jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial fakultas...

92
i PERAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK (Studi kasus Pengusaha Warteg di Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Fitrotul Laeli NIM. 1113015000113 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 12-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

i

PERAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK

(Studi kasus Pengusaha Warteg di Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Fitrotul Laeli

NIM. 1113015000113

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

ii

ABSTRAK

Fitrotul Laeli, “Peran Orangtua terhadap Pendidikan Anak (Studi Kasus:

Pengusaha Warteg di Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta

Selatan)”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Orangtua terhadap

pendidikan Anak, Hubungan Sosial Orangtua dan Anak serta mengetahui

Pandangan Orangtua terhadap Pendidikan Anak. Metode yang diguakan dalam

penelitian ini adalah metode kualitatif. Prosedur pengumpulan data yang

dilakuakan yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode

pemilihan sampel dengan menggunakan Snowball sampling yaitu pengambilan

sampel dari suatu populasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Pengusaha warteg kecil dan

sedang memberikan peran cukup baik, Sedangkan pengusaha warteg besar

memberikan peran yang baik, hal ini ditunjukkan dari keterlibatan orangtua dalam

memberikan dukungan dalam pendidikan anaknya yakni berupa memberikan

perhatian belajar, memberikan fasilitas belajar dan peran dalam menentukan

pendidikan Anak.Hubungan sosial pengusaha Warteg kecil dan sedang dapat di

kategorikan cukup baik, hal ini karena orangtua menanyakan kegiatan belajar di

sekolah, mendampingi anak saat belajar. pengusaha Warteg besar menjalin

hubungan sosial dengan baik.Pandangan aspirasi pengusaha Warteg yang ada di

kelurahan Cipete Utara mempunyai keinginan atau harapan, anak-anak dapat

melanjutkan pendidikan hingga Perguruan Tinggi, mendapatkan pekerjaan yang

baik dan bisa menningkatkan ekonomi keluarga.

Kata kunci: Peran Orangtua, Pengusaha Warteg, Pendidikan Anak

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

iii

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

iv

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

v

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

vi

ABSTRACT

Fitrotul Laeli (NIM. 1113015000113). The Role of Parents in children’s

Education (In case of Warteg Entrepreneurs in north Cipete, Kebayoran

Baru, South Jakarta)

The aim of this research is to knowing the Role of parents in children’s

Education, relationship parents and child, and know parent’s expectation for

children’s education. The Method used in this study is a qualitative method. The

data collection technique used is observation technique, interview, and study

documentation. The method of selecting samples by using snowball samping is

sampling from a population.

The result of this research shows parent role of children education in small

and medium Warteg entrepreneurs give a pretty good role while big Warteg

entrepreneur give a good role, this is shown from the involvement of parents in

providing support in their children’s education, they are providing attention to

learning, providing learning facilities and roles in determining children’s

education. The social relation of small and medium Warteg can be categorized

quite well, this is because parents ask about learning activities at school,

accompanying children when learning. While big warteg entrepreneurs have good

social relations. The aspiration of warteg entrepreneurs in the north Cipete village

have the desire or hope, children can continue their education up to tertiary

instutions, get good jobs and can improve the family economy.

Key Word : The role of parents, warteg entrepreneurs, children’s education

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik yang berjudul “Peran Orangtua terhadap Pendidikan Anak

(studi kasus: Pengusaha Warteg di Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan)”. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam

penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis

harapkan demi kebaikan skripsi ini. Selain itu penulis menyampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari

awal sampai akhir yaitu:

1. Ibu Dr.Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang senantiasa memberikan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial yang senantiasa memberikan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si selaku Pembimbing Akademik Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan pembimbing akademik yang telah

memberikan arahan mengenai hal-hal akademik dan memberikan motivasi

dalam menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Dr.Muhamad Arif, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia membimbing, memberikan arahan, motivasi, dan nasehat kepada

peneliti dalam menyelesaikan skripsi. Dan Dr.Sodikin, S.Pd, M.Si selaku

Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan arahan, membimbing,

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

viii

memberikan motivasi pada peneliti dalam memperbaiki dan menyelesaikan

skripsi.

6. Seluruh dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat saya, yang telah

memberikan banyak ilmu dan mendidik saya dengan penuh kesabaran.

7. Seluruh Pengusaha Warteg di Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan, yang telah bersedia untuk di wawancarai dalam penelitian ini.

8. Terkhusus kedua orang tuaku, Bapak Waskin dan Ibu Sikor yang selalu

memberikan ketenangan hati, memberikan semangat, motivasi, doa, cinta kasih

dan dukungan baik berupa moril maupun materil selama ini hingga saya dapat

menyesaikan skripsi ini.

9. Terimakasih pada kakakku Muflikhun dan Riza Umami, serta adik-adikku

Tercinta M.Tomi Fadzilah, Epa Lestari Indah dan Siti Nur Aliyah, yang selalu

mendoakan dan memberi semangat kepada saya untuk menyelesaikan skripsi

ini.

10. Terimakasih kepada sahabat tercinta Tri Puji Astuti, S.Pd, yang telah

menyempatkan waktu istirahatnya untuk memberikan bimbingan tambahan

yang selalu memberi semangat, masukan, dan motivasi kepada penulis..

11. Terimakasih kepada Tri Puji Astuti,Istiqomatullaeli, St. Lusi Suswanti,

Andriyanto, M. Ilhamul Qolbi, M. Rizki Nailul Author, dan Husni Akbar teman

berbagi cerita, yang telah memberikan warna kehidupan bagi peneliti selama

menjadi anak rantau.

12. Terimakasih kepada seluruh guru dan staf Rumah Belajar Miranda yang selalu

memberikan semangat, Do’a dan memberikan izin mengajar kepada peneliti

sehingga peneliti telah selesai mengerjakan Skripsi.

13. Terimakasih kepada Ibu Hj.Maya Miranda Ambarsari, Bapak Ir.Andreas Reza

Nazaruddin, MH, Ibu Hj.DR Dolly A Prameswari, SE, MM serta Bapak Hj.

Muhammad Yusuf, SH, MH, MBA orang-orang hebat yang selalu memberikan

motivasi dan inspirasi kepada peneliti.

14. Terimakasih Teman-teman organisasi HIQMA (Himpunan Qori dan Qori’ah

Mahasiswa) ,IMT (Ikatan Mahasiswa Tegal) Ciputat, IRMAFA (Ikatan Remaja

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

ix

Masjid Fathullah), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia )Rayon IPS,

Volunteer AL-HAKIM, dan Muslim SMART yang telah memberikan

pengalaman-pengalaman yang sangat bermakna untuk peneliti.

15. Terimakasih kepada teman-teman LTTQ (Lembaga Tahfidz, Ta’lim Qur’an)

Fathullah dan teman-teman GENTA (Golden English Training Area) English

Course yang telah memberikan pembelajaran nikmatnya menyelami samudra

ilmu kepada penulis.

16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah Islamic School, TPA

Ummul Choir, Marawis RBM, Tahfidz RBM yang selalu mewarnai kehidupan

peneliti untuk selalu Happy dan semangat dalam menjalani aktivitas sehari-

hari.

17. Kepada teman-teman seperjuangan Pendidikan IPS angkatan 2013, khususnya

konsentrasi Ekonomi yang telah memberikan pengalaman, dukungan selama

perkuliahan.

18. Dan untuk semua baik secara langsung ataupun tidak langsung yang membantu

peneliti dalam menyusun skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Demikian ucapan terimakasih yang saya sampaikan kepada pihak-pihak yang

sekiranya membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga segala kebaikan yang

diberikan mendapatkan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT dan senantiasa

selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Dan semoga dengan karya ini dapat

membuahkan hasil yang baik serta bisa bermanfaat bagi orang lain. Aminn.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Jakarta, 27 Februari 2020

Peneliti

Fitrotul Laeli

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK……………………………………………………………………… ..i

ABSTRACT…………………………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. .iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. x

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

E. Tujuan Penelitan........................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitan......................................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI TEORI ............................................................................ 9

A.Hakikat Pengertian Peran ................................................................................ 9

B. Hakikat Pendidikan Anak ............................................................................. 16

C. Masyarakat Pengusaha Warung Tegal (Warteg) .......................................... 25

D. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 28

E. Kerangka Berfikir ......................................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………….32

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

xi

B. Metode Penelitian....................................................................................... 32

C. Sumber Data Penelitian .............................................................................. 32

D. Instrumen Penelitian .................................................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 34

F. Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................................... 42

G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 44

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 46

A. Gambaran Umum Penelitian……………………………………………..46

B. Informasi Partisipan ................................................................................... 50

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................................. 52

D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 66

BAB V PENUTUP…………………………………………………………...73

A. Kesimpulan ................................................................................................ 73

B. Implikasi .................................................................................................... 74

C. Saran ........................................................................................................... 74

D.KeterbatasanPenelitian……………………………………………………...75

DAFTARPUSTAKA…………………………………………………………76

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Multiple Intelligence menurut Howard Gardner.................................20

Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan…………………………………...…………29

Tabel 3.1 Pedoman Observasi pada pengusaha Warteg……………………..….34

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara……..………………………………………….36

Tabel 3.3 Pedoman Dokumentasi…….…………………………………………42

Tabel 4.1 Demografi Kelurahan Cipete Utara………...………………………...47

Tabel 4.2 Data Warteg di Kelurahan Cipete Utara…..……………………..…...47

Tabel 4.3 Pendidikan Pengusaha Wart…………………………………………..69

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian……………………………………31

Gambar 4.1 Peta Kelurahan Cipete Utara………………………………………46

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Uji Referensi

Lampiran 2 Daftar Warteg Kelurahan Cipete Utara

Lampiran 3 Daftar Responden Wawancara

Lampiran 4 P edoman Wawancara

Lampiran 5 Pedoman Observasi

Lampiran 6 Hasil Observasi

Lampiran 7 Transkip Wawancara

Lampiran 8 R iwayat Hidup

Lampiran 9 Dokumentasi

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Orangtua merupakan seseorang yang sangat berjasa dan berharga

dalam kehidupan seorang anak. begitu pula dengan anak. Anak adalah harta

yang sangat berharga bagi orang tua yang harus dilindungi, dijaga, dididik

dan diarahkan masa depannya untuk menjadi manusia yang berguna bagi

keluarga, masyarakat, bangsa, Negara serta Agama. Seorang anak akan

tumbuh dengan baik apabila dia memperoleh pendidikan yang baik secara

informal. Pendidikan didalam keluarga diperoleh anak dari pendidikan

yang diberikan oleh orang tua.1Sehingga peran orang tua sangat penting,

orang tua dalam keluarga tidak hanya memberikan fasilitas sandang, papan

dan pangan saja lebih dari itu pendidikan untuk anak juga sangatlah

penting, demi terwujudnya cita-cita dan kehidupan yang sejahtera untuk

masa depan anak.Dengan demikian,orang tua merupakan sumber

pembelajaran pertama dan utama bagi anak supaya dapat tumbuh dan

berkembang secara optimal.2Jadi, kualitas pengasuhan yang diberikan

orang tua akan mempengaruhi perkembangan kepribadian anaknya.

sehingga sangat perlu kiranya orang tua untuk menyadiakan lingkungan

positif bagi anak. Selain itu orang tua juga harus menjalankan perannya

untuk anak, hal tersebut dapat dilakukan melalui delapan fungsi keluarga

yaitu: (1) fungsi Agama, (2) Fungsi Sosial-Budaya, (3) fungsi Cinta- Kasih,

(4) fungsi Perlindungan, (5) fungsi Reproduksi, (6) Fungsi Sosialisasi-

Pendidikan, (7) Fungsi Ekonomi, dan (8) Fungsi Lingkungan.3 Untuk

1 lisa Megawati, Nuraini Asriati, Rustiyarso, “Peran Orang Tua terhadap pendidikan anak pada

keluarga Nelayan, diakses pada 22 Januari 2019, pukul: 12.31 WIB dari

https://media.neliti.com/media/publications/215076-peranan-orang-tua-dalam-pendidikan-

anak.pdf

2Rosyadi, Rahmat, Pendidikan Islam dalam Pembentukan Karakter anak usia dini ,(Jakarta :

Rajawali Pers, 2003), hlm.24 3Ibid, hlm 28

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

2

melaksankan peran orang tua dalam fungsi Sosialisasi-Pendidikan maka,

orang tua sebisa mungkin untuk memberikan dan memilihkan Pendidikan

sesuai dengan minat, bakat, kemampuan anak serta memberikan pendidikan

sesuai tuntutan zaman dimana mereka hidup. Sehubungan dengan hal itu

Rosulullah SAW bersabda yang artinya: “Didiklah anak-anakmu (sesuai

dengan bakat, minat, kemampuan serta tuntutan zaman dimana mereka

hidup), karena mereka diciptakan untuk hidup pada sesuatu zaman yang

berbeda dengan zaman kamu sekalian”.Dari hadist di atas menjelaskan

bahwa orang tua harus selalu mendukung pendidikan anaknya terutama

hingga ke jenjang perguruan tinggi untuk mengembangkan ketrampilan

ataupun keahlian yang dimiliki seorang anak. Sehingga pendidikan untuk

anak harus di perhatikan secara maksimal.

Pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai

sampai sepanjang kehidupan manusia di dunia. Seiring perkembangan

zaman lembaga pendidikan Indonesia berkembang sangat pesat,mulai dari

: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar (kelas 1-6 dan

kelas 7-9), Pendidikan Menengah (kelas 10-12) dan Pendidikan

Tinggi.4Dikatakan demikian karena pendidikan merupakan bagian dari

kebudayaan dan peradaban manusia yang selalu mengalami

perkembangan.5 Oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu sektor

yang yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam pelaksanaan

pembangunan nasional. Sesuai dengan UU nomor 20 tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 8

menyatakan, bahwa jenjang pendidikan adalah tahapan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai,

dan kemampuan yang dikembangkan.6 Dalam Undang-Undang tersebut

disebutkan bahwa jenjang pendidikan formal di Indonesia terdiri atas

4 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hlm.9 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

3

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan

tinggi.7Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan bangsa. Pendidikan adalah hak segala bangsa, begitu halnya

anak mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dari orang

tuanya. Sehingga orang tua memiliki peranan yang penting dalam

pendidikan anak, maka tingkat pendidikan orang tua sangat mempengaruhi

perkembangan pendidikan anaknya. Orang tua yang memiliki pendidikan

tinggi biasanya memiliki cita-cita tinggi pula terhadap pendidikan anak-

anaknya. Mereka menginginkan agar pendidikan anak-anaknya lebih tinggi

atau setidaknya sama dengan pendidikan orang tua mereka, cita-cita dan

dorongan ini akan mempengaruhi sikap dan keberhasilan anaknya. hal ini

juga yang di inginkan para orangtua yang berprofesi sebagai pengusaha

Warung makan yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Pengusaha warung

makan ini mayoritas dari Tegal sehingga menamakan usahanya dengan

nama Warung Tegal yang sering kita sebut dengan Warteg.

Warteg yang ada di Jakarta sudah berdiri mulai dari tahun 1960 hal

ini sesuai dari berita yang ditulis oleh Fajar eko Nurgoho pada 20

September 2016 pukul 20 : 15 WIB bahwa ‘’ Tokoh warteg, Asmawi

menuturkan warteg muncul sekitar 1960-an. Kemunculannya seiring

dengan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota yang begitu pesat setelah 20

tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Saat itu, pemerintah di bawah

kepemimpinan Presiden Soekarno berupaya mempercepat pembangunan

infrastruktur ibu kota dengan cepat. Kesempatan itu dimanfaatkan warga

Tegal untuk mengadu nasib di Jakarta. Mereka saat itu kebanyakan bekerja

sebagai buruh bangunan dan tinggal di lokasi proyek dengan membuat

bedeng.Untuk istri pekerja bangunan ini berinisiatif melakukan bisnis

jualan nasi ponggol sebagai ciri khas orang Tegal. Karena nasi ponggol

6Dikutip dari Nur Anisa Noniana,https://ilmu-pendidikan.net/pendidikan/peraturan/jenjang-

pendidikan-formal-di-indonesia-uu-sisdiknas-2003, Kamis, 30 Oktober 2014

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

4

sudah dikenal warga Tegal, maka bisnis kuliner itu pun jalan dan terus

berkembang. Dari berjualan di pojok-pojok lokasi proyek, hingga akhirnya

memiliki warung sendiri," kata Asnawi.8

Warteg merupakan salah satu bentuk dari bisnis UMKM, hal ini

sesuai yang tercantum pada Informasi yang termuat dalam berita

economy.okezone.com yang di tulis oleh Jurnalis Ade Hapsari Lestarini

(Kamis, 2 Desember 2010,15:34 WIB) yang menyampaikan ‘’Kamar

Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengungkapkan bahwa warung

tegal (Warteg) merupakan salah satu elemen sector riil yang tergolong

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk saat ini wartegpun

sudah berkembang banyak di Jakarta. Seperti halnya di kelurahan Cipete

Utara, kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Masyarakat yang

mempunyai usaha warteg disini tinggkat pendidikannya masih rendah,

mereka lebih memprioritaskan usaha yang sudah di jalani dari pada

pendidikan. Kesibukan orang tua yang bekerja sebagai pengusaha warteg,

menyita waktu untuk keluarga dalam hal perkembangan pendidikan anak.

Mereka menjadi kurang perhatian atau tidak mendapatkan perhatian penuh

oleh orang tuanya. Hal itu terjadi karena orang tua mereka terlalu fokus

terhadap usaha yang sedang dijalaninya. Pada kenyataannya peran keluarga

(orang tua) sangatlah penting dalam hal perhatian orang tua, cara orang tua

mendidik dan lain sebagainya. Setiap orang tua pasti menginginkan agar

masa depan anak lebih baik dari pada orang tuanya, orang tua tentunya ingin

melihat anaknya sukses dengan pendidikan tinggi. Oleh karena itu

diperlukan peran keluarga (orang tua) dalam pendidikan anak, agar anak

mendapatkan kelangsungan hidup yang lebih baik.

Pengusaha warteg yang ada di Cipete Utara dalam manajemen

waktu usahanya ada yang buka 12 ada pula yang 24 jam / non stop.

7Dikutip pada http://regional.liputan6.com/read/2606636/awal-mula-kemunculan-warteg-hingga-

mendunia tanggal 03 Januari 2018, Pukul 10.00

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

5

Persiapan dalam usaha warteg ini sangatlah padat mulai dari belanja bahan

makanan, proses mengolah bahan makanan untuk menjadi masakan siap

saji, mereka juga menyesuaikan jam makan mulai dari menu pagi, siang,

sore maupun malam.

Ketika masakan sudah siap disajikan pengusaha warteg akan

menunggu pelanggan yang akan menikmati hidangan yang ada di Warteg.

Saat jam-jam waktunya makan, Warteg akan dipenuhi pelanggannya baik

dari kalangan bawah maupun kalangan menengah ke atas sehingga suasana

Warteg menjadi ramai. Dengan seperti ini pengusaha warteg hanya akan

fokus terhadap para pelanggannya..Sehingga kesempatan anak untuk

komunikasi dengan orang tua sangat sedikit. Ketika anak pulang dari

sekolah, yang seharusnya anak di sambut dengan gembira, orang tua masih

kerepotan melayani pelanggan sehingga kesempatan untuk menyambut

anaknya pulang dari sekolah sangatlah minim bisa dikatakan orang tua

tersebut bersikap acuh tak acuh.

Sikap yang diterima anak saat pulang dari sekolah membuat hati anak

menjadi sedih, ditambah lagi lokasi usaha warteg yang bisa dikatakan

sempit dan anak harus belajar ditempat yang sama tentu menjadikan anak

kurang nyaman dalam belajar sehingga turunlah semangat belajar anak.

Keramaian pelanggan warteg tidak hanya pagi, siang maupun sore.

Ketika malampun tiba pelanggan wartegpun masih ada yang silih berganti

berdatangan ke warteg walau terkadang hanya untuk sekedar ngopi dan

menikmati acara televisi. Apa lagi saat ada acara pertandingan bola,

pelanggan warteg tidak hanya nongkrong beberapa jam saja, melainkan

mereka bisa sampai pagi bertahan di warteg terutama warteg yang buka

hingga 24 jam. Dengan keramaian seperti ini anak-anak yang tinggal satu

lokasi dengan usaha warteg tentu merasa kurang bisa konsentrasi dengan

baik dalam belajar.

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

6

Tempat belajar yang nyaman sangatlah penting untuk anak agar mereka

menikmati belajar dengan tenang saat di Rumah. Jika anak tidak

mendapatkan seperti itu, maka anak akan malas dalam belajar dan mereka

akan mencari kenyamanan di luar. Seperti halnya memilih nongkrong

bersama teman-teman di pinggir jalan yang bisa mengakibatkan salah

pergaulan. Dengan seperti ini, anak akan putus semangat dalam belajar

sehingga bisa saja menjadikan anak akan putus sekolah tidak mau

melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul ‘’Peran Orangtua terhadap

Pendidikan Anak ( Studi Kasus Pengusaha Warteg di Kelurahan

Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan)’’.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka kondisi yang ada saat

ini yaitu:

1. Kesibukan pengusaha Warteg, menyebabkan orang tua kurang peduli

terhadap pendidikan anaknya

2. Orangtua pengusaha Warteg memberikan peran untuk pendidikan anak

yang masih belum maksimal

3. Hubungan Orang tua dan anak yang kurang harmonis menjadikan anak

kurang semangat dalam menimba ilmu

4. Fasilitas untuk belajar yang kurang memadai menjadikan anak kurang

semangat dalam belajar

5. Lingkungan yang ramai menjadikan anak tidak bisa konsentrasi dengan

baik dalam belajar

6. Pemilihan teman yang kurang tepat dalam bermasyarakat akan

menurunkan semangat anak dalam menimba ilmu

7. Pola pikir orangtua tentang pendidikan akan mempengaruhi tingkat

pendidikan anak

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

7

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak keluar dari topik yang diteliti, maka

peneliti membatasi masalah penelitian ini pada peran orangtua terhadap

pendidikan anak pada pengusaha warteg di kelurahan Cipete Utara

D. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diteliti antara lain:

1. Bagaimana peran orang tua dalam pendidikan anak pada pengusaha

Warteg di Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta

Selatan ?

2. Bagaimana hubungan sosial orang tua dan anak dalam pendidikan?

3. Bagaimana pandangan aspirasi orangtua pengusaha warteg terhadap

pendidikan untuk anak ?

E. Tujuan Penelitan

1. Untuk menggambarkan Peran orang tua terhadap pendidikan anak pada

pengusaha Warteg di Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran

Baru Jakarta Selatan.

2. Untuk menggambarkan Hubungan sosial yang terjain antara orangtua

dengan anak pada pengusaha Warteg di Kelurahan Cipete Utara,

Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

3. Untuk menggambarkan Harapan orangtua terhadap pendidikan anak

pada pengusaha Warteg di Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan

Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

F. Manfaat Penelitan

1. Manfaat Teoritis

Memberikan Informasi mengenai peran orang tua (Pengusaha Warteg)

terhadap pendidikan anak dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi

penelitian selanjutnya mengenai peran orang tua terhadap pendidikan

anak.

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi orang tua

Dapat di jadikan perhatian untuk bisa memberikan peran yang lebih

baik terhadap pendidikan anak, agar pendidikan anak akan menjadi

lebih baik.

b. Bagi akademis

Dapat di jadikan sebagai salah satu sumbangan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan penambahan referensi karya

tulis ilmiah agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi

penelitian lain.

c. Bagi penulis

Dapat di jadikan penerapan ilmu yang di dapat di bangku

perkuliahan dan membuktikan kesesuaian teori dengan yang ada di

lapangan.

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Pengertian Peran Orang Tua

1.Pengertian Peran

Peran (role) merupakan dinamisasi dari status ataupun

penggunaan dari hak dan kewaiban ataupun bisa juga disebut status

subjektif, kedua unsur ini saling terkait karena antara peran dan status

tidak akan ada artinya kalau tidak dipergunakan.1 Apabila seseorang

melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan, maka orang

tersebut telah menjalankan suatu peranan.

Menurut Soerjono Soekanto dalam buku Memperkenalkan

Sosiologi menjelaskan bahwa peran atau peranan setiap manusia yang

menjadi warga suatu masyarakat senantiasa mempunyai status atau

kedudukan masyarakat. Status merupakan sebuah posisi dari sebuah sistem

sosial. Sedangkan peraan adalah pola perikelakuan yang terkait pada status

tersebut.2 David Barry dalam buku “Pokok-pokok pikiran dalam Sosiologi”

menjelaskan bahwa peran adalah sebagai seperangkat harapan yang

dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosisal teretntu.3

Pentingnya peranan adalah bahwa hal tersebut mengatur perilaku

seseorang, dan juga bahwa peranan menyebabkan seseorang pada batas-

batas tertentu dapat mengamalkan perbuatan-perbuatan orang lain sehingga

orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan

perilaku orang-orang sekelompoknya.4

1 Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Bandung: Bina Cipta, 1979),

hlm 94. 2 Soerjono Soekanto, Memperkenalkan Sosiologi, (Jakarta: Cv. Rajawali, 1988) hlm.33 3 David Berry, Pokok-pokok Pikiran Sosiologi, Jakarta:Cv Rajawali, 1983) hlm.99 4 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Kedua (Jakarta: CV.Rajawali, 1986),

hlm.220

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

10

Berdsarkan uraian tersebut dapat di artikan bahwa peran adalah keterlibatan

seseorang dalam segala sesuatu yang sedang dijalankanya sesuai

kedudukannya.

Menurut kamus umum bahasa Indonesia orangtua dapat diartikan

sebagai ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua (cerdik, pandai ahli

dan sebagainya), orang yang dihormati (disegani) di kampung, tertua.5

Orangtua di sini adalah ayah ibu yang memilki peranan yang sangat penting

dalam membesarkan anak dan bertanggung jawab dalam suatu keluarga

atau tugas rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Jadi orangtua

merupakan komponen dari keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, yang

secara sadar mendidik anak-anaknya untuk mencapai kedewasaan.

Berdasrkan pengertian keduanya diatas, dapat diambil pengertian bahwa

peran orangtua adalah hak dan kewajiban ayah dan ibu yang harus

dilakukan sesuai dengan fungsi dan kedudukannya sebagai keluarga

didalam masyarakat dalam mendidik anak-anaknya untuk mencapai

kedewasaan.

2.Wujud Peran Orang tua

Secara kodrat ayah dan ibu diberikan anugerah oleh Tuhan Pencipta berupa

naluri sebagai orang tua. Karena naluri ini, timbul rasa kasih sayang para

orang tua kepada anak-anak mereka, sehingga secara moral keduanya

mempunyai tanggung jawab untuk memelihara, mengawasi, melindungi

serta membimbing anak mereka. Seorang anak akan tumbuh dengan baik

apabila dia memperoleh pendidikan yang baik secara informal. Pendidikan

didalam keluarga diperoleh anak dari pendidikan yang diberikan oleh orang

tua.6 Menurut Gunadi dalam buku “Desain Pendidikan Karakter” beliau

5 W.J.S. Poerwadaminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta Timur: Balai

Pustaka, 2011), hlm.688 6 lisa Megawati, Nuraini Asriati, Rustiyarso, “Peran Orang Tua terhadap pendidikan anak pada

keluarga Nelayan, diakses pada 22 Januari 2019, pukul: 12.31 WIB dari

https://media.neliti.com/media/publications/215076-peranan-orang-tua-dalam-pendidikan-

anak.pdf

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

11

menyampaikan ada tiga peran utama yang dapat dilakukan Ayah-Ibu dalam

mengembangkan karakter anak. Pertama, berkewajiban menciptakan

suasana yang hangat dan tentram. Tanpa ketentraman, akan sukar bagi anak

untuk belajar apa pun dan anak akan mengalami hambatan dalam

pertumbuhan jiwanya. Kedua, menjadi panutan yang positif bagi anak sebab

anak belajar terbanyak dari apa yang dilihatnya, bukan dari apa yang

didengarnya. Karakter orang tua yang diperlihatkan melalui perilaku nyata

merupakan bahan pelajaran yang akan diserap anak. Ketiga, mendidik anak,

artinya mengajarkan karakter yang baik dan mendisiplinkan anak agar

berperilaku sesuai dengan apa yang telah diajarkannya.7

Orang tua merupakan sumber pembelajaran pertama dan utama bagi anak

supaya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.8 Kualitas pengasuhan

yang diberikan orang tua akan mempengaruhi perkembangan kepribadian

anaknya. Orang tua adalah penopang tata nilai dan standard moral masyarakat.

Kelestarian tata nilai dan standard moral sangat tergantung pada keluarga

khususnya orang tua untuk menyadiakan lingkungan positif bagi anaknya. oleh

karena itu peran orang tua kepada anaknya dapat dilakukan memlalui delapan

fungsi keluarga yaitu:

a) Fungsi Agama, pola asuh dalam fungsi agama dengan cara mengenalkan

kegiatan keagamaan dan membiasakan anak beribadah sesuai

perkembangan usianya. Misalnya: orangtua memberi contoh dan

mengajak anak melaksanakan ibadah bersama, orangtua melatih dan

memberi contoh agar anak mampu membaca do’a atau bacaan shalat dan

Qur’an.

b) Fungsi Sosial-Budaya, pola asuh dalam fungsi Sosial-Budaya dengan

cara mengenalkan budaya daerah di sekitarnya atau budaya nasional

seperti: orangtua memberi bimbingan kepada anak untuk berbahasa

indonesia dan berbahasa daerah, orangtua dapat memberi contoh,

7 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter,( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),

hlm.144-145 8Rosyadi, Rahmat, Pendidikan Islam dalam Pembentukan Karakter anak usia dini ,(Jakarta :

Rajawali Pers, 2003), hlm.24

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

12

bagaimana cara menghormati orang yang lebih tua dan orangtua dapat

memberi contoh bergotong-royong mengerjakan sesuatu secara

bersama-sama.

c) Fungsi Cinta-Kasih, pola asuh dalam fungsi cinta kasih, orangtua dapat

mengenalkan hubungan cinta kasih dan kasih sayang dalam keluarga

serta membiasakan berperilaku yang mencerminkan cinta kasih dalam

keluarga, dengan cara: orangtua menunjukkan perhatian, cinta dan kasih

sayang kepada anak tanpa membeda-bedakan, orangtua mengajak anak

menyayangi adiknya atau menghormati kakaknya, orangtua

mengajarkan dan membiasakan anak-anak saling berbagi rasa.

d) Fungsi Perlindungan, pola asuh dalam fungsi perlindungan, orangtua

dapat mengenalkan dan membiasakan hidup sehat, dengan cara: orngtua

menunjukkan perlunya cuci tangan sebelum makan serta menutup

hidangan agar tidak kena debu atau lalat, orangtua mendamaikan anak-

anak yang sedang berebut mainan atau ketika berselisih, orangtua

menumbuhkan rasa aman dengan cara melindungi dan memberi

perawatan bagi anak yang sedang sakit.

e) Fungsi Reproduksi, pola asuh dalam fungsi reproduksi, orangtua

mengenalkan jenis kelamin ciri-ciri jenis kelamin, dengan cara: orangtua

menunjukkan jenis kelamin anak laki-laki dan anak perempuan serta

ciri-ciri perbedaannya tanpa melanggar etika dan peraturan perundang-

undangan fornografi, menjadikan Ayah sebagai tokoh idola bagi anak

laki-lakinya demikian juga ibu menjadi tokoh idola bagi anak

perempuannya.

f) Fungsi Sosialisasi-Pendidikan, pola asuh dalam fungsi sosialisasi-

pendidikan, orangtua dapat melatih ketrampilan, mengenalkan konsep

dasar pengetahuan (warna, bentuk, ukuran, angka, bunyi dan kalimat

sederhana), pengenalan cara bergaul dan membiasakan bergaul dengan

cara: orangtua menemani anak-anaknya bermain bila sedang ada di

rumah, orangtua mengajak anak untuk bermain dengan teman

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

13

sebayanya, orangtua membiasakan anak untuk minta izin bila akan

menggunakan barang milik orang lain.

g) Fungsi Ekonomi, pola asuh dalam fungsi ekonomi, orangtua dapat

mengenalkan nilai barang dan membiasakan gemar menabung dengan

cara: orangtua mengenalkan cara memelihara barang miliknya, orangtua

membimbing dan membina anak agar terbiasa menabung kecil, orangtua

mengajarkan cara belaku hemat dalam membelanjakan uang jajan.

h) Fungsi Lingkungan, Pola asuh dalam fungsi lingkungan, orangtua

mengenalkan lingkungan hidup dan membiasakan memelihara

kebersihan tanaman serta binatang, dengan cara: orangtua mengajak

anak melihat dan menikmati keindahan pemandangan alam, orangtua

mangajak dan membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya,

orangtua mengajak anak menyayangi dan memelihara binatang atau

menanam pohon.9

d. Pengaruh Peran Orangtua terhadap anak

Kualitas hubungan orangtua dan anak merefleksikan tingkatan

dalam hal kehangatan (warmth), rasa aman (security), kepercayaan

(trust), Afeksi Positif (positive affect) dan ketanggapan (responsiveness)

dalam hubungan mereka.10 Kehangatan menjadi komponen mendasar

dalam hubungan orangtua dan anak yang dapat membuat anak merasa

dicintai dan mengembangkan rasa percaya diri. Mereka memiliki rasa

percaya dan menikmati kesertaan mereka dalam aktivitas bersama

orangtua. Kehangatan memberi konteks bagi afeksi positif yang dapat

meningkatkan mood untuk peduli dan tanggap satu sama lain. Rasa aman

merupakan dimensi dalam hubungan yang berkembang karena interaksi

yang berulang yang memperlihatkan adanya kesiagaan, kepekaan, dan

ketanggapan. Interaksi tersebut mengembangkan kelekatan pada

masing-masing pihak yang terlihat dalam hubungan. Rasa percaya diri

9Ibid, hlm 28 10 Sri Lestari, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Kencana, 2016), Hlm.18

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

14

anak dapat tumbuh karena adanya rasa aman terhadap lingkungannya

dan orang lain. Rasa aman juga akan mensuport anak untuk berani

melakukan eksplorasi yang bermanfaat bagi perkembangan kompetensi.

Hal ini sangat memudahkan anak ketika dia sudah mulai mengenal dunia

pendidikan. Dengan hal tersebut anak akan lebih mudah beradaptasi baik

dengan teman maupun pihak sekolah lainnya.

Salah satu dari peranan orangtua terhadap keberhasilan pendidikan

anak adalah dengan memberikan perhatian, terutama perhatian pada

kegiatan belajar mereka di Rumah perhatian orangtua memiliki pengaruh

psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya

perhatian orangtua, anak akan lebih giat dan lebih semangat dalam

belajar. Totalitas sikap orangtua dalam memperhatikan segala aktivitas

anak selama menjalani rutinitasnya sebagai pelajar sangat diperlukan

agar si anak mudah mentransfer ilmu selama menjalani proses belajar,

disamping itu juga agar ia dapat mencapai prestasi belajar yang

maksimal. Perhatian orangtua dalam bentuk lain dapat berupa pemberian

bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar, pemberian

motivasi dan penghargaan, serta pemenuhan fasilitas belajar. Pemberian

bimbingan dan nasihat menjadikan anak memiliki idealisme, pemberian

pengawasan terhadap belajarnya adalah untuk melatih anak memiliki

kedisiplinan, pemberian motivasi dan penghargaan agar anak terdorong

untuk belajar dan berprestasi , sedangkan pemenuhan fasilitas yang

dibutuhkan dalam belajar adalah agar anak semakin teguh pendiriannya

pada suatu idealisme yang ingin dicapai dengan memanfaatkan fasilitas

yang ada.11

e. Pentingnya Peran Orang tua

Memahami betapa pentingnya peran orangtua dalam mendidik anak

pada masa perkembangan merupakan tanggung jawab besar bagi

orangtua baik di rumah maupun lingkungan sosial. Orangtua yang terus

11 Dikutip dari http://annissanimatul.blogspot.com/2014/06/pengaruh-peran-orang-tua-

terhadap.html tanggal 17 Februari 2019 pukul 21.31

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

15

belajar akan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.

Peran orangtua bagi perkembangan anak secara lebih rinci memiliki

tugas sebagai berikut:12

1) Memelihara kesehatan fisik dan mental

Fisik yang sehat akan memberi peluang lebih besar bagi

kesehatan mental. Walaupun kesehatan fisik bukan jaminan

bagi kesehatan mental.

2) Meletakan dasar kepribadian yang baik

Struktur kepribadian anak dibangun dan dibentuk sejak usia

dini. Orangtualah yang paling berperan dalam peletakan dasar

kepribadian anak.

3) Membimbing dan memotivasi anak untuk mengembangkan diri

anak melalui proses dalam lingkungannya. Lingkungan

pertama bagi anak adalah keluarga. Proses belajar yang paling

baik bagi anak adalah pelatihan, yakni adanya figur yang layak

ditiru disertai bimbingan dan motivasi. Orangtua harus

menyadari bahwa dirinya harus berperan sebagai Motivator

yang bertugas memberikan inspirasi atau dorongan supaya

proses pembelajaran lebih menyenangkan.13 Orangtua harus

menolong anak supaya memiliki hasrat belajar.

4) Memberikan fasilitas yang memadai bagi perkembangan diri

anak. Fasilitas adalah sarana pendukung bagi proses belajar

anak. Semakin lengkap fasilitas yang diterima anak maka

kemungkinan keberhasilan anak semakin tinggi.

5) Menciptakan suasana yang aman, nyaman dan kondusif bagi

perkembangan diri anak.

Suasana ini memungkinkan anak untuk menunjukkan

kemampuan yang sesungguhnya. Hambatan psikis yang

12 Ita Musliani, Peran orangtua dalam mendidik anak usia dini, (Skripsi S1Bimbingan dan

Konseling UIN Sunan Kalijaga, 2018), h.19. 13 Yan Djoko Pietono, Mendidik Anak Sepenuh hati, (Jakarta: Gramedia, 2014), hlm.74

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

16

dirasakan anak akan menjadikan anak tidak mampu

mengaktualisasikan diri.

Pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan anak

bukanlah hal yang sepele karena pendidikan adalah modal

utama yang harus dimiliki oleh setiap individu yang hidup agar

dapat bertahan menghadapi perkembangan zaman. Seperti saat

ini orang tua semakin menyadari pentingnya memberikan

pendidikan yang terbaik kepada anak-anak mereka sejak dini.

Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak terbukti

memberikan banyak dampak positif bagi anak. Banyak yang

mencapai kesuksesan setelah mereka menginjak usia dewasa

dan terjun ke dalam dunia sosial yang sebenarnya. Peran aktif

orang tua tentu saja perlu didukung oleh komunikasi yang baik

antara orang tua dan pihak sekolah. Jadi tidak hanya peran guru

dan lingkungan yang penting tetapi peran orang tua juga

memegang peranan yang sangat penting dalam prestasi belajar

anak.Oleh karena itu orang tua harus lebih memperhatikan anak-

anak mereka, melihat potensi dan bakat yang ada pada anak

mereka, memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung

proses pembelajaran mereka di sekolah serta selalu memotivasi

anak agar tetap semangat dalam belajar. Para orang tua juga

diharapkan dapat melakukan semua itu dengan niat yang tulus

untuk menciptakan generasi yang mempunyai moral yang baik

dan wawasan yang tinggi serta semangat pantang menyerah.14

B. Hakikat Pendidikan Anak

1.Pengertian Pendidikan Anak

14 Dikutip dari http://almaata.ac.id/pentingnya-peran-orang-tua-terhadap-pendidikan-anak/tanggal

17 Februari 2019 pukul 22.52

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

17

Kata pendidikan berasal dari dua kata kerja yang berbeda, yaitu

dari kata educere. Kata educare dalam bahasa latin memiliki konotasi

melatih menjinakkan. Jadi pendidikan merupakan sebuah proses

membantu menumbuhkan, mengembangkan, mendewasakan. Selain

itu pendidikan juga berarti proses mengembangkan berbagai macam

potensi yang ada dalam diri manusia, seperti kemampuan akademis,

relasional, bakat-bakat, talenta, kemampuan fisik atau daya-daya

seni.15 Pendidikan juga diartikan sebagai hal yang dibutuhkan setiap

insan sebagai salah satu modal agar dapat berhasil dalam meraih

kesuksesan dalam kehidupannya.16Dalam kamus besar bahasa

Indonesia, “istilah pendidikan berarti proses pengubahan sikap dan tata

laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan”.17Pendidikan

merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan

potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai

dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat. Dengan kata lain

pendidikan di artikan sebagai hasil peradaban bangsa yang

dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri yang

berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan

pernyataan tujuan pendidikan.18 Banyak ahli memiliki pandangan

masing-masing mengenai pendidikan. Beberapa pakar mendefinisikan

pendidikan sebagai berikut:

Ki Hajar Dewantoro mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

”Daya upaya untuk mewujudkan bertumbuhnya budi pekerti (

kekuatan batin, karakter), pikiran (intelect) dan tumbuh anak, dalam

taman siswa boleh dipisah-pisahkan bagian itu, agar kita dapat

15 Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, (Jakarta

:Grasindo, 2007)hlm. 53 16 Syarif Hidayat, Teori dan prinsip Pendidikan, (Tangerang: PT Pustaka Mandiri. 2015), hlm 1 17 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2012), hlm 326 18Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan Komponen MKDK, (Jakarta: PT Rinaka Cipta. 2015), hlm.2

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

18

memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan

penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya”.19

Profesor Abuddin Nata, “Tarbiyah atau pendidikan secara harfiyah

mengandung arti mengembangkan, menumbuhkan, memelihara dan

merawatnya dengan penuh kasih sayang.20

Langaeveld, pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,

perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak yang

diarahkan pada pendewasaan anak itu sehingga cakap dan mampu

melakukan tugas hidupnya.21

Menurut UU no.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Dari beberapa pengertian pendidikan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan

seseorang untuk mengubah seseorang, memberikan pengetahuan,

mengembangkan potensi yang ada pada seseorang dan menciptakan

kedewasaan ,serta mewujudkan budi pekerti yang luhur seseorang.

2. Pentingnya Pendidikan Anak

19 Ki Hajar Dewantoro, Karya Bagian Pertama; Pendidikan (Yogyakarta: Majlis Luhur Persatuan

Taman Siswa, 1977), hlm. 14-16 20 Abuddin Nata, Pemikiran Pendidikan Islam & Barat, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2012), hlm.19 21 Syarif Hidayat, Teori dan prinsip Pendidikan, (Tangerang: PT Pustaka Mandiri. 2015), hlm 2

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

19

Setiap anak memiliki berbagai macam potensi diri yang dapat

dikembangkan. Mampu mengembangkan potensi diri merupakan

dambaan setiap individu, karena pengembangan potensi diri merupakan

suatu proses yang sistematis dan bertahap.Secara garis besar, potensi

kecerdasan yang dimiliki manusia ada tiga macam, yaitu: 1. Kecerdasan

Intelektual (IQ) 2. Kecerdasan Emosional (EQ) 3. Kecerdasan Spiritual

(SQ). Dari kecerdasan tersebut menjadi perhatian utama dalam proses

belajar mengajar agar potensi yang dimiliki setiap anak didik bisa

berkembang dengan baik. Dalam kecerdasan Intelektual (IQ),

kemampuan potensi manusia dalam mempelajari sesuatu dengan alat-

alat berpikirnya, kecerdasan ini diketahui atau diukur dengan kekuatan

verbal dan logika yang ditunjukkan oleh seseorang, kecerdasan ini

menjadi utama dalam pendidikan saat ini. Kecerdasan Emosional (EQ),

terdapat lima komponen pokok kecerdasan emosional yaitu kesadaran

diri, manajemen emosi, motovasi, empati, dan mengelola hubungan

sosialnya. Kecerdasan Spiritual (SQ), merupakan fungsi jiwa sebagai

perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam

melihat makna yang ada dibalik sebuah kenyataan dan kejadian

tertentu.22

Dari potensi kecerdasan tersebut yang bisa mengembangkan lagi

menjadi beberapa kecerdasan antara lain: - Kecerdasan logika -

Kecerdasan verbal - Kecerdasan praktik - Kecerdasan intrapersonal -

Kecerdasan spasial.23 Dalam pengenalan potensi diri yaitu dimana

setiap pendidik harus bisa membimbing anak didik untuk

mengembangkan bakat dan minat, mengembangkan potensi mereka,

dari segi kecerdasan, intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan

spiritual, dan bisa menyalurkan bakat serta mengetahui potensi

kecerdasan anak. Definisi kecerdasan Gerdner menyatakan bahwa

‘’Intelligence is the ability to find and solve problems and create

22 Suryabrata. Sumadi, Psikologi pendidikan, (Jakarta :PT. Raja Grafindo Persana, 2011), hlm. 47 23 Ibid, 49

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

20

products of value in one’s own culture.’’ Menurur Gardner, kecerdasan

seseorang tiba-tiba tidak diukur dari tes psikologi standar, namun dapat

dilihat dari kebiasaan seseorang terhadap dua hal. Pertama, kebiasaan

seseorang menyelesaikan masalah sendiri (problem solving). Kedua,

kebiasaan seseorang menciptakan produk-produk baru yang punya

nilai budaya (creativity). Dalam hal multiple Intelligences seseorang,

Howard Gardner memaparkan 3 hal penting yaitu komponen inti,

kompetensi, dan kondisi akhir terbaik. Penjelasan pada Tabel 2.1

No. Komponen Inti Kompetensi Kecerdasan

1. Kepekaan pada bunyi,

struktur, makna, fungsi

kata, dan bahasa

Kemampuan

membaca,

menulis,

berdiskusi,

berargumentasi

dan berdebat

Linguistik

2. Kepekaan memahami

pola-pola logis, atau

numeric dan kemampuan

mengolah alur pemikiran

yang panjang

Kemampuan

berhitung,

bernalar dan

bepikir logis,

memecahkan

masalah

Matematis-

logis

3. Kepekaan merasakan dan

membayangkan dunia

gambar dan ruang secara

akurat

Kemampuan

menggambar,

memotret,

membuat patung,

mendesain

Visual -

Spasial

4. Kepekaan menciptakan

dan mengapresiasi irama,

pola titi nada, serta

Kemampuan

menciptakan

lagu, membentuk

irama, mendengar

Musik

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

21

apresiasi bentuk-bentuk

ekspresi emosi musical.

nada dari sumber

bunyi atau alat-

alat musik.

5. Kepekaan mengontrol

gerak tubuh dan

kemahiran mengelola

objek, respons dan reflex.

Kemampuan

gerak motoric dan

keseimbangan

Kinestetis

6. Kepekaan mencerna dan

merespon secara tepat

suasana hati, temperamen,

motivasi dan keinginan

orang lain.

Kemampuan

bergaul dengan

orang lain,

memimpin,

kepekaan sosial

yang tinggi,

negoisasi, bekerja

sama,

mempunyai

empati yang

tinggi.

Interpersonal

7. Kepekaan memahami

perasaan sendiri dan

mampu membedakan

emosi, pengetahuan

tentang kekuatan dan

kelemahan diri.

Kemampuan

mengenal diri

sendiri secara

mendalam,

kemampuan

intuitif dan

motivasi diri,

penyendiri,

sensitif terhadap

nilai sendiri

Intrapersonal

8. Kepekaan terhadap

spesies, mengenali

Kemampuan

meneliti gejala-

Tabel 2.1 (lanjutan)

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

22

eksistensi spesies lain dan

memetakan hubungan

antar beberapa spesies.

gejala alam,

mengklasifikasi,

identifikasi.

Naturalis

3. Tujuan Pendidikan

Proses pendidikan, terutama sekolah sangat berpengaruh terhadap

kemandirian siswa. Proses pendidikan yang banyak menekankan

pentingnya pemberian sanksi atau hukuman dapat menghambat

perkembangan kemandirian siswa.24 Sedangkan proses pendidikan yang

menekankan pada pentingnya penghargaan terhadap potensi anak,

pemberian reward, dan penciptaan kompetensi positif dapat memperlancar

perkembangan kemandiriaan siswa. Kemandirian merupakan suatu sikap

individu yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan, individu

dapat terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai

situasi di lingkungan, sehingga individu akhirnya mampu berfikir dan

bertindak dengan pertimbangan diri sendiri dan orang lain.25 Melalui

kemandirian seseorang dapat memilih jalan hidupnya untuk dapat

berkembang lebih mantap.

Adanya pendidikan bertujuan untuk menjaga kelangsungan kehidupan

sosial dalam bermasyarakat. Tujuan pendidikan dalam artian ini pendidikan

bertujuan untuk membawa, mendidik dan membesarkan anak-anak remaja

sedemikian rupa sehingga pendidikan menjadi sarana persiapan untuk

pengembangan kompetensi sebagai orang dewasa sebagaimana dituntutkan

dalam masyarakat26.

Sedangkan menurut UU RI no.20 tahun 2003 Pendidikan bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

24 Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018).

hlm.106 25Ibid., 26 Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, (Jakarta

:Grasindo, 2007)hlm. 67

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

23

beriman dan takwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu , cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.27

Berdasarkan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dan

informasi Tujuan pendidikan telah muncul istilah Universal Oriented,

artinya membangun orientasi universal (membangun persaudaraan

internasional). Karena dalam hal ini, fungsi pendidikan promoting social

mobility, sebenarnya berhubungan dengan membangun persaudaraan

inernasional tersebut

4. Jenis pendidikan anak

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya mendapatkan

pendidikan yang layak. Dan orang tua yang memiliki pengalaman dalam

pendidikan tinggi dapat memberikan pendidikan yang terbaik untuk

anaknya. Negara Indonesia telah mengklasifikasikan pendidikan meliputi:

pendidikan Informal, formal dan pendidikan non formal.

a. Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah proses belajar sepanjang hayat yang terjadi

pada setiap individu dalam memperoleh nilai-nilai, sikap, keterampilan

dan pengetahuan melalui pengalaman sehari-hari.28 Pada umumnya

tidak teratur dan tidak sietematis, sejak seorang lahir sampai mati.

Seperti pendidikan keluarga, yaitu pendidikan pertama dan utama bagi

setiap manusia. Waktu seseorang lebih banyak di rumah dibandingkan

di tempat-tempat lain. Contoh pendidikan Informal adalah di

lingkungan keluarga. Menurut kartono dan dikutip oleh Tatang S.,M.Si

menyampaikan bahwa orang tua merupakan orang pertama dan utama

yang mampu, serta berhak menolong keturunannya dan mendidik

anaknya. Semua anak dilahirkan dengan membawa bakat tertentu.29

27 Muslim Ashori, Ahmad Riyad , Arinati, Pendidikan Karakter Wirausaha (Jakarta,

Gramedia:2008), hlm.2 28Saleh Marzuki, Pendidikan Non Formal, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2012), hlm.137 29 Wahyudin, A to Z Anak Kreatif (Jakarta :GEMA INSANI, 2007), hlm.21

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

24

Sehingga dengan pendidikan dan pengalamannya, bakat tersebut dapat

berkembang . Semua itu dapat terwujud jika peran orangtua ikut

mensuport. .Peran orang tua dalam mendidik anak, sangat penting

karena dapat menciptakan ikatan emosional dengan anak, menciptakan

suasana aman di rumah sehingga orangtua dan rumah merupakan

tempat kembali, menjadi model bagi anak, dan menciptakan jaringan

komunikasi diantara anggota keluarga.30

b. Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah proses belajar yang terjadi secara hirarkis,

teratur dan berjenjang, termasuk studi akademik secara umum, beragam

program lembaga pendidikan dengan waktu penuh, pelatihan teknis dan

professional.31 Pendidikan formal ini ada pada Lingkungan

sekolah.Lingkungan pendidikan sekolah merupakan lembaga yang

telah di sediakan oleh pemerintah untuk mengembangkan pengetahuan

dan potensi yang dimiliki seseorang jenjang pendidikan disini dimulai

dari Taman kanak-kanak (TK) , Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan

Perguruan Tinggi / Universitas.

Pendidikan formal memiliki fungsi dan tujuan tertentu sesuai dengan

jenjangnya masing-masing. Melalui pendidikan formal anak dididik

mampu untuk mengoptimalkan kemampuan dirinya. Pendidikan formal

lebih dikenal dengan pendidikan sekolah karena pada dasarnya

dilakukan di sekolah. Masing-masing sekolah tentu berbeda dalam

mendidik siswanya. Dalam hal ini anak yang bersekolah di sekolah

yang berbeda tentu memiliki pola pikir maupun perilaku yang berbeda

pula. Dengan demikian sekolah atau pendidikan formal sangat

berpengaruh terhadap pola pikir, kecerdasan, perilaku dan masa depan

anak pada masa yang akan datang .

c. Pendidikan Non Formal

30Tatang S., Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,2012), hlm.85 31 Ibid, hlm. 137

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

25

Pendidikan non formal adalah proses belajar yang terjadi secara

terorganisasikan di luar sistem persekolahan atau sekolah formal untuk

melayani anak didik tertentu dan belajarnya tertentu pula.32 Pendidikan

Non Formal ini bisa didapatkan dari Lingkungan

Masyarakat.Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan pelengkap

kedua dari pendidikan yang diberikan orang tua. Masyarakat

melengkapi yang tidak ada di sekolah karena sekolah hanya mencetak

manusia yang berkepribadian cerdas dan juga dapat menjadi motivator.

Sedangkan masyarakatlah yang memiliki sumber daya yang

memungkinkan untuk mengembangkan inovasi. Melalui pendidikan

non formal anak diharapkan dapat tumbuh suatu semangat yang tinggi

untuk membangun masyarakat sebagai suatu kontribusi sebagai

pembangun bangsa pada umumnya.

C. Pengusaha Warung Tegal (Warteg)

1. Pengertian Pengusaha Warteg

Warung Tegal atau disebut juga (Warung Tegal Bahari)

adalah salah satu jenis usaha gastronomi yang menyediakan makanan

dan minuman dengan harga terjangkau. Biasa juga disingkat Warteg,

nama ini seolah sudah menjadi istilah generik untuk warung makan kelas

menengah ke bawah di pinggir jalan, baik yang berada di

kota Tegal maupun di tempat lain, baik yang dikelola oleh orang asal

Tegal maupun dari daerah lain.

Warteg adalah salah satu jenis usaha yang dimiliki oleh orang

Tegal yang merantau di Jakarta ataupun daerah rantau lainnya.Jenis

usahanya berupa Warung yang menyediakan makanan dan minuman

dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat yang ada di Jakarta dan

sekitarnya. Seiring berkembangnya zaman, warteg juga mulai

berkembang pesat di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Seperti halnya

32 Ibid., hlm..

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

26

warteg yang ada di Jakarta, yang dulu hanya sederhana sekarang mulai

berkembang yaitu dengan munculnya komunitas WKB (Warteg

Kharisma Bahari) ada juga warteg kekinian dan juga Warteg Hitz. Untuk

usaha warteg yang berkembang di kelurahan Cipete utara adalah jenis

warteg WKB walaupun masih ada sedikit yang menggunakan nama

warteg dengan nama pengusahanya sendiri seperti ‘’Warung Tegal Ayu

Jaya’’ yang ada di Jl.Kirai Rt 06 Rw 01.

2. Sejarah Pengusaha Warteg

Warung Tegal atau yang akrab dikenal dengan warteg muncul

di Jakarta pada tahun 1950. Pada tahun 1950 inilah pembangunan

besar-besaran di Jakarta oleh Soekarno. Pada saat itu terjadi

Fenomena perpindahan ibu Kota Indonesia dari Yogyakarta ke

Jakarta. Pada saat itu banyak masalah dan bentrok. Sehingga terjadi

urbanisasi, orang-orang jawa tengah ini pindah ke Jakarta karena

banyak pembangunan di Kebayoran Baru.” kata sejarawan, JJ Rizal

ketika dihubungi kompas travel, kamis (25/10/2018).33

Masyarakat dari dua desa di Kabupaten Tegal dan satu desa di

Kota Tegal yaitu warga desa Sidapurna, Sidakaton Kecamatan

Dukuhturi Kabupaten Tegal & Krandon. Mereka mengelola warung

tegal secara bergiliran (antar keluarga dalam satu ikatan family) setiap

3 s/d 4 bulan. Yang tidak mendapat giliran mengelola warung biasanya

bertani di kampung halamannya. Pengelola warung tegal

di Jakarta yang asli orang Tegal biasanya tergabung dalam Koperasi

Warung Tegal, yang populer dengan singkatan Kowarteg. Kowarteg

hingga saat ini masih diketuai oleh Sastoro.34

Seiring perkembangan zaman, Warteg Kharisma Bahari yang biasa

disingkat WKB didirikan Sayudi pada tahun 2000. Bagi Sayudi yang

33 Dikutip dari https://travel.kompas.com/read/2018/10/25/190925127/sejarah-munculnya-

warteg-di-jakarta-ternyata-ada-sejak-tahun-1950 34 Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Warung_tegal, tanggal 7 Februari 2019 pukul 22.03

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

27

hanya lulusan sekolah dasar, sebenarnya sudah sejak 1997 ia

menggeluti bisnis warteg. Namun, barulah tiga tahun kemudian, ia

tertarik mengembangkan jaringan agar menjadi identitas warteg yang

diingat pelanggan. Telah berkembang brand baru yang mewarnai

design warteg yaitu dengan nama Warteg Kharisma Bahari (WKB).35

Nama “Kharisma” dilatarbelakangi kondisi saat Sayudi ingin

menyewa tempat, banyak pemilik bangunan yang memilih untuk tidak

menyewakannya bagi pebisnis warteg. Hal ini karena citra warteg

yang dipandang kumuh. Maka, Sayudi pun ingin mengubah citra

warteg agar bisa lebih berkharisma sehingga bisa lebih mudah

mendapatkan akses ke penyewaan lokasi yang strategis. Adapun nama

“Bahari” merupakan slogan Kota Tegal. “Standar warung kami adalah

10x4 m2. Saat ini jumlah WKB sudah mencapai 260 dan sudah

tersebar di daerah Jabodetabek. Jargon WKB adalah ‘Kami siap me-

warteg-kan Jabodetabek’,” ujar pria kelairan 21 Juli 1973 itu.Sejauh

ini, warteg milik Sayudi ada 10 dan ada 250 warteg milik franchisee.

“Saya menerapkan sistem jual-putus. Jadi, selanjutnya tidak akan ada

royalti apa pun dari franchisee kepada internal WKB,” katanya.

Selain WKB, Sayudi juga memiliki satu merek lain bernama warteg

Mamoka Bahari. Saat ini, Mamoka sudah memiliki 23 cabang, antara

lain di daerah Fatmawati, tersebar di Depok, Jakarta Timur, dan Bekasi

yang seluruhnya dimiliki franchisee. Konsep yang ditawarkannya

berbeda. Misalnya, di Mamoka, setiap Jumat ditawarkan paket makan

sepuasnya dengan harga Rp 10 ribu, dari pukul 11 hingga 14 siang.

Khusus ojek online juga akan ada potongan Rp 2 ribu.

Jenis-jenis Warteg dilihat dari sudut perkotaan terbagi menjadi 3

macam, antara lain

1. Warteg Kecil

35 https://swa.co.id/swa/trends/technology/warung-tegal-kharisma-bahari-kelola-260-jaringan-warteg-di-jabodetabek

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

28

Adalah Warteg yang dari segi ukuran masih ukuran kecil

mulai dari 2-3 Meter. Warteg ini biasanya masih dikelola

sendiri dan untuk penamaan warteg biasanya menggunakan

pemilik itu sendiri atau nama keluarga, seperti contoh yang

peneliti kunjung yaitu Warteg Bagus. Nama Bagus ini anak

pemilik warteg tersebut.

2. Warteg Sedang

Adalah warteg yang dari segi ukuran ada di ukuran 4-5

Meter. Warteg seperti ini biasanya sudah tergabung dengan

komunitas WKB atau yang sering kita lihat Warteg

Kharisma Bahari. Warteg seperti ini, bagian dari Resolusi

warteg yang design sudah seperti Restoran. Bersih Terang

dan nyaman.

3. Warteg Besar

Adalah warteg yang memiliki ukuran 6- > Meter, warteg ini

biasanya ada yang memiliki 2 tempat makan yang

bersampingan, jadi warteg ini mempunya tempat khusus

selain pengunjung datang mau makan mereka juga bisa

mengadakan semacam Rapat atau pertemuan. Warteg ini

adalah warteg yang dimiliki Owner WKB. Beliau juga punya

Kantor.

D. Penelitian yang Relevan

Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis menemukan

penelitian sebelumnya yang sejenis dengan penilitian penulis diantaranya:

1. Peranan Keluarga dalam Pendidikan anak (Studi kasus Masyarakat

Nelayan di desa Tasikagung Kecamatan Rembang Kabupaten

Rembang), Heni Mulya Irwana, 2011 yang menghasilkan penelitian

yaitu Peranan keluarga nelayan dalam pendidikan anak adalah tinggi

sebesar 76,14% . Peranan keluarga sangat berpengaruh terhadap

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

29

pendidikan anak untuk kelancaran pendidikannya dan keberhasilan

anak di masa yang akan datang.36

2. Aspirasi orang tua terhadap pendidikan Anak (Studi kasus di keluarga

Nelayan Pantaisari Pajang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara

Kabupaten Pekalongan, Nadia Fajar Setyawati, 2015 yang

mnghasilkan penelitian bahwa Aspirasi orangtua terhadap pendidikan

anak adalah orangtua mempunyai aspirasi atau harapan yang tinggi

terhadap pendidikan formal untuk anak yaitu bisa melanjutkan ke

pendidikan yang lebih tinggi, mrndapatkan pekerjaan yang baik dan

dapat membantu orangtua.37

3. Peran orangtua terhadap pendidikan anak (Studi Empiris Pada

Komunitas Pedagang Kaki Lima di Alun-alun kaliwungu Kecamatan

Kendal Kabupaten Kendal) , Muhammad Ari Akbar, 2015 yang

menghasilkan penelitian bahwa Peran orang tua yang bekerja sebagai

pedagang kaki lima di Alun-Alun Kaliwungu Kabupaten Kendal

terhadap pendidikan anak sebagian besar adalah cukup rendah. Hal ini

dikarenakan kurang aktifnya orang tua dalam pemberian dukungan dan

pemilihan jenis pendidikan untuk anak.

Tabel 2.2

Penelitian Relevan

N

o

Nama

Penelitian

Tahun

Judul

Perbedaan

Dengan

Penelitian

Persamaan

Dengan

Penelitian

1

Heni

Mulya

Irwana

2011

Peranan

Keluarga

dalam

Penelitian ini

mengenai

seberapa besar

peran orang tua

Membahas

mengenai

peran orangtua

36 Heni Mulya Irawan, “Peranan keluarga dalam pendidikan Anak”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Semarang, 2011). 37 Nadia Fajar Setyawati, “Aspirasi Orangtua terhadap Pendidikan Anak”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, 2015).

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

30

Pendidikan

anak

terhadap

pendidikan anak

Sedangkan

peneliti

mengkaji

mengenai Peran

orangtua

terhadap

pendidikan

Anak

.

dalam

Pendidikan

anak

2. Nadia

Fajar

Setyawati

2015 Aspirasi

orang tua

terhadap

pendidikan

Anak

Penelitian ini

mengenai

Aspirasi /

harapan

orangtua

terhadap

pendidikan anak

Sedangkan

peneliti

mengkaji

mengenai Peran

orangtua

terhadap

pendidikan

Anak

Membahas

mengenai

peran orangtua

dalam

Pendidikan

anak

3. Muhamad

Ari Akbar

2015 Peran

orangtua

terhadap

pendidikan

anak

Penelitian ini

mengenai peran

orangtua

terhadap

pendidikan anak

dan dampak

untuk

keberhasilan

anak

Sedangkan

peneliti

mengkaji

mengenai Peran

Membahas

mengenai

peran orangtua

dalam

Pendidikan

anak

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

31

orangtua

terhadap

pendidikan

Anak

E. Kerangka Berfikir

Anak adalah karunia Tuhan yang sangat berharga. Mereka

membutuhkan bimbingan, arahan, perhatian dan kasih sayang dari

orangtua. Oleh karena itu orangtua sangat bertanggung jawab terhadap

masa depan untuk anak. Terutama pendidikan anak. Orangtua yang

berprofesi sebagai pengusaha warteg memiliki kesibukan yang

bervariasi sehingga, anak kurang mendapatkan perhatian dari

orangtuanya. kesibukan pengusaha wartwg antara lain: Belanja bahan

Pokok yang Higienis dan Efisien, Penyiapan tempat peralatan,

Manajemen Waktu Operasional, Produksi makanan, Pengecekan

Kualitas makanan,Pelayanan terhadap Pelanggan ,Promosi dan

Pemasaran.Orangtua berperan tidak hanya betanggungjawab menafkahi

anak saja, peran orangtua sangat bervariasi antara lain: Pemilihan

Pendidikan Anak, Cara Orang tua mendidik, Suasana Rumah, Hubungan

orang tua dan anak, Penyediaan fasilitas belajar serta Mendorong anak

untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi untuk lebih jelas penulis

akan menggambarkan kerangka pemikiran yang akan digunakan dalam

penelitian. Adapun kerangka pemikiran ditunjukkan pada Gambar 2.1

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

32

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Pengusaha

warteg

Warteg

Besar

Warteg

Kecil Warteg

Sedang

Peran Orang tua terhadap pendidikan Anak

Hubungan Sosial Orang tua dan Anak

Pandangan aspirasi Orang tua terhadap Pendidikan

Anak

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dilakukannya suatu penelitian oleh

peneliti. Waktu penelitian adalah waktu yang dibutuhkan oleh peneliti

dalam suatu penelitian. Adapun penelitian ini akan dilakukan pada keluarga

yang bekerja sebagai pengusaha Warteg di kelurahan Cipete Utara,

kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penelitian ini telah

dilaksanakan mulai 18 februari 2019 – 10 Februari 2020.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang

mencari makna, pemahaman, pengetian tentang suatu fenomena dengan

terlibat atau tidak terlibat secara langsung dalam setting yang diteliti.1

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui peran orangtua pengusaha

Warteg terhadap pendidikan anak.

Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif.

Peneliti menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan situasi apa

adanya mengenai fenomena dari hasil temuan di lapangan. Data yang akan

dikumpukan lebih banyak berupa pendeskripsian menggunakan kata-kata

atau gambar, bukan berupa data statistik atau angka.

C. Sumber Data Penelitian

1.Sumber Data

1 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,

(Jakarta: Prenadamedia, 2014), h. 328.

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

34

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer

dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari hasil wawancara kepada orangtua yang berprofesi sebagai

pengusaha Warteg yang ditemui langsung oleh peneliti di lapangan. Data

primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan

secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang

dapat dipercaya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen grafis (tabel, catatan), foto-foto, vidieo dan lain-lain yang dapat

memperkaya data primer.2

2.Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling

secara internal ( internal sampling). Internal sampling yaitu penelitian ini

akan mengambil sampel terkait dengan apa yang diteliti, dengan siapa

akan melakukan wawancara, kapan dan berapa lama pengamatan akan

dilakukan, dan berapa banyak data yang dikumpulkan.3pada penelitian ini

peneliti akan mengambil 9 sampel, masing-masing 3 pengusaha warteg

mewakili Warteg kecil, 3 pengusaha warteg sedang dan 3 pengusaha

warteg besar yang ada di kelurahan Cipete Utara, kecamatan Kebayoran

Baru, Jakarta Selatan.

D.Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif instrumen dalam penelitan adalah peneliti itu

sendiri.4 Namun setelah fokus penelitian sudah menjadi lebih jelas, maka

akan dikembangkan menjadi instrumen penelitian sederhana, yang dapat

menambah dan melengkapi informasi yang dibutuhkan melalui observasi

2 Suharsini Arikunto, Prosesdur penelitian, suatu pendekatan dan praktik,( Jakarta: Rineka Cipta,

2013), hlm.22 3 Ibid, hlm.24 4 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 59.

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

35

dan wawancara. Peneliti akan langsung ke lapangan untuk melakukan

pengumpulan data dan membuat kesimpulan.

E.Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diambil melalui 2 teknik

pengumpulan data:

1. Observasi

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

partisipasi. Dimana peneliti ikut terlibat dengan kegiatan orang-orang

yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa

yang dikerjakan oleh sumber data.5

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapi observasi tersebut menggunakan instrumen.

Instrumen tersebut berisi format yang disusun mengenai kejadian atau

tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.6

Observasi yang dilakukan peneliti untuk mengetahui secara

langsung bagaimana peran orang tua yang berprofesi sebagai

pengusaha warteg terhadap pendidikan anak. Peneliti akan melakukan

observasi dengan mengamati dan melakukan wawancara pada orangtua

mengenai perannya dalam bidang pendidikan terhadap anak, kegiatan

yang dilakukan pengusaha saat di Warteg. Berikut data warteg yang

ada di cipete utara yang digambarkan dalam Table 3.1

Tabel 3.1

Pedoman Observasi pada pengusaha Warteg

No Aspek yang diamati Deskripsi

1. Pendidikan

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), h.

227. 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2013), hlm. 229.

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

36

a. Pendidikan Orangtua

-Pemilihan Sekolah untuk

Anak

-Kebijakan Orangtua

memilihkan Sekolah Negeri/

Swasta

b. Pendidikan Anak

-Pendidikan Formal

-Pendidikan Non Formal

(Penunjang)

2. Bimbingan

- Pengawasan Orangtua

- Menanyakan Tugas dari

Sekolah

3. Motivator

- Menasehati Anak

- Disiplin Belajar

4. Ekspektasi Orangtua untuk anak

- Melanjutkan Pendidikan di

Perguruan Tinggi

- Melanjutkan Bisnis Orangtua

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses interaksi antara pewawancara

dengan sumber informasi melalui komunikasi secara langsung. Wawancara

yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terencana-

terstruktur, yaitu peneliti menyusun rencana secara terperinci dan

sistematis. Dalam hal ini pewawancara hanya membacakan pertanyaan

yang telah disusun dan kemudian akan mencatat jawaban yang diperoleh

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

37

dari narasumber.7 Wawancara terstruktur digunakan karena informasi yang

ingin didapatkan sudah pasti. Proses wawancara terstruktur dilakukan

dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara tertulis yang berisi

pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan. Pewawancara masih

memiliki kebebasan tertentu untuk mengajukan pertanyaan.8

Wawancara dalam penelitian ini akan dilakukan kepada orangtua yang

memiliki usaha Warteg. Jumlah pengusaha Warteg yang akan

diwawancarai adalah 9 orang. Namun apabila dari 9 orang tersebut ada hal

yang belum terjawab, maka narasumber dapat ditambah lagi. Wawancara

akan dilakukan satu kali setiap orangtua ada di Warteg, namun apabila

informasi yang dibutuhkan masih kurang, maka dapat dilakukan

wawancara lagi dengan pengusaha Warteg yang sama. Adapun pedoman

wawancara sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

No Jenis data yang

dikumpulkan

Pertanyaan

1. Latar belakang orangtua

a. Pendidikan

orangtua

b. Umur

c. Jumlah tanggungan

Anak

d. Pendapatan

Apa pendidikan formal

terakhir bapak ?

Apa pendidikan formal

terakhir Ibu?

Berapa umur bapak

sekarang ?

Sudah berapa usia

perkawinan bapak?

Berapa jumlah anggota

keluarga (keluarga inti)

bapak?

7 Ibid., hlm.376-377. 8 Imam Gunawan, Metode Pnelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),

hlm. 162.

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

38

Berapa jumlah anak

bapak?

Berapa lama bapak

menjalankan bisnis

WARTEG?

Berapa penghasilan bisnis

WARTEG setiap bulan?

2. Peran Orangtua

a. Pemilihan

pendidikan untuk

anak

b. Membimbing dan

membantu dalam

belajar

c. Suport Orangtua

untuk anak

d. Menciptakan

suasana Rumah

e. Penyediaan

fasilitas belajar

Menurut bapak

pentingkah pendidikan

untuk anak-anak?

Apakah bapak yang

memilih sekolah untuk

pendidikan anak?

Menurut bapak apakah

sekolah apakah swasta

berbeda dengan sekolah

negeri?

Sekolah Swasta\ Negeri

yang bapak pilih untuk

pendidikan anak ?

Bagaimana sikap bapak

apabila anak mengikuti

kegiatan ekstrakulikuler di

sekolah ?

Apabila anak mengalami

kesulitan dalam

mengerjakan tugas,

apakah bapak mau

membantu ?

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

39

Apakah bapak

menanyakan adakah

kesulitan belajar yang

anak hadapi saat belajar ?

Berapa jam bapak\ibu

mendampingi dan

membimbing anak dalam

belajar ?

Apakah bapak/ibu

menganjurkan anak untuk

mencatat dan menempel

jadwal pelajaran di tempat

belajar?

Apakah bapak/ibu

mengikutsertakan anak

untuk les tambahan/les

privat ?

Apakah bapak/ibu

menemani anak saat

belajar ?

Apakah bapak/ibu

menyarankan anak untuk

istirahat jika anak lelah

belajar ?

Apakah bapak/ibu

memberi hukuman saat

anak tidak mau belajar ?

Apakah bapak/ibu

membangunkan anak

apabila anak terlambat

bangun pagi ?

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

40

Apakah bapak/ibu

maengambil rapor tiap

akhir semester?

Apakah bapak/ibu hadir

dalam rapat atau

pertemuan sekolah ?

Apabila hasil ulangan

anak bagus, bagaimana

sikap bapak/ibu ?

Apabila hasil ualangan

anak buruk, bagaimana

sikap bapak/ibu ?

Apakah bapak/ibu selalu

menanyakan nilai rapor

setiap akhir semester?

Berapa orang yang tinggal

dalam satu rumah ?

Apakah suasana rumah

sering terjadi

pertengkaran/percekcokan

?

Apakah rumah sering

digunakan untuk berbagai

keperluan ?

Apakah bapak/ibu

menyediakan tempat

khusus untuk belajar anak

di rumah ?

Bagaimana sikap

bapak/ibu jika anak minta

dibelikan buku sekolah ?

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

41

Bagaiman sikap bapak/ibu

jika anak minta uang saku

setiap akan berangkat

sekolah ?

Bagaimana tanggapan

bapak/ibu apabila anak

memberitahu sudah

saatnya membayar uang

sekolah ?

Apakah kebutuhan

sekolah anak bapak/ibu

penuhi ?

3. Ekspektasi orangtua dalam

pendidikan anak

a. Dorongan

Melanjutkan hingga

Pendidikan Perguruan

Tinggi

b. Pendidikan Anak

Apakah harapan

bapak/ibu setelah anak

lulus dari sekolah?

Apa tujuan bapak/ibu

menyekolahkan anak ?

Apakah bapak/ibu

akan menyekolahkan

anak sampai lulus

perguruan tinggi ?

Apakah bapak/ibu

setuju bahwa

mengenyam

pendidikan yang

tinggi akan

menjadikan anak

memiliki kehidupan

yang lebih baik ?

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

42

Pendidikan anak

bapak/ibu

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan atau karya sesorang mengenai

sesutau yang sudah berlalu. Dokumentasi mengenai orang atau sekelompok

orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial dan terkait dengan

fokus penelitian.9 Dalam penelitian ini dokumentasinya berupa

pengumpulan foto saat wawancara, foto copy KTP / kartu keluarga pemilik

Warteg di Cipete Utara. Berikut ini Tabel 3.3

Tabel 3.3

Pedoman Dokumentasi

No Nama Pemilik Warteg Nama Warteg Kategori

Warteg

1. Bapak Ansori Warteg Bagus Barokah

Warteg Kecil 2. Ibu Sri Mutmainah Warteg Sederhana

3. Ibu Yuli Arba’atin Warteg Barokah

4. Ibu Nur Hayati Warteg Kharisma Bahari

Warteg Sedang 5. Ibu Nur Aenah Warteg Mamoka Bahari

6. Ibu Lingga Warteg Kharisma Bahari

7 Bapak Sayudi Warteg Kharisma Bahari

Warteg Besar 8. Bapak Abdul Somad Warteg Purnama Bahari

9. Bapak Dede Sulaiman Warteg Kharisma Bahari

F.Pemeriksaan Keabsahan Data

9 A. Muri Yusuf, op. cit., hlm. 391.

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

43

Data yang sudah terkumpul meupakan modal awal dalam peneliti, dari

data yang terkumpul akan dilakukan analisis untuk memeriksa keabsahan

data. Data yang salah akan menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah

pula, demikian sebaliknya, data yang sah akan menghasilkan kesimpulan

yang benar. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik

pemeriksaan yaitu triangulasi. Menurut Denzin yang dikutip Suharsimi

Arikunto terdapat empat macam triangulasi yaitu:10

1. Triangulasi sumber

Triangulasis sumber adalah menggali kebenaran informasi yang telah

diperoleh melalui berbagai sumber. Dalam triangulasi yang terpenting

adalah mengetahui alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut.

Triangulasi sumber berarti membandingkan (mengecek ulang)

informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Triangulasi

sumber dapat dilakukan dengan (1) membandingkan hasil pengamatan

dengan hasil wawancara, (2) membadingkan apa yang dikatakan umum

dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan hasil

wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasi metode

Triangulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan data atau

mengecek keabsahan temuan peneliti. Triangulasi metode dapat

dilakukan dengan dua strategi yaitu: (1) pengecekan derajat

kepercayaan terhadap hasil penelitian dengan beberapa teknik

pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan terhadap

sumber data dengan metode yang sama.

Sebagaimana kita ketahui dalam penelitian kualitatif peneliti

menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumnetasi. Untuk

mendapatkan kebenaran informasi peneliti dapat menggunakan metode

wawancara bebas dan wawancara terstruktur. Selain itu peneliti bahkan

dapat menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek

10 Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Media), hlm.216-222

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

44

kebenarannya. Melalui berbagai perspektif diharapkan akan diperoleh

hasil yang mendekati kebenaran.

3. Triangulasi peneliti

Triangulasi peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti

dalam mengadakan observasi atau wawancara. Karena sebagai makhluk

individu, setiap peneliti memiliki gaya, sikap dan perspektif yang

berbeda dalam mengamati suatu fenomena. Triangulasi dengan

menggunakan pengamatan peneliti yang lainnya akan membantu

terjadinya penyimpangan dalam pengumpulan data. Akan tetapi,

peneliti lainnya harus orang yang bebas dari konflik kepentingan agar

tidak merugikan peneliti.

4. Triangulasi Teoritik

Triangulasi teoritik berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu

tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih

teori. Triangulasi teoritik memanfaatkan dua teori atau lebih untuk

dipadukan dengan hasil penelititan. Hasil akhir penelitian berupa

rumusan informasi yang selanjutnya dibandingkan dengan perspektif

teori yang relevan untuk menghindari bias terhadap hasil penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Sugiyono berpendapat bahwa analisis data adalah data diperoleh dari

berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

bermacam-macam (tringulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai

datanya jenuh.11 Proses analisis data dalam penelitian ini antara lain sebagai

berikut:12

1. Reduksi data dilakukan dengan merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 243 12 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 92-99

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

45

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi dapat

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian data dilakukan dengan menggunakan teks naratif yang

menceritakan secara panjang lebar temuan dalam penelitian.13 Namun

dapat juga disajikan dalam bentuk bentuk gambar, bagan, tabel.

Melalui data tersebut, maka data akan terorganisasikan, tersusun dalam

pola hubungan, sehingga semakin mudah untuk dipahami.

3. Menyimpulkan data dan verifikasi, dalam analisis data kualitatif

penarikan kesimpulan harus berdasarkan data-data yang telah

diperoleh. Kesimpulan ini dapat dibuktikan dengan menafsirkan

berdasarkan kategori Warteg yang ada sehingga dapat diketahui peran

orang tua terhadap anak.

13 Pedoman Penulisan Skripsi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hlm. 71

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Gambaran umum kelurahan Cipete Utara kecamatan Kebayoran

Baru

Cipete utara adalah kelurahan di kecamatan Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia. Kelirahan ini memiliki kode pos

12150 dengan kode wilayah 31.71.060.002. Kelurahan ini memiliki

penduduk sebesar 25.000 jiwa dan luas 182, 60 hektare. Secara

tradisional, kelurahan ini dipenuhi masyarakat dengan berkebudayaan

Betawi. Namun seiring laju perkembangan Kota Metropolitan Jakarta,

saat ini para migran dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagai contoh

orang-orang yang berasal dari Tegal, mereka datang untuk mengais

rezeki dengan membuka usaha Warung Tegal atau yang lebih popular

dengan sebutan Warteg. Adapun Peta Kelurahan Cipete Utara,

Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta pada

Gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.1 Peta Kelurahan Cipete Utara

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

47

Tabel 4.1 Demografi Kelurahan Cipete Utara

Kelurahan Cipete Utara memiliki sejumlah jalan, di antaranya adalah Jalan

Fatmawati Raya, Jalan Darmawangsa IX, X, XIII, XIV, XV, XVI, XVII, Jalan

Prapanca, Jalan Taman Brawijaya Raya, I, II, III, IV; Jalan Brawijaya III, Jalan

Kirai, I, II; Jalan Damai Raya,Jalan Haji Jian, I, II; Jalan Sawo I, II, II; Jalan Haji

Awal; Jalan Haji Saaba; Jalan Haji Naim I, II; Jalan Nangka, I, II, III, IV, V; Jalan

Saidi I, II; Jalan Saraswati Ujung; Jalan Cempedak I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII,

IX; Jalan Haji Entin; Jalan Haji Tholib, Jalan Abdul Madjid, Jalan Pelita Abdul

Madjid dan Jalan Pangeran Antasari.59

2.Gambaran Umum Warteg di kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru

Usaha Warteg yang ada di Ibu kota berekembang begitu pesat sehingga

menjadikan semangat masyarakat daerah untuk membangun usaha warung makan

salah satunya adalah Masyarakat Tegal yang merantau di Jakarta. Sebagian dari

mereka mengembangkan bisnis usaha yang tidak asing lagi dikalangan masyarakat

kota dengan istilah Warteg. Perekambangan warteg di kelurahan Cipete Utara

hampir tersebar di berbagai sudut jalan yang ada di kelurahan Cipete Utara. Hal ini

akan di gambarkan pada Tabel 4.2

Tabel 4.2 DATA WARTEG DI KELURAHAN CIPETE UTARA

No. Nama WARTEG Nama Pemilik Alamat

1. Warteg Kharisma Bahari (WKB) Ibu Nur Hayati Jl.Nangka IV no.10

2. Warteg Kharisma Bahari (WKB) Ibu Lingga Jl.Damai IV

3. Warteg Kharisma Bahari (WKB) Ibu Nur Laela Jl.Damai IV

4. Warteg Kharisma Bahari (WKB) Bapak Sayudi Jl.Damai Raya

59 Dikutip https://id.wikipedia.org/wiki/Cipete_Utara,_Kebayoran_Baru,_Jakarta_Selatan, 20

Februari 2020 pukul 22:27

Kelurahan Cipete Utara

Negara Indonesia

Provinsi Jakarta

Kota Jakarta Sealatan

Kecamatan Kebayoran Baru

Kode Pos 12150

Luas 182,60 hektare

Jumlah Penduduk 25.000

Kepadatan 126.50

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

48

5. Warteg Kharisma Bahari (WKB) Ibu Sumriyah Jl.Damai Raya

6. Warteg Kharisma Bahari (WKB) Ibu Ica Jl.Darmawangsa XI

7. Warteg Kharisma Bahari (WKB) Ibu Susyanti Jl.H.Jian 07/03

8. Warteg Jaya Bahari Ibu Wiwi Jl.Abdul Majid

9. Warteg Mamoka Bahari Ibu Nur Aenah Jl.Abdul Majid Raya

10. Warteg Bagus Barokah Bapak Ansori Jl.Kirai

11. Warteg Purnama Bahari Ibu abdul Somad Jl.Kirai

12. Warteg Ayu Jaya Ibu Ayu Jl.Kirai

13. Warteg Selera Bapak Solihan Jl.Kirai

14. Warteg Selera Bapak Slamet Jl.H.Jian

15. Warteg Sederhana Ibu Sri Mutmainah Jl.H.Jian

16. Warteg Benjaya Bapak Abdul Kholik Jl.H.Jian

17. Warteg Yoga Ibu Taswiah Jl.H.Jian

18. Warteg Umi Ibu Umi Jl.H.Jian

19. Warteg Bahari Ibu Yuli Arba’atin Jl.Damai 3A

20. Warteg Tegal Selebritis Bapak Asmuni Jl.Damai Raya

21. Warteg Selaras Bahari Bapak Narto Jl.Nangka

22. Warteg Resvina Ibu Muslikha Jl.Raya Fatmawati

23. Warteg Cipta Rasa Ibu Susi Jl.Raya Fatmawati

24. Warteg Kharisma Bahari Bapak Dede

Sulaiman

Jl.Raya Fatmawati

3.Gambaran Subjek Penelitian Warteg di kelurahan Cipete Utara

Subjek penelitian ini terdiri dari 9 orang pengusaha Warteg Warteg yang

terdiri dari 3 kategori yaitu : Warteg Kecil, sedang dan besar. Masing-masing

diwakilkan 3 pengusaha Warteg kategori Kecil, 3 pengusaha warteg kategori

sedang dan 3 pengusaha Warteg kategori Besara. Warteg Kecil, dalam penelitian

ini terdapat 3 kategori warteg kecil, yaitu:

1. Nama Informan : Ansori

Nama WARTEG : Warteg Bagus Barokah

Alamat WARTEG : Jl. Damai, Cipete Utara

2. Nama Informan : Sri Mutmainah

Nama WARTEG : Warteg Sederhana

Alamat WARTEG : Jl.H.Jian I, Cipete Utara

3. Nama Informan : Yuli Arba’atin

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

49

Nama WARTEG : Warteg Bahari

Alamat WARTEG : Jl. Damai III Cipete Utara

a. Warteg Sedang, dalam penelitian ini terdapat 3 kategori warteg sedang,

yaitu:

1. Nama Informan : Nur Aenah

Nama WARTEG : Warteg Kharisma Bahari

Alamat WARTEG : Jl. Abdul Madjid, Cipete Utara

2. Nama Informan : Nurhayati

Nama WARTEG : Warteg Kharisma Bahari

Alamat WARTEG : Jl. Nangka III , Cipete Utara

3. Nama Informan : Lingga

Nama WARTEG : Warteg Kharisma Bahari

Alamat WARTEG : Jl. Damai Raya, Cipete Utara

b. Warteg Besar, dalam penelitian ini terdapat 3 kategori warteg besar,

yaitu:

1.Nama Informan : Sayudi

Nama WARTEG : Warteg Kharisma Bahari

Alamat WARTEG : Jl. Damai Raya, Cipete Utara

2. Nama Informan : Abdul Somad

Nama WARTEG : Warteg Purnama Bahari

Alamat WARTEG : Jl. Kirai XII

3.Nama Informan : Dede Sulaiman

Nama WARTEG : Warteg Kharisma Bahari

Alamat WARTEG : Jl.Raya Fatmawati Cipete Utara

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

50

B. Informasi Informan

Informan A adalah ketegori pengusaha Warteg kecil, pengusaha ini

sudah mengelola usahanya selama 15 tahun. Untuk pendidikan formal

pengusaha A mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD)

walaupun hanya sampai kelas 4 saja. Pengusaha A memiliki 4 anak dan

dari ke empatnya belum ada yang mengenyam pendidikan hingga ke

tingkat Perguruan Tinggi (PT).

Informan SM adalah ketegori pengusaha Warteg kecil, pengusaha

ini sudah mengelola usahanya selama 12 tahun. Untuk pendidikan formal

pengusaha SM mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Pertama

Menengah (SMP). Pengusaha A memiliki 2 anak, untuk anak yang pertama

sedang mengenyam pendidikan ke tingkat Perguruan Tinggi (PT) yaitu di

Universitas Nasional (UNAS), Jurusan Hukum semester 4.

Informan Y adalah ketegori pengusaha Warteg kecil, pengusaha ini

sudah mengelola usahanya selama 6 tahun. Untuk pendidikan formal

pengusaha Y mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Pertama

Menengah (SMP). Pengusaha Y memiliki 1 anak, untuk anaknya masih

duduk Taman Kanak-kanak.

Informan N adalah ketegori pengusaha Warteg kecil, pengusaha ini

sudah mengelola usahanya selama 10 tahun. Untuk pendidikan formal

pengusaha N mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD).

Pengusaha N memiliki 1 anak dan belum ada yang mengenyam pendidikan

hingga ke tingkat Perguruan Tinggi (PT).

Informan L adalah kategori pengusaha Warteg Sedang, pengusaha

ini sudah mengelola usahanya selama 5 tahun. Untuk pendidikan formal

pengusaha L mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Pertama

Menengah (SMP). Pengusaha L memiliki 2 anak, dari keduanya belum ada

yang mengenyam pendidikan ke tingkat Perguruan Tinggi (PT).

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

51

Informan NH adalah kategori pengusaha Warteg Sedang, pengusaha ini

sudah mengelola usahanya selama 3 tahun. Untuk pendidikan formal

pengusaha NH mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Pertama

Menengah (SMP). Pengusaha L memiliki 2 anak, dari keduanya belum ada

yang mengenyam pendidikan ke tingkat Perguruan Tinggi (PT).

Informan NA adalah kategori pengusaha Warteg Sedang, pengusaha

ini sudah mengelola usahanya selama 2 tahun. Untuk pendidikan formal

pengusaha NA mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD).

Pengusaha NA memiliki 1 anak, untuk sekarang anak pengusaha NA masih

mengenyam pendidikan di tingkat Sekolah Dasar kelas 2, Insya Allah

anaknya akan di berikan pendidikan hingga ke tingkat Perguruan Tinggi (PT).

Informan S adalah kategori pengusaha Warteg Besar sekaligus

Owner Warteg Kharisma Bahari ( WKB), pengusaha ini sudah mengelola

usahanya selama 23 tahun. Untuk pendidikan formal pengusaha S

mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD). Pengusaha ini

memiliki 3 anak, untuk anak pertama sedang mengenyam pendidikan di

Universitas Muhammadiyah Jakarta, mengambil jurusan Manajemen Bisnis.

Informan AS adalah kategori pengusaha Warteg Besar sekaligus

Owner Warteg Kharisma Bahari ( WKB), pengusaha ini sudah mengelola

usahanya selama 20 tahun. Untuk pendidikan formal pengusaha AS

mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD). Pengusaha ini

memiliki 3 anak, untuk ke 3 anaknya belum ada yang mengenyam pendidikan

Perguruan Tinggi. Untuk anak yang pertama masih di bangku SMA , setelah

lulus nanti InsyaAllah akan melanjutkan ke Universitas Indonesia atau

Universitas Negeri Jakarta.

Informan DS adalah kategori pengusaha Warteg Besar. pengusaha

ini sudah mengelola usahanya selama 6 tahun. Untuk pendidikan formal

pengusaha DS mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Pertama

Menengah (SMP). Pengusaha ini memiliki 2 anak, untuk pendidikan kedua

anaknya belum sampai ke tingkat Perguruan Tinggi. Hanya saja dari

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

52

sekarang anaknya sudah diarahkan untuk mengenyam pendidikan hingga ke

tingkat Perguruan tinggi.

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara mengenai

permasalahan yang telah dirumuskan yaitu, mendeskripsikan peran orang tua

dalam pendidikan anak, hubungan social serta pandangan orangtua pengusaha

warteg terhadap pendidikan anak.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, peran orang tua pengusaha

Warteg memiliki peran yang bervariatif . Mereka menyampaikan pendidikian

sangat penting untuk masa depan anak sehingga para pengusaha warteg

memberikan pendidikan yang mereka pilih.ada yang memilih pendidikan anak

di sekolah umum, di pesantren bahkan ada juga yang sudah bias memberikan

pendidikan hingga keperguruan tinggi. Dalam pemilihan pendidikan anak,

masing-masing orangtua memiliki pilahan masing-masing.ada yang

memilihkan anaknya untuk di sekolah Negeri dengan alasan fasilitas sekolah

bagus dan biaya sekolah lebih murah. Ada juga sebagian besar dari orang tua

pengusaha warteg yang memilihkan sekolah swasta .Dengan alasan di sekolah

swasta anak-anak akan mendapatkan pendidikan agama yang lebih banyak

sehingga pondasi agama pada anak akan kokoh. Peran dari pengusaha warteg

ini pun berbeda, ada yang hanya membiayai kebutuhan sekolah, ada juga yang

bisa memberikan fasilitas buku untuk anak serta memberikan dukungan

motivasi belajar anak. Serta ada juga yang sangat memperhatikan hasil belajar

siswa selama di sekolah, menginginkan anaknya harus selalu berprestasi

sehingga anakpun di ikutkan les tambahan untuk menunjng pendidikan di

sekolahnya. Hubungan social para orang tua pengusaha warteg dengan anak.

Kedekatan mereka akan mudah dilihat saat anak mengerjakan Pekerjaan

Rumah (PR). Ada sebagian anak yang biasa mengerjakan tugas sekolah dibantu

oleh orangtuanya. Ada juga sebagian mereka justru dibantu oleh orang lain

dalam hal ini seperti karyawan warteg yang tinggal bersama di warteg. Hal ini

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

53

terjadi karena orang tua mereka waktunya lebih banyak untuk mengurus

warteg, selain itu karena latar belakang pendidikan mereka yang hanya sampai

mengenyam pendidikan Sekolah Dasar itupun hanya sampai kelas V, sehingga

anaknya bias mengerjakan dengan di temani dan dibantu oleh orang lain.

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan hasil wawancara yang telah

diperoleh. Hasil wawancara ini telah dibuatkan transkrip, kemudian transkrip

tersebut akan direduksi oleh peneliti, kemudian setelah dilakukan reduksi data

maka peneliti akan menyajkan data atau menyimpulkan data. Data yang

disajikan dibuat dalam bentuk poin-poin berdasarkan pertanyaan wawancara.

Setelah itu peneliti membuat kesimpulan secara deskriptif. Setelah membuat

kesimpulan, secara deskriptif peneliti akan menyimpulkan juga apakah

penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah atau tidak.

Untuk peran orangtua pengusaha Warteg terhadap pendidikan anak,

dilihat dari 3 kategori, untuk kategori warteg kecil ada satu orangtua yang

berhasil memberikan pendidikan hingga ketingkat Perguruan Tinggi yaitu ibu

SM, sedangkan untuk kategori warteg sedang belum ada yang sampai

memberikan pendidikan hingga tingkat Perguruan Tinggi karena anak-anak

baru mengenyam pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah

Menengah Pertama (SMP), selain itu untuk kategori Warteg Besar juga baru

ada satu orang tua yang berhasil memberikan pendidikan hingga ketingkat

Perguruan Tinggi (PT) orangtua tersebut adalah bapak S.

Dari pemaparan di atas dapat kita lihat bahwa pencapaiaan orangtua

untuk memberikan pendidikan hingga ketingkat Perguruan Tinggi dapat

tergantung dari tingkat pendidikan yang sedang dijalani anak, dan kemampuan

dan semangat orangtu adalam memberikan pendidikan.

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil wawancara dari orangtua

pengusaha warteg, yang terdiri dari 9 pengusaha masing-masing 3 kategori

warteg kecil, 3 warteg sedang dan 3 warteg Besar. Pengusaha warteg kecil

terdiri dari A, SM adan YA, sedangkan kategori warteg sedang antara lain:

NA, NH dan L dan untuk kategori Warteg besar yaitu S, AS, DS.

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

54

1. Peran Orangtua terhadap pendidikan Anak

Pada bagian ini akan dibahas mengenai orangtua pengusaha warteg

berapa lama orangtua menemani anaknya adalam belajar dan seberapa lama

orangtua meluangkan waktu menemani belajar anaknya. Berikut pemaparan

untuk hasil wawancara kepada orangtua pengusaha Warteg .

a. Warteg Kecil

Berikut pemaparan A ketika di wawancara mengenai Pendidikan

anak

“pendidikan itu penting untuk anak karena anak yang akan belajar

berbagai hal di sekolah tersebut. Untuk itu dalam memberikan

pendidikan untuk anak, anak diberikan kesempatan untuk memilih

sekolah yang diminati. Orangtua hanya memberikan pilihan dengan

survei langsung ke sekolah. Saya lebih suka sekolah swasta karena

pembelajaran agama lebih banyak dan saya juga memberikan izin

kepada anak untuk ikut kegiatan ekstrakulikuler.untuk pendidikan

anak dari ke 4 tidak ada yang yang sampai mengenyam Pendidikan

di Perguruan Tinggi.”60

Selain A, SM juga mengungkapkan mengenai pendidikan anak

“pendidikan itu penting karena untuk masa depan anak agar lebih

baik. Dalam menentukan sekolah orangtua dapat melihat nilai anak

tersebut dulu untuk memastikan diterima/ ditolak di sekolah Negeri.

Harapan orangtua tentunya anak bias diterima di sekolah negeri,

didalam setiap sekolah pasti ada kegiatan ekstrakulikuler, orangtua

pun memberikan izin jika anaknya akan ikut, akan tetapi kalau

anaknya tidak mau maka kami orangtua akan memakluminya. Dari

ke 2 anak tersebut, Alhamdulillah anak pertama sedang menimba

ilmu di jenjang Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta.61

selain A dan SM , YA juga memngungkapkan tentang pendidikan anak

“pendidikan itu penting untuk anak karena untuk menambah

wawasan, pengalaman dan teman untuk anak. Dalam memilihkan

60 Informan A, Wawancara pengusahaWarteg Kecil, Selasa 22 Juli 2019. 61 Informan S M, Wawancara pengusahaWarteg Kecil, Rabu 23 Juli 2019.

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

55

sekolah orangtua yang mempunyai kebijkan.Harapan orangtua bias

memberikan pendidikan negeri untu kanak-anaknya karena dari

segi biaya bias meringankan orangtua.Untuk mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler, orangtua juga mengizinkan anak dalam kegitan

tersebut bermanfaat untuk anak.untuk pendidikan anak masih duduk

di Sekolah Dasar.

.”62

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa semua

Informan kategori warteg Kecil menyatakan bahwa pendidikan anak

itu penting. Partisipan rata-rata menginginkan anaknya masuk di

sekolah negeri karena dari segi biaya akan meringankan

orangtua.Dari ke-3 pengusaha warteg tersebut baru ada satu yang

berhasil memberikan pendidikan hingga ke Perguruan Tinggi.

b. Warteg Sedang

Berikut pemaparan hasil wawancara dengan pengusaha Warteg

sedang. NH mengatakan bahwa dia telah memiliki 2 orang anak yang

masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang

satu masih di tingkat Taman Kanak-kanak (TK). Berikut pemarannya :

“pendidikan itu penting untuk anak agar kehidupan anak

kedepannya lebih baik dari pada orangtuanya. Dalam memilihkan

sekolah orangtua yang mempunyai kebijkan.untk pemilihan

pendidikan tingkat TK dan SD anak-anak dipilihkan sekolah swasta

setelah itu saat SMP oarngtua bisa mengarahkan ke sekolah negeri.

Harapan orangtua mereka dapat memberikan pendidikan negeri

untuk kanak-anaknya karena dari segi biaya biasa meringankan

orangtua.Untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, orangtua juga

mengizinkan anak untuk aktif dalam tersebut bermanfaat untuk

anak.untuk pendidikan anak masih duduk di Sekolah.”63

Partisipan NA mengatakan ia telah memiliki satu anak. sekarang

kelas 2 SD. Berikut pemaparan NA saat wawancara:

“pendidikan itu penting untuk anak agar kehidupan anak

kedepannya lebih baik dari pada orangtuanya. Dalam memilihkan

sekolah orangtua yang mempunyai kebijkan.untk pemilihan

pendidikan tingkat TK dan SD anak-anak dipilihkan sekolah swasta

setelah itu saat SMP oarngtua dapat mengarahkan ke sekolah

negeri. Harapan orangtua, mereka dapat memberikan pendidikan

62 Informan YA,Wawancara pengusahaWarteg Kecil, Selasa 2 September 2019. 63Informan NH, Wawancara Pengusaha Warteg Sedang, Senin 6 Mei 2019.

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

56

negeri untuk kanak-anaknya karena dari segi biaya biasa

meringankan orang tua.Untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler,

orangtua juga mengizinkan yang penting kegitan tersebut 64

Informan L mengatakan bahwa ia memiliki dua anak masing masing

masih duduk di bangku SD. Berikut pemaparan L saat wawancara:

‘’pendidikan itu sangat penting untuk anak agar kehidupan anak

kedepannya lebih baik dari pada orangtuanya. Dalam memilihkan

sekolah orangtua yang mempunyai kebijkan. Pemilihan pendidikan

tingkat TK dan SD anak-anak dipilihkan sekolah swasta setelah itu

saat SMP oarngtua akan mengarahkan ke sekolah negeri. Harapan

orangtua mereka bisa memberikan pendidikan negeri untuk kanak-

anaknya karena dari segi biaya biasa meringankan orang tua.Untuk

mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, orangtua juga memberikan izin

dalam kegitan tersebut.”65.

Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa semua

orangtua pengusaha warteg kategori sedang menyampaikan bahwa

pendidikan itu penting. Dalam memilihkan pendidikan anak ,

pengusaha Warteg sedang memilihkan sekolah tingkat TK-SD ke

sekolah swasta sedangkan utuk tingkat SMP dan seterusnya

memilihkan sekolah Negeri. Pendidikan anak pengusaha warteg

kategori sedang belum ada yang ke jenjang perguruan Tinggi.

Mereka masih mengenyam pendidikan di tingkat Sekolah Dasar dan

Sekolah Menengah Pertama.

c. Warteg Besar

Selain pemaparan orangtua pengusaha warteg kecil dan warteg

sedang, selanjutknya akan dipaparkan wawancara pengusaha warteg

Besar. Berikut perinciannya.

64Informan NA , Wawancara Pengusaha Warteg Sedang , Kamis, 16 Mei 2019 65Informan n L , Wawancara Pengusaha Warteg Sedang , Rabu 29 Mei 2019

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

57

Informan S mengatakan bahwa dia memiliki 3 anak masing-masing ada

yang sudah di perguruan Tinggi, di Sekolah Menengah Pertama dan ada

juga yang masih duduk di Sekolah Dasar. Berikut pemaparannya.

“pendidikan itu penting Namun pendidikan itu bukan penentu orang

sukses melainkan penunjang orang bisa sukses. Dalam menentukan

sekolah dasar hingga SMP orangtua dalam hal ini istri dapat

menentukan sekolah untuk anaknya, sedangkan untuk tingkat SMA

dan Kuliah orangtua memberikan kebebasan anak untuk memilih

sekolah yang dia minati. Harapan orangtua tentunya anak akan

masuk di sekolah negeri kalau anak tersebut memiliki IQ tinggi,

namun kalau anak IQ masih rendah berarti anak tersebut akan

masuk ke sekolah swasta. Di setiap sekolah pasti ada kegiatan

ekstrakulikuler, orangtua pun akan mengizinkan jika anaknya akan

ikut, akan tetapi kalau anaknya tidak mau maka kami orangtua akan

memakluminya. Dari ke 3 anak, Alhamdulillah anak pertama

sedang menimba ilmu di jenjang Perguruan Tinggi Swasta di

Jakarta66.

Selain S, AS juga mengungkapkan mengenai pendidikan anak

“pendidikan itu sangat penting Namun pendidikan itu bukan

penentu orang sukses melainkan penunjang orang bisa sukses.

Dalam menentukan sekolah SD- SMP orangtua dalam hal ini istri

akan menentukan sekolah untuk anaknya, sedangkan untuk tingkat

SMA dan Kuliah orangtua memberikan kebebasan anak untuk

memilih sekolah yang dia minatiyang penting masih bisa dipantau

dan dijangkau orangtua. Harapan orangtua tentunya anak dapat

masuk di sekolah Negeri, baginya sekolah negeri adalah sekolah

favorit. Di setiap sekolah pasti ada kegiatan ekstrakulikuler,

orangtua pun mengizinkan jika anaknya akan ikut, dengan catatan

66 Informan S , Wawancara Pengusaha Warteg Besar , Rabu 29 Mei 2019

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

58

si anak bisa mengatur belajar dengan baik dan kegiatan

ektrakulikuler tersebut tidak mengganggu jam belajar di sekolah.

Dari ke 3 anak, masing masing masih di bangku sekolah. Hanya saja

untuk semangat memberikan pendidikan perguruan tinggi sudah di

cita-citakan anak yang pertama menginginkan kuliah di Universitas

Indonesia atau di Universitas Negeri Jakarta.67

Partisipan DS mengatakan ia telah memiliki dua anak.. Masing-

masing masih belajar dibangku Taman kanak-kanak. Berikut

pemaparan DS saat wawancara:

“pendidikan itu sangat penting karena untuk menambah wawasan

pengetahuan dan keberkahan ilmu melalui belajar dengan

bimbingan guru. Dalam memilihkan sekolah untuk anak, saya

memilihkan TK dan SD yang swasta agar anak mendapatkan ilmu

agama lebih banyak dan untuk jenjang SMP saya akan memilihkan

pesantren. Setiap sekolah pasti ada kegiatan ekstrakulikuler,

orangtua pun akan mengizinkan jika anak ikut serta dalam kegiatan

tersebut, dengan catatan si anak bisa mengatur belajar dengan baik

dan kegiatan ektrakulikuler tersebut tidak mengganggu jam belajar

di sekolah. Dari ke 2 anak masing masing masih belajar di bangku

Taman janaj-kanak. Hanya saja untuk semangat memberikan

pendidikan perguruan tinggi saya sudah siap InsyaAllah akan

memberikan pendidikan hingga ke tingkat perguruan Tinggi.’’68

2. Hubungan Sosial Orangtua dan Anak

Pada bagian ini akan dibahas mengenai orangtua pengusaha warteg

berapa lama orangtua menemani anaknya adalam belajar dan seberapa lama

orangtua meluangkan waktu menemani belajar anaknya. Berikut

pemaparan untuk hasil wawancara kepada orangtua pengusahaWarteg.

67Informan AS , Wawancara Pengusaha Warteg Besar , Rabu 29 Mei 2019 68 Informan DS , Wawancara Pengusaha Warteg Besar , Rabu 29 Mei 2019

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

59

a. Warteg Kecil

Berikut pemaparan A ketika di wawancara mengenai hubungan

sosial orangtua dan anak.

“saya tidak bisa membantu anak jika anak ada tugas karena saya

hanya sekolah SD sampai kelas IV, sehingga kalau bagus ada

Tugas maka yang biasanya bantu adalah mbaknya, jadi yang

menemani belajar adalah mbaknya (Karyawan Warteg).saya tidak

menanyakan kesulitan anak saat belajar di sekolah karena saya

juga tidak bisa membantunya untuk jadwal sekolah si anak sudah

bisa menempelkan jadwal di rumah. Anak saya tidak ikut les

tambahan diluar sekolah karena di sekolah sudah ada programnya

sendiri, kegiatan tersebut dikenal dengan istilah PM (Pendalaman

Materi).69

Selain A, SM juga mengungkapkan mengenai hubungan sosial orangtua

dan anak

“saya tidak bisa membantu anak jika anak ada tugas karena saya

hanya sekolah sampai SMP, sehingga kalau anak ada Tugas maka

yang biasanya bantu adalah kakak atau temannya, jadi yang

menemani belajar adalah kakaknya .saya tidak menanyakan

kesulitan anak saat belajar di sekolah karena saya juga tidak bisa

membantunya untuk jadwal sekolah si anak sudah bisa

menempelkan jadwal di rumah. Anak saya pernah ikut les

tambahan diluar sekolah yaitu di Ganesha Operation (GO) dan les

materi UN dengan Guru Sekolah.70

69 Informan A, Wawancara pengusahaWarteg Kecil, Selasa 22 Juli 2019 70 Informan SM, Wawancara pengusahaWarteg Kecil, Rabu 23 Juli 2019.

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

60

Selain A dan SM, YA juga memngungkapkan tentang hubungan sosial

orangtua dan anak

“yang membantu anak jika anak ada tugas terkadang saya terkadang

bapaknya siapa luang waktunya maka ia yang nemenin belajar anak .Saya

menanyakan kesulitan anak saat anak baru pulang dari sekolah.karena anak

saya masing TK, jadi belum ada jadwal yang bisa ditempel. Anak saya tidak

ikut les tambahan diluar sekolah karena masih TK.71

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa semua partisipan

kategori warteg Kecil menyatakan bahwa ketika anak ada tugas atau ada

kesulitan dalam belajar yang membantu mereka bukanlah orangtua mereka

melainkan dengan orang lain atau keluarga yang tinggal satu rumah.hal ini

terjdi karena selain kesibukan orangtua di warteg juga karena latar belakang

pendidikan pengusaha warteg kategori kecil masih rendah.untuk pemberian

les tambahan untuk anak pada pengusaha warteg kecil hanya satu keluarga

yang memberikan les tambahan dengan ikut belajar di Ganesha Operaation

(GO). Untuk yang lainnya belum di ikutkan ke lembaga belajar yang lainnya.

b. Warteg Sedang

Berikut pemaparan hasil wawancara dengan pengusaha Warteg sedang. NH,

NA dan L. :

Hubungan sosial NH yang memiliki 2 anak, untuk anak yang pertama

tinggal di pesantren sedangkan untuk anak yang ke dua tinggal bersama

keluarga di Jakarta. NH menyampaikan pemaparan sebagai berikut

“ketika anak yang tinggal dipesantren sedang ada tugas saya tidak bisa

membantu karena saya dan anak tinggal terpisah, akan tetapi kalau anak

yang ke2, saya yang bisa membantu.saya tidak menanyakan kesulitan

anak saat belajar di sekolah karena saya juga tidak bisa membantunya.

Untuk anak ke 2 jika di ajak belajar dirumah jadi hanya bisa sekitar 1 jam

menemani dia belajar. Jadwal sekolah si anak pertama sudah bisa

menempelkan jadwal di kamar pesantren sedangkan untuk anak ke 2

71 Informan YA,Wawancara pengusahaWarteg Kecil, Selasa 2 September 2019.

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

61

masih belajar di tingkat TK jadi belum ada jadwal yang bisa ditempel.

Untuk menambah wawasan pembelajaran Anak saya yang pertama hanya

ikut tambahan belajar dari pesantren sedangkan untuk anak ke 2 saya

ikutkan belajar CALIS di tempat bimbel’’72

Selain NH, NA juga memaparkan hubungan sosial denan anak sebagai

berikut:

“ketika anak sedang ada tugas saya meluangkan 1 jam untuk bisa

membantumengerjakan tugas anak sebisa saya , dan tapi kalau saya tidak

bisa maka si anak meminta bantuan mbak yang ada di rumah (Karyawan

Warteg). Ketika sepulang sekolah saya menanyakan menanyakan kegiatan

belajar di kelas apakah anak bisa mengikuti belajar di kelas atau ada

kesulitan saat belajar. Jadwal sekolah si anak sudah bisa menempelkan

jadwal di kamar Untuk menambah wawasan pembelajaran Anak hanya

ikut tambahan belajar CALIS di tempat bimbel dan Sore harinya

mengikuti kegiatan mengaji di TPA.73

Selain NH dan NA, berikut ini akan di paparkan dari L

“ketika anak sedang ada tugas saya luangkan 2 jam untuk bisa membantu

mengerjakan tugas dari sekolah sebisa saya.. Ketika sepulang sekolah

saya selalu menanyakan kegiatan belajar di kelas apakah anak bisa

mengikuti belajar di kelas atau ada kesulitan saat belajar. Jadwal sekolah

si anak sudah bisa menempelkan jadwal di kamar Untuk menambah

wawasan pembelajaran Anak maka saya ikutkan ada les di Bimbel74.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa semua partisipan

kategori warteg Sedang menyatakan bahwa ketika anak ada tugas atau ada

kesulitan dalam belajar yang membantu mereka adalah orangtuanya dan

72 Informan NH, Wawancara Pengusaha Warteg Sedang, Senin 6 Mei 2019.

73 Informan NA , Wawancara Pengusaha Warteg Sedang , Kamis, 16 Mei 2019 74 Informan L , Wawancara Pengusaha Warteg Sedang , Rabu 29 Mei 2019

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

62

ditambahkan dengan mengikutsertakan anak dalam kegiatan belajar di

tempat Bimbel. Selain itu pengusaha Warteg sedang ini bisa menemani

anaknya belajar dengan durasi 1-2 jam setiap harinya. Mereka juga tidak

lupa menanyakan kegiatan belajar anak saat di sekolah sehingga mereka

bisa tahu bisa atau tidaknya anak saat mengikuti kegiatan disekolahnya.

c. Warteg Besar

Berikut pemaparan hasil wawancara dengan pengusaha Warteg Besar.

S, AS dan DS. Berikut pemarannya :

Berikut pemaparan S ketika di wawancara mengenai hubungan social.

“ketika anak mengalami kesulitan saat belajar yang membantunya

adalah ibnya,ibu juga yang menemani anak saat belajar 1-2 jam

perhari,ibu juga yang mengingatkan anak untuk menempel jadwal

pelajaran. Untuk menambah wawasan anak saya mengikutkan anak

les tambahan berupa belajar bahasa Inggris dan Matematika.’’75

Selain S, AS juga mengungkapkan mengenai hubungan sosial

orangtua dan anak berikut pemaparannya

“ketika anak mengalami kesulitan saat belajar yang membantunya adalah

ibnya,ibu juga yang menemani anak saat belajar ,ibu selalu siap 24 jam

ada untuk anak ,ibu juga yang mengingatkan anak untuk menempel jadwal

pelajaran. Untuk menambah wawasan anak saya mengikutkan anak les

tambahan berupa belajar di tempat bimbel dan mengikutkan anak belajar

di TPA juga.76

Selain S dan AS, DS juga mengungkapkan mengenai hubungan sosial

orangtua dan anak sebagai berikut:

75 Informan S , Wawancara Pengusaha Warteg Besar , Rabu 29 Mei 2019 76 Informan AS , Wawancara Pengusaha Warteg Besar , Senin, 20 Agustus 2019

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

63

“ketika anak mengalami kesulita77n saat belajar yang membantunya

adalah ibnya,ibu juga yang menanyakan pembelajaran disekolah bisa

mengikuti atau tidak. Ibu juga yang menemani anak saat belajar. Ibu juga

yang mengingatkan anak untuk menempel jadwal pelajaran. Untuk

menambah wawasan anak saya mengikutkan anak les tambahan berupa

belajar di tempat bimbel dan mengikutkan anak belajar di TPA juga.’’78

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa semua partisipan

kategori warteg Besar menyatakan bahwa ketika anak ada tugas atau ada

kesulitan dalam belajar yang membantu mereka adalah ibu mereka dan

untuk kegiatan belajar tambah orangtua mengikutsertakan anak dalam

kegiatan belajar di tempat Bimbel. Selain itu pengusaha Warteg Besar ini

bisa menemani anaknya belajar dengan durasi 1-2 jam setiap harinya.

Mereka juga tidak lupa menanyakan kegiatan belajar anak saat di sekolah

sehingga mereka bisa mengetahu bisa atau tidaknya anak saat mengikuti

kegiatan disekolahnya.

3. Pandangan Orangtua terhadap Pendidikan Anak

Pada bagian ini akan dibahas mengenai pandangan orangtua

pengusaha warteg terhadap pendidikan untuk anak-anaknya. Berikut

pemaparan untuk hasil wawancara kepada orang tua pengusaha Warteg.

a. Warteg Kecil

Berikut pemaparan A ketika saat di wawancara :

‘’seiring berjalannya waktu kalau orangtua sehat ,usaha lancar InsyaAllah

lanjut kuliah’’.79

77 Informan DS, Wawancara Pengusaha Warteg Besar , Kamis, 16 Mei 2019 20 Informan A, Wawancara pengusahaWarteg Kecil, Selasa 22 Juli 2019

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

64

Selain A, SM juga mengungkapkan mengenai pandangan pendidikan

untuk anak sebagai berikut:

‘’ InsyaAllah anak lanjut ke perguruan tinggi, yang sudah S1 bisa lanjut

S2.’’80

Selain A dan SM, YA juga mengungkapkan mengenai pandangan

pendidikan untuk anak sebagai berikut

‘’ InsyaaAllah anak akan di kuliahkan.’’81

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa semua

partisipan kategori warteg Kecil menyatakan bahwa para pengusaha akan

memberikan pendidikan untuk anak hingga ke Perguruan Tinggi.

Berikut pemaparan Pengusaha warteg kategori warteg sedang . Berikut

pemaparan NH ketika di wawancara

‘’iya, saya akan menyekolahkan dimas dan lana hingga ke

perguruan tinggi.’’82

Selain NH, NA juga mengungkapkan mengenai pandangan pendidikan

anak sebagai berikut

‘’iya, saya akan menyekolahkan raya hingga ke perguruan tinggi supaya

Anak jadi Dokter.’’83

Selain NH dan NA, L juga mengungkapkan mengenai pandangan

pendidikan untuk anak sebagai berikut

21 Informan SM, Wawancara pengusahaWarteg Kecil, Rabu 23 Juli 2019. 22 Informan YA,Wawancara pengusahaWarteg Kecil, Selasa 2 September 2019. 23 Informan NH, Wawancara Pengusaha Warteg Sedang, Senin 6 Mei 2019. 24 Informan NA , Wawancara Pengusaha Warteg Sedang , Kamis, 16 Mei 2019

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

65

‘’iya, saya akan menyekolahkan Anak-anak hingga ke perguruan tinggi.’’84

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa semua partisipan kategori

warteg Sedang menyatakan dengan semangat Optimis bahwa para pengusaha akan

memberikan pendidikan untuk anak hingga ke Perguruan Tinggi.

Berikut pemaparan Pengusaha warteg kategori warteg Besar . Berikut pemaparan S

ketika di wawancara

‘’kembali ke anak-anak. Yang penting anak-anak mau belajar. Kalau anak-anak

mau kuliah akan kami kuliahkan kalau mereka mau nerusin usaha Warteg juga

silahkan.’’85

Selain S, AS juga mengungkapkan mengenai pandangan pendidikan untuk anak

sebagai berikut

‘’InsyaAllah anak-anak akan sekolah hingga di bangku kuliah.’’86

Selain S dan AS, DS juga mengungkapkan mengenai pandangan Pendidikan untuk

anak sebagai berikut

‘’Insya Allah akan saya dan istriakan sekolahkan anak-anak hingga ke

perguruan tinggi.’’87

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa semua partisipan kategori warteg

Besar menyatakan dengan semangat bahwa para pengusaha akan memberikan

pendidikan untuk anak hingga ke Perguruan Tinggi. Walau ada juga yang

memberikan pilihan ditentukan oleh anak nantinya.

4. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Peran Orangtua terhadap Pendidikan anak

25 Informan L , Wawancara Pengusaha Warteg Sedang , Rabu 29 Mei 2019 26 Informan S , Wawancara Pengusaha Warteg Besar , Senin, 20 Agustus 2019 27 Informan AS , Wawancara Pengusaha Warteg Besar , Rabu 29 Mei 2019 28 Informan DS , Wawancara Pengusaha Warteg Besar , Kamis, 16 Mei 2019

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

66

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai perbedaan peran orangtua

yang berprofesi sebagai pengusaha Warteg kategori Kecil, Sedang dan

Besar.

a.Warteg Kecil

Pada pengusaha warteg Kecil Peran orangtua yang mereka

berikan kepada anak antara lain: Memilihkan sekolah untuk anak,

mendampingi anak saat belajar, menasehati anak, memberikan contoh

yang baik. orangtua pengusaha Warteg Kecil masih ada yang belum

bisa mendampingi dan membantu mengerjakan tugas anak yang

diberikan sekaloh, hal ini dikarenakan latar belakang pendidikan

pengusaha warteg ini masih rendah, mereka hanya mengenyam

pendidikan tingkat Dasar (SD)

b.Warteg Sedang

untuk peran orang tua yang termasuk Warteg sedang memberikan

peran sebagai berikut: selain peran yang dilakukan pengusaha Warteg

kecil, disini mereka memberikan motivasi dalam belajar, memberikan

arahan cita-cita yang diinginkan, Memberikan apresiasi atas prestasi

yang diraihnya.

c.Warteg Besar

perang orang tua yang kategori Warteg besar selain

memberikan peran seperti pengusaha warteg kecil Dan sedang, disini

mereka lebih lengkap dalam memberikan perannya Antara lain,

mengembangkan minat bakat yang dimiliki anak dengan Mengikutkan

Ekskul dan Bimbel di luar bahkan mengundang guru Privat untuk bisa

mengembangkan bakat yang dimiliki anak, memberikan sarana dan

prasarana yang lengkap untuk anak, meluangkan waktu untuk liburan

keluarga, menciptakan suasana aman, nyaman dan kondusif.

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

67

Rahmad Rosyadi dalam buku Pendidikan Islam dalam Pembentukan

Karakter menyampaikan bahwa Orang tua dengan cinta sejatinya dapat

memenuhi Tiga peranan penting yaitu sebagai orangtua, guru dan teman.

Sebagai orangtua, mereka mencintai anak-anaknya tanpa pamrih. Sebagai

guru mereka dapat menanamkan nilai-nilai agama yang baik serta

memberikan contoh atau keteladanan kepada anak-anaknya. Sebagai

pemimpin, mereka memeelihara tradisi, menolong, membimbing serta

mendorong anak-anak dalam mencapai cita-cita.

2. Hubungan Sosial Orangtua dan Anak

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai hubungan sosial dalam

hal ini adalah interaksi yang terjadi pada orangtua yang berprofesi sebagai

pengusaha Warteg kategori Kecil, Sedang dan Besar dengan anak-

anaknya, terutama saat anak akan pergi sekolah, setelah sekolah dan saat

anak ada Pekerjaan Rumah (PR) dari sekolah.

a .Warteg Kecil

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa semua

partisipan kategori warteg Kecil menyatakan bahwa ketika anak ada

tugas atau ada kesulitan dalam belajar yang membantu mereka

bukanlah orangtua mereka melainkan dengan orang lain atau keluarga

yang tinggal satu rumah.hal ini terjdi karena selain kesibukan orangtua

di warteg juga karena latar belakang pendidikan pengusaha warteg

kategori kecil masih rendah.

b. Warteg Sedang

Berbeda dengan pengusaha warteg Sedang, ketika anak ada

tugas atau ada kesulitan dalam belajar yang membantu mereka adalah

orangtua mereka. Dan ditambahkan dengan mengikutsertakan anak

dalam kegiatan belajar di tempat Bimbel. Selain itu pengusaha Warteg

sedang ini bisa menemani anaknya belajar dengan durasi 1-2 jam

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

68

setiap harinya. Mereka juga tidak lupa menanyakan kegiatan belajar

anak saat di sekolah sehingga mereka bisa tahu bisa atau tidaknya anak

saat mengikuti kegiatan disekolahnya.

c. Warteg Besar

Pengusaha warteg Besar, ketika anak ada tugas atau ada kesulitan

dalam belajar yang membantu mereka adalah orangtua mereka. Dan

ditambahkan dengan mengikutsertakan anak dalam kegiatan belajar di

tempat Bimbel. Selain itu pengusaha Warteg sedang ini bisa menemani

anaknya belajar dengan durasi 1-2 jam setiap harinya. Mereka juga tidak

lupa menanyakan kegiatan belajar anak saat di sekolah sehingga mereka

bisa tahu bisa atau tidaknya anak saat mengikuti kegiatan disekolahnya.

Terjalinnya Interaksi orangtua dan anak sangat penting untuk

perkembangan anak, terutama dalam lingkungan keluarga

sebagaimana yang telah di paparkan Vidya Dwina Paramita dalam

bukunya Jatuh Hati pada Montessori beliau memaparkan, pada 3 tahun

pertama kehidupan anak, anak membutuhkan sebanyak mungkin

informasi melalui interaksinya dengan lingkungan. Proses anak

berinteraksi dengan lingkungan melalui seluruh indranya kemudian

menjadi tabungan pengalaman sebagai modal utama pada tahapan

berikutnya.88

Andar Ismail menyampaikan, Bentuk pendampingan orang tua terhadap

anak pada jam belajar tentu berbeda menurut tingkat sekolah. Anak Sekolah

Dasar masih perlu dibimbing dalam membuat Pekerjaan Rumah (PR).

Sedangkan anak sekolah lanjutan sudah tidak memerlukannya lagi. Namun

peranan orang tua dalam menciptakan suasana belajar sama halnya seperti

29 Vidya Dwina Paramita, Jatuh Hati pada Montessori,( Bandung: Mizan Media Utama, 2019)

hlm.16

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

69

mereka, baik anak murid Sekolah Dasar maupun Mahasiswa Perguruan

Tinggi.89

Nilam Widyarini juga menyampaikan tentang hubungan orangtua dan

anak beliau menyampaikan;

‘’Hubungan orangtua-anak yang berkualitas, secara kongkret dapat

dinyatakan sebagai hubungan yang hangat, saling mendukung, dan

saling percaya, ketika anak masih kecil atau remaja, mereka

merasakan kehangatan orangtua hanya dengan kehadiran kongret

(fisik langsung). Pada masa-masa ini diperlukan komitmen orangtua

keluangan waktu secara memadai untuk anak.’’90

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan (Relasi)

orangtua dan anak sangat penting untuk perkembangan anak, terutama

dalam meningkatkan semangat belajar anak, hal ini untuk menunjang masa

depan anak.

3.Pandangan Asprasi Orang tua terhadap Pendidikan Anak

Tabel 4.3 Pendidikan Pengusaha Warteg

No Nama Pengusaha Jenis Warteg Pendidikan

1. Ansori

Warteg Kecil

SD Kelas IV

2. Sri Mutmainah SMP

3. Yuli Arbaatin SMA

4. Nur Hayati

Warteg Sedang

SMP

5. Lingga SMP

6. Nur Aenah SD

7. Sayudi

Warteg Besar

SD kelas V

8. Abdul Somad SD kelas V

9. Dede Sulaiman SMP

90 Nilam Widyarini, Relasi Orangtua dan Anak, (Jakarta: Media KOMPUTINDO, 2010). Hlm. 94

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

70

Pandangan aspirasi orangtua terhadap pendidikan anak adalah

Semua pengusaha Warteg yang ada di kelurahan Cipete Utara (Kecil, Sedang dan

Besar) mempunyai keinginan atau harapan yang tinggi terhadap pendidikan

formal untuk anak-anaknya, harapan orang tua, anak-anak dapat melanjutkan

pendidikan hingga Perguruan Tinggi, mendapatkan pekerjaan yang baik dan bisa

membantu orang tua.

a. Pengusaha Warteg Kecil

Orang tua pengusaha warteg kecil menyampaikan jika masih ada

kesempatan, usaha masih berjalan lancar maka anak diusahakan

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

b. Pengusaha Warteg Sedang

Orang tua pengusaha warteg sedang menyampaikan bahwa mereka

akan mengusahakan pendidikan anak mereka akan terus berlanjut hingga

ke perguruan tinggi. Sehingga mereka bias mewujudkan masa depan yang

lebih baik dari orang tuanya.

c. Pengusaha Warteg Besar

Orang tua pengusaha Warteg Besar menyampaikan, mereka sangat

siap, untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke perguruan tinggi.

Mereka juga mengharapkan anak-anaknya nanti ada yang bisa menjadi

Dokter. Mereka juga siap memilihkan perguruan Tinggi yang ternama

(Favorit).Hal ini agar anak-anak bias mendapatkan masa depan yang

lebih baik dari orang tuanya dan bisa mengangkat derajat orang tuanya

di kemudian hari. Kesiapan orangtua dalam menyiapkan masa depan

anak seperti yang di kemukakan oleh Bukik Setiawan mengenai orientasi

masa depan anak.

“Dalam setiap zaman ada profesi favorit yang menjadi idaman banyak

orang. Provesi favorit biasanya mempunyai aspek dianggap bagus, bisa

berupa penghasilan atau gengsi sosial.orangtuapun mendorong anaknya

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

71

untuk bekerja sebagai profesi-profesi favorit, tidak berpijak pada

kekuatan diri yang dimiliki anak.” 91

‘’ Setiap anak memerlukan pendidikan yang layak untk meningkatkan

taraf hidup sehingga secara nyata memerlukan lembaga yang

mampu meningkatkan pendidikan anak dalam keluarga.’’92

Berdasarkan hasil penelitian Lisa Megawati, melanjutkn pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi adalah kebutuhan setiap anak yang harus di

penuhi oleh orangtua, hal ini sebagai suatu upaya untuk meningkatkan

kesejahteraan keluarga dan taraf hidup keluarga serta dapat

meningkatkan perekonomian keluarga.dengan demikian potensi yang di

miliki anak akan berkembang dengan baik.

Thomas Armstong menyampaikan semua anak adalah anak yang

berbakat. Tiap-tiap anak terlahir ke dunia ini dengan potensi yang unik,

yang jika dipupuk dengan benar, dapat memberikan sumbangan bagi

dunia yang lebih baik. Hal ini menunjukan setiap anak harus

mendapatkan pendidikan yang baik agar dapat mengembangkan potensi

yang dimiliki anak. Selain pendidikan dari orang tua, anak juga

membutuhkan pendidikan dari guru di sekolah sehingga orang tua

berkewajiban untuk memberikan pendidikan yang layak untuk anak-

anaknya. Dengan hal tersebut dapat membantu anak mewujudkan cita-

cita mereka.

Dalam hal pendidikan telah di tuliskan oleh Syarif Hidayat dalam

buku Teori dan prinsip pendidikan menyampaikan bahwa pendidikan

adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap insan sebagai salah satu

modal agar dapat berhasil dan meraih kesuksesan dalam kehidupannya.

Karena dengan pendidikan manusia mampu mengembangkan potensi

yang di anugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan

yang diharapkan agar memanusiakan manusia.

91 Bukik Setiawan, Aku Bukan Kertas Kosong, (Jakarta: Panda Media, 2015).hlm. 26 92 Lisa Megawati, Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak pada Keluarga Nelayan, (Skripsi S1,

Pendidikan Sosial, FKIP Universitas Tanjungpura Ponianak). Hlm.2

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penelitian ini menemukan terdapat perbedaan peran orang tua

terhadap Pendidikan anak. Masing- msing pengusaha Warteg di

kelurahan Cipete Utara baik pengusaha warteg kecil, sedang dan

besar memberikan peran yang berbeda. Pengusaha warteg kecil dan

sedang memberikan peran terhadap anak dapat dikategorikan cukup

baik, hal ini karena orangtua pengusaha warteg memilihkan sekolah

untuk anak, adakalanya menyempatkan mengantarkan anak ke

sekolah, memberikan teladan yang baik, dan membimbing anak dan

memberikan dorongan kepada anak agar semangat dalam belajar.

Sedangkan pengusaha warteg besar memberikan peran kepada

pendidikan anak dapat di kategorikan baik hal ini digambarkan

dengan keteladanan untuk anak, mendampingi anak dalam belajar,

memberikan fasilitas belajar seperti membelikan leptop sarana

belajar anak, mengikutsertakan anak menambah belajar di Bimbel,

memberikan hadiah saat anak mendapatkan prestasi dan

menyempatkan moment liburan bersama keluarga saat libur sekolah

serta memberikan motivasi yang tinggi untuk bisa mengembangkan

bakat anak dan mendorong anak dalam mencapai cita-cita.

2. Hubungan sosial orang tua yang berprofesi sebagai pengusaha

warteg dengan anak untuk pengusaha warteg kecil dan sedang

hubungan sosial dapat di kategorikan cukup baik, hal ini karena

orangtua menanyakan kegiatan belajar di sekolah, mendampingi

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

73

anak belajar hanya saja orangtua mereka terkadang belum bisa

membantu ketika anak ada PR hal ini karena latar belakang

pengusaha warteg kecil dan sedang sebagian hanya tamat Sekolah

Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Sehingga pengetahuannya

belum begitu luas. Sedangkan pengusaha Warteg besar menjalin

hubungan sosial dengan baik. Mayoritas orangtua yang berperan

dalam pendidikan adalah ibu.Background istri pengusaha warteg ini

latar belakang pendidikan mereka adalah Sekolah Menengah Atas

dan mereka memiliki waktu yang banyak untuk menemani anaknya.

Sehingga anak dan orangtua memiliki kebersamaan dalam durasi

yang lama dalam menjalin hubungan sosial.

3. Pandangan aspirasi orangtua terhadap pendidikan anak adalah

pengusaha Warteg yang ada di kelurahan Cipete Utara (Kecil,

Sedang dan Besar) mempunyai keinginan atau harapan yang tinggi

terhadap pendidikan formal untuk anak-anaknya. Harapan orang

tua, anak-anak dapat melanjutkan pendidikan hingga Perguruan

Tinggi, mendapatkan pekerjaan yang baik dan bisa membantu dan

mengangkat derajat orangtua.

B. Implikasi

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas, dapat

diimplikasikan terhadap hal berikut:

1. Peran orangtua, keluangan waktu dan motivasi orangtua terhadap

pendidikan anak sangat diperlukan agar anak dapat melanjutkan

studi anak sehingga dapat mewujudkan cita-cita dimasa depan.

2. Penyediaan fasilitas belajar untuk anak akan sangat membantu

proses belajar.

C. Saran

Dari penelitian diatas dapat diberikan beberapa saran, antara

lain:

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

74

1. Orang tua pengusaha warteg alangkah baiknya mampu menyediakan

waktu luang agar bias mendampingi, menemani, dan membantu

kesulitan anak-anak saat belajar.

2. Orang tua pengusaha Warteg alangkah baiknya mampu memberikan

perhatian, kasih sayang yang lebih kepada anak-anaknya agar anak

dapat belajar dengan giat dan hendaknya orang tua selalu

memberikan motivasi atau dorongan kepada anak.

3. Orang tua penguasa Warteg hendaknya dapat mengembangkan

bakat dan kemampuan anak dengan mengikutsertakan kegiatan

diluar sekolah atau mendatangkan guru (yang mahir di bidangnya)

ke rumah dalam rangka mengembangkat minat dan bakat anak.

4. Orang tua hendaknya dapat memberikan fasilitas belajar untuk anak.

Seperti halnya tempat belajar yang layak untuk anak dan buku

penunjang pengetahuan anak.

5. Anak pengusaha Warteg hendaknya mampu memanfaatkan

kesempatan melanjutkan pendidikan untuk mewujudkan masa

depan yang gemilang.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti hanya melakukan penelitian di 9 Warteg sehingga informasi

yang dihasilkan belum begitu luas

2. Sulitnya menemukan waktu yang tepat untuk melakukan wawancara

dengan Responden

3. Keterbatasan waktu saat pengambilan data karena pengusaha Warteg

yang memiliki waktu terbatas.

.

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

75

DAFTAR PUSTAKA A.Buku:

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2013.

Ashori, Muslim dkk. Pendidikan Karakter Wirausaha. Jakarta: Gramedia, 2008.

Berry, David . Pokok-pokok Pikiran Sosiologi, Jakarta:Cv Rajawali, 1983.

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2012.

Dewantoro,Ki Hajar. Karya Bagian Pertama; Pendidikan .Yogyakarta: Majlis

Luhur Persatuan Taman Siswa, 1977.

Djoko Pietono, Yan.Mendidik Anak Sepenuh hati. Jakarta: Gramedia, 2014.

Dwina Paramita, Vidya. Jatuh Hati pada Montessori. Bandung: Mizan Media

Utama, 2019.

Gunawan, Imam. Metode Pnelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2009.

Hidayat, Syarif. Teori dan prinsip Pendidikan.Tangerang: PT Pustaka Mandiri.

2015.

Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan Komponen MKDK. Jakarta: PT Rinaka Cipta.

2015.

Koesoema, Doni. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global,.

Jakarta :Grasindo, 2007.

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

76

Lestari, Sri. Psikologi Keluarga, Jakarta: Kencana, 2016.

Nata, Abudin. Pemikiran Pendidikan Islam & Barat. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2012.

Marzuki, Saleh. Pendidikan Non Formal.Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2012.

Pedoman Penulisan Skripsi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Suryabrata, Sumadi. Psikologi pendidikan.Jakarta :PT. Raja Grafindo Persana,

2011.

Susanto, Ahmad. Bimbingan dan Konseling di Sekolah,. Jakarta: Prenadamedia Group,

2018.

Susanto, S. Astrit, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung: Bina

Cipta, 1979.

Soekanto, Soerjono. Memperkenalkan Sosiologi.Jakarta: Cv. Rajawali, 1988.

Soekanto,Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Kedua. Jakarta: Cv.Rajawali,

1986.

Poerwadaminta,W.J.S. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta

Timur: Balai Pustaka, 2011.

Rosyadi, Rahmat, Pendidikan Islam dalam Pembentukan Karakter Anak Usia dini.

Jakarta: Rajawali Pers, 2003.

Setiawan, Bukik. Aku Bukan Kertas Kosong. Jakarta: Panda Media, 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2015.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2012.

Tatang S., Ilmu Pendidikan.Bandung: Pustaka Setia,2012.

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

77

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan.

Wahyudin. A to Z Anak Kreatif . Jakarta :GEMA INSANI, 2007.

Widyarini, Nilam. Relasi Orangtua dan Anak. Jakarta: Media KOMPUTINDO,

2010

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: Prenadamedia, 2014.

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2011.

B.Jurnal:

Rahayu, yulia. Peran orangtua dalam Pendidikan Anak studi kasus pada Keluarga

Petani di Desa Mekar Baru. Jurnal Universitas Tanjungpura Pontianak,

2012.

Megawati, lisa, Nuraini Asriati, Rustiyarso. Peran Orang Tua terhadap pendidikan

anak pada keluarga Nelayan. Jurnal Universitas Tanjungpura Pontianak,

2012.

Novrinda, Nina Kurniah, Yulidesni. Peran Orangtua dalam pendidikan anak usia

Dini. Jurnal Potensia PG-PAUD FKIP UNIB, 2017.

C.Skripsi:

Ari Akbar, Muhammad. Peran orangtua terhadap pendidikan anak.Skripsi S1,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Semarang, 2015.

Fajar Setyawati, Nadia. Aspirasi orangtua terhadap pendidikan anak. Skripsi S1,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Semarang, 2015.

Ita Musliani, Peran orangtua dalam mendidik anak usia dini. Skripsi S1,

Bimbingan dan Konseling UIN Sunan Kalijaga, 2018

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51041... · 2020. 6. 17. · 16. Terimakasih untuk anak shalih-shalihah (Khalifah

78

Mulya Irawan, Heni. Peranan Keluarga dalam Pendidikan anak. Skripsi S1

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Semarang, 2011.

D.Internet

http://annissanimatul.blogspot.com/2014/06/pengaruh-peran-orang-tua

terhadap.html tanggal 17 Februari 2019 pukul 21.31

http://almaata.ac.id/pentingnya-peran-orang-tua-terhadap-pendidikan-

anak/tanggal 17 Februari 2019 pukul 22.52

https://ilmu-pendidikan.net/pendidikan/peraturan/jenjang-pendidikan-formal-di-

indonesia-uu-sisdiknas-2003, Kamis, 30 Oktober 2014

http://regional.liputan6.com/read/2606636/awal-mula-kemunculan-warteg-

hingga-mendunia tanggal 03 Januari 2018, Pukul 10.00

https://travel.kompas.com/read/2018/10/25/190925127/sejarah-munculnya-

warteg-di-jakarta-ternyata-ada-sejak-tahun-1950

https://id.wikipedia.org/wiki/Warung_tegal, tanggal 7 Februari 2019 pukul 22.03

https://id.wikipedia.org/wiki/Cipete_Utara,_Kebayoran_Baru,_Jakarta_Selatan, 20

Februari 2020 pukul 22:27