jurusan biologi fakultas matematika dan ilmu …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · tabel 2.1...

35
PENGARUH PEMBELAJARAN OUTDOOR LEARNING PROCESS DAN PENUGASAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI EKOLOGI Skripsi Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi oleh Sri Wiji 4401411142 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: vucong

Post on 11-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

PENGARUH PEMBELAJARAN OUTDOOR LEARNING

PROCESS DAN PENUGASAN MIND MAPPING TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI EKOLOGI

Skripsi

Disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

oleh

Sri Wiji

4401411142

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya yang berjudul

“Pengaruh Pembelajaran Outdoor Learning Process dan Penugasan Mind

Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Materi Ekologi” disusun

berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber

informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah

disebutkan dalam teks yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam

program sejenis diperguruan tinggi manapun. Apabila di kemudian hari terbukti

terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya akan bersedia menerima sanksi

sesuai ketentuan perundang-undangan.

Semarang, 14 September 2015

Sri Wiji

NIM 4401411142

Page 3: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

iii

Page 4: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

iv

MOTTO

Success is the sum of small efforts, repeated day in and day out

(Robert Collier)

Impian ada ditengah peluh, usaha keras itu tak akan mengkhianati

(Akimoto Yasushi)

Tanamlah kebaikan, rawatlah kesabaran, petiklah kebahagiaan

(ustad Jefri)

PERSEMBAHAN

Untuk Bapak, Ibu dan adik-adik

Page 5: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

v

PRAKATA

Puji syukur senantiasa terucap kehadirat Allah atas segala rahmat-Nya dan

sholawat selalu tercurah atas Nabi Muhammad SAW hingga akhir zaman. Pada

kesempatan ini, penulis dengan penuh syukur mempersembahkan skripsi dengan

judul ”Pengaruh Pembelajaran Outdoor Learning Process dan Penugasan Mind

Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Materi Ekologi". Skripsi ini

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Skripsi ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan dan bimbingan banyak

pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Universitas Negeri Semarang.

3. Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang.

4. Dr. Enni Suwarsi Rahayu, M.Si, selaku dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun

skripsi ini.

5. Dra. Chasnah selaku dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

6. Ir. Nana Kariada Tri Martuti, M.Si. selaku dosen Penguji yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun

skripsi ini.

7. Dr. Andreas Priyono Budi Prasetyo, M.Ed. selaku dosen wali yang telah

memberikan arahan dan motivasi.

8. Bapak, Ibu Dosen dan seluruh staf Jurusan Biologi yang telah memberikan

bekal kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

9. Kepala SMA Negeri 1 Juwana yang telah memberi ijin kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian.

10. Ibu Dra. Sri Widarini selaku guru mata pelajaran biologi SMA N 1 Juwana

yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

11. Peserta didik SMA Negeri 1 Juwana yang telah membantu proses penelitian.

Page 6: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

vi

12. Bapak, ibu dan adik-adik yang selalu memberikan dukungan dan doa selama

penyusunan skripsi.

13. Semua anak ROMABIO serta teman-teman Pendidikan Biologi angkatan

2011 atas segala dukungannya

14. Sahabat-sahabatku, Aini, Shima, Mayang serta keluarga kost atas segala

dukungannya.

15. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para

pembaca. Terima kasih.

Semarang, 14 September 2015

Penulis

Page 7: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

vii

ABSTRAK

Wiji, S. 2015. Pengaruh Pembelajaran Outdoor Learning Process (OLP) dan

Penugasan Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Materi

Ekologi. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dr. Enni Suwarsi

Rahayu, M.Si. dan Pembimbing Pendamping Dra. Chasnah

Pembelajaran Outdoor Learning Process (OLP) adalah pembelajaran luar

kelas dengan memaksimalkan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

Pada materi ekologi, pembelajaran OLP dapat dilakukan dengan observasi

ekosistem perairan maupun daratan. Pembelajaran OLP masih menemukan

kendala pada pengelolaan waktu, luas lokasi serta kompleknya komponen

lingkungan sehingga perlu dikombinasikan dengan penugasan Mind Mapping.

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pembelajaran OLP dan penugasan

Mind Mapping dalam peningkatan hasil belajar siswa SMA pada materi Ekologi

serta mengetahui pembelajaran yang paling efektif diterapkan.

Penelitian ini menggunakan rancangan pre experimental dengan pretest-

posttest group design. Populasi meliputi siswa kelas X-Mia SMA Negeri 1

Juwana yang berjumlah enam kelas. Sampel sebanyak tiga kelas secara

Convenience Sampling. Variabel yang diukur adalah hasil belajar siswa dari

pretest-posttest materi ekologi. Tanggapan siswa dan keterlaksanaan

pembelajaran diperoleh melalui angket. Hasil perbandingan antar kelas

eksperimen yaitu pembelajaran OLP dengan atau tanpa penugasan Mind Mapping

memperoleh hasil uji LSD N-gain tertinggi, >80% siswa memperoleh N-gain

berkriteria sedang, 92% siswa memberi tanggapan sangat baik dan 94% siswa

juga menilai sangat baik keterlaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pembelajaran OLP dengan

atau tanpa penugasan Mind Mapping paling efektif meningkatkan hasil belajar

kognitif siswa.

Kata Kunci: OLP, penugasan Mind Mapping , hasil belajar siswa, materi Ekologi.

Page 8: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERNYATAAN ............................................................................................ ii

PENGESAHAN ............................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

PRAKATA ..................................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB

1. PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1. 2 Rumusan Masalah .................................................................. 3

1. 3 Penegasan Istilah .................................................................... 4

1. 4 Tujuan Penelitian ................................................................... 5

1. 5 Manfaat Penelitian ................................................................. 5

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ....................................................................... 7

2.2 Kerangka Berpikir .................................................................. 18

2.3 Hipotesis Penelitian ............................................................... 19

3. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................ 20

3.2 Variabel Penelitian ................................................................ 20

3.3 Rancangan Penelitian ............................................................. 21

3.4 Prosedur Penelitian ................................................................ 21

3.5 Pengumpulan Data ................................................................. 24

3.6 Analisis Data ......................................................................... 30

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................... 36

4.2 Pembahasan ............................................................................ 41

Page 9: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

ix

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................ 48

5.2 Saran ...................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 49

LAMPIRAN .................................................................................................. 52

Page 10: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping ...................................................... 14

Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian ..................................................... 20

Tabel 3.2 Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen .......................................... 22

Tabel 3.3 Pengumpulan Data Penelitian .......................................................... 25

Tabel 3.4 Kategori kriteria reliabilitas soal tes ................................................ 27

Tabel 3.5 Kriteria Taraf Kesukaran ................................................................. 28

Tabel 3.6 Kategori kriteria daya beda soal tes ................................................. 28

Tabel 3.7 Hasil perhitungan analisis butir soal ujicoba pretest-posttest .......... 29

Tabel 3.8 Analisis variansi ............................................................................... 34

Tabel 4.1 Nilai pretest dan posttest kelas eksperimen I, eksperimen II

dan eksperimen III ........................................................................... 36

Tabel 4.2 Uji Normalitas nilai pretest - posttest kelas eksperimen I,

eksperimen II dan eksperimen III (One-Sample Kolmogorov-

Smirnov Test) ................................................................................. 37

Tabel 4.3 N gain rata-rata hasil belajar kognitif siswa .................................... 37

Tabel 4.4 Hasil uji LSD hasil belajar kognitif dari ketiga kelas eksperimen... 38

Tabel 4.5 Tanggapan siswa terhadap pembelajaran pada ketiga kelas

eksperimen ....................................................................................... 38

Tabel 4.6 Keterlaksanaan pembelajaran pada ketiga kelas eksperimen .......... 39

Page 11: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Mind Mapping .................................................................. 12

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian ....................................................... 18

Gambar 3.1 Pretest-Posttest Group Design ..................................................... 21

Page 12: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran...................................................................... 52

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen I, II dan III ............................................... 55

Lampiran 3. LKS Kelas Eksperimen I dan II...................................................... 83

Lampiran 4. LDS Kelas Eksperimen III ............................................................ 88

Lampiran 5. Kisi-Kisi Soal Uji Coba Pretest-Posttest ....................................... 93

Lampiran 6. Soal dan Kunci Jawaban Uji Coba Pretest-Posttest ....................... 95

Lampiran 7. Hasil Analisis Butir Soal. ............................................................... 103

Lampiran 8. Contoh Mind Mapping dan Resume ............................................... 104

Lampiran 9. Daftar Nilai Pretest-Posttest Tiga Kelas Eksperimen .................... 106

Lampiran 10. Uji Normalitas Data Nilai Kognitif Siswa.................................... 107

Lampiran 11. Uji Homogenitas Data Nilai Kognitif Siswa ................................ 110

Lampiran 12. Uji Gain Ternormalisasi Data Nilai Kognitif Siswa .................... 110

Lampiran 13. Uji Anova Data Nilai Kognitif Siswa ........................................... 111

Lampiran 14. Angket dan Analisis hasil Tanggapan Siswa................................ 113

Lampiran 15. Angket dan Analisis hasil Keterlaksanaan Pembelajaran ........... 116

Lampiran 16. Analisis Keefektifan Pembelajaran ............................................. 118

Lampiran 17. Dokumentasi ............................................................................... 119

Lampiran 18. Surat Penetapan Dosen Pembimbing .......................................... 121

Lampiran 19. Surat Ijin Penelitian .................................................................... 122

Lampiran 20. Surat Keterangan Selesai Penelitian SMA Negeri 1 Juwana ..... 123

Page 13: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan dalam

pendidikan sekolah di Indonesia. Pendekatan ilmiah (saintifik) ditekankan dalam

pembelajaran kurikulum 2013. Aplikasi Kurikulum 2013 antara lain dalam bentuk

pemilihan metode pembelajaran. Tujuan kurikulum 2013 dalam empat

kompetensi inti dapat diwujudkan dengan metode pembelajaran yang mampu

menerapkan proses saintifik. Proses saintifik dapat diterapkan dalam

pembelajaran biologi dengan melakukan observasi dan praktikum. Ekologi

merupakan salah satu materi biologi yang memiliki sumber belajar mudah ditemui

di lingkungan. Pembelajaran materi ekologi dapat dilakukan dengan observasi

beberapa ekosistem, seperti ekosistem perairan dan daratan. Misalnya pada SMA

Negeri 1 Juwana terdapat sungai, kebun dan lapangan rumput. Dalam ranah

kognitif, materi dari hasil pengalaman nyata dapat mudah dipahami serta memberi

ingatan pemahaman jangka panjang.

SMA Negeri 1 Juwana sebagai sekolah percontohan dalam penerapan

kurikulum 2013 ternyata masih kurang maksimal dalam memanfaatkan

lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Berdasarkan observasi tahun

pembelajaran 2014, materi ekologi dipelajari dengan observasi lingkungan pada

lapangan rumput. Sungai dan kebun yang dapat digunakan sebagai sarana proses

pembelajaran belum dimanfaatkan. Dalam observasi lingkungan hanya

mempelajari komponen penyusun ekosistem sedangkan materi interaksi antar

komponen dan aliran energi masih menggunakan ceramah. Pemahaman siswa

lebih bermakna saat observasi karena metode ceramah cenderung membuat jenuh

sehingga pemahaman kurang bermakna. Ditinjau dari penjelasan tersebut maka

hasil belajar siswa masih rendah.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Outdoor

Learning Process (OLP) efektif digunakan untuk mempelajari materi biologi.

Pembelajaran OLP mengajak siswa belajar di luar kelas dengan memanfaatkan

Page 14: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

2

lingkungan sebagai sumber belajar. Siswa dapat menemukan sendiri materi

ekologi dari observasi fenomena nyata dalam lingkungan mengenai komponen

penyusun ekosistem, interaksi antar komponen dan aliran energi yang terjadi.

Pembelajaran dari pengalaman nyata akan memberikan pemahaman bermakna

jangka panjang. Siswa mempresentasikan hasil observasi untuk meningkatkan

pemahaman konsep serta membagi pemahaman dengan siswa lain. Hasil

penelitian Safitri (2013) menjelaskan pembelajaran OLP masih memiliki kendala

dalam pengelolaan waktu, luasnya lokasi serta kompleknya komponen lingkungan

sehingga siswa tidak fokus pada materi yang dipelajari dan cenderung main

sendiri. Demikian pula hasil penelitian Raffan (1993) di Australia juga

menyatakan bahwa dalam pembelajaran Outdoor Education, ada kemungkinan

siswa tidak fokus dalam observasi sehingga tidak semua pengalaman dapat

dipahami siswa. Kendala tersebut akan mengakibatkan nilai rendah. Kelemahan

pembelajaran luar kelas tersebut perlu diatasi sebagaimana saran Thomas (2005)

bahwa perlu adanya pengembangan dalam memfasilitasi pembelajaran Outdoor

Education agar efektif. Penugasan Mind Mapping dikombinasikan pembelajaran

OLP diterapkan untuk mengatasi kelemahan tersebut.

Berdasarkan penelitian Suratmi dan Noviyanti (2013), Mind Mapping

digunakan sebagai instrumen penilaian hasil belajar dalam ranah psikomotorik.

Mind Mapping membantu memetakan materi agar lengkap dan lebih mudah

dipahami. Dengan adanya penugasan Mind Mapping, siswa menjadi terampil

membuat pemetaan konsep materi dalam bentuk Mind Mapping sehingga

membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat

hubungan. Kerja otak tersebut dapat meningkatkan pemahaman materi jangka

panjang. Penugasan Mind Mapping juga memiliki hambatan yaitu kurang efektif

untuk siswa yang kurang antusias dan hasil Mind Mapping terlalu bervariasi

sehingga kesulitan dalam penilaian (Buzan:2013).

Pembelajaran OLP memungkinkan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Juwana

karena terdapat lapangan rumput, kebun dan sungai. Kondisi tersebut cukup

memungkinkan menjadi sumber belajar materi ekologi. Metode OLP dapat

digunakan untuk memaksimalkan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

Page 15: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

3

belajar. Hasil belajar siswa akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian Fitriana

(2011) menyatakan bahwa metode OLP efektif diterapkan pada materi

keanekaragaman hayati di SMA Negeri 1 Tuntang. Hasil belajar siswa mencapai

peningkatan diatas nilai KKM. Penelitian Rahayu (2014) juga membuktikan

bahwa penerapan Outdoor Learning memberi pengaruh sebesar 24,54% terhadap

peningkatan hasil belajar siswa pada materi zat aditif makanan. Beberapa

penelitian juga menerapkan pembelajaran OLP dengan model atau media lain.

Penelitian Safitri et al (2014) menggabungkan pembelajaran OLP dengan papan

klasifikasi terbukti efektif dalam materi klasifikasi tumbuhan dengan siswa

mencapai KKM sebanyak ≥75%. Sedangkan penelitian Wibowo et al (2014)

menerapkan perpaduan metode OLP dengan model Group Investigation

berpengaruh optimal terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Diakhir pembelajaran OLP, siswa diberikan penugasan Mind Mapping.

Berdasarkan penelitian Astriningrum (2014) dan Sholikati et al (2012) terbukti

bahwa pembelajaran berbantuan Mind Mapping berpengaruh pada hasil belajar

biologi. Hasil penelitian Suratmi dan Noviyanti (2013) juga membuktikan bahwa

Mind Map dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada

pembelajaran Sistem Reproduksi di SMP Negeri 1 Anyar. Kemampuan siswa

membuat Mind Map sebesar 70% kategori baik sekali, 23% kategori baik dan 7%

dengan kategori cukup. Siswa merespon baik (79%) penggunaan Mind Mapping.

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu diadakan penelitian untuk

mengetahui pengaruh dari penerapan metode pembelajaran OLP dan penugasan

Mind Mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekologi.

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Juwana yang memiliki

lingkungan yang dapat digunakan sebagai sumber belajar materi ekologi.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran OLP, penugasan Mind Mapping dan

kombinasi keduanya terhadap hasil belajar siswa pada materi Ekologi kelas X

SMA?

Page 16: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

4

2. Diantara ketiga metode pembelajaran yang diterapkan, metode apakah yang

paling efektif?

1.3. Penegasan Istilah

1.3.1. Pembelajaran Outdoor Learning Process

Dalam penelitian ini pembelajaran OLP dilaksanakan di lingkungan sekolah.

Lingkungan sekolah terdapat lapangan rumput, kebun, dan sungai yang digunakan

sebagai sumber belajar. Siswa akan belajar dengan observasi secara berkelompok

mengamati contoh ekosistem yang ditemui di lingkungan sekolah.

1.3.2. Penugasan Mind Mapping

Dalam penelitian ini, Mind Mapping dibuat oleh siswa sebagai penugasan

diakhir materi pembelajaran OLP. Penugasan Mind Mapping secara individu

sebagai pekerjaan rumah. Mind Mapping dapat menyajikan gambaran menyeluruh

atas materi dalam waktu yang lebih singkat.

1.3.3. Hasil belajar

Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Ranah

kognitif dinilai dari pemahaman siswa terhadap materi komponen penyusun

ekosistem, interaksi antar komponen dan aliran energi dengan menggunakan

pretest-posttest. Data nilai kognitif akan diuji statistik menggunakan uji gain

ternormalisasi dan uji ANOVA.

1.3.4. Materi Ekologi

Materi penelitian ini adalah Ekologi. Materi Ekologi diajarkan di kelas X

semester genap. Berdasarkan silabus Kurikulum 2013, materi ekologi tersusun

atas komponen ekosistem, interaksi antar ekosistem, aliran energi dan daur

biogeokimia. Akan tetapi, penelitian ini hanya menggunakan materi komponen

ekosistem, interaksi antar ekosistem dan aliran energi. Materi komponen

ekosistem merupakan materi yang menjelaskan komponen fisik/ kimiawi (abiotik)

dan makhluk yang terdapat pada suatu ekosistem. Materi interaksi dalam

ekosistem mempelajari interaksi antarorganisme dan antar populasi dalam

Page 17: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

5

ekosistem. Materi aliran energi meliputi rantai makanan, jaring-jaring makanan

dan piramida ekologi.

1.3.5. Efektivitas

Pembelajaran dikatakan efektif dengan kriteria yaitu:

1. presentase banyaknya siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) terhadap hasil belajar dalam pembelajaran OLP, penugasan Mind

Mapping dan kombinasi keduanya secara klasikal mencapai ketuntasan

minimal 80%.

2. presentase banyaknya siswa yang memberi tanggapan terhadap pembelajaran

OLP, penugasan Mind Mapping dan kombinasi keduanya secara klasikal

mencapai minimal kriteria baik yaitu minimal >70 %.

3. presentase banyaknya siswa yang menilai keterlaksanaan pembelajaran OLP,

penugasan Mind Mapping dan kombinasi keduanya secara klasikal mencapai

minimal kriteria baik yaitu minimal >70 %.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. pengaruh pembelajaran OLP, penugasan Mind Mapping dan kombinasi

keduanya terhadap hasil belajar siswa pada materi Ekologi kelas X SMA.

2. pembelajaran yang paling efektif antara pembelajaran OLP, penugasan Mind

Mapping dan kombinasi keduanya pada materi ekologi

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan membawa manfaat secara teoritis dan praktis

yang berkaitan dengan dunia pendidikan.

1. Manfaat teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat

memberikan manfaat dalam memperkaya teknik atau metode pembelajaran

biologi.

Page 18: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Pembelajaran OLP dan penugasan Mind Mapping diharapkan dapat

memberikan pengalaman belajar yang berbeda dari biasanya yaitu belajar di luar

kelas. Selain itu, pembelajaran OLP dan penugasan Mind Mapping ini dapat

membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri yang sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bagi guru

Pembelajaran OLP dan penugasan Mind Mapping diharapkan dapat menjadi

salah satu alternatif dalam pembelajaran biologi.

c. Bagi Sekolah

Pembelajaran OLP dan penugasan Mind Mapping diharapkan dapat

memberi sumbangan dan masukan yang baik bagi sekolah tersebut dalam usaha

perbaikan pembelajaran sehingga kualitas pendidikan dapat meningkat.

Page 19: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pembelajaran Biologi

Menurut Rifa‟I & Anni (2011), suatu pembelajaran bersifat internal jika

siswa melakukan self instruction dan di sisi lain kemungkinan juga bersifat

eksternal, yaitu juga bersumber antara lain dari pendidik maupun lingkungan

sekitar sebagai objek nyata. Pembelajaran biologi termasuk pembelajaran yang

bersifat eksternal. Menurut Ratih (2012), pendidikan biologi harus diletakkan

sebagai alat pendidikan, bukan sebagai tujuan pendidikan sehingga

konsekuensinya dalam pembelajaran hendaknya memberi pelajaran kepada subjek

belajar untuk melakukan interaksi secara mandiri. Dengan demikian,

pembelajaran biologi menekankan adanya interaksi antara siswa dan materi yang

dipelajari, salah satunya dengan observasi lingkungan. Suhardi (2008) juga

berpendapat bahwa proses pembelajaran biologi sebagai suatu sistem, pada

prinsipnya merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan antara komponen raw

input (siswa), instrumental input (masukan instrumental), lingkungan, dan

outputnya (hasil keluaran). Ditinjau dari komponen lingkungan, Menurut Herlina

(2007), pembelajaran biologi dapat diwujudkan dengan pengalaman langsung

menggunakan sumber belajar di lingkungan agar siswa dapat langsung melihat,

mendengar, meraba dan melakukan percobaan sendiri. Proses tersebut

diimplementasikan dalam suatu pendekatan yang dijadikan standar proses

kurikulum 2013 yaitu pendekatan saintifik.

Menurut Permendikbud No.65 tahun 2013, pendekatan saintifik meliputi

kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan, mengolah, mengkomunikasikan,

dan mencipta. Keenam proses pendekatan saintifik ini mendorong kemampuan

siswa dalam pengetahuan, sikap ilmiah, dan keterampilan ilmiah baik individual

maupun kelompok maka metode pembelajaran yang disarankan adalah

pembelajaran OLP yang melatih siswa bersikap ilmiah dalam menemukan sendiri

pemahamannya dari objek nyata kemudian disajikan dalam bentuk karya ilmiah.

Page 20: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

8

Dengan cara demikian diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan

berpikirnya dan menemukan sendiri konsep-konsep dari materi yang

dipelajarinya serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi akan lebih baik.

2.1.2. Metode Pembelajaran OLP

Pembelajaran OLP merupakan pembelajaran yang terjadi di luar kelas.

Pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar kelas sebagai sumber

belajar siswa. Menurut Husamah (2013), beberapa benda di lingkungan kita dapat

dimanfaatkan sebagai sumber belajar, baik yang dimanfaatkan secara langsung (by

utility resources), ataupun yang dirancang terlebih dahulu (by design resources)

dan dapat pula dengan cara rekayasa media. Lingkungan merupakan salah satu

sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga

dalam rangka proses pembelajaran siswa. Siswa diharapkan dapat lebih

memahami materi, dapat menumbuhkan cinta alam serta kesadaran untuk menjaga

dan memelihara lingkungan.

Lingkungan sebagai sumber belajar memiliki banyak keuntungan antara

lain: (1) menghemat biaya karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di

lingkungan, (2) praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus

seperti listrik, (3) memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran

menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik, (4) karena benda-benda tersebut berasal

dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan

karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep

pembelajaran kontekstual (contextual learning), (5) pelajaran lebih aplikatif,

maksudnya materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan

kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering

menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari, (6)

media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk

berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya

secara alamiah, (7) lebih komunikatif karena benda dan peristiwa yang ada di

lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan

media yang dikemas (Rahadi, 2010).

Page 21: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

9

Metode OLP merupakan metode pembelajaran yang mengutamakan

pemanfaatan lahan di sekitar sekolah atau sumber belajar lain di luar kelas

sehingga memungkinkan siswa belajar secara langsung fenomena alam

berdasarkan observasinya sendiri (Retnoningsih: 2008). Menurut Husamah

(2013:22-23), OLP dikenal pula dalam beberapa istilah lain seperti Outdoor

Learning, Outdoor Activities, Outdoor Study, Outdoor Learning Activities atau

pembelajaran luar kelas. Melalui metode Outdoor Study lingkungan di luar

sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar. Guru hanya sebagai motivator

yang memandu siswa belajar secara aktif, kreatif dan akrab dengan lingkungan.

Menurut Brown (2010), Outdoor Learning mampu memberikan pengalaman

belajar luar ruangan baik melalui bermain di lapangan ataupun petualangan dan

dapat menjadi relevansi tercapainya kedalaman kurikulum disamping dari indoor.

Menurut Safitri (2013), OLP memiliki kelebihan dan kelemahan. Rinciannya

sebagai berikut.

Kelebihan OLP

1. Mendorong motivasi belajar karena menggunakan setting alam terbuka

sebagai sarana kelas untuk mendukung proses pembelajaran secara

menyeluruh yang dapat menambah ranah kegembiraan dan kesenangan.

2. Guru mampu menciptakan suasana yang menyenangkan karena dapat

bereksplorasi menciptakan suasana belajar sambil bermain.

3. Siswa menggunakan media pembelajaran yang konkrit dalam pembelajaran

dan memahami lingkungan yang ada disekitarnya.

4. Mengasah aktivitas fisik dan kreativitas siswa karena menggunakan strategi

belajar sambil melakukan atau mempraktekkan sesuai dengan penugasan.

Kekurangan OLP

1. Memerlukan perhatian yang ekstra dari guru pada saat pembelajaran karena

belajar di lingkungan dapat memungkinkan siswa keterusan bermain.

2. Membutuhkan manajemen waktu yang ketat.

3. Belum tentu sekolah memiliki lahan yang dijadikan sebagai sumber belajar.

Page 22: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

10

Selain itu, menurut Dillon et al (2006), beberapa dampak yang

dikhawatirkan saat pembelajaran luar ruangan meliputi: (1) ketakutan dan

kekhawatiran tentang kesehatan dan keselamatan, (2) kurangnya kepercayaan

guru dalam mengajar di luar ruangan, (3) persyaratan kurikulum sekolah, (4)

kekurangan waktu, sumber daya dan pendukung, serta (5) perubahan yang lebih

luas dengan sektor pendidikan dalam dan luar.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan tersebut, peneliti mempersiapkan

pembelajaran OLP dengan rencana manajemen waktu yang baik. Peneliti

berencana menerapkan OLP dengan dibantu oleh guru pengampu. Batas waktu

observasi ditentukan secara lengkap pada RPP (Lampiran 2).

Langkah-langkah dalam melaksanakan OLP menurut Safitri (2013) terdiri

atas:

1. guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa atau

guru sudah mempersiapkannya dengan menggunakan LKS

2. siswa ke luar kelas dan secara berkelompok siswa melakukan kegiatan sesuai

arahan guru atau pada LKS di luar ruang kelas

3. siswa mencatat hasil observasi secara rapi untuk dilaporkan

4. siswa kembali ke dalam ruang kelas untuk mendiskusikan hasil observasinya

5. masing-masing kelompok mengkomunikasikan hasil observasinya

6. guru memberikan penguatan terhadap hasil observasi serta relevansinya

dengan materi yang sedang dibahas

7. guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan

8. guru memberi tugas lanjutan di rumah untuk membuat hasil kegiatan dalam

bentuk hasil karya.

2.1.3. Mind Mapping

Konsep Mind Mapping pertama kali diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun

1970-an. Teknik ini dikenal juga dengan Radiant Thinking. Adanya penugasan

Mind Mapping, potensi diri siswa dapat tergali untuk menjadi pembelajar

kehidupan. Mind Mapping dapat menyajikan gambaran menyeluruh atas suatu

hal, dalam waktu yang lebih singkat. Menurut Tapantoko (2011:29), Mind

Page 23: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

11

Mapping dirancang oleh guru untuk membantu siswa dalam proses belajar,

menyimpan informasi berupa materi pelajaran yang diterima oleh siswa pada saat

pembelajaran, dan membantu siswa menyusun inti-inti yang penting dari materi

pelajaran kedalam bentuk peta atau grafik sehingga siswa lebih mudah

memahaminya. Menurut Mento et al. (1999), Mind Mapping adalah teknik

meningkatkan kreativitas dan produktivitas untuk menangkap ide dan wawasan

secara horizontal di atas kertas sehingga mampu meningkatkan belajar dan

efisiensi dari siswa. Mind Mapping dapat membawa pembaruan rasa antusiasme

untuk kelas karena cenderung untuk meningkatkan penguasaan kompetensi materi

yang dipelajari. Secara alami, fungsi otak manusia akan bekerja optimal.

Penugasan Mind Mapping juga mengembangkan kemampuan belajar mandiri

siswa. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk

merumuskan sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator,

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan

sendiri ide-ide (Tapantoko, 2011:29). Astriningrum (2014) juga berpendapat

bahwa Mind Mapping merupakan teknik mencatat dan merangkum yang menarik

supaya topik-topik utama suatu materi dapat terserap dengan baik.

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat Mind Mapping meliputi

kertas kosong, pensil warna dan imajinasi. Menurut Buzan (2013:15-16), ada

tujuh langkah dalam membuat Mind Mapping sebagai berikut.

1. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan

mendatar karena memulai dari tengah memberi kebebasan pada otak untuk

menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya secara lebih bebas

dan alami.

2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral karena sebuah gambar bermakna

seribu kata dan membantu kita berkonsentrasi dan mengaktifkan otak.

3. Menggunakan warna yang menarik karena bagi otak, warna sama menariknya

dengan gambar. Warna membuat Mind Mapping lebih hidup menambah energi

pada pemikiran yang kreatif dan menyenangkan.

4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-

cabang ke tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua serta seterusnya.

Page 24: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

12

Karena otak bekerja menurut asosiasi, otak senang mengaitkan dua, tiga atau

empat hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih

mudah mengerti dan mengingat.

5. Buatlah garis hubung yang melengkung bukan garis lurus karena akan

membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti

cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.

6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis karena dengan kata kunci tunggal

dapat memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Mapping.

7. Gunakan gambar karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna.

Contoh skema Mind Mapping karya Buzan yang dikutip oleh Minto et al

(1999) dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar tersebut memetakan tentang

penggunaan Mind Mapping. Cabang pertama dalam gambar dijelaskan bahwa

Mind Mapping dapat digunakan untuk menyebutkan manfaat Mind Mapping

meliputi catatan, rapat, masalah, perencanaan, presentasi dan pendidikan. Cabang

ketiga dan seterusnya menjelaskan ide-ide pokok dari manfaat pada cabang

pertama.

Gambar 2.1 Skema Mind Mapping (Minto et al, 1999)

Berdasarkan hakikat dan karakteristik, kelebihan Mind Mapping menurut Buzan

(2010:17) terdiri atas:

1. dapat mengemukakan pendapat secara bebas

2. dapat bekerjasama dengan teman lainnya

3. catatan lebih padat dan jelas

4. lebih mudah mencari catatan jika diperlukan

Page 25: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

13

5. catatan lebih terfokus pada inti materi

6. mudah melihat gambaran keseluruhan

7. membantu otak mengatur, mengingat, membandingkan dan menghubungan.

8. memudahkan penambahan informasi baru.

9. pengkajian ulang bisa lebih cepat

10. bersifat unik.

Sedangkan kelemahan Mind Mapping menurut Buzan (2010:17) terdiri atas:

1. hanya siswa aktif yang terlibat

2. tidak sepenuhmya terjadi proses pada siswa yang kurang antusias.

3. Mind Mapping karya siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan menilai.

Dalam penelitian ini, Mind Mapping digunakan sebagai bentuk penugasan

siswa. Mind Mapping dibuat siswa untuk melatih memetakan konsep materi

sehingga pemahaman siswa meningkat. Berdasarkan hasil penelitian Laili (2014)

Mind Mapping mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

2.1.4. Hasil Belajar

Dalam proses belajar, setelah mengikuti suatu pembelajaran mendapat hasil

yang biasa disebut hasil belajar. Hasil belajar siswa merupakan objek yang diukur

oleh guru dalam penilaian untuk memantau proses dan kemajuan belajar siswa

serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Menurut Sudjana

(2009), hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar

dalam pengertian yang lebih luas. Menurut Slameto (2010), hasil belajar sebagai

tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seorang

yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar.

Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa yang diukur yaitu hasil belajar

kognitif. Menurut Sagala (2005), hasil belajar kognitif berkenaan dengan

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Berdasarkan

revisi Taksonomi Bloom sebagaimana yang dikutip oleh Rudyatmi dan

Rusilowati (2013:24), ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual

yang terdiri dari enam aspek yaitu (1) ingatan (knowledge), (2) pemahaman

Page 26: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

14

(comprehention), (3) aplikasi (aplication), (4) analisis (analysis), (5) evaluasi

(evaluation), dan (6) mencipta (create).

(1) Ingatan, siswa hanya diminta untuk mengetahui adanya konsep, fakta atau

istilah-istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Siswa hanya

dituntut untuk menebutkan kembali (recall) atau menghafal saja. Rumusan

kompetensi dasar jenjang ini biasanya menggunakan kata operasional meliputi

menyebutkan, menunjukkan, mengenal, mengingat kembali, dan

mendefinisikan.

(2) Pemahaman, siswa diharapkan mampu memahami arti atau konsep, situasi

serta fakta yang diketahuinya. Misalnya menjelaskan arti dan fungsi,

membedakan grafik dan kejadian, melihat arti tersembunyi dibalik pernyataan,

meramal konsekwensi sesuatu dan memperluas presepsi. Rumusan

kompetensi dasar jenjang ini biasanya menggunakan kata operasional meliputi

membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan, mengatur,

menginterprestasikan, menjelaskan, mendemostrasikan, memberi contoh,

memperkirakan, menentukan dan mengambil kesimpulan.

(3) Aplikasi, siswa diharapkan mampu menerapkan apa yang telah diketahuinya

dalam suatu situasi baru baginya. Rumusan kompetensi dasar jenjang ini

biasanya menggunakan kata operasional meliputi menggunakan, menerapkan,

menggeneralisasikan, menghubungkan, memilih, mengembangkan,

mengorganisasi, menyusun, mengklasifikasikan dan mengubah struktur.

(4) Analisis, siswa diharapkan mampu memahami sekaligus menguraikan suatu

integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian. Rumusan kompetensi

dasar jenjang ini biasanya menggunakan kata operasional meliputi

meramalkan, membandingkan, mengorganisasi, menata ulang, menganalisis,

membedakan, menemukan dan mengklasifikasikan.

(5) Evaluasi, siswa diharapkan mampu membuat penilaian tentang suatu

pernyataan, konsep, situasi berdasarkan kriterianya. Rumusan kompetensi

dasar jenjang ini biasanya menggunakan kata operasional meliputi

menafsirkan, menilai, menentukan, membuat hipotesis, mempertimbangkan,

Page 27: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

15

membandingkan, melakukan, memutuskan, mengargumentasikan, dan

menaksir.

(6) Mencipta, siswa diharapkan mampu menghasilkan ide-ide baru, produk atau

cara memandang terhadap sesuatu dengan menggunakan pengetahuan yang

dimiliki. Rumusan kompetensi dasar jenjang ini biasanya menggunakan kata

operasional meliputi buatlah, rancanglah, ciptakan, dan kembangkan.

Menurut Slameto (2010), hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan

faktor ekternal. Faktor Intern (faktor dari dalam siswa) terbagi menjadi tiga faktor

yaitu (1) faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh, (2) faktor

psikologis terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif dan kematangan

serta (3) faktor kelelahan. Sedangkan faktor Ekstern (faktor dari luar diri siswa)

berpengaruh terhadap belajar dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: (1) faktor

keluarga, (2) faktor sekolah dan (3) faktor masyarakat. Didukung pula oleh

pernyataan Rifa‟i dan Anni (2011) bahwa kondisi internal mencakup (1) kondisi

fisik seperti kesehatan organ tubuh, (2) kondisi psikis seperti kemampuan

intelektual, (3) emosional dan (4) kondisi sosial seperti kemampuan bersosialisasi

dengan lingkungan. Kesempurnaan dan kualitas kondisi internal siswa akan

berpengaruh terhadap kesiapan, proses dan hasil belajar. Sedangkan faktor

eksternal terdiri atas (1) variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus)

yang dipelajari (direspon), (2) tempat belajar, (3) iklim, (4) suasana lingkungan

dan (5) budaya masyarakat akan mempengaruhi kesiapan proses dan hasil belajar.

Menurut Rudyatmi dan Rusilowati (2013), ada empat hal yang perlu

diperhatikan dalam menilai hasil belajar siswa sebagai berikut.

(1) Penilaian pendidikan ditunjukkan untuk menilai hasil belajar siswa secara

menyeluruh, mencakup ranah pada diri siswa. Informasi bentuk angka cocok

untuk menyajikan prestasi dalam ranah kognitif dan psikomotorik sedangkan

dalam ranah afektif dalam bentuk kategorisasi disertai dengan deskriptif-

naratif.

(2) Hasil penilaian pendidikan dapat digunakan untuk menentukan pencapaian

kompetensi dan melakukan pembinaan dan pembimbingan pribadi siswa.

Page 28: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

16

(3) Penilaian oleh guru terutama ditujukan untuk pembinaan prestasi dan

pengembangan potensi siswa.

(4) Untuk memperoleh data yang lebih dapat dipercaya sebagai dasar

pengambilan keputusan perlu digunakan banyak teknik penilaian yang

dilakukan secara berulang dan berkesinambungan.

2.1.5. Karakteristik Materi Ekologi

Berdasarkan silabus Kurikulum 2013, materi ekologi tersusun atas

komponen ekosistem, interaksi antar ekosistem, aliran energi dan daur

biogeokimia. Akan tetapi penelitian ini hanya menggunakan materi komponen

ekosistem, interaksi antar ekosistem dan aliran energi. Menurut Pratiwi et al

(2012), komponen penyusun ekosistem dibedakan berdasarkan sifat serta

fungsinya. Berdasarkan sifatnya, ekosistem tersusun atas faktor biotik dan abiotik.

Sedangkan berdasarkan jabatan fungsional organisme dalam habitatnya, ekosistem

tersusun atas (1) produsen, (2) konsumen, (3) pengurai (dekomposer) dan (4)

detritivor. Menurut Campbell et al (2008), terdapat tingkatan organisasi meliputi

individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Menurut Irraningtyas

(2014), dalam ekosistem terjadi interaksi baik antara komponen abiotik dengan

komponen biotik atau interaksi antara sesama komponen biotik. Interaksi antar

komponen biotik dapat terjadi antar spesies sama maupun berbeda. Interaksi antar

komponen biotik dan komponen abiotik menyebabkan adanya aliran energi dan

daur biogeokimia. Tipe interaksi antar spesies meliputi netralisme, kompetisi

(persaingan), komensialisme, amensalisme, parasitisme, predasi (pemangsaan),

protokoperasi dan mutualisme. Aliran energi terjadi pada peristiwa rantai

makanan dan jaring-jaring makanan. Rantai makanan terbagi atas rantai makanan

perumput dan rantai makanan detritus. Semakin kompleks jaring-jaring makanan

maka semakin stabil ekosistem. Piramida ekologi memiliki tiga tipe meliputi

piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi.

Page 29: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

17

2.1.6. Pembelajaran OLP dan penugasan Mind Mapping pada Materi

Ekologi

Pembelajaran OLP merupakan pembelajaran di luar kelas dengan cara guru

memberikan tugas siswa melakukan observasi lapangan secara berkelompok

mengenai materi ekologi sehingga siswa dituntut mengkontruksikan sendiri materi

ekologi. Sedangkan Mind Mapping adalah suatu bentuk penugasan setelah selesai

mengikuti pembelajaran OLP sebagai sarana siswa dalam menyalurkan ide-ide

memetakan konsep materi yang dipelajari. Berdasarkan uraian di atas dapat

diartikan bahwa pembelajaran OLP dan penugasan Mind Mapping merupakan

pembelajaran dengan observasi lingkungan mengenai sumber belajar materi

ekologi. Tugas Mind Mapping sebagai sarana siswa dalam memetakan konsep

materi yang didapat sehingga pemahaman meningkat.

Page 30: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

18

2.2. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut.

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian

Pembelajaran materi ekologi dengan kurikulum

2013 kurang maksimal dalam menggunakan

observasi lingkungan

Hasil belajar

siswa masih

rendah.

Metode

Pembelajaran

OLP

Penugasan

Mind

Mapping

Kelebihan:

Kognitif

Memberi

kesempatan siswa

belajar dari contoh

konkrit sehingga

siswa

berkesempatan

menkontruksi

sendiri

pemahamannya

Kelebihan:

Kognitif

Memberi

kesempatan siswa

mencatat ide-ide

materi dalam

bentuk peta atau

grafik sehingga

siswa lebih mudah

memahami dan

menguasai

kompetensi materi

Hasil belajar siswa meningkat

Kelebihan:

Kognitif

Memberi kesempatan siswa

belajar dari contoh konkrit

sehingga siswa

berkesempatan menkontruksi

sendiri pemahamannya.

Siswa juga berkesempatan

mencatat ide-ide materi

dalam bentuk peta atau

grafik sehingga siswa lebih

mudah memahami dan

menguasai kompetensi

materi

Metode Pembelajaran

OLP dan Penugasan Mind

Mapping

Hasil belajar siswa dalam Pembelajaran OLP dan

Penugasan Mind Mapping paling tinggi dibanding

Pembelajaran OLP atau Penugasan Mind Mapping

Page 31: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

19

2.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah

1. Pembelajaran dengan metode OLP, penugasan Mind Mapping, kombinasi

keduanya berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi

ekologi kelas X SMA.

2. Pembelajaran dengan menggunakan kombinasi metode OLP dan penugasan

Mind Mapping paling efektif dibandingkan pembelajaran dengan metode OLP

atau penugasan Mind Mapping.

Page 32: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

48

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran OLP,

penugasan Mind Mapping dan kombinasi keduanya berpengaruh terhadap

peningkatan hasil belajar siswa. Pembelajaran OLP dengan atau tanpa penugasan

Mind Mapping efektif meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mempunyai beberapa saran yang perlu

dipertimbangkan sebagai berikut.

1. Guru menggunakan model ini sebagai alternatif pembelajaran biologi di

sekolah.

2. Adanya beberapa hambatan dalam penelitian ini maka disarankan penelitian

lanjutan mengenai inovasi pembelajaran OLP maupun penugasan Mind

Mapping dengan model pembelajaran lain agar hambatan berkurang.

Page 33: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

49

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Statistika Unipa Surabaya. Surabaya: Universitas PGRI Adi

Buana Surabaya.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Astriningrum, D. 2014. Pengembangan Modul Berbasis Karakter Materi Sistem

Pernapasan Terintegrasi Berbantuan Mind Map untuk Siswa SMP .Skripsi.

Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Azwar, S. 2010. Reliabilitas dan Validitas. Edisi 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Brown, K. 2010. Curriculum for Excellence Through Outdoor Learning.

Scotlandia: Learning and Teaching Scotland 2010.

Buzan, T. & Barry. 2010. Memahami Peta Pikiran : The Mind Map Book. Batam:

Interaksa.

Buzan, T. 2013. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia pustaka.

Campbell, N. A., J. B. Recce, L. A. Urry, M. L. Cain, & S. A. Wasserman. 2008.

Biology f Neil A. Campbell, Jane B. Reece (8th

ed). San Francisco: Pearson

Education, Inc.

Dillon, J., M. Rickinson, K. Teamey, M. Morris, M. Y. Choi, D. Sanders & P.

Benefield. 2006. Thevalue of Outdoor Learning: Evidence from Research in

the UK and Elsewhere. School Science Review.87(320):107-111

Fitriana, R. A. 2011. Penerapan OLP (Outdoor Learning Process) terhadap

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA N 1 Tuntang pada Materi

Keanekaragaman Hayati. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Herlina. 2007. Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Hasil Belajar Biologi SMA.

Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta:

Pustakaraya.

Laili, A. M. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Resiprocal Teaching

Terintegrasi Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep

Sistem. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Mento, A. J., M. Patrick, M. & J. Raymond. 1999. Mind Mapping in Executive

Education: Applications and Outcomes. Journal of Management

Development.18(4):390-407

Moorhead, C. n.d. Types of Experimental Designs Handout. University of New

Hampshire.

Page 34: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

50

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65

Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pratiwi, D. A., S. Maryati, Srikini, Suharno, & B. S. 2012. BIOLOGI untuk

SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Raffan, J. (1993). The experience of place: Exploring land as teacher. The Journal

of Experiential Education, 16(1), 39-45.

Rahadi, A. 2010. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar. Tersedia

pada http://aristorahadi.wordpress.com/2008/05/17/pemanfaatan-lingkungan

-sebagai-sumber-belajar/ [diakses 14-4-2014].

Rahayu, Y. 2014. Penerapan Outdoor Learning pada Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 8 Pontianak. Skripsi. Pontianak: Universitas Tanjungpura

Ratih, L. K., A. Widowati, & Ratnawati. 2012. Perbandingan Struktur Anatomi

Daun Tumbuhan Halofit, Xerofit dan Hidrofit sebagai Sumber Belajar

Biologi SMA untuk Penyusunan Prototype Modul Pengayaan Materi

Struktur Jaringan Tumbuhan. Jurnal UNY. 1(1):1.

Retnoningsih, A. 2008. Memupuk Tradisi Ilmiah Siswa Sekolah Dasar

Menggunakan Metode Outdoor Learning Process (OLP). Surakarta:

makalah tidak diterbitkan. Tersedia di www.puslitjaknov.org/data/file/2008

[diakses 11-2-2014].

Rifa‟i, A. & C. T. Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.

Rudyatmi, E. & A. Rusilowati. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Semarang: Unnes

Press.

Safitri, O. I. 2013. Penerapan Outdoor Learning Process (OLP) Menggunakan

Papan Klasifikasi pada Materi Klasifikasi Tumbuhan. Skripsi. Semarang:

Universitas Negeri Semarang

Safitri, O. I., A. Retnoningsih, & A. Irsadi. 2014. Penerapan Outdoor Learning

Process (OLP) Menggunakan Papan Klasifikasi pada Materi Klasifikasi

Tumbuhan.Unnes.J.Biol.Educ. 3(1):61-68.

Sagala, S. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sholikati, F., S. Santosa, & J. Ariyanto. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran

Card Sort disertai Mind Mapping Hasil Belajar Biologi Siswa SMA

Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012. Pendidikan Biologi. 4(2):84-89.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, N. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Page 35: JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU …lib.unnes.ac.id/28820/1/4401411142.pdf · Tabel 2.1 Rubrik penilaian Mind Mapping..... 14 Tabel 3.1 Sampel dan Perlakuan Penelitian

51

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suhardi. 2008. Handout Persoalan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta: FMIPA

UNY.

Suratmi & F. Noviyanti. 2013. Penggunaan Mind Map sebagai Instrumen

Penilaian Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Konsep Sistem

Reproduksi di SMPN 1 Anyar. Prosiding Semirata FMIPA Universitas

Lampung. Lampung: Universitas Lampung.

Tapantoko, A. A. 2011. Penggunaan Metode Mind Map (Peta Pikiran) untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Depok. Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.

Thomas, G. 2005. Traditional Adventure Activities in Outdoor Environmental

Education. Australian. Journal of Outdoor Education, 9(1):31-39.

Wibowo, A. D. S., I. G. A. Wesnawa, & Sutarjo. 2014. Eksperimentasi Model

Kooperatif Group Investigation Berbasis Metode Outdoor Activities dalam

Pembelajaran Geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Geografi

Kelas X IPS Di SMA Negeri 1 Negara. Jurnal Jurusan Pendidikan

Geografi. 5(1):1.