just in time.docx
TRANSCRIPT
JUST IN TIME
Disusun dalam rangka memenuhi tugas Manajemen Operasional yang diampu
oleh Ibu Nur Prima / Bapak Radityo
Disusun oleh :
Siti Rodiah Hasana 115020300111066
Devi Nur Cahya Ningsih 115020300111040
Lu’luil Bahiroh 115020300111041
Elis Nur Rohma 115020300111051
Kresna Wahyu Hutama N. R. 115020300111054
Agata Rangga Pamungkas 115020300111056
Octadila Laily Anggraeni 115020300111078
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
MALANG
2012
RINGKASAN KONSEP
Konsep Just-in-Time merupakan suatu rangkaian produksi, dimana suku
cadang yang diperlukan untuk perakitan tiba pada ujung lini rakit pada waktu
yang diperlukan dan hanya dalam jumlah yang diperlukan (Ohno, 1978:4).
Perusahaan yang menerapkan konsep JIT biasanya memiliki nilai persediaan
mendekati nol. Banyak perusahaan menggunakan konsep JIT karena dipandang
sebagai cara mengefisiensikan biaya. Dikatakan efisien karena perusahaan tidak
perlu menggunakan biaya tambahan yang besar untuk menyimpan biaya
persediaan.
Dalam sudut pandang produksi, JIT merupakan hal yang ideal tetapi pada
produk yang terdiri dari ribuan suku cadang seperti mobil, jumlah proses yang
terlibat sangatlah besar, akibatnya Just In Time sangat sulit diterapkan pada
rencana produksi di setiap proses secara konsisten. Masalah yang selalu terjadi
dalam konsep ini adalah kesalahan perkiraan, administrasi, produk cacat, dan
pengerjaan ulang, kerusakan mesin. Padahal masalah yang terjadi pada awal
proses selaluj akan menghasilkan produk cacat pada proses berikutnya. Suka atau
tidak, hal ini kan menghentikan produksi atau mengubah rencana. Dengan
mengabaikan masalah-masalah di atas, dan hanya memperhitungkan rencana
produksi di setiap proses kita akan memproduksi tanpa memperhatikan proses
selanjutnya. Pemborosan akan terjadi, karena di satu sisi terdapat produk cacat,
sementara di sisi lain, persediaan yang belum diperlukan pun meningkat. Ini tentu
saja mengurangi produktivitas dan profitabilitas.
Yang lebih buruk, tidak ada perbedaan antara keadaan normal dan abnormal
pada lini rakit. Bila terjadi penundaan untuk mengembalikan keadaan yang
abnormal, maka terlalu banyak pekerja akan membuat terlalu banyak suku
cadang, sehingga situasi menjadi lebih buruk. Maka untuk penerapan Just in Time
setiap proses hanya menerima barang yang tepat pada saat diperlukan dan dalam
jumlah yang diperlukan, dengan metode manajemen konvensional tidak bisa
berjalan dengan baik. Cara konvensional yang dimaksud adalah memasok bahan
dari suatu proses terdahulu sampai ke proses akhir, tetapi pada konsep Just In
1
Time yang modern lini akhir dijadikan sebagai titik awal. Dengan demikian
rencana produksi yang menunjukkan produk yang dikendaki dengan jumlah dan
tanggal yang ditentukan diberikan ke lini rakit akhir. Kemudian metode
pemindahan bahan dibalik. Untuk memasok suku cadang yang digunakan dalam
perakitan, proses akhir berjalan menuju ke proses awal untuk mengambil
sejumlah yang diperlukan dan pada saat yang diperlukan. Dengan cara ini, proses
produksi dalam rangkaian Just In Time memiliki keterkaitan dan bersifat sinkron.
Namun dalam kenyataannya, perusahaan yang menerapkan konsep JIT dalam
kegiatan operasionalnya tidak dapat benar-benar menerapkan konsep ini. Dimana
persediaan bahan baku nol. Perusahaan masih tetap menyediakan persediaan
tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit agar resiko yang dihadapi tidak terlalu
besar.
Salah satu perusahaan yang sangat terkenal dan menjalankan konsep Just In
Time adalah Dell. Pada umur 19 tahun, Michael Dell mendirikan perusahaan Dell
Computer dengan modal awal sebesar $ 1.000 dengan visi dan konsep bisnis
sederhana – Bahwa Personal Computer dapardirakit berdasarkan pesanan dan
dijual langsung ke customer.Dell percaya bahwa:
1. Dengan memotong jalur distribusi dan dealer retail dapatmenghilangkan
biaya kenaikan oleh penjualan.
2. Merakit berdasarkan pesanan dapat mengurangi secaramaterial cost
komputer dan resiko yang berkaitan denganpenyimpanan dalam jumlah
yang banyak pada sparepart,komponen dan produk jadi.
Pada tahun 1985, Dell membuat sistem komputer pertama sendiri. Pada tahun
1988, Dell berhasil menaikkan modalnya sebesar $ 30 juta saat IPO. Saat ini
modalnya telah mencapai $ 85 juta. Pada tahun 1998, Dell berhasil meraih 12%
bagian dari pasar personal computer di US dan menjadi market leader di bisnis
komputer bersama Compaq dan IBM sampai sekarang.
Pabrik Dell yang berlokasi di Austin, Texas dan Nashville, Tenesse memiliki
model penjualan langsung dan proses produksi singkat sehingga menghasilkan
umpan balik konsumen secara instant. Karena inilah Dell menjadi perusahaan
2
pertama yang mengetahui perubahan di pasar. Dell berhasil dalam hal pengenalan
konsumen dan manufaktur sehingga peningkatan produktivitas yang besar telah
menjadi suatu norma dengan ruang manufaktur yang semakin berkurang. Waktu
juga dapat dihemat dengan menggabungkan langkah pengunduhan piranti lunak
dan pengujian komputer menjadi satu langkah saja. Dell menjaga desain produk
dengan meninjauanya kembali secara konstan, menyederhanakan komponen-
komponennya, mempercepat perakitan, sehingga mengemat waktu lebih banyak
lagi. Penghematan waktu yang dapat meningkatkan hasil menambah kapasitas,
dan berkontribusi pada fleksibilitas memungkinkan Dell untuk menanggapi
perubahan permintaan yang cepat dan terus – menerus di pasar PC.
Para pemasok dan petugas pembelian selalu mengevaluasi bagian persediaan
agar WIP (Work In Process) tetap terjaga minimum. Walaupun rantai pasokannya
panjang, Dell hanya beroperasi dengan persediaan untuk 4 hari, lebih sedikit
dibandingkan para pesaingnya. Tim sebanyak 6 orang merakit 18 komputer setiap
jamnya dengan bagian-bagian yang datang melalui sistem ban berjalan. Ketika
sebuah sel kerja mengalami masalah, bagian-bagian komputer dipindahkan ke sel
lain secara instan, menghindari keterlambatan yang merupakan hal umum dalam
jalur perakitan tradisional. Saat ini, Dell telah merambah dunia internet. Dell telah
mengkombinasikan web pada setiap aspek bisnisnya seperti desain, produksi,
penjualan dan pelayanan. Dell juga memiliki keunggulan bersaing seperti
pengantaran cepat dan kustomisasi massal. Proses ini dapat mencegah masalah
dalam pasar komputer yaitu komputer yang ketinggalan zaman. Dell melakukan
kustomisasi massal karena dapat menginvestasikan sumber daya dalam
pengembangan komponen komputer. Dell memusatkan seluruh perhatiannya pada
penelitian dan pengembangan (litbang) piranti lunak yang dirancang untuk
mempermudah dan mempercepat proses instalasi dan konfigurasi komputer.
Alasan-alasan mengapa Dell memakai sistem JIT antara lain:
1. Visi Dell
Memberikan solusi yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan merupakan salah satu visi Dell yang sulit dicapai. Budget yang terbatas
menjadi salah satu kendala tujuan penggunaan komputer tiap-tiap pelanggan yang
3
berbeda-beda seperti untuk multimedia, permainan, aplikasi perkantoran dan lain-
lain. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut maka Dell melakukan
perakitan ketika ada pesanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Jika Memakai
Warehouse maka kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi karena
pelanggan dipaksa harus menyesuaikan diri dengan persediaan yang ada.
2. Menghindari Biaya Ganda
Sekitar 80% dari biaya pembuatan komputer adalah biaya komponennya,
sedangkan biaya komponen ini karena maraknya industri komputer, makin lama
makin turun sebesar rata-rata 30% setiap tahun. Semakin lama komponen ini
menunggu untuk dipasang dan dijual, nilainya akan semakin turun.
3. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi pembuatan komputer yang berkembang pesat dapat
membuat jutaan PC cepat menjadi using dalam waktu singkat. Keadaan ini
memaksa perusahaan untuk menjual PC tersebut dengan harga murah atau
mengirimkannya ke negara berkembang untuk dijual dengan harga yang murah
pula.
Prinsip dasar JIT meliputi peningkatan kemampuan secara terus-menerus
untuk merespon perubahan dengan meminimisasi pemborosan. Ada empat aspek
pokok dalam sistim JIT yaitu :
• Menghilangkan semua aktivitas atau sumber-sumber yang tidak
memberikan nilai tambah terhadap produk.
• Komitmen terhadap kualitas prima.
• Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi.
• Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan
visibilitas yang memberikan nilai tambah.
4
Persediaan JIT merupakan sistem persediaan yang dirancang guna
mendapatkan barang secara tepat waktu. Persediaan JIT mensyaratkan bahwa
proses atau orang yang membuat unit-unit rusak dapat dikirim untuk menunggu
pengerjaan ulang atau menjadi bahan sisa. Sistem JIT menghapus kebutuhan akan
persediaan karena tidak ada produksi sampai barang akan dijual. Hal ini berarti
bahwa perusahaan harus mempunyai pesanan terus menerus agar dapat
berproduksi.
Pembelian barang dalam sistem JIT hanya diterapkan dalam kuantitas
yang dibutuhkan saja. Untuk itu perusahaan harus mengikat kontrak panjang
kepada pemasok agar bersedia mengirimkan barang ketika barang dibutuhkan.
Hal ini dilakukan perusahaan agar tidak adanya persediaan di gudang. Produksi
JIT adalah suatu sistem dimana tiap komponen dalam jalur produksi
menghasilkan barang saat diperlukan dalam langkah selanjutnya di kegiatan
produksi.
Pada sistem JIT perusahaan harus memperhatikan mutunya dan
meningkatkan kualitasnya agar dapat bersaing dengan perusahaan yang lain.
Dalam pengiriman barang dengan konsep JIT harus tepat waktu, sesuai dengan
jumlah pesanan dan dengan kualitas yang bermutu tinggi. Hal ini dilakukan
karena dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan
produksi. Jika seorang pelanggan senang maka pelanggan tersebut akan loyal
terhadap sebuah produk dan sebaliknya maka pelanggan akan memilih ke
perusahaan produksi lainnya.
Penerapan JIT
Dalam pemakaian sistem JIT dapat dilihat dari dua sisi hubungan. Yaitu dari sisi
hubungan antara Dell dengan Pemasok dan hubungan antara Dell dengan
Pelanggan.
1. Pemasok dan Dell
Dell mengutamakan pemasok yang berada di dekat pabrik meskipun
harganya agak lebih mahal. Hal ini untuk mengurangi waktu pengiriman
5
komponen. Pemasok mengisi kembali persediaan barang-barangnya, dan
mengirimkannya ke Dell atas dasar konsinyasi. Barang-barang besar yang sudah
jadi sebagai sub-assembly seperti monitor dan speaker ditangani secara berbeda.
Barang-barang ini tidak dikirim ke gudang Dell, tetapi langsung dikirim ke
pelanggan. Dengan cara ini diperoleh penghematan biaya pengiriman sebesar US
$30.00 per jenis barang. Dell baru ditagih apabila barang tersebut sudah
meninggalkan gudang pemasok atas permintaan pelanggan, sehingga barang itu
hanya berada di gudang Dell rata-rata setengah hari saja dan pemasok menerima
pembayaran dari Dell kira-kira 45 hari kemudian.
Apabila salah satu pemasok dari komponen penting tidak dapat membuat
komponennya secepat komputer dirakit, pemasok diharuskan dan didesak untuk
mempercepat waktu pembuatannya, dan sementara itu, pemasok tetap diminta
untuk memproduksi barang seperti yang sudah direncanakan. Salah satu
keuntungan lain adalah dengan melakukan penjualan langsung ke pelanggan
Dengan penjualan langsung, maka perusahaan dapat berkomunikasi langsung
dengan pelanggan dan dapat mengetahui tentang kesan dan keluhan pelanggan
mengenai produk dan kinerja perusahaan. Hal ini tidak dapat dilakukan apabila
penjualan dilakukan dengan cara tradisional, yaitu melalui beberapa penyalur atau
melalui saluran pemasaran.
2. Pelanggan dan Dell
Dalam hubungannya dengan pelanggan, Dell menggunakan model E-
Commerce. Pelanggan membuka website dan mengikuti petunjuk yang
ditayangkan di layar monitor. Pelanggan akan menerima konfirmasi pesanannya
dalam waktu 5 menit setelah memesannya dan dalam waktu 36 jam sesudah itu,
pesanannya akan selesai dibuat dan keluar dari production line untuk dimuat di
truk pengangkut.
Dell menetapkan sendiri standar waktu untuk perusahaan-perusahaan
lainnya dalam anggota supply chain. Misalnya sebagian besar dari komponen
hanya boleh disimpan di gudang Dell rata-rata hanya 15 menit. Dell mempunyai
6
pabrik di Austin (Texas), Limerick (Ireland) dan Penang (Malaysia) serta
ketentuan tersebut berlaku untuk ke tiga pabrik tersebut.
Integrasi yang dilakukan oleh Dell dalam rangka membangun supply chain
ialah dengan cara virtual integration, yaitu menggunakan teknologi informasi
mutakhir, antara suppliers, manufacturers dan end users. Integrasi yang dilakukan
oleh Dell dalam supply chainnya meliputi hal-hal sebagai berikut ini :
Membuat desain.
Peluncuran produk baru.
Sharing database.
Sistem dihubungkan secara real time.
Setiap mata rantai dianggap sebagai bagian dari perusahaan sendiri.
Respons dari para pemasok Dell sangat cepat karena memiliki akses data
pesanan kepada Dell secara real time sehingga dapat merespon secara langsung
tanpa menunggu ‘perintah’ dari Dell. Dengan sistem ini Dell tetap secara
konsisten dapat mempertahankan tingkat inventory selama delapan hari saja dan
mencapai tingkat turn over 46 kali dalam setahun. Strategi lain yang
dikembangkan oleh Dell adalah membuat komputer dengan komponen yang
tersedia di pasaran, sehingga tidak perlu membuat komponen sendiri.
Manfaat yang diperoleh Dell dari Penerapan JIT
Manfaat yang diperoleh dengan system JIT yang dikembangkan oleh Dell antara
lain:
1. Dengan membuat komputer dari komponen yang tersedia di pasaran maka
membebaskan Dell dari menumpuk komponen sendiri sebelum merakitnya
menjadi komputer yang memberikan keuntungan-keuntungan tambahan
seperti:
Tidak perlu mempunyai aset berupa mesin dan peralatan
Tidak perlu membangun bagian research and development
Tidak perlu mempunyai pegawai banyak
7
2. Strategi mengirimkan barang-barang sub-assembly seperti monitor dan
speaker langsung ke pelanggan diperoleh penghematan biaya pengiriman
(freigt-out)
3. Penjualan dengan menggunakan E-Commerce mencapai rata-rata US $1
juta per hari dan berkembang terus dengan kecepatan 20% per bulan
4. Pada akhir tahun 1997, Dell berkembang tiga kali lebih cepat dari rata-rata
perusahaan komputer lain dan merupakan produsen komputer nomer 2
terbesar di dunia dalam arti jumlah yang dijual.
5. Partnership dilakukan dengan 3Com Corp dalam pengetesan compatibility
produk baru sehingga pengetesan dipersingkat dari 60-90 hari menjadi 14
hari.
6. Dell tetap secara konsisten dapat mempertahankan tingkat inventory
selama 8 hari, sementara competitor besarnya seperti IBM dan HP tingkat
inventory nya selama 30 hari ( 4 minggu).
Kelemahan sistem Just-in-Time adalah sangat rentan terhadap gangguan
pasokan bahan. Lini produksi yang berproduksi dengan cepat dapat mengalami
kemacetan ketika ada komponen penting yang tidak tersedia.
8
PERMASALAHAN
Beberapa tahun yang lalu, Dell mengalami kendala ketika terjadi
pemogokan dari 10.000 buruh pelabuhan selama 10 hari di Amerika yang
mengakibatkan 29 pelabuhan dipantai barat Amerika dari Los Angeles sampai
Seattle ditutup. Dengan ditutupnya pelabuhan berarti pengiriman komponen yang
melalui pelabuhan tersebut jadi terhambat sehingga mengakibatkan keterlambatan
pada semua proses bisnis. Bagaimana langkah yang dilakukan Dell Inc. untuk
menghadapi masalah tersebut ?
SOLUSI
Untuk menangani masalah terebut, Dell langsung memutuskan mereka
harus bertindak lebih cepat dari pesaingnya dan tidak bisa memberikan toleransi
terhadap semua keterlambatan. Kemudian, Dell membentuk tim yang terdiri dari
10 orang logistic specialist dan team diberi nama “Tiger Team” dengan tugas
utama koordinasi pengiriman dari Taiwan, China, Malaysia serta jaringan freight
forwarder untuk contigency plan dan menyewa 18 Boeing 747 dari UPS,
Northwest Airlines, China Airlines dan beberapa perusahaan yang lain. Satu
Boeing 747 bisa memuat 10 container yang cukup untuk produksi 10.000 PC,
yang artinya mereka mempersiapkan suku cadang yang cukup untuk produksi
180.000 PC. Tindakan Dell ini sangat cepat, saat para perusahaan courier service
ini memanfaatkan situasi permintaan yang meningkat untuk pengiriman barang
dengan menaikan harga USD 1.1 juta untuk satu kali trip dari Asia ke West Coast,
Dell “hanya” perlu membayar US $500,000.00,-.
Dengan respon yang cepat berarti Dell memanfaatkan keunggulan waktu
yang menghasilkan penghematan dalam biaya operasional. Selain itu, pengiriman
suku cadang dari China dan Taipei hanya diperbolehkan maksimum 33 jam,
artinya pengaturan waktu loading, reloading, isi bahan bakar pesawat dikontrol
9
dengan sangat ketat untuk menekan cost dan waktu. Yang lebih menarik adalah
kerjasama antara pihak Logistik di lapangan dengan freight specialist disetiap
bandara di Asia yang menggunakan carrier service sebagai petugas yang
memasukan parts Dell ke pesawat yang paling akhir sehingga suku cadang Dell
dapat keluar terlebih dahulu disetiap bandara tujuan di Amerika. Istilah
populernya last in first out. Paduan kerja tim yang terkoordinasi antara quick
action, smart plan, best team work serta Customer Satisfaction membuat Dell
akhirnya berhasil melakukan sesuatu yang mustahil dikerjakan menurut analisa
pengamat, meskipun ada pemogokan, Dell tetap dapat berproduksi dan punya
stock parts untuk 72 jam inventory level dan tidak ada pesanan pelanggannya
yang terlambat. Dari segi proses, Dell harus menghadapi masalah yang
disebabkan oleh lingkungan eksternal lingkungan perusahaan, seperti perbedaan
waktu, bahasa, pola kerja dan sebagainya tetapi Dell memiliki prinsip yang
berpegang teguh pada kerja sama yang berkomitmen dan kuat sehingga asosiasi
dari perusahaan Dell adalah Dell merupakan suatu kesatuan dan tidak sendiri
dalam menghadapi suatu permasalahan.
Pada dasarnya, solusi yang dipilih oleh Dell untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut adalah dengan keunggulan waktu dimana Dell bertindak
cepat dibandingkan para pesaingnya dan perusahaan courier yang memanfaatkan
keadaan tersebut. Dell juga berkonsentrasi pada penekanan biaya. Biaya
pengangkutan ditekan serendah mungkin tetapi tetap dengan kualitas yang sama
yaitu dengan melalui pemotongan jalur distribusi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Harmanto. 2008. Belajar dari Dell. (http://www.rumahusaha.com/portal/ .
(online). tanggal akses 07 Mei 2012.
Heizer, Jay dan Barry Render.2010. Manajemen Operasi.Jakarta:Salemba Empat.
Ohno, Taiichi. 1995. Just In Time dalam Sistem Produksi Toyota (Toyota
Production System : Beyond Large-Scale Production). Diterjemahkan
oleh Edi Nugroho. Jakarta:Pustakan Binaman Pressindo.
Surbakti, Herison. 2012. Just in Time (JIT) Manufacturing (Case: Dell’s Supply
ChainInventoryManagement.
(http://goblog.herisonsurbakti.com/2012/05/02/just-in-time-
manufacturing/).(online).tanggal akses 07 Mei 2012.
11