kadar nitrik oksida dan faktor vw pd sirhep

Upload: mas-cokro-wibowo

Post on 28-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kadar Nitrik Oksida Dan Faktor VW Pd Sirhep

    1/6

    2003 Digitized by USU digital library 1

    KADAR NITRIK OKSIDA DAN FAKTOR VON WILLEBRAND SEBAGAI PETANDA

    DISFUNGSI ENDOTEL PADA SIROSIS HATI

    SRI MARYANI SUTADI

    Fakultas Kedokteran

    Bagian Ilmu Penyakit DalamUniversitas Sumatera Utara

    PENDAHULUAN

    Endotel vascular, biarpun hanya merupakan satu lapis sel saja pada bagian

    dalam dari vascular, merupakan organ penting yang mempunyai multifungsi yang

    berkaitn dengan kesehatan fisiologis vascular. Karena letaknya yang strategisdiantara sirkulasi dan dinding vaskuler, endotel berinteraksi dengan mediator selluar

    maupun hormonal dari kedua kompartemen ini.1.Dulu fungsi endotel diketahui sebagai membran semi permeable yang

    mencegah diffusi berbagai makromolekul. Saat ini diketahui bahwa endogel adalahorgan dengan luas 700 m2dan berat 1,5 kg dan menghasilkan beberapa factor yang

    menyebabkan vasodilatasi lokal. Sebagai respon terhadap pisik dan humoral, endotelakan mensekresikan beberapa zat yang mengendalikan tonus serta pertumbuhanvascular. Fungsi pengendalian meliputi tonus pembuluh darah, aktivasi

    trombosit,adhesi monosit, trombogenesis, dan pertumbuhan pembuluh darah.Vsoregulasi terjadi karena adanya keseimbangan antara factor-faktor relaksasi yang

    dihasilkanendotel dan factor kontraksi sebagai respon terhadap rangsang mekanislocal (seperti tekanan geser,regangan) kondisi metabolic dan berbagai produk yang

    dihasilkan oleh trombosit, proses koagulasi (seperti trombin), dan zat-zat agonisyang bekerja melalui reseptor (seperti asetilkolin, bradikinin,s erotonin dan substansi

    P)2. Suatu karakteristik yang unik dari sel endotel adalah biarpun mempunyai fungsidan morfologi yang sama, tetapi menunjukkan heterogenitas pada organ yang

    berbeda.3

    Disfungsi endotel didefinisikan sebagai ketidak seimbangan antara factor-faktor relaksasi dan kontraksi, antara mediator prokoagulan dan antikoagulan atau

    antara zat-zat yang menghambat dan mendorong pertumbuhan.2Petanda biokimia yang lazim dipakai untuk penentuan disfungsi endotel

    maupun perbaikan fungsi endotel meliputi : NO,Endothelin-1vWF, Thrombomedulin,E-Selectin,sVCAM-1,sICAM-1,PAI-1,Microalbuminuria dan F2-Isoproston.1

    Beberapa penelitian klinis dan eksperimen telah mendapatkan adanya

    disfungsi endotel pada sirosis hati yang ditunjukkan melalui peningkatan kadar Nitrikoksida dan factor von Willebrand. Penyebab peningkatan dari kadar ini masih belum

    diketahui dengan jelas, diduga ada hubunganya dengan sirkulasi hipeerdinamik danadanya endotoksemia yang umum dijumpai pada sirosis hati.

    NITRIK OKSIDA DAN SIROSIS HATI

    Sirosis hati merupakan penyakit hati menahun yang disfuss yang ditandaidengan adanya pembentukan jaringan ikat dan disertai nodule. Gambaran klinis

    pada sirosis hati muncul akibat kegagalan hepatolellular dan terjadinya hipertensi

    portal.4 Hipertensi portal padaa sirosis dihubungkan dengan sirkulasi hiperdinamikyang ditandai dengan penurunan resistensi arterial, vasodilatasi perifer dan regional.

    Vasodilatasi disertaimdengan peningkatan kaidiak indeks dan aliran darahregional.5-10. Aliran darah hiperkinetik didapati pada splanchnic dan sirkulasi sitemik dengan

    aliran darah ke usus halus, lambung,limpa dan pancreas meningkat lebih kurang50% diatas nilai kontrol.5,6 Sirkulasi splanknik hiperdinamik adalah penyumbang

  • 7/25/2019 Kadar Nitrik Oksida Dan Faktor VW Pd Sirhep

    2/6

    2003 Digitized by USU digital library 2

    utama dalam gejala hipertensi portal. Walupun system vena kolateral sistemik yang

    terbentuk, sebagian mengurangi sirkulasi portal akan tetapi komplikasi hipertensi

    portal masih dapat terjadi dan yang paling penting adalah timbulnya varisesesophagus dan perdarahan varises.

    Sirkulasi hiperdinamik tampak pada pasien dengan ekstemitas hangat, nadi

    yang kuat, denyut jantung yang cepat, sebagai mana kardiak indeks yang tinggi dan

    volume darah yang meningkat. Bila terjadi progresifitas dari penyakit, resistensivascular semakin menurun, vasodilatasi menjamin perfusi jaringan adekwat, tetapi

    jika persisten, tekanan arteri yang rendah akan menimbulkan gangguan sekunderpada ginjal. Tingkat dari gangguan hemodinamik berhubungan dengan prognosa.

    Penyebab dari vasodilatasi tetap tidak diketahui, tetapi diduga oleh karena ;yang pertama,. Adanya peningkatan konsentrasi vasodilator disirkulasi, yang kedua

    adanya peningkatan produksi vasodilator local oleh endotel, dan yang ketiga; adana

    penurunan respon vascular terhadap vasokonstriktor endogen. Mekanisme yangterakhir ini mungkin karena efek komponen dipengaruhi oleh shear stress dari

    peredaran darah. Produksi NO juga dapat dirangsang oleh aktifitas fisik, estradiol,asetilkolin, endotoksin, substansi P atau oleh ADP dan beradikinin yang dilepaskan

    oleh endotel (Gbr 1) 1-3,13,14

    Gambar1: Pembentukan NO didalam dinding pembuluh darah.SGC: Solubled guanylate cyclase; cGMP:cyclic 3,5 guanosine monophosphate

    LPS: Lipopolysaccharide; TNF oc: Tumor necrosis factor; IL-1: Interleukin 1

    CNOS/iNOS:Constitutive / Indicible NO synthase; ADMA : AsymmetricalDimethylarginine; L-NMMA; Monomethyl L arginine;L-NAME: Nitro L arginine methylester.

    Dikutip dari kepustakaan : 15

  • 7/25/2019 Kadar Nitrik Oksida Dan Faktor VW Pd Sirhep

    3/6

    2003 Digitized by USU digital library 3

    Kadar NO menurun pada hiperkolesterolemia, hipertensi sistemik, merokok,

    diabetes, gagal jantung, hipertensi pulmonal dan estrogen. Produksi NO oleh endotel

    bertanggung jawab terhadap dilatasi arteri. Selain bertanggung jawab terhadaapdilatasi arteri, NO juga menghambat adhesi dan agresi trombosit pada endotel. 2,3

    Pada penelitian eksperimental dan klinis yang baru menunjukkan bahwa

    peningkatan NO, suatu vasodilator yang kuat dihasilkan oleh endotel mempunyai

    peranan penting pada sirkulasi hiperdinamik yang terjadi pada sirosis hati. Penyebabpeningkatan kadar NO pada sirosis, masih belum jelas. Vallance dan Mocada

    mengemukakan bahwa aktivitas endotokdin dan sitokin yang berhubungan dengansirosis dapat menginduksi kelebihan produksi NO melalui peningkatan sintesa NOS

    inducible dan bertanggung jawab terhadap peningkatan NO pada sirosis. 7,8Sebagaimana diketahui bahwa pasien sirosis mempunyai kadar endotoksin

    dan sitokin yang meningkat dalam sirkulasi, termasuk TNF dan interkulin,

    walaupun tanpa adanya tanda klinis yang jelas dari infeksi. TNF adalah sitokin

    derivat makrofag limfosit yang diketahui menyebabkan vasodilatasi nyata dankeadaan hiperdinamik pada binatang percobaan melalui aktivasi biosintesa NO.

    Walaupun TNF sepertinya merangsang sintesa NO terutamanya melalui jalur iNOS

    tetapi diduga TNF dapat juga meningkatkan aktivitas eNOS dengan mekanisme

    yang belum jelas. 5.11

    Guarner dan kaawan-kawan juga mendapatkan peningkatan kadar NO pada

    penderita sirosis, dan peningkatan ini lebih tinggi pada sirosis dengan ascitesdisbanding yang tanpa ascites. Kadar plasma nitrat / nitrit sebagai hasil akhir darimetabolisme NO yang tinggi dihubungkan dengan aktivitas renin plasma yang tinggi,

    aldosteron yang tinggi dan eksresi natrium yang rendah. Peningkatan kadar NO juga

    mempunyai kolerasi yang signifikan dengan kadar endotoksin yang terdapat padasirosis. Peneliti ini mendapatkan bahwa dengan pemberian colistin oral pada 15pasien sirosis didapati penurunan yang sejajar dari kadar plasma endotoksin dan

    kadar nitrat /nitrit.16Barak dkk juga mendapatkan kadar metabolit NO yang lebih

    tinggipada pasien sirosis disbanding dengan kontrol. 17Campillo dkk mendapatkankadar NO pada pasien sirosiss dengan tense ascites lebih tinggi disbanding subjek

    sehat, sedangkan pada pasien sirosis dengan ascites ringan dan sirosis tanpa ascites

    kadar NO masih normal. Peneliti ini juga mendapatkan kadar endotoksin yang lebihtinggi pada pasien sirosis disbanding kontrol, dan berkolerasi linier dengan beratnyapenyakit, tapi tidak ada kolerasi antara endotoksemia dengan peninggian kadar

    nitrat / nitrit. Disamping itu peneliti ini juga mendapatkan kardiak indeks yang lebih

    tinggi pada pasien sirosis disbanding kontrol dan sejajar dengan berat penyakit tapitidak berkolerasi dengan peninggian NO dan kadar endotoksin. 18 Walaupun

    peran endotoksin dan atau sitoksin masih diperdebatkan, penelitian lebih lanjut

    mendukung peran NO sebagai vasodilator utama yang bertanggung jawab terhadapsirkulasi hiperdinamik yang terjadi pada sirosis. 5,7,11,12Peningkatan produksiNO yangdiukur dengankonsentrasi nitrat / nitrit, konsentrasi NO pada ekspirasi dan aktivitas

    cGMP telah ditunjukkan pada sirosis eksperimental dan manusia.19 Lebih lanjut,

    inhibisi pembentukan NO oleh NOS inhibitor (N- Monometyl-L-Argirin (L-NMMA) danN-L- Argirin Metylester (L-NAME) menurun sirkulasi yang hiperdinamik,

    menormalkan penurunan resistensi vaskuler perifer dan memperbaiki eksresinatrium oleh ginjal pada sirosis ekperimental. Ini mendukung hipotesis bahwapeningkatan produksi NO endogen adalah factor utama vasodilatasi perifer padasirosis. 7,8,11

    Walaupun dengan adanya endotoksemia, dan oleh karenanya peningkatan

    iNOS ikut berperan pada peningkatan produksi NO, tapi penelitian akhir-akhir inimenunjukkan bahwa peningkatan eNOS lebih dominan pada sirosis. Mekanismedimana aktivitas eNOS meningkat dan mempertahankan vasodilatasi pada sirosis

    tidak diketahui. Salah satu factor mungkin adalah endothelial shear stress, yang

  • 7/25/2019 Kadar Nitrik Oksida Dan Faktor VW Pd Sirhep

    4/6

    2003 Digitized by USU digital library 4

    timbul karena perubahan hemodinamik yang terjadi pada sirosis. Selain shear stress,

    atekolamin, estrogen dan substansi P yang semuanya meningkat pada sirosis, juga

    menyebabkan peningkatan aktivitas eNOS. Aplikasi penting dari penemuan akhir-akhir ini adalah perkembangan dan inhibitor NOS untuk mengurangi efekhemodinamik yang tidak diinginkan pada penderita sirosis. Disamping itu dengan

    inhibitor NOS selektif ini akan dapat menjelaskan lebih lanjut yang mana antara

    enzim ini-enzim ini yang merupakan penentu utama untuk peningkatan biosintesaNO. 1,7,8,19

    FAKTOR VON WILLEBRAND DAN SIROSIS HATI

    Pada keadaan normal, endotel berlaku sebagai permukaan non trombogenikmelalui pelepasan NO, Prostasiklin,tPA dan heparan sulfat. Endotel yang terganggu

    mendorong terjadinya adhesi dan agresi trombosit, serta mendorong terjadinya

    trombogenesis melalui naiknya pelepasan PAI-1 dan factor von Willebrand (FvW).Adhesi trombosit pada subendotel tergantung pada factor von Willebrand.1,3 FvW

    adalah sebuah kompleks glikoperin dan bersikulasi dalam plasma dalam bentukmultimerik. FvW disintesis terutama pada sel endotel dan megakaryosit. FvW

    disintesa sebagai suatu precursor yaitu pro vWF. Setelah diproses di retikulumendoplasmic dan apparatus golgi sel endotel, prekusor tersebut mengalami

    multimeriasasi dan terbelah menjadi dua produk yaitu protein matang dan suatupropeptida. FvW yang disintesa dari endotel disekresi secara beraturan kedalamdarah dan juga disimpan dalam Weibel Pallade Bodies, sedang FvW dari

    megakaryosit disimpan dalam alpa granul platelet. Pada kondisi fisiologis,megakariosit dan trombosit hanya berperan sangat kecil dalam pengaturan

    konsentrasi FvW, sehingga dalam kondisi fisiologis sumber utama dari kadar plasmaFvW adalah endotel.

    FvW mempunyai dua fungsi utama dalam hemostasis,FvW dibutuhkan untukproses adhesi trombosit ke dinding pembuluh darah yang rusak dan juga sebagai

    protein pembawa (carrier) dan penstabil untuk factor VIII. Adhesi trombosit yang

    diperantarai FvW pada endotel yang luka merupakan langkah awal dalampembentukan thrombus. Adhesi trombosit diawali dengan melekatnya mediator GPIb

    pada membran trombosit melalui reseptornya. Selanjutnya GPIb menjembatanitrombosit tersebut dengan FvW yang terdapat pada subendotel. Ikatan antara

    trombosit dengan FvW ini akan diikuti degan ikatan kedua, dimana yang menjadimediator adalah GPIIb/IIIa (gambar 2). Sedangkan bentuk kompleks dengan factor

    VIII berguna untuk menstabilkan factor VIII, dimana FvW melindungi factor VIII dariproses inaktivasi oleh proteinC aktif atau factor X aktif. 1,3,20,21

    Telah diketahui bahwa factor FvW plasma meningkat pada beberapa kondisiklinis dan eksperimental yang beberapa diantaranya dapat dilihat pada table dibawah(table 1)

    Tabel 1. Beberapa kondisi yang dihubungkan dengan peningkatan FvW pada manusia

  • 7/25/2019 Kadar Nitrik Oksida Dan Faktor VW Pd Sirhep

    5/6

    2003 Digitized by USU digital library 5

    Cepat dan singkat Lambat dan lama

    I n j e k s i d a r i : S ir o s i s h a t i

    Epineprin Periode post operatifVasopressin Malignansi

    Desmopressin Kehamilan

    Olah raga Gagal GinjalHipoglikemia Peny,Jantung koroner akut

    Rangsangan CNS DiabetesOkulasi vena Anemia hemolitik

    Setelah penginfusan epinefrin atau desmopresin dan setelah latihan yang

    berat (table diatas), terjadi peningkatan FvW yang sedemikian cepat dan transient,

    sehingga peningkatan sintesa kelihatannya bukan hal yang menyebabkannya, tapipelepasan dari organel penyimpanan pada sel endotel merupakan mekanisme yang

    lebih dapat diterima.Pada berbagai kondisi klinis yang berbeda didapati peningkatan FvW plasma

    jangka panjang dan menetap (table 1). Hal ini mungkin dikarenakan meningkatnyasintesa, ealaupun mekanisme klirens yang menurun tidak dapat disingkirkan.

    Peningkatan FvW biasanya disertai peningkatan glikoplasma lainnya, paling seringfibrinogen dan reaktan fase akut lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa perubahankadar plasma FvW jangka panjang mungkin merupakan ekspresi reaksi fase akut

    terhadap berbagai stimulus seperti inflamasi, nekrosis dan pemulihan jaringan. 21Bonie dkk adalah yang pertama yang mengajukan pengukuran FvW plasma

    sebagai indeks kerusakan endotel pada penyakit kardiovaskuler. Hipotesa merekadidasarkan pada pengamatan bahwa pasien dengan penyakit tungkai iskemik

    (septicemia) didapati peningkatan kadar FvW sesuai dengan luasnya keterlibatanpembuluh darah. Selanjutnya beberapa peneliti menemukan bahwa FvW didapati

    tinggi pada berbagai kondisi klinis yang kesemuanya ditandai dengan kerusakan

    vascular dengan bocornya endotel dan terpaparnya subendotel misalnya padadiabetes, hipertensi dan vasukulitis. 21,23

    Dari penemuan-penemuan diatas diperkirakan bahwa pada pasien denganpenyakit pembuluh darah yang besar dan kecil, membran endotel akan

    membocorkan FvW sehingga menimbulkan peningkatan kadar plasma proteintersebut. Penemuan inim menunjukkan bahwa FvW adalah suatu marker aktivasi

    sitoksin dan atau kerusakan endotel atau kadar FvW yang tinggi mungkinberhubungan dengan mekanisme kompensasi untuk gangguan hemostatik pada

    penyakit hati kronik.

    Ferro dkk, mendapatkan bahwa peningkatan FvW pada sirosis hatiberhubungan erat dengan endotoksemia. Peneliti ini mendapatkan dari 32 pasien

    sirosis, didapati peningkatan yang progresif dari FvW dan endotoksemia sesuaidengan berat penyakit berdasar criteria Child Pugh. Dan dari 20 pasien yang

    mendapat antibiotika yang tidak diabsorbsi, ternyata didapati penurunan yang jelasdari kadar FVW dan endotoksemia. Hasil ini menunjukkan adanya gangguan endotel

    pada sirosis dan endotoksemia mungkin memgang peranan penting dalam kejadianini.23 Beer dkk mendapatkan total kadar GPIb meningkat secara signifikan pada

    sirosis dan juga kadar FvW dengan aktivitas saampai 400% dari normal.24 Albornoz

    dkk mendapatkan bahwa kadar FvW lebih tinggi pada pasien sirosis disbandingdengan orang sehat, dan peninggian ini sejajar dengan berat penyakit berdasarkan

    criteria Child Pugh. Demikian juga pada pasien sirosis yang ascites kadar FvW lebihtinggi dibanssding dengan tanpa ascites. Peneliti ini juga mendapatkan korelasi yang

    linier antara peningkatan NO dan FvW pada sirosis hati tapi tidak ada korelasi antarafactor endotel dengan parameter hemodinamik. Penyebab peningkatan kedua factor

  • 7/25/2019 Kadar Nitrik Oksida Dan Faktor VW Pd Sirhep

    6/6

    2003 Digitized by USU digital library 6

    endotial tersebut pada sirosis tidak diketahui. Data klinis dan percobaan

    menunjukkan endotoksemia memegang peran penting dalam hal ini, dan ini terbukti

    dari percobaan klinis dengan pemberian antibiotik yangt tidak diabsorbsimenyebabkan penurunan yang sejajar dari kadar endotoksin dan kadar kedua factorendothelial. 25

    Walaupun tidak terbukti kolerasi antara produksi NO dengan keadaan

    hemodinamik, penemuan ini mendukung hipotesa bahwa peningkatan NO endogenmempunyai peran penting dalam patogenesis vasodilatasi yang terjadi pada sirosis.

    Dilain pihak dalam beberapa tahun terakhir ini, terdapat bukti bahwa rangsanganmekanis dapat mempengaruhi struktur dan fungsi endotel secara langsung. Telah

    didapatkan shear stress dapat meningkatkan NOS endotel dan produksi NO. Karenaitu telah dinyatakan bahwa stress endothelial yang tinggi pada sirosis yang

    disebabkan oleh perubahan hemodinamik portal, mungkin terlibat dalam kelebihan

    produksi NO. Dan juga dikatakan bahwa kerusakan local pada sel endothelialmungkin dapat menyebabkan gangguan bodies Weibel Palade dan membran

    endothelium, dan ini akan menyebabkan pembebasan FvW dari endotel. 11,21,23,25

    Kesimpulan :Sirosis hati dihubungkan dengan sirkulasi yang hiperdinamik dan dijumpai

    peningkatan produksi NO dan FvW serta adanya korelasi yang linier antara keduafactor endotel tersebut. Penyebab peningkatan dari kedua factor tersebut baiksendiri maupun secara bersamaan masih belum diketahui dengan pasti, tetapi

    adanya endotoksemia dan sher stress yang tinggi pada sirosis diduga sangatmemegang peranan terhadap peninggian kadar kedua factor endotel tersebut.

    KEPUSTAKAAN

    1. Wijaya A. Kaniawati M. Petanda Biokimia untuk disfungsi endotel. ForumDisagnosticum. Lab.Klinik Prodia 1999; 1 : 1-7

    2. Pribadi MJ, Makmun LH, Abdurahman N. Disfungsi endotel dan aterosklerosis

    koroner. Acta Medica Indonesiana. April Juni 2000 ; 32 (2) : 67-793. Wijaya A. Disfungsi endotel, aterosklorosis dan trombosis. Forum Diagnosticum.

    Lab.Kliinik Prodia. 1998;1 : 1-244. Tarigan P. Sirosis hati dalam : Sjaifoellah Noer (Ed)