kajian fiskal regional - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga...

30
1 K A J I A N F I S K A L R E G I O N A L Penyusun: Penanggung Jawab: Kepala Kanwil DJPb Prov. Riau | Ketua Tim: Kepala Bidang PPA II | Editor : Hasan Fauzi | Much. Ilham Dewa S I Anggota: Sugino | Syarifah Fauziah | Syafruddin | Rini Apriani | Triwulan II 2020 KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Upload: others

Post on 16-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

1

KAJIAN FISKAL

REGIONAL

Penyusun Penanggung Jawab Kepala Kanwil DJPb Prov Riau | Ketua Tim Kepala Bidang PPA II | Editor Hasan Fauzi | Much Ilham Dewa S I Anggota Sugino | Syarifah Fauziah | Syafruddin | Rini Apriani |

Triwulan II 2020

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI RIAU

JALAN JENDERAL SUDIRMAN NO 249 PEKANBARU 28116 TELEPON (0761) 22686 FAKSIMILI (0761) 22647 SUREL KANWILDJPBRIAUKEMENKEUGOID SITUS WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILRIAU

NOTA DINASNOMOR ND-510WPB042020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi RiauSifat BiasaLampiran 1 (satu) BerkasHal Penyampaian Laporan Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi Riau Triwulan

II Tahun 2020Tanggal 14 Agustus 2020

Sehubungan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-

61PB2017 tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional

bersama ini disampaikan Laporan Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Riau

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronik Bakhtaruddin

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU I

DAFTAR ISI

I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1

A Produk Domestik Regional Bruto 1

B Inflasi 3

C Indikator Kesejahteraan 4

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN 6

A Pendapatan Negara 7

B Belanja Negara 10

C Prognosis Realisasi APBN 12

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD 13

A Pendapatan Daerah 14

B Belanja Daerah 16

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 17

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) 18

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian 18

B Pendapatan Konsolidasian 18

C Belanja Konsolidasian 20

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB 22

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 23

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi 23

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah 24

Indikator Ekonomi

Pertumbuhan

Target Target (RKP)

Semester I

281

53

-050

Year on year

Tingkat Inasi

Target

Target (RKP)

Month to month

237

31

013

ButuhKerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

Target

Target (RKP)

Februari

602

408

507

Tingkat Kemiskinan

Target

Target (RKP)

Maret 2020

675

85

682

Qtr to qtr-322

-449

Year on year 113

Tahun kalender 116

Perkembangan APBN

Realisasi Pendapatan

Realisasi Penerimaan Perpajakan

RP 779 T

Rp 740 TRealisasi Penerimaan PNBP

Rp 39346 M3903 dari Target 4367 dari Target

Realisasi Belanja dan Transfer

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat

Rp 283 T3897 dari Pagu

Realisasi TKDD

Rp 1221 T5405 dari Pagu

RP 1504 T

Turun 191

Desit

191

390

RP 724 T

Indikator Ekonomi

Pertumbuhan

Target Target (RKP)

Semester I

281

53

-050

Year on year

Tingkat Inasi

Target

Target (RKP)

Month to month

237

31

013

ButuhKerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

Target

Target (RKP)

Februari

602

408

507

Tingkat Kemiskinan

Target

Target (RKP)

Maret 2020

675

85

682

Qtr to qtr-322

-449

Year on year 113

Tahun kalender 116

Perkembangan APBN

Realisasi Pendapatan

Realisasi Penerimaan Perpajakan

RP 779 T

Rp 740 TRealisasi Penerimaan PNBP

Rp 39346 M3903 dari Target 4367 dari Target

Realisasi Belanja dan Transfer

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat

Rp 283 T3897 dari Pagu

Realisasi TKDD

Rp 1221 T5405 dari Pagu

RP 1504 T

Turun 191

Desit

191

390

RP 724 T

Perkembangan APBD

19

81

011

Realisasi Pendapatan TransferRp 1057 T4530 dari Target

Realisasi PADRp 248 T4375 dari Target

Realisasi Pendapatan lain lainRp 1484 M219 dari Target

Realisasi Pendapatan

Realisasi Belanja Pegawai

Rp453 T4132 dari Pagu

Realisasi Belanja Barang

Rp276 T3398 dari Pagu

Realisasi Belanja Modal

Rp47446 M1063 dari Pagu

Realisasi Belanja Subsidi

Rp1354 M954 dari Pagu

Realisasi Belanja Hibah

Rp25818 M1337 dari Pagu

Realisasi Tak terduga

Rp5076 M559 dari Pagu

Realisasi Bantuan Sosial

Rp1311 M349 dari Pagu

RP 1307 T

Realisasi BelanjaRp810 T

Realisasi Belanja Transfer

Rp108 T2666 dari Pagu

Konsolidasian

Realisasi Pendapatan

PNBP Realisasi Penerimaan PNBP

Rp 100 T

Realisasi Penerimaan Perpajakan

Rp 760 T

Realisasi Penerimaan Hibah

Rp 16 M

Realisasi Penerimaan Transfer

Rp 2278 M

Realisasi Belanja dan Transfer

Pajak

Surplus

Rp 388 T

DesitRp 504 T

RP 889 T

Belanja Barang2815

Belanja Modal504

Belanja Subsidi010

Belanja Hibah

Belanja Bansos

Belanja Tak terduga

Transfer

Belanja Pegawai4288

Rp1393 T

184

016

036

2146

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU1

I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Pertumbuhan ekonomi Riau sampai dengan triwulan II 2020 (c to c) mengalami

kontraksi 050 jauh di bawah target Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Provinsi Riau 281 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 53 Inflasi tahun kalender

sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar 116 Sementara itu tingkat pengangguran

terbuka (TPT) pada bulan Februari 2020 turun sebesar 050 poin menjadi sebesar

507 dibanding TPT bulan Februari 2019 sebesar 557 Tingkat kemiskinan pada

Maret 2020 sebesar 682 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 708 berada di bawah target RKP sebesar 85 namun masih

lebih tinggi dari target RKPD sebesar 675 Tabel 11 Indikator Ekonomi Sampai Dengan Triwulan II 2020

Indikator Ekonomi sd TW II RKPD RKP Pertumbuhan Ekonomi -050 281 53 Tingkat Inflasi 116 237 31 Tingkat Pengangguran Terbuka 507 ) 602 48 Tingkat Kemiskinan 682 ) 675 85

Sumber BPS Provinsi Riau Bappenas Bappeda Provinsi Riau

) Februari 2020 ) Maret 2020

A Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Provinsi Riau triwulan II 2020 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai

Rp16810 triliun dengan kumulatif semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Angka ini

merupakan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia dan terbesar ke-2 di luar Pulau Jawa dan

berkontribusi sebesar 445 terhadap perekonomian nasional Struktur perekonomian

Riau dari sisi produksi triwulan II 2020 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu

Industri Pengolahan (2922) Pertanian Kehutanan dan Perikanan (2753) dan

Pertambangan dan Penggalian (1565)

Pertumbuhan ekonomi Riau triwulan

II 2020 mengalami kontraksi sebesar

322 (yoy) Secara semesteran

ekonomi Riau mengalami kontraksi

050

Pada sisi lapangan usaha kontraksi

terjadi pada hampir seluruh lapangan

usaha kecuali lapangan usaha Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang

mengalami pertumbuhan tertinggi

Grafik 11 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Lapangan Usaha di Provinsi Riau

Sumber BPS

-60-50-40-30-20-1001020

0

10

20

30

40

50

Perta

nian

Perta

mba

ngan

Indu

stri

Peng

adaa

nhellipPe

ngad

aan

Airhellip

Kons

truks

iPe

rdag

anga

nTr

ansp

orta

sihellip

Peny

edia

anhellip

Info

rmas

i dan

hellipJa

sahellip

Rea

l Est

atJa

sa P

erus

ahaa

nAd

mhellip

Jasa

Pen

didi

kan

Jasa

hellipJa

sa L

ainn

ya

Triliu

n R

Upi

ah

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 2

sebesar 1507 persen Informasi dan Komunikasi sebesar 1143 dan Pengadaan

Listrik dan Gas sebesar 1131

Kontraksi tersebut di antaranya dipicu oleh kebijakan pemerintah antara lain

pembatasan operasional pesawat terbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

penutupan akses bandara dan pelabuhan laut bagi keberangkatankedatangan

penumpang dari dan ke negara tetangga pembatasan perjalanan dinas dan

rapatpertemuan instansi pemerintah maupun swasta dan penghentian kegiatan

perjalanan haji dan umrah Kebijakan tersebut mengakibatkan pembatalanpenundaan

kegiatan Meeting Incentive Convention dan Exhibition (MICE) banyak ditutupnya

destinasi wisata termasuk pembatalan kegiatan Bakar Tongkangldquo yang menyebabkan

berkurangnya secara drastis kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan

domestik menurunnya tingkat penghunian kamar hotel serta omset usaha restoran

Kebijakan tersebut juga mengakibatkan turunnya kegiatan transportasi maupun jasa

pengiriman barang dan penurunan penjualan mobil dan sepeda motor secara ritel

Sektor migas masih menjadi penyumbang kontraksi pertumbuhan di Provinsi

Riau yang disebabkan penurunan produksi minyak mentah karena penurunan alami

(natural declining) dari sumur-sumur tua dan minimnya investasi pengeboran

Penurunan juga terjadi pada penyerapan gas bumi akibat pengurangan kegiatan

kegiatan operasional di kawasan industri selama masa pandemi Covid-19

Struktur ekonomi Provinsi Riau

triwulan II 2020 menurut pengeluaran

didominasi oleh Komponen

Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga (PK-RT) 4179 diikuti

Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) 3778 dan Ekspor Barang

dan Jasa 2499 Dari sisi

pengeluaran terkontraksi pada

seluruh komponen kecuali

Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 557 Hal ini karena

meningkatnya permintaan luar negeri terhadap beberapa komoditas utama Riau seperti

CPO

Komponen PK-RT terkontraksi sebesar 580 dipicu pelemahan daya beli

masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan

bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From Home (WFH) dan School

Grafik 12 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Pengeluaran di Provinsi Riau

Sumber BPS

-1000100200300400500600

01020304050607080

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU3

From Home (SFH) sehingga pengeluaran pada komponen yang lain menjadi berkurang

PMTB terkontraksi sebesar 383 di antaranya karena adanya kebijakan penggeseran

anggaran belanja modal untuk penanganan dampak Covid-19 penurunan pembelian

kendaraan untuk usahakantor serta penundaan kegiatan pembangunanperbaikan

besar bangunan tempat tinggal untuk rumah tangga akibat pelemahan ekonomi

Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

(PK-LNPRT) kontraksi dipicu diantaranya oleh adanya kebijakan

pembatasanpenghentian kegiatan ibadah berjamaah (shalat Jumat) di masjid serta

kebaktian di gereja berdasarkan surat edaran Gubernur Riau

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II 2020 terhadap triwulan I 2020

(qtq) mengalami kontraksi sebesar 449 Dari sisi lapangan usaha kontraksi terjadi

pada hampir seluruh lapangan usaha Pertumbuhan positif terjadi pada Lapangan

Usaha Jasa Pendidikan sebesar 1708 persen Real Estate sebesar 967 Informasi

dan Komunikasi sebesar 458 Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib sebesar 339 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 319 dan

Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 126 Grafik 13 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (q-to-q) Grafik 14 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (y-on-y)

Sumber BPS Sumber BPS

Dari sisi pengeluaran kontraksi terjadi pada hampir seluruh komponen kecuali

komponen PK-LNPRT yang tumbuh positif sebesar 788 Sementara itu komponen

PDRB yang mengalami kontraksi adalah komponen PK-RT sebesar 396 PK-P

sebesar 017 PMTB sebesar 562 dan komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar

811

B Inflasi

Pada bulan Juni 2020 Provinsi Riau mengalami inflasi bulanan (mtm) 013

inflasi tahunan (y-on-y) 113 dan inflasi tahun kalender 116 Inflasi tahun kalender

tersebut masih berada di bawah target RKPD sebesar 237 dan RKP sebesar 31

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 4

Inflasi di Provinsi Riau tersebut tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan inflasi

nasional yang secara bulanan mencapai 018 tahun kalender 109 dan tahunan

196 Grafik 15 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (mtm) Grafik 16 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (yoy)

Sumber BPS Sumber BPS

Inflasi pada bulan Juni terjadi karena adanya peningkatan harga pada enam

kelompok pengeluaran yaitu kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran

sebesar 126 diikuti kelompok transportasi sebesar 033 kelompok kesehatan

sebesar 008 kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah

tangga sebesar 006 kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 005 dan

kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 003 Di sisi lain tiga kelompok mengalami

deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -030 kelompok

makanan minuman dan tembakau sebesar -005 dan kelompok informasi

komunikasi dan jasa keuangan sebesar -001 Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu

kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok

pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya

C Indikator Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tingkat

kemiskinan gini ratio dan kondisi ketenagakerjaan

Berdasarkan data BPS jumlah

penduduk miskin di Provinsi Riau

bulan Maret 2020 sebanyak 48338

ribu ribu jiwa atau sebesar 682

dari total penduduk Provinsi Riau

Penduduk miskin di Perkotaan

sebesar 729 dan Pedesaan

sebesar 612 Jika dibandingkan

-100

-050

000

050

100

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

000

100

200

300

400

500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

Grafik 17 Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Riau

Sumber BPS

0

5

10

15

0

200

400

600

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Riau Indonesia

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU5

periode Maret 2019 yang berjumlah 49072 ribu jiwa atau 708 terjadi penurunan

sebanyak 026 Hal sebaliknya terjadi pada tingkat nasional yang mengalami kenaikan

sebesar 941 pada Maret 2019 menjadi 978 pada Maret 2020 Namun demikian

tingkat kemiskinan di Provinsi Riau tersebut masih berada di atas target RKPD Riau

tahun 2020 sebesar 675 dan di bawah RKP sebesar 85

Indikator lain untuk menilai kesejahteraan daerah adalah jumlah angkatan kerja

dan tingkat pengangguran Angkatan kerja di Riau bulan Februari 2020 sebanyak 333

juta orang bertambah 3124 ribu orang dibanding Februari 2019 Penduduk yang

bekerja sebanyak 316 juta orang bertambah 4625 ribu orang dibanding keadaan

setahun yang lalu Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari

2020 sebanyak 507 turun sebesar 050 poin dari periode yang sama tahun lalu

sebesar 557 dan berada di bawah target RKPD sebesar 602 Adapun TPT di

perkotaan sebesar 654 turun sebesar 080 poin dari tahun sebelumnya dan

cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan yang hanya 407 yang turun

sebesar 034 poin dari tahun sebelumnya Grafik 19 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Provinsi Riau 2017-2020 Grafik 110 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Wilayah Sumatera Tahun 2020

Sumber BPS Sumber BPS

0

2

4

6

8

10

Feb2017

Agu2017

Feb2018

Agu2018

Feb2019

Agu2019

Feb2020

Perkotaan Perdesaan 557 542 507 473522

386441 428

341 322

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 6

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada tahun 2020 APBN di Provinsi Riau mempunyai target pendapatan sebesar

Rp1997 triliun dan pagu belanja sebesar Rp2986 triliun Target pendapatan tahun ini

lebih tinggi 658 sedangkan pagu belanja turun 1539 dibanding tahun sebelumnya

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN 18641 7948 4264 19867 7796 3924

I PENERIMAAN DALAM NEGERI 18641 7948 4264 19867 7796 3924

1 Penerimaan Perpajakan 18024 7527 4176 18967 7403 3903

2 PNBP 617 421 6823 900 393 4367

II HIBAH - - - - - -

B BELANJA DAN TRANSFER 35294 15655 4436 29861 15044 5038

I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8325 3388 4069 7264 2831 3897

1 Belanja Pegawai 2761 1425 5161 3123 1439 4608

2 Belanja Barang 3784 1475 3898 3098 1156 3731

3 Belanja Modal 1759 487 2766 1021 227 2223

4 Belanja Bantuan Sosial 21 1 584 22 9 4091

II TKDD 26969 12267 4549 22597 12213 5405

1 Transfer ke Daerah 25532 11407 4468 21144 11500 5439

a Dana Perimbangan 25287 11285 4463 20760 11259 5423

1) Dana Bagi Hasil 10982 4239 3860 6074 4076 6711

2) Dana Alokasi Umum 8991 5236 5824 8486 5052 5953

3) Dana Alokasi Khusus 5314 1810 3406 6200 2131 3437

b Dana Transfer Lainnya 245 122 4980 384 241 6276

2 Dana Desa 1437 860 5985 1453 713 4907

C SURPLUS (DEFISIT) (16653) (7708) 4629 (9994) (7248) 7252

Sumber OMSPAN Kanwil DJP Riau (pendapatan pajak) Kanwil DJBC Riau (pendapatan Bea dan Cukai)

Realisasi pendapatan di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp780 Triliun turun 191 bandingkan tahun sebelumnya Begitu pula dengan realisasi

belanja negara mengalami penurunan 390 menjadi Rp1504 triliun Penurunan

pendapatan negara hingga akhir triwulan II ini menurun akibat terdampaknya keuangan

negara terhadap situasi pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh mewabahnya

pandemi Covid-19 Hampir seluruh jenis pajak mengalami kontraksi akibat perlambatan

kegiatan ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam

rangka pemulihan ekonomi nasional Begitu juga dengan realisasi belanja yang menurun

akibat adanya perubahan pola belanja negara yang dilakukan dalam rangka

penanganan mewabahnya Covid-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 2: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI RIAU

JALAN JENDERAL SUDIRMAN NO 249 PEKANBARU 28116 TELEPON (0761) 22686 FAKSIMILI (0761) 22647 SUREL KANWILDJPBRIAUKEMENKEUGOID SITUS WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILRIAU

NOTA DINASNOMOR ND-510WPB042020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi RiauSifat BiasaLampiran 1 (satu) BerkasHal Penyampaian Laporan Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi Riau Triwulan

II Tahun 2020Tanggal 14 Agustus 2020

Sehubungan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-

61PB2017 tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional

bersama ini disampaikan Laporan Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Riau

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronik Bakhtaruddin

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU I

DAFTAR ISI

I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1

A Produk Domestik Regional Bruto 1

B Inflasi 3

C Indikator Kesejahteraan 4

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN 6

A Pendapatan Negara 7

B Belanja Negara 10

C Prognosis Realisasi APBN 12

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD 13

A Pendapatan Daerah 14

B Belanja Daerah 16

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 17

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) 18

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian 18

B Pendapatan Konsolidasian 18

C Belanja Konsolidasian 20

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB 22

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 23

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi 23

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah 24

Indikator Ekonomi

Pertumbuhan

Target Target (RKP)

Semester I

281

53

-050

Year on year

Tingkat Inasi

Target

Target (RKP)

Month to month

237

31

013

ButuhKerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

Target

Target (RKP)

Februari

602

408

507

Tingkat Kemiskinan

Target

Target (RKP)

Maret 2020

675

85

682

Qtr to qtr-322

-449

Year on year 113

Tahun kalender 116

Perkembangan APBN

Realisasi Pendapatan

Realisasi Penerimaan Perpajakan

RP 779 T

Rp 740 TRealisasi Penerimaan PNBP

Rp 39346 M3903 dari Target 4367 dari Target

Realisasi Belanja dan Transfer

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat

Rp 283 T3897 dari Pagu

Realisasi TKDD

Rp 1221 T5405 dari Pagu

RP 1504 T

Turun 191

Desit

191

390

RP 724 T

Indikator Ekonomi

Pertumbuhan

Target Target (RKP)

Semester I

281

53

-050

Year on year

Tingkat Inasi

Target

Target (RKP)

Month to month

237

31

013

ButuhKerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

Target

Target (RKP)

Februari

602

408

507

Tingkat Kemiskinan

Target

Target (RKP)

Maret 2020

675

85

682

Qtr to qtr-322

-449

Year on year 113

Tahun kalender 116

Perkembangan APBN

Realisasi Pendapatan

Realisasi Penerimaan Perpajakan

RP 779 T

Rp 740 TRealisasi Penerimaan PNBP

Rp 39346 M3903 dari Target 4367 dari Target

Realisasi Belanja dan Transfer

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat

Rp 283 T3897 dari Pagu

Realisasi TKDD

Rp 1221 T5405 dari Pagu

RP 1504 T

Turun 191

Desit

191

390

RP 724 T

Perkembangan APBD

19

81

011

Realisasi Pendapatan TransferRp 1057 T4530 dari Target

Realisasi PADRp 248 T4375 dari Target

Realisasi Pendapatan lain lainRp 1484 M219 dari Target

Realisasi Pendapatan

Realisasi Belanja Pegawai

Rp453 T4132 dari Pagu

Realisasi Belanja Barang

Rp276 T3398 dari Pagu

Realisasi Belanja Modal

Rp47446 M1063 dari Pagu

Realisasi Belanja Subsidi

Rp1354 M954 dari Pagu

Realisasi Belanja Hibah

Rp25818 M1337 dari Pagu

Realisasi Tak terduga

Rp5076 M559 dari Pagu

Realisasi Bantuan Sosial

Rp1311 M349 dari Pagu

RP 1307 T

Realisasi BelanjaRp810 T

Realisasi Belanja Transfer

Rp108 T2666 dari Pagu

Konsolidasian

Realisasi Pendapatan

PNBP Realisasi Penerimaan PNBP

Rp 100 T

Realisasi Penerimaan Perpajakan

Rp 760 T

Realisasi Penerimaan Hibah

Rp 16 M

Realisasi Penerimaan Transfer

Rp 2278 M

Realisasi Belanja dan Transfer

Pajak

Surplus

Rp 388 T

DesitRp 504 T

RP 889 T

Belanja Barang2815

Belanja Modal504

Belanja Subsidi010

Belanja Hibah

Belanja Bansos

Belanja Tak terduga

Transfer

Belanja Pegawai4288

Rp1393 T

184

016

036

2146

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU1

I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Pertumbuhan ekonomi Riau sampai dengan triwulan II 2020 (c to c) mengalami

kontraksi 050 jauh di bawah target Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Provinsi Riau 281 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 53 Inflasi tahun kalender

sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar 116 Sementara itu tingkat pengangguran

terbuka (TPT) pada bulan Februari 2020 turun sebesar 050 poin menjadi sebesar

507 dibanding TPT bulan Februari 2019 sebesar 557 Tingkat kemiskinan pada

Maret 2020 sebesar 682 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 708 berada di bawah target RKP sebesar 85 namun masih

lebih tinggi dari target RKPD sebesar 675 Tabel 11 Indikator Ekonomi Sampai Dengan Triwulan II 2020

Indikator Ekonomi sd TW II RKPD RKP Pertumbuhan Ekonomi -050 281 53 Tingkat Inflasi 116 237 31 Tingkat Pengangguran Terbuka 507 ) 602 48 Tingkat Kemiskinan 682 ) 675 85

Sumber BPS Provinsi Riau Bappenas Bappeda Provinsi Riau

) Februari 2020 ) Maret 2020

A Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Provinsi Riau triwulan II 2020 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai

Rp16810 triliun dengan kumulatif semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Angka ini

merupakan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia dan terbesar ke-2 di luar Pulau Jawa dan

berkontribusi sebesar 445 terhadap perekonomian nasional Struktur perekonomian

Riau dari sisi produksi triwulan II 2020 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu

Industri Pengolahan (2922) Pertanian Kehutanan dan Perikanan (2753) dan

Pertambangan dan Penggalian (1565)

Pertumbuhan ekonomi Riau triwulan

II 2020 mengalami kontraksi sebesar

322 (yoy) Secara semesteran

ekonomi Riau mengalami kontraksi

050

Pada sisi lapangan usaha kontraksi

terjadi pada hampir seluruh lapangan

usaha kecuali lapangan usaha Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang

mengalami pertumbuhan tertinggi

Grafik 11 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Lapangan Usaha di Provinsi Riau

Sumber BPS

-60-50-40-30-20-1001020

0

10

20

30

40

50

Perta

nian

Perta

mba

ngan

Indu

stri

Peng

adaa

nhellipPe

ngad

aan

Airhellip

Kons

truks

iPe

rdag

anga

nTr

ansp

orta

sihellip

Peny

edia

anhellip

Info

rmas

i dan

hellipJa

sahellip

Rea

l Est

atJa

sa P

erus

ahaa

nAd

mhellip

Jasa

Pen

didi

kan

Jasa

hellipJa

sa L

ainn

ya

Triliu

n R

Upi

ah

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 2

sebesar 1507 persen Informasi dan Komunikasi sebesar 1143 dan Pengadaan

Listrik dan Gas sebesar 1131

Kontraksi tersebut di antaranya dipicu oleh kebijakan pemerintah antara lain

pembatasan operasional pesawat terbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

penutupan akses bandara dan pelabuhan laut bagi keberangkatankedatangan

penumpang dari dan ke negara tetangga pembatasan perjalanan dinas dan

rapatpertemuan instansi pemerintah maupun swasta dan penghentian kegiatan

perjalanan haji dan umrah Kebijakan tersebut mengakibatkan pembatalanpenundaan

kegiatan Meeting Incentive Convention dan Exhibition (MICE) banyak ditutupnya

destinasi wisata termasuk pembatalan kegiatan Bakar Tongkangldquo yang menyebabkan

berkurangnya secara drastis kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan

domestik menurunnya tingkat penghunian kamar hotel serta omset usaha restoran

Kebijakan tersebut juga mengakibatkan turunnya kegiatan transportasi maupun jasa

pengiriman barang dan penurunan penjualan mobil dan sepeda motor secara ritel

Sektor migas masih menjadi penyumbang kontraksi pertumbuhan di Provinsi

Riau yang disebabkan penurunan produksi minyak mentah karena penurunan alami

(natural declining) dari sumur-sumur tua dan minimnya investasi pengeboran

Penurunan juga terjadi pada penyerapan gas bumi akibat pengurangan kegiatan

kegiatan operasional di kawasan industri selama masa pandemi Covid-19

Struktur ekonomi Provinsi Riau

triwulan II 2020 menurut pengeluaran

didominasi oleh Komponen

Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga (PK-RT) 4179 diikuti

Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) 3778 dan Ekspor Barang

dan Jasa 2499 Dari sisi

pengeluaran terkontraksi pada

seluruh komponen kecuali

Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 557 Hal ini karena

meningkatnya permintaan luar negeri terhadap beberapa komoditas utama Riau seperti

CPO

Komponen PK-RT terkontraksi sebesar 580 dipicu pelemahan daya beli

masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan

bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From Home (WFH) dan School

Grafik 12 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Pengeluaran di Provinsi Riau

Sumber BPS

-1000100200300400500600

01020304050607080

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU3

From Home (SFH) sehingga pengeluaran pada komponen yang lain menjadi berkurang

PMTB terkontraksi sebesar 383 di antaranya karena adanya kebijakan penggeseran

anggaran belanja modal untuk penanganan dampak Covid-19 penurunan pembelian

kendaraan untuk usahakantor serta penundaan kegiatan pembangunanperbaikan

besar bangunan tempat tinggal untuk rumah tangga akibat pelemahan ekonomi

Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

(PK-LNPRT) kontraksi dipicu diantaranya oleh adanya kebijakan

pembatasanpenghentian kegiatan ibadah berjamaah (shalat Jumat) di masjid serta

kebaktian di gereja berdasarkan surat edaran Gubernur Riau

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II 2020 terhadap triwulan I 2020

(qtq) mengalami kontraksi sebesar 449 Dari sisi lapangan usaha kontraksi terjadi

pada hampir seluruh lapangan usaha Pertumbuhan positif terjadi pada Lapangan

Usaha Jasa Pendidikan sebesar 1708 persen Real Estate sebesar 967 Informasi

dan Komunikasi sebesar 458 Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib sebesar 339 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 319 dan

Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 126 Grafik 13 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (q-to-q) Grafik 14 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (y-on-y)

Sumber BPS Sumber BPS

Dari sisi pengeluaran kontraksi terjadi pada hampir seluruh komponen kecuali

komponen PK-LNPRT yang tumbuh positif sebesar 788 Sementara itu komponen

PDRB yang mengalami kontraksi adalah komponen PK-RT sebesar 396 PK-P

sebesar 017 PMTB sebesar 562 dan komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar

811

B Inflasi

Pada bulan Juni 2020 Provinsi Riau mengalami inflasi bulanan (mtm) 013

inflasi tahunan (y-on-y) 113 dan inflasi tahun kalender 116 Inflasi tahun kalender

tersebut masih berada di bawah target RKPD sebesar 237 dan RKP sebesar 31

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 4

Inflasi di Provinsi Riau tersebut tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan inflasi

nasional yang secara bulanan mencapai 018 tahun kalender 109 dan tahunan

196 Grafik 15 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (mtm) Grafik 16 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (yoy)

Sumber BPS Sumber BPS

Inflasi pada bulan Juni terjadi karena adanya peningkatan harga pada enam

kelompok pengeluaran yaitu kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran

sebesar 126 diikuti kelompok transportasi sebesar 033 kelompok kesehatan

sebesar 008 kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah

tangga sebesar 006 kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 005 dan

kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 003 Di sisi lain tiga kelompok mengalami

deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -030 kelompok

makanan minuman dan tembakau sebesar -005 dan kelompok informasi

komunikasi dan jasa keuangan sebesar -001 Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu

kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok

pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya

C Indikator Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tingkat

kemiskinan gini ratio dan kondisi ketenagakerjaan

Berdasarkan data BPS jumlah

penduduk miskin di Provinsi Riau

bulan Maret 2020 sebanyak 48338

ribu ribu jiwa atau sebesar 682

dari total penduduk Provinsi Riau

Penduduk miskin di Perkotaan

sebesar 729 dan Pedesaan

sebesar 612 Jika dibandingkan

-100

-050

000

050

100

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

000

100

200

300

400

500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

Grafik 17 Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Riau

Sumber BPS

0

5

10

15

0

200

400

600

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Riau Indonesia

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU5

periode Maret 2019 yang berjumlah 49072 ribu jiwa atau 708 terjadi penurunan

sebanyak 026 Hal sebaliknya terjadi pada tingkat nasional yang mengalami kenaikan

sebesar 941 pada Maret 2019 menjadi 978 pada Maret 2020 Namun demikian

tingkat kemiskinan di Provinsi Riau tersebut masih berada di atas target RKPD Riau

tahun 2020 sebesar 675 dan di bawah RKP sebesar 85

Indikator lain untuk menilai kesejahteraan daerah adalah jumlah angkatan kerja

dan tingkat pengangguran Angkatan kerja di Riau bulan Februari 2020 sebanyak 333

juta orang bertambah 3124 ribu orang dibanding Februari 2019 Penduduk yang

bekerja sebanyak 316 juta orang bertambah 4625 ribu orang dibanding keadaan

setahun yang lalu Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari

2020 sebanyak 507 turun sebesar 050 poin dari periode yang sama tahun lalu

sebesar 557 dan berada di bawah target RKPD sebesar 602 Adapun TPT di

perkotaan sebesar 654 turun sebesar 080 poin dari tahun sebelumnya dan

cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan yang hanya 407 yang turun

sebesar 034 poin dari tahun sebelumnya Grafik 19 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Provinsi Riau 2017-2020 Grafik 110 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Wilayah Sumatera Tahun 2020

Sumber BPS Sumber BPS

0

2

4

6

8

10

Feb2017

Agu2017

Feb2018

Agu2018

Feb2019

Agu2019

Feb2020

Perkotaan Perdesaan 557 542 507 473522

386441 428

341 322

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 6

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada tahun 2020 APBN di Provinsi Riau mempunyai target pendapatan sebesar

Rp1997 triliun dan pagu belanja sebesar Rp2986 triliun Target pendapatan tahun ini

lebih tinggi 658 sedangkan pagu belanja turun 1539 dibanding tahun sebelumnya

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN 18641 7948 4264 19867 7796 3924

I PENERIMAAN DALAM NEGERI 18641 7948 4264 19867 7796 3924

1 Penerimaan Perpajakan 18024 7527 4176 18967 7403 3903

2 PNBP 617 421 6823 900 393 4367

II HIBAH - - - - - -

B BELANJA DAN TRANSFER 35294 15655 4436 29861 15044 5038

I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8325 3388 4069 7264 2831 3897

1 Belanja Pegawai 2761 1425 5161 3123 1439 4608

2 Belanja Barang 3784 1475 3898 3098 1156 3731

3 Belanja Modal 1759 487 2766 1021 227 2223

4 Belanja Bantuan Sosial 21 1 584 22 9 4091

II TKDD 26969 12267 4549 22597 12213 5405

1 Transfer ke Daerah 25532 11407 4468 21144 11500 5439

a Dana Perimbangan 25287 11285 4463 20760 11259 5423

1) Dana Bagi Hasil 10982 4239 3860 6074 4076 6711

2) Dana Alokasi Umum 8991 5236 5824 8486 5052 5953

3) Dana Alokasi Khusus 5314 1810 3406 6200 2131 3437

b Dana Transfer Lainnya 245 122 4980 384 241 6276

2 Dana Desa 1437 860 5985 1453 713 4907

C SURPLUS (DEFISIT) (16653) (7708) 4629 (9994) (7248) 7252

Sumber OMSPAN Kanwil DJP Riau (pendapatan pajak) Kanwil DJBC Riau (pendapatan Bea dan Cukai)

Realisasi pendapatan di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp780 Triliun turun 191 bandingkan tahun sebelumnya Begitu pula dengan realisasi

belanja negara mengalami penurunan 390 menjadi Rp1504 triliun Penurunan

pendapatan negara hingga akhir triwulan II ini menurun akibat terdampaknya keuangan

negara terhadap situasi pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh mewabahnya

pandemi Covid-19 Hampir seluruh jenis pajak mengalami kontraksi akibat perlambatan

kegiatan ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam

rangka pemulihan ekonomi nasional Begitu juga dengan realisasi belanja yang menurun

akibat adanya perubahan pola belanja negara yang dilakukan dalam rangka

penanganan mewabahnya Covid-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 3: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU I

DAFTAR ISI

I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1

A Produk Domestik Regional Bruto 1

B Inflasi 3

C Indikator Kesejahteraan 4

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN 6

A Pendapatan Negara 7

B Belanja Negara 10

C Prognosis Realisasi APBN 12

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD 13

A Pendapatan Daerah 14

B Belanja Daerah 16

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 17

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) 18

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian 18

B Pendapatan Konsolidasian 18

C Belanja Konsolidasian 20

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB 22

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 23

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi 23

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah 24

Indikator Ekonomi

Pertumbuhan

Target Target (RKP)

Semester I

281

53

-050

Year on year

Tingkat Inasi

Target

Target (RKP)

Month to month

237

31

013

ButuhKerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

Target

Target (RKP)

Februari

602

408

507

Tingkat Kemiskinan

Target

Target (RKP)

Maret 2020

675

85

682

Qtr to qtr-322

-449

Year on year 113

Tahun kalender 116

Perkembangan APBN

Realisasi Pendapatan

Realisasi Penerimaan Perpajakan

RP 779 T

Rp 740 TRealisasi Penerimaan PNBP

Rp 39346 M3903 dari Target 4367 dari Target

Realisasi Belanja dan Transfer

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat

Rp 283 T3897 dari Pagu

Realisasi TKDD

Rp 1221 T5405 dari Pagu

RP 1504 T

Turun 191

Desit

191

390

RP 724 T

Indikator Ekonomi

Pertumbuhan

Target Target (RKP)

Semester I

281

53

-050

Year on year

Tingkat Inasi

Target

Target (RKP)

Month to month

237

31

013

ButuhKerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

Target

Target (RKP)

Februari

602

408

507

Tingkat Kemiskinan

Target

Target (RKP)

Maret 2020

675

85

682

Qtr to qtr-322

-449

Year on year 113

Tahun kalender 116

Perkembangan APBN

Realisasi Pendapatan

Realisasi Penerimaan Perpajakan

RP 779 T

Rp 740 TRealisasi Penerimaan PNBP

Rp 39346 M3903 dari Target 4367 dari Target

Realisasi Belanja dan Transfer

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat

Rp 283 T3897 dari Pagu

Realisasi TKDD

Rp 1221 T5405 dari Pagu

RP 1504 T

Turun 191

Desit

191

390

RP 724 T

Perkembangan APBD

19

81

011

Realisasi Pendapatan TransferRp 1057 T4530 dari Target

Realisasi PADRp 248 T4375 dari Target

Realisasi Pendapatan lain lainRp 1484 M219 dari Target

Realisasi Pendapatan

Realisasi Belanja Pegawai

Rp453 T4132 dari Pagu

Realisasi Belanja Barang

Rp276 T3398 dari Pagu

Realisasi Belanja Modal

Rp47446 M1063 dari Pagu

Realisasi Belanja Subsidi

Rp1354 M954 dari Pagu

Realisasi Belanja Hibah

Rp25818 M1337 dari Pagu

Realisasi Tak terduga

Rp5076 M559 dari Pagu

Realisasi Bantuan Sosial

Rp1311 M349 dari Pagu

RP 1307 T

Realisasi BelanjaRp810 T

Realisasi Belanja Transfer

Rp108 T2666 dari Pagu

Konsolidasian

Realisasi Pendapatan

PNBP Realisasi Penerimaan PNBP

Rp 100 T

Realisasi Penerimaan Perpajakan

Rp 760 T

Realisasi Penerimaan Hibah

Rp 16 M

Realisasi Penerimaan Transfer

Rp 2278 M

Realisasi Belanja dan Transfer

Pajak

Surplus

Rp 388 T

DesitRp 504 T

RP 889 T

Belanja Barang2815

Belanja Modal504

Belanja Subsidi010

Belanja Hibah

Belanja Bansos

Belanja Tak terduga

Transfer

Belanja Pegawai4288

Rp1393 T

184

016

036

2146

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU1

I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Pertumbuhan ekonomi Riau sampai dengan triwulan II 2020 (c to c) mengalami

kontraksi 050 jauh di bawah target Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Provinsi Riau 281 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 53 Inflasi tahun kalender

sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar 116 Sementara itu tingkat pengangguran

terbuka (TPT) pada bulan Februari 2020 turun sebesar 050 poin menjadi sebesar

507 dibanding TPT bulan Februari 2019 sebesar 557 Tingkat kemiskinan pada

Maret 2020 sebesar 682 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 708 berada di bawah target RKP sebesar 85 namun masih

lebih tinggi dari target RKPD sebesar 675 Tabel 11 Indikator Ekonomi Sampai Dengan Triwulan II 2020

Indikator Ekonomi sd TW II RKPD RKP Pertumbuhan Ekonomi -050 281 53 Tingkat Inflasi 116 237 31 Tingkat Pengangguran Terbuka 507 ) 602 48 Tingkat Kemiskinan 682 ) 675 85

Sumber BPS Provinsi Riau Bappenas Bappeda Provinsi Riau

) Februari 2020 ) Maret 2020

A Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Provinsi Riau triwulan II 2020 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai

Rp16810 triliun dengan kumulatif semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Angka ini

merupakan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia dan terbesar ke-2 di luar Pulau Jawa dan

berkontribusi sebesar 445 terhadap perekonomian nasional Struktur perekonomian

Riau dari sisi produksi triwulan II 2020 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu

Industri Pengolahan (2922) Pertanian Kehutanan dan Perikanan (2753) dan

Pertambangan dan Penggalian (1565)

Pertumbuhan ekonomi Riau triwulan

II 2020 mengalami kontraksi sebesar

322 (yoy) Secara semesteran

ekonomi Riau mengalami kontraksi

050

Pada sisi lapangan usaha kontraksi

terjadi pada hampir seluruh lapangan

usaha kecuali lapangan usaha Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang

mengalami pertumbuhan tertinggi

Grafik 11 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Lapangan Usaha di Provinsi Riau

Sumber BPS

-60-50-40-30-20-1001020

0

10

20

30

40

50

Perta

nian

Perta

mba

ngan

Indu

stri

Peng

adaa

nhellipPe

ngad

aan

Airhellip

Kons

truks

iPe

rdag

anga

nTr

ansp

orta

sihellip

Peny

edia

anhellip

Info

rmas

i dan

hellipJa

sahellip

Rea

l Est

atJa

sa P

erus

ahaa

nAd

mhellip

Jasa

Pen

didi

kan

Jasa

hellipJa

sa L

ainn

ya

Triliu

n R

Upi

ah

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 2

sebesar 1507 persen Informasi dan Komunikasi sebesar 1143 dan Pengadaan

Listrik dan Gas sebesar 1131

Kontraksi tersebut di antaranya dipicu oleh kebijakan pemerintah antara lain

pembatasan operasional pesawat terbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

penutupan akses bandara dan pelabuhan laut bagi keberangkatankedatangan

penumpang dari dan ke negara tetangga pembatasan perjalanan dinas dan

rapatpertemuan instansi pemerintah maupun swasta dan penghentian kegiatan

perjalanan haji dan umrah Kebijakan tersebut mengakibatkan pembatalanpenundaan

kegiatan Meeting Incentive Convention dan Exhibition (MICE) banyak ditutupnya

destinasi wisata termasuk pembatalan kegiatan Bakar Tongkangldquo yang menyebabkan

berkurangnya secara drastis kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan

domestik menurunnya tingkat penghunian kamar hotel serta omset usaha restoran

Kebijakan tersebut juga mengakibatkan turunnya kegiatan transportasi maupun jasa

pengiriman barang dan penurunan penjualan mobil dan sepeda motor secara ritel

Sektor migas masih menjadi penyumbang kontraksi pertumbuhan di Provinsi

Riau yang disebabkan penurunan produksi minyak mentah karena penurunan alami

(natural declining) dari sumur-sumur tua dan minimnya investasi pengeboran

Penurunan juga terjadi pada penyerapan gas bumi akibat pengurangan kegiatan

kegiatan operasional di kawasan industri selama masa pandemi Covid-19

Struktur ekonomi Provinsi Riau

triwulan II 2020 menurut pengeluaran

didominasi oleh Komponen

Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga (PK-RT) 4179 diikuti

Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) 3778 dan Ekspor Barang

dan Jasa 2499 Dari sisi

pengeluaran terkontraksi pada

seluruh komponen kecuali

Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 557 Hal ini karena

meningkatnya permintaan luar negeri terhadap beberapa komoditas utama Riau seperti

CPO

Komponen PK-RT terkontraksi sebesar 580 dipicu pelemahan daya beli

masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan

bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From Home (WFH) dan School

Grafik 12 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Pengeluaran di Provinsi Riau

Sumber BPS

-1000100200300400500600

01020304050607080

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU3

From Home (SFH) sehingga pengeluaran pada komponen yang lain menjadi berkurang

PMTB terkontraksi sebesar 383 di antaranya karena adanya kebijakan penggeseran

anggaran belanja modal untuk penanganan dampak Covid-19 penurunan pembelian

kendaraan untuk usahakantor serta penundaan kegiatan pembangunanperbaikan

besar bangunan tempat tinggal untuk rumah tangga akibat pelemahan ekonomi

Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

(PK-LNPRT) kontraksi dipicu diantaranya oleh adanya kebijakan

pembatasanpenghentian kegiatan ibadah berjamaah (shalat Jumat) di masjid serta

kebaktian di gereja berdasarkan surat edaran Gubernur Riau

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II 2020 terhadap triwulan I 2020

(qtq) mengalami kontraksi sebesar 449 Dari sisi lapangan usaha kontraksi terjadi

pada hampir seluruh lapangan usaha Pertumbuhan positif terjadi pada Lapangan

Usaha Jasa Pendidikan sebesar 1708 persen Real Estate sebesar 967 Informasi

dan Komunikasi sebesar 458 Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib sebesar 339 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 319 dan

Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 126 Grafik 13 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (q-to-q) Grafik 14 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (y-on-y)

Sumber BPS Sumber BPS

Dari sisi pengeluaran kontraksi terjadi pada hampir seluruh komponen kecuali

komponen PK-LNPRT yang tumbuh positif sebesar 788 Sementara itu komponen

PDRB yang mengalami kontraksi adalah komponen PK-RT sebesar 396 PK-P

sebesar 017 PMTB sebesar 562 dan komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar

811

B Inflasi

Pada bulan Juni 2020 Provinsi Riau mengalami inflasi bulanan (mtm) 013

inflasi tahunan (y-on-y) 113 dan inflasi tahun kalender 116 Inflasi tahun kalender

tersebut masih berada di bawah target RKPD sebesar 237 dan RKP sebesar 31

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 4

Inflasi di Provinsi Riau tersebut tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan inflasi

nasional yang secara bulanan mencapai 018 tahun kalender 109 dan tahunan

196 Grafik 15 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (mtm) Grafik 16 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (yoy)

Sumber BPS Sumber BPS

Inflasi pada bulan Juni terjadi karena adanya peningkatan harga pada enam

kelompok pengeluaran yaitu kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran

sebesar 126 diikuti kelompok transportasi sebesar 033 kelompok kesehatan

sebesar 008 kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah

tangga sebesar 006 kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 005 dan

kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 003 Di sisi lain tiga kelompok mengalami

deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -030 kelompok

makanan minuman dan tembakau sebesar -005 dan kelompok informasi

komunikasi dan jasa keuangan sebesar -001 Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu

kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok

pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya

C Indikator Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tingkat

kemiskinan gini ratio dan kondisi ketenagakerjaan

Berdasarkan data BPS jumlah

penduduk miskin di Provinsi Riau

bulan Maret 2020 sebanyak 48338

ribu ribu jiwa atau sebesar 682

dari total penduduk Provinsi Riau

Penduduk miskin di Perkotaan

sebesar 729 dan Pedesaan

sebesar 612 Jika dibandingkan

-100

-050

000

050

100

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

000

100

200

300

400

500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

Grafik 17 Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Riau

Sumber BPS

0

5

10

15

0

200

400

600

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Riau Indonesia

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU5

periode Maret 2019 yang berjumlah 49072 ribu jiwa atau 708 terjadi penurunan

sebanyak 026 Hal sebaliknya terjadi pada tingkat nasional yang mengalami kenaikan

sebesar 941 pada Maret 2019 menjadi 978 pada Maret 2020 Namun demikian

tingkat kemiskinan di Provinsi Riau tersebut masih berada di atas target RKPD Riau

tahun 2020 sebesar 675 dan di bawah RKP sebesar 85

Indikator lain untuk menilai kesejahteraan daerah adalah jumlah angkatan kerja

dan tingkat pengangguran Angkatan kerja di Riau bulan Februari 2020 sebanyak 333

juta orang bertambah 3124 ribu orang dibanding Februari 2019 Penduduk yang

bekerja sebanyak 316 juta orang bertambah 4625 ribu orang dibanding keadaan

setahun yang lalu Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari

2020 sebanyak 507 turun sebesar 050 poin dari periode yang sama tahun lalu

sebesar 557 dan berada di bawah target RKPD sebesar 602 Adapun TPT di

perkotaan sebesar 654 turun sebesar 080 poin dari tahun sebelumnya dan

cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan yang hanya 407 yang turun

sebesar 034 poin dari tahun sebelumnya Grafik 19 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Provinsi Riau 2017-2020 Grafik 110 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Wilayah Sumatera Tahun 2020

Sumber BPS Sumber BPS

0

2

4

6

8

10

Feb2017

Agu2017

Feb2018

Agu2018

Feb2019

Agu2019

Feb2020

Perkotaan Perdesaan 557 542 507 473522

386441 428

341 322

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 6

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada tahun 2020 APBN di Provinsi Riau mempunyai target pendapatan sebesar

Rp1997 triliun dan pagu belanja sebesar Rp2986 triliun Target pendapatan tahun ini

lebih tinggi 658 sedangkan pagu belanja turun 1539 dibanding tahun sebelumnya

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN 18641 7948 4264 19867 7796 3924

I PENERIMAAN DALAM NEGERI 18641 7948 4264 19867 7796 3924

1 Penerimaan Perpajakan 18024 7527 4176 18967 7403 3903

2 PNBP 617 421 6823 900 393 4367

II HIBAH - - - - - -

B BELANJA DAN TRANSFER 35294 15655 4436 29861 15044 5038

I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8325 3388 4069 7264 2831 3897

1 Belanja Pegawai 2761 1425 5161 3123 1439 4608

2 Belanja Barang 3784 1475 3898 3098 1156 3731

3 Belanja Modal 1759 487 2766 1021 227 2223

4 Belanja Bantuan Sosial 21 1 584 22 9 4091

II TKDD 26969 12267 4549 22597 12213 5405

1 Transfer ke Daerah 25532 11407 4468 21144 11500 5439

a Dana Perimbangan 25287 11285 4463 20760 11259 5423

1) Dana Bagi Hasil 10982 4239 3860 6074 4076 6711

2) Dana Alokasi Umum 8991 5236 5824 8486 5052 5953

3) Dana Alokasi Khusus 5314 1810 3406 6200 2131 3437

b Dana Transfer Lainnya 245 122 4980 384 241 6276

2 Dana Desa 1437 860 5985 1453 713 4907

C SURPLUS (DEFISIT) (16653) (7708) 4629 (9994) (7248) 7252

Sumber OMSPAN Kanwil DJP Riau (pendapatan pajak) Kanwil DJBC Riau (pendapatan Bea dan Cukai)

Realisasi pendapatan di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp780 Triliun turun 191 bandingkan tahun sebelumnya Begitu pula dengan realisasi

belanja negara mengalami penurunan 390 menjadi Rp1504 triliun Penurunan

pendapatan negara hingga akhir triwulan II ini menurun akibat terdampaknya keuangan

negara terhadap situasi pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh mewabahnya

pandemi Covid-19 Hampir seluruh jenis pajak mengalami kontraksi akibat perlambatan

kegiatan ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam

rangka pemulihan ekonomi nasional Begitu juga dengan realisasi belanja yang menurun

akibat adanya perubahan pola belanja negara yang dilakukan dalam rangka

penanganan mewabahnya Covid-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 4: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

Indikator Ekonomi

Pertumbuhan

Target Target (RKP)

Semester I

281

53

-050

Year on year

Tingkat Inasi

Target

Target (RKP)

Month to month

237

31

013

ButuhKerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

Target

Target (RKP)

Februari

602

408

507

Tingkat Kemiskinan

Target

Target (RKP)

Maret 2020

675

85

682

Qtr to qtr-322

-449

Year on year 113

Tahun kalender 116

Perkembangan APBN

Realisasi Pendapatan

Realisasi Penerimaan Perpajakan

RP 779 T

Rp 740 TRealisasi Penerimaan PNBP

Rp 39346 M3903 dari Target 4367 dari Target

Realisasi Belanja dan Transfer

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat

Rp 283 T3897 dari Pagu

Realisasi TKDD

Rp 1221 T5405 dari Pagu

RP 1504 T

Turun 191

Desit

191

390

RP 724 T

Indikator Ekonomi

Pertumbuhan

Target Target (RKP)

Semester I

281

53

-050

Year on year

Tingkat Inasi

Target

Target (RKP)

Month to month

237

31

013

ButuhKerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

Target

Target (RKP)

Februari

602

408

507

Tingkat Kemiskinan

Target

Target (RKP)

Maret 2020

675

85

682

Qtr to qtr-322

-449

Year on year 113

Tahun kalender 116

Perkembangan APBN

Realisasi Pendapatan

Realisasi Penerimaan Perpajakan

RP 779 T

Rp 740 TRealisasi Penerimaan PNBP

Rp 39346 M3903 dari Target 4367 dari Target

Realisasi Belanja dan Transfer

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat

Rp 283 T3897 dari Pagu

Realisasi TKDD

Rp 1221 T5405 dari Pagu

RP 1504 T

Turun 191

Desit

191

390

RP 724 T

Perkembangan APBD

19

81

011

Realisasi Pendapatan TransferRp 1057 T4530 dari Target

Realisasi PADRp 248 T4375 dari Target

Realisasi Pendapatan lain lainRp 1484 M219 dari Target

Realisasi Pendapatan

Realisasi Belanja Pegawai

Rp453 T4132 dari Pagu

Realisasi Belanja Barang

Rp276 T3398 dari Pagu

Realisasi Belanja Modal

Rp47446 M1063 dari Pagu

Realisasi Belanja Subsidi

Rp1354 M954 dari Pagu

Realisasi Belanja Hibah

Rp25818 M1337 dari Pagu

Realisasi Tak terduga

Rp5076 M559 dari Pagu

Realisasi Bantuan Sosial

Rp1311 M349 dari Pagu

RP 1307 T

Realisasi BelanjaRp810 T

Realisasi Belanja Transfer

Rp108 T2666 dari Pagu

Konsolidasian

Realisasi Pendapatan

PNBP Realisasi Penerimaan PNBP

Rp 100 T

Realisasi Penerimaan Perpajakan

Rp 760 T

Realisasi Penerimaan Hibah

Rp 16 M

Realisasi Penerimaan Transfer

Rp 2278 M

Realisasi Belanja dan Transfer

Pajak

Surplus

Rp 388 T

DesitRp 504 T

RP 889 T

Belanja Barang2815

Belanja Modal504

Belanja Subsidi010

Belanja Hibah

Belanja Bansos

Belanja Tak terduga

Transfer

Belanja Pegawai4288

Rp1393 T

184

016

036

2146

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU1

I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Pertumbuhan ekonomi Riau sampai dengan triwulan II 2020 (c to c) mengalami

kontraksi 050 jauh di bawah target Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Provinsi Riau 281 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 53 Inflasi tahun kalender

sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar 116 Sementara itu tingkat pengangguran

terbuka (TPT) pada bulan Februari 2020 turun sebesar 050 poin menjadi sebesar

507 dibanding TPT bulan Februari 2019 sebesar 557 Tingkat kemiskinan pada

Maret 2020 sebesar 682 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 708 berada di bawah target RKP sebesar 85 namun masih

lebih tinggi dari target RKPD sebesar 675 Tabel 11 Indikator Ekonomi Sampai Dengan Triwulan II 2020

Indikator Ekonomi sd TW II RKPD RKP Pertumbuhan Ekonomi -050 281 53 Tingkat Inflasi 116 237 31 Tingkat Pengangguran Terbuka 507 ) 602 48 Tingkat Kemiskinan 682 ) 675 85

Sumber BPS Provinsi Riau Bappenas Bappeda Provinsi Riau

) Februari 2020 ) Maret 2020

A Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Provinsi Riau triwulan II 2020 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai

Rp16810 triliun dengan kumulatif semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Angka ini

merupakan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia dan terbesar ke-2 di luar Pulau Jawa dan

berkontribusi sebesar 445 terhadap perekonomian nasional Struktur perekonomian

Riau dari sisi produksi triwulan II 2020 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu

Industri Pengolahan (2922) Pertanian Kehutanan dan Perikanan (2753) dan

Pertambangan dan Penggalian (1565)

Pertumbuhan ekonomi Riau triwulan

II 2020 mengalami kontraksi sebesar

322 (yoy) Secara semesteran

ekonomi Riau mengalami kontraksi

050

Pada sisi lapangan usaha kontraksi

terjadi pada hampir seluruh lapangan

usaha kecuali lapangan usaha Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang

mengalami pertumbuhan tertinggi

Grafik 11 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Lapangan Usaha di Provinsi Riau

Sumber BPS

-60-50-40-30-20-1001020

0

10

20

30

40

50

Perta

nian

Perta

mba

ngan

Indu

stri

Peng

adaa

nhellipPe

ngad

aan

Airhellip

Kons

truks

iPe

rdag

anga

nTr

ansp

orta

sihellip

Peny

edia

anhellip

Info

rmas

i dan

hellipJa

sahellip

Rea

l Est

atJa

sa P

erus

ahaa

nAd

mhellip

Jasa

Pen

didi

kan

Jasa

hellipJa

sa L

ainn

ya

Triliu

n R

Upi

ah

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 2

sebesar 1507 persen Informasi dan Komunikasi sebesar 1143 dan Pengadaan

Listrik dan Gas sebesar 1131

Kontraksi tersebut di antaranya dipicu oleh kebijakan pemerintah antara lain

pembatasan operasional pesawat terbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

penutupan akses bandara dan pelabuhan laut bagi keberangkatankedatangan

penumpang dari dan ke negara tetangga pembatasan perjalanan dinas dan

rapatpertemuan instansi pemerintah maupun swasta dan penghentian kegiatan

perjalanan haji dan umrah Kebijakan tersebut mengakibatkan pembatalanpenundaan

kegiatan Meeting Incentive Convention dan Exhibition (MICE) banyak ditutupnya

destinasi wisata termasuk pembatalan kegiatan Bakar Tongkangldquo yang menyebabkan

berkurangnya secara drastis kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan

domestik menurunnya tingkat penghunian kamar hotel serta omset usaha restoran

Kebijakan tersebut juga mengakibatkan turunnya kegiatan transportasi maupun jasa

pengiriman barang dan penurunan penjualan mobil dan sepeda motor secara ritel

Sektor migas masih menjadi penyumbang kontraksi pertumbuhan di Provinsi

Riau yang disebabkan penurunan produksi minyak mentah karena penurunan alami

(natural declining) dari sumur-sumur tua dan minimnya investasi pengeboran

Penurunan juga terjadi pada penyerapan gas bumi akibat pengurangan kegiatan

kegiatan operasional di kawasan industri selama masa pandemi Covid-19

Struktur ekonomi Provinsi Riau

triwulan II 2020 menurut pengeluaran

didominasi oleh Komponen

Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga (PK-RT) 4179 diikuti

Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) 3778 dan Ekspor Barang

dan Jasa 2499 Dari sisi

pengeluaran terkontraksi pada

seluruh komponen kecuali

Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 557 Hal ini karena

meningkatnya permintaan luar negeri terhadap beberapa komoditas utama Riau seperti

CPO

Komponen PK-RT terkontraksi sebesar 580 dipicu pelemahan daya beli

masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan

bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From Home (WFH) dan School

Grafik 12 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Pengeluaran di Provinsi Riau

Sumber BPS

-1000100200300400500600

01020304050607080

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU3

From Home (SFH) sehingga pengeluaran pada komponen yang lain menjadi berkurang

PMTB terkontraksi sebesar 383 di antaranya karena adanya kebijakan penggeseran

anggaran belanja modal untuk penanganan dampak Covid-19 penurunan pembelian

kendaraan untuk usahakantor serta penundaan kegiatan pembangunanperbaikan

besar bangunan tempat tinggal untuk rumah tangga akibat pelemahan ekonomi

Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

(PK-LNPRT) kontraksi dipicu diantaranya oleh adanya kebijakan

pembatasanpenghentian kegiatan ibadah berjamaah (shalat Jumat) di masjid serta

kebaktian di gereja berdasarkan surat edaran Gubernur Riau

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II 2020 terhadap triwulan I 2020

(qtq) mengalami kontraksi sebesar 449 Dari sisi lapangan usaha kontraksi terjadi

pada hampir seluruh lapangan usaha Pertumbuhan positif terjadi pada Lapangan

Usaha Jasa Pendidikan sebesar 1708 persen Real Estate sebesar 967 Informasi

dan Komunikasi sebesar 458 Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib sebesar 339 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 319 dan

Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 126 Grafik 13 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (q-to-q) Grafik 14 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (y-on-y)

Sumber BPS Sumber BPS

Dari sisi pengeluaran kontraksi terjadi pada hampir seluruh komponen kecuali

komponen PK-LNPRT yang tumbuh positif sebesar 788 Sementara itu komponen

PDRB yang mengalami kontraksi adalah komponen PK-RT sebesar 396 PK-P

sebesar 017 PMTB sebesar 562 dan komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar

811

B Inflasi

Pada bulan Juni 2020 Provinsi Riau mengalami inflasi bulanan (mtm) 013

inflasi tahunan (y-on-y) 113 dan inflasi tahun kalender 116 Inflasi tahun kalender

tersebut masih berada di bawah target RKPD sebesar 237 dan RKP sebesar 31

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 4

Inflasi di Provinsi Riau tersebut tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan inflasi

nasional yang secara bulanan mencapai 018 tahun kalender 109 dan tahunan

196 Grafik 15 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (mtm) Grafik 16 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (yoy)

Sumber BPS Sumber BPS

Inflasi pada bulan Juni terjadi karena adanya peningkatan harga pada enam

kelompok pengeluaran yaitu kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran

sebesar 126 diikuti kelompok transportasi sebesar 033 kelompok kesehatan

sebesar 008 kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah

tangga sebesar 006 kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 005 dan

kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 003 Di sisi lain tiga kelompok mengalami

deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -030 kelompok

makanan minuman dan tembakau sebesar -005 dan kelompok informasi

komunikasi dan jasa keuangan sebesar -001 Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu

kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok

pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya

C Indikator Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tingkat

kemiskinan gini ratio dan kondisi ketenagakerjaan

Berdasarkan data BPS jumlah

penduduk miskin di Provinsi Riau

bulan Maret 2020 sebanyak 48338

ribu ribu jiwa atau sebesar 682

dari total penduduk Provinsi Riau

Penduduk miskin di Perkotaan

sebesar 729 dan Pedesaan

sebesar 612 Jika dibandingkan

-100

-050

000

050

100

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

000

100

200

300

400

500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

Grafik 17 Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Riau

Sumber BPS

0

5

10

15

0

200

400

600

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Riau Indonesia

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU5

periode Maret 2019 yang berjumlah 49072 ribu jiwa atau 708 terjadi penurunan

sebanyak 026 Hal sebaliknya terjadi pada tingkat nasional yang mengalami kenaikan

sebesar 941 pada Maret 2019 menjadi 978 pada Maret 2020 Namun demikian

tingkat kemiskinan di Provinsi Riau tersebut masih berada di atas target RKPD Riau

tahun 2020 sebesar 675 dan di bawah RKP sebesar 85

Indikator lain untuk menilai kesejahteraan daerah adalah jumlah angkatan kerja

dan tingkat pengangguran Angkatan kerja di Riau bulan Februari 2020 sebanyak 333

juta orang bertambah 3124 ribu orang dibanding Februari 2019 Penduduk yang

bekerja sebanyak 316 juta orang bertambah 4625 ribu orang dibanding keadaan

setahun yang lalu Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari

2020 sebanyak 507 turun sebesar 050 poin dari periode yang sama tahun lalu

sebesar 557 dan berada di bawah target RKPD sebesar 602 Adapun TPT di

perkotaan sebesar 654 turun sebesar 080 poin dari tahun sebelumnya dan

cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan yang hanya 407 yang turun

sebesar 034 poin dari tahun sebelumnya Grafik 19 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Provinsi Riau 2017-2020 Grafik 110 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Wilayah Sumatera Tahun 2020

Sumber BPS Sumber BPS

0

2

4

6

8

10

Feb2017

Agu2017

Feb2018

Agu2018

Feb2019

Agu2019

Feb2020

Perkotaan Perdesaan 557 542 507 473522

386441 428

341 322

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 6

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada tahun 2020 APBN di Provinsi Riau mempunyai target pendapatan sebesar

Rp1997 triliun dan pagu belanja sebesar Rp2986 triliun Target pendapatan tahun ini

lebih tinggi 658 sedangkan pagu belanja turun 1539 dibanding tahun sebelumnya

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN 18641 7948 4264 19867 7796 3924

I PENERIMAAN DALAM NEGERI 18641 7948 4264 19867 7796 3924

1 Penerimaan Perpajakan 18024 7527 4176 18967 7403 3903

2 PNBP 617 421 6823 900 393 4367

II HIBAH - - - - - -

B BELANJA DAN TRANSFER 35294 15655 4436 29861 15044 5038

I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8325 3388 4069 7264 2831 3897

1 Belanja Pegawai 2761 1425 5161 3123 1439 4608

2 Belanja Barang 3784 1475 3898 3098 1156 3731

3 Belanja Modal 1759 487 2766 1021 227 2223

4 Belanja Bantuan Sosial 21 1 584 22 9 4091

II TKDD 26969 12267 4549 22597 12213 5405

1 Transfer ke Daerah 25532 11407 4468 21144 11500 5439

a Dana Perimbangan 25287 11285 4463 20760 11259 5423

1) Dana Bagi Hasil 10982 4239 3860 6074 4076 6711

2) Dana Alokasi Umum 8991 5236 5824 8486 5052 5953

3) Dana Alokasi Khusus 5314 1810 3406 6200 2131 3437

b Dana Transfer Lainnya 245 122 4980 384 241 6276

2 Dana Desa 1437 860 5985 1453 713 4907

C SURPLUS (DEFISIT) (16653) (7708) 4629 (9994) (7248) 7252

Sumber OMSPAN Kanwil DJP Riau (pendapatan pajak) Kanwil DJBC Riau (pendapatan Bea dan Cukai)

Realisasi pendapatan di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp780 Triliun turun 191 bandingkan tahun sebelumnya Begitu pula dengan realisasi

belanja negara mengalami penurunan 390 menjadi Rp1504 triliun Penurunan

pendapatan negara hingga akhir triwulan II ini menurun akibat terdampaknya keuangan

negara terhadap situasi pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh mewabahnya

pandemi Covid-19 Hampir seluruh jenis pajak mengalami kontraksi akibat perlambatan

kegiatan ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam

rangka pemulihan ekonomi nasional Begitu juga dengan realisasi belanja yang menurun

akibat adanya perubahan pola belanja negara yang dilakukan dalam rangka

penanganan mewabahnya Covid-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 5: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

Indikator Ekonomi

Pertumbuhan

Target Target (RKP)

Semester I

281

53

-050

Year on year

Tingkat Inasi

Target

Target (RKP)

Month to month

237

31

013

ButuhKerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

Target

Target (RKP)

Februari

602

408

507

Tingkat Kemiskinan

Target

Target (RKP)

Maret 2020

675

85

682

Qtr to qtr-322

-449

Year on year 113

Tahun kalender 116

Perkembangan APBN

Realisasi Pendapatan

Realisasi Penerimaan Perpajakan

RP 779 T

Rp 740 TRealisasi Penerimaan PNBP

Rp 39346 M3903 dari Target 4367 dari Target

Realisasi Belanja dan Transfer

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat

Rp 283 T3897 dari Pagu

Realisasi TKDD

Rp 1221 T5405 dari Pagu

RP 1504 T

Turun 191

Desit

191

390

RP 724 T

Perkembangan APBD

19

81

011

Realisasi Pendapatan TransferRp 1057 T4530 dari Target

Realisasi PADRp 248 T4375 dari Target

Realisasi Pendapatan lain lainRp 1484 M219 dari Target

Realisasi Pendapatan

Realisasi Belanja Pegawai

Rp453 T4132 dari Pagu

Realisasi Belanja Barang

Rp276 T3398 dari Pagu

Realisasi Belanja Modal

Rp47446 M1063 dari Pagu

Realisasi Belanja Subsidi

Rp1354 M954 dari Pagu

Realisasi Belanja Hibah

Rp25818 M1337 dari Pagu

Realisasi Tak terduga

Rp5076 M559 dari Pagu

Realisasi Bantuan Sosial

Rp1311 M349 dari Pagu

RP 1307 T

Realisasi BelanjaRp810 T

Realisasi Belanja Transfer

Rp108 T2666 dari Pagu

Konsolidasian

Realisasi Pendapatan

PNBP Realisasi Penerimaan PNBP

Rp 100 T

Realisasi Penerimaan Perpajakan

Rp 760 T

Realisasi Penerimaan Hibah

Rp 16 M

Realisasi Penerimaan Transfer

Rp 2278 M

Realisasi Belanja dan Transfer

Pajak

Surplus

Rp 388 T

DesitRp 504 T

RP 889 T

Belanja Barang2815

Belanja Modal504

Belanja Subsidi010

Belanja Hibah

Belanja Bansos

Belanja Tak terduga

Transfer

Belanja Pegawai4288

Rp1393 T

184

016

036

2146

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU1

I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Pertumbuhan ekonomi Riau sampai dengan triwulan II 2020 (c to c) mengalami

kontraksi 050 jauh di bawah target Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Provinsi Riau 281 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 53 Inflasi tahun kalender

sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar 116 Sementara itu tingkat pengangguran

terbuka (TPT) pada bulan Februari 2020 turun sebesar 050 poin menjadi sebesar

507 dibanding TPT bulan Februari 2019 sebesar 557 Tingkat kemiskinan pada

Maret 2020 sebesar 682 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 708 berada di bawah target RKP sebesar 85 namun masih

lebih tinggi dari target RKPD sebesar 675 Tabel 11 Indikator Ekonomi Sampai Dengan Triwulan II 2020

Indikator Ekonomi sd TW II RKPD RKP Pertumbuhan Ekonomi -050 281 53 Tingkat Inflasi 116 237 31 Tingkat Pengangguran Terbuka 507 ) 602 48 Tingkat Kemiskinan 682 ) 675 85

Sumber BPS Provinsi Riau Bappenas Bappeda Provinsi Riau

) Februari 2020 ) Maret 2020

A Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Provinsi Riau triwulan II 2020 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai

Rp16810 triliun dengan kumulatif semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Angka ini

merupakan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia dan terbesar ke-2 di luar Pulau Jawa dan

berkontribusi sebesar 445 terhadap perekonomian nasional Struktur perekonomian

Riau dari sisi produksi triwulan II 2020 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu

Industri Pengolahan (2922) Pertanian Kehutanan dan Perikanan (2753) dan

Pertambangan dan Penggalian (1565)

Pertumbuhan ekonomi Riau triwulan

II 2020 mengalami kontraksi sebesar

322 (yoy) Secara semesteran

ekonomi Riau mengalami kontraksi

050

Pada sisi lapangan usaha kontraksi

terjadi pada hampir seluruh lapangan

usaha kecuali lapangan usaha Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang

mengalami pertumbuhan tertinggi

Grafik 11 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Lapangan Usaha di Provinsi Riau

Sumber BPS

-60-50-40-30-20-1001020

0

10

20

30

40

50

Perta

nian

Perta

mba

ngan

Indu

stri

Peng

adaa

nhellipPe

ngad

aan

Airhellip

Kons

truks

iPe

rdag

anga

nTr

ansp

orta

sihellip

Peny

edia

anhellip

Info

rmas

i dan

hellipJa

sahellip

Rea

l Est

atJa

sa P

erus

ahaa

nAd

mhellip

Jasa

Pen

didi

kan

Jasa

hellipJa

sa L

ainn

ya

Triliu

n R

Upi

ah

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 2

sebesar 1507 persen Informasi dan Komunikasi sebesar 1143 dan Pengadaan

Listrik dan Gas sebesar 1131

Kontraksi tersebut di antaranya dipicu oleh kebijakan pemerintah antara lain

pembatasan operasional pesawat terbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

penutupan akses bandara dan pelabuhan laut bagi keberangkatankedatangan

penumpang dari dan ke negara tetangga pembatasan perjalanan dinas dan

rapatpertemuan instansi pemerintah maupun swasta dan penghentian kegiatan

perjalanan haji dan umrah Kebijakan tersebut mengakibatkan pembatalanpenundaan

kegiatan Meeting Incentive Convention dan Exhibition (MICE) banyak ditutupnya

destinasi wisata termasuk pembatalan kegiatan Bakar Tongkangldquo yang menyebabkan

berkurangnya secara drastis kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan

domestik menurunnya tingkat penghunian kamar hotel serta omset usaha restoran

Kebijakan tersebut juga mengakibatkan turunnya kegiatan transportasi maupun jasa

pengiriman barang dan penurunan penjualan mobil dan sepeda motor secara ritel

Sektor migas masih menjadi penyumbang kontraksi pertumbuhan di Provinsi

Riau yang disebabkan penurunan produksi minyak mentah karena penurunan alami

(natural declining) dari sumur-sumur tua dan minimnya investasi pengeboran

Penurunan juga terjadi pada penyerapan gas bumi akibat pengurangan kegiatan

kegiatan operasional di kawasan industri selama masa pandemi Covid-19

Struktur ekonomi Provinsi Riau

triwulan II 2020 menurut pengeluaran

didominasi oleh Komponen

Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga (PK-RT) 4179 diikuti

Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) 3778 dan Ekspor Barang

dan Jasa 2499 Dari sisi

pengeluaran terkontraksi pada

seluruh komponen kecuali

Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 557 Hal ini karena

meningkatnya permintaan luar negeri terhadap beberapa komoditas utama Riau seperti

CPO

Komponen PK-RT terkontraksi sebesar 580 dipicu pelemahan daya beli

masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan

bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From Home (WFH) dan School

Grafik 12 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Pengeluaran di Provinsi Riau

Sumber BPS

-1000100200300400500600

01020304050607080

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU3

From Home (SFH) sehingga pengeluaran pada komponen yang lain menjadi berkurang

PMTB terkontraksi sebesar 383 di antaranya karena adanya kebijakan penggeseran

anggaran belanja modal untuk penanganan dampak Covid-19 penurunan pembelian

kendaraan untuk usahakantor serta penundaan kegiatan pembangunanperbaikan

besar bangunan tempat tinggal untuk rumah tangga akibat pelemahan ekonomi

Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

(PK-LNPRT) kontraksi dipicu diantaranya oleh adanya kebijakan

pembatasanpenghentian kegiatan ibadah berjamaah (shalat Jumat) di masjid serta

kebaktian di gereja berdasarkan surat edaran Gubernur Riau

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II 2020 terhadap triwulan I 2020

(qtq) mengalami kontraksi sebesar 449 Dari sisi lapangan usaha kontraksi terjadi

pada hampir seluruh lapangan usaha Pertumbuhan positif terjadi pada Lapangan

Usaha Jasa Pendidikan sebesar 1708 persen Real Estate sebesar 967 Informasi

dan Komunikasi sebesar 458 Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib sebesar 339 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 319 dan

Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 126 Grafik 13 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (q-to-q) Grafik 14 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (y-on-y)

Sumber BPS Sumber BPS

Dari sisi pengeluaran kontraksi terjadi pada hampir seluruh komponen kecuali

komponen PK-LNPRT yang tumbuh positif sebesar 788 Sementara itu komponen

PDRB yang mengalami kontraksi adalah komponen PK-RT sebesar 396 PK-P

sebesar 017 PMTB sebesar 562 dan komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar

811

B Inflasi

Pada bulan Juni 2020 Provinsi Riau mengalami inflasi bulanan (mtm) 013

inflasi tahunan (y-on-y) 113 dan inflasi tahun kalender 116 Inflasi tahun kalender

tersebut masih berada di bawah target RKPD sebesar 237 dan RKP sebesar 31

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 4

Inflasi di Provinsi Riau tersebut tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan inflasi

nasional yang secara bulanan mencapai 018 tahun kalender 109 dan tahunan

196 Grafik 15 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (mtm) Grafik 16 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (yoy)

Sumber BPS Sumber BPS

Inflasi pada bulan Juni terjadi karena adanya peningkatan harga pada enam

kelompok pengeluaran yaitu kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran

sebesar 126 diikuti kelompok transportasi sebesar 033 kelompok kesehatan

sebesar 008 kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah

tangga sebesar 006 kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 005 dan

kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 003 Di sisi lain tiga kelompok mengalami

deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -030 kelompok

makanan minuman dan tembakau sebesar -005 dan kelompok informasi

komunikasi dan jasa keuangan sebesar -001 Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu

kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok

pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya

C Indikator Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tingkat

kemiskinan gini ratio dan kondisi ketenagakerjaan

Berdasarkan data BPS jumlah

penduduk miskin di Provinsi Riau

bulan Maret 2020 sebanyak 48338

ribu ribu jiwa atau sebesar 682

dari total penduduk Provinsi Riau

Penduduk miskin di Perkotaan

sebesar 729 dan Pedesaan

sebesar 612 Jika dibandingkan

-100

-050

000

050

100

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

000

100

200

300

400

500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

Grafik 17 Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Riau

Sumber BPS

0

5

10

15

0

200

400

600

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Riau Indonesia

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU5

periode Maret 2019 yang berjumlah 49072 ribu jiwa atau 708 terjadi penurunan

sebanyak 026 Hal sebaliknya terjadi pada tingkat nasional yang mengalami kenaikan

sebesar 941 pada Maret 2019 menjadi 978 pada Maret 2020 Namun demikian

tingkat kemiskinan di Provinsi Riau tersebut masih berada di atas target RKPD Riau

tahun 2020 sebesar 675 dan di bawah RKP sebesar 85

Indikator lain untuk menilai kesejahteraan daerah adalah jumlah angkatan kerja

dan tingkat pengangguran Angkatan kerja di Riau bulan Februari 2020 sebanyak 333

juta orang bertambah 3124 ribu orang dibanding Februari 2019 Penduduk yang

bekerja sebanyak 316 juta orang bertambah 4625 ribu orang dibanding keadaan

setahun yang lalu Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari

2020 sebanyak 507 turun sebesar 050 poin dari periode yang sama tahun lalu

sebesar 557 dan berada di bawah target RKPD sebesar 602 Adapun TPT di

perkotaan sebesar 654 turun sebesar 080 poin dari tahun sebelumnya dan

cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan yang hanya 407 yang turun

sebesar 034 poin dari tahun sebelumnya Grafik 19 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Provinsi Riau 2017-2020 Grafik 110 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Wilayah Sumatera Tahun 2020

Sumber BPS Sumber BPS

0

2

4

6

8

10

Feb2017

Agu2017

Feb2018

Agu2018

Feb2019

Agu2019

Feb2020

Perkotaan Perdesaan 557 542 507 473522

386441 428

341 322

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 6

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada tahun 2020 APBN di Provinsi Riau mempunyai target pendapatan sebesar

Rp1997 triliun dan pagu belanja sebesar Rp2986 triliun Target pendapatan tahun ini

lebih tinggi 658 sedangkan pagu belanja turun 1539 dibanding tahun sebelumnya

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN 18641 7948 4264 19867 7796 3924

I PENERIMAAN DALAM NEGERI 18641 7948 4264 19867 7796 3924

1 Penerimaan Perpajakan 18024 7527 4176 18967 7403 3903

2 PNBP 617 421 6823 900 393 4367

II HIBAH - - - - - -

B BELANJA DAN TRANSFER 35294 15655 4436 29861 15044 5038

I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8325 3388 4069 7264 2831 3897

1 Belanja Pegawai 2761 1425 5161 3123 1439 4608

2 Belanja Barang 3784 1475 3898 3098 1156 3731

3 Belanja Modal 1759 487 2766 1021 227 2223

4 Belanja Bantuan Sosial 21 1 584 22 9 4091

II TKDD 26969 12267 4549 22597 12213 5405

1 Transfer ke Daerah 25532 11407 4468 21144 11500 5439

a Dana Perimbangan 25287 11285 4463 20760 11259 5423

1) Dana Bagi Hasil 10982 4239 3860 6074 4076 6711

2) Dana Alokasi Umum 8991 5236 5824 8486 5052 5953

3) Dana Alokasi Khusus 5314 1810 3406 6200 2131 3437

b Dana Transfer Lainnya 245 122 4980 384 241 6276

2 Dana Desa 1437 860 5985 1453 713 4907

C SURPLUS (DEFISIT) (16653) (7708) 4629 (9994) (7248) 7252

Sumber OMSPAN Kanwil DJP Riau (pendapatan pajak) Kanwil DJBC Riau (pendapatan Bea dan Cukai)

Realisasi pendapatan di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp780 Triliun turun 191 bandingkan tahun sebelumnya Begitu pula dengan realisasi

belanja negara mengalami penurunan 390 menjadi Rp1504 triliun Penurunan

pendapatan negara hingga akhir triwulan II ini menurun akibat terdampaknya keuangan

negara terhadap situasi pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh mewabahnya

pandemi Covid-19 Hampir seluruh jenis pajak mengalami kontraksi akibat perlambatan

kegiatan ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam

rangka pemulihan ekonomi nasional Begitu juga dengan realisasi belanja yang menurun

akibat adanya perubahan pola belanja negara yang dilakukan dalam rangka

penanganan mewabahnya Covid-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 6: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU1

I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Pertumbuhan ekonomi Riau sampai dengan triwulan II 2020 (c to c) mengalami

kontraksi 050 jauh di bawah target Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Provinsi Riau 281 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 53 Inflasi tahun kalender

sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar 116 Sementara itu tingkat pengangguran

terbuka (TPT) pada bulan Februari 2020 turun sebesar 050 poin menjadi sebesar

507 dibanding TPT bulan Februari 2019 sebesar 557 Tingkat kemiskinan pada

Maret 2020 sebesar 682 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 708 berada di bawah target RKP sebesar 85 namun masih

lebih tinggi dari target RKPD sebesar 675 Tabel 11 Indikator Ekonomi Sampai Dengan Triwulan II 2020

Indikator Ekonomi sd TW II RKPD RKP Pertumbuhan Ekonomi -050 281 53 Tingkat Inflasi 116 237 31 Tingkat Pengangguran Terbuka 507 ) 602 48 Tingkat Kemiskinan 682 ) 675 85

Sumber BPS Provinsi Riau Bappenas Bappeda Provinsi Riau

) Februari 2020 ) Maret 2020

A Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Provinsi Riau triwulan II 2020 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai

Rp16810 triliun dengan kumulatif semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Angka ini

merupakan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia dan terbesar ke-2 di luar Pulau Jawa dan

berkontribusi sebesar 445 terhadap perekonomian nasional Struktur perekonomian

Riau dari sisi produksi triwulan II 2020 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu

Industri Pengolahan (2922) Pertanian Kehutanan dan Perikanan (2753) dan

Pertambangan dan Penggalian (1565)

Pertumbuhan ekonomi Riau triwulan

II 2020 mengalami kontraksi sebesar

322 (yoy) Secara semesteran

ekonomi Riau mengalami kontraksi

050

Pada sisi lapangan usaha kontraksi

terjadi pada hampir seluruh lapangan

usaha kecuali lapangan usaha Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang

mengalami pertumbuhan tertinggi

Grafik 11 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Lapangan Usaha di Provinsi Riau

Sumber BPS

-60-50-40-30-20-1001020

0

10

20

30

40

50

Perta

nian

Perta

mba

ngan

Indu

stri

Peng

adaa

nhellipPe

ngad

aan

Airhellip

Kons

truks

iPe

rdag

anga

nTr

ansp

orta

sihellip

Peny

edia

anhellip

Info

rmas

i dan

hellipJa

sahellip

Rea

l Est

atJa

sa P

erus

ahaa

nAd

mhellip

Jasa

Pen

didi

kan

Jasa

hellipJa

sa L

ainn

ya

Triliu

n R

Upi

ah

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 2

sebesar 1507 persen Informasi dan Komunikasi sebesar 1143 dan Pengadaan

Listrik dan Gas sebesar 1131

Kontraksi tersebut di antaranya dipicu oleh kebijakan pemerintah antara lain

pembatasan operasional pesawat terbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

penutupan akses bandara dan pelabuhan laut bagi keberangkatankedatangan

penumpang dari dan ke negara tetangga pembatasan perjalanan dinas dan

rapatpertemuan instansi pemerintah maupun swasta dan penghentian kegiatan

perjalanan haji dan umrah Kebijakan tersebut mengakibatkan pembatalanpenundaan

kegiatan Meeting Incentive Convention dan Exhibition (MICE) banyak ditutupnya

destinasi wisata termasuk pembatalan kegiatan Bakar Tongkangldquo yang menyebabkan

berkurangnya secara drastis kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan

domestik menurunnya tingkat penghunian kamar hotel serta omset usaha restoran

Kebijakan tersebut juga mengakibatkan turunnya kegiatan transportasi maupun jasa

pengiriman barang dan penurunan penjualan mobil dan sepeda motor secara ritel

Sektor migas masih menjadi penyumbang kontraksi pertumbuhan di Provinsi

Riau yang disebabkan penurunan produksi minyak mentah karena penurunan alami

(natural declining) dari sumur-sumur tua dan minimnya investasi pengeboran

Penurunan juga terjadi pada penyerapan gas bumi akibat pengurangan kegiatan

kegiatan operasional di kawasan industri selama masa pandemi Covid-19

Struktur ekonomi Provinsi Riau

triwulan II 2020 menurut pengeluaran

didominasi oleh Komponen

Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga (PK-RT) 4179 diikuti

Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) 3778 dan Ekspor Barang

dan Jasa 2499 Dari sisi

pengeluaran terkontraksi pada

seluruh komponen kecuali

Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 557 Hal ini karena

meningkatnya permintaan luar negeri terhadap beberapa komoditas utama Riau seperti

CPO

Komponen PK-RT terkontraksi sebesar 580 dipicu pelemahan daya beli

masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan

bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From Home (WFH) dan School

Grafik 12 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Pengeluaran di Provinsi Riau

Sumber BPS

-1000100200300400500600

01020304050607080

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU3

From Home (SFH) sehingga pengeluaran pada komponen yang lain menjadi berkurang

PMTB terkontraksi sebesar 383 di antaranya karena adanya kebijakan penggeseran

anggaran belanja modal untuk penanganan dampak Covid-19 penurunan pembelian

kendaraan untuk usahakantor serta penundaan kegiatan pembangunanperbaikan

besar bangunan tempat tinggal untuk rumah tangga akibat pelemahan ekonomi

Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

(PK-LNPRT) kontraksi dipicu diantaranya oleh adanya kebijakan

pembatasanpenghentian kegiatan ibadah berjamaah (shalat Jumat) di masjid serta

kebaktian di gereja berdasarkan surat edaran Gubernur Riau

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II 2020 terhadap triwulan I 2020

(qtq) mengalami kontraksi sebesar 449 Dari sisi lapangan usaha kontraksi terjadi

pada hampir seluruh lapangan usaha Pertumbuhan positif terjadi pada Lapangan

Usaha Jasa Pendidikan sebesar 1708 persen Real Estate sebesar 967 Informasi

dan Komunikasi sebesar 458 Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib sebesar 339 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 319 dan

Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 126 Grafik 13 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (q-to-q) Grafik 14 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (y-on-y)

Sumber BPS Sumber BPS

Dari sisi pengeluaran kontraksi terjadi pada hampir seluruh komponen kecuali

komponen PK-LNPRT yang tumbuh positif sebesar 788 Sementara itu komponen

PDRB yang mengalami kontraksi adalah komponen PK-RT sebesar 396 PK-P

sebesar 017 PMTB sebesar 562 dan komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar

811

B Inflasi

Pada bulan Juni 2020 Provinsi Riau mengalami inflasi bulanan (mtm) 013

inflasi tahunan (y-on-y) 113 dan inflasi tahun kalender 116 Inflasi tahun kalender

tersebut masih berada di bawah target RKPD sebesar 237 dan RKP sebesar 31

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 4

Inflasi di Provinsi Riau tersebut tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan inflasi

nasional yang secara bulanan mencapai 018 tahun kalender 109 dan tahunan

196 Grafik 15 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (mtm) Grafik 16 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (yoy)

Sumber BPS Sumber BPS

Inflasi pada bulan Juni terjadi karena adanya peningkatan harga pada enam

kelompok pengeluaran yaitu kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran

sebesar 126 diikuti kelompok transportasi sebesar 033 kelompok kesehatan

sebesar 008 kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah

tangga sebesar 006 kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 005 dan

kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 003 Di sisi lain tiga kelompok mengalami

deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -030 kelompok

makanan minuman dan tembakau sebesar -005 dan kelompok informasi

komunikasi dan jasa keuangan sebesar -001 Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu

kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok

pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya

C Indikator Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tingkat

kemiskinan gini ratio dan kondisi ketenagakerjaan

Berdasarkan data BPS jumlah

penduduk miskin di Provinsi Riau

bulan Maret 2020 sebanyak 48338

ribu ribu jiwa atau sebesar 682

dari total penduduk Provinsi Riau

Penduduk miskin di Perkotaan

sebesar 729 dan Pedesaan

sebesar 612 Jika dibandingkan

-100

-050

000

050

100

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

000

100

200

300

400

500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

Grafik 17 Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Riau

Sumber BPS

0

5

10

15

0

200

400

600

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Riau Indonesia

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU5

periode Maret 2019 yang berjumlah 49072 ribu jiwa atau 708 terjadi penurunan

sebanyak 026 Hal sebaliknya terjadi pada tingkat nasional yang mengalami kenaikan

sebesar 941 pada Maret 2019 menjadi 978 pada Maret 2020 Namun demikian

tingkat kemiskinan di Provinsi Riau tersebut masih berada di atas target RKPD Riau

tahun 2020 sebesar 675 dan di bawah RKP sebesar 85

Indikator lain untuk menilai kesejahteraan daerah adalah jumlah angkatan kerja

dan tingkat pengangguran Angkatan kerja di Riau bulan Februari 2020 sebanyak 333

juta orang bertambah 3124 ribu orang dibanding Februari 2019 Penduduk yang

bekerja sebanyak 316 juta orang bertambah 4625 ribu orang dibanding keadaan

setahun yang lalu Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari

2020 sebanyak 507 turun sebesar 050 poin dari periode yang sama tahun lalu

sebesar 557 dan berada di bawah target RKPD sebesar 602 Adapun TPT di

perkotaan sebesar 654 turun sebesar 080 poin dari tahun sebelumnya dan

cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan yang hanya 407 yang turun

sebesar 034 poin dari tahun sebelumnya Grafik 19 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Provinsi Riau 2017-2020 Grafik 110 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Wilayah Sumatera Tahun 2020

Sumber BPS Sumber BPS

0

2

4

6

8

10

Feb2017

Agu2017

Feb2018

Agu2018

Feb2019

Agu2019

Feb2020

Perkotaan Perdesaan 557 542 507 473522

386441 428

341 322

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 6

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada tahun 2020 APBN di Provinsi Riau mempunyai target pendapatan sebesar

Rp1997 triliun dan pagu belanja sebesar Rp2986 triliun Target pendapatan tahun ini

lebih tinggi 658 sedangkan pagu belanja turun 1539 dibanding tahun sebelumnya

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN 18641 7948 4264 19867 7796 3924

I PENERIMAAN DALAM NEGERI 18641 7948 4264 19867 7796 3924

1 Penerimaan Perpajakan 18024 7527 4176 18967 7403 3903

2 PNBP 617 421 6823 900 393 4367

II HIBAH - - - - - -

B BELANJA DAN TRANSFER 35294 15655 4436 29861 15044 5038

I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8325 3388 4069 7264 2831 3897

1 Belanja Pegawai 2761 1425 5161 3123 1439 4608

2 Belanja Barang 3784 1475 3898 3098 1156 3731

3 Belanja Modal 1759 487 2766 1021 227 2223

4 Belanja Bantuan Sosial 21 1 584 22 9 4091

II TKDD 26969 12267 4549 22597 12213 5405

1 Transfer ke Daerah 25532 11407 4468 21144 11500 5439

a Dana Perimbangan 25287 11285 4463 20760 11259 5423

1) Dana Bagi Hasil 10982 4239 3860 6074 4076 6711

2) Dana Alokasi Umum 8991 5236 5824 8486 5052 5953

3) Dana Alokasi Khusus 5314 1810 3406 6200 2131 3437

b Dana Transfer Lainnya 245 122 4980 384 241 6276

2 Dana Desa 1437 860 5985 1453 713 4907

C SURPLUS (DEFISIT) (16653) (7708) 4629 (9994) (7248) 7252

Sumber OMSPAN Kanwil DJP Riau (pendapatan pajak) Kanwil DJBC Riau (pendapatan Bea dan Cukai)

Realisasi pendapatan di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp780 Triliun turun 191 bandingkan tahun sebelumnya Begitu pula dengan realisasi

belanja negara mengalami penurunan 390 menjadi Rp1504 triliun Penurunan

pendapatan negara hingga akhir triwulan II ini menurun akibat terdampaknya keuangan

negara terhadap situasi pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh mewabahnya

pandemi Covid-19 Hampir seluruh jenis pajak mengalami kontraksi akibat perlambatan

kegiatan ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam

rangka pemulihan ekonomi nasional Begitu juga dengan realisasi belanja yang menurun

akibat adanya perubahan pola belanja negara yang dilakukan dalam rangka

penanganan mewabahnya Covid-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 7: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 2

sebesar 1507 persen Informasi dan Komunikasi sebesar 1143 dan Pengadaan

Listrik dan Gas sebesar 1131

Kontraksi tersebut di antaranya dipicu oleh kebijakan pemerintah antara lain

pembatasan operasional pesawat terbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

penutupan akses bandara dan pelabuhan laut bagi keberangkatankedatangan

penumpang dari dan ke negara tetangga pembatasan perjalanan dinas dan

rapatpertemuan instansi pemerintah maupun swasta dan penghentian kegiatan

perjalanan haji dan umrah Kebijakan tersebut mengakibatkan pembatalanpenundaan

kegiatan Meeting Incentive Convention dan Exhibition (MICE) banyak ditutupnya

destinasi wisata termasuk pembatalan kegiatan Bakar Tongkangldquo yang menyebabkan

berkurangnya secara drastis kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan

domestik menurunnya tingkat penghunian kamar hotel serta omset usaha restoran

Kebijakan tersebut juga mengakibatkan turunnya kegiatan transportasi maupun jasa

pengiriman barang dan penurunan penjualan mobil dan sepeda motor secara ritel

Sektor migas masih menjadi penyumbang kontraksi pertumbuhan di Provinsi

Riau yang disebabkan penurunan produksi minyak mentah karena penurunan alami

(natural declining) dari sumur-sumur tua dan minimnya investasi pengeboran

Penurunan juga terjadi pada penyerapan gas bumi akibat pengurangan kegiatan

kegiatan operasional di kawasan industri selama masa pandemi Covid-19

Struktur ekonomi Provinsi Riau

triwulan II 2020 menurut pengeluaran

didominasi oleh Komponen

Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga (PK-RT) 4179 diikuti

Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) 3778 dan Ekspor Barang

dan Jasa 2499 Dari sisi

pengeluaran terkontraksi pada

seluruh komponen kecuali

Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 557 Hal ini karena

meningkatnya permintaan luar negeri terhadap beberapa komoditas utama Riau seperti

CPO

Komponen PK-RT terkontraksi sebesar 580 dipicu pelemahan daya beli

masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan

bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From Home (WFH) dan School

Grafik 12 PDRB ADHB dan Pertumbuhan dari Sisi Pengeluaran di Provinsi Riau

Sumber BPS

-1000100200300400500600

01020304050607080

PDRB ADHB Laju Pertumbuhan (yoy)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU3

From Home (SFH) sehingga pengeluaran pada komponen yang lain menjadi berkurang

PMTB terkontraksi sebesar 383 di antaranya karena adanya kebijakan penggeseran

anggaran belanja modal untuk penanganan dampak Covid-19 penurunan pembelian

kendaraan untuk usahakantor serta penundaan kegiatan pembangunanperbaikan

besar bangunan tempat tinggal untuk rumah tangga akibat pelemahan ekonomi

Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

(PK-LNPRT) kontraksi dipicu diantaranya oleh adanya kebijakan

pembatasanpenghentian kegiatan ibadah berjamaah (shalat Jumat) di masjid serta

kebaktian di gereja berdasarkan surat edaran Gubernur Riau

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II 2020 terhadap triwulan I 2020

(qtq) mengalami kontraksi sebesar 449 Dari sisi lapangan usaha kontraksi terjadi

pada hampir seluruh lapangan usaha Pertumbuhan positif terjadi pada Lapangan

Usaha Jasa Pendidikan sebesar 1708 persen Real Estate sebesar 967 Informasi

dan Komunikasi sebesar 458 Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib sebesar 339 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 319 dan

Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 126 Grafik 13 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (q-to-q) Grafik 14 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (y-on-y)

Sumber BPS Sumber BPS

Dari sisi pengeluaran kontraksi terjadi pada hampir seluruh komponen kecuali

komponen PK-LNPRT yang tumbuh positif sebesar 788 Sementara itu komponen

PDRB yang mengalami kontraksi adalah komponen PK-RT sebesar 396 PK-P

sebesar 017 PMTB sebesar 562 dan komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar

811

B Inflasi

Pada bulan Juni 2020 Provinsi Riau mengalami inflasi bulanan (mtm) 013

inflasi tahunan (y-on-y) 113 dan inflasi tahun kalender 116 Inflasi tahun kalender

tersebut masih berada di bawah target RKPD sebesar 237 dan RKP sebesar 31

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 4

Inflasi di Provinsi Riau tersebut tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan inflasi

nasional yang secara bulanan mencapai 018 tahun kalender 109 dan tahunan

196 Grafik 15 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (mtm) Grafik 16 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (yoy)

Sumber BPS Sumber BPS

Inflasi pada bulan Juni terjadi karena adanya peningkatan harga pada enam

kelompok pengeluaran yaitu kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran

sebesar 126 diikuti kelompok transportasi sebesar 033 kelompok kesehatan

sebesar 008 kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah

tangga sebesar 006 kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 005 dan

kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 003 Di sisi lain tiga kelompok mengalami

deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -030 kelompok

makanan minuman dan tembakau sebesar -005 dan kelompok informasi

komunikasi dan jasa keuangan sebesar -001 Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu

kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok

pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya

C Indikator Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tingkat

kemiskinan gini ratio dan kondisi ketenagakerjaan

Berdasarkan data BPS jumlah

penduduk miskin di Provinsi Riau

bulan Maret 2020 sebanyak 48338

ribu ribu jiwa atau sebesar 682

dari total penduduk Provinsi Riau

Penduduk miskin di Perkotaan

sebesar 729 dan Pedesaan

sebesar 612 Jika dibandingkan

-100

-050

000

050

100

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

000

100

200

300

400

500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

Grafik 17 Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Riau

Sumber BPS

0

5

10

15

0

200

400

600

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Riau Indonesia

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU5

periode Maret 2019 yang berjumlah 49072 ribu jiwa atau 708 terjadi penurunan

sebanyak 026 Hal sebaliknya terjadi pada tingkat nasional yang mengalami kenaikan

sebesar 941 pada Maret 2019 menjadi 978 pada Maret 2020 Namun demikian

tingkat kemiskinan di Provinsi Riau tersebut masih berada di atas target RKPD Riau

tahun 2020 sebesar 675 dan di bawah RKP sebesar 85

Indikator lain untuk menilai kesejahteraan daerah adalah jumlah angkatan kerja

dan tingkat pengangguran Angkatan kerja di Riau bulan Februari 2020 sebanyak 333

juta orang bertambah 3124 ribu orang dibanding Februari 2019 Penduduk yang

bekerja sebanyak 316 juta orang bertambah 4625 ribu orang dibanding keadaan

setahun yang lalu Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari

2020 sebanyak 507 turun sebesar 050 poin dari periode yang sama tahun lalu

sebesar 557 dan berada di bawah target RKPD sebesar 602 Adapun TPT di

perkotaan sebesar 654 turun sebesar 080 poin dari tahun sebelumnya dan

cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan yang hanya 407 yang turun

sebesar 034 poin dari tahun sebelumnya Grafik 19 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Provinsi Riau 2017-2020 Grafik 110 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Wilayah Sumatera Tahun 2020

Sumber BPS Sumber BPS

0

2

4

6

8

10

Feb2017

Agu2017

Feb2018

Agu2018

Feb2019

Agu2019

Feb2020

Perkotaan Perdesaan 557 542 507 473522

386441 428

341 322

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 6

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada tahun 2020 APBN di Provinsi Riau mempunyai target pendapatan sebesar

Rp1997 triliun dan pagu belanja sebesar Rp2986 triliun Target pendapatan tahun ini

lebih tinggi 658 sedangkan pagu belanja turun 1539 dibanding tahun sebelumnya

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN 18641 7948 4264 19867 7796 3924

I PENERIMAAN DALAM NEGERI 18641 7948 4264 19867 7796 3924

1 Penerimaan Perpajakan 18024 7527 4176 18967 7403 3903

2 PNBP 617 421 6823 900 393 4367

II HIBAH - - - - - -

B BELANJA DAN TRANSFER 35294 15655 4436 29861 15044 5038

I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8325 3388 4069 7264 2831 3897

1 Belanja Pegawai 2761 1425 5161 3123 1439 4608

2 Belanja Barang 3784 1475 3898 3098 1156 3731

3 Belanja Modal 1759 487 2766 1021 227 2223

4 Belanja Bantuan Sosial 21 1 584 22 9 4091

II TKDD 26969 12267 4549 22597 12213 5405

1 Transfer ke Daerah 25532 11407 4468 21144 11500 5439

a Dana Perimbangan 25287 11285 4463 20760 11259 5423

1) Dana Bagi Hasil 10982 4239 3860 6074 4076 6711

2) Dana Alokasi Umum 8991 5236 5824 8486 5052 5953

3) Dana Alokasi Khusus 5314 1810 3406 6200 2131 3437

b Dana Transfer Lainnya 245 122 4980 384 241 6276

2 Dana Desa 1437 860 5985 1453 713 4907

C SURPLUS (DEFISIT) (16653) (7708) 4629 (9994) (7248) 7252

Sumber OMSPAN Kanwil DJP Riau (pendapatan pajak) Kanwil DJBC Riau (pendapatan Bea dan Cukai)

Realisasi pendapatan di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp780 Triliun turun 191 bandingkan tahun sebelumnya Begitu pula dengan realisasi

belanja negara mengalami penurunan 390 menjadi Rp1504 triliun Penurunan

pendapatan negara hingga akhir triwulan II ini menurun akibat terdampaknya keuangan

negara terhadap situasi pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh mewabahnya

pandemi Covid-19 Hampir seluruh jenis pajak mengalami kontraksi akibat perlambatan

kegiatan ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam

rangka pemulihan ekonomi nasional Begitu juga dengan realisasi belanja yang menurun

akibat adanya perubahan pola belanja negara yang dilakukan dalam rangka

penanganan mewabahnya Covid-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 8: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU3

From Home (SFH) sehingga pengeluaran pada komponen yang lain menjadi berkurang

PMTB terkontraksi sebesar 383 di antaranya karena adanya kebijakan penggeseran

anggaran belanja modal untuk penanganan dampak Covid-19 penurunan pembelian

kendaraan untuk usahakantor serta penundaan kegiatan pembangunanperbaikan

besar bangunan tempat tinggal untuk rumah tangga akibat pelemahan ekonomi

Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

(PK-LNPRT) kontraksi dipicu diantaranya oleh adanya kebijakan

pembatasanpenghentian kegiatan ibadah berjamaah (shalat Jumat) di masjid serta

kebaktian di gereja berdasarkan surat edaran Gubernur Riau

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II 2020 terhadap triwulan I 2020

(qtq) mengalami kontraksi sebesar 449 Dari sisi lapangan usaha kontraksi terjadi

pada hampir seluruh lapangan usaha Pertumbuhan positif terjadi pada Lapangan

Usaha Jasa Pendidikan sebesar 1708 persen Real Estate sebesar 967 Informasi

dan Komunikasi sebesar 458 Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib sebesar 339 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 319 dan

Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang sebesar 126 Grafik 13 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (q-to-q) Grafik 14 Perkembangan Ekonomi Riau

Sumatera dan Nasional (y-on-y)

Sumber BPS Sumber BPS

Dari sisi pengeluaran kontraksi terjadi pada hampir seluruh komponen kecuali

komponen PK-LNPRT yang tumbuh positif sebesar 788 Sementara itu komponen

PDRB yang mengalami kontraksi adalah komponen PK-RT sebesar 396 PK-P

sebesar 017 PMTB sebesar 562 dan komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar

811

B Inflasi

Pada bulan Juni 2020 Provinsi Riau mengalami inflasi bulanan (mtm) 013

inflasi tahunan (y-on-y) 113 dan inflasi tahun kalender 116 Inflasi tahun kalender

tersebut masih berada di bawah target RKPD sebesar 237 dan RKP sebesar 31

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

-6

-4

-2

0

2

4

6

TW 1TW 2TW 3TW 4TW 1TW 2TW 3 TW4 TW1 TW2

2018 2019 2020

Riau Sumatera Nasional

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 4

Inflasi di Provinsi Riau tersebut tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan inflasi

nasional yang secara bulanan mencapai 018 tahun kalender 109 dan tahunan

196 Grafik 15 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (mtm) Grafik 16 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (yoy)

Sumber BPS Sumber BPS

Inflasi pada bulan Juni terjadi karena adanya peningkatan harga pada enam

kelompok pengeluaran yaitu kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran

sebesar 126 diikuti kelompok transportasi sebesar 033 kelompok kesehatan

sebesar 008 kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah

tangga sebesar 006 kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 005 dan

kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 003 Di sisi lain tiga kelompok mengalami

deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -030 kelompok

makanan minuman dan tembakau sebesar -005 dan kelompok informasi

komunikasi dan jasa keuangan sebesar -001 Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu

kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok

pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya

C Indikator Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tingkat

kemiskinan gini ratio dan kondisi ketenagakerjaan

Berdasarkan data BPS jumlah

penduduk miskin di Provinsi Riau

bulan Maret 2020 sebanyak 48338

ribu ribu jiwa atau sebesar 682

dari total penduduk Provinsi Riau

Penduduk miskin di Perkotaan

sebesar 729 dan Pedesaan

sebesar 612 Jika dibandingkan

-100

-050

000

050

100

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

000

100

200

300

400

500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

Grafik 17 Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Riau

Sumber BPS

0

5

10

15

0

200

400

600

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Riau Indonesia

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU5

periode Maret 2019 yang berjumlah 49072 ribu jiwa atau 708 terjadi penurunan

sebanyak 026 Hal sebaliknya terjadi pada tingkat nasional yang mengalami kenaikan

sebesar 941 pada Maret 2019 menjadi 978 pada Maret 2020 Namun demikian

tingkat kemiskinan di Provinsi Riau tersebut masih berada di atas target RKPD Riau

tahun 2020 sebesar 675 dan di bawah RKP sebesar 85

Indikator lain untuk menilai kesejahteraan daerah adalah jumlah angkatan kerja

dan tingkat pengangguran Angkatan kerja di Riau bulan Februari 2020 sebanyak 333

juta orang bertambah 3124 ribu orang dibanding Februari 2019 Penduduk yang

bekerja sebanyak 316 juta orang bertambah 4625 ribu orang dibanding keadaan

setahun yang lalu Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari

2020 sebanyak 507 turun sebesar 050 poin dari periode yang sama tahun lalu

sebesar 557 dan berada di bawah target RKPD sebesar 602 Adapun TPT di

perkotaan sebesar 654 turun sebesar 080 poin dari tahun sebelumnya dan

cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan yang hanya 407 yang turun

sebesar 034 poin dari tahun sebelumnya Grafik 19 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Provinsi Riau 2017-2020 Grafik 110 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Wilayah Sumatera Tahun 2020

Sumber BPS Sumber BPS

0

2

4

6

8

10

Feb2017

Agu2017

Feb2018

Agu2018

Feb2019

Agu2019

Feb2020

Perkotaan Perdesaan 557 542 507 473522

386441 428

341 322

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 6

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada tahun 2020 APBN di Provinsi Riau mempunyai target pendapatan sebesar

Rp1997 triliun dan pagu belanja sebesar Rp2986 triliun Target pendapatan tahun ini

lebih tinggi 658 sedangkan pagu belanja turun 1539 dibanding tahun sebelumnya

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN 18641 7948 4264 19867 7796 3924

I PENERIMAAN DALAM NEGERI 18641 7948 4264 19867 7796 3924

1 Penerimaan Perpajakan 18024 7527 4176 18967 7403 3903

2 PNBP 617 421 6823 900 393 4367

II HIBAH - - - - - -

B BELANJA DAN TRANSFER 35294 15655 4436 29861 15044 5038

I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8325 3388 4069 7264 2831 3897

1 Belanja Pegawai 2761 1425 5161 3123 1439 4608

2 Belanja Barang 3784 1475 3898 3098 1156 3731

3 Belanja Modal 1759 487 2766 1021 227 2223

4 Belanja Bantuan Sosial 21 1 584 22 9 4091

II TKDD 26969 12267 4549 22597 12213 5405

1 Transfer ke Daerah 25532 11407 4468 21144 11500 5439

a Dana Perimbangan 25287 11285 4463 20760 11259 5423

1) Dana Bagi Hasil 10982 4239 3860 6074 4076 6711

2) Dana Alokasi Umum 8991 5236 5824 8486 5052 5953

3) Dana Alokasi Khusus 5314 1810 3406 6200 2131 3437

b Dana Transfer Lainnya 245 122 4980 384 241 6276

2 Dana Desa 1437 860 5985 1453 713 4907

C SURPLUS (DEFISIT) (16653) (7708) 4629 (9994) (7248) 7252

Sumber OMSPAN Kanwil DJP Riau (pendapatan pajak) Kanwil DJBC Riau (pendapatan Bea dan Cukai)

Realisasi pendapatan di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp780 Triliun turun 191 bandingkan tahun sebelumnya Begitu pula dengan realisasi

belanja negara mengalami penurunan 390 menjadi Rp1504 triliun Penurunan

pendapatan negara hingga akhir triwulan II ini menurun akibat terdampaknya keuangan

negara terhadap situasi pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh mewabahnya

pandemi Covid-19 Hampir seluruh jenis pajak mengalami kontraksi akibat perlambatan

kegiatan ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam

rangka pemulihan ekonomi nasional Begitu juga dengan realisasi belanja yang menurun

akibat adanya perubahan pola belanja negara yang dilakukan dalam rangka

penanganan mewabahnya Covid-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 9: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 4

Inflasi di Provinsi Riau tersebut tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan inflasi

nasional yang secara bulanan mencapai 018 tahun kalender 109 dan tahunan

196 Grafik 15 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (mtm) Grafik 16 Perkembangan Inflasi

di Provinsi Riau dan Nasional (yoy)

Sumber BPS Sumber BPS

Inflasi pada bulan Juni terjadi karena adanya peningkatan harga pada enam

kelompok pengeluaran yaitu kelompok penyediaan makanan dan minumanrestoran

sebesar 126 diikuti kelompok transportasi sebesar 033 kelompok kesehatan

sebesar 008 kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah

tangga sebesar 006 kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 005 dan

kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 003 Di sisi lain tiga kelompok mengalami

deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -030 kelompok

makanan minuman dan tembakau sebesar -005 dan kelompok informasi

komunikasi dan jasa keuangan sebesar -001 Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu

kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok

pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya

C Indikator Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tingkat

kemiskinan gini ratio dan kondisi ketenagakerjaan

Berdasarkan data BPS jumlah

penduduk miskin di Provinsi Riau

bulan Maret 2020 sebanyak 48338

ribu ribu jiwa atau sebesar 682

dari total penduduk Provinsi Riau

Penduduk miskin di Perkotaan

sebesar 729 dan Pedesaan

sebesar 612 Jika dibandingkan

-100

-050

000

050

100

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

000

100

200

300

400

500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2019 2020

Nasional Riau TembilahanPekanbaru Dumai

Grafik 17 Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Riau

Sumber BPS

0

5

10

15

0

200

400

600

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

Sept

embe

r

Mar

et

2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Riau Indonesia

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU5

periode Maret 2019 yang berjumlah 49072 ribu jiwa atau 708 terjadi penurunan

sebanyak 026 Hal sebaliknya terjadi pada tingkat nasional yang mengalami kenaikan

sebesar 941 pada Maret 2019 menjadi 978 pada Maret 2020 Namun demikian

tingkat kemiskinan di Provinsi Riau tersebut masih berada di atas target RKPD Riau

tahun 2020 sebesar 675 dan di bawah RKP sebesar 85

Indikator lain untuk menilai kesejahteraan daerah adalah jumlah angkatan kerja

dan tingkat pengangguran Angkatan kerja di Riau bulan Februari 2020 sebanyak 333

juta orang bertambah 3124 ribu orang dibanding Februari 2019 Penduduk yang

bekerja sebanyak 316 juta orang bertambah 4625 ribu orang dibanding keadaan

setahun yang lalu Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari

2020 sebanyak 507 turun sebesar 050 poin dari periode yang sama tahun lalu

sebesar 557 dan berada di bawah target RKPD sebesar 602 Adapun TPT di

perkotaan sebesar 654 turun sebesar 080 poin dari tahun sebelumnya dan

cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan yang hanya 407 yang turun

sebesar 034 poin dari tahun sebelumnya Grafik 19 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Provinsi Riau 2017-2020 Grafik 110 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Wilayah Sumatera Tahun 2020

Sumber BPS Sumber BPS

0

2

4

6

8

10

Feb2017

Agu2017

Feb2018

Agu2018

Feb2019

Agu2019

Feb2020

Perkotaan Perdesaan 557 542 507 473522

386441 428

341 322

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 6

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada tahun 2020 APBN di Provinsi Riau mempunyai target pendapatan sebesar

Rp1997 triliun dan pagu belanja sebesar Rp2986 triliun Target pendapatan tahun ini

lebih tinggi 658 sedangkan pagu belanja turun 1539 dibanding tahun sebelumnya

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN 18641 7948 4264 19867 7796 3924

I PENERIMAAN DALAM NEGERI 18641 7948 4264 19867 7796 3924

1 Penerimaan Perpajakan 18024 7527 4176 18967 7403 3903

2 PNBP 617 421 6823 900 393 4367

II HIBAH - - - - - -

B BELANJA DAN TRANSFER 35294 15655 4436 29861 15044 5038

I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8325 3388 4069 7264 2831 3897

1 Belanja Pegawai 2761 1425 5161 3123 1439 4608

2 Belanja Barang 3784 1475 3898 3098 1156 3731

3 Belanja Modal 1759 487 2766 1021 227 2223

4 Belanja Bantuan Sosial 21 1 584 22 9 4091

II TKDD 26969 12267 4549 22597 12213 5405

1 Transfer ke Daerah 25532 11407 4468 21144 11500 5439

a Dana Perimbangan 25287 11285 4463 20760 11259 5423

1) Dana Bagi Hasil 10982 4239 3860 6074 4076 6711

2) Dana Alokasi Umum 8991 5236 5824 8486 5052 5953

3) Dana Alokasi Khusus 5314 1810 3406 6200 2131 3437

b Dana Transfer Lainnya 245 122 4980 384 241 6276

2 Dana Desa 1437 860 5985 1453 713 4907

C SURPLUS (DEFISIT) (16653) (7708) 4629 (9994) (7248) 7252

Sumber OMSPAN Kanwil DJP Riau (pendapatan pajak) Kanwil DJBC Riau (pendapatan Bea dan Cukai)

Realisasi pendapatan di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp780 Triliun turun 191 bandingkan tahun sebelumnya Begitu pula dengan realisasi

belanja negara mengalami penurunan 390 menjadi Rp1504 triliun Penurunan

pendapatan negara hingga akhir triwulan II ini menurun akibat terdampaknya keuangan

negara terhadap situasi pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh mewabahnya

pandemi Covid-19 Hampir seluruh jenis pajak mengalami kontraksi akibat perlambatan

kegiatan ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam

rangka pemulihan ekonomi nasional Begitu juga dengan realisasi belanja yang menurun

akibat adanya perubahan pola belanja negara yang dilakukan dalam rangka

penanganan mewabahnya Covid-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 10: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU5

periode Maret 2019 yang berjumlah 49072 ribu jiwa atau 708 terjadi penurunan

sebanyak 026 Hal sebaliknya terjadi pada tingkat nasional yang mengalami kenaikan

sebesar 941 pada Maret 2019 menjadi 978 pada Maret 2020 Namun demikian

tingkat kemiskinan di Provinsi Riau tersebut masih berada di atas target RKPD Riau

tahun 2020 sebesar 675 dan di bawah RKP sebesar 85

Indikator lain untuk menilai kesejahteraan daerah adalah jumlah angkatan kerja

dan tingkat pengangguran Angkatan kerja di Riau bulan Februari 2020 sebanyak 333

juta orang bertambah 3124 ribu orang dibanding Februari 2019 Penduduk yang

bekerja sebanyak 316 juta orang bertambah 4625 ribu orang dibanding keadaan

setahun yang lalu Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari

2020 sebanyak 507 turun sebesar 050 poin dari periode yang sama tahun lalu

sebesar 557 dan berada di bawah target RKPD sebesar 602 Adapun TPT di

perkotaan sebesar 654 turun sebesar 080 poin dari tahun sebelumnya dan

cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan yang hanya 407 yang turun

sebesar 034 poin dari tahun sebelumnya Grafik 19 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Provinsi Riau 2017-2020 Grafik 110 Tingkat Pengangguran Terbuka

di Wilayah Sumatera Tahun 2020

Sumber BPS Sumber BPS

0

2

4

6

8

10

Feb2017

Agu2017

Feb2018

Agu2018

Feb2019

Agu2019

Feb2020

Perkotaan Perdesaan 557 542 507 473522

386441 428

341 322

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 6

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada tahun 2020 APBN di Provinsi Riau mempunyai target pendapatan sebesar

Rp1997 triliun dan pagu belanja sebesar Rp2986 triliun Target pendapatan tahun ini

lebih tinggi 658 sedangkan pagu belanja turun 1539 dibanding tahun sebelumnya

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN 18641 7948 4264 19867 7796 3924

I PENERIMAAN DALAM NEGERI 18641 7948 4264 19867 7796 3924

1 Penerimaan Perpajakan 18024 7527 4176 18967 7403 3903

2 PNBP 617 421 6823 900 393 4367

II HIBAH - - - - - -

B BELANJA DAN TRANSFER 35294 15655 4436 29861 15044 5038

I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8325 3388 4069 7264 2831 3897

1 Belanja Pegawai 2761 1425 5161 3123 1439 4608

2 Belanja Barang 3784 1475 3898 3098 1156 3731

3 Belanja Modal 1759 487 2766 1021 227 2223

4 Belanja Bantuan Sosial 21 1 584 22 9 4091

II TKDD 26969 12267 4549 22597 12213 5405

1 Transfer ke Daerah 25532 11407 4468 21144 11500 5439

a Dana Perimbangan 25287 11285 4463 20760 11259 5423

1) Dana Bagi Hasil 10982 4239 3860 6074 4076 6711

2) Dana Alokasi Umum 8991 5236 5824 8486 5052 5953

3) Dana Alokasi Khusus 5314 1810 3406 6200 2131 3437

b Dana Transfer Lainnya 245 122 4980 384 241 6276

2 Dana Desa 1437 860 5985 1453 713 4907

C SURPLUS (DEFISIT) (16653) (7708) 4629 (9994) (7248) 7252

Sumber OMSPAN Kanwil DJP Riau (pendapatan pajak) Kanwil DJBC Riau (pendapatan Bea dan Cukai)

Realisasi pendapatan di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp780 Triliun turun 191 bandingkan tahun sebelumnya Begitu pula dengan realisasi

belanja negara mengalami penurunan 390 menjadi Rp1504 triliun Penurunan

pendapatan negara hingga akhir triwulan II ini menurun akibat terdampaknya keuangan

negara terhadap situasi pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh mewabahnya

pandemi Covid-19 Hampir seluruh jenis pajak mengalami kontraksi akibat perlambatan

kegiatan ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam

rangka pemulihan ekonomi nasional Begitu juga dengan realisasi belanja yang menurun

akibat adanya perubahan pola belanja negara yang dilakukan dalam rangka

penanganan mewabahnya Covid-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 11: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 6

II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada tahun 2020 APBN di Provinsi Riau mempunyai target pendapatan sebesar

Rp1997 triliun dan pagu belanja sebesar Rp2986 triliun Target pendapatan tahun ini

lebih tinggi 658 sedangkan pagu belanja turun 1539 dibanding tahun sebelumnya

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN 18641 7948 4264 19867 7796 3924

I PENERIMAAN DALAM NEGERI 18641 7948 4264 19867 7796 3924

1 Penerimaan Perpajakan 18024 7527 4176 18967 7403 3903

2 PNBP 617 421 6823 900 393 4367

II HIBAH - - - - - -

B BELANJA DAN TRANSFER 35294 15655 4436 29861 15044 5038

I BELANJA PEMERINTAH PUSAT 8325 3388 4069 7264 2831 3897

1 Belanja Pegawai 2761 1425 5161 3123 1439 4608

2 Belanja Barang 3784 1475 3898 3098 1156 3731

3 Belanja Modal 1759 487 2766 1021 227 2223

4 Belanja Bantuan Sosial 21 1 584 22 9 4091

II TKDD 26969 12267 4549 22597 12213 5405

1 Transfer ke Daerah 25532 11407 4468 21144 11500 5439

a Dana Perimbangan 25287 11285 4463 20760 11259 5423

1) Dana Bagi Hasil 10982 4239 3860 6074 4076 6711

2) Dana Alokasi Umum 8991 5236 5824 8486 5052 5953

3) Dana Alokasi Khusus 5314 1810 3406 6200 2131 3437

b Dana Transfer Lainnya 245 122 4980 384 241 6276

2 Dana Desa 1437 860 5985 1453 713 4907

C SURPLUS (DEFISIT) (16653) (7708) 4629 (9994) (7248) 7252

Sumber OMSPAN Kanwil DJP Riau (pendapatan pajak) Kanwil DJBC Riau (pendapatan Bea dan Cukai)

Realisasi pendapatan di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp780 Triliun turun 191 bandingkan tahun sebelumnya Begitu pula dengan realisasi

belanja negara mengalami penurunan 390 menjadi Rp1504 triliun Penurunan

pendapatan negara hingga akhir triwulan II ini menurun akibat terdampaknya keuangan

negara terhadap situasi pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh mewabahnya

pandemi Covid-19 Hampir seluruh jenis pajak mengalami kontraksi akibat perlambatan

kegiatan ekonomi sebagai dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam

rangka pemulihan ekonomi nasional Begitu juga dengan realisasi belanja yang menurun

akibat adanya perubahan pola belanja negara yang dilakukan dalam rangka

penanganan mewabahnya Covid-19

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 12: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU7

A Pendapatan

1 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan akhir triwulan II 2020

penerimaan perpajakan di Riau dapat

terealisasikan sebesar Rp740 triliun

atau 3903 persen dari target

sebesar Rp1897 triliun Terdiri dari

Pendapatan Pajak dalam negeri

sebesar Rp717 triliun dan pajak

perdagangan internasional sebesar

Rp23415 miliar Realisasi

penerimaan perpajakan secara keseluruhan turun Rp12329 miliar jika dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2019

a Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh sampai akhir

triwulan II tahun 2020 sebesar

Rp341 triliun menyumbang 4611

dari total penerimaan perpajakan

atau 3675 dari targetnya yang

berjumlah sebesar Rp929 triliun

Realisasi ini turun Rp34892 miliar

atau 927 dibanding penerimaan

periode yang sama tahun lalu Rp376

triliun Kota Pekanbaru merupakan

wilayah dengan penerimaan terbesar Rp185 triliun atau 5433 dari total penerimaan

Sedangkan Kabupaten Meranti sebagai penyumbang terkecil dengan penerimaan

sebesar Rp3264 miliar kurang dari satu persen dari total penerimaan Periode

penerimaan terbesar terjadi pada bulan April yaitu Rp66397 miliar Untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun Kanwil DJP Riau akan melakukan

jemput bola pajak-pajak yang potensial dan menggugah kesadaran masyarakat untuk

membayar pajak

b Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Penerimaan PPN triwulan II 2020 sebesar Rp216 triliun meningkat 335

dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp209 triliun Capaian tertinggi di wilayah

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Perpajakan 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau amp Kanwil BC Riau (diolah)

Grafik 22 Penerimaan PPh Per KabupatenKota (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

929

0

755

2

168

6

113

1 133

192

341

4

216

4

154

1

50

1 64

170

36752866

9140

442152704828

8843

0

20

40

60

80

100

-

2000

4000

6000

8000

10000

PPH PPN ampPPNbM

PBB PajakLainya

Cukai BeaMasuk

BeaKeluar

Target Realisasi

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIR KAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPAR KAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGI KAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIR KAB ROKAN HULU KAB SIAK KOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 13: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 8

Kota Pekanbaru senilai Rp65749

miliar (kontribusi 3040) diikuti oleh

Kabupaten Bengkalis sebesar

Rp22855 miliar (kontribusi 1057)

dan Kabupaten Rokan Hulu sebesar

Rp22788 miliar atau 1054 dari

total penerimaan PPN Penerimaan

terbesar terjadi di bulan Mei sebesar

Rp48067 miliar

c Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM terealisasi

Rp191 miliar dan hanya

berkontribusi 003 dari total

penerimaan perpajakan namun

apabila dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun 2019

mengalami kenaikan 006

Sebagian besar pendapatan PPnBM

berasal dari wilayah Kota Pekanbaru

Penerimaan terbesar terjadi di bulan Januari sebesar Rp236 miliar

d Penerimaan Cukai

Penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp58565 juta atau 5270 persen dari

target tahun 2020 yaitu sebesar Rp111 miliar Terdiri dari penerimaan Cukai Triwulan I

sebesar Rp5165 Juta dan juga triwulan II sebesar 6908 Juta Dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu penerimaan cukai mengalami penurunan di mana

penerimaan pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp630 juta Di wilayah

Provinsi Riau hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai penerimaan cukai sedangkan

sebelas KabupatenKota yang lain tidak ada

e Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan akhir triwulan II

tahun 2020 mencapai Rp23415 miliar atau 7197 dari target yang terdiri dari

penerimaan bea masuk Rp6439 miliar dan penerimaan bea keluar sebesar Rp16975

miliar Selama triwulan II Tahun 2020 kontribusi terbesar berasal dari KPPBC Pekanbaru

sebesar Rp3384 miliar dan KPPBC Dumai sebesar Rp2282 miliar

Grafik 23 Penerimaan PPN Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

Grafik 24 Penerimaan PPnBM Per KabupatenKota (dalam Miliar Rupiah)

Sumber Kanwil DJP Riau (diolah)

(100)

-

100

200

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARU

(2)

(1)

-

1

2

3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAK

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 14: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU9

2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai triwulan II 2020 berjumlah Rp39346 miliar berkontribusi

520 terhadap total pendapatan Jumlah ini menurun dibandingkan triwulan II 2019

yang mencapai Rp42147 miliar Penerimaan ini berasal dari PNBP Lainnya sebesar

Rp21215 miliar dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rp18130 miliar

Pendapatan PNBP Lainnya terdiri dari pendapatan PNBP Fungsional sebesar Rp18688

miliar dan PNBP Umum sebesar Rp2527 miliar Grafik 25 Realisasi PNBP Fungsional

(dalam Miliar Rupiah) Grafik 26 Realisasi PNBP Umum

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah) Sumber OMSPAN (diolah)

Pendapatan PNBP Fungsional mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp1148 miliar

atau 579 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp19836 miliar

Sedangkan pendapatan PNBP Umum tumbuh 1373 dibanding tahun lalu yang

sebesar Rp2223 miliar Pendapatan jasa layanan kepelabuhanan sebesar Rp5036

miliar merupakan penyumbang PNBP Fungsional terbesar diikuti oleh Pendapatan Buku

Kepemilikan Kendaraan bermotor sebesar Rp2105 miliar

Sementara itu Pendapatan PNBP umum didominasi oleh Penerimaan Kembali

Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu Rp1018 miliar Penerimaan Kembali Belanja

Barang Tahun Anggaran Yang Lalu Rp627 miliar dan Pendapatan Denda Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah Rp51733 juta

Pendapatan BLU mengalami penurunan sebesar Rp1958 miliar atau 975

dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20089 miliar Pendapatan BLU

0369

1215

Jan Feb Mar Apr Mei JunKAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

02468

10

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

KAB BENGKALIS KAB INDRAGIRI HILIRKAB INDRAGIRI HULU KAB KAMPARKAB KEPULAUAN MERANTI KAB KUANTAN SINGINGIKAB PELALAWAN KAB ROKAN HILIRKAB ROKAN HULU KAB SIAKKOTA DUMAI KOTA PEKANBARURIAU

Bisniscom PEKANBARU - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau akan menjalankan sejumlah program kerja untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (WP) pada 2020 khususnya untuk pelaku usaha komoditas utama yang tidak diadministrasikan di Riau Berdasarkan data Kanwil DJP Riau pada 2018 dari keseluruhan jumlah dan nilai ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oilCPO) dan turunannya di wilayah Riau hanya terdapat sekitar 1115 pelaku usaha yang PPh badannya diadministrasikan di Kanwil DJP Riau ldquoSisanya 8885 PPh badan khususnya di industri sawit tidak diadministrasikan di Kanwil DJP Riau sehingga tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Badan tetapi berpengaruh kuat pada pertumbuhan negatif PPN karena restitusi Walaupun PPB nya di kami semuardquo jelas Edward di Pekanbaru Selasa (422020)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 15: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 10

terbesar adalah jasa pelayanan pendidikan dengan realisasi Rp17290 miliar 9027

dari penerimaan BLU yang berasal dari satker UIN Suska Riau dan Universitas Riau

Jasa penerimaan pelayanan Rumah Sakit Rp840 miliar berasal dari satker RS

Bhayangkara Pekanbaru

3 Pendapatan Hibah

Sampai dengan triwulan I TA 2020 tidak terdapat pagu dan realisasi pendapatan hibah

di Provinsi Riau

B Belanja dan Transfer

Belanja negara lingkup Provinsi Riau dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa

1 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat

sampai dengan triwulan II tahun 2020

tercatat Rp283 triliun atau 3897

dari pagu belanja Rp726 triliun

Realisasi belanja pegawai sebesar

Rp144 triliun (4608) belanja

barang Rp115 triliun (3731)

belanja modal Rp22737 miliar

(2223) dan belanja bantuan sosial

Rp913 miliar (4091) Realisasi belanja terbesar terjadi di bulan Mei senilai Rp6085

miliar Realisali bulan Mei lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya karena

bertepatan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Total realisasi belanja

pemerintah pusat mengalami penurunan sebanyak 1635 dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp338 triliun

2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020 di Provinsi Riau

berjumlah Rp2259 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai

Rp2696 triliun Realisasi TKDD sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp1221 triliun

Grafik 27 Belanja Pemerintah Pusat (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Belanja Pegawai Belanja BarangBelanja Modal Belanja Bansos

KONTANCOID - JAKARTA Penerimaan negara dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Lainnya pada periode Maret 2020 mencapai Rp 2411 triliun Adapun pertumbuhan PNBP Lainnya pada triwulan pertama ini sebesar negatif 685 turun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 406Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang menurun sebesar 1987Demikian pula kinerja penerimaan dari Kementerian NegaraLembaga (KL) juga mengalami penurunan pada periode triwulan I 2020 ini dengan realisasi penerimaan hanya sebesar Rp205 triliun (tumbuh sebesar negatif 408 dibandingkan periode yang sama tahun lalu)

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 16: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU11

atau 5405 dari total pagu Jumlah ini berada sedikit di bawah realisasi tahun

sebelumnya yang mencapai Rp1226 triliun Angka penurunan disumbang oleh realisasi

DAU yang berjumlah Rp184 miliar dan DBH Rp163 miliar

Realisasi TKDD terdiri dari Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp505 triliun diikuti Dana Bagi Hasil

(DBH) sebesar Rp407triliun dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik Rp189 triliun DAK Fisik

Rp23612 miliar dan Dana Desa

sebesar Rp7132 miliar Realisasi

tertinggi TKDD terjadi di bulan Mei

dengan total realisasi sebesar Rp327 triliun disebabkan karena adanya pembayaran

kurang bayar DBH tahun sebelumnya

3 Pengelolaan BLU

Pagu belanja dari sumber dana BLU tahun 2020 sebesar Rp41089 miliar

Secara nominal pagu mengalami penurunan dari yang sebelumnya berjumlah Rp 42984

miliar begitu juga secara porsi terhadap total pagu belanja turun dari 5388 menjadi

5304 Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja sumber BLU menurun baik

secara nominal maupun persentase yaitu dari Rp15554 miliar (5399) menjadi

Rp13939 miliar (5304) Diharapkan tingkat kemandirian BLU untuk membiayai

kebutuhan belanjanya bisa semakin baik ke depannya Perkembangan pagu belanja

BLU diuraikan sebagai berikut

Tabel 23 Perkembangan Pagu Belanja Satker BLU di Provinsi Riau Tahun 2019 dan 2020

2020

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 4433403000 1862664967 18103035000 9532927457 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 126502196000 58213710960 125142084000 41148821731 Universitas Riau 232928091000 97207442085 267648414000 88715392544

2019

Satker BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara Pekanbaru 5015821000 2134990162 18452294000 7304815476 UIN Sulthan Syarif Kasim Riau 149508541000 49312821729 111088409000 25389159472 Universitas Riau 213393294000 97989735716 300301967000 122848677028

Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Grafik 28 Realisasi TKDD sd Triwulan II 2020 (dalam Miliar Rupiah)

Sumber OMSPAN dan MONEV PA (diolah)

7

914

679

21

1740

716

1419

743 803

556 594

937

- - -80 69

88 -

460

99

107 650

579

- - - 78 44 120

-1 151 218 180 163

-

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

DBH DAU DAK FisikDAK Non Fisik DID Dana Desa

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 17: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 12

4 Manajemen Investasi Pusat

Investasi pusat di Provinsi Riau berupa piutang negara kepada Pemerintah

Daerah dan BUMD Sampai dengan triwulan II 2020 terdapat tiga debitur yang masih

belum menyelesaikan administrasi pinjaman sehingga masih diwajibkan untuk

melakukan rekonsiliasi yakni Pemprov Riau Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri

Hulu Dari ketiga debitur tersebut Pemprov Riau masih memiliki kewajiban sebesar

Rp1432 miliar yang saat ini dalam proses pengusulan penghapusan Sementara

Pemkab Kampar dan Pemkab Indragiri Hulu kewajibannya sudah nihil tinggal proses

administrasi untuk penutupannya Untuk Kabupaten Indragiri Hulu usulan penutupan

pinjaman telah diajukan dan dalam proses persetujuan Kementerian Keuangan

sementara Pemkab Kampar sampai saat ini belum mengirim SPTJM dan usulan

penutupan karena kesulitan identifikasi keberadaan aset yang dibiayai dari pinjaman

tersebut Tabel 24 Daftar Pinjaman Pemda dan BUMD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)

No Debitur Pinjaman Pokok

Pembayaran Pokok

Tunggakan Non Pokok Hak Tagih Keterangan

1 Pemprov Riau 604294 604294 1432803 1432803 Proses penghapusan 2 Pemkab Kampar 28702 28702 - - Proses penutupan 3 Pemkab Indragiri Hulu 251082 251082 - - Proses penutupan 4 PDAM Kab Inhil 116135 116135 - - Telah ditutup

Jumlah 1000214 1000214 1432803 1432803

Sumber Subsidiary Loan Information System (SLIM)

C Prognosis Realisasi APBN

Pendapatan negara hingga akhir 2020 diperkirakan terealisasi Rp1588 triliun

(8994) menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara tahun 2019 yang

mencapai Rp1631 triliun Perkiraan penurunan ini dipengaruhi oleh mewabahnya

COVID 19 yang berpengaruh pada daya beli masyarakat Sementara itu belanja

datransfer diprediksi terealisasi Rp2745 triliun atau 9193 persen dari pagu belanja dan

berada di bawah realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar Rp3332 triliun Tabel 25 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2020

Uraian Pagu (miliar)

Realisasi sd Triwulan II

Perkiraan Realisasi sd Triwulan IV

Rp (miliar) Rp (miliar) Pendapatan 19542 7562 3870 15882 8994

Belanja dan Transfer 29861 15044 5038 27453 9193

SurplusDefisit -10319 -7482 7251 -11571 11213

Sumber SPAN dan hasil prognosis menggunakan forecasting

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 18: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU13

III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan kerangka

kebijakan publik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan alat penentu

tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk mengatasi

berbagai kendala permasalahan pokok yang merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan mandiri Tabel 31 Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi PENDAPATAN DAERAH 3350151 1498717 4474 2970813 1307725 4402 PAD 659770 243922 3697 568641 248791 4375

Pajak Daerah 474169 192059 4050 401414 187368 4668 Retribusi Daerah 32297 5673 1757 24389 5565 2282 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 35782 140 039 33013 053 016

Lain-Lain PAD yang Sah 117523 46049 3918 109825 55804 5081 Pendapatan Transfer 2656484 1249041 4702 2334346 1057449 4530

Transfer Pempus - Dana Perimbangan 2354422 1132809 4811 2016591 979982 4860 Dana Bagi Hasil Pajak 360516 165956 4603 395903 199120 5030 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 582814 258033 4427 338032 178426 5278 Dana Alokasi Umum 896851 523637 5839 841306 496552 5902 Dana Alokasi Khusus 514241 185182 3601 441350 105883 2399

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 151673 72569 4785 138391 21790 1575 Transfer Pemerintah Provinsi 120945 36485 3017 121876 33131 2718 Transfer Bantuan Keuangan 29445 7179 2438 57488 22547 3922

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 33897 5754 1698 67826 1484 219 Pendapatan Hibah 27687 160 058 49528 163 033 Pendapatan Lainnya 6210 5594 9009 18298 1322 722

BELANJA DAN TRANSFER DAERAH 3363892 1040902 3094 3100402 919430 2966 BELANJA 2937413 908517 3093 2693602 810976 3011

Belanja Pegawai 1124324 480577 4274 1097235 453417 4132 Belanja Barang 915561 265829 2903 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 3253 1595 4903 14190 1354 954 Belanja Hibah 150229 70036 4662 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 20409 8311 4072 37582 1311 349 Belanja Modal 718245 82122 1143 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 5393 048 089 90858 5076 559

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 426478 132385 3104 406800 108453 2666 Bagi Hasil ke KabKota 9590 4524 4718 112046 37922 3385 Bagi Hasil ke Desa 165586 47232 2852 31626 303 096 Bantuan Keuangan 251302 80629 3208 263129 70228 2669

SURPLUSDEFISIT -13741 457814 (3332) -129590 388295 (300)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau

Secara agregat total APBD tahun anggaran 2020 di Provinsi Riau sebesar

Rp2970 triliun untuk target pendapatan pagu belanja dan transfer sebesar Rp3100

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 19: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 14

triliun dan defisit sebesar Rp129 triliun Postur pendapatan daerah di Provinsi Riau

tahun 2020 sebagian besar berasal dari pendapatan transfer yaitu Rp2334 triliun

(7858) menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang memberikan kontribusi

Rp2656 triliun atau 7929 Selain itu pagu belanja juga mengalami penurunan 830

dibanding tahun sebelumnya

A Pendapatan Daerah

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target PAD agregat di Provinsi Riau tahun 2020 sebesar Rp568 triliun yang

berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp401 triliun atau 7059 retribusi

daerah Rp24389 miliar (429) hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Rp33013

miliar (581) dan lain-lain PAD yang sah Rp109 triliun (1931) Total realisasi PAD

sebesar Rp248 triliun atau 4375 dari total target

a Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi penerimaan pajak sebesar

Rp187 triliun atau 4668 dari target

didominasi oleh Pemerintah Provinsi

Riau sebesar Rp131 triliun 7011

dari total penerimaan pajak daerah

diikuti Kota Pekanbaru sebesar

Rp23398 miliar (1249) Secara

bulanan pada bulan Mei realisasinya

mengalami sedikit penurunan

dibanding bulan sebelumnya

b Penerimaan Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah

direalisasikan Rp5565 miliar atau

2282 dari target penerimaan

Penerimaan terbesar berada di Kota

Pekanbaru sebesar Rp1490 miliar

(2678) Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten

Kepulauan Meranti sebesar

Rp51466 juta (092)

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah KabKota Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Prov Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis Inhil InhuKampar Kuansing Pelalawan RohilRohul Siak Dumai PekanbaruKep Meranti

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 20: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU15

c Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terealisasi sebesar

Rp5349 juta atau sebesar 016 dari

target jika dibandingkan dengan

realisasi triwulan II tahun lalu

mengalami penurunan sebesar

Rp8675 juta Hal ini dikarenakan

realisasi baru terjadi pada dua

pemda yaitu Kabupaten Bengkalis sebesar 30 juta atau 025 dari pagu dan

Kabupaten Siak sebesar Rp5049 juta atau 070 dari pagu

d Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah terealisasi

Rp55804 miliar (5081) terbesar

berada di Provinsi Riau sebesar

Rp21907 miliar atau 3926 diikuti

oleh Kota Dumai sebesar Rp9031

miliar Sedangkan penerimaan

terkecil berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 575 miliar

Penerimaan PAD memberi kontribusi

sebesar 1902 dari total

pendapatan daerah Jika

dibandingkan dengan realisasi PAD

triwulan II tahun 2019 realisasi tahun

ini mengalami peningkatan sebesar

Rp4869 miliar (200) Rendahnya

kontribusi PAD terhadap pendapatan

daerah menunjukkan bahwa rasio kemandirian daerah masih rendah dan rasio

Grafik 33 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 34 Realisasi Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2020

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 35 Perbandingan Rasio Kemandirian KabupatenKota Triwulan II Tahun 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

-

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar April Mei Juni

Juta

an R

p

Bengkalis Siak

-

1

2

3

4

5

Jan Feb Mar Apr Mei JuniProv Riau Bengkalis InhilInhu Kampar KuansingPelalawan Rohil RohulSiak Dumai PekanbaruKep Meranti

0

20

40

60

01000200030004000

Milia

r Rp

PAD Pendapatan DaerahRasio Kemandirian

MEDCOMnews - PEKANBARU ndash Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Riau menyatakan penerimaan pajak daerah setempat anjlok dengan capaian hanya sekitar Rp198 miliar sejak Januari hingga awal Juni 2020 dari target tahunan Rp826 miliar Target pajak terkoreksi dalam oleh dampak covid-19 angkanya hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp198 miliar kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru dikutip dari Antara Kamis 11 Juni 2020 Zulhelmi Arifin mengatakan pandemi covid-19 yang terjadi sejak Januari 2020 telah berdampak besar bagi semua sektor usaha Banyak tempat usaha yang menghentikan sementara operasionalnya sehingga berakibat pada setoran pajak masyarakat dari berbagai sektor katanya

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 21: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 16

ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat masih sangat

tinggi Rasio kemandirian tertinggi berada di Provinsi Riau (4123) diikuti Kota Dumai

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak masing-masing 2809 2320 dan 1595

Sisanya berada di bawah 10 dan yang terendah berada di Kabupaten Kuantan

Singingi sebesar 318

2 Pendapatan Transfer

Target pendapatan transfer se-

Provinsi Riau tahun 2020 sebesar

Rp2334 triliun dan telah terealisasi

sebesar Rp1057 triliun (4530)

Realisasi pendapatan transfer

terbesar berada di Pemerintah

Provinsi Riau sebesar Rp219 triliun

atau 2073 dari total realisasi

pendapatan dan Kabupaten Bengkalis sebesar Rp130 triliun (1236)

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah di Provinsi Riau ditargetkan sebesar Rp67826

miliar 228 dari total target pendapatan daerah Target pendapatan ini berasal dari

pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat dan pendapatan lainnya Realisasi

pendapatan hibah sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp163 miliar atau hanya

033 dari target

B Belanja Daerah 1 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Belanja APBD terbesar adalah

belanja pegawai dengan realisasi

Rp453 triliun 4132 dari pagu

belanja pegawai atau 5591 dari

total realisasi belanja diikuti oleh

belanja barang dengan realisasi

Rp276 triliun (3398 dari total

Grafik 36 Pagu dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemda Lingkup Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

Grafik 37 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai Barang dan Modal Lingkup Provinsi Riau sd Triwulan II 2020

Sumber BPKAD se-Provinsi Riau (diolah)

0

10

20

30

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

0

1020

30

4050

- 2000 4000 6000 8000

10000 12000

BelanjaPegawai

Belanja Barangdan Jasa

Belanja Modal

Milia

r Rp

Pagu Realisasi Realisasi

Goriau (23 April 2020) - Pemerintah Pusat kurang bayar dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alam (SDA) untuk 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau Dengan adanya kurang bayar tersebut Gubernur Riau Syamsuar menyurati Menteri Keuangan untuk segera membayarkannya agar bisa membantu penanggulangan Covid-19 ldquoDana kurang bayar ini bisa digunakan kabupaten dan kota di Riau untuk pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 Sebab dibutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar khususnya melalui APBD kabupatenkotardquo kata Syamsuar

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 22: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU17

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 23: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 18

realisasi belanja) Sementara itu belanja modal hanya terealisasi Rp47475 miliar atau

1063 dari total realisasi belanja Rendahnya alokasi belanja modal karena adanya

penyesuaian dalam refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 di mana

alokasi anggaran belanja modal disesuaikan minimal 50 sesuai Keputusan Bersama

Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1192813SJ Nomor

177KMK072020

2 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pagu belanja daerah terbesar

digunakan untuk urusan pendidikan

yaitu mencapai Rp832 triliun atau

2349 Hal ini berarti pemerintah

daerah berkomitmen untuk fokus

dalam pengembangan pendidikan di

daerahnya Selain itu Urusan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan

dasar yang mendapatkan porsi

belanja tertinggi adalah urusan keuangan dan urusan kesehatan yang masing-masing

mendapatkan porsi Rp790 triliun dan Rp446 triliun

Sampai dengan triwulan II 2020 realisasi belanja kelima urusan tersebut sebagai

berikut pendidikan sebesar Rp232 triliun (2797) Keuangan Rp183 triliun (2324)

Kesehatan 117 triliun (2639) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp82832 miliar

(1718) dan otonomi daerah Rp74579 miliar (2972)

C Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019 Pendapatan daerah hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat direalisasikan

sebesar Rp3423 triliun atau 11522 dari target pendapatan Sementara itu perkiraan

belanja daerah yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp3525 triliun

atau 11372 dari pagu belanja Berikut disajikan perkiraan realisasi APBD sampai

dengan akhir tahun 2020 di Provinsi Riau Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Riau

sd Triwulan IV Tahun 2019 (dalam miliar Rupiah)

Uraian Pagu Realisasi

sd Triwulan II Perkiraan Realisasi

sd Triwulan IV Rp Rp

Pendapatan Daerah 2970813 1307725 4402 2982049 9618 Belanja Daerah 3100402 919430 2966 2925850 9437 SurplusDefisit (129590) 388295 (29963) 562 (4337)

Sumber BPKAD diolah dan hasil prognosis menggunakan forecasting

Grafik 38 Pagu dan Realisasi Belanja Lima Urusan Terbesar Lingkup Provinsi Riau Triwulan II 2020

Sumber BPKAD (diolah)

05101520253035

0

3000

6000

9000

Milia

r Rp

Pagu Realisasi

IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang

disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam periode tertentu

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2020

Kenaikan 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi Pendapatan Negara 61249 125298 88906 420 85326

Pendapatan Perpajakan 57314 18737 76051 -187 77501 PNBP 3935 6274 10061 052 10009 Pendapatan Hibah 00 16 16 185 16 Pendapatan Transfer 00 100271 2778 -22628 -2200

Belanja Negara 150484 86469 139311 428 133598 Belanja Pemerintah 28329 81098 109410 -1228 124732 Transfer 122154 5371 29901 23727 8865

Surplus(Defisit) -89235 38829 -50405 442 -48272 Pembiayaan 00 8546 8546 3631 6269 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

-89235 47375 -41859 -034 -42002

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau Catatan 1 Seluruh transfer Pemerintah Pusat dieliminasi dengan pendapatan transfer pemerintah daerah 2 Pendapatan transfer konsolidasian bernilai negatif karena pendapatan transfer yang dicatat oleh pemda

lebih kecil dari transfer yang dicatat oleh Pemerintah Pusat B Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah gabungan atau konsolidasian

pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi)

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Realisasi pendapatan konsolidasian di Provinsi Riau sampai dengan triwulan II

tahun 2020 berasal dari pendapatan perpajakan konsolidasian PNBP konsolidasian

pendapatan hibah konsolidasian dan pendapatan transfer konsolidasian Realisasi

pendapatan konsolidasian mengalami kenaikan sebesar 420 dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya Kenaikan terjadi pada semua jenis pendapatan kecuali

pendapatan perpajakan yang mengalami penurunan sebesar 187

Realisasi pendapatan konsolidasian triwulan II 2020 sebesar Rp889 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 24: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU19

sebagian besar berasal dari pendapatan pajak konsolidasian yang mencapai Rp761

triliun atau 8554 dari total pendapatan diikuti pendapatan bukan pajak konsolidasian

Rp100 triliun (1132) Pendapatan

perpajakan konsolidasian menurun

dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp1449 miliar Sementara itu

pendapatan transfer konsolidasian

sebesar Rp2778 miliar Hal tersebut

terjadi karena pendapatan transfer

dari Pempus yang dicatat oleh

seluruh pemda provinsi dan

kabupatenkota lebih besar dibanding

belanja transfer yang dicatat oleh Pempus

Realisasi pendapatan Pemerintah

Pusat sebesar Rp612 triliun

sebagian besar berasal dari

pendapatan perpajakan sebesar

Rp573 triliun sementara itu

Pendapatan pemerintah daerah

sebesar Rp1253 triliun didominasi

oleh pendapatan transfer sebesar

Rp1003 triliun (sebelum

dikonsolidasi) diikuti pendapatan

perpajakan sebesar Rp187 triliun dan PNBP sebesar Rp62745 miliar

2 Analisis Perubahan

Penerimaan perpajakan

konsolidasian disumbang oleh

penerimaan pajak dalam negeri

sebesar 9693 dengan komposisi

7458 berasal dari pemerintah

pusat dan sisanya 2542 dari

pemerintah daerah Sementara itu

penerimaan pajak internasional

menyumbang Rp13144 miliar atau

hanya 170 seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat

Grafik 41 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

Grafik 42 Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda terhadap Pendapatan Konsolidasian Provinsi Riau

Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Riau (diolah)

Grafik 43 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah

Triwulan II Tahun 2020 dan 2019

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi

Riau (diolah)

8638

1116002

-245

8554

1132

002312

Pajak

PNBP

Hibah

Transfer

573 T (7536)

039 T (3854)

187 T (2464)

063 T (6146) 0002 T

(100)028 T (100)

-

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pempus Pemda

570 013

550 023

192 187

0

2

4

6

8

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

Pajak DalamNegeri

PajakPerdaganganInternasional

2019 2020

Pempus Pemda

2020 2019

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 25: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 20

3 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Tabel 42 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam miliar rupiah)

Uraian 2019 2020 Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 77501 -328 76051 -187 PNBP 10009 -1686 10061 052 Hibah 16 391 16 185 Transfer -2200 -11464 2778 -22628

Total Pendapatan 85326 -2041 88906 420 PDRBPertumbuhan Ekonomi 189950 280 168100 -322

Sumber BPS LKPK Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 Provinsi Riau (diolah)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi

sebesar 322 Pada periode yang sama pendapatan gabungan yang diterima oleh

pemerintah pusat dan pemerintah daerah terealisasi sebesar Rp889 triliun atau naik

420 Perekonomian Riau yang mengalami kontraksi sangat berpengaruh terhadap

pendapatan perpajakan konsolidasian tetapi untuk pendapatan PNBP hibah dan

Transfer justru mengalami kenaikan

C Belanja Konsolidasian Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh

belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

1 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Belanja dan Transfer Konsolidasian

triwulan II tahun 2020 Provinsi Riau

sebesar Rp1393 triliun Porsi

terbesar adalah belanja pegawai

yang mencapai Rp597 triliun

(4288 dari total belanja dan

transfer) dengan perbandingan

7590 persen merupakan belanja

pegawai pemda dan 2410 persen

belanja pegawai Pempus Belanja barang merupakan jenis belanja terbesar kedua

dengan jumlah Rp392 triliun (2815 dari total belanja dan transfer) 7050 persennya

merupakan belanja barang Pemda dan 2950 persen belanja barang Pempus

Selanjutnya transfer sejumlah Rp299 triliun sebanyak (2146) 8204 persen

merupakan transfer Pempus 1796 persen transfer pemda

Grafik 44 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Riau

Triwulan II 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

1440 1157 227 9

45342765

47514 257

1351

2990

0100020003000400050006000

Billio

ns Pusat Daerah

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 26: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU21

2 Analisis Perubahan

Belanja dan transfer konsolidasian sebesar Rp1393 triliun mengalami kenaikan

428 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hal tersebut terutama disebabkan

naiknya transfer sebanyak 23727 persen dari Rp089 triliun menjadi Rp299 triliun

Sementara sebagian besar jenis belanja mengalami penurunan belanja pegawai

belanja barang belanja modal belanja subsidi belanja hibah dan belanja hibah turun

masing-masing 362 persen 619 persen 4631 persen 1508 persen 6258 persen

dan 7359 persen Komposisi belanja konsolidasian triwulan II 2020 mengalami sedikit

perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu Pada tahun 2020 porsi belanja

pegawai mengalami penurunan dari 4639 menjadi 4288 belanja barang turun dari

3130 persen menjadi 2815 persen dan belanja modal turun dari 979 persen menjadi

504 persen

3 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal pada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal Pemerintah Pusat dan daerah ditujukan untuk mempengaruhi

perekonomian regional ke arah yang lebih baik Untuk mengukur keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah digunakan perbandingan dengan beberapa indikator perekonomian

regional seperti pertumbuhan ekonomi tingkat kemiskinan tingkat pengangguran

terbuka dan indeks pembangunan manusia

Tabel 43 Indikator Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi Regional 2019 2020 Belanja Pemerintah (miliar rupiah) 1335975 1393110 Pertumbuhan ekonomi semester I () 286 -050 PDRB ADHB (miliar rupiah) 37576704 35905856 Rasio Belanja Pemerintah terhadap PDRB () 356 388 Tingkat Kemiskinan Maret 2020 () 708 682 Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 2020 () 557 507

Sumber LKPK Triwulan II 2019 dan 2020 Provinsi Riau dan BPS Provinsi Riau diolah

Berdasarkan tabel di atas belanja pemerintah dan rasio konsumsi pemerintah

Grafik 45 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Riau Triwulan II Tahun 2019 dan 2020

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 dan 2019 Provinsi Riau (diolah

4639

3130

979

012513

063000

664

2019Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

42882815

504010

184016

036

2146

2020 Bel Pegawai

Bel Barang

BelModal

BelSubsidi

Bel Hibah

Bel Bansos

Bel Tak Derduga

Transfer

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 27: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 22

terhadap PDRB mengalami kenaikan namun belum dapat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau sehingga laju pertumbuhannya

pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 322 persen

D Analisis Kontribusi Pemerintah dalam PDRB

Salah satu komponen pembentuk nilai PDRB suatu daerah adalah konsumsi

pemerintah dan investasi Konsumsi pemerintah berasal dari pengeluaran pemerintah

untuk kompensasi pegawai penggunaan barang dan jasa dan pengeluaran lainnya

yang tertuang dalam beban pemerintah pada laporan operasional konsolidasian Tabel 44 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah

Provinsi Riau sd Triwulan II Tahun 2020

Uraian Jumlah Transaksi Yang Mempengaruhi Kekayaan Neto Pendapatan 23893890691431

Pajak 7603210133883 Kontribusi Sosial - Hibah 219524806002 Pendapatan Lainnya 16071155751545

Beban 13183927555848 Kompensasi Pegawai 6073579135340 Penggunaan Barang dan Jasa 3632194439194 Konsumsi Aset Tetap - Subsidi 13543672819 Hibah 3186666791962 Manfaat Sosial 22246348240 Beban Lainnya 255697168293

Keseimbangan Operasi Brutoneto 10709963135583 Transaksi Aset Non Keuangan Neto Akuisisi Neto Aset Non Keuangan 702127602858

Aset Tetap 611948571175 Perubahan Persediaan - Aset Non Produksi 90179031683

Net LendingBorrowing 10007835532725 Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban Akuisisi Neto Aset Keuangan 10007829042637

Dalam Negeri 10007829042637 Luar Negeri -

Keterjadian Kewajiban Neto - 6490088 Dalam Negeri - 6490088 Luar Negeri -

Sumber LSKP Triwulan II 2020 Provinsi Riau (diolah)

Konsumsi pemerintah sampai dengan semester I 2020 sebesar Rp1318 triliun

Hal ini berarti kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah mencapai 367 dari PDRB

Provinsi Riau semester I 2020 sebesar Rp35906 triliun Sementara itu kontribusi

pemerintah terhadap PDRB dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

adalah sebesar 020 Kontribusi pemerintah ini dihitung dari total nilai akuisisi aset

tetap yang berjumlah Rp070 triliun

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 28: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU23

V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A Kuartal Ketiga Momen Penting Pulihkan Ekonomi

Pengusaha memberi catatan pada pemerintah akan potensi tergerusnya

pertumbuhan ekonomi Sebab beberapa sentimen dianggap ikut mempengaruhi

pertumbuhan mulai dari stimulus pemerintah hingga merosotnya konsumsi rumah

tangga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Gita Wiryawan mengatakan bahwa

lambatnya penyerapan anggaran stimulus Korona di berbagai sektor akan berimbas

kepada pemulihan perekonomian nasional Gita memaparkan bahwa penyerapan

anggaran stimulus kesehatan 154 persen perlindungan sosial 2863 persen insentif

usaha 68 persen korporasi 0 persen dan sektoral 365 persen Ini akan membuat

tekanan terhadap pemulihan kesehatan jejaring pengamanan sosial dan perekonomian

menjadi lebih berat (Riau Pos Selasa 7 Juli 2020)

Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua menurun tajam menjadi -534

akibat covid-19 setelah sebelumnya juga sudah tumbuh melemah 297 di kuartal

pertama

Dalam situasi yang sulit ini APBN menjadi instrumen utama yang diharapkan

mampu menyelamatkan rakyat dan memulihkan perekonomian Indonesia Demikian

juga halnya dengan APBD menjadi kunci menyelamatkan ekonomi di daerahnya

masing-masing Kuartal ketiga merupakan momen kritikal untuk menggerakkan mesin

ekonomi tersebut Momen pemulihan ekonomi ini merupakan pertaruhan penting dan

tidak boleh gagal karena benar-benar akan menentukan nasib ratusan juta rakyat

Indonesia Presiden telah menginstruksikan agar proses belanja lebih cepat dan konkret

di tengah situasi yang luar biasa ini Tabel 51 Realisasi Anggaran Pemda Lingkup Prov Riau Semester I Tahun 2020

Jenis Belanja Pagu (miliar rupiah)

Realisasi (miliar rupiah)

Belanja Pegawai 1097235 453417 4132 Belanja Barang 813817 276524 3398 Belanja Subsidi 14190 1354 954 Belanja Hibah 193103 25818 1337 Belanja Bantuan Sosial 37582 1311 349 Belanja Modal 446817 47476 1063 Belanja Tidak Terduga 90858 5076 559 Jumlah 2693602 810976 3011

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 penyerapan anggaran pemerintah

daerah lingkup provinsi Riau masih rendah yaitu 3011 Penyerapan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 4132 disusul belanja barang 3398 Sementara belanja

bantuan sosial dan belanja modal yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 29: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU 24

masyarakat dan meningkatkan roda perekonomian penyerapannya sangat rendah yaitu

masing-masing sebesar 349 dan 1063

Pemerintah Daerah ditantang untuk mengambil langkah-langkah strategis guna

menggerakkan dan memulihkan perekonomian antara lain meningkatkan realisasi

belanja terutama belanja modal yang bersifat padat karya agar dapat menyerap banyak

tenaga kerja menggesa realisasi bantuan sosial kepada masyarakat agar konsumsi

meningkat secara luas mensosialisasikan program stimulus pemerintah dalam rangka

pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada masyarakat dan pelaku UMKM di antaranya

KUR dan pembiayaan UMi subsidi bunga penempatan dana untuk restrukturisasi

UMKM dan padat karya UMKM talangan (investasi) untuk modal kerja insentif

perpajakan dan memberikan stimulus yang menarik kepada investor agar semakin

banyak investor yang menanam modal di daerahnya masing-masing

B Peran KUR Untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah Bupati Siak Drs H Alfedri M Si menunjukkan kesungguhannya mewujudkan

kedaulatan pangan Siak Bupati mengajak petani di Kandis memanfaatkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mewujudkan ketahanan

pangan KUR ini salah satu jawaban pemerintah terhadap pertanyaan petani tentang

modal dalam meningkatkan hasil produksi KUR ini juga memiliki beberapa keunggulan

yakni bunganya hanya 6 persen tanpa agunan jika meminjam di bawah Rp50 juta di

atas Rp50 juta baru dikenakan agunan Jadi saya minta petani yang ada di Kecamatan

Kandis untuk memanfaatkan program KUR ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian (Riau Pos Jumat 10 Juli 2020)

Ajakan Bupati ini sangat tepat sebagai jawaban untuk meningkatkan

perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah apalagi

pada masa pandemi covid-19 banyak pelaku UMKM tidak jalan karena adanya

pembatasan sosial atau rendahnya daya beli masyarakat Bagi UMKM yang ingin

bangkit kembali untuk menjalankan usaha dan memerlukan modal kerja program KUR

dan UMi dapat menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal kerja yang murah

dan mudah

Realisasi penyaluran KUR di Provinsi Riau pada bulan Juni 2020 masih sangat

rendah bila dibandingkan realisasi KUR secara nasional yaitu sebesar Rp183 triliun

atau 228 persen dari penyaluran KUR nasional sebesar Rp6854 triliun dengan jumlah

debitur KUR di Riau sebanyak 33644 dan jumlah debitur tingkat nasional sebanyak

2074702 debitur Provinsi Riau berada pada posisi kesembilan dalam penyaluran Kur

tingkat nasional dan berada pada posisi ketiga untuk wilayah Sumatera

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN

Page 30: KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id · masyarakat menyebabkan pengeluaran rumah tangga diprioritaskan pada kebutuhan bahan makanan serta komunikasi untuk kegiatan Work From

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II PROVINSI RIAU25

Grafik 51 Penyaluran KUR Semester I 2020 Per Provinsi

Pada tingkat Provinsi Riau penyaluran KUR terbesar terdapat pada Kabupaten

Kampar yaitu sebesar Rp27263 milyar dan jumlah debitur dengan jumlah debitur

sebanyak 4786 debitur dan penyaluran terendah pada Kabupaten Kepulauan Meranti

yaitu sebesar Rp3263 milyar dengan jumlah debitur sebanyak 454 debitur

Program KUR bertujuan untuk

meningkatkan dan memperluas

akses pembiayaan kepada usaha

produktif meningkatkan kapasitas

daya saing UMKM dan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan penyerapan tenaga kerja

Peran Pemerintah Daerah sangat

besar untuk meningkatkan

pengguna KUR di daerahnya yaitu

dengan cara membentuk tim monitoring dan evaluasi KUR melaksanakan agenda

monev secara reguler mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk keperluan

pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR membangun kerja sama

untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas kepada pelaku usaha (UMKM)

Rp14038 (020)Rp14306 (021)Rp18849 (027)Rp24925 (036)Rp29143 (042)Rp31572 (046)Rp34660 (050)Rp38951 (057)Rp45133 (066)Rp47100 (068)Rp59875 (087)Rp68282 (099)Rp75539 (110)Rp75562 (110)Rp81940 (119)Rp82223 (119)Rp97953 (142)Rp105466 (153)Rp116422 (169)Rp127016 (185)Rp128322 (186)Rp132839 (193)Rp137594 (200)Rp142655 (207)

Rp171892 (250)Rp184397 (268)Rp194169 (282)Rp210567 (306)

Rp231928 (337)Rp287714 (418)

Rp376791 (547)Rp842627 (1224)

Rp1290236 (1875)Rp1361420 (1978)

Maluku UtaraKalimantan Utara

Papua BaratMaluku

GorontaloKep Bangka BltSulawesi UtaraSulawesi Barat

Kepulauan RiauPapua

Kalimantan TengahSulawesi Tengah

Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat

BengkuluSulawesi TenggaraKalimantan Timur

JambiBanten

Kalimantan SelatanNusa Tenggara Barat

DKI JakartaDI Yogyakarta

Sumatera SelatanNanggroe Acehhellip

RiauSumatera Barat

LampungBali

Sumatera UtaraSulawesi Selatan

Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Grafik 52 Penyaluran KUR Semester I 2020 Provinsi Riau Per KabupatenKota

Sumber LKPK Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

150

57

101

89

131

09

273

71

326

4

138

95

162

80

184

81

206

20

225

86

667

1

168

72

2996 2338 2337

4808

454

2894

2279 3392

3344 4037

1448

3470

- 1000 2000 3000 4000 5000 6000

- 50000

100000 150000 200000 250000 300000

PENYALURAN