prinsip TQM dengan

mematok titik anjak standar mutu yang telah ditetapkan pada Gambar 2.

Plan

Do

Check

Act

menghendaki

Gambar 2. Model perbaikan proses berkelanjutan dengan titik anjak standar mutu (Widodo, 2011)

P D A C

Page 30: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

17

Pada Gambar 2, ISO menetapkan titik anjak dimana ukuran

mutu, yaitu relevansi, efektivitas, efisiensi dan akuntabilitas organisasi

yang harus tetap bertahan tidak boleh turun. Untuk itu organisasi

sekolah dituntut selalu meningkatkan mutu, melalui langkah-langkah

berikut :

1. Memperhatikan tuntutan/keinginan pelanggan.

2. Manajemen sumber daya yang baik, yaitu mengelola sumber daya

yang baik (manusia, uang, alat, mesin dan metode).

3. Realisasi dari produk menghasilkan outcame, yaitu lulusan yang

bermutu dan melanjutkan ke jenjang sekolah bermutu.

4. Adanya pengukuran dan analisa serta pengembangan sekolah,

sehingga instruksi kerja dijadikan patokan dalam melakukan

perbaikan berkelanjutan.

5. Adanya tanggungjawab dari manajemen yang memungkinkan proses

manajemen sekolah berjalan baik.

6. Hasil/lulusan/outcome dari sekolah memenuhi tuntutan pelanggan.

2.4.4 Persyaratan dari SMM ISO 9001:2008

Syukur (2010) menjelaskan sembilan (9) klausul yang penting

dalam ISO 9001:2008, yaitu (1) ruang lingkup, (2) referensi normatif,

(3) istilah dan definisi, (4) SMM, (5) tanggungjawab manajemen, (6)

manajemen sumber daya, (7) realisasi produk, (8) pengukuran analisa

dan peningkatan.

Klausul 1. RUANG LINGKUP

Klausul 1.1 Umum

Organisasi apapun mendemonstrasikan kemampuannya secara

konsisten untuk menghasilkan produk memenuhi persyaratan pelanggan,

peraturan dan perundangan (statutory dan regulatory). Meningkatkan

kepuasan pelanggan melalui aplikasi yang efektif dari SMM, perbaikan

terus menerus melalui perbaikan proses dan menjamin kesesuaian

persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan.

Page 31: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

18

Klausul 2. REFERENSI NORMATIF

Klausul ini hanya memuat landasan/dasar-dasar dari SMM

ISO 9001:2008.

Klausul 3. ISTILAH DAN DEFINISI

Klausul ini memuat istilah dan definisi yang berlaku pada ISO

9001:2008. Istilah “produk” yang muncul dalam teks standar

internasional ini juga berarti “jasa”, istilah dan definisi sesuai ISO 9001.

Penjelasan tentang pelanggan, organisasi, supplier dihilangkan. ISO

9001 menganggap bahwa “produk” juga termasuk perangkat keras,

perangkat lunak, jasa dan material yang digunakan pada proses.

Klausul 4. SISTEM MANAJEMEN MUTU

Klausul 4.1 Persyaratan Umum

Klausul ini menetapkan, mendokumentasikan, melaksanakan,

memelihara dan secara terus-menerus meningkatkan SMM ISO

9001:2008, perusahaan harus menentukan proses, menetapkan urutan

dan interaksi dari proses. Menetapkan kriteria dan metode sehingga

proses bisa berjalan efektif, memantau, mengukur bila memungkinkan

dan menganalisa proses-proses tersebut dan melaksanakan tindakan

untuk mencapai hasil yang telah direncanakan serta terus-menerus

meningkatkan efektifitas proses.

Klausul 4.2 Persyaratan Dokumentasi

Klausul 4.2.1 Umum

SMM ISO 9001:2008 membutuhkan dokumentasi. Dokumen

mencakup kebijakan mutu, manual mutu, proses terdokumentasi

(prosedur di ISO 9001). Sistem dokumentasi ditentukan berdasarkan

ukuran dan tipe organisasi, kerumitan dan interaksi dari rangkaian

proses dan kompetensi personil.

Page 32: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

19

Klausul 4.2.2 Pedoman Mutu

Isi pedoman mutu adalah ruang lingkup dari SMM ISO

9001:2008 termasuk pengecualiannya. Apabila persyaratan dari standar

ini tidak dapat diterapkan karena sifat sebuah organisasi atau produknya,

maka ini dapat dipertimbangkan untuk dikecualikan. Apabila ada

pengecualian, tuntutan kesesuaian standar ini tidak diterima, kecuali jika

pengecualian tersebut tidak mempengaruhi kemampuan atau

tanggungjawab organisasi dalam menyediakan produk yang memenuhi

persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

Klausul 4.2.3 Pengendalian Dokumen

Dokumen eksternal yang ditentukan teridentifikasi perubahan

dan status terkini dari dokumen teridentifikasi jelas harus ada approval

dokumen sebelum digunakan, yaitu dokumen tersedia di tempat, dapat

terbaca dan teridentifikasi untuk mencegah penggunaan dokumen yang

sudah tidak terpakai, jika ingin disimpan harus ada identifikasi yang

jelas, yang menyatakan dokumen sudah tidak terpakai, melakukan

review, update, dan re-approve dokumen.

Klausul 4.2.4 Pengendalian Rekaman

Klausul ini menyatakan bahwa record harus disimpan sebagai

bukti kesesuaian, sesuai ketentuan record tidak boleh hilang, rusak dan

bisa diperoleh kembali sistem pemusnahan record harus diatur.

Dokumen yang terkait dengan pengendalian rekaman adalah dokumen

softcopy yang tidak tersambung dalam jaringan (server) misalnya data di

laptop, atau data di software mesin. Lokasi penyimpanan backup server

berada di gedung yang sama (hilang/rusaknya semua data ketika terjadi

kebakaran).

Page 33: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

20

Klausul 5. TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

Klausul 5.1 Komitmen Manajemen

Demonstrasi komitmen manajemen yaitu mengkomunikasikan

pentingnya memenuhi permintaan costumer dan peraturan terkait,

penetapan kebijakan dan sasaran mutu, mengadakan tinjauan

manajemen, penyediaan sumber daya yang diperlukan seperti sumber

daya manusia (SDM), infrastruktur, serta alat bantu kerja.

Klausul 5.2 Fokus kepada Pelanggan

Persyaratan pelanggan telah ditetapkan dan dipenuhi dengan

tujuan untuk memenuhi persyaratan pelanggan. Persyaratan pelanggan

yang tertulis adalah tanggal pengiriman, harga, persyaratan teknis dan

non teknis lain yang tercantum dalam kontrak.

Klausul 5.3 Kebijakan Mutu

Kebijakan mutu sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu adanya

misi perusahaan yang menjadikan perusahaan klien untuk lebih

kompetitif dan memiliki sistem efektif dalam menghadapi persaingan

global. Mengandung komitmen untuk memenuhi persyaratan dan terus-

menerus meningkatkan keefektifan dari SMM. Dikomunikasikan dan

dimengerti oleh seluruh organisasi. Direview untuk melihat

kesesuaiannya sebagai suatu kerangka kerja untuk menetapkan dan

mereview sasaran mutu.

Klausul 5.4 Perencanaan

Klausul 5.4.1 Sasaran Mutu

Sasaran mutu harus terukur dan konsisten dengan kebijakan

mutu, sasaran mutu merupakan bagian dari business plan atau target

sasaran mutu perusahaan. Ditetapkan departemen penanggungjawab

terhadap sasaran perusahaan, menetapkan sasaran perusahaan kemudian

dijabarkan ke sasaran divisi dan sasaran departemen.

Page 34: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

21

Klausul 5.4.2 Perencanaan SMM

Integritas sistem manajemen mutu dipelihara ketika perubahan

SMM direncanakan dan diimplementasikan. Perubahan struktur

organisasi, peningkatan volume bisnis yang cukup besar dan

penggantian lokasi proses.

Klausul 5.5 Tanggungjawab, wewenang dan komunikasi

Klausul 5.5.1 Tanggungjawab dan Wewenang

Tanggungjawab manajemen adalah membuat dan

mengembangkan sistem kontrol, sehingga mutu produk terjamin,

melakukan kontrol terhadap seluruh aktifitas mutu. Wewenang

manajemen adalah memutuskan produk yang baik dapat dikirim atau

tidak. Komunikasi manajemen didalam organisasi menjadi jelas yang

bertanggungjawab terhadap mutu dan memiliki wewenang untuk

menyatakan produk yang baik dapat dikirim atau tidak.

Klausul 5.5.2 Wakil Manajemen

Klausul ini menyatakan bahwa Top Manajemen menunjuk salah

seorang anggota manajemen untuk menjadi Management Representative

(MR) yang mempunyai tanggungjawab dan wewenang sebagai berikut :

a. Menjamin bahwa proses yang diperlukan untuk SMM telah

ditetapkan, diimplementasikan, dan dipelihara.

b. Melakukan performa SMM.

c. Melaporkan kebutuhan akan peningkatan/improvement.

d. Menjamin promosi kepedulian terhadap persyaratan customer di

seluruh organisasi.

e. Menjalin hubungan dengan pihak luar yang terkait SMM.

Klausul 5.5.3 Komunikasi Internal

Klausul ini menyatakan bahwa Top Manajemen menetapkan

mekanisme internal antara fungsi-fungsi terkait dalam organisasi,

sehingga SMM ISO 9001:2008 dapat berjalan dengan efektif.

Page 35: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

22

Klausul 5.6 Tinjauan Manajemen

Klausul 5.6.1 Umum

Top Management haru meninjau SMM ISO 9001:2008 pada

interval yang direncanakan untuk memastikan kecocokan, kecukupan

dan keefektifan.

Klausul 5.6.2 Input Tinjauan Manajemen

Klausul ini menyatakan bahwa input tinjauan manajemen

memiliki agenda berikut :

a. Hasil audit (internal dan eksternal audit).

b. Feedback dari customer.

c. Performa proses.

d. Kesesuaian produk.

e. Status tindakan perbaikan dan pencegahan.

f. Follow up hasil keputusan tinjauan manajemen sebelumnya.

g. Perubahan yang berpengaruh terhadap SMM, termasuk kebijakan

mutu dan sasaran mutu.

h. Peluang dan rekomendasi perbaikan/improvement.

Klausul 5.6.3 Output Tinjauan Manajemen

Output tinjuan manajemen berupa keputusan dan tindakan

peningkatan keefektifan dari SMM ISO 9001:2008 dan prosesnya,

kebutuhan sumber daya, peningkatan produk terkait dengan persyaratan

customer, yaitu membuat produk lebih tahan lama dan mepermudah

proses transaksi.

Klausul 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA

Klausul 6.1 Penyedia SDM

Penyedia SDM menetapkan dan menyediakan sumberdaya yang

dibutuhkan untuk menjalankan dan memelihara SMM ISO 9001:2008,

terus-menerus meningkatkan keefektifan dari SMM ISO 9001:2008,

meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan

pelanggan.

Page 36: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

23

Klausul 6.2 Sumber Daya Manusia

Klausul 6.2.1 Umum

Karyawan yang pekerjaannya mempengaruhi kesesuaian

persyaratan produk harus kompeten. Kompetensi meliputi pendidikan,

pelatihan, kemampuan dan pengalaman. Ukuran kompetensi ditentukan

oleh masing-masing perusahaan tergantung dari jenis usaha.

Klausul 6.2.2 Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran

Kompetensi bukan jabatan distruktur organisasi, tetapi

kompetensi berdasarkan fungsi kerja. Langkah penyusunan matriks

kompetensi adalah identifikasi fungsi kerja serta kompetensi kerja,

tentukan standar kompetensi dan membuat matriks kompetensi.

Karyawan yang memiliki kompetensi dibawah standar yang telah

ditetapkan oleh perusahaan harus diberi pelatihan, maka matriks

kompetensi adalah :

a. Menetapkan kebutuhan kompetensi personil yang pekerjaannya

mempengaruhi kesesuaian persyaratan produk.

b. Menyediakan pelatihan atau tindakan lainnya untuk memenuhi

kebutuhan kompetensi, melakukan evaluasi keefektifan dari tindakan

yang telah diambil.

c. Menjamin setiap personel peduli akan pentingnya aktifitas dan

kontribusi terhadap pencapaian sasaran mutu.

d. Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, keahlian dan pengalaman.

Klausul 6.3 Infrastruktur

Manajemen organisasi HARUS menetapkan, menyediakan dan

memelihara infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian

terhadap persyaratan produk adalah :

a. Bangunan, ruang kerja dan perlengkapan lain.

b. Peralatan Hardware maupun Software

c. Peralatan pendukung seperti transportasi, komunikasi atau sistem

informasi.

Page 37: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

24

d. Penyediaan infrastruktur dapat dilakukan melalui penyewaan.

Klausul 6.4 Lingkungan Kerja

Manajemen organisasi harus menetapkan dan mengatur

lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian terhadap

persyaratan produk. Istilah “lingkungan kerja” berkaitan kondisi-kondisi

pekerjaan dilakukan termasuk faktor fisik, lingkungan dan faktor lain

seperti kebisingan, temperature, kelembaban, pencahayaan atau cuaca.

Klausul 7. REALISASI PRODUK

Klausul 7.1 Perencanaan Realisasi Produk

Merencanakan dan mengembangkan proses yang dibutuhkan

untuk realisasi produk adalah :

a. Konsisten dengan persyaratan dari proses lain SMM ISO 9001:2008.

b. Menetapkan sasaran mutu dan persyaratan produk.

c. Kebutuhan untuk menetapkan proses, dokumen dan penyediaan

sumber daya yang spesifik bagi produk.

d. Menetapkan sistem verifikasi, validasi, pemantauan, pengukuran,

inspeksi dan uji spesifik bagi produk.

e. Menetapkan kriteria produk yang baik.

f. Menetapkan record yang dibutuhkan sebagai bukti produk telah

sesuai persyaratan.

Klausul 7.2 Proses yang Terkait dengan Pelanggan

Klausul 7.2.1 Penetapan Persyaratan Produk

Penetapan persyaratan produk meliputi :

a. Persyaratan pelanggan, termasuk persyaratan untuk delivery dan post

delivery.

b. Persyaratan yang tidak ditetapkan oleh customer tetapi penting untuk

kegunaan produk.

c. Persyaratan perundangan dan peraturan yang sesuai dengan produk.

d. Persyaratan tambahan yang diperlukan organisasi.

Page 38: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

25

Apabila persyaratan berubah, harus ada amandemen dan

personel terkait mengetahuinya yaitu Record hasil review dan tindakan

yang diambil, bila pelanggan tidak menyediakan dokumen persyaratan,

persyaratan pelanggan dikonfirmasikan oleh perusahaan sebelum

menerima order, dalam beberapa kondisi, seperti pembelian melalui

internet, formal review tidak praktis. Review dapat dilakukan terhadap

informasi produk seperti katalog atau materi iklan.

Klausul 7.2.2 Peninjauan Kemampuan Perusahaan

Kemampuan perusahaan sebelum persetujuan adalah

persyaratan produk sudah jelas, perbedaan sudah diselesaikan dan

perusahaan mempunyai kemampuan memenuhi semua yang telah

ditetapkan.

Klausul 7.2.3 Komunikasi Pelanggan

Organisasi harus menetapkan dan mengimplementasikan

sistem komunikasi yang efektif dengan pelanggan terkait, yaitu

informasi mengenai produk, permintaan penanganan kontrak atau order,

customer feedback termasuk keluhan pelanggan baik complain langsung

maupun complain tidak langsung. Proses terkait dengan komunikasi

pelanggan adalah proses evaluasi project baru, proses customer claim

serta proses promosi termasuk informasi melalui internet.

Klausul 7.3 Desain dan Pengembangan

Klausul 7.3.1 Perencanaan Desain dan Pengembangan

Perencanaan desain dan pengembangan, yaitu :

a. Perubahan desain harus direview, verifikasi dan validasi.

b. Pelaksanaan review termasuk evaluasi terhadap produk terkait dan

produk yang telah dikirim.

c. Merencanakan dan mengontrol program desain.

d. Menetapkan tahapan desain.

e. Rencana review, verifikasi dan validasi design.

Page 39: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

26

f. Menetapkan penanggungjawab dan wewenang dari tiap tahapan

desain.

g. Menetapkan keterkaitan antara grup, sehingga komunikasi berjalan

efektif.

h. Menetapkan design input.

i. Persyaratan fungsi dan performa.

j. Peraturan terkait dengan produk.

k. Input dari produk similar.

Klausul 7.3.2 Input Desain dan Pengembangan

Input yang terkait persyaratan produk harus ditetapkan dan

catatannya dipelihara. Persyaratan-persyaratan harus lengkap, Input

tersebut direview kesesuainnya dan tidak bertentangan satu dengan yang

lain.

Klausul 7.3.3 Output Desain dan Pengembangan

Output desain harus diperiksa kesesuainnya sebelum

diterbitkan. Output desain sesuai persyaratan input desain. Berisi

informasi yang jelas untuk proses pembelian, produksi dan kebutuhan

service. Penetapan karakteristik produk yang berhubungan dengan

keselamatan dan penggunaan yang tepat.

Klausul 7.3.4 Peninjauan-Ulang Desain dan Pengembangan

Melakukan review sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan, mengevaluasi kemampuan desain yang memenuhi

persyaratan, mengidentifikasi problem dan rencana perbaikan.

Klausul 7.3.5 Verifikasi Desain dan Pengembangan

Verifikasi design dilakukan sesuai rencana yang telah ditetapkan

untuk menjamin output design sesuai design input.

Klausul 7.3.6 Validasi Desain dan Pengembangan

Validasi design dilakukan sesuai rencana yang telah ditetapkan

untuk menjamin produk dapat memenuhi persyaratan aplikasi dan

Page 40: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

27

penggunaannya. Validasi design harus sudah dilakukan sebelum

delivery atau proses produksi.

Klausul 7.4 Pembelian

Klausul 7.4.1 Proses Pembelian

Proses pembelian meliputi tahapan :

a. Informasi pembelian harus jelas.

b. Memilih supplier atas dasar kemampuan memenuhi persyaratan

persyaratan, melakukan evaluasi dan re-evaluasi.

c. Kriteria harus ditetapkan.

d. Menjamin produk yang dibeli sesuai spesifikasi.

e. Jenis dan system kontrol supplier tergantung dari efek dari barang

atau jasa terhadap proses produksi diperusahaan.

Klausul 7.4.2 Informasi Pembelian

Organisasi menjamin data lengkap sebelum dikomunikasikan ke

supplier, meninjau ulang persyaratan approval produk, proses dan

peralatan serta persyaratan kualifikasi personal. Persyaratan SMM

dalam verifikasi produk adalah bila perusahaan atau customer

perusahaan ingin melakukan pemeriksaan, maka harus menjelaskan

tujuan dan metode pemeriksaannya

Klausul 7.5 Penyediaan Produk dan Jasa

Klausul 7.5.1 Pengendalian Ketentuan Produksi dan Jasa

Pengendalian ketentuan produksi dan jasa adalah inti dari

aktifitas produk dan jasa disediakan dalam kondisi terkendali, yaitu

informasi produk jelas, instruksi kerja tersedia sesuai kebutuhan,

ketersediaan peralatan yang sesuai, ketersediaan dan penggunaan alat

ukur serta monitor. Pelaksanaan monitor dan pengukuran, pelaksanaan

kegiatan pelepasan produk, pengiriman dan aktifitas setelah pengiriman.

Page 41: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

28

Klausul 7.5.2 Validasi Ketentuan Proses Produksi dan Jasa

Hasil produksi tidak dapat diperiksa alat ukur atau alat monitor

yang tersedia sebagai konsekuensi bila kerusakan diketahui setelah

produk digunakan atau pelayanan telah diberikan, perusahaan

melakukan validasi terhadap proses produksi atau jasa.

Klausul 7.5.3 Identifikasi dan Mampu Telusur (Traceability)

Identifikasi status produk dalam realisasi produk adalah :

a. Identifikasi produk untuk menghindari kesalahan pengambilan part,

jenis produk atau service.

b. Mampu telusur dimana produk atau service dikeluarkan atau

diterima.

c. Memelihara catatan.

d. Mengetahui sumber bahan baku, pemeriksaan status/uji, personel,

proses dan catatan mutu.

Klausul 7.5.4 Barang Milik Pelanggan

Organisasi harus melakukan hal-hal berikut :

a. Identifikasi, verifikasi, pengamanan dan memelihara barang milik

pelanggan.

b. Kehilangan, rusak atau tidak layak pakai harus dicatat dan dilaporkan

ke pelanggan dan menyimpan catatan tersebut.

c. Meliputi Hardware, Software, data pelanggan dan informasi.

d. Contoh barang milik pelanggan adalah komponen, peralatan, material

kemas dan informasi.

Klausul 7.5.5 Pemeliharaan Produk

Pemeliharaan produk adalah memastikan produk tidak

mengalami penurunan mutu selama proses pengerjaan di internal dan

pengiriman sampai ke tujuan yang telah ditetapkan. Pemeliharaan

termasuk identifikasi, handling, pengepakan, penyimpanan serta

pengamanan. Jangkauan perawatan termasuk part atau produk terkait.

Page 42: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

29

Klausul 7.6 Pengendalian Sarana Pemantauan dan Pengukuran

Pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran meliputi :

a. Peralatan pengujian dan pengukuran tetap akurat.

b. Kalibrasi dan pengaturan secara periodik dan sebelum digunakan.

c. Pengamanan dari proses pengaturan (segel).

d. Pengamanan dari kerusakan dan penurunan mutu selama proses

penanganan dan penyimpanan.

e. Re-assesment dilakukan pada produk jika ditemukan hasil kalibrasi

tidak sesuai.

f. Identifikasi hasil kalibrasi.

g. Catatan hasil kalibrasi harus disimpan.

Klausul 8. PENGUKURAN, ANALISIS dan PENINGKATAN

Klausul 8.1 Umum

Merencanakan dan mengimplementasikan sistem pemantauan,

analisis dan peningkatan proses untuk menunjukkan kesesuaian

persyaratan produk memastikan kesesuaian SMM ISO 9001:2008,

meningkatkan secara berkesinambungan keefektifan SMM ISO

9001:2008. Pemantuan, analisis dan peningkatan menggunakan metode

yang sesuai, termasuk penggunaan teknik statistik.

Klausul 8.2 Pemantauan dan Pengukuran

Klausul 8.2.1 Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan pada pemantauan dan pengukuran adalah :

a. Memantau informasi terkait persepsi pelanggan terhadap perusahaan

dalam memenuhi persyaratan pelanggan.

b. Metode memperoleh dan menggunakan informasi harus ditetapkan

dengan menyebarkan angket kepuasan pelanggan, data pelanggan pada

mutu produk yang dikirimkan, survei opini pengguna, analisa

kehilangan bisnis, pujian, hak garansi dan laporan dealer.

Page 43: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

30

Klausul 8.2.2 Internal Audit

Klausul ini menyatakan bahwa menetapkan program internal

audit sesuai interval yang telah ditentukan untuk memeriksa SMM ISO

9001:2008 dijalankan sesuai rencana dan persyaratan yang telah

ditetapkan oleh pelanggan. Internal audit dipelihara dan

diimplementasikan secara efektif.

Schedul audit dibuat berdasarkan status dan kepentingan area

yang di audit, serta hasil audit sebelumnya. Auditor yang digunakan

harus independen dan tidak melakukan audit areanya sendiri. Internal

audit harus ada prosedur terdokumentasi dan record audit harus

dipelihara. Manajemen yang bertanggungjawab terhadap area yang

diaudit harus memastikan bahwa tindakan koreksi dan korektif terhadap

ketidaksesuaian dan penyebab ketidaksesuaian telah dilakukan tanpa

penundaan.

Klausul 8.2.3 Pemantauan dan Pengukuran Proses

Pemantauan dan pengukuran proses adalah menetapkan

metode pengukuran dan pemantauan proses SMM ISO 9001:2008,

metode yang digunakan harus dapat mendemonstrasikan kemampuan

proses mencapai hasil yang telah direncanakan, bila hasilnya tidak

sesuai dengan rencana, maka harus ada koreksi dan korektif sesuai

kebutuhan.

Klausul 8.2.4 Pemantauan dan Pengukuran Produk

Pemantauan dan pengukuran produk adalah :

a. Memantau dan mengukur karakteristik produk untuk memeriksa

bahwa persyaratan produk telah terpenuhi.

b. Proses pemantauan harus dilakukan pada tiap tahapan proses sesuai

aturan yang telah direncanakan.

c. Bukti kesesuaian harus disimpan.

Page 44: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

31

Klausul 8.3 Pengendalian Produk Tidak Sesuai

Pengendalian produk tidak sesuai adalah :

a. Perusahaan harus menjamin produk yang tidak sesuai, teridentifikasi,

tercegah dari penggunaan dan tercegah dari pengiriman.

b. Harus ada prosedur yang terdokumentasi, mengenai sistem kontrol

terkait dengan tanggungjawab dan wewenang untuk mengendalikan

produk tidak sesuai.

c. Penetapan disposisi produk yang tidak sesuai dengan melakukan

perbaikan untuk menghilangkan ketidaksesuaian, setelah diperbaiki

harus dicek ulang.

d. Record ketidaksesuaian, tindakan yang diambil, termasuk konsesi

harus disimpan jika produk tidak sesuai terdeteksi setelah pengiriman

atau setelah digunakan, harus diambil tindakan yang sesuai

tergantung dari efek atau potensi efek yang terjadi.

Klausul 8.4 Analisis data

Analisa data menetapkan, mengumpulkan dan menganalisis

data untuk mendemonstrasikan kesesuaian dan keefektifan SMM ISO

9001:2008, evaluasi peluang peningkatan SMM ISO 9001:2008.

Klausul 8.5 Peningkatan

Klausul 8.5.1 Peningkatan Berkesinambungan

Perusahaan harus melakukan peningkatan keefektifan SMM

ISO 9001:2008 secara berkesinambungan melalui penggunaan

kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisis data, tindakan

perbaikan dan pencegahan, tinjauan manajemen.

Klausul 8.5.2 Tindakan Perbaikan

Tindakan perbaikan harus termasuk review ketidaksesuaian

dari customer. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan dampak dari

kesesuaian yang ditangani.

Page 45: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

32

Klausul 8.5.3 Tindakan Pencegahan

Tindakan pencegahan merupakan tindakan untuk mencegah

potensi masalah berubah menjadi masalah. Menentukan Penyebab

ketidaksesuaian. Melakukan tindakan untuk menghilangkan penyebab

ketidaksesuaian sehingga kasus yang sama tidak terulang. Tindakan

korektif atau pencegahan harus disesuaikan efek ketidaksesuaian yang

terjadi evaluasi efektifitas tindakan korektif atau pencegahan untuk

menjamin ketidaksesuaian tidak terulangi atau tidak terjadi. Record

hasil tindakan perbaikan harus disimpan.

2.5 Perbedaan ISO 9001:2000 dengan ISO 9001:2008

ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem

manajemen kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan

rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu,

yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk

(barang/jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan (Gaspersz, 2003).

Menurut Setyawan (2010) ISO 9001 merupakan standar internasional

yang mengatur tentang SMM, maka seringkali disebut sebagai “ISO 9001,

QMS”. Tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001:2008 adalah

SMM ISO 9001 hasil revisi tahun 2008. Pada versi tahun 2000 tidak lagi

dikenal 20 klausul wajib, tetapi lebih pada proses bisnis yang terjadi di dalam

organisasi.

Pada perkembangan berikutnya, versi 2008 lahir sebagai bentuk

penyempurnaan atas revisi tahun 2000. Perbedaan antara versi 2000 dengan

2008 secara nyata lebih menekankan pada efektivitas proses yang

dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika pada versi 2000 mengatakan

harus dilakukan corrective dan preventive action, maka versi 2008

menetapkan bahwa proses corrective dan preventive action yang dilakukan

harus secara efektif berdampak positif pada perubahan proses yang terjadi

dalam organisasi (Setyawan, 2010).

Page 46: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

33

2.6 Analisis Hirarki Proses

Menurut Saaty (1993), metode Analisis Hirarki Proses (AHP) adalah

sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan

yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses

pengambilan keputusan melalui pemecahan persoalan kedalam bagian-

bagiannya, menata bagian atau peubah ini dalam suatu susunan hirarki,

memberi nilai numerik pada pertimbangan subyektif tentang pentingnya tiap

peubah dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan peubah

yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk

mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.

Metode AHP membantu memecahkan persoalan yang kompleks

dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil

dan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau

prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika

yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai

pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan

secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang

telah dibuat.

Analisis Hirarki Proses (AHP) adalah suatu metode yang sering

digunakan untuk menilai tindakan yang dikaitkan dengan perbandingan bobot

kepentingan antara faktor dan perbandingan beberapa alternatif pilihan. AHP

merupakan pendekatan dasar dalam pengambilan keputusan. Tujuan dari AHP

adalah menyelesaikan masalah yang kompleks atau tidak berkerangka dimana

data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi sangat sedikit,

mengatasi antara nasionalitas dan intuisi, memilih yang terbaik dari sejumlah

alternatif yang telah dievaluasi dengan memperhatikan beberapa kriteria.

Proses hirarki adalah suatu model yang memberikan kesempatan bagi

perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan

mengidentifikasikan persoalan dengan membuat asumsi masing-masing dan

Page 47: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

34

memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Ada dua (2) alasan utama

untuk menyatakan suatu tindakan akan lebih baik dibanding tindakan lain.

Alasan yang kesatu (1) adalah pengaruh-pengaruh tindakan tersebut

kadang-kadang tidak dapat dibandingkan, karena satu ukuran atau bidang

yang berbeda dan yang kedua (2) menyatakan pengaruh tindakan tersebut

kadang-kadang saling bentrok artinya perbaikan pengaruh tindakan tersebut

yang satu dapat dicapai dengan pemburukan lainnya. Kedua alasan tersebut

akan menyulitkan dalam membuat ekuivalensi antar pengaruh sehingga

diperlukan suatu skala luwes yang disebut prioritas. Prioritas merupakan suatu

ukuran abstrak yang berlaku untuk semua skala. Penentuan prioritas ini

dilakukan menggunakan proses analisis hirarki.

Menurut Saaty (1993), ada empat (4) prinsip dalam memecahkan

persoalan dengan AHP, yaitu :

1. Prinsip menyusun hirarki (Decomposition)

Setelah mendefinisikan permasalahan perlu dilakukan dekomposisi yaitu

memecahkan persoalan utuh menjadi unsur-unsurnya sampai yang

sekecil-kecilnya.

2. Prinsip menentukan prioritas (Comparative Judgement)

Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua (2)

unsur pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkatan

diatasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena akan

berpengaruh terhadap prioritas unsur-unsur.

3. Prinsip sintesis prioritas (Synthesis of Prioritas)

Dari setiap matriks pairwise comparison vector eigen dimana akan

menghasilkan prioritas lokal, karena pairwise comparison terdapat pada

setiap tingkat, maka untuk melakukan global harus dilakukan sintesis

diantara prioritas lokal. Prosedur melakukan sintesis berbeda menurut

bentuk hierarki.

Page 48: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

35

4. Prinsip konsistensi logis (Logical Consistency)

Konsistensi memiliki dua (2) makna. Kesatu (1) adalah bahwa objek-

objek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai keragaman dan

relevansinya. Kedua (2) adalah tingkat hubungan antara obyek-obyek

yang didasarkan pada kriteria tertentu.

Keuntungan menggunakan AHP sebagai alat analisis adalah :

1. AHP memberi modal tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk

beragam persoalan yang tidak terstruktur.

2. AHP memadukan rancangan deduktif dan rancangan berdasarkan sistem

dalam memecahkan persoalan kompleks.

3. AHP dapat menangani saling ketergantungan unsur-unsur dalam suatu

sistem dan tidak memaksakan pemikiran linaer.

4. AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah

unsur-unsur suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan

mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.

5. AHP memberi suatu skala dalam mengukur hal-hal yang tidak terwujud

untuk mendapatkan prioritas.

6. AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang

digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas.

7. AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap

alternatif.

8. AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor

sistem dan memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan

tujuan-tujuannya.

9. AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil

representatif dari penilaian yang berbeda-beda.

10. AHP memungkinkan orang memperhalus definisi pada suatu persoalan

dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian melalui pengulangan.

Page 49: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

36

2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Laksmi (2010) dalam penelitiannya mengenai analisis implementasi

ISO 9001:2000 pada departemen Collection PT. Para Bandung Propertindo

Jakarta memaparkan faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam

penerapan SMM ISO 9001:2000 berdasarkan hirarki penyusunannya adalah

SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi

produk, perbaikan, analisis dan peningkatan. Alat analisis yang digunakan

adalah AHP dan dari analisis tersebut diketahui bahwa yang paling

memegang peranan penting dalam penerapan ISO 9001:2000 pada

Departemen Collection adalah top management. Penyebab permasalahan

dalam penerapan SMM adalah perbaikan dokumentasi dan administrasi

(prioritas 1), perbaikan sistem informasi (prioritas 2) dan perbaikan mutu

karyawan (prioritas 3). Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan berupa

penambahan fasilitas penunjang (prioritas 1), input data yang tepat waktu

(prioritas 2), entry data online (prioritas 3) dan sosialisasi dan pendidikan

dan penelitian (diklat) (prioritas 4). Hasil dari penelitian ini adalah keempat

(4) alternatif tersebut dapat memberikan manfaat pada beberapa aspek

perusahaan yaitu aspek pemasaran, aspek SDM, aspek produksi dan operasi.

Wulandari (2009) dalam penelitiannya mengenai kajian penerapan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada PT. Unitex Tbk bogor

memaparkan tujuan dari penerapan ISO 9001:2000 adalah perbaikan

administrasi dan dokumentasi, perbaikan infrastruktur dan perbaikan

partisipasi karyawan. Faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam

penerapan SMM ISO 9001:2000 berdasarkan hirarki penyusunannya adalah

SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumberdaya, realisasi

produk, serta perbaikan, analisis dan peningkatan. Aktor yang paling

memegang peranan dalam penerapan ISO 9001:2000 adalah top

management. Alternatif tindakan berupa perbaikan sistem informasi

(prioritas 1), sosialisasi diklat (prioritas 2), perbaikan mesin dan bangunan

(prioritas 3) dan team building (prioritas 4).

Page 50: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

37

Widianingrum (2006) dalam penelitiannya mengenai analisis

penerapan ISO 9001:2000 pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Bogor

memaparkan penyusunan dan pengolahan hirarki permasalahan dalam

penerapan ISO 9001:2000 pada tingkat dua (2) faktor atau kriteria masalah

adalah SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi

produk, serta pengukuran, analisis dan peningkatan; tingkat tiga (3) pelaku

atau aktor yang paling berperan terhadap kriteria permasalahan SMM adalah

manajemen, eksekutif dan operasional; tingkat empat (4) penyebab

permasalahan dalam penerapan SMM seperti sistem (prioritas 1), keuangan

(prioritas 2), sarana (prioritas 3); pada tingkat lima (5) alternatif kegiatan

atau tindakan pemecahan masalah berupa kerjasama (teamwork) (prioritas

1), inovasi teknologi (prioritas 2), pendidikan dan pelatihan (prioritas 3)

dan perbaikan sistem administrasi (prioritas 4). Hasil pengolahan data pada

tingkat satu (1) berupa identifikasi permasalahan penerapan ISO 9001:2000

pada PT. Telekomunikasi Tbk Bogor yang merupakan sasaran utama.

Dari ketiga penelitian tersebut terinformasikan bahwa penerapan ISO

9001:2000 pada sebuah perusahaan memberikan manfaat yang besar

terhadap mutu perusahaan. Penerapan ISO 9001:2000 perlu dilakukan pada

seluruh departemen yang dimiliki perusahaan, sehingga meningkatkan mutu

perusahaan, baik untuk aspek pemasaran, sumber daya maupun produksi.

Dalam penerapan ISO 9001:2000 tersebut diperlukan adanya pemeriksaaan

dan pemantauan untuk mengetahui berbagai permasalahan yang dihadapi

untuk mencari alternatif permasalahan bagi perbaikan yang

berkesinambungan dan terus-menerus.

Page 51: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Penelitian mengenai kajian permasalahan ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1

Kota Bogor ini diawali dengan menganalisis penerapan prinsip-prinsip dasar ISO

9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor. Prinsip-prinsip dasar ini menjadi

landasan dalam penyusunan klausul-klausul ISO 9001:2008 (Syukur, 2010). Analisis

ini berkaitan dengan seluruh prinsip dari ISO 9001:2008. Analisis penerapan ISO

9001:2008 dilakukan menggunakan metode wawancara, pengamatan secara langsung

dan dokumentasi internal perusahaan.

Hasil dari analisis ini menginformasikan bagaimana penerapan dasar-dasar

ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor dan dilakukan identifikasi masalah

dalam penerapan konsep ISO 9001:2008 melalui kajian penerapan kalusul-klausul

ISO 9001:2008. Alat analisis yang digunakan dalam identifikasi kendala penerapan

ISO 9001:2008 adalah Analisis Hirarki Proses (AHP).

Hasil penerapan prinsip dasar ISO 9001:2008 yang diikuti identifikasi

permasalahan melalui pembobotan masalah penerapan klausul-klausul ISO 9001:2008

digunakan untuk menilai penerapan ISO 9001:2008 di SMP Negeri 1 Kota Bogor.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti dapat mengajukan saran dan rekomendasi perbaikan

yang mungkin dapat dilakukan oleh institusi pendidikan dalam rangka penerapan ISO

9001:2008 dan mempertahankan SMM yang telah tercapai. Uraian tersebut dapat

dilihat dalam Gambar 3.

Page 52: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

  39

Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian

3.2 Lokasi Waktu dan Biaya Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Kota Bogor, bertempat di Jalan Ir. H.

Djuanda No. 16 Bogor. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan bahwa SMP

Negeri 1 Kota Bogor telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008, sehingga dianggap

cukup relevan untuk pengkajiannya, serta kesediaan SMP Negeri 1 Kota Bogor

menyediakan tempat penelitian dan memberikan data yang diperlukan, dengan waktu

dari bulan April-Juni 2011.

3.3 Pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder,

baik kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dan

pengisian kuesioner oleh pihak-pihak terkait, serta berdasarkan pengamatan langsung.

Kuesioner dan daftar pertanyaan wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2.

Data sekunder diperoleh dari data institusi, bahan pustaka yang terkait dan internet.

Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.

Pemilihan narasumber dilakukan dengan memperhatikan tingkat pendidikan

dan pemahaman responden terhadap pelaksanaan dan permasalahan SMM di SMP

Negeri 1 Kota Bogor. Narasumber terdiri dari pihak-pihak yang berhubungan dengan

SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR 

Kajian Permasalahan ISO 9001:2008 

Identifikasi Masalah dan Kendala dalam Penerapan ISO 9001:2008 

Rekomendasi Perbaikan Penerapan ISO 9001:2008 bagi Institusi 

pendidikan

AHP 

Page 53: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

  40

pelaksanaan ISO 9001:2008, yaitu top management, middle management dan

operational management.

Top management di SMP Negeri 1 Kota Bogor adalah Kepala Sekolah yang

memiliki jabatan tertinggi di institusi pendidikan tersebut. Middle management dalam

tim ISO 9001:2008 adalah PKS (Pembantu Kepala Sekolah) yang terdiri dari 4

(empat) bidang, yaitu kesiswaan, kurikulum, pendanaan dan manajemen, serta

Operational management untuk analisis ISO 9001:2008 di SMP Negeri 1 Kota Bogor

adalah dua (2) orang staff guru pengajar yang berkaitan dengan masalah penerapan

SMM.

Tabel 2. Jenis data yang digunakan dalam penelitian.

Jenis Data Deskripsi Data

1. Data Primer • Penerapan dan permasalahan

penerapan ISO 9001:2008.

• Prioritas kriteria masalah, aktor,

penyebab masalah dan alternatif

tindakan.

2. Data Sekunder • Gambaran umum perusahaan.

• Penerapan ISO 9001:2008.

• Tinjauan Pustaka

3. Kualitatif • Penerapan ISO 9001:2008.

• Identifikasi masalah.

4. Kuantitatif • Data prioritas kriteria masalah, aktor,

penyebab masalah dan alternatif

tindakan.

Page 54: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

  41

3.4 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data untuk identifikasi permasalahan penerapan ISO

menggunakan AHP. Data yang dikumpulkan diproses dengan menggunakan program

komputer Microsoft Office Excel. Tahapan atau langkah-langkah dalam analisis data

menurut Saaty (1993) adalah :

1. Identifikasi Sistem

Identifikasi sistem dilakukan dengan cara mempelajari beberapa rujukan

untuk memperkaya ide atau diskusi dengan para pakar atau orang yang menguasai

permasalahan untuk mendapatkan konsep relevan dengan permasalahan dan

mengidentifikasi masalah, serta mendapatkan solusi yang diinginkan. Pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan AHP dalam kerangka

penentuan perencanaan. Pemecahan masalah dan solusi yang diinginkan adalah

mendapat skenario optimal dari pengembangan strategi promosi, maka untuk

menyusun analisis tersebut perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

2. Penyusunan Hirarki

Penyusunan hirarki atau struktur keputusan dilakukan dengan

mengelompokkan unsur-unsur sistem alternatif keputusan kedalam suatu abstraksi

sistem hirarki keputusan.

3. Komparasi Berpasangan

Penentuan tingkat kepentingan pada setiap tingkat hirarki atas pendapat

dilakukan dengan teknik komparasi berpasangan (pairwise comparison).

Teknik komparasi berpasangan dalam AHP dilakukan dengan cara

membandingkan antara unsur satu dengan unsur lainnya dalam satu tingkat secara

berpasangan, sehingga diperoleh nilai kepentingan dari masing-masing unsur.

Penilaian dilakukan dengan memberikan bobot numerik pada setiap unsur

yang dibandingkan dengan hasil wawancara langsung dengan narasumber seorang

ahli atau praktisi yang terlibat dan mengetahui permasalahan tersebut. Untuk

mengkuantitatifkan data yang bersifat kualitatif tersebut digunakan skala banding

secara berpasangan seperti pada Tabel 3.

Page 55: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

  42

Tabel 3. Nilai skala banding berpasangan

Kepentingan Definisi Penjelasan

1 Kedua unsur sama

pentingnya.

Dua unsur mempengaruhi

sama kuat pada sifat itu.

3 Unsur yang satu sedikit

lebih penting daripada

unsur yang lainnya.

Pengalaman atau

pertimbangan sedikit

menyokong satu unsur atas

lainnya.

5 Unsur yang satu jelas lebih

penting dibanding unsur

lainnya.

Satu unsur dengan kuat

disokong dan dominasinya

terlihat dalam praktek.

7 Satu unsur sangat jelas

lebih penting dibanding

unsur lainnya.

Satu unsur yang kuat

disokong dan

didominasinya terlihat

dalam praktek.

9 Satu unsur mutlak lebih

penting dibanding unsur

lainnya.

Sokongan unsur yang satu

atas yang lainnya terbukti

memiliki tingkat penegasan

tertinggi.

-2, 4, 6, 8 Nilai-nilai diantara kedua

pertimbangan di atas.

Kompromi diperlukan

diantara dua pertimbangan.

Kebalikan Nilai-nilai di

atas

Bila nilai-nilai di atas

dianggap membandingkan

antara unsur A dan unsur B,

maka nilai-nilai kebalikan

(1/2, 1/3, ..., 1/9) digunakan

untuk membandingkan

kepentingan B terhadap A.

Sumber : Saaty, 1993

Page 56: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

  43

4. Matriks Pendapat Individu

Formulasi matriks individu adalah :

C1 C2 ........ Cn

C1 1 ........ a1n

A= (aij) C2 I/12 ........ a2n

........ ........ ........ ........ ........

Cn a1n a2n ........ 1

C1, C2,....,Cn adalah kumpulan unsur pada setiap tingkat kepuasan dalam

hirarki keputusan dengan empat (4) tahapan, yaitu :

a. Perkalian baris (Z) dengan menggunakan rumus : 

              .................................................(1)

 

Dimana Zi = vektor eigen

m = jumlah responden

n = jumlah unsur yang dibandingkan

b. Perhitungan Vektor Prioritas atau Vektor Ciri :

 

.........................................................................(2) 

Dimana eVPi = Unsur vektor prioritas ke-i

Page 57: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

  44

c. Perhitungan nilai eigen maksimum (λmax) dengan rumus berikut :

VA = aij X VP dengan VA = (v aij)

VB = ...................................................................................(3)

 dengan VB = (Vbi) dimana VB adalah nilai Eigen

VA = Vektor Antara

         ...................................................................................(4)

Untuk I = 1, 2,...., n

d. Perhitungan Indeks Konsistensi (CI)

Konsistensi logis menunjukkan intensitas relasi antara pendapat yang

didasarkan pada suatu kriteria tertentu dan saling membenarkan secara logis.

Tingkat konsistensi menunjukkan suatu pendapat mempunyai nilai yang sesuai

dengan pengelompokkan unsur pada hirarki. Tingkat konsistensi juga

menunjukkan tingkat akurasi suatu pendapat terhadap unsur-unsur pada suatu

tingkat hirarki. Untuk mengetahui CI digunakan rumus berikut :

......................................................................(5)

Dimana λmax = Eigen Value

n = Jumlah yang dibandingkan

Untuk mengetahui konsistensi secara menyeluruh dari berbagai pertimbangan

dapat diukur dari nilai Rasio Konsentrasi (CR). Nilai CR adalah perbandingan

antara CI dengan indeks acak atau Random Index (RI), dimana nilai RI telah

ditentukan seperti terlihat pada Tabel 4.

Page 58: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

  45

Tabel 4. Nilai RI

N RI N RI N RI N RI n RI

1 0,00 2 0,00 3 0,52 4 0,89 5 1,11

6 1,25 7 1,35 8 1,40 9 1,45 10 1,49

Sumber : Saaty (1993)

e. Revisi Pendapat

Revisi pendapat dapat dilakukan apabila nilai CR pendapat cukup tinggi

(lebih besar dari 0,1), dengan mencari deviasi RMS (Root Mean Square) dari

baris-baris (aij) dan perbandingan nilai bobot baris terhadap bobot kolom (wi/wj)

dan merevisi pendapat pada baris yang mempunyai nilai terbesar, yaitu :

........................................................................(6)

Beberapa ahli berpendapat jika jumlah revisi terlalu besar, maka sebaiknya

narasumber tersebut dihilangkan. Jika penggunaan revisi ini sangat terbatas

mengingat akan terjadinya penyimpangan dari jawaban yang sebenarmya.

f. Matriks Pendapat Gabungan

Matriks pendapat gabungan merupakan matriks baru yang unsur-unsurnya (gij)

berasal dari rataan geometrik unsur matriks pendapat individu yang nilai CR

memenuhi syarat. Tujuan dari penyusunan matriks pendapat gabungan ini adalah

membentuk suatu matriks yang mewakili matriks-matriks pendapat individu yang

ada. Matriks ini selanjutnya digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi dan

vektor prioritas dari unsur-unsur hirarki yang mewakili semua responden. Matriks

pendapat gabungan ini menggunakan formulasi berikut :

……………..............................................................(7)

Dimana m adalah jumlah responden, aij adalah matriks individu

Page 59: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

  46

g. Pengolahan vertikal

Pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun prioritas pengajuan setiap

unsur pada tingkat hirarki keputusan terhadap sasaran utama. Jika Cvij didefinisikan

sebagai nilai prioritas pengaruh unsur ke-i pada tingkat ke-j terhadap sasaran

utama, maka :

Cvij = ΣCH ij (t, i-1)sXVWt(i-1)t-1 ..........................................(8)

Untuk i = 1,2,3,....,p

j = 1,2,3,....,r

t = 1,2,3,....,s

Keterangan :

Ch ij (t,i-1) = Nilai prioritas pengaruh unsur ke-j tingkat ke-1 terhadap unsur ke-t

pada tingkat diatasnya (i-1), yang diperoleh dari pengolahan

horizontal.

VW t(i-1) = Nilai prioritas pengaruh unsur ke-t pada tingkat ke (i-1) terhadap

sasaran mutu, yang diperoleh dari hasil pengolahan vertikal.

p = Jumlah tingkat hirarki keputusan.

R = Jumlah unsur yang ada pada tingkat ke-i.

S = Jumlah unsur yang ada pada tingkat ke-i = 1.

Page 60: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

  47

Kerangka pemikiran hirarki proses pada penelitian berjudul kajian penerapan

SMM ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.

Tema :

Faktor :

Aktor :

Tujuan / alternatif :

Gambar 4. Kerangka pemikiran AHP

Faktor (Tujuan Utama) 

Faktor 1  Faktor 2  Faktor 4 Faktor 3 Faktor 5 

Aktor 1  Aktor 2  Aktor 5 Aktor 4    Aktor 6 

Tujuan 1  Tujuan 2  Tujuan 3

Alternatif A 

Aktor 3  Aktor 7 

Alternatif B 

Alternatif C 

Alternatif D 

Page 61: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

48 

 

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil SMP Negeri 1 Kota Bogor

4.1.1 Deskripsi Umum SMP Negeri 1 Kota Bogor

SMP Negeri 1 Kota Bogor adalah salah satu sekolah negeri di kota Bogor.

Sekolah ini merupakan sekolah tertua di wilayah kota Bogor. SMP Negeri 1 Kota

Bogor berdiri pada tahun 1918 dengan nama “Mulo” dan berubah nama menjadi

SMP Negeri Bogor pada tanggal 1 Januari 1949. Sekolah ini dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan prestasi, baik akademik maupun non akademik. Sejak

tahun 2004 SMP Negeri 1 Kota Bogor diseleksi oleh Direktorat Pembinaan SMP

Dirjen Manajemen DIKDASMEN (Direktorat Pendidikan Dasar dan Manajemen)

departemen pendidikan nasional sebagai sekolah “Sekolah Berstandar Nasional

(SSN)”. Pada Tanggal 14 Maret 2007 SMP Negeri 1 Kota Bogor ditetapkan

sebagai “Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)” dengan Surat

keputusan Nomor 543/C3/KEP/2007 oleh Direktur Pembinaan SMP Dirjen

Manajemen DISDIKNAS (Dinas Pendidikan Nasional) DEPDIKNAS

(Departemen Pendidikan Nasional).

4.1.2. Logo SMP Negeri 1 Kota Bogor

Arti Logo :

1. Segi Lima sebagai lima dasar Pancasila.

2. Lingkaran sebagai ikatan dari seluruh aspek lingkungan sekolah, yaitu Kepala

Sekolah, Guru, Staff Tata Usaha, Siswa dan instansi terkait.

3. Bunga Cempaka sebagai bunga yang banyak disukai.

4. Kuncup bunga sebagai simbol kelas 7 (tujuh) pada SMP Negeri 1 Kota Bogor.

5. Daun bunga sebagai simbol kelas 8 (delapan) pada SMP Negeri 1 Kota Bogor.

6. Kelopak bunga sebagai kelas 9 (sembilan) pada SMP Negeri 1 Kota Bogor.

Page 62: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

49 

 

7. Kerang sebagai simbol alat sama dengan yang digunakan sebagai Terompet

oleh dewa Wisnu untuk menyebarkan hal-hal yang baik. Saat ini kerang dapat

disimbolkan sebagai alat komunikasi Guru kepada Siswa atau lainnya.

8. Tiga tahapan di atas Kerang sebagai simbol bahwa SMP Negeri 1 Kota Bogor

menerima siswa dari tiga (3) kalangan, yaitu kalangan bawah, kalangan

menengah dan kalangan atas.

9. Warna dasar biru mencerminkan kreatifitas dan seni, menyukai berbagai hal

yang berkaitan dengan musik dan seni.

10. Warna dasar kuning mencerminkan kebahagiaan, optimisme, serta si “pemikir”

yang sering berhasil menjawab berbagai masalah dengan kemampuan berpikir.

Menciptakan ide-ide yang membuat orang takjub, cerdas dan ekspresif.

4.1.3. Area dan Fasilitas SMP Negeri 1 Kota Bogor

Lokasi : Jalan Ir. H. Djuanda No 16 Kelurahan Paledang, Kecamatan

Bogor Tengah Kota Bogor 16122 Jawa Barat.

Luas Tanah : 3.135 m²

Luas Gedung : 4.112,6 m²

Total Lantai : Samping kanan empat lantai

Samping kiri tiga lantai

Fasilitas dan pelayanan

1. Ruang belajar menggunakan AC (Air Conditioning).

2. Sarana belajar berbasis ICT : Komputer/laptop, LCD (Liquid Crystal Display),

proyektor dan internet.

3. Tiga (3) line speedy untuk jaringan internet dan LAN (Local Area Network) ke

setiap ruangan dan kelas.

4. Tujuh (7) titik hotspot/wireless di setiap lantai bangunan sekolah.

5. Parabola dan streaming siaran TV-Edukasi ke setiap ruangan berbasis LAN.

6. Laboratorium IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Biologi, Laboratorium IPA

Fisika, Laboratorium multimedia/komputer, perpustakaan, ruang kesenian dan

Laboratorium bahasa.

7. Klinik sekolah dengan pelayanan check up para siswa secara rutin oleh dokter

dan perawat khusus.

8. Pelayanan lingkungan sekolah yaitu keamanan, kebersihan dan kenyamanan di

seluruh area (indoor dan outdoor) yang terpelihara dengan baik.

Page 63: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

50 

 

4.1.4. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Kota Bogor

1. Visi SMP Negeri 1 Kota Bogor

Dengan iman dan taqwa pada tahun 2013 SMP Negeri 1 Kota Bogor

menjadi sekolah bertaraf internasional.

2. Misi SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR

a. Mengembangkan delapan (8) aspek Standar Nasional Pendidikan (SNP)

melalui perluasan pendalaman penambahan adopsi dan adaptasi,

b. Mewujudkan pembelajaran bilingual berbasis teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) dengan pendekatan Contextual, Teaching and Learning

(CTL),

c. Menjalin hubungan kerjasama dengan sekolah bertaraf internasional didalam

dan luar negeri guna mewujudkan “School Sister” dan lintas budaya antar

bangsa.

3. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kota Bogor

Dalam organisasi ini, Kepala Sekolah (Kepsek) beserta Wakil Kepala

Sekolah (Wakasek) mendukung dan mengupayakan pendidikan bagi siswa dan

staf pendukungnya. Komite Sekolah merupakan mitra sekolah. Kepala Sekolah

selaku pemimpin merupakan kunci yang menjadi motor penggerak dalam

memelihara dan memperkuat proses peningkatan mutu secara terus-menerus.

Sekolah berkoordinasi dengan komite sekolah menentukan kebijakan dan

pengambilan keputusan dalam hal-hal tertentu.

Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Kepala Sekolah di bantu oleh

bagian Tata Usaha Sekolah, terutama pekerjaan administrasi. Sedangkan

pekerjaan yang berhubungan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa

Kepala Sekolah memberikan wewenang kepada PKS (Pembantu Kepala

Sekolah), antara lain kesiswaan, pendanaan, kurikulum dan manajemen.

Struktur organisasi pada SMP Negeri 1 Kota Bogor dapat dilihat pada

Lampiran 3.

Page 64: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

51 

 

4.2 Penerapan ISO 9001:2008

Prinsip-prinsip SMM adalah suatu aturan atau kepercayaan dan dijadikan pedoman

dalam pengoperasian institusi, yang diarahkan pada peningkatan kinerja

berkesinambungan untuk jangka panjang yang menitikberatkan pada pelanggan beserta

kebutuhan semua mitra yang lain. Prinsip-prinsip SMM adalah :

1. Fokus pada pelanggan

Pelanggan utama SMP Negeri 1 Kota Bogor adalah pelajar yang secara

langsung menerima jasa; pelanggan kedua, yaitu orangtua dan sponsor pelajar yang

memiliki kepentingan langsung secara individu maupun institusi; Pelanggan ketiga,

yaitu pihak yang memiliki peran penting, meskipun tidak langsung seperti

pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan. SMP Negeri 1 Kota Bogor

memfasilitasi siswa untuk dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan

menyediakan komputer setiap kelas dan menyediakan dana dialokasikan untuk

kegiatan siswa.

2. Kepemimpinan

Para pemimpin menetapkan persatuan dari maksud dan arah organisasi.

Para pemimpin sekolah harus menciptakan dan menjaga lingkungan internal, dimana

pegawai dapat menjadi benar-benar terlibat dalam pencapaian tujuan instistusi.

Organisasi harus memiliki seorang pemimpin tertinggi di lingkungan organisasinya

yang disebut leader. Pada SMP Negeri 1 Kota Bogor dipimpin oleh kepala sekolah

(Principal atau headmaster). Sukses atau gagalnya SMP Negeri 1 Kota Bogor antara

lain sangatlah ditentukan oleh kehandalan kepala sekolah.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Bogor merupakan pemimpin yang

Kredibel (dapat dipercaya karena kejujuran dan komitmennya terhadap diri sendiri

dan lembaga sekolah), usaha keras untuk mewujudkan visi dan misi sekolah; diterima

bawahannya dan dapat mempertanggungjawabkan kepemimpinannya; Terampil

secara konspetual (menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau IPTEK), sosial

(mampu bergaul dan memiliki jaringan kerja yang luas atau networking) dan teknikal

(agar lebih berwibawa dan tidak mudah dikelabui bawahannya).

3. Pengikutsertaan Siswa

Siswa merupakan pelanggan utama SMP Negeri 1 Kota Bogor. Keikutsertaan

siswa memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat sekolah.

Sebagai pelanggan utama institusi pendidikan setiap siswa di sekolah memiliki

Page 65: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

52 

 

potensi yang bernilai sebagai salah satu aset institusi. Oleh karena itu, setiap siswa

diperlakukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk berprestasi, berkarier dan

berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah.

4. Pendekatan Proses

Suatu hasil yang diinginkan dicapai secara lebih efektif, ketika sumber-sumber

daya aktivitas-aktivitas yang sesuai dikelola sebagai suatu proses. Pengembangan,

desain dan penyampaikan kurikulum pengajaran dan pembelajaran.

5. Pendekatan Sistem dalam Manajemen

Mengidentifikasi, memahami dan mengelola suatu sistem untuk mencapai

tujuan yang ditentukan, dimana pada akhirnya bertujuan meningkatkan efektivitas dan

efisiensi organisasi. Setiap produk memanfaatkan manajemen tertentu dalam suatu

sistem yang ada untuk meningkatkan mutu pendidikan.

6. Peningkatan Berkelanjutan

Peningkatan berkelanjutan menjadi suatu tujuan permanen SMP Negeri 1 Kota

Bogor. Agar dapat sukses, SMP Negeri 1 Kota Bogor melakukan proses sistematis

dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku pada SMP

Negeri 1 Kota Bogor terdiri langkah perencanaan, melaksanakan rencana, memeriksa

hasil pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang

diperoleh.

7. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta

Keputusan pada SMP Negeri 1 Kota Bogor didasarkan pada analisa data dan

informasi. Setiap keputusan berdasarkan pada fakta bukan pada perasaan (feeling)

atau ingatan semata. Ada dua (2) konsep yang berkaitan dengan hal ini yang pertama

adalah prioritatisasi yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada

semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang

ada.

Dengan menggunakan data, manajemen dan tim dalam organisasi dapat

memfokuskan usahanya pada situasi tertentu. Konsep yang kedua adalah variasi atau

variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai

variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi.

8. Hubungan dengan Pemasok yang Saling Menguntungkan

Suatu Institusi dan pemasok-pemasoknya saling bergantung dan saling

menguntungkan, agar meningkatkan kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai.

Page 66: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

53 

 

pemasok dalam institusi adalah juga pelanggan yang memerlukan pelayanan internal

agar mampu membangun hubungan yang saling menguntungkan.

Penerapan ISO 9001:2008 di SMP Negeri 1 Kota Bogor dapat dijelaskan melalui

klausul-klausul dalam ISO 9001:2008 itu sendiri, yaitu :

Klausul 1. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penerapan SMM di SMP Negeri 1 Kota Bogor meliputi :

1. Lokasi

Bogor Kota, Jl. Ir. H. Djuanda No.16 Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah

Kota Bogor 16122 Jawa Barat, Indonesia.

2. Layanan

Produk SMP Negeri 1 Kota Bogor adalah siswa dengan lulusan yang berkualitas

dengan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional.

Klausul 2. REFERENSI NORMATIF

Klausul ini hanya memuat referensi-referensi dari ISO 9001:2008.

Klausul 3. ISTILAH DAN DEFINISI

Klausul ini memuat bahwa istilah dan definisi-definisi yang berlaku dalam ISO

9001:2008.

Klausul 4. SISTEM MANAJEMEN MUTU

Klausul 4.1. Persyaratan Umum

Dokumentasi sistem manajemen mutu SMP Negeri 1 Kota Bogor mencakup :

1. Pernyataan terdokumentasi kebijakan mutu dan sasaran mutu.

2. Manual mutu.

3. Prosedur terdokumentasi dan catatan yang dipersyaratkan dalam standar internasional

4. Dokumen termasuk catatan yang ditetapkan oleh organisasi yang diperlukan untuk

memastikan perencanaan, operasi dan pengendalian proses-prosesnya efektif.

Klausul 4.2. Persyaratan Dokumentasi

Klausul 4.2.1 Umum

SMP Negeri 1 Kota Bogor membutuhkan dokumentasi berupa arsip dokumen untuk

membantu terlaksananya KBM yang baik untuk siswa. Dokumen meliputi manual mutu,

pengendalian mutu dan catatan mutu.

Page 67: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

54 

 

Klausul 4.2.2 Manual Mutu

SMP Negeri 1 Kota Bogor menetapkan dan memelihara manual mutu mencakup :

1. Profil Sekolah.

2. Visi dan Misi sekolah

3. Kebijakan mutu dan sasaran mutu

4. Struktur Organisasi

5. Referensi prosedur terkait.

Klausul 4.2.3 Pengendalian Dokumen

Prosedur SMP Negeri 1 Kota Bogor terdokumentasi dalam menentukan pengendalian

yang diperlukan untuk :

1. Menyetujui kesesuaian dokumen.

2. Meninjau dan memperbaharui bila diperlukan dan persetujuan ulang dokumen.

3. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi akhir dari dokumentasi teridentifikasi.

4. Memastikan versi terbaru dari dokumen yang berlaku tersedia di tempat pemakaian.

5. Memastikan bahwa dokumen-dokumen selalu mudah dibaca dan mudah

teridentifikasi.

6. Memastikan dokumen yang berasal dari luar teridentifikasi dan pendistribusiannya

terkendali.

7. Mencegah penggunaan dokumen yang sudah tidak berlaku dan pemakaian identifikasi

yang sesuai bila dokumen tersebut dipertahankan untuk berbagai tujuan.

Klausul 4.2.4. Pengendalian Catatan Mutu

Catatan mutu SMP Negeri 1 Kota Bogor ditetapkan dan dipelihara untuk melengkapi

bukti kesesuaian terhadap persyaratan dan pelaksanaan yang efektif bagi SMM.

Prosedur terdokumentasi SMP Negeri 1 Kota Bogor ditetapkan dalam menentukan

pengendalian yang diperlukan bagi :

1. Identifikasi

2. Penyimpanan

3. Perlindungan

4. Pengambilan/Penarikan

Catatan mutu mudah dibaca, teridentifikasi, mudah dikenali dan dapat dengan mudah

ditemukan.

Page 68: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

55 

 

Klausul 5. TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

Klausul 5.1. Komitmen Manajemen

Kepala Sekolah merupakan pimpinan puncak melengkapi bukti dari komitmennya untuk

pengembangan dan penerapan SMM, serta perbaikan berkesinambungan keefektifannya

dengan :

1. Kepala Sekolah memberikan informasi kepada Staff Guru dan Tata Usaha tentang

pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan lebih baik dari persyaratan wajib

maupun persyaratan peraturan.

2. Menetapkan kebijakan mutu SMP Negeri 1 Kota Bogor.

3. Memastikan bahwa sasaran mutu ditetapkan SMP Negeri 1 Kota Bogor.

4. Melaksanakan tinjauan manajemen pada SMP Negeri 1 Kota Bogor.

5. Memastikan tersedianya sumber daya pada SMP Negeri 1 Kota Bogor.

Klausul 5.2. Fokus Pada Pelanggan

Kepala Sekolah memastikan bahwa persyaratan pelanggan ditentukan dan dipenuhi

dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi, serta kepuasan siswa. Siswa merupakan

fokus dari semua kegiatan sekolah. Semua proses sekolah tertuju pada peningkatan mutu

dan kepuasan peserta didik.

Klausul 5.3. Kebijakan Mutu

Keseluruhan maksud dan tujuan SMP Negeri 1 Kota Bogor berkaitan dengan mutu yang

secara formal dinyatakan oleh Kepala Sekolah.

Kepala Sekolah memastikan bahwa kebijakan mutu :

1. Sesuai dengan tujuan SMP Negeri 1 Kota Bogor.

2. Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan perbaikan berkesinambungan

keefektifan dari SMM.

3. Memenuhi kerangka untuk penetapandan peninjauan sasaran mutu.

4. Disampaikan dan dimengerti pada SMP Negeri 1 Kota Bogor.

5. Ditinjau untuk kesesuaian yang berkesinambungan.

Klausul 5.4. Perencanaan

Klausul 5.4.1. Sasaran Mutu

1. Kepala Sekolah memastikan bahwa sasaran mutu termasuk yang diperlukan untuk

memenuhi persyaratan siswa ditetapkan pada fungsi dan tingkat yang relevan pada

SMP Negeri 1 Kota Bogor.

2. Sasaran mutu SMP Negeri 1 Kota Bogor konsisten dengan kebijakan mutu.

Page 69: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

56 

 

Klausul 5.4.2. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Bogor memastikan bahwa :

1. Perencanaan SMM dijalankan untuk memenuhi persyaratan yang diberikan, serta

untuk mencapai sasaran mutu.

2. Kesatuan dari SMM dipelihara ketika perubahan-perubahan SMM direncanakan dan

diterapkan.

Klausul 5.5. Tanggungjawab, Wewenang dan Komunikasi

Klausul 5.5.1. Tanggungjawab dan Wewenang

Kepala Sekolah memastikan bahwa tanggungjawab dan wewenang ditentukan dan

dikomunikasikan pada SMP Negeri 1 Kota Bogor.

Klausul 5.5.2. Management Representative

Kepala Sekolah menunjuk anggota manajemen sebagai management representative

terlepas dari tanggung jawab yang lain, harus mempunyai tanggungjawab yang

mencakup :

1. Memastikan bahwa proses-proses yang diperlukan untuk SMM ditetapkan, diterapkan

dan dipelihara.

2. Melaporkan kepada pimpinan puncak tentang kinerja SMM serta perbaikan-perbaikan

yang diperlukan.

3. Memastikan peningkatan terhadap kesadaran tentang persyaratan pelanggan pada

seluruh bagian organisasi.

Klausul 5.5.3. Komunikasi Internal

Kepala Sekolah memastikan bahwa proses komunikasi ditetapkan pada SMP Negeri 1

Kota Bogor dan bahwa komunikasi mempunyai peran dalam meningkatkan efektivitas

SMM.

Klausul 5.6. Tinjauan Manajemen

Klausul 5.6.1. Umum

Kepala Sekolah melakukan tinjauan SMM, pada selang waktu terencana, untuk

memastikan kelayakan, kecukupan dan efektivitasnya secara terus-menerus. Tinjauan ini

termasuk kesempatan penilaian bagi peluang perbaikan dan kebutuhan perubahan SMM,

termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu.

Page 70: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

57 

 

Klausul 5.6.2. Tinjauan Masukan

Masukan untuk tinjauan manajemen, termasuk informasi berikut :

1. Hasil-hasil audit.

2. Umpan balik pelanggan.

3. Kinerja proses dan kesesuaian produk.

4. Status tindakan pencegahan dan tindakan perbaikan.

5. Tindak lanjut dari tinjauan manajemen terdahulu.

6. Perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi terhadap SMM.

7. Rekomendasi-rekomendasi bagi perbaikan.

Klausul 5.6.3 Tinjauan Keluaran

Keluaran dari tinjauan manajemen mencakup setiap tindakan dan keputusan yang

berkaitan dengan :

1. Perbaikan terhadap efektifitas SMM dan proses-prosesnya.

2. Perbaikan terhadap produk yang berkaitan dengan persyaratan pelanggan.

3. Sumber daya yang diperlukan.

Klausul 6. SUMBER DAYA MANUSIA

Klausul 6.1. Pemenuhan Sumber Daya

SMP Negeri 1 Kota Bogor menetapkan dan melengkapi sumber daya-sumber daya yang

diperlukan :

1. Untuk menerapkan dan memelihara SMM dan perbaikan terus-menerus efektifitasnya.

2. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pemenuhan persyaratan pelanggan.

Klausul 6.2. Sumber Daya Manusia

Klausul 6.2.1. Umum

Personel yang pekerjaannya mempengaruhi kesesuaian terhadap persyaratan mutu

produk berkemampuan atas dasar pendidikan, pelatihan, keahlian dan pengalaman yang

sesuai.

Klausul 6.2.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran

1. Menetapkan kompetensi yang diperlukan untuk personel yang pekerjaannya

mempengaruhi kesesuaian terhadap persyaratan produk.

2. Jika dapat dilaksanakan, menyelenggarakan pelatihan atau mengambil tindakan lain

untuk mencapai kebutuhan kompetensi.

3. Mengevaluasi efektivitas dari tindakan yang diambil.

Page 71: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

58 

 

4. Memastikan bahwa personel sadar akan relevansi dan pentingnya kegiatan, serta

memberi kontribusi dalam pencapaian sasaran mutu

5. Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, keahlian dan pengalaman yang sesuai

Klausul 6.3. Prasarana

SMP Negeri 1 Kota Bogor menetapkan dan evaluasi, menyediakan dan memelihara

prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk, pengendalian

penggunaan prasarana, inventaris barang, serta pencatatan stock barang. Prasarana pada

SMP Negeri 1 Kota Bogor meliputi :

1. Bangunan, ruang kerja dan fasilitas terkait.

2. Peralatan proses (perangkat keras dan perangkat lunak).

3. Jasa-jasa pendukung (seperti transport atau komunikasi atau sistem informasi).

Klausul 6.4. Lingkungan Kerja

SMP Negeri 1 Kota Bogor menetapkan dan mengelola lingkungan kerja secara dinamis

yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian persyaratan siswa.

Klausul 7. REALISASI PRODUK

Klausul 7.1. Perencanaan Realisasi Produk

SMP Negeri 1 Kota Bogor merencanakan dan mengembangkan proses-proses yang

dibutuhkan untuk realisasi produk. Perencanaan realsiasi produk dilakukan secara

konsisten dengan persyaratan proses-proses lain dari SMM. Di dalam realisasi produk,

SMP Negeri 1 Kota Bogor menetapkan hal-hal berikut :

1. Sasaran mutu dan persyaratan-persyaratan untuk siswa.

2. Kebutuhan untuk menetapkan proses-proses dan dokumen untuk memenuhi sumber

daya siswa.

3. Verifikasi, validasi, monitoring, pengukuran, inspeksi, serta tes spesifik yang

diperlukan untuk siswa dan kriteria bagi siswa.

4. Catatan yang diperlukan untuk melengkapi fakta-fakta bahwa realisasi proses

memenuhi persyaratan.

Klausul 7.2 Proses yang Terkait dengan Pelanggan

Klausul 7.2.1 Penetapan Persyaratan Produk

Penetapan Persyaratan Produk meliputi :

1. Persyaratan siswa masuk ke SMP Negeri 1 Kota Bogor.

2. Persyaratan batas minimal nilai KKM yang ditetapkan SMP Negeri 1 Kota Bogor.

Page 72: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

59 

 

3. Kegiatan Belajar Mengajar dengan dua (2) bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa

Indonesia.

4. Peraturan SMP Negeri 1 Kota Bogor yang harus diikuti oleh siswa.

Klausul 7.2.2 Peninjauan Kemampuan SMP Negeri 1 Kota Bogor.

Kemampuan SMP Negeri 1 Kota Bogor sebelum persetujuan adalah persyaratan produk

sudah jelas, perbedaan sudah diselesaikan dan SMP Negeri 1 Kota Bogor mempunyai

kemampuan memenuhi semua yang telah ditetapkan.

Klausul 7.2.3 Komunikasi Pelanggan

Tujuan SMM SMP Negeri 1 Kota Bogor adalah memenuhi kebutuhan pelanggan, baik

eksternal maupun internal. Kebutuhan pelanggan dapat diketahui dengan cara

membangun komunikasi yang baik dengan pelanggan, baik secara langsung maupun

tidak langsung. SMP Negeri 1 Kota Bogor menetapkan dan menerapkan pengaturan yang

efektif untuk komunikasi dengan pelanggan yang berkaitan dengan :

1. Informasi siswa.

2. Pertanyaan kondisi siswa.

3. Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan pelanggan.

Klausul 7.3 Desain Dan Pengembangan

Klausul 7.3.1 Perencanaan Desain dan Pengembangan

SMP Negeri 1 Kota Bogor merencanakan dan mengendalikan desain dan pengembangan

produk. Selama perencanaan desain dan pengembangan, SMP Negeri 1 Kota Bogor

menetapkan :

1. Tahapan perencanaan dan pengembangan

SMP Negeri 1 Kota Bogor melakukan perencanaan sesuai dengan kebutuhannya

(school-based plan). Kebutuhan yang dimaksud, antara lain meningkatkan mutu

siswa. SMP Negeri 1 Kota Bogor melakukan analisis kebutuhan mutu dan hasil

analisisnya dibuat perencanaan peningkatan mutu.

2. Pengelolaan Ketenagaan

Pengelolaan ketenagaan, mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, rekrutmen,

pengembangan, hadiah dan sangsi kinerja tenaga kerja sekolah (guru, tenaga

administrasi, laboran. et all) dapat dilakukan oleh SMP Negeri 1 Kota Bogor kecuali

menyangkut pengupahan/imbal jasa dan rekrutment Guru Pegawai Negeri yang

ditangani oleh birokrasi di atasnya, seperti pemerintah kota.

Page 73: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

60 

 

3. Pengelolaan Keuangan

Pengalokasian/penggunaan uang sekolah dilakukan oleh SMP Negeri 1 Kota Bogor

melaui Rancangan Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) yang digunakan sebagai

panduan pengeluaran keuangan sesuai dengan point-point tertentu yang telah

ditetapkan.

4. Hubungan Sekolah-Masyarakat

Esensi hubungan sekolah-masyarakat adalah meningkatkan keterlibatan, kepedulian,

kepemilikan dan dukungan dari masyarakat, terutama dukungan moral dan finansial.

Klausul 7.3.2 Input Desain dan Pengembangan

SMP Negeri 1 Kota Bogor memiliki input desain dan pengembangan, yaitu memiliki

kebijakan, tujuan dan sasaran mutu yang jelas. Secara formal SMP Negeri 1 Kota Bogor

memberikan penjelasan tentang keseluruhan kebijakan, tujuan dan sasaran sekolah yang

berkaitan dengan mutu.

Klausul 7.3.3 Output Desain dan Pengembangan

Pelayanan siswa mulai dari penerimaan peserta didik baru, pengembangan, pembinaan,

pembimbingan, penempatan untuk melanjutkan sekolah hingga pengurusan alumni.

Klausul 7.3.4 Peninjauan-Ulang Desain dan Pengembangan

Peninjauan-Ulang desain yang kondusif merupakan persyaratan bagi terselenggaranya

proses belajar mengajar. Lingkungan sekolah yang aman dan tertib, optimisme dan

harapan atau ekspektasi yang tinggi dari warga sekolah, kesehatan siswa dan kegiatan

yang terpusat pada siswa.

Klausul 7.3.5 Verifikasi Desain dan Pengembangan

Verifikasi dilakukan berdasarkan aturan-aturan yang direncanakan untuk memastikan

bahwa SMP Negeri 1 Kota Bogor telah menghasilkan siswa bermutu dan telah

memenuhi persyaratan mutu.

Klausul 7.3.6 Validasi Desain Dan Pengembangan

SMP Negeri 1 Kota Bogor melakukan Validasi desain dan pengembangan berdasarkan

aturan-aturan yang direncanakan untuk memastikan bahwa siswa yang dihasilkan

mampu memenuhi persyaratan.

Page 74: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

61 

 

Klausul 7.4 Pembelajaran

Klausul 7.4.1 Proses Pembelajaran

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan utama sekolah. Sekolah diberi kebebasan

memiliki strategi, metode dan teknik-teknik pembelajaran dan pengajaran yang paling

efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, karakteristik guru

dan kondisi nyata/metode/teknik pembelajaran dan pengajaran yang berpusat pada siswa

(student centered learning) lebih mampu memberdayakan pembelajaran siswa.

Klausul 7.4.2 Informasi Pembelajaran

Informasi pembelajaran pada SMP Negeri 1 Kota Bogor dapat diakses melalui website

internet yang dimiliki SMP Negeri 1 Kota Bogor.

Klausul 7.5 Penyediaan Produk dan Jasa

Klausul 7.5.1 Pengendalian Ketentuan Produksi dan Jasa

Pengendalian ketentuan produksi dan jasa pada SMP Negeri 1 Kota Bogor dilakukan

melalui kurikulum. Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah pusat adalah kurikulum

standar yang berlaku secara nasional (standar isi). SMP Negeri 1 Kota Bogor

mengembangkan standar isi kurikulum yang berlaku tanpa mengurangi standar isi

kurikulum yang berlaku secara nasional.

Klausul 7.5.2 Validasi Ketentuan Proses Produksi dan Jasa

Hasil produksi dan jasa dapat dilihat dari hasil tes siswa, baik pada semester pertama

yaitu semester ganjil maupun pada semester kedua, yaitu semester ganjil.

Klausul 7.5.3 Identifikasi dan Mampu Telusur (Traceability)

Identifikasi dan mampu telusur pada SMP Negeri 1 Kota Bogor dilakukan untuk

peningkatan mutu siswa.

Klausul 7.5.4 Barang Milik Pelanggan

Pada SMP Negeri 1 Kota Bogor barang milik siswa disimpan dalam loker yang terdapat

di setiap kelas, sehingga penyimpanan barang siswa akan lebih aman.

Klausul 7.5.5 Pemeliharaan Produk

Pemeliharaan siswa adalah memastikan siswa tidak mengalami penurunan dalam proses

belajar sehingga dapat menghasilkan mutu siswa yang baik. Jika siswa mengalami

penurunan proses belajar dapat ditelusuri faktor penyebab dan tindakan perbaikan.

Klausul 7.5.4 Pengendalian Sarana

Pengelolaan fasilitas dilakukan sekolah bermitra dengan komite sekolah, mulai dari

pengadaan, pemeliharaan, sampai dengan pengembangan. Hal ini berdasarkan kenyataan

Page 75: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

62 

 

bahwa sekolah yang paling mengetahui kebutuhan fasilitas baik kecukupan, kesesuaian,

maupun kemutakhirannya, terutama fasilitas yang erat kaitannya dengan proses belajar

mengajar.

Klausul 8. PENGUKURAN, ANALISIS dan PENINGKATAN

Klausul 8.1 Umum

Merencanakan dan mengimplementasi sistem pemantauan, analisis dan peningkatan

proses belajar untuk menunjukkan kesesuain persyaratan siswa, memastikan kesesuian

SMM ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor.

Klausul 8.2 Pemantauan dan Pengukuran

Klausul 8.2.1 Kepuasan Pelanggan

Pelanggan utama yaitu pelajar yang secara langsung menerima jasa pendidikan diberikan

pelayanan sesuai kebutuhan siswa agar terdapat kepuasan yang diinginkan oleh siswa.

Klausul 8.2.2 Internal Audit

Internal audit merupakan pihak yang bekerjasama dengan SMP Negeri 1 Kota Bogor

dalam implementasi SMM ISO 9001:2008. SMP Negeri 1 Kota Bogor bekerjasama

dengan Nadia Consultants.

Klausul 8.2.3 Pemantauan dan Pengukuran Proses

Rangkaian pemantauan dan pengukuran proses sangat penting untuk menilai dan

menjamin mutu. SMM mendokumentasikan mekanisme evaluasi siswa dalam proses

belajar untuk mengawasi prestasi siswa.

Klausul 8.2.4 Pemantauan dan Pengukuran Produk

Pemantauan dan pengukuran siswa berupa bimbingan kepada siswa atau bimbingan

pendidikan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Klausul 8.3 Pengendalian Produk tidak sesuai

Proses manajemen kurikulum dan proses belajar siswa perlu adanya pengendalian. hal itu

untuk mencegah kegagalan siswa. Pengendalian siswa yang belum memenuhi standar

pembelajaran dapat dilakukan dengan pendekatan secara psikologis terhadap siswa yang

bersangkutan.

Klausul 8.4 Analisis Data

Analisis data menetapkan, mengumpulkan data siswa serta menganalisis hasil

pembelajaran siswa untuk mendemonstrasikan kesesuaian dengan SMM ISO 9001:2008.

Page 76: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

63 

 

Klausul 8.5 Peningkatan

Klausul 8.5.1 Peningkatan Berkesinambungan

SMP Negeri 1 Kota Bogor melakukan peningkatan keefektifan SMM ISO 9001:2008

secara berkesinambungan melalui penggunaan kebijakan mutu yang diterapkan

disekolah, sasaran mutu, hasil audit internal atau eksternal, analisis data, tindakan

perbaikan dan pencegahan, serta tinjauan manajemen.

Klausul 8.5.2 Tindakan Perbaikan

SMP Negeri 1 Kota Bogor melakukan tindakan perbaikan untuk mengevaluasi prestasi

keseluruhan dilakukan oleh pemeriksa ekternal.

Klausul 8.5.3 Tindakan Pencegahan

SMP Negeri 1 Kota Bogor melakukan tinddakan pencegahan melalui prosedur dan

aturan yang ditaati.

4.3 Permasalahan Penerapan ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor

4.3.1 Analisis Permasalahan

Secara umum penerapan SMM ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota

Bogor dilaksanakan dengan baik sesuai dengan apa yang dipersyaratkan dalam

klausul. Namun tentu saja dalam pelaksanaan dan penerapan SMM mengalami

beberapa permasalahan. Penelusuran masalah-masalah yang dihadapi SMP Negeri

1 Kota Bogor diambil dari unsur-unsur ISO 9001:2008 itu sendiri, yaitu SMM,

tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk dan

pengukuran, analisis dan peningkatan.

1. SMM

SMP Negeri 1 Kota Bogor berupaya memenuhi persyaratan SMM ISO

9001:2008 agar tercapai sasaran mutu yang diharapkan. Mutu produk (lulusan

dalam institusi pendidikan) sudah sangat bagus, walaupun sudah menerapkan

prosedur ISO, terkadang tetap menggunakan sistem lama, mutu yang sudah

baik sulit untuk ditingkatkan.

2. Tanggung Jawab Manajemen

Tanggung jawab manajemen setiap bagian masih sangat kurang, contohnya

adanya prosedur mutu yang seharusnya dijadikan acuan dalam bekerja tetapi

tidak dilakukan dan bahkan prosedur mutu tidak memiliki arti dalam kegiatan

bekerja.

Page 77: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

64 

 

3. Manajemen Sumber Daya

SDM sudah bagus, akan tetapi sumber daya yang bagus tidak menjadi semakin

bagus, karena fasilitas yang diberikan oleh pihak sekolah tidak dimanfaatkan

dengan baik oleh SDM. SDM yang bagus merasa sangat hebat, sehingga tidak

mau menerima ilmu kembali.

4. Realisasi Produk

Mutu diukur dari kepuasan pelanggan atau pengguna, meningkatnya minat,

harapan dan kepuasan pelanggan. Dalam penyelenggaraannya, quality in fact

merupakan profil lulusan institusi pendidikan yang sesuai dengan kualifikasi

tujuan pendidikan yang berbentuk standar kemampuan dasar berupa kualifikasi

akademik minimal yang dikuasai oleh siswa (peserta didik). SMP Negeri 1 Kota

Bogor telah menghasilkan lulusan terbaik, akan tetapi belum maksimal.

Terkadang ada suatu waktu juara terbaik bukan di SMP Negeri 1 Kota Bogor.

5. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan

Produk yang dihasilkan bagus, namun belum terlihat adanya peningkatan yang

sangat baik, contohnya sekolah ingin lulusan terbaik di kota Bogor ada di SMP

Negeri 1 Kota Bogor, namun kenyataannya sampai tiga (3) tahun terakhir belum

bisa tercapai, perlu adanya koreksi dengan target yang telah dibuat, dan harus

dapat menganalisis kenapa target itu bisa tercapai dan perlu adanya langkah

konkret untuk meningkatkan atau mencapai target tersebut.

4.3.2 Aktor 

Aktor atau pelaku adalah pihak-pihak yang berkaitan dan bertanggungjawab

dalam pelaksanaan ISO 9001:2008 (SMM). Terdapat tiga (3) pihak yang berkaitan

dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan SMM pada SMP Negeri 1 Kota Bogor

adalah :

1. Top Management

Top Management atau manajemen puncak terdiri dari satu (1) orang, yaitu

Kepala Sekolah. Kepala Sekolah berperan memberikan dukungan dan

wewenang kepada staff dan siswa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

2. Middle Management

Middle Management terdiri dari PKS Kesiswaan, PKS Kurikulum, PKS

Pendanaan serta PKS Manajemen. PKS Kesiswaan berperan sebagai fasilitator

sosialisasi kebijakan mutu kepada para siswa. PKS Kurikulum

Page 78: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

65 

 

menginterpretasikan kebijakan mutu terhadap kurikulum untuk dapat digunakan

siswa dalam peningkatan mutu. PKS Pendanaan berperan bersama dengan

stakeholder meningkatkan mutu pendidikan melalui penggalangan dana guna

menunjang pelaksanaan peningkatan mutu. PKS Manajemen bertugas untuk

mengembangkan prosedur yang dapat digunakan oleh staff dalam pencapaian

mutu pendidikan.

3. Operational Management

Operational Management pada SMP Negeri 1 Kota Bogor terdiri dari staff

guru. Keterlibatan staff guru merupakan hal penting dalam penerapan SMM.

Usaha dalam melibatkan staff guru dapat menghasilkan keputusan yang baik

dan perbaikan yang lebih efektif, karena mencakup pandangan dan pemikiran

dari pihak yang langsung berhubungan dengan situasi kerja. Meningkatkan

rasa memiliki dan tanggungjawab atas keputusan dengan melibatkan orang

yang harus melaksanakan.

4.3.3 Tujuan

Dalam penerapan ISO 9001:2008, terdapat berbagai masalah yang dianalisis

dari unsur ISO 9001:2008. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut dapat

disimpulkan menjadi tiga (3) poin tujuan yang ingin dicapai, yaitu :

a. Perbaikan Dokumentasi dan Administrasi

Mendokumentasi prosedur administrasi pokok yang mencakup pendaftaran,

catatan tentang pelajar, jadwal, prosedur kesehatan dan keselamatan, ujian

masuk dan hasil, serta sistem finansial. Penataan dokumentasi dilakukan

memudahkan pengambilan data. SMP Negeri 1 Kota Bogor telah berupaya

melakukan proses pendokumentasian secara baik dalam upaya pemenuhan

persyaratan ISO 9001:2008. Namun pada pelaksanaannya masih ditemukan

permasalahan seperti penempatan dokumen yang tidak sesuai penyimpanan.

b. Perbaikan Sistem Informasi

Penggunaan teknologi sangat penting dalam penerapan ISO 9001:2008, agar

sistem dapat bekerja lebih cepat dan akurat. Sistem Internet yang ada pada SMP

Negeri 1 Kota Bogor terkadang tidak dapat dijalankan dikarenakan hanya satu

sumber jaringan internet.

Page 79: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

66 

 

c. Peningkatan Mutu Karyawan

Peningkatan mutu SDM pada SMP Negeri 1 Kota Bogor perlu dilakukan untuk

mendukung implementasi ISO 9001:2008. Dengan demikian, karyawan akan

lebih memahami SMM ISO 9001:2008 dan bekerja sesuai dengan prosedur

mutu yang dibuat, serta menyadari tanggungjawab yang dibebankan.

4.3.4 Alternatif Tindakan

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penerapan SMM ISO

9001:2008 memerlukan tindakan pemecahan yang sesuai. Alternatif tindakan yang

dapat dilakukan adalah :

1. Teamwork (kerjasama)

Kerjasama yang baik merupakan salah satu alternatif tindakan, sehingga

implementasi SMM ISO 9001:2008 dapat dilaksanakan dengan baik. Sistem

yang digunakan akan lebih baik, jika ada kerjasama yang baik dari semua pihak

yang berkaitan dengan aktivitas pada SMP Negeri 1 Kota Bogor.

2. Penambahan fasilitas pendukung/penunjang

Penambahan salah satu fasilitas pendukung berupa Filling Cabinet merupakan

salah satu hal yang perlu dilakukan pada SMP Negeri 1 Kota Bogor, agar

penyimpanan dokumentasi dapat dilakukan dengan baik.

3. Input Data yang Tepat Waktu

Input data yang dilakukan secara maksimal dan tepat waktu pada SMP Negeri 1

Kota Bogor dapat mendukung institusi dalam penerapan ISO 9001:2008,

sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam penyiapan laporan.

4. Entry Data Secara Online

Entry data secara online merupakan kegiatan yang menerapkan teknologi secara

maksimal di dalam pelaksanaanya. Entry data secara online perlu dilakukan

untuk pemrosesan data yang lebih cepat, sehingga data dapat diinformasikan. 

4.4 Struktur Hirarki

Model struktur hirarki yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima

tingkat. Tingkat pertama adalah fokus permasalahan (ultimate goals), yaitu identifikasi

permasalahan implementasi ISO 9001:2008 di SMP Negeri 1 Bogor. Pemilihan fokus ini

bertujuan untuk mencari alternatif yang dapat dilakukan dalam pemecahan masalah

penerapan ISO 9001:2008. Pada tingkat kedua (2) adalah kriteria masalah (factor) yang

Page 80: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

67 

 

terdiri dari lima (5) faktor, yaitu SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumber

daya, realisasi produk, peningkatan, analisis dan peningkatan.

Tingkat ketiga (3) adalah pelaku (actor) yang terdiri dari top management, middle

management dan operational management. Pemilihan ketiga actor tersebut berdasarkan

tim ISO 9001:2008 di SMP Negeri 1 Kota Bogor dan hasil diskusi dengan pihak SMP

Negeri 1 Kota Bogor. Peran aktor-aktor tersebut sangat penting dalam penerapan ISO

9001:2008, karena masing-masing memiliki tingkat kepentingan berbeda.

Pada tingkat keempat (4) merupakan tujuan (object) yang sesuai dengan

permasalahan dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Bogor. Hal ini

terdiri dari perbaikan administrasi dan dokumentasi, perbaikan sistem informasi dan

peningkatan mutu karyawan. Ketiga (3) tujuan tersebut merupakan hasil analisis

berdasarkan diskusi dan studi literatur.

Tingkat kelima (5) adalah alternatif tindakan (alternative) yang dapat diambil

untuk mengatasi permasalahan dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 di SMP Negeri 1

Bogor. Ketiga tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya diperoleh beberapa alternatif,

namun belum menjadi prioritas utama. Alternatif tersebut adalah teamwork (kerjasama),

penambahan fasilitas pendukung dan penunjang, input data yang tepat waktu, entry data

secara online. Struktur hirarki dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.5 Analisis Prioritas Faktor, Aktor, Tujuan, dan Alternatif

Hasil pengolahan data pada tingkat dua (faktor atau kriteria masalah)

menunjukkan bahwa kriteria masalah yang dihadapi SMP Negeri 1 Bogor berturut-turut

adalah SMM (0,326), Tanggungjawab Manajemen (0,258), Manajemen Sumber Daya

(0,183), Realisasi Produk (0,132) dan Pengukuran, Analisis dan Peningkatan (0,098)

seperti yang terlihat pada Tabel 5. Berdasarkan kelima (5) faktor tersebut, dapat

diketahui bahwa faktor utama yang menjadi permasalahan penerapan ISO 9001:2008 di

SMP Negeri 1 Bogor adalah SMM.

SMM menjadi faktor utama yang harus mendapatkan perhatian lebih dari pihak

sekolah dibandingkan dengan faktor-faktor yang lain. Kesalahan yang muncul

didalamnya berupa kesalahan dalam hal pendokumentasian, yaitu prosedur penyimpanan

dokumen yang belum berjalan maksimal. Untuk itu, pihak sekolah perlu tertib

administrasi pada proses pengambilan dokumen, setiap dokumen yang diambil, harus

segera dikembalikan ketempatnya sesuai dengan susunannya yang telah ditentukan. Hal

Page 81: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

68 

 

ini dilakukan untuk mempermudah bagian TU atau pihak lain di sekolah dalam

melakukan pencarian dokumen yang dibutuhkan.

Tabel 5. Susunan prioritas faktor kriteria masalah

Faktor/Kriteria Masalah Bobot Prioritas

Sistem Manajemen Mutu 0,326 1

TanggungJawab Manajemen 0,258 2

Manajemen Sumber Daya 0,183 3

Realisasi Produk 0,132 4

Pengukuran, Analisis dan

Peningkatan

0,098 5

Hasil pengolahan data pada tingkat tiga (aktor) menunjukkan bahwa secara

berurutan peranan pelaku atau aktor yang bertanggung jawab terhadap faktor atau

kriteria masalah dalam pelaksanaan ISO 9001:2008 di SMP Negeri 1 Bogor adalah pihak

Middle Management (PKS Kesiswaan, PKS Pendanaan, PKS Kurikulum dan PKS

Manajemen), Top Management (Kepala Sekolah) dan Operational Management (Staff

Guru). Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Susunan prioritas aktor

Aktor Bobot Prioritas

Middle Management 0,6585 1

Top Management 0,4583 2

Operational Management 0,2476 3

Hasil pengolahan data pada level 4 (tujuan) menunjukkan bahwa secara berurutan

tujuan yang hendak dicapai oleh aktor-aktor dalam hubungannya dalam pelaksanaan ISO

9001:2008 di SMP Negeri 1 Bogor adalah Perbaikan Dokumentasi dan Administrasi

merupakan prioritas penting yang harus dilakukan SMP Negeri 1 Kota Bogor , Perbaikan

Sistem Informasi pada SMP Negeri 1 Kota Bogor dilakukan dengan pemeriksaan

Page 82: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

69 

 

jaringan internet, perbaikan Mutu Karyawan antara lain dilakukan dengan pelatihan

kepada Staff Guru dan Tata Usaha, Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.

Perbaikan dokumentasi dan administrasi menjadi prioritas utama yang perlu

dilakukan oleh pihak sekolah. Kurangnya fasilitas untuk penyimpanan dan keamanan

dokumen di sekolah membuat perbaikan dokumentasi dan administrasi menjadi prioritas

utama yang perlu dilakukan oleh sekolah, sehingga tidak menjadi hambatan bagi pihak

sekolah dalam pelaksanaan SMM.

Tujuan kedua yang hendak dicapai oleh SMP Negeri 1 Bogor adalah perbaikan

sistem informasi. Perbaikan sistem informasi perlu dilakukan, karena dengan adanya

sistem informasi yang modern, proses input dan transfering data menjadi lebih cepat,

serta mudah diproses.

Tujuan ketiga yang hendak dicapai oleh pihak sekolah adalah perbaikan mutu

staff TU dan guru. Untuk memperbaiki mutu staff, pihak sekolah perlu melakukan

sosialisasi mengenai pelaksanakan SMM di SMP Negeri 1 Bogor secara jelas dan

berkala, sehingga staff TU dapat memahami dan melaksanakan SMM sesuai dengan

prosedur yang ditetapkan oleh sekolah, kemudian pihak sekolah perlu meningkatkan

mutu SMM dengan melakukan pendidikan dan pelatihan, sehingga sekolah memiliki

staff TU yang kompeten dan dapat menjalankan seluruh sistem yang telah ditetapkan

dengan baik untuk kemajuan sekolah.

Tabel 7. Susunan prioritas tujuan

Tujuan Bobot Prioritas

Perbaikan Dokumentasi dan

Administrasi

0,5966 1

Perbaikan Sistem Informasi 0,4257 2

Perbaikan Mutu Karyawan 0,3415 3

Hasil pengolahan data pada tingkat 5 atau lima (alternatif tindakan) menunjukkan

bahwa secara berurutan, alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan

atau memecahkan penyebab permasalahan adalah Teamwork/kerjasama, Penambahan

Fasilitas Penunjang, Input Data yang Tepat Waktu, Entry Data secara Online, seperti

dimuat pada Tabel 8.

Page 83: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

70 

 

Teamwork merupakan alternatif dengan prioritas utama dan harus segera

dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan. Dengan adanya kerjasama antar pihak

yang berkaitan dengan penerapan SMM ISO 9001:2008, maka akan adanya

implementasi penerapan SMM yang baik. Penambahan fasilitas penunjang merupakan

alternatif kedua. Filling Cabinet merupakan suatu hal yang diperlukan di SMP Negeri 1

Bogor. Filling Cabinet diperlukan untuk menyimpan seluruh dokumen yang ada,

sehingga dokumen akan tersusun secara rapi dan aman.

Input data yang tepat waktu menjadi alternatif ketiga (3) dalam pemecahan

masalah yang dihadapi. Masukan data secara maksimal dan tepat waktu di sekolah dapat

mendukung dalam penerapan ISO 9001:2008, sehingga tidak terjadi keterlambatan

dalam penyiapan laporan atau dokumen yang akan diserahkan pada pihak sekolah. Entry

data secara online merupakan alternatif keempat dalam pemecahan masalah yang

dihadapi. Entry data secara online merupakan kegiatan yang menerapkan teknologi

secara maksimal didalam pelaksanaannya. Entry data secara online perlu dilakukan

untuk pemprosesan data yang lebih cepat, sehingga data untuk input dapat ditinjau

langsung oleh pihak sekolah. Laporan harian, mingguan dan bulanan yang dilakukan

pihak sekolah harus tetap dilaksanakan secara konsisten dan tepat waktu.

Tabel 8. Susunan prioritas alternatif tindakan

Alternatif Tindakan Bobot Prioritas

Teamwork/Kerjasama 0,4801 1

Penambahan Fasilitas Penunjang 0,3909 2

Input Data yang Tepat Waktu 0,2754 3

Entry Data Secara Online 0,2163 4

4.6 Implikasi Manajerial

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak SMP

Negeri 1 Bogor dalam upaya memelihara penerapan SMM ISO 9001:2008, dimana

didapatkan empat (4) alternatif tindakan dengan nilai bobot lebih dari 20 %, yaitu pada

prioritas pertama perlu dilakukan kerjasama dengan pihak yang terkait. Sedangkan

prioritas kedua (2) adalah penambahan fasilitas penunjang yang mendukung kegiatan

Page 84: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

71 

 

administrasi sekolah. Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk pengadaan filling cabinet

untuk menyimpan semua dokumen dan penambahan ruangan untuk menyimpan

keseluruhan dokumen dalam filling cabinet tersebut.

Prioritas ketiga (3) adalah input data tepat waktu, prioritas keempat (4) adalah

entry data secara online, karena sangat membantu proses penyebaran data menjadi lebih

cepat, maka sangat diperlukan sistem informasi berupa website. Sistem informasi

tersebut harus selalu diawasi setiap waktu, sehingga apabila terdapat gangguan jaringan,

dapat segera diatasi, sehingga proses input data tidak akan terhambat. Prioritas ketiga (3)

ini sebaiknya digunakan, apabila prioritas kedua (2) telah dilakukan oleh perusahaan.

Keempat (4) alternatif tersebut dapat memberikan manfaat pada beberapa bagian

SMP Negeri 1 Kota Bogor. Pada aspek pemasaran dapat meningkatkan citra sekolah

karena telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 yang memberikan jaminan mutu.

Pada aspek SDM, alternatif yang ada dapat meningkatkan pemahaman staff TU sebagai

wujud pembelajaran terhadap SMM, serta perwujudan kelompok kerja efektif dan

efisien.

Page 85: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. ISO 9001:2008 adalah suatu standar yang menetapkan persyaratan, dimana

suatu organisasi harus menunjukkan kemampuannya dalam memberikan

produk dan memenuhi persyaratan pelanggan dan pedoman hukum, serta

peraturan. Penerapan ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor dimulai

sejak tahun 2009, bekerjasama dengan WQA.

2. Faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam kajian permasalahan ISO

9001:2008 berdasarkan hirarki penyusunannya adalah SMM, tanggungjawab

manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, pengukuran, analisis

dan peningkatan. Dengan metode AHP diketahui bahwa faktor yang paling

berpengaruh adalah SMM (bobot 0,326); Aktor yang memegang peranan

penting adalah middle management dengan bobot 0,6585; Penyebab

permasalahan dalam penerapan SMM adalah perbaikan dokumentasi dan

administrasi (prioritas 1), perbaikan sistem informasi (prioritas 2) dan

perbaikan mutu karyawan (prioritas 3). Alternatif pemecahan masalah

berupa teamwork/kerjasama (prioritas 1), penambahan fasilitas penunjang

(prioritas 2), input data tepat waktu (prioritas 3) dan entry data secara online

(prioritas 4).

B. Saran

1. Perbaikan dokumentasi dan administrasi perlu mendapat perhatian khusus dan

dapat dijadikan prioritas pertama dalam perbaikan yang dilakukan SMP

Negeri 1 Kota Bogor, dengan cara meningkatkan tanggungjawab staf TU dan

guru yang ada di sekolah, serta selalu berorientasi pada proses perbaikan dan

memberikan pemahaman merata tentang penerapan SMM ISO 9001:2008.

2. Alternatif penyelesaian masalah yang perlu dijadikan prioritas utama adalah

penambahan fasilitas penunjang kegiatan operasional pada SMP NEGERI 1

KOTA BOGOR menjadi menurut prosedur ISO 9001:2008, yaitu menambah

filling cabinet untuk menyimpan dokumen secara rapi dan aman.

Page 86: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

DAFTAR PUSTAKA

Atmadi, S. 2010. Panduan Membangun Gugus Mutu. PT. Bernam Cipta Perkasa,

Tangerang Selatan. Gaspersz, V. 2003. ISO 9001:200 And Continual Quality Improvement. PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Haberer dan Webb. 2010. Total Quality Management (Terjemahan). PT. Indeks,

Jakarta. Hadis, A dan Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Alfabeta, Bandung. Laksmi. 2010. Analisis Implementasi ISO 9001:2000 pada Departement

Collection PT. Para Bandung Propertindo Jakarta. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Patterson, J.G. 2010. ISO 9000 Standar Kualitas Seluruh Dunia (Terjemahan). PT.

Indeks, Jakarta. Saaty, T.L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin (Terjemahan).

PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Sallis, E. 2010. Total Quality Management In Education. IRCiSoD, Yogjakarta.

Setyawan, W. 2010. Prinsip Dasar ISO 9001:2008.

http://www.infometrik.com/wp-content/uploads/2009/08/PRINSIP-

DASAR-ISO-9001.pdf. [08-08-2011].

Syukur, A. 2010. 5R ISO 9001:2008 dan Poke Yoke Strategi Jitu Manajemen

Mutu Perusahaan. Kata Buku, Yogyakarta.

Widianingrum. 2006. Analisis Penerapan ISO 9001:2000 pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk, Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Widodo, S.E. 2011. Manajemen Mutu Pendidikan. PT. Ardadizya Jaya, Jakarta. Wulandari. 2009. Kajian Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000

pada PT. Unitex Tbk, Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 87: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

LAMPIRAN

Page 88: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

75

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara kepada pihak SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR

Tahap 1

1. Bagaiman gambaran umum institusi pendidikan ?

2. Bagaimana sejarah memperoleh ISO 9001:2008 ?

3. Bagaimana penerapan ISO 9001:2008 pada institusi pendidikan, terutama pada

klausul-klausul yang ada ?

Tahap 2

1. Identifikasi permasalahan sesuai ISO 9001:2008 yang mencakup SMM,

tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, analisis dan

peningkatan.

2. Siapakah pihak yang bertanggungjawab dalam penerapan ISO 9001:2008 ?

3. Bagaimana bentuk tanggungjawab pihak yang terlibat dalam penerapan ISO

9001:2008 ?

4. Apa tujuan pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam penerapan ISO 9001:2008 ?

Tahap 3

1. Manfaat penerapan ISO 9001:2008 yang dilakukan oleh institusi pendidikan ?

2. Tindakan apakah yang dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan

dalam penerapan ISO 9001:2008 ?

3. Bagaimana proses audit ISO 9001:2008 yang dilakukan oleh institusi pendidikan ?

*** TERIMA KASIH ***

Page 89: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

76

Lampiran 2. Kuesioner penelitian

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

PADA SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR

Kuesioner ini merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi

berjudul :

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

PADA SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR

Oleh

Nama : Siti Nuraini

Jurusan/Fak : Manajemen/Fakultas Ekonomi Manajemen

Universitas : Institut Pertanian Bogor

Saya mengharapkan partisipasi dari Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini secara benar dan

obyektif, karena hasil kuesioner ini akan digunakan untuk tujuan ilmiah. Atas perhatian dan

kerjasama yang baik, saya sampaikan terima kasih.

Identitas Responden

Nama :

Jabatan :

Jenis Kelamin :

A. PETUNJUK

1. UMUM

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden dengan menjawab

setiap pertanyaan tertulis.

2. Jawaban dapat merupakan pendapat pribadi ataupun hasil diskusi atau pemikiran

orang lain.

3. Pertanyaan yang ditujukan adalah membandingkan data dua faktor berdasarkan

tingkat kepentingan atau besarnya peranan dengan memberikan skala penilaian

(petunjuk pada butir 2).

4. Dalam pengisian kuesioner ini, diharapkan responden melakukan dengan sekaligus

(tidak tertunda).

Page 90: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

77

Lanjutan Lampiran 2.

2. SKALA PENILAIAN

Berilah nilai pada kolom yang tersedia pada tebel skala penilaian dengan memilih

nilai yang ditentukan, berdasarkan tingkat kepentingan atau besarnya peranan dari

faktor yang dibandingkan dengan ketentuan di bawah ini :

Misalnya, A dibandingkan dengan B, maka berilah nilai :

A

Mutlak lebih penting

B

9

Sangat jelas lebih penting 7

Jelas lebih penting 5

Sedikit lebih penting 3

Sama penting 1

Sedikit kurang penting 1/3

Jelas kurang penting 1/5

Sangat Jelas kurang penting 1/7

Mutlak kurang penting 1/9

Nilai skala 2, 4, 6, 8 atau 1/2, 1/4, 1/6, 1/8, diberikan apabila terdapat sedikit saja perbedaan dengan

patokan-patokan di atas.

CONTOH

Apabila jenis kebutuhan hidup seperti bernafas, makan, minum, mendengarkan radio,

menonton televisi dibandingkan dengan tingkat kepentingannya dalam memenuhi

kebutuhan manusia, maka jika :

a. Bernafas jelas lebih penting dari mendengarkan radio

b. Minum sedikit lebih penting dari makan

c. Mendengarkan radio sama penting dengan menonton televisi

d. Makan sedikit kurang penting dari bernafas

Dapat diukur dengan memberikan nilai skala banding berikut :

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Bernafas terhadap mendengarkan radio 5

Minum terhadap makan 3

Mendengarkan radio terhadap menonton televisi 1

Makan terhadap Minum 1/3

Mendengarkan radio terhadap bernafas 1/5

Page 91: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

78

Lanjutan Lampiran 2.

B. PERTANYAAN

1. Dalam kaitan dengan fokus hirarki yaitu identifikasi permasalahan penerapan

ISO 9001:2008, faktor/kriteria masalah yang teridentifikasi adalah :

a. Sistem Manajemen Mutu (SMM) : SMM yang ditetapkan oleh Institusi

b. Tanggungjawab Manajemen : Tanggungjawab manajemen terhadap

pelaksanaan ISO 9001:2008

c. Manajemen Sumber Daya : Pengelolaan sumber daya yang dimiliki

institusi

d. Realisasi Produk : Lulusan bermutu

e. Pengukuran, Analisis & Peningkatan : Pengukuran dan upaya peningkatan

mutu manajemen oleh institusi

Untuk itu, bandingkanlah besarnya peranan/pengaruh/tingkat kepentingan masalah

tersebut terhadap :

YANG DIBANDINGKAN SKALA

SMM terhadap Tanggungjawab Manajemen

SMM terhadap Manajemen Sumber Daya

SMM terhadap Realisasi Produk

SMM terhadap Pengukuran, Analisis dan Peningkatan

Tanggungjawab Manajemen terhadap Manajemen Sumber Daya

Tanggungjawab Manajemen terhadap Realisasi Produk

Tanggungjawab Manajemen terhadap Pengukuran, Analisis dan Peningkatan

Manajemen Sumber Daya terhadap Realisasi Produk

Manajemen Sumber Daya terhadap Pengukuran, Analisis dan Peningkatan

Realisasi terhadap Pengukuran, Analisis dan Peningkatan

Page 92: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

79

Lanjutan Lampiran 2. 2. Dalam kaitannya dengan faktor/kriteria masalah, aktor-aktor yang berperan

dalam penerapan ISO 9001:2008 adalah :

a. Top Management : Kepala Sekolah

b. Middle Management : PKS Kesiswaan, PKS Kurikulum, PKS Pendanaan dan

PKS Manajemen

c. Operational Management : Staff Guru

Untuk itu, bandingkanlah besarnya peranan/pengaruh/tingkat kepentingan aktor-aktor

yang berperan/bertanggungjawab tersebut terhadap :

1. Masalah SMM

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Top Management terhadap Middle Management

Top Management terhadap Operational Management

Middle Management terhadap Operational Management

2. Masalah Tanggungjawab Manajemen

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Top Management terhadap Middle Management

Top Management terhadap Operational Management

Middle Management terhadap Operational Management

3. Masalah Manajemen Sumber daya

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Top Management terhadap Middle Management

Top Management terhadap Operational Management

Middle Management terhadap Operational Management

4. Masalah Realisasi Produk

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Top Management terhadap Middle Management

Top Management terhadap Operational Management

Middle Management terhadap Operational Management

Page 93: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

80

Lanjutan Lampiran 2.

5. Masalah Pengukuran, Analisis dan Peningkatan

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Top Management terhadap Middle Management

Top Management terhadap Operational Management

Middle Management terhadap Operational Management

3. Dalam kaitannya dengan aktor-aktor yang berpengaruh dalam penerapan ISO

9001:2008, tujuan yang ingin diraih adalah :

a. Perbaikan dokumentasi dan administrasi

b. Perbaikan Sistem Informasi

c. Peningkatan mutu Karyawan

Untuk itu, bandingkanlah besarnya peranan/pengaruh/tingkat kepentingan

permasalahan yang dihadapi tersebut terhadap :

1. Top Management

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Perbaikan Dokumentasi terhadap Sistem Informasi

Perbaikan Dokumentasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan

Perbaikan Sistem Informasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan

2. Middle Management

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Perbaikan Dokumentasi terhadap Sistem Informasi

Perbaikan Dokumentasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan

Perbaikan Sistem Informasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan

3. Operational Management

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Perbaikan Dokumentasi terhadap Sistem Informasi

Perbaikan Dokumentasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan

Perbaikan Sistem Informasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan

Page 94: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

81

Lanjutan Lampiran 2.

4. Dalam kaitannya dengan tujuan yang ingin diraih dalam penerapan ISO

9001:2008, maka alternatif kegiatan/tindakan yang dapat diambil antara lain

melalui :

a. Teamwork (kerjasama)

b. Penambahan fasilitas pendukung/penunjang

c. Input data yang tepat waktu

d. Entry data secara online

Untuk itu, bandingkanlah besarnya peranan/pengaruh/tingkat kepentingan alternatif

kepentingan alternatif kegiatan/tindakan tersebut terhadap permasalahan berikut :

1. Perbaikan Dokumentasi dan Administrasi

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Teamwork terhadap penambahan fasilitas pendukung/penunjang

Teamwork terhadap input data yang tepat waktu

Teamwork terhadap entry data secara online

Penambahan fasilitas pendukung/penunjang terhadap input data yang tepat

Penambahan fasilitas pendukung/penunjang terhadap entry data secara

online

Input data terhadap entry data secara online

2. Perbaikan Sistem Informasi

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Teamwork terhadap penambahan fasilitas pendukung/penunjang

Teamwork terhadap input data yang tepat waktu

Teamwork terhadap entry data secara online

Penambahan fasilitas pendukung/penunjang terhadap input data yang tepat

Penambahan fasilitas pendukung/penunjang terhadap entry data secara

online

Input data terhadap entry data secara online

Page 95: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

82

Lanjutan Lampiran 2.

3. Peningkatan Mutu Karyawan

YANG DIBANDINGKAN SKALA

Teamwork terhadap penambahan fasilitas pendukung/penunjang

Teamwork terhadap input data yang tepat waktu

Teamwork terhadap entry data secara online

Penambahan fasilitas pendukung/penunjang terhadap input data yang tepat

Penambahan fasilitas pendukung/penunjang terhadap entry data secara

online

Input data terhadap entry data secara online

*** TERIMA KASIH ***

Page 96: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

83

Lampiran 3. Struktur organisasi SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH

WAKIL KEPALA SEKOLAH

KEPALA TATA ADMINSTRASI SEKOLAH

PKS KESISWAAN

PKS KURIKULUM

PKS PENDANAAN

PKS MANAJEMEN

BP/BK LABORAN PUSTAKAWAN

STAFF GURU

SISWA

STAFF TATA ADMINSTRASI SEKOLAH

Page 97: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

84

Lampiran 6. Susunan Hierarki Pengindentifikasian Permasalahan Implementasi ISO

9001:2008 pada SMP Negeri 1 Bogor

ada d lampiran kerangka AHP

Page 98: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

85

Lampiran 5. Hasil Pengolahan Data

1. Pengolahan data Level 2 (Kriteria masalah/faktor)

SMM : Sistem Manajemen Mutu

TJM : Tanggungjawab Manajemen

MSD : Manajemen Sumber Daya

RP : Realisasi Produk

PAP : Pengukuran, Analisis dan Peningkatan

Matriks pendapat untuk kriteria masalah

UG SMM TJM MSD RP PAP VE VP

SMM 1 4,16 1,88 2,22 3,33 1,7853 0,3261

TJM 0,24 1 3,70 3,22 4 1,4164 0,2587

MSD 0.53 0,27 1 2,56 2,85 1,0061 0,1837

RP 0,45 0,31 0,39 1 1,96 0,7263 0,1326

PAP 0,30 0,25 0,35 0,51 1 0,5399 0,0986

TOTAL 5,474 1,0000

2. Pengolahan data level 3 (aktor)

TM : Top Management

MM : Middle Management

OM : Operational Management

a. Matriks pendapat SMM terhadap aktor

SMM TM MM OM VE VP

TM 1 5,26 3,70 1,5281 0,4857

MM 0,19 1 1,28 0,8171 0,2597

OM 0,27 0,78 1 0,8004 0,2544

TOTAL 3,1456 1,0000

b. Matriks pendapat TJM terhadap aktor

TJM TM MM OM VE VP

TM 1 2,94 3,33 1,3852 0,4467

MM 0,34 1 2,5 0,9770 0,3150

OM 0,30 0,40 1 0,7386 0,2381

TOTAL 3,1008 1,0000

Page 99: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

86

Lanjutan Lampiran 5.

c. Matriks pendapat MSD terhadap aktor

MSD TM MM OM VE VP

TM 1 4 3,33 1,4475 0,4632

MM 0,25 1 2,85 0,9527 0,3049

OM 0,30 0,35 1 0,7247 0,2319

TOTAL 3,1249 1,0000

d. Matriks pendapat RP terhadap aktor

RP TM MM OM VE VP

TM 1 2,70 2 1,2724 0,4175

MM 0,37 1 1,66 0,9327 0,3061

OM 0,50 0,60 1 0,8419 0,2763

TOTAL 3,047 1,0000

e. Matriks pendapat PAP terhadap aktor

PAP TM MM OM VE VP

TM 1 3,57 2,63 1,3770 0,4451

MM 0,28 1 2,70 0,9608 0,3106

OM 0,38 0,37 1 0,7555 0,2442

TOTAL 3,0933 1,0000

f. Matriks pembobotan gabungan

BOBOT

TM MM OM TM MM OM

SMM 0,3261 0,4857 0,2597 0,2544 0,158387 0,0847 0,0829

TJM 0,2587 0,4467 0,3150 0,2381 0,115561 0,0814 0,0615

MSD 0,1837 0,4632 0,3049 0,2319 0,085089 0,0560 0,0426

RP 0,1326 0,4175 0,3061 0,2763 0,055360 0,4058 0,0366

PAP 0,0986 0,4451 0,3106 0,2442 0,043886 0,0306 0,0240

TOTAL 0,4583 0,6585 0,2476

Page 100: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

87

Lanjutan Lampiran 5.

3. Pengolahan data level 4 (tujuan)

PDA : Perbaikan Dokumentasi dan Administrasi

PSI : Perbaikan Sistem Informasi

PMK : Peningkatan Mutu Karyawan

a. Matriks pendapat TM terhadap tujuan

TM PDA PSI PMK VE VP

PDA 1 2,94 1,78 1,2667 0,4134

PSI 0,34 1 3,70 1,0333 0,3373

PMK 0,56 0,27 1 0,7634 0,2492

TOTAL 3,0634 1,0000

b. Matriks pendapat MM terhadap tujuan

MM PDA PSI PMK VE VP

PDA 1 4 2,85 1,4157 0,4561

PSI 0,25 1 2,27 0,9222 0,2971

PMK 0,35 0,44 1 0,7654 0,2466

TOTAL 3,1033 1,0000

c. Matriks pendapat OM terhadap tujuan

OM PDA PSI PMK VE VP

PDA 1 3,57 2 1,3242 0,4317

PSI 0,28 1 2,27 0,9373 0,3056

PMK 0,50 0,44 1 0,8054 0,2626

TOTAL 3,0669 1,0000

d. Matriks pembobotan gabungan

BOBOT

PDA PSI PMK PDA PSI PMK

TM 0,4583 0,4134 0,3373 0,2492 0,189461 0,1545 0,1142

MM 0,6585 0,4561 0,2971 0,2466 0,300341 0,1956 0,1623

OM 0,2476 0,4317 0,3056 0,2626 0,106888 0,0756 0,0187

TOTAL 0,59669 0,4257 0,2952

Page 101: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

88

Lanjutan Lampiran 5.

4. Pengolahan data level 5 (alternatif tindakan)

TW : Team Work

PFD : Penambahan Fasilitas Pendukung

ID : Input Data

ED : Entry Data

a. Matriks pendapat PDA terhadap alternatif tindakan

PDA TW PFD ID ED VE VP

TW 1 3,12 2,32 2,94 1,5477 0,3649

PFD 0,32 1 4,16 3,57 1,2494 0,2946

ID 0,43 0,24 1 1,88 0,1940 0,1865

ED 0,34 0,28 0,53 1 0,6526 0,1538

TOTAL 4,2408 1,0000

b. Matriks pendapat PSI terhadap alternatif tindakan

PSI TW PFD ID ED VE VP

TW 1 2,5 1,92 2,08 1,3891 0,3343

PFD 0,40 1 2,63 3,03 1,1801 0,2840

ID 0,52 0,38 1 3,03 0,9293 0,2236

ED 0,48 0,33 0,33 1 0,6559 0,1578

TOTAL 4,1544 1,0000

c. Matriks pendapat PMK terhadap alternatif tindakan

PMK TW PFD ID ED VE VP

TW 1 2,38 2,08 2,94 1,4660 0,3522

PFD 0,42 1 2,43 2,63 1,1514 0,2766

ID 0,48 0,41 1 1,53 0,8424 0,2024

ED 0,34 0,38 0,65 1 0,7019 0,1686

TOTAL 4,1617 1,0000

Page 102: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

89

Lanjutan Lampiran 5.

d. Matriks pembobotan gabungan

BOBOT TW PFD ID ED TW PFD ID ED PDA 0,5966 0,3649 0,2946 0,1865 0,1538 0,2176 0,1757 0,1112 0,0917PSI 0,4257 0,3343 0,2840 0,2236 0,1578 0,1423 0,1208 0,0951 0,0671PMK 0,2952 0,3522 0,2766 0,2024 0,1686 0,1039 0,0816 0,0597 0,0497

TOTAL 0,4801 0,3909 0,2754 0,2163

Keterangan :

VE : Vektor eigen (perkalian baris)

VP : Vektor prioritas

Page 103: Kajian permasalahan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ... · Kota Bogor baru menerapkan ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan memberikan ... institusi untuk merencanakan perubahan dan

90

Lampiran 6. Sertifikat ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor