kajian ekonomi regional - bi.go.id · suplemen 4 serba-serbi kredit usaha rakyat 48 bab iv...
TRANSCRIPT
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
Kantor Bank Indonesia Palembang
Triwulan III - 2009
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya ”Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III 2009”
dapat dipublikasikan. Buku ini menyajikan berbagai informasi mengenai perkembangan beberapa
indikator perekonomian daerah khususnya bidang moneter, perbankan, sistem pembayaran, dan
keuangan daerah, yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal Bank Indonesia juga
sebagai bahan informasi bagi pihak eksternal.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ini. Harapan kami,
hubungan kerja sama yang baik selama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada masa
yang akan datang. Kami juga mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna lebih
meningkatkan kualitas buku kajian ini sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-Nya serta
kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran dalam pengembangan
ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada umumnya.
Palembang, November 2009
Ttd
Endoong Abdul Gani Pemimpin
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GRAFIK ix
INDIKATOR EKONOMI xi
RINGKASAN EKSEKUTIF 1
BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL 5
1.1. Sisi Penawaran 6
1.1.1. Sektor Pertanian 8
1.1.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian 9
1.1.3. Sektor Industri Pengolahan 10
1.1.4. Sektor Listrik, Gas, dan Air 11
1.1.5. Sektor Bangunan 11
1.1.6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 12
1.1.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 13
1.1.8. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa 13
1.1.9. Sektor Jasa – Jasa 14
1.2. Sisi Permintaan 15
1.2.1. Konsumsi 16
SUPLEMEN 1 OPTIMISME KONSUMEN PANGKALPINANG 18
1.2.2. Investasi 20
1.2.3. Ekspor dan Impor 21
Daftar Isi
iv
SUPLEMEN 2 PEMULIHAN KONDISI USAHA DI BANGKA BELITUNG 24
BAB II PERKEMBANGAN INFLASI PANGKALPINANG 27
2.1. Inflasi Kota Pangkalpinang 27
2.3. Inflasi Kota Pangkalpinang per Kelompok Barang 29
SUPLEMEN 3 KENAIKAN HARGA GULA 33
BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH 35
3.1. Kondisi Umum 35
3.2. Kelembagaan 36
3.3. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) 37
3.1.1. Penghimpunan DPK 37
3.1.2. Penghimpunan DPK Menurut Kabupaten/Kota 38
3.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan 39
3.2.1. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Secara Sektoral 39
3.2.2. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Penggunaan 40
3.2.3. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Kabupaten 41
3.2.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) 42
3.5. Perkembangan Suku Bunga Perbankan di Bangka Belitung 43
3.5.1. Perkembangan Suku Bunga Simpanan 43
3.5.2. Perkembangan Suku Bunga Pinjaman 44
3.5.3 Perkembangan Spread Suku Bunga 45
3.6. Kualitas Penyaluran Kredit Pembiayaan 45
3.7. Kelonggaran Tarik 46
Daftar Isi
v
3.8. Risiko Likuiditas 47
SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48
BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51
4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2009
Bangka Belitung 51
4.1.1. Pendapatan Daerah 52
4.1.2. Belanja Daerah 53
4.2. Realisasi Belanja Daerah (APBD) 2009 Bangka Belitung 53
4.3. Realisasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 54
4.3.1. Realisasi Dana Dekonsentrasi Bangka Belitung 55
4.3.2. Realisasi Dana Tugas Pembantuan Bangka Belitung 56
SUPLEMEN 5 RINGKASAN LAPORAN QUICK SURVEY “FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT REALISASI BELANJA DAERAH” 57
BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN 65
5.1. Aliran Uang Masuk dan Aliran Uang Keluar
Serta Perkembangan Kegiatan Kliring Lokal dan Real Time
Gross Settlement (RTGS) 65
5.1.1. Aliran Uang Masuk dan Uang Keluar 65
5.1.2. Perkembangan Kegiatan Kliring Lokal 66
5.1.3. Perkembagan Real Time Gross Settlement (RTGS) 66
5.2. Penyediaan Uang Layak Edar 67
Daftar Isi
vi
BAB VI PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 69
6.1. Kondisi Ketenagakerjaan 69
6.1.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan
Tingkat Pengangguran Terbuka 70
6.2. Nilai Tukar Petani (NTP) 71
6.3. Kemiskinan 72
6.3.1. Jumlah Penduduk dan Penduduk Miskin 72
6.3.2. Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Bangka Belitung 75
6.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 76
BAB VII OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH 77
7.1. Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 77
7.1.1. Sisi Penawaran 78
7.1.2. Sisi Permintaan 83
7.2. Perkiraan Inflasi 86
DAFTAR ISTILAH
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Sektor Ekonomi Tahunan Bangka Belitung (%) 6
Tabel 1.2 Pertumbuhan Sektor Ekonomi Triwulanan Bangka Belitung (%) 7
Tabel 1.3 Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Bangka Belitung (%) 7
Tabel 1.4 Pertumbuhan Tahunan Sisi Permintaan Bangka Belitung (%) 15
Tabel 1.5 Pertumbuhan Triwulanan Sisi Permintaan Bangka Belitung (%) 15
Tabel 1.6 Kontribusi Sisi Permintaan Terhadap Pertumbuhan Sektor Ekonomi
Tahunan Bangka Belitung (%)
16
Tabel 1.7 Perkembangan Impor Non Migas Bangka Belitung 23
Tabel 2.1 Statistika Deskriptif Inflasi Tahunan Kota Palembang dan Nasional, Januari 2008– September 2009
28
Tabel 2.2 Perkembangan Inflasi Tahunan (yoy) Pangkalpinang per Kelompok Barang
29
Tabel 2.4 Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm) Pangkalpinang per Kelompok Barang
29
Tabel 3.1 Pertumbuhan DPK Perbankan Bangka Belitung dalam (Rp Juta) 38
Tabel 3.2 Perkembangan Kredit Sektoral Propinsi Bangka Belitung (Rp Juta) 39
Tabel 3.3 Penyaluran Kredit/Pembiayaan Perbankan Propinsi Bangka Belitung (dalam Rp Juta)
41
Tabel 4.1 Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2009 Bangka Belitung (Rupiah)
52
Tabel 4.2 Perubahan Pendapatan Daerah Bangka Belitung (Rupiah) 52
Tabel 4.3 Perubahan Belanja Daerah Bangka Belitung (Rupiah) 53
Tabel 4.4 Realisasi Belanja Daerah Bangka Belitung Triwulan III 2009 (Rupiah) 54
Daftar Tabel
viii
Tabel 4.5 Realisasi Dana Dekonsentrasi yang Dilaksanakan oleh SKPD Bangka
Belitung Tahun Anggaran 2009
56
Tabel 4.6 Realisasi Dana Tugas Pembantuan yang Dilaksanakan oleh SKPD
Bangka Belitung Tahun Anggaran 2009
56
Tabel 5.1 Perputaran Kliring dan Cek/Bilyet Giro Kosong Bangka Belitung 66
Tabel 6.1 Ketenagakerjaan Bangka Belitung 70
Tabel 6.2 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Bangka Belitung Maret 2007 – Maret 2009
72
Tabel 6.3 Garis Kemiskinan menurut Daerah dan Komponen Di Bangka Belitung Maret 2009 (Rupiah per Kapita per Bulan)
73
Tabel 6.4 Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Di Bangka Belitung Maret 2008 - Maret 2009
74
Tabel 6.5 Jaring Pengaman Sosial Bagi Masyarakat Miskin 75
Tabel 7.1 Perkembangan Produksi Tanaman Bahan Makanan 2007-2009 79
Tabel 7.2 Luas Kawasan Hutan Bangka Belitung 84
Tabel 7.3 Kawasan Industri Bangka Belitung 84
Tabel 7.4 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara Tujuan Ekspor Bangka Belitung
86
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Nominal dan Pertumbuhan PDRB serta Survei Konsumen Bangka Belitung
5
Grafik 1.2 Indikator Pertumbuhan Sektor Pertanian 8
Grafik 1.3 Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Sumatera 9
Grafik 1.4 Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian 9
Grafik 1.5 Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan 10
Grafik 1.6 Indikator Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air 11
Grafik 1.7 Pertumbuhan Sektor Bangunan 11
Grafik 1.8 Indikator Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 12
Grafik 1.9 Indikator Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 13
Grafik 1.10 Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa 13
Grafik 1.11 Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa 14
Grafik 1.12 Indikator Pertumbuhan Konsumsi 16
Grafik 1.13 Pertumbuhan Investasi
20
Grafik 1.14 Indikator Ekspor Bangka Belitung 21
Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Pangkalpinang, Palembang dan Nasional
27
Grafik 2.2 Indikator Tekanan Inflasi 28
Grafik 2.3 Inflasi Kelompok Bahan Makanan, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
30
Grafik 2.4 Inflasi Beberapa Kelompok Barang 31
Grafik 3.1 Perkembangan Aset, DPK, dan Kredit Perbankan Bangka Belitung 35
Grafik 3.2 Jumlah Kantor Bank dan ATM di Bangka Belitung 37
Grafik 3.3 Pertumbuhan DPK Perbankan di Bangka Belitung
37
Daftar Grafik
x
Grafik 3.4 Komposisi DPK Perbankan di Bangka Belitung
37
Grafik 3.5 Pangsa Penyaluran Kredit Sektoral Propinsi Bangka Belitung Triwulan III 2009
40
Grafik 3.6 Pertumbuhan Kredit Menurut Penggunaan Propinsi Bangka Belitung
40
Grafik 3.7 Pangsa Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Penggunaan
40
Grafik 3.8 Komposisi Kredit Perbankan Bangka Belitung Berdasarkan Wilayah
42
Grafik 3.9 Kredit UMKM Menurut Penggunaan 42
Grafik 3.10 Penyaluran Kredit UMKM menurut Plafond Kredit
43
Grafik 3.11 Perkembangan Suku Bunga Simpanan Perbankan Bangka Belitung
44
Grafik 3.12 Perkembangan Suku Bunga Kredit Perbankan Bangka Belitung
44
Grafik 3.13 Perkembangan Spread Suku Bunga Perbankan Bangka Belitung
45
Grafik 3.14 Perkembangan NPL Perbankan Bangka Belitung 46
Grafik 3.15 Komposisi NPL Menurut Sektor Ekonomi 46
Grafik 3.16 Perkembangan Undisbursed Loan Perbankan Bangka Belitung 46
Grafik 3.17 Perkembangan Risiko Likuiditas Perbankan Bangka Belitung 47
Grafik 4.1 Pengaturan Wewenang dan Pemerintahan
54
Grafik 5.1 Perkembangan Outflow, Perputaran Kliring, RTGS, dan Pertumbuhan Ekonomi Tahunan
65
Grafik 5.2 Perkembangan Perkasan Pangkalpinang (Inflow, Outflow, & Net In-Out)
65
Grafik 5.3 Perkembangan RTGS Bangka Belitung
67
Grafik 5.4 Perkembangan Penarikan Uang Lusuh di Pangkalpinang
67
Grafik 6.1 Perkembangan Indeks Penghasilan Saat Ini dan Ekspektasi Penghasilan 69
Grafik 6.2 Perkembangan Nilai Tukar Petani (Indeks) 71
Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bangka Belitung
77
Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Bangka Belitung 86
INDIKATOR EKONOMI
A. INFLASI & PDRB
*) Data PDRB dan pertumbuhan ekonomi Tw.III 2009 proyeksi Kantor Bank Indonesia Palembang
**) Data Ekspor dan Impor Tw.III 2009 s/d Bulan Agustus 2009
Indikator Ekonomi
xii
B. PERBANKAN
*) Data Statistik Ekonomi Keuangan Daerah (SEKDA) s.d Agustus 2009
Indikator Ekonomi
xiii
C. SISTEM PEMBAYARAN
Indikator Ekonomi
xiv
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank
III/09 RINGKASAN EKSEKUTIF Kajian Ekonomi Regional Bangka Belitung
Abstraksi
Pada triwulan III perekonomian Bangka Belitung berada dalam masa pemulihan sejalan dengan pemulihan perekonomian secara global. Inflasi telah mencapai titik terendahnya dan selanjutnya akan kembali mengalami peningkatan. Dunia perbankan memperbaiki kinerjanya dengan derasnya capital inflow seiring kem-balinya preferensi investor global untuk menanamkan modal ke emerging markets, tingginya perputaran uang menjelang hari raya, dan return yang tinggi pada kegiatan perdagangan dengan memanfaatkan lonjakan pasca krisis. Realisasi fiskal yang diharapkan terkucur lebih banyak pada periode ini sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi ternyata baru terealisasi sekitar 40%, sehing-ga konsumsi masih menjadi pendorong utama permintaan domestik. Perkembangan sistem pembayaran juga mencatat adanya indikasi peningkatan transaksi non tunai yang mengindikasikan meningkatnya transaksi ekonomi di kalangan pelaku usaha.
Pada triwulan IV 2009, proses pemulihan ekonomi diperkirakan akan berlangsung secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi akan secara tahunan akan mengalami peningkatan cukup tajam walaupun secara triwulanan akan sedikit melambat karena faktor musiman. Motor pertumbuhan ekonomi akan tercipta dari realisasi fiskal yang tinggi, dan dibarengi oleh perbaikan harga komoditas non migas. Faktor risiko di sisi pertumbuhan akan muncul melalui Rupiah yang cenderung terus terapresiasi hingga pertengahan tahun depan dan memberikan tekanan di sisi net ekspor, walaupun volatilitas jangka pendek tetap ada. Tekanan infla-si diprediksi meningkat seiring perbaikan permintaan dunia maupun meningkatnya permintaan domestik dari pemerintah dan swasta. Perbankan akan berusaha memperbaiki persentase NPL dengan mengucurkan kredit baru, dan terus memanfaatkan lonjakan harga pasca krisis sebagai kompensasi situasi yang kurang kondusif pada awal tahun. Frekuensi dan nilai transaksi tunai maupun non tunai diprediksi tidak mengalami banyak perubahan.
Ringkasa
2
Pada trinegara satunyatahun 2walaupuperhatiaini kemutung, kompar
Melalui dapat dmengalaekonomdiperkirpertumblan IV triwulanpemulihyang dpeningktriwulanpeningkBangka
Realisastriwulandomestmengala
Di sisi hyang dnegara disebabprodukssedikit p
Perkemoutflowkeuangayang junya men
Inflasi terenda
1 Survei Konmen, antarabawah 100,
an Eksekutif
iwulan III 20di dunia pa oleh IMF. P2009 ini bun masih tean serius. Peudian jelas byang me
ratif pada ko
pertimbandisimpulkan ami peningk
mi Bangka akan mencbuhan ekon2008 men
nan mauphan ekonomilakukan Bakatan Indekn II menjkatan optimBelitung.
si fiskal yangn ini tampakik peran kami pergera
hubungan didorong ole
industri. bkan meningsi. Hal ini mpeningkatan
bangan sistw pada kas t
an global. Sga belum kngalami pen
terus mehnya pada
nsumen menghasia lain IKK. Konsum konsumen berada
009 ini, proada umumnProses pemuberlangsung erdapat sejuerkembangaberpengaruhrupakan pomoditas pr
gan dengabahwa pe
katan. SesuBelitung
capai 2,55%nomi secara ngalami kopun tahunami pada triwank Indoneks Keyakinaadi 104,89
misme kons
g diperkirakaknya belumkonsumsi makan pertum
engan eksteeh mulai pDiikuti juggkatnya permenyebabkan.
tem pembatitipan namuSama halnyakembali, namningkatan ya
enunjukkan a triwulan
lkan beberapa indmen dikatakan opa dalam kondisi pe
oyeksi pertumnya direvisi ulihan pasca
lebih cepumlah faktoan kinerja ph terhadap perekonomiimernya.
an menggurtumbuhan ai pola musmeningkat
%. Diikuti tahunan ya
ntraksi. Baan menun
wulan III 200sia Palembn Konsume
9 pada triwsumen dala
an mulai mem terjadi, sehmasih sang
mbuhan tahu
ernal, peninulihnya rena dengan rmintaan baan, nilai net
ayaran tunaun masih bea dengan sismun jika diang signifika
penurunaIII 2009.
deks yang mencermptimis jika indeks esimis.
mbuhan ekmenjadi leb
a krisis finanat dari per risiko yang
perekonomiaperekonoman denga
nakan berbekonomi B
siman, angksecara k
dengan muang sebelumik pertumbnjukkan in09. hasil Suang menun
en (IKK) dawulan III. Mam melihat
engucur sechingga dari gat besar. unan yang s
ngkatan ekspncana produ
peningkataarang import ekspor ha
ai, meskipuelum setinggstem pembabanding triwan.
an dan m. Selain f
minkan optimismeberada di atas 10
onomi berbbih tinggi, snsial global prkiraan semg patut menan secara glian Bangka n keungg
bagai indikaBangka Belitka pertumbukuartalan, yulai tumbuhmnya dari trbuhan ekonndikasi adarvei Konsum
njukkan adari 103,53 pMemperliha
perekonom
cara signifikasisi perminInvestasi t
ignifikan.
por telah teuksi di negan nilai imr untuk aktianya menga
n tercatat gi sebelum kyaran non twulan sebe
mencapai aktor tekn
e atau pesimisme 00 sebaliknya apa
bagai salah pada mula, njadi obal Beli-
gulan
ator, tung uhan yang hnya riwu-nomi anya men1 anya pada tkan mian
an di taan tidak
erjadi gara-mpor vitas
alami
net-krisis tunai lum-
titik nikal,
konsu-bila di
penbaradanda tmurterhkeloinfladomkhuyankatn
KineperlbulatriwmenFitrimemRayahaji kredpendeninvesemada
Padberlnanwultor akhgas rakaakatriwjugadanNamdisehedekomenmunbou
urunan inflang dan jas kelompok triwulan III 2rni disebabkhadap pendompok tranasi pula padmestik yangsusnya terkg telah sednya harga m
erja perbankambatan at
an Septemwulanan yanningkatnya menyusul menuhi keba. DPK perbseta berali
dit meningingkatan hagan pening
estasi. Kendmakin memp
nya peningk
a triwulan IVangsung se akan menganan akan pertumbuhir tahun, damaupun no
at karena pen sedikit m
wulanan akaa merangka optimisme
mun, volatilebabkan oldging komonomi yang nunjukkan ngkin hanyunds pada p
asi secara ua di dalam makanan ja
2009 atau tekan oleh pedapatan padsportasi dan
da triwulan I mengalam
kait perayaaikit mening
minyak dunia
kan sampai tau mixed, ber 2009
ng ada mentransaksi ke
tingginya butuhan harbankan sedihnya dana
gkat seiringarga komodgkatan kredati demikia
perbaiki fungkatan Loan
V 2009, proecara signifigalami penimengalami an akan ter
an dibarengon migas, yendapatan y
mengalami pan mengalaak naik terde masyarakaitas jangkaeh rentannditas di pamenjanjikabahwa ke
ya bersifat royeksi ke d
umum didoperekonom
adi mengalaepatnya padrmintaan sikda saat lebn telekomuIII 2009, yan
mi peningkatan Idul Fitrikat sehubuna.
dengan bulkendati dipakan me
njadi jauh meuangan sec
kebutuhanri raya dan kit tertekanmasyarakat
g ekspektaditas, dan kedit tertinggn sampai bgsi intermedto Deposit R
oses pemulihkan. Pertumngkatan cukperlambata
rcipta dari ri oleh perbayang juga myang meninpeningkatanmi perlamb
dorong olehat atas kon pendek d
nya aksi psar internas
an return tienaikan habullish. Ha
depan.
orong oleh mian Kelomp
mi inflasi yada bulan Sepklikal masyaaran. Kelomnikasi mengng disebabktan untuk k, dan hargangan denga
an Agustus erkirakan pmutarbalikkmembaik secara signifikn finansial
dibagikannn yang diseb
ke instrumsi pemulihebutuhan kogi pada kreulan Agustudiasi keuangRatio.
han ekonommbuhan ekokup tajam w
an karena farealisasi fiskaaikan harga meningkatkangkat. Nilai n walaupunbatan. Di si mulai men
ndisi ekonomiperkirakan
profit takingsional pada nggi, dan s
arga komol ini memp
Ringkasan
terjaganya pok bahan mang cukup mptember 200arakat yang mpok sandagalami peni
kan oleh perkelompok sa BBM nonan kembali
2009 menuperkembangkan perkemehubungan
kan menyammasyaraka
nya Tunjangbabkan pem
men lain. Pehan perekoonsumsi maedit konsumus 2009 pegannya ditin
mi diperkirakonomi secawalaupun seaktor musimal yang tingkomoditas
an konsumsekspor dipe
n laju pertusi lain, imp
ningkatnya mi di masa
akan terjag pada inkondisi pe
secara implditas yangperlebar con
Eksekutif
3
pasokan makanan masif pa-09, yang inelastis
ang dan ingkatan rmintaan sandang, n subsidi mening-
unjukkan an pada
mbangan dengan
mbut Idul t untuk gan Hari
mbayaran nyaluran
onomian, asyarakat msi dan erbankan njau dari
kan akan ra tahu-ecara tri-
man. Mo-ggi pada baik mi-i masya-
erkirakan mbuhan
por akan produksi
a depan. adi yang nstrumen emulihan isit juga terjadi nfidence
Ringkasa
4
Dari sisi dipredikpun meta. Secapeningksedikit p
Faktor mengalakarena barang penawadan mefrekuendan Jawkapasitasehinggdan me
Kondisi dari krisustainatingginyvestasi luar volasecara koleh bnegara perekoninvestorMoody’Indones
an Eksekutif
permintaanksi akan meeningkatnya ara tahunakatan, walapenurunan.
risiko munami apresiaberubahnyadi luar neg
aran agregateningkatkan si bencana
wa. Gempa as produksi,ga dapat mngurangi ak
perekonomisis finansiaabilitas fiskaya ekspektapada emergatilitas jangkkhusus, inveaiknya indlain secara
nomian yanr, ditingkats dari Ba3
sia oleh Sta
n, tekanan inningkat seirpermintaan
n, besaran upun secar
ncul dari si yang dap
a keunggulaeri. Selain itt yang dapainflasi men
gempa bumyang terja
kerusakan enghambat ktivitas pere
mian dunia yal global, mal di negara-si imbal haging marketka pendek yestasi dan ardikator makumum, pem
ng dinilai kkannya rat3 ke Ba2,ndard and
nflasi samparing perbaikn domestik
inflasi dipea triwulana
nilai Rupiapat menyeban relatif bartu, terdapatat menurunkngingat adanmi di Indonedi dapat minfrastruktuarus baran
konomian s
yang melanjumulai munc-negara majsil di kawasts kembali yang seringkrus dana akakroekonomi
merintahan kredibel oleh
ting soverei, direvisinyPoor’s dari
ai dengan akkan permintadari pemerierkirakan aan diperkira
h yang ceabkan turunrang dalam t faktor risikkan pertumnya tren sem
esia, khususnmenyebabkan
r dan saranng dan jasaecara umum
utkan proseculnya kekhju pada jansan Asia, mmenarik invkali terjadi. Uan masuk de Indonesiakhususnya ph dunia intign bondsya outlook“stabil” me
khir tahun 2aan dunia mintah dan swkan mengakan menga
enderung tnnya net eknegeri terhako yang darbuhan ekonmakin tinggnya di Suman berkuranga perhubuna lintas prom.
es pemulihanhawatiran agka menen
menyebabkanvestor globaUntuk Indonengan didor
a dibandingpejabat stratternasional indonesia perekonom
enjadi “pos
2009 mau-was-alami alami
terus kspor adap ri sisi nomi ginya atera gnya gan, pinsi
nnya akan gah, n in-al, di nesia rong gkan tegis dan oleh
mian itif”.
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
• Propinsi Bangka-Belitung diproyeksi sudah mulai mengalami perbaikan baik pertumbuhan tahunan maupun triwulanannya.Meskipun belum kembali seperti kondisi sebelum krisis keuangan global.
• Dari sisi permintaan, hampir semua komponen baik pertumbuhan tahunan maupun triwulanannya mengalami perbaikan.
• Dari sisi penawaran, perbaikan pertumbuhan ditopang oleh konsumsi yang sudah mulai meningkat. Selain itu kinerja yang cukup baik juga dialami ekspor dan impor, meskipun pertumbuhan tahunan ekspor masih terkontraksi namun sudah tidak sedalam pada triwulan sebelumnya, sedangkan impor terus mengalami peningkatan pertumbuhan.
Perekonomian Propinsi
Kepulauan Bangka Belitung
(selanjutnya disebut Bangka Belitung)
sejak triwulan II tahun 2009 terus
mengalami perbaikan setelah terkena
dampak krisis keuangan global dunia.
Pertumbuhan ekonomi Bangka
Belitung pada triwulan III 2009
diprediksi mulai tumbuh sebesar
1,46% secara tahunan (yoy) setelah
terkontraksi sejak triwulan IV 2008.
Secara triwulanan pertumbuhan
ekonomi Bangka Belitung juga terus
mengalami kenaikan dari 1,69% (qtq)
di triwulan II 2009 menjadi 2,55% di
triwulan III 2009.
Mulai membaiknya kondisi
perekonomian Bangka Belitung antara
lain terkonfirmasi oleh hasil Survei
Bab 1
Grafik 1.1Nominal dan Pertumbuhan PDRB
serta Survei Konsumen Bangka Belitung
Sumber : BPS Bangka Belitung dan Survei Konsumen BI
6
1. Perke
Konsu
103,53
denga
(IKESI)
Meskip
mence
di triw
triwula
dalam
adanya
1.1. Si
III 200
sejalan
yang s
pening
hotel,
sektor
keadaa
dunia.
*) ProyekSumber :
1 Survei Kdikatakan
1. PERTA 2. PERTA 3. INDUS 4. LISTR 5. BANG 6. PERDA 7. PENG 8. KEUA 9. JASA- PRODU
embangan Ekon
men1 yang m
3 pada triw
n peningkat
sedangkan
pun terjadi k
erminkan pes
wulan III 2009
an II menjad
memandan
a penertiban
isi Penawar
Secara sek
09 dibanding
n dengan pe
sama tahun
gkatan baik
dan restoran
keuangan, p
an perekono
ksi Kantor Bank In: BPS Bangka Beli
Konsumen mengha optimis jika indeks
ANIANAMBANGAN & PENGSTRI PENGOLAHANIK, GAS & AIR BERSIH
GUNANAGANGAN, HOTEL &
GANGKUTAN & KOMANGAN, PERSEWAAN-JASAK DOMESTIK REGIO
LAPANGAN USA
nomi Makro Re
menunjukkan
ulan II men
tan salah sat
n Indeks Ek
kenaikan pad
simisme kon
9. Hal yang b
i 113,68. IEK
ng perekono
n pertambang
ran
ktoral, pertu
g triwulan II
eningkatan p
sebelumnya
pertumbuha
n, sektor per
persewaan, d
omian Bang
Ta
ndonesia Palembaitung , diolah
silkan beberapa inberada di atas 100
GGALIAN
H
& RESTORANUNIKASI
N, & JS. PRSH.
ONAL BRUTO
AHA
gional
n adanya pen
njadi 104,89
tu kompone
kspektasi Ko
da IKESI, dari
sumen Bang
berbeda terja
K tetap men
omian ke d
gan timah ol
umbuhan ek
tahun 200
pertumbuhan
a. Namun t
an tahunan
rtambangan
dan jasa usah
ka Belitung
bel 1.1 PertumbBan
ang
deks yang mencer
0 sebaliknya apa bila
Tw. I
3.03 18.12-0.15 -5.305.61 7.473.67 1.968.09 17.586.55 2.806.49 7.633.94 6.788.90 10.974.54 7.48
2007
ningkatan In
9 pada triwu
n pembentu
onsumen (IE
91,72 di triw
gka Belitung
di pada IEK,
nunjukkan op
epan, namu
eh aparat ke
konomi tah
9 diperkirak
n triwulanan
terdapat beb
maupun triw
dan pengga
ha. Penuruna
seperti sebe
buhan Sektor Ekngka Belitung (%
minkan optimisme a di bawah 100, kon
Tw. II Tw. I
9.24 6.34-0.56 1.815.60 3.162.03 1.4018.42 16.721.52 5.436.96 13.305.95 6.3210.55 10.185.70 5.78
2008
ndeks Keyakin
ulan III. Pen
uknya, yaitu
EK) mengala
wulan II men
dalam melih
dimana IEK
ptimisme kon
un sedikit m
eamanan.
unan Bangk
kan mengala
triwulan III 2
berapa sekto
wulanan, ya
alian, sektor
an ini dikare
elum adanya
konomi Tahunan%)
atau pesimisme knsumen berada dala
III Tw. IV
4 -8.42 5-7.55 -2
6 -1.50 30 0.22 12 6.48 14
3 6.94 40 11.81 9
2 -3.50 38 10.56 10
8 -0.86 4
20
nan Konsum
ingkatan ini
Indeks Ekon
ami sedikit
njadi 96,09,
at kondisi pe
turun tipis d
nsumen Ban
menurun ter
ka Belitung
ami peningka
2009 diband
or yang tidak
itu sektor p
listrik, gas, d
nakan belum
a krisis keua
n
konsumen, antara lam kondisi pesimis.
Tw. I
.69 -5.552.95 -7.03.64 -7.02.40 0.104.45 7.98
4.20 3.82.97 10.90.67 3.080.56 9.84
4.44 -1.64
008
men (IKK) dar
juga diikut
nomi Saat In
penurunan
indeks masih
erekonomian
ari 115,33 d
gka Belitung
rkait dengan
di triwulan
atan. Hal in
ding triwulan
k mengalam
perdagangan
dan air, serta
m kembalinya
angan globa
ain IKK. Konsumen
Tw. II Tw. III*)
-1.95 3.78-7.13 -4.62-5.25 -1.051.90 2.848.64 10.134.21 -0.7810.78 5.414.44 3.5610.55 10.82-0.17 1.46
2009
ri
ti
i
.
h
n
i
g
n
n
i
n
i
,
a
a
l
n
*) ProyekSumber :
masih
sektor
penyu
indust
*) ProyekSumber
1. PERTA 2. PERTA 3. INDUS 4. LISTR 5. BANG 6. PERDA 7. PENG 8. KEUA 9. JASA- PRODU
1. PERTA 2. PERTASEKTOR 3. INDUS 4. LISTR 5. BANGSEKTOR 6. PERDA 7. PENG 8. KEUA 9. JASA-SEKTOR
ksi Kantor Bank In: BPS Bangka Beli
Dilihat dar
didominasi
sekunder
mbang pertu
ri pengolaha
Ta
ksi Kantor Bank In : BPS Bangka B
ANIANAMBANGAN & PENGSTRI PENGOLAHANIK, GAS & AIR BERSIH
GUNANAGANGAN, HOTEL &
GANGKUTAN & KOMANGAN, PERSEWAAN-JASAK DOMESTIK REGIO
LAPANGAN USA
ANIANAMBANGAN & PENG
R PRIMER STRI PENGOLAHANIK, GAS & AIR BERSIH
GUNANR SEKUNDERAGANGAN, HOTEL &
GANGKUTAN & KOMANGAN, PERSEWAAN-JASA
R TERSIER
LAPANGAN USA
Ta
ndonesia Palembaitung , diolah
ri kontribusi
oleh sektor
(29,27%).
umbuhan ek
an dan sekto
abel 1.3 Kontribu
ndonesia PalembaBelitung , diolah
GGALIAN
H
& RESTORANUNIKASI
N, & JS. PRSH.
ONAL BRUTO
AHA
GGALIAN
H
& RESTORANUNIKASI
N, & JS. PRSH.
AHA
abel 1.2 PertumBan
ang
sektoral, pe
primer (36,
Sektor per
konomi Bang
r perdaganga
usi Sektor Ekon
ang
Tw. I
3.03 -1.09-0.15 -2.735.61 3.203.67 -0.218.09 -1.576.55 0.016.49 1.563.94 -5.908.90 2.384.54 -0.07
2007
Tw. I
22.66 23.8615.86 14.7938.52 38.6522.73 22.830.52 0.505.74 6.0929.00 29.4319.26 18.553.36 3.373.38 3.326.48 6.6832.48 31.92
2007
buhan Sektor Engka Belitung (%
ertumbuhan
84%), diiku
rtanian mer
gka Belitung
an, hotel, da
omi Terhadap P
Tw. II Tw. I
-2.51 -2.752.68 -1.210.54 -0.890.61 0.851.53 2.490.23 7.510.98 7.870.33 1.651.39 0.690.20 0.89
2008
Tw. II Tw. I
23.22 22.3815.16 14.8438.37 37.2222.91 22.50.50 0.506.17 6.2729.59 29.2818.55 19.773.40 3.633.33 3.356.76 6.7532.04 33.50
2008
1. Perkemban
konomi Triwula%)
ekonomi P
ti oleh sekto
rupakan sek
yang terbes
an restoran.
PDRB Bangka Be
III Tw. IV
5 -2.34 51 -6.30 -29 -4.22 35 -1.02 19 3.96 14
-0.77 47 1.08 95 0.56 39 5.78 109 -1.87 4
20
III Tw. IV
8 22.27 224 14.17 142 36.44 371 21.97 22
0 0.51 07 6.64 68 29.12 297 19.99 19
3 3.74 35 3.43 35 7.27 60 34.44 32
20
ngan Ekonomi
anan
Propinsi Bang
or tersier (33
ktor dengan
sar diikuti de
elitung (%)
Tw. I
.69 2.002.95 -2.18.64 -2.58.40 -0.334.45 -0.18
4.20 -2.91.97 0.73.67 0.510.56 1.72
4.44 -0.85
008
Tw. I
2.93 22.914.74 13.987.67 36.892.56 21.58.50 0.51.30 6.699.36 28.789.21 19.57.54 3.80.36 3.48.86 7.462.97 34.32
008
Makro Regiona
gka Belitung
3,89%), dan
n kontribus
engan sekto
Tw. II Tw. III*)
1.20 2.932.56 1.462.46 3.492.42 1.782.16 3.890.61 2.350.87 2.641.66 0.792.04 0.941.69 2.55
2009
Tw. II Tw. III*)
22.80 22.8914.10 13.9536.90 36.8421.75 21.950.51 0.516.72 6.8128.98 29.2719.37 19.333.77 3.773.48 3.427.49 7.3734.10 33.89
2009
al
7
g
n
si
r
8
1. Perke
1.1.1
2009
pertum
triwula
(yoy)
sama
triwula
menga
triwula
1,20%
terkait
dan C
maka
diperk
triwula
sejalan
dan
diband
pengh
2009),
diperk
Kering
4.538
produ
terseb
pening
(14.62
padi
dikare
berlab
embangan Ekon
Sektor Per
Sektor pe
diperkirakan
mbuhan ta
an sebelumn
menjadi tu
juga terja
anan di t
alami penin
an yang sam
% (qtq) menj
t dengan ada
PO di pasar i
Sub sek
nan pada
kirakan meng
an III 2008
n dengan me
jagung pa
dingkan tahu
hitungan An
, produks
kirakan sebe
g Giling (GK
ton (30.09
ksi tahun 2
ut diperk
gkatan luas
2%) dan p
sebesar 0
nakan adan
bel dari p
nomi Makro Re
rtanian
rtanian pad
n mengalam
ahunan jik
nya dari kon
mbuh 3,78
adi pada
riwulan III
ngkatan jik
ma tahun seb
jadi 2,93%.
anya kenaika
nternasional
ktor tanam
a triwulan
galami kenai
8 (yoy). Pe
eningkatnya
ada tahun
un 2008. Ber
gka Ramala
i padi t
esar 19.617
KG) atau n
%) dibandin
2008. Kena
irakan ter
panen sebes
peningkatan
0,32 ton
ya bantuan
pemerintah
gional
a triwulan
i peningkata
a dibandin
ntraksi 1,95%
%. Hal yan
pertumbuha
2009 yan
ka dibandin
belumnya da
Perbaikan i
an harga kar
l.
man baha
III 200
kan dibandin
ningkatan i
produksi pa
2009 jik
rdasarkan ha
n II (ARAM
tahun 200
7 ton Gaba
naik sebanya
ngkan denga
ikan produk
rjadi karen
sar 916 hekt
produktivit
per hekta
benih ungg
daerah da
III
an
ng
%
ng
an
ng
ng
ari
ini
ret
an
09
ng
ini
adi
ka
sil
II
09
ah
ak
an
ksi
na
tar
as
ar,
gul
an
Ind
Sumber
Grdikator Pertumb
Sumber : BPS
: Badan MeteoMeteorologi
afik 1.2buhan Sektor Pe
S, Bangka Belitun
orologi dan GeoPangkalpinang
ertanian
ng
ofisika Stasiun
pembe
maupu
adanya
perba
diband
di pas
produ
curah
1.1.2
Peta P
Sumber
Sumbe
erian pupuk
un takaran y
a peningkata
Pada triw
aikan kiner
dingkan triw
sar internasi
ksi getah ka
hujan di Ban
Sektor Per
GPrakiraan Daerah
r : Departemen KIndonesia
Pertumbuhan S
er : BPS, Bangka
yang sudah
yang diberik
an pada luas
wulan III 20
rja. Perbaik
ulan sebelum
ional terseb
aret, akibat
ngka Belitung
rtambangan
Grafik 1.3 h Penangkapan
Kelautan dan Peri
Grafik 1.4 Sektor PertambaPenggalian
Belitung
sesuai deng
kan. Peningk
panen, prod
009 sub se
kan ini di
mnya (qtq), s
ut sayangny
adanya mus
g.
n dan Pengg
Ikan Sumatera
ikanan Republik
angan dan
gan ketentua
katan juga te
duksi, dan pr
ektor perke
sebabkan a
ebesar 12,97
ya tidak da
sim kemarau
P
diperkira
perikana
mengala
kondisi la
melaut,
tidak ting
hanya m
Bangka B
Belitung
peningka
pemerint
mengopt
galian
P
pertamb
meskipu
kontraks
sebelum
ini dip
sedangk
1. Perkemban
an aturan pa
erjadi pada j
roduktivitasn
ebunan dip
adanya pen
7%. Namun
pat dibaren
u yang ditan
Perbaikan
akan terja
an. Perika
mi pening
aut yang ko
terlihat dar
ggi sepanjan
mencapai 1
Belitung. Pe
juga dipre
atan terk
tah dae
timalkan pot
Pertumbuhan
bangan pad
un diperkira
si namun t
mnya. Pada t
prediksi ko
kan triwulan
ngan Ekonomi
akai dari sisi
jagung yang
ya.
perkirakan
ningkatan h
peningkatan
gi dengan
ndai dengan
kinerja
adi pada s
anan laut
katan terk
ndusif bagi p
i gelombang
ng triwulan I
,5 meter
rikanan dara
ediksi akan
ait deng
erah yan
tensi perikana
n tahuna
da triwulan
akan masih
tidak sedala
triwulan III 2
ontraksi 4,
n II 2009
Makro Regiona
jenis pupuk
g disebabkan
mengalam
harga karet
n harga karet
peningkatan
n penurunan
a juga
sub sektor
diprediks
ait dengan
para nelayan
g laut yang
II 2009 yang
di perairan
at di Bangka
mengalam
an usaha
ng ingin
an darat.
an sekto
n III 2009
mengalam
am triwulan
2009, sekto
62% (yoy
terkontraks
al
9
k
n
i
t
t
n
n
a
r
si
n
n
g
g
n
a
i
a
n
r
9
i
n
r
y)
si
10
1. Perke
0
lebih d
triwula
terkon
pening
jenis W
menin
tamba
ini, ya
keama
1.1.3
indust
diperk
sudah
Pada t
1,05%
sebelu
5,25%
perbai
dapat
keuan
kemba
krisis.
karet,
indust
terkait
2009
ekono
embangan Ekon
dalam yaitu
an III 2009
ntraksi 1,21%
gkatan harga
WTI sebesar
gkatkan bag
ang Intan Wid
aitu adanya
anan, sehing
Sektor Ind
Pertumbuh
ri pengolaha
kirakan mas
tidak sedal
triwulan III 20
% (yoy) d
umnya terko
%. Meskip
kan kinerja
kembali sep
gan globa
alinya harga
Umumnya
namun ind
ri karet atau
t dengan har
menjadi 14
omis menurut
nomi Makro Re
sebesar 7,1
yang lebih
% (qtq) menj
a timah di p
r 14,50%.
gian untuk
duri. Namun
razia diiku
ga menurun
dustri Pengo
han tahun
an pada triw
sih terkont
am triwulan
009 sektor in
dimana pa
ntraksi lebih
un sudah
sektor ini
perti kondisi
al, dikaren
timah ke tin
industri pen
ustri pengo
u crumb rub
rga timah ya
4.196,76US$
t pelaku usah
gional
3%. Hal ini
besar dari
adi tumbuh
pasar interna
Peningkatan
Bangka Beli
terdapat pu
uti dengan
kan produks
olahan
nan sekt
wulan III 200
traksi namu
n sebelumny
ni terkontrak
ada triwula
h dalam yait
mengalam
tetap belu
sebelum kris
akan belu
ngkat sebelu
ngolahan di
lahan timah
bber. Mulai
ang mulai na
/metric ton p
ha.
i sejalan den
triwulan y
1,46%. Per
asional sebes
n harga min
tung dari li
ula faktor yan
penangkapa
si pasir timah
or
09
un
ya.
ksi
an
tu
mi
m
sis
m
m
Bangka Be
hingga saa
tumbuhnya
aik dari 13.3
pada triwula
Per
ngan pertum
yang sama t
rtumbuhan i
sar 6,37% (q
nyak mentah
ifting (produ
ng mengham
an penamba
h.
litung berba
at ini lebih
a sektor indu
46,49US$/m
an II 2009 ata
Grrtumbuhan Sekt
Sumber : BPS
mbuhan triw
tahun sebel
ni didukung
qtq) dan min
h ini diperk
uksi minyak
mbat pertumb
ang timah
ahandasarkan
mendomina
ustri pengol
metric ton pa
au telah men
afik 1.5tor Industri Peng
S, Bangka Belitun
ulanan pada
umnya, dar
oleh adanya
nyak mentah
kirakan akan
siap jual) d
buhan sekto
oleh aparat
n timah dan
si dibanding
ahan sangat
da triwulan
ncapai harga
golahan
g
a
ri
a
h
n
i
r
t
n
g
t
I
a
1.1.4
gas, d
2,84%
2009.
triwula
0,85%
triwula
masih
sektor
penin
sektor
penin
penju
triwul
triwul
1.1.5
triwula
pening
Diperk
10,13%
sebelu
pertum
triwula
(qtq) n
tahun
denga
dalam
Sektor Lis
Di triwula
dan air (LG
% (yoy) naik
Dan dil
anannya (qtq
% di triwulan
an III 2009.
Diperkirak
h menjadi p
r LGA.
gkatan pe
r listrik, yan
gkatan p
alan listrik
an II 200
an III 2009.
Sektor Ba
Baik pertu
anan sektor b
gkatan sej
kirakan sekt
% (yoy) naik
umnya. Da
mbuhan tri
an III 2009 d
naik dari 2,4
sebelumnya
n adanya p
rangka men
trik, Gas, da
an III 2009
GA) diperki
dari 1,90%
ihat dari
q) tumbuh m
III 2008 me
kan sub
pendorong
Diperkira
ertumbuhan
g sejalan de
pertumbuha
k dari 1,8
09 menjad
ngunan
mbuhan tah
bangunan te
ak triwula
tor ini tum
k dari 8,64%
an jika
wulanan, s
iperkirakan t
49% di triwu
a. Peningka
pembanguna
nyambut Bab
an Air
sektor listr
rakan tumb
% di triwulan
pertumbuh
meningkat d
njadi 1,78%
sektor list
pertumbuh
kan terja
n pada s
engan adan
an tahun
1% (yoy)
di 9,53%
hunan maup
erus mengala
an I 200
mbuh sebe
% pada triwu
dilihat d
sektor ini
tumbuh 3,89
ulan yang sam
tan ini terk
n infrastruk
bel Archi 201
rik,
buh
n II
han
dari
% di
trik
han
adi
ub
nya
nan
di
di
pun
ami
09.
sar
lan
dari
di
9%
ma
kait
ktur
0.
Indikat
1. Perkemban
Gtor Pertumbuha
Sumber : BP
Sumber : PLN W
G Pertumbuha
Sumber : BP
ngan Ekonomi
Grafik 1.6 an Sektor Listrik
PS,Bangka Belitun
Wilayah Bangka B
Grafik 1.7 an Sektor Bangu
PS,Bangka Belitun
Makro Regiona
k, Gas, dan Air
ng
elitung
unan
ng
al
11
12
1. Perke
2
1.1.6
menga
bongk
III 200
pada
pendo
Denga
sub se
Indika
Sumbe
embangan Ekon
Sektor Per
Sama haln
alami perlam
kar muat di
09, masing-m
pelabuhan
orong pertum
an adanya d
ektor hotel da
ator Pertumbuhada
Sumber : B
er PT Pelindo CabaTanjung Pandan
nomi Makro Re
rdagangan,
ya dengan s
mbatan yang
Pelabuhan
masing dari 0
Pangkalbala
mbuhan sekto
ua momen
an restoran.
Grafik 1.8 an Sektor Perdaan Restoran
BPS, Bangka Belit
ang Pelabuhan Pan , diolah
gional
, Hotel, dan
sub sektor h
dapat diliha
Tanjung Pan
0,77% (yoy) d
m dari me
or ini adalah
tersebut dap
agangan, Hotel,
tung
angkalbalam dan
Restoran
P
perdagan
diperkira
mengala
triwulan
juga me
dari 7,51
2,35%.
H
meskipu
mengind
belum
sebelum
dapat d
restoran
tahunan
berbinta
(yoy) di t
otel dan res
at dari melam
ndan dan P
di triwulan II
nurun 9,19
adanya bula
pat meningk
,
n
Pada triwu
ngan, ho
akan terkontr
ami pertumb
II 2009. P
engalami pe
1% (qtq) di t
Hal ini m
n sektor
dikasikan pe
dapat kem
ada krisis
dilihat pada
dari mela
tingkat pe
ng di triwula
triwulan II 20
storan, sub s
mbatnya per
Pelabuhan Pa
I 2009 menja
% menjadi
an Ramadhan
katkan sub s
lan III 20
otel, dan
raksi 0,78%
buhan sebesa
Pertumbuhan
rlambatan p
triwulan III 2
memperlihatk
ini sud
erbaikan kin
mbali ke p
keuangan g
sub sektor
ambatnya p
enghunian k
an III 2009,
009 menjadi
sektor perda
rtumbuhan t
angkalbalam
adi menurun
turun 20,2
n dan Hari R
sektor perda
009, sekto
restoran
(yoy) setelah
ar 4,21% d
n triwulanan
pertumbuhan
008 menjad
kan bahwa
dah mula
nerja namun
pertumbuhan
global, yang
r hotel dan
pertumbuhan
kamar hote
dari 10,06%
7,45%.
gangan juga
tahunan arus
m di triwulan
n 0,20% dan
25%. Fakto
Raya Idul Fitri
agangan dan
r
n
h
i
n
n
i
a
i
n
n
g
n
n
l
%
a
s
n
n
r
.
n
1.1.7
perdag
penga
triwu
belum
krisis k
sektor
triwula
II 200
Dan p
juga m
tahun
2,64%
pertum
datang
di triw
19,87%
1.1.8
sektor
triwula
pertum
triwula
diperk
pertum
sebelu
3,56%
menga
sama
menja
Sektor Pen
Sama h
gangan, ho
angkutan
lan III 200
dapat kem
keuangan gl
pengangk
an III 2009 m
09, dari 10,7
pertumbuhan
melemah dib
sebelumnya
%. Hal ini dip
mbuhan ta
g dan pergi m
wulan III 2009
%.
Sektor Ke
Sama den
keuangan,
an III 2009
mbuhan
anannya. Pa
kirakan
mbuhan tah
umnya, yaitu
%. Dan
alami perlam
tahun sebel
di 0,79%.
ngangkutan
halnya de
otel, dan re
dan kom
09 diperkira
bali seperti
obal. Pertum
kutan dan
melambat dib
78% (yoy) m
n triwulanny
banding triw
a dari 7,87%
erlihatkan da
hunan pen
melalui Band
9, dari 28,22
uangan, Pe
ngan dua s
, persewaan
mengalami
tahunann
da triwulan
mengalami
hunan jika
turun dari 4
pertumbuha
mbatan diban
lumnya yaitu
n dan Komu
engan se
estoran, sek
munikasi p
akan kinerja
kondisi sebe
mbuhan tahu
komunikasi
banding triw
menjadi 5,4
ya diperkira
ulan yang sa
% (qtq) men
ari melambat
numpang y
dara Depati A
% (yoy) men
rsewaan, d
sektor sebel
n, dan jasa
perlambata
nya m
III 2009 se
perla
dibanding t
4,44% (yoy) m
an triwula
nding triwula
u dari 1,65%
unikasi
ektor
ktor
pada
anya
elum
unan
di
ulan
1%.
akan
ama
njadi
tnya
yang
Amir
njadi
an Jasa
lumnya,
a pada
an baik
maupun
ktor ini
mbatan
triwulan
menjadi
anannya
an yang
% (qtq)
Indi
Sumbe
P
Su
1. Perkemban
Gikator Pertumbu
dan
er : BPS, Bangka Bandara Dep
Pertumbuhan Se
umber : BPS, Ban
ngan Ekonomi
Grafik 1.9 uhan Sektor PenKomunikasi
Belitung dan PT.
pati Amir
Grafik 1.10 ektor Keuangan
Jasa
ngka Belitung
Makro Regiona
ngangkutan
Angkasa Pura
n, Persewaan, da
al
13
an
14
1. Perke
4
perlam
Ketiga
turun
menga
triwula
(qtq) j
DPK d
di triw
triwula
1.1.9
pertum
triwula
kenaik
kenaik
menja
pertum
pening
2008 m
embangan Ekon
Sub sekto
mbatan pertu
a (DPK) dan
menjadi 4,0
alami penur
an III 2009. S
uga mengal
i triwulan III
wulan III 2008
an III 2009.
Sektor Jas
Baik per
mbuhan triw
an III 2009
kan. Pertum
kan dari 10,5
di 10,82%
mbuhan
gkatan dari
menjadi 0,94
nomi Makro Re
or keuanga
umbuhan ba
penyaluran
1% (yoy) da
unan cukup
Sama halnya
lami penuru
2009 menur
8, dan kredit
sa – Jasa
tumbuhan
wulanan sekto
9 diperkirak
buhan tahu
55% (yoy) di
di triwulan
triwulanan
0,69% (qtq
4% di triwula
gional
an mengala
aik tahunan
kredit. Pert
ri 4,705 di t
p besar dari
dengan per
nan jika dib
run sebesar 3
menurun da
tahunan
or jasa-jasa p
kan menga
unan menga
triwulan II 2
n III 2009.
menga
q) di triwula
an III 2009.
ami perlam
maupun triw
tumbuhan ta
riwulan II 20
13,26% d
tumbuhan ta
banding triw
3,36% dari s
ari 12,64% d
dan
pada
alami
alami
2009
Dan
alami
an III Sumb
batan pert
wulanan pen
ahunan (yoy
009, sama ha
i triwulan II
ahunan, pert
wulan yang s
sebelumnya
di triwulan III
GPertumbuh
er : BPS, Bangka
umbuhan t
nghimpunan
y) DPK triwu
alnya dengan
2009 men
tumbuhan tr
sama tahun
menurun se
I 2008 menja
Grafik 1.11 han Sektor Jasa-
Belitung
terlihat dar
Dana Pihak
ulan III 2009
n kredit yang
njadi 1,49 d
riwulanannya
sebelumnya
besar 2,72%
adi 0,94% d
-Jasa
ri
k
9
g
i
a
,
%
i
1.2. Si
III 200
tangga
ekspor
sedala
pertum
sama t
S
S
Belitun
(49,29
isi Perminta
Dari sisi pe
09 ini dilihat
a, swasta nir
r, meskipun
m pada tr
mbuhan triw
tahun sebelu
*) Proyeksi KantoSumber : BPS Ban
*) Proyeksi KantoSumber : BPS Ban
Dilihat dari
ng masih d
9%) diikuti d
1 Konsumsi a Rumah Tanb Swasta Nirlac Pemerintah2 Investasi 3 Permintaan4 Ekspor Netoa Ekspor barab Dikurangi im
SNo
PRODU
1 Konsumsi a Rumah Tanb Swasta Nirc Pemerintah2 Investasi 3 Permintaan4 Ekspor Neta Ekspor barab Dikurangi i
No
PRODU
aan
ermintaan p
t dari sisi p
rlaba, maupu
n pertumbuh
riwulan seb
wulanan (qtq)
umnya.
Tabe
or Bank Indonesiangka Belitung , di
Ta
or Bank Indonesiangka Belitung , di
i sektor – sek
didominasi d
engan ekspo
ggaaba
Domestik ( 1 + oang dan jasampor barang dan
EKTOR EKONOM
K DOMESTIK BR
nggalabah
n Domestik ( 1 + o ang dan jasampor barang dan
SEKTOR EKONOM
UK DOMESTIK BR
erbaikan kin
ermintaan d
un pemerinta
han tahuna
belumnya. S
) ekspor juga
l 1.4 PertumbuhBangk
a Palembang iolah
abel 1.5 PertumBangk
a Palembang iolah
ktor yang me
dari konsum
or barang da
T661069
2 ) 762
jasa 27
MI
RUTO
T0011-1
2 ) 0-10
jasa 0-0
MI
RUTO
nerja perekon
didukung ole
ah. Selain itu
annya masih
Sama halnya
a mengalam
han Tahunan Siska Belitung (%)
mbuhan Triwulanka Belitung (%)
emberi kont
msi (61,65%
n jasa (60,90
w.I Tw.II T.50 6.89 6.48 7.01 60.79 4.94 4.26 6.48 6.99 10.51 1.66 8.09 1.27 -8.86 -2.93 1.68 -0.15 4.36 5.48 5.70 5
2008
Tw.I Tw.II Tw0.95 1.40 10.90 1.25 1.25 0.99 1.17 2.14 2
1.54 0.99 50.09 1.26 31.08 -6.89 -10.24 0.46 -00.57 2.25 20.07 0.20 0
2008
1. Perkemban
nomian Ban
eh konsums
kinerja yang
h terkontrak
a dengan
i perbaikan
si Permintaan
nan Sisi Permint
ribusi, pertum
) yaitu dar
0%).
w.III Tw.IV T6.48 6.546.53 5.274.96 7.27 16.39 12.59 19.68 6.320.73 6.46
24.13 -49.01 -0.76 -5.47 -5.17 5.305.78 -0.86 -
w.III Tw.IV T1.94 2.10 01.77 1.25 01.38 3.48 42.81 5.985.50 1.34 -3.15 1.83 -5.44 -34.53 -10.89 -5.29 -2.34 0.06 00.89 -1.87 -
ngan Ekonomi
gka Belitung
i, baik kons
g cukup baik
ksi namun
pertumbuha
dibanding tr
taan
mbuhan pro
i sektor rum
Tw.I Tw.II T5.91 6.674.35 4.9016.86 12.7012.47 14.586.77 14.176.23 9.2253.98 -68.08-6.75 -8.734.75 4.43-1.64 -0.17
2009
Tw.I Tw.II T0.39 2.090.05 1.764.55 2.751.62 3.49-1.12 7.99-0.13 4.1110.72 -35.42-1.11 -1.670.04 1.94-1.15 1.69
2009
Makro Regiona
g di triwulan
sumsi rumah
juga dialam
sudah tidak
an tahunan
riwulan yang
pinsi Bangka
mah tangga
Tw.III *)6.764.9713.6514.6112.768.84
-63.52-6.044.491.46
Tw.III*)2.031.842.232.844.202.80-3.342.042.402.55
al
15
n
h
i
k
,
g
a
a
16
1. Perke
6
S
1.2.1.
Sum
embangan Ekon
Tabel 1.6
*) Proyeksi KantoSumber : BPS Ban
Konsumsi
1 Konsumsi a Rumah Tangb Swasta Nirlac Pemerintah2 Investasi 3 Permintaan 4 Ekspor Netoa Ekspor baranb Dikurangi im
No S
GIndikator Per
mber : BPS BangkBelitung
nomi Makro Re
6 Kontribusi Sisi
or Bank Indonesiangka Belitung , di
ggaaba
Domestik ( 1 + 2ong dan jasa
mpor barang dan
EKTOR EKONOM
rafik 1.12 rtumbuhan Kons
ka Belitung, Dispeg, dan Pertamina
gional
i Permintaan TeBangk
a Palembang iolah
Tw57450929
2 ) 861366
jasa 53
MI
sumsi
enda Bangka
rhadap Pertumbka Belitung (%)
K
diperkirak
yang dap
triwulana
sebelumn
menjadi
mengalam
triwulan
(yoy) men
dialami
pembent
rumah ta
K
triwulan
sedikit
tahunan
meningka
barang
automoti
peningka
pembelia
dengan
w.I Tw.II T7.31 58.00 55.57 46.14 4.78 0.79 0.52 9.72 99.62 29.85 36.93 87.85 83.07 12.15 16.77 66.95 63.70 54.80 5
2008
buhan Sektor Ek
Konsumsi pa
kan menga
pat dilihat da
annya diband
nya, yaitu n
2,03% dan
mi pening
sebelumnya
njadi 6,76%
pada
uknya yan
ngga, swasta
Konsumsi r
III 2009 d
peningkatan
maupun tri
atnya konsum
tahan lam
f, antara la
atan per
n kendaraa
peningkatan
Tw.III Tw.IV58.60 60.9746.96 47.540.80 0.829.99 10.5931.22 32.2489.82 93.210.18 6.79
65.76 63.4755.58 56.68
8
konomi Tahuna
ada triwula
lami perba
ari naiknya p
ding triwulan
naik dari 1
n secara ta
katan jika
, yaitu naik
%. Trend yan
seluruh
ng meliput
a, dan nirlab
rumah tan
diperkirakan
n baik p
wulanan. In
msi masyara
ma, misaln
ain terlihat
rtumbuhan
an yang
n pertumbuh
Tw.I Tw.II61.70 61.9747.55 48.400.91 0.8810.70 11.1432.15 34.1493.88 96.126.12 3.8863.30 61.2157.18 57.32
2009
an
an III 2009
ikan kinerja
pertumbuhan
n sama tahun
1,94% (qtq)
ahunan juga
dibanding
dari 6,67%
g sama juga
komponen
i konsums
ba.
ngga pada
mengalam
pertumbuhan
ndikasi mula
kat terhadap
nya produk
dari adanya
tahunan
diindikasikan
han tahunan
Tw.III*)61.6549.290.9011.4534.6996.343.6660.9057.23
9
a
n
n
)
a
g
%
a
n
i
a
i
n
i
p
k
a
n
n
n
penda
denga
Ramad
penjua
sebelu
perbai
sepert
ftaran kend
n mulai na
dhan dan H
alan Bahan
umnya menu
kan kinerja
i sebelum kr
daraan baru
aiknya pend
Hari Raya Id
Bakar Min
urun sebesar
konsumsi,
isis keuanga
meliputi tr
dapatan ma
ul Fitri. Se
yak (BBM)
r 1,89% pad
namun ting
n global.
uk, mobil,
asyarakat da
elain itu jug
non subsid
da triwulan
kat konsum
1. Perkemban
dan motor.
an adanya
ga dapat di
di menjadi 7
II 2009. Me
msi triwulan
ngan Ekonomi
Peningkata
faktor mus
lihat dari m
7,41% (yoy
eskipun terda
III 2009 be
Makro Regiona
n ini terkait
siman bulan
meningkatnya
y) dari yang
apat indikas
lum kembal
al
17
t
n
a
g
si
i
18
1. Perke
8
meninpada ttercatamencaIndekstriwuladengamengamasih Pangktersebmulai pembaperganmasya
Sup
embangan Ekon
Tingkat Kegkat dibandtriwulan III 2at sebesar 1apai 96.06, ms Ekspektasi Kan sebelumnn indeks triwalami peningberada pad
alpinang meut, sebagai d
meningkatangunan infrntian tahun rakat terhad
Inde
ks
Opt
imis
Pesim
is
plemen 1
nomi Makro Re
OPTIMIS
yakinan Koning dengan 2009 menca03.53, seda
meningkat diKonsumen (I
nya yang tercwulan yang gkatan, dimada level pesiembaik dibandampak dari tnya harga rastruktur ya
ajaran baruap kondisi e
-
20
40
60
80
100
120
140
Sep
gional
ME KONSU
nsumen Pangtriwulan II 20
apai 104.86 angkan rata-banding triwEK) mencapa
catat sebesarsama tahun
ana pada trmis. Hal tersnding triwula
mulai pulihnkomoditas
ang merupaku sekolah dkonomi.
IKK, IKESI, IE
Nov Jan
UMEN PAN
gkalpinang se009. Rata-raatau mening
-rata Indeks wulan sebeluai 113.67 atar 115.33. Nan 2008, ketriwulan III 2sebut mencean yang samanya kondisi e
primer dkan proyek-pdan perayaa
Grafik 1 K, periode 2008
Ja Mar
IKK
NGKALPINA
elama triwulaata Indeks Kegkat dari triKeyakinan
mnya yang sau mengalammun demikiatiga indeks y008 seluruherminkan kea tahun lalu.ekonomi yani pasar int
proyek yang n lebaran m
8-2009
Mei Juli
IKE
ANG
an III 2009 seyakinan Konwulan sebelEkonomi Sa
sebesar 91.72mi sedikit pean, apabila dyakni IKK, IE indeks seca
eyakinan kon. Peningkata
ng ditandai dternasional. didanai dari
meningkatka
102,83
97,17
108,50
Sep
IEK
secara umumnsumen (IKKumnya yangat ini (IKESI2. Di sisi lainnurunan dar
dibandingkanEK dan IKESara rata-ratansumen kotaan keyakinandengan sinya
Selain itupemerintahn keyakinan
3
0
m )
g ) ,
ri n I
a a n l , , n
keyaki2009, bagi ktingkakerja, kondisuntuk
semakpenghsebelupeningyang Selain akan byang meninpengh
Di tenganan konsumbeberapa h
konsumen Pat penghasilperkiraan ha
si untuk saperiode 6 bu
Pada triwukin memanhasilan saat umnya, yangkatan indenaik dari itu konsu
baiknya konakan datanggkatnya
hasilan dari 1
h terus men selamahal yang meangkalpinanan, ketersedarga barang at ini, mauulan mendat
ulan III 200dang optim
ini dibandng dapat eks penghas112,00 menmen juga disi perkonog yang dapa
indeks 25,17 menja
meningkatnya triwulan enjadi concerg antara laidiaan tenagdan jasa ba
upun prediktang.
09, konsumemis terhadading triwula
dilihat dasilan saat injadi 120,1berekspekta
omian 6 bulaat dilihat da
ekspektaadi 135,33.
ya III rn n; ga aik ksi
en ap an ari ni 7. asi an ari asi
1. Perkemban
GrPembentuk Key
ngan Ekonomi
rafik 2yakinan Konsum
Makro Regiona
men
al
19
20
1. Perke
0
1.2.2.
sektor
investa
Kawas
Indust
Kawas
dalam
Baru A
di Ban
untuk
pasoka
pemba
merup
lainnya
megaw
2 Korea T
embangan Ekon
Investasi
Terdapat re
industri p
asi sebesar U
san Industri M
ri Suge/Pelab
san Industri K
waktu deka
Anyer Bangk
ngka Belitung
masuk. Per
an listrik di
angunan tig
pakan proyek
a, berasal d
watt2.
Tanam US$ 300 J
GPertum
Sumber : B
nomi Makro Re
encana inves
engolahan,
US$ 300 jut
Mentok Ban
buhan Tanju
Ketapang Pa
at investor M
a dengan ni
g sebanyak 4
rmasalahan
Bangka Beli
ga pembang
k PLN denga
dari investor
uta di Bangka Be
Grafik 1.13 mbuhan Investas
BPS Bangka Belitu
gional
stasi di Bang
yaitu peng
ta pada ena
gka Barat, K
ng Batu Beli
angkal Pinang
Malaysia juga
lai investasi
48 investor,
klasik yang
tung, namu
kit listrik. D
n kapasitas
r asal Korea
elitung, http://bisn
si
ung
Ba
pertumbu
triwulan
sedikit pe
faktor tek
yang s
diperkirak
kinerja p
belum da
krisis keua
gka Belitung
golahan ikan
m kawasan
Kawasan Indu
itung, Kawas
g, dan Kawa
akan masuk
sekitar US$
terdiri dari
mengganja
n diharapka
Dari ketiga p
50 megawat
a, Western
nis.vivanews
aik pertumb
uhan triwu
III 2009 d
erlambatan. H
knikal, diman
udah cuk
kan tetap
pada triwula
apat kembal
angan globa
oleh pihak a
n. Direncan
industri yan
ustri Sadai B
san Industri
asan Industri
k untuk pem
1 juta. Dalam
20 PMDN d
l investor m
n pada tahu
pembangkit
tt dan 30 me
Power Ltd,
buhan tahun
ulanan inve
diperkirakan
Hal ini lebih
na pada tahu
kup besar
mengalami
an III 2009
i seperti seb
l.
asing, yaitu K
akan akan
ng ada di B
Bangka Selata
Air Kelik Be
Jelitik Bangk
mbangunan re
m industri ru
an 28 PMA
masuk adalah
un 2010 aka
listrik, dua
egawatt. Sem
dengan ka
nan ataupun
estasi pada
mengalam
terpengaruh
un sebelumya
. Investas
i perbaikan
9, meskipun
belum terjad
Korea, dalam
ditanmakan
angka, yaitu
an, Kawasan
litung Timur
ka. Selain itu
esort di Kota
umah tangga
juga bersiap
h kurangnya
an terealisas
diantaranya
mentara satu
apasitas 100
n
a
i
h
a
si
n
n
i
m
n
u
n
,
u
a
a
p
a
si
a
u
0
1.2.3.
a. Ek
migas
Interna
Indone
Propin
Agustu
juta. M
tahuna
masih
kontra
ekspor
di triw
level
Perbai
unggu
CPO,
komod
kontra
Septem
pening
ekspor
tetap
diikuti
0,35%
sebelu
dikare
Beland
negara
Ekspor da
kspor
Berdasarka
menurut
ational Trad
esia, total n
nsi Bangka Be
us 2009 te
Meskipun di
an ekspor B
terkontrak
aksi di triwu
r terkontraks
wulan III tet
yang lebih
kan ini didu
ulan Bangka
dan rempa
ditas terse
aksi, namun
mber, eks
gkatan.
Berdasarka
r pada triwu
ke wilayah
oleh Erop
%. Eropa men
umnya berad
nakan ada
da. Negara tu
a Singapura y
an Impor
an data nil
t kelomp
de Classificat
nilai ekspor
elitung samp
ercatat sebe
triwulan III i
angka Belitu
ksi, namun
ulan II 2009
si sebesar 8,
ap kontraks
rendah m
kung oleh e
Belitung ya
h-rempah. M
ebut mas
n diperkira
spor aka
an negara
ulan III tahun
Asia yaitu s
pa 0,93%
nggeser pos
da pada posi
peningkat
ujuan ekspor
yaitu sebesa
lai ekspor
pok Stand
tion (SITC) B
non miga
pai dengan b
esar US$12
ini pertumbu
ung diperkira
tidak seb
9. Di triwula
,73% (yoy),
si namun da
menjadi 6,0
kspor komod
itu timah, ka
Mekipun ek
ih menga
akan di b
n menga
tujuan, p
n 2009 terb
sebesar 98,5
, dan Ame
isi Amerika y
si kedua, ha
tan ekspor
r terbesar ad
r 70,26%.
non
dard
Bank
s di
bulan
1,93
uhan
akan
besar
an II
dan
alam
04%.
ditas
aret,
kspor
alami
bulan
alami
pasar
besar
3%,
erika
yang
al ini
ke
dalah *) Dat
1. Perkemban
GIndikator Eks
Sumber : B
ta sampai bulan A
ngan Ekonomi
Grafik 1.14 spor Bangka Be
BPS Bangka Belitu
Agustus 2009
Makro Regiona
litung
ung
al
21
22
1. Perke
2
penuru
unggu
kenaik
komod
b. Im
Trade
Belitun
US$16
diband
tercata
embangan Ekon
Dilihat dar
unan. Penin
ulan Bangka
kan harga ko
ditas akibat a
mpor
Berdasarka
Classification
ng pada triw
63,80 juta,
ding triwula
at US$163,8
nomi Makro Re
i volume eks
gkatan eksp
Belitung di p
omoditas di
ada ekspekta
an data nilai
n (SITC) Ban
wulan III 20
menurun se
n yang sam
0 juta di triw
Ind
gional
spor, pada tr
por lebih be
pasar interna
pasar interna
asi pemulihan
impor non m
nk Indonesia,
009 sampai
ebesar 14,9
ma tahun se
wulan III 200
Gdikator Ekspor B
Sumber :
riwulan III ha
ergantung p
asional. Dima
asional, akib
n keuangan
migas menu
, total nilai i
dengan bu
96% diband
ebelumnya n
08. Adanya p
Grafik 1.14Bangka Belitung
Bloomberg, diola
ampir seluruh
pada pening
ana saat ini
bat sudah mu
dunia.
rut kelompo
impor non m
lan Agustus
ding triwulan
naik pesat y
peningkatan
g (Lanjutan)
ah
h komodita
gkatan harga
terdapat kec
ulai mengge
ok Standard
migas di Prop
s 2009 terc
n II 2009.
yang sebelu
impor di tah
s mengalam
a komoditas
cenderungan
liatnya pasa
Internationa
pinsi Bangka
atat sebesar
Namun jika
mnya hanya
hun 2009 in
i
s
n
r
l
a
r
a
a
i
terkait
denga
akan t
kapal
memp
*) Data s
t dengan ada
n mulai mem
terus berlanju
keruk di tahu
Dengan a
perlihatkan su
sampai bulan Agu
anya pembel
mbaiknya har
ut di tahun 2
un 2010.
danya penin
udah mulai a
Perke
ustus 2009
ian kapal isa
rga timah di
2010, terkait
ngkatan im
adanya perba
Tmbangan Impo
ap dan kapal
pasar intern
t dengan ma
por yang d
aikan pereko
Tabel 1.7 r Non Migas Ba
1. Perkemban
keruk oleh p
asional. Dipe
sih adanya p
diikuti deng
nomian Bang
ngka Belitung
ngan Ekonomi
para pelaku t
erkirakan pen
pembelian ka
an peningk
gka Belitung
Makro Regiona
timah seiring
ningkatan in
apal isap dan
atan ekspor
g.
al
23
g
i
n
r
24
1. Perke
4
menunterjadidi sispengeperijinsuku b
sebelupenjuadidukusekolabeberasebeludiversipenjuamaupu
tahun umumpenjuaekonoekspor
sepertbeberasepertuntuk berencpenamekonousaha
3 Diperol
pelaku
Sup
embangan Ekon
PEM
Perkembannjukkan pernya krisis kei lain mas
embangan duan dan birok
bunga pinjamPenjualan
umnya disebaalan pada trung oleh mh, puasa daapa pelaku
umnya didukufikasi produalan domestun diversifika
Ekspor secsebelumnya
m masih menalan ekspor
omi yang mur.
Rata-rata ii perawatanapa pelaku ui perluasan meningkatk
cana di bebmbahan bangomi ke depan
tetap memp
eh dari hasil Bususaha
plemen 2
nomi Makro Re
MULIHAN K
ngan bisnis rbaikan meseuangan globih terdapat unia usaha akrasi, (iii) sulitman perbankdomestik seabkan oleh mriwulan III 20embaiknya n lebaran yausaha yang
ung oleh mek yang ditaw
tik akan semasi produk dacara umum sa. Hal ini jugangalami pen
dan kapaslai berjalan d
nvestasi yan dan peremusaha yang tlahan, perlu
kan kapasitasberapa tahugunan, maupn. Jumlah te
pertahankan
iness Survey yang
gional
KONDISI U
pelaku usaskipun belubal. Namun
beberapa antara lain (itnya bahan ban yang dini
ecara umum masih belum009 mengalakondisi pere
ang meningkg masih meeningkatnya kwarkan kepa
makin meninan rute yangsudah menga mempenga
nurunan dibasitas produkdi negara-ne
g dilakukan ajaan peralatetap merealuasan dan rs dan kualita
un mendatapun pendiriaenaga kerja jumlah tena
g merupakan keg
SAHA DI B
aha di Bangm sepenuhdemikian, dfaktor yan
i) masih terbbaku, (iv) keblai masih tingmasih men
m pulihnya tinami peningkekonomian mkatkan permiencatat pertkebutuhan teada konsumngkat seiring ditawarkan
galami perbaaruhi kapasitanding tahusi akan me
egara importi
pelaku usahatan maupunlisasikan inveenovasi banas. Para pelang melakuk
an pabrik barsecara umuga kerja mes
giatan pemantau
BANGKA BE
gka Belitungnya pulih si tengah me
ng dinilai kbatasnya pasbijakan dan pggi serta (vi)
ngalami penungkat perminkatan dibandmaupun montaan dometumbuhan perhadap proen. Ke dep
g dengan mkepada kons
aikan meskiptas utilisasi p
un sebelumneningkat seiir maupun p
ha pada tahun mesin. Naestasi dengangunan sertaaku yang belkan investasru dengan mm relatif tetskipun kondi
an kondisi usaha
ELITUNG3
g, secara useperti kondmbaiknya ko
kurang konokan listrik operaturan pepungli.
urunan dibantaan. Namu
ding tiwulan omen tahun estik. Di sisi lapositif dibanduk perusah
pan, diperkireningkatnyasumen. pun masih bpara pelaku nya. Diperkirring denganeluang pasa
un ini lebih bmun demikin nilai yang a pembelian um melakuki baik perlu
melihat kondtap, dimana si usaha belu
dengan mewaw
umum muladisi sebelumondisi usahadusif dalamoleh PLN, (ii
emerintah, (v
nding tahunun demikian
sebelumnyaajaran baru
ain, terdapatnding tahunaan maupunakan tingkat permintaan
belum sebaikusaha secararakan kinerjan pemulihanr baru untuk
bersifat rutinan, terdapatcukup besamesin baru
kan investasiuasan lahanisi bisnis danpara pelaku
um pulih.
wancarai langsung
i m ,
m ) )
n , a u t n n t n
k a a n k
n t r u , ,
n u
g
pada bbiaya dibanddiperkmenin
perbantingkabelum
Secara umbiaya tenagaenergi dan ding triwulankirakan seiringkat
Pembiayaankan baik ut suku bung dilakukan p
um biaya me kerja yang mbahan bakun sebelumnyng dengan p
n sebagian ntuk investaga pinjaman
penyesuaian d
engalami pemengacu pad. Harga jual
ya masih lebpemulihan pe
besar dilaasi maupun n yang dikendengan suku
ningkatan pda ketentuanpada triwu
ih rendah derekonomian
akukan menmodal kerjanakan oleh u bunga acua
1. Perkemban
ada kisaran n pengupahalan III 2009 ibanding tah
n global harg
nggunakan a. Para pelakperbankan
an (BI-rate).
ngan Ekonomi
yang bervarian daerah semengalami
hun sebelumga jual ini a
dana internku usaha memasih cukup
Makro Regiona
iasi terutamaetempat serta
peningkatanmnya. Namun
kan semakin
n dan jugaenilai bahwap tinggi dan
al
25
a a n n n
a a n
26
1. Perke
6
embangan Ekon
nomi Makro Re
H
gional
Halaman ini sThis page is
engaja dikoss intentionally
songkan y blank
Bab 2 PERKEMBANGAN INFLASI PANGKALPINANG
• Inflasi tahunan mengalami penurunan namun inflasi bulanan terus mengalami peningkatan yang signifikan.
• Inflasi bulan September meningkat akibat faktor musiman yaitu bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
2.1. Inflasi Kota Pangkalpinang
Inflasi tahunan (yoy) Kota
Pangkalpinang pada triwulan III 2009
sebesar 1,72%, lebih rendah dari inflasi
nasional yang mencapai 2,83% tapi masih
lebih tinggi dibanding Kota Palembang
yang tercatat sebesar 1,30%. Namun inflasi
bulanan Kota Pangkalpinang lebih tinggi dari
inflasi nasional dan inflasi Kota Palembang.
Inflasi tahunan Kota Pangkalpinang
secara historis lebih fluktuatif
dibandingkan inflasi tahunan nasional dan
Kota Palembang, yang ditunjukkan oleh angka
standar deviasi Kota Pangkalpinang yang
mencapai 6,30%, lebih tinggi dibandingkan
angka standar deviasi nasional tercatat 3,82%
dan Palembang sebesar 4,94. Fluktuatifnya
inflasi Kota Pangkalpinang merupakan akibat
dari tingginya ketergantungan dengan kota lain
dalam pemenuhan barang-barang. Mayoritas
pengangkutan barang-barang ini menggunakan
jalur laut, dimana kondisi perairan dan cuaca
sangat berpengaruh terhadap kelancaran
Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Pangkalpinang,Palembang,
dan Nasional
Sumber: BPS, diolah
2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang
28
distribusi yang pada gilirannya berdampak
pada ketersediaan pasokan barang dan
harga barang tersebut.
Laju inflasi tahunan (yoy) Kota
Pangkalpinang pada triwulan III 2009
mengalami penurunan yang cukup signifikan
baik dibandingkan dengan triwulan yang
sama tahun lalu yang tercatat sebesar
19,16%, maupun jika dibanding triwulan
sebelumnya yang tercatat sebesar 2,81%.
Penurunan yang sangat tajam ini disebabkan
oleh faktor teknikal, yakni inflasi yang sangat
tinggi pada tahun sebelumnya selain itu juga
merupakan akibat dampak krisis keuangan
global, yang telah menurunkan pendapatan
masyarakat sehingga menurunkan daya beli
masyarakat.Namun inflasi tahunan saat ini
diperkirakan sudah mencapai dasar, triwulan
selanjutnya tekanan inflasi akan meningkat.
Hal ini diperlihatkan dari meningkatnya
inflasi triwulanan yang cukup signifikan pada
triwulan III 2009 dibanding triwulan
sebelumnya, dari deflasi 0,74% (qtq)
menjadi inflasi sebesar 2,45%. Sama halnya
dengan inflasi triwulanan, inflasi bulanan
kota Pangkalpinang yang mengalami deflasi
sejak bulan Februari 2009 sampai bulan April
2009, mulai bulan Mei 2009 sampai
September 2009 mengalami inflasi dengan
trend meningkat. Dari sisi permintaan mulai
merangkaknya inflasi dikarenakan sudah
Tabel 2.1 Statistika Deskriptif Inflasi Tahunan
Pangkalpinang,Palembang dan Nasional Januari 2008 - September 2009
Sumber: BPS ,diolah
Grafik 2.2 Indikator Tekanan Inflasi
Sumber: BPS,Bloomberg, PT Pelindo, dan BI, diolah
2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang
29
mulai pulihnya kondisi perekonomian Bangka Belitung dari krisis keuangan dunia, hal ini
dapat dilihat pada grafik 2.2 dimana arah pergerakan harga timah di pasar internasional
searah dengan inflasi bulanan Kota Pangkalpinang. Hal lain yang memperlihatkan adanya
peningkatan tekanan inflasi adalah meningkatnya konsumsi masyarakat baik kebutuhan
pokok, yang terlihat dari adanya kenaikan arus bongkar muat di Pelabuhan Tanjung
Pandan, serta kebutuhan selain kebutuhan pokok, yang terlihat dari naiknya indeks
ketepatan waktu pembelian barang tahan lama. Peningkatan ini terkait adanya beberapa
faktor musiman pemicu inflasi (bulan puasa dan lebaran).
2.1. Inflasi Kota Pangkalpinang per Kelompok Barang
Penurunan inflasi tahunan Pangkalpinang pada triwulan III 2009 dibanding triwulan
II 2009 serta triwulan III 2008 juga dialami pada hampir semua kelompok barang
penyusunnya, kecuali pada kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi,
komunikasi, dan jasa keuangan. Meskipun kedua kelompok tersebut masih mengalami
deflasi namun tidak sedalam triwulan sebelumnya.
Tabel 2.1 Perkembangan Inflasi Tahunan (yoy) Pangkalpinang
per Kelompok Barang
Sumber: BPS Bangka Belitung
Tabel 2.1 Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm) Pangkalpinang
per Kelompok Barang
Sumber: BPS Bangka Belitung
2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang
30
Kelompok bahan makanan
pada triwulan III tahun 2009 tetap
mengalami deflasi namun tidak sedalam
triwulan sebelumnya, pada triwulan III
2009 deflasi 1,10% (yoy) dan di triwulan
II 2009 deflasi 6,27%. Selain itu inflasi
bulanan terus mengalami peningkatan
sejak bulan Mei 2009, meskipun sempat
turun sedikit di bulan Agustus. Puncak
kenaikan inflasi bulanan bahan makanan
adalah pada bulan September 2009 yang
terkait dengan faktor musiman yaitu
bulan Ramadhan dan Lebaran. Akibat dua
momen ini harga-harga bahan makanan
meningkat yang dapat dilihat dari
meningkatnya harga bahan makanan di
Palembang sebagai salah satu pemasok
besar bahan makanan di Bangka Belitung.
Kelompok makanan jadi,
minuman, rokok, dan tembakau
meskipun secara tahunan di triwulan III
2009 mengalami penurunan yaitu dari
17,78% di triwulan II 2009 menjadi
6,76%(yoy), namun secara bulanan inflasi
Kota Pangkalpinang terus mengalami
kenaikan sejak bulan Juni, meskipun
sedikit mengalami penurunan di bulan
Agustus 2009. Peningkatan inflasi
bulanan tertinggi kelompok ini terjadi
pada bulan September yaitu sebesar 2,04%, dimana disebabkan oleh kenaikan harga gula
pasir sebesar 15,42%, yang terjadi hampir di seluruh daerah terkait dengan kenaikan harga
dari produsen gula dan naiknya harga gula di pasar internasional.
Grafik 2.3Inflasi Kelompok Bahan Makanan dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Sumber: BPS,Bloomberg, dan BI, diolah
2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang
31
Kelompok perumahan, air, listrik,
gas, dan bahan bakar mengalami
penurunan inflasi tahunan yang cukup
signifikan pada triwulan III 2009, dari
7,05% (yoy) di triwulan II 2009 menjadi
0,97%. Hal ini sejalan dengan inflasi
bulanan kelompok ini yang cenderung
menurun, bahkan di bulan September
terjadi deflasi sebesar 0,02% (mtm), yang
terjadi akibat turunnya harga semen
sebesar 0,34%. Berdasarkan pelaku usaha
penyediaan bahan bangunan, hal ini
dikarenakan proyek-proyek pembangunan
pengerjaannya baru akan dimulai setelah
Lebaran.
Adanya momen Lebaran
memberikan tekanan inflasi pada
kelompok sandang. Hal ini diperlihatkan
dari adanya peningkatan inflasi bulanan
selama triwulan III 2009. Inflasi bulanan
pada bulan September mencapai 1,75%
(mtm) dimana penyebab utamanya
kenaikan harga emas perhiasan sebesar
8,91%, sejalan dengan kenaikan harga
emas di pasar internasional sebesar 5,08%
(mtm).
Kelompok pendidikan, rekreasi,
dan olah raga mengalami penurunan
inflasi yang cukup tajam pada triwulan III
2009 dari 7,23% di triwulan II 2009
menjadi 2,80% (yoy). Sejalan dengan
inflasi bulanan yang terus mengalami
Grafik 2.4 Inflasi Beberapa Kelompok Barang
Sumber: BPS Bangka Belitung
2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang
32
penurunan sejak bulan Mei 2009, meskipun sempat naik di bulan Agustus.
Kelompok transportasi, keuangan, dan jasa keuangan pada triwulan III 2009
meskipun masih mengalami deflasi sebesar 0,77% (yoy) namun tidak sedalam deflasi pada
triwulan II 2009 yaitu 8,49%. Hal ini sejalan dengan dengan kenaikan inflasi bulanannya
selama triwulan III yang mencapai 2,92% (mtm) di bulan September. Penyebab utama
inflasi di bulan September adalah kenaikan tarif angkutan udara sebesar 54,3% dan
angkutan laut sebesar 14,29%, hal ini terkait dengan adanya Lebaran.
2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang
33
KENAIKAN HARGA GULA
Gula merupakan salah satu barang kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Terdapat berbagai macam gula di Indonesia, namun yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah gula yang berbahan dasarkan tebu, atau biasa disebut gula pasir. Pada grafik 1s dapat dilihat rantai distribusi gula di Indonesia dimana sejak Nopember 2008 Bulog berperan didalamnya sebagai perantara antara produsen dan pedagang. Dengan adanya tata niaga gula ini, maka dimungkinkan gula dari produsen di Propinsi A dibeli oleh distributor di Propinsi B yang berbeda pulau dengan perantara Bulog Propinsi setempat dengan syarat minimal pembelian sebesar 100 ton. Tata niaga tersebut juga mengakibatkan harga gula saat ini ditentukan oleh harga pasar tanpa ada intervensi dari pemerintah, dengan penetapan harga awal ditentukan oleh pihak produsen dengan mempertimbangkan harga gula di pasar internasional dan domestik. Harga jual yang ditetapkan merupakan Ex Work (EXW), yaitu harga pabrik belum termasuk biaya transportasi ke tempat pembeli. Sehingga biaya yang dikeluarkan pedagang besar meliputi biaya pembelian dan biaya transportasi. Setelah itu pedagang besar akan menjual ke pedagang kecil.
Grafik 1. Rantai Distribusi Gula
Suplemen 3
2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang
34
Pada saat bulan Ramadhan atau bulan Agustus tahun 2009 terjadi peningkatan harga gula baik di tingkat produsen maupun distributor. Pada tabel 1 dapat dilihat perkembangan harga gula di tingkat produsen, distributor, dan pengecer di Sumatera Selatan. Pergerakan harga gula ini diperkirakan hampir sama dengan pergerakan di Bangka Belitung, mengingat daerah pemasok kebanyakan bahan makanan adalah Palembang. Terdapat kenaikan yang cukup besar yaitu sekitar 20% pada produsen dan pedagang besar, dan 4,39% pada konsumen akhir. Peningkatan ini terus terjadi di bulan September. Kenaikan ini diperkirakan akibat naiknya permintaan gula terkait dengan adanya Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri serta adanya peningkatan harga gula di pasar internasional (grafik 2). Peningkatan harga gula ini memberikan tekanan pada inflasi Kota Pangkalpinang melalui kelompok bahan makanan.
Tabel 1 Perkembangan Harga Gula di Berbagai Tingkat
Grafik 2 Perkembangan Harga Gula di Pasar Internasional
Bab 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
• Pertumbuhan kinerja perbankan mengalami perlambatan yang ditunjukkan oleh penurunan aset dan perhimpunan DPK
• Penghimpunan DPK sedikit tertekan yang disebabkan oleh mulai terealisasinya berbagai proyek pemerintah, pembayaran ibadah haji, serta beralihnya dana masyarakat ke ORI dan instrumen yang berisiko lebih tinggi dengan memanfaatkan momentum pemulihan perekonomian global. Namun, DPK diprediksi akan mengalami peningkatan signifikan pada bulan September 2009.
• Kredit meningkat seiring ekspektasi pemulihan perekonomian, peningkatan harga komoditas, dan kebutuhan konsumsi masyarakat dengan peningkatan kredit tertinggi pada kredit konsumsi dan investasi.
• Suku bunga mulai menunjukkan tendensi penurunan salah satunya ditopang oleh kestabilan politik pasca Pemilihan Umum, baiknya kondisi makroekonomi, dan capital inflow yang memperlancar transmisi moneter
3.1. Kondisi Umum
Secara umum, kinerja perbankan di Propinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan III
2009 (Agustus 2009) dari beberapa indikator
seperti total aset, penghimpunan dana dan
penyaluran kredit/pembiayaan mengalami
perlambatan, walaupun pada bulan September
secara bulanan akan terjadi kenaikan signifikan
sehubungan dengan tingginya aktivitas
ekonomi domestik menyambut hari raya Idul
Fitri. Kenaikan tersebut diprediksi mampu
membuat perkembangan kinerja perbankan
secara triwulanan jauh membaik, dibandingkan
perkembangan kinerja perbankan yang
didasarkan data pada bulan Agustus 2009.
Total aset perbankan Bangka Belitung meningkat dengan kisaran moderat sebesar
3,87% dari triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (yoy), yaitu dari Rp7,53 triliun
menjadi Rp7,82 triliun. Pertumbuhan tersebut mengalami perlambatan cukup dalam
dibandingkan triwulan sebelumnya, sejalan dengan terjadinya penurunan secara triwulanan
Grafik 3.1 Perkembangan Aset, DPK, dan Kredit
Perbankan Bangka Belitung
36
3. Perk
sebes
menin
perke
Rp7,8
teruta
sebes
beber
seirin
pada
hasil
Secar
006 m
deng
meng
dari R
sema
bagi b
meng
Seme
sebes
Bang
kredit
secara
44,11
3.2. K
Jumla
berju
kembangan Per
sar 1,31%.
ngkatnya ju
embangan te
Penghimp
84 triliun, n
ama didomi
sar 10,49% (
rapa hal, sep
g semakin c
berbagai in
tinggi sejala
ra nasional, O
menggantika
an penggan
galami penin
Penyalura
Rp3,56 triliu
kin tingginya
baiknya pros
Penyalura
galami penin
entara itu, s
sar 3,97%.
ka Belitung
t MKM terha
Penuruna
a triwulanan
1% pada triw
Kelembagaa
ah bank yang
mlah 16 ba
rbankan Daerah
Peningkatan
umlah pengh
ersebut mula
punan DPK m
namun meng
inasi oleh p
(yoy). Penuru
perti mulai te
cerahnya pro
strumen ber
an dengan b
ORI seri 006
an seri 001 y
ntian tersebu
gkatan sebes
n kredit/ pe
n menjadi R
a rencana pr
spek bisnis di
n Kredit Mik
gkatan sebe
secara triwu
Hal ini bert
pada bulan
adap total kre
n DPK yang
n telah menye
wulan II menj
an
g beroperasi
ank dengan
h
n aset perba
himpunan D
i menghilang
meningkat s
galami penu
peningkatan
unan DPK se
erealisasinya
ospek bisnis
risiko lebih t
bangkitnya ke
yang diterbit
yang jatuh te
ut nilai penju
sar 16,21%
mbiayaan m
Rp3,61 triliun
roduksi di ne
i Bangka Bel
kro, Kecil, da
sar 28,37%
ulanan (qtq),
tolak belaka
n Agustus 2
edit perbank
dibarengi de
ebabkan pen
jadi sebesar 4
di Propinsi
jumlah kan
ankan secar
Dana Pihak
g di triwulan
sebesar 4,01
urunan sebe
simpanan
cara triwulan
berbagai pro
ke depan, a
inggi yang m
embali gaira
tkan mencap
empo di bula
ualan seluru
(qtq).
mengalami pe
n, atau meni
egara-negara
itung.
n Menengah
dari Rp1,62
, realisasi k
ng dengan
009. Denga
kan mengala
engan penin
ningkatan Lo
46,07% pad
Bangka Belit
ntor bank se
ra tahunan
Ketiga (DP
III 2009 ini.
1% (yoy) da
esar 3,36%
berjangka/d
nan ini sanga
oyek pemerin
danya penaw
memberikan
ah perekono
pai Rp. 8,56
an Agustus 2
uh seri ORI y
eningkatan t
ngkat sebes
a industri ya
h (MKM) sec
triliun menja
redit MKM
kondisi per
n perkemba
mi peningka
gkatan peny
oan to Depos
da triwulan II
tung sampai
ebanyak 96
ini terutam
PK). Namun,
ari Rp7,54 tr
(qtq). Peni
eposito yan
at mungkin
ntah, investa
waran ORI, s
peluang me
mian nasion
triliun. Pener
2009, secara
yang belum
tipis sebesar
sar 0,94% (q
ng memberi
ara tahunan
adi sebesar R
mengalami
bankan seca
angan ini, m
tan.
yaluran kredi
sit Ratio (LDR
I 2009.
dengan triw
kantor yang
a disebabka
, momentum
riliun menjad
ngkatan DP
ng meningka
terjadi karen
si di sektor r
serta investa
encetak imb
al dan dunia
rbitan ORI se
a keseluruhan
jatuh temp
r 1,49% (yoy
qtq) menyus
ikan kejelasa
(yoy) tercata
Rp2,08 triliun
peningkata
ara umum d
maka propor
it/pembiayaa
R) dari sebesa
wulan III 200
g terdiri dari
an
m
di
PK
at
na
riil
asi
al
a.
eri
n,
po
y)
ul
an
at
n.
an
di
rsi
an
ar
09
2
Kanto
Bank
Bank
BPR/S
Umum
Umum
jumla
seban
3.3. P
3.3.1
Jika
meng
triliun
penin
menin
yang
8,15%
(qtq).
or Pusat
Umum Ko
Umum Sya
S, 53 Kant
m Konvensio
m, dan 1 K
ah Anjungan
nyak 90 unit.
Penghimpun
Penghimpu
dibandingka
galami penin
n menjadi
ngkatan seb
ngkat dari Rp
Secara triw
dikontribusi
% dan 5,17%
Pertumd
BPR/S, 18
onvensional,
ariah dan 5
tor Cabang
onal, serta 16
antor Kas B
Tunai Man
.
nan Dana P
unan DPK
an dengan
ngkatan seb
sebesar Rp
besar 5,30%
p1,79 triliun
wulanan (qtq
kan oleh pe
%. Namun, t
Grafik 3.3 mbuhan DPK Per
i Bangka Belitu
Kantor C
1 Kantor C
5 Kantor C
Pembantu
6 Kantor Kas
PR. Sementa
diri (ATM) te
ihak Ketiga
triwulan ya
esar 4,01%
2,30 triliun
% menjadi
menjadi Rp1
q), penghimp
nurunan sim
tabungan m
rbankan ng
Cabang
Cabang
Cabang
Bank
s Bank
ara itu
ercatat
a (DPK)
ang sama p
. Simpanan
atau sebe
Rp3,56 tr
1,98 triliun a
punan DPK m
mpanan giro
asih mengal
3. Pe
pada tahun
giro tercat
esar 2,75%
riliun. Simpa
tau meningk
mengalami p
dan deposit
ami peningk
Komposisi DPK di B
Jumlah Kdi B
rkembangan Pe
sebelumnya
at menurun
%. Tabungan
anan berjan
kat sebesar 1
penurunan se
to masing-m
katan tipis se
Grafik 3.4 Perbankan Triw
Bangka Belitung
Grafik 3.2 Kantor Bank danBangka Belitung
erbankan Daera
a (yoy), DP
dari Rp2,3
n mengalam
ngka/deposit
0,49%.
ebesar 3,36%
asing sebesa
ebesar 1,10%
wulan III 2009 g
n ATM g
ah
37
PK
36
mi
to
%
ar
%
38
3. Perk
berha
atau
itu gi
3.3.2
Saat
wilaya
pertu
tercat
pertu
Bang
triliun
secara
sebes
PBB
tercat
penu
di Ko
sebes
1,19%
pangs
bertu
kembangan Per
Berdasark
asil dihimpun
sedikit meni
ro dan depo
. Penghimp
ini sistem pe
ah menjadi
mbuhan sec
tat mengala
mbuhan tah
ka tercatat t
n. Sementar
a tahunan a
sar minus 0,9
Wilaya
Pangkal PinanBelitung Bangka
Lain haln
tat mengalam
runan sebes
ota Pangkal
sar 2,65% da
%. Berdasark
sa terbesar y
rut-turut ole
rbankan Daerah
kan pangsa m
n, tabungan
ingkat diban
sito masing-
punan DPK M
elaporan ban
Pangkalpina
cara tahunan
ami pertumb
hunan yang
umbuh sebe
a itu, wilay
adalah Belitu
92%.
ah
ng
ya dengan
mi penuruna
ar 5,16% de
pinang dan
an 3,27% de
kan pangsa,
yakni sebesar
eh Bangka da
h
masing-masin
masih tercat
nding triwula
masing mem
Menurut Ka
nk yang dike
ang, Bangka
n (yoy), laju
buhan palin
juga paling
esar 3,44% d
ah yang me
ung dengan
PertumbuPropinsi Bangka
2008
III
3,276,187
1,499,542
2,760,466
pertumbuha
an DPK secar
engan andil
n Kabupaten
engan andil
DPK Kota P
r 44,62% da
an Belitung m
ng kompone
tat dengan p
an sebelumn
miliki pangsa
abupaten/K
lola Bank Ind
, Belitung, d
pertumbuha
g tinggi ya
tinggi, yaitu
dari sebesar R
enghambat
n andil sebe
Tabel 3.1 uhan DPK Perbaa Belitung (dala8
IV
3,180,479
1,430,378
2,563,980
an tahunan,
ra triwulanan
pertumbuha
n Bangka m
pertumbuha
Pangkalpinan
ari total DPK
masing-masin
en simpanan
pangsa terbes
nya yang seb
sebesar 29,2
ota
donesia Pale
dan Dati II
n penghimp
kni sebesar
3,01%. Pen
Rp2,76 triliu
pertumbuha
sar minus 0
nkan am Rp Juta)
I
3,331,608
1,497,594
2,859,206
ketiga wila
n. DPK di wi
an sebesar 0
mengalami pe
an masing-m
ng masih me
di Bangka B
ng sebesar 3
terhadap to
sar yaitu seb
besar 43,46%
29% dan 25,
mbang men
lainnya. Ber
punan DPK P
6,75% de
nghimpunan
n menjadi se
an DPK Ban
0,17% dan
2009
II
3,592,702
1,566,651
2,951,908
ayah di Ban
layah Belitun
0,98%. Pertu
enurunan m
masing sebesa
erupakan wi
Belitung, kem
6,43% dan
otal DPK yan
besar 45,46%
%. Sementar
,24%.
gelompokka
rdasarkan laj
Pangkalpinan
ngan pangs
n DPK di Kot
ebesar Rp2,8
ngka Belitun
pertumbuha
III*
3,497,416
1,485,819
2,855,323
ngka Belitun
ng mengalam
umbuhan DP
masing-masin
ar 1,18% da
layah denga
mudian disusu
18,96%.
ng
%,
ra
an
ju
ng
sa
ta
86
ng
an
ng
mi
PK
ng
an
an
ul
3.4. P
3.4.1
Laju p
tahun
penin
perta
sekto
triwu
adala
tahun
perta
pertu
masin
kredit
sekto
Penyaluran
. Penyalura
pertumbuha
n sebelumny
ngkatan terti
nian masing
Sektor yan
or pertamban
lanan sekto
ah sektor jas
nan utaman
nian dengan
mbuhan kre
ng-masing se
Se
Pertanian
Pertamba
Perindust
Perdagan
Jasa-jasa
Listrik, G
Konstruk
Pengang
Jasa Dun
Jasa SosiM kLain-lain
Selain sekto
t yaitu sebes
or jasa-jasa da
Kredit/Pem
n Kredit/Pe
n kredit/pem
ya (yoy) dari
nggi terjadi
-masing sebe
ng berkontri
ngan dengan
r yang berk
sa-jasa deng
nya didorong
n andil masin
edit banyak
ebesar 1,92%
ektor
n
angan
trian
ngan
as dan Air
ksi
kutan
nia Usaha
al k
or lain-lain, se
sar 24,25%.
an sektor pe
mbiayaan
embiayaan S
mbiayaan terc
Rp3,56 triliu
pada kredit s
esar 321,52%
busi terbesar
n andil pertu
kontribusi te
gan andil se
g oleh pert
ng-masing se
k didorong
% dan 4,22%
PerkembaPropinsi Ban
2008
III
51,132
625,496
615,450
795,934
733,282
2,361
583,739
37,125
81,678
28,379
737,057
ektor perdag
Urutan ked
rindustrian y
Secara Sekt
catat menga
un menjadi
sektor Listrik
% dan 169,8
r sebagai pe
mbuhan seb
erbesar dala
ebesar minus
tumbuhan k
ebesar 15,17
oleh sektor
%.
Tabel 3.2 ngan Kredit Sek
ngka Belitung (R
IV
142,923
163,244 2
669,236 6
896,298
615,774
2,247
457,281 4
35,048
85,418
35,780
795,194
gangan mem
ua dan ketig
yaitu masing-
3. Pe
oral
lami peningk
Rp3,61 triliu
k, Gas dan A
85%.
nghambat p
besar minus
m mengham
s 1,59%. Pe
kredit di se
7% dan 6,49
lain-lain d
ktoral Rp Juta)
20
I
141,401 14
261,316 27
634,341 60
793,069 89
587,540 62
10,192 1
421,708 45
35,563 3
88,252 9
31,825 3
929,454 1,03
miliki pangsa t
ga ditempati
-masing sebe
rkembangan Pe
katan sebesa
un. Selain se
Air bersih dan
pertumbuhan
4,10%. Seda
mbat pertum
ertumbuhan
ktor lain-lai
9%, dan seca
an sektor p
009
II III*
42,151 137
75,727 384
04,504 547
91,815 875
25,881 561
10,461 9
56,202 397
36,464 34
91,803 89
30,951 30
37,782 1,103
terbesar dala
oleh penya
esar 15,56%
erbankan Daera
ar 1,49% da
ektor lain-lain
n kredit sekto
n kredit adala
angkan seca
mbuhan kred
kredit seca
n dan sekt
ara triwulana
pertambanga
*
,978
,882
,923
5,756
,832
,952
,624
,223
,304
,729
,097
am penyalura
luran kredit
% dan 15,17%
ah
39
ari
n,
or
ah
ara
dit
ra
or
an
an
an
di
%.
40
3. Perk
Selain
pangs
seirin
perek
sema
perek
indus
untuk
perta
input
3.4.2
Seluru
diban
meng
Kredi
moda
kembangan Per
n itu, penyalu
sa yang cuku
Ekspektas
g dengan
konomian d
kin jelas
konomian d
stri memberi
k lebih me
nian dan p
dan energi d
. Penyalura
uh penyalur
ndingkan den
galami penin
t investasi m
al kerja meng
PertumbuhanProp
rbankan Daerah
uran kredit d
up besar, yait
i kenaikan
n membai
unia dan m
snya pro
dan produk
ikan peluang
eningkatkan
ertambanga
demi kelanca
n Kredit/Pe
ran kredit/p
ngan periode
gkatan palin
mencatat pe
galami penur
Grafik 3.6 n Kredit Menurupinsi Bangka Be
h
di sektor kon
tu masing-m
harga kom
knya opti
munculnya p
oses pem
ksi barang-b
g bagi perb
kredit di
n sebagai b
aran produks
embiayaan M
pembiayaan
e yang sama
ng tinggi yakn
ertumbuhan
runan sebesa
ut Penggunaanelitung
nstruksi dan s
masing sebesa
moditas
misme
prediksi
mulihan
barang
bankan
sektor
barang
si.
Menurut Pe
menurut pe
tahun sebel
ni sebesar 49
sebesar 6,8
ar 15,15%.
sektor pertam
ar 11,01% d
enggunaan
enggunaan
umnya (yoy)
9,66% menj
3%. Berbed
Pangsa PePropinsi Bangk
Pangsa PenyMen
mbangan jug
an 10,66%.
mengalami
. Kredit kons
adi sebesar R
da dengan la
Grafik 3.5 nyaluran Kreditka Belitung Triw
Grafik 3.7 yaluran Kredit/Pnurut Pengguna
ga mempuny
peningkata
sumsi tercata
Rp1,10 triliun
ainnya, kred
t Sektoral wulan III 2009
Pembiayaan aan
yai
an
at
n.
dit
meng
tingg
sebes
kaitan
dan s
kebut
oleh
sebes
jika d
dari k
3.4.3
Berda
sebag
tahun
1,11%
Pangk
sebag
triwu
0,01%
kredit
PaBeBaDa
Secara triw
galami penu
i sebesar 6,
sar 1,10%. P
nnya dengan
sekaligus me
tuhan hidup
Dari segi
kredit moda
sar 30,54%,
diperhatikan
kredit modal
. Penyalura
asarkan daer
gai wilayah
nan (yoy) ya
%. Sementa
kalpinang te
Secara tr
gai wilayah
lanan (qtq)
%. Sementa
t/pembiayaa
Wilay
angkal Pinangelitung angka ati II lainnya
wulanan (qt
runan tipis
29% yang
Peningkatan
n dampak kri
endorong ma
sehari-hari,
komposisi, p
al kerja, yak
dan kredit in
pula data tr
kerja kepada
n Kredit/Pe
ah penyalura
yang paling
akni dengan
ara itu, and
rcatat sebesa
iwulanan (qt
yang paling
yakni deng
ara itu, Se
n di Pangkal
P
yah
g
tq), penyalur
sebesar 1,9
kemudian d
yang cukup
isis global ya
asyarakat un
dan persiapa
penyaluran k
kni sebesar 5
nvestasi deng
riwulan sebe
a dua jenis k
embiayaan M
an kredit, Ka
dominan m
n andil pert
dil pertumbu
ar minus 7,2
tq), Kabupat
dominan m
an andil pe
ementara it
pinang terca
Penyaluran KredPropinsi Bangka
20
III
1,850,239
423,405
1,279,542
5,164
an kredit/pe
0%. Kredit
disusul oleh
p tinggi pada
ng menyeba
tuk menamb
an menyamb
kredit berdas
54,04%, kem
gan pangsa s
elumnya, tela
kredit lainnya
Menurut Ka
abupaten Ban
mendorong
tumbuhan m
uhan tahuna
2%.
ten Bangka d
mendorong
ertumbuhan
u, andil p
atat sebesar 0
Tabel 3.3
dit/Pembiayaana Belitung (dala008
IV
1,345,709
468,043
1,464,211
4,707
3. Pe
mbiayaan un
konsumsi te
kredit inves
a kredit kons
abkan rendah
bah kredit ko
but bulan pua
sarkan pengg
mudian diiku
sebesar 15,4
ah terjadi sed
.
abupaten
ngka dan Ka
penyaluran
masing-masin
an penyalur
dan Kabupat
penyaluran
masing-mas
ertumbuhan
0,05%.
Perbankan am Rp Juta)
I
1,465,129
376,315
1,501,202
4,474
rkembangan Pe
ntuk modal
ercatat men
tasi dengan
sumsi diyakin
hnya daya be
onsumsi untu
asa dan Idul
gunaan mas
uti kredit ko
41%. Walaup
dikit pergese
abupaten Bel
kredit/pemb
ng sebesar
ran kredit/pe
ten Belitung
kredit/pemb
sing sebesar
triwulanan
2009
II
1,538,127
459,772
1,575,715
4,247
erbankan Daera
kerja tercata
ingkat palin
peningkata
ni sangat era
eli masyaraka
uk memenuh
Fitri.
sih didomina
onsumsi yakn
pun demikian
eran domina
itung tercata
iayaan secar
11,72% da
embiayaan d
juga tercata
iayaan secar
r 1,11% da
n penyalura
III*
1,536,251
460,172
1,614,922
124
ah
41
at
ng
an
at
at
hi
si
ni
n,
si
at
ra
an
di
at
ra
an
an
42
3. Perk
tercat
perba
44,72
dan B
pangs
Sedan
yang
3.4.4
Realis
meng
Berda
47,69
sebes
UMK
Penin
Kredi
6,55%
yang
konsu
konsu
atau
seme
sebes
pangs
kredit
triliun
19,65
kembangan Per
Menurut
tat mendo
ankan di Ba
2%. Kemudi
Belitung, yai
sa sebesar
ngkan Dati
sangat kecil
. Penyalura
sasi kredit U
galami penin
asarkan pen
9%. Kemud
sar 19,65%
M mengala
ngkatan terse
t konsumsi
% dan 2,42%
Menurut
diberikan ba
umsi dan
umsi tercatat
dengan pa
ntara kredit
sar Rp0,84
sa sebesar
t investasi te
n atau den
5%.
rbankan Daerah
komposisinya
ominasi pe
angka Belitu
an disusul o
tu masing-m
r 42,54%
II lainnya m
mendekati n
n Kredit/Pe
saha Mikro,
gkatan sebe
ggunaan, p
ian diikuti o
dan 11,62
ami pening
ebut didoron
dan kredit m
%. Sedangka
penggunaa
anyak digun
modal ker
t sebesar Rp
ngsa sebesa
t modal ker
triliun ata
11,62%.
ercatat sebe
ngan pangs
h
a, Wilayah B
enyaluran
ung, yaitu s
oleh Pangkalp
masing mem
dan 12
mempunyai p
nol.
embiayaan U
Kecil, dan M
sar 28,37%
ertumbuhan
oleh kredit
%. Sementa
gkatan sebe
ng oleh perke
modal kerja
an kredit inve
an, kredit
akan untuk
rja. Kredit
p1,06 triliun
ar 47,69%,
rja tercatat
au dengan
Selain itu,
esar Rp0,18
sa sebesar
Bangka
kredit
ebesar
pinang
punyai
2,74%.
pangsa
Usaha Mikro
Menengah (U
dari Rp1,62
tertinggi d
investasi dan
ara itu, seca
esar 3,97%
embangan p
mengalami
estasi menga
o Kecil Men
UMKM) seca
triliun menja
dicapai oleh
n kredit mo
ara triwulan
% dibanding
pada kredit k
peningkata
alami penuru
GrKred
Menurut
Komposisi KreBe
nengah (UM
ara tahunan
adi sebesar R
kredit kons
odal kerja m
nan (qtq), re
g triwulan
onsumsi dan
n masing-m
nan sebesar
rafik 3. 9 dit UMKM t Penggunaan
Grafik 3.8 edit Perbankan Berdasarkan Wila
MKM)
(yoy) tercata
Rp2,08 triliun
sumsi sebesa
masing-masin
ealisasi kred
sebelumnya
n modal kerja
asing sebesa
3,19%.
Bangka Belitungayah
at
n.
ar
ng
dit
a.
a.
ar
g
pertu
perke
(plafo
masin
perke
mene
mem
40,86
dan
kredit
pangs
Berda
tingg
kredit
segm
3.5. P
Suku
pada
menu
penin
3.5.1
Suku
1 bul
bila d
terba
diban
tercat
Berdasark
mbuhan ter
embangan re
on Rp51 jut
ng-masing te
embangan re
engah masing
Menurut
punyai pan
6% dari kes
Menengah.
t menengah
sa sebesar
asarkan pe
i, ke depan
t kecil akan
en kredit MK
Perkembang
bunga perb
triwulan II
urun. Menur
ngkatan BI Ra
. Perkemba
bunga sim
an, 3 bulan,
dibandingkan
tas.
Rata-rata
ndingkan den
tat sebesar 8
kan plafon k
rtinggi baik
ealisasi peny
a s.d. Rp50
ercatat sebe
ealisasi penya
g-masing me
komposisin
ngsa terting
seluruhan kr
Kemudian,
h masing-m
r 31,57%
rtumbuhann
diprediksi p
semakin be
KM lainnya.
gan Suku Bu
bankan yang
2009 tercat
runnya bung
ate secara gr
ngan Suku
panan yang
, 6 bulan, 12
n dengan tr
suku bung
ngan tingkat
8,36%. Nam
redit, realisa
secara tahu
aluran kredit
00 juta), dan
sar 0,81%,
aluran kredit
eningkat seb
nya, kredit
ggi yaitu s
redit Mikro,
kredit mikr
asing mem
dan 27
nya yang
pangsa peny
esar diband
unga Perba
terdiri dari
tat mengalam
ga simpanan
radual sejak D
Bunga Simp
g terdiri dar
2 bulan, dan
iwulan sebe
a simpanan
t suku bunga
un menurun
asi penyalura
unan maupu
t usaha mik
n usaha me
88,95%, da
t usaha mikro
esar 1,85%,
kecil
ebesar
Kecil,
ro dan
punyai
7,57%.
masih
yaluran
ingkan
nkan di Ban
suku bunga
mi pertumbu
n dan suku
Desember 20
panan
ri suku bun
n 24 bulan, s
lumnya, wal
n tercatat
a simpanan p
n apabila dib
3. Pe
an kredit usa
un triwulana
ro (plafon sd
nengah (Rp5
an 10,46%.
o, kredit usa
7,91%, dan
ngka Belitun
simpanan d
uhan denga
bunga pinj
008.
ga simpana
secara rata-ra
aupun masi
sebesar 8,
pada triwulan
andingkan d
PenyalMenu
rkembangan Pe
aha kecil ma
n. Secara ta
d. Rp50 juta
501 juta s.d
Secara triw
ha kecil, dan
n 0,92%.
ng
dan suku bu
n arah yang
aman tidak
n yang berj
ata mengala
h pada tara
13%, men
n sebelumny
dengan perio
Grafik 3.10 uran Kredit UMrut Plafond Kre
erbankan Daera
asih mencata
ahunan (yoy
a), usaha kec
d. Rp5 milia
wulanan (qtq
n kredit usah
nga pinjama
g sama, yait
terlepas da
jangka wak
mi penuruna
f yang sang
nurun apab
ya (qtq) yan
ode yang sam
MKM dit
ah
43
at
y),
cil
r)
q),
ha
an
tu
ari
tu
an
at
ila
ng
ma
44
3. Perk
tahun
8,25%
deng
yang
3.5.2
Perke
yang
kredit
rata m
bila
sebel
signif
sebel
triwu
kredit
Per
kembangan Per
n sebelumny
%.
Suku bun
an jangka w
memiliki rate
. Perkemba
embangan ti
terdiri dari s
t investasi, m
mengalami p
dibanding
umnya, da
fikan bila
umnya. Penu
lan terakhir
t konsumsi.
rkembangan SukBa
rbankan Daerah
ya (yoy), suku
nga simpana
waktu 12 bu
e paling rend
ngan Suku
ingkat suku
suku bunga k
maupun kons
penurunan c
gkan de
an juga
dibandingka
urunan palin
ini terjadi u
Grafik 3.11 ku Bunga Simpaangka Belitung
h
u bunga sim
n yang terti
lan, yakni se
dah adalah ja
Bunga Pinja
bunga pin
kredit modal
sumsi, secara
cukup drasti
engan tri
menurun
a dengan
g dalam pad
untuk suku b
anan Perbankan
mpanan terca
sebelu
simpa
waktu
meng
jenis
bulan
penin
suku
drastis
jangka
adany
ke de
perba
bersifa
nggi saat in
ebesar 9,31%
angka waktu
aman
jaman
kerja,
a rata-
s baik
wulan
cukup
tahun
da dua
bunga
n
P
atat menurun
Bila diband
umnya, ber
anan, jenis s
u 1 bulan,
alami penu
simpanan d
dan 2
gkatan atau
bunga yan
s terjadi pad
a waktu 6 b
ya ekspektas
epan, yang d
nkan untuk
at lebih jang
ni dicatat ole
%. Sedangka
u 24 bulan ya
Perkembangan S
Ba
n dari sebelu
dingkan den
rdasarkan ja
simpanan d
3 bulan,
runan suku
dengan jang
24 bulan
u relatif teta
ng secara
da jenis simp
ulan. Hal ini
i peningkata
disertai deng
k memperole
ka panjang.
eh suku bun
an suku bun
akni sebesar
Grafik 3.12
Suku Bunga Kre
angka Belitung
umnya sebes
ngan triwula
angka wak
engan jangk
dan 6 bula
bunga, da
gka waktu 1
mengalam
ap. Penuruna
relatif palin
panan denga
menunjukka
an suku bung
gan keingina
eh dana yan
nga simpana
nga simpana
6,63%.
dit Perbankan
sar
an
tu
ka
an
an
12
mi
an
ng
an
an
ga
an
ng
n
n
diban
sebes
14,96
adala
tercat
3.5.3
3.6. K
Tingk
2009
stabil
tercat
III 200
0,25%
Perkem
Rata-rata
ndingkan den
sar 15,93%
6%.
Berdasark
ah suku bung
tat sebagai k
. Perkemba
Kualitas Pen
kat Non-Perfo
mencapai
dibandingk
tat relatif ko
09 tercatat s
%.
mbangan Spread
tingkat suku
ngan tingkat
dan dibandi
kan penggun
ga kredit inv
kredit dengan
ngan Sprea
nyaluran Kr
orming Loan
4,02%, me
kan triwulan
onstan diban
sebesar 0,78
Grafik 3.13 d Suku Bunga Pe
u bunga pinj
t suku bung
ngkan deng
naan, suku b
vestasi, yaitu
n suku bung
ad Suku Bun
edit/Pembia
n (NPL) gros
ningkat diba
sebelumnya
dingkan triw
8%, lebih tin
erbankan Bangk
jaman tercat
a pinjaman
an tahun se
unga kredit
sebesar 14,
a terendah, y
nga
ayaan
ss perbanka
andingkan k
a. NPL net
wulan sebelu
ggi dibandin
ka Belitung
3. Pe
tat sebesar 1
pada triwula
ebelumnya (y
yang terting
,74%. Seme
yakni sebesa
Spread suk
selisih anta
suku bung
tercatat
cukup sign
2009 dari
Pengaruh
kredit yang
penurunan
menjadi p
ini. Hal
perbankan
suku bung
bunga de
penghimpu
tetap komp
an Bangka B
kondisi tahu
(sudah mem
mnya. Tingk
ngkan tahun
rkembangan Pe
4,10%, men
an sebelumn
yoy) yang ter
ggi pada triw
entara itu kre
ar 13,57%.
ku bunga per
ara suku bun
ga simpana
mengalami
nifikan pada
7,57% me
penurunan
g lebih cepat
suku bun
penyebab p
ini me
masih m
a yang ting
eposito unt
unan dana
petitif.
Belitung pad
n sebelumn
mperhitungka
kat NPL net p
sebelumnya
erbankan Daera
nurun apabi
nya (qtq) yan
rcatat sebesa
wulan III 200
edit konsum
rbankan, yai
nga kredit da
an perbanka
penuruna
a triwulan
enjadi 5,97%
suku bung
dibandingka
nga deposi
perkembanga
engindikasika
membutuhka
ggi pada suk
tuk menjag
di perbanka
da triwulan
ya dan rela
an PPAP) pu
posisi triwula
a yang sebes
ah
45
la
ng
ar
09
si
tu
an
an
an
III
%.
ga
an
to
an
an
an
ku
ga
an
III
tif
un
an
sar
46
3. Perk
sekto
sebel
sebes
tingk
perus
terjad
3.7. K
Dari
inform
(kred
pada
Rp1,2
kredit
menin
sebel
triliun
deng
tercat
47,95
P
kembangan Per
Dilihat da
or perdagang
umnya yang
sar 6,14% da
at NPL di se
sahaan yang
dinya krisis fin
Kelonggara
LBU KBI
masi bahwa
it yang belu
triwulan III
29 triliun at
t yang dise
ngkat diban
umnya yang
n atau 36,1
an triwula
tat sebesar
5%.
Perkembangan N
rbankan Daerah
ri sektor eko
gan, hotel d
g mencapai
an sektor lai
ektor –sekto
g secara la
nansial globa
n Tarik
Palembang
a undisburs
um ditarik o
I 2009 terca
tau 48,43%
etujui oleh
ndingkan de
tercatat seb
2%, dan d
an sebelum
r Rp1,26
Grafik 3.14 NPL Perbankan
h
onominya, pe
an restoran
82,39%. Se
n-lain tercata
r tersebut ti
ngsung ma
al sejak triwu
g diperoleh
sement loan
oleh debitur)
atat sebesar
dari plafon
perbankan,
engan tahun
besar Rp0,92
dibandingkan
mnya yang
triliun atau
Bangka Belitung
ersentase NP
yakni sebes
ektor pertam
at menyumb
dak terlepas
upun tidak
ulan IV 2008
h
n
)
r
n
,
n
2
n
g
u
Kog
L gross terbe
sar 83,13%,
mbangan te
bang NPL seb
s dari turunn
langsung
.
PerkembaPerban
Gromposisi NPL m
esar masih b
meningkat
rcatat meny
besar 7,50%
nya pendapa
masih terpe
Grafik 3.16 angan Undisbursnkan Bangka Be
rafik 3.15 menurut Sektor E
ersumber da
dari triwula
yumbang NP
. Peningkata
atan dan lab
engaruh ole
sed Loan litung
Ekonomi
ari
an
PL
an
ba
eh
3.8. R
Risiko
sebes
likuid
Risiko Likuid
o likuiditas b
sar 99,12%.
ditas triwulan
PerkembaPerbank
ditas
bank umum
Rasio terse
n sebelumnya
Grafik 3.17 angan Risiko Likkan Bangka Bel
di Propinsi B
ebut tercatat
a yang tercat
kuiditas itung
Bangka Belit
t menurun
tat sebesar 1
meru
aktiv
(qtq)
diser
< 1
menj
kons
suku
perba
peng
jangk
3. Pe
tung pada
tipis jika di
00,25%.
Menurunn
upakan dam
a likuid <
menjadi seb
tai dengan p
bulan, yait
jadi sebesar
isten denga
bunga
ankan l
ghimpunan
ka waktu leb
rkembangan Pe
triwulan II
bandingkan
nya rasio
mpak dari
1 bulan seb
besar Rp6,96
peningkatan
tu sebesar
Rp7,02 tri
n perkemba
yang m
lebih m
dana yan
bih panjang.
erbankan Daera
I 2009 adala
dengan ras
likuidita
penurunan
besar 0,96%
6 triliun yang
pasiva likuid
0,17% (qtq
liun. Hal in
angan spread
menunjukkan
membutuhkan
ng memilik
ah
47
ah
sio
s
n
%
g
d
q)
ni
d
n
n
ki
48
3. Perk
1. P-
-
-
-
2. K-
-
Su
kembangan Per
engertian d- Kredit Usa
kepada Usmodal keproduktif.
- KUR adalaberasal se
- Pemerintasisanya sedalam ranrangka me
- KUR disalBank Syar
Ketentuan K- Penyalura
135/PMK.diubah de
- Beberapa adalah seba. UMKM
feasible1) mer
daripadmem
2) khuBers200deb
3) KURbers
b. KUR dketentu
uplemen 4
rbankan Daerah
SER
dan Tujuan aha Rakyat, saha Mikro Kerja dan in ah program penuhnya da
ah memberikebesar 30% ngka meninendorong peurkan oleh 6iah Mandiri (
KUR n KUR diatu05/2008 ten
engan Peratuketentuan y
bagai berikutM-K yang dap
e namun belrupakan deb perbankan ya saat Perm
mperoleh fassus untuk pesama (MoU)
07 s.d. 14 Mitur yang bel
R yang dipesangkutan. disalurkan keuan :
h
BA-SERBI K
Penyaluranyang selanj
Kecil Menengvestasi yang
yang dicanaari dana bankan penjaminditanggung
ngkatkan akertumbuhan 6 bank pelak(BSM)
ur oleh pementang Fasilitran Menteri yang dipersyt :
pat menerimaum bankable
bitur baru yayang dibuktiohonan Kred
silitas Kredit Penutupan pePenjaminan
Mei 2008), mlum pernah merjanjikan a
epada UMK
REDIT USAH
Kredit Usautnya disinggah Koperasg didukung
angkan oleh k. nan terhadapoleh bank p
ses UMKM-ekonomi nasksana yaitu
erintah melatas PenjaminKeuangan N
yaratkan oleh
a fasilitas pene dengan ketang belum pkan dengan dit/PembiayaProgram darembiayaan KKUR dan seb
maka fasilitasmendapatkantara Bank
KM-K untuk
HA RAKYAT
ha Rakyat gkat KUR, adsi (UMKM-K)g fasilitas p
pemerintah
p resiko KURpelaksana. P-K pada sumsional Mandiri, BRI
alui Peraturanan Kredit UNo. 10/PMK.0h pemerinta
njaminan adatentuan: pernah mend
melalui Sisteaan diajukani Pemerintah
KUR antara tabelum addens penjaminann pembiayaa
Pelaksana
modal kerj
T
dalah kredit/dalam bent
penjaminan
namun sum
R sebesar 70Penjaminan Kmber pembi
, BNI, Bukop
n Menteri KUsaha Rakya05/2009. h dalam pe
alah usaha p
dapat kredit/em Informas dan/ atau b
h; anggal Nota
ndum I (tangn dapat dibean kredit pro
dengan UM
ja dan inve
/ pembiayaauk pemberiauntuk usah
mber danany
0% sementarKUR diberikaiayaan dalam
pin, BTN, da
Keuangan Noat yang tela
nyaluran KU
produktif yan
/ pembiayaai Debitur (SIDbelum perna
Kesepakatagal 9 Oktobeerikan kepadogram lainnyaMKM-K yan
estasi denga
an an ha
ya
ra an m
an
o. ah
UR
ng
an D) ah
an er da a;
ng
an
3. P
BK154
ppKs
ppsP
ds
p3BPc
1) Untkredpulu
2) UntRp5pempers
c. Bank Pkelayakmempe
erkembang
Berdasarkan KUR yang te15,3 triliun. 548,64 milya46,99 milyar.
Tingkat ppenyaluran penyaluran KKUR di Sumssampai deng
Meskipunpeningkatan,plafon. Dengsudah diangsProvinsi Babe
Secara nadan hotel yansektor pertan
Penyaluraperdagangan35%. PenyalBelitung lebihPenyaluran Kcukup besar
uk kredit sadit/margin peuh empat peuk kredit d00.000.000
mbiayaan yasen) efektif pPelaksana mkan usaha seerhatikan ket
gan Kredit U
data dari Keelah disalurka
Untuk Provar sementara.
penyaluran KKUR secara
KUR secara nsel tumbuh an bulan Ag
perkemba, namun ou
gan perkataasur) sebesar
el.
sional, penyang mencapanian sebesar
n KUR di Pron, restoran, duran KUR kh tinggi dibaKUR ke sektomasing-masi
mpai dengaembiayaan yarsen) efektif
di atas Rp. (lima ratu
ng dikenakaper tahun. emutuskan esuai dengantentuan yang
Usaha Rakya
ementrian Nan oleh perbvinsi Sumatea penyaluran
KUR di Suma nasional. asional per Asebesar 42,7ustus 2009 t
angan penyutstanding sen lain masih43%. Kond
aluran KUR bi 55% dari to27% dan se
ovinsi Sumatedan hotel yanke sektor perndingkan deor lain sepering mencapa
n Rp5.000.0ang dikenakper tahun 5.000.000
us juta rupan maksima
pemberian n asas-asas pg berlaku.
at (KUR)
Negara dan Kbankan nasioera Selatan
KUR di Prov
msel tumbuhDibandingk
Agustus 20076%. Sedantumbuh sebe
yaluran KUecara nasion terdapat kedisi tersebut
banyak diaraotal penyaluktor lain-lain
era Selatan dng mencapairtanian di Prengan penyarti sektor lainai 4% dan 3%
3. Pe
000 (lima jutan maksima
(lima juta piah), tingkal sebesar/se
KUR berdasperkreditan y
Koperasi (Keonal per Agtotal penya
v. Kep. Bang
h lebih tingan posisi D9 naik 21,53
ngkan penyaesar 22,41%
R dari sisnal hanya melonggaran ta
juga berlak
hkan ke sektran KUR diik
n sebesar 9%
dan Babel ju 57%, diikutrovinsi Sumaluran KUR nan-lain dan ja%.
rkembangan Pe
ta rupiah), tl sebesar/seta
rupiah) samat bunga etara 16%
arkan penilayang sehat,
emennegkopgustus 2009 luran KUR
gka Belitung
ggi dibandinDesember 23% sementaaluran KUR d.
si plafon mencapai 57arik (termasu
ku di Provins
tor perdagankuti dengan p
%.
ga didominati sektor pertatera Selatanasional ke seasa-jasa dun
erbankan Daera
tingkat bungara 24% (du
mpai dengakredit/margi(enam bela
aian terhadaserta denga
p) total plafomencapai Rmencapai Rmencapai R
ngkan tingka2008, tingkara penyaluradi Prov. Babe
menunjukka7% dari totauk kredit yansi Sumsel da
ngan, restorapenyaluran k
asi oleh sektotanian sebesan dan Bangkektor tersebuia usaha jug
ah
49
ga ua
an in as
ap an
on Rp Rp Rp
at at an el
an al
ng an
an ke
or ar ka t.
ga
50
3. Perk
kp
4. KDK
1
2
3
4
5
kembangan Per
Tingkat kkarena telah pada bulan D
Kendala PenDalam pelakKredit Usaha
1. Adanya pdijamin sebahwa Kmerupakapersepsi yangsuran tinggi.
2. Banyak msebesar Rkemampu
3. Sesuai deKeuanganbelum pedengan mmendapatdengan fa
4. Banyak caidentitas dmendapat
5. Untuk bebmenjangkbelum me
rbankan Daerah
kredit bermamencapai 5,
Desember 20
yaluran KUksanaannya,
Rakyat. Berb
persepsi yangepenuhnya oKUR merupaan kredit yayang keliru te
sampai den
masyarakat mRp 5 juta ruuan usaha agengan ketentn No. 10 tahurnah mendamelalui SID.tkan kredit / asilitas KUR. alon debiturdiri yang tidtkan kredit. berapa bank
kau lokasi caerata dan terf
h
asalah KUR ,82%, menin08 yang han
UR terdapat be
bagai kendal
g keliru di mleh pemerintkan bantuang sumber
ersebut, banyngan lunas s
menganggapupiah. Padaar debitur tidtuan dari peun 2009, KUapatkan kred. Dalam ke/ pembiayaan
r yang tidakdak lengkap
, penyaluranlon debitur yfokus di kota
secara nasngkat tajam jnya 0,19%.
erbagai kena tersebut a
masyarakat tah, bahkan an dari pem
dananya seyak debitur tsehingga me
p bahwa pehal penyaludak terbebanemerintah y
UR hanya bisadit / pembiayenyataannya n dari perba
k bisa memmaupun ko
n KUR terkenyang relatif ja besar.
sional perlu jika dibandin
dala yang tntara lain ad
bahwa KURbanyak masy
merintah. Daepenuhya betidak memenenimbulkan
enyaluran KUuran KUR hani dalam memang diatur a diberikan kyaan dari pe
banyak cankan sehing
enuhi persyondisi usaha
ndala karena auh sehingg
mendapatkngkan denga
timbul dalamalah sebaga
R merupakanyarakat yangalam kenyaterasal dari bnuhi kewajibkredit macet
UR tanpa aarus disesuambayar angsdalam Perat
kepada calonerbankan yanalon debiturga tidak bisa
yaratan dari yang belum
keterbatasaga penyebara
kan perhatiaan tingkat NP
m penyalurai berikut :
n kredit yang berpendapataannya KUbank. Karenan membayat yang cuku
agunan selalaikan dengasuran. turan Menten debitur yanng dibuktikar yang telaa lagi dibiaya
bank seperm layak untu
n bank untuan KUR masi
an PL
an
ng at
UR na ar up
lu an
eri ng an ah ai
rti uk
uk ih
PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
• Pendapatan daerah pada APBD-P 2009 naik 0,33% dan belanja daerah naik 12,60%
• Realisasi belanja daerah sampai triwulan III 2009 baru terealisasi sebesar 45,20% dan rata-rata realisasi programnya baru sebesar 49,99%, sedangkan realisasi dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan masing-masing telah mencapai 61,27% dan 56,60%.
4.1 Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2009
Bangka Belitung
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Bangka Belitung, terdapat perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) tahun 2009. Perubahan APBD tahun anggaran 2009 berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan APBD tahun anggaran
2009. Hal tersebut disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah untuk
memanfaatkan saldo Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tahun anggaran 2008 yang
belum digunakan untuk membiayai program dan kegiatan yang belum terakomodir dalam
anggaran induk. Pada APBD-P terjadi peningkatan pendapatan sebesar 0,33% dan
peningkatan belanja daerah sebesar 12,60%, sehingga terjadi peningkatan defisit sebesar
65,09%. Namun peningkatan defisit ini diimbangi dengan adanya peningkatan penerimaan
pembiayaan daerah sebesar 64,41%, sehingga SILPA tahun anggaran 2009 meningkat
55,00%.
Bab 4
52
4. Perke
2
4.1.1 P
Daerah
Sedan
penam
menga
penda
PendapaPendapaHasil RetHasil PenLain-lain Dana PerBagi HasDana AloDana AloLain-lain Dana BaDana PenPENDAPA
embangan Keua
Ta
Sumb
Pendapatan
Dari perub
h (PAD) men
gkan sisanya
mbahan Dan
alami perub
anaan Bangka
Sumber : D
atan Asli Daerahatan Pajak Daerahtribusi Daerahngelolaan KekayaanPendapatan Asli Da
rimbangan sil Pajak/Bagi Hasil Bokasi Umumokasi KhususPendapatan Daeragi Hasil Pajak dari Pnyesuian dan OtonoATAN DAERAH
angan Daerah
bel 4.1 Anggara
ber : Dinas Penda
n Daerah
bahan penda
nyumbang R
a sebesar Rp
na Alokasi
ahan, tetap
a Belitung m
Tabel 4.2 Peru
Dinas Pendapatan
n Daerah yang Dipisaerah yang Sah
Bukan Pajak
h yang SahProvinsi dan Pemerinomi Khusus
Uraian
an Pendapatan Bangka B
apatan Pengelolaa
apatan daera
p6 juta yang
p2,69 miliar
Khusus. Sed
dianggarka
masih bergant
bahan Pendapa
Pengelolaan Keu
ahkan
ntah Daerah Lainnya
Belanja Daerah Belitung (Rupiah
an Keuangan dan
ah 2009 seb
g berasal da
berasal dar
dangkan pe
n sebesar R
tung pada pe
atan Daerah Ban
uangan dan Aset
Sebelum Perub255,283,24240,699,81
2,215,00588,41
11,780,00556,773,25105,907,41407,994,8442,871,00
a
812,056,49
Ju
Perubahan (APh)
n Aset Daerah Ba
besar Rp2,70
ri peningkata
ri dana perim
endapatan la
Rp0. Hal ini
emerintah pu
ngka Belitung (R
Daerah Bangka B
bahan Setelah Per42,162 255,2898,662 240,699
07,500 2,2216,000 588
00,000 11,78050,000 559,4650,000 105,907
40,000 407,99400,000 45,563
000
92,162 814,754
mlah Anggaran
BD-P) 2009
ngka Belitung
0 miliar, Pen
an hasil retr
mbangan, ya
ain-lain yan
mencermin
usat.
Rupiah)
Belitung (Unaudit
rubahan9,242,1629,818,662,007,500
8,416,0000,000,0005,250,000 2,67,410,0004,840,0003,000,000 2,6
000
4,492,162 2,6
Bertam
dapatan Asl
ibusi daerah
aitu terdapat
g sah tidak
kan struktu
ted)
Rp %6,000,000 0.00
0 0.006,000,000 0.27
0 0.000 0.00
692,000,000 0.480 0.000 0.00
692,000,000 6.280 0.000 0.000 0.00
698,000,000 0.33
mbah/ (Berkurang)
i
.
t
k
r
0070080080003
4.1.2 B
diman
langsu
hanya
terbes
justru
4.2 R
Bangk
30 Se
kompo
kemaj
dinas y
ini bai
tahun
sehing
Belanja Dae
Terdapat p
a belanja tid
ung. Belanja
naik Rp43,4
ar adalah b
mengalami p
Sumb
ealisasi Be
Berdasarka
ka Belitung
eptember 20
onen belanj
uan program
yang menda
k anggaran
2009, realis
gga dapat me
erah
penambahan
dak langsung
tidak langsu
42 miliar. Kom
belanja hibah
penurunan s
Tabel 4.3 Pe
ber : Dinas Penda
lanja Daera
an data yang
mengenai la
009, yang m
a langsung
mnya rata-ra
apat alokasi a
maupun pro
sasi anggara
endorong pe
Rp126,28 m
g mengalami
ung naik seb
mponen bela
h yaitu sebe
ebesar 52,50
erubahan Belanj
apatan Pengelolaa
ah (APBD) 20
g diperoleh d
aporan realis
meliputi bela
baru tereal
ata terealisas
anggaran te
ogramnya ba
n yang baru
ertumbuhan
miliar pada p
peningkata
esar Rp82,8
anja tidak lan
esar 34,92%
0%.
ja Daerah Bangk
an Keuangan dan
009 Bangka
dari Badan Pe
sasi belanja
anja tidak la
lisasi 45,20%
si 48,99%.
rbesar, yaitu
aru terealisas
mencapai 4
ekonomi.
4. Per
pendapatan
n yang lebih
6 miliar seda
ngsung yang
%, sedangka
ka Belitung (Rup
n Aset Daerah Ba
a Belitung
erencanaan P
APBD 2009
angsung dan
% dari tota
Dinas Peker
27,90%. N
si 40,90%. D
45,20% ,dap
rkembangan Ke
daerah Bang
besar diban
angkan bela
mengalami
n belanja ti
piah)
ngka Belitung
Pembanguna
9 Bangka B
n belanja pe
al anggaran.
rjaan Umum
amun sampa
Diharapkan
pat terealisas
euangan Daerah
gka Belitung
nding belanja
nja langsung
peningkatan
dak terduga
an (Bappeda
elitung pe
egawai pada
Dan untuk
m merupakan
ai triwulan II
sampai akhi
si seluruhnya
h
53
,
a
g
n
a
)
r
a
k
n
I
r
a
54
4. Perke
4
4.3 Re
wewe
pemer
denga
yang
pada
yang
beriku
1 Di2 Di3 Ru4 Di5 BA6 Di7 Ba8 Di9 Di
10 Di11 Ba12 Ba13 Sa14 Se15 Se16 Di17 Ba18 Ka19 Ba20 Ba21 Di22 Di23 Di24 Ba25 Ba26 Di27 Di28 Di29 Ba30 Di31 Ba32 Di
embangan Keua
Tabe
ealisasi Dan
Prinsip-prin
nang d
rintahan di
an beberapa
berlaku saa
grafik 4.1,
berlaku saat
t:
inas Pendidikaninas Kesehatanumah Sakit Jiwainas Pekerjaan UmAPPEDA dan Statinas Perhubungaadan Lingkunganinas Kesejahteraainas Tenaga Kerjainas Perindustrianadan Koordinasi Padan Kesatuan Baatuan Polisi Pamoekretariat Daerahekretariat DPRDinas Pendapatan,adan Pengawas Dantor Penghubunadan Pendidikan adan Pemberdayainas Pertanian, Peinas Pertambangainas Kelautan danadan Kepegawaiaadan Pemberdayainas Kebudayaaninas Pemuda daninas Komunikasi adan Ketahanan inas Kehutananadan Perpustakaainas Koperasi, Us
angan Daerah
el 4.4 Realisasi B
Sumber : Bad
na Dekonse
nsip pen
dan pen
Indonesia
a landasan
at ini dapat
dimana la
t ini adalah
mumtistikn
n Hidup Daerah (Ban Sosialan dan PerdagangPenanaman Modangsa dan Perlindong Praja
, Pengelolaan KeuDaerah / INSPEKTngdan Pelatihanaan Masyarakat derkebunan dan Pan dan Energin Perikananan Daerahaan Perempuan, dan Pariwisata
n Olahragadan InformatikaPangan
an dan Arsip Daeaha Mikro, Kecil
JUMLAH
NAMA INST
Belanja Daerah
dan Perencanaan
ntrasi dan T
gaturan
nugasan
sesuai
hukum
t dilihat
andasan
sebagai
BLHD)
andal Daerahdungan Masyarak
uangan dan AsetORAT
dan Pemerintahaneternakan
KB dan Perlindun
rahdan Menengah
H
TANSI
S
Bangka Belitun
Pembangunan Da
Tugas Pemb
kat
t Daerah
n Desa
ngan Anak
Pengatu
Sumber : Departem
g Triwulan III 20
aerah Bangka Be
bantuan Ba
PAGU DANA (R
18,418,229,76
86,343,104,74
11,509,988,40
197,942,545,0
8,184,531,30
15,484,469,38
4,055,655,19
5,547,841,38
18,401,775,99
7,070,539,76
3,244,274,10
4,401,387,18
7,153,750,76
125,942,063,0
31,834,194,80
37,635,164,77
9,227,509,12
4,617,406,62
8,402,855,87
5,628,395,44
10,965,257,39
13,067,841,61
11,561,598,95
5,886,496,74
3,766,319,51
9,793,009,40
13,566,681,87
6,039,455,03
3,246,506,65
3,844,074,65
4,295,516,19
3,617,091,60
709,447,086,4
Grafikuran Wewenang
men Keuangan R
009 (Rupiah)
litung
angka Belitu
Rp)Kemajua
Program (%
63 38.15
41 29.57
09 5.81
086 40.90
04 75.48
81 50.96
97 70.15
85 61.83
95 29.43
60 66.52
00 76.39
80 5.49
67 64.77
036 56.96
09 44.30
79 57.14
4 98.54
0 16.11
74 70.81
44 58.43
99 48.29
14 81.42
50 39.95
44 39.61
8 0.25
00 67.96
72 45.80
5 60.32
50 54.36
54 14.68
95 58.53
00 70.75
460
k 4.1g dan Pemerinta
RI
ung
n %)
Kemajuan Keuangan
(%)
38.15
28.81
5.81
40.90
47.79
29.76
63.02
61.83
29.43
63.97
65.85
55.93
62.27
56.96
44.30
57.14
47.79
1.50
70.81
58.43
45.58
81.42
39.95
39.61
59.80
51.77
61.56
33.82
54.36
49.81
34.60
42.04
45.20
ahan
a. UU
b. UU
pem
c. PP
d. PP
neg
e. PP
pem
f. PP
4.3.1.
Negara
semua
termas
kegiat
perenc
diguna
kegiat
menda
sebesa
menda
total p
sudah
No. 32 tahu
No. 33 tah
merintah dae
No. 20 tahun
No. 21 Tahu
gara atau lem
No. 38 tah
merintahan d
No. 7 tahun
Realisasi D
Dana deko
a (APBN) ya
a penerimaa
suk dana ya
an dengan
canaan, fas
akan untuk m
an. Terdap
apatkan dan
ar Rp4,79 m
apatkan alok
pagu, semen
terealisasi se
un 2004 tent
un 2004 ten
erah.
n 2004 tenta
un 2004 ten
mbaga.
un 2007 ten
daerah propi
2008 tentan
Dana Dekon
onsentrasi ad
ang dilaksan
an dan pen
ang dialokas
dana deko
ilitasi, bimb
menunjang s
at 17 dep
na dekonsen
miliar berasal
kasi tertingg
ntara itu sam
ebesar 61,27
tang pemerin
ntang perim
ang rencana
ntang penyu
ntang pemb
nsi, dan pem
ng dekonsen
nsentrasi Ba
dalah dana y
nakan Guber
geluaran da
sikan untuk
onsentrasi be
ingan tekni
sub kegiatan
partemen/ke
trasi, denga
dari Pinjam
i adalah Dep
mpai dengan
7%.
ntahan daera
bangan keu
kerja pemer
sunan renca
bagian urusa
merintahan da
trasi dan tug
ngka Belitu
yang berasa
rnur sebaga
alam rangka
instansi ve
ersifat non
s, pelatihan
bersifat fisik
mentrian/lem
n total pagu
an/Hibah Lu
partemen Pe
n 30 Septem
4. Per
ah.
angan antar
intah.
ana kerja dan
n pemerinta
aerah kabup
gas pembant
ung
l dari Angga
i wakil pem
a pelaksana
rtikal pusat
fisik antara
n, dan peny
k, maksimal
mbaga di
u dana Rp2
ar Negeri (P
endidikan ya
mber 2009 t
rkembangan Ke
ra pemerinta
n anggaran
ahan antara
paten atau ko
uan.
aran Pendap
merintah yang
an dekonse
di daerah.
lain untuk
yuluhan. Na
25% dari to
Bangka Be
55,98 miliar
PHLN). Depa
itu sebesar
total dana d
euangan Daerah
ah pusat dan
kementerian
pemerintah
ota.
patan Belanja
g mencakup
entrasi, tidak
Pembiayaan
k koordinasi
amun masih
otal anggaran
litung yang
r diantaranya
rtemen yang
80,03% dar
dekonsentras
h
55
n
n
,
a
p
k
n
,
h
n
g
a
g
ri
si
56
4. Perke
6
4.3.2.
oleh d
pelaks
Belitun
Rp36,7
bersifa
jalan,
denga
triwula
dialoka
direalis
Bangk
Re
3 De4 De
5 De
6 De7 De8 De9 De
10 De11 De12 De13 Ke14 Ke15 Per16 Ars17 Ke
1
2 De
NO
De
embangan Keua
Realisasi Dana
Realisasi D
Dana tuga
daerah dan d
sanaan tugas
ng yang m
72 miliar. Da
at fisik yaitu
irigasi, serta
an triwulan
an IV semua
asikan untu
sasikan untu
ka Belitung.
ealisasi Dana Tu
epartemen Perindustriepartemen Perdagang
epartemen Energi dan
epartemen Pendidikanepartemen Kesehatanepartemen Tenaga Keepartemen Sosialepartemen Kehutananepartemen Kelautan departemen Pekerjaan menterian Negara Linmenterian Negara Korpustakaan Nasional sip Nasional RImenterian Negara Pe
epartemen Pertanian
Departemen/Kem
epartemen Dalam Neg
1 Departemen Pe
2 Departemen Te3 Departemen So4 Departemen Ke5 Departemen Pe
DepartemeNO
angan Daerah
Dekonsentrasi y
Sumber : Bad
Dana Tugas
as pembantu
desa yang m
s pembantu
mendapatkan
ari total dana
seperti peng
barang bant
III 2009 dana
a dana tugas
uk Departe
uk memperba
gas Pembantua
Sumber : Bad
iangan
n Sumber Daya Miner
n Nasional
erja dan Trasmigrasi
ndan PerikananUmumngkungan Hidupoperasi dan UKMRI
emuda dan Olah RagaT O
menterian/Lembaga
geri
rtanian
naga Kerja dan Transsial
elautan dan Perikanankerjaan Umum
en/Kementerian/Lem
T O T A L
Tyang Dilaksanak
dan Perencanaan
Pembantua
uan adalah d
mencakup sem
an. Terdapa
dana tug
a tersebut d
adaan baran
tuan sosial ya
a tersebut ba
s pembantua
men Pekerj
aiki infrastruk
Tn yang Dilaksan
dan Perencanaan
Bappeda dan StaInspektorat (BawBadan DiklatBPMPD ProvinsiSekretariat DaerBadan KetahanaDinas Pertanian,
Dinas PerindustrDinas Perindustr
al Dinas Pertamban
Dinas PendidikanDinas KesehatanDinas Tenaga KeDinas KesejahterDinas KehutananDinas Perikanan Dinas PUBadan LingkungDinas Koperasi dBadan Arsip danBadan Arsip dan
a Dinas Pemuda dT A L
S
Dinas PertPeternaka
smigrasi Dinas TenaDinas Kese
n Dinas PeriDinas PU
mbaga
Tabel 4.5 kan oleh SKPD B
Pembangunan Da
an Bangka
dana yang b
mua penerim
t 5 departe
as pembant
apat diguna
ng seperti tan
ang dapat d
aru terealisa
an dapat tere
jaan Umum
ktur guna m
Tabel 4.6 nakan oleh SKPD
Pembangunan Da
atistikwasda)
rah (Biro Pemerintah)an PanganPerkebunan dan Pete
rian dan Perdaganganrian dan Perdagangan
ngan dan Energi
n Provinsinerja dan Transmigrasiraan Sosial ndan Kelautan
an Hidup Daerah (BLdan UKMn Perpustakaan Daeran Perpustakaan Daeraan Olah Raga
SKPD Pelaksana
tanian,Perkebunan danaga Kerja dan Transmejahteraan Sosial kanan dan Kelautan
SKPD Pelaksana
Bangka Belitung
aerah Bangka Be
Belitung
berasal dari A
maan dan pe
men/kement
tuan, denga
kan untuk m
nah, bangun
iberikan kep
si sebesar 56
ealisasi. Dan
m dan dih
mendukung p
D Bangka Belitu
aerah Bangka Be
R270
-240399434
2,289ernakan 7,985
n 994n 1,173
1,000
204,863887
2,47612,7171,3225,1041,100
HD) 5003,965
ah 300ah 180
3,000251,204
Rpan
1,361,377
migrasi 1,793,7371,769,0055,479,060
26,319,28536,722,464
PAGU
g Tahun Anggar
litung
APBN yang
engeluaran d
trian/lembag
an total pa
membiayai ke
an, peralata
ada masyara
6,60%. Diha
a terbesar y
harapkan da
pertumbuhan
ung Tahun Angg
litung
Rp PHLN,425,000 -- 528,96,100,000 -,375,000 4,265,10,250,000,000,000 -,339,000 -,950,000 -,000,000 -
,000,000 -
,638,000 -,305,000 -,250,000 -,848,000 -,693,000 -,293,000 -,000,000 -,000,000 -,800,000 -,000,000 -,265,000 -,000,000 -,531,000 4,794,06
PAGU DANA
PHLN
7,000
7,0005,0000,0005,0004,000
U DANA RealiSept
ran 2009
dilaksanakan
dalam rangka
a di Bangka
agu sebesa
egiatan yang
n dan mesin
akat. Sampa
arapkan pada
aitu 71,67%
apat segera
n ekonomi d
garan 2009
N53.97
66,000 35.8484.92
00,000 41.50- 49.69
56.6832.8967.7962.99
85.11
66.6639.4415.6230.96
-23.8782.4367,5739.0166.2498.8856.99
66,000 61.27
Realisasi s/d30 Sept 2009
8.46
23.9811.0411.3773.7456.60
sasi s/d 30 t 2009 (%)
n
a
a
r
g
,
i
a
%
a
i
d 9
“
I. TujMengeperum
II. ProRespoSumatsetiap respon
III. Rea
III.1 Pe
Proporkota/khasil penerimenya
III.2 Re
Berdasdaerahmengu
Dari tomaksimmenya
Sup
“FAKTOR YA
juan etahui peng
musan kebijak
ofil Respondnden Quick tera. Jumlah kotamadya/
nden perban
alisasi Belan
enerimaan
rsi Pendapakabupaten dasurvey, sebmaan daera
atakan bahw
ealisasi Bela
sarkan pengh sampai dungkapkan t
otal respondmal dalam matakan tidak
plemen 5
RINGKANG MEMP
gelolaan kekan moneter
den Survey ini dtotal respon/kabupaten tkan daerah s
nja
Daerah
atan Asli Dan propinsi m
bagian besaah terbesar
wa penerimaa
anja Pemeri
amatan dalaengan akhi
telah maksim
Pendapat
PengelolPelaksan
en pengelolamerealisasika
maksimal.
KASAN LAPENGARUHI
euangan pe dan perban
iambil dari 1den Pengeloterdiri dari 2sebanyak 9 r
Daerah (PADmasih belumr atau 73%
berasal daan daerah ter
intah Daera
am 2 tahun r tahun, se
mal jika diban
t Responden Me
la APBD na APBD
a dan pelaksn belanja da
PORAN QUICTINGKAT R
emerintah dkan Bank Ind
11 kotamadyola dan Pelak2 sampai deresponden di
D) bagi pem cukup besa% respondeari Dana Perbesar berasa
ah
terakhir preebagian besandingkan alok
Tabel 1. engenai Realisa
Apakah BeSudah M
Ya 80.00 66.67 71.43
sana APBD, aerah sampa
4. Per
CK SURVEY:REALISASI B
daerah daladonesia.
ya/kabupatenksana APBD angan 7 resp 8 propinsi d
engelola APar dari total en menyataerimbangan,al dari PAD a
esentase realar pengelolakasi anggara
si Belanja Daera
(%
lanja Daerah Maksimal?
Tidak 20.033.328.5
sebanyak 71i akhir tahun
rkembangan Ke
: ELANJA DA
m rangka
n di 10 propadalah 42 responden. Sedadi Pulau Sum
PBD yang penerimaan kan bahwa sedangkan
adalah sebesa
lisasi belanjaa dan pela
an yang terse
ah
%)
00 33 57
1,43% menyn, dan seban
euangan Daerah
AERAH”
mendukung
pinsi di Pulausponden danangkan totaatera.
membawahdaerah. Dar komponen
n respondenar 27%.
a pemerintahksana APBD
edia.
yatakan telahnyak 28,57%
h
57
g
u n l
i ri n n
h D
h %
58
4. Perke
8
III.3 A
Ada berealisapelakskendaoleh ppolitiksebanykenda
a. As
Sepemepemepepe
b. As
Jikmedasampedit
embangan Keua
Aspek yang
eberapa aspeasi belanja pesana APBD yala dalam rea
pengelola dan dianggap tidyak 12,5% dla dalam rea
spek Hukum
bagian besaeraturan yaengakibatkaneraturan yanengakibatkanelaksana sebelelangan.
spek Admin
ka dilihat daengungkapkan jasa sebagmping kend
elaporan, protandatangan
angan Daerah
Menjadi Ke
ek yang dianemerintah daaitu sebanyalisasi belanjan pelaksana Adak terlalu b
dan pelaksanlisasi belanja
m
r atau sebanng sering n rendahnyang tumpann rendahnya
bagai selain
nistrasi
ari aspek adan permasalgai kendala dala yang toses penyusui akhir Maret
31%
Aspek
Penyeba
endala Reali
nggap sebagaaerah. Jika dik 37,5% me
a pemerintahAPBD masing
berpengaruh a APBD yang
a daerah.
nyak 31% peberubah m
a realisasi belg tindih ju realisasi. Ke4 (empat)
dministrasi, pahan terbatayang mengatersebut di unan DPA ot, masalah p
21%
21%
3%
Penyebab Min
b Minimnya Re
sasi Belanja
ai kendala yalihat dari gra
enganggap a daerah. Aspg-masing sebterhadap rea
g mengangg
engelola dan merupakan lanja daerahuga dianggendala lain ya
hal tersebu
pengelola daasnya SDM yakibatkan re
atas, terdaoleh SKPD yaroses pengad
24%
Grafik 1. nimnya Realisas
Grafik 2. ealisasi Belanja D
a Pemerinta
ang mengakiafik di atas, mspek adminis
pek legal danbanyak 25%aliasi belanjaap aspek ter
pelaksana Akendala d
. Selain itu kap sebagai ang diungka
ut di atas a
an pelaksanyang bersertiendahnya reaapat kendalang waktunydaan, dan ko
Peraturan Terl
Peraturan Tum
Peraturan Mul
Peraturan Seri
Kendala Legal L
i Belanja Daera
Daerah dari Asp
ah Daerah
ibatkan rendmayoritas penstrasi merupan makro ekon. Sedangkan daerah, karersebut sebag
APBD menyatdari aspek kendala yang
kendala ypkan oleh pe
adalah meng
a APBD sebfikasi pengaalisasi belanja lain sepeya lama, DIPondisi geogra
alu Banyak
mpah Tindih
ti Tafsir
ng Berubah
Lainnya
h
pek Hukum
dahnya ngelola dan akan nomi dipilih n aspek ena hanya ai suatu
takan bahwalegal yang
g berasal daryang cukupengelola dangenai proses
bagian besadaan baranga daerah. Derti masalahPA baru siapafis wilayah.
a g ri p n s
r g i
h p
c. As
Asdapepeyada
d. As
BeAPseb
spek Makro
spek makro aerah adalah erubahan harelaksana APBng cenderun
aerah.
spek Politik
erdasarkan asPBD menyatbagai kenda
13%
13%
0%
3
8
25
8%
P
Pe
o Ekonomi
ekonomi yainflasi dan h
rga BBM olehBD sebagai kng meningk
spek politik, akan bahwala dalam rea
19%
1120%
9%
2239%
0%
%
5%
%
Penyebab Minim
enyebab Minim
Penyebab M
ng dianggapharga BBM. Lh pemerintahkendala dari kat tidak dia
sebagian bea agenda plisasi belanja
15%
%
%
39%
59%
mnya Realisasi B
nya Realisasi Be
Minimnya Realisa
p paling berLaju inflasi yah dipilih olehaspek makr
anggap seba
esar atau sebolitik yang daerah.
Penyusunan
Pengajuan R
Pengesahan
SDM yang Be
SDM yang Be
Terdapat Re
Kendala Adm
Kurs y
Inflas
Suku
Perub
Kend
Agenda Politik
Hubungan Eks
Hubungan ant
Kendala Politik
Grafik 3. Belanja Daerah
Grafik 4. elanja Daerah d
Grafik 5. asi Belanja Daer
4. Per
rpengaruh teang melonjakh masing-maro ekonomi. agai kendala
anyak 58% padat (sepe
n Anggaran oleh
RAPBD Melewa
RABPD Melew
ersertifikasi Pe
erminat sbg An
strukturisasi O
ministrasi Lainn
yang Bergejola
i yang Melonja
Bunga yang M
bahan Harga BB
ala Makroekon
k Daerah yang
ekutif & Legisl
ar SKPD Kuran
k Lainnya
dari Aspek Adm
ari Aspek Makro
rah dari Aspek P
rkembangan Ke
erhadap reak atau sulit dasing 39% pe
Sedangkan a dalam rea
pengelola daerti Pilkada d
h SKPD yang Pa
ti Batas Waktu
wati Batas Wakt
engadaan Terba
nggota Tim Lela
Organisasi
nya
ak
ak
eningkat
BM
nomi Lainnya
Padat
atif Kurang Ha
ng Harmonis
ministrasi
o Ekonomi
Politik
euangan Daerah
lisasi belanjadiprediksi danengelola dansuku bunga
lisasi belanja
an pelaksanadan Pilegda
anjang
u
tu
atas
ang Terbatas
rmonis
h
59
a n n a a
a )
60
4. Perke
0
III.4 Ti
Berdasnilai nmemilBerbedAPBD (belanjangga
IV. Inf
DalampenyesAPBNPkerja dnegaraanggaKL petriliun)Perum
BerikumerupKabup IV.1 P
Sebaginfrast
PengPela
embangan Keua
ingkat Real
sarkan pengaominal anggih pos admda dengan sebagian b
ja langsung aran terbesar
Pendapat Resp
frastruktur
m rangka msuaian darurP 2009”. Undan penangga untuk pe
aran sebesar nerima angg), Dep. Perta
mahan Rakyat
t ini adalahpakan pengpaten/Kotam
royek Infra
ian besar atatruktur stimu
gelola APBD ksana APBD
Penge
angan Daerah
isasi Angga
amatan dalagaran terbesaminstrasi umu
pengelola Aesar atau 8
investasi/m.
ponden Mengen
Stimulus Fi
eredam damrat di bidang
ntuk mencapgulangan damembangunanRp12,2 triliu
garan terbesanian (Rp65t (Rp400 mili
hasil survegelola dan adya di Pulau
struktur Sti
au sekitar 66lus fiskal di i
Pos Belanja de
Administrasi Umum P
53.33 11.54 26.83
tahuan Respond
aran Belanja
am 2 tahun tar adalah admum sebagai
APBD, penga1% pengeloenambah ak
nai Anggaran B
skal
mpak krisis g fiskal atau
pai target yampak PHK, la
n infrastruktun yang tersesar yaitu: De50 miliar), Dar).
y mengenai pelaksana
u Sumatera:
mulus Fiska
6% pengelonstansinya.
engan Anggaran
Operasi & Pemeliharaan P
6.67 7.69 7.32
3
66%
Proyek InfrasG
den Terhadap A
a Tertinggi
terakhir olehministrasi um
pos dengaamatan dalaola APBD mktiva) sebag
Tabel 2. Belanja Terbesar
global, Pemu yang dikenng lebih khangkah daruur padat kebar ke 12 Kep. PU (Rp6,Dep, ESDM (
program stAPBD di
al
la dan pelak
n Terbesar P
Modal/ Pembangunan
A
40.00 80.77 65.85
34%
struktur Stimulus
M
Tid
Grafik 6. Adanya Proyek I
h pengelola Amum. Sebanyn nilai nomm 2 tahun emilih belanai pos yang
r & Tingkat Real
merintah Punal dengan “usus yaitu m
urat difokuskkarya di selKementerian 6 triliun), De(Rp500 milia
timulus fiskaPemerintah
ksana APBD t
Pos Belanja deng
Administrasi Umum
60.00 26.92 39.02
Fiskal
Mengetahui
dak Mengetahui
Infrastruktur Sti
APBD, pos yayak 53% pen
minal anggarterakhir ole
nja modal/peg memiliki n
lisasi Belanja Te
sat mengam“Program St
menciptakan kan pada stimuruh IndoneNegara/Lemep. Perhubuar), Kemente
al pada respTingkat P
tidak menge
gan Tingkat Real
Operasi & Pemeliharaan 13.33 7.69 9.76
imulus Fiskal
ang memilikngelola APBDran terbesareh pelaksanaembangunannilai nomina
ertinggi
mbil langkahimulus Fiskakesempatan
mulus belanjaesia denganbaga (K/L). 5ngan (Rp2,2
erian Negara
ponden yangPropinsi dan
etahui proyek
(%)lisasi Tertinggi
Modal/ Pembangunan 26.67 65.38 51.22
ki D . a n l
h l
n a n 5 2 a
g n
k
Pengedi instdan di
IV.2 E
Pengedalam
Sebagkenda2009.
Pengemengikendadan ke
lola dan pelatansinya mem akhir tahun
Pendap
Pengelola AP
Pelaksana AP
fektivitas P
lola dan pe mengatasi d
ian besar (sla operasion
lola dan pmplementasla-kendala tendala lainny
Pendapat R
Pendap
aksana APBDmperkirakan belanja stim
pat Responden yTerhada
BD
PBD
Proyek Infra
laksana APBdampak krisis
sebanyak 83al dalam me
pelaksana Asikan proyek ersebut adaya seperti pe
esponden Terha
pat Responden
D yang mengpada triwul
mulus fiskal te
yang Mengetahuap Pencapaian R
Semester I-200
23
19
struktur Sti
BD menilai ps (menciptak
3%) pengeloengimplemen
APBD yang infrastruktulah mengenngesahan an
Gadap Efektivitas
GTerhadap Adan
Proyek Infrast
getahui adanyan III – 2009ersebut akan
Tabel 3. ui Adanya ProyeRealisasi Belanja
9 Se
3.00
9.17
imulus Fiska
proyek infraskan kesempa
ola dan pelantasikan proy
menilai terr stimulus fisai proses pe
nggaran yang
Grafik 7. s Stimulus Fiska
Grafik 8. nya Kendala Opetruktur Stimulus
4. Per
ya proyek inf9 akan terea
n terealisasi s
ek Infrastruktura Stimulus Fiska
ep-09
75.00
60.00
al
struktur stimtan kerja ata
aksana APBDyek infrastru
rdapat kendskal APBN 2embebasan g terlambat.
l dalam Mengat
erasional dalams Fiskal
rkembangan Ke
frastruktur stalisasi sekitaremuanya.
r Stimulus Fiskal
Dec-09
ulus fiskal cau menguran
D menilai tidktur stimulus
dala operas009 berpendlahan yang
tasi Dampak Kri
m Implementasi
euangan Daerah
timulus fiskar 60%-75%
l
(%)
100.00
100.00
cukup efektifngi PHK).
dak terdapats fiskal APBN
ional dalamdapat bahwaberbelit-belit
isis
h
61
l ,
f
t N
m a t
62
4. Perke
2
V. Kel
Dalamterdapuntuk
Sebagkelebih
embangan Keua
lebihan Dan
m pengelolaapat arus ma
belanja (kele
ian besar (han dana ter
Permasalaha
Pendapat Resp
angan Daerah
na
an keuangaasuk penerimebihan dana)
sebanyak 3rsebut adalah
50%
20%
17%
PBBBP
an/Kendala Ope
ponden Tentang
an daerah, maaan daera) pada semes
3%) responh belanja adm
50%
27%
33%
13%
Pola Transfer DanaBelanja AdministraBelanja Operasi BeBelanja Modal BeluPenyebab Kelebiha
erasional dalam
Gg Pertanyaan ”A
GPenyebab Timb
sebanyak 5ah yang bester I-2009.
nden menyaministrasi yan
Lokasi yang beru
Petunjuk Teknis T
Proses Pembeba
Proses Tender M
Kendala lainnya
Pusat & Belanja Tsi Belum Terealisielum Terealisirum Terealisiran Dana Lainnya
Grafik 9. m Implementasi P
Grafik 10. Adanya Penerim
Grafik 11. bulnya Kelebiha
50% pengelum sempat
atakan bahwng belum ter
bah
Tidak Jelas
san Tanah Berbelit
emakan Waktu
Tidak Sinkronr
Proyek Infrastru
aan Daerah yan
an Dana
elola APBD t dialokasika
wa penyebarealisasi.
t
uktur Stimulus F
ng Belum Digun
menyatakanan/digunakan
b timbulnya
Fiskal
akan ?”
n n
a
Sebagkelebihpeman
Dalammempmenyu19% memb
ian besar ahan dana nfaatan keleb
m menempaperhatikan mukai untuk mresponden l
berikan keunt
Kriteria
atau sebanyayang ada bihan dana p
tkan kelebimasalah kepemenempatkalebih menyutungan yang
19%
12%
12%13%
Pen
Bank yang Dija
ak 75% pepada Bank
pemerintah d
han dana emilikan baan dananya ukai untuk mg paling tingg
25%
BPDSelai
44%
%
%
nempatan Keleb
adikan Tempat P
engelola danPembangu
daerah.
pemerintah nk rekanan.di bank mil
menempatkagi.
75%
0%0%0%0%
n BPD
Milik PeMembeMemilikMemilikKriteria
Grafik 12. bihan Dana Pem
Grafik 13. Penyimpanan Ke
4. Per
na/keuangannan Daerah
daerah, p. Mayoritas lik pemda. San kelebihan
emdaerikan Keuntunki Reputasi Naski Jaringan KanLainnya
erintah Daerah
elebihan Dana P
rkembangan Ke
daerah, mh (BPD) seb
pihak pengeresponden
Sementara itn dana pada
gan Tertinggisionaltor yang Luas
Pemerintah Dae
euangan Daerah
menempatkanbagai upaya
elola sangat(44%) lebih
tu, sebanyaka bank yang
erah
h
63
n a
t h k g
64
4. Perke
4
embangan Keuaangan Daerah
HHalaman ini sThis page is
engaja dikosintentionally
songkan y blank
Bab 5 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN
Net-outflow masih mengalami penurunan secara tahunan dibanding triwulan sebelumnya, namun terjadi peningkatan perputaran kliring dan RTGS secara tahunan yang signifikan
5.1. Aliran Uang Masuk dan Uang Keluar serta Perkembangan
Kegiatan Kliring Lokal dan Real Time Gross Settlement (RTGS)
Pada triwulan III 2009,
kegiatan sistem pembayaran di
Bangka Belitung memperlihatkan
menggeliatnya kegiatan
perekonomian. Meskipun tercatat
penurunan net-outflow kegiatan kas
titipan di Pangkalpinang dan transaksi
Real Time Gross Settlement (RTGS)
pada triwulan III 2009 dibanding
triwulan sebelumnya.
5.1.1. Aliran Uang Masuk dan Uang Keluar
Berdasarkan data
perkembangan perkasan daerah
Pangkalpinang (qtq), aliran uang
masuk (inflow) tercatat mengalami
kenaikan sedangkan aliran uang
keluar (outflow) terjadi penurunan,
sehingga terjadi penurunan net-
outflow pada triwulan III 2009
dibanding triwulan sebelumnya.
Aliran uang masuk (inflow) pada
Grafik 5.2 Perkembangan Perkasan Pangkalpinang
(Inflow, Outflow, & Net In-Out)
Grafik 5.1
Perkembangan Outflow, Perputaran Kliring, RTGS, dan Pertumbuhan Ekonomi Tahunan
Bab 5
66
5. Perke
6
triwula
Rp1.13
tipis ya
5.1.2.
aktivita
2009
menja
ini ju
Pening
pereko
cek/bil
Sehing
perput
5.1.1.
tercata
menga
diband
pada p
Perpa. Nb. WPerpa. Nb. WPena. Nb. WJumPen> N> W
K
4.
3.
2.
1.
embangan Siste
an III 2009
38,13 miliar.
aitu sebesar
Perkemban
Berbeda d
as perputara
mengalami p
di Rp620,38
ga mengala
gkatan tran
onomian Ban
Namun ke
lyet giro dari
gga mening
taran kliring
Perkemban
Berdasarka
at perbaikan
alami penur
ding triwulan
pertumbuha
putaran Kliring:Nominal (Rp juta)Warkat (lembar)putaran perhariNominal (Rp juta)Warkat (lembar)olakan cek/BGNominal (Rp juta)Warkat (lembar)lah hariolakan cek/BGNominal (%)Warkat (%)
ETERANGAN
em Pembayaran
mengalami
. Sedangkan
3,63% atau
ngan Kegiat
dengan keg
an kliring nom
peningkatan
8 miliar atau
ami pening
nsaksi ters
ngka Belitung
Perputaran K
enaikan perp
Rp5,28 mili
katkan juga
pada triwula
ngan Real Ti
an data per
pertumbuh
runan. Pad
n II yang te
n tahunan n
Trw I
549,513.75 6116,646
9,158.56 9277
3,214.25 39360
0.58%0.56%
n
kenaikan s
aliran uang
turun Rp46,
tan Kliring L
iatan perka
minal pada t
yang signifi
naik 31,64%
katan seb
sebut meng
g.
TKliring dan Cek/
putaran klirin
ar di triwula
rasio nomi
an III 2009 da
Time Gross S
rkembangan
an tahunan
da triwulan
rcatat sebes
nilai RTGS ke
Trw II Trw I
2,287.69 672,30817,862 17,96
9,718.85 16,007284 428
3,324.36 3,165.109 12563 42
0.54% 0.47%0.61% 0.70%
2008
sebesar 49,1
g keluar (outf
60 miliar.
Lokal
san yang m
triwulan III 20
kan. Perputa
%. Jumlah w
besar 13,37
gindikasikan
Tabel 5.1 /Bilyet Giro Koso
ng juga diik
n II 2009 me
inal penarika
ari 1,12% di
Settlement (
RTGS Ban
dibanding tr
III tercatat
sar 26,26%.
e Bangka Bel
III Trw IV
8.53 642,018.7565 15,240
.35 11,069.29263
87 9,217.5122658
% 1.44%% 1.48%
4% atau R
flow) tercata
mengalami
009 dibandin
aran kliring n
warkat, perp
% atau se
adanya
ong Bangka Bel
kuti dengan
enjadi Rp8,5
an cek/bilye
triwulan II 2
(RTGS)
gka Belitun
riwulan sebe
penurunan
Namun hal
litung yang m
2,476,128.72 4967,713
11,103.72 8304
18,921.99 4553223
0.76%0.82%
2008
Rp375,00 m
at mengalam
penurunan
ngkan denga
naik dari Rp4
utaran klirin
ebanyak 2.1
peningkata
itung
peningkata
0 miliar pada
t giro koso
2009 menjad
g, di triwu
elumnya mes
sebesar 17
l yang sebal
mengalami p
Trw I Trw
94,956.00 471,2514,700 16,2
8,389.08 7,600249 26
4,966.76 5,282199 14459 62
1.00% 1.121.35% 0.89
200
iliar menjad
mi penurunan
net-outflow
an triwulan I
471,25 milia
g triwulan II
166 lembar
n kegiatan
n penolakan
a triwulan III
ng terhadap
i 1,37%.
lan III 2009
skipun masih
7,44% (yoy)
liknya terjad
perlambatan
w II Trw III
53.10 620,380.5804 18,370
0.86 10,514.931 311
2.80 8,497.844 2742 59
2% 1.37%9% 1.49%
09
i
n
w,
I
r
I
.
n
n
.
p
9
h
y)
i
,
8
Perke
5.2. P
Rp13,7
sebesa
sama
rasio a
triwula
embangan Pena
Penyediaan
Jumlah p
76 miliar, m
ar Rp66,41 m
tahun lalu s
antara uang
an II 2009 m
Perkembanga
Grafik 5.4
arikan Uang Lus
Uang Layak
enarikan ua
menurun seb
miliar atau m
sebesar Rp22
lusuh yang
enjadi 1,21%
Grafik 5.3 an RTGS Bangka
uh di Pangkalpi
k Edar
ang lusuh
esar 79,28%
menurun se
2,85 miliar.
ditandai PT
% di triwulan
a Belitung
inang
di triw
33,92%
triwula
memp
pereko
sebelu
Ban
men
cuk
kua
terja
mel
men
mel
Tida
laya
laya
selama tri
% (qtq) dari
besar 39,77
Penurunan
TTB dengan
n III 2009.
5. Perke
wulan III ter
% (yoy)
an II hanya
erlihatkan
onomian Ban
m krisis keua
Dalam s
k Indone
nyediakan u
up, juga se
litas uang ya
aga kualit
akukan clea
narik dan
akukan keg
ak Berharga
ak edar dan
ak edar.
iwulan III
triwulan se
%(yoy) diba
ini juga diik
uang masuk
embangan Siste
rjadi penuru
dibandingka
turun 38,0
belum
ngka Belitung
angan global
istem pemba
sia selain
ang dalam j
enantiasa m
ang dipegang
tasnya de
an money p
memusna
giatan Pemb
(PTTB) uang
mengganti d
2009 terca
ebelumnya y
andingkan tr
kuti dengan
k (inflow) da
em Pembayaran
nan sebesa
an dengan
9%. Hal in
kembalinya
g pada posis
l.
ayaran tunai
bertugas
jumlah yang
enjaga aga
g masyarakat
ngan cara
policy, yaitu
hkan atau
berian Tanda
g yang tidak
dengan yang
atat sebesa
yang tercatat
riwulan yang
menurunnya
ari 8,70% d
n
67
r
n
i
a
si
,
s
g
r
t
a
u
u
a
k
g
r
t
g
a
i
68
5. Perke
8
embangan Siste
em Pembayaran
H
n
Halaman ini sThis page is
engaja dikosintentionally
songkan y blank
Bab 6 PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
• Pada triwulan III 2009 indeks penghasilan saat ini dan ekspektasi penghasilan menunjukkan peningkatan dibanding triwulan sebelumnya
• Jumlah penduduk miskin di Bangka Belitung pada Maret 2009 menurun, yang diikuti dengan penurunan tingkat kemiskinan.
Berdasarkan Survei Konsumen
yang dilakukan Bank Indonesia
Palembang setiap bulannya, optimisme
mengenai penghasilan saat ini dan 6
bulan yang akan datang di kalangan
konsumen semakin meningkat (Grafik
6.1). Baik indeks penghasilan saat ini
maupun indeks ekspektasi penghasilan
di triwulan III mengalami peningkatan
dibanding triwulan sebelumnya,
masing-masing meningkat dari 112,00
menjadi 120,167 dan 125,17 menjadi
135,33. Hal ini merupakan salah satu
indikasi adanya pemulihan
perekonomian di Bangka Belitung.
6.1. Kondisi Ketenagakerjaan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung, kondisi
ketenagakerjaan pada bulan tersebut dibanding kondisi bulan Agustus tahun 2008
mengalami sedikit perbaikan, yang dapat dilihat adanya kenaikan angkatan kerja sebesar
31.762 orang atau 6,06%. Kenaikan ini lebih tinggi dari kenaikan di bulan Agustus tahun
2008, yang naik hanya sebesar 4,36% dari bulan Februari 2008. Peningkatan angkatan
kerja di bulan Februari 2009 ini diikuti juga dengan adanya kenaikan jumlah angkatan kerja
yang bekerja sebanyak 7,38% dan penurunan angkatan kerja yang tidak bekerja sebesar
Grafik 6.1 Perkembangan Indeks Penghasilan Saat Ini dan Ekpektasi
Penghasilan
6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat
70
14,65% serta penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 5,99% di bulan
Agustus 2008 menjadi 4,82% di bulan Februari 2009. Pada kurun waktu 3 tahun terakhir
sektor primer masih tetap menjadi tumpuan utama dalam penyerapan tenaga kerja dengan
lebih dari 50% tenaga kerja terserap di sektor ini, yang diikuti dengan sektor tersier dimana
rata-rata tenaga kerja yang terserap sebesar 33,46%. Dan terakhir sektor sekunder, yang
rata-rata menyerap 10,04% tenaga kerja.
Tabel 6.1
Ketenagakerjaan Bangka Belitung 2005 2009Nov Feb Agus Feb Agus Feb Agus Feb
1 Total Penduduk 15+ 742,392 745,821 751,386 758,308 766,428 817,180 815,786 822,953 Angkatan Kerja 465,726 477,833 469,538 511,572 507,962 501,386 524,370 556,132 a. Bekerja 432,231 449,387 427,328 473,903 475,006 472,369 492,949 529,315 b. Tidak Bekerja (Pengangguran Terbuka) 33,495 28,446 42,210 37,669 32,956 29,017 31,421 26,817
3 Bukan Angkatan Kerja 276,666 267,988 281,848 246,736 258,466 315,794 291,416 266,8214 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 62.73 64.07 62.49 67.46 66.28 61.36 64.28 67.585 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7.19 5.95 8.99 7.36 6.49 5.79 5.99 4.82
200820072006Kegiatan Utama No
2
Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung
6.1.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka
Dari struktur angkatan kerja juga dapat dilihat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) yang merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang masuk angkatan
kerja dibanding dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas. TPAK pada bulan Februari
2009 menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan TPAK pada Agustus 2008
dimana pada bulan Februari 2009 TPAK mencapai 67,58%, yang meningkat dibanding
bulan Februari 2008 yang tercatat sebesar 64,28%. Hal tersebut menunjukkan adanya
peningkatan penduduk usia kerja atau penduduk berumur 15 tahun ke atas yang aktif
secara ekonomi di Bangka Belitung.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2009 tercatat sebesar
4,82%, menurun dibandingkan bulan Agustus 2008 yang mencapai 5,99%. Penurunan
TPT tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan penyerapan pada sektor pertanian
terkait dengan adanya musim panen.
6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat
71
6.2. Nilai Tukar Petani (NTP)
Tingkat kesejahteraan petani dapat dilihat dari Nilai Tukar Petani (NTP), yang diperoleh
dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (IT) dengan Indeks Harga
Yang Dibayar Petani (IB) yang dinyatakan dalam persentase. IT menunjukkan hasil yang
diperoleh petani dengan menjual produk pertaniannya, sedangkan IB merupakan
pengeluaran petani dalam memenuhi produk yang dibutuhkan dalam berproduksi dan
konsumsi rumah tangga. Perbandingan kedua indeks ini dapat memperlihatkan apakah
peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan
pertambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Semakin tinggi nilai NTP, relatif
semakin sejahtera tingkat kehidupan petani.
Rata-rata indeks Nilai Tukar Petani
(NTP) di Bangka Belitung pada Triwulan III
2009 dibanding triwulan sebelumnya tidak
mengalami perubahan, yaitu tetap tercatat
sebesar 94,25. Hal ini memperlihatkan
tingkat kesejahteraan petani relatif tidak
mengalami perubahan. Peningkatan indeks
yang diterima petani di triwulan III juga
diikuti dengan peningkatan indeks yang
dibayarkan oleh petani. Indeks diterima
petani naik dari 102,25 di triwulan II 2009
menjadi 102,91, dan indeks yang dibayar
petani juga naik dari 108,49 menjadi
109,20. Hal ini memperlihatkan meskipun
terjadi peningkatan pendapatan oleh
petani namun juga diikuti dengan
peningkatan biaya hidupnya.
Grafik 6.2 Perkembangan Nilai Tukar Petani (Indeks)
Sumber: BPS Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat
72
6.3. Kemiskinan
6.3.1. Jumlah Penduduk dan Penduduk Miskin
Untuk mengukur kemiskinan, BPS mengunakan konsep kemampuan memenuhi
kebutuhan dasar (basic needs). Sehingga dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang
sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan
dan bukan makanan diukur dari sisi pengeluaran. Berdasarkan pendekatan ini, dapat
dihitung jumlah penduduk yang hidup di bawah Garis Kemiskinan (GK) yang dinyatakan
sebagai penduduk miskin.
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita
per bulan di bawah Garis Kemiskinan yang terdiri dari dua komponen yakni Garis
Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) dengan
peranan GKM dalam menentukan besaran GK lebih besar dibanding peranan GKBM
(perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Dalam melakukan penghitungan garis
kemiskinan, untuk daerah perkotaan dan daerah perdesaan dilakukan secara terpisah.
Sumber data utama yang dipergunakan untuk menghitung data kemiskinan adalah data
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS ) serta Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar
(SPKKD) yang dipakai utnuk memperkirakan proporsi pengeluaran masing-masing komoditi
pokok bukan makanan. Berikut data GK perkotaan, perdesaan, serta kota dan desa.
Tabel 6.2 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Di Bangka Belitung Maret 2007 – Maret 2009
Daerah Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln)
Jumlah Penduduk Miskin
(ribuan)
Persentase Penduduk Miskin
PerkotaanMaret 2007 236854 38.6 8.09Maret 2008 250,24 36.54 7.57Maret 2009 272,809 28.78 5.86PerdesaanMaret 2007 234,028 56.50 10.87Maret 2008 242,441 50.18 9.52Maret 2009 261,378 47.85 8.93Kota+DesaMaret 2007 253,379 95.10 9.54Maret 2008 246,169 86.73 8.58Maret 2009 266,843 76.63 7.46 Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung
6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat
73
Selama Maret 2008-Maret 2009 garis kemiskinan naik 8.40% yaitu dari Rp.246.169
per kapita per bulan pada Maret 2008 menjadi Rp.266.843 per kapita per bulan pada
Maret 2009. Garis Kemiskinan daerah perkotaan mengalami kenaikan dari Rp.250.240 per
kapita per bulan pada Maret 2008 menjadi Rp.272.809 per kapita per bulan pada Maret
2009 atau naik 9.02%, sementara untuk daerah perdesaan Garis Kemiskinan pada Maret
2008 sebesar Rp.242.441 per kapita per bulan naik menjadi Rp.261.378 per kapita per
bulan atau meningkat 7.81%. Dengan perkembangan komponen GK sebagai bewrikut :
a. Garis Kemiskinan Makanan (GKM)
Kontribusi GKM sebesar 73.39% atau sebesar Rp195.843 per kapita per bulan pada GK
• Daerah perkotaan
Berkontribusi sebesar 70.67% atau sebesar Rp192.800 per kapita per bulan
• daerah perdesaan
Berkontribusi sebesar 75.99% atau sebesar Rp198.630 per kapita per bulan.
b. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM)
Meskipun garis kemiskinan naik, namun jumlah penduduk miskin di Bangka
Belitung pada Maret 2009 menurun dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada
Maret 2008, dari 86.73 ribu orang menjadi 76.63 ribu orang atau turun sebesar 10.10 ribu
orang. Yang diikuti dengan penurunan tingkat kemiskinan dari 8.58% menjadi 7.46%
selama Maret 2008 – Maret 2009. Dilihat menurut daerah, jumlah penduduk miskin di
daerah perkotaan maupun di daerah perdesaan mengalami penurunan. Di daerah
perkotaan, jumlah penduduk miskin turun dari 36.54 ribu orang menjadi 28.78 ribu orang,
sedangkan di daerah perdesaan, jumlah penduduk miskin turun dari 50.18 ribu orang
menjadi 47.85 ribu orang.
Tabel 6.3 Garis Kemiskinan menurut Daerah dan Komponen
Di Bangka Belitung Maret 2008 (Rupiah per Kapita per Bulan)
Daerah Makanan Bukan Makanan TotalPerkotaan 192,800 80,009 272,809Perdesaan 198,630 62,748 261,378Kota+Desa 195,843 71000 266,843
Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung
Selain melihat jumlah dan persentase penduduk miskin, dimensi lain yang perlu
diperhatikan dalam masalah kemiskinan adalah tingkat kedalaman dan keparahan
kemiskinan. Berdasarkan data dari BPS setempat, pada periode Maret 2008 – Maret 2009,
6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat
74
Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di Bangka Belitung
menunjukkan kecenderungan menurun. Indeks Kedalaman Kemiskinan merupakan ukuran
rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan. Pada Maret 2009, indeks tercatat sebesar 1,20, menurun dibanding periode
Maret 2009 yang tercatat sebesar 1,28. Namun besaran penurunan ini tidak sebesar
penurunan indeks di tahun 2008 yang turun hingga 0,40 sedangkan di tahun ini hanya
turun sebesar 0,08. Hal ini memperlihatkan kondisi perekonomian Bangka Belitung yang
belum pulih dari krisis keungan dunia, meskipun sudah mulai nampak sedikit perbaikan.
Penurunan nilai indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin
cenderung makin mendekati garis kemiskinan.
Indeks Keparahan Kemiskinan bulan Maret 2009 tidak mengalami perubahan jika
dibanding bulan Maret 2008, yaitu tetap sebesar 0,31. Indeks ini memberikan gambaran
mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Sehingga dapat diatakan
ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga tidak mengalami perubahan dibanding
kondisi bulan Maret tahun 2008.
Tabel 6.4 Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan
Di Bangka Belitung Maret 2008 - Maret 2009
Daerah Kota Desa Kota + Desa
Maret 2008 1.15 1.40 1.28Maret 2009 0.95 1.43 1.20
Maret 2008 0.30 0.33 0.31Maret 2009 0.28 0.34 0.31
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung
Pada bulan Maret 2008, Indeks Kedalaman Kemiskinan di perkotaan sebesar 1,15
sedangkan di perdesaan sebesar 1,40. Demikian pula dengan Indeks Keparahan Kemiskinan
di perkotaan tercatat sebesar 0,30 sementara di perdesaan sebesar 0,33. Indeks yang lebih
tinggi di perdesaan baik kedalaman maupun keparahan kemiskinan menunjukkan bahwa
tingkat kemiskinan di perdesaan lebih parah dibanding di perkotaan, sehingga diperlukan
upaya lebih dan nyata dalam menggerakkan sektor riil sehingga kesejahteraan masyarakat
perdesaan meningkat.
6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat
75
6.3.2. Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Bangka Belitung
a. Jaring Pengaman Sosial Masyarakat Miskin
Dalam rangka mendukung prioritas pembangunan nasional, yaitu pemeliharaan
kesejahteraan rakyat, pemerintah daerah Bangka Belitung menerapkan kebijakan
pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu programnya
adalah dengan melaksanakan jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin. Hal-hal yang
sudah dilakukan dan rencana kedepannya dalam jaring tersebut dapat dilihat pada tabel
6.5.
Tabel 6.5 Jaring Pengaman Sosial Bagi Masyarakat Miskin
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Bangka Belitung
6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat
76
b. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)
Dalam rangka mempercepat penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia,
Presiden Republik Indonesia membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
(TKPK) yang merupakan forum terdiri dari semua unsur, mulai dari pemerintah pusat dan
daerah, lembaga keuangan dan perbankan, usaha nasional, kelompok swadaya
masyarakat, akademisi, dan unsur masyarakat lainnya. TKPK merupakan forum lintas pelaku
yang berfungsi sebagai wadah koordinasi dan sinkronisasi untuk melakukan penajaman
kebijakan, strategi dan program penanggulangan kemiskinan. TKPK mempunyai tugas
untuk melakukan langkah-langkah konkret untuk mempercepat pengurangan jumlah
penduduk miskin.
TKPK ada yang mencakup nasional dan ada pula yang mencakup daerah, biasa
disebut Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), selain itu di daerah
juga terdapat penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan (SPKD). Di Bangka Belitung
TKPKD dan SKPD di tingkat propinsi, serta 5 TKPK dan 3 SKPD di tingkat kabupaten atau
kota.
6.4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan manusia (IPM) yang merupakan perbandingan dari harapan
hidup , melek huruf , pendidikan dan standar hidup. Ketiga indikator tersebut dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan yang memperlihatkan adanya perbaikan kesejahteraan
masyarakat Pangkalpinang dari tahun ke tahun.
Tabel 6.2 Indikator IPM 2006-2008
INDIKATOR 2006 2007 20081. Angka Harapan Hidup 70 70.18 70.222. Angka Melek Huruf 97.7 97.7 70.223. Rata-rata Lama Sekolah 8.9 8.9 9.074. Konsumsi per kapita (Ribu Rupiah) 631.4 634.6 639.1
Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung
Bab 7 OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH
• Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2009 diperkirakan meningkat tajam seiring dengan pulihnya perekonomian domestik dan internasional
• Inflasi pada triwulan IV 2009 secara tahunan juga diperkirakan meningkat diakibatkan meningkatnya konsumsi seiring membaiknya daya beli masyarakat
7.1. Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
tahunan (yoy) di Propinsi
Bangka Belitung pada triwulan
IV 2009 diproyeksikan tumbuh
dalam kisaran 4,40 ± 1%,
dengan tendensi bias ke atas atau
lebih baik dibanding pencapaian
triwulan III 2009 yang tumbuh
sebesar 1,46%, namun secara
triwulanan (qtq) pertumbuhan
diproyeksikan tumbuh melambat
dari 2,55% di triwulan III 2009
menjadi kisaran 0,97± 1%.
Beberapa hal yang diperkirakan dapat memberikan stimulus pada perekonomian
melalui permintaan domestik, yaitu: (1) Adanya potensi realisasi rencana proyek-proyek
infrastruktur dan stimulus fiskal lainnya yang cukup baik bagi perekonomian daerah untuk
pemenuhan target realisasinya mengingat baru sekitar 40% anggaran belanja daerah yang
terealisasi sampai dengan triwulan III 2009, (2) Potensi kenaikan penyaluran kredit
perbankan untuk pemenuhan target penyaluran kredit di tahun 2009, turunnya risiko pasar
dan masuknya dana asing kembali ke emerging markets. (3) Banyaknya libur akhir tahun
yang menyebabkan peningkatan konsumsi.
Bab 7
Grafik 7.1Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bangka Belitung
*) Hasil Proyeksi BI Palembang
Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung dan proyeksi BI Palembang
78
7. Outlo
8
memb
yang b
yang s
barang
7.1.1 S
didom
pula se
a. Sek
pening
Belitun
tahun
memic
Bangk
perkeb
sehing
yang d
menin
makan
Ramal
pada b
keingi
Salah
Selata
ook Pertumbuh
Meskipun
buat pertumb
berpotensi se
semakin serin
g dan jasa se
Sisi Penawa
Pertumbuh
minasi oleh se
ektor sekund
ktor Pertania
Kinerja sub
gkatan diban
ng di pasar
2008. Hal in
cu masuknya
ka Belitung
bunan, ditam
gga akan me
Namun kin
diperkirakan
gkat diband
nan di tahun
an II (ARAM
bulan Agustu
nan pemerin
satu kabupa
n.
an Ekonomi da
demikian, te
buhan ekono
emakin terap
ng terjadi di
erta aktivitas
aran
han ekonom
ektor primer
der yaitu sekt
an
b sektor pe
nding triwula
internasiona
ni terjadi akib
a dana di
seperti kare
mbah lagi d
ningkatkan h
nerja yang se
akan meng
ding tahun se
n 2009 oleh
II) 2009, dip
us – Septemb
ntah daerah
aten yang d
n Inflasi Daerah
erdapat pula
omi lebih ren
presiasi sehin
Sumatera da
perekonomi
mi Bangka Be
terutama se
tor pengolah
rkebunan, p
an III 2009, te
al yang mula
bat optimism
pasar komo
et dan CPO
dengan bera
hasil sadapan
ebaliknya te
galami penur
ebelumnya.
Badan Pusa
perkirakan p
ber. Prospek
Bangka Belit
disiapkan seb
h
a potensi ya
ndah dari pe
gga menuru
an Jawa sehi
an lintas pro
elitung dilih
ektor pertan
han yang ber
pada triwula
erkait denga
ai meningkat
me dunia terh
oditas. Penin
O diperkiraka
akhirnya mu
n karet.
rjadi pada s
runan diban
Berdasarkan
at Statistika
panen raya ke
k pertumbuha
tung yang in
bagai lumbu
ng patut dip
erkiraan, yait
nkan net ek
ngga berpot
opinsi
at dari sisi
ian dan sekt
rbasis pada s
an IV 2009
n harga kom
t meskipun
hadap perek
ngkatan harg
an akan me
usim kemara
ub sektor ta
ding triwula
n perkiraan p
(BPS) Bangk
edua telah t
an sub sekto
ngin mencap
ung padi ad
perhatikan k
tu: (1) nilai t
spor. (2) Ben
tensi mempe
penawaran
tor penggalia
umber daya
diperkirakan
moditas ungg
masih belum
onomian du
ga komodita
eningkatkan
au di triwu
anaman bah
n sebelumny
produksi tan
a Belitung d
erjadi di triw
or ini cukup b
pai swasemb
alah Kabupa
karena dapat
tukar Rupiah
ncana gempa
erlambat arus
masih tetap
an, demikian
alam.
n mengalam
gulan Bangka
m setinggi d
nia sehingga
as unggulan
sub sekto
lan III 2009
an makanan
ya meskipun
aman bahan
dalam Angka
wulan III yaitu
baik, melihat
ada pangan
aten Bangka
t
h
a
s
p
n
i
a
i
a
n
r
9
n
n
n
a
u
t
.
a
Sumber:
perika
mulai
ikan d
b. Sek
triwula
pening
pasir
pengg
pelaku
dihara
c. Sek
memb
mayor
untuk
mengi
karet.
T
Badan Pusat Stat
Pada sub s
nan darat at
naiknya kon
ari Bangka B
ktor Pertam
Harga tima
an IV 2009 m
gkatan harga
timah meng
galian. Namu
u tumah di
pkan dengan
ktor Industri
Mulai mem
berikan peng
ritas industri
industri pen
ngat curah
Tabel 7.1 Perkem
tistik (BPS)
sektor perika
taupun perik
nsumsi dunia
Belitung mesk
bangan dan
ah terus men
meskipun laj
a timah ini
gingat curah
un penuruna
triwulan II
n adanya du
i Pengolaha
mbaiknya ikli
aruh yang b
pengolahan
golahan kare
hujan yang
mbangan Produk
anan, diperk
kanan laut.
a sehingga d
kipun belum
n Penggalia
nunjukkan pe
junya tidak s
diperkirakan
h hujan tida
an ini diperk
dan III 200
a alat terseb
an
m usaha sek
aik bagi pert
di Bangka B
et diperkirak
diprediksi t
7. Outlo
ksi Tanaman Ba
irakan akan
Hal ini terka
dapat menin
ke posisi seb
an
erbaikan dan
setinggi triw
n tidak diba
ak tinggi, se
kirakan tidak
09 telah me
ut dapat me
ktor pertamb
tumbuhan se
Belitung berb
kan juga akan
inggi sehing
ook Pertumbuh
han Makanan 2
terjadi sedik
ait dengan k
gkatkan per
belum krisis
n diperkiraka
ulan sebelum
rengi denga
ehingga tida
k terlampau
embeli kapal
ningkatkan h
bangan dan
ektor industr
bahandasark
n mengalami
gga akan me
an Ekonomi da
2007-2009
kit peningkat
kondusifnya
rmintaan du
keuangan gl
an akan terus
mnya. Namu
an peningkat
ak kondusif
besar, dikar
l keruk dan
hasil.
penggalian,
ri pengolaha
kan timah. Se
i peningkata
eningkatkan
n Inflasi Daerah
tan baik dar
perairan dan
nia terhadap
obal.
s berlanjut d
un sayangnya
tan produks
bagi usaha
enakan para
kapal isap
diperkirakan
n mengingat
ementara itu
n mengingat
input getah
h
79
ri
n
p
i
a
si
a
a
,
n
t
u
t
h
80
7. Outlo
0
d. Sek
sub se
fasilita
penyed
1. Pen
2. Keg
Beli
3. Pen
Air
sektor
kapasi
tenaga
Belitun
akan d
terseb
kepala
rencan
a. Pem
− K
− T
b. Pem
− K
− K
− T
c. Pem
− B
j
− B
A
ook Pertumbuh
ktor Listrik,
Sektor Listr
ektor air, p
as air tanah.
diaan air ada
ngadaan Pem
giatan Pekerj
itung oleh D
ngadaan Pem
Minum Kota
Dan pada
listrik, gas,
tas listrik di
a uap (PLTU)
ng Timur su
dilakukan uji
ut. Kebutuh
a sawit PT Fo
na sebagai be
mbangkit List
Kapasitas 15
Target penye
mbangkit List
Kapasitas 2 x
Kapasitas 2 x
Target penye
mbangkit Listr
Bantuan dip
aringan listri
Bantuan mur
APBN dan AP
an Ekonomi da
Gas, dan Ai
rik, Gas, dan
pemerintah p
Selain itu ya
alah sebagai
masangan Po
aan Pengebo
inas Pertamb
masangan Pip
a Pangkalpin
sub sektor l
dan air, pem
Bangka Be
) 1 x 8 MW
dah memasu
coba terhad
han bahan
oresta dan se
erikut :
trik Tenaga D
MW
elesaian tahu
rik Tenaga U
x 15 MW di B
x 30 MW di B
elesaian tahu
rik Tenaga S
prioritaskan k
k.
rni tanpa pu
PBD.
n Inflasi Daerah
ir
n Air (LGA) d
propinsi aka
ang telah dila
berikut :
mpa Intake P
oran Fasilitas
bangan dan E
pa PVC diame
nang
listrik yang m
merintah dae
elitung salah
oleh PT Beli
uki tahap pe
dap pembang
baku cangk
ebagian lainn
Diesel (PLTD)
un 2009
Uap (PLTU)
Belitung
Bangka.
un 2010
urya (PLTS)
kepada mas
ngutan swad
h
iperkirakan t
an melakuka
akukan pem
P/S Air Minum
s Air Bawah T
Energi
eter 50 – 150
merupakan s
erah Bangka
satunya saa
tung Energy
enyelesaian.
gkit listrik be
kang sawit a
nya dari Kali
yarakat di d
daya apa pu
tetap menga
an pengebo
erintah dalam
m Kota Pang
Tanah Propin
0 mm dan K
sub sektor p
Belitung ter
at ini penge
y di Mempay
Dijadwalkan
erbahan baka
akan didata
mantan. Sela
daerah-daera
n dari masya
alami pertum
oran dan pe
m meningka
gkalpinang
nsi Kepulauan
elengkapan
pendorong p
rus berupaya
erjaan pemb
ya, Kecamata
n bulan Nov
ar cangkang
ngkan dari
ain itu PLN j
ah yang bel
arakat. Dana
mbuhan. Pada
embangunan
atkan fasilitas
n Bangka
Lainnya P/S
pertumbuhan
a menambah
bangkit listrik
an Manggar
vember 2009
kelapa sawit
perkebunan
uga memilik
um memilik
a berasal dar
a
n
s
n
h
k
,
9
t
n
ki
ki
ri
e. Sek
mengi
dapat
sektor
sampa
bebera
(2008-
1. Jal
2. Jem
3. Jem
4. Pe
5. Pe
Kepula
1. Pe
•
•
•
2. Pe
3. Pe
Ge
Da
ktor Bangun
Sektor ban
ngat mulai
meningkatk
ini. Selain i
ai triwulan I
apa rencana
-2011), yaitu
an Lingkar T
mbatan Batu
mbatan Batu
mbangunan
rluasan kant
Sedangkan
auan Bangka
mbangunan
Pembangun
Air Itam
Pembangun
Sampur = 4
Pembangun
Perkantoran
Kepulauan B
km
mbangunan
mbangunan
edung PKK d
aerah.
nan
ngunan pada
meningkatny
kan pendapa
itu pada triw
II 2009 bar
a pembangu
u :
Timur Bangka
urusa II
urusa III
Rumah Saki
tor gubernur
n pembangu
a Belitung an
Jalan
nan Jalan Sem
nan Jalan Air
4,4 km
nan Jalan Kom
n Pemerinath
Bangka Belit
Rumah Dina
Gedung Pem
dan Ruang Pe
triwulan IV
ya harga ko
tan masyara
wulan IV, rea
ru sekitar 40
unan infrastr
a Jurusan Pan
t Propinsi
Propinsi Ban
unan yang
ntara lain:
mabung -
Itam -
mpleks
h Provinsi
ung = 8,54
as Gubernur,
muda, Gedun
ertemuan, Ge
7. Outlo
2009 diperk
moditas ung
kat sehingga
alisasi APBD
0% APBD y
ruktur yang
ngkalpinang-
ngka Belitung
telah dilak
•
•
•
•
, dan Komple
ng Kesenian
edung Serba
ook Pertumbuh
irakan akan
ggulan Bang
a dapat men
yang besar
yang terealis
ditargetkan
-Pantai Rebo
g.
ksanakan ole
Pembangu
Depati Am
Pembangu
Pasir Padi =
Peningkata
Batas Kota
Peningkata
Jalan Kerab
eks Kantor G
, Gedung Pe
a Guna, Gedu
an Ekonomi da
mengalami p
ka Belitung
ningkatkan p
akan terjad
sasi. Selain
selesai dala
o sepanjang ±
eh Pemerint
unan Jalan Ak
mir = 4, 67 km
unan Jalan Ke
= 6,2 km
an Jalan Pang
a (Jl. Raya Sun
an Jalan Kam
bu
Gubernur
mbinaan Pro
ung Studio P
n Inflasi Daerah
peningkatan
diperkirakan
pertumbuhan
di mengingat
itu terdapat
am 4 tahun
±21,18 km
tah Propins
kses Bandara
m
etapang -
gkalpinang -
ngai Selan)
mpak dan
ofesi,
Pemancar
h
81
,
n
n
t
t
n
si
a
82
7. Outlo
2
memb
tahin 2
Pangk
akan d
f. Sek
terkait
pening
hotel
menga
Oktob
lomba
menin
Pemda
bebera
1. Me
2. Pe
3. Pe
g. Sek
Se
progra
dalam
dalam
1. Me
me
pe
pe
ka
me
ook Pertumbuh
Di triwula
bangun Gedu
2009 telah d
alanbaru. Di
dibangun Bal
ktor Perdaga
Sektor per
t dengan ada
gkatan terka
dan restora
alami pening
er juga tela
renang Sela
gkatkan sub
Selain itu
a Bangka Be
apa hal yang
empersiapka
rencanaan p
rbaikan infra
ktor Pengan
ktor pengan
am Babel Ar
peningkata
pengangkut
enambah jum
eningkatkan
enerbangan
enerbangan J
li, selain it
enghubungk
an Ekonomi da
an IV 2009
ung Olah Ra
dilakukan pem
daerah ini j
lai Latihan Ke
angan, Hote
rdagangan,
anya libur ak
it mulai rama
an yang sa
gkatan men
h diadakan
at Gaspar. Du
b sektor pariw
pemerintah
litung pada
telah dipers
an objek-obje
pembanguna
astruktur dae
ngkutan dan
ngkutan dipe
rchi 2010, Pe
n akses ke B
tan udara, d
mlah maskap
frekuensi p
Garuda Ind
Jakarta-Pang
tu maskapa
kan Jakarta d
n Inflasi Daerah
9 nanti pem
aga (GOR) ti
mancangan
uga sedang
erja (BLK).
el, dan Rest
hotel, dan
khir tahun. S
ainya aktivita
angat terka
nyambut dat
acara Sail In
ua kegiatan y
wisata.
Bangka Be
tahun 2010
siapkan di an
ek wisata and
n hotel berb
erah.
n Komunika
erkirakan teta
emerintah Ba
Bangka Belit
ilakukan den
pai penerban
penerbangan
donesia tela
gkalpinang y
i tersebut
engan Pulau
h
merintah da
pe A (sport
tiang pertam
dilakukan pe
toran
restoran dip
Sub sektor p
as ekonomi B
it dengan
tangnya libu
ndonesia 20
yang berskal
litung terus
mencanang
ntaranya :
dalan yang a
intang.
asi
ap mengalam
angka Belitu
tung baik me
ngan :
ngan yang m
n menuju B
ah berkomit
yang semula
juga akan
u Belitung.
aerah Bangk
centre) dima
ma pembang
embangunan
perkirakan a
erdagangan
Bangka Belitu
pariwisata j
ur akhir tah
09 di panta
a nasional te
berupaya m
gkan program
ada di Bangk
mi pertumbu
ung telah me
elalui udara
elayani rute
Bangka Belit
tmen untuk
sekali dalam
membuka
ka Belitung
ana pada bu
unan GOR d
n hotel dan
kan tumbuh
diperkirakan
ung. Selain it
juga diperk
un. Selain
ai Tanjung K
ersebut dihar
meningkatkan
m Babel Arch
a Belitung.
uhan. Dalam
elakukan ber
maupun lau
ke Bangka B
tung. Saat i
k menamba
m satu hari
jalur baru
juga akan
ulan Oktober
di Kecamatan
ke depannya
h meningkat
n mengalam
tu sub sektor
kirakan akan
itu di bulan
Kelayang dan
rapkan dapat
n pariwisata
hi 2010, dan
mendukung
rbagai upaya
ut. Perbaikan
Belitung serta
ni maskapa
ah frekuens
menjadi dua
yang akan
n
r
n
a
t
i
r
n
n
n
t
.
n
g
a
n
a
i
si
a
n
2. Me
20
3. Me
4. Me
de
5. Me
Pada p
1. Me
Be
2. Me
me
Ma
Pa
3. Me
ka
7.1.2 S
dari sis
pertu
menin
dihara
tahun.
mengi
dan IV
dalam
elakukan pe
010.
embangun a
emperpanjan
engan kebutu
endisain ban
pengangkuta
empersiapka
elinyu, Munto
eningkatkan
elayani pen
anggar-Keta
ngkalpinang
empersiapka
pal niaga sek
Sisi Permint
Dilihat dar
si permintaan
Pada triw
mbuhan d
gkatkan ko
pkan dapat
.
Investasi
ngat pola re
V. Selain pem
sektor :
rpanjangan
apron dan ter
ng dan me
uhan agar da
ndara-bandar
an laut, peme
an pelabuha
ok, Sadai, Ta
kualitas da
numpang
pang, Sadai-
g-Batam.
an Pelabuhan
kaligus penu
taan
i sektor-sekt
n diperkiraka
wulan IV 2
ibandingka
onsumsi ada
meningkatk
pada triw
alisasi invest
merintah piha
runway Band
rminal baru y
mperlebar B
apat didarati
ra perintis ter
erintah mela
an-pelabuhan
njungpandan
an kuantita
dari Palem
-Jakarta, Pan
n Jelitik Sun
mpang deng
tor yang me
an masih did
2009 kons
an dengan
alah sudah
kan daya be
wulan IV 2
asi pemerint
ak swasta ju
7. Outlo
dara Depati
yang dilengk
Bandara Ha
oleh pesawa
rutama untu
akukan bebe
n laut dian
n, dan Mang
s rute-rute
mbang-Munto
ngkalbalam-J
ngailiat agar
gan kapasitas
mberi kontri
ominasi dari
umsi diper
triwulan
mulai adan
eli masyarak
009 diperk
tah daerah ya
uga dapat m
ook Pertumbuh
Amir yang d
kapi dengan
nnandjoedin
at-pesawat y
k kota Tobo
erapa upaya,
ntaranya Pe
ggar.
pelayaran
ok, Pangka
Jakarta, Tanj
mampu un
s yang terbat
ibusi, pertum
konsumsi ru
rkirakan m
sebelumny
nya geliat p
kat serta ada
kirakan me
ang biasanya
eningkatkan
an Ekonomi da
ditargetkan s
mall dan hot
Tanjungpa
yang lebih be
ali dan Mang
yaitu :
elabuhan Pa
kapal-kapal
alpinang-Tan
jungpandan-
ntuk menam
tas.
mbuhan Ban
umah tangga
mengalami
ya. Faktor u
perekonomia
anya momen
engalami p
a terlaksana d
n investasi ya
n Inflasi Daerah
selesai tahun
tel.
ndan sesua
esar.
ggar.
angkalbalam
cepat yang
jungpandan
-Jakarta, dan
mpung kapal-
gka Belitung
a.
percepatan
utama yang
an sehingga
n libur akhi
peningkatan
di triwulan II
ang bergerak
h
83
n
i
,
g
,
n
-
g
n
g
a
r
n
I
k
84
7. Outlo
4
a. Sek
Pot
Ban
baik
per
pet
Bad
ber
rum
Mo
b. Sek
Sek
jeni
kela
ind
coc
ada
pad
min
me
Bad
ook Pertumbuh
ktor Pertanian
ensi lahan d
ngka Belitun
k untuk pen
tanian, p
ernakan. Pa
dan Koordin
bentuk Pena
mput laut se
odal Asing (PM
ktor Industri P
ktor industri p
is industri ya
apa sawit se
ustri pengola
cok dalam pe
anya bahan b
da tabel 7.3
nyak goreng
mbangun in
dan Koordina
NO NA
1KawasaPangkal
2KawasaMuntok
3KawasaTerpadu
4KawasaSungaili
5KawasaPegantu
6KawasaMangkuSukama
7KawasaPerkapaKec. Ma
an Ekonomi da
n
di Provinsi K
g masih san
ngembangan
perikanan,
ada tahun
asi Penanam
anaman Mod
elain itu juga
MA) yang be
Pengolahan
pengolahan
ang dapat di
perti minyak
ahan kemasa
engebangan
baku dan kaw
3 Pada tahu
di Bangka.
dustri pengo
asi Penanama
TabeAMA KAWASAN
INDUSTRI
n Industri Ketapapinang n Industri Kec.
n Industri Perikau di Teluk Kelaban Industri Jelitik,at
n Industri Suge, ungan, Kec. Bada
n Industri Desa ubang dan andi, Kec. Mangn Industri Khusu
alan Lipat Kajanganggar
n Inflasi Daerah
Kepulauan
ngat besar
n kawasan
maupun
2009 ini
man Modal
dal Dalam N
a memberik
ergerak dalam
merupakan,
kembangkan
k goreng, ma
an kaleng, in
industri pen
wasan indust
n 2009 dire
Selain itu ju
olahan ikan,
an Modal pu
el 7.3 Kawasan N DA
PEMBEN
ang Perda KoNo. 4 TaPerda KaTahun 20
nan at
Perda KaTahun 20
Perda KaTahun 20
Desa au
Perda KaTahun 20
gar -
s g, -
Sumber: Pemerin
h
telah memb
Negeri (PMDN
an izin pad
m perikanan.
sektor yang
n adalah ind
aragarine, sa
ndustri keram
ngolahan yan
tri seluas 12.
encanakan a
ga terdapat
sampai saat
usat.
Industri di BangASAR HUKUM
NTUKAN KAWA
ota Pangkalpinanhun 1998 b. Bangka No. 9
001 b. Bangka No. 1
002 b. Bangka No. 3
005
b. Belitung No. 001
ntah Daerah Bang
Lua
No K1 H2 H3 H
Sumber : Prof
berikan izin
N) dalam bid
a perusahaa
.
potensial seb
ustri pengem
abun ; indus
mik, dan indu
ng telah dise
043,74 ha, s
akan dibang
rencana ada
t ini pengaju
gka Belitung
ASAN
LUASKAWAS
(HA) ng
+/- 440,0
9 +/- 578,7
11 +/- 7.500
3 +/- 275,0
15 +/- 500,0
+/- 2.500
+/- 250,0
gka Belitung
Tabeas Kawasan Huta
Kawasan Hutan Hutan Konversi Hutan Lindung Hutan Produksi fil Pembangunan
Belit
pada perus
dang hutan
an berstatus
bagai investa
mbangan be
stri pengolah
ustri cat. Ban
butkan kare
seperti yang
gun industri
anya investo
uannya masih
S SAN
BIDANKEWENAN
00 Pemkot Pangkalpia
74 Pemkab Bangka Ba
0,00 Pemkab Bangka
00 Pemkab Bangka
00 Pemkab Belitung
0,00 Pemkab Be
00 Pemkab Be
el 7.2an Bangka Belit
Luas (Ha) Perse34,690 5.156,730 23466,090 70
Pertanian & Kehutung
sahaan yang
industri dan
Penanaman
asi. Beberapa
rbahan baku
han hasi laut
ngka Belitung
na didukung
dapat dilihat
pengolahan
or asing yang
h diproses d
NG NGAN
anng
arat
eltim
eltim
tung
en (%) .283.840.89 utanan Bangka
g
n
n
a
u
,
g
g
t
n
g
i
sebaga
propin
menja
melipu
meme
• Ses
kaw
• Pem
me
• Kaw
pela
• Kaw
me
Salah
dibang
masuk
2009
diseba
ekspek
pereko
Nilai t
Kenaik
terbay
dihasil
dalam
Belitun
Sejalan de
ai Kawasan
nsi yang men
dikan Propin
uti segala a
nuhi syarat s
uai dengan
wasan lindun
merintah pro
ndukung Kaw
wasan wajib
ayaran intern
wasan harus
menuhi stan
satu hal yan
gun pelabuh
k tahap pemb
Kinerja ek
diperkirak
abkan harga
ktasi kenaik
onomian dun
Namun, pe
ukar Rupiah
kan harga ko
yangi aksi p
kan, sehing
jangka pe
ng untuk tah
engan target
Ekonomi Kh
ngajukan ter
nsi Bangka
aspek yang
standar KEK
rancangan
g.
opinsi beser
wasan terseb
b terletak p
nasional, ata
s memiliki
dar khusus m
ng akan dila
an dengan l
bebasan.
kspor produ
an akan m
a komoditas
kan harga
nia.
eningkatan e
yang cende
omoditas te
profit taking
ga menyeba
ndek. Proye
hun 2009 ma
t pemerinta
husus (KEK) p
rmasuk dida
Belitung se
terintegras
yaitu :
tata ruang
rta pemerint
but.
pada lokasi
u dekat wilay
batas yang
meliputi jalan
akukan peme
uas lahan se
uk-produk u
mengalami
yang mem
komoditas
ekspor dipred
erung terus t
rmasuk harg
g instrumen
abkan lamb
eksi pertumb
asih sangat b
7. Outlo
h Indonesia
pada tahun
lamnya adal
bagai KEK
si. Sehingga
g wilayah d
tah kabupa
yang deka
yah yang me
jelas. Dian
n, dan pelabu
erintah daer
ekitar 10.000
unggulan B
sedikit pe
miliki kecend
tersebut
diksi akan ter
terapresiasi h
ga minyak d
n hedging s
atnya kenai
buhan ekon
bervariasi.
ook Pertumbuh
yang akan
2010, samp
lah Propinsi
diperlukan
a Propinsi
dan tidak b
ten atau k
t dengan j
emiliki sumbe
ntaranya ad
uhan.
rah dalam w
0 ha di Tanju
Bangka Belit
eningkatan
derungan un
menyusul b
rbatas karen
hingga perte
i pasar duni
seiring tingg
kan harga
omi negara
an Ekonomi da
menetapka
ai saat ini su
Bangka Beli
persiapan y
Bangka Bel
berpotensi m
kota yang t
alur perdag
er daya alam
dalah infrast
waktu dekat
ung Berikat y
tung pada
secara tah
ntuk mening
berlanjutnya
a beberapa h
engahan tah
a berpotens
ginya imbal
dan tingginy
tujuan eks
n Inflasi Daerah
an 3 daerah
udah ada 22
itung. Untuk
ang matang
itung dapat
mengganggu
terkait harus
gangan atau
m unggulan.
truktur yang
adalah akan
yang saat in
triwulan IV
hunan yang
gkat berikut
pemulihan
hal, yaitu: (1
un 2010. (2
si bullish dan
hasil yang
ya volatilitas
spor Bangka
h
85
h
2
k
g
t
u
s
u
g
n
i
V
g
t
n
)
)
n
g
s
a
86
7. Outlo
6
berlan
denga
fiskal
menye
7.2. Pe
mulai
triwula
masih
2008.
menga
didoro
masya
menin
denga
dunia,
pemer
tahun.
inflasi
tidak
ook Pertumbuh
Proy
2 IMF 3 IMF *IMF
Tekanan d
njut, yang d
n semakin b
yang dipre
ebabkan bara
erkiraan Inf
Inflasi ta
mengalam
an IV 2009,
jauh di ba
Inflasi tahun
alami pe
ong oleh bes
rakat di
gkatnya har
n pemulih
dan ken
rintah yang
. Meskipun
di triwulan
sebesar triw
an Ekonomi da
yeksi PertumbuhNegara
AS
Uni Ero
Cina
India
Jepang
Malaysi
Singapu
World Economic OWorld Economic O
F World Economic O
dari sisi imp
disebabkan o
baiknya harg
ediksi meng
ang impor re
flasi
hunan dip
mi peningk
, meskipun
awah inflasi
nan diperkira
eningkatan,
sarnya nilai
akhir
rga komodita
han perek
naikan pen
tajam pa
demikian
IV 2009 dip
wulan sebel
n Inflasi Daerah
Than Ekonomi Be
Proye
Sebelu
-2,6
pa -4,8
7,5
5,4
-6,2
ia -3,5*
ura -10,0*
Outlook Update, JulyOutlook, October 20Outlook, April 2009
por yang d
oleh: (1) men
ga komodita
galami peni
elatif lebih ko
perkirakan
katan di
demikian
tahunan
akan akan
yang
konsumsi
tahun,
as sejalan
konomian
ngeluaran
da akhir
tekanan
perkirakan
umnya. Fak
h
Tabel 7.4 eberapa Negaraksi
umnya2
Pr
Te
-2
-4
8,
5,
-5
-3
* -3
y 2009 09
imulai dari
ningkatnya p
as unggulan
ingkatan, (3
ompetitif dib
ktor musima
P
Sum
a Tujuan Ekspor royeksi
erakhir3
,7
4,2
5
4
5,4
,6
,3
triwulan II
pendapatan
, (2) rencan
3) adanya
andingkan se
n di triwul
GrafProyeksi Inflasi
mber: BPS Popinsi proyeksi BI
Tahun 2009
II 2009 dipr
masyarakat
na produksi
apresiasi R
ebelumnya.
an IV ini le
ik 7.2Bangka Belitung
Bangka Belitung Palembang
rediksi akan
sehubungan
dan realisas
Rupiah yang
ebih rendah
g
dan
n
n
si
g
h
mendo
memp
Belitun
3,40±
diseba
masya
pereko
dunia,
dan p
dapat
moder
terapre
dunia
menga
bebera
propin
orong inflas
pertimbangka
ng, maka dip
1%, dan infl
Dari sisi pe
abkan oleh re
rakat karen
onomian yan
Dari sisi p
meningkatn
roses recove
meningkatk
Selain itu,
rat yang dise
esiasi terhad
yang berpot
alami sedikit
apa bulan t
nsi.
si dibanding
an perkemb
perkirakan in
asi triwulana
erekonomian
ealisasi fiskal
na peningka
ng memicu ko
perekonomia
nya optimism
ery yang sem
an tekanan i
tekanan in
ebabkan oleh
dap USD mau
tensi hanya
t penurunan
terakhir dap
kan triwula
bangan harg
nflasi tahuna
an (qtq) dipe
n domestik,
yang masif
atan harga
onsumsi dan
an global, k
me perekono
makin cepat
nflasi.
flasi yang b
h beberapa
upun mata u
bersifat bull
n. (3) Sema
pat mengga
7. Outlo
n III 2009.
ga serta de
n (yoy) pada
rkirakan 1,78
peningkatan
pada triwula
komoditas
n investasi.
kecenderunga
omian globa
dapat secar
berasal dari
hal, yaitu: (1
uang lainnya
lish di sekita
akin seringn
nggu kelan
ook Pertumbuh
Berdasarkan
eterminan u
a triwulan IV
8±1%.
n tekanan in
an IV 2009, m
s, dan sem
an meningk
al, meningka
ra langsung
perubahan
1) nilai tukar
a (2) Lonjaka
r USD70-90/
nya gempa
caran arus
an Ekonomi da
n proyeksi
tama inflasi
2009 akan
nflasi tersebu
membaiknya
makin jelasn
katnya harga
tnya keperca
maupun tid
biaya juga
Rupiah yan
an harga min
/barrel sebel
di Sumatera
barang dan
n Inflasi Daerah
dan dengan
i di Bangka
naik menjad
ut utamanya
pendapatan
nya prospek
a komoditas
ayaan pasar
dak langsung
diperkirakan
g cenderung
nyak di pasa
um akhirnya
a dan Jawa
n jasa lintas
h
87
n
a
i
a
n
k
s
,
g
n
g
r
a
a
s
82
7. Outlo
2
ook Pertumbuhan Ekonomi da
H
n Inflasi Daerah
Halaman ini sThis page is
h
engaja dikosintentionally
songkan y blank
DAFTAR ISTILAH
Mtm
Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya
Qtq
Quarter to quarter perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya
Yoy
Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya
Share Of Growth
Kontribusi suatu sektor ekonomi terhadap total pertumbuhan PDRB
Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan suatu kegiatan produksi melalui peningkatan modal
Sektor ekonomi dominan
Sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai pengaruh dominan pada pembentukan PDRB secara keseluruhan
Migas
Minyak dan Gas. Merupakan kelompok sektor industri yang mencakup industri minyak dan gas
Omzet
Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi
Share effect
Kontribusi pangsa sektor atau subsektor terhadap total PDRB
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang. Dengan skala 1-100
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu
Indeks Kondisi Ekonomi
Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100
Indeks Ekspektasi Konsumen
Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan yang diperoleh dari aktifitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah
Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.
Indeks Pembangunan Manusia
Ukuran kualitas pembangunan manusia, yang diukur melalui pencapaian rata-rata 3 hal kualitas hidup, yaitu pendidikan, kesehatan, daya beli
APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPR, dan ditetapkan dengan peraturan daerah
Andil inflasi
Sumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan
Bobot inflasi
Besaran yang menunjukan pengaruh suatu komoditas, terhadap tingkat inflasi secarakeseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut
Ekspor
Dalah keseluruhan barang yang keluar dari suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil maupun bukan komersil.
Impor
Seluruh barang yang masuk suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil maupun bukan komersil
PDRB atas dasar harga berlaku
Penjumlahan nilai tambah bruto (NTB) yang mencakup seluruh komponen faktor pendapatan yaitu gaji, bunga, sewa tanah, keuntungan, penyusutan dan pajak tak langsung dari seluruh sektor perekonomian
PDRB atas dasar harga konstan
Merupakan perhitungan PDRB yang didasarkan atas produk yang dihasilkan menggunakan harga tahun tertentu sebagai dasar perhitungannya
Bank Pemerintah
Bank-bank yang sebelum program rekapitalisasi merupakan bank milik pemerintah (persero) yaitu terdiri dari bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI
Dana Pihak Ketiga (DPK)
Simpanan masyarakat yang ada di perbankan terdiri dari giro, tabungan, dan deposito
Loan to Deposits Ratio (LDR)
Rasio antara kredit yang diberikan oleh perbankan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun
Cash inflows
Jumlah aliran kas yang masuk ke kantor Bank Indonesia yang berasal dari perbankan dalam periode tertentu
Cash Outflows
Jumlah aliran kas keluar dari kantor Bank Indonesia kepada perbankan dalam periode tertentu
Net Cashflows
Selisih bersih antara jumlah cash inflows dan cash outflows pada periode yang sama terdiri dari Netcash Outflows bila terjadi cash outflows lebih tinggi dibandingkan cash inflows, dan Netcash inflows bila terjadi sebaliknya
Aktiva Produktif
Penanaman atau penempatan yang dilakukan oleh bank dengan tujuan menghasilkan penghasilan/pendapatan bagi bank, seperti penyaluran kredit, penempatan pada antar bank, penanaman pada Sertifikat Bank Indonesia(SBI), dan surat-surat berharga lainnya.
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)
Pembobotan terhadap aktiva yang dimiliki oleh bamk berdasarkan risiko dari masing-masing aktiva. Semakin kecil risiko suatu aktiva, semakin kecil bobot risikonya. Misalnya kredit yang diberikan kepada pemerintah mempunyai bobot yang lebih rendah dibandingkan dengan kredit yang diberikan kepada perorangan
Kualitas Kredit
Penggolongan kredit berdasarkan prospek usaha, kinerja debitur dan kelancaran pembayaran bunga dan pokok. Kredit digolongkan menjadi 5 kualitas yaitu lancar, Dalam Perhatian Khusus (DPK), Kurang Lancar, Diragukan dan Macet
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rasio antara modal (modal inti dan modalpelengkap) terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)
Financing to Deposit Ratio (FDR)
Rasio antara pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah terhadap dana yang diterima. Konsep ini sama dengan konsep LDR pada bank umum konvensional
Inflasi Kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus (persistent) Kliring
Pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu
Kliring Debet
Kegiatan kliring untuk transfer debet antar bank yang disertai dengan penyampaian fisik warkat debet seperti cek, bilyet giro, nota debet kepada penyelenggara kliring lokal (unit kerja di Bank Indonesia atau bank yang memperoleh persetujuan Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring lokal) dan hasil perhitungan akhir kliring debet dikirim ke Sistem Sentral Kliring (unit kerja yang menagani SKNBI di KP Bank Indonesia) untuk diperhitungkan secara nasional
Non Performing Loans/Financing (NPLs/Ls)
Kredit atau pembiayaan yang termasuk dalam kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)
Suatu pencadangan untuk mengantisipasi kerugia yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya kredit yang diberikan oleh bank. Besaran PPAP ditentukan dari kualitas kredit. Semakin buruk kualitas kredit, semakin besar PPAP yang dibentuk, misalnya, PPAP untuk kredit yang tergolong Kurang Lancar adalah 15 % dari jumlah Kredit Kurang Lancar (setelah dikurangi agunan), sedangkan untuk kedit Macet, PPAP yang harus dibentuk adalah 100% dari totsl kredit macet (setelah dikurangi agunan)
Rasio Non Performing Loans/Financing (NPLs/Fs)
Rasio kredit/pembiayaan yang tergolong NPLs/Fs terhadap total kredit/pembiayaan. Rasio ini juga sering disebut rasio NPLs/Fs, gross. Semakin rendah rasio NPLs/Fs, semakin baik kondisi bank ybs.
Rasio Non Performing Loans (NPLs) – NET
Rasio kredit yang tergolong NPLs, setelah dikurangi pembentukan penyisihan penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), terhadap total kredit
Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI RTGS)
Proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran yang dilakukan seketika (real time) dengan mendebet maupun mengkredit rekening peserta pada saat bersamaan sesuai perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI)
Sistem kliring bank Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional.
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank