kajian akademis konsep ecogreen dan implementasinya di beberapa negara
TRANSCRIPT
Prof.Dr.Ir. Hadi Susilo Arifin http://www.hsarifin.com
DAYA DUKUNG Pada tingkat populasi manusia, daya dukung suatu wilayah adalah jumlah orang yang dapat didukung oleh wilayah tersebut berdasarkan sumberdaya yang dimilikinya dan bagaimana sumberdaya yang ada tersebut digunakan secara berkelanjutan.G. Tyler Miller, Jr. 1993. Environmental Science: Sustaining the Earth. 4th Ed.
LAJU POPULASI KOTA-KOTA DUNIAYear 1800 1900 1950 2000 2030
%
3%
14%
30%
47%
60%
MENURUNNYA RTH KOTA Konversi RTH (hutan tanaman, lahan pertanian, lahan rawa) JABODETABEKPUNJUR laju konversi ha/year Dampak Kerusakan DAS (laju pemulihan) Bahaya Banjir Dampak terhadap Keragaman Hayati Dampak terhadap Transportasi Ekspansi Subsidi Tantangan bagi pemerintah Indonesia
TANTANGAN Isu Perubahan Panas Global/Iklim Global Ekosistem yang berkelanjutan Jasa Lingkungan
PERENCANAAN BAGI KERBERLANJUTANKeseimbangan & Keadilan SOSIAL Integritas dan Kualitas EKOLOGIS Kekuatan & Keragaman EKONOMI
Empat Dasar dalam Konsep Ekologi LanskapEkologi Lanskap
Struktur
Fungsi
Perubahan
BUDAYA
KONSEP ECO-GREEN Konsep perencanaan kota yang sehat dan ekologis Konsep mudah direncanakan, tapi belum tentu mudah diterapkannya Diperlukan goodwill semua stakeholders kota Pelaksanaan teknologi daur ulang. Pemanfaatan secara optimal energi, sinar matahari, udara dan air Secara individu, kita sebagai penduduk kota hendaknya memiliki hobby berjalan kaki dan bersepeda
VISI ECO-GREEN Penguatan tujuan-sasaran Hari Lingkungan Hidup Sedunia Peningkatan perhatian stakeholders Pelaksanaan evaluasi yang benar terhadap komitmen pernyataan lingkungan. Pendidikan terhadap para pelaku untuk memahami krisis energi di masa mendatang. Penekanan pentingnya pendidikan lingkungan Penghubung titik-titik antara lingkungan terbangun dan perubahan iklim yang terjadi. Perhatian terhadap stakeholder akan alternatif green city. Pemberian visi-visi yang positif, spesifik dan deskriptif Penggunaan alat praktis untuk pemecahan masalah dan pencapaian sasaran
PROGRAM GREEN BUILDING1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. penggunaan ruang dan bangunan yang sesuai penggunaan efisien bagi sumberdaya yang terbatas. kesehatan manusia yang lebih baik penggunaan bahan-bahan non-toksik & material lokal preservasi tanaman/satwa lokal dan species langka proteksi sumberdaya pertanian, budaya dan arkeologi. penurunan waktu total penggunaan energi. pembuatan struktur secara ekonomis untuk dibangun dan dioperasikan. 9. pelaksanaan kegiatan daur ulang terhadap bahan/energi 10. penciptaan bangunan yang memiliki pengaruh positif bagi hunian pada ruang-ruang untuk tempat tinggal maupun untuk bekerja.
GREEN ECO SUSTAINABLE CITY Berhubungan dengan Urban Environmental Management dan ISO 14001 pada tingkat Kota. UNEP's International Environmental Technology Centre rekomendasi 3 tahap ekstrapolasi ISO14001 pada tingkat kota: Step 1 (Promotion of Eco-office); Step 2 (Promotion of Eco-Project); Step 3 (Green City Planning)
TIGA TAHAP Promotion of Eco-office: Reduction of energy use; Reduction of water use; Reduction of solid wastes; Promotion of recycling; Green procurement; Conserving water and clean air; Appropriate control of chemicals (7) Promotion of Eco-Project: Using e-friendly materials; Using e-friendly equipment ; Accelerate use of recycled materials; Green public engineering works; Develop green technology; Promote greening (6) Green City Planning: Set green guidelines for public works; Set green guidelines for housing; Enhance public transportation; Capacity building; Apply EMS to the whole city (5)
MENUJU ECO/GREEN CITY Dapat dikembangkan oleh MASYARAKAT program dan gerakan yang membumi. Dapat didukung oleh Perusahaan melalui CSR memberi perhatian terhadap pengembangan ekologi, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Dapat diarahkan oleh PEMERINTAH standar, peraturan dan eko-politik, penegakan hukum, incentive vs disincentive.
SEGITIGA KEKUATAN PELAKUMASYARAKAT
ECO/GREEN CITY CORPORATE/FIRMS/ PERUSAHAAN DUKUNGAN PEMERINTAH
Eco/Green City diharapkan sebagai gerakan masyarakat yang membumi, dengan kekuatan pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh para pihak, yaitu perusahaan pengembang dan pemerintah.
Luas daratan 1.3% daratan dunia,- memiliki 17% total spesies di bumi - lebih dari 38.000 spesies tumbuhan urutan kelima dunia dan sekitar 55 persen endemik MEGA BIODIVERSITY
FLORA & FAUNA DILINDUNGIPada 2007 Departemen Kehutanan telah menetapkan: Fauna: mamalia (70 jenis), burung (93 jenis),reptilian (31 jenis), ikan (9 jenis), serangga (20 jenis), anthozoa (1 jenis), dan bivalvia (14 jenis) Flora : palmae (14 jenis), rafflessiacea (1 jenis), orchidaceae (29 jenis), nephentaceae (1 jenis), dipterocarpaceae (13 jenis). Flora -fauna yang mendekati kepunahan meratifikasi konvensi CITES dan mendaftarkan 1.053 jenis flora dan 1.384 jenis fauna ke dalam Appendix I dan II (endangered species)
MANAGEMEN LANSKAPPola atau Struktur Lanskap dapat dikuantifikasi pada tiga tingkatan :
synonymous
PENILAIAN & MANAGEMEN BIODIVERSITY
Level Populasi
Keragaman Genetik
Level Komunitas
Keragaman Species
Level Lanskap
Keragaman Habitat
Green Networks in Bogor and Its Vicinity
Cibinong Urban Forest
LIPI EcoparkSentul City & Pancar Mount Gede Mount
Puncak BBG FORDA Litbang Forest Safari Park Pangrango Mount
IPB Forest
Cilember Forest Salak Endah
Salak Mount
Halimun Mount
DAERAH PANTAI :
Vegetasi
BATASAN DAERAH PANTAI
Bangunan
JalanMuka laut tinggiMuka laut rata-rata
SEMPADAN PANTAI PESISIR DARAT
PANTAI
Muka laut rendah
PESISIR PANTAI
LAUT
[email protected] http://www.hsarifin.com