kajian ekonomi regional - bi.go.id · suplemen 4 serba-serbi kredit usaha rakyat 48 bab iv...

107
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Kantor Bank Indonesia Palembang Triwulan III - 2009

Upload: nguyendan

Post on 09-Mar-2019

334 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung

Kantor Bank Indonesia Palembang

Triwulan III - 2009

Page 2: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

karunia-Nya ”Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III 2009”

dapat dipublikasikan. Buku ini menyajikan berbagai informasi mengenai perkembangan beberapa

indikator perekonomian daerah khususnya bidang moneter, perbankan, sistem pembayaran, dan

keuangan daerah, yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal Bank Indonesia juga

sebagai bahan informasi bagi pihak eksternal.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ini. Harapan kami,

hubungan kerja sama yang baik selama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada masa

yang akan datang. Kami juga mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna lebih

meningkatkan kualitas buku kajian ini sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi

pihak-pihak yang berkepentingan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-Nya serta

kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran dalam pengembangan

ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada umumnya.

Palembang, November 2009

Ttd

Endoong Abdul Gani Pemimpin

Page 3: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 4: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

   

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GRAFIK ix

INDIKATOR EKONOMI xi

RINGKASAN EKSEKUTIF 1

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL 5

1.1. Sisi Penawaran 6

1.1.1. Sektor Pertanian 8

1.1.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian 9

1.1.3. Sektor Industri Pengolahan 10

1.1.4. Sektor Listrik, Gas, dan Air 11

1.1.5. Sektor Bangunan 11

1.1.6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 12

1.1.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 13

1.1.8. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa 13

1.1.9. Sektor Jasa – Jasa 14

1.2. Sisi Permintaan 15

1.2.1. Konsumsi 16

SUPLEMEN 1 OPTIMISME KONSUMEN PANGKALPINANG 18

1.2.2. Investasi 20

1.2.3. Ekspor dan Impor 21

Page 5: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Daftar Isi  

iv      

SUPLEMEN 2 PEMULIHAN KONDISI USAHA DI BANGKA BELITUNG 24

BAB II PERKEMBANGAN INFLASI PANGKALPINANG 27

2.1. Inflasi Kota Pangkalpinang 27

2.3. Inflasi Kota Pangkalpinang per Kelompok Barang 29

SUPLEMEN 3 KENAIKAN HARGA GULA 33

BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH 35

3.1. Kondisi Umum 35

3.2. Kelembagaan 36

3.3. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) 37

3.1.1. Penghimpunan DPK 37

3.1.2. Penghimpunan DPK Menurut Kabupaten/Kota 38

3.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan 39

3.2.1. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Secara Sektoral 39

3.2.2. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Penggunaan 40

3.2.3. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Kabupaten 41

3.2.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) 42

3.5. Perkembangan Suku Bunga Perbankan di Bangka Belitung 43

3.5.1. Perkembangan Suku Bunga Simpanan 43

3.5.2. Perkembangan Suku Bunga Pinjaman 44

3.5.3 Perkembangan Spread Suku Bunga 45

3.6. Kualitas Penyaluran Kredit Pembiayaan 45

3.7. Kelonggaran Tarik 46

Page 6: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Daftar Isi

  

v  

3.8. Risiko Likuiditas 47

SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48

BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51

4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2009

Bangka Belitung 51

4.1.1. Pendapatan Daerah 52

4.1.2. Belanja Daerah 53

4.2. Realisasi Belanja Daerah (APBD) 2009 Bangka Belitung 53

4.3. Realisasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 54

4.3.1. Realisasi Dana Dekonsentrasi Bangka Belitung 55

4.3.2. Realisasi Dana Tugas Pembantuan Bangka Belitung 56

SUPLEMEN 5 RINGKASAN LAPORAN QUICK SURVEY “FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT REALISASI BELANJA DAERAH” 57

BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN 65

5.1. Aliran Uang Masuk dan Aliran Uang Keluar

Serta Perkembangan Kegiatan Kliring Lokal dan Real Time

Gross Settlement (RTGS) 65

5.1.1. Aliran Uang Masuk dan Uang Keluar 65

5.1.2. Perkembangan Kegiatan Kliring Lokal 66

5.1.3. Perkembagan Real Time Gross Settlement (RTGS) 66

5.2. Penyediaan Uang Layak Edar 67

Page 7: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Daftar Isi  

vi      

BAB VI PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 69

6.1. Kondisi Ketenagakerjaan 69

6.1.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan

Tingkat Pengangguran Terbuka 70

6.2. Nilai Tukar Petani (NTP) 71

6.3. Kemiskinan 72

6.3.1. Jumlah Penduduk dan Penduduk Miskin 72

6.3.2. Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Bangka Belitung 75

6.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 76

BAB VII OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH 77

7.1. Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 77

7.1.1. Sisi Penawaran 78

7.1.2. Sisi Permintaan 83

7.2. Perkiraan Inflasi 86

DAFTAR ISTILAH

Page 8: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

   

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Sektor Ekonomi Tahunan Bangka Belitung (%) 6

Tabel 1.2 Pertumbuhan Sektor Ekonomi Triwulanan Bangka Belitung (%) 7

Tabel 1.3 Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Bangka Belitung (%) 7

Tabel 1.4 Pertumbuhan Tahunan Sisi Permintaan Bangka Belitung (%) 15

Tabel 1.5 Pertumbuhan Triwulanan Sisi Permintaan Bangka Belitung (%) 15

Tabel 1.6 Kontribusi Sisi Permintaan Terhadap Pertumbuhan Sektor Ekonomi

Tahunan Bangka Belitung (%)

16

Tabel 1.7 Perkembangan Impor Non Migas Bangka Belitung 23

Tabel 2.1 Statistika Deskriptif Inflasi Tahunan Kota Palembang dan Nasional, Januari 2008– September 2009

28

Tabel 2.2 Perkembangan Inflasi Tahunan (yoy) Pangkalpinang per Kelompok Barang

29

Tabel 2.4 Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm) Pangkalpinang per Kelompok Barang

29

Tabel 3.1 Pertumbuhan DPK Perbankan Bangka Belitung dalam (Rp Juta) 38

Tabel 3.2 Perkembangan Kredit Sektoral Propinsi Bangka Belitung (Rp Juta) 39

Tabel 3.3 Penyaluran Kredit/Pembiayaan Perbankan Propinsi Bangka Belitung (dalam Rp Juta)

41

Tabel 4.1 Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2009 Bangka Belitung (Rupiah)

52

Tabel 4.2 Perubahan Pendapatan Daerah Bangka Belitung (Rupiah) 52

Tabel 4.3 Perubahan Belanja Daerah Bangka Belitung (Rupiah) 53

Tabel 4.4 Realisasi Belanja Daerah Bangka Belitung Triwulan III 2009 (Rupiah) 54

Page 9: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Daftar Tabel  

viii      

Tabel 4.5 Realisasi Dana Dekonsentrasi yang Dilaksanakan oleh SKPD Bangka

Belitung Tahun Anggaran 2009

56

Tabel 4.6 Realisasi Dana Tugas Pembantuan yang Dilaksanakan oleh SKPD

Bangka Belitung Tahun Anggaran 2009

56

Tabel 5.1 Perputaran Kliring dan Cek/Bilyet Giro Kosong Bangka Belitung 66

Tabel 6.1 Ketenagakerjaan Bangka Belitung 70

Tabel 6.2 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Bangka Belitung Maret 2007 – Maret 2009

72

Tabel 6.3 Garis Kemiskinan menurut Daerah dan Komponen Di Bangka Belitung Maret 2009 (Rupiah per Kapita per Bulan)

73

Tabel 6.4 Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Di Bangka Belitung Maret 2008 - Maret 2009

74

Tabel 6.5 Jaring Pengaman Sosial Bagi Masyarakat Miskin 75

Tabel 7.1 Perkembangan Produksi Tanaman Bahan Makanan 2007-2009 79

Tabel 7.2 Luas Kawasan Hutan Bangka Belitung 84

Tabel 7.3 Kawasan Industri Bangka Belitung 84

Tabel 7.4 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara Tujuan Ekspor Bangka Belitung

86

Page 10: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Nominal dan Pertumbuhan PDRB serta Survei Konsumen Bangka Belitung

5

Grafik 1.2 Indikator Pertumbuhan Sektor Pertanian 8

Grafik 1.3 Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Sumatera 9

Grafik 1.4 Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian 9

Grafik 1.5 Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan 10

Grafik 1.6 Indikator Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air 11

Grafik 1.7 Pertumbuhan Sektor Bangunan 11

Grafik 1.8 Indikator Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 12

Grafik 1.9 Indikator Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 13

Grafik 1.10 Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa 13

Grafik 1.11 Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa 14

Grafik 1.12 Indikator Pertumbuhan Konsumsi 16

Grafik 1.13 Pertumbuhan Investasi

20

Grafik 1.14 Indikator Ekspor Bangka Belitung 21

Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Pangkalpinang, Palembang dan Nasional

27

Grafik 2.2 Indikator Tekanan Inflasi 28

Grafik 2.3 Inflasi Kelompok Bahan Makanan, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

30

Grafik 2.4 Inflasi Beberapa Kelompok Barang 31

Grafik 3.1 Perkembangan Aset, DPK, dan Kredit Perbankan Bangka Belitung 35

Grafik 3.2 Jumlah Kantor Bank dan ATM di Bangka Belitung 37

Grafik 3.3 Pertumbuhan DPK Perbankan di Bangka Belitung

37

Page 11: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Daftar Grafik  

x      

Grafik 3.4 Komposisi DPK Perbankan di Bangka Belitung

37

Grafik 3.5 Pangsa Penyaluran Kredit Sektoral Propinsi Bangka Belitung Triwulan III 2009

40

Grafik 3.6 Pertumbuhan Kredit Menurut Penggunaan Propinsi Bangka Belitung

40

Grafik 3.7 Pangsa Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Penggunaan

40

Grafik 3.8 Komposisi Kredit Perbankan Bangka Belitung Berdasarkan Wilayah

42

Grafik 3.9 Kredit UMKM Menurut Penggunaan 42

Grafik 3.10 Penyaluran Kredit UMKM menurut Plafond Kredit

43

Grafik 3.11 Perkembangan Suku Bunga Simpanan Perbankan Bangka Belitung

44

Grafik 3.12 Perkembangan Suku Bunga Kredit Perbankan Bangka Belitung

44

Grafik 3.13 Perkembangan Spread Suku Bunga Perbankan Bangka Belitung

45

Grafik 3.14 Perkembangan NPL Perbankan Bangka Belitung 46

Grafik 3.15 Komposisi NPL Menurut Sektor Ekonomi 46

Grafik 3.16 Perkembangan Undisbursed Loan Perbankan Bangka Belitung 46

Grafik 3.17 Perkembangan Risiko Likuiditas Perbankan Bangka Belitung 47

Grafik 4.1 Pengaturan Wewenang dan Pemerintahan

54

Grafik 5.1 Perkembangan Outflow, Perputaran Kliring, RTGS, dan Pertumbuhan Ekonomi Tahunan

65

Grafik 5.2 Perkembangan Perkasan Pangkalpinang (Inflow, Outflow, & Net In-Out)

65

Grafik 5.3 Perkembangan RTGS Bangka Belitung

67

Grafik 5.4 Perkembangan Penarikan Uang Lusuh di Pangkalpinang

67

Grafik 6.1 Perkembangan Indeks Penghasilan Saat Ini dan Ekspektasi Penghasilan 69

Grafik 6.2 Perkembangan Nilai Tukar Petani (Indeks) 71

Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bangka Belitung

77

Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Bangka Belitung 86

Page 12: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

INDIKATOR EKONOMI

A. INFLASI & PDRB

*) Data PDRB dan pertumbuhan ekonomi Tw.III 2009 proyeksi Kantor Bank Indonesia Palembang

**) Data Ekspor dan Impor Tw.III 2009 s/d Bulan Agustus 2009

Page 13: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Indikator Ekonomi  

xii      

B. PERBANKAN

*) Data Statistik Ekonomi Keuangan Daerah (SEKDA) s.d Agustus 2009

Page 14: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Indikator Ekonomi

  

xiii  

C. SISTEM PEMBAYARAN

Page 15: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Indikator Ekonomi  

xiv      

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 16: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

III/09 RINGKASAN EKSEKUTIF Kajian Ekonomi Regional Bangka Belitung

Abstraksi

Pada triwulan III perekonomian Bangka Belitung berada dalam masa pemulihan sejalan dengan pemulihan perekonomian secara global. Inflasi telah mencapai titik terendahnya dan selanjutnya akan kembali mengalami peningkatan. Dunia perbankan memperbaiki kinerjanya dengan derasnya capital inflow seiring kem-balinya preferensi investor global untuk menanamkan modal ke emerging markets, tingginya perputaran uang menjelang hari raya, dan return yang tinggi pada kegiatan perdagangan dengan memanfaatkan lonjakan pasca krisis. Realisasi fiskal yang diharapkan terkucur lebih banyak pada periode ini sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi ternyata baru terealisasi sekitar 40%, sehing-ga konsumsi masih menjadi pendorong utama permintaan domestik. Perkembangan sistem pembayaran juga mencatat adanya indikasi peningkatan transaksi non tunai yang mengindikasikan meningkatnya transaksi ekonomi di kalangan pelaku usaha.

Pada triwulan IV 2009, proses pemulihan ekonomi diperkirakan akan berlangsung secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi akan secara tahunan akan mengalami peningkatan cukup tajam walaupun secara triwulanan akan sedikit melambat karena faktor musiman. Motor pertumbuhan ekonomi akan tercipta dari realisasi fiskal yang tinggi, dan dibarengi oleh perbaikan harga komoditas non migas. Faktor risiko di sisi pertumbuhan akan muncul melalui Rupiah yang cenderung terus terapresiasi hingga pertengahan tahun depan dan memberikan tekanan di sisi net ekspor, walaupun volatilitas jangka pendek tetap ada. Tekanan infla-si diprediksi meningkat seiring perbaikan permintaan dunia maupun meningkatnya permintaan domestik dari pemerintah dan swasta. Perbankan akan berusaha memperbaiki persentase NPL dengan mengucurkan kredit baru, dan terus memanfaatkan lonjakan harga pasca krisis sebagai kompensasi situasi yang kurang kondusif pada awal tahun. Frekuensi dan nilai transaksi tunai maupun non tunai diprediksi tidak mengalami banyak perubahan.

Page 17: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Ringkasa

2  

Pada trinegara satunyatahun 2walaupuperhatiaini kemutung, kompar

Melalui dapat dmengalaekonomdiperkirpertumblan IV triwulanpemulihyang dpeningktriwulanpeningkBangka

Realisastriwulandomestmengala

Di sisi hyang dnegara disebabprodukssedikit p

Perkemoutflowkeuangayang junya men

Inflasi terenda

               1 Survei Konmen, antarabawah 100,

an Eksekutif

iwulan III 20di dunia pa oleh IMF. P2009 ini bun masih tean serius. Peudian jelas byang me

ratif pada ko

pertimbandisimpulkan ami peningk

mi Bangka akan mencbuhan ekon2008 men

nan mauphan ekonomilakukan Bakatan Indekn II menjkatan optimBelitung.

si fiskal yangn ini tampakik peran kami pergera

hubungan didorong ole

industri. bkan meningsi. Hal ini mpeningkatan

bangan sistw pada kas t

an global. Sga belum kngalami pen

terus mehnya pada

                      nsumen menghasia lain IKK. Konsum konsumen berada

009 ini, proada umumnProses pemuberlangsung erdapat sejuerkembangaberpengaruhrupakan pomoditas pr

gan dengabahwa pe

katan. SesuBelitung

capai 2,55%nomi secara ngalami kopun tahunami pada triwank Indoneks Keyakinaadi 104,89

misme kons

g diperkirakaknya belumkonsumsi makan pertum

engan eksteeh mulai pDiikuti juggkatnya permenyebabkan.

tem pembatitipan namuSama halnyakembali, namningkatan ya

enunjukkan a triwulan

                      lkan beberapa indmen dikatakan opa dalam kondisi pe

oyeksi pertumnya direvisi ulihan pasca

lebih cepumlah faktoan kinerja ph terhadap perekonomiimernya.

an menggurtumbuhan ai pola musmeningkat

%. Diikuti tahunan ya

ntraksi. Baan menun

wulan III 200sia Palembn Konsume

9 pada triwsumen dala

an mulai mem terjadi, sehmasih sang

mbuhan tahu

ernal, peninulihnya rena dengan rmintaan baan, nilai net

ayaran tunaun masih bea dengan sismun jika diang signifika

penurunaIII 2009.

 deks yang mencermptimis jika indeks esimis.

mbuhan ekmenjadi leb

a krisis finanat dari per risiko yang

perekonomiaperekonoman denga

nakan berbekonomi B

siman, angksecara k

dengan muang sebelumik pertumbnjukkan in09. hasil Suang menun

en (IKK) dawulan III. Mam melihat

engucur sechingga dari gat besar. unan yang s

ngkatan ekspncana produ

peningkataarang import ekspor ha

ai, meskipuelum setinggstem pembabanding triwan.

an dan m. Selain f

minkan optimismeberada di atas 10

onomi berbbih tinggi, snsial global prkiraan semg patut menan secara glian Bangka n keungg

bagai indikaBangka Belitka pertumbukuartalan, yulai tumbuhmnya dari trbuhan ekonndikasi adarvei Konsum

njukkan adari 103,53 pMemperliha

perekonom

cara signifikasisi perminInvestasi t

ignifikan.

por telah teuksi di negan nilai imr untuk aktianya menga

n tercatat gi sebelum kyaran non twulan sebe

mencapai aktor tekn

e atau pesimisme 00 sebaliknya apa

bagai salah pada mula, njadi obal Beli-

gulan

ator, tung uhan yang hnya riwu-nomi anya men1 anya pada tkan mian

an di taan tidak

erjadi gara-mpor vitas

alami

net-krisis tunai lum-

titik nikal,

konsu-bila di

Page 18: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

 

penbaradanda tmurterhkeloinfladomkhuyankatn

KineperlbulatriwmenFitrimemRayahaji kredpendeninvesemada

Padberlnanwultor akhgas rakaakatriwjugadanNamdisehedekomenmunbou

urunan inflang dan jas kelompok triwulan III 2rni disebabkhadap pendompok tranasi pula padmestik yangsusnya terkg telah sednya harga m

erja perbankambatan at

an Septemwulanan yanningkatnya menyusul menuhi keba. DPK perbseta berali

dit meningingkatan hagan pening

estasi. Kendmakin memp

nya peningk

a triwulan IVangsung se akan menganan akan pertumbuhir tahun, damaupun no

at karena pen sedikit m

wulanan akaa merangka optimisme

mun, volatilebabkan oldging komonomi yang nunjukkan ngkin hanyunds pada p

asi secara ua di dalam makanan ja

2009 atau tekan oleh pedapatan padsportasi dan

da triwulan I mengalam

kait perayaaikit mening

minyak dunia

kan sampai tau mixed, ber 2009

ng ada mentransaksi ke

tingginya butuhan harbankan sedihnya dana

gkat seiringarga komodgkatan kredati demikia

perbaiki fungkatan Loan

V 2009, proecara signifigalami penimengalami an akan ter

an dibarengon migas, yendapatan y

mengalami pan mengalaak naik terde masyarakaitas jangkaeh rentannditas di pamenjanjikabahwa ke

ya bersifat royeksi ke d

umum didoperekonom

adi mengalaepatnya padrmintaan sikda saat lebn telekomuIII 2009, yan

mi peningkatan Idul Fitrikat sehubuna.

dengan bulkendati dipakan me

njadi jauh meuangan sec

kebutuhanri raya dan kit tertekanmasyarakat

g ekspektaditas, dan kedit tertinggn sampai bgsi intermedto Deposit R

oses pemulihkan. Pertumngkatan cukperlambata

rcipta dari ri oleh perbayang juga myang meninpeningkatanmi perlamb

dorong olehat atas kon pendek d

nya aksi psar internas

an return tienaikan habullish. Ha

depan.

orong oleh mian Kelomp

mi inflasi yada bulan Sepklikal masyaaran. Kelomnikasi mengng disebabktan untuk k, dan hargangan denga

an Agustus erkirakan pmutarbalikkmembaik secara signifikn finansial

dibagikannn yang diseb

ke instrumsi pemulihebutuhan kogi pada kreulan Agustudiasi keuangRatio.

han ekonommbuhan ekokup tajam w

an karena farealisasi fiskaaikan harga meningkatkangkat. Nilai n walaupunbatan. Di si mulai men

ndisi ekonomiperkirakan

profit takingsional pada nggi, dan s

arga komol ini memp

Ringkasan

terjaganya pok bahan mang cukup mptember 200arakat yang mpok sandagalami peni

kan oleh perkelompok sa BBM nonan kembali

2009 menuperkembangkan perkemehubungan

kan menyammasyaraka

nya Tunjangbabkan pem

men lain. Pehan perekoonsumsi maedit konsumus 2009 pegannya ditin

mi diperkirakonomi secawalaupun seaktor musimal yang tingkomoditas

an konsumsekspor dipe

n laju pertusi lain, imp

ningkatnya mi di masa

akan terjag pada inkondisi pe

secara implditas yangperlebar con

Eksekutif

pasokan makanan masif pa-09, yang inelastis

ang dan ingkatan rmintaan sandang, n subsidi mening-

unjukkan an pada

mbangan dengan

mbut Idul t untuk gan Hari

mbayaran nyaluran

onomian, asyarakat msi dan erbankan njau dari

kan akan ra tahu-ecara tri-

man. Mo-ggi pada baik mi-i masya-

erkirakan mbuhan

por akan produksi

a depan. adi yang nstrumen emulihan isit juga terjadi nfidence

Page 19: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Ringkasa

4  

Dari sisi dipredikpun meta. Secapeningksedikit p

Faktor mengalakarena barang penawadan mefrekuendan Jawkapasitasehinggdan me

Kondisi dari krisustainatingginyvestasi luar volasecara koleh bnegara perekoninvestorMoody’Indones

an Eksekutif

permintaanksi akan meeningkatnya ara tahunakatan, walapenurunan.

risiko munami apresiaberubahnyadi luar neg

aran agregateningkatkan si bencana

wa. Gempa as produksi,ga dapat mngurangi ak

perekonomisis finansiaabilitas fiskaya ekspektapada emergatilitas jangkkhusus, inveaiknya indlain secara

nomian yanr, ditingkats dari Ba3

sia oleh Sta

n, tekanan inningkat seirpermintaan

n, besaran upun secar

ncul dari si yang dap

a keunggulaeri. Selain itt yang dapainflasi men

gempa bumyang terja

kerusakan enghambat ktivitas pere

mian dunia yal global, mal di negara-si imbal haging marketka pendek yestasi dan ardikator makumum, pem

ng dinilai kkannya rat3 ke Ba2,ndard and

nflasi samparing perbaikn domestik

inflasi dipea triwulana

nilai Rupiapat menyeban relatif bartu, terdapatat menurunkngingat adanmi di Indonedi dapat minfrastruktuarus baran

konomian s

yang melanjumulai munc-negara majsil di kawasts kembali yang seringkrus dana akakroekonomi

merintahan kredibel oleh

ting soverei, direvisinyPoor’s dari

ai dengan akkan permintadari pemerierkirakan aan diperkira

h yang ceabkan turunrang dalam t faktor risikkan pertumnya tren sem

esia, khususnmenyebabkan

r dan saranng dan jasaecara umum

utkan proseculnya kekhju pada jansan Asia, mmenarik invkali terjadi. Uan masuk de Indonesiakhususnya ph dunia intign bondsya outlook“stabil” me

khir tahun 2aan dunia mintah dan swkan mengakan menga

enderung tnnya net eknegeri terhako yang darbuhan ekonmakin tinggnya di Suman berkuranga perhubuna lintas prom.

es pemulihanhawatiran agka menen

menyebabkanvestor globaUntuk Indonengan didor

a dibandingpejabat stratternasional indonesia perekonom

enjadi “pos

2009 mau-was-alami alami

terus kspor adap ri sisi nomi ginya atera gnya gan, pinsi

nnya akan gah, n in-al, di nesia rong gkan tegis dan oleh

mian itif”.

Page 20: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

• Propinsi Bangka-Belitung diproyeksi sudah mulai mengalami perbaikan baik pertumbuhan tahunan maupun triwulanannya.Meskipun belum kembali seperti kondisi sebelum krisis keuangan global.

• Dari sisi permintaan, hampir semua komponen baik pertumbuhan tahunan maupun triwulanannya mengalami perbaikan.

• Dari sisi penawaran, perbaikan pertumbuhan ditopang oleh konsumsi yang sudah mulai meningkat. Selain itu kinerja yang cukup baik juga dialami ekspor dan impor, meskipun pertumbuhan tahunan ekspor masih terkontraksi namun sudah tidak sedalam pada triwulan sebelumnya, sedangkan impor terus mengalami peningkatan pertumbuhan.

Perekonomian Propinsi

Kepulauan Bangka Belitung

(selanjutnya disebut Bangka Belitung)

sejak triwulan II tahun 2009 terus

mengalami perbaikan setelah terkena

dampak krisis keuangan global dunia.

Pertumbuhan ekonomi Bangka

Belitung pada triwulan III 2009

diprediksi mulai tumbuh sebesar

1,46% secara tahunan (yoy) setelah

terkontraksi sejak triwulan IV 2008.

Secara triwulanan pertumbuhan

ekonomi Bangka Belitung juga terus

mengalami kenaikan dari 1,69% (qtq)

di triwulan II 2009 menjadi 2,55% di

triwulan III 2009.

Mulai membaiknya kondisi

perekonomian Bangka Belitung antara

lain terkonfirmasi oleh hasil Survei

Bab 1  

Grafik 1.1Nominal dan Pertumbuhan PDRB

serta Survei Konsumen Bangka Belitung

Sumber : BPS Bangka Belitung dan Survei Konsumen BI

Page 21: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

1. Perke 

  

Konsu

103,53

denga

(IKESI)

Meskip

mence

di triw

triwula

dalam

adanya

1.1. Si

III 200

sejalan

yang s

pening

hotel,

sektor

keadaa

dunia.

*) ProyekSumber :

            1 Survei Kdikatakan

1. PERTA 2. PERTA 3. INDUS 4. LISTR 5. BANG 6. PERDA 7. PENG 8. KEUA 9. JASA- PRODU

embangan Ekon

men1 yang m

3 pada triw

n peningkat

sedangkan

pun terjadi k

erminkan pes

wulan III 2009

an II menjad

memandan

a penertiban

isi Penawar

Secara sek

09 dibanding

n dengan pe

sama tahun

gkatan baik

dan restoran

keuangan, p

an perekono

ksi Kantor Bank In: BPS Bangka Beli

                       Konsumen mengha optimis jika indeks

ANIANAMBANGAN & PENGSTRI PENGOLAHANIK, GAS & AIR BERSIH

GUNANAGANGAN, HOTEL &

GANGKUTAN & KOMANGAN, PERSEWAAN-JASAK DOMESTIK REGIO

LAPANGAN USA

nomi Makro Re

menunjukkan

ulan II men

tan salah sat

n Indeks Ek

kenaikan pad

simisme kon

9. Hal yang b

i 113,68. IEK

ng perekono

n pertambang

ran

ktoral, pertu

g triwulan II

eningkatan p

sebelumnya

pertumbuha

n, sektor per

persewaan, d

omian Bang

Ta

ndonesia Palembaitung , diolah

                        silkan beberapa inberada di atas 100

GGALIAN

H

& RESTORANUNIKASI

N, & JS. PRSH.

ONAL BRUTO

AHA

gional

n adanya pen

njadi 104,89

tu kompone

kspektasi Ko

da IKESI, dari

sumen Bang

berbeda terja

K tetap men

omian ke d

gan timah ol

umbuhan ek

tahun 200

pertumbuhan

a. Namun t

an tahunan

rtambangan

dan jasa usah

ka Belitung

bel 1.1 PertumbBan

ang

 deks yang mencer

0 sebaliknya apa bila

Tw. I

3.03 18.12-0.15 -5.305.61 7.473.67 1.968.09 17.586.55 2.806.49 7.633.94 6.788.90 10.974.54 7.48

2007

 

ningkatan In

9 pada triwu

n pembentu

onsumen (IE

91,72 di triw

gka Belitung

di pada IEK,

nunjukkan op

epan, namu

eh aparat ke

konomi tah

9 diperkirak

n triwulanan

terdapat beb

maupun triw

dan pengga

ha. Penuruna

seperti sebe

buhan Sektor Ekngka Belitung (%

minkan optimisme a di bawah 100, kon

Tw. II Tw. I

9.24 6.34-0.56 1.815.60 3.162.03 1.4018.42 16.721.52 5.436.96 13.305.95 6.3210.55 10.185.70 5.78

2008

ndeks Keyakin

ulan III. Pen

uknya, yaitu

EK) mengala

wulan II men

dalam melih

dimana IEK

ptimisme kon

un sedikit m

eamanan.

unan Bangk

kan mengala

triwulan III 2

berapa sekto

wulanan, ya

alian, sektor

an ini dikare

elum adanya

konomi Tahunan%)

atau pesimisme knsumen berada dala

III Tw. IV

4 -8.42 5-7.55 -2

6 -1.50 30 0.22 12 6.48 14

3 6.94 40 11.81 9

2 -3.50 38 10.56 10

8 -0.86 4

20

nan Konsum

ingkatan ini

Indeks Ekon

ami sedikit

njadi 96,09,

at kondisi pe

turun tipis d

nsumen Ban

menurun ter

ka Belitung

ami peningka

2009 diband

or yang tidak

itu sektor p

listrik, gas, d

nakan belum

a krisis keua

n

konsumen, antara lam kondisi pesimis.

Tw. I

.69 -5.552.95 -7.03.64 -7.02.40 0.104.45 7.98

4.20 3.82.97 10.90.67 3.080.56 9.84

4.44 -1.64

008

men (IKK) dar

juga diikut

nomi Saat In

penurunan

indeks masih

erekonomian

ari 115,33 d

gka Belitung

rkait dengan

di triwulan

atan. Hal in

ding triwulan

k mengalam

perdagangan

dan air, serta

m kembalinya

angan globa

ain IKK. Konsumen

Tw. II Tw. III*)

-1.95 3.78-7.13 -4.62-5.25 -1.051.90 2.848.64 10.134.21 -0.7810.78 5.414.44 3.5610.55 10.82-0.17 1.46

2009

ri

ti

i

.

h

n

i

g

n

n

i

n

i

,

a

a

l

n

Page 22: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

*) ProyekSumber :

masih

sektor

penyu

indust

*) ProyekSumber

1. PERTA 2. PERTA 3. INDUS 4. LISTR 5. BANG 6. PERDA 7. PENG 8. KEUA 9. JASA- PRODU

1. PERTA 2. PERTASEKTOR 3. INDUS 4. LISTR 5. BANGSEKTOR 6. PERDA 7. PENG 8. KEUA 9. JASA-SEKTOR

ksi Kantor Bank In: BPS Bangka Beli

Dilihat dar

didominasi

sekunder

mbang pertu

ri pengolaha

Ta

ksi Kantor Bank In : BPS Bangka B

ANIANAMBANGAN & PENGSTRI PENGOLAHANIK, GAS & AIR BERSIH

GUNANAGANGAN, HOTEL &

GANGKUTAN & KOMANGAN, PERSEWAAN-JASAK DOMESTIK REGIO

LAPANGAN USA

ANIANAMBANGAN & PENG

R PRIMER STRI PENGOLAHANIK, GAS & AIR BERSIH

GUNANR SEKUNDERAGANGAN, HOTEL &

GANGKUTAN & KOMANGAN, PERSEWAAN-JASA

R TERSIER

LAPANGAN USA

Ta

ndonesia Palembaitung , diolah

ri kontribusi

oleh sektor

(29,27%).

umbuhan ek

an dan sekto

abel 1.3 Kontribu

ndonesia PalembaBelitung , diolah

GGALIAN

H

& RESTORANUNIKASI

N, & JS. PRSH.

ONAL BRUTO

AHA

GGALIAN

H

& RESTORANUNIKASI

N, & JS. PRSH.

AHA

abel 1.2 PertumBan

ang

sektoral, pe

primer (36,

Sektor per

konomi Bang

r perdaganga

usi Sektor Ekon

ang

Tw. I

3.03 -1.09-0.15 -2.735.61 3.203.67 -0.218.09 -1.576.55 0.016.49 1.563.94 -5.908.90 2.384.54 -0.07

2007

Tw. I

22.66 23.8615.86 14.7938.52 38.6522.73 22.830.52 0.505.74 6.0929.00 29.4319.26 18.553.36 3.373.38 3.326.48 6.6832.48 31.92

2007

buhan Sektor Engka Belitung (%

ertumbuhan

84%), diiku

rtanian mer

gka Belitung

an, hotel, da

omi Terhadap P

Tw. II Tw. I

-2.51 -2.752.68 -1.210.54 -0.890.61 0.851.53 2.490.23 7.510.98 7.870.33 1.651.39 0.690.20 0.89

2008

Tw. II Tw. I

23.22 22.3815.16 14.8438.37 37.2222.91 22.50.50 0.506.17 6.2729.59 29.2818.55 19.773.40 3.633.33 3.356.76 6.7532.04 33.50

2008

1. Perkemban

konomi Triwula%)

ekonomi P

ti oleh sekto

rupakan sek

yang terbes

an restoran.

PDRB Bangka Be

III Tw. IV

5 -2.34 51 -6.30 -29 -4.22 35 -1.02 19 3.96 14

-0.77 47 1.08 95 0.56 39 5.78 109 -1.87 4

20

III Tw. IV

8 22.27 224 14.17 142 36.44 371 21.97 22

0 0.51 07 6.64 68 29.12 297 19.99 19

3 3.74 35 3.43 35 7.27 60 34.44 32

20

ngan Ekonomi

anan

Propinsi Bang

or tersier (33

ktor dengan

sar diikuti de

elitung (%)

Tw. I

.69 2.002.95 -2.18.64 -2.58.40 -0.334.45 -0.18

4.20 -2.91.97 0.73.67 0.510.56 1.72

4.44 -0.85

008

Tw. I

2.93 22.914.74 13.987.67 36.892.56 21.58.50 0.51.30 6.699.36 28.789.21 19.57.54 3.80.36 3.48.86 7.462.97 34.32

008

Makro Regiona

gka Belitung

3,89%), dan

n kontribus

engan sekto

Tw. II Tw. III*)

1.20 2.932.56 1.462.46 3.492.42 1.782.16 3.890.61 2.350.87 2.641.66 0.792.04 0.941.69 2.55

2009

Tw. II Tw. III*)

22.80 22.8914.10 13.9536.90 36.8421.75 21.950.51 0.516.72 6.8128.98 29.2719.37 19.333.77 3.773.48 3.427.49 7.3734.10 33.89

2009

al

g

n

si

r

Page 23: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

1. Perke 

  

1.1.1

2009

pertum

triwula

(yoy)

sama

triwula

menga

triwula

1,20%

terkait

dan C

maka

diperk

triwula

sejalan

dan

diband

pengh

2009),

diperk

Kering

4.538

produ

terseb

pening

(14.62

padi

dikare

berlab

embangan Ekon

Sektor Per

Sektor pe

diperkirakan

mbuhan ta

an sebelumn

menjadi tu

juga terja

anan di t

alami penin

an yang sam

% (qtq) menj

t dengan ada

PO di pasar i

Sub sek

nan pada

kirakan meng

an III 2008

n dengan me

jagung pa

dingkan tahu

hitungan An

, produks

kirakan sebe

g Giling (GK

ton (30.09

ksi tahun 2

ut diperk

gkatan luas

2%) dan p

sebesar 0

nakan adan

bel dari p

nomi Makro Re

rtanian

rtanian pad

n mengalam

ahunan jik

nya dari kon

mbuh 3,78

adi pada

riwulan III

ngkatan jik

ma tahun seb

jadi 2,93%.

anya kenaika

nternasional

ktor tanam

a triwulan

galami kenai

8 (yoy). Pe

eningkatnya

ada tahun

un 2008. Ber

gka Ramala

i padi t

esar 19.617

KG) atau n

%) dibandin

2008. Kena

irakan ter

panen sebes

peningkatan

0,32 ton

ya bantuan

pemerintah

gional

a triwulan

i peningkata

a dibandin

ntraksi 1,95%

%. Hal yan

pertumbuha

2009 yan

ka dibandin

belumnya da

Perbaikan i

an harga kar

l.

man baha

III 200

kan dibandin

ningkatan i

produksi pa

2009 jik

rdasarkan ha

n II (ARAM

tahun 200

7 ton Gaba

naik sebanya

ngkan denga

ikan produk

rjadi karen

sar 916 hekt

produktivit

per hekta

benih ungg

daerah da

 

III

an

ng

%

ng

an

ng

ng

ari

ini

ret

an

09

ng

ini

adi

ka

sil

II

09

ah

ak

an

ksi

na

tar

as

ar,

gul

an

Ind

Sumber

Grdikator Pertumb

Sumber : BPS

: Badan MeteoMeteorologi

afik 1.2buhan Sektor Pe

S, Bangka Belitun

orologi dan GeoPangkalpinang

ertanian

ng

ofisika Stasiun

Page 24: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

pembe

maupu

adanya

perba

diband

di pas

produ

curah

1.1.2

Peta P

Sumber

Sumbe

erian pupuk

un takaran y

a peningkata

Pada triw

aikan kiner

dingkan triw

sar internasi

ksi getah ka

hujan di Ban

Sektor Per

GPrakiraan Daerah

r : Departemen KIndonesia

Pertumbuhan S

er : BPS, Bangka

yang sudah

yang diberik

an pada luas

wulan III 20

rja. Perbaik

ulan sebelum

ional terseb

aret, akibat

ngka Belitung

rtambangan

Grafik 1.3 h Penangkapan

Kelautan dan Peri

Grafik 1.4 Sektor PertambaPenggalian

Belitung

sesuai deng

kan. Peningk

panen, prod

009 sub se

kan ini di

mnya (qtq), s

ut sayangny

adanya mus

g.

n dan Pengg

Ikan Sumatera

ikanan Republik

angan dan

gan ketentua

katan juga te

duksi, dan pr

ektor perke

sebabkan a

ebesar 12,97

ya tidak da

sim kemarau

P

diperkira

perikana

mengala

kondisi la

melaut,

tidak ting

hanya m

Bangka B

Belitung

peningka

pemerint

mengopt

galian

P

pertamb

meskipu

kontraks

sebelum

ini dip

sedangk

1. Perkemban

an aturan pa

erjadi pada j

roduktivitasn

ebunan dip

adanya pen

7%. Namun

pat dibaren

u yang ditan

Perbaikan

akan terja

an. Perika

mi pening

aut yang ko

terlihat dar

ggi sepanjan

mencapai 1

Belitung. Pe

juga dipre

atan terk

tah dae

timalkan pot

Pertumbuhan

bangan pad

un diperkira

si namun t

mnya. Pada t

prediksi ko

kan triwulan

ngan Ekonomi

akai dari sisi

jagung yang

ya.

perkirakan

ningkatan h

peningkatan

gi dengan

ndai dengan

kinerja

adi pada s

anan laut

katan terk

ndusif bagi p

i gelombang

ng triwulan I

,5 meter

rikanan dara

ediksi akan

ait deng

erah yan

tensi perikana

n tahuna

da triwulan

akan masih

tidak sedala

triwulan III 2

ontraksi 4,

n II 2009

Makro Regiona

jenis pupuk

g disebabkan

mengalam

harga karet

n harga karet

peningkatan

n penurunan

a juga

sub sektor

diprediks

ait dengan

para nelayan

g laut yang

II 2009 yang

di perairan

at di Bangka

mengalam

an usaha

ng ingin

an darat.

an sekto

n III 2009

mengalam

am triwulan

2009, sekto

62% (yoy

terkontraks

al

k

n

i

t

t

n

n

a

r

si

n

n

g

g

n

a

i

a

n

r

9

i

n

r

y)

si

Page 25: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

10

1. Perke 

0    

lebih d

triwula

terkon

pening

jenis W

menin

tamba

ini, ya

keama

1.1.3

indust

diperk

sudah

Pada t

1,05%

sebelu

5,25%

perbai

dapat

keuan

kemba

krisis.

karet,

indust

terkait

2009

ekono

embangan Ekon

dalam yaitu

an III 2009

ntraksi 1,21%

gkatan harga

WTI sebesar

gkatkan bag

ang Intan Wid

aitu adanya

anan, sehing

Sektor Ind

Pertumbuh

ri pengolaha

kirakan mas

tidak sedal

triwulan III 20

% (yoy) d

umnya terko

%. Meskip

kan kinerja

kembali sep

gan globa

alinya harga

Umumnya

namun ind

ri karet atau

t dengan har

menjadi 14

omis menurut

nomi Makro Re

sebesar 7,1

yang lebih

% (qtq) menj

a timah di p

r 14,50%.

gian untuk

duri. Namun

razia diiku

ga menurun

dustri Pengo

han tahun

an pada triw

sih terkont

am triwulan

009 sektor in

dimana pa

ntraksi lebih

un sudah

sektor ini

perti kondisi

al, dikaren

timah ke tin

industri pen

ustri pengo

u crumb rub

rga timah ya

4.196,76US$

t pelaku usah

gional

3%. Hal ini

besar dari

adi tumbuh

pasar interna

Peningkatan

Bangka Beli

terdapat pu

uti dengan

kan produks

olahan

nan sekt

wulan III 200

traksi namu

n sebelumny

ni terkontrak

ada triwula

h dalam yait

mengalam

tetap belu

sebelum kris

akan belu

ngkat sebelu

ngolahan di

lahan timah

bber. Mulai

ang mulai na

/metric ton p

ha.

 

i sejalan den

triwulan y

1,46%. Per

asional sebes

n harga min

tung dari li

ula faktor yan

penangkapa

si pasir timah

or

09

un

ya.

ksi

an

tu

mi

m

sis

m

m

Bangka Be

hingga saa

tumbuhnya

aik dari 13.3

pada triwula

Per

ngan pertum

yang sama t

rtumbuhan i

sar 6,37% (q

nyak mentah

ifting (produ

ng mengham

an penamba

h.

litung berba

at ini lebih

a sektor indu

46,49US$/m

an II 2009 ata

Grrtumbuhan Sekt

Sumber : BPS

mbuhan triw

tahun sebel

ni didukung

qtq) dan min

h ini diperk

uksi minyak

mbat pertumb

ang timah

ahandasarkan

mendomina

ustri pengol

metric ton pa

au telah men

afik 1.5tor Industri Peng

S, Bangka Belitun

ulanan pada

umnya, dar

oleh adanya

nyak mentah

kirakan akan

siap jual) d

buhan sekto

oleh aparat

n timah dan

si dibanding

ahan sangat

da triwulan

ncapai harga

golahan

g

a

ri

a

h

n

i

r

t

n

g

t

I

a

Page 26: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

1.1.4

gas, d

2,84%

2009.

triwula

0,85%

triwula

masih

sektor

penin

sektor

penin

penju

triwul

triwul

1.1.5

triwula

pening

Diperk

10,13%

sebelu

pertum

triwula

(qtq) n

tahun

denga

dalam

Sektor Lis

Di triwula

dan air (LG

% (yoy) naik

Dan dil

anannya (qtq

% di triwulan

an III 2009.

Diperkirak

h menjadi p

r LGA.

gkatan pe

r listrik, yan

gkatan p

alan listrik

an II 200

an III 2009.

Sektor Ba

Baik pertu

anan sektor b

gkatan sej

kirakan sekt

% (yoy) naik

umnya. Da

mbuhan tri

an III 2009 d

naik dari 2,4

sebelumnya

n adanya p

rangka men

trik, Gas, da

an III 2009

GA) diperki

dari 1,90%

ihat dari

q) tumbuh m

III 2008 me

kan sub

pendorong

Diperkira

ertumbuhan

g sejalan de

pertumbuha

k dari 1,8

09 menjad

ngunan

mbuhan tah

bangunan te

ak triwula

tor ini tum

k dari 8,64%

an jika

wulanan, s

iperkirakan t

49% di triwu

a. Peningka

pembanguna

nyambut Bab

an Air

sektor listr

rakan tumb

% di triwulan

pertumbuh

meningkat d

njadi 1,78%

sektor list

pertumbuh

kan terja

n pada s

engan adan

an tahun

1% (yoy)

di 9,53%

hunan maup

erus mengala

an I 200

mbuh sebe

% pada triwu

dilihat d

sektor ini

tumbuh 3,89

ulan yang sam

tan ini terk

n infrastruk

bel Archi 201

rik,

buh

n II

han

dari

% di

trik

han

adi

ub

nya

nan

di

di

pun

ami

09.

sar

lan

dari

di

9%

ma

kait

ktur

0.

Indikat

1. Perkemban

Gtor Pertumbuha

Sumber : BP

Sumber : PLN W

G Pertumbuha

Sumber : BP

ngan Ekonomi

Grafik 1.6 an Sektor Listrik

PS,Bangka Belitun

Wilayah Bangka B

Grafik 1.7 an Sektor Bangu

PS,Bangka Belitun

Makro Regiona

k, Gas, dan Air

ng

elitung

unan

ng

al

11 

Page 27: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

12

1. Perke 

2    

1.1.6

menga

bongk

III 200

pada

pendo

Denga

sub se

Indika

Sumbe

embangan Ekon

Sektor Per

Sama haln

alami perlam

kar muat di

09, masing-m

pelabuhan

orong pertum

an adanya d

ektor hotel da

ator Pertumbuhada

Sumber : B

er PT Pelindo CabaTanjung Pandan

nomi Makro Re

rdagangan,

ya dengan s

mbatan yang

Pelabuhan

masing dari 0

Pangkalbala

mbuhan sekto

ua momen

an restoran.

Grafik 1.8 an Sektor Perdaan Restoran

BPS, Bangka Belit

ang Pelabuhan Pan , diolah

gional

, Hotel, dan

sub sektor h

dapat diliha

Tanjung Pan

0,77% (yoy) d

m dari me

or ini adalah

tersebut dap

agangan, Hotel,

tung

angkalbalam dan

 

Restoran

P

perdagan

diperkira

mengala

triwulan

juga me

dari 7,51

2,35%.

H

meskipu

mengind

belum

sebelum

dapat d

restoran

tahunan

berbinta

(yoy) di t

otel dan res

at dari melam

ndan dan P

di triwulan II

nurun 9,19

adanya bula

pat meningk

,

n

Pada triwu

ngan, ho

akan terkontr

ami pertumb

II 2009. P

engalami pe

1% (qtq) di t

Hal ini m

n sektor

dikasikan pe

dapat kem

ada krisis

dilihat pada

dari mela

tingkat pe

ng di triwula

triwulan II 20

storan, sub s

mbatnya per

Pelabuhan Pa

I 2009 menja

% menjadi

an Ramadhan

katkan sub s

lan III 20

otel, dan

raksi 0,78%

buhan sebesa

Pertumbuhan

rlambatan p

triwulan III 2

memperlihatk

ini sud

erbaikan kin

mbali ke p

keuangan g

sub sektor

ambatnya p

enghunian k

an III 2009,

009 menjadi

sektor perda

rtumbuhan t

angkalbalam

adi menurun

turun 20,2

n dan Hari R

sektor perda

009, sekto

restoran

(yoy) setelah

ar 4,21% d

n triwulanan

pertumbuhan

008 menjad

kan bahwa

dah mula

nerja namun

pertumbuhan

global, yang

r hotel dan

pertumbuhan

kamar hote

dari 10,06%

7,45%.

gangan juga

tahunan arus

m di triwulan

n 0,20% dan

25%. Fakto

Raya Idul Fitri

agangan dan

r

n

h

i

n

n

i

a

i

n

n

g

n

n

l

%

a

s

n

n

r

.

n

Page 28: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

1.1.7

perdag

penga

triwu

belum

krisis k

sektor

triwula

II 200

Dan p

juga m

tahun

2,64%

pertum

datang

di triw

19,87%

1.1.8

sektor

triwula

pertum

triwula

diperk

pertum

sebelu

3,56%

menga

sama

menja

Sektor Pen

Sama h

gangan, ho

angkutan

lan III 200

dapat kem

keuangan gl

pengangk

an III 2009 m

09, dari 10,7

pertumbuhan

melemah dib

sebelumnya

%. Hal ini dip

mbuhan ta

g dan pergi m

wulan III 2009

%.

Sektor Ke

Sama den

keuangan,

an III 2009

mbuhan

anannya. Pa

kirakan

mbuhan tah

umnya, yaitu

%. Dan

alami perlam

tahun sebel

di 0,79%.

ngangkutan

halnya de

otel, dan re

dan kom

09 diperkira

bali seperti

obal. Pertum

kutan dan

melambat dib

78% (yoy) m

n triwulanny

banding triw

a dari 7,87%

erlihatkan da

hunan pen

melalui Band

9, dari 28,22

uangan, Pe

ngan dua s

, persewaan

mengalami

tahunann

da triwulan

mengalami

hunan jika

turun dari 4

pertumbuha

mbatan diban

lumnya yaitu

n dan Komu

engan se

estoran, sek

munikasi p

akan kinerja

kondisi sebe

mbuhan tahu

komunikasi

banding triw

menjadi 5,4

ya diperkira

ulan yang sa

% (qtq) men

ari melambat

numpang y

dara Depati A

% (yoy) men

rsewaan, d

sektor sebel

n, dan jasa

perlambata

nya m

III 2009 se

perla

dibanding t

4,44% (yoy) m

an triwula

nding triwula

u dari 1,65%

unikasi

ektor

ktor

pada

anya

elum

unan

di

ulan

1%.

akan

ama

njadi

tnya

yang

Amir

njadi

an Jasa

lumnya,

a pada

an baik

maupun

ktor ini

mbatan

triwulan

menjadi

anannya

an yang

% (qtq)

Indi

Sumbe

P

Su

1. Perkemban

Gikator Pertumbu

dan

er : BPS, Bangka Bandara Dep

Pertumbuhan Se

umber : BPS, Ban

ngan Ekonomi

Grafik 1.9 uhan Sektor PenKomunikasi

Belitung dan PT.

pati Amir

Grafik 1.10 ektor Keuangan

Jasa

ngka Belitung

Makro Regiona

ngangkutan

Angkasa Pura

n, Persewaan, da

al

13 

an

Page 29: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

14

1. Perke 

4    

perlam

Ketiga

turun

menga

triwula

(qtq) j

DPK d

di triw

triwula

1.1.9

pertum

triwula

kenaik

kenaik

menja

pertum

pening

2008 m

embangan Ekon

Sub sekto

mbatan pertu

a (DPK) dan

menjadi 4,0

alami penur

an III 2009. S

uga mengal

i triwulan III

wulan III 2008

an III 2009.

Sektor Jas

Baik per

mbuhan triw

an III 2009

kan. Pertum

kan dari 10,5

di 10,82%

mbuhan

gkatan dari

menjadi 0,94

nomi Makro Re

or keuanga

umbuhan ba

penyaluran

1% (yoy) da

unan cukup

Sama halnya

lami penuru

2009 menur

8, dan kredit

sa – Jasa

tumbuhan

wulanan sekto

9 diperkirak

buhan tahu

55% (yoy) di

di triwulan

triwulanan

0,69% (qtq

4% di triwula

gional

an mengala

aik tahunan

kredit. Pert

ri 4,705 di t

p besar dari

dengan per

nan jika dib

run sebesar 3

menurun da

tahunan

or jasa-jasa p

kan menga

unan menga

triwulan II 2

n III 2009.

menga

q) di triwula

an III 2009.

 

ami perlam

maupun triw

tumbuhan ta

riwulan II 20

13,26% d

tumbuhan ta

banding triw

3,36% dari s

ari 12,64% d

dan

pada

alami

alami

2009

Dan

alami

an III Sumb

batan pert

wulanan pen

ahunan (yoy

009, sama ha

i triwulan II

ahunan, pert

wulan yang s

sebelumnya

di triwulan III

GPertumbuh

er : BPS, Bangka

umbuhan t

nghimpunan

y) DPK triwu

alnya dengan

2009 men

tumbuhan tr

sama tahun

menurun se

I 2008 menja

Grafik 1.11 han Sektor Jasa-

Belitung

terlihat dar

Dana Pihak

ulan III 2009

n kredit yang

njadi 1,49 d

riwulanannya

sebelumnya

besar 2,72%

adi 0,94% d

-Jasa

ri

k

9

g

i

a

,

%

i

Page 30: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

1.2. Si

III 200

tangga

ekspor

sedala

pertum

sama t

S

S

Belitun

(49,29

isi Perminta

Dari sisi pe

09 ini dilihat

a, swasta nir

r, meskipun

m pada tr

mbuhan triw

tahun sebelu

*) Proyeksi KantoSumber : BPS Ban

*) Proyeksi KantoSumber : BPS Ban

Dilihat dari

ng masih d

9%) diikuti d

1 Konsumsi a Rumah Tanb Swasta Nirlac Pemerintah2 Investasi 3 Permintaan4 Ekspor Netoa Ekspor barab Dikurangi im

SNo

PRODU

1 Konsumsi a Rumah Tanb Swasta Nirc Pemerintah2 Investasi 3 Permintaan4 Ekspor Neta Ekspor barab Dikurangi i

No

PRODU

aan

ermintaan p

t dari sisi p

rlaba, maupu

n pertumbuh

riwulan seb

wulanan (qtq)

umnya.

Tabe

or Bank Indonesiangka Belitung , di

Ta

or Bank Indonesiangka Belitung , di

i sektor – sek

didominasi d

engan ekspo

ggaaba

Domestik ( 1 + oang dan jasampor barang dan

EKTOR EKONOM

K DOMESTIK BR

nggalabah

n Domestik ( 1 + o ang dan jasampor barang dan

SEKTOR EKONOM

UK DOMESTIK BR

erbaikan kin

ermintaan d

un pemerinta

han tahuna

belumnya. S

) ekspor juga

l 1.4 PertumbuhBangk

a Palembang iolah

abel 1.5 PertumBangk

a Palembang iolah

ktor yang me

dari konsum

or barang da

T661069

2 ) 762

jasa 27

MI

RUTO

T0011-1

2 ) 0-10

jasa 0-0

MI

RUTO

nerja perekon

didukung ole

ah. Selain itu

annya masih

Sama halnya

a mengalam

han Tahunan Siska Belitung (%)

mbuhan Triwulanka Belitung (%)

emberi kont

msi (61,65%

n jasa (60,90

w.I Tw.II T.50 6.89 6.48 7.01 60.79 4.94 4.26 6.48 6.99 10.51 1.66 8.09 1.27 -8.86 -2.93 1.68 -0.15 4.36 5.48 5.70 5

2008

Tw.I Tw.II Tw0.95 1.40 10.90 1.25 1.25 0.99 1.17 2.14 2

1.54 0.99 50.09 1.26 31.08 -6.89 -10.24 0.46 -00.57 2.25 20.07 0.20 0

2008

1. Perkemban

nomian Ban

eh konsums

kinerja yang

h terkontrak

a dengan

i perbaikan

si Permintaan

nan Sisi Permint

ribusi, pertum

) yaitu dar

0%).

w.III Tw.IV T6.48 6.546.53 5.274.96 7.27 16.39 12.59 19.68 6.320.73 6.46

24.13 -49.01 -0.76 -5.47 -5.17 5.305.78 -0.86 -

w.III Tw.IV T1.94 2.10 01.77 1.25 01.38 3.48 42.81 5.985.50 1.34 -3.15 1.83 -5.44 -34.53 -10.89 -5.29 -2.34 0.06 00.89 -1.87 -

ngan Ekonomi

gka Belitung

i, baik kons

g cukup baik

ksi namun

pertumbuha

dibanding tr

taan

mbuhan pro

i sektor rum

Tw.I Tw.II T5.91 6.674.35 4.9016.86 12.7012.47 14.586.77 14.176.23 9.2253.98 -68.08-6.75 -8.734.75 4.43-1.64 -0.17

2009

Tw.I Tw.II T0.39 2.090.05 1.764.55 2.751.62 3.49-1.12 7.99-0.13 4.1110.72 -35.42-1.11 -1.670.04 1.94-1.15 1.69

2009

Makro Regiona

g di triwulan

sumsi rumah

juga dialam

sudah tidak

an tahunan

riwulan yang

pinsi Bangka

mah tangga

Tw.III *)6.764.9713.6514.6112.768.84

-63.52-6.044.491.46

Tw.III*)2.031.842.232.844.202.80-3.342.042.402.55

al

15 

n

h

i

k

,

g

a

a

Page 31: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

16

1. Perke 

6    

S

1.2.1.

Sum

embangan Ekon

Tabel 1.6

*) Proyeksi KantoSumber : BPS Ban

Konsumsi

1 Konsumsi a Rumah Tangb Swasta Nirlac Pemerintah2 Investasi 3 Permintaan 4 Ekspor Netoa Ekspor baranb Dikurangi im

No S

GIndikator Per

mber : BPS BangkBelitung

nomi Makro Re

6 Kontribusi Sisi

or Bank Indonesiangka Belitung , di

ggaaba

Domestik ( 1 + 2ong dan jasa

mpor barang dan

EKTOR EKONOM

rafik 1.12 rtumbuhan Kons

ka Belitung, Dispeg, dan Pertamina

gional

i Permintaan TeBangk

a Palembang iolah

Tw57450929

2 ) 861366

jasa 53

MI

sumsi

enda Bangka

 

rhadap Pertumbka Belitung (%)

K

diperkirak

yang dap

triwulana

sebelumn

menjadi

mengalam

triwulan

(yoy) men

dialami

pembent

rumah ta

K

triwulan

sedikit

tahunan

meningka

barang

automoti

peningka

pembelia

dengan

w.I Tw.II T7.31 58.00 55.57 46.14 4.78 0.79 0.52 9.72 99.62 29.85 36.93 87.85 83.07 12.15 16.77 66.95 63.70 54.80 5

2008

buhan Sektor Ek

Konsumsi pa

kan menga

pat dilihat da

annya diband

nya, yaitu n

2,03% dan

mi pening

sebelumnya

njadi 6,76%

pada

uknya yan

ngga, swasta

Konsumsi r

III 2009 d

peningkatan

maupun tri

atnya konsum

tahan lam

f, antara la

atan per

n kendaraa

peningkatan

Tw.III Tw.IV58.60 60.9746.96 47.540.80 0.829.99 10.5931.22 32.2489.82 93.210.18 6.79

65.76 63.4755.58 56.68

8

konomi Tahuna

ada triwula

lami perba

ari naiknya p

ding triwulan

naik dari 1

n secara ta

katan jika

, yaitu naik

%. Trend yan

seluruh

ng meliput

a, dan nirlab

rumah tan

diperkirakan

n baik p

wulanan. In

msi masyara

ma, misaln

ain terlihat

rtumbuhan

an yang

n pertumbuh

Tw.I Tw.II61.70 61.9747.55 48.400.91 0.8810.70 11.1432.15 34.1493.88 96.126.12 3.8863.30 61.2157.18 57.32

2009

an

an III 2009

ikan kinerja

pertumbuhan

n sama tahun

1,94% (qtq)

ahunan juga

dibanding

dari 6,67%

g sama juga

komponen

i konsums

ba.

ngga pada

mengalam

pertumbuhan

ndikasi mula

kat terhadap

nya produk

dari adanya

tahunan

diindikasikan

han tahunan

Tw.III*)61.6549.290.9011.4534.6996.343.6660.9057.23

9

a

n

n

)

a

g

%

a

n

i

a

i

n

i

p

k

a

n

n

n

Page 32: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

penda

denga

Ramad

penjua

sebelu

perbai

sepert

ftaran kend

n mulai na

dhan dan H

alan Bahan

umnya menu

kan kinerja

i sebelum kr

daraan baru

aiknya pend

Hari Raya Id

Bakar Min

urun sebesar

konsumsi,

isis keuanga

meliputi tr

dapatan ma

ul Fitri. Se

yak (BBM)

r 1,89% pad

namun ting

n global.

uk, mobil,

asyarakat da

elain itu jug

non subsid

da triwulan

kat konsum

1. Perkemban

dan motor.

an adanya

ga dapat di

di menjadi 7

II 2009. Me

msi triwulan

ngan Ekonomi

Peningkata

faktor mus

lihat dari m

7,41% (yoy

eskipun terda

III 2009 be

Makro Regiona

n ini terkait

siman bulan

meningkatnya

y) dari yang

apat indikas

lum kembal

al

17 

t

n

a

g

si

i

Page 33: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

18

1. Perke 

8    

meninpada ttercatamencaIndekstriwuladengamengamasih Pangktersebmulai pembaperganmasya

Sup

embangan Ekon

Tingkat Kegkat dibandtriwulan III 2at sebesar 1apai 96.06, ms Ekspektasi Kan sebelumnn indeks triwalami peningberada pad

alpinang meut, sebagai d

meningkatangunan infrntian tahun rakat terhad

Inde

ks

Opt

imis

Pesim

is

plemen 1

nomi Makro Re

OPTIMIS

yakinan Koning dengan 2009 menca03.53, seda

meningkat diKonsumen (I

nya yang tercwulan yang gkatan, dimada level pesiembaik dibandampak dari tnya harga rastruktur ya

ajaran baruap kondisi e

-

20

40

60

80

100

120

140

Sep

gional

ME KONSU

nsumen Pangtriwulan II 20

apai 104.86 angkan rata-banding triwEK) mencapa

catat sebesarsama tahun

ana pada trmis. Hal tersnding triwula

mulai pulihnkomoditas

ang merupaku sekolah dkonomi.

IKK, IKESI, IE

Nov Jan

 

UMEN PAN

gkalpinang se009. Rata-raatau mening

-rata Indeks wulan sebeluai 113.67 atar 115.33. Nan 2008, ketriwulan III 2sebut mencean yang samanya kondisi e

primer dkan proyek-pdan perayaa

Grafik 1 K, periode 2008

Ja Mar

IKK

NGKALPINA

elama triwulaata Indeks Kegkat dari triKeyakinan

mnya yang sau mengalammun demikiatiga indeks y008 seluruherminkan kea tahun lalu.ekonomi yani pasar int

proyek yang n lebaran m

8-2009

Mei Juli

IKE

ANG

an III 2009 seyakinan Konwulan sebelEkonomi Sa

sebesar 91.72mi sedikit pean, apabila dyakni IKK, IE indeks seca

eyakinan kon. Peningkata

ng ditandai dternasional. didanai dari

meningkatka

102,83

97,17

108,50

Sep

IEK

secara umumnsumen (IKKumnya yangat ini (IKESI2. Di sisi lainnurunan dar

dibandingkanEK dan IKESara rata-ratansumen kotaan keyakinandengan sinya

Selain itupemerintahn keyakinan

3

0

m )

g ) ,

ri n I

a a n l , , n

Page 34: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

keyaki2009, bagi ktingkakerja, kondisuntuk

semakpenghsebelupeningyang Selain akan byang meninpengh

Di tenganan konsumbeberapa h

konsumen Pat penghasilperkiraan ha

si untuk saperiode 6 bu

Pada triwukin memanhasilan saat umnya, yangkatan indenaik dari itu konsu

baiknya konakan datanggkatnya

hasilan dari 1

h terus men selamahal yang meangkalpinanan, ketersedarga barang at ini, mauulan mendat

ulan III 200dang optim

ini dibandng dapat eks penghas112,00 menmen juga disi perkonog yang dapa

indeks 25,17 menja

meningkatnya triwulan enjadi concerg antara laidiaan tenagdan jasa ba

upun prediktang.

09, konsumemis terhadading triwula

dilihat dasilan saat injadi 120,1berekspekta

omian 6 bulaat dilihat da

ekspektaadi 135,33.

ya III rn n; ga aik ksi

en ap an ari ni 7. asi an ari asi

1. Perkemban

GrPembentuk Key

ngan Ekonomi

rafik 2yakinan Konsum

Makro Regiona

men

al

19 

Page 35: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

20

1. Perke 

0    

1.2.2.

sektor

investa

Kawas

Indust

Kawas

dalam

Baru A

di Ban

untuk

pasoka

pemba

merup

lainnya

megaw

            2 Korea T

embangan Ekon

Investasi

Terdapat re

industri p

asi sebesar U

san Industri M

ri Suge/Pelab

san Industri K

waktu deka

Anyer Bangk

ngka Belitung

masuk. Per

an listrik di

angunan tig

pakan proyek

a, berasal d

watt2.

                       Tanam US$ 300 J

GPertum

Sumber : B

nomi Makro Re

encana inves

engolahan,

US$ 300 jut

Mentok Ban

buhan Tanju

Ketapang Pa

at investor M

a dengan ni

g sebanyak 4

rmasalahan

Bangka Beli

ga pembang

k PLN denga

dari investor

                        uta di Bangka Be

Grafik 1.13 mbuhan Investas

BPS Bangka Belitu

gional

stasi di Bang

yaitu peng

ta pada ena

gka Barat, K

ng Batu Beli

angkal Pinang

Malaysia juga

lai investasi

48 investor,

klasik yang

tung, namu

kit listrik. D

n kapasitas

r asal Korea

 elitung, http://bisn

si

ung

 

Ba

pertumbu

triwulan

sedikit pe

faktor tek

yang s

diperkirak

kinerja p

belum da

krisis keua

gka Belitung

golahan ikan

m kawasan

Kawasan Indu

itung, Kawas

g, dan Kawa

akan masuk

sekitar US$

terdiri dari

mengganja

n diharapka

Dari ketiga p

50 megawat

a, Western

nis.vivanews

aik pertumb

uhan triwu

III 2009 d

erlambatan. H

knikal, diman

udah cuk

kan tetap

pada triwula

apat kembal

angan globa

oleh pihak a

n. Direncan

industri yan

ustri Sadai B

san Industri

asan Industri

k untuk pem

1 juta. Dalam

20 PMDN d

l investor m

n pada tahu

pembangkit

tt dan 30 me

Power Ltd,

buhan tahun

ulanan inve

diperkirakan

Hal ini lebih

na pada tahu

kup besar

mengalami

an III 2009

i seperti seb

l.

asing, yaitu K

akan akan

ng ada di B

Bangka Selata

Air Kelik Be

Jelitik Bangk

mbangunan re

m industri ru

an 28 PMA

masuk adalah

un 2010 aka

listrik, dua

egawatt. Sem

dengan ka

nan ataupun

estasi pada

mengalam

terpengaruh

un sebelumya

. Investas

i perbaikan

9, meskipun

belum terjad

Korea, dalam

ditanmakan

angka, yaitu

an, Kawasan

litung Timur

ka. Selain itu

esort di Kota

umah tangga

juga bersiap

h kurangnya

an terealisas

diantaranya

mentara satu

apasitas 100

n

a

i

h

a

si

n

n

i

m

n

u

n

,

u

a

a

p

a

si

a

u

0

Page 36: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

1.2.3.

a. Ek

migas

Interna

Indone

Propin

Agustu

juta. M

tahuna

masih

kontra

ekspor

di triw

level

Perbai

unggu

CPO,

komod

kontra

Septem

pening

ekspor

tetap

diikuti

0,35%

sebelu

dikare

Beland

negara

Ekspor da

kspor

Berdasarka

menurut

ational Trad

esia, total n

nsi Bangka Be

us 2009 te

Meskipun di

an ekspor B

terkontrak

aksi di triwu

r terkontraks

wulan III tet

yang lebih

kan ini didu

ulan Bangka

dan rempa

ditas terse

aksi, namun

mber, eks

gkatan.

Berdasarka

r pada triwu

ke wilayah

oleh Erop

%. Eropa men

umnya berad

nakan ada

da. Negara tu

a Singapura y

an Impor

an data nil

t kelomp

de Classificat

nilai ekspor

elitung samp

ercatat sebe

triwulan III i

angka Belitu

ksi, namun

ulan II 2009

si sebesar 8,

ap kontraks

rendah m

kung oleh e

Belitung ya

h-rempah. M

ebut mas

n diperkira

spor aka

an negara

ulan III tahun

Asia yaitu s

pa 0,93%

nggeser pos

da pada posi

peningkat

ujuan ekspor

yaitu sebesa

lai ekspor

pok Stand

tion (SITC) B

non miga

pai dengan b

esar US$12

ini pertumbu

ung diperkira

tidak seb

9. Di triwula

,73% (yoy),

si namun da

menjadi 6,0

kspor komod

itu timah, ka

Mekipun ek

ih menga

akan di b

n menga

tujuan, p

n 2009 terb

sebesar 98,5

, dan Ame

isi Amerika y

si kedua, ha

tan ekspor

r terbesar ad

r 70,26%.

non

dard

Bank

s di

bulan

1,93

uhan

akan

besar

an II

dan

alam

04%.

ditas

aret,

kspor

alami

bulan

alami

pasar

besar

3%,

erika

yang

al ini

ke

dalah *) Dat

1. Perkemban

GIndikator Eks

Sumber : B

ta sampai bulan A

ngan Ekonomi

Grafik 1.14 spor Bangka Be

BPS Bangka Belitu

Agustus 2009

Makro Regiona

litung

ung

al

21 

Page 37: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

22

1. Perke 

2    

penuru

unggu

kenaik

komod

b. Im

Trade

Belitun

US$16

diband

tercata

embangan Ekon

Dilihat dar

unan. Penin

ulan Bangka

kan harga ko

ditas akibat a

mpor

Berdasarka

Classification

ng pada triw

63,80 juta,

ding triwula

at US$163,8

nomi Makro Re

i volume eks

gkatan eksp

Belitung di p

omoditas di

ada ekspekta

an data nilai

n (SITC) Ban

wulan III 20

menurun se

n yang sam

0 juta di triw

Ind

gional

spor, pada tr

por lebih be

pasar interna

pasar interna

asi pemulihan

impor non m

nk Indonesia,

009 sampai

ebesar 14,9

ma tahun se

wulan III 200

Gdikator Ekspor B

Sumber :

 

riwulan III ha

ergantung p

asional. Dima

asional, akib

n keuangan

migas menu

, total nilai i

dengan bu

96% diband

ebelumnya n

08. Adanya p

Grafik 1.14Bangka Belitung

Bloomberg, diola

ampir seluruh

pada pening

ana saat ini

bat sudah mu

dunia.

rut kelompo

impor non m

lan Agustus

ding triwulan

naik pesat y

peningkatan

g (Lanjutan)

ah

h komodita

gkatan harga

terdapat kec

ulai mengge

ok Standard

migas di Prop

s 2009 terc

n II 2009.

yang sebelu

impor di tah

s mengalam

a komoditas

cenderungan

liatnya pasa

Internationa

pinsi Bangka

atat sebesar

Namun jika

mnya hanya

hun 2009 in

i

s

n

r

l

a

r

a

a

i

Page 38: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

terkait

denga

akan t

kapal

memp

*) Data s

t dengan ada

n mulai mem

terus berlanju

keruk di tahu

Dengan a

perlihatkan su

sampai bulan Agu

anya pembel

mbaiknya har

ut di tahun 2

un 2010.

danya penin

udah mulai a

Perke

ustus 2009

ian kapal isa

rga timah di

2010, terkait

ngkatan im

adanya perba

Tmbangan Impo

ap dan kapal

pasar intern

t dengan ma

por yang d

aikan pereko

Tabel 1.7 r Non Migas Ba

1. Perkemban

keruk oleh p

asional. Dipe

sih adanya p

diikuti deng

nomian Bang

ngka Belitung

ngan Ekonomi

para pelaku t

erkirakan pen

pembelian ka

an peningk

gka Belitung

Makro Regiona

timah seiring

ningkatan in

apal isap dan

atan ekspor

g.

al

23 

g

i

n

r

Page 39: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

24

1. Perke 

4    

menunterjadidi sispengeperijinsuku b

sebelupenjuadidukusekolabeberasebeludiversipenjuamaupu

tahun umumpenjuaekonoekspor

sepertbeberasepertuntuk berencpenamekonousaha

            3 Diperol

pelaku

Sup

embangan Ekon

PEM

Perkembannjukkan pernya krisis kei lain mas

embangan duan dan birok

bunga pinjamPenjualan

umnya disebaalan pada trung oleh mh, puasa daapa pelaku

umnya didukufikasi produalan domestun diversifika

Ekspor secsebelumnya

m masih menalan ekspor

omi yang mur.

Rata-rata ii perawatanapa pelaku ui perluasan meningkatk

cana di bebmbahan bangomi ke depan

tetap memp

                       eh dari hasil Bususaha

plemen 2

nomi Makro Re

MULIHAN K

ngan bisnis rbaikan meseuangan globih terdapat unia usaha akrasi, (iii) sulitman perbankdomestik seabkan oleh mriwulan III 20embaiknya n lebaran yausaha yang

ung oleh mek yang ditaw

tik akan semasi produk dacara umum sa. Hal ini jugangalami pen

dan kapaslai berjalan d

nvestasi yan dan peremusaha yang tlahan, perlu

kan kapasitasberapa tahugunan, maupn. Jumlah te

pertahankan

                        iness Survey yang

gional

KONDISI U

pelaku usaskipun belubal. Namun

beberapa antara lain (itnya bahan ban yang dini

ecara umum masih belum009 mengalakondisi pere

ang meningkg masih meeningkatnya kwarkan kepa

makin meninan rute yangsudah menga mempenga

nurunan dibasitas produkdi negara-ne

g dilakukan ajaan peralatetap merealuasan dan rs dan kualita

un mendatapun pendiriaenaga kerja jumlah tena

 g merupakan keg

 

SAHA DI B

aha di Bangm sepenuhdemikian, dfaktor yan

i) masih terbbaku, (iv) keblai masih tingmasih men

m pulihnya tinami peningkekonomian mkatkan permiencatat pertkebutuhan teada konsumngkat seiring ditawarkan

galami perbaaruhi kapasitanding tahusi akan me

egara importi

pelaku usahatan maupunlisasikan inveenovasi banas. Para pelang melakuk

an pabrik barsecara umuga kerja mes

giatan pemantau

BANGKA BE

gka Belitungnya pulih si tengah me

ng dinilai kbatasnya pasbijakan dan pggi serta (vi)

ngalami penungkat perminkatan dibandmaupun montaan dometumbuhan perhadap proen. Ke dep

g dengan mkepada kons

aikan meskiptas utilisasi p

un sebelumneningkat seiir maupun p

ha pada tahun mesin. Naestasi dengangunan sertaaku yang belkan investasru dengan mm relatif tetskipun kondi

an kondisi usaha

ELITUNG3

g, secara useperti kondmbaiknya ko

kurang konokan listrik operaturan pepungli.

urunan dibantaan. Namu

ding tiwulan omen tahun estik. Di sisi lapositif dibanduk perusah

pan, diperkireningkatnyasumen. pun masih bpara pelaku nya. Diperkirring denganeluang pasa

un ini lebih bmun demikin nilai yang a pembelian um melakuki baik perlu

melihat kondtap, dimana si usaha belu

dengan mewaw

umum muladisi sebelumondisi usahadusif dalamoleh PLN, (ii

emerintah, (v

nding tahunun demikian

sebelumnyaajaran baru

ain, terdapatnding tahunaan maupunakan tingkat permintaan

belum sebaikusaha secararakan kinerjan pemulihanr baru untuk

bersifat rutinan, terdapatcukup besamesin baru

kan investasiuasan lahanisi bisnis danpara pelaku

um pulih.

wancarai langsung

i m ,

m ) )

n , a u t n n t n

k a a n k

n t r u , ,

n u

g

Page 40: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

pada bbiaya dibanddiperkmenin

perbantingkabelum

Secara umbiaya tenagaenergi dan ding triwulankirakan seiringkat

Pembiayaankan baik ut suku bung dilakukan p

um biaya me kerja yang mbahan bakun sebelumnyng dengan p

n sebagian ntuk investaga pinjaman

penyesuaian d

engalami pemengacu pad. Harga jual

ya masih lebpemulihan pe

besar dilaasi maupun n yang dikendengan suku

ningkatan pda ketentuanpada triwu

ih rendah derekonomian

akukan menmodal kerjanakan oleh u bunga acua

1. Perkemban

ada kisaran n pengupahalan III 2009 ibanding tah

n global harg

nggunakan a. Para pelakperbankan

an (BI-rate).

ngan Ekonomi

yang bervarian daerah semengalami

hun sebelumga jual ini a

dana internku usaha memasih cukup

Makro Regiona

iasi terutamaetempat serta

peningkatanmnya. Namun

kan semakin

n dan jugaenilai bahwap tinggi dan

al

25 

a a n n n

a a n

Page 41: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

26

1. Perke 

6    

embangan Ekon

nomi Makro Re

H

gional

Halaman ini sThis page is

 

engaja dikoss intentionally

songkan y blank

Page 42: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

 

Bab 2 PERKEMBANGAN INFLASI PANGKALPINANG

• Inflasi tahunan mengalami penurunan namun inflasi bulanan terus mengalami peningkatan yang signifikan.

• Inflasi bulan September meningkat akibat faktor musiman yaitu bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

2.1. Inflasi Kota Pangkalpinang

Inflasi tahunan (yoy) Kota

Pangkalpinang pada triwulan III 2009

sebesar 1,72%, lebih rendah dari inflasi

nasional yang mencapai 2,83% tapi masih

lebih tinggi dibanding Kota Palembang

yang tercatat sebesar 1,30%. Namun inflasi

bulanan Kota Pangkalpinang lebih tinggi dari

inflasi nasional dan inflasi Kota Palembang.

Inflasi tahunan Kota Pangkalpinang

secara historis lebih fluktuatif

dibandingkan inflasi tahunan nasional dan

Kota Palembang, yang ditunjukkan oleh angka

standar deviasi Kota Pangkalpinang yang

mencapai 6,30%, lebih tinggi dibandingkan

angka standar deviasi nasional tercatat 3,82%

dan Palembang sebesar 4,94. Fluktuatifnya

inflasi Kota Pangkalpinang merupakan akibat

dari tingginya ketergantungan dengan kota lain

dalam pemenuhan barang-barang. Mayoritas

pengangkutan barang-barang ini menggunakan

jalur laut, dimana kondisi perairan dan cuaca

sangat berpengaruh terhadap kelancaran

Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Pangkalpinang,Palembang,

dan Nasional

 

 

Sumber: BPS, diolah

Page 43: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang  

28      

distribusi yang pada gilirannya berdampak

pada ketersediaan pasokan barang dan

harga barang tersebut.

Laju inflasi tahunan (yoy) Kota

Pangkalpinang pada triwulan III 2009

mengalami penurunan yang cukup signifikan

baik dibandingkan dengan triwulan yang

sama tahun lalu yang tercatat sebesar

19,16%, maupun jika dibanding triwulan

sebelumnya yang tercatat sebesar 2,81%.

Penurunan yang sangat tajam ini disebabkan

oleh faktor teknikal, yakni inflasi yang sangat

tinggi pada tahun sebelumnya selain itu juga

merupakan akibat dampak krisis keuangan

global, yang telah menurunkan pendapatan

masyarakat sehingga menurunkan daya beli

masyarakat.Namun inflasi tahunan saat ini

diperkirakan sudah mencapai dasar, triwulan

selanjutnya tekanan inflasi akan meningkat.

Hal ini diperlihatkan dari meningkatnya

inflasi triwulanan yang cukup signifikan pada

triwulan III 2009 dibanding triwulan

sebelumnya, dari deflasi 0,74% (qtq)

menjadi inflasi sebesar 2,45%. Sama halnya

dengan inflasi triwulanan, inflasi bulanan

kota Pangkalpinang yang mengalami deflasi

sejak bulan Februari 2009 sampai bulan April

2009, mulai bulan Mei 2009 sampai

September 2009 mengalami inflasi dengan

trend meningkat. Dari sisi permintaan mulai

merangkaknya inflasi dikarenakan sudah

Tabel 2.1 Statistika Deskriptif Inflasi Tahunan

Pangkalpinang,Palembang dan Nasional Januari 2008 - September 2009

Sumber: BPS ,diolah 

Grafik 2.2 Indikator Tekanan Inflasi

 

 

 

Sumber: BPS,Bloomberg, PT Pelindo, dan BI, diolah 

Page 44: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang

  

29  

mulai pulihnya kondisi perekonomian Bangka Belitung dari krisis keuangan dunia, hal ini

dapat dilihat pada grafik 2.2 dimana arah pergerakan harga timah di pasar internasional

searah dengan inflasi bulanan Kota Pangkalpinang. Hal lain yang memperlihatkan adanya

peningkatan tekanan inflasi adalah meningkatnya konsumsi masyarakat baik kebutuhan

pokok, yang terlihat dari adanya kenaikan arus bongkar muat di Pelabuhan Tanjung

Pandan, serta kebutuhan selain kebutuhan pokok, yang terlihat dari naiknya indeks

ketepatan waktu pembelian barang tahan lama. Peningkatan ini terkait adanya beberapa

faktor musiman pemicu inflasi (bulan puasa dan lebaran).

2.1. Inflasi Kota Pangkalpinang per Kelompok Barang

Penurunan inflasi tahunan Pangkalpinang pada triwulan III 2009 dibanding triwulan

II 2009 serta triwulan III 2008 juga dialami pada hampir semua kelompok barang

penyusunnya, kecuali pada kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi,

komunikasi, dan jasa keuangan. Meskipun kedua kelompok tersebut masih mengalami

deflasi namun tidak sedalam triwulan sebelumnya.

Tabel 2.1 Perkembangan Inflasi Tahunan (yoy) Pangkalpinang

per Kelompok Barang

Sumber: BPS Bangka Belitung 

Tabel 2.1 Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm) Pangkalpinang

per Kelompok Barang

Sumber: BPS Bangka Belitung 

Page 45: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang  

30      

Kelompok bahan makanan

pada triwulan III tahun 2009 tetap

mengalami deflasi namun tidak sedalam

triwulan sebelumnya, pada triwulan III

2009 deflasi 1,10% (yoy) dan di triwulan

II 2009 deflasi 6,27%. Selain itu inflasi

bulanan terus mengalami peningkatan

sejak bulan Mei 2009, meskipun sempat

turun sedikit di bulan Agustus. Puncak

kenaikan inflasi bulanan bahan makanan

adalah pada bulan September 2009 yang

terkait dengan faktor musiman yaitu

bulan Ramadhan dan Lebaran. Akibat dua

momen ini harga-harga bahan makanan

meningkat yang dapat dilihat dari

meningkatnya harga bahan makanan di

Palembang sebagai salah satu pemasok

besar bahan makanan di Bangka Belitung.

Kelompok makanan jadi,

minuman, rokok, dan tembakau

meskipun secara tahunan di triwulan III

2009 mengalami penurunan yaitu dari

17,78% di triwulan II 2009 menjadi

6,76%(yoy), namun secara bulanan inflasi

Kota Pangkalpinang terus mengalami

kenaikan sejak bulan Juni, meskipun

sedikit mengalami penurunan di bulan

Agustus 2009. Peningkatan inflasi

bulanan tertinggi kelompok ini terjadi

pada bulan September yaitu sebesar 2,04%, dimana disebabkan oleh kenaikan harga gula

pasir sebesar 15,42%, yang terjadi hampir di seluruh daerah terkait dengan kenaikan harga

dari produsen gula dan naiknya harga gula di pasar internasional.

Grafik 2.3Inflasi Kelompok Bahan Makanan dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

 

 

Sumber: BPS,Bloomberg, dan BI, diolah 

Page 46: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang

  

31  

Kelompok perumahan, air, listrik,

gas, dan bahan bakar mengalami

penurunan inflasi tahunan yang cukup

signifikan pada triwulan III 2009, dari

7,05% (yoy) di triwulan II 2009 menjadi

0,97%. Hal ini sejalan dengan inflasi

bulanan kelompok ini yang cenderung

menurun, bahkan di bulan September

terjadi deflasi sebesar 0,02% (mtm), yang

terjadi akibat turunnya harga semen

sebesar 0,34%. Berdasarkan pelaku usaha

penyediaan bahan bangunan, hal ini

dikarenakan proyek-proyek pembangunan

pengerjaannya baru akan dimulai setelah

Lebaran.

Adanya momen Lebaran

memberikan tekanan inflasi pada

kelompok sandang. Hal ini diperlihatkan

dari adanya peningkatan inflasi bulanan

selama triwulan III 2009. Inflasi bulanan

pada bulan September mencapai 1,75%

(mtm) dimana penyebab utamanya

kenaikan harga emas perhiasan sebesar

8,91%, sejalan dengan kenaikan harga

emas di pasar internasional sebesar 5,08%

(mtm).

Kelompok pendidikan, rekreasi,

dan olah raga mengalami penurunan

inflasi yang cukup tajam pada triwulan III

2009 dari 7,23% di triwulan II 2009

menjadi 2,80% (yoy). Sejalan dengan

inflasi bulanan yang terus mengalami

Grafik 2.4 Inflasi Beberapa Kelompok Barang

 

Sumber: BPS Bangka Belitung  

Page 47: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang  

32      

penurunan sejak bulan Mei 2009, meskipun sempat naik di bulan Agustus.

Kelompok transportasi, keuangan, dan jasa keuangan pada triwulan III 2009

meskipun masih mengalami deflasi sebesar 0,77% (yoy) namun tidak sedalam deflasi pada

triwulan II 2009 yaitu 8,49%. Hal ini sejalan dengan dengan kenaikan inflasi bulanannya

selama triwulan III yang mencapai 2,92% (mtm) di bulan September. Penyebab utama

inflasi di bulan September adalah kenaikan tarif angkutan udara sebesar 54,3% dan

angkutan laut sebesar 14,29%, hal ini terkait dengan adanya Lebaran.

Page 48: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang

  

33  

KENAIKAN HARGA GULA

Gula merupakan salah satu barang kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Terdapat berbagai macam gula di Indonesia, namun yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah gula yang berbahan dasarkan tebu, atau biasa disebut gula pasir. Pada grafik 1s dapat dilihat rantai distribusi gula di Indonesia dimana sejak Nopember 2008 Bulog berperan didalamnya sebagai perantara antara produsen dan pedagang. Dengan adanya tata niaga gula ini, maka dimungkinkan gula dari produsen di Propinsi A dibeli oleh distributor di Propinsi B yang berbeda pulau dengan perantara Bulog Propinsi setempat dengan syarat minimal pembelian sebesar 100 ton. Tata niaga tersebut juga mengakibatkan harga gula saat ini ditentukan oleh harga pasar tanpa ada intervensi dari pemerintah, dengan penetapan harga awal ditentukan oleh pihak produsen dengan mempertimbangkan harga gula di pasar internasional dan domestik. Harga jual yang ditetapkan merupakan Ex Work (EXW), yaitu harga pabrik belum termasuk biaya transportasi ke tempat pembeli. Sehingga biaya yang dikeluarkan pedagang besar meliputi biaya pembelian dan biaya transportasi. Setelah itu pedagang besar akan menjual ke pedagang kecil.

Grafik 1. Rantai Distribusi Gula

Suplemen 3

Page 49: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang  

34      

Pada saat bulan Ramadhan atau bulan Agustus tahun 2009 terjadi peningkatan harga gula baik di tingkat produsen maupun distributor. Pada tabel 1 dapat dilihat perkembangan harga gula di tingkat produsen, distributor, dan pengecer di Sumatera Selatan. Pergerakan harga gula ini diperkirakan hampir sama dengan pergerakan di Bangka Belitung, mengingat daerah pemasok kebanyakan bahan makanan adalah Palembang. Terdapat kenaikan yang cukup besar yaitu sekitar 20% pada produsen dan pedagang besar, dan 4,39% pada konsumen akhir. Peningkatan ini terus terjadi di bulan September. Kenaikan ini diperkirakan akibat naiknya permintaan gula terkait dengan adanya Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri serta adanya peningkatan harga gula di pasar internasional (grafik 2). Peningkatan harga gula ini memberikan tekanan pada inflasi Kota Pangkalpinang melalui kelompok bahan makanan.

Tabel 1 Perkembangan Harga Gula di Berbagai Tingkat

Grafik 2 Perkembangan Harga Gula di Pasar Internasional

Page 50: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

Bab 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

• Pertumbuhan kinerja perbankan mengalami perlambatan yang ditunjukkan oleh penurunan aset dan perhimpunan DPK

• Penghimpunan DPK sedikit tertekan yang disebabkan oleh mulai terealisasinya berbagai proyek pemerintah, pembayaran ibadah haji, serta beralihnya dana masyarakat ke ORI dan instrumen yang berisiko lebih tinggi dengan memanfaatkan momentum pemulihan perekonomian global. Namun, DPK diprediksi akan mengalami peningkatan signifikan pada bulan September 2009.

• Kredit meningkat seiring ekspektasi pemulihan perekonomian, peningkatan harga komoditas, dan kebutuhan konsumsi masyarakat dengan peningkatan kredit tertinggi pada kredit konsumsi dan investasi.

• Suku bunga mulai menunjukkan tendensi penurunan salah satunya ditopang oleh kestabilan politik pasca Pemilihan Umum, baiknya kondisi makroekonomi, dan capital inflow yang memperlancar transmisi moneter

3.1. Kondisi Umum

Secara umum, kinerja perbankan di Propinsi

Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan III

2009 (Agustus 2009) dari beberapa indikator

seperti total aset, penghimpunan dana dan

penyaluran kredit/pembiayaan mengalami

perlambatan, walaupun pada bulan September

secara bulanan akan terjadi kenaikan signifikan

sehubungan dengan tingginya aktivitas

ekonomi domestik menyambut hari raya Idul

Fitri. Kenaikan tersebut diprediksi mampu

membuat perkembangan kinerja perbankan

secara triwulanan jauh membaik, dibandingkan

perkembangan kinerja perbankan yang

didasarkan data pada bulan Agustus 2009.

Total aset perbankan Bangka Belitung meningkat dengan kisaran moderat sebesar

3,87% dari triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (yoy), yaitu dari Rp7,53 triliun

menjadi Rp7,82 triliun. Pertumbuhan tersebut mengalami perlambatan cukup dalam

dibandingkan triwulan sebelumnya, sejalan dengan terjadinya penurunan secara triwulanan

Grafik 3.1 Perkembangan Aset, DPK, dan Kredit

Perbankan Bangka Belitung

Page 51: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

36 

3. Perk  

 

sebes

menin

perke

Rp7,8

teruta

sebes

beber

seirin

pada

hasil

Secar

006 m

deng

meng

dari R

sema

bagi b

meng

Seme

sebes

Bang

kredit

secara

44,11

3.2. K

Jumla

berju

kembangan Per

sar 1,31%.

ngkatnya ju

embangan te

Penghimp

84 triliun, n

ama didomi

sar 10,49% (

rapa hal, sep

g semakin c

berbagai in

tinggi sejala

ra nasional, O

menggantika

an penggan

galami penin

Penyalura

Rp3,56 triliu

kin tingginya

baiknya pros

Penyalura

galami penin

entara itu, s

sar 3,97%.

ka Belitung

t MKM terha

Penuruna

a triwulanan

1% pada triw

Kelembagaa

ah bank yang

mlah 16 ba

rbankan Daerah

Peningkatan

umlah pengh

ersebut mula

punan DPK m

namun meng

inasi oleh p

(yoy). Penuru

perti mulai te

cerahnya pro

strumen ber

an dengan b

ORI seri 006

an seri 001 y

ntian tersebu

gkatan sebes

n kredit/ pe

n menjadi R

a rencana pr

spek bisnis di

n Kredit Mik

gkatan sebe

secara triwu

Hal ini bert

pada bulan

adap total kre

n DPK yang

n telah menye

wulan II menj

an

g beroperasi

ank dengan

h

n aset perba

himpunan D

i menghilang

meningkat s

galami penu

peningkatan

unan DPK se

erealisasinya

ospek bisnis

risiko lebih t

bangkitnya ke

yang diterbit

yang jatuh te

ut nilai penju

sar 16,21%

mbiayaan m

Rp3,61 triliun

roduksi di ne

i Bangka Bel

kro, Kecil, da

sar 28,37%

ulanan (qtq),

tolak belaka

n Agustus 2

edit perbank

dibarengi de

ebabkan pen

jadi sebesar 4

di Propinsi

jumlah kan

ankan secar

Dana Pihak

g di triwulan

sebesar 4,01

urunan sebe

simpanan

cara triwulan

berbagai pro

ke depan, a

inggi yang m

embali gaira

tkan mencap

empo di bula

ualan seluru

(qtq).

mengalami pe

n, atau meni

egara-negara

itung.

n Menengah

dari Rp1,62

, realisasi k

ng dengan

009. Denga

kan mengala

engan penin

ningkatan Lo

46,07% pad

Bangka Belit

ntor bank se

ra tahunan

Ketiga (DP

III 2009 ini.

1% (yoy) da

esar 3,36%

berjangka/d

nan ini sanga

oyek pemerin

danya penaw

memberikan

ah perekono

pai Rp. 8,56

an Agustus 2

uh seri ORI y

eningkatan t

ngkat sebes

a industri ya

h (MKM) sec

triliun menja

redit MKM

kondisi per

n perkemba

mi peningka

gkatan peny

oan to Depos

da triwulan II

tung sampai

ebanyak 96

ini terutam

PK). Namun,

ari Rp7,54 tr

(qtq). Peni

eposito yan

at mungkin

ntah, investa

waran ORI, s

peluang me

mian nasion

triliun. Pener

2009, secara

yang belum

tipis sebesar

sar 0,94% (q

ng memberi

ara tahunan

adi sebesar R

mengalami

bankan seca

angan ini, m

tan.

yaluran kredi

sit Ratio (LDR

I 2009.

dengan triw

kantor yang

a disebabka

, momentum

riliun menjad

ngkatan DP

ng meningka

terjadi karen

si di sektor r

serta investa

encetak imb

al dan dunia

rbitan ORI se

a keseluruhan

jatuh temp

r 1,49% (yoy

qtq) menyus

ikan kejelasa

(yoy) tercata

Rp2,08 triliun

peningkata

ara umum d

maka propor

it/pembiayaa

R) dari sebesa

wulan III 200

g terdiri dari

 

an

m

di

PK

at

na

riil

asi

al

a.

eri

n,

po

y)

ul

an

at

n.

an

di

rsi

an

ar

09

2

Page 52: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

Kanto

Bank

Bank

BPR/S

Umum

Umum

jumla

seban

3.3. P

3.3.1

Jika

meng

triliun

penin

menin

yang

8,15%

(qtq).

or Pusat

Umum Ko

Umum Sya

S, 53 Kant

m Konvensio

m, dan 1 K

ah Anjungan

nyak 90 unit.

Penghimpun

Penghimpu

dibandingka

galami penin

n menjadi

ngkatan seb

ngkat dari Rp

Secara triw

dikontribusi

% dan 5,17%

Pertumd

BPR/S, 18

onvensional,

ariah dan 5

tor Cabang

onal, serta 16

antor Kas B

Tunai Man

.

nan Dana P

unan DPK

an dengan

ngkatan seb

sebesar Rp

besar 5,30%

p1,79 triliun

wulanan (qtq

kan oleh pe

%. Namun, t

Grafik 3.3 mbuhan DPK Per

i Bangka Belitu

Kantor C

1 Kantor C

5 Kantor C

Pembantu

6 Kantor Kas

PR. Sementa

diri (ATM) te

ihak Ketiga

triwulan ya

esar 4,01%

2,30 triliun

% menjadi

menjadi Rp1

q), penghimp

nurunan sim

tabungan m

rbankan ng

Cabang

Cabang

Cabang

Bank

s Bank

ara itu

ercatat

a (DPK)

ang sama p

. Simpanan

atau sebe

Rp3,56 tr

1,98 triliun a

punan DPK m

mpanan giro

asih mengal

 

3. Pe

pada tahun

giro tercat

esar 2,75%

riliun. Simpa

tau meningk

mengalami p

dan deposit

ami peningk

Komposisi DPK di B

Jumlah Kdi B

rkembangan Pe

sebelumnya

at menurun

%. Tabungan

anan berjan

kat sebesar 1

penurunan se

to masing-m

katan tipis se

Grafik 3.4 Perbankan Triw

Bangka Belitung

 

Grafik 3.2 Kantor Bank danBangka Belitung

 

erbankan Daera

a (yoy), DP

dari Rp2,3

n mengalam

ngka/deposit

0,49%.

ebesar 3,36%

asing sebesa

ebesar 1,10%

wulan III 2009 g

n ATM g 

ah

37 

PK

36

mi

to

%

ar

%

Page 53: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

38 

3. Perk  

 

berha

atau

itu gi

3.3.2

Saat

wilaya

pertu

tercat

pertu

Bang

triliun

secara

sebes

PBB

tercat

penu

di Ko

sebes

1,19%

pangs

bertu

kembangan Per

Berdasark

asil dihimpun

sedikit meni

ro dan depo

. Penghimp

ini sistem pe

ah menjadi

mbuhan sec

tat mengala

mbuhan tah

ka tercatat t

n. Sementar

a tahunan a

sar minus 0,9

Wilaya

Pangkal PinanBelitung Bangka

Lain haln

tat mengalam

runan sebes

ota Pangkal

sar 2,65% da

%. Berdasark

sa terbesar y

rut-turut ole

rbankan Daerah

kan pangsa m

n, tabungan

ingkat diban

sito masing-

punan DPK M

elaporan ban

Pangkalpina

cara tahunan

ami pertumb

hunan yang

umbuh sebe

a itu, wilay

adalah Belitu

92%.

ah

ng

ya dengan

mi penuruna

ar 5,16% de

pinang dan

an 3,27% de

kan pangsa,

yakni sebesar

eh Bangka da

h

masing-masin

masih tercat

nding triwula

masing mem

Menurut Ka

nk yang dike

ang, Bangka

n (yoy), laju

buhan palin

juga paling

esar 3,44% d

ah yang me

ung dengan

PertumbuPropinsi Bangka

2008

III

3,276,187

1,499,542

2,760,466

pertumbuha

an DPK secar

engan andil

n Kabupaten

engan andil

DPK Kota P

r 44,62% da

an Belitung m

ng kompone

tat dengan p

an sebelumn

miliki pangsa

abupaten/K

lola Bank Ind

, Belitung, d

pertumbuha

g tinggi ya

tinggi, yaitu

dari sebesar R

enghambat

n andil sebe

Tabel 3.1 uhan DPK Perbaa Belitung (dala8

IV

3,180,479

1,430,378

2,563,980

an tahunan,

ra triwulanan

pertumbuha

n Bangka m

pertumbuha

Pangkalpinan

ari total DPK

masing-masin

en simpanan

pangsa terbes

nya yang seb

sebesar 29,2

ota

donesia Pale

dan Dati II

n penghimp

kni sebesar

3,01%. Pen

Rp2,76 triliu

pertumbuha

sar minus 0

nkan am Rp Juta)

I

3,331,608

1,497,594

2,859,206

ketiga wila

n. DPK di wi

an sebesar 0

mengalami pe

an masing-m

ng masih me

di Bangka B

ng sebesar 3

terhadap to

sar yaitu seb

besar 43,46%

29% dan 25,

mbang men

lainnya. Ber

punan DPK P

6,75% de

nghimpunan

n menjadi se

an DPK Ban

0,17% dan

2009

II

3,592,702

1,566,651

2,951,908

ayah di Ban

layah Belitun

0,98%. Pertu

enurunan m

masing sebesa

erupakan wi

Belitung, kem

6,43% dan

otal DPK yan

besar 45,46%

%. Sementar

,24%.

gelompokka

rdasarkan laj

Pangkalpinan

ngan pangs

n DPK di Kot

ebesar Rp2,8

ngka Belitun

pertumbuha

III*

3,497,416

1,485,819

2,855,323

ngka Belitun

ng mengalam

umbuhan DP

masing-masin

ar 1,18% da

layah denga

mudian disusu

18,96%.

 

ng

%,

ra

an

ju

ng

sa

ta

86

ng

an

ng

mi

PK

ng

an

an

ul

Page 54: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

3.4. P

3.4.1

Laju p

tahun

penin

perta

sekto

triwu

adala

tahun

perta

pertu

masin

 

kredit

sekto

Penyaluran

. Penyalura

pertumbuha

n sebelumny

ngkatan terti

nian masing

Sektor yan

or pertamban

lanan sekto

ah sektor jas

nan utaman

nian dengan

mbuhan kre

ng-masing se

Se

Pertanian

Pertamba

Perindust

Perdagan

Jasa-jasa

Listrik, G

Konstruk

Pengang

Jasa Dun

Jasa SosiM kLain-lain

Selain sekto

t yaitu sebes

or jasa-jasa da

Kredit/Pem

n Kredit/Pe

n kredit/pem

ya (yoy) dari

nggi terjadi

-masing sebe

ng berkontri

ngan dengan

r yang berk

sa-jasa deng

nya didorong

n andil masin

edit banyak

ebesar 1,92%

ektor

n

angan

trian

ngan

as dan Air

ksi

kutan

nia Usaha

al k

or lain-lain, se

sar 24,25%.

an sektor pe

mbiayaan

embiayaan S

mbiayaan terc

Rp3,56 triliu

pada kredit s

esar 321,52%

busi terbesar

n andil pertu

kontribusi te

gan andil se

g oleh pert

ng-masing se

k didorong

% dan 4,22%

PerkembaPropinsi Ban

2008

III

51,132

625,496

615,450

795,934

733,282

2,361

583,739

37,125

81,678

28,379

737,057

ektor perdag

Urutan ked

rindustrian y

Secara Sekt

catat menga

un menjadi

sektor Listrik

% dan 169,8

r sebagai pe

mbuhan seb

erbesar dala

ebesar minus

tumbuhan k

ebesar 15,17

oleh sektor

%.

Tabel 3.2 ngan Kredit Sek

ngka Belitung (R

IV

142,923

163,244 2

669,236 6

896,298

615,774

2,247

457,281 4

35,048

85,418

35,780

795,194

gangan mem

ua dan ketig

yaitu masing-

3. Pe

oral

lami peningk

Rp3,61 triliu

k, Gas dan A

85%.

nghambat p

besar minus

m mengham

s 1,59%. Pe

kredit di se

7% dan 6,49

lain-lain d

ktoral Rp Juta)

20

I

141,401 14

261,316 27

634,341 60

793,069 89

587,540 62

10,192 1

421,708 45

35,563 3

88,252 9

31,825 3

929,454 1,03

miliki pangsa t

ga ditempati

-masing sebe

rkembangan Pe

katan sebesa

un. Selain se

Air bersih dan

pertumbuhan

4,10%. Seda

mbat pertum

ertumbuhan

ktor lain-lai

9%, dan seca

an sektor p

009

II III*

42,151 137

75,727 384

04,504 547

91,815 875

25,881 561

10,461 9

56,202 397

36,464 34

91,803 89

30,951 30

37,782 1,103

terbesar dala

oleh penya

esar 15,56%

erbankan Daera

ar 1,49% da

ektor lain-lain

n kredit sekto

n kredit adala

angkan seca

mbuhan kred

kredit seca

n dan sekt

ara triwulana

pertambanga

*

,978

,882

,923

5,756

,832

,952

,624

,223

,304

,729

,097

am penyalura

luran kredit

% dan 15,17%

ah

39 

ari

n,

or

ah

ara

dit

ra

or

an

an

an

di

%.

Page 55: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

40 

3. Perk  

 

Selain

pangs

seirin

perek

sema

perek

indus

untuk

perta

input

3.4.2

Seluru

diban

meng

Kredi

moda

kembangan Per

n itu, penyalu

sa yang cuku

Ekspektas

g dengan

konomian d

kin jelas

konomian d

stri memberi

k lebih me

nian dan p

dan energi d

. Penyalura

uh penyalur

ndingkan den

galami penin

t investasi m

al kerja meng

PertumbuhanProp

rbankan Daerah

uran kredit d

up besar, yait

i kenaikan

n membai

unia dan m

snya pro

dan produk

ikan peluang

eningkatkan

ertambanga

demi kelanca

n Kredit/Pe

ran kredit/p

ngan periode

gkatan palin

mencatat pe

galami penur

Grafik 3.6 n Kredit Menurupinsi Bangka Be

h

di sektor kon

tu masing-m

harga kom

knya opti

munculnya p

oses pem

ksi barang-b

g bagi perb

kredit di

n sebagai b

aran produks

embiayaan M

pembiayaan

e yang sama

ng tinggi yakn

ertumbuhan

runan sebesa

ut Penggunaanelitung

nstruksi dan s

masing sebesa

moditas

misme

prediksi

mulihan

barang

bankan

sektor

barang

si.

Menurut Pe

menurut pe

tahun sebel

ni sebesar 49

sebesar 6,8

ar 15,15%.

 

sektor pertam

ar 11,01% d

enggunaan

enggunaan

umnya (yoy)

9,66% menj

3%. Berbed

Pangsa PePropinsi Bangk

Pangsa PenyMen

mbangan jug

an 10,66%.

mengalami

. Kredit kons

adi sebesar R

da dengan la

Grafik 3.5 nyaluran Kreditka Belitung Triw

Grafik 3.7 yaluran Kredit/Pnurut Pengguna

ga mempuny

peningkata

sumsi tercata

Rp1,10 triliun

ainnya, kred

t Sektoral wulan III 2009

Pembiayaan aan

 

yai

an

at

n.

dit

 

Page 56: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

meng

tingg

sebes

kaitan

dan s

kebut

oleh

sebes

jika d

dari k

3.4.3

Berda

sebag

tahun

1,11%

Pangk

sebag

triwu

0,01%

kredit

PaBeBaDa

 

Secara triw

galami penu

i sebesar 6,

sar 1,10%. P

nnya dengan

sekaligus me

tuhan hidup

Dari segi

kredit moda

sar 30,54%,

diperhatikan

kredit modal

. Penyalura

asarkan daer

gai wilayah

nan (yoy) ya

%. Sementa

kalpinang te

Secara tr

gai wilayah

lanan (qtq)

%. Sementa

t/pembiayaa

Wilay

angkal Pinangelitung angka ati II lainnya

wulanan (qt

runan tipis

29% yang

Peningkatan

n dampak kri

endorong ma

sehari-hari,

komposisi, p

al kerja, yak

dan kredit in

pula data tr

kerja kepada

n Kredit/Pe

ah penyalura

yang paling

akni dengan

ara itu, and

rcatat sebesa

iwulanan (qt

yang paling

yakni deng

ara itu, Se

n di Pangkal

P

yah

g

tq), penyalur

sebesar 1,9

kemudian d

yang cukup

isis global ya

asyarakat un

dan persiapa

penyaluran k

kni sebesar 5

nvestasi deng

riwulan sebe

a dua jenis k

embiayaan M

an kredit, Ka

dominan m

n andil pert

dil pertumbu

ar minus 7,2

tq), Kabupat

dominan m

an andil pe

ementara it

pinang terca

Penyaluran KredPropinsi Bangka

20

III

1,850,239

423,405

1,279,542

5,164

an kredit/pe

0%. Kredit

disusul oleh

p tinggi pada

ng menyeba

tuk menamb

an menyamb

kredit berdas

54,04%, kem

gan pangsa s

elumnya, tela

kredit lainnya

Menurut Ka

abupaten Ban

mendorong

tumbuhan m

uhan tahuna

2%.

ten Bangka d

mendorong

ertumbuhan

u, andil p

atat sebesar 0

Tabel 3.3

dit/Pembiayaana Belitung (dala008

IV

1,345,709

468,043

1,464,211

4,707

3. Pe

mbiayaan un

konsumsi te

kredit inves

a kredit kons

abkan rendah

bah kredit ko

but bulan pua

sarkan pengg

mudian diiku

sebesar 15,4

ah terjadi sed

.

abupaten

ngka dan Ka

penyaluran

masing-masin

an penyalur

dan Kabupat

penyaluran

masing-mas

ertumbuhan

0,05%.

Perbankan am Rp Juta)

I

1,465,129

376,315

1,501,202

4,474

rkembangan Pe

ntuk modal

ercatat men

tasi dengan

sumsi diyakin

hnya daya be

onsumsi untu

asa dan Idul

gunaan mas

uti kredit ko

41%. Walaup

dikit pergese

abupaten Bel

kredit/pemb

ng sebesar

ran kredit/pe

ten Belitung

kredit/pemb

sing sebesar

triwulanan

2009

II

1,538,127

459,772

1,575,715

4,247

erbankan Daera

kerja tercata

ingkat palin

peningkata

ni sangat era

eli masyaraka

uk memenuh

Fitri.

sih didomina

onsumsi yakn

pun demikian

eran domina

itung tercata

iayaan secar

11,72% da

embiayaan d

juga tercata

iayaan secar

r 1,11% da

n penyalura

III*

1,536,251

460,172

1,614,922

124

ah

41 

at

ng

an

at

at

hi

si

ni

n,

si

at

ra

an

di

at

ra

an

an

Page 57: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

42 

3. Perk  

 

tercat

perba

44,72

dan B

pangs

Sedan

yang

3.4.4

Realis

meng

Berda

47,69

sebes

UMK

Penin

Kredi

6,55%

yang

konsu

konsu

atau

seme

sebes

pangs

kredit

triliun

19,65

kembangan Per

Menurut

tat mendo

ankan di Ba

2%. Kemudi

Belitung, yai

sa sebesar

ngkan Dati

sangat kecil

. Penyalura

sasi kredit U

galami penin

asarkan pen

9%. Kemud

sar 19,65%

M mengala

ngkatan terse

t konsumsi

% dan 2,42%

Menurut

diberikan ba

umsi dan

umsi tercatat

dengan pa

ntara kredit

sar Rp0,84

sa sebesar

t investasi te

n atau den

5%.

rbankan Daerah

komposisinya

ominasi pe

angka Belitu

an disusul o

tu masing-m

r 42,54%

II lainnya m

mendekati n

n Kredit/Pe

saha Mikro,

gkatan sebe

ggunaan, p

ian diikuti o

dan 11,62

ami pening

ebut didoron

dan kredit m

%. Sedangka

penggunaa

anyak digun

modal ker

t sebesar Rp

ngsa sebesa

t modal ker

triliun ata

11,62%.

ercatat sebe

ngan pangs

h

a, Wilayah B

enyaluran

ung, yaitu s

oleh Pangkalp

masing mem

dan 12

mempunyai p

nol.

embiayaan U

Kecil, dan M

sar 28,37%

ertumbuhan

oleh kredit

%. Sementa

gkatan sebe

ng oleh perke

modal kerja

an kredit inve

an, kredit

akan untuk

rja. Kredit

p1,06 triliun

ar 47,69%,

rja tercatat

au dengan

Selain itu,

esar Rp0,18

sa sebesar

Bangka

kredit

ebesar

pinang

punyai

2,74%.

pangsa

Usaha Mikro

Menengah (U

dari Rp1,62

tertinggi d

investasi dan

ara itu, seca

esar 3,97%

embangan p

mengalami

estasi menga

o Kecil Men

UMKM) seca

triliun menja

dicapai oleh

n kredit mo

ara triwulan

% dibanding

pada kredit k

peningkata

alami penuru

GrKred

Menurut

Komposisi KreBe

nengah (UM

ara tahunan

adi sebesar R

kredit kons

odal kerja m

nan (qtq), re

g triwulan

onsumsi dan

n masing-m

nan sebesar

rafik 3. 9 dit UMKM t Penggunaan

Grafik 3.8 edit Perbankan Berdasarkan Wila

MKM)

(yoy) tercata

Rp2,08 triliun

sumsi sebesa

masing-masin

ealisasi kred

sebelumnya

n modal kerja

asing sebesa

3,19%.

 

Bangka Belitungayah

 

at

n.

ar

ng

dit

a.

a.

ar

g

Page 58: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

pertu

perke

(plafo

masin

perke

mene

mem

40,86

dan

kredit

pangs

Berda

tingg

kredit

segm

3.5. P

Suku

pada

menu

penin

3.5.1

Suku

1 bul

bila d

terba

diban

tercat

Berdasark

mbuhan ter

embangan re

on Rp51 jut

ng-masing te

embangan re

engah masing

Menurut

punyai pan

6% dari kes

Menengah.

t menengah

sa sebesar

asarkan pe

i, ke depan

t kecil akan

en kredit MK

Perkembang

bunga perb

triwulan II

urun. Menur

ngkatan BI Ra

. Perkemba

bunga sim

an, 3 bulan,

dibandingkan

tas.

Rata-rata

ndingkan den

tat sebesar 8

kan plafon k

rtinggi baik

ealisasi peny

a s.d. Rp50

ercatat sebe

ealisasi penya

g-masing me

komposisin

ngsa terting

seluruhan kr

Kemudian,

h masing-m

r 31,57%

rtumbuhann

diprediksi p

semakin be

KM lainnya.

gan Suku Bu

bankan yang

2009 tercat

runnya bung

ate secara gr

ngan Suku

panan yang

, 6 bulan, 12

n dengan tr

suku bung

ngan tingkat

8,36%. Nam

redit, realisa

secara tahu

aluran kredit

00 juta), dan

sar 0,81%,

aluran kredit

eningkat seb

nya, kredit

ggi yaitu s

redit Mikro,

kredit mikr

asing mem

dan 27

nya yang

pangsa peny

esar diband

unga Perba

terdiri dari

tat mengalam

ga simpanan

radual sejak D

Bunga Simp

g terdiri dar

2 bulan, dan

iwulan sebe

a simpanan

t suku bunga

un menurun

asi penyalura

unan maupu

t usaha mik

n usaha me

88,95%, da

t usaha mikro

esar 1,85%,

kecil

ebesar

Kecil,

ro dan

punyai

7,57%.

masih

yaluran

ingkan

nkan di Ban

suku bunga

mi pertumbu

n dan suku

Desember 20

panan

ri suku bun

n 24 bulan, s

lumnya, wal

n tercatat

a simpanan p

n apabila dib

3. Pe

an kredit usa

un triwulana

ro (plafon sd

nengah (Rp5

an 10,46%.

o, kredit usa

7,91%, dan

ngka Belitun

simpanan d

uhan denga

bunga pinj

008.

ga simpana

secara rata-ra

aupun masi

sebesar 8,

pada triwulan

andingkan d

PenyalMenu

rkembangan Pe

aha kecil ma

n. Secara ta

d. Rp50 juta

501 juta s.d

Secara triw

ha kecil, dan

n 0,92%.

ng

dan suku bu

n arah yang

aman tidak

n yang berj

ata mengala

h pada tara

13%, men

n sebelumny

dengan perio

Grafik 3.10 uran Kredit UMrut Plafond Kre

erbankan Daera

asih mencata

ahunan (yoy

a), usaha kec

d. Rp5 milia

wulanan (qtq

n kredit usah

nga pinjama

g sama, yait

terlepas da

jangka wak

mi penuruna

f yang sang

nurun apab

ya (qtq) yan

ode yang sam

MKM dit

ah

43 

at

y),

cil

r)

q),

ha

an

tu

ari

tu

an

at

ila

ng

ma

Page 59: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

44 

3. Perk  

 

tahun

8,25%

deng

yang

3.5.2

Perke

yang

kredit

rata m

bila

sebel

signif

sebel

triwu

kredit

Per

kembangan Per

n sebelumny

%.

Suku bun

an jangka w

memiliki rate

. Perkemba

embangan ti

terdiri dari s

t investasi, m

mengalami p

dibanding

umnya, da

fikan bila

umnya. Penu

lan terakhir

t konsumsi.

rkembangan SukBa

rbankan Daerah

ya (yoy), suku

nga simpana

waktu 12 bu

e paling rend

ngan Suku

ingkat suku

suku bunga k

maupun kons

penurunan c

gkan de

an juga

dibandingka

urunan palin

ini terjadi u

Grafik 3.11 ku Bunga Simpaangka Belitung

h

u bunga sim

n yang terti

lan, yakni se

dah adalah ja

Bunga Pinja

bunga pin

kredit modal

sumsi, secara

cukup drasti

engan tri

menurun

a dengan

g dalam pad

untuk suku b

anan Perbankan

mpanan terca

sebelu

simpa

waktu

meng

jenis

bulan

penin

suku

drastis

jangka

adany

ke de

perba

bersifa

nggi saat in

ebesar 9,31%

angka waktu

aman

jaman

kerja,

a rata-

s baik

wulan

cukup

tahun

da dua

bunga

n

 

P

atat menurun

Bila diband

umnya, ber

anan, jenis s

u 1 bulan,

alami penu

simpanan d

dan 2

gkatan atau

bunga yan

s terjadi pad

a waktu 6 b

ya ekspektas

epan, yang d

nkan untuk

at lebih jang

ni dicatat ole

%. Sedangka

u 24 bulan ya

Perkembangan S

Ba

n dari sebelu

dingkan den

rdasarkan ja

simpanan d

3 bulan,

runan suku

dengan jang

24 bulan

u relatif teta

ng secara

da jenis simp

ulan. Hal ini

i peningkata

disertai deng

k memperole

ka panjang.

eh suku bun

an suku bun

akni sebesar

Grafik 3.12

Suku Bunga Kre

angka Belitung

umnya sebes

ngan triwula

angka wak

engan jangk

dan 6 bula

bunga, da

gka waktu 1

mengalam

ap. Penuruna

relatif palin

panan denga

menunjukka

an suku bung

gan keingina

eh dana yan

nga simpana

nga simpana

6,63%.

dit Perbankan

 

sar

an

tu

ka

an

an

12

mi

an

ng

an

an

ga

an

ng

n

n

 

Page 60: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

diban

sebes

14,96

adala

tercat

3.5.3

3.6. K

Tingk

2009

stabil

tercat

III 200

0,25%

Perkem

Rata-rata

ndingkan den

sar 15,93%

6%.

Berdasark

ah suku bung

tat sebagai k

. Perkemba

Kualitas Pen

kat Non-Perfo

mencapai

dibandingk

tat relatif ko

09 tercatat s

%.

mbangan Spread

tingkat suku

ngan tingkat

dan dibandi

kan penggun

ga kredit inv

kredit dengan

ngan Sprea

nyaluran Kr

orming Loan

4,02%, me

kan triwulan

onstan diban

sebesar 0,78

Grafik 3.13 d Suku Bunga Pe

u bunga pinj

t suku bung

ngkan deng

naan, suku b

vestasi, yaitu

n suku bung

ad Suku Bun

edit/Pembia

n (NPL) gros

ningkat diba

sebelumnya

dingkan triw

8%, lebih tin

erbankan Bangk

jaman tercat

a pinjaman

an tahun se

unga kredit

sebesar 14,

a terendah, y

nga

ayaan

ss perbanka

andingkan k

a. NPL net

wulan sebelu

ggi dibandin

ka Belitung

3. Pe

tat sebesar 1

pada triwula

ebelumnya (y

yang terting

,74%. Seme

yakni sebesa

Spread suk

selisih anta

suku bung

tercatat

cukup sign

2009 dari

Pengaruh

kredit yang

penurunan

menjadi p

ini. Hal

perbankan

suku bung

bunga de

penghimpu

tetap komp

an Bangka B

kondisi tahu

(sudah mem

mnya. Tingk

ngkan tahun

rkembangan Pe

4,10%, men

an sebelumn

yoy) yang ter

ggi pada triw

entara itu kre

ar 13,57%.

ku bunga per

ara suku bun

ga simpana

mengalami

nifikan pada

7,57% me

penurunan

g lebih cepat

suku bun

penyebab p

ini me

masih m

a yang ting

eposito unt

unan dana

petitif.

Belitung pad

n sebelumn

mperhitungka

kat NPL net p

sebelumnya

erbankan Daera

nurun apabi

nya (qtq) yan

rcatat sebesa

wulan III 200

edit konsum

rbankan, yai

nga kredit da

an perbanka

penuruna

a triwulan

enjadi 5,97%

suku bung

dibandingka

nga deposi

perkembanga

engindikasika

membutuhka

ggi pada suk

tuk menjag

di perbanka

da triwulan

ya dan rela

an PPAP) pu

posisi triwula

a yang sebes

ah

45 

la

ng

ar

09

si

tu

an

an

an

III

%.

ga

an

to

an

an

an

ku

ga

an

III

tif

un

an

sar

Page 61: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

46 

3. Perk  

 

sekto

sebel

sebes

tingk

perus

terjad

3.7. K

Dari

inform

(kred

pada

Rp1,2

kredit

menin

sebel

triliun

deng

tercat

47,95

P

kembangan Per

Dilihat da

or perdagang

umnya yang

sar 6,14% da

at NPL di se

sahaan yang

dinya krisis fin

Kelonggara

LBU KBI

masi bahwa

it yang belu

triwulan III

29 triliun at

t yang dise

ngkat diban

umnya yang

n atau 36,1

an triwula

tat sebesar

5%.

Perkembangan N

rbankan Daerah

ri sektor eko

gan, hotel d

g mencapai

an sektor lai

ektor –sekto

g secara la

nansial globa

n Tarik

Palembang

a undisburs

um ditarik o

I 2009 terca

tau 48,43%

etujui oleh

ndingkan de

tercatat seb

2%, dan d

an sebelum

r Rp1,26

Grafik 3.14 NPL Perbankan

h

onominya, pe

an restoran

82,39%. Se

n-lain tercata

r tersebut ti

ngsung ma

al sejak triwu

g diperoleh

sement loan

oleh debitur)

atat sebesar

dari plafon

perbankan,

engan tahun

besar Rp0,92

dibandingkan

mnya yang

triliun atau

Bangka Belitung

ersentase NP

yakni sebes

ektor pertam

at menyumb

dak terlepas

upun tidak

ulan IV 2008

h

n

)

r

n

,

n

2

n

g

u

Kog

L gross terbe

sar 83,13%,

mbangan te

bang NPL seb

s dari turunn

langsung

.

PerkembaPerban

Gromposisi NPL m

esar masih b

meningkat

rcatat meny

besar 7,50%

nya pendapa

masih terpe

Grafik 3.16 angan Undisbursnkan Bangka Be

 

rafik 3.15 menurut Sektor E

ersumber da

dari triwula

yumbang NP

. Peningkata

atan dan lab

engaruh ole

sed Loan litung

Ekonomi

 

ari

an

PL

an

ba

eh

Page 62: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

3.8. R

Risiko

sebes

likuid

Risiko Likuid

o likuiditas b

sar 99,12%.

ditas triwulan

PerkembaPerbank

ditas

bank umum

Rasio terse

n sebelumnya

Grafik 3.17 angan Risiko Likkan Bangka Bel

 

di Propinsi B

ebut tercatat

a yang tercat

kuiditas itung

Bangka Belit

t menurun

tat sebesar 1

meru

aktiv

(qtq)

diser

< 1

menj

kons

suku

perba

peng

jangk

 

3. Pe

tung pada

tipis jika di

00,25%.

Menurunn

upakan dam

a likuid <

menjadi seb

tai dengan p

bulan, yait

jadi sebesar

isten denga

bunga

ankan l

ghimpunan

ka waktu leb

rkembangan Pe

triwulan II

bandingkan

nya rasio

mpak dari

1 bulan seb

besar Rp6,96

peningkatan

tu sebesar

Rp7,02 tri

n perkemba

yang m

lebih m

dana yan

bih panjang.

erbankan Daera

I 2009 adala

dengan ras

likuidita

penurunan

besar 0,96%

6 triliun yang

pasiva likuid

0,17% (qtq

liun. Hal in

angan spread

menunjukkan

membutuhkan

ng memilik

ah

47 

ah

sio

s

n

%

g

d

q)

ni

d

n

n

ki

Page 63: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

48 

3. Perk  

 

1. P-

-

-

-

2. K-

-

Su

kembangan Per

engertian d- Kredit Usa

kepada Usmodal keproduktif.

- KUR adalaberasal se

- Pemerintasisanya sedalam ranrangka me

- KUR disalBank Syar

Ketentuan K- Penyalura

135/PMK.diubah de

- Beberapa adalah seba. UMKM

feasible1) mer

daripadmem

2) khuBers200deb

3) KURbers

b. KUR dketentu

uplemen 4

rbankan Daerah

SER

dan Tujuan aha Rakyat, saha Mikro Kerja dan in ah program penuhnya da

ah memberikebesar 30% ngka meninendorong peurkan oleh 6iah Mandiri (

KUR n KUR diatu05/2008 ten

engan Peratuketentuan y

bagai berikutM-K yang dap

e namun belrupakan deb perbankan ya saat Perm

mperoleh fassus untuk pesama (MoU)

07 s.d. 14 Mitur yang bel

R yang dipesangkutan. disalurkan keuan :

h

BA-SERBI K

Penyaluranyang selanj

Kecil Menengvestasi yang

yang dicanaari dana bankan penjaminditanggung

ngkatkan akertumbuhan 6 bank pelak(BSM)

ur oleh pementang Fasilitran Menteri yang dipersyt :

pat menerimaum bankable

bitur baru yayang dibuktiohonan Kred

silitas Kredit Penutupan pePenjaminan

Mei 2008), mlum pernah merjanjikan a

epada UMK

REDIT USAH

Kredit Usautnya disinggah Koperasg didukung

angkan oleh k. nan terhadapoleh bank p

ses UMKM-ekonomi nasksana yaitu

erintah melatas PenjaminKeuangan N

yaratkan oleh

a fasilitas pene dengan ketang belum pkan dengan dit/PembiayaProgram darembiayaan KKUR dan seb

maka fasilitasmendapatkantara Bank

KM-K untuk

HA RAKYAT

ha Rakyat gkat KUR, adsi (UMKM-K)g fasilitas p

pemerintah

p resiko KURpelaksana. P-K pada sumsional Mandiri, BRI

alui Peraturanan Kredit UNo. 10/PMK.0h pemerinta

njaminan adatentuan: pernah mend

melalui Sisteaan diajukani Pemerintah

KUR antara tabelum addens penjaminann pembiayaa

Pelaksana

modal kerj

T

dalah kredit/dalam bent

penjaminan

namun sum

R sebesar 70Penjaminan Kmber pembi

, BNI, Bukop

n Menteri KUsaha Rakya05/2009. h dalam pe

alah usaha p

dapat kredit/em Informas dan/ atau b

h; anggal Nota

ndum I (tangn dapat dibean kredit pro

dengan UM

ja dan inve

/ pembiayaauk pemberiauntuk usah

mber danany

0% sementarKUR diberikaiayaan dalam

pin, BTN, da

Keuangan Noat yang tela

nyaluran KU

produktif yan

/ pembiayaai Debitur (SIDbelum perna

Kesepakatagal 9 Oktobeerikan kepadogram lainnyaMKM-K yan

estasi denga

 

an an ha

ya

ra an m

an

o. ah

UR

ng

an D) ah

an er da a;

ng

an

Page 64: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

3. P

BK154

ppKs

ppsP

ds

p3BPc

1) Untkredpulu

2) UntRp5pempers

c. Bank Pkelayakmempe

erkembang

Berdasarkan KUR yang te15,3 triliun. 548,64 milya46,99 milyar.

Tingkat ppenyaluran penyaluran KKUR di Sumssampai deng

Meskipunpeningkatan,plafon. Dengsudah diangsProvinsi Babe

Secara nadan hotel yansektor pertan

Penyaluraperdagangan35%. PenyalBelitung lebihPenyaluran Kcukup besar

uk kredit sadit/margin peuh empat peuk kredit d00.000.000

mbiayaan yasen) efektif pPelaksana mkan usaha seerhatikan ket

gan Kredit U

data dari Keelah disalurka

Untuk Provar sementara.

penyaluran KKUR secara

KUR secara nsel tumbuh an bulan Ag

perkemba, namun ou

gan perkataasur) sebesar

el.

sional, penyang mencapanian sebesar

n KUR di Pron, restoran, duran KUR kh tinggi dibaKUR ke sektomasing-masi

mpai dengaembiayaan yarsen) efektif

di atas Rp. (lima ratu

ng dikenakaper tahun. emutuskan esuai dengantentuan yang

Usaha Rakya

ementrian Nan oleh perbvinsi Sumatea penyaluran

KUR di Suma nasional. asional per Asebesar 42,7ustus 2009 t

angan penyutstanding sen lain masih43%. Kond

aluran KUR bi 55% dari to27% dan se

ovinsi Sumatedan hotel yanke sektor perndingkan deor lain sepering mencapa

n Rp5.000.0ang dikenakper tahun 5.000.000

us juta rupan maksima

pemberian n asas-asas pg berlaku.

at (KUR)

Negara dan Kbankan nasioera Selatan

KUR di Prov

msel tumbuhDibandingk

Agustus 20076%. Sedantumbuh sebe

yaluran KUecara nasion terdapat kedisi tersebut

banyak diaraotal penyaluktor lain-lain

era Selatan dng mencapairtanian di Prengan penyarti sektor lainai 4% dan 3%

3. Pe

000 (lima jutan maksima

(lima juta piah), tingkal sebesar/se

KUR berdasperkreditan y

Koperasi (Keonal per Agtotal penya

v. Kep. Bang

h lebih tingan posisi D9 naik 21,53

ngkan penyaesar 22,41%

R dari sisnal hanya melonggaran ta

juga berlak

hkan ke sektran KUR diik

n sebesar 9%

dan Babel ju 57%, diikutrovinsi Sumaluran KUR nan-lain dan ja%.

rkembangan Pe

ta rupiah), tl sebesar/seta

rupiah) samat bunga etara 16%

arkan penilayang sehat,

emennegkopgustus 2009 luran KUR

gka Belitung

ggi dibandinDesember 23% sementaaluran KUR d.

si plafon mencapai 57arik (termasu

ku di Provins

tor perdagankuti dengan p

%.

ga didominati sektor pertatera Selatanasional ke seasa-jasa dun

erbankan Daera

tingkat bungara 24% (du

mpai dengakredit/margi(enam bela

aian terhadaserta denga

p) total plafomencapai Rmencapai Rmencapai R

ngkan tingka2008, tingkara penyaluradi Prov. Babe

menunjukka7% dari totauk kredit yansi Sumsel da

ngan, restorapenyaluran k

asi oleh sektotanian sebesan dan Bangkektor tersebuia usaha jug

ah

49 

ga ua

an in as

ap an

on Rp Rp Rp

at at an el

an al

ng an

an ke

or ar ka t.

ga

Page 65: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

50 

3. Perk  

 

kp

4. KDK

1

2

3

4

5

kembangan Per

Tingkat kkarena telah pada bulan D

Kendala PenDalam pelakKredit Usaha

1. Adanya pdijamin sebahwa Kmerupakapersepsi yangsuran tinggi.

2. Banyak msebesar Rkemampu

3. Sesuai deKeuanganbelum pedengan mmendapatdengan fa

4. Banyak caidentitas dmendapat

5. Untuk bebmenjangkbelum me

rbankan Daerah

kredit bermamencapai 5,

Desember 20

yaluran KUksanaannya,

Rakyat. Berb

persepsi yangepenuhnya oKUR merupaan kredit yayang keliru te

sampai den

masyarakat mRp 5 juta ruuan usaha agengan ketentn No. 10 tahurnah mendamelalui SID.tkan kredit / asilitas KUR. alon debiturdiri yang tidtkan kredit. berapa bank

kau lokasi caerata dan terf

h

asalah KUR ,82%, menin08 yang han

UR terdapat be

bagai kendal

g keliru di mleh pemerintkan bantuang sumber

ersebut, banyngan lunas s

menganggapupiah. Padaar debitur tidtuan dari peun 2009, KUapatkan kred. Dalam ke/ pembiayaan

r yang tidakdak lengkap

, penyaluranlon debitur yfokus di kota

secara nasngkat tajam jnya 0,19%.

erbagai kena tersebut a

masyarakat tah, bahkan an dari pem

dananya seyak debitur tsehingga me

p bahwa pehal penyaludak terbebanemerintah y

UR hanya bisadit / pembiayenyataannya n dari perba

k bisa memmaupun ko

n KUR terkenyang relatif ja besar.

sional perlu jika dibandin

dala yang tntara lain ad

bahwa KURbanyak masy

merintah. Daepenuhya betidak memenenimbulkan

enyaluran KUuran KUR hani dalam memang diatur a diberikan kyaan dari pe

banyak cankan sehing

enuhi persyondisi usaha

ndala karena auh sehingg

mendapatkngkan denga

timbul dalamalah sebaga

R merupakanyarakat yangalam kenyaterasal dari bnuhi kewajibkredit macet

UR tanpa aarus disesuambayar angsdalam Perat

kepada calonerbankan yanalon debiturga tidak bisa

yaratan dari yang belum

keterbatasaga penyebara

kan perhatiaan tingkat NP

m penyalurai berikut :

n kredit yang berpendapataannya KUbank. Karenan membayat yang cuku

agunan selalaikan dengasuran. turan Menten debitur yanng dibuktikar yang telaa lagi dibiaya

bank seperm layak untu

n bank untuan KUR masi

 

an PL

an

ng at

UR na ar up

lu an

eri ng an ah ai

rti uk

uk ih

Page 66: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

• Pendapatan daerah pada APBD-P 2009 naik 0,33% dan belanja daerah naik 12,60%

• Realisasi belanja daerah sampai triwulan III 2009 baru terealisasi sebesar 45,20% dan rata-rata realisasi programnya baru sebesar 49,99%, sedangkan realisasi dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan masing-masing telah mencapai 61,27% dan 56,60%.

4.1 Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2009

Bangka Belitung

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Bangka Belitung, terdapat perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(APBD) tahun 2009. Perubahan APBD tahun anggaran 2009 berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan APBD tahun anggaran

2009. Hal tersebut disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah untuk

memanfaatkan saldo Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tahun anggaran 2008 yang

belum digunakan untuk membiayai program dan kegiatan yang belum terakomodir dalam

anggaran induk. Pada APBD-P terjadi peningkatan pendapatan sebesar 0,33% dan

peningkatan belanja daerah sebesar 12,60%, sehingga terjadi peningkatan defisit sebesar

65,09%. Namun peningkatan defisit ini diimbangi dengan adanya peningkatan penerimaan

pembiayaan daerah sebesar 64,41%, sehingga SILPA tahun anggaran 2009 meningkat

55,00%.

Bab 4  

Page 67: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

52

4. Perke 

2    

4.1.1 P

Daerah

Sedan

penam

menga

penda

PendapaPendapaHasil RetHasil PenLain-lain Dana PerBagi HasDana AloDana AloLain-lain Dana BaDana PenPENDAPA

embangan Keua

Ta

Sumb

Pendapatan

Dari perub

h (PAD) men

gkan sisanya

mbahan Dan

alami perub

anaan Bangka

Sumber : D

atan Asli Daerahatan Pajak Daerahtribusi Daerahngelolaan KekayaanPendapatan Asli Da

rimbangan sil Pajak/Bagi Hasil Bokasi Umumokasi KhususPendapatan Daeragi Hasil Pajak dari Pnyesuian dan OtonoATAN DAERAH

angan Daerah

bel 4.1 Anggara

ber : Dinas Penda

n Daerah

bahan penda

nyumbang R

a sebesar Rp

na Alokasi

ahan, tetap

a Belitung m

Tabel 4.2 Peru

Dinas Pendapatan

n Daerah yang Dipisaerah yang Sah

Bukan Pajak

h yang SahProvinsi dan Pemerinomi Khusus

Uraian

an Pendapatan Bangka B

apatan Pengelolaa

apatan daera

p6 juta yang

p2,69 miliar

Khusus. Sed

dianggarka

masih bergant

bahan Pendapa

Pengelolaan Keu

ahkan

ntah Daerah Lainnya

 

Belanja Daerah Belitung (Rupiah

an Keuangan dan

ah 2009 seb

g berasal da

berasal dar

dangkan pe

n sebesar R

tung pada pe

atan Daerah Ban

uangan dan Aset

Sebelum Perub255,283,24240,699,81

2,215,00588,41

11,780,00556,773,25105,907,41407,994,8442,871,00

a

812,056,49

Ju

Perubahan (APh)

n Aset Daerah Ba

besar Rp2,70

ri peningkata

ri dana perim

endapatan la

Rp0. Hal ini

emerintah pu

ngka Belitung (R

Daerah Bangka B

bahan Setelah Per42,162 255,2898,662 240,699

07,500 2,2216,000 588

00,000 11,78050,000 559,4650,000 105,907

40,000 407,99400,000 45,563

000

92,162 814,754

mlah Anggaran

BD-P) 2009

ngka Belitung

0 miliar, Pen

an hasil retr

mbangan, ya

ain-lain yan

mencermin

usat.

Rupiah)

Belitung (Unaudit

rubahan9,242,1629,818,662,007,500

8,416,0000,000,0005,250,000 2,67,410,0004,840,0003,000,000 2,6

000

4,492,162 2,6

Bertam

dapatan Asl

ibusi daerah

aitu terdapat

g sah tidak

kan struktu

ted)

Rp %6,000,000 0.00

0 0.006,000,000 0.27

0 0.000 0.00

692,000,000 0.480 0.000 0.00

692,000,000 6.280 0.000 0.000 0.00

698,000,000 0.33

mbah/ (Berkurang)

i

.

t

k

r

0070080080003

Page 68: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

4.1.2 B

diman

langsu

hanya

terbes

justru

4.2 R

Bangk

30 Se

kompo

kemaj

dinas y

ini bai

tahun

sehing

Belanja Dae

Terdapat p

a belanja tid

ung. Belanja

naik Rp43,4

ar adalah b

mengalami p

Sumb

 

ealisasi Be

Berdasarka

ka Belitung

eptember 20

onen belanj

uan program

yang menda

k anggaran

2009, realis

gga dapat me

erah

penambahan

dak langsung

tidak langsu

42 miliar. Kom

belanja hibah

penurunan s

Tabel 4.3 Pe

ber : Dinas Penda

lanja Daera

an data yang

mengenai la

009, yang m

a langsung

mnya rata-ra

apat alokasi a

maupun pro

sasi anggara

endorong pe

Rp126,28 m

g mengalami

ung naik seb

mponen bela

h yaitu sebe

ebesar 52,50

erubahan Belanj

apatan Pengelolaa

ah (APBD) 20

g diperoleh d

aporan realis

meliputi bela

baru tereal

ata terealisas

anggaran te

ogramnya ba

n yang baru

ertumbuhan

miliar pada p

peningkata

esar Rp82,8

anja tidak lan

esar 34,92%

0%.

ja Daerah Bangk

an Keuangan dan

009 Bangka

dari Badan Pe

sasi belanja

anja tidak la

lisasi 45,20%

si 48,99%.

rbesar, yaitu

aru terealisas

mencapai 4

ekonomi.

4. Per

pendapatan

n yang lebih

6 miliar seda

ngsung yang

%, sedangka

ka Belitung (Rup

n Aset Daerah Ba

a Belitung

erencanaan P

APBD 2009

angsung dan

% dari tota

Dinas Peker

27,90%. N

si 40,90%. D

45,20% ,dap

rkembangan Ke

daerah Bang

besar diban

angkan bela

mengalami

n belanja ti

piah)

ngka Belitung

Pembanguna

9 Bangka B

n belanja pe

al anggaran.

rjaan Umum

amun sampa

Diharapkan

pat terealisas

euangan Daerah

gka Belitung

nding belanja

nja langsung

peningkatan

dak terduga

an (Bappeda

elitung pe

egawai pada

Dan untuk

m merupakan

ai triwulan II

sampai akhi

si seluruhnya

h

53 

,

a

g

n

a

)

r

a

k

n

I

r

a

Page 69: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

54

4. Perke 

4    

4.3 Re

wewe

pemer

denga

yang

pada

yang

beriku

1 Di2 Di3 Ru4 Di5 BA6 Di7 Ba8 Di9 Di

10 Di11 Ba12 Ba13 Sa14 Se15 Se16 Di17 Ba18 Ka19 Ba20 Ba21 Di22 Di23 Di24 Ba25 Ba26 Di27 Di28 Di29 Ba30 Di31 Ba32 Di

embangan Keua

Tabe

ealisasi Dan

Prinsip-prin

nang d

rintahan di

an beberapa

berlaku saa

grafik 4.1,

berlaku saat

t:

inas Pendidikaninas Kesehatanumah Sakit Jiwainas Pekerjaan UmAPPEDA dan Statinas Perhubungaadan Lingkunganinas Kesejahteraainas Tenaga Kerjainas Perindustrianadan Koordinasi Padan Kesatuan Baatuan Polisi Pamoekretariat Daerahekretariat DPRDinas Pendapatan,adan Pengawas Dantor Penghubunadan Pendidikan adan Pemberdayainas Pertanian, Peinas Pertambangainas Kelautan danadan Kepegawaiaadan Pemberdayainas Kebudayaaninas Pemuda daninas Komunikasi adan Ketahanan inas Kehutananadan Perpustakaainas Koperasi, Us

angan Daerah

el 4.4 Realisasi B

Sumber : Bad

na Dekonse

nsip pen

dan pen

Indonesia

a landasan

at ini dapat

dimana la

t ini adalah

mumtistikn

n Hidup Daerah (Ban Sosialan dan PerdagangPenanaman Modangsa dan Perlindong Praja

, Pengelolaan KeuDaerah / INSPEKTngdan Pelatihanaan Masyarakat derkebunan dan Pan dan Energin Perikananan Daerahaan Perempuan, dan Pariwisata

n Olahragadan InformatikaPangan

an dan Arsip Daeaha Mikro, Kecil

JUMLAH

NAMA INST

Belanja Daerah

dan Perencanaan

ntrasi dan T

gaturan

nugasan

sesuai

hukum

t dilihat

andasan

sebagai

BLHD)

andal Daerahdungan Masyarak

uangan dan AsetORAT

dan Pemerintahaneternakan

KB dan Perlindun

rahdan Menengah

H

TANSI

S

 

Bangka Belitun

Pembangunan Da

Tugas Pemb

kat

t Daerah

n Desa

ngan Anak

Pengatu

Sumber : Departem

g Triwulan III 20

aerah Bangka Be

bantuan Ba

PAGU DANA (R

18,418,229,76

86,343,104,74

11,509,988,40

197,942,545,0

8,184,531,30

15,484,469,38

4,055,655,19

5,547,841,38

18,401,775,99

7,070,539,76

3,244,274,10

4,401,387,18

7,153,750,76

125,942,063,0

31,834,194,80

37,635,164,77

9,227,509,12

4,617,406,62

8,402,855,87

5,628,395,44

10,965,257,39

13,067,841,61

11,561,598,95

5,886,496,74

3,766,319,51

9,793,009,40

13,566,681,87

6,039,455,03

3,246,506,65

3,844,074,65

4,295,516,19

3,617,091,60

709,447,086,4

Grafikuran Wewenang

men Keuangan R

009 (Rupiah)

litung

angka Belitu

Rp)Kemajua

Program (%

63 38.15

41 29.57

09 5.81

086 40.90

04 75.48

81 50.96

97 70.15

85 61.83

95 29.43

60 66.52

00 76.39

80 5.49

67 64.77

036 56.96

09 44.30

79 57.14

4 98.54

0 16.11

74 70.81

44 58.43

99 48.29

14 81.42

50 39.95

44 39.61

8 0.25

00 67.96

72 45.80

5 60.32

50 54.36

54 14.68

95 58.53

00 70.75

460

k 4.1g dan Pemerinta

RI 

ung

n %)

Kemajuan Keuangan

(%)

38.15

28.81

5.81

40.90

47.79

29.76

63.02

61.83

29.43

63.97

65.85

55.93

62.27

56.96

44.30

57.14

47.79

1.50

70.81

58.43

45.58

81.42

39.95

39.61

59.80

51.77

61.56

33.82

54.36

49.81

34.60

42.04

45.20

ahan   

 

Page 70: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

a. UU

b. UU

pem

c. PP

d. PP

neg

e. PP

pem

f. PP

4.3.1.

Negara

semua

termas

kegiat

perenc

diguna

kegiat

menda

sebesa

menda

total p

sudah

No. 32 tahu

No. 33 tah

merintah dae

No. 20 tahun

No. 21 Tahu

gara atau lem

No. 38 tah

merintahan d

No. 7 tahun

Realisasi D

Dana deko

a (APBN) ya

a penerimaa

suk dana ya

an dengan

canaan, fas

akan untuk m

an. Terdap

apatkan dan

ar Rp4,79 m

apatkan alok

pagu, semen

terealisasi se

un 2004 tent

un 2004 ten

erah.

n 2004 tenta

un 2004 ten

mbaga.

un 2007 ten

daerah propi

2008 tentan

Dana Dekon

onsentrasi ad

ang dilaksan

an dan pen

ang dialokas

dana deko

ilitasi, bimb

menunjang s

at 17 dep

na dekonsen

miliar berasal

kasi tertingg

ntara itu sam

ebesar 61,27

tang pemerin

ntang perim

ang rencana

ntang penyu

ntang pemb

nsi, dan pem

ng dekonsen

nsentrasi Ba

dalah dana y

nakan Guber

geluaran da

sikan untuk

onsentrasi be

ingan tekni

sub kegiatan

partemen/ke

trasi, denga

dari Pinjam

i adalah Dep

mpai dengan

7%.

ntahan daera

bangan keu

kerja pemer

sunan renca

bagian urusa

merintahan da

trasi dan tug

ngka Belitu

yang berasa

rnur sebaga

alam rangka

instansi ve

ersifat non

s, pelatihan

bersifat fisik

mentrian/lem

n total pagu

an/Hibah Lu

partemen Pe

n 30 Septem

4. Per

ah.

angan antar

intah.

ana kerja dan

n pemerinta

aerah kabup

gas pembant

ung

l dari Angga

i wakil pem

a pelaksana

rtikal pusat

fisik antara

n, dan peny

k, maksimal

mbaga di

u dana Rp2

ar Negeri (P

endidikan ya

mber 2009 t

rkembangan Ke

ra pemerinta

n anggaran

ahan antara

paten atau ko

uan.

aran Pendap

merintah yang

an dekonse

di daerah.

lain untuk

yuluhan. Na

25% dari to

Bangka Be

55,98 miliar

PHLN). Depa

itu sebesar

total dana d

euangan Daerah

ah pusat dan

kementerian

pemerintah

ota.

patan Belanja

g mencakup

entrasi, tidak

Pembiayaan

k koordinasi

amun masih

otal anggaran

litung yang

r diantaranya

rtemen yang

80,03% dar

dekonsentras

h

55 

n

n

,

a

p

k

n

,

h

n

g

a

g

ri

si

Page 71: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

56

4. Perke 

6    

4.3.2.

oleh d

pelaks

Belitun

Rp36,7

bersifa

jalan,

denga

triwula

dialoka

direalis

Bangk

Re

3 De4 De

5 De

6 De7 De8 De9 De

10 De11 De12 De13 Ke14 Ke15 Per16 Ars17 Ke

1

2 De

NO

De

embangan Keua

Realisasi Dana

Realisasi D

Dana tuga

daerah dan d

sanaan tugas

ng yang m

72 miliar. Da

at fisik yaitu

irigasi, serta

an triwulan

an IV semua

asikan untu

sasikan untu

ka Belitung.

ealisasi Dana Tu

epartemen Perindustriepartemen Perdagang

epartemen Energi dan

epartemen Pendidikanepartemen Kesehatanepartemen Tenaga Keepartemen Sosialepartemen Kehutananepartemen Kelautan departemen Pekerjaan menterian Negara Linmenterian Negara Korpustakaan Nasional sip Nasional RImenterian Negara Pe

epartemen Pertanian

Departemen/Kem

epartemen Dalam Neg

1 Departemen Pe

2 Departemen Te3 Departemen So4 Departemen Ke5 Departemen Pe

DepartemeNO

angan Daerah

Dekonsentrasi y

Sumber : Bad

Dana Tugas

as pembantu

desa yang m

s pembantu

mendapatkan

ari total dana

seperti peng

barang bant

III 2009 dana

a dana tugas

uk Departe

uk memperba

gas Pembantua

Sumber : Bad

iangan

n Sumber Daya Miner

n Nasional

erja dan Trasmigrasi

ndan PerikananUmumngkungan Hidupoperasi dan UKMRI

emuda dan Olah RagaT O

menterian/Lembaga

geri

rtanian

naga Kerja dan Transsial

elautan dan Perikanankerjaan Umum

en/Kementerian/Lem

T O T A L

Tyang Dilaksanak

dan Perencanaan

Pembantua

uan adalah d

mencakup sem

an. Terdapa

dana tug

a tersebut d

adaan baran

tuan sosial ya

a tersebut ba

s pembantua

men Pekerj

aiki infrastruk

Tn yang Dilaksan

dan Perencanaan

Bappeda dan StaInspektorat (BawBadan DiklatBPMPD ProvinsiSekretariat DaerBadan KetahanaDinas Pertanian,

Dinas PerindustrDinas Perindustr

al Dinas Pertamban

Dinas PendidikanDinas KesehatanDinas Tenaga KeDinas KesejahterDinas KehutananDinas Perikanan Dinas PUBadan LingkungDinas Koperasi dBadan Arsip danBadan Arsip dan

a Dinas Pemuda dT A L

S

Dinas PertPeternaka

smigrasi Dinas TenaDinas Kese

n Dinas PeriDinas PU

mbaga

 

Tabel 4.5 kan oleh SKPD B

Pembangunan Da

an Bangka

dana yang b

mua penerim

t 5 departe

as pembant

apat diguna

ng seperti tan

ang dapat d

aru terealisa

an dapat tere

jaan Umum

ktur guna m

Tabel 4.6 nakan oleh SKPD

Pembangunan Da

atistikwasda)

rah (Biro Pemerintah)an PanganPerkebunan dan Pete

rian dan Perdaganganrian dan Perdagangan

ngan dan Energi

n Provinsinerja dan Transmigrasiraan Sosial ndan Kelautan

an Hidup Daerah (BLdan UKMn Perpustakaan Daeran Perpustakaan Daeraan Olah Raga

SKPD Pelaksana

tanian,Perkebunan danaga Kerja dan Transmejahteraan Sosial kanan dan Kelautan

SKPD Pelaksana

Bangka Belitung

aerah Bangka Be

Belitung

berasal dari A

maan dan pe

men/kement

tuan, denga

kan untuk m

nah, bangun

iberikan kep

si sebesar 56

ealisasi. Dan

m dan dih

mendukung p

D Bangka Belitu

aerah Bangka Be

R270

-240399434

2,289ernakan 7,985

n 994n 1,173

1,000

204,863887

2,47612,7171,3225,1041,100

HD) 5003,965

ah 300ah 180

3,000251,204

Rpan

1,361,377

migrasi 1,793,7371,769,0055,479,060

26,319,28536,722,464

PAGU

g Tahun Anggar

litung

APBN yang

engeluaran d

trian/lembag

an total pa

membiayai ke

an, peralata

ada masyara

6,60%. Diha

a terbesar y

harapkan da

pertumbuhan

ung Tahun Angg

litung

Rp PHLN,425,000 -- 528,96,100,000 -,375,000 4,265,10,250,000,000,000 -,339,000 -,950,000 -,000,000 -

,000,000 -

,638,000 -,305,000 -,250,000 -,848,000 -,693,000 -,293,000 -,000,000 -,000,000 -,800,000 -,000,000 -,265,000 -,000,000 -,531,000 4,794,06

PAGU DANA

PHLN

7,000

7,0005,0000,0005,0004,000

U DANA RealiSept

ran 2009  

dilaksanakan

dalam rangka

a di Bangka

agu sebesa

egiatan yang

n dan mesin

akat. Sampa

arapkan pada

aitu 71,67%

apat segera

n ekonomi d

garan 2009  

N53.97

66,000 35.8484.92

00,000 41.50- 49.69

56.6832.8967.7962.99

85.11

66.6639.4415.6230.96

-23.8782.4367,5739.0166.2498.8856.99

66,000 61.27

Realisasi s/d30 Sept 2009

8.46

23.9811.0411.3773.7456.60

sasi s/d 30 t 2009 (%)

n

a

a

r

g

,

i

a

%

a

i

d 9

Page 72: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

I. TujMengeperum

II. ProRespoSumatsetiap respon

III. Rea

III.1 Pe

Proporkota/khasil penerimenya

III.2 Re

Berdasdaerahmengu

Dari tomaksimmenya

Sup

“FAKTOR YA

juan etahui peng

musan kebijak

ofil Respondnden Quick tera. Jumlah kotamadya/

nden perban

alisasi Belan

enerimaan

rsi Pendapakabupaten dasurvey, sebmaan daera

atakan bahw

ealisasi Bela

sarkan pengh sampai dungkapkan t

otal respondmal dalam matakan tidak

plemen 5

RINGKANG MEMP

gelolaan kekan moneter

den Survey ini dtotal respon/kabupaten tkan daerah s

nja

Daerah

atan Asli Dan propinsi m

bagian besaah terbesar

wa penerimaa

anja Pemeri

amatan dalaengan akhi

telah maksim

Pendapat

PengelolPelaksan

en pengelolamerealisasika

maksimal.

KASAN LAPENGARUHI

euangan pe dan perban

iambil dari 1den Pengeloterdiri dari 2sebanyak 9 r

Daerah (PADmasih belumr atau 73%

berasal daan daerah ter

intah Daera

am 2 tahun r tahun, se

mal jika diban

t Responden Me

la APBD na APBD

a dan pelaksn belanja da

PORAN QUICTINGKAT R

emerintah dkan Bank Ind

11 kotamadyola dan Pelak2 sampai deresponden di

D) bagi pem cukup besa% respondeari Dana Perbesar berasa

ah

terakhir preebagian besandingkan alok

Tabel 1. engenai Realisa

Apakah BeSudah M

Ya 80.00 66.67 71.43

sana APBD, aerah sampa

4. Per

CK SURVEY:REALISASI B

daerah daladonesia.

ya/kabupatenksana APBD angan 7 resp 8 propinsi d

engelola APar dari total en menyataerimbangan,al dari PAD a

esentase realar pengelolakasi anggara

si Belanja Daera

(%

lanja Daerah Maksimal?

Tidak 20.033.328.5

sebanyak 71i akhir tahun

rkembangan Ke

: ELANJA DA

m rangka

n di 10 propadalah 42 responden. Sedadi Pulau Sum

PBD yang penerimaan kan bahwa sedangkan

adalah sebesa

lisasi belanjaa dan pela

an yang terse

ah

%)

00 33 57

1,43% menyn, dan seban

euangan Daerah

AERAH”

mendukung

pinsi di Pulausponden danangkan totaatera.

membawahdaerah. Dar komponen

n respondenar 27%.

a pemerintahksana APBD

edia.

yatakan telahnyak 28,57%

h

57 

g

u n l

i ri n n

h D

h %

Page 73: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

58

4. Perke 

8    

III.3 A

Ada berealisapelakskendaoleh ppolitiksebanykenda

a. As

Sepemepemepepe

b. As

Jikmedasampedit

embangan Keua

Aspek yang

eberapa aspeasi belanja pesana APBD yala dalam rea

pengelola dan dianggap tidyak 12,5% dla dalam rea

spek Hukum

bagian besaeraturan yaengakibatkaneraturan yanengakibatkanelaksana sebelelangan.

spek Admin

ka dilihat daengungkapkan jasa sebagmping kend

elaporan, protandatangan

angan Daerah

Menjadi Ke

ek yang dianemerintah daaitu sebanyalisasi belanjan pelaksana Adak terlalu b

dan pelaksanlisasi belanja

m

r atau sebanng sering n rendahnyang tumpann rendahnya

bagai selain

nistrasi

ari aspek adan permasalgai kendala dala yang toses penyusui akhir Maret

31%

Aspek

Penyeba

endala Reali

nggap sebagaaerah. Jika dik 37,5% me

a pemerintahAPBD masing

berpengaruh a APBD yang

a daerah.

nyak 31% peberubah m

a realisasi belg tindih ju realisasi. Ke4 (empat)

dministrasi, pahan terbatayang mengatersebut di unan DPA ot, masalah p

21%

21%

3%

Penyebab Min

b Minimnya Re

 

sasi Belanja

ai kendala yalihat dari gra

enganggap a daerah. Aspg-masing sebterhadap rea

g mengangg

engelola dan merupakan lanja daerahuga dianggendala lain ya

hal tersebu

pengelola daasnya SDM yakibatkan re

atas, terdaoleh SKPD yaroses pengad

24%

Grafik 1. nimnya Realisas

Grafik 2. ealisasi Belanja D

a Pemerinta

ang mengakiafik di atas, mspek adminis

pek legal danbanyak 25%aliasi belanjaap aspek ter

pelaksana Akendala d

. Selain itu kap sebagai ang diungka

ut di atas a

an pelaksanyang bersertiendahnya reaapat kendalang waktunydaan, dan ko

Peraturan Terl

Peraturan Tum

Peraturan Mul

Peraturan Seri

Kendala Legal L

i Belanja Daera

Daerah dari Asp

ah Daerah

ibatkan rendmayoritas penstrasi merupan makro ekon. Sedangkan daerah, karersebut sebag

APBD menyatdari aspek kendala yang

kendala ypkan oleh pe

adalah meng

a APBD sebfikasi pengaalisasi belanja lain sepeya lama, DIPondisi geogra

alu Banyak

mpah  Tindih

ti Tafsir

ng Berubah

Lainnya

h

pek Hukum

dahnya ngelola dan akan nomi dipilih n aspek ena hanya ai suatu

takan bahwalegal yang

g berasal daryang cukupengelola dangenai proses

bagian besadaan baranga daerah. Derti masalahPA baru siapafis wilayah.

a g ri p n s

r g i

h p

Page 74: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

c. As

Asdapepeyada

d. As

BeAPseb

spek Makro

spek makro aerah adalah erubahan harelaksana APBng cenderun

aerah.

spek Politik

erdasarkan asPBD menyatbagai kenda

13%

13%

0%

3

8

25

8%

P

Pe

o Ekonomi

ekonomi yainflasi dan h

rga BBM olehBD sebagai kng meningk

spek politik, akan bahwala dalam rea

19%

1120%

9%

2239%

0%

%

5%

%

Penyebab Minim

enyebab Minim

Penyebab M

ng dianggapharga BBM. Lh pemerintahkendala dari kat tidak dia

sebagian bea agenda plisasi belanja

15%

%

%

39%

59%

mnya Realisasi B

nya Realisasi Be

Minimnya Realisa

p paling berLaju inflasi yah dipilih olehaspek makr

anggap seba

esar atau sebolitik yang daerah.

Penyusunan

Pengajuan R

Pengesahan

SDM yang Be

SDM yang Be

Terdapat Re

Kendala Adm

Kurs y

Inflas

Suku 

Perub

Kend

Agenda Politik

Hubungan Eks

Hubungan ant

Kendala Politik

Grafik 3. Belanja Daerah

Grafik 4. elanja Daerah d

Grafik 5. asi Belanja Daer

4. Per

rpengaruh teang melonjakh masing-maro ekonomi. agai kendala

anyak 58% padat (sepe

n Anggaran oleh

RAPBD Melewa

 RABPD Melew

ersertifikasi Pe

erminat  sbg An

strukturisasi O

ministrasi  Lainn

yang Bergejola

i yang Melonja

Bunga yang M

bahan Harga BB

ala Makroekon

k Daerah yang 

ekutif & Legisl

ar SKPD Kuran

k Lainnya

dari Aspek Adm

ari Aspek Makro

rah dari Aspek P

rkembangan Ke

erhadap reak atau sulit dasing 39% pe

Sedangkan a dalam rea

pengelola daerti Pilkada d

h SKPD yang Pa

ti Batas Waktu

wati Batas Wakt

engadaan Terba

nggota Tim Lela

Organisasi

nya

ak

ak

eningkat

BM

nomi Lainnya

Padat

atif Kurang Ha

ng Harmonis

ministrasi

o Ekonomi

Politik

euangan Daerah

lisasi belanjadiprediksi danengelola dansuku bunga

lisasi belanja

an pelaksanadan Pilegda

anjang

u

tu

atas

ang Terbatas

rmonis

h

59 

a n n a a

a )

Page 75: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

60

4. Perke 

0    

III.4 Ti

Berdasnilai nmemilBerbedAPBD (belanjangga

IV. Inf

DalampenyesAPBNPkerja dnegaraanggaKL petriliun)Perum

BerikumerupKabup IV.1 P

Sebaginfrast

PengPela

embangan Keua

ingkat Real

sarkan pengaominal anggih pos admda dengan sebagian b

ja langsung aran terbesar

Pendapat Resp

frastruktur

m rangka msuaian darurP 2009”. Undan penangga untuk pe

aran sebesar nerima angg), Dep. Perta

mahan Rakyat

t ini adalahpakan pengpaten/Kotam

royek Infra

ian besar atatruktur stimu

gelola APBD ksana APBD

Penge

angan Daerah

isasi Angga

amatan dalagaran terbesaminstrasi umu

pengelola Aesar atau 8

investasi/m.

ponden Mengen

Stimulus Fi

eredam damrat di bidang

ntuk mencapgulangan damembangunanRp12,2 triliu

garan terbesanian (Rp65t (Rp400 mili

hasil survegelola dan adya di Pulau

struktur Sti

au sekitar 66lus fiskal di i

Pos Belanja de

Administrasi Umum P

53.33 11.54 26.83

tahuan Respond

aran Belanja

am 2 tahun tar adalah admum sebagai

APBD, penga1% pengeloenambah ak

nai Anggaran B

skal

mpak krisis g fiskal atau

pai target yampak PHK, la

n infrastruktun yang tersesar yaitu: De50 miliar), Dar).

y mengenai pelaksana

u Sumatera:

mulus Fiska

6% pengelonstansinya.

engan Anggaran

Operasi & Pemeliharaan P

6.67 7.69 7.32

3

66%

Proyek  InfrasG

den Terhadap A

 

a Tertinggi

terakhir olehministrasi um

pos dengaamatan dalaola APBD mktiva) sebag

Tabel 2. Belanja Terbesar

global, Pemu yang dikenng lebih khangkah daruur padat kebar ke 12 Kep. PU (Rp6,Dep, ESDM (

program stAPBD di

al

la dan pelak

n Terbesar P

Modal/ Pembangunan

A

40.00 80.77 65.85

34%

struktur Stimulus 

M

Tid

Grafik 6. Adanya Proyek I

h pengelola Amum. Sebanyn nilai nomm 2 tahun emilih belanai pos yang

r & Tingkat Real

merintah Punal dengan “usus yaitu m

urat difokuskkarya di selKementerian 6 triliun), De(Rp500 milia

timulus fiskaPemerintah

ksana APBD t

Pos Belanja deng

Administrasi Umum

60.00 26.92 39.02

Fiskal

Mengetahui

dak Mengetahui

Infrastruktur Sti

APBD, pos yayak 53% pen

minal anggarterakhir ole

nja modal/peg memiliki n

lisasi Belanja Te

sat mengam“Program St

menciptakan kan pada stimuruh IndoneNegara/Lemep. Perhubuar), Kemente

al pada respTingkat P

tidak menge

gan Tingkat Real

Operasi & Pemeliharaan 13.33 7.69 9.76

imulus Fiskal

ang memilikngelola APBDran terbesareh pelaksanaembangunannilai nomina

ertinggi

mbil langkahimulus Fiskakesempatan

mulus belanjaesia denganbaga (K/L). 5ngan (Rp2,2

erian Negara

ponden yangPropinsi dan

etahui proyek

(%)lisasi Tertinggi

Modal/ Pembangunan 26.67 65.38 51.22

ki D . a n l

h l

n a n 5 2 a

g n

k

Page 76: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

Pengedi instdan di

IV.2 E

Pengedalam

Sebagkenda2009.

Pengemengikendadan ke

lola dan pelatansinya mem akhir tahun

Pendap

Pengelola AP

Pelaksana AP

fektivitas P

lola dan pe mengatasi d

ian besar (sla operasion

lola dan pmplementasla-kendala tendala lainny

Pendapat R

Pendap

aksana APBDmperkirakan belanja stim

pat Responden yTerhada

BD

PBD

Proyek Infra

laksana APBdampak krisis

sebanyak 83al dalam me

pelaksana Asikan proyek ersebut adaya seperti pe

esponden Terha

pat Responden

D yang mengpada triwul

mulus fiskal te

yang Mengetahuap Pencapaian R

Semester I-200

23

19

struktur Sti

BD menilai ps (menciptak

3%) pengeloengimplemen

APBD yang infrastruktulah mengenngesahan an

Gadap Efektivitas

GTerhadap Adan

Proyek Infrast

getahui adanyan III – 2009ersebut akan

Tabel 3. ui Adanya ProyeRealisasi Belanja

9 Se

3.00

9.17

imulus Fiska

proyek infraskan kesempa

ola dan pelantasikan proy

menilai terr stimulus fisai proses pe

nggaran yang

Grafik 7. s Stimulus Fiska

Grafik 8. nya Kendala Opetruktur Stimulus

4. Per

ya proyek inf9 akan terea

n terealisasi s

ek Infrastruktura Stimulus Fiska

ep-09

75.00

60.00

al

struktur stimtan kerja ata

aksana APBDyek infrastru

rdapat kendskal APBN 2embebasan g terlambat.

l dalam Mengat

erasional dalams Fiskal

rkembangan Ke

frastruktur stalisasi sekitaremuanya.

r Stimulus Fiskal

Dec-09

ulus fiskal cau menguran

D menilai tidktur stimulus

dala operas009 berpendlahan yang

tasi Dampak Kri

m Implementasi

euangan Daerah

timulus fiskar 60%-75%

l

(%)

100.00

100.00

cukup efektifngi PHK).

dak terdapats fiskal APBN

ional dalamdapat bahwaberbelit-belit

isis

h

61 

l ,

f

t N

m a t

Page 77: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

62

4. Perke 

2    

V. Kel

Dalamterdapuntuk

Sebagkelebih

embangan Keua

lebihan Dan

m pengelolaapat arus ma

belanja (kele

ian besar (han dana ter

Permasalaha

Pendapat Resp

angan Daerah

na

an keuangaasuk penerimebihan dana)

sebanyak 3rsebut adalah

50%

20%

17%

PBBBP

an/Kendala Ope

ponden Tentang

an daerah, maaan daera) pada semes

3%) responh belanja adm

50%

27%

33%

13%

Pola Transfer DanaBelanja AdministraBelanja Operasi BeBelanja Modal BeluPenyebab Kelebiha

erasional dalam

Gg Pertanyaan ”A

GPenyebab Timb

 

sebanyak 5ah yang bester I-2009.

nden menyaministrasi yan

Lokasi yang beru

Petunjuk Teknis T

Proses Pembeba

Proses Tender M

Kendala lainnya

 Pusat & Belanja Tsi Belum Terealisielum Terealisirum Terealisiran Dana Lainnya

Grafik 9. m Implementasi P

Grafik 10. Adanya Penerim

Grafik 11. bulnya Kelebiha

50% pengelum sempat

atakan bahwng belum ter

bah

Tidak Jelas

san Tanah  Berbelit

emakan Waktu

Tidak  Sinkronr

Proyek Infrastru

aan Daerah yan

an Dana

elola APBD t dialokasika

wa penyebarealisasi.

t

uktur Stimulus F

ng Belum Digun

menyatakanan/digunakan

b timbulnya

Fiskal

akan ?”

n n

a

Page 78: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

Sebagkelebihpeman

Dalammempmenyu19% memb

ian besar ahan dana nfaatan keleb

m menempaperhatikan mukai untuk mresponden l

berikan keunt

Kriteria

atau sebanyayang ada bihan dana p

tkan kelebimasalah kepemenempatkalebih menyutungan yang

19%

12%

12%13%

Pen

Bank yang Dija

ak 75% pepada Bank

pemerintah d

han dana emilikan baan dananya ukai untuk mg paling tingg

25%

BPDSelai

44%

%

%

nempatan Keleb

adikan Tempat P

engelola danPembangu

daerah.

pemerintah nk rekanan.di bank mil

menempatkagi.

75%

0%0%0%0%

n BPD

Milik PeMembeMemilikMemilikKriteria 

Grafik 12. bihan Dana Pem

Grafik 13. Penyimpanan Ke

4. Per

na/keuangannan Daerah

daerah, p. Mayoritas lik pemda. San kelebihan

emdaerikan Keuntunki Reputasi Naski Jaringan KanLainnya

erintah Daerah

elebihan Dana P

rkembangan Ke

daerah, mh (BPD) seb

pihak pengeresponden

Sementara itn dana pada

gan Tertinggisionaltor yang Luas

Pemerintah Dae

euangan Daerah

menempatkanbagai upaya

elola sangat(44%) lebih

tu, sebanyaka bank yang

erah

h

63 

n a

t h k g

Page 79: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

64

4. Perke 

4    

embangan Keuaangan Daerah

HHalaman ini sThis page is

 

engaja dikosintentionally

songkan y blank

Page 80: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Bab 5 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Net-outflow masih mengalami penurunan secara tahunan dibanding triwulan sebelumnya, namun terjadi peningkatan perputaran kliring dan RTGS secara tahunan yang signifikan

5.1. Aliran Uang Masuk dan Uang Keluar serta Perkembangan

Kegiatan Kliring Lokal dan Real Time Gross Settlement (RTGS)

Pada triwulan III 2009,

kegiatan sistem pembayaran di

Bangka Belitung memperlihatkan

menggeliatnya kegiatan

perekonomian. Meskipun tercatat

penurunan net-outflow kegiatan kas

titipan di Pangkalpinang dan transaksi

Real Time Gross Settlement (RTGS)

pada triwulan III 2009 dibanding

triwulan sebelumnya.

5.1.1. Aliran Uang Masuk dan Uang Keluar

Berdasarkan data

perkembangan perkasan daerah

Pangkalpinang (qtq), aliran uang

masuk (inflow) tercatat mengalami

kenaikan sedangkan aliran uang

keluar (outflow) terjadi penurunan,

sehingga terjadi penurunan net-

outflow pada triwulan III 2009

dibanding triwulan sebelumnya.

Aliran uang masuk (inflow) pada

Grafik 5.2 Perkembangan Perkasan Pangkalpinang

(Inflow, Outflow, & Net In-Out)

Grafik 5.1

Perkembangan Outflow, Perputaran Kliring, RTGS, dan Pertumbuhan Ekonomi Tahunan

Bab 5  

Page 81: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

66

5. Perke 

6    

triwula

Rp1.13

tipis ya

5.1.2.

aktivita

2009

menja

ini ju

Pening

pereko

cek/bil

Sehing

perput

5.1.1.

tercata

menga

diband

pada p

Perpa. Nb. WPerpa. Nb. WPena. Nb. WJumPen> N> W

K

4.

3.

2.

1.

embangan Siste

an III 2009

38,13 miliar.

aitu sebesar

Perkemban

Berbeda d

as perputara

mengalami p

di Rp620,38

ga mengala

gkatan tran

onomian Ban

Namun ke

lyet giro dari

gga mening

taran kliring

Perkemban

Berdasarka

at perbaikan

alami penur

ding triwulan

pertumbuha

putaran Kliring:Nominal (Rp juta)Warkat (lembar)putaran perhariNominal (Rp juta)Warkat (lembar)olakan cek/BGNominal (Rp juta)Warkat (lembar)lah hariolakan cek/BGNominal (%)Warkat (%)

ETERANGAN

em Pembayaran

mengalami

. Sedangkan

3,63% atau

ngan Kegiat

dengan keg

an kliring nom

peningkatan

8 miliar atau

ami pening

nsaksi ters

ngka Belitung

Perputaran K

enaikan perp

Rp5,28 mili

katkan juga

pada triwula

ngan Real Ti

an data per

pertumbuh

runan. Pad

n II yang te

n tahunan n

Trw I

549,513.75 6116,646

9,158.56 9277

3,214.25 39360

0.58%0.56%

n

kenaikan s

aliran uang

turun Rp46,

tan Kliring L

iatan perka

minal pada t

yang signifi

naik 31,64%

katan seb

sebut meng

g.

TKliring dan Cek/

putaran klirin

ar di triwula

rasio nomi

an III 2009 da

Time Gross S

rkembangan

an tahunan

da triwulan

rcatat sebes

nilai RTGS ke

Trw II Trw I

2,287.69 672,30817,862 17,96

9,718.85 16,007284 428

3,324.36 3,165.109 12563 42

0.54% 0.47%0.61% 0.70%

2008

 

sebesar 49,1

g keluar (outf

60 miliar.

Lokal

san yang m

triwulan III 20

kan. Perputa

%. Jumlah w

besar 13,37

gindikasikan

Tabel 5.1 /Bilyet Giro Koso

ng juga diik

n II 2009 me

inal penarika

ari 1,12% di

Settlement (

RTGS Ban

dibanding tr

III tercatat

sar 26,26%.

e Bangka Bel

III Trw IV

8.53 642,018.7565 15,240

.35 11,069.29263

87 9,217.5122658

% 1.44%% 1.48%

4% atau R

flow) tercata

mengalami

009 dibandin

aran kliring n

warkat, perp

% atau se

adanya

ong Bangka Bel

kuti dengan

enjadi Rp8,5

an cek/bilye

triwulan II 2

(RTGS)

gka Belitun

riwulan sebe

penurunan

Namun hal

litung yang m

2,476,128.72 4967,713

11,103.72 8304

18,921.99 4553223

0.76%0.82%

2008

Rp375,00 m

at mengalam

penurunan

ngkan denga

naik dari Rp4

utaran klirin

ebanyak 2.1

peningkata

itung

peningkata

0 miliar pada

t giro koso

2009 menjad

g, di triwu

elumnya mes

sebesar 17

l yang sebal

mengalami p

Trw I Trw

94,956.00 471,2514,700 16,2

8,389.08 7,600249 26

4,966.76 5,282199 14459 62

1.00% 1.121.35% 0.89

200

iliar menjad

mi penurunan

net-outflow

an triwulan I

471,25 milia

g triwulan II

166 lembar

n kegiatan

n penolakan

a triwulan III

ng terhadap

i 1,37%.

lan III 2009

skipun masih

7,44% (yoy)

liknya terjad

perlambatan

w II Trw III

53.10 620,380.5804 18,370

0.86 10,514.931 311

2.80 8,497.844 2742 59

2% 1.37%9% 1.49%

09

i

n

w,

I

r

I

.

n

n

.

p

9

h

y)

i

,

8

Page 82: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

Perke

5.2. P

Rp13,7

sebesa

sama

rasio a

triwula

embangan Pena

Penyediaan

Jumlah p

76 miliar, m

ar Rp66,41 m

tahun lalu s

antara uang

an II 2009 m

Perkembanga

Grafik 5.4

arikan Uang Lus

Uang Layak

enarikan ua

menurun seb

miliar atau m

sebesar Rp22

lusuh yang

enjadi 1,21%

Grafik 5.3 an RTGS Bangka

uh di Pangkalpi

k Edar

ang lusuh

esar 79,28%

menurun se

2,85 miliar.

ditandai PT

% di triwulan

a Belitung

inang

di triw

33,92%

triwula

memp

pereko

sebelu

Ban

men

cuk

kua

terja

mel

men

mel

Tida

laya

laya

selama tri

% (qtq) dari

besar 39,77

Penurunan

TTB dengan

n III 2009.

5. Perke

wulan III ter

% (yoy)

an II hanya

erlihatkan

onomian Ban

m krisis keua

Dalam s

k Indone

nyediakan u

up, juga se

litas uang ya

aga kualit

akukan clea

narik dan

akukan keg

ak Berharga

ak edar dan

ak edar.

iwulan III

triwulan se

%(yoy) diba

ini juga diik

uang masuk

embangan Siste

rjadi penuru

dibandingka

turun 38,0

belum

ngka Belitung

angan global

istem pemba

sia selain

ang dalam j

enantiasa m

ang dipegang

tasnya de

an money p

memusna

giatan Pemb

(PTTB) uang

mengganti d

2009 terca

ebelumnya y

andingkan tr

kuti dengan

k (inflow) da

em Pembayaran

nan sebesa

an dengan

9%. Hal in

kembalinya

g pada posis

l.

ayaran tunai

bertugas

jumlah yang

enjaga aga

g masyarakat

ngan cara

policy, yaitu

hkan atau

berian Tanda

g yang tidak

dengan yang

atat sebesa

yang tercatat

riwulan yang

menurunnya

ari 8,70% d

n

67 

r

n

i

a

si

,

s

g

r

t

a

u

u

a

k

g

r

t

g

a

i

Page 83: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

68

5. Perke 

8    

embangan Siste

em Pembayaran

H

n

Halaman ini sThis page is

 

engaja dikosintentionally

songkan y blank

Page 84: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Bab 6 PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

• Pada triwulan III 2009 indeks penghasilan saat ini dan ekspektasi penghasilan menunjukkan peningkatan dibanding triwulan sebelumnya

• Jumlah penduduk miskin di Bangka Belitung pada Maret 2009 menurun, yang diikuti dengan penurunan tingkat kemiskinan.

Berdasarkan Survei Konsumen

yang dilakukan Bank Indonesia

Palembang setiap bulannya, optimisme

mengenai penghasilan saat ini dan 6

bulan yang akan datang di kalangan

konsumen semakin meningkat (Grafik

6.1). Baik indeks penghasilan saat ini

maupun indeks ekspektasi penghasilan

di triwulan III mengalami peningkatan

dibanding triwulan sebelumnya,

masing-masing meningkat dari 112,00

menjadi 120,167 dan 125,17 menjadi

135,33. Hal ini merupakan salah satu

indikasi adanya pemulihan

perekonomian di Bangka Belitung.

6.1. Kondisi Ketenagakerjaan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung, kondisi

ketenagakerjaan pada bulan tersebut dibanding kondisi bulan Agustus tahun 2008

mengalami sedikit perbaikan, yang dapat dilihat adanya kenaikan angkatan kerja sebesar

31.762 orang atau 6,06%. Kenaikan ini lebih tinggi dari kenaikan di bulan Agustus tahun

2008, yang naik hanya sebesar 4,36% dari bulan Februari 2008. Peningkatan angkatan

kerja di bulan Februari 2009 ini diikuti juga dengan adanya kenaikan jumlah angkatan kerja

yang bekerja sebanyak 7,38% dan penurunan angkatan kerja yang tidak bekerja sebesar

Grafik 6.1 Perkembangan Indeks Penghasilan Saat Ini dan Ekpektasi

Penghasilan

 

Page 85: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat  

70      

14,65% serta penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 5,99% di bulan

Agustus 2008 menjadi 4,82% di bulan Februari 2009. Pada kurun waktu 3 tahun terakhir

sektor primer masih tetap menjadi tumpuan utama dalam penyerapan tenaga kerja dengan

lebih dari 50% tenaga kerja terserap di sektor ini, yang diikuti dengan sektor tersier dimana

rata-rata tenaga kerja yang terserap sebesar 33,46%. Dan terakhir sektor sekunder, yang

rata-rata menyerap 10,04% tenaga kerja.

Tabel 6.1

Ketenagakerjaan Bangka Belitung 2005 2009Nov Feb Agus Feb Agus Feb Agus Feb

1 Total Penduduk 15+ 742,392 745,821 751,386 758,308 766,428 817,180 815,786 822,953 Angkatan Kerja 465,726 477,833 469,538 511,572 507,962 501,386 524,370 556,132 a. Bekerja 432,231 449,387 427,328 473,903 475,006 472,369 492,949 529,315 b. Tidak Bekerja (Pengangguran Terbuka) 33,495 28,446 42,210 37,669 32,956 29,017 31,421 26,817

3 Bukan Angkatan Kerja 276,666 267,988 281,848 246,736 258,466 315,794 291,416 266,8214 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 62.73 64.07 62.49 67.46 66.28 61.36 64.28 67.585 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7.19 5.95 8.99 7.36 6.49 5.79 5.99 4.82

200820072006Kegiatan Utama No

2

Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung

6.1.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka

Dari struktur angkatan kerja juga dapat dilihat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) yang merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang masuk angkatan

kerja dibanding dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas. TPAK pada bulan Februari

2009 menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan TPAK pada Agustus 2008

dimana pada bulan Februari 2009 TPAK mencapai 67,58%, yang meningkat dibanding

bulan Februari 2008 yang tercatat sebesar 64,28%. Hal tersebut menunjukkan adanya

peningkatan penduduk usia kerja atau penduduk berumur 15 tahun ke atas yang aktif

secara ekonomi di Bangka Belitung.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2009 tercatat sebesar

4,82%, menurun dibandingkan bulan Agustus 2008 yang mencapai 5,99%. Penurunan

TPT tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan penyerapan pada sektor pertanian

terkait dengan adanya musim panen.

Page 86: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat

  

71  

6.2. Nilai Tukar Petani (NTP)

Tingkat kesejahteraan petani dapat dilihat dari Nilai Tukar Petani (NTP), yang diperoleh

dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (IT) dengan Indeks Harga

Yang Dibayar Petani (IB) yang dinyatakan dalam persentase. IT menunjukkan hasil yang

diperoleh petani dengan menjual produk pertaniannya, sedangkan IB merupakan

pengeluaran petani dalam memenuhi produk yang dibutuhkan dalam berproduksi dan

konsumsi rumah tangga. Perbandingan kedua indeks ini dapat memperlihatkan apakah

peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan

pertambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Semakin tinggi nilai NTP, relatif

semakin sejahtera tingkat kehidupan petani.

Rata-rata indeks Nilai Tukar Petani

(NTP) di Bangka Belitung pada Triwulan III

2009 dibanding triwulan sebelumnya tidak

mengalami perubahan, yaitu tetap tercatat

sebesar 94,25. Hal ini memperlihatkan

tingkat kesejahteraan petani relatif tidak

mengalami perubahan. Peningkatan indeks

yang diterima petani di triwulan III juga

diikuti dengan peningkatan indeks yang

dibayarkan oleh petani. Indeks diterima

petani naik dari 102,25 di triwulan II 2009

menjadi 102,91, dan indeks yang dibayar

petani juga naik dari 108,49 menjadi

109,20. Hal ini memperlihatkan meskipun

terjadi peningkatan pendapatan oleh

petani namun juga diikuti dengan

peningkatan biaya hidupnya.

Grafik 6.2 Perkembangan Nilai Tukar Petani (Indeks)

Sumber: BPS Propinsi Kepulauan Bangka Belitung

 

Page 87: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat  

72      

6.3. Kemiskinan

6.3.1. Jumlah Penduduk dan Penduduk Miskin

Untuk mengukur kemiskinan, BPS mengunakan konsep kemampuan memenuhi

kebutuhan dasar (basic needs). Sehingga dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang

sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan

dan bukan makanan diukur dari sisi pengeluaran. Berdasarkan pendekatan ini, dapat

dihitung jumlah penduduk yang hidup di bawah Garis Kemiskinan (GK) yang dinyatakan

sebagai penduduk miskin.

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita

per bulan di bawah Garis Kemiskinan yang terdiri dari dua komponen yakni Garis

Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) dengan

peranan GKM dalam menentukan besaran GK lebih besar dibanding peranan GKBM

(perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Dalam melakukan penghitungan garis

kemiskinan, untuk daerah perkotaan dan daerah perdesaan dilakukan secara terpisah.

Sumber data utama yang dipergunakan untuk menghitung data kemiskinan adalah data

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS ) serta Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar

(SPKKD) yang dipakai utnuk memperkirakan proporsi pengeluaran masing-masing komoditi

pokok bukan makanan. Berikut data GK perkotaan, perdesaan, serta kota dan desa.

Tabel 6.2 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

Di Bangka Belitung Maret 2007 – Maret 2009

Daerah Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln)

Jumlah Penduduk Miskin

(ribuan)

Persentase Penduduk Miskin

PerkotaanMaret 2007 236854 38.6 8.09Maret 2008 250,24 36.54 7.57Maret 2009 272,809 28.78 5.86PerdesaanMaret 2007 234,028 56.50 10.87Maret 2008 242,441 50.18 9.52Maret 2009 261,378 47.85 8.93Kota+DesaMaret 2007 253,379 95.10 9.54Maret 2008 246,169 86.73 8.58Maret 2009 266,843 76.63 7.46 Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung

Page 88: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat

  

73  

Selama Maret 2008-Maret 2009 garis kemiskinan naik 8.40% yaitu dari Rp.246.169

per kapita per bulan pada Maret 2008 menjadi Rp.266.843 per kapita per bulan pada

Maret 2009. Garis Kemiskinan daerah perkotaan mengalami kenaikan dari Rp.250.240 per

kapita per bulan pada Maret 2008 menjadi Rp.272.809 per kapita per bulan pada Maret

2009 atau naik 9.02%, sementara untuk daerah perdesaan Garis Kemiskinan pada Maret

2008 sebesar Rp.242.441 per kapita per bulan naik menjadi Rp.261.378 per kapita per

bulan atau meningkat 7.81%. Dengan perkembangan komponen GK sebagai bewrikut :

a. Garis Kemiskinan Makanan (GKM)

Kontribusi GKM sebesar 73.39% atau sebesar Rp195.843 per kapita per bulan pada GK

• Daerah perkotaan

Berkontribusi sebesar 70.67% atau sebesar Rp192.800 per kapita per bulan

• daerah perdesaan

Berkontribusi sebesar 75.99% atau sebesar Rp198.630 per kapita per bulan.

b. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM)

Meskipun garis kemiskinan naik, namun jumlah penduduk miskin di Bangka

Belitung pada Maret 2009 menurun dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada

Maret 2008, dari 86.73 ribu orang menjadi 76.63 ribu orang atau turun sebesar 10.10 ribu

orang. Yang diikuti dengan penurunan tingkat kemiskinan dari 8.58% menjadi 7.46%

selama Maret 2008 – Maret 2009. Dilihat menurut daerah, jumlah penduduk miskin di

daerah perkotaan maupun di daerah perdesaan mengalami penurunan. Di daerah

perkotaan, jumlah penduduk miskin turun dari 36.54 ribu orang menjadi 28.78 ribu orang,

sedangkan di daerah perdesaan, jumlah penduduk miskin turun dari 50.18 ribu orang

menjadi 47.85 ribu orang.

Tabel 6.3 Garis Kemiskinan menurut Daerah dan Komponen

Di Bangka Belitung Maret 2008 (Rupiah per Kapita per Bulan)

Daerah Makanan Bukan Makanan TotalPerkotaan 192,800 80,009 272,809Perdesaan 198,630 62,748 261,378Kota+Desa 195,843 71000 266,843

Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung

Selain melihat jumlah dan persentase penduduk miskin, dimensi lain yang perlu

diperhatikan dalam masalah kemiskinan adalah tingkat kedalaman dan keparahan

kemiskinan. Berdasarkan data dari BPS setempat, pada periode Maret 2008 – Maret 2009,

Page 89: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat  

74      

Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di Bangka Belitung

menunjukkan kecenderungan menurun. Indeks Kedalaman Kemiskinan merupakan ukuran

rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis

kemiskinan. Pada Maret 2009, indeks tercatat sebesar 1,20, menurun dibanding periode

Maret 2009 yang tercatat sebesar 1,28. Namun besaran penurunan ini tidak sebesar

penurunan indeks di tahun 2008 yang turun hingga 0,40 sedangkan di tahun ini hanya

turun sebesar 0,08. Hal ini memperlihatkan kondisi perekonomian Bangka Belitung yang

belum pulih dari krisis keungan dunia, meskipun sudah mulai nampak sedikit perbaikan.

Penurunan nilai indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin

cenderung makin mendekati garis kemiskinan.

Indeks Keparahan Kemiskinan bulan Maret 2009 tidak mengalami perubahan jika

dibanding bulan Maret 2008, yaitu tetap sebesar 0,31. Indeks ini memberikan gambaran

mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Sehingga dapat diatakan

ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga tidak mengalami perubahan dibanding

kondisi bulan Maret tahun 2008.

Tabel 6.4 Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan

Di Bangka Belitung Maret 2008 - Maret 2009

Daerah Kota Desa Kota + Desa

Maret 2008 1.15 1.40 1.28Maret 2009 0.95 1.43 1.20

Maret 2008 0.30 0.33 0.31Maret 2009 0.28 0.34 0.31

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung

Pada bulan Maret 2008, Indeks Kedalaman Kemiskinan di perkotaan sebesar 1,15

sedangkan di perdesaan sebesar 1,40. Demikian pula dengan Indeks Keparahan Kemiskinan

di perkotaan tercatat sebesar 0,30 sementara di perdesaan sebesar 0,33. Indeks yang lebih

tinggi di perdesaan baik kedalaman maupun keparahan kemiskinan menunjukkan bahwa

tingkat kemiskinan di perdesaan lebih parah dibanding di perkotaan, sehingga diperlukan

upaya lebih dan nyata dalam menggerakkan sektor riil sehingga kesejahteraan masyarakat

perdesaan meningkat.

Page 90: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat

  

75  

6.3.2. Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Bangka Belitung  

a. Jaring Pengaman Sosial Masyarakat Miskin

Dalam rangka mendukung prioritas pembangunan nasional, yaitu pemeliharaan

kesejahteraan rakyat, pemerintah daerah Bangka Belitung menerapkan kebijakan

pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu programnya

adalah dengan melaksanakan jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin. Hal-hal yang

sudah dilakukan dan rencana kedepannya dalam jaring tersebut dapat dilihat pada tabel

6.5.

Tabel 6.5 Jaring Pengaman Sosial Bagi Masyarakat Miskin

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Bangka Belitung

Page 91: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

6. Perkembangan Kesejahteraan Masyarakat  

76      

b. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)

Dalam rangka mempercepat penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia,

Presiden Republik Indonesia membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

(TKPK) yang merupakan forum terdiri dari semua unsur, mulai dari pemerintah pusat dan

daerah, lembaga keuangan dan perbankan, usaha nasional, kelompok swadaya

masyarakat, akademisi, dan unsur masyarakat lainnya. TKPK merupakan forum lintas pelaku

yang berfungsi sebagai wadah koordinasi dan sinkronisasi untuk melakukan penajaman

kebijakan, strategi dan program penanggulangan kemiskinan. TKPK mempunyai tugas

untuk melakukan langkah-langkah konkret untuk mempercepat pengurangan jumlah

penduduk miskin.

TKPK ada yang mencakup nasional dan ada pula yang mencakup daerah, biasa

disebut Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), selain itu di daerah

juga terdapat penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan (SPKD). Di Bangka Belitung

TKPKD dan SKPD di tingkat propinsi, serta 5 TKPK dan 3 SKPD di tingkat kabupaten atau

kota.

6.4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan manusia (IPM) yang merupakan perbandingan dari harapan

hidup , melek huruf , pendidikan dan standar hidup. Ketiga indikator tersebut dari tahun ke

tahun mengalami peningkatan yang memperlihatkan adanya perbaikan kesejahteraan

masyarakat Pangkalpinang dari tahun ke tahun.

Tabel 6.2 Indikator IPM 2006-2008

INDIKATOR 2006 2007 20081. Angka Harapan Hidup 70 70.18 70.222. Angka Melek Huruf 97.7 97.7 70.223. Rata-rata Lama Sekolah 8.9 8.9 9.074. Konsumsi per kapita (Ribu Rupiah) 631.4 634.6 639.1

Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung

Page 92: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Bab 7 OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH

• Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2009 diperkirakan meningkat tajam seiring dengan pulihnya perekonomian domestik dan internasional

• Inflasi pada triwulan IV 2009 secara tahunan juga diperkirakan meningkat diakibatkan meningkatnya konsumsi seiring membaiknya daya beli masyarakat

7.1. Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi

tahunan (yoy) di Propinsi

Bangka Belitung pada triwulan

IV 2009 diproyeksikan tumbuh

dalam kisaran 4,40 ± 1%,

dengan tendensi bias ke atas atau

lebih baik dibanding pencapaian

triwulan III 2009 yang tumbuh

sebesar 1,46%, namun secara

triwulanan (qtq) pertumbuhan

diproyeksikan tumbuh melambat

dari 2,55% di triwulan III 2009

menjadi kisaran 0,97± 1%.

Beberapa hal yang diperkirakan dapat memberikan stimulus pada perekonomian

melalui permintaan domestik, yaitu: (1) Adanya potensi realisasi rencana proyek-proyek

infrastruktur dan stimulus fiskal lainnya yang cukup baik bagi perekonomian daerah untuk

pemenuhan target realisasinya mengingat baru sekitar 40% anggaran belanja daerah yang

terealisasi sampai dengan triwulan III 2009, (2) Potensi kenaikan penyaluran kredit

perbankan untuk pemenuhan target penyaluran kredit di tahun 2009, turunnya risiko pasar

dan masuknya dana asing kembali ke emerging markets. (3) Banyaknya libur akhir tahun

yang menyebabkan peningkatan konsumsi.

Bab 7  

Grafik 7.1Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bangka Belitung

*) Hasil Proyeksi BI Palembang

Sumber : BPS Propinsi Bangka Belitung dan proyeksi BI Palembang

Page 93: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

78

7. Outlo 

8    

memb

yang b

yang s

barang

7.1.1 S

didom

pula se

a. Sek

pening

Belitun

tahun

memic

Bangk

perkeb

sehing

yang d

menin

makan

Ramal

pada b

keingi

Salah

Selata

ook Pertumbuh

Meskipun

buat pertumb

berpotensi se

semakin serin

g dan jasa se

Sisi Penawa

Pertumbuh

minasi oleh se

ektor sekund

ktor Pertania

Kinerja sub

gkatan diban

ng di pasar

2008. Hal in

cu masuknya

ka Belitung

bunan, ditam

gga akan me

Namun kin

diperkirakan

gkat diband

nan di tahun

an II (ARAM

bulan Agustu

nan pemerin

satu kabupa

n.

an Ekonomi da

demikian, te

buhan ekono

emakin terap

ng terjadi di

erta aktivitas

aran

han ekonom

ektor primer

der yaitu sekt

an

b sektor pe

nding triwula

internasiona

ni terjadi akib

a dana di

seperti kare

mbah lagi d

ningkatkan h

nerja yang se

akan meng

ding tahun se

n 2009 oleh

II) 2009, dip

us – Septemb

ntah daerah

aten yang d

n Inflasi Daerah

erdapat pula

omi lebih ren

presiasi sehin

Sumatera da

perekonomi

mi Bangka Be

terutama se

tor pengolah

rkebunan, p

an III 2009, te

al yang mula

bat optimism

pasar komo

et dan CPO

dengan bera

hasil sadapan

ebaliknya te

galami penur

ebelumnya.

Badan Pusa

perkirakan p

ber. Prospek

Bangka Belit

disiapkan seb

h

 

a potensi ya

ndah dari pe

gga menuru

an Jawa sehi

an lintas pro

elitung dilih

ektor pertan

han yang ber

pada triwula

erkait denga

ai meningkat

me dunia terh

oditas. Penin

O diperkiraka

akhirnya mu

n karet.

rjadi pada s

runan diban

Berdasarkan

at Statistika

panen raya ke

k pertumbuha

tung yang in

bagai lumbu

ng patut dip

erkiraan, yait

nkan net ek

ngga berpot

opinsi

at dari sisi

ian dan sekt

rbasis pada s

an IV 2009

n harga kom

t meskipun

hadap perek

ngkatan harg

an akan me

usim kemara

ub sektor ta

ding triwula

n perkiraan p

(BPS) Bangk

edua telah t

an sub sekto

ngin mencap

ung padi ad

perhatikan k

tu: (1) nilai t

spor. (2) Ben

tensi mempe

penawaran

tor penggalia

umber daya

diperkirakan

moditas ungg

masih belum

onomian du

ga komodita

eningkatkan

au di triwu

anaman bah

n sebelumny

produksi tan

a Belitung d

erjadi di triw

or ini cukup b

pai swasemb

alah Kabupa

karena dapat

tukar Rupiah

ncana gempa

erlambat arus

masih tetap

an, demikian

alam.

n mengalam

gulan Bangka

m setinggi d

nia sehingga

as unggulan

sub sekto

lan III 2009

an makanan

ya meskipun

aman bahan

dalam Angka

wulan III yaitu

baik, melihat

ada pangan

aten Bangka

t

h

a

s

p

n

i

a

i

a

n

r

9

n

n

n

a

u

t

.

a

Page 94: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

Sumber:

perika

mulai

ikan d

b. Sek

triwula

pening

pasir

pengg

pelaku

dihara

c. Sek

memb

mayor

untuk

mengi

karet.

T

Badan Pusat Stat

Pada sub s

nan darat at

naiknya kon

ari Bangka B

ktor Pertam

Harga tima

an IV 2009 m

gkatan harga

timah meng

galian. Namu

u tumah di

pkan dengan

ktor Industri

Mulai mem

berikan peng

ritas industri

industri pen

ngat curah

Tabel 7.1 Perkem

tistik (BPS)

sektor perika

taupun perik

nsumsi dunia

Belitung mesk

bangan dan

ah terus men

meskipun laj

a timah ini

gingat curah

un penuruna

triwulan II

n adanya du

i Pengolaha

mbaiknya ikli

aruh yang b

pengolahan

golahan kare

hujan yang

mbangan Produk

anan, diperk

kanan laut.

a sehingga d

kipun belum

n Penggalia

nunjukkan pe

junya tidak s

diperkirakan

h hujan tida

an ini diperk

dan III 200

a alat terseb

an

m usaha sek

aik bagi pert

di Bangka B

et diperkirak

diprediksi t

7. Outlo

ksi Tanaman Ba

irakan akan

Hal ini terka

dapat menin

ke posisi seb

an

erbaikan dan

setinggi triw

n tidak diba

ak tinggi, se

kirakan tidak

09 telah me

ut dapat me

ktor pertamb

tumbuhan se

Belitung berb

kan juga akan

inggi sehing

ook Pertumbuh

han Makanan 2

terjadi sedik

ait dengan k

gkatkan per

belum krisis

n diperkiraka

ulan sebelum

rengi denga

ehingga tida

k terlampau

embeli kapal

ningkatkan h

bangan dan

ektor industr

bahandasark

n mengalami

gga akan me

an Ekonomi da

2007-2009

kit peningkat

kondusifnya

rmintaan du

keuangan gl

an akan terus

mnya. Namu

an peningkat

ak kondusif

besar, dikar

l keruk dan

hasil.

penggalian,

ri pengolaha

kan timah. Se

i peningkata

eningkatkan

n Inflasi Daerah

tan baik dar

perairan dan

nia terhadap

obal.

s berlanjut d

un sayangnya

tan produks

bagi usaha

enakan para

kapal isap

diperkirakan

n mengingat

ementara itu

n mengingat

input getah

h

79 

ri

n

p

i

a

si

a

a

,

n

t

u

t

h

Page 95: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

80

7. Outlo 

0    

d. Sek

sub se

fasilita

penyed

1. Pen

2. Keg

Beli

3. Pen

Air

sektor

kapasi

tenaga

Belitun

akan d

terseb

kepala

rencan

a. Pem

− K

− T

b. Pem

− K

− K

− T

c. Pem

− B

j

− B

A

ook Pertumbuh

ktor Listrik,

Sektor Listr

ektor air, p

as air tanah.

diaan air ada

ngadaan Pem

giatan Pekerj

itung oleh D

ngadaan Pem

Minum Kota

Dan pada

listrik, gas,

tas listrik di

a uap (PLTU)

ng Timur su

dilakukan uji

ut. Kebutuh

a sawit PT Fo

na sebagai be

mbangkit List

Kapasitas 15

Target penye

mbangkit List

Kapasitas 2 x

Kapasitas 2 x

Target penye

mbangkit Listr

Bantuan dip

aringan listri

Bantuan mur

APBN dan AP

an Ekonomi da

Gas, dan Ai

rik, Gas, dan

pemerintah p

Selain itu ya

alah sebagai

masangan Po

aan Pengebo

inas Pertamb

masangan Pip

a  Pangkalpin

sub sektor l

dan air, pem

Bangka Be

) 1 x 8 MW

dah memasu

coba terhad

han bahan

oresta dan se

erikut :

trik Tenaga D

MW

elesaian tahu

rik Tenaga U

x 15 MW di B

x 30 MW di B

elesaian tahu

rik Tenaga S

prioritaskan k

k.

rni tanpa pu

PBD.

n Inflasi Daerah

ir

n Air (LGA) d

propinsi aka

ang telah dila

berikut :

mpa Intake P

oran Fasilitas

bangan dan E

pa PVC diame

nang

listrik yang m

merintah dae

elitung salah

oleh PT Beli

uki tahap pe

dap pembang

baku cangk

ebagian lainn

Diesel (PLTD)

un 2009

Uap (PLTU)

Belitung

Bangka.

un 2010

urya (PLTS)

kepada mas

ngutan swad

h

 

iperkirakan t

an melakuka

akukan pem

P/S Air Minum

s Air Bawah T

Energi

eter 50 – 150

merupakan s

erah Bangka

satunya saa

tung Energy

enyelesaian.

gkit listrik be

kang sawit a

nya dari Kali

yarakat di d

daya apa pu

tetap menga

an pengebo

erintah dalam

m Kota Pang

Tanah Propin

0 mm dan K

sub sektor p

Belitung ter

at ini penge

y di Mempay

Dijadwalkan

erbahan baka

akan didata

mantan. Sela

daerah-daera

n dari masya

alami pertum

oran dan pe

m meningka

gkalpinang

nsi Kepulauan

elengkapan

pendorong p

rus berupaya

erjaan pemb

ya, Kecamata

n bulan Nov

ar cangkang

ngkan dari

ain itu PLN j

ah yang bel

arakat. Dana

mbuhan. Pada

embangunan

atkan fasilitas

n Bangka

Lainnya P/S 

pertumbuhan

a menambah

bangkit listrik

an Manggar

vember 2009

kelapa sawit

perkebunan

uga memilik

um memilik

a berasal dar

a

n

s

n

h

k

,

9

t

n

ki

ki

ri

Page 96: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

e. Sek

mengi

dapat

sektor

sampa

bebera

(2008-

1. Jal

2. Jem

3. Jem

4. Pe

5. Pe

Kepula

1. Pe

2. Pe

3. Pe

Ge

Da

ktor Bangun

Sektor ban

ngat mulai

meningkatk

ini. Selain i

ai triwulan I

apa rencana

-2011), yaitu

an Lingkar T

mbatan Batu

mbatan Batu

mbangunan

rluasan kant

Sedangkan

auan Bangka

mbangunan

Pembangun

Air Itam

Pembangun

Sampur  =  4

Pembangun

Perkantoran

Kepulauan B

km

mbangunan

mbangunan

edung PKK d

aerah.

nan

ngunan pada

meningkatny

kan pendapa

itu pada triw

II 2009 bar

a pembangu

u :

Timur Bangka

urusa II

urusa III

Rumah Saki

tor gubernur

n pembangu

a Belitung an

Jalan

nan Jalan Sem

nan Jalan Air

4,4 km

nan Jalan Kom

n Pemerinath

Bangka Belit

Rumah Dina

Gedung Pem

dan Ruang Pe

triwulan IV

ya harga ko

tan masyara

wulan IV, rea

ru sekitar 40

unan infrastr

a Jurusan Pan

t Propinsi

Propinsi Ban

unan yang

ntara lain:

mabung -

Itam -

mpleks

h Provinsi

ung = 8,54

as Gubernur,

muda, Gedun

ertemuan, Ge

7. Outlo

2009 diperk

moditas ung

kat sehingga

alisasi APBD

0% APBD y

ruktur yang

ngkalpinang-

ngka Belitung

telah dilak

, dan Komple

ng Kesenian

edung Serba

ook Pertumbuh

irakan akan

ggulan Bang

a dapat men

yang besar

yang terealis

ditargetkan

-Pantai Rebo

g.

ksanakan ole

Pembangu

Depati Am

Pembangu

Pasir Padi =

Peningkata

Batas Kota

Peningkata

Jalan Kerab

eks Kantor G

, Gedung Pe

a Guna, Gedu

an Ekonomi da

mengalami p

ka Belitung

ningkatkan p

akan terjad

sasi. Selain

selesai dala

o sepanjang ±

eh Pemerint

unan Jalan Ak

mir = 4, 67 km

unan Jalan Ke

= 6,2 km

an Jalan Pang

a (Jl. Raya Sun

an Jalan Kam

bu

Gubernur

mbinaan Pro

ung Studio P

n Inflasi Daerah

peningkatan

diperkirakan

pertumbuhan

di mengingat

itu terdapat

am 4 tahun

±21,18 km

tah Propins

kses Bandara

m

etapang -

gkalpinang -

ngai Selan)

mpak dan

ofesi,

Pemancar

h

81 

,

n

n

t

t

n

si

a

Page 97: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

82

7. Outlo 

2    

memb

tahin 2

Pangk

akan d

f. Sek

terkait

pening

hotel

menga

Oktob

lomba

menin

Pemda

bebera

1. Me

2. Pe

3. Pe

g. Sek

Se

progra

dalam

dalam

1. Me

me

pe

pe

ka

me

ook Pertumbuh

Di triwula

bangun Gedu

2009 telah d

alanbaru. Di

dibangun Bal

ktor Perdaga

Sektor per

t dengan ada

gkatan terka

dan restora

alami pening

er juga tela

renang Sela

gkatkan sub

Selain itu

a Bangka Be

apa hal yang

empersiapka

rencanaan p

rbaikan infra

ktor Pengan

ktor pengan

am Babel Ar

peningkata

pengangkut

enambah jum

eningkatkan

enerbangan

enerbangan J

li, selain it

enghubungk

an Ekonomi da

an IV 2009

ung Olah Ra

dilakukan pem

daerah ini j

lai Latihan Ke

angan, Hote

rdagangan,

anya libur ak

it mulai rama

an yang sa

gkatan men

h diadakan

at Gaspar. Du

b sektor pariw

pemerintah

litung pada

telah dipers

an objek-obje

pembanguna

astruktur dae

ngkutan dan

ngkutan dipe

rchi 2010, Pe

n akses ke B

tan udara, d

mlah maskap

frekuensi p

Garuda Ind

Jakarta-Pang

tu maskapa

kan Jakarta d

n Inflasi Daerah

9 nanti pem

aga (GOR) ti

mancangan

uga sedang

erja (BLK).

el, dan Rest

hotel, dan

khir tahun. S

ainya aktivita

angat terka

nyambut dat

acara Sail In

ua kegiatan y

wisata.

Bangka Be

tahun 2010

siapkan di an

ek wisata and

n hotel berb

erah.

n Komunika

erkirakan teta

emerintah Ba

Bangka Belit

ilakukan den

pai penerban

penerbangan

donesia tela

gkalpinang y

i tersebut

engan Pulau

h

 

merintah da

pe A (sport

tiang pertam

dilakukan pe

toran

restoran dip

Sub sektor p

as ekonomi B

it dengan

tangnya libu

ndonesia 20

yang berskal

litung terus

mencanang

ntaranya :

dalan yang a

intang.

asi

ap mengalam

angka Belitu

tung baik me

ngan :

ngan yang m

n menuju B

ah berkomit

yang semula

juga akan

u Belitung.

aerah Bangk

centre) dima

ma pembang

embangunan

perkirakan a

erdagangan

Bangka Belitu

pariwisata j

ur akhir tah

09 di panta

a nasional te

berupaya m

gkan program

ada di Bangk

mi pertumbu

ung telah me

elalui udara

elayani rute

Bangka Belit

tmen untuk

sekali dalam

membuka

ka Belitung

ana pada bu

unan GOR d

n hotel dan

kan tumbuh

diperkirakan

ung. Selain it

juga diperk

un. Selain

ai Tanjung K

ersebut dihar

meningkatkan

m Babel Arch

a Belitung.

uhan. Dalam

elakukan ber

maupun lau

ke Bangka B

tung. Saat i

k menamba

m satu hari

jalur baru

juga akan

ulan Oktober

di Kecamatan

ke depannya

h meningkat

n mengalam

tu sub sektor

kirakan akan

itu di bulan

Kelayang dan

rapkan dapat

n pariwisata

hi 2010, dan

mendukung

rbagai upaya

ut. Perbaikan

Belitung serta

ni maskapa

ah frekuens

menjadi dua

yang akan

n

r

n

a

t

i

r

n

n

n

t

.

n

g

a

n

a

i

si

a

n

Page 98: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

2. Me

20

3. Me

4. Me

de

5. Me

Pada p

1. Me

Be

2. Me

me

Ma

Pa

3. Me

ka

7.1.2 S

dari sis

pertu

menin

dihara

tahun.

mengi

dan IV

dalam

elakukan pe

010.

embangun a

emperpanjan

engan kebutu

endisain ban

pengangkuta

empersiapka

elinyu, Munto

eningkatkan

elayani pen

anggar-Keta

ngkalpinang

empersiapka

pal niaga sek

Sisi Permint

Dilihat dar

si permintaan

Pada triw

mbuhan d

gkatkan ko

pkan dapat

.

Investasi

ngat pola re

V. Selain pem

sektor :

rpanjangan

apron dan ter

ng dan me

uhan agar da

ndara-bandar

an laut, peme

an pelabuha

ok, Sadai, Ta

kualitas da

numpang

pang, Sadai-

g-Batam.

an Pelabuhan

kaligus penu

taan

i sektor-sekt

n diperkiraka

wulan IV 2

ibandingka

onsumsi ada

meningkatk

pada triw

alisasi invest

merintah piha

runway Band

rminal baru y

mperlebar B

apat didarati

ra perintis ter

erintah mela

an-pelabuhan

njungpandan

an kuantita

dari Palem

-Jakarta, Pan

n Jelitik Sun

mpang deng

tor yang me

an masih did

2009 kons

an dengan

alah sudah

kan daya be

wulan IV 2

asi pemerint

ak swasta ju

7. Outlo

dara Depati

yang dilengk

Bandara Ha

oleh pesawa

rutama untu

akukan bebe

n laut dian

n, dan Mang

s rute-rute

mbang-Munto

ngkalbalam-J

ngailiat agar

gan kapasitas

mberi kontri

ominasi dari

umsi diper

triwulan

mulai adan

eli masyarak

009 diperk

tah daerah ya

uga dapat m

ook Pertumbuh

Amir yang d

kapi dengan

nnandjoedin

at-pesawat y

k kota Tobo

erapa upaya,

ntaranya Pe

ggar.

pelayaran

ok, Pangka

Jakarta, Tanj

mampu un

s yang terbat

ibusi, pertum

konsumsi ru

rkirakan m

sebelumny

nya geliat p

kat serta ada

kirakan me

ang biasanya

eningkatkan

an Ekonomi da

ditargetkan s

mall dan hot

Tanjungpa

yang lebih be

ali dan Mang

yaitu :

elabuhan Pa

kapal-kapal

alpinang-Tan

jungpandan-

ntuk menam

tas.

mbuhan Ban

umah tangga

mengalami

ya. Faktor u

perekonomia

anya momen

engalami p

a terlaksana d

n investasi ya

n Inflasi Daerah

selesai tahun

tel.

ndan sesua

esar.

ggar.

angkalbalam

cepat yang

jungpandan

-Jakarta, dan

mpung kapal-

gka Belitung

a.

percepatan

utama yang

an sehingga

n libur akhi

peningkatan

di triwulan II

ang bergerak

h

83 

n

i

,

g

,

n

-

g

n

g

a

r

n

I

k

Page 99: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

84

7. Outlo 

4    

a. Sek

Pot

Ban

baik

per

pet

Bad

ber

rum

Mo

b. Sek

Sek

jeni

kela

ind

coc

ada

pad

min

me

Bad

ook Pertumbuh

ktor Pertanian

ensi lahan d

ngka Belitun

k untuk pen

tanian, p

ernakan. Pa

dan Koordin

bentuk Pena

mput laut se

odal Asing (PM

ktor Industri P

ktor industri p

is industri ya

apa sawit se

ustri pengola

cok dalam pe

anya bahan b

da tabel 7.3

nyak goreng

mbangun in

dan Koordina

NO NA

1KawasaPangkal

2KawasaMuntok

3KawasaTerpadu

4KawasaSungaili

5KawasaPegantu

6KawasaMangkuSukama

7KawasaPerkapaKec. Ma

an Ekonomi da

n

di Provinsi K

g masih san

ngembangan

perikanan,

ada tahun

asi Penanam

anaman Mod

elain itu juga

MA) yang be

Pengolahan

pengolahan

ang dapat di

perti minyak

ahan kemasa

engebangan

baku dan kaw

3 Pada tahu

di Bangka.

dustri pengo

asi Penanama

TabeAMA KAWASAN

INDUSTRI

n Industri Ketapapinang n Industri Kec.

n Industri Perikau di Teluk Kelaban Industri Jelitik,at

n Industri Suge, ungan, Kec. Bada

n Industri Desa ubang dan andi, Kec. Mangn Industri Khusu

alan Lipat Kajanganggar

n Inflasi Daerah

Kepulauan

ngat besar

n kawasan

maupun

2009 ini

man Modal

dal Dalam N

a memberik

ergerak dalam

merupakan,

kembangkan

k goreng, ma

an kaleng, in

industri pen

wasan indust

n 2009 dire

Selain itu ju

olahan ikan,

an Modal pu

el 7.3 Kawasan N DA

PEMBEN

ang Perda KoNo. 4 TaPerda KaTahun 20

nan at

Perda KaTahun 20

Perda KaTahun 20

Desa au

Perda KaTahun 20

gar -

s g, -

Sumber: Pemerin

h

 

telah memb

Negeri (PMDN

an izin pad

m perikanan.

sektor yang

n adalah ind

aragarine, sa

ndustri keram

ngolahan yan

tri seluas 12.

encanakan a

ga terdapat

sampai saat

usat.

Industri di BangASAR HUKUM

NTUKAN KAWA

ota Pangkalpinanhun 1998 b. Bangka No. 9

001 b. Bangka No. 1

002 b. Bangka No. 3

005

b. Belitung No. 001

ntah Daerah Bang

Lua

No  K1 H2 H3 H

Sumber : Prof

berikan izin

N) dalam bid

a perusahaa

.

potensial seb

ustri pengem

abun ; indus

mik, dan indu

ng telah dise

043,74 ha, s

akan dibang

rencana ada

t ini pengaju

gka Belitung

ASAN

LUASKAWAS

(HA) ng

+/- 440,0

9 +/- 578,7

11 +/- 7.500

3 +/- 275,0

15 +/- 500,0

+/- 2.500

+/- 250,0

gka Belitung

Tabeas Kawasan Huta

Kawasan Hutan Hutan Konversi Hutan Lindung Hutan Produksi fil Pembangunan

Belit

pada perus

dang hutan

an berstatus

bagai investa

mbangan be

stri pengolah

ustri cat. Ban

butkan kare

seperti yang

gun industri

anya investo

uannya masih

S SAN

BIDANKEWENAN

00 Pemkot Pangkalpia

74 Pemkab Bangka Ba

0,00 Pemkab Bangka

00 Pemkab Bangka

00 Pemkab Belitung

0,00 Pemkab Be

00 Pemkab Be

el 7.2an Bangka Belit

Luas (Ha)  Perse34,690      5.156,730   23466,090   70

Pertanian & Kehutung

sahaan yang

industri dan

Penanaman

asi. Beberapa

rbahan baku

han hasi laut

ngka Belitung

na didukung

dapat dilihat

pengolahan

or asing yang

h diproses d

NG NGAN

anng

arat

eltim

eltim

tung

en (%) .283.840.89 utanan Bangka

g

n

n

a

u

,

g

g

t

n

g

i

Page 100: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

sebaga

propin

menja

melipu

meme

• Ses

kaw

• Pem

me

• Kaw

pela

• Kaw

me

Salah

dibang

masuk

2009

diseba

ekspek

pereko

Nilai t

Kenaik

terbay

dihasil

dalam

Belitun

Sejalan de

ai Kawasan

nsi yang men

dikan Propin

uti segala a

nuhi syarat s

uai dengan

wasan lindun

merintah pro

ndukung Kaw

wasan wajib

ayaran intern

wasan harus

menuhi stan

satu hal yan

gun pelabuh

k tahap pemb

Kinerja ek

diperkirak

abkan harga

ktasi kenaik

onomian dun

Namun, pe

ukar Rupiah

kan harga ko

yangi aksi p

kan, sehing

jangka pe

ng untuk tah

engan target

Ekonomi Kh

ngajukan ter

nsi Bangka

aspek yang

standar KEK

rancangan

g.

opinsi beser

wasan terseb

b terletak p

nasional, ata

s memiliki

dar khusus m

ng akan dila

an dengan l

bebasan.

kspor produ

an akan m

a komoditas

kan harga

nia.

eningkatan e

yang cende

omoditas te

profit taking

ga menyeba

ndek. Proye

hun 2009 ma

t pemerinta

husus (KEK) p

rmasuk dida

Belitung se

terintegras

yaitu :

tata ruang

rta pemerint

but.

pada lokasi

u dekat wilay

batas yang

meliputi jalan

akukan peme

uas lahan se

uk-produk u

mengalami

yang mem

komoditas

ekspor dipred

erung terus t

rmasuk harg

g instrumen

abkan lamb

eksi pertumb

asih sangat b

7. Outlo

h Indonesia

pada tahun

lamnya adal

bagai KEK

si. Sehingga

g wilayah d

tah kabupa

yang deka

yah yang me

jelas. Dian

n, dan pelabu

erintah daer

ekitar 10.000

unggulan B

sedikit pe

miliki kecend

tersebut

diksi akan ter

terapresiasi h

ga minyak d

n hedging s

atnya kenai

buhan ekon

bervariasi.

ook Pertumbuh

yang akan

2010, samp

lah Propinsi

diperlukan

a Propinsi

dan tidak b

ten atau k

t dengan j

emiliki sumbe

ntaranya ad

uhan.

rah dalam w

0 ha di Tanju

Bangka Belit

eningkatan

derungan un

menyusul b

rbatas karen

hingga perte

i pasar duni

seiring tingg

kan harga

omi negara

an Ekonomi da

menetapka

ai saat ini su

Bangka Beli

persiapan y

Bangka Bel

berpotensi m

kota yang t

alur perdag

er daya alam

dalah infrast

waktu dekat

ung Berikat y

tung pada

secara tah

ntuk mening

berlanjutnya

a beberapa h

engahan tah

a berpotens

ginya imbal

dan tingginy

tujuan eks

n Inflasi Daerah

an 3 daerah

udah ada 22

itung. Untuk

ang matang

itung dapat

mengganggu

terkait harus

gangan atau

m unggulan.

truktur yang

adalah akan

yang saat in

triwulan IV

hunan yang

gkat berikut

pemulihan

hal, yaitu: (1

un 2010. (2

si bullish dan

hasil yang

ya volatilitas

spor Bangka

h

85 

h

2

k

g

t

u

s

u

g

n

i

V

g

t

n

)

)

n

g

s

a

Page 101: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

86

7. Outlo 

6    

berlan

denga

fiskal

menye

7.2. Pe

mulai

triwula

masih

2008.

menga

didoro

masya

menin

denga

dunia,

pemer

tahun.

inflasi

tidak

ook Pertumbuh

Proy

2 IMF 3 IMF *IMF

Tekanan d

njut, yang d

n semakin b

yang dipre

ebabkan bara

erkiraan Inf

Inflasi ta

mengalam

an IV 2009,

jauh di ba

Inflasi tahun

alami pe

ong oleh bes

rakat di

gkatnya har

n pemulih

dan ken

rintah yang

. Meskipun

di triwulan

sebesar triw

an Ekonomi da

yeksi PertumbuhNegara

AS

Uni Ero

Cina

India

Jepang

Malaysi

Singapu

World Economic OWorld Economic O

F World Economic O

dari sisi imp

disebabkan o

baiknya harg

ediksi meng

ang impor re

flasi

hunan dip

mi peningk

, meskipun

awah inflasi

nan diperkira

eningkatan,

sarnya nilai

akhir

rga komodita

han perek

naikan pen

tajam pa

demikian

IV 2009 dip

wulan sebel

n Inflasi Daerah

Than Ekonomi Be

Proye

Sebelu

-2,6

pa -4,8

7,5

5,4

-6,2

ia -3,5*

ura -10,0*

Outlook Update, JulyOutlook, October 20Outlook, April 2009

por yang d

oleh: (1) men

ga komodita

galami peni

elatif lebih ko

perkirakan

katan di

demikian

tahunan

akan akan

yang

konsumsi

tahun,

as sejalan

konomian

ngeluaran

da akhir

tekanan

perkirakan

umnya. Fak

h

 

Tabel 7.4 eberapa Negaraksi

umnya2

Pr

Te

-2

-4

8,

5,

-5

-3

* -3

y 2009 09

imulai dari

ningkatnya p

as unggulan

ingkatan, (3

ompetitif dib

ktor musima

P

Sum

a Tujuan Ekspor royeksi

erakhir3

,7

4,2

5

4

5,4

,6

,3

triwulan II

pendapatan

, (2) rencan

3) adanya

andingkan se

n di triwul

GrafProyeksi Inflasi

mber: BPS Popinsi proyeksi BI

Tahun 2009

II 2009 dipr

masyarakat

na produksi

apresiasi R

ebelumnya.

an IV ini le

ik 7.2Bangka Belitung

Bangka Belitung Palembang

rediksi akan

sehubungan

dan realisas

Rupiah yang

ebih rendah

g

dan

n

n

si

g

h

Page 102: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

  

 

mendo

memp

Belitun

3,40±

diseba

masya

pereko

dunia,

dan p

dapat

moder

terapre

dunia

menga

bebera

propin

orong inflas

pertimbangka

ng, maka dip

1%, dan infl

Dari sisi pe

abkan oleh re

rakat karen

onomian yan

Dari sisi p

meningkatn

roses recove

meningkatk

Selain itu,

rat yang dise

esiasi terhad

yang berpot

alami sedikit

apa bulan t

nsi.

si dibanding

an perkemb

perkirakan in

asi triwulana

erekonomian

ealisasi fiskal

na peningka

ng memicu ko

perekonomia

nya optimism

ery yang sem

an tekanan i

tekanan in

ebabkan oleh

dap USD mau

tensi hanya

t penurunan

terakhir dap

kan triwula

bangan harg

nflasi tahuna

an (qtq) dipe

n domestik,

yang masif

atan harga

onsumsi dan

an global, k

me perekono

makin cepat

nflasi.

flasi yang b

h beberapa

upun mata u

bersifat bull

n. (3) Sema

pat mengga

7. Outlo

n III 2009.

ga serta de

n (yoy) pada

rkirakan 1,78

peningkatan

pada triwula

komoditas

n investasi.

kecenderunga

omian globa

dapat secar

berasal dari

hal, yaitu: (1

uang lainnya

lish di sekita

akin seringn

nggu kelan

ook Pertumbuh

Berdasarkan

eterminan u

a triwulan IV

8±1%.

n tekanan in

an IV 2009, m

s, dan sem

an meningk

al, meningka

ra langsung

perubahan

1) nilai tukar

a (2) Lonjaka

r USD70-90/

nya gempa

caran arus

an Ekonomi da

n proyeksi

tama inflasi

2009 akan

nflasi tersebu

membaiknya

makin jelasn

katnya harga

tnya keperca

maupun tid

biaya juga

Rupiah yan

an harga min

/barrel sebel

di Sumatera

barang dan

n Inflasi Daerah

dan dengan

i di Bangka

naik menjad

ut utamanya

pendapatan

nya prospek

a komoditas

ayaan pasar

dak langsung

diperkirakan

g cenderung

nyak di pasa

um akhirnya

a dan Jawa

n jasa lintas

h

87 

n

a

i

a

n

k

s

,

g

n

g

r

a

a

s

Page 103: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

82

7. Outlo 

2    

ook Pertumbuhan Ekonomi da

H

n Inflasi Daerah

Halaman ini sThis page is

h

 

engaja dikosintentionally

songkan y blank

Page 104: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

DAFTAR ISTILAH

Mtm

Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya

Qtq

Quarter to quarter perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya

Yoy

Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya

Share Of Growth

Kontribusi suatu sektor ekonomi terhadap total pertumbuhan PDRB

Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan suatu kegiatan produksi melalui peningkatan modal

Sektor ekonomi dominan

Sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai pengaruh dominan pada pembentukan PDRB secara keseluruhan

Migas

Minyak dan Gas. Merupakan kelompok sektor industri yang mencakup industri minyak dan gas

Omzet

Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi

Share effect

Kontribusi pangsa sektor atau subsektor terhadap total PDRB

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang. Dengan skala 1-100

Indeks Harga Konsumen (IHK)

Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu

Indeks Kondisi Ekonomi

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100

Indeks Ekspektasi Konsumen

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan yang diperoleh dari aktifitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah

Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.

Indeks Pembangunan Manusia

Ukuran kualitas pembangunan manusia, yang diukur melalui pencapaian rata-rata 3 hal kualitas hidup, yaitu pendidikan, kesehatan, daya beli

APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPR, dan ditetapkan dengan peraturan daerah

Andil inflasi

Sumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan

Bobot inflasi

Besaran yang menunjukan pengaruh suatu komoditas, terhadap tingkat inflasi secarakeseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut

Ekspor

Dalah keseluruhan barang yang keluar dari suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil maupun bukan komersil.

Impor

Seluruh barang yang masuk suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil maupun bukan komersil

Page 105: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

PDRB atas dasar harga berlaku

Penjumlahan nilai tambah bruto (NTB) yang mencakup seluruh komponen faktor pendapatan yaitu gaji, bunga, sewa tanah, keuntungan, penyusutan dan pajak tak langsung dari seluruh sektor perekonomian

PDRB atas dasar harga konstan

Merupakan perhitungan PDRB yang didasarkan atas produk yang dihasilkan menggunakan harga tahun tertentu sebagai dasar perhitungannya

Bank Pemerintah

Bank-bank yang sebelum program rekapitalisasi merupakan bank milik pemerintah (persero) yaitu terdiri dari bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Simpanan masyarakat yang ada di perbankan terdiri dari giro, tabungan, dan deposito

Loan to Deposits Ratio (LDR)

Rasio antara kredit yang diberikan oleh perbankan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun

Cash inflows

Jumlah aliran kas yang masuk ke kantor Bank Indonesia yang berasal dari perbankan dalam periode tertentu

Cash Outflows

Jumlah aliran kas keluar dari kantor Bank Indonesia kepada perbankan dalam periode tertentu

Net Cashflows

Selisih bersih antara jumlah cash inflows dan cash outflows pada periode yang sama terdiri dari Netcash Outflows bila terjadi cash outflows lebih tinggi dibandingkan cash inflows, dan Netcash inflows bila terjadi sebaliknya

Aktiva Produktif

Penanaman atau penempatan yang dilakukan oleh bank dengan tujuan menghasilkan penghasilan/pendapatan bagi bank, seperti penyaluran kredit, penempatan pada antar bank, penanaman pada Sertifikat Bank Indonesia(SBI), dan surat-surat berharga lainnya.

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

Pembobotan terhadap aktiva yang dimiliki oleh bamk berdasarkan risiko dari masing-masing aktiva. Semakin kecil risiko suatu aktiva, semakin kecil bobot risikonya. Misalnya kredit yang diberikan kepada pemerintah mempunyai bobot yang lebih rendah dibandingkan dengan kredit yang diberikan kepada perorangan

Kualitas Kredit

Penggolongan kredit berdasarkan prospek usaha, kinerja debitur dan kelancaran pembayaran bunga dan pokok. Kredit digolongkan menjadi 5 kualitas yaitu lancar, Dalam Perhatian Khusus (DPK), Kurang Lancar, Diragukan dan Macet

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio antara modal (modal inti dan modalpelengkap) terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

Financing to Deposit Ratio (FDR)

Rasio antara pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah terhadap dana yang diterima. Konsep ini sama dengan konsep LDR pada bank umum konvensional

Inflasi Kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus (persistent) Kliring

Pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu

Kliring Debet

Kegiatan kliring untuk transfer debet antar bank yang disertai dengan penyampaian fisik warkat debet seperti cek, bilyet giro, nota debet kepada penyelenggara kliring lokal (unit kerja di Bank Indonesia atau bank yang memperoleh persetujuan Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring lokal) dan hasil perhitungan akhir kliring debet dikirim ke Sistem Sentral Kliring (unit kerja yang menagani SKNBI di KP Bank Indonesia) untuk diperhitungkan secara nasional

Page 106: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

Non Performing Loans/Financing (NPLs/Ls)

Kredit atau pembiayaan yang termasuk dalam kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.

Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

Suatu pencadangan untuk mengantisipasi kerugia yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya kredit yang diberikan oleh bank. Besaran PPAP ditentukan dari kualitas kredit. Semakin buruk kualitas kredit, semakin besar PPAP yang dibentuk, misalnya, PPAP untuk kredit yang tergolong Kurang Lancar adalah 15 % dari jumlah Kredit Kurang Lancar (setelah dikurangi agunan), sedangkan untuk kedit Macet, PPAP yang harus dibentuk adalah 100% dari totsl kredit macet (setelah dikurangi agunan)

Rasio Non Performing Loans/Financing (NPLs/Fs)

Rasio kredit/pembiayaan yang tergolong NPLs/Fs terhadap total kredit/pembiayaan. Rasio ini juga sering disebut rasio NPLs/Fs, gross. Semakin rendah rasio NPLs/Fs, semakin baik kondisi bank ybs.

Rasio Non Performing Loans (NPLs) – NET

Rasio kredit yang tergolong NPLs, setelah dikurangi pembentukan penyisihan penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), terhadap total kredit

Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI RTGS)

Proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran yang dilakukan seketika (real time) dengan mendebet maupun mengkredit rekening peserta pada saat bersamaan sesuai perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI)

Sistem kliring bank Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional.

Page 107: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · SUPLEMEN 4 SERBA-SERBI KREDIT USAHA RAKYAT 48 BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 51 4.1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank