k elompok 3
TRANSCRIPT
TUGAS TERSTRUKTUR
HUMAN COMPUTER INTERACTION
Dwi khairur r. SIR201026
Ida rokhyati MIR201005
M.Ibnu alfianto aziz SIR201013
Rusli mujab SIR 201017
Evaluasi sistem interaktif dapat terjadi di stages yang beragam pada proses disain dan dapat mengakses aspek disain yang berbeda.
Aspek disain tersebut yang menjadi perhatian dari prespectiv manusia adalah usability, learnability, efficiency dan acceptability Keempat aspek disain tersebut didifinisikan dalam istilah umum
Masalah yg dihadapi disigner adalah mengetahui aspek disain apa yang mempengaruhi outcom dari ke empat aspek tersebut (usability, learnability, efficiency dan acceptability). Untuk menjawab masalah tersebut membu tuhkan operationlized dari keempat aspek tsb dapat dinilai. Salah satu pemecahan adalah menyediakan metrics (ukuran ?) sebagai bagian dari design specification, yang dapat digunakan untuk menilai hasil dari disain
Eksperiment untuk mengevaluasi suatu
disain harus secara hati-hati dibangun
dan dengan sendirinya juga
merupakan suatu bentuk disain.
Eksperimenter harus mengidentifikasi
variabel dependent, independent,
control dan kondisi eksperimental,
subject, metode eksperiment serta
bentuk data analysis.
Tujuan evaluasi
Untuk supaya calon evaluator menyadari keguanaan, dan kompleksitas serta metode evaluasi dalam suatu disain sistem
Keinginan untuk mengevaluasi adalah mengidentifikas kekurangan dalam disain dan penyediakan kepada tim disain pengertian yang cukup mengenai kekurangan tersebut, sehingga dapat memperbaik disain.
Suatu metode cocok untuk tim dan project tertentu. Disain yang berbeda mempunyai konse kuensi untuk ketepatan metode evaluasi tertentu pula Meskipun demikian untuk tingkat yang umum proses disain dapat dibedakan menjadi dua stages.
Design-specification-stage Implementation stage
EVALUATION AND DESIGN
PROCEDURES
Masih menjadi bahan spekulasi dan
penelitian. Menarik karena evaluasi di
stage speci-fication memungkinkan
mengevaluasi sebelum penulisan
program. Belum dihasilkan metode
yang baik untuk mengevaluasi disain
dari suatu specifikasi.
EVALUATION AT THE DESIGN-
SPECIFICATION STAGE
Pendekatan konvensional evaluasi
adalah mengevaluasi disain yang
memiliki program yang dapat
dieksekusi. Dikenal sujumlah
pendekatan yang berbeda untuK
mengevaluasi disain yang
diimplementasikan.
EVALUATION AT THE
IMPLEMENTATION STAGE
Pendekatan tersebut berbeda dalam jumlah informasi dan waktu yang dibutuhkan untuk mengevaluasi. Evaluasi juga berbeda dalam kemam puan diagnostiknya
Bentuk evaluasi yang mudah dan paling lemah diagnostiknya adalah ‘expert walk-through’. Dalam pendekatan ini pakar disain interface diminta untuk mengamati sistem yang didisain dan mengiden tifikasi butir yang merupakan masalah untuk user.
Pendekatan demikian sangat tergantung pada penilain pakar. Dapat diperkuat oleh pakar independet yang melakasanakan ‘walk-through’ pada sistem.
Pendekatan memungkinkan melakukan secara cepat dan mudah serta memungkinkan perbaikan disain
Tenik lain untuk menilai suatu implementasi adalah menggunakan kuesioner untuk mengidentifikasi karaktersik apa yang dianggap user sukar untuk menggunakannya atau untuk menilai sikap user terhadap disain baru.
Kritik terhadap kuesioner; bagus untuk
mengidentifikasi tingkat penerimaan
terhadap sistem baru tetapi tidak baik
untuk tingkat penggunaan sistem
tersebut
Teknik lain adalah menggunakan
pendekatan observasional, disainer
mengamati tanpa mengkaitkan dengan
usaha user menggunakan sistem.
Eksperimen sering digunakan dalam
HCI untuk mengevaluasi disain yang
diimplementasikan.
Kekuatan eksperimen adalah me
mungkinkan eksperimenter me
ngontrol dan memanipulasi variabel
tertentu di dalam lingkungan
EXPERIMENTAL METHODS
DEFINISI ISTILAH DALAM EXPERIMENTAL METHODS Dependent variable : Sesuatu yang diukur
(waktu untuk menyelesaikan tugas) Independent variable : Karakteristik yang
dimanipulasi (style of icon atau order of items on a menu)
Experimental control : Variabel yang ditetapkan konstan dan diusahakan/tidak berubah selama eksperi ment berlangsung (time of day, machine on which the program is running
Experimental factor : Dimensi yang digunakan untuk memani pulasi variabel (interface style might be one factor and level of expertise of users might be another factor
EXPERIMENTAL METHODOLOGY
Secara normal, eksperimen dirancang
untuk menguji beberapa ramalan
yang timbul dari suatu hipotesis
tegas/eksplisit yang muncul ke luar
dari suatu dasar teori
Suatu eksperiment harus memenuhi syarat (3)
Eksperiment harus secara sistematik memanipulasi satu atau lebih variabel independen pada wilayah yang diamati.
Manipulasi tersebut harus dilakukan di bawah kondisi terkontrol, misal untuk semua variabel yang dapat mempengaruhi hasil harus dikontrol.
Eksperimenter harus mengukur beberapa karakteristik yang tidak dimani pulasi (variable dependen) atau diasumsikan berubah, sebagai fungsi dari variabel indepent
Eksperimen berkepentingan dengan manupulasi sistematik dari satu atau lebih variabel independen di bawah kondisi yang terkontrol, dan melibat kan rencana yang teliti mengenai pengukuran efek variabel tersebut terhadap variabel dependen. Independen variabel adalah faktor yang secara sistematik diubah oleh eksperimenter. Pada kasus tertentu variabel independen juga disebut sebagai experimental treatment atau manipulation.
Tujuan melakukan experimen dapat
juga dianggap sebagai sarana untuk
mengidentifikasi hubungan fungsional
antara variabel independen dan
dependen. Berarti bahwa ada
hubungan antar nilai variabel
independen dan dependen. Berdasar
hubungan tersebut kemu dian dapat
disimpulkan hubungan sebab-akibat
antara variabel dependen dan
idenpenden.
Independen variabel Merupakan
dimensi khusus yang diukur sebagai
akibat efek dari variabel independen.
Independen variabel adalah faktor
yang secara sistematik diubah oleh
eksperimenter.
Pada kasus tertentu variabel
independen juga disebut sebagai
experimental treatment atau
manipulation
INDEPENDENT
VARIABLES
Perbedaan antara factor dan level adalah apabila dua atau lebih variabel dependen terdiri dari tipe yang berbeda maka dikatakan different factors, sedang level berarti sama tipe variabelnya tetapi dengan nilai yang terkait berbeda
Tujuan melakukan experimen adalah untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau menguji beberapa penaksiran mengenai factor (variabel) yang diteliti (menarik perhatian).
CONTOH variabel dependen yang
sering digunakan dalam HCI
Jumlah kesalahan yang dibuat
Tempat kesalahan dibuat (at what
point in the task)
Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan
Waktu yang dibutuhkan untuk
kembali dari kondisi salah
KLASIFIKASI DEPENDEN VARIABEL DILALUKAN BERDASAR SKALA MENGUKURAN
SKALA PENGUKURAN 1. Skala Nominal
(nama /klasifikasi) 2. Skala Ordinal
(nilai yg berbeda untuk obyek yg berbeda, how much more tidak dapat ditunjukkan tetapi hanya menyatakan lebih atau kurang dari)
3. Skala Interval (jarak antara titik tetap, contoh skala
suhu) 4. Skala Ratio
(mempunyai nilai 0, dan real)
EXPERIMENTAL DESIGN
Experimental design bertalian dengan
rencana umum untuk melaksanakan
percobaan. Suatu percobaan adalah
suatu sarana untuk mengembangkan
hubungan sebab-akibat antara event
tertentu dalam suatu lingkungan dan
kejadian dari suatu bentuk perilaku
khusus.
Experimen dilakukan untuk
1. Menyediakan dukungan emperis
(berdasar fakta)/ bukti untuk suatu
teori
2. Menguji hipotesis yang berdasar
suatu teori.
3. Validasi hasil pengalaman dan
eksperimen yang lebih dahulu
Evaluasi pada HCI didiskusikan secara luas tetapi jarang dikerjakan. Waktu yang dibutuhkan untuk evaluasi sering dianggap terlalu lama. Ide evaluasi dijadikan bagian dari daur disain harus termasuk juga beberapa bentuk iterasi dari disain. Output dari suatu evaluasi harus menyediakan satu set rekomendasi untuk redisain sistem dan beberapa indikator kinerja yang mengusulkan cara desain seharusnya berkinerja dalam penggunaan hariannya. Rekomendasi disain dan redisain dapat memberi masukan pada daur hidup disain/development