jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../e-journal-braja-imana-akunt…  · web view... yang...

68
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI KASUS PADA SWALAYAN YANG ADA DIKOTA TANJUNGPINANG) BRAJA IMANA JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ABSTRAKSI Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem yang mempunyai peran penting dalam organisasi / instansi / perusahaan dan merubah cara menangkap, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami dan teruji. Kinerja sistem informasi akuntansi yang baik adalah hasil yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dan perusahaan, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai moral etika yang pada hasil akhirnya menjadi sebuah informasi akuntansi. Suatu sistem informasi akan sukses apabila didukung oleh beberapa faktor pendukungnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan faktor kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi, program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi akuntansi, dan ukuran organisasi yang berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, sementara faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi dan dukungan manajemen puncak, tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. 1

Upload: phungkien

Post on 30-Jan-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

(STUDI KASUS PADA SWALAYAN YANG ADA DIKOTA TANJUNGPINANG)

BRAJA IMANA

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

ABSTRAKSI

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem yang mempunyai peran penting dalam

organisasi / instansi / perusahaan dan merubah cara menangkap, memproses, menyimpan, dan

mendistribusikan informasi dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk

menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami dan teruji.

Kinerja sistem informasi akuntansi yang baik adalah hasil yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi dan perusahaan, sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing, secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai moral etika yang pada hasil

akhirnya menjadi sebuah informasi akuntansi. Suatu sistem informasi akan sukses apabila didukung

oleh beberapa faktor pendukungnya.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan faktor kemampuan teknik personal sistem informasi

akuntansi, formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi, program pelatihan dan pendidikan

pemakai sistem informasi akuntansi, dan ukuran organisasi yang berpengaruh dan signifikan terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi, sementara faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan

sistem informasi akuntansi dan dukungan manajemen puncak, tidak berpengaruh terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang.

Kata kunci : Sistem informasi akuntansi, kinerja sistem informasi akuntansi, kemampuan

teknik personal, formalisasi pengembangan, program pelatihan dan pelatihan pemakai,

ukuran organisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi

akuntansi.

1

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

1. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Penulis menghubungkan beberapa penjelasan yang terjadi dikalangan masyarakat saat ini dengan judul penelitian yang diambil yaitu Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Sistem ini merupakan teknologi yang diciptakan untuk mempermudah dalam mengembangkan pekerjaan seperti halnya pembuatan laporan keuangan, membuat data penjualan, data pembelian dan data stock barang , dan masih banyak lagi yang tidak dapat dijelaskan sedetailnya oleh penulis. Sama hal nya dengan penjelasan teknologi diatas yaitu Sistem ini tidak bisa menjamin keberhasilan yang optimal dari hasil yang dicapai oleh setiap pengguna, apabila kinerja penggunanya tidak menguasai dalam mengoperasikan sistem ini. Keberhasilan suatu sistem juga tidak hanya terletak pada kinerja penggunanya tetapi juga terletak pada kinerja sistem itu sendiri. Kinerja suatu sistem tentunya dapat berpengaruh dari beberapa faktor yang akan menentukan apakah sistem itu sudah berjalan dengan baik ataukah belum. Dalam penelitian ini akan mencoba meneliti beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Apakah memang benar terbukti kinerja sistem informasi akuntansi juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diangkat oleh peneliti terdahulu yang berdasarkan pada faktor-faktor yang terjadi dilapangan pekerjaan baik itu perusahaan, pemerintahan, dan organisasi. Pada penelitian sebelumnya melakukan penelitian pada perusahaan dan pasar swalayan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) seperti berikut : 1). Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, 2). Kemampuan teknik personal Sistem Informasi, 3). Ukuran organisasi, 4). Dukungan manajemen puncak, 5). Formalisasi pengembangan Sistem Informasi, 6). Program pelatihan dan pendidikan pemakai, 7). Keberadaan dewan pengarah Sistem Informasi, dan 8). Lokasi departemen Sistem Informasi Didalam penelitian kali ini penulis mencoba melanjutkan penelitian yang sama dengan objek usaha Swalayan yang ada di kota Tanjungpinang. Penulis juga menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi seperti peneliti sebelumnya dan mengacu kepada penelitian yang diteliti oleh Dhiena F. Irawati pada tahun 2011. Faktor-faktor yang diangkat pada penelitian ini adalah : 1). Keterlibatan pemakai dalam pengembangan Sistem, 2). Kemampuan teknik personal Sistem Informasi, 3). Dukungan manajemen puncak, 4). Formalisasi pengembangan Sistem Informasi, dan 5). Program pelatihan dan pemakai, 6). Ukuran organisasi. Swalayan harus mempunyai sistem yang mengatur setiap pengeluaran dan pemasukan barang, agar tidak mendapatkan kerugian dan selisih. Dan selain dari pemasukan dan pengeluaran barang, tentunya Swalayan harus mempunyai kinerja karyawan yang bertugas sebagai petugas pemabayaran atau kasir yang mempunyai teknik personal dalam menjalankan / mengoperasionalkan sistem pembayaran dengan baik. Apabila kasir tersebut tidak mempunyai pendidikan yang mempelajari sistem tersebut lebih dalam, maka peranan manajer puncak untuk memberikan pelatihan agar nantinya sistem pembayaran juga berjalan dengan baik. Dengan adanya sistem informasi akuntansi dan adanya pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya maka diharapkan hasil pekerjaan dan informasi yang

2

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

dihasilkan lebih akurat dan lebih optimal, sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh target dan peraturan yang di rancang oleh Swalayan tersebut.1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

2. Apakah faktor kemampuan teknik personal sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

3. Apakah faktor dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

4. Apakah faktor formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

5. Apakah faktor program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

6. Apakah faktor ukuran organisasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

7. Apakah faktor keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan, dan program pelatihan dan pendidikan pemakai serta kepuasan pemaka berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

1.3. Tujuan Penelitian1. Ingin mengetahui apakah faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem

berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

2. Ingin mengetahui apakah faktor kemampuan teknik personal sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

3. Ingin mengetahui apakah faktor dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

4. Ingin mengetahui apakah faktor formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

5. Ingin mengetahui apakah faktor program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

6. Ingin mengetahui apakah faktor ukuran organisasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

7. Ingin mengetahui apakah faktor keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan, program pelatihan dan pendidikan pemakai dan ukuran organisasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Swalayan yang ada dikota Tanjungpinang ?

3

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

2. LANDASAN TEORI2.1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi Menurut teori yang dikemukakan oleh Bodnar dan Hapwood (2006) Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mentransformasi data akuntansi menjadi informasi, yang mencakup siklus pemrosesan transaksi, pengguna teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi.2.1.1. Pengertian Informasi Akuntansi Informasi Akuntansi secara garis besar dapat digambarkan sebagai rangkaian aktivitas yang menggambarkan pemrosesan data-data dari aktivitas bisnis pengolahan data keuangan perusahaan dengan menggunakan sistem informasi komputer yang terintegrasi secara harmonis Puspitawati (2011).2.1.2. Pengertian Akuntansi Pertama teori dari Mardiasmo (2005), yang mengungkapkan pengertian dari akuntansi yaitu suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive activity) dan mempunyai tujuan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut harus memiliki manfaat, dan akuntansi dapat digunakan baik pada sektor swasta maupun sektor publik untuk tujuan yang berbeda-beda.

2.2. Definisi Kinerja Kinerja ini merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh segenap perusahaan serta organisasi swasta, guna untuk memberikan perkembangan hasil kerja didalam pencapaian tujuan yang optimal. Didalam penelitian ini kinerja yang dibahas adalah kinerja dari Sistem Informasi Akuntansi pada Swalayan besar yang ada dikota Tanjungpinang.

2.3. Definisi Sistem Pada setiap organisasi, instansi, dan perusahaan tentunya mempunyai suatu sistem untuk menjalankan organisasi, instansi, dan perusahaan tersebut. Sistem yang akan dibahas pada definisi didalam penelitian ini adalah sistem yang terdapat pada pasar Swalayan. Sistem itu sendiri adalah sekelompok dua atau lebih komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk tujuan yang sama Nurhayanti (2007). Berikut teori yang menambah kuatnya definisi sistem didalam instansi pemerintahan, didalam bukunya Bodnar dan Hopwood (2006) menjelaskan bahwa sistem menurut akuntansi adalah sekumpulan sumber daya yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan.

2.3.1. Tujuan Umum Suatu Sistem Tujuan umum dari suatu sistem dalam menghubungkan berbagai bagian dari sistem tersebut. Meskipun tiap bagian berfungsi secara independen dari yang lainnya, semua bagian tersebut melakukan tujuan yang sama. Jika komponen

4

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

tersebut tidak memberikan kontribusinya pada tujuan bersama, maka komponen tersebut bukanlah bagian dari sistem tersebut Nurhayanti (2007).

2.4. Definisi Informasi Secara umum informasi dapat dikenal oleh masyarakat luas sebagai suatu kabar yang menghasilkan suatu keputusan. Dan pada saat yang bersamaan masyarakat sering menggunakan kata data dan informasi sebagai hal yang sama O’Brien (2006). Maka dari itu pengungkapan teori tentang perbedaan antara data dan informasi pun muncul. Sebagai bentuk produk yang dihasilkan oleh data, definisi informasi menurut O’Brien (2006), didalam bukunya mengatakan informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir sekaligus memberikan nilai bagi pemakai akhir tertentu.

2.5. Definisi Sistem Informasi Berdasarkan pengertian sistem dan informasi yang telah dirangkum dari beberapa teori, maka penulis kembali mencoba merangkum definisi penggabungan antara sistem dan informasi yaitu sistem informasi. Yang mana nantinya sistem informasi ini berguna untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban O’Brien (2006).

2.6. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Menurut Nurhayanti (2007), kinerja (Performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang terutang dalam rencana strategik suatu organisasi. Berikutnya pengertian kinerja sistem informasi akuntansi menurut Ronaldi (2012), adalah hasil kerja dari suatu rangkaian data akuntansi yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dan perusahaan, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai moral etika yang pada hasil akhirnya menjadi sebuah informasi akuntansi yang mencakup proses transaksi dan teknologi informasi. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi diukur dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian terdahulu yang bersumber dari Dhiena F. Irawati (2011). Dengan indikator pengukuran berjumlah 13 point dengan 5 angka penilaian yaitu : Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, dan Sangat Setuju. Berikut indikator pertanyaan yang dilampirkan :

1. Sistem Informasi Akuntansi mampu membantu swalayan berfungsi dengan baik.

2. Sistem Informasi Akuntansi sangat penting dalam kesuksessan kinerja swalayan saya.

3. Sistem Informasi Akuntansi mampu meningkatkan kepuasan kerja saya.4. Sistem informasi akuntansi selalu memberikan Informasi yang dibutuhkan

swalayan saya.

5

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

5. Sistem Informasi Akuntansi di dalam aplikasi Lain dapat digunakan untuk mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan di swalayan saya.

6. Saya senang menggunakan sistem yang ada.7. Dengan Sistem Informasi Akuntansi yang ada, swalayan saya mampu

mengerjakan tugas Lebih mudah dan efisien.8. Sistem Informasi Akuntansi dapat memberikanKontribusi dalam

pencapaian tujuan dan misi organisasi.9. Sebagian besar karyawan di swalayan saya tertarik untuk menggunakan

Sistem Informasi Akuntansi yang ada.10. Sistem Informasi Akuntansi telah dilengkapi Informasi yang akurat dan

reliabel.11. Sistem Informasi Akuntansi dengan mudah Melakukan penyesuaian pada

berbagai kondisi baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang akan datang.

12. Saya sangat bersedia menggunakan Sistem Informasi Akuntansi yang telah ada.

2.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi2.7.1. Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Tjhai Fung Jen (2002), dalam Almilia dan Briliantien (2006), berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semaki sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja sistem informasi akuntansi. Faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi diukur dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian terdahulu yang bersumber dari Dhiena (2011). Dengan indikator pengukuran berjumlah 2 point. Dengan 5 angka penliaian yaitu : Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi, Sangat Tinggi. Berikut indikator pertanyaan yang dilampirkan :

1. Tingkat partisipasi saya dalam Oengembangan Sistem Informasi Akuntansi.

2. Tingkat pengaruh saya dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.2.7.2. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi Menurut Srimindarti & Puspitasari (2012), mengungkapkan bahwa Kemampuan teknik personal disini berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki oleh pemakai sistem informasi akuntansi. Ada dua jenis kemampuan teknik yaitu kemampuan spesialis (meliputi teknik desain sistem yang berhubungan dengan sistem, komputer, dan model sistem), dan kemampuan umum (meliputi teknik analisis yang berhubungan dengan organisasi, manusia, dan lingkungan sekitarnya). Faktor kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi diukur dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian terdahulu yang

6

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

bersumber dari Dhiena (2011). Dengan indikator pengukuran berjumlah 2 point. Dengan 5 angka penliaian yaitu : Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, Sangat Setuju, dan juga memilih 2 point kemampuan yang dimiliki yaitu kemampuan spesialis atau kemampuan umum. Berikut indikator pertanyaan yang dilampirkan :

1. Kemampuan yang saya miliki dapat digunakan pada kegiatan saya.2. Setiap karyawan perlu memiiki Minimal satu kemampuan teknik.

2.7.3. Dukungan Manajemen Puncak Menurut Fung Jen (2002), dalam Srimindarti & Puspitasari (2012), menjelaskan bahwa semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak, akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Dikarenakan terdapat hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan kinerja sistem informasi akuntansi. Faktor dukungan manajemen puncak diukur dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian terdahulu yang bersumber dari Dhiena F. Irawati (2011). Dengan indikator pengukuran berjumlah 5 point. Dengan 5 angka penliaian yaitu : Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, Sangat Setuju. Berikut indikator pertanyaan yang dilampirkan :

1. Manajemen puncak mahir dalam menggunakan komputer.2. Manajemen puncak memiliki harapan yang tinggi terhadap penggunaan

sistem informasi.3. Manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi sistem

informasi.4. Manajemen puncak memberikan perhatian tinggi terhadap kinerja sistem

informasi.5. Manajemen puncak sangat senang akan tingkat pemakaian SI (Sistem

Informasi) pada swalayannya.

2.7.4. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi diartikan sebagai pemberitahuan akan tahap-tahap dari proses pengembangan sistem yang tercatat secara sistematik dan secara aktif melakukan penyesuaian terhadap catatan Srimindarti & Puspitasari (2006). Faktor formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi diukur dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian terdahulu yang bersumber dari Dhiena (2011). Dengan indikator pengukuran berjumlah 5 point. Dengan 5 angka penliaian yaitu : Sangat Tidak Pernah, Tidak Pernah, Jarang, Pernah, Sangat Pernah. Berikut indikator pertanyaan yang dilampirkan :

1. Laporan hasil penjualan dan pemasukan barang diserahkan kepada manajer swalayan.

7

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

2. Dokumentasi pengembangan sistem disiapkan dengan format yang telah Distandarisasi.

3. Teknik dan waktu pencatatan yang harus dilakukan oleh setiap orang, telah disiapkan saat sistem informasi disosialisasikan.

4. Biaya pengembangan sistem informasi dialokasikan ke pengembangan sistem informasi perbagian.

5. Dilakukannya pengenalan terhadap pengendalian sistem informasi berbasis komputer pada pengembangan sistem informasi yang saat ini dipakai

2.7.5. Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Menurut Fung Jen (2002), dalam Amilia dan Briliantien (2006), menjelaskan bahwa kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi akuntansi diperkenalkan. Faktor formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi diukur dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian terdahulu yang bersumber dari Dhiena (2011). Dengan indikator pengukuran berjumlah 2 point. Dengan 5 angka penliaian yaitu : Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, Sangat Setuju. Berikut indikator pertanyaan yang dilampirkan :

1. Program pelatihan dan pendidikan untuk staff perlu diberikan agar staff bisa menggunakan sistem dengan benar.

2. Adanya program pelatihan dan pendidikan untuk mengerjakan cara pemakaian sistem yang benar kepada staff memiliki keuntungan yang tinggi bagi saya dalam pekerjaan dengan menggunakan sistem.

2.7.6. Ukuran Organisasi

Ukuran organisasi perusahaan yang semakin besar dengan didukung oleh sumber daya yang semakin besar akan menghasilkan sistem informasi yang lebih baik sehingga pemakai akan merasa puas untuk menggunakan sistem informasi akuntansi yang ada dan akan lebih sering menggunakan sistem yang diterapkan dalam perusahaan Firman (2005) dalam Firmansyah (2009). Untuk mengukur variabel ukuran organisasi ini, peneliti menggunakan indikator pertanyaan dari penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai pertanyaan kuesioner pada penelitian ini. indikator yang digunakan adalah :

1. Jumlah karyawan yang dimiliki pada bagian kasir, keuangan, admin dan Information Technology dibandingkan dengan frekuensi dan bobot pekerjaan pada swalayan saya adalah sangat mencukupi.

2. Karyawan pengguna sistem informasi akuntansi pada swalayan saya telah menggunakan sistem informasi akuntansi selama lebih dari 1 tahun.

2.9. Kerangka Dasar Konseptual

8

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan, serta tinjauan pustaka, maka dapat digambarkan suatu kerangka konseptual dari penelitian ini seperti yang ditunjukkan Gambar 2.1 berikut :

H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Berdasarkan gambar 2.1 dapat dijelaskan

bahwa variabel bebas (independen variable) adalah keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik personal Sistem Informasi Akuntansi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan

pemakai dan ukuran organisasi. Sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah kinerja Sistem Informasi Akuntansi.2.10. Perumusan HipotesisH1: Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi

berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. H2: Kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi berpengaruh

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.H3: Dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan

pengoperasian sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

H4: Formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

H5: Program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

H6 : Ukuran organisasi berpengaruh terhadap Kinerja sistem informasi

9

Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi

Keterlibatan Pemakai

Kemampuan Teknik Personal

Dukungan Manajemen Puncak

Formalisasi Pengembangan

Program Pelatihan dan pendidikan pemakai

Ukuran Organisasi

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

akuntansi.

3. METODOLOGI PENELITIAN3.1. Design Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat ditinjau dari dua aspek sebagai berikut: 3.1.1. Ditinjau Dari Tujuan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deduktif. Penelitian deduktif merupakan pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus Umar (2008).3.1.2. Ditinjau Dari Jenis Data yang Diteliti Penelitian ini termasuk penelitian opini. Beberapa teori yang penulis lampirkan ini adalah teori yang dapat memperkuat pengertian dari penelitian opini. Menurut Fathoni (2006) penelitian opini adalah penelitian yang mencari pandangan atau persepsi orang-orang terhadap suatu permasalahan. Menurut Arikunto (2010) penelitian opini itu merupakan penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat orang (responden). Data yang diteliti dapat berupa pendapat responden secara individual atau secara kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pandangan, persepsi atau penelitian responden terhadap masalah tertentu yang berupa tanggapan responden terhadap diri responden atau kondisi lingkungan dan perubahannya. Data yang diteliti dapat berupa pendapat responden secara individual atau secara berkelompok.

3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah setiap karyawan dari Swalayan yang ada dikota Tanjungpinang dan bekerja pada bidang yang menggeluti atau yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi, yaitu pada bagian Kasir dan Office Swalayan. Menurut data tertulis yang dikeluarkan oleh Badan Pelayanan PerizinanTeerpadu dan Penanaman Modal kota Tanjungpinang yang dikeluarkan pada tanggal 2 Juni 2014 yaitu : Swalayan yang terdaftar secara resmi oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal kota Tanjungpinang adalah sejumlah 17 swalayan. Dan tidak termasuk mini market. Dari 17 jenis usaha swalayan yang dijadikan populasi, hanya 7 swalayan yang memberikan izin untuk melakukan penelitian diswalayannya. Dikarenakan 10 swalayan tidak memberi tanggapan atas permohonan izin penelitian yang langsung dikirimkan melalui surat izin penelitian oleh peneliti. Responden pada penelitian ini adalah berjumlah 95 orang. Responden ini dijumlahkan berdasarkan hasil wawancara langsung dengan pihak manager dari 7 swalayan yang

10

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

memberikan izin dan kemudian hasil pendataan tersebut dirangkum dan dijumlahkan.3.2.2. Sampel Dalam penelitian ini metode pemilihan sampel yang digunakan adalahpurposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan kriteria sebagai berikut :

1. Bekerja dalam bagian yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi seperti kasir dan office

2. Berkaitan juga pada bagian keuangan3. Pekerjaannya terkait langsung sebagai admin swalayan, yaitu seperti :

Input barang4. Pekerjaannya terkait langsung sebagai Information Technology / IT5. Pekerja yang aktif (tidak cuti/pelatihan)

Responden pada penelitian ini dibagi menjadi 3 kategori responden dari jumlah keseluruhan yang di jelaskan pada populasi diatas. Berikut tabel penjelasan dari responden penelitian ini :

Tabel 3.1 Responden Penelitian

NO NAMA SWALAYAN

JUMLAH KASIR

JUMLAH OFFICE

TOTAL

Keuangan Admin I.T1 Pinang

Lestari18 2 3 2 25

2 Welcome 10 1 2 - 133 Zoom 15 1 1 1 184 Kurnia 6 1 2 1 105 Rimba 6 1 2 1 106 Bintan 2000 6 1 1 1 97 Top 10 6 1 3 - 10

TOTAL 95

3.3. Jenis dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini merupakan data primer, dimana diperoleh dari menyebarkan kuesioner yang berisikan beberapa pertanyaan. Kuesioner-kuesioner tersebut ditujukan kepada karyawan Swalayan yang bekerja pada bagian kasir, office (bagian keuangan, admin dan Information Technology) Jumlah kuesioner yang akan disebarkan adalah sejumlah 95 kuesione dari 95 responden penelitian. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang diadopsi dari penelitian terdahulu Rasmadi (2011), Firmansyah (2009), dan Dhiena (2011).

3.4. Operasional dan Pengukuran Variabel

11

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Definisi operasional dari masing-masing variabel dan pengukuran variabelnya diadopsi dari beberapa penelitian terdahulu yang kemudian dirangkum sebagai definisi operasional pada penelitian ini. Dalam penelitian ini ada beberapa variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable). Skala pengukuran yang digunakan dalam mengukur variabel bebas maupun variabel terikat adalah dengan menggunakan skala interval. Menurut Indriantoro dan Supomo (1999), dalam Dhiena (2011), skala interval merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat, dan jarak konstruk yang diukur. 3.4.1. Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem (X1) Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem berkaitan dengan partisipasi pemakai dalam proses pengembangan suatu sistem. Yang diukur adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh pemakai dalam pengembangan sistem. Instrumen ini diukur dengan dua item dan menggunakan pengukuran dengan skala perbedaan semantis atau skala numeris sebagai berikut : Sangat rendah 1 2 3 4 5 Sangat tinggi Instrumen ini menggunakan skala poin, dimana poin satu berarti keterlibatan pemakai rendah, sedangkan poin lima berarti tinggi. Indikator untuk mengukur variabel ini ada dua.3.4.2. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2) Kemampuan teknik personal sistem informasi (X2) Variabel ini diukur dari seberapa berpengaruhnya kemampuan teknik personal dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi apakah berupa kemampuan umum atau spesialis. Kemampuan umum berarti teknik analisis yang berhubungan dengan organisasi, manusia dan lingkungan sekitar. Indikatornya menggunakan instrument 2 item 5 poin skala likert dimana terdapat 2 pilihan jawaban sesuai kemampuan yang dijawab oleh karyawan : Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju3.4.3. Dukungan Manajemen Puncak (X3) Dukungan manajemen puncak (X3) berkaitan dengan kemampuan manajemen puncak dalam menggunakan komputer, terlibat secara aktif dalam perencanaan operasi sistem informasi akuntansi harapan yang tinggi dari manajemen puncak terhadap penggunaan sistem informasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument Komara (2005), dalam Dhiena (2011), dengan 5 item 5 poin skala likert yaitu : Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju3.4.4. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi (X4) Formalisasi pengembangan sistem informasi adalah pemberitahuan akan tahap-tahap dari proses pengembangan sistem yang tercatat secara sistematik, dan secara aktif melakukan penyesuaian terhadap catatan. Instrumen ini terdiri dari 5 item dan menggunakan skala perbedaan semantis atau skala numeris Komara (2005), dalam Dhiena (2011), sebagai berikut :

12

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Sangat tidak pernah 1 2 3 4 5 Sangat pernah3.4.5. Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X5) Adanya sebuah program pelatihan maupun pendidikan yang diadakan untuk memberikan maupun meningkatkan kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi yang digunakan akan membuat pemakai tersebut menjadi lebih puas, baik dan lancar Wibowo (2007). Variabel ini berkaitan dengan keberadaan program pelatihan dan pendidikan guna mengajarkan cara pemakaian sistem yang benar kepada karyawan yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi serta keuntungan yang didapat dari program pelatihan dan pendidikan tersebut. Indikatornya terdiri dari 2 item 5 poin skala Likert:Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju3.4.6. Ukuran Organisasi (X6)

Ukuran organisasi perusahaan yang semakin besar dengan didukung oleh sumber daya yang semakin basar akan menghasilkan sistem informasi yang lebih baik sehingga pemakai akan merasa puas untuk menggunakan sistem informasi akuntansi yang ada dan akan lebih sering menggunakan sistem yang diterapkan dalam perusahaan Firmansyah (2009). Sehingga dipastikan dapat berpengaruh penting didalam kinerja sistem informasi akuntansi. Pengukuran variabel ini menggunakan indikator yang terdiri dari 2 item dan 5 point skala Likert yaitu :

Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju3.4.7. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) Kinerja sistem informasi akuntansi disini berkaitan dengan kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi sehingga berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi. Indikatomya menggunakan 12 item 5 poin skala likert:Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju

3.5. Teknik Analisis dan Pengolahan Data3.5.1. Analisis Deskripstif3.5.2. Uji Instrumen Data

a. Uji Validitasb. Uji Reabilitas

3.5.3. Uji Normalitas Data3.5.4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Modelb. Uji Heteroskedastisidasc. Uji Spearman Rhod. Uji Multikolinearitas

3.5.5. Analisis Regresi Linear Berganda

13

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Model persamaan regresi yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e

Keterangan :

Y = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X1 = Keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA

X2 = Kemampuan teknik personal SIA

X3 = Dukungan manajemen puncak

X4 = Formalisasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

X5 = Program pelatihan dan pendidikan pemakai

X6 = Ukuran Organisasi

e = Kesalahan regresi (Regression error)

3.5.6. Pengujian Hipotesis dengan Uji ta. Menentukan nilai thitung dengan rumus :

bi

thitung = Se(bi)

Dimana :

bi = Koefisien regresi (b1, b2)

Se(bi) = Standart error dari koefisien regresi

b. Kriteria Pengujian Untuk menerima atau menolak hipotesis dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi (sig.t) masing-masing variabel independen dengan tingkat signifikan α = 0,05.

3.5.7. Pengujian Hipotesis dengan Uji Fa. Merumuskan hipotesis

14

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

H0 = b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0 ; (X1, X2 tidak berpengaruh terhadap Y)

Hi = bi = 0 ; (paling sedikit diantara Xi yang berpengaruh terhadap Y)

b. Menentukan F hitung Pada tingkat signifikasi sebesar 5% dengan degree of freedom (df) = (k-1) (n-k-1) untuk menghitung nilai F tabelc. Kesimpulan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Gambaran Umum Swalayan4.1.1. Penjelasan Swalayan dan Perbedaannya Dengan Minimarket dan

Supermarket Sekarang ini masyarakat lebih condong untuk tertarik pada pasar modern yang berupa swalayan. Karena beberapa hal kepentingan dan kebutuhan masyarakat lebih terpenuhi di pasar swalayan ini. Tetapi sebelum menjelaskan beberapa sejarah swalayan yang menjadi objek pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk memberikan pengertian dan penjelasan dari swalayan, berikut juga perbedaannya dengan minimarket dan supermarket. Swalayan itu sendiri adalah pasar besar yang menjual segala barang-barang kebutuhan sehari-hari Yeriana (2010). Selain pengertian dari komara tersebut, masih ada pendapat beberapa ahli yang menyimpulkan pengertian swalayan berdasarkan teori-teori yang ada. Misalnya seperti menurut Pujiyanti (2009) didalam Puspitasari (2007) menjelaskan swalayan adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah kecil produk non makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri. Dari pengertian swalayan tersebut peneliti kembali mencoba membedakan dengan pengertian minimarket dan supermarket. Minimarket adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang dengan luas lebih kecil dari luas swalayan Yeriana (2010) dan Supermarket adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan melingkupi banyak jenis produk. Hipermarket adalah gabungan antara retailer toko diskon Yeriana (2010). Penjelasan diatas adalah pengertian dari swalayan dan perbedaannya dengan mini market dan supermarket. Peneliti mengambil objek penelitian pada swalayan dikarenakan pada saat ini swalayan lebih mendominasi dikota Tanjungpinang.

4.1.2. Gambaran Umum Swalayan Swalayan dikota Tanjungpinang memiliki dominasi yang cukup kuat sebagai usaha jenis ritel. Menurut data yang diperoleh dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal kota Tanjungpinang pada lampiran 2, jumlah usaha swalayan mencapai 17 unit swalayan, 2 mini market dan 2

15

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

supermarket. Dari 17 swalayan yang menjadi objek penelitian, hanya 7 yang bisa dijadikan sebagai objek penelitian dikarenakan 10 swalayan tidak memberikan izin penelitian kepada peneliti sebagai mana dijelaskan pada penjelasan populasi di bab 3. Dari 7 swalayan yang menjadi objek penelitian, masing-masing karyawan yang bekerja sebagai kasir dan office (keuangan, admin, dan Information Technology) memiliki perbedaan dari jumlah pekerjanya. Berikut adalah nama-nama swalayan yang menjadi objek penelitian beserta nama pemilik dan alamat usaha menurut BP2TPM ( Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal) kota Tanjungpinang :

1. Swalayan Pinang Lestari, pemilik Bapak Tjeng Hui, beralamat di Jalan. D.I. Panjaitan KM.IX No. 5 Tanjungpinang.

2. Swalayan Welcome, pemilik Bapak Efendi, beralamat di Jalan. Arif Rahman Hakim Tanjungpinang.

3. Swalayan Zoom, pemilik Bapak Efendi, beralamat di Jalan. D.I. Panjaitan KM.IX Tanjungpinang

4. Swalayan Kurnia, pemilik Bapak Kim Hie, beralamat di Jalan. Gatot Subroto KM.V Tanjungpinang.

5. Swalayan Rimba, pemilik Ibu Juliet Asril, beralamat di Jalan. Gudang Minyak No.133 Komp. Rimba Jaya.

6. Swalayan Bintan 2000, pemilik Bapak Goh Jiou Lui, beralamat di Jalan. Soekarno Hatta Tanjungpinang.

7. Swalayan Top 10, pemilik Bapak Susanto, beralamat di Jalan. Tugu Pahlawan No.262 Tanjungpinang.

Dari 7 swalayan diatas, jenis usaha yang dibentuk sampai pada saat ini menurut data yang diperoleh dari BP2TM adalah jenis swalayan yang menjual barang kelontong / bahan makanan serta minuman beralkohol golongan 1 s/d 5 dengan alkoho 0-5%.

4.2. Gambaran Umum Responden Pada bab sebelumnya, penentuan besarnya sampel menggunakan sejumlah keseluruhan kuisioner (95 buah) yang telah peneliti sebarkan pada 7 unit swalayan dan telah mendapatkan balasannya :

Tabel 4.1 Deskripsi Proses Pengumpulan Data Kuesioner

Kuesioner yang disebar 95 Kuesioner 100 %Kuesioner yang kembali 74 Kuesioner 78 %Kuesioner valid yang diolah 74 Kuesioner 100 %Kuesioner yang tidak memenuhi syarat 0 0 %Sumber : Data diolah

Tabel 4.1 menunjukkan penyebaran dan tingkat pengembalian dengan jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 95 kuesioner, yang kemudian dari

16

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

jumlah 95 kuesioner yang disebar, kembali sebanyak 74 kuesioner atau 78%. Dari 74 kuisioner yang kembali semuanya dianggap memenuhi syarat.

4.2.1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang, maka dapat diketahui karakteristik responden di bawah ini.

a. Jenis Kelamin Pengelompokkan responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase1 Laki-laki 12 16,22 Perempuan 62 83,8

Jumlah 74 100Sumber : Lampiran 3, diolah

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa jenis kelamin karyawan sebagian besar adalah perempuan, dimana terdapat 62 orang atau 83,8% dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan jenis kelamin laki-laki terdapat 12 orang atau 16,2% dari jumlah keseluruhan responden.

b. Umur Responden Karakteristik responden dilihat dari umur pegawai disajikan pada Tabel 4.3 Dasar perhitungan interval umur responden dijelaskan pada proses perhitungan sebagai berikut.Umur terendah : 18Umur tertinggi : 30Range (R) : 30 tahun – 18 tahun = 12Jumlah interval kelas : 4Besar interval kelas : 12/4 = 3

Penyusunan interval distribusi responden menurut umur yang dibagi menjadi empat jumlah kelas interval. Pembagian interval umur dimulai dari nilai umur terendah yaitu 18 tahun dan nilai umur tertinggi sebesar 30 tahun. Distribusi responden umur ditunjukkan Tabel 4.3.

Tabel 4.3 : Distribusi Responden Menurut Umur

No Umur Jumlah Orang Persentase (%)1 18 – 21 tahun 32 43,32 22 – 25 tahun 31 42

17

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

3 26 – 30 tahun 11 14,9Jumlah 74 100,2

Sumber : Lampiran 3, diolah

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki umur 18 – 21 tahun yakni sebesar 32 orang atau 43,3%. Hal ini menunjukkan umumnya karyawan dari 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang merupakan karyawan masih golongan muda tetapi mampu menguasai tekhnologi informasi dalam pekerjaannya.

c. Sistem Informasi Karakteristik karyawan kasir dan office dari 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang berdasarkan sistem informasi yang digunakan ditunjukkan pada tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Sistem Informasi

No Sistem Informasi Jumlah Orang Persentase (%)1 Ms. Excel 3 4,1 %2 Ms. Word 6 8,1 %3 GF-Akuntansi 9 12,2 %4 GF-Pos 56 75,7 %

Jumlah 74 100,0 %Sumber : Lampiran 3, diolah

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menggunakan sistem informasi akuntansi GF-Pos sebanyak 56 orang atau 75,7%. Sedangkan karyawan yang menggunakan aplikasi GF-Akuntansi adalah sebanyak 9 orang atau 12,2% dari jumlah keseluruhan responden. Kemudian karyawan yang menggunakan aplikasi sistem informasi Microsoft Excel berjumlah 3 orang atau 4,1% dan Microsoft Word berjumlah 6 orang atau 8,1% dari jumlah keseluruhan responden. Berdasarkan sistem informasi yang digunakan menunjukkan bahwa karyawan dari 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang dominan memakai sistem informasi akuntansi yang berupa aplikasi GF-Pos yaitu aplikasi akuntansi dagang yang mana sampai saat ini 7 swalayan tersebut menggunakan aplikasi ini sebagai aplikasi karyawan bagian kasir. Sementara sistem informasi akuntansi lainnya yang berupa aplikasi GF-Akuntansi, Microsoft Excel dan Microsoft Word tidak begitu mendominasi dikarenakan aplikasi-aplikasi ini hanya digunakan oleh karyawan bagian office swalayan. Sebagaimana dijelaskan pada tabel 3.1 tentang responden penelitian pada bab 3, yang mana jumlah kasir swalayan lebih mendominasi dibandingkan office swalayan.

18

Page 19: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Menurut hasil data kuesioner yang disebar dan telah diolah, bahwa responden penelitian dari 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang bagian kasir dan office swalayan, tidak menggunakan aplikasi-aplikasi sistem informasi seperti Microsoft Access, Microsoft Publisher, dan Microsoft Front page.

d. Lama Bekerja Karakteristik responden 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang berdasarkan lama bekerja dibagi dalam empat kategori antara lain kurang dari satu tahun, 1 sampai 2 tahun, 3 sampai 4 tahun dan 5 tahun keatas. Karakteristik responden berdasarkan lama jabatan ditunjukkan Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama BekerjaNo Lama Bekerja Jumlah Orang Persentase (%)1 <1 Tahun 11 15,1 %2 1 – 2 Tahun 45 60,8%3 3 – 4 Tahun 16 21,6%4 > 5Tahun 2 2,7%

Jumlah 74 100,2Sumber : Lampiran 3, diolah Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai lama bekerja sebanyak 1 sampai 2 tahun, dimana terdapat 45 orang atau 60,8% dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan responden yang mempunyai lama bekerja 3 sampai 4 tahun adalah sebanyak 16 orang atau 21,6% dari jumlah keseluruhan responden. Kemudian responden yang mempunyai lama bekerja kurang dari setahun adalah sebanyak 11 orang atau 15,1% dan 5 tahun keatas adalah sebanyak 2 orang atau 2,7% dari jumlah keseluruhan responden.

e. Tingkat Pendidikan Aspek pendidikan sangat penting bagi seorang karyawan baik itu swasta ataupun negeri, baik perusahaan dagang atau perusahaan jasa. Karyawan yang mempunyai tingkat pendidikan lebih tinggi mempunyai peluang yang lebih besar untu dapat bekerja secara efektif dan efisien. Pada sisi lain, tingkat pendidikan sampai saat ini masih menjadi peran penting dalam persyaratan utama untuk menduduki jabatan maupun dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi. Pengelompokan responden berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini.

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat PendidikanNo Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Persentase (%)1 SMA 40 54,1 %2 SMK 24 32,4 %3 DIPLOMA 5 6,8 %4 SARJANA 5 6,8 %5 PASCA SARJANA 0 0 %

19

Page 20: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Jumlah 74 100,0Sumber : Lampiran 3, diolah Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dari 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang adalah berpendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan jumlah 40 orang atau 54,1% dari keseluruhan jumlah responden. Berikutnya adalah tingkat pendidikan SMK sebanyak 24 orang atau 32,4% dari keseluruhan jumlah responden. Sedangkan untuk responden yang berpendidikan sarjana dan diploma masing – masing hanya terdapat 5 orang atau 6,8% dari keseluruhan jumlah responden. Hal ini menunjukan bahwa karyawan dari 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang sebagian besar adalah karyawan yang berpendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas) yang diperoleh berdasarkan hasil pengrekrutan oleh manajer masing – masing swalayan. Hal ini juga membuktikan bahwa pada masa kini tingkat pendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas) sudah bisa memberikan kontribusi keterampilan dan pengetahuan yang cukup baik dibidang teknologi informasi terutama dibidang akuntansi perdagangan.

f. Kemampuan yang dimiliki Karakteristik responden menurut kemampuan yang dimiliki ditunjukkan pada tabel 4.7 dibawah ini

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kemampuan yang Dimiliki

No Kemampuan yang dimiliki Orang (jumlah) Persentase (%)1 Kemampuan spesialis 10 13,5 %2 Kemampuan umum 64 86,5 %

Jumlah 74 100Sumber : Lampiran 3, diolah Berdasarkan tabel 4.7 diatas maka dapat diketahui bahwa mayoritas kemampuan yang dimiliki responden dari 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang adalah kemampuan umum yaitu berjumlah 64 orang atau 13,5% dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan yang memiliki kemampuan spesialis berjumlah 10 orang atau 13,5% dari jumlah keseluruhan responden. Kemampuan umum ini rata-rata adalah yang mempunyai tingkat pendidikannya SMA (Sekolah Menengah Atas) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan responden yang mempunyai kemampuan spesialis adalah responden yang memiliki tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana. Sumber data dari lampiran 3, diolah.4.2.2. Deskripsi Variabel PenelitianA. Variabel Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan SIA

Tabel 4.8 Deskripsi Peniliaian Responden Terhadap Variabel Keterlibatan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi

20

Page 21: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

No Indikator Pilihan JumlahST T N R SR

1 Tingkat partisipasi saya dalam pengembangan sistem informasiakuntansi (X11)

20 21 25 7 1 74

2 Tingkat pengaruh saya dalam pengembangan sistem informasiakuntansi (X12)

28 19 22 5 - 74

Sumber : Lampran 4, diolahKeterangan :ST = Sangat Tinggi T = Tinggi N = Netral R = Rendah SR = Sangat Rendah Berdasarkan dari jawaban responden secara keseluruhan menunjukkan bahwa sebagian responden mempunyai persepsi netral tentang faktor keterlibatan pemakai. Berarti 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang belum dapat disimpulkan dapat berjalan baik atau tidak dengan adanya keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, dikarenakan responden lebih dominan untuk menilai netral untuk faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi terhadap swalayannya.B. Variabel Kemampuan Teknik Personal SIA Deskripsi penliaian responden tentang kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi dijelaskan pada tabel 4.9 dibawah ini.

Tabel 4.9 Deskripsi Penilaian Responden Berdasarkan Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi

No Indikator Pilihan JumlahSS S N TS STS

1 Kemampuan yang saya miliki dapat digunakan pada kegiatan saya. (X21)

56 18 - - - 74

2 Setiap karyawan perlu memiliki minimal satu kemampuan teknik. (X22)

64 10 - - - 74

Sumber : Lampiran 4, diolahKeterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan penilaian tersebut dapat diketahui bahwa positifnya, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi yang ada pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang memiliki tingkat yang sangat baik. Hal ini ditunjukan berdasarkan penilaian terhadap dua indikator diatas sebagian besar responden menyatakan sangat setuju.

21

Page 22: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

C. Variabel Dukungan Manajemen Puncak Deskripsi penilaian responden terhadap variabel dukungan manajemen puncak ditunjukkan pada Tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.10 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Variabel Dukungan Manajemen Puncak

No Indikator Pilihan JumlahSS S N TS STS

1 Manajemen puncak mahir dalammenggunakan komputer. (X31)

47 26 1 - - 74

2 Manajemen puncak memiliki harapan yang tinggi terhadappenggunaan sistem informasi.(X32)

41 30 3 - - 74

3 Manajemen puncak secara aktifterlibat dalam perencanaan operasi sistem informasi (X33)

51 14 9 - - 74

4 Manajemen puncak memberikanperhatian tinggi terhadap kinerjasistem informasi (X34)

44 30 - - - 74

5 Manajemen puncak sangat senangakan rating pemakaian SI pada swalayannya (X35)

45 29 - - - 74

Sumber : Lampiran 4, diolahKeterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak setuju STS = Sangat Tidak Setuju Berdasarkan dari jawaban responden secara keseluruhan menunjukkan bahwa sebagian responden mempunyai persepsi sangat setuju tentang dukungan manajemen puncak. Hal itu berarti manajemen puncak dari 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang mempunyai keahlian dan keterampilan yang dapat mendukung terlaksananya Sistem informasi akuntansi dalam swalayannya.

D. Variabel Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penilaian responden mengenai formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang dijelaskan pada Tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Variabel Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

No Indikator Pilihan JumlahSP P N TP STP

1 Laporan hasil penjualan diserahkan 54 17 3 - - 74

22

Page 23: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

kepada manajer swalayan (X41)2 Dokumentasi pengembangan sistem

disiapkan dengan format yang telah distandarisasi. (X42)

36 29 7 2 - 74

3 Teknik dan waktu pencatatan yang harus dilakukan oleh setiap orang, telah disiapkan saat sistem informasi disosialisasikan. (X43)

34 31 8 1 - 74

4 Biaya pengembangan sistem informasi dialokasikan ke pengembangan sistem informasiperbagian. (X44)

9 25 38 2 - 74

5 Dilakukannya pengenalan terhadap pengendalian sistem informasi berbasis komputer pada pengembangan sistem informasiyang saat ini dipakai. (X45)

39 18 16 1 - 74

Sumber : Lampiran 4, diolahKeterangan : SP = Sangat Pernah P = Pernah N = Netral TP = Tidak Pernah STP = Sangat Tidak Pernah Berdasarkan dari jawaban responden secara keseluruhan menunjukkan bahwa sebagian responden mempunyai persepsi sangat setuju tentang formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi. Hal itu menunjukkan bahwa adanya pengembangan karyawan kasir dan office 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang mempunyai usaha dalam meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi swalayannya.E. Variabel Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai SIA Deskripsi penilaian responden terhadap variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi akuntansi dijelaskan pada tabel 4.12 dibawah ini.Tabel 4.12 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Variabel Program Pelatihan

dan Pendidikan Pemakai Sistem Informasi AkuntansiNo Indikator Pilihan Jumlah

SS S N TS STS1 Program pelatihan dan pendidikan

untuk staff perlu diberikan agar staff bisa menggunakan sistemdengan benar. (X51)

59 15 - - - 74

2 Adanya program pelatihan danpendidikan untuk mengerjakan cara pemakaian sistem yang benar

63 11 - - - 74

23

Page 24: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

kepada staff memiliki keuntunganyang tinggi bagi saya dalampekerjaan dengan menggunakansistem. (X52)

Sumber : Lampiran 4, diolahKeterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Berdasarkan dari jawaban responden secara keseluruhan menunjukkan bahwa hampir 100% responden dari jumlah keseluruhannya mempunyai persepsi sangat setuju tentang faktor program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi akuntansi.

F. Ukuran organisasi Deskripsi penilaian responden terhadap variabel ukuran organisasi dijelaskan pada tabel 4.13 dibawah ini.Tabel 4.13 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Variabel Ukuran OrganisasiNo Indikator Pilihan Jumlah

SS S N TS STS1 Jumlah karyawan yang dimiliki

pada bagian kasir, keuangan, admin dan Information Technology dibandingkan dengan frekuensi dan bobot pekerjaan pada swalayan saya adalah sangat mencukupi. (X61)

40 34 - - - 74

2 Karyawan pengguna sistem informasi akuntansi pada swalayan saya telah menggunakan sistem informasi akuntansi selama lebih dari 1 tahun (X62)

47 13 8 6 - 74

Sumber : Lampiran 4, diolahKeterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Berdasarkan 2 indikator tersebut dapat diketahui bahwa 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang mempunyai ukuran organisasi yang baik. Hal ini didasarkan pada penilaian responden yang sebagian besar penilaiannya adalah sangat setuju.G. Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Deskripsi penilaian responden terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Y) ditunjukan pada tabel 4.14 dibawah ini.

24

Page 25: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Tabel 4.14 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

No Indikator Pilihan JumlahSS S N TS STS

1 Sistem informasi akuntansi mampu membantu swalayan berfungsi dengan baik. (Y11)

64 10 - - - 74

2 Sistem informasi akuntansi sangat penting Dalam kesuksesan kinerja swalayan saya. (Y12)

64 10 - - - 74

3 Sistem informasi akuntansi mampu Meningkatkan kepuasan kerja saya. (Y13)

66 7 1 - - 74

4 Sistem informasi akuntansi selalu memberikan Informasi yang dibutuhkan swalayan saya. (Y14)

68 6 - - - 74

5 Sistem Informasi Akuntansi di dalam aplikasi Lain dapat digunakan untuk mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan di swalayan saya. (Y15)

65 9 - - - 74

6 Saya senang menggunakan sistem yang ada. (Y16)

62 12 - - - 74

7 Dengan Sistem Informasi Akuntansi yang ada, swalayan saya mampu mengerjakan tugas Lebih mudah dan efisien. (Y17)

59 15 - - - 74

8 Sistem Informasi Akuntansi dapat memberikanKontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi swalayan. (Y18)

50 24 - - - 74

9 Sebagian besar karyawan di swalayan saya tertarik untuk menggunakan Sistem Informasi Akuntansi yang ada.

59 15 - - - 74

25

Page 26: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

(Y19)10 Sistem Informasi Akuntansi

telah dilengkapi Informasi yang akurat dan reliabel. (Y110)

63 11 - - - 74

11 Sistem Informasi Akuntansi dengan mudah Melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang akan datang. (Y111)

52 - 22 - - 74

12 Saya sangat bersedia menggunakan Sistem Informasi Akuntansi yang telah ada. (Y112)

53 21 - - - 74

Sumber : Lampiran 4, diolahKeterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak SetujuSTS = Sangat Tidak Setuju Berdasarkan dari jawaban responden secara keseluruhan menunjukkan bahwa sebagian responden mempunyai persepsi sangat setuju tentang kinerja sistem informasi akuntansi. Hal itu menunjukkan bahwa adanya peningkatan kinerja sistem informasi akuntansi dari pengembangan karyawan di bagian sistem informasi akuntansi seperti kasir, keuangan, admin, information technology dan karyawan yang mempunyai kemampuan dasar akuntansi.

4.3. Uji Instrument Data4.3.1. Uji Validitas Untuk menguji validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment, yaitu dengan cara mengkorelasikan tiap pernyataan dengan skor total. Kemudian, angka korelasi tersebut dibandingkan dengan angka kritis pada taraf signifikan 5% atau 0,05 dan pada baris df (degree of freedom) n-2, yaitu sebesar 74-2 = 72 sehingga akan diperoleh nilai r tabel sebesar 0,192 Ghozali (2002:89) dalam Dhiena (2011) atau Apabila nilai korelasi hitung lebih besar dari angka kritis sebesar 0,192 maka pertanyaan dalam kuisioner dinyatakan signifikan/valid. Kriteria valid apabila korelasi masingmasing skor pertanyaan dengan skor total menunjukan hasil yang signifikan (kurang dari 0,05) maka kuisioner dikatakan valid. Hasil pengujian validitas ditunjukkan Tabel 4.15 halaman berikut. Berdasarkan hasil perhitungan antara r hitung yang merupakan koefisien korelasi, dibandingkan dengan tingkat signifikasi setiap pertanyaan adalah

26

Page 27: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

dibawah 0,05 sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa semua item pertanyaan adalah valid. Dengan demikian setiap item pertanyaan dalam kuesioner memiliki konsistensi internal dan dinyatakan valid.

Tabel 4.15 Validitas Instrumen PenelitianVariabel r hitung (koefisien korelasi) Signifikansi Keterangan

X11 0,847 0,000 Valid

X12 0,833 0,000 ValidX21 0,838 0,000 ValidX22 0,729 0,000 ValidX31 0,601 0,000 ValidX32 0,570 0,000 ValidX33 0,423 0,000 ValidX34 0,605 0,000 ValidX35 0,574 0,000 ValidX41 0,673 0,000 ValidX42 0,701 0,000 ValidX43 0,741 0,000 ValidX44 0,662 0,000 ValidX45 0,715 0,000 ValidX51 0,714 0,000 ValidX52 0,612 0,000 ValidX61 0,341 0,003 ValidX62 0,875 0,000 ValidY11 0,557 0,000 ValidY12 0,704 0,000 ValidY13 0,679 0,000 ValidY14 0,477 0,000 ValidY15 0,467 0,000 ValidY16 0,625 0,000 ValidY17 0,454 0,000 ValidY18 0,480 0,000 ValidY19 0,617 0,000 ValidY110 0,641 0,000 ValidY111 0,382 0,001 ValidY112 0,582 0,000 Valid

Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah r hitung dari semua indikator pertanyaan kuesioner lebih besar dari jumlah r tabel yaitu ( > 0,192 ). Maka dapat disimpulkan kuesioner dalam penelitian ini adalah valid.

4.3.2. Uji Reliabilitas

27

Page 28: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Untuk menguji reliabilitas dilakukan dengan cara mencari angka reliabilitas dari butir-butir pernyataan dalam kuisioner dengan menggunakan rumus standardized item alpha. Setelah diperoleh nilai α, selanjutnya membandingkan nilai tersebut dengan angka kritis reliabilitas pada tabel α, di dalam kuisioner jumlah butir pertanyaan antara 15 pertanyaan, sehingga nilai kritis reliabilitas dapat ditentukan sebesar 0,60 Ghozali (2005:89) dalam Dhiena (2011) sehingga dapat dikatakan reliabel jika nilai α lebih besar dari angka kritis reliabilitas. Hasil pengujian reliabilitas ditunjukkan Tabel 4.16 berikut.

Tabel 4.16 Reliabilitas Instrumen PenelitianNo Variabel Nilai α Reliabilitas Keterangan1 X1 0,859 0,600 Reliabel2 X2 0,820 0,600 Reliabel3 X3 0,694 0,600 Reliabel4 X4 0,775 0,600 Reliabel5 X5 0,701 0,600 Reliabel6 X6 0,695 0,600 Reliabel7 Y 0,723 0,600 ReliabelSumber : Lampiran 5 Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa semua nilai α lebih besar dari nilai angka kritis reliabilitas, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

4.4. Analisis Data4.4.1. Uji Normalitas Data

Kolmogorov-smirnovVariabel K-S Z* Signifikansi Keterangan

Keterlibatan pemakai (X1) 1,413 0,037 Tidak berdistribusi normalKemampuan teknik personal (X2)

3,619 0,000 Tidak berdistribusi normal

Dukungan manajemen puncak (X3)

1,414 0,037 Tidak berdistribusi normal

Formalisasi pengembangan (X4)

0,821 0,511 Berdistribusi normal

Program pelatihan dan pendidikan (X5)

3,591 0,000 Tidak berdistribusi normal

Ukuran organisasi (X6) 2,293 0,000 Tidak berdistribusi normalKinerja SIA (Y) 1,694 0,006 Tidak berdistribusi normalSumber : Lampiran 6, diolahKeterangan : K-S Z* = Kolmogorov-Smirnov Berdasarkan tabel 4.17 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji normalitas data hampir seluruh variabel (X1, X2, X3, X5, X6 dan Y) tidak berdistribusi normal, hanya variabel formalisasi pengembangan (X4) yang berdistribusi

28

Page 29: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

normal. Maka dari itu peneliti menguji ulang dengan menggunakan uji normalitas dengan mencari nilai residual dari keseluruhan variabel X dan akan mendapatkan nilai Unstandardized agar seluruh variabel berdistribusi normal. Hasil unstandardized ditunjukkan pada output spss one-sample Kolmogorov-Smirnov test dibawah ini.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestUnstandardized Residual

N 74

Normal Parametersa,bMean ,0000000Std. Deviation

2,29843195

Most Extreme Differences

Absolute ,137Positive ,082Negative -,137

Kolmogorov-Smirnov Z 1,175Asymp. Sig. (2-tailed) ,127Sumber : Lampiran 6, diolah Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa setelah seluruh variabel dilakukan uji unstandardize melalui spss 21, nilai tingkat signifikansi (2-Tailed) yang dihasilkan adalah 0,127. Dalam hal ini tingkat signifikansi (2-Tailed) lebih besar dari 0,05 yaitu (0,127 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data keseluruhan variabel telah berdisstribusi normal.4.4.2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Model Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif daridistribusi normal Dhiena (2011). Hasil uji normalitas residual dijelaskan dengan Gambar 4.1 berikut.

29

Page 30: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Gambar 4.1 Grafik Normal PlotSumber Lampiran 7

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sehingga model regresi memenuhi asumsi kenormalan.

b. Uji MultikolinearitasTabel 4.18 Uji Multikolinearitas Terhadap Model Regresi

Variabel VIF KeteranganKeterlibatan pemakai (X1) 1,273 Tidak terjadi multikolinearitasKemampuan teknik personal (X2) 1,091 Tidak terjadi multikolinearitasDukungan manajemen puncak (X3) 1,029 Tidak terjadi multikolinearitasFormalisasi pengembangan sistem informasi (X4)

1,159 Tidak terjadi multikolinearitas

Program pelatihan dan pendidikan pemakai (X5)

1,099 Tidak terjadi multikolinearitas

Ukuran organisasi (X6) 1,151 Tidak terjadi multikolinearitasSumber : Lampiran 7 Berdasarkan hasil yang disajikan pada tabel 4.18 diatas, dapat diketahui bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen, karena nilai VIF menunjukan kurang dari 5.

c. Uji HeteroskedastisidasGambar 4.2 Grafik Scatter Plot Uji Heteroskedastisidas

30

Page 31: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Sumber : Lampiran 7d. Uji Spearman Rho

Uji ini digunakan untuk memperjelas hasil dari uji heteroskedastisidas diatas agar lebih konsistes membuktikan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi Heteroskedastisidas. (Sumber : Lampiran 5)

Tabel 4.19Uji Heteroskedastisidas – Spearman’s Rho

CorrelationsKETERLIB

ATAN PEMAKAI DALAM

PENGEMBANGAN

SIA

KEMAMPUAN

TEKNIK PERSONA

L SIA

DUKUNGAN

MANAJEMEN

PUNCAK

FORMALISASI

PENGEMBANGAN

SIA

PROGRAM

PELATIHAN DAN

PENDIDIKAN

PEMAKAI

UKURAN ORGANIS

ASI

Unstandardized

Residual

Spearman's rho

KETERLIBATAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SIA

Correlation Coefficient

1,000 ,276* -,008 ,264* -,026 ,184 ,005

Sig. (2-tailed) . ,017 ,943 ,023 ,824 ,116 ,964N 74 74 74 74 74 74 74

KEMAMPUAN TEKNIK PERSONAL SIA

Correlation Coefficient

,276* 1,000 ,011 ,051 ,143 ,024 ,069

Sig. (2-tailed) ,017 . ,929 ,666 ,225 ,838 ,558N 74 74 74 74 74 74 74

DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK

Correlation Coefficient

-,008 ,011 1,000 ,004 -,068 ,107 -,069

Sig. (2-tailed) ,943 ,929 . ,972 ,567 ,363 ,558

31

Page 32: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

N 74 74 74 74 74 74 74

FORMALISASI PENGEMBANGAN SIA

Correlation Coefficient

,264* ,051 ,004 1,000 -,107 ,041 -,048

Sig. (2-tailed) ,023 ,666 ,972 . ,362 ,727 ,682N 74 74 74 74 74 74 74

PROGRAM PELATIHAN DAN PENDIDIKAN PEMAKAI

Correlation Coefficient

-,026 ,143 -,068 -,107 1,000 -,247* ,002

Sig. (2-tailed) ,824 ,225 ,567 ,362 . ,034 ,987N 74 74 74 74 74 74 74

UKURAN ORGANISASI

Correlation Coefficient

,184 ,024 ,107 ,041 -,247* 1,000 -,128

Sig. (2-tailed) ,116 ,838 ,363 ,727 ,034 . ,279N 74 74 74 74 74 74 74

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient

,005 ,069 -,069 -,048 ,002 -,128 1,000

Sig. (2-tailed) ,964 ,558 ,558 ,682 ,987 ,279 .N 74 74 74 74 74 74 74

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Heteroskedastisidas pada tabel 4.19 diatas menunjukan bahwa nilai unstandardized residual dengan semua variabel independen memiliki nilai signifikansi diatas 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisidas.4.4.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Linear BergandaVariabel Independen Unstandardized thitung Sig. Keterangan

Coefficients BetaKonstanta (constant) 32,492 3,722 0,000 SignifikanKeterlibatan pemakai (X1) 0,075 0,394 0,695 Tidak

signifikanKemampuan teknik personal (X2)

0,957 1,999 0,050 Signifikan

Dukungan manajemen puncak (X3)

0,073 0,389 0,698 Tidak signifikan

Formalisasi pengembangan sistem informasi (X4)

0,316 2,655 0,010 Signifikan

Program pelatihan dan pendidikan pemakai (X5)

1,968 3,399 0,001 Signifikan

Ukuran Organisasi (X6) 0,833 2,828 0,006 SignifikanR 0,528 DW 1,592

R Square 0,278 F Hitung 4,310Adjusted R Square 0,214 Sig. F 0,001

32

Page 33: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan koefisien regresi pada Tabel 4.20 maka persamaan regresi yang dapat dibentuk adalah:Y = 32,942 – 0,075X1 – 0,957X2 + 0,073X3 + 0,316X4 + 1,968X5 + 0,833X6

4.4.4. Uji Statistik Pengaruh Variabel Keterlibatan Pemakai, Kemampuan Teknik Personal, Dukungan Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi, Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai, dan Ukuran Organisasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

a. Uji t Uji t digunakan untuk menginterpretasikan hasil analisis regresi berganda. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan secara parsial Dhiena (2011). Hasil analisis regresi berganda adalah untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan, program pelatihan dan pendidikan pemakai dan ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dalam hal ini nilai t tabel didapat berdasarkan nilai DF (Degree Of Freedom) n = 74 dan k = 7, dapat diketahui Df adalah 74 – 7 = 67 dan nilai signifikan 5% atau 0,05. Maka nilai t tabelnya adalah (67 : 5%) = 1,668 dibulatkan menjadi 1,67. Berdasarkan hasil koefisien analisis regresi linear berganda pada Tabel 4.21 dengan uji t (dalam hal ini untuk menguji pengaruh secara parsial) dibawah ini diperoleh hasil yang dapat dinyatakan sebagai berikut:

Tabel 4.21Koefisien Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

VIF

1

(Constant) 32,492 8,730 3,722 ,000

KETERLIBATAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SIA

,075 ,189 ,046 -,394 ,695 ,786 1,273

KEMAMPUAN TEKNIK PERSONAL SIA ,957 ,479 ,217 1,999 ,050 ,917 1,091DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK ,073 ,188 ,041 ,389 ,698 ,972 1,029FORMALISASI PENGEMBANGAN SIA ,316 ,119 ,297 2,655 ,010 ,863 1,159PROGRAM PELATIHAN DAN PENDIDIKAN PEMAKAI

1,968 ,579 ,370 3,399 ,001 ,910 1,099

UKURAN ORGANISASI ,833 ,295 ,315 2,828 ,006 ,869 1,151a. Dependent Variable: KINERJA SIA

33

Page 34: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

a) Variabel keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi (X1) memiliki tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,695. Nilai ini lebih besar dari nilai α = 0,05, (0,695>0,05) dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (0,394<1,67) maka Ho diterima yang berarti secara parsial variabel keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi swalayan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

b) Variabel kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi memiliki tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,050. Nilai ini sama dengan nilai α = 0,05, (0,050=0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (1,999>1,67) maka Ho ditolak yang berarti secara parsial variabel kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

c) Variabel dukungan manajemen puncak memiliki tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,698. Nilai ini lebih besar dari nilai α = 0,05, (0,698>0,05) dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (0,389<1,67) maka Ho diterima yang berarti secara parsial variabel dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

d) Variabel formalisasi pengembangan sistem informasi memiliki tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,010. Nilai ini lebih dari nilai α = 0,05, (0,010<0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,655>1,67) maka Ho diterima yang berarti secara parsial variabel formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

e) Variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai memiliki tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,001. Nilai ini kurang dari nilai α = 0,05, (0,001<0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,399>1,67) maka Ho ditolak yang berarti secara parsial variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

f) Variabel ukuran organisasi memiliki tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,006. Nilai ini kurang dari nilai α = 0,05, (0,006<0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,828>1,67) maka Ho ditolak yang berarti secara parsial variabel ukuran organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

b. Uji F Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi (X1), kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi (X2), dukungan manajemen puncak (X3), formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi (X4), program pelatihan dan pendidikan pemakaia sistem informasi akuntansi (X5) dan ukuran organisasi (X6) terhadap variabel dependen

34

Page 35: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

(Kinerja Sistem Informasi Akuntansi) secara simultan. Apabila Ho: b1 : b2 : b3 : b4 : b5 : b6 = o ; maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya secara simultan keterlibatan pemakai, kemampuan tehnik personal, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan, program pelatihan dan pendidikan pemakai dan ukuran organisasi tidak mempunyai berpengaruh terhadap terhadap kinerja sistem informasi akuntansi 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Jika Ho ditolak dan Ha diterima berarti keterlibatan pemakai, kemampuan tehnik personal, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan, program pelatihan dan pendidikan pemakai serta ukuran organisasi secara simultan mempunyai pengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Berdasarkan analisis data yang ditujukan pada Tabel 4.19 diketahui F hitung sebesar 4,310 dan F tabel α(k-1)(n-k-1) maka F tabel (0,05 : 5 : 70) dengan signifikansi 5% diperoleh sebesar 2,35. Hasil ini menunjukkan bahwa F hitung > F tabel (4,310 > 2,35) maka menolak Ho dan menerima Ha artinya secara simultan kinerja sistem informasi akuntansi 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi karyawan kasir, keuangan, admin dan Information Technology / I.T 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang.4.4.5. Koefisien Determinasi Berganda Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada penelitian kali ini dengan jumlah 74 responden, 6 variabel bebas dan 1 variabel terikat dapat diketahui nilai Adjusted R Square (R2) sebesar 0,214. Hal tersebut menunjukkan bahwa 21,4% variabel kinerja sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai dan ukuran organisasi. Sedangkan sisanya 78,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan.

4.5. Pembahasan Berdasarkan beberpa uji statistik yang dilakukan diatas, maka dapat disajikan dalam beberapa analisis dan pembahasan.4.5.1. Pengaruh Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan Sistem

Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada 7 Swalayan yang Ada Dikota Tanjungpinang

Hasil analisis data menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi (X1) memiliki tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,695 lebih dari α = 0,05 dan t hitung sebesar -0,394 kurang dari t tabel = 1,67 . Berarti Hipotesis 1 ditolak yang berarti secara parsial variabel keterlibatan pemakai perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Berdasarkan analisis tersebut dapa diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis utama (H1) ditolak dan hipotesis nol (H0) diterima, yang artinya

35

Page 36: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

variabel keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi karena dalam kinerja sistem informasi akuntansi keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem sangat terbatas. Hal itu dikarenakan dalam sistem informasi, keterlibatan pemakai disesuaikan dengan bagian masing-masing dengan pendidikan, ketrampilan dan pelatihan serta pengenalannya dan sistem informasi yang digunakan karyawan tidak boleh digunakan sembarangan oleh setiap karyawan karena berisikan informasi-informasi yang bisa bersifat rahasia dalam swalayan dan masing – masing karyawan sudah ditunjuk dan diletakkan pada masing – masing bagian demi berjalannya sistem suatu swalayan dengan baik dan efisien. Oleh karena itu, pemberian informasi seharusnya dilakukan oleh karyawan yang sesuai dengan bagian masing-masing pekerjaannya atau diberikan oleh pemakai yang benar-benar memiliki wewenang untuk mengakses informasi tersebut. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Dhiena (2011) terhadap PT. Perkebunan Nusantara, Rasmadi (2011) terhadap OSM Finance Operation Sub Unit 02 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Dinda (2012) terhadap PT. Bank Tabungan Negara Surabaya, dan Berryma (2011) Terhadap PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia III Surabaya. Dari 4 penelitian diatas mendapati hasil bahwa variabel keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Firmansyah (2009) terhadap Perusahaan Jasa Tour and Travel Surabaya dan Tjhai Fung Jen (dalam Dhiena 2011) yang mendapati hasil bahwa variabel keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.4.5.2. Pengaruh Kemampuan Personal Sistem Informasi Akuntansi

Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi 7 Swalayan yang Ada Dikota Tanjunpinang

Hipotesis 2 menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan Tabel 4.19 menunjukkan bahwa kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi memiliki tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,050. Nilai ini sama dengan nilai α = 0,05, maka Ho ditolak yang berarti secara parsial variabel kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan analisis tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis kedua (H2) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, yang artinya variabel

36

Page 37: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan karyawan yang ada pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang mempunyai kemampuan yang sesuai dengan pekerjaan yang ditugaskan oleh masing – masing swalayan sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan sebaik – baiknya. Pemakai sistem informasi akuntansi diharuskan memiliki kemampuan dan skill tentang komputer dan sistem informasi yang digunakan agar dapat melancarkan dan meningkatkan kinerja sistem informasi bagi swalayannya masing – masing. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dhiena (2011), Rasmadi (2011), Dinda (2012), dan Berryma (2011) yang sama – sama mendapati hasil bahwa variabel kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Menurut keempat peneliti ini hal ini disebabkan karena kemampuan teknik personal sistem informasi yang dimiliki sangat baik sehingga mengakibatkan pemakai sistem merasa puas dan merasa menguasai dengan sistem yang dimiliki oleh masing – masing perusahaan.4.5.3. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi 7 Swalayan yang Ada Dikota Tanjungpinang Pada penjelasan penarikan hipotesis ketiga (H3) adalah tidak adanya pengaruh antara dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Kemudian berdasarkan analisis yang didapat pada tabel 4.19 adalah dukungan manajemen puncak memiliki tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,698, nilai ini lebih besar dari nilai α = 0,05, dan pada nilai t hitung memiliki nilai lebih kecil dari t tabel (0,389<1,67). Hal ini membuktikan bahwa H3 Ditolak dan H0 Diterima yaitu secara parsial variabel dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Hasil penelitian saat ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Dhiena (2011), Rasmadi (2011), Firmansyah (2009), dan Berryma (2011) yang menyatakan tingkat dukungan manajemen yang diberikan bagi sistem informasi yang ada bukan merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi dan tidak menjamin tercapainya misi dan visi sebuah perusahaan.4.5.4. Pengaruh Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi 7 Swalayan yang Ada Dikota Tanjungpinang.

Pada penjelasan penarikan hipotesis ketiga (H4) adalah adanya pengaruh antara formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja

37

Page 38: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

sistem informasi akuntansi 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Kemudian berdasarkan analisis yang didapat pada tabel 4.19 adalah formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi memiliki tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,010, nilai ini lebih kecil dari nilai α = 0,05, dan pada nilai t hitung memiliki nilai lebih besar dari t tabel (2,655>1,67). Hal ini membuktikan bahwa H4 Diterima dan H0 Ditolak yaitu secara parsial variabel formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi berarti pengenalan yang efisien terhadap pengendalian sistem informasi berbasis komputer pada pengembangan sistem informasi yang saat ini dipakai pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang sehingga kepuasan pemakai untuk penggunaan sistem informasi yang telah distandarisasi sangat mendukung dengan adanya formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi.

Hasil penelitian saat ini tidak mendukung teori yang dikemukakan oleh Dhiena (2011), Rasmadi (2011), dan Firmansyah (2009), yang menyatakan Formalisasi pengembangan sistem informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini dikarenakan formulasi pengembangan sistem yang dilakukan secara periodik tidak berhubungan dengan kinerja sistem informasi karena kenaikan kinerja sistem informasi lebih cenderung dari operasional sistem informasi dalam memperlancar pekerjaan yang membutuhkan informasi secara cepat dan tepat. Dan hasil penelitian saat ini tidak mendukung terhadap hasil penelitian telah dilakukan oleh Jen (2002) dalam Nurhayanti (2007) yang mendapati hasil bahwa variabel formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, dikarenakan peningkatan kinerja sistem informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh kenaikan atau penurunan dari formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi.4.5.5. Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Terhadap

kinerja Sistem Informasi Akuntansi 7 Swalayan yang Ada Dikota Tanjungpinang

Hipotesis 5 menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara program pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan Tabel 4.19 menunjukkan bahwa program pelatihan dan pendidikan pemakai memiliki tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,001. Nilai ini kurang dari nilai α = 0,05, dan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel yaitu (3,399>1,67) maka Ho ditolak yang berarti secara parsial variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

38

Page 39: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Berdasarkan analisis tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis kelima (H5) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, yang artinya variabel program pelatihan dan pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dan penelitian ini konsisten dan mendukung dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian Dhiena (2011) dan Dinda (2011). Dalam hal ini, berarti program pelatihan dan pendidikan pemakai mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi karena program pendidikan dan pelatihan pemakai bertujuan agar pemakai dapat menggunakan sistem dengan benar. dengan adanya pelatihan bagi karyawan akan membuat kemampuan tehnik personal semakin baik sehingga dalam menjalankan sistem informasi dan karyawan yang terkait dalam pekerjaan ini mampu meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dalam upaya memperlancar semua akses informasi yang diperlukan untuk kepentingan swalayan dan demi tercapainya misi dan visi 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang.4.5.6. Pengaruh Ukuran Organisasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi 7 swalayan yang Ada Dikota Tanjungpinang Pada penjelasan hipotesis keenam (H 6) yang diangkat pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan uji statistik pada tabel 4.19, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (sig t) adalah sebesar 0,006 yang mana nilai ini lebih kecil dari nilai α = 0,05 dan nilai t hitung memiliki jumlah yang lebih besar dari nilai t tabel (2,828>1,67). Maka berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa variabel ukuran organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntasi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis keenam (H6) diterima dan (H0) ditolak. Ukuran organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntasi menurut penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini Megawati (2012) menunjukkan bahwa semakin besar ukuran organisasi, semakin tinggi kepuasan pengguna sistem informasi, dengan besarnya ukuran organisasi dimungkinkan kesulitan penggunaan sistem informasi oleh salah satu pihak dapat dibantu untuk dipecahkan oleh pihak lain sehingga akan mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Dalam hal ini berarti menurut analisis data yang telah diperoleh berdasarkan berbagai uji statistik yang digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa ukuran organisasi yang dimiliki pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjunpinang mempunyai tingkat ukuran yang baik, dengan ukuran organisasi yang baik maka sumber daya yang dimiliki akan mendukung sistem informasi yang ada, sehingga kinerja sistem informasi akuntansi yang ada pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang akan dihasilkan dengan lebih baik dan akan meningkatkan

39

Page 40: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

kepuasan karyawan masing – masing swalayan yang pekerjaannya terkait dengan sistem informasi akuntansi.5. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis hipotesis penelitian yang dijelaskan pada bab 4, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk penelitian ini.

1. Hasil pengujian pada hipotesis pertama (H1) menunjukan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi tidak dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi yang ada pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang, yang mana setiap peningkatan atau penurunan variabel keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja sistem informasi akuntansi karyawan seperti kasir, keuangan, admin dan information technology / I.T pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. , dan hal ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu penelitian oleh Dhiena (2011), Rasmadi (2011), Dinda (2011) dan Berryma (2011).

2. Hasil pengujian pada hipotesis kedua (H2) menunjukkan bahwa faktor kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi yang ada pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang dan setiap penurunan atau peningkatan variabel kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi yang ada pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan kinerja sistem informasi akuntansi. Dan hal ini mendukung sepenuhnya pada penelitian terdahulu yaitu penelitian Dhiena (2011), Rasmadi (2011), Dinda (2012) dan Berryma (2011) dan tidak konsisten terhadap penelitian Firmansyah (2009).

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) menunjukan bahwa faktor dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Artinya setiap peningkatan atau penurunan faktor dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Hasil penelitian saat ini mendukung hasil penelitian terdahulu yaitu Dhiena (2011), Rasmadi (2011), Firmansyah (2009) dan Berryma (2011).

4. Hasil pengujian hipotesis keempat (H4) menunjukan bahwa formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Artinya setiap peningkatan atau penurunan variabel program formalisasi pengembangan sistem informasi memiliki

40

Page 41: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

berpengaruh terhadap peningkatan kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Jen (2002) dalam Nurhayanti (2007). Dan tidak konsisten terhadap Dhiena (2011), Rasmadi (2011), dan Firmansyah (2009).

5. Hasil pengujian hipotesis kelima (H5) menunjukan bahwa faktor program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang artinya setiap peningkatan variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu oleh Dhiena (2011) dan Dinda (2012) dan tidak konsisten terhadap penelitian Rasmadi (2011) dan Firmansyah (2009).

6. Hasil pengujian hipotesis keenam (H6) menunjukan bahwa faktor ukuran organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Ini artinya, setiap peningkatan atau penurunan variabel ukuran organisasi maka akan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada 7 swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu oleh Megawati (2012).

5.2. Keterbatasan Penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan – keterbasan yang bisa menghambat jalannya oleh peneliti, seperti :

a. Penelitian terhadap faktor – faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi, program pelatihan dan pendidikan pemakai serta ukuran organisasi yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi ini hanya dilakukan pada 7 swalayan dari 17 yang ada dikota Tanjungpinang. Sehingga hasilnya belum bisa di generalisasikan untuk swalayan yang lain baik yang sejenis maupun tidak sejenis.

b. Penelitian ini juga sama dengan penelitian terdahulu yaitu menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitiannya. Karena menggunakan kuesioner, jadi memungkinkan terjadinya penyimpangan. Hal ini disebabkan adanya kemungkinan responden yang menjawab dengan tidak serius, Karena tidak mengetahui apakah kuesioner benar-benar diisi oleh responden yang bersangkutan atau tidak.

c. Jumlah karyawan responden yang menjadi responden pada penelitian ini tidak mencapai jumlah keseluruhan dari 7 swalayan yang ada dikota

41

Page 42: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Tanjungpinang, dikarenakan adanya responden yang tidak mengembalikan kuesioner penelitian pada waktu yang ditentukan peneliti.

5.3. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang ada pada penelitian ini, maka peneliti mencoba memberikan saran untuk penelitian selanjutnya :

1. Perlunya memperluas jangkauan objek penelitian, yang mana pada penelitian ini hanya mengambil objek pada satu daerah dan jumlah objek penelitian tidak mencapai keseluruhan perusahaan swalayan yang ada dikota Tanjungpinang. Dengan jangkauan yang lebih luas dan lebih mendekati keseluruhan sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bagi kepentingan generalisasi permasalahan yang lebih kompleks.

2. Perlunya meningkatkan dan mengembangkan populasi dan sampel penelitian, sehingga data yang lebih kompleks dan dapat terbaca dengan mudah.

3. Perlunya meningkatkan variabel penelitian dengan menganalisa beberapa teori tentang aplikasi pada Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang dapat digunakan sebagai penunjang keberhasilan kinerja Sistem Informasi Akuntansi perusahaan / organisasi, sehingga dapat meningkatkan instrument penelitian dan hasil penelitian selanjutnya.

4. Perlunya menambahkan metode wawancara sebagai penambahan instrument peneltian selain kuesioner. Sehingga hasil yang diperoleh bisa menghindarkan dari kemungkinan penyimpangan dan tidak seriusnya responden dalam memberi jawaban.

5. Bagi 7 swalayan yang menjadi objek penelitian dikota Tanjungpinang tetap menjaga kestabilan dalam kinerja Sistem Informasi Akuntasi pada swalayan masing – masing agar tercapainya keberhasilan masing – masing swalayan dan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen.

6. Bagi setiap manajemen puncak dari 7 swalayan yang menjadi objek penelitian, haruslah terus memberikan perhatian dan dukungan yang lebih baik kepada karyawan dan sistem yang dimiliki, agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana tujuan yang diinginkan.

42

Page 43: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, Mujilan. 2012. Modul Sistem Informasi Akuntansi. Buku 1. Wima Pers. Madiun.

Almilia, L.S. & Briliantien, Irmaya. 2006. Faktot-faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada Bank umum pemerintah di Surabaya. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Surabaya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Bodnar dan Hopwood. 2006. Buku sistem informasi akuntansi, Edisi 9, Yogyakarta.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi penelitian & teknik penyusunan skripsi. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Firmansyah. 2009. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA. Skripsi Akuntansi. Surabaya.

Hall. A. James. 2007. Accounting information system, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta.

Hartono. 2004. Statistik untuk penelitian. Zanafa. Pekanbaru.

Iin, Puspitasari. 2007. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pasar Swalayan ADA. Tesis Akuntansi. Universitas Dipenogoro. Semarang.

Irawati F. Dhiena. 2011. Analisis Faktor-fakor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Skripsi Akuntansi. Jember.

Mardiasmo. 2005. Akuntansi sektor publik. Andi, Yogyakarta.

Megawati, Nurul. 2012. Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi

Akuntansi. Jurnal Akuntansi. Semarang.

Nurhayanti, Yunita. 2007. Jurnal ilmiah akuntansi, Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Minimarket Di Wilayah Jakarta Jakarta.

O’Brien, A. James. 2006. Pengantar sistem informasi, Edisi 12, Salemba Empat. Jakarta.

Puspiwati, Lilis. 2011. Sistem informasi akuntansi, Graha Ilmu.

Rasmadi, Putriani, Ema, Bettina. 2011. “Rangkuman jurnal ilmiah”, Surabaya.

43

Page 44: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../E-JOURNAL-BRAJA-IMANA-AKUNT…  · Web view... yang mencakup proses transaksi dan ... responden dijelaskan pada proses ... pada penelitian

Ronaldi, Hendra. 2012. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol 1. Surabaya.

Rusmiati, Rusi. 2012. Pengaruh Keterlibatan Pemakai, Kapabilitas Personal Sistem

Informasi, Ukuran Organisasi, dan Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi. Skripsi Akuntansi. Bandung.

Srimindarti, Cecilia & Puspitasari, Elen. 2012. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Di tinjau dari kepuasan pemakai dan pemakaian SIA yang dipengaruhi oleh partisipasi, kemampuan, dan pelatihan dan pendidikan pemakai SIA. Jurnal Akuntansi. Semarang.

Sarasdewi, Yeriana, P. 2010. Sikap dan Minat Konsumen Pasar Swalayan Terhadap Produk Teh di Surakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Umar, Husein. 2008. Desain penelitian. Rajawali Pers, Jakarta.

Warren At All. 2005. Pengantar akuntansi. Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Wibowo. 2007. Buku manajemen kinerja. Edisi 3, Jakarta.

44