kata pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

116

Upload: others

Post on 26-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id
Page 2: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

i LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Kata PengantarAkuntabilitas merupakan salah satu azas penyelenggaraan pemerintahan yang baik

(good governance) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNomor 53 Tahun 2014. Azas tersebut mengamanatkan bahwa seluruh kegiatanpenyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada para stakeholders,khususnya rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi di Republik Indonesia.

Dalam rangka menyelaraskan antara akuntabilitas dengan perencanaan danpenganggaran, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan Kinerja instansi Pemerintah dan akuntabilitas. Penyelarasan inimerupakan salah satu upaya untuk mengaplikasikan konsep anggaran berbasis kinerja(performance based budgeting) secara utuh sebagai salah satu pendekatan dalam sistempenganggaran sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003tentang Keuangan Negara. Untuk itu, setiap instansi pemerintah diwajibkan untukmembuat Laporan Kinerja (LAKIN) sebagai bentuk transparansi pertanggungjawabanatas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, penggunaan atas alokasi anggaran sertapencapaian tujuan/sasaran strategis instansi.

Direktorat Pengelolaan Kas Negara (PKN) sebagai salah satu unit eselon II dilingkup Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), Kementerian Keuanganberkewajiban untuk menyusun laporan pertanggungjawaban kinerja yang berisiberbagai capaian kinerja yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 sebagai bentuk daritransparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat PKN yangbertanggung jawab untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasiteknis di bidang pengelolaan kas negara.

LAKIN tahun 2020 ini diharapkan dapat digunakan sebagai mediapertanggungjawaban kinerja Direktorat PKN kepada pihak-pihak yang berkepentingandan juga dapat digunakan oleh seluruh jajaran pegawai Direktorat PKN untukmemperbaiki dan meningkatkan kinerja seiring dengan bertambahnya tantangan dalampelaksanaan tugas dan fungsi di masa yang akan datang.

Jakarta,Direktur Pengelolaan Kas Negara

ttdDidyk Choiroel

Page 3: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

ii LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Ikhtisar Eksekutif

Pada tahun 2020, Direktorat Pengelolaan Kas Negara (PKN) secara umum telahmenunjukkan kinerja yang memuaskan terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsiDirektorat PKN. Pencapaian kinerja Direktorat PKN pada tahun 2020 dapat dilihat daripencapaian indikator-indikator kinerja utama (IKU) sebagai berikut:

1. Indeks Likuiditas Kas Negara terealisasi indeks sebesar 3,33 dari target indeks 4.2. Indeks Optimalisasi Kas terhadap bunga utang terealisasi sebesar 3,5 dari target

indeks 43. Indeks Kepatuhan Bank Operasional Dan Bank/Pos Persepsi dalam Melaksanakan

Kontrak, terealisasi indeks sebesar 4 dari target indeks 4.4. Indeks kepuasan publik atas layanan Direktorat PKN, terealisasi indeks sebesar 4,71

dari target indeks 4,53.5. Indeks Efektivitas Implementasi Layanan Hai DJPb pada Direktorat PKN, terealisasi

indek sebesar 3,89 dari target indeks 4.6. Indeks Efektivitas Peraturan Perbendaharaan, terealisasi pada Direktorat PKN,

terealisasi sebesar 4 dari target indeks 47. Indeks Deviasi akurasi perencanaan kas pemerintah pusat terealisasi sebesar 2,71%

dari target 4,75%.8. Indeks ketepatan penerapan strategi portofolio instrumen investasi dalam

pengelolaan kelebihan kas terealisasi sebesar skala 5 dari target skala 3.9. Indeks Pengendalian Biaya atas SILPA terealisasi indeks sebesar 4 dengan target

indeks sebesar 3,75 dari target 4.10. Indeks Jumlah Penerimaan dari Pengelolaan Kas, terealisasi sebesar Rp. 7.359,7

Milyar dari target sebesar indeks 5 Milyar.11. Indeks Efektivitas Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas, terealisasi sebesar

indeks 4 dari target indeks 3.12. Indeks Efektivitas Pengendalian Rekening Pemerintah, terealisasi sebesar indeks 4

dari target sebesar indeks 3.13. Indeks Efektivitas Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah terealisasi indeks 4 dari

target sebesar indeks 3,3.14. Indeks Efektivitas Edukasi dan Komunikasi, terealisasi indeks sebesar 94,79 dari

target indeks 87.15. Persentase Rekomendasi BPK atas LKPP dan LKBUN Yang Telah Ditindaklanjuti,

dengan target indeks pada tahun 2020 terealisasi sebesar 100% dari target sebesar89%.

16. Indeks kualitas laporan keuangan Kuasa BUN Pusat terealisasi indeks sebesar 4 dariskala 4

Page 4: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

iii LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

17. Nilai rata-rata hard competency pegawai, terealisasi sebesar 94,71 dari target sebesar78

18. Nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan internal, terealisasi sebesar 98,77dari target sebesar 83

19. Nilai Kualitas Pengelolaan Kinerja berbasis Strategy Focused Organization dengantarget sebesar 83, dapat terealisasi sebesar 94,93.

20. Persentase kualitas pelaksanaan anggaran Direktorat PKN, pada tahun 2020 IKU initerealisasi sebesar 100% dari target yang ditetapkan sebesar 95%.

Berdasarkan data capaian kinerja utama tersebut, Direktorat PKN berhasil

melampaui seluruh target indikator kinerja yang telah disepakati dengan pimpinan,

dalam hal ini Direktur Jenderal Perbendaharaan. Keberhasilan tersebut merupakan hasil

kerja keras dan sinergi dari seluruh elemen yang ada pada Direktorat PKN.

Selain kinerja utama tersebut, Diretorat PKN juga berhasil mencapai milestone

dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan kas baik itu dari sisi

penerimaan kas maupun pengeluaran kas, yaitu: penggunaan rekening pengeluaran

dalam bentuk virtual yang dikelola oleh satker yang terkonsolidasi dalam suatu rekening

Giro induk pada Eselon I Kementerian Negara/Lembaga untuk meminimalkan jumlah

rekening konvensional dalam bentuk Giro Pemerintah.

Page 5: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

iv LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2019

Daftar Isi

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... IIKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................................................... IIDAFTAR ISI...................................................................................................................... IVDAFTAR TABEL ...............................................................................................................VIDAFTAR GAMBAR .........................................................................................................VIIBAB I : PENDAHULUAN .................................................................................................. 8A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 8B. TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA ........................ 8

TUGAS DAN FUNGSI...............................................................................................................8STRUKTUR ORGANISASI..........................................................................................................9SUMBER DAYA MANUSIA .......................................................................................................9

C. PERAN STRATEGIS .......................................................................................................11D. SISTEMATIKA LAPORAN ...............................................................................................12BAB II : PERENCANAAN KINERJA................................................................................ 13A. RENCANA STRATEGIS...................................................................................................13B. VISI DAN MISI DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA..............................................15

VISI .................................................................................................................................... 15MISI ................................................................................................................................... 15

C. SASARAN STRATEGIS ...................................................................................................16D. PERJANJIAN KINERJA 2020 .........................................................................................34BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2020....................................................... 36A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI .....................................................................................36

SASARAN STRATEGIS 1 : PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN DAN PEMBIAYAAN YANG

AKUNTABEL DAN PRODUKTIF DENGAN RESIKO TERKENDALI ................................................. 36SASARAN STRATEGIS 2 : BIROKRASI DAN LAYANAN PUBLIK YANG AGILE, EFEKTIF, DAN EFISIEN42SASARAN STRATEGIS 3 : PERUMUSAN KEBIJAKAN YANG OPTIMAL ........................................ 45SASARAN STRATEGIS 4 : PENGELOLAAN KAS DAN PEMBIAYAAN YANG PRUDEN DAN OPTIMAL46SASARAN STRATEGIS 5 : PENGELOLAAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA YANG

OPTIMAL DAN ANDAL ......................................................................................................... 54SASARAN STRATEGIS 6 : PENGELOLAAN KAS PINJAMAN DAN HIBAH YANG OPTIMAL ............ 60SASARAN STRATEGIS 7 : KOMUNIKASI. EDUKASI. DAN STANDARDISASI YANG

BERKESINAMBUNGAN ......................................................................................................... 63SASARAN STRATEGIS 8 : AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN NEGARA YANG AKUNTABEL.TRANSPARAN. DAN TEPAT WAKTU. ....................................................................................... 65SASARAN STRATEGIS 9 : PENGELOLAAN ORGANISASI DAN SDM YANG OPTIMAL .................. 67SASARAN STRATEGIS 10 : PENGELOLAAN KEUANGAN YANG OPTIMAL.................................. 71INISIATIF STRATEGIS ............................................................................................................... 60

B. REALISASI ANGGARAN................................................................................................... 61PAGU ANGGARAN............................................................................................................... 61CAPAIAN IKU KUALITAS PELAKSANAAN ANGGARAN............................................................ 63REALISASI/PENYERAPAN ANGGARAN ATAS PAGU NETO ...................................................... 64KEGIATAN-KEGIATAN DALAM RANGKA PENGELOLAAN KEUANGAN TAHUN 2020.................. 65

Page 6: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

v LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2019

C. KINERJA LAINNYA ......................................................................................................... 69PENGHARGAAN .................................................................................................................. 69CAPAIAN TAHUN 2020 LAINNYA......................................................................................... 72

BAB IV: PENUTUP.......................................................................................................... 77LAMPIRAN I : FORM PERJANJIAN KINERJA ..................................................................78LAMPIRAN II : MANUAL IKU 2020 ...............................................................................80LAMPIRAN III : RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) ....................................................99LAMPIRAN IV : FORM PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2020........................................100LAMPIRAN V : NILAI KINERJA ORGANISASI (NKO) TAHUN 2020.................................102

Page 7: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

vi LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2019

Daftar Tabel

Tabel 1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja 2020-2024..................................................................... 14Tabel 2. Nilai NKO Direktorat PKN 2015-2020........................................................................................... 36Tabel 3. Realisasi IKU Indeks Likuiditas Kas Negara .................................................................................. 37Tabel 4. Rincian Data Saldo Kas Rata-rata per Bulan ................................................................................ 37Tabel 5. Rincian Data Rasio Optimalisasi Kas terhadap Bunga Hutang .................................................... 38Tabel 6. Realisasi IKU Indeks Optimalisasi Kas terhadap Bunga Utang per Triwulan................................ 38Tabel 7. Rincian Data Kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalam melaksanakan kontrak................................................................................................................................................................... 39Tabel 8. Tabel Perbandingan Kepatuhan BO/BPG/Persepsi/Lembaga Lainnya ........................................ 41Tabel 9. Realisasi IKU Indeks Kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalam MelaksanakanKontrak per Triwulan ................................................................................................................................. 42Tabel 10. Realisasi IKU Indeks Implementasi Layanan Konsultasi HAI DJPb secara Berkualitas dan TepatWaktu Tahun 2020 .................................................................................................................................... 44Tabel 11. Peraturan yang diselesaiakan oleh Direktorat PKN Tahun 2020 ............................................... 45Tabel 12. Tabel Realisasi Capaian IKU Indeks Efektivitas Peraturan Perbendaharaan Tahun 2020.......... 45Tabel 13. Realisasi Deviasi Proyeksi Perencanaan Kas Pemerintah Pusat Pada Tahun 2020 .................... 49Tabel 14. Realisasi IKU Deviasi Perencanaan Kas Pemerintah Pusat Tahun 2020 per Triwulan ............... 49Tabel 15. Target dan Capaian Indeks Ketepatan Penerapan Strategi Portofolio Instrumen Investasi dalamPengelolaan Kelebihan Kas ........................................................................................................................ 52Tabel 16. Tabel Capaian IKU Pengendalian Biaya atas SILPA .................................................................... 53Tabel 17. Realisasi Capaian IKU Jumlah Penerimaan dari Pengelolaan Kas per Jenis Penerimaan........... 54Tabel 18. Tabel Target dan Realisasi Capaian IKU Jumlah Penerimaan Kas dari Pengelolaan Kas ........... 55Tabel 19. Realisasi IKU Berdasarkan Komponen IKU ................................................................................. 56Tabel 20. Tabel Rincian Capaian IKU Berdasarkan Komponen Penilaian ................................................. 58Tabel 21. Tabel Rincian Komponen Penyusun IKU Indeks Efektivitas Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah................................................................................................................................................................... 61Tabel 22. Realisasi Indeks Efektivitas Edukasi dan Komunikasi Berdasarkan Komponen Penyusun ......... 64Tabel 23. Nilai Rata-Rata Tes Hard-Competency Pegawai Direktorat PKN tahun 2020............................ 68Tabel 24. Komponen penilaian Kepatuhan Internal................................................................................... 70Tabel 25. Tabel Pergerakan Pagu Anggaran Direktorat PKN T.A. 2020 .................................................... 61Tabel 26. Rincian Pagu Per Output Per Subdit T.A. 2020........................................................................... 62Tabel 30. Capaian Penyerapan Anggaran atas Pagu Neto Direktorat PKN T.A. 2020 ............................... 65Tabel 31. Peringkat PPDH Kanwil tahun 2020 ........................................................................................... 73Tabel 32. Eselon I/Badan Penerima Pembiayaan SBSN tahun 2020N ....................................................... 76

Page 8: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

vii LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2019

Daftar GambarGrafik 1. Grafik Perkembangan Capaian IKU Deviasi Akurasi Perencanaan Kas Pemerintah Pusat......... 51Grafik 2. Grafik Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Pelaksanaan Tugas Kepatuhan Internal di LingkunganDirektorat PKN ........................................................................................................................................... 69Grafik 3. Perbandingan Capaian IKU Kualitas Pelaksanaan Anggaran T.A. 2019 dan 2020 .................... 64Grafik 4. Perbandingan Realisasi Bruto T.A. 2019 dan 2020 .................................................................... 64Grafik 5. Realisasi Bruto per Subdit Lingkup Direktorat PKN T.A. 2020 .................................................... 65

Page 9: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

8 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) merupakan bentuk transparansi

pertanggungjawaban atas penyelenggaraan kegiatan, penggunaan alokasi anggaran

serta pencapaian tujuan/sasaran strategis instansi pemerintah. Selain itu, LAKIN

merupakan manifestasi dari azas akuntabilitas sebagaimana tertuang dalam Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014.

Direktorat Pengelolaan Kas Negara (PKN) sebagai salah satu unit instansi

pemerintah yang berkewajiban untuk menyusun laporan pertanggungjawaban kinerja

tahun 2020 sebagai bentuk dari transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan

fungsi Direktorat PKN yang bertanggung jawab untuk merumuskan serta

melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengelolaan kas negara.

B. Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Tugas dan FungsiSesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, Direktorat Pengelolaan Kas Negara

(PKN) adalah organisasi eselon II di bawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang

bertugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di

bidang pengelolaan kas negara.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat PKN menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kas negara;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan kas negara;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

pengelolaan kas negara;

Page 10: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

9 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kas

negara; dan

e. pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi Direktorat PKN sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor

234/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan adalah

sebagai berikut:

a. Subdirektorat Optimalisasi Kas (Opkas);

b. Subdirektorat Kebijakan Treasury Dealing Room (TDR) dan Manajemen Risiko

(KTDRMR);

c. Subdirektorat Manajemen Penerimaan dan Pengeluaran Kas (MPPK);

d. Subdirektorat Manajemen Kas Pinjaman dan Hibah (MKPH);

e. Subdirektorat Manajemen Rekening Lainnya dan Pembinaan

Pertanggungjawaban Bendahara (MRLPPB);

f. Subdirektorat Setelmen, Akuntansi, dan Pelaporan Pengelolaan Kas (SAPPK);

g. Subbagian Tata Usaha; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sumber Daya Manusia

Pegawai merupakan salah satu aset organisasi yang penting. Pengelolaan

pegawai yang tepat akan menentukan keberhasilan organisasi dalam mencapai

tujuannya. Perubahan struktur organisasi tanpa didukung oleh sumber daya manusia

yang memadai tentu saja tidak akan membawa Direktorat Pengelolaan Kas Negara

(PKN) ke arah pencapaian misi yang dicita-citakan.

Sumber Daya Manusia yang mengelola organisasi Direktorat PKN berdasarkan

data per Desember 2020 sebanyak 94 pegawai dengan rincian sebagai berikut:

a. Berdasarkan Eselon Eselon II : 1 pegawai Eselon III : 6 pegawai Eselon IV : 24 pegawai Pelaksana : 57 pegawai Fungsional : 6 pegawai

Page 11: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

10 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

b. Berdasarkan Golongan

Golongan I : - pegawai Golongan II : 10 pegawai Golongan III : 66 pegawai Golongan IV : 18 pegawai

c. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Strata 3 (S3) : 3 pegawai Strata 2 (S2) : 36 pegawai Strata 1 (S1) : 32 pegawai Diploma 4 (D4) : 9 pegawai Diploma 3 (D3) : 10 pegawai Diploma 1 (D1) : 2 pegawai SLTA : 2 pegawai SLTP : - pegawai

d. Berdasarkan kedudukan dalam Subdirektorat :

Optimalisasi Kas : 16 pegawai KTDRMR : 20 pegawai MPPK : 17 pegawai MKPH : 13 pegawai MRLPPB : 13 pegawai SAPPK : 15 pegawai

Dengan jumlah pegawai yang belum memadai tentunya menjadi tantangan

tersendiri untuk dapat melaksanakan tugas fungsi Direktorat Pengelolaan Kas

Negara secara maksimal, sehingga diperlukan perhatian khusus dalam hal

pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki saat ini secara maksimal dan sesuai

dengan kompetensi yang sudah dimiliki oleh para pegawai. Selain itu peningkatan

kualitas dan kompetensi pegawai juga secara berkelanjutan akan terus dilakukan

dengan berbagai program pengembangan sumber daya manusia demi terwujudnya

perbaikan kualitas kinerja organisasi. Pengelolaan pegawai secara umum bertujuan

untuk mewujudkan pegawai Direktorat PKN yang berkomitmen pada integritas,

moralitas, profesionalitas dan kesejahteraan (committed to integrity, morality,

professionality and prosperity).

Pada gambar 1 akan dijabarkan mengenai struktur organisasi Direktorat

Pengelolaan Kas Negara pada tahun anggaran 2020.

Page 12: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

11 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat PKN Tahun 2020

C. Peran Strategis

Direktorat PKN memiliki peran yang sangat strategis dalam pelaksanaan APBN,

khususnya dalam hal mengelola dan menjaga ketersediaan kas pemerintah dengan

menyusun perencanaan kas yang akurat. Selain itu, Direktorat PKN berupaya untuk

mengimplementasikan active cash management secara profesional dengan

mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk mengoptimalkan remunerasi atas idle

cash pemerintah.

Di sisi pengelolaan penerimaan kas, Direktorat PKN bermitra dengan Bank

Umum Nasional maupun Daerah dan Lembaga Non Bank dalam mengelola

penerimaan dan pengeluaran. Pada tahun 2020, tercatat sebanyak 85 Bank/Pos

Persepsi, 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD), BukaLapak, Tokopedia, Finnet dan

Mitra Pajakku. Sementara di sisi pengelolaan pengeluaran kas, terdapat 4 (empat)

Bank Umum yang bekerja sama dengan Direktorat PKN untuk menjadi Bank

Page 13: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

12 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Operasional (BO) pemerintah yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara

Indonesia, dan Bank BTN.

Direktorat PKN juga mengelola rekening dengan total sebanyak 23.218

rekening untuk pengelolaan Uang Persediaan (UP) dalam dan luar negeri. Tidak hanya

itu, Direktorat PKN juga mengelola penyaluran dana ke Rekening Kas Umum Daerah

untuk penyaluran dana Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebanyak 542

rekening. Sementara itu, untuk penyaluran belanja pemerintah lainnya, Direktorat PKN

mengelola Rekening Pengeluaran (BPG) sebanyak 26 rekening.

D. Sistematika Laporan

Sistematika Penyusunan LAKIN Direktorat Pengelolaan Kas Negara Tahun 2020

adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi serta permasalahan utama yang

dihadapi oleh organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini dijelaskan mengenai rencana strategis organisasi dan ringkasan

perjanjian kinerja tahun bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Pada bab ini diuraikan capaian kinerja organisasi, realisasi anggaran tahun

bersangkutan dan capaian lainnya.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah

di masa mendatang yang akan dilakukan oleh organisasi untuk meningkatkan

kinerjanya.

Lampiran

Lampiran LAKIN Direktorat PKN memuat data atau dokumen pendukung antara lain

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat PKN tahun 2020, Formulir Pengukuran

Kinerja Direktorat PKN tahun 2020, dan Informasi Kinerja lainnya tahun 2020.

Page 14: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

13 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

BAB II : Perencanaan Kinerja

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis Direktorat Pengelolaan Kas Negara (PKN) memuat arah

pelaksanaan dan pencapaian kebijakan strategis organisasi dengan

mempertimbangkan dinamika organisasi serta implementasi pengelolaan active cash

management di masa mendatang.

Kebijakan strategis Direktorat PKN disusun secara sistematis, berkelanjutan dan

saling bersinergi antar unit internal dan eksternal Direktorat PKN serta mampu

merespon perkembangan aktual yang terjadi, mengingat semakin luasnya rentang

potensi, tantangan global dan permasalahan yang harus dihadapi.

Rencana strategis Direktorat PKN Tahun 2020 – 2024 adalah sebagai berikut:

A. Kas Negara yang Optimal dan Efisien.

B. Tingkat kepuasan pengguna layanan yang tinggi.

C. Tingkat kepatuhan dan penegakan hukum.

D. Pelayanan prima.

E. Pengelolaan kas Negara yang pruden, efisien dan optimal.

F. Manajemen penerimaan dan pengeluaran yang andal.

G. Peningkatan kapasitas pengelolaan kas negara.

H. Pertanggungjawaban pengelolaan kas negara yang transparan dan tepat waktu.

I. Sumber daya manusia yang profesional dan berintegritas.

J. Organisasi sehat, andal dan berkinerja tinggi.

K. Sistem Pengelolaan kas yang andal dan modern.

L. Pengelolaan anggaran yang optimal

Rencana strategis Direktorat PKN tersebut dijabarkan menjadi Sasaran Strategis

dan Indikator Kinerja sebagaimana tertuang dalam tabel berikut. Dalam

pelaksanaannya, terdapat beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan untuk

mengakomodir dinamika organisasi.

Page 15: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

14 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Tabel 1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja 2020-2024

No. SasaranStrategis dan

Indikator Kinerja

2020 2021 2022 2023 2024T R T R T R T R T R

1. Pengelolaan Perbendaharaan dan Kekayaan Negara yang Akuntabel dan Produktif dengan Risiko yangTerkendali

a. Indeks optimalisaikas terhadapbunga utang

3(skala4)

3(skala4)

3,1(skala4)

3,15(skala4)

3,20(skala4)

2. Pengelolaan kas Negara yang pruden, efisien dan optimala. Deviasi proyeksi

perencanaan kaspemerintah pusat

4,75% 4,50% 4,25% 4,25% 4,25%

b. Indekspenyelesaiankebijakan/regulasiprioritas

100 100 100 100 100

c. Indeks efektivitasedukasi dankomunikasi

87 87,5 88 88,5 89

d. Indekspengendalianbiaya atas SiLPA

3(skala4)

3(skala4)

3,10(skala4)

3,15(skala4)

3,20(skala4)

e. Persentaserekomendasi BPKatas LKPP dan LKBUN yang telahditindaklanjuti

89% 89,5% 89,5% 90% 90%

f. Rata-rata nilaikualitas evaluasipelaksanaananggaran K/L(yang menjadikewenangan Dit.PKN)

3,0(skala4)

) 3,1(skala4

3,2(skala4)

3,4(skala4)

3,5(skala4)

g. Persentasepemenuhanstandar soft danhard competency

92% 93% 93% 94% 94%

h. Indeks kepuasanpengguna layanan

4,00(skala5)

4,05(skala5)

4,10(skala5)

4,15(skala5)

4,20(skala5)

Page 16: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

15 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

B. Visi dan Misi Direktorat Pengelolaan Kas Negara

Visi

Visi Direktorat Direktorat PKN disusun untuk memberi arah yang akan ditempuh

dan dapat mengartikulasikan sosok organisasi secara utuh mencakup seluruh fungsi

treasury yang ada dan dapat diterjemahkan dan dipahami oleh seluruh elemen

dengan mudah sekaligus menginspirasi sehingga mampu direalisasikan dengan baik

menuju peningkatan kualitas pelayanan publik dan good governance.

Visi Direktorat PKN adalah:

“Menjadi pengelola Kas Negara yang profesional,modern, pruden dan akuntabel”.

Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, Direktorat PKN menyusun misi yang sejalan

dengan core business yang meliputi:

1. Mewujudkan sistem penerimaan dan pengeluaran negara yang andal dan pruden.

Sebagai fund manager pemerintah melalui perencanaan kas, penempatan dan

minimalisasi cost of fund sehingga pemanfaatan kas dapat lebih optimal dan

menguntungkan keuangan negara. Kedepan, penerapan all-electronic/digital

treasury secara penuh dan terintegrasi akan menjadi prioritas.

2. Mewujudkan pengelolaan kas yang profesional, optimal dan akurat.

Optimalisasi idle cash yang dapat menghasilkan tingkat penerimaan negara yang

optimal, penatausahaan penerimaan negara yang efektif dan akuntabel, serta

sentralisasi kas melalui penerapan Treasury Single Account (TSA) dan Treasury

Notional Pooling (TNP), sehingga dapat menyajikan informasi posisi kas negara

secara akurat dan tepat waktu.

3. Mewujudkan manajemen penyediaan dana yang memadai dan tepat waktu.

Penguatan dan fokus pada pengelolaan kas yang optimal dilakukan melalui

perencanaan kas yang efektif sehingga dapat menghindarkan terjadinya cash

mismatch, dapat menjamin ketersediaan kas secara tepat jumlah dan tepat waktu.

Page 17: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

16 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Dalam rangka pencapaian misi-misi tersebut diatas, perlu diambil langkah-

langkah strategis oleh Direktorat PKN untuk menjabarkan misi-misi menjadi sebuah

rumusan strategis yang implementatif dan menyeluruh sehingga seluruh komponen

Direktorat PKN dapat bersinergi dan berkontribusi secara proaktif.

Berkaitan dengan telah diimplementasikannya alat bantu proses pengelolaan

kinerja berbasis balance score card dalam memetakan strategi, target, dan penilaian

pencapaian kinerja, Rencana Strategis Direktorat PKN dalam pada prinsipnya bergerak

paralel dan saling terkait dengan Peta Strategi, sebagai produk dari pengelolaan

kinerja berbasis balance score card.

C. Sasaran Strategis

Sasaran Strategis Direktorat Pengelolaan Kas Negara (PKN) diklasifikasikan dan

dijabarkan sebagai berikut:

1. Stakeholder Perspective

a) Pengelolaan perbendaharaan dan pembiayaan yang akuntabel dan produktif

dengan risiko terkendali

1) 1a-CP Indeks likuiditas kas negara (OPKAS)

2) 1b-CP Indeks Optimalisasi Kas Terhadap Bunga Utang (OPKAS)

3) 1c-N Indeks kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalam

melaksanakan kontrak (MPPK)

2. Customer Perspective

a) Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif dan efisien.

1) 2a-N Indeks kepuasan publik atas layanan Direktorat PKN

2) 2b-N Indeks efektifitas implementasi layanan pengguna melalui HAI

DJPb pada Direktorat Pengelolaan Kas Negara (TU)

3. Internal Process Perspective

a) Formulasi kebijakan yang Optimal

1) 3a-N Indeks efektivitas peraturan perbendaharaan (KTMR)

b) Pengelolaan kas dan pembiayaan yang pruden dan optimal

1) 4a-CP Deviasi akurasi perencanaan kas pemerintah pusat

Page 18: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

17 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

2) 4b-N Indeks ketepatan penerapan strategi portofolio instrumen

investasi dalam pengelolaan kelebihan kas

3) 4c-CP Indeks pengendalian biaya atas SILPA

c) Pengelolaan penerimaan dan pengeluaran negara yang optimal dan andal

1) 5a-N Jumlah penerimaan dari pengelolaan kas

2) 5b-N Indeks efektivitas pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas

3) 5c-N Indeks efektifitas pengendalian rekening pemerintah

d) Pengelolaan kas pinjaman dan hibah yang optimal

1) 6a-N Indeks efektivitas pengelolaan kas pinjaman dan hibah.

e) Komunikasi, edukasi, dan standardisasi yang berkesinambungan

1) 7a-N Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi

f) Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan

tepat waktu

1) 8a-CP Persentase penyelesaian rekomendasi BPK atas LKPP dan LK

BUN yang telah ditindaklanjuti

2) 8b-N Indeks kualitas laporan keuangan Kuasa BUN Pusat

4. Learning and growth perspective

a) Pengelolaan organisasi dan SDM yang optimal

1) 9a-N Nilai rata-rata hard competency pegawai

2) 9b-N Nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan internal

3) 9c-N Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis strategy focused

organization

b) Pengelolaan keuangan yang optimal

1) 10a-CP Persentase kualitas pelaksanaan anggaran Direktorat PKN

1. STAKEHOLDER PERSPECTIVE

Dalam stakeholder perspective Direktorat PKN, hanya terdapat 1 (satu) Sasaran

Strategis yaitu “Pengelolaan perbendaharaan dan pembiayaan yang akuntabel dan

produktif dengan risiko terkendali”.

Page 19: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

18 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Pengelolaan perbendaharaan dan pembiayaan yang akuntabel dan produktif

dengan risiko terkendali

Sebagai fund manager, penguatan dan fokus pengelolaan kas, yang optimal

melalui perencanaan kas yang efektif sehingga dapat menghindarkan terjadinya cash

mismatch, dapat menjamin ketersediaan kas secara akurat dan tepat waktu,

optimalisasi idle cash. Sebagai pengelola di bidang pengelolaan investasi, Ditjen

Perbendaharaan sebagai regulator mampu mewujudkan penguatan regulasi sehingga

tercipta iklim investasi yang kondusif dan dapat menghasilkan penerimaan negara

yang optimal.

Pengelolaan kas negara yang optimal artinya dapat memanfaatkan kas yang ada

sesuai dengan kebutuhan, memanfaatkan idle cash dengan hasil yang maksimal, dan

meminimalisir cost. Sedangkan efisiensi dalam pengelolaan kas negara berarti

kemampuan dalam mengelola pengelolaan negara dengan mempertimbangkan

biaya dan manfaat, dimana manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan

biaya yang harus dikeluarkan.

Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis ini diukur dengan capaian dari

3 (tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu “Indeks Likuiditas Kas negara”, “Indeks

Optimalisasi kas terhadap bunga utang”, dan “Indeks Kepatuhan Bank Operasional

dan Bank/Pos Persepsi dalam melaksanakan kontrak”.

1. Indeks Likuiditas Kas Negara

Pengelolaan perbendaharaan dan pembiayaan yang akuntabel berarti seluruh

kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengelolaan perbendaharaan dan pembiayaan

harus dapat dipertanggungjawabkan kepada para stakeholders. Tidak hanya itu,

pengelolaan dimaksud produktif yaitu pengelolaan harus memberikan nilai tambah,

khususnya terhadap penerimaan negara dan mengurangi biaya yang harus

dikeluarkan oleh pemerintah dalam upaya pencapaian target output/outcome yang

direncanakan namun dengan tetap dilakukan secara cermat dan hati-hati sehingga

risiko dapat dikendalikan.

Page 20: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

19 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Tingkat likuiditas kas negara adalah jumlah saldo pada kas negara yang dijaga

pada nilai tertentu sehingga dapat memenuhi kewajiban pemerintah secara tepat

waktu dan optimal penggunaannya dan diukur dengan menjumlahkan saldo kas

operasional dan saldo kas SAL yang disimpan di Bank Indonesia dengan rentang

kendali tertentu yang harus dijaga posisinya.

Saldo kas SAL yaitu rekening Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara

yang digunakan untuk menampung SAL yang dapat digunakan pada Bank Sentral

Saldo kas operasional adalah saldo kas yang digunakan untuk membiayai

kewajiban pemerintah sebagaimana tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara. Saldo kas operasional terdiri dari:

1. Saldo kas Rekening Kas Umum Negara (RKUN) adalah saldo pada rekening

tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan

selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan

negara dan membayar seluruh pengeluaran negara pada Bank Sentral dalam

bentuk Rupiah dan valuta asing.

2. Saldo kas Rekening Penempatan adalah saldo pada rekening Menteri

Keuangan selaku Bendahara Umum Negara yang digunakan dalam rangka

penempatan uang negara pada Bank Sentral dan/atau Bank Umum dalam

bentuk Rupiah dan valuta asing.

Berdasarkan Cash Management Protocol, rentang kendali saldo kas yang harus dijaga

tersebut yaitu:

1. Lebih dari Rp200 Triliun dinyatakan dengan status "sangat berlebih"

2. Lebih dari Rp185 Triliun s.d. Rp200 Triliun dinyatakan dengan status "berlebih"

3. Lebih dari Rp170 Triliun s.d. Rp185 Triliun dinyatakan dengan status

"melampaui kebutuhan"

4. Lebih dari Rp140 Triliun s.d. Rp170 Triliun dinyatakan dengan status "aman"

5. Lebih dari Rp125 Triliun s.d. Rp140 Triliun dinyatakan dengan status "waspada"

6. Rp 95 Triliun s.d. Rp125 Triliun dinyatakan dengan status "siaga"

7. Kurang dari Rp95 Triliun dinyatakan dengan status "krisis"

Page 21: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

20 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

2. Indeks Optimalisasi Kas terhadap Bunga utang

IKU Indeks optimalisasi kas terhadap bunga utang adalah IKU Kemenkeu-Wide

yang bertujuan untuk mengukur kemampuan BUN dalam rangka meminimalkan biaya

bunga atas penerbitan surat utang. IKU tersebut baru dilaksanakan pada tahun 2020,

sebagai indikator kinerja pada Sasaran Strategis Pengelolaan Perbendaharaan dan

Pembiayaan yang Akuntabel dan Produktif dengan Risiko Terkendali. Pengelolaan

perbendaharaan dan pembiayaan yang akuntabel berarti seluruh kegiatan yang

dilakukan dalam rangka pengelolaan perbendaharaan dan pembiayaan harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada para stakeholders. Tidak hanya itu, pengelolaan

dimaksud produktif yaitu pengelolaan harus memberikan nilai tambah, khususnya

terhadap penerimaan negara dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh

pemerintah dalam upaya pencapaian target output/outcome yang direncanakan

namun dengan tetap dilakukan secara cermat dan hati-hati sehingga risiko dapat

dikendalikan.

Rasio Optimalisasi Kas terhadap Bunga Utang adalah perbandingan antara

penerimaan optimalisasi kas atau return on investment (RoI) oleh DJPb dengan cost

of fund atas utang yang diterbitkan oleh DJPPR pada tahun berkenaan. Hasil DJPb

adalah return on investment dari pengelolaan atas penempatan saldo kas pada Bank

Indonesia dan hasil dari optimalisasi melalui pengelolaan Treasury Dealing Room

berupa penempatan uang pada bank umum pemerintah serta transaksi reverse repo

SBN. Sedangkan Biaya Bunga merupakan biaya bunga atas penerbitan (issuance)

utang pada tahun berkenaan (tidak memperhitungkan biaya bunga dari utang-utang

pada tahun-tahun sebelumnya).

Formula dari Rasio Optimalisasi Kas terhadap Bunga Utang tersebut adalah

sebagai berikut:

= 0.2Hasil DJPb >>Biaya Bunga <<

Page 22: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

21 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Hasil dari perhitungan rasio tersebut kemudian diindeksasi dengan kategori sebagai

berikut:

Indeks Uraian Kriteria

1 Rasio > 0,2 Sangat baik

2 0,15 ≤ Rasio ≤ 0,2 Baik

3 0,1 ≤ Rasio < 0,15 Cukup

4 Rasio < 0,1 Kurang

3. Indeks Kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalam

melaksanakan kontrak

Direktorat Pengelolaan Kas Negara memiliki ekspektasi tinggi terhadap publik

yang patuh terhadap berbagai peraturan dan kebijakan pengelolaan perbendaharaan,

khususnya terkait bidang pengelolaan kas. Kepatuhan diperlukan agar tata

pemerintahan (good governance) berjalan dengan baik. Peraturan dan kebijakan yang

diterapkan harus transparan dan akuntabel sehingga dapat dijalankan dengan baik

dan dipahami secara bersama.

Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis ini diukur dengan capaian dari

1 (satu) IKU, yaitu “Indeks Kepatuhan Bank Operasional dan Bank Pos/Persepsi Dalam

Melaksanakan Kontrak”.

Indeks kepatuhan Bank Operasional (BO) dan/atau Bank Penyalur Gaji (BPG)

serta kepatuhan Bank/Pos Persepsi dalam melaksanakan kontrak diukur dari 7 (tujuh)

komponen kepatuhan berikut:

a) Kepatuhan BO dan BGP menihilkan saldo RPKBUNP SPAN dan Gaji setiap hari

(Kepatuhan I).

b) Kepatuhan BO menyalurkan SP2D tepat waktu setiap hari (Kepatuhan II).

c) Jumlah Bank/Pos Persepsi yang menyampaikan laporan penerimaan negara tepat

waktu (Kepatuhan III).

d) Jumlah Bank/Pos Persepsi yang melaksanakan pembayaran denda atas

keterlambatan pelimpahan penerimaan negara sesuai ketentuan (Kepatuhan IV).

Page 23: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

22 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

e) Jumlah Bank/Pos Persepsi yang melaksanakan pelimpahan penerimaan negara

tepat waktu (Kepatuhan V).

f) Jumlah BO yang menyampaikan rekening koran elektronik secara tepat waktu

(Kepatuhan VI).

g) Kepatuhan BO dalam menyampaikan data PPN BI RTGS setiap bulannya

(Kepatuhan VII).

2. CUSTOMER PERSPECTIVE

Dalam Customer Perspective Direktorat PKN, terdapat 1 (satu) Sasaran Strategis,

yaitu “Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif dan efisien”.

Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis ini diukur dengan capaian dari

2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu “Indeks kepuasan publik atas layanan

Direktorat PKN” dan Indeks efektivitas implementasi layanan pengguna melalui HAI

DJPb pada Direktorat Pengelolaan Kas Negara

Reformasi birokrasi Kementerian Keuangan, termasuk Ditjen Perbendaharaan

telah dimulai sejak tahun 2005. Untuk menguji keberhasilan reformasi tersebut, salah

satunya diukur dengan tingkat kepuasan mitra kerja Direktorat PKN terhadap layanan

yang diberikan.

Kepuasan pengguna layanan yang tinggi didefinisikan sebagai persepsi mitra

kerja terhadap produk atau layanan yang telah memenuhi atau melebihi dari harapan

mitra. Tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi akan meningkatkan citra Direktorat

PKN sebagai pengelola kas negara. Kepuasan pelanggan adalah kepuasan mitra kerja

terhadap seluruh produk layanan yang mereka gunakan dan manfaatkan.

Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis ini diukur dengan capaian dari

2 (dua) IKU, yaitu:

1. Indeks Kepuasan Publik Atas Layanan Direktorat PKN

Indeks Kepuasan Publik Atas Layanan Direktorat PKN adalah nilai kepuasan

mitra kerja Direktorat PKN terhadap seluruh produk layanan Direktorat PKN yang

mereka gunakan dan manfaatkan.

Indeks Kepuasan Publik Atas Layanan Direktorat PKN diukur dari hasil

survey (metode sampling) yang dilakukan oleh unit eselon III (Sub Direktorat)

Page 24: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

23 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

lingkup Direktorat PKN dengan menggunakan kuesioner kepuasan layanan dan

disebarkan kepada responden dari seluruh stakeholder yang dilayani.

2. Indeks efektifitas implementasi layanan pengguna melalui HAI DJPb pada

Direktorat Pengelolaan Kas Negara

Ditjen Perbendaharaan menyediakan layanan pengguna yang terintegrasi

sebagai upaya untuk menjamin penyediaan layanan yang tepat waktu dan

profesional atas permasalahan yang dihadapi oleh pengguna layanan di bidang

perbendaharaan.

Penyelenggaraan layanan pengguna pada Ditjen Perbendaharaan yang

terintegrasi diwujudkan dengan pembentukan HAI-DJPB sesuai amanat

Keputusan Dirjen Perbendaharaan Nomor KEP-428/PB/2016 tentang Layanan

Pengguna Terintegrasi.

HAI-DJPB (Help, Answer, Improve) menggabungkan seluruh layanan

helpdesk Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan. Selanjutkan perwakilan masing-

masing Direktorat teknis dan Sekretariat Ditjen bertindak sebagai agen HAI yang

akan menyelesaikan setiap pertanyaan/permasalahan yang ditetapkan ke

departemen layanan masing-masing.

Atas tiket yang masuk tersebut, maka jumlah jawaban yang diberikan

(resolve time) dibandingkan dengan jumlah seluruh tiket yang ditetapkan ke

departemen terkait menunjukkan capaian masing-masing direktorat teknis dan

Sekretariat Ditjen pada akhir tahun.

3. INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

Dalam Internal Process Perspective Direktorat PKN, terdapat 6 (enam) Sasaran

Strategis, yaitu “Formulasi Kebijakan Yang Optimal”, "Pengelolaan Kas dan

Pembiayaan yang Pruden dan Optimal", “Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran

Negara yang Optimal dan Andal”, “Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah yang

Optimal”, “Komunikasi, edukasi dan standardisasi yang berkesinambungan” dan

“Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Negara yang Akuntabel, Transparan dan Tepat

Waktu”.

A. Formulasi Kebijakan yang optimal

Page 25: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

24 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Kebijakan adalah konsep besar yang menjadi dasar dan pemberi arah dalam

pelaksanaan dan pengembangan Sistem Perbendaharaan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Optimal adalah sesuai dengan kebutuhan, implementatif,

dan tidak saling bertentangan.

Formulasi kebijakan yang optimal mengandung makna bahwa perumusan

konsep besar yang menjadi dasar dan pemberi arah dalam pelaksanaan dan

pengembangan Sistem Perbendaharaan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sudah sesuai dalam menghasilkan output/outcome sesuai tujuan.

Direktorat PKN perlu melakukan formulasi kebijakan yang efektif agar

dalam pelaksanaan pengelolaan kas berjalan dengan baik dan tetap terjaga

kehati-hatiannya. Formulasi kebijakan dilakukan untuk mendukung

pengelolaan kas yang profesional dan pruden, pengelolaan kas pinjaman dan

hibah yang optimal, manajemen penerimaan dan pengeluaran negara yang

andal.

Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis ini diukur dengan capaian dari

1 (satu) IKU, yaitu “Indeks efektivitas peraturan Perbendaharaan”. Indeks

Penyelesaian RPMK adalah Persentase Jumlah RPMK yang telah diselesaikan sesuai

dengan waktu yang ditetapkan dibandingkan dengan Jumlah RPMK yang

diusulkan.

B. Pengelolaan Kas dan Pembiayaan yang pruden dan optimal

Pengelolaan kas harus dilakukan secara optimal dan dengan mengedepankan

prinsip kehati-hatian (prudent), baik itu dari sumber dana yang berasal dari Dalam

Negeri maupun Pinjaman/Hibah Luar/Dalam Negeri, agar terhindar dari hal-hal yang

dapat mengakibatkan kerugian terhadap negara. Pengelolaan kas yang optimal

berarti pengelolaan dilakukan dengan menjaga kondisi kas dalam kondisi yang tidak

kelebihan dan tidak kekurangan. Kedua hal tersebut diharapkan dapat

menghindarkan terjadinya cash mismatch dan dapat menjamin ketersediaan kas

secara akurat dan tepat waktu untuk membiayai pengeluaran negara serta

optimalisasi terhadap idle cash.

Page 26: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

25 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis ini diukur dengan capaian dari

3 (tiga IKU), yaitu :

1. Deviasi akurasi perencanaan kas pemerintah pusat,

Deviasi proyeksi perencanaan kas adalah selisih antara proyeksi dengan

realisasi yang merupakan gabungan dari penerimaan dan pengeluaran.

Penerimaan meliputi penerimaan perpajakan termasuk penerimaan PPH migas,

dan bea/cukai, penerimaan PNBP, Hibah dan penerimaan pembiayaan.

Pengeluaran meliputi belanja pemerintah pusat non utang dan non subsidi,

belanja kewajiban SBN dan pinjaman luar negeri belanja subsidi energi dan non

energi, belanja transfer ke daerah dan dana desa, serta pengeluaran pembiayaan.

Data proyeksi yang dimaksud bukan merupakan data yang terdapat pada target

APBN/P, namun merupakan proyeksi riil terhadap

pendapatan/belanja/pembiayaan yang dapat direalisasikan.

Dalam satu bulan Komite ALM dapat melakukan rapat paling kurang 1 (satu)

kali. Berdasarkan keputusan rapat Komite ALM yang dituangkan dalam pokok-

pokok keputusan rapat Komite ALM yang disusun oleh Sekretariat ALM, tim

teknis ALM menyusun proyeksi penerimaan dan pengeluaran. Proyeksi

penerimaan dan pengeluaran ini yang menjadi dasar perhitungan IKU.

2. Indeks ketepatan penerapan strategi portofolio instrumen investasi dalam

pengelolaan kelebihan kas

Strategi instrumen keuangan disusun dalam rangka optimalisasi kas apabila

terjadi kelebihan kas. Dasar dari adanya IKU ini adalah uraian jabatan Seksi

MRPDALCO yaitu menyusun strategi instrumen keuangan untuk pengalokasian

kelebihan kas secara optimal.

Strategi instrumen keuangan disusun secara periodik dan secara resmi

dituangkan dalam dokumen Investment Policy Statement (IPS).

3. Indeks Pengendalian biaya atas SILPA

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) adalah selisih lebih realisasi

pembiayaan anggaran atas realisasi defisit anggaran yang terjadi dalam satu

Page 27: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

26 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

periode pelaporan. Sedangkan Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA)

adalah selisih kurang realisasi pembiayaan anggaran atas realisasi defisit

anggaran yang terjadi dalam satu periode pelaporan.

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) atau Sisa Kurang Pembiayaan

Anggaran (SiKPA) diukur dengan menjumlahkan Surplus / Defisit APBN dengan

Pembiayaan Netto. Biaya SiLPA merupakan biaya oportunitas atas sisa lebih

pembiayaan anggaran dalam periode tertentu. Biaya SiLPA dihitung dengan

menggunakan pendekatan perhitungan nominal SiLPA dikalikan dengan selisih

rata-rata tertimbang yield utang tunai dikurangi dengan rata-rata tertimbang

optimalisasi Kas.

SiLPA yang terkendali adalah jumlah SiLPA akumulasi bulanan yang cost

of fund-nya paling minimal. Cost of SiLPA yang paling minimal adalah sebesar

biaya kelebihan penerbitan utang dikurangi dengan remunerasi hasil

optimalisasi idle cash. Biaya kelebihan penerbitan utang adalah jumlah utang

yang diterbitkan dikurangi dengan jumlah utang yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan kas bulanan.

C. Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara yang Optimal dan Andal

Pengelolaan penerimaan negara yang optimal artinya dapat memanfaatkan kas

yang ada sesuai dengan kebutuhan, memanfaatkan idle cash dengan hasil yang

maksimal, dan meminimalisir cost. Pengelolaan penerimaan negara yang andal adalah

proses pencatatan transaksi penerimaan negara melalui sistem elektronik secara

lengkap dan akurat, penyimpanan dokumen sumber transaksi keuangan secara rapi

dan tertib, serta penyelesaian laporan penatausahaan transaksi keuangan secara

lengkap dan tepat waktu, sehingga menghasilkan data yang valid dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Selain itu, pengelolaan pengeluaran negara yang optimal dan andal adalah

dimana pemerintah memastikan bahwa seluruh tagihan yang masuk dapat

terbayarkan dengan tepat waktu dan jumlah.

Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis ini diukur dengan capaian dari

3 (tiga IKU), yaitu Jumlah penerimaan dari pengelolaan kas, Indeks Efektifitas

Page 28: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

27 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas dan Indeks efektivitas pengendalian

rekening pemerintah.

1. Jumlah penerimaan dari pengelolaan kas

Penempatan di Bank Sentral adalah saldo rekening Bendahara Umum

Negara yang disimpan di Bank Indonesia dan diberikan remunerasi tertentu.

Penempatan di Bank Umum adalah saldo atas kelebihan kas pada rekening

Bendahara Umum Negara yang disimpan di bank umum dan mendapatkan

tingkat remunerasi tertentu. Pengelolaan investasi pada SBN dapat berupa

penerimaan bunga dari pembelian SBN secara outright dan remunerasi atas

transaksi reverse repo. Atas pengelolaan surplus kas diatas, negara memperoleh

remunerasi yang besarnya sesuai dengan kesepakatan. Diharapkan, remunerasi

akan dapat menutup cost of fund yang ditanggung pemerintah dalam

pembiayaan defisit APBN.

2. Indeks Efektifitas pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas

Penerimaan negara dilakukan dengan mengumpulkan setoran dari para

wajib pajak/wajib bayar/wajib setor menggunakan Modul Penerimaan Negara

Generasi Ke-3 (MPN G3) melalui berbagai kanal penerimaan yang disiapkan

oleh pemerintah dan Bank/Pos Persepsi serta Lembaga Persepsi Lainnya.

Pengeluaran negara dilakukan dengan mekanisme penerbitan SP2D oleh

KPPN dan penyaluran dana dari Kas Negara melalui rekening Bank Operasional

ke rekening Pihak penerima yang sah. Penyaluran dana tersebut harus dilakukan

secara tepat jumlah dan tepat waktu (akurat) agar kredibilitas pemerintah tetap

dapat terjaga.

Penyaluran dana yang akurat adalah penyaluran dana SP2D kepada para

penerima yang tidak di-retur oleh Bank Operasional. Retur SP2D adalah

penolakan/pengembalian pemindahbukuan dan/transfer pencairan dana APBN

dari Bank penerima kepada Bank Operasional karena nama, alamat, nomor

rekening, dan/atau nama bank yang dituju tidak sesuai dengan data rekening

Bank penerima atau rekening penerima tidak aktif. Retur ini mengakibatkan

Page 29: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

28 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

pemerintah masih memiliki kewajiban kepada pihak ketiga karena dana belum

diterima oleh pihak terkait.

Efektivitas pengelolaan penerimaan kas yang diukur adalah peningkatan

jumlah transaksi wajib pajak/wajib bayar/wajib setor yang menggunakan kanal

Non-Teller Bank Persepsi dan Lembaga Persepsi Lainnya. Efektivitas

pengelolaan pengeluaran kas yang diukur adalah kecepatan penyelesaian retur

SP2D yang dilakukan oleh seluruh KPPN di Indonesia.

3. Indeks efektivitas pengendalian rekening pemerintah (5c-N)

Rekening pemerintah pusat adalah Rekening Milik Satker lingkup

Kementerian Negara/Lembaga yang terdiri dari rekening penerimaan, rekening

pengeluaran dan rekening pemerintah lainnya sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Keuangan No. 182/PMK.05/2017.

Dalam melaksanakan pengendalian rekening, Dit. PKN melakukan

beberapa langkah, yaitu rekonsiliasi data Rekening Milik Satker lingkup

Kementerian Negara/Lembaga dengan Bank Umum setiap triwulan, penerapan

restrukturisasi rekening pengeluaran, dan penggunaan aplikasi SPRINT.

Hasil rekonsiliasi dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi yang memuat

informasi data rekening yang sama dan data yang tidak sama antara data Dit.

PKN dengan data Bank Umum. Data rekening yang akurat adalah data rekening

yang nomor dan nama-nya sama antara data rekening milik K/L pada Dit. PKN

dengan data rekening milik K/L pada Bank Umum.

Penerapan restrukturisasi rekening pengeluaran pada tahun 2020 dilakukan

secara bertahap sampai dengan Desember 2020. Restrukturisasi yang berhasil

adalah yang sesuai dengan target penerapannya pada Kementerian

Negara/Lembaga.

Konsolidasi data saldo rekening di bank dilakukan melalui aplikasi SPRINT.

Konsolidasi dilakukan melalui mekanisme web upload dan host to host

D. Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah yang Optimal

Anggaran belanja negara setiap tahunnya bersumber dari Penerimaan

Pajak, Hibah serta Pembiayaan dari Luar dan Dalam Negeri (berupa Pinjaman

Page 30: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

29 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Program maupun Pinjaman Proyek). Pengelolaan kas yang berasal dari

Pinjaman dan Hibah Luar/Dalam Negeri harus dilakukan secara efisien dan

optimal, terutama untuk Pinjaman karena adanya beban bunga dan cicilan

pokok yang harus ditanggung oleh pemerintah dalam jangka waktu yang

cukup lama. Optimalisasi pada Pinjaman dan Hibah Dalam/Luar Negeri

dilakukan dengan meminimalisir penggunaan dana pemerintah untuk

membayar pengeluaran kegiatan yang seharusnya dibiayai dengan Pinjaman

dan Hibah serta optimalisasi remunerasi atas dana pinjaman dan hibah yang

disimpan pada rekening di Bank Indonesia/Bank Umum.

Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis ini diukur dengan

capaian dari IKU Indeks efektivitas pengelolaan kas pinjaman dan hibah

Pengelolaan kas pinjaman dan hibah dapat dinyatakan efektif apabila

penarikan dan pencairan dana untuk pelaksanaan kegiatan/proyek dengan

sumber dana pinjaman dan hibah senantiasa tersedia dan tidak menggunakan

dana RM APBN dalam pelaksanaannya. Efektivitas pengelolaan kas pinjaman

dan hibah dapat diukur dari pelaksanaan penarikan pinjaman dan hibah

dengan mekanisme penarikan Rekening Khusus (Reksus), Pembayaran

Langsung dan Pembiayaan Pendahuluan.

E. Komunikasi, edukasi dan standardisasi yang berkesinambungan

Penyebaran informasi tugas bidang perbendaharaan adalah strategi

Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam memberikan pemahaman kepada

stakeholders terhadap pelaksanaan tugas-tugas teknis bidang

perbendaharaan secara komprehensif dan berkesinambungan, sehingga

mereka memiliki informasi sekaligus kompetensi yang cukup untuk

menunjang tugas perbendaharaan. Direktorat Pengelolaan Kas Negara

sebagai unit dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai tugas untuk

menyebarkan informasi dan memberikan pemahaman di bidang pengelolaan

kas negara.

Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis ini diukur dengan

capaian dari IKU Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi.

Page 31: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

30 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Tingkat pemahaman stakeholders merupakan tingkat daya tangkap

peserta (stakehoklders) terhadap segala materi yang diberikan pada pelatihan

teknis (bimtek atau yang dipersamakan dengan itu). Tolok ukur hasil pelatihan

teknis didasarkan pada peningkatan pemahaman peserta atas materi yang

diberikan dalam pelatihan untuk satu periode.

Untuk bimtek diukur dengan post test sedangkan untuk sosialisasi

diukur dengan kuesioner. Jika pada satu periode pelaporan (satu triwulan)

terdapat kegiatan bimtek dan kegiatan sosialiasi, maka total nilai efektivitas

edukasi dan komunikasi pada triwulan tersebut dibobot sebagai berikut: hasil

pos test 60% sedangkan hasil kuesioner 40%.

F. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Negara yang Akuntabel, Transparan

dan Tepat Waktu

Akuntabilitas dan transparansi pertanggungjawaban pengelolaan keuangan

negara diwujudkan dengan penyusunan laporan keuangan oleh Pemerintah

Pusat. Penyusunan laporan keuangan Pemerintah harus disusun secara

profesional dan modern. Kualitas laporan keuangan Pemerintah dapat

diidentifikasi dari ketepatan waktu penyelesaian LKPP, penyelesaian

rekomendasi BPK, serta opini audit yang baik dari BPK.

Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis ini diukur dengan capaian

dari 2 (dua) IKU yaitu Presentase penyelesaian rekomendasi BPK atas LKPP

dan LK-BUN yang telah ditindaklanjuti dan Indeks kualitas laporan keuangan

Kuasa BUN Pusat

1. Presentase penyelesaian rekomendasi BPK atas LKPP dan LK-BUN

yang telah ditindaklanjuti

Tindak lanjut Pemerintah terhadap Temuan Pemeriksaan (TP) BPK atas

LKPP dan LK BUN perlu diselesaikan sebagaimana yang

direkomendasikan oleh BPK. Setiap K/L dan Pengguna Anggaran BUN

diwajibkan menyampaikan Tindak Lanjut atas rekomendasi terkait. TP

BPK tersebut setiap akhir bulan Maret, Juli, November, dan Desember.

Page 32: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

31 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Pengukuran penyelesaian rekomendasi adalah temuan yang telah

selesai ditindaklanjuti terhadap temuan/rekomendasi BPK

sebagaimana action plan dengan timeframe yang ditetapkan

pemerintah dengan menggunakan dua kriteria, yaitu:

a. rekomendasi yang ditindaklanjuti merupakan rekomendasi yang

diusulkan selesai kepada BPK. Status rekomendasi BPK yang

diusulkan selesai, ditetapkan pada forum pembahasan bersama

DJPb, Itjen, unit eselon I terkait dan Auditor BPK.

b. rekomendasi yang diselesaikan merupakan rekomendasi yang

dinyatakan tuntas oleh BPK dan tercantum dalam LHP.

2. Indeks kualitas laporan keuangan Kuasa BUN Pusat

LKPP adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan

APBN berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas

dan Catatan atas Laporan Keuangan. Kualitas LKPP Tingkat Kuasa BUN

Pusat diukur melalui opini dari LKBUN, karena LKPP Tingkat Kuasa BUN

Pusat tidak memperoleh opini dari BPK.

Kualitas LKBUN dengan nilai baik adalah opini yang diberikan oleh BPK

dengan opini "Wajar Tanpa Pengecualian" dan "Wajar Dengan

Pengecualian" dan diukur dengan sumbangan hasil pemeriksaaan BPK

dalam LKBUN yang berasal dari LKPP Tingkat Kuasa BUN Pusat.

4. LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki kepemimpinan yang tepat,

mengetahui apa yang akan dilakukan untuk semua informasi yang diterima dan

kompetensi yang dibutuhkan untuk keberhasilan organisasi. Selain itu, organisasi

yang kondusif tercermin dengan adanya perilaku anggota organisasi yang memiliki

komitmen kuat terhadap organisasi, hubungan yang harmonis di antara setiap

anggota organisasi, serta motivasi dan etos kerja yang tinggi. Organisasi kondusif

dapat tercipta jika beberapa faktor berikut dapat berjalan dengan baik antara lain pola

komunikasi dan hubungan-hubungan dalam interaksi antarpersonal yang

mempengaruhi suasana kerja; program pengembangan SDM dan kualitas kerja; alur

Page 33: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

32 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

dan prosedur pelaksanaan kegiatan, model jalur koordinasi dan konsultasi dalam

pelaksanaan kerja; mekanisme penyampaian pendapat dan tingkat kebebasan dalam

menyampaikan pendapat; serta program peningkatan kesejahteraan (termasuk pola

jenjang karir). Dengan organisasi yang kondusif, pencapaian tujuan organisasi akan

berjalan dengan baik.

Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis ini diukur dengan capaian dari

4 (empat) IKU yaitu nilai rata-rata hard competency pegawai, nilai hasil evaluasi

pelaksanaan tugas kepatuhan internal, nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis

strategy focused organization dan presentase kualitas pelaksanaan anggaran

Direktorat PKN

a. Nilai rata-rata hard competency pegawai

IKU ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman para pegawai Direktorat

Pengelolaan Kas Negara terhadap tugas dan fungsi yang mereka jalankan,

sehingga outputnya dapat dijadikan sebagai pemetaan hard competency

pegawai. Teknisnya, para pegawai akan mendapat tes secara online yang terdiri

dari beberapa soal untuk diselesaikan, yaitu 70% tusi eselon IV yang

bersangkutan + 30% tusi/pengetahuan lainnya. Dengan demikian, pimpinan

unit dan atasan langsung agar memberikan bimbingan dan tutorial kepada para

pegawai di lingkungan masing-masing.

Bagi para pegawai yang berkewajiban mengikuti tes hard competency namun

berhalangan karena alasan tertentu, maka harus dibuktikan dengan surat

keterangan dari Direktur PKN, dan capaian IKU pegawai bersangkutan adalah

N/A (Not Available). Namun jika tidak disertai surat keterangan, maka capaian

IKU bagi pegawai bersangkutan adalah 0 (nol). Pegawai yang tidak mengikuti

tes, tidak dimasukkan dalam penghitungan capaian IKU atasan.

b. Nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan internal

Nilai hasil evaluasi merupakan hasil penilaian terhadap pelaksanaan tugas

kepatuhan internal yang diimplementasikan pada unit kerja di lingkungan

Direktorat PKN. Penilaian tersebut dilakukan oleh Kantor Pusat Ditjen

Perbendaharaan c.q. Bagian Kepatuhan Internal Setditjen Perbendaharaan.

Page 34: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

33 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Unsur-unsur pelaksanaan tugas kepatuhan internal, terdiri atas:

1. Penerapan manajemen risiko (bobot: 40%)

2. Pelaksanaan dan pemantauan pengendalian intern (bobot: 40%)

3. Kode etik dan disiplin pegawai (bobot: 20%)

c. Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis strategy focused organization

Dalam rangka mendorong komitmen pimpinan dan seluruh pegawai terhadap

pelaksanaan pengelolaan kinerja di masing-masing unit lingkup Ditjen

Perbendaharaan, telah disampaikan matriks langkah-langkah peningkatan

kualitas pengelolaan kinerja.

Langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja dimaksud

merupakan panduan bagi unit kerja lingkup Ditjen Perbendaharaan untuk

melaksanakan action plan yang implementatif berdasarkan prinsip-prinsip

Strategy Focused Organization (SFO).

Sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya-upaya peningkatan kualitas

pengelolaan kinerja di lingkungan Ditjen Perbendaharaan, Kantor Pusat Ditjen

Perbendaharaan melaksanakan penilaian terhadap pelaksanaan pengelolaan

kinerja di unit masing-masing.

Penilaian dimaksud dilaksanakan berdasarkan parameter sebagai berikut:

a. Nilai Kuantitatif pemenuhan unsur-unsur peningkatan kualitas pengelolaan

kinerja periode sampai dengan triwulan III 2019 (60%).

b. Nilai NKO Unit periode tahunan 2018 (40%).

d. Presentase kualitas pelaksanaan anggaran Direktorat PKN (10a-CP)

Dana yang tersedia dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA), harus

dikelola sesuai rencana yang telah ditetapkan dan dapat

dipertanggungjawabkan. Pelaksanaan anggaran menggunakan prinsip hemat,

efisien, dan tidak mewah dengan tetap memenuhi output sebagaimana telah

direncanakan dalam DIPA.

Unsur yang diukur terdiri dari 2 komponen penilaian yaitu komponen hasil dan

komponen proses. Komponen hasil dinilai dari 4 indikator yaitu capaian

keluaran, efisiensi, konsistensi, dan penyerapan anggaran atas pagu netto,

Page 35: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

34 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

sedangkan komponen proses dinilai dari 10 indikator yaitu penyelesaian

tagihan, data kontrak, pengelolaan UP, perencanaan kas, rekon LPJ Bendahara,

pengembalian SPM, retur SP2D, retur DIPA, pagu minus, dan dispensasi SPM.

Penilaian IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Kementerian

Keuangan secara keseluruhan meliputi 70% komponen hasil dan 30%

komponen proses.

Masing-masing indikator tingkat kualitas pelaksanaan anggaran:

1) Capaian Keluaran, dihitung dari output dan volume output dalam RKA-K/L

sesuai formula SMART dari DJA (PMK No.214/PMK.02/2017). Hal ini

dilakukan karena perhitungan Capaian Keluaran pada SMART dari DJA

sudah memperhitungkan capaian Indikator Kinerja Output (Value for

Money).

2) Efisiensi, (modifikasi SMART DJA) di mana nilai efisiensi diperoleh dengan

asumsi bahwa minimal yang dicapai Kementerian/Lembaga dalam rumus

efisiensi sebesar -20% dan nilai paling tinggi sebesar 20%. Oleh karena itu,

perlu dilakukan transformasi skala nilai efisiensi (NE) agar diperoleh skala

nilai yang mencerminkan reward atas usaha efisiensi.

3) Konsistensi (modifikasi SMART DJA dan IKPA dari Ditjen Perbendaharaan),

adalah kesesuaian antara realisasi penarikan dana bulanan belanja barang

dan modal dengan RPD bulanan belanja barang dan modal sesuai Lembar

Ketiga DIPA. Terdapat ketentuan batasan RPD, yaitu revisi RPD dibatasi

maksimal 1 kali per triwulan, dan tidak merubah nilai konsistensi bulan

sebelumnya. Dengan memberikan fleksibilitas revisi maksimal 1 kali per

triwulan diharapkan tidak terjadi hasil perhitungan negatif (minus).

D. Perjanjian Kinerja 2020

Penetapan/perjanjian kinerja merupakan instrumen pelaksanaan Instruksi

Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan

merupakan tekad dan janji yang akan dicapai antara pimpinan unit kerja yang

menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan pihak yang memberikan

amanah/tanggung jawab/kinerja. Dengan demikian, penetapan/perjanjian kinerja ini

Page 36: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

35 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima

amanah kepada atasan langsungnya.

Penetapan Kinerja Direktorat PKN tahun 2020 merupakan kontrak kinerja

Direktur Pengelolaan Kas Negara dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan,

terjabarkan dalam 11 (sebelas) Sasaran Strategis (SS) dan 20 (dua puluh) Indikator

Kinerja Utama (IKU). Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama tersebut

terangkum dalam Peta Strategi Direktorat PKN tahun 2020.

Peta Strategi yang telah disusun tersebut dapat dilihat berdasarkan 4 (empat)

Perspective yaitu Stakeholder Perspective, Customer Perspective, Internal Process

Perspective serta Learning and Growth Perspective kemudian diuraikan ke dalam 13

(tiga belas) SS sebagaimana tampak pada Gambar 1.

Gambar 2. Peta Strategi Direktorat PKN Tahun 2020

Page 37: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

36 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

BAB III: Akuntabilitas Kinerja Tahun 2020

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada tahun 2020, Direktorat PKN berhasil mencapai Nilai Kinerja Organisasi (NKO)

sebesar 113,21. Nilai NKO ini dihitung dari capaian dari target IKU yang meningkat pada

tahun 2020 sehingga nilai ini relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai NKO tahun

2018 dan 2017. Selain itu, pada tahun ini terdapat beberapa IKU baru dengan target yang

challenging.

Tabel 2. Nilai NKO Direktorat PKN 2015-2020

2016 2017 2018 2019 2020116,2 114,90 114,68 113,21 114,30

Rincian perhitungan NKO Direktorat PKN dapat dilihat pada Lampiran V dari

LAKIN.

Sasaran Strategis 1 : Pengelolaan Perbendaharaan dan Pembiayaan yangAkuntabel dan Produktif dengan Resiko Terkendali

IKU 1a-N: Indeks likuiditas kas negara

Indeks Likuiditas Kas Negara bertujuan untuk memantau status Kas Negara pada

periode tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan pelaksanaan APBN. IKU ini diukur

dengan menjumlahkan saldo kas operasional dan saldo kas SAL yang disimpan di Bank

Indonesia dengan rentang kendali tertentu yang harus dijaga posisinya. Jumlah saldo

pada kas negara yang dijaga diukur pada nilai tertentu sehingga dapat memenuhi

kewajiban pemerintah secara tepat waktu dan optimal penggunaannya.

Perhitungan polarisasi data menggunakan maximize (semakin tinggi realisasi

terhadap target, semakin baik capaian kinerjanya), periode pelaporan triwulanan, dan

jenis konsolidasi periode menggunakan average (realisasi yang digunakan adalah angka

rata- rata dari seluruh periode bersangkutan dalam setahun).

Selama tahun 2020 terdapat beberapa permasalahan dalam upaya mencapai target

kinerja yang sudah ditetapkan. Pertama adalah Saldo kas operasional rata-rata pada

triwulan IV (terutama bulan Oktober) banyak dipengaruhi oleh pengeluaran belanja PEN

Page 38: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

37 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

dan Covid (PG dan NPG) yang harus didanai terlebih dahulu oleh RKUN. Sedangkan

pada bulan November dan Desember, saldo kas mengalami peningkatan karena

pengajuan pembiayaan PG dan NPG telah berhasil diproyeksikan.

Realisasi IKU Indeks likuiditas kas Negara per triwulan dapat ditunjukkan dari tabel

berikut.

Tabel 3. Realisasi IKU Indeks Likuiditas Kas Negara

IKUQ1 Q2 Q3 Q4 Tahunan

T R T R T R T R T RIndekslikuiditas kasnegara

3 3,33 3 3,67 3 3 3 3,33 3 3,33

*Keterangan : T: Target , R : Realisasi

Untuk rincian data terkait saldo kas rata-rata akan dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 4. Rincian Data Saldo Kas Rata-rata per Bulan

Bulan TriwulanSaldo KasRata-rata

IndekBulanan

IndeksTriwulanan

JanuariI

150.569 M 4

3,33Februari 193.511 M 2Maret 164.700 M 4April

II147.373 M 4

3,67Mei 176.427 M 3Juni 158.417 M 4Juli

III172.796 M 3

2,67Agustus 167.296 M 4September 68,5 M 1

OktoberIV

98.984 M 23,33November 154.365 M 4

Desember 167.903 M 4

Sumber: Subdit OPKAS *Keterangan : M= Dinyatakan dalam satuan Miliar rupiah

IKU 1b-CP: Indeks Optimalisasi Kas Terhadap Bunga Utang

IKU Indeks optimalisasi kas terhadap bunga utang adalah IKU Kemenkeu-Wide

yang bertujuan untuk mengukur kemampuan BUN dalam meminimalkan biaya bunga

atas penerbitan surat utang. IKU ini baru dilaksanakan pada tahun 2020 sebagai indikator

kinerja pada sasaran strategis pengelolaan perbendaharaan dan pembiayaan yang

akuntabel dan produktif dengan risiko terkendali. Pengelolaan perbendaharaan dan

Page 39: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

38 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

pembiayaan yang akuntabel berarti seluruh kegiatan yang dilakukan dalam rangka

pengelolaan perbendaharaan dan pembiayaan harus dapat dipertanggungjawabkan

kepada para stakeholders. Selain itu pengelolaan harus bersifat produktif yang berarti

bahwa pengelolaan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah terhadap penerimaan

negara dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah dengan tetap

dilakukan secara cermat dan hati-hati sehingga risiko dapat terkendali.

Selama tahun 2020, perhitungan optimalisasi kas terhadap bunga utang akandijabarkan dalam tabel 5.

Tabel 5. Rincian Data Rasio Optimalisasi Kas terhadap Bunga Hutang

Bulan Kuartal Hasil Optimalisasi KasDJPb Bunga Utang DJPPR

Rasio Optimalisasi Kasterhadap Bunga Utang

Bulanan Triwulanan1

1

537.575.228.614,00 866.212.477.100,00 0,62

0,7362 619.280.210.268,00 530.164.985.800,00 1,17

3 623.830.795.572,00 1.485.300.000.000,00 0,42

4

2

582.591.340.295,00 6.659.000.000.000,00 0,09

0,1865 909.210.825.856,00 5.366.000.000.000,00 0,17

6 765.948.160.721,00 2.550.000.000.000,00 0,30

7

3

627.636.949.048,00 1.458.900.000.000,00 0,43

0,3138 597.158.521.186,00 2.188.400.000.000,00 0,27

9 689.402.690.153,00 2.939.000.000.000,00 0,23

10

4

486.322.160.476,00 6.482.672.287.249,00 0,08

0,19411 504.962.978.470,00 1.318.300.000.000,00 0,38

12 415.904.443.130,00 3.336.600.000.000,00 0,12

Realisasi IKU Indeks Optimalisasi Kas terhadap Bunga Utang per triwulan dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Realisasi IKU Indeks Optimalisasi Kas terhadap Bunga Utang per Triwulan

IKUQ1 Q2 Q3 Q4 Tahunan

T R T R T R T R T RIndeksOptimalisasi Kasterhadap BungaUtang

3 4 3 3 3 4 3 3 3 3,5

*Keterangan: T: Target , R : Realisasi

Page 40: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

39 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

IKU 1c-N: Indeks Kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalam

Melaksanakan Kontrak

IKU ini ditujukan untuk mengukur tingkat kepatuhan Bank Operasional dalam

melaksanakan Tresury Single Account (TSA) serta ketepatan waktu penyaluran SP2D Gaji

dan Bank/Pos Persepsi terkait dengan jam buka loket dan ketepatan pelimpahan

penerimaan negara serta penyampaian laporan ke KPPN sesuai dengan kontrak

Perjanjian Kerja Sama yang telah ditandatangani oleh Bank/Pos dengan Kementerian

Keuangan.

Capaian indeks kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalam

melaksanakan kontrak pada tahun 2020 adalah sebesar 4. Adapun perhitungan atas

capaian untuk setiap triwulan adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Rincian Data Kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalam melaksanakan kontrak

Triwulan I

Kriteria

Jumlah BankOperasional

/BPG/Bank/PosMitra Kerja

KPPN

JumlahHari

Kerja/Transaksi

BankOperasional

/BPG/Pos yangDitegur/Dendakarena TidakPatuh Sesuai

Kriteria

PerhitunganCapaian IKU

kepatuhan BankOperasional I

Pusat/Bank/Pos

CapaianIKU

KepatuhanBO/BPG

/Bank/PosPersepsi

Indeks

1 31 63 0 100% - 0%(0/(63x31)x100%) 100% 4

2 31 63 0 100% - 0%(0/(63x31)x100%) 100% 4

3 4 63 0 100% - 0%(0/(63x4)x100%) 100% 4

4 936 972 36 100% - 0,018%(36/(63x31)x100%) 99,98% 4

5 87 63 0 100% - 0%(0/(63x86)x100%) 100% 4

6 87 63 0 100% - 0%(0/(63x86)x100%) 100% 4

7 87 63 22 100% - 0,004%(22/(63x86)x100%) 99,99% 4

CAPAIAN IKU RATA-RATA 99,99% 4

Page 41: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

40 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Triwulan II

Kriteria

Jumlah BankOperasional

/BPG/Bank/PosMitra Kerja

KPPN

JumlahHari

Kerja/Transaksi

BankOperasional

/BPG/Pos yangDitegur/Dendakarena TidakPatuh Sesuai

Kriteria

PerhitunganCapaian IKU

Kepatuhan BankOperasional I

Pusat/Bank/ Pos

CapaianIKU

kepatuhanBO/BPG

/Bank/PosPersepsi

Indeks

1 31 58 2 100% - 0,11%(2/(58x31)x100%) 99.89% 4

2 31 58 0 100% - 0%(0/(58x31)x100%) 100% 4

3 4 58 0 100% - 0%(0/(58x4)x100%) 100% 4

4 1241 1281 40 100% - 2,04%(40/(58x31)x100%) 97,95% 4

5 87 58 0 100% - 0%(0/(58x87)x100%) 100% 4

6 87 58 0 100% - 0%(0/(58x87)x100%) 100% 4

7 87 58 39 100% - 0,77%(22/(58x87)x100%) 99,22% 4

CAPAIAN IKU RATA-RATA 99,58% 4

Triwulan III

Kriteria

JumlahBO/BPG/Bank/Pos/LPL Mitra

Kerja KPPN danBS Tepat Waktu

JumlahHari

Kerja/Total BS

JumlahBO/BPG/Pos

yangDitegur/Dendakarena TidakPatuh Sesuai

Kriteria

PerhitunganCapaian IKU

kepatuhan BankOperasional

/Bank/Pos/LPL

CapaianIKU

kepatuhanBO/BPG

/Bank/PosPersepsi/L

PL

Indeks

1 30 62 0 100% - 0%(0/(62x30)x100%) 100% 4

2 30 62 0 100% - 0%(0/(62x30)x100%) 100% 4

3 4 62 0 100% - 0%(0/(62x4)x100%) 100% 4

4 1189 1210 21 100% - 1,13%(21(62x30)x100%) 98,87% 4

5 87 62 0 100% - 0%(0/(62x87)x100%) 100% 4

6 87 62 0 100% - 0%(0/(62x87)x100%) 100% 4

7 87 62 27 100% - 0,5%(27/(62x87)x100%) 99,49% 4

CAPAIAN IKU RATA-RATA 99,76% 4

Page 42: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

41 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Triwulan IV

Kriteria

JumlahBO/BPG/Bank/Pos/LPL Mitra

Kerja KPPN danBS Tepat Waktu

JumlahHari

Kerja/Total BS

JumlahBO/BPG/Pos

yangDitegur/Dendakarena TidakPatuh Sesuai

Kriteria

PerhitunganCapaian IKU

Kepatuhan BankOperasional

/Bank/Pos/LPL

Capaian IKUkepatuhan

BO/BPG/Bank/PosPersepsi/

LPL

Indeks

1 30 62 0 100% - 0%(0/(62x30)x100%) 100% 4

2 30 62 1 100% - 0,05%(0/(62x30)x100%) 99,95% 4

3 4 62 0 100% - 0%(0/(62x4)x100%) 100% 4

4 886 908 22 100% - 1,18%(22(62x30)x100%) 98,82% 4

5 87 62 0 100% - 0%(0/(62x87)x100%) 100% 4

6 87 62 0 100% - 0%(0/(62x87)x100%) 100% 4

7 87 62 27 100% - 0,5%(27/(62x87)x100%) 99,49% 4

CAPAIAN IKU RATA-RATA 99,76% 4

Dapat diketahui bahwa mulai dari triwulan I tahun 2020 Dit. PKN berhasil

mempertahankan indeks kepatuhan dengan nilai 4. Selain itu juga dilakukan rekapitulasi

tingkat kepatuhan Bank operasional, Bank Persepsi, serta lembaga lainnya berdasarkan

masing-masing kategori kepatuhan selama tahun anggaran 2020 yang akan dijabarkan

dalam tabel berikut:

Tabel 8. Tabel Perbandingan Kepatuhan BO/BPG/Persepsi/Lembaga Lainnya

PERBANDINGAN KEPATUHAN BO/BPG/PERSEPSI/LEMBAGA LAINNYA

Komponen DefinisiPerbandingan Nilai

IndeksTri I Tri II Tri III Tri IV

Kepatuhan 1

Indeks Kepatuhan BO Dan BPG yang tepatwaktu dalam menihilkan saldoRPKBUNSPAN dan gaji pada akhir hari dandi awal bulan hari kerja (khusus gaji)

100% 99.89% 100% 100% 4

Kepatuhan 2

Indeks Kepatuhan BO menyalurkan SP2Dsesuai dengan Dropping dana yangdilakukan Dit PKN setiap hari secara tepatwaktu

100% 100% 100% 99,95% 4

Kepatuhan 3Indeks Kepatuhan BO menyampaikan dataPPN BI RTGS secara tepat waktunya setiapbulan

100% 100% 100% 100% 4

Kepatuhan 4Jumlah BO/BPG yang menyampaikanRekening koran secara tepat waktu setiaphari

98,15% 97,95% 98,87% 98,82% 4

Page 43: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

42 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Kepatuhan 5Jumlah Bank Persepsi yang melaporkanpenerimaan negara (LHP) setiap harisecara tepat waktu

100% 100% 100% 100% 4

Kepatuhan 6 Jumlah Bank Persepsi yang melaksanakanpembayaran denda sesuai ketentuan 100% 100% 100% 100% 4

Kepatuhan 7Jumlah Bank Persepsi yang melaksanakanPelimpahan Negara secara tepat waktusetiap hari

99,59% 99,22% 99,49% 99,65% 4

RATA-RATA 99,67% 99,58% 99,76% 99,78% 4

Realisasi IKU Indeks Kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalam

Melaksanakan Kontrak per triwulan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9. Realisasi IKU Indeks Kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalam Melaksanakan Kontrak perTriwulan

IKU Q1 Q2 Q3 Q4 TahunanT R T R T R T R T R

IndeksKepatuhan BankOperasionaldan Bank/PosPersepsi dalamMelaksanakanKontrak

3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

*Keterangan: T: Target , R : Realisasi

Sasaran Strategis 2 : Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile, Efektif, dan Efisien

IKU 2a-N: Indeks Kepuasan Publik Atas Layanan Direktorat PKN

Pengukuran indeks kepuasan publik atas layanan Direktorat PKN bertujuan untuk

mengetahui tingkat kepuasan mitra kerja terhadap layanan yang diberikan oleh

Direktorat PKN pada tahun berjalan. Tingkat kepuasan mitra kerja yang tinggi secara

tidak langsung akan meningkatkan citra Direktorat PKN sebagai pengelola kas negara.

Mitra kerja Direktorat PKN antara lain adalah Bank, Kementerian/Lembaga dan

lender/donor.

Pada tahun 2020, survei kepuasan Direktorat PKN dilakukan oleh tiga unit eselon

III, yaitu: Subdit MPPK, Subdit MRLPPB, dan Subdit MKPH. Selama tahun 2020, survei

dilakukan sebanyak satu kali yang dilakukan pada semester II tahun 2020. Realisasi IKU

ini pada tahun 2020 adalah sebesar indeks 4,71 dari target sebesar indeks 4,53. Nilai

tersebut diperoleh dari rata-rata nilai tingkat kepuasan mitra kerja terhadap layanan dari

Page 44: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

43 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

masing-masing unit, yang diukur melalui survei dengan metode sampling kepada mitra

kerja yang mendapat pelayanan dari unit eselon III (Sub Direktorat) pada Direktorat PKN

sebagai responden. Subdit MKPH, MPPK, dan MRLPPB memperoleh nilai masing sebesar

indeks 4,8 (MKPH); 4,8 (MPPK); dan 4,57 (MRLPPB), yang rincian kegiatannya adalah

sebagai berikut:

a. Subdit MRLPPB melaksanakan survei pada kegiatan rekonsiliasi perhitungan Jasa

Giro TNP dan Rekonsiliasi Rekening Satker Lingkup Kementerian Negara/Lembaga

pada Bank Umum periode Triwulan III 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 7 s.d.

22 Oktober 2020. Responden sebanyak 38 orang dari Bank Umum dan K/L dan

mendapat nilai sebesar 4,57.

b. Subdit MPPK melaksanakan survei pada kegiatan Rapat Koordinasi BPG dengan

responden sebanyak 73 orang dan nilai sebesar 4,8.

c. Subdit MKPH melaksanakan survei dengan menyebar kuesioner kepada perwakilan

executing agency (EA) yang reksusnya dikelola oleh subdit MKPH. Jumlah

responden adalah sebanyak 38 orang dan mendapat nilai sebesar 4,8.

Hasil tersebut merupakan hasil dari berbagai tindakan yang telah dilaksanakan

untuk dapat mencapai kondisi tersebut diantaranya adalah dengan meningkatkan kinerja

layanan berupa bimbingan dan konsultasi serta peningkatan sarana dan prasarana dalam

memberikan layanan kepada mitra kerja.

Perbandingan Target dan Realisasi IKU dengan tahun-tahun sebelumnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

2016 2017 2018 2019 2020T R T R T R T R T R

3 4 4,12 4,45 4,52 4,71 4,52 4,78 4,53 4,71

*Keterangan: T: Target , R : Realisasi

IKU 2b-N: Indeks Efektivitas Implementasi Layanan Pengguna Melalui HAI DJPBpada Direktorat Pengelolaan Kas Negara

IKU ini dihitung berdasarkan indeks kualitas dan indeks ketepatan waktu layanan

yang diberikan kepada pengguna untuk seluruh departemen layanan HAI yang berada

dibawah Direktorat PKN. Indeks kualitas layanan diukur berdasarkan tingkat kepuasan

stakeholder terhadap kualitas penyelesaian tiket pada Direktorat PKN dibandingkan yang

Page 45: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

44 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

dilakukan pada akhir periode perhitungan pelaporan IKU dan memiliki bobot

perhitungan sebesar 37,75% Sementara itu, indeks ketepatan waktu penyelesaian tiket

diukur dengan berdasarkan persentase tiket yang diselesaikan tepat SLA dibandingkan

dengan seluruh tiket yang masuk dan memiliki bobot perhitungan sebesar 62,25%.

Perhitungan IKU ini menggunakan polarisasi indikator kinerja maximize (semakin

tinggi realisasi terhadap target, semakin baik capaian kinerjanya), jenis konsolidasi

periode average (realisasi yang digunakan adalah indeks rata-rata dari seluruh periode

bersangkutan dalam setahun), dan trajectory IKU triwulanan. Realisasi IKU Indeks

Implementasi Layanan Konsultasi HAI DJPb secara Berkualitas dan Tepat Waktu pada

Semester I tahun 2020 telah diselesaikan dengan rekapitulasi sebagaimana berikut.

Tabel 10. Realisasi IKU Indeks Implementasi Layanan Konsultasi HAI DJPb secara Berkualitas dan Tepat WaktuTahun 2020

PeriodeJml.Tiket

Ketepatan Waktu SurveyIndeks

TepatSLA

% Indeks Bobot Responden H Indeks Bobot

SemesterII

747 747 100 4 2,49 170 94,13 3,77 1,51 3,91

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel diatas, pada semester IItahun 2020 realisasi

IKU Indeks Implementasi Layanan Konsultasi HAI DJPb secara Berkualitas dan Tepat

Waktu telah melampaui target pada Kontrak Kinerja. Secara akumulasi nilai indeks

efektivitas implementasi layanan pengguna melalui aplikasi HAI DJPB pada direktorat

PKN adalah sebesar 3,88. Nilai ini didapatkan dari nilai rata-rata semester I dan semester

II tahun 2020. Adapun tindakan yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 untuk

memaksimalkan capaian IKU ini adalah sebagai berikut:

1. Direktorat PKN telah membentuk tim gugus tugas yang bertujuan untuk

melakukan koordinasi terkait pembagian tugas penyelesaian tiket masuk secara

baik dan tepat waktu.

2. Melakukan komunikasi dan koordinasi antara agen Layer 1 pada Direktorat SITP

dengan agen Layer 2 dan Layer 3 pada Direktorat PKN.

3. Menanggapi tiket masuk sesuai dengan kebutuhan stakeholder dalam kurun waktu

yang telah ditetapkan.

Perbandingan Target dan Realisasi IKU dengan tahun-tahun sebelumnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

Page 46: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

45 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

2016 2017 2018 2019 2020T R T R T R T R T R- - 80% 90,52% 95% 100% 3 4 3 3,88

*Keterangan: T: Target , R : Realisasi

Sasaran Strategis 3 : Perumusan Kebijakan yang Optimal

IKU 3a-N: Indeks Efektivitas Peraturan Perbendaharaan

IKU ini digunakan untuk mengukur efektivitas dan tingkat penyelesaian rancangan

peraturan perbendaharaan yang berhasil di usulkan mencadi peraturan. Capaian yang

diperoleh Dit. PKN pada tahun 2020 yakni telah menyelesaikan 4 RPMK menjadi PMK,

yaitu sebagai berikut:

Tabel 11. Peraturan yang diselesaiakan oleh Direktorat PKN Tahun 2020

Subdit Jumah Uraian

MPPK 1a. PMK No. 63/PMK.05/2020 tentang Tata Cara

Pengelolaan Rekening Khusus PembiayaanProgram Pemulihan Ekonomi

KTDRMR 3

a. PMK No. 64/PMK.05/2020 tentang PenempatanDana Pada Bank Peserta Dalam Rangka ProgramPemulihan Ekonomi Nasional

b. PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang PenempatanUang Negara Pada Bank Umum Dalam RangkaPercepatan Pemulihan Ekonomi Nasional

c. PMK No. 104/PMK.05/2020 tentang PenempatanDana Dalam Rangka Pelaksanaan ProgramPemulihan Ekonomi Nasional

Formulasi perhitungan IKU Efektivitas Peraturan Perbendaharaan tahun 2020

memiliki perbedaan dengan metode pengukuran yang digunakan dalam periode

sebelumnya. Pengukuran Indeks ini menggunakan salah satu indikator berupa indeks uji

dampak dan juga indeks tindak lanjut uji dampak.

Tabel target capaian dan realisasi IKU indeks efektivitas peraturan perbendaharaan

tahun 2020.

Tabel 12. Tabel Realisasi Capaian IKU Indeks Efektivitas Peraturan Perbendaharaan Tahun 2020

T/R Q1 Q2 Q3 Q4 Tahun 2020

Target - - - 3 3

Realisasi N/A N/A N/A 4 4

Capaian N/A N/A N/A 133,33% 133,33%

*Keterangan: T: Target , R : Realisasi

Page 47: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

46 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Sampai dengan saat ini terdapat beberapa usulan yang masih dalam proses untuk

dilakukan review melalui ND-710/PB.3/2020 tanggal 12 Juni 2020 telah diusulkan kepada

Direktur Sistem Perbendaharaan untuk menghapus 2 RPMK dari daftar Program

Perencanaan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Kemenkeu 2020

1. RPMK tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada

Akhir Tahun Anggaran, dan

2. RPMK tentang Tata Cara Pembayaran Atas Transaksi Pengembalian Penerimaan

Negara.

Selain itu Direktur PKN juga telah mengusulkan PMK 183/2019 tentang Rekening

Pengeluaran Milik K/L melalui ND-358/PB.3/2020 tanggal 9 Maret 2020 sebagai PMK

yang akan dilakukan uji dampak peraturan tahun 2020. Untuk selanjutnya, Bagian

Organisasi dan Tata Laksana serta Direktur Sistem Perbendaharaan akan melakukan

survey uji dampak peraturan dimaksud.

Dengan demikian, realisasi IKU Efektivitas Peraturan Perbendaharaan telah

mencapai target pada Kontrak Kinerja yaitu dengan indeks capaian 4 dari taget tahun

2020 adalah 3.

Perbandingan Target dan Realisasi IKU dengan tahun-tahun sebelumnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

2016 2017 2018 2019 2020T R T R T R T R T R- - 30% 12,5% 70% 80% 70% 100% 3 4

*Keterangan: T: Target , R : Realisasi

Sasaran Strategis 4 : Pengelolaan Kas dan Pembiayaan yang Pruden dan Optimal

IKU 4a-CP: Deviasi Akurasi Perencanaan Kas Pemerintah Pusat

IKU Deviasi Proyeksi Perencanaan Kas Pemerintah Pusat adalah IKU yang

bertujuan untuk memastikan BUN mengetahui rencana penerimaan/pengeluaran kas

dalam suatu periode tertentu dalam rangka pengambilan keputusan pengelolaan kas.

Pada awalnya IKU tersebut adalah salah satu IKU Kemenkeu-Wide Kementerian

Keuangan, yang merupakan refinement dari IKU Akurasi perencanaan pemerintah

pusat, yang mengukur akurasi dari rencana penerimaan kas dan rencana pengeluaran

kas. Pada tahun 2020, IKU ini menjadi IKU Kemenkeu-One Ditjen Perbendaharaan,

yang juga dimandatorikan ke seluruh unit eselon I terkait (Ditjen Pajak, Ditjen Bea dan

Page 48: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

47 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Cukai, Ditjen Anggaran, Ditjen Perimbangan Keuangan, Ditjen Pengelolaan

Pembiayaan dan Risiko, Ditjen Kekayaan Negara, dan Ditjen Perbendaharaan sebagai

koordinatornya). Hal tersebut bertujuan agar tingkat akurasi perencanaan kas lebih baik

dari tahun-tahun sebelumnya, karena perencanaan kas yang akurat akan membantu

pengelolaan likuiditas yang lebih baik dalam hal penyediaan kas untuk menyelesaikan

kewajiban pemerintah.

Deviasi proyeksi perencanaan kas adalah selisih antara proyeksi dengan

realisasi yang merupakan gabungan dari penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan

meliputi penerimaan perpajakan termasuk penerimaan PPH migas, dan bea/cukai,

penerimaan PNBP, Hibah dan penerimaan pembiayaan. Pengeluaran meliputi belanja

pemerintah pusat non utang dan non subsidi, belanja kewajiban SBN dan pinjaman luar

negeri belanja subsidi energi dan non energi, belanja transfer ke daerah dan dana desa,

serta pengeluaran pembiayaan. Data proyeksi yang dimaksud bukan merupakan data

yang terdapat pada target APBN/P, namun merupakan proyeksi riil terhadap

pendapatan/belanja/pembiayaan yang dapat direalisasikan.

Dalam satu bulan Komite ALM dapat melakukan rapat paling kurang 1 (satu) kali.

Berdasarkan keputusan rapat Komite ALM yang dituangkan dalam pokok-pokok

keputusan rapat Komite ALM yang disusun oleh Sekretariat ALM, tim teknis ALM

menyusun proyeksi penerimaan dan pengeluaran. Proyeksi penerimaan dan

pengeluaran ini yang menjadi dasar perhitungan IKU.

Yang dimaksud penerimaan kas adalah:

1. Rencana penerimaan kas adalah rencana penerimaan kas (cash inflows) yang

berasal dari pendapatan negara dan hibah, pembiayaan.

2. Realisasi penerimaan kas adalah realisasi penerimaan kas (cash inflows) yang

berasal dari pendapatan negara dan hibah, pembiayaan.

Perencanaan penerimaan kas dinyatakan akurat apabila standard deviasi antara

realisasi penerimaan kas dan rencana penerimaan kas dalam suatu waktu tertentu ≤

5%.

Yang dimaksud pengeluaran kas adalah

1. Rencana pengeluaran kas adalah rencana pengeluaran kas (cash outflows) yang

berasal dari belanja negara, dan pembiayaan

2. Realisasi pengeluaran kas adalah realisasi pengeluaran kas (cash outflows) yang

berasal dari belanja negara, dan pembiayaan.

Perencanaan pengeluaran kas dinyatakan akurat apabila perbedaan antara realisasi

pengeluaran kas dan rencana pengeluaran kas dalam suatu waktu tertentu ≤ dari 5%.

Page 49: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

48 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Deviasi proyeksi perencanaan kas pemerintah pusat tahun 2020 didapatkan

dengan merata-rata deviasi proyeksi perencanaan kas pemerintah pusat triwulanan

selama tahun 2020. Deviasi penerimaan kas bulanan dan triwulanan, deviasi

pengeluaran kas bulanan dan triwulanan, dan deviasi perencanaan kas triwulanan

diformulasikan sebagai berikut:

Deviasi penerimaan kas:Deviasi

triwulan (t) =Ʃ Proyeksi penerimaan kas tiap bulan - Ʃ Realisasi penerimaan kas

tiap bulan x 100%

Ʃ proyeksi penerimaan kas tiap bulan

Deviasi pengeluaran kas:

Deviasi triwulan (t) = Ʃ Proyeksi pengeluaran kas tiap bulan - Ʃ Realisasipengeluaran kas tiap bulan x 100%

Ʃ proyeksi pengeluaran kas tiap bulan

Deviasi perencanaan kas:

Perhitungan polarisasi data menggunakan minimize (semakin rendah realisasi

terhadap target, semakin baik capaian kinerjanya), periode pelaporan (trajectory)

triwulanan, dan jenis konsolidasi periode menggunakan average (realisasi yang

digunakan adalah angka rata-rata dari seluruh periode bersangkutan dalam setahun).

Target IKU tersebut sebagaimana ditetapkan pada Kontrak Kinerja Kemenkeu-

One Ditjen Perbendaharaan Tahun 2020 adalah sebesar 4,75%. Demikian halnya dengan

target pada Renca Strategis (Renstra) Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024, juga

ditargetkan sebesar 4,75% dan bertahap dikurangi sampai dengan 4,25% di tahun 2024.

Perlu diketahui bahwa deviasi dapat ditentukan dari nilai akurasi tersebut, dalam hal ini

deviasi perencanaan kas adalah 4,75%, yaitu 100% (atau 1) dikurangi 95,25%.

Realisasi deviasi proyeksi perencanaan kas pemerintah pusat pada tahun 2020

adalah sebesar 2,21% untuk triwulan I, 0,54% untuk triwulan II, 3,73% untuk triwulan III,

dan 4,37% untuk triwulan IV. Dari data realisasi IKU triwulanan tersebut dapat diperoleh

nilai realisasi IKU tahunan sebesar 2,71% sehingga mengindikasikan capaian yang lebih

baik dari target tahunan IKU (4,75%) dan juga trajectory triwulanan yang telah ditentukan.

Nilai realisasi tersebut diperoleh dari perhitungan yang dapat ditunjukkan sebagai

berikut:

Page 50: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

49 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Tabel 13. Realisasi Deviasi Proyeksi Perencanaan Kas Pemerintah Pusat Pada Tahun 2020

BULAN

PENERIMAAN PENGELUARAN% DEVIASIRENKASRp (miliar) %

DEVIASIRp (miliar) %

DEVIASIPerkiraaan Realisasi Perkiraan Realisasi

TRIWULAN I

1 189.769,35 176.352,29 7,07% 138.913,64 136.746,26 1,56% 4,32%

2 166.922,38 161.698,47 3,13% 127.116,58 134.155,28 5,54% 4,33%

3 124.062,57 131.450,89 5,96% 158.134,05 162.097,70 2,51% 4,23%

Q1 480.754,29 469.501,66 2,34% 424.164,28 432.999,24 2,08% 2,21%

TRIWULAN II4 316.182,35 327.904,28 3,71% 150.379,35 157.336,38 4,63% 4,17%

5 271.197,85 262.158,12 3,33% 223.705,37 203.011,24 9,25% 6,29%

6 212.056,94 212.390,86 0,16% 199.796,16 209.496,62 4,86% 2,51%

Q2 799.437,13 802.453,27 0,38% 573.880,88 569.844,24 0,70% 0,54%TRIWULAN III

7 199.627,57 213.743,67 7,07% 167.227,59 164.113,68 1,86% 4,47%

8 273.553,50 288.565,52 5,49% 233.034,90 241.099,69 3,46% 4,47%

9 244.368,16 252.978,18 3,52% 265.869,21 275.636,67 3,67% 3,60%

Q3 717.549,22 755.287,38 5,26% 666.131,70 680.850,04 2,21% 3,73%TRIWULAN IV

10 270.141,98 274.046,32 1,45% 204.056,30 187.863,03 7,94% 4,69%

11 323.206,58 328.207,51 1,55% 249.268,54 259.688,89 4,18% 2,86%

12 376.044,12 381.690,44 1,50% 147.313,69 133.159,02 9,61% 5,56%

Q4 969.392,67 983.944,27 1,50% 600.638,54 580.710,93 7,24% 4,37%Th 2020 2,71%

Deviasi perencanaan kas Pemerintah Pusat Triwulan IV sampai dengan run data

I Account tanggal 5 Januari 2021 berada pada nilai 4,37%. Angka tersebut diperoleh dari

rata-rata deviasi perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas bulan Oktober s.d.

Desember 2020 berturut-turut sebesar 1,50% dan 7,24%. Dengan demikian, capaian

IKU Deviasi Proyeksi Perencanaan Kas Pemerintah Pusat Tahun 2020 dapat

ditunjukkan pada tabel dan grafik sebagai berikut:

Tabel 14. Realisasi IKU Deviasi Perencanaan Kas Pemerintah Pusat Tahun 2020 per Triwulan

T/R Q1 Q2 Smt 1 Q3 Sd. Q3 Q4 Y-20Target KK 2020 4,75% 4,75% 4,75% 4,75% 4,75% 4,75% 4,75%Realisasi 2,21% 0,54% 1,375% 3,73% 2,16% 4,37% 2,71%Capaian 153,44% 188,62% 173,02% 121,38% 154,48% 108% 142,86%

Target IKU pada tahun 2020 adalah sebesar 4,75%. IKU dihitung average secara

triwulanan, dengan sumber data berasal dari data proyeksi yang disampaikan tim CPIN

tiap bulan dan data realisasi penerimaan dan pengeluaran I Account buku merah tiap

bulan. Pada triwulan terakhir tahun 2020, beberapa hal yang menjadi akar masalah

pencapaian IKU tersebut antara lain:

Page 51: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

50 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

1. Sisi Pengeluaran: terdapat kendala dalam memproyeksi pola penyerapan Belanja

Negara, khususnya Belanja KL, karena minimnya informasi yang diperoleh oleh tim

CPIN terkait pola pengeluaran APBN di masa Pandemi Covid-19 dan adanya

kebijakan relaksasi Rencana Penarikan Dana Harian (RPDH) dalam rangka

akselerasi percepatan penyerapan anggaran dan pertumbuhan ekonomi.

2. Sisi Penerimaan: Proyeksi penerimaan APBN cenderung lebih baik sehingga

secara total target IKU renkas pengeluaran APBN dapat dicapai dengan baik.

Hal tersebut mengakibatkan isu-isu utama, antara lain:

1. Ada trade off antara upaya untuk mengakselerasi belanja negara melalui pemberian

fleksibititas RPDH dengan tingkat deviasi Renkas akibat tidak adanya RPDH.

2. Tidak adanya RPDH pada masa Pandemi Covid-19 menyebabkan Tim CPIN dan

Direktorat PKN kehilangan satu tool untuk memproyeksi pengeluaran APBN dengan

lebih akurat.

3. Dalam upaya untuk meningkatkan akurasi proyeksi Pengeluaran Negara di masa

kebijakan fleksibilitas RPDH, Tim CPIN dan Direktorat PKN telah melakukan best

effort dengan menggali informasi rencana pengeluaran APBN melalui KPPN dan

satker mitra kerjanya dan mendeteksi SPM yang masuk melalui aplikasi OM SPAN.

4. Sisi Penerimaan cenderung lebih baik karena tim CPIN Penerimaan secara berkala

mengupdate proyeksi penerimaan berdasarkan perkembangan indikator ekonomi

dan hasil monitoring.

Hal tersebut di atas mengakibatkan implikasi sebagai berikut:

1. Tingkat Deviasi Renkas Sisi Pengeluaran APBN berada di level 7,24%.

2. Tingkat Deviasi Renkas sisi Penerimaan APBN berkisar di level 1,50%.

Namun demikian, dengan koordinasi yang baik antara Ditjen Perbendaharaan dengan

Tim CPIN serta Kementerian/Lembaga melalui KPPN, IKU tersebut tetap dapat tercapai

dengan realisasi sebesar dari target 4,37% dari target sebesar 4,75% pada triwulan IV.

Sedangkan realisasi tahunan sebesar 2,71% dari target sebesar 4,75%. Tindakan-

tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi akar masalah sebagaimana dimaksud di

atas adalah:

1. Melakukan koordinasi yang intensif dengan para Kepala KPPN terutama lingkup

Kanwil DJPb Provinsi Jakarta dengan berbagai media dan forum.

2. Melakukan koordinasi yang intensif dan proaktif dengan anggota Tim CPIN, baik

menggunakan forum formal seperti forum rapat CPIN mingguan dan secara informal

melalui jaringan pribadi (whatsapp/telepon/email).

3. Melakukan pemantauan, peneleaahan, dan reviu proyeksi dan realisasi APBN

secara harian.

Page 52: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

51 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Pada tahun 2021, diharapkan Ditjen Perbendaharaan dapat terus melakukan

koordinasi secara intensif dengan stakeholder baik Tim CPIN dan

Kementerian/Lembaga (melalui KPPN), serta dapat menyusun kebijakan ataupun

sarana yang dapat mengoptimalkan skema RPDH dan RPD Harian tanpa mengurangi

urgensi percepatan penyerapan pengeluaran-pengeluaran terkait penanggualan Covid-

19 dan program pemulihan ekonomi nasional. Hal ini dilakukan agar deviasi

perencanaan kas pemerintah dapat turun dan seminimal mungkin.Grafik 1. Grafik Perkembangan Capaian IKU Deviasi Akurasi Perencanaan Kas Pemerintah Pusat

IKU 4b-N: Indeks Ketepatan Penerapan Strategi Portofolio Instrumen Investasidalam Pengelolaan Kelebihan Kas

Strategi portofolio instrumen investasi disusun dalam rangka optimalisasi kas

apabila terjadi kelebihan kas. Dasar dari adanya IKU ini adalah uraian jabatan Seksi

MRPDALCO yaitu menyusun strategi instrumen keuangan untuk pengalokasian

kelebihan kas secara optimal. Strategi ini disusun secara periodik dan secara resmi

dituangkan dalam dokumen Investment Policy Statement (IPS). Berdasarkan manual IKU

yang sudah disepakati, pengukuran indeks kinerja ini menggunakan polarisasi maximize

dengan periode pelaporan adalah triwulanan.

Nilai Rata-rata Ketepatan Penerapan Strategi Portofolio Instrumen Investasi pada

akhir tahun anggaran 2020 adalah sebesar 4,57%, yang mana nilai ini masuk kedalam

kriteria Sangat Baik dengan indeks 5. Berikut adalah tabel capaian Indeks Ketepatan

Penerapan Strategi Portofolio Instrumen Investasi dalam Pengelolaan Kelebihan Kas

selama tahun 2020 per triwulanan.

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020Realisasi 4,09% 4,64% 3,84% 4,09% 1,22% 3,08% 2,71%Target 5% 5% 5% 5% 5% 5% 4,75%

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

5,00%

6,00%Target / Toleransi Maximal

Page 53: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

52 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Tabel 15. Target dan Capaian Indeks Ketepatan Penerapan Strategi Portofolio Instrumen Investasi dalamPengelolaan Kelebihan Kas

IKUQ1 Q2 Q3 Q4 Tahunan

T R T R T R T R T RIndeks KetepatanPenerapan StrategiPortofolioInstrumen Investasidalam PengelolaanKelebihan Kas

3 5 3 5 3 5 3 5 3 5

*Keterangan: T: Target , R : Realisasi

Adapun rincian terhadap capaian indeks ketepatan penerapan strategi portofolio

instrumen investasi dalam pengelolaan kelebihan kas akan dijelaskan dalam tabel

berikutnya. Tabel tersebut menjelaskan targaet dan capaian penempatan kas per bank

pada Triwulan III dan IV tahun anggaran 2020. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa

penempatan kas sudah dilakukan sesuai dengan target yang direncanakan akan

ditempatkan pada ketujuh bank Umum. Nilai yang diperoleh menunjukkan indeks 5 yang

berarti nilai capaian masuk dalam kategori Sangat Baik, atau memiliki nilai ketepatan

strategi lebih besar dari 8%.

Realisasi Ketepatan Penerapan Strategi Portofolio Instrumen Investasi dalam Pengelolaan Kelebihan Kas Triwulan IIIdan IV Tahun 2020

Triwulan I & II

Triwulan IIIIndikator Bank Mandiri Bank BRI Bank BNI Bank BTN

Target Rp 30.000 M Rp 30.000 M Rp 15.000 M Rp 15.000 MRealisasi Rp 39.043 M Rp 67.613,52 M Rp 18.477 M Rp 16.350 M

Selisih Realisasi Rp 9.043 M Rp 37.613,52 M Rp 3.477 M Rp 1.350 M% Selisih Realisasi 30.14% 125.38% 23.18% 9.00%

Skor 5 5 5 4AverageIndeks

4.755

Page 54: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

53 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Triwulan IVIndikator

5 5 5 5 4 5 34,5714

5

Bank BJB Bank DKI Bank Jateng Bank Jatim BPD DIY BPD Bali Bank Sulutgo

SkorAverage Skor

Indeks

TargetTarget Paruh Waktu

Realisasi

117,80% 16,51% 66,40% 81,75% 2,50% 65,71% 0,00%

Rp 5000 M Rp 4300 M Rp 5000 M Rp 4000 M Rp 2000 M Rp 1400 M Rp 2000 MRp 2500 M Rp 2150 M Rp 2500 M Rp 2000 M Rp 1000 M Rp 700 M Rp 1000 MRp 8390 M Rp 2860 M Rp 5820 M Rp 5270 M Rp 1050 M Rp 1620 M Rp 1000 M

Selisih Realisasi Rp 5890 M Rp 710 M Rp 3320 M Rp 3270 M Rp 50 M Rp 920 M Rp -% Selisih Realisasi

Sumber: Subdit KTDRMR

IKU 4c-CP: Indeks Pengendalian Biaya atas SILPA

IKU ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengendalian yang dilakukan dalam

rangka mememinimalisir biaya atas SILPA. Formula yang digunakan adalah dengan

memperhitungkan SiLPA (Selisih Lebih Penerimaan Anggaran) yang kemudian dikalikan

dengan biaya yang harus dikeluarkan. Biaya ini dihitung berdasarkan tingkat rata-rata

tingkat bunga pembiayaan (WAY) dikurangi dengan tingkat pengembalian atas

penempatan kas (WAR).

Rata-rata tertimbang yield (weighted average yield - WAY) utang tunai diperoleh

dari perhitungan rata-rata tertimbang dari yield atau biaya efektif utang tunai baru (SBN

dan pinjaman Program) yg ditarik atau diterbitkan pada tahun berjalan.

Rata-rata tertimbang remunerasi (weighted average remunerasi - WAR)

optimalisasi kas diperoleh dari perhitungan rata-rata tertimbang atas optimalisasi kas

melalui penempatan uang pada Bank Indonesia dan remunerasi pengelolaan Treasury

Dealing Room berupa penempatan uang pada bank umum pemerintah serta transaksi

repo/reverse repo SBN.

Tabel 16. Tabel Capaian IKU Pengendalian Biaya atas SILPA

IKUQ1 Q2 Q3 Q4 Tahunan

T R T R T R T R T RIndeksPengendalianBiaya atasSILPA

3 4 3 3 3 4 3 4 3 3,75

*Keterangan: T: Target , R : Realisasi

Selama tahun 2020, terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam rangka

pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan, diantaranya adalah adanya kendapa

Page 55: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

54 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

pada triwulan IV SiLPA bulanan masih cukup tinggi karena penyerapan penyerapan

belanja pemerintah belum dapat terserap 100% sesuai dengan proyeksi yang telah

ditetapkan. Namun demikian, WAY bunga utang cenderung menurun berkisar di angka

4,80%-5,41%, sedangkan WA remunerasi DJPb cendering stabil berkisar di angka 4,38%-

4,63%, sehingga biaya atas SiLPA dapat dijaga.

Sasaran Strategis 5 : Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara yangOptimal dan Andal

IKU 5a-N: Jumlah Penerimaan dari Pengelolaan Kas

IKU Jumlah penerimaan dari pengelolaan kas merupakan surplus pengelolaan kas

pemerintah yang diperoleh dengan melakukan penempatan di Bank Sentral,

penempatan di Bank Umum, Penerapan program Treasury National Pooling (TNP),

Pengelolaan investasi pada Surat Berharga Negara (SBN). Periode pengukuran adalah

triwulanan dengan target semesteran dan tahunan sesuai dengan besaran yang telah

ditetapkan. Sampai Semester II, Jumlah penerimaan dari pengelolaan kas terealisasi

7.332,21 Miliar rupiah.

Detil realisasi capaian per jenis penerimaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 17. Realisasi Capaian IKU Jumlah Penerimaan dari Pengelolaan Kas per Jenis Penerimaan

JenisPenerimaan

Q1 Q2 Q3` Q4Jumlah

(dalammiliar

rupiah)PenempatanUang Negara diBI

1.562.099.742.170 2.026.315.928.548 1.444.242.981.354 1.169.912.162.491 6.202

PenempatanUang Negara diBank Umum

25.389.863.015 59.257.263.744 258.608.219.178 4.283.769 343

Penerimaandari InvestasiSBN

2.019.076.533 0 0 0 2,01

PenerapanProgram TNP

163.561.114.374 172.177.134.580 211.346.959.855 237.277.419.585 784

TOTAL 7.332

Nilai capaian penerimaan kas dari hasil pengelolaan kas pada Direktorat PKN

secara keseluruhan selalu berada diatas target yang sudah ditentukan. Namun terdapat

beberapa jenis penerimaan yang tidak dapat dicapai sesuai target yaitu terkait

penerimaan dari investasi SBN. Sejak triwulan II tidak terdapat penempatan dana kepada

Page 56: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

55 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

investasi SBN karena terkait hasil rapat yang dilakukan dengan ALCO disepakati bahwa

transaksi repo/reverse repo TDR DJPb harus dilakukan penundaan. Adapun nilai sub

total penerimaan kas per triwulan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 18. Tabel Target dan Realisasi Capaian IKU Jumlah Penerimaan Kas dari Pengelolaan Kas

T/R Q1 Q2 Q3 Q4 Y-20

Target 1.077.5 M 1.250 M 1.364.5 M 1.308 M 5.000 M

Realisasi 1.780.6 M 2.257.7 M 1.914.2 M 1.407.2 M 7.332 M

Capaian 165.26% 180.52% 140.33% 107.61% 147.19%

Perbandingan Target dan Realisasi IKU dengan tahun-tahun sebelumnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

2017 2018 2019 2020T R T R T R T R

3.400 M 5.041 M 3.900 M 5.623 M 4.000 M 7.688 M 5.000 M 7.359.8 M

*Keterangan: T: Target . R : Realisasi

IKU 5b-N: Indeks Efektivitas Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Penerimaan negara dilakukan dengan mengumpulkan setoran dari para wajib

pajak/wajib bayar/wajib setor menggunakan Modul Penerimaan Negara Generasi Ke-3

(MPN G3) melalui berbagai kanal penerimaan yang disiapkan oleh pemerintah dan

Bank/Pos Persepsi serta Lembaga Persepsi Lainnya.

Pengeluaran negara dilakukan dengan mekanisme penerbitan SP2D oleh KPPN

dan penyaluran dana dari Kas Negara melalui rekening Bank Operasional ke rekening

Pihak penerima yang sah. Penyaluran dana tersebut harus dilakukan secara tepat jumlah

dan tepat waktu (akurat) agar kredibilitas pemerintah tetap dapat terjaga.

Penyaluran dana yang akurat adalah penyaluran dana SP2D kepada para penerima

yang tidak di-retur oleh Bank Operasional.

Retur SP2D adalah penolakan/pengembalian pemindahbukuan dan/transfer

pencairan dana APBN dari Bank penerima kepada Bank Operasional karena nama.

alamat. nomor rekening. dan/atau nama bank yang dituju tidak sesuai dengan data

rekening Bank penerima atau rekening penerima tidak aktif. Retur ini mengakibatkan

Page 57: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

56 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

pemerintah masih memiliki kewajiban kepada pihak ketiga karena dana belum diterima

oleh pihak terkait.

Efektivitas pengelolaan penerimaan kas yang diukur adalah peningkatan jumlah

transaksi wajib pajak/wajib bayar/wajib setor yang menggunakan kanal Non-Teller Bank

Persepsi dan Lembaga Persepsi Lainnya.

Efektivitas pengelolaan pengeluaran kas yang diukur adalah kecepatan

penyelesaian retur SP2D yang dilakukan oleh seluruh KPPN di Indonesia.

Tabel 19. Realisasi IKU Berdasarkan Komponen IKU

Komponen IKU Bobot Rumus Nilai Indeks IndeksTertimbang

ATransaksi Penerimaan Negara melaluiNon Teller Bank Persepsi (KPPN KhususPenerimaan) 50% (11.731.901/18.060.374) x 100%) 65% 4 2

B1 Akurasi Penerbitan SP2D (Subdit MPPK) 30% ((1.441.743-17.492)/1.441.743 x100%) 98.8% 4 1.2

B2 Kecepatan Penyelesaian Retur (Subdit MPPK) 20% Rata-rata Q4= 6.27 6.27 4 0.8

CAPAIAN IKU ((4x50%) + (4x30%)+(4x20%)) 4

Beberapa upaya yang telah dilaksanakan dalam upaya pencapaian terget kinerja

pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas

1. Mendorong bank persepsi tetap mengoptimalkan/mengembangkan kanal

elektronik. terutama sejak terjadi Pandemi COVID-19.

2. Hingga 31 Desember 2020. sebanyak 82 dari 84 bank persepsi telah memisahkan

kanalnya antara teller dan overbooking.

3. UAT kanal elektronik baru (Internet Banking. Mobile Banking. ATM. EDC)

dilaksanakan secara online dengan menguji 3 (tiga) aspek. yaitu: proses bisnis.

sistem informasi dan teknologi. serta pelaporan/rekonsiliasi MPN G3 selama

Pandemi COVID 19.

4. Pengembangan Aplikasi OMSPAN untuk memvalidasi rekening penerima

sehingga memitigasi terjadinya retur (baru pada rekening penerima di Bank

Himbara).

5. Koordinasi dengan KPPN/BO/BPG dan SITP dalam mencegah terjadinya retur.

6. Mendorong dan memonitor KPPN dalam melaksanakan penyelesaian Retur.

Page 58: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

57 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

IKU 5c-N: Indeks Efektivitas Pengendalian Rekening Pemerintah

IKU ini digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas pengendalian rekening

pemerintah pusat (rekening milik satker lingkup Kementerian Negara/Lembaga). IKU ini

merupakan Indeks pengukuran kinerja yang baru diterapkan pada tahun 2020. Dalam

melakukan pengukuran kinerja. IKU ini memiliki 3 (tiga) unsur penilaian. yang pertama

adalah akurasi data rekening Direktorat PKN. kedua adalah kepatuhan Bank Umum

dalam melakukan pengiriman data saldo harian ke dalam Aplikasi SPRINT. dan ketiga

adalah penerapan restrukturisasi rekening pengeluaran pada Kementerian

Negara/Lembaga.

Perhitungan polarisasi data menggunakan maximize (semakin tinggi realisasi

terhadap target. semakin baik capaian kinerjanya). periode pelaporan triwulanan. dan

jenis konsolidasi periode menggunakan average (realisasi yang digunakan adalah angka

rata- rata dari seluruh periode bersangkutan dalam setahun). Target yang ditetapkan atas

IKU ini pada setiap periodenya adalah sebesar 3 (indeks hasil konversi persentase) yang

berasal dari perhitungan sebagai berikut:

4. Perbandingan antara jumlah rekening milik satker lingkup K/L yang sama-sama

tercatat pada Aplikasi SPRINT dan Bank Umum dengan jumlah rekening yang tercatat

pada Aplikasi SPRINT (40%);

5. Perbandingan antara jumlah ADK data saldo rekening yang dikirim oleh Bank Umum

ke dalam Aplikasi SPRINT dengan jumlah ADK yang seharusnya dikirim (30%); dan

6. Perbandingan antara jumlah KL yang sudah melakukan restrukturisasi rekening

pengeluaran dengan jumlah KL yang ditargetkan untuk melakukan restrukturisasi

rekening pengeluaran (30%).

Pencapaian atas IKU ini dipengaruhi oleh 3 faktor. yaitu

1. Kepatuhan Satker dalam menjalankan amanat Peraturan Menteri Keuangan nomor

182/PMK.05/2017 tentang Pengelolaan Rekening Milik Satker Lingkup Kementerian

Negara/Lembaga. khususnya dalam hal pembukaan. pelaporan pembukaan. dan

pelaporan penutupan rekening.

2. Kepatuhan Bank Umum dalam melakukan upload saldo harian ke dalam Aplikasi

SPRINT. baik melalui mekanisme Host To Host maupun upload manual.

Page 59: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

58 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

3. Koordinasi yang baik antara Direktorat PKN. KPPN. Eselon I Kementerian

Negara/Lembaga. dan Bank Umum dalam menjalankan amanat Peraturan Menteri

Keuangan nomor 183/PMK.05/2019 tentang Pengelolaan Rekening Pengeluaran Milik

Kementerian Negara/Lembaga.

Capaian yang diperoleh atas IKU ini pada tahun 2020 adalah 4. dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 20. Tabel Rincian Capaian IKU Berdasarkan Komponen Penilaian

Tabel rincian berdasarkan unsur data rekening

Unsur Akurasi Data Rekening

TriwulanJumlah Data Sama

antara SPRINT dan BankJumlah Data Rekeningpada Aplikasi SPRINT

PersentaseKesamaan Data

Proporsi Nilai

a b c d (b : c) e (d x 40%)

I 32.989 33.333 98.96% 39.59%

II 34.352 34.645 99.15% 39.66%

III 33.511 33.824 99.07% 39.63%

IV 35.147 35.482 99.06% 39.62%

Rata-rata Tahun 2020 99.06%

Tabel rincian berdasarkan unsur kepatuhan bank dalam melakukan upload

Unsur Kepatuhan Bank dalam Melakukan Upload Saldo

Triwulan Jumlah Data Saldoyang Diupload

Jumlah Data Saldo yangSeharusnya Diupload

(jumlah bank x jumlahhari)

PersentaseKepatuhan

Proporsi Nilai

a b c d (b : c) e (d x 30%)

I 3.761 3.822 98.40% 29.52%

II 3.742 3.822 97.91% 29.37%

III 3.646 3.864 94.36% 28.31%

IV 3.764 3.772 99.79% 29.94%

Rata-rata Tahun 2020 97.62%

Page 60: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

59 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Tabel rincian berdasarkan unsur penerapan restrukturisasi rekening pengeluaran

Unsur Penerapan Restrukturisasi Rekening Pengeluaran K/L

Triwulan

Jumlah KL yang TelahMelakukan

Restrukturisasi RekeningPengeluaran

Jumlah KL yangDitargetkan untuk

MelakukanRestrukturisasi Rekening

Pengeluaran

PersentaseKesamaan Data

Proporsi Nilai

a b c d (b : c) e (d x 30%)

I 1 1 100% 30%

II 67 10 100% 30%

III 79 67 100% 30%

IV 86 86 100% 30%

Rata-rata Tahun 2020 100%

Rekapitulasi perhitungan IKU berdasarkan tiga unsur penilaian efektivitas

Perhitungan IKU Indeks Efektivitas Pengendalian Rekening Pemerintah

TriwulanUnsur Akurasi Data

Rekening

Unsur KepatuhanBank dalam

Melakukan UploadSaldo

Unsur PenerapanRestrukturisasi

RekeningPengeluaran K/L

PersentaseTotal

IndeksCapaian

a b c d e (b + c + d) f

I 39.59% 29.52% 30% 99.11% 4

II 39.66% 29.37% 30% 99.03% 4

III 39.63% 28.31% 30% 97.94% 4

IV 39.62% 29.94% 30% 99.56% 4

Rata-rata Tahun 2020 98.91% 4

Capaian jumlah K/L yang melakukan restrukturisasi selalu mencapai target 100%

setiap triwulan. Namun. akurasi data rekening dan kepatuhan Bank dalam melakukan

upload saldo tidak mencapai 100% dikarenakan adanya kelalaian/ketidakpatuhan oleh

Satker maupun oleh Bank Umum. Beberapa penyebab selisih antara lain sebagai berikut:

- Satker tidak/belum melaporkan pembukaan/penutupan rekening yang

dikelolanya pada tanggal cut-off data (tanggal terakhir setiap triwulan);

- Satker salah menginput nomor rekening pada Aplikasi SPRINT;

- Satker salah menginput kode/nama bank pada Aplikasi SPRINT; dan

- Bank salah mengkategorikan rekening pemerintah pusat sebagai non

pemerintah pusat dan sebaliknya.

- Bank terlambat/tidak melakukan upload data saldo harian karena adanya

kelalaian atau gangguan sistem.

Page 61: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

60 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Direktorat PKN senantiasa berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk

menghasilkan solusi dan tindak lanjut atas permasalahan tersebut. baik solusi dan tindak

lanjut yang bersifat jangka pendek berupa konfirmasi selisih ke Bank dan Satker melalui

KPPN yang dilanjutkan dengan pemblokiran dan/atau penutupan rekening yang tidak

memenuhi ketentuan. serta solusi yang bersifat jangka panjang berupa pembangunan

sistem pengiriman data rekening dari Bank Umum ke Direktorat PKN melalui skema Host

To Host.

Sasaran Strategis 6 : Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah yang Optimal

IKU 6a-N: Indeks Efektivitas Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah

Pada subbab sebelumnya telah dijelaskan mengenai 4 aspek penilaian yang

menjadi fokus perhatian sasaran strategis sekaligus dasar penilaian IKU ini. Dapat dilihat

bahwa IKU Indeks Efektifitas Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah telah memberi

gambaran yang komprehensif mengenai pencapaian sasaran strategis Pengelolaan Kas

Pinjaman dan Hibah yang Optimal. Sebagai tambahan. perlu dipahami bahwa terkait IKU

Kecepatan Penggantian dana RPK BUNP SPAN terdapat potensi terjadi jeda antara

penalangan RPKBUNP dengan penggantian dari reksus berkenaan. Potensi jeda ini tentu

juga dapat diartikan menjadi potensi tidak optimalnya pengelolaan kas Negara. Terdapat

dua sisi yang dapat disorot terkait hal tersebut yaitu adanya opportunity lost karena kas

Negara yang dipakai untuk menalangi seharusnya dapat digunakan untuk membiayai hal

lain dan opportunity cost berupa hilangnya potensi pendapatan yang berasal dari bunga

yang bisa didapatkan dari dana pinjaman/ hibah jika sudah dipindahkan ke rekening

penempatan.

Dengan mempertimbangkan kompleksitas baik dari sisi konsekuensi maupun

prosedur sebagaimana telah diuraikan di atas maka Indeks Efektifitas Pengelolaan Kas

Pinjaman dan Hibah ini cukup berbobot untuk menjadi indicator kinerja utama yang

menjadi turunan dari sasaran strategis Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah yang

Optimal.

Pada tahun 2020 target yang ditetapkan untuk IKU ini adalah sebesar indeks 3.3.

Selama tahun 2020 Efektifitas Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah telah melebihi target

yang ditetapkan dengan rata-rata indeks capaian sebesar 4. Hasil indeks sebesar 4

Page 62: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

61 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

diperoleh dengan menggunakan perhitungan sesuai formula di atas berdasar rata-rata

indeks yang dihitung dalam kelompok-kelompok periode yang telah ditetapkan dalam

formula.

Sebagaimana diuraikan di atas. dalam mendapatkan indeks capaiannya IKU ini

tidak memiliki raw data namun hanya meperhitungkan aspek-aspek dengan bobot yang

telah ditetapkan. Raw data dimiliki oleh masing-masing dari 4 aspek penyusun yang telah

diuraikan di atas. Secara lebih rinci. raw data dan perhitungan masing-masing aspek

penyusun IKU Indeks Efektifitas Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah pada tahun 2020

dijelaskan dalam tabel

Tabel 21. Tabel Rincian Komponen Penyusun IKU Indeks Efektivitas Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah

No. IndeksRealisasi

IKU Bobot Nilai

A Indeks Efektivitas Pengelolaan Penarikan PHLN Reksus (SubditMKPH) 4

1 Indeks ketepatan waktu penggantian dana RKUN 1.6 40% 4

2 Indeks ketepatan waktu penarikan PHLN Reksus (SP-SPD Reksus) 1.2 30% 4

3 Indeks penerbitan Surat Penghentian Pembayaran 0.6 15% 4

4 Indeks ketepatan waktu perhitungan pemindahbukuan potongan SPMSBSN 0.6 15% 4

B Indeks Efektivitas Pengelolaan Penarikan PHLN Non Reksus (KPPNKPH) 4

1 Indeks Penarikan PHLN (SP-SPD PL-PP) 1.6 40% 4

2 Indeks Penerbitan SP3 1.6 40% 4

3 Indeks Ketepatan Waktu permintaan Dana 0.8 20% 4

Indeks Efektivitas Pengelolaan KasPinjaman dan Hibah [(60% x 4) + (40% x 4)] = 4

Pengelolaan kas pinjaman dan hibah pada tahun 2020 telah dilakukan secara

sangat efektif mulai dari triwulan I s.d. triwulan IV dengan nilai indeks capaian sebesar 4

dari indeks target sebesar 3.3. Per tanggal 30 Desember 2020. Subdit MKPH dan KPPN-

KPH. telah berhasil melakukan beberapa kegiatan berupa Penggantian dana RKUN

terhadap 12.198 SP2D Reksus secara sangat tepat waktu (Subdit MKPH). Kemudian

melakukan penarikan dan/atau pertanggungjawaban PHLN melalui Withdrawal

Application (WA) RK di Subdit MKPH sebanyak 31 buah dan WA PL/PP di KPPN Khusus

Pinjaman dan Hibah sebanyak 567 buah yang diselesaikan sangat tepat waktu.

Page 63: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

62 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Namun demikian. terdapat beberapa permasalahan yang mempengaruhi

pencapaian IKU antara lain adalah musibah Pandemi COVID-19 yang sedang melanda

seluruh penjuru Indonesia. bahkan di dunia. menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan

realisasi penerbitan SP2D reksus pada tahun 2020. Hal ini sangat terlihat apabila

dibandingkan dengan tahun 2019. Pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap

pelaksanaan kegiatan. terutama untuk proyek-proyek di bidang infrastruktur yang

bersifat padat karya sehingga pencairan SP2D PHLN Reksus mengalami pergeseran dan

cenderung dilaksanakan pada akhir periode Tahun Anggaran.

Selain itu juga terdapat potensi keterlambatan pencairan realisasi anggaran yang

diakibatkan lama waktu proses replenishment. terutama untuk lender yang belum

menggunakan sistem aplikasi (manual).

Beberapa permasalahan tersebut berimplikasi pada beberapa hal antara lain:

1. Meningkatkan risiko ketidakcukupan saldo reksus dan kemungkinan

penerbitan Surat Penghentian Sementara Pencairan Dana.

2. Meningkatkan risiko penundaan kegiatan fisik di lapangan pada saat proses

replenishment Reksus.

3. Untuk SP2D Valas IDR dan Valas USD dikecualikan pada penilaian IKU Indeks

Efektivitas Permintaan Dana.

4. Penerbitan Covering Letter atas SPD-PL/PP pada KPPN KPH juga masih

dilakukan penginputan secara manual pada aplikasi SPAN

5. Proses penerbitan SP3 belum bisa dilakukan dalam waktu 1 hari.

Untuk meminimalisir resiko yang kemungkinan akan terjadi di tahun anggaran

2021. Direktorat PKN berinsiatif untuk membuat rencana aksi dengan melibatkan Subdit

terkait (Subdit. MKPH) untuk melakukan monitoring sekaligus bertanggung jawab atas

kegiatan rencana aksi yang sudah disepakati bersama. Beberapa rencana aksi yang sudah

disusun adalah sebagai berikut:

1. Menghimbau agar EA selalu melakukan update berkala terkait forecast kebutuhan

dana untuk 3/6 bulan mendatang. sesuai dengan perkembangan penanganan

Covid-19. agar ketersediaan dana senantiasa mencukupi dan proses pembayaran

kepada pihak ke-3 senantiasa tepat waktu selama TW I 2021.

Page 64: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

63 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

2. Koordinasi dengan EA dan lender dalam proses pengajuan withdrawal

application. sehingga dapat mempersingkat waktu proses replenishment.

Sasaran Strategis 7 : Komunikasi. Edukasi. dan Standardisasi yangBerkesinambungan

IKU 7a-N: Indeks Efektivitas Edukasi dan Komunikasi

Efektivitas edukasi dan komunikasi merupakan pengukuran tingkat keberhasilan

peserta pelatihan/sosialisasi/workshop dari pihak eksternal PKN dalam hal pemahaman

substansi/materi. Pengukuran dilakukan dengan dua cara: untuk bimtek diukur dengan

post test sedangkan untuk sosialisasi menggunakan metode kuisioner yang disebarkan

kepada para peserta dan menghitung nilai rata-rata dari hasil kuesioner yang

dikembalikan. Variabel yang diukur adalah hasil post test (60%) sedangkan hasil kuisioner

adalah (40%). Pada Direktorat PKN. capaian IKU ini diperoleh dari nilai edukasi dan

komunikasi empat unit eselon III yaitu: Subdit MPPK. Subdit MRLPPB. Subdit Opkas dan

Subdit MKPH. Pengukuran IKU ini hanya dilakukan jika ada kegiatan

pelatihan/sosialisasi/workshop yang diselenggarakan oleh Direktorat PKN atau

undangan dari pihak luar yang menghadirkan pejabat/pegawai Direktorat PKN sebagai

narasumber. Formula perhitungan IKU ini adalah sebagai berikut:

Rata-rata indeks efektivitas edukasi dan komunikasi =∑ + + ℎ / / ℎℎKeterangan rata-rata indeks efektivitas edukasi dan komunikasi:0 < x ≤ 20 = Sangat tidak efektif21 < x ≤ 40 = Tidak efektif41 < x ≤ 60 = Kurang efektif61 < x ≤ 80 = Efektif81 < x ≤ 10 = Sangat efektif

Berdasarkan formula perhitungan yang sudah dijabarkan tersebut. berikut

adalah nilai realisasi indeks efektivitas edukasi dan komunikasi yang diperoleh Direktorat

PKN pada tahun 2020.

Page 65: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

64 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Tabel 22. Realisasi Indeks Efektivitas Edukasi dan Komunikasi Berdasarkan Komponen Penyusun

No. Indeks

Realisasi

IKU Bobot NilaiQ4

OPKAS MKPH MRLPPB MPPKA Materi 70.94 75% 94.59 N/A N/A 96.53 92.65B Segi Kualitas Fasilitator 18.91 20% 94.56 96.48 92.65C Segi Fasilitas Sosialisasi 4.7 5% 93.93 95.20 92.65Realisasi IKU Q4 94.55

Tindakan yang telah dilaksanakan untuk mendukung tingkat efektifitas tersebut

di atas adalah dengan:

1. Meningkatkan kualitas materi yang disampaikan kepada mitra kerja/stakeholder.

yakni terkait adanya suatu pengaturan terbaru tentang suatu proses bisnis.

2. Meningkatkan kualitas fasilitator. dengan cara memberikan pelatihan/diklat terkait

teknis dalam menyampaikan suatu materi kepada mitra kerja/stakeholder.

3. Meningkatkan kualitas fasilitas pelatihan/sosialisasi/workshop. Dengan peningkatan

ini diharapkan peserta dapat menerima/memahami materi secara utuh sehingga

akan memudahkan dalam implementasinya.

4. Memberikan sosialisasi melalui banner/brosur/leaflet untuk mendukung kemudahan

penyebaran informasi dan pemahaman terkait tugas pokok dan fungsi.

5. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas pelaksanaan edukasi dan komunikasi yang

telah dilaksanakan pada Semester I Tahun 2020.

Perbandingan Target dan Realisasi IKU dengan tahun-tahun sebelumnya dpaat

dilihat pada tabel berikut.

2016 2017 2018 2019 2020T R T R T R T R T R80 84.60 85 89.50 86 90.98 87 94.75 87 94.79

*Keterangan: T: Target . R : Realisasi

Page 66: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

65 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Sasaran Strategis 8 : Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Negara yang akuntabel.transparan. dan tepat waktu.

IKU8a-CP: Persentase Penyelesaian Rekomendasi BPK atas LKPP dan LK BUNyang Telah Ditindaklanjuti

Penyelesaian rekomendasi BPK atas LHP LKPP dan LKBUN yang telah ditindak

lanjuti disampaikan bersamaan dengan laporan monitoring tindak lanjut temuan

pemeriksaan BPK atas LKPP dan LKBUN. Tindak lanjut atas temuan pemeriksaan BPK RI

atas LKPP Tahun 2019 serta LKBUN Tahun 2019 dan tahun-tahun sebelumnya (2014 dan

2016) terus dilaksanakan oleh seluruh Subdit lingkup Direktorat PKN selama tahun 2020.

Sampai dengan triwulan IV tahun 2020. tindak lanjut masih terus dilaksanakan sesuai

rekomendasi BPK RI.

Tindakan yang telah dilaksanakan dalam selama tahun 2020 adalah progres tindak

lanjut temuan pemeriksaan BPK RI atas LKPP s.d periode triwulan IV tahun 2019 adalah

sebanyak 2 rekomendasi dan telah diusulkan selesai serta diharapkan untuk dapat

disepakati selesai kepada BPK RI

Adapun rekomendasi yang diberikan oleh BPK atas LHP LKPP dan LKBUN Tahun

2019 adalah terkait temuan bahwa terdapat Penggunaan Rekening Pribadi untuk

Pengelolaan Dana yang Bersumber dari APBN. Saldo Kas Tidak Sesuai dengan Fisik. Sisa

Kas Terlambat/ Belum Disetor dan Penggunaan Kas yang Tidak Dilengkapi Dokumen

Pertanggungjawaban pada 29 Kementerian/ Lembaga. adalah sebagai berikut:

1. Menginventarisasi penggunaan rekening pribadi dalam pengelolaan Keuangan

Negara dan meminta pertanggungjawabannya

2. Menginstruksikan seluruh Menteri/Pimpinan Lembaga untuk:

a. Meningkatkan pengendalian atas ketertiban penggunaan rekening

pribadi. penyajian Kas pada laporan yang sesuai dengan fisik kas yang

dimiliki dan dikuasai. ketepatan waktu penyetoran sisa kas. dan

kelengkapan dokumen pertanggungjawaban pengelolaan kas sesuai

ketentuan yang berlaku; dan

b. Meminta APIP K/L untuk melakukan pengawasan efektivitas pengelolaan

kas di lingkungan K/L supaya tidak terjadi permasalahan yang berulang.

Page 67: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

66 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Hal tersebut seluruhnya sudah dilakukan oleh Dit. PKN selaku unit in charge (UIC).

sehingga sampai dengan akhir tahun 2020 rekomendasi LKPP yang telah dinyatakan

selesai adalah sebesar 100%. Dengan capaian tersebut. maka target IKU sebesar 89%

sudah dapat dicapai bahkan realisasi capaian melebihi target tersebut.

Dari tahun 2017 hingga 2020. IKU ini dapat dicapai melebihi target yang sudah

ditentukan sebelumnya. Perbandingan dengan capaian IKU dengan tahun-tahun

sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut.

2017 2018 2019 2020T R T R T R T R

75% 77.32% 89% 100% 89% 100% 89% 100%

*Keterangan: T: Target . R : Realisasi

IKU8b-N: Indeks Kualitas Laporan Keuangan Kuasa BUN Pusat

Akuntabilitas keuangan negara diwujudkan dengan penyusunan laporan keuangan

oleh Pemerintah Pusat. Bentuk dari peningkatan dapat diidentifikasi dari ketepatan

penyusunan pertanggungjawaban anggaran dan opini yang baik dari pemeriksa atas

unsur-unsur pembentuk laporan keuangan.

Ditjen Perbendaharaan menyusun sistem akuntansi pemerintah yang andal untuk

mewujudkan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang tepat waktu

dan transparan dengan opini yang baik dari pemeriksa sebagai bentuk pertanggung

jawaban anggaran yang akuntabel dimana LKPP adalah bentuk pertanggungjawaban

pemerintah atas pelaksanaan APBN berupa Laporan Realisasi Anggaran. Neraca. Laporan

Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Direktorat PKN selaku Kuasa BUN Pusat menyusun Laporan Keuangan yang terdiri

dari Laporan Arus Kas. Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan. LKPP yang disusun

tersebut tidak memperoleh opini dari BPK. sehingga kualitas LKPP Tingkat Kuasa BUN

Pusat adalah mengikuti opini dari LKBUN.

Kualitas LKBUN dengan nilai baik adalah opini yang diberikan oleh BPK dengan

opini "Wajar Tanpa Pengecualian" dan "Wajar Dengan Pengecualian" dan diukur dengan

sumbangan hasil pemeriksaaan BPK dalam LKBUN yang berasal dari LKPP Tingkat Kuasa

BUN Pusat.

Page 68: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

67 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Maka formula yang digunakan untuk mengukur indeks kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat (LKPP) Tingkat Kuasa BUN Pusat adalah Indeks Kualitas LKPP Tk. Kuasa

BUN Pusat dengan perhitungan sumbangan pengecualian pada LKBUN dengan indeks

sebagai berikut:

- Indeks 1 = Tidak Wajar (Adverse)

- Indeks 2 = Tidak memberikan pendapat (Disclaimer)

- Indeks 3 = Opini LKBUN adalah WDP dengan 4 pengecualian atau lebih

(pengecualian secara langsung disebabkan dari LK Kuasa BUN Pusat)

- Indeks 3.25 = Opini LKBUN adalah WDP dengan 3 pengecualian (pengecualian

secara langsung disebabkan dari LK Kuasa BUN Pusat)

- Indeks 3.50 = Opini LKBUN adalah WDP dengan 2 pengecualian (pengecualian

secara langsung disebabkan dari LK Kuasa BUN Pusat)

- Indeks 3.75 = Opini LKBUN adalah WDP dengan 1 pengecualian (pengecualian

secara langsung disebabkan dari LK Kuasa BUN Pusat)

- Indeks 4 = Opini LKBUN adalah WTP dan WDP dengan 0 sumbangan pengecualian

(pengecualian secara langsung disebabkan dari LK Kuasa BUN Pusat)

Untuk opini LKBUN Tahun 2020 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). sehingga

capaian untuk indeks kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tingkat Kuasa

BUN Pusat pada tahun 2020 adalah indeks 4 yaitu Opini LKBUN adalah WTP dan WDP

dengan 0 sumbangan pengecualian (pengecualian secara langsung disebabkan dari LK

Kuasa BUN Pusat) sesuai dengan target yaitu indeks 4.

Perbandingan Target dan Realisasi IKU dengan tahun-tahun sebelumnya dapat dilihat

pada tabel berikut.

2016 2017 2018 2019 2020T R T R T R T R T R- - - - 4 4 4 4 4 4

*Keterangan: T: Target . R : Realisasi

Sasaran Strategis 9 : Pengelolaan Organisasi dan SDM yang Optimal

IKU 9a-N: Nilai Rata-rata Hard Competency Pegawai

Nilai rata-rata hard competency pegawai digunakan untuk mengukur tingkat

pemahaman para pegawai pelaksana (non tugas belajar) di Direktorat PKN terhadap

Page 69: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

68 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

tugas dan fungsi yang dijalankan. sehingga output yang diharapkan dapat dijadikan

sebagai pemetaan hard competency pegawai. Perhitungan IKU ini menggunakan

polarisasi indikator kinerja maximize (semakin tinggi realisasi terhadap target. semakin

baik capaian kinerjanya). jenis konsolidasi periode take last known value (realisasi yang

digunakan adalah angka/capaian terakhir seluruh periode bersangkutan dalam setahun).

dan trajectory IKU triwulanan.

Tes hard competency pegawai dilakukan pada Triwulan IV Tahun 2020 dan diikuti

oleh 67 orang pegawai Direktorat PKN melalui Aplikasi Training Ditjen Perbendaharaan

dengan perolehan nilai sebagai berikut.

Tabel 23. Nilai Rata-Rata Tes Hard-Competency Pegawai Direktorat PKN tahun 2020

No. Subdit Nilai Subdit Nilai Direktorat

1 OPKAS 93.64

94.71

2 KTDRMR 95.293 MPPK 96.894 MKPH 93.675 MRLPPB 89.436 SAPPK 97.78

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel diatas. pada tahun 2020 realisasi IKU Nilai

Rata-rata Hard Competency Pegawai telah melampaui target pada Kontrak Kinerja yang

sebesar 78. Adapun tindakan yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 untuk

memaksimalkan capaian IKU ini adalah telah dilaksanakannya serangkaian kegiatan

seperti GKM. sharing session. lokakarya/seminar. analyst meeting. FGD. workshop.

maupun diklat terkait pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

Perbandingan target dan realisasi IKU dengan tahun-tahun sebelumnya dijelaskan dalam

tabel target dan realisasi berikut.

2016 2017 2018 2019 2020T R T R T R T R T R72 95.27 75 94.91 77 94.68 78 96.09 78 94.71

*Keterangan: T: Target . R : Realisasi

IKU 9b-N: Nilai Hasil Evaluasi Pelaksanaan Tugas Kepatuhan Internal

Nilai hasil evaluasi merupakan hasil penilaian terhadap pelaksanaan tugas

kepatuhan internal yang diimplementasikan pada unit kerja di lingkungan Kantor Pusat

Ditjen Perbendaharaan. Penilaian tersebut dilakukan oleh Bagian Kepatuhan Internal

Page 70: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

69 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Setditjen Perbendaharaan. Khusus untuk komponen pengelolaan penerapan manajemen

risiko. nilai yang digunakan berdasarkan hasil penilaian TKPMR oleh Itjen Kementerian

Keuangan. Untuk tahun 2020. komponen-komponen penilaian pelaksanaan tugas

kepatuhan internal terdiri atas:

a. Penerapan manajemen risiko (bobot: 35%)

b. Pelaksanaan Pemantauan Pengendalian Intern. Kode Etik/Disiplin Pegawai dan

Pengendalian Gratifikasi (bobot: 55%)

c. Pengelolaan Pengaduan dan Rekomendasi Laporan Hasil Audit Aparat Pengawas

Fungsional (bobot: 10%)

Adapun target IKU yang ditetapkan dalam Kontrak Kinerja tahun 2020 adalah

sebesar 83. Perhitungan IKU ini menggunakan polarisasi indikator kinerja maximize

(semakin tinggi realisasi terhadap target. semakin baik capaian kinerjanya). jenis

konsolidasi periode take last known value (realisasi yang digunakan adalah

angka/capaian terakhir seluruh periode bersangkutan dalam setahun). dan trajectory IKU

tahunan.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-

304/PB/2020. nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan internal di lingkungan

Direktorat PKN tahun 2020 adalah sebesar 98.77. Capaian ini lebih baik jika dibandingkan

dengan 3 (tiga) tahun sebelumnya sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 2. Grafik Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Pelaksanaan Tugas Kepatuhan Internal di Lingkungan Direktorat PKN

86,6392,66

97,07 97,93 98,77

5 4 4 2 1

2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0

Nilai Peringkat Linear (Nilai)

Page 71: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

70 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Secara rinci. angka di atas diperoleh dari nilai-nilai pada 3 (tiga) komponen penilaian KI

sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 24. Komponen penilaian Kepatuhan Internal

Komponen Penilaian Bobot (%) Nilai

1. Penerapan Manajemen Risiko 35 33.84

2. Pelaksanaan Pemantauan Pengendalian Intern. KodeEtik/Disiplin Pegawai dan Pengendalian Gratifikasi

55 54.93

3. Pengelolaan Pengaduan dan Rekomendasi LaporanHasil Audit Aparat Pengawas Fungsional

10 10

Total Nilai 100 98.77

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel diatas. pada tahun 2020 realisasi IKU Nilai

Hasil Evaluasi Pelaksanaan Tugas Kepatuhan Internal telah melampaui target pada

Kontrak Kinerja. Namun demikian. tingkat pelaksanaan pemantauan pengendalian

intern. kode etik/disiplin pegawai dan pengendalian gratifikasi mengalami penurunan

namun komponen Penerapan Manajemen Risiko mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya. Adapun tindakan yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 untuk

memaksimalkan capaian IKU ini adalah berkoordinasi dengan Bagian Kepatuhan Internal

Setditjen Perbendaharaan terkait kepatuhan internal dalam hal penerapan. pemantauan

dan tindak lanjut pelaksanaan kepatuhan internal di lingkup Direktorat PKN.

Perbandingan Target dan Realisasi IKU dengan tahun-tahun sebelumnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

2016 2017 2018 2019 2020T R T R T R T R T R75 86.83 77 92.66 78 97.07 83 97.93 83 98.77

*Keterangan: T: Target . R: Realisasi

IKU 9c-N: Nilai Kualitas Pengelolaan Kinerja berbasis Strategy FocusedOrganization (SFO)

Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis strategic focused organization (SFO)

merupakan IKU yang penilaiannya dilakukan oleh Sekretariat Ditjen Perbendaharaan atas

pemenuhan matriks langkah-langkah pengelolaan kinerja yang diterbitkan oleh Bagian

Organisasi dan Tata Laksana. Penilaian dilakukan terhadap seluruh unit kerja lingkup

Direktorat Jenderal Perbendaharaan berdasarkan Kepdirjen Perbendaharaan No. KEP-

Page 72: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

71 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

303/PB/2020 tentang Penetapan Peringkat Penilaian Pelaksanaan Pengelolaan Kinerja di

Lingkungan DJPb Tahun 2020. Direktorat PKN mendapatkan peringkat pertama dengan

nilai sebesar 95.75. Ini adalah kali keempat. secara berturut-turut. Direktorat PKN

ditetapkan sebagai peringkat pertama. apabila dibandingkan dengan penilaian pada

tahun sebelumnya. nilai total pengelolaan kinerja pada tahun 2020 mengalami

peningkatan dibanding tahun sebelumnya meskipun target IKU pada Direktorat PKN

semakin meningkat dibanding 2018. hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas

kontrak kinerja (K3) Direktorat PKN.

Perbandingan Target dan Realisasi IKU dengan tahun-tahun sebelumnya dapat dilihat

pada tabel berikut.

2016 2017 2018 2019 2020T R T R T R T R T R- - - - 81 94.43 83 95.75 83 94.93

*Keterangan: T: Target . R : Realisasi

Sasaran Strategis 10 : Pengelolaan Keuangan yang Optimal

IKU 10a-CP: Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Direktorat PKN

IKU Sesuai SE-35/MK.1/2017. penghitungan IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan

Anggaran Direktorat PKN T.A. 2020 mencakup komponen hasil (70%) yang terdiri dari 4

(empat) unsur yaitu % capaian keluaran (KR=30%). % efisiensi (E=15%). % konsistensi

(K=10%). dan % penyerapan anggaran atas pagu neto (P=15%) dan komponen proses

(30%) yang terdiri dari 10 (sepuluh) unsur yaitu penyelesaian tagihan. penyampaian data

kontrak. pengelolaan UP. perencanaan kas. penyampaian LPJ. pengembalian SPM. Retur

SP2D. Revisi DIPA. pagu minus dan dispensasi SPM .

Pengukuran indeks ini menggunakan polarisasi data maximize yang berarti

semakin tinggi nilai realisasi terhadap target. semakin baik capaian kinerjanya. Capaian

IKU tersebut didapat dengan menggunakan rumus berikut:

Realisasi IKU =

[(% capaian keluaran x 30%) + (% efisiensi x 15%) + (% konsistensi x 10%) + (% penyerapan

anggaran atas pagu netto x 15%)] + [(% penyelesaian tagihan x 4%) + (% penyampaian data

kontrak x 3%) + (% pengelolaan UP x 4%) + (% perencanaan kas x 2%) + (%penyampaian LPJ x

Page 73: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

72 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Capaian IKU Kualitas Pelaksanaan Anggaran Direktorat PKN T.A. 2020 yaitu sebesar

100% dari Target s.d. Triwulan IV sebesar 95%. nilai ini naik dari tahun sebelumnya 88.02.

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian kinerja

pelaksanaan anggaran antara lain. Pengelola keuangan dilakukan secara terpusat di

Setditjen sehingga tidak dapat dipastikan waktu pembebanan mulai dari SPJ sampai

dengan menjadi SP2D; adanya perubahan kebijakan pimpinan yang berdampak pada

perubahan rencana kegiatan; Terdapat kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan

rencana kegiatan karena terjadi pandemi global Covid-19.

Perbandingan Target dan Realisasi IKU dengan tahun-tahun sebelumnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

2016 2017 2018 2019 2020T R T R T R T R T R

95% 98.11% 95% 105.08% 95% 100.9% 95% 88.02% 95% 100%*Keterangan: T: Target . R : Realisasi

REALISASI ANGGARAN

Pagu Realisasi sd Qn% Realisasi

terhadap Pagu1 2 3 4=3/2*100%

Pagu 3,952,086,000 3,912,524,141 99.00%Faktor Pengurang (TIDAK ADA)Penyerapan Anggaran 3,952,086,000 3,912,524,141 99.00%

95% (sesuai trajectory IKPA)104.21%

100.00%↑

MAKS 100%

Trajectory TW 4

Capaian Penyerapan Anggaran atas Pagu Neto

2%) + (% pengembalian SPM x 3%) + (% retur SP2D x 3%) + (% revisi DIPA x 5%) + (% pagu

minus x 2%) + (% dispensasi SPM x 2%)]

Page 74: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

60 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Inisiatif Strategis

Inisiatif Strategis Direktorat PKN pada tahun 2020 adalah Penggunaan Rekening

Pengeluaran dalam bentuk Rekening Virtual yang dikelola oleh Satker yang

terkonsolidasi dalam suatu Rekening Giro Induk pada Eselon I Kementerian

Negara/Lembaga untuk meminimalkan jumlah rekening konvensional dalam bentuk giro

pemerintah. Secara lebih detail akan dijelaskan dalam subbab berikut.

Inisiatif Strategis Direktorat PKN Tahun Anggaran 2020

Saat ini terdapat lebih dari 24 ribu rekening pengeluaran yang tersebar di seluruh

wilayah Indonesia dengan tingkat idle cash yang tinggi namun tingkat remunerasi yang

kecil. Selain itu. rekening yang berjumlah ribuan tersebut tidak dapat dipantau secara

real time oleh BUN. Oleh karena itu. Direktorat Pengelolaan Kas Negara berupaya

membuat sebuah inisiatif strategis yang ditujukan untuk melakukan simplifikasi. efisiensi

dan optimalisasi rekening pemerintah pusat. khususnya pada rekening pengeluaran

tersebut.

Inisiatif strategis tersebut adalah “Penggunaan rekening pengeluaran dalam

bentuk rekening virtual yang dikelola oleh Satker dan terkonsolidasi dalam suatu

Rekening Giro lnduk Eselon l Kementerian Negara/Lembaga”. Inisiatif strategis ini

mulai dicanangkan pada periode triwulan IV 2020 dengan outputnya adalah penggunaan

rekening pengeluaran dalam bentuk rekening virtual pada satker lingkup 86 kementerian

dan lembaga. Sedangkan untuk outcome yang diharapkan adalah meminimalisir jumlah

rekening konvensional dalam bentuk giro pemerintah.

Selama akhir tahun 2020 sejak pertama kali dicanangkan inisiatif strategis ini.

beberapa progress yang sudah dilakukan adalah pelaksanaan sosialisasi PMK nomor

183/PMK.05/2019 tentang Pengelolaan Rekening Pengeluaran Milik Kementerian

Negara/Lembaga kepada seluruh Eselon l K/L. perbankan serta internal KPPN pada bulan

Januari dan Februari tahun 2020. PMK ini ditandatangani pada 5 Desember 2019 dan

menjadi dasar hukum pelaksanaan implementasi penerapan Rekening lnduk dan

Rekening Virtual lingkup Satker K/L. Sampai dengan triwulan IV 2020. 86 K/L telah

memiliki rekening induk dan rekening virtual.

Page 75: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

61 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

B. Realisasi Anggaran

Pagu Anggaran

Alokasi anggaran bagi Direktorat Pengelolaan Kas Negara T.A. 2020 merupakan

bagian dari DIPA Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan Nomor SP DIPA-

015.08.1.527010/2020 tanggal 05 Desember 2020. Pagu anggaran Direktorat PKN seperti

tercantum dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) T.A. 2020 memiliki kode kegiatan

015.08.09.1701 dengan nomenklatur yaitu Peningkatan Pengelolaan Kas Negara. Total

Pagu Akhir Direktorat PKN T.A. 2020 sebesar Rp7.871.414.000.- Selama T.A. 2020.

Direktorat PKN melakukan 6 (enam) kali revisi POK dalam rangka efektivitas pelaksanaan

dan penyerapan anggaran. Rincian revisi POK tersebut disajikan dalam Tabel 1 sebagai

berikut:

Tabel 25. Tabel Pergerakan Pagu Anggaran Direktorat PKN T.A. 2020

Revisi Penghematan/Selfblocking

PenambahanPagu Pagu Akhir Tanggal ND Nomor ND Keterangan

PaguAwal

- - 7.871.414.000

Revisi 1 2.284.206.000 - 5.587.208.000 30/04/2020 ND-571/PB.3/2020 Penghematan

Revisi 2 45.500.000 - 5.541.708.000 29/06/2020 ND-789/PB.3/2020 Rapid test

Revisi 3 - - 5.541.708.000 16/07/2020 ND-868/PB.3/2020Revisi 4 1.589.622.000 - 3.952.086.000 18/08/2020 ND-1031/PB.3/2020 Renovasi

ruang kerjadan LisensiZoom

Revisi 5 - - 3.952.086.000 12/10/2020 ND-1289/PB.3/2020Revisi 6 - - 3.952.086.000 19/11/2020 ND-1484/PB.3/2020

POK Direktorat PKN T.A. 2020 terdiri dari 4 output. yaitu output 1701.002

(Peraturan dan Petunjuk Teknis Terkait dengan Peningkatan Pengelolaan Kas Negara).

1701.003 (Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pengelolaan Kas Negara) output 1701.007

(Remunerasi dari Pengelolaan Kas Negara). dan 1701.009 (Laporan Keuangan Bendahara

Umum Negara). Masing-masing output tersebut memiliki beberapa suboutput yang

dikelola oleh 6 subdirektorat dan 1 dukungan teknis/subbag tata usaha lingkup

Direktorat PKN . Rincian pembagian pagu per suboutput per subdit ditampilkan dalam

Tabel 2.

Page 76: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

62 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Tabel 26. Rincian Pagu Per Output Per Subdit T.A. 2020

Kode Uraian Pagu

1 2 3015.08.09 Program Pengelolaan Perbendaharaan Negara 3.952.086.000

DIREKTORAT PKN 100.00%1701 Peningkatan Pengelolaan Kas Negara 3.952.086.000

Subdit MPPK 27.72%

1701.002 Peraturan tentang Petunjuk Teknis Manajemen Penerimaan danPengeluaran Kas 24.840.000

1701.003 Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pengelolaan Kas Negara 85.060.000

1701.007 Remunerasi dari Pengelolaan Kas Negara 985.745.000

Sub Jumlah (Subdit MPPK) : 1.095.645.000Subdit SAPPK 2.61%

1701.007 Remunerasi dari Pengelolaan Kas Negara 26.775.000

1701.009 Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara 76.238.000

Sub Jumlah (Subdit SAPPK) : 103.013.000Subdit MRLPPB 41.28%

1701.002 Peraturan tentang Petunjuk Teknis Manajemen Penerimaan danPengeluaran Kas 4.002.000

1701.007 Remunerasi dari Pengelolaan Kas Negara 1.627.490.000

Sub Jumlah (Subdit MRLPPB) : 1.631.492.000Subdit MKPH 3.99%

1701.007 Remunerasi dari Pengelolaan Kas Negara 157.615.000

Sub Jumlah (Subdit MKPH) : 157.615.000Subdit OPKAS 9.21%

1701.007 Remunerasi dari Pengelolaan Kas Negara 363.973.000Sub Jumlah (Subdit OPKAS) : 363.973.000

Subdit KTDRMR 2.77%

1701.002 Peraturan tentang Petunjuk Teknis Manajemen Penerimaan danPengeluaran Kas 20.700.000

1701.003 Petunjuk Teknis Manajemen Penerimaan dan Pengeluaran Kas 24.535.000

1701.007 Remunerasi dari Pengelolaan Kas Negara 64.344.000

Sub Jumlah (Subdit KTDRMR) : 109.579.000Sub Bagian Tata Usaha 12.42%

1701.002 Peraturan tentang Petunjuk Teknis Manajemen Penerimaan danPengeluaran Kas 32.760.000

1701.003 Petunjuk Teknis Manajemen Penerimaan dan Pengeluaran Kas 24.624.000

1701.007 Remunerasi dari Pengelolaan Kas Negara 433.385.000

Sub Jumlah (Sub Bagian Tata Usaha) : 490.769.000JUMLAH 3.952.086.000

Page 77: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

63 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Capaian IKU Kualitas Pelaksanaan AnggaranSesuai SE- 8/MK.1/2020 tanggal 23 Maret 2020 tentang tata cara perhitungan

Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran (PKPA) di

lingkungan Kementerian Keuangan yang sebelumnya diatur dalam SE-2/MK.1/2019.

penghitungan IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Direktorat PKN Triwulan l.

II. dan III T.A. 2020 mengacu pada capaian IKPA dari Januari sampai dengan triwulan

periode pelaporan dan untuk capaian tahunan dihitung berdasarkan komposit capaian

SMART dan IKPA dengan bobot masing-masing sesuai perhitungan unsur Kualitas

Anggaran Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga) pada IKU Kinerja dan Harmonisasi

Anggaran Pusat dan Daerah Kemenkeu-Wide (40% nilai IKPA dan 60% nilai SMART).

Capaian IKU Kualitas Pelaksanaan Anggaran Direktorat PKN T.A. 2020 yaitu

sebesar 100% Capaian IKU tersebut didapat dengan menggunakan rumus:

Setelah persentase penyerapan anggaran atas pagu netto diperoleh kemudian

dapat dihitung nilai dari capaian penyerapan anggaran atas pagu neto dengan

membandingkan persentase penyerapan angagaran atas pagu neto dengan trajectory

target penyerapan anggaran atas pagu neto :

Trajectory target penyerapan anggaran atas pagu neto adalah 15% triwulan I.

40% triwulan II. 60% triwulan III dan 90% triwulan IV.

Perbandingan Capaian IKU Kualitas Pelaksanaan Anggaran T.A. 2019 dan 2020

disajikan pada Grafik 1. Dari Grafik tersebut dapat dilihat bahwa Capaian IKU Kualitas

Pelaksanaan Anggaran T.A. 2020 mengalamai penurunan daripada Capaian IKU T.A.

2019.

Page 78: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

64 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Grafik 3. Perbandingan Capaian IKU Kualitas Pelaksanaan Anggaran T.A. 2019 dan 2020

Realisasi/Penyerapan Anggaran Atas Pagu NetoPenyerapan anggaran atas pagu bruto (Realisasi Bruto) adalah realisasi anggaran

atas belanja barang dan belanja modal terhadap anggaran sebagaimana tercantum

dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) dan Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Realisasi Bruto Direktorat PKN T.A. 2020 dapat

dicapai sebesar Rp3.910.618.141.00 atau 98.95% dari total pagu. Perbandingan realisasi

bruto T.A. 2019 dan T.A. 2020 disajikan dalam Grafik 2. Realisasi Bruto per Subdit Lingkup

Direktorat PKN T.A. 2020 disajikan dalam Grafik 3.

Grafik 4. Perbandingan Realisasi Bruto T.A. 2019 dan 2020

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1 Q2 Q3 Q4Capaian 2020 98,49% 95,77% 100,00% 100,00%Capaian 2019 82,43% 84,72% 84,99% 87,93%Target 2019 95% 95% 95% 95%

Capaian 2020 Capaian 2019 Target 2019

Q1 Q2 Q3 Q4Realisasi 2019 19,42% 44,01% 67,58% 97,24%Realisasi 2020 71,06% 74,09% 84,86% 98,95%

0,00%10,00%20,00%30,00%40,00%50,00%60,00%70,00%80,00%90,00%

100,00%

Pers

enta

se

Page 79: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

65 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Penyerapan anggaran atas pagu neto (Realisasi Neto) adalah realisasi anggaran

atas belanja barang dan belanja modal terhadap anggaran sebagaimana tercantum

dalam RKA-K/L dan DIPA. tidak termasuk self-blocking. hasil efisiensi. dan dana lainnya.

Realisasi Neto merupakan salah satu unsur dalam perhitungan IKU Kualitas Pelaksanaan

Anggaran. Capaian Realisasi Neto Direktorat PKN T.A. 2020 yaitu sebesar 100%

sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.

Grafik 5. Realisasi Bruto per Subdit Lingkup Direktorat PKN T.A. 2020

Tabel 27. Capaian Penyerapan Anggaran atas Pagu Neto Direktorat PKN T.A. 2020

Aspek Pagu Realisasi sd Qn % Realisasiterhadap Pagu

1 2 3 4=3/2*100%

Pagu 3.952.086.000 3.910.618.141 98.95%Faktor Pengurang (TIDAK ADA)Penyerapan Anggaran 3.952.086.000 3.910.618.141 98.95%Trajectory TW 4 90%

Capaian Penyerapan Anggaran atas Pagu Neto109.95%

100.00%↑

MAKS 100%

Kegiatan-kegiatan dalam rangka Pengelolaan Keuangan Tahun 2020Selama tahun 2020 telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka

meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan pada Direktorat PKN. Beberapa

kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut:

0,00%10,00%20,00%30,00%40,00%50,00%60,00%70,00%80,00%90,00%

100,00%

OPKAS KTDRMR MPPK MKPH MRLPPB SAPPK TU%Sisa 0,09% 0,28% 0,03% 0,02% 0,41% 0,46% 6,41%%Realisasi 99,91% 99,72% 99,97% 99,98% 99,59% 99,54% 93,59%

R e a l i s a s i B r u t o p e r S u b d i t L in g k u p D i r e k t o r a t P K N T . A . 2 0 2 0

%Realisasi %Sisa

Page 80: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

66 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

1. Rapat Usulan Rencana Keperluaan Rapat Dalam Kantor yang sangat penting untuk

dilaksanakan Tahun Anggaran 2020. Rapat dilaksanakan di Ruang Rapat Direktorat

PKN pada tanggal 14 Januari 2020. Rapat bertujuan membahas persiapan

pelaksanaan pengelolaan keuangan terkait RDK di lingkup Direktorat PKN T.A. 2020.

meliputi rekapitulasi usulan keperluan RDK yang sangat penting untuk dilaksanakan

dan kebutuhan anggaran RDK T.A. 2020 pada Subdit di lingkup Direktorat PKN.

Selain itu. rapat juga dimaksudkan untuk meningkatkan sinergi antara para pihak

yang terlibat dalam proses Pengelolaan Keuangan pada Direktorat PKN.

Rapat dipimpin oleh Kasubdit KTDRMR. Peserta RDK yaitu Kasubbag Perbendaharaan

Kasubbag Tata Usaha Direktorat PKN. Perwakilan Kepala Seksi lingkup Direktorat

PKN. Perwakilan pelaksana lingkup Setditjen Perbendaharaan. Para PIC Keuangan

Direktorat PKN. Para PIC Kegiatan Direktorat PKN. dan Pelaksana pada Subbag TU

Direktorat PKN.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari Rapat ini yaitu sebagai berikut:

a. Unit in Charge (UIC) dan Bagian Keuangan perlu meningkatkan sinergi untuk

mewujudkan proses perencanaan dan penganggaran yang baik dalam rangka

pencapaian IKU Kualitas Pelaksanaan Anggaran. Sedangkan untuk mendukung

capaian IKU Ketepatan Waktu Penyelesaian Tagihan perlu membangun budaya

disiplin dan mengubah mindset/paradigma seluruh stakeholder dalam hal

ketepatan waktu penyelesaian tagihan;

b. Rekapitulasi usulan kebutuhan anggaran dalam rangka keperluan RDK yang

sangat penting untuk dilaksanakan TA 2020 pada masing-masing subdirektorat

adalah sebesar Rp 241.870.000.-. Pada Subdirektorat KTDMR. MPPK.MKPH. dan

SAPPK agar disesuaikan dengan pagu dana yang tersedia pada tiap-tiap subdit

sesuai kondisi ideal yang ingin dicapai pada Direktorat PKN.

2. Rapat Anggaran dan Pelaksanaan Kegiatan Triwulan I T.A. 2020 membahas Rencana

Penarikan Dana Triwulan I.Perkiraan Kegiatan bulan Februari 2020 dan Kebutuhan

Anggaran T.A. 2020. Rapat dilaksanakan di Ruang Rapat Direktorat PKN pada tanggal

27 Februari 2020. Rapat bertujuan untuk menyusun Usulan Kebutuhan Anggaran dan

Kegiatan Triwulan I T.A. 2020 dari semua Subdit di lingkungan Direktorat Pengelolaan

Kas Negara. RDK dipimpin oleh Kasubdit KTDRMR. Peserta Rapat yaitu Kasubbag Tata

Page 81: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

67 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Usaha Direktorat PKN. Perwakilan Kepala Seksi lingkup Direktorat PKN. Para PIC

Keuangan Direktorat PKN. Para PIC Kegiatan Direktorat PKN. dan Pelaksana pada

Subbag TU Direktorat PKN.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari Rapat ini yaitu sebagai berikut:

a. Sisa Pagu Dana Kegiatan Rakortek Seksi Bank adalah sebesar Rp 600.480.000.-

dari total pagu sebesar Rp 2.512.180.000.-.

b. Subdit MPRLPPB mengusulkan kegiatan strategis T.A.2021 yaitu Kegiatan

Restrukturisasi Rekening Penerimaan dan Lainnya dengan perkiraan kebutuhan

Rp.1.725.059.000.-

c. Subdit OPKAS mengusulkan kegiatan strategis T.A.2021 berupa Kegiatan

Pengembangan Business Intelligence Perencanaan Kas dalam rangka

mendukung Asset Liability Management Kementerian Keuangan dengan

perkiraan kebutuhan Rp.1.500.000.000

d. Subdit MPPK mengusulkan kegiatan strategis T.A.2021 berupa Kegiatan

Peningkatan Layanan Penerimaan Negara Melalui Penambahan Biller Penerimaan

Negara dengan perkiraan kebutuhan Rp. 3.496.830.000 dan Implementasi

Penyetoran Pajak ke Kas Negara yang Terintegrasi dengan Pencairan Dana

Belanja Daerah dengan perkiraan kebutuhan dana Rp.2.595.510.000.-

3. Rapat Evaluasi dan Persiapan Pengelolaan Keuangan pada Direktorat Pengelolaan

Kas Negara Menjelang Akhir Tahun Anggaran 2020. Rapat dilaksanakan di Ruang

Rapat Sub Bagian Tata Usaha Direktorat PKN pada hari Kamis tanggal 26 November

2020. Rapat bertujuan menyempurnakan pengelolaan keuangan pada Direktorat

PKN menjelang Akhir Tahun Anggaran 2020. Selain itu. rapat juga dimaksud untuk

penyusunan Revisi Ke-6 POK Direktorat Pengelolaan Kas Negara dan dalam rangka

meningkatkan sinergi antara para pihak yang terlibat dalam proses pengelolaan

keuangan pada Direktorat PKN.

Rapat dipimpin oleh Kasubbag Tata Usaha. Direktorat PKN. Peserta rapat yaitu

Perwakilan Kepala Seksi setiap subdit lingkup Direktorat PKN. Para PIC Kegiatan

Direktorat PKN. Para PIC Keuangan Direktorat PKN. dan Pelaksana pada Subbag TU

Direktorat PKN.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari Rapat ini yaitu sebagai berikut:

Page 82: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

68 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

a. Dokumen anggaran perlu disiapkan secara lengkap dan komprehensif untuk

mendukung proses penyusunan anggaran yang efektif. efisien. dan transparan;

b. Setiap pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan anggaran agar

meningkatkan koordinasi dan sinergi. baik internal dalam satu direktorat maupun

eksternal antara direktorat dan Setditjen Perbendaharaan;

c. Para PIC agar memperhatikan ketersediaan pagu ketika melakukan revisi

sehingga tidak terjadi pagu minus;

d. Para PIC agar memperhatikan batas-batas waktu SPJ pada periode akhir tahun

anggaran.

Page 83: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

69 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

C. Kinerja Lainnya

Penghargaan

1. Pengelola Kinerja Terbaik Lingkup Kantor Pusat DJPb Tahun 2020

Direktorat PKN memperoleh penghargaan dimaksud dari Manajemen Kinerja

Organisasi d.h.i. Sekretariat Ditjen Perbendaharaan (DJPb) atas keberhasilannya

mendapatkan nilai tertinggi dalam penerapan langkah-langkah pengelolaan kinerja

berbasis strategy focused organization (SFO) sesuai Nota Dinas Direktur Jenderal

Perbendaharaan Nomor 303/PB/2020 tentang penetapan peringkat penilaian

pelaksanaan pengelolaan kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Tahun 2020 dengan nilai 95.75. Penghargaan ini merupakan kali keempat diperoleh

Direktorat PKN secara berturut-turut.

Page 84: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

70 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 85: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

71 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

2. Pelaksanaan Tugas Kepatuhan Internal Terbaik Lingkup Kantor Pusat DJPbTahun 2020

Direktorat PKN memperoleh nilai tertinggi dalam pelaksanaan tugas

kepatuhan internal terbaik ingkup Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan sesuai Nota

Dinas Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 304/PB/2020 tentang penetapan

nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan internal di lingkungan Direktorat

Jenderal Perbendaharaan tahun 2020 dengan komponen penilaian adalah

penerapan manajemen resiko. pelaksanaan pengendalian intern dan penerapan

kode etik/disiplin pegawai. serta dan rekomendasi laporan hasil audit (LHA) aparat

pengawas fungsional dengan nilai total sebesar 98.77. Untuk rincian nilai serta bukti

capaian yang telah diraih Direktorat PKN dalam hal pelaksanaan tugas kepatuhan

internal tingkat kantor pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Page 86: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

72 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Capaian tahun 2020 Lainnya

1. Implementasi Perkiraan Pencairan Dana Harian (PPDH) Sebagai InstrumenPengendalian Belanja K/L

Perkiraan Pencairan Dana Harian merupakan penjabaran dari Halaman III DIPA.

Halaman III DIPA merupakan rincian penarikan dana bulanan yang disusun satuan kerja

berdasarkan alokasi anggaran satuan kerja pada DIPA masing-masing satuan kerja.

Halaman III DIPA disusun sebagai bentuk perencanaan penarikan dana setiap bulannya

atas alokasi anggaran masing-masing satuan kerja. Halaman III DIPA akan memberikan

gambaran proyeksi penarikan dana satuan kerja setiap bulan dalam memenuhi berbagai

kebutuhan belanja satuan kerja. Proyeksi penarikan dana ini menjadi pertimbangan BUN

dalam membuat proyeksi pengeluaran anggaran setiap bulannya.

Untuk penajaman akurasi pelaksanaan realisasi Halaman III DIPA tersebut. maka

proyeksi bulanan dapat disusun secara harian dengan instrumen Perkiraan Pencairan

Dana Harian. Perkiraan Pencairan Dana Harian yang akan disusun setiap hari akan

memberikan gambaran detail atas Halaman III DIPA sehingga dapat dievaluasi dengan

tepat. Perkiraan Pencairan Dana Harian juga akan menjadi batas pencairan anggaran

tertinggi oleh satuan kerja. Hal tersebut berfungsi dalam mengendalikan belanja satuan

kerja agar tetap konsisten pada perencanaan yang telah disusun di Halaman III DIPA.

Selain itu. Perkiraan Pencairan Dana Harian juga memicu satuan kerja dalam

melaksanakan kegiatan sesuai jadwal dengan konsisten sehingga dapat mencapai output

secara efektif dan efisien. Di sisi BUN. Perkiraan Pencairan Dana Harian berfungsi sebagai

pertimbangan BUN dalam menjamin ketersediaan dana harian.

Dalam pelaksanaannya. Perkiraan Pencairan Dana Harian dapat di-update jika

terjadi perubahan dengan kondisi tertentu. Kondisi yang dimaksud dapat berupa SPM

dengan keperluan mendesak namun tidak diperhitungkan di Perkiraan Pencairan Dana

Harian dan kondisi-kondisi lain. Update Perkiraan Pencairan Dana Harian tersebut dapat

berupa penambahan. pengurangan dan pergeseran jadwal Perkiraan Pencairan Dana

Harian.

Page 87: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

73 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Tabel 28. Peringkat PPDH Kanwil tahun 2020

Urutan KANWIL / KPPN Nov Des Rata-Rata

1 DI YOGYAKARTA 32.11% 29.24% 30.67%2 BALI 38.06% 23.33% 30.69%

3 KALIMANTAN TIMUR 42.12% 19.82% 30.97%4 KALIMANTAN UTARA 44.91% 18.16% 31.53%5 JAWA TENGAH 39.27% 24.84% 32.05%6 SUMATERA SELATAN 38.90% 25.58% 32.24%7 DKI JAKARTA 40.14% 24.95% 32.54%8 GORONTALO 52.42% 17.20% 34.81%9 SULAWESI SELATAN 43.85% 26.92% 35.39%10 RIAU 40.94% 30.04% 35.49%11 JAWA BARAT 40.30% 32.31% 36.31%12 BENGKULU 42.71% 30.18% 36.45%13 MALUKU UTARA 50.47% 25.75% 38.11%

14DAERAH ISTIMEWAACEH 47.69% 29.99% 38.84%

15 KALIMANTAN TENGAH 40.04% 38.03% 39.04%16 KEPULAUAN RIAU 45.84% 32.31% 39.07%17 BANGKA BELITUNG 39.51% 39.04% 39.27%18 SUMATERA BARAT 48.08% 30.63% 39.35%19 KALIMANTAN SELATAN 42.17% 36.92% 39.55%20 SULAWESI TENGGARA 45.73% 33.73% 39.73%21 SULAWESI BARAT 53.91% 26.65% 40.28%22 SUMATERA UTARA 46.94% 35.27% 41.11%23 JAWA TIMUR 44.83% 38.37% 41.60%

24NUSA TENGGARABARAT 45.15% 44.48% 44.82%

25 BANTEN 50.00% 40.60% 45.30%

26NUSA TENGGARATIMUR 56.65% 35.54% 46.09%

27 MALUKU 54.03% 42.44% 48.23%28 SULAWESI UTARA 53.56% 44.56% 49.06%29 LAMPUNG 50.80% 49.29% 50.05%30 PAPUA BARAT 60.72% 39.53% 50.12%31 JAMBI 57.03% 49.24% 53.13%32 SULAWESI TENGAH 60.32% 57.81% 59.07%33 PAPUA 62.07% 62.30% 62.19%34 KALIMANTAN BARAT 74.23% 58.76% 66.50%

Sumber: Laporan Subdit. Optimalisasi Kas per tanggal 10 Januari 2020

Page 88: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

74 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

2. Transaksi Perdana Reverse Repo SBN di Pasar Sekunder

Dalam rangka pengelolaan kelebihan/kekurangan kas Pemerintah. TDR Direktorat

Pengelolaan Kas Negara dapat melakukan transaksi reverse repo. Hal ini telah diatur

dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 3 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115/PMK.05/2016 tentang Pengelolaan

Kelebihan/Kekurangan Kas Pemerintah. Lebih lanjut. tata cara transaksi reverse repo

dalam rangka pengelolaan kelebihan/kekurangan kas Pemerintah diatur dalam

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-11/PB/2018.

Pada tahun 2020 telah dilaksanakan transaksi perdana reverse repo SBN. yang dimulai

pada tanggal 13 Februari 2020 dan dilaksanakan secara rutin selama tahun 2020

sehingga pemerintah mendapatkan total tambahan remunerasi sebesar Rp9.19 miliar.

3. Launching Modul Penerimaan Negara Generasi 3 (MPN G3)

Pada tanggal 23 Agustus 2020 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan. telah

dilakukan lauching MPN G3 oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Ibu Sri Mulyani

Indrawati. MPN G3 ini hadir sebagai penyempurnaan dari versi sebelumnya yaitu MPN

G2. dengan beberapa aspek penyempurnaan yaitu: peningkatan kapasitas. interface. dan

kanal pembayaran.

Pada aspek kapasitas. MPN G3 mampu melayani penyetoran penerimaan negara

hingga 1.000 transaksi per detik. sebuah peningkatan yang signifikan dari hanya 60

transaksi per detik pada MPN G2.

Pada aspek interface. setiap penyetor dapat mengakses satu portal penerimaan

negara (single sign-on) untuk mendapatkan kode billing untuk seluruh jenis penerimaan

negara. yang dapat dilanjutkan pada proses penyetoran. Ini adalah sebuah kemudahan

bagi penyetor dibandingkan harus mengakses portal yang berbeda untuk jenis

penerimaan negara yang berbeda.

Pada aspek kanal pembayaran. penyetoran penerimaan negara pada MPN G3 juga

dapat dilakukan melalui dompet elektronik. transfer bank. virtual account. dan kartu

kredit yang dilaksanakan oleh agen penerimaan yang dikenal dengan lembaga persepsi

lainnya seperti e-commerce. retailer. dan fintech. Untuk itu. MPN G3 hadir dengan

semboyan NOW: New Payment Channels. One Stop Services. With Enhanced Capacity.

Page 89: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

75 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Pengembangan MPN G3 dilakukan secara kolaboratif dengan sejumlah pihak. Di

internal Kementerian Keuangan. pihak yang terlibat aktif meliputi Sekretariat Jenderal.

Direktorat Jenderal Pajak. Direktorat Jenderal Bea Cukai. Direktorat Jenderal Anggaran.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan. dengan supervisi dari Staf Ahli Organisasi Birokrasi

dan Teknologi Informasi. dan Staf Khusus Bidang TI.

4. Penggunaan Virtual Account Pada Rekening Pengeluaran Satuan Kerja(Satker) Lingkup Ditjen Perbendaharaan

Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang perbankan dan

dalam rangka digitalisasi pengelolaan APBN. Direktorat Pengelolaan Kas Negara

melakukan uji coba penerapan rekening pengeluaran dalam bentuk rekening virtual

pada Satker lingkup Ditjen Perbendaharaan pada tahun 2020. Dasar pelaksanaan uji

penerapan pada lingkup Ditjen Perbendaharaan yaitu PER-3/PB/2020 tanggal 12 Maret

2020 tentang Uji Coba Restrukturisasi Pengelolaan Rekening Pengeluaran pada Satuan

Kerja Lingkup Direktorat Jenderal Perbendaharaan. dan selanjutnya akan direncanakan

restrukturisasi rekening pengeluaran pada seluruh Satker lingkup Kementerian

Negara/Lembaga. yang selama ini masih menggunakan rekening giro akan diubah

menjadi rekening virtual. Rekening virtual tersebut akan dikonsolidasikan pada satu

Rekening Induk berupa rekening giro yang dikelola oleh setiap Eselon I pada setiap

Kementerian Negara/Lembaga.

Pada tahun 2020. Direktorat PKN telah menyelesaikan penyusunan Peraturan

Menteri Keuangan nomor 183/PMK.05/2020 tentang Pengelolaan Rekening Pengeluaran

Milik Kementerian Negara/Lembaga. Peraturan tersebut mencabut sebagian ketentuan

pada PMK sebelumnya. yaitu PMK nomor 182/PMK.05/2017 tentang Pengelolaan

Rekening Pengeluaran Milik Kementerian Negara/Lembaga. di pengaturan mengenai

Rekening Pengeluaran.

Dengan terbitnya PMK tersebut. maka Direktorat PKN dapat mulai melakukan

implementasi penggunaan rekening virtual pada seluruh rekening pengeluaran Satker

lingkup Kementerian Negara/Lembaga. yang mana implementasi dimaksud ditargetkan

selesai seluruhnya pada tahun 2020.

Page 90: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

76 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

5. Implementasi Pengelolaan Rekening Khusus (Reksus) Kegiatan DenganSumber Dana Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Pada BankUmum Syariah

Setelah pelaksanaan uji coba pengelolaan reksus SBSN di Bank Umum Syariah pada

tahun 2107 dan 2018. pada tahun 2020 telah dilaksanakan pengelolaan Reksus SBSN di

Bank Umum Syariah secara menyeluruh. Bank Umum Syariah yang menjadi mitra

pengelolaan reksus SBSN adalah BNI Syariah. BRI Syariah. dan Bank Syariah Mandiri.

Tujuan utama dari Implementasi ini adalah mengurangi cost of fund atas penerbitan

SBSN. khususnya Project-Based Sukuk dengan optimalisasi remunerasi dari idle cash

pada Reksus SBSN di Bank Umum Syariah.

Pada tahun 2020 terdapat 15 Eselon I/Badan penerima pembiayaan SBSN dengan

total pagu dana Rp28.43 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membiayai 619 proyek

yang tersebar di 34 provinsi.

Tabel 29. Eselon I/Badan Penerima Pembiayaan SBSN tahun 2020N

No Kementerian/Lembaga/Eselon I Jumlah Proyek2020

Pagu Tahun 2020(Miliar Rupiah)

1 Kementerian Perhubungan 15 7.999.00 Ditjen Perkeretaapian 15 7.999.00

2 Kementerian Agama 324 2.700.30 Ditjen Bimas Islam 128 189.30 Ditjen Pendidikan Islam 166 2.020.00 Ditjen Penyelenggaraan Haji & Umrah 30 342.00 Badan Penyelenggara Jaminan Produk

Halal1 149.00

3 Kementerian PUPR 262 16.842.00 Ditjen Bina Marga 82 7.842.00 Ditjen Sumber Daya Air 180 9.000.00

4 Kementerian Lingkungan Hidup &Kehutanan

7 106.23

Ditjen Konservasi SDA dan Ekosistem 7 106.235 Badan Standardisasi Nasional 1 50.00

Deputi Bid. Penerapan Standar danAkreditasi

1 50.00

6 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 7 498.08 Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti 7 498.08

7 LIPI 3 240.00 Badan Penelitian Teknologi Bahan Alam 3 240.00

TOTAL 619 28.435.61

Page 91: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

77 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

BAB IV: Penutup

Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat PKN Tahun 2020 merupakan bentuk

pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Direktorat PKN pada tahun

anggaran 2020 dan disusun sebagai bagian dari pelaksanaan Inpres Nomor 29 Tahun

2014 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Direktorat PKN merupakan salah satu unit eselon II di lingkungan Direktorat

Jenderal Perbendaharaan. Kementerian Keuangan yang ditinjau dari tugas dan

fungsinya memiliki variasi tugas yang beragam pada tiap Subdirektorat. Tugas dan

fungsi tersebut menjadikan Direktorat PKN memiliki peran yang strategis terhadap

keberhasilan pencapaian tugas Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kementerian

Keuangan secara keseluruhan. khususnya dalam hal pengelolaan kas.

Dengan disusunnya LAKIN ini diharapkan dapat memberikan informasi secara

transparan baik kepada pimpinan Direktorat Jenderal Perbendaharaan maupun

seluruh pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi Direktorat PKN. Selain itu. laporan

kinerja ini dapat digunakan sebagai media untuk memberikan umpan balik guna

peningkatan kinerja pada seluruh jajaran Direktorat PKN di periode yang akan datang.

Page 92: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

78 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

LAMPIRAN I : Form Perjanjian Kinerja

Page 93: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

79 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 94: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

80 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

LAMPIRAN II : Manual IKU 2020

Page 95: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

81 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 96: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

82 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 97: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

83 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 98: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

84 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 99: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

85 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 100: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

86 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 101: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

87 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 102: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

88 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 103: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

89 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 104: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

90 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 105: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

91 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 106: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

92 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 107: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

93 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 108: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

94 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 109: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

95 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 110: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

96 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 111: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

97 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 112: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

98 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Page 113: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

99 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

LAMPIRAN III : Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Page 114: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

100 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

LAMPIRAN IV : Form Pengukuran Kinerja Tahun 2020FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

Unit Organisasi : Direktorat PKNTahun Anggaran : 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 3 3,33 3 3,67 3 3,5 3 3 3 3,33 3 3 3 3,25

2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3,50

3 3,3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

4 - - - - - - - - - - 4,53 4,71 4,53 5

5 - - 3 3,86 3 3,86 - - 3 3,86 3 3,91 3 3,89

6 - - - - - - - - - - 3 4 3 4

7 4,75% 2,21% 4,75% 0,54% 4,75% 1,38% 4,75% 3,73% 4,75% 2,16% 4,75% 4,37% 4,75% 2,71%

8 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5

9 3 4 3 3 3 3,5 3 4 3 3,67 3 4 3 3,75

10 1.078 M 1753 M 1.251 M 2257 M 2.329 M 4010 M 1.364 M 1.914 M 3.893 M 5.924 M 1.107 M 1.407,1 M 5.000 M 7.359,7 M

No. IKUQ1 Q2 Sm.1 Q3 s.d. Q3 Q4 Y

Indeks likuiditas kas negara

Indeks Optimalisasi Kas Terhadap Bunga Utang

Indeks kepatuhan Bank Operasional dan Bank/Pos Persepsi dalammelaksanakan kontrak

Indeks kepuasan publik atas layanan Direktorat PKN

Indeks Efektivitas Implementasi Layanan Hai DJPb pada Direktorat PKN

Indeks Efektivitas Peraturan Perbendaharaan

Deviasi akurasi perencanaan kas pemerintah pusat

Indeks Ketepatan Penerapan Strategi Portofolio Instrumen Investasi dalampengelolaan kelebihan kas

Indeks Pengendalian Biaya atas SILPA

Jumlah penerimaan dari pengelolaan kas (dalam miliar rupiah)

Page 115: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

101 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

Jumlah Anggaran Program Tahun 2020 : Rp.3.952.086.000.00Jumlah Realisasi Anggaran Program Tahun 2020 : Rp.3.912.524.141.00

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

11 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

12 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

13 3,3 4 3,3 3,99 3,3 4 3,3 4 3,3 4 3,3 4 3,3 4

14 - - 87 95,03 87 95,03 - - 87 95,03 87 94,55 87 94,79

15 - - 30% 100% 30% 100% - - 30% 100% 89% 100% 89% 100%

16 - - 4 4 4 4 - - 4 4 - - 4 4

17 - - - - - - - - - - 78 94,71 78 94,71

18 - - - - - - - - - - 83 98,77 83 98,77

19 - - - - - - - - - - 83 94,93 83 94,93

20 95% N/A 95% N/A 95% N/A 95% 100% 95% 100% 95% 100% 95% 100%

No. IKUQ1 Q2 Sm.1 Q3 s.d. Q3 Q4 Y

Indeks Efektivitas Pengendalian Rekening Pemerintah

Indeks Efektivitas Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis strategy focused organization

Persentase kualitas pelaksanaan anggaran Direktorat PKN

Indeks Efektivitas Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah

Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi

Persentase rekomendasi BPK atas LKPP dan LKBUN yang telahditindaklanjuti

Indeks kualitas laporan keuangan Kuasa BUN Pusat

Nilai rata-rata hard competency pegawai

Nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan internal

Page 116: Kata Pengantar - djpb.kemenkeu.go.id

102 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PKN 2020

LAMPIRAN V : Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Tahun 2020