presentation k 3

35

Upload: rizky-widodo

Post on 24-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

k3

TRANSCRIPT

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJAAnggota Kelompok :Muhammad Dicky()Erik ()Rizki Widodo(3705)Keselamatan kerja ditujukan bagi: Beberapa Istilah K3Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia.Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.PENGERTIAN UMUMKesehatan dan keselamatan kerja(K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,keselamatan, dankesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Sumber : wikipedia

Menurut Mangkunegara (2002, p.163)Keselamatan dan kesehatan kerjaadalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.Menurut Sumamur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalahkondisikeselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.

Pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena:Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka kecelakaan dapat dicegah.SEBAB-SEBAB KECELAKAAN KERJA

Ada dua hal terbesar yang menjadi penyebab utama kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman.berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini dalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:1. sembrono dan tidak hati hati2. tidak mematuhi peraturan3. tidak mengikuti standar prosedur kerja.4. tidak memakai alat pelindung diri5. kondisi badan yang lemahUndang Undang No. 1 Tahun 1970Tentang : Keselamatan KerjaOleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANomor : 1 TAHUN 1970 (1/1970)Tanggal : 12 JANUARI 1970 (JAKARTA)Sumber : LN 1970/1; TLN NO. 2918Tempat KerjaMerupakan tiap ruangan, tertutup atau terbuka, bergerak dan tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yag sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja.PengurusMerupakan orang yang mempunyai tugas memimpin langsung suatu tempat kerja atau bagian tempat kerja yang berdiri sendiri.--->merupakan pimpinan tertinggi di tempat kerja yang mempunyai wewenang untuk memutuskan apa yang ada di tempat kerja tersebut.PengusahaOrang atau badan hukum yang memiliki atau mewakili pemilik suatu tempat kerja.DirekturPejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja unutk melaksanakan UU ini.Pegawai pengawas pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja;Ahli keselamatan kerja tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang-undang ini.BAB II.RUANG LINGKUPRuang lingkup keselamatan kerja adala di segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.BAB III.SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJAa. mencegah dan mengurangi kecelakaan;b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri padawaktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;e. memberi pertolongan pada kecelakaan;f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnyasuhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusanangin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerjabaik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan;i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;

j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,lingkungan, cara dan proses kerjanya;n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,binatang, tanaman atau barang;

o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat,perlakuan dan penyimpanan barang;q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan padapekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambahtinggi.PENGAWASAN K3Berdasarkan UU 1/1970 maka dijelaskan bahwaDirektur--->sebagai Pelaksana Umum (79/men/1977)Pegawai Pengawas---> Menjalankan pengawasan langsung (3/men/1978) pegawai teknis berkeahlian khusus dari Depnaker, sebagai Pejabat Fungsional dan PPNSAhli K3---> Menjalankan penagawasan langsung (2/men/1992)tenaga teknis berkeahlian khusus dari Depnaker yang ditunjuk olen Menakertrans.PRINSIP PENGAWASANTerdapat prinsip yang harus dijalankan dalam melakukan pengawasan, yaitu:Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan fungsi negaraBekerjasama secara erat dengan pengusaha dan pekerja serta institusi lain seperti lembaga riset da Perguruan TinggiBerorientasi pada pencegahanCakupan inspeksi bersifat universalPengawasan Ketenagakerjaan bersifat independen

TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN K3Tanggung jawab secara nasional terhadap penyelenggaraan K3 adalah Menakertrans.Pendelegasian Sektoral maupun Teknis tetap dipertanggungjawabkan oleh Menakertrans selaku pemegang kebijakan nasional.Kebijakan pengawasan K3 Nasional tetapmenjadi wewenang Menakertrans.KECELAKAANPengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA.a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau ahli keselamatan kerja;b. Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan;c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan.KEWAJIBAN PENGURUSSecara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan,Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerjaMenyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerjaTindakan Tidak Aman Dari Operator Kerja (Unsafe Act)Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.Keadaan Tidak Aman Lingkungan Kerja (Unsafe Condition)Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin, ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).

bising, getaran, radiasi, Penerangan kurang baik, temperature extremes

debu, gas, uap,asap, kabut, dll.

Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan, salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job monotony, dll

virus, bakteri, jamur,parasites, insects, dllFaktor FisikaFaktor BiologiFaktor ErgonomiFaktor KimiaFaktor PsikologiHub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerjaFaktor-Faktor Lingkungan KerjaRambu-rambu keselamatanMenarik perhatianterhadap adanya bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.Menunjukkan adanya potensibahaya yang mungkin tidak terlihat.Menyediakan informasi umumdanmemberikan pengarahan.Mengingatkanpara karyawan dimana harus menggunakan peralatan perlindungan diri.Mengindikasikan dimanaperalatan darurat keselamatan berada.Memberikan peringatan waspadaterhadap beberapa tindakan yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan.

Perlengkapan dan Peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Alat Pelindung Diri 1. Pakaian Kerja Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Mengingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3 pasang dalam setiap tahunnya.

2. Sepatu Kerja Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.

3. Kacamata Kerja Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu 33 diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah mengelas. 4. Sarung Tangan Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dan tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti mendorong gerobak cor secara terus-menerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobak. 5. Helm Helm (helmet) sangat penting digunakan sebagai pelindung kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk menggunakannya dengan benar sesuai peraturan. Helm ini digunakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.

6. Sabuk Pengaman Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama tali pengaman ini adalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya saja kegiatan erection baja pada bangunan tower. 7. Penutup Telinga Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini8. Masker Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai material konstruksi berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan, misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengamplas, mengerut kayu. Kerugian-Kerugian yang disebabkan Kecelakaan Akibat Kerja

Kecelakaan menyebabkan lima jenis kerugian, antara lain:1. Kerusakan: Kerusakan karena kecelakaan kerja antara lain bagian mesin, pesawat alat kerja, bahan, proses, tempat, & lingkungan kerja.2. Kekacauan Organisasi: Dari kerusakan kecelakaan itu, terjadilah kekacauan dai dalam organisasi dalam proses produksi.3. Keluhan & Kesedihan: Orang yang tertimpa kecelakaan itu akan mengeluh & menderita, sedangkan kelurga & kawan-kawan sekerja akan bersedih.4. Kelainan & Cacat: Selain akan mengakibatkan kesedihan hati, kecelakaan juga akan mengakibatkan luka-luka, kelainan tubuh bahkan cacat.5. Kematian: Kecelakaan juga akan sangat mungkin merenggut nyawa orang & berakibat kematian.