jurnal_jadi

14
1 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB SUNTIK DEPOPROVERA TERHADAP AMENOREA DI RUMAH BERSALIN RAHMA MEDIKA PEKANBARU TAHUN 2012 Oleh : Asima Panca Juliana Sitorus Email : [email protected] Abstrak Indonesia menghadapi masalah jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 pertahun. Untuk menekan angka kelahiran yang cukup tinggi, maka dilaksanakan program keluarga berencana dengan menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, salah satunya adalah jenis kontrasepsi suntik yang penggunaannya mencapai 256 akseptor pada tahun 2012 di Rumah Bersalin Rahma Medika Pekanbaru. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu akseptor kb suntik depoprovera terhadap amenorea di Rumah Bersalin Rahma Medika Pekanbaru Tahun 2012. Variabel yang diteliti adalah umur, paritas, pekerjaan dan pengetahuan, dengan desain penelitian berupa diskriptif. Populasi penelitian akseptor KB Suntik di Rumah Bersalin Rahma Medika sebanyak 256 akseptor, jumlah sampel sebanyak 72 orang. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Alat ukur yang digunakan kuesioner dan data diolah secara manual. Analisa data secara univariat dengan melihat hasil distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan umur responden mayoritas 20-35 tahun sebanyak 61 orang (84,72%), pekerjaan responden mayoritas tidak bekerja sebanyak 48 orang (66,67%), pengetahuan responden termasuk kedalam kriteria baik sebanyak 24 orang (33,34%) serta pendidikan responden mayoritas berpendidikan rendah sebanyak 5 orang (6,94%). Berdasarkan hasil penelitian maka diharapkan peran serta Rumah Bersalin Rahma Medika Pekanbaru dalam meningkatkan pelayanan kepada akseptor khususnya tentang alat kontrasepsi suntik.

Upload: saharudin-syah

Post on 08-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jrnl

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL_JADI

1

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB SUNTIK DEPOPROVERA TERHADAP AMENOREA DI RUMAH

BERSALIN RAHMA MEDIKA PEKANBARUTAHUN 2012

Oleh :Asima Panca Juliana Sitorus

Email : [email protected]

Abstrak

Indonesia menghadapi masalah jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 pertahun. Untuk menekan angka kelahiran yang cukup tinggi, maka dilaksanakan program keluarga berencana dengan menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, salah satunya adalah jenis kontrasepsi suntik yang penggunaannya mencapai 256 akseptor pada tahun 2012 di Rumah Bersalin Rahma Medika Pekanbaru. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu akseptor kb suntik depoprovera terhadap amenorea di Rumah Bersalin Rahma Medika Pekanbaru Tahun 2012. Variabel yang diteliti adalah umur, paritas, pekerjaan dan pengetahuan, dengan desain penelitian berupa diskriptif. Populasi penelitian akseptor KB Suntik di Rumah Bersalin Rahma Medika sebanyak 256 akseptor, jumlah sampel sebanyak 72 orang. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Alat ukur yang digunakan kuesioner dan data diolah secara manual. Analisa data secara univariat dengan melihat hasil distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan umur responden mayoritas 20-35 tahun sebanyak 61 orang (84,72%), pekerjaan responden mayoritas tidak bekerja sebanyak 48 orang (66,67%), pengetahuan responden termasuk kedalam kriteria baik sebanyak 24 orang (33,34%) serta pendidikan responden mayoritas berpendidikan rendah sebanyak 5 orang (6,94%). Berdasarkan hasil penelitian maka diharapkan peran serta Rumah Bersalin Rahma Medika Pekanbaru dalam meningkatkan pelayanan kepada akseptor khususnya tentang alat kontrasepsi suntik.Kata Kunci : Pengetahuan, Kontrasepsi Suntik

Pendahuluan

Laju pertumbuhan yang

cepat merupakan satu masalah

besar bagi kebanyakan negara

yang sedang berkembang. Hal

ini disebabkan karena angka

pertumbuhan penduduk di

negara-negara tersebut cukup

tinggi. Salah satunya Indonesia

yang saat ini sedang menghadapi

masalah dengan angka kelahiran

Page 2: JURNAL_JADI

2

sebesar lima juta pertahun

(Llewellyn, 2005).

Keluarga berencana telah

menjadi satu sejarah

keberhasilan pada abad ke-20.

Saat ini hampir 60% pasangan

usia subur di seluruh dunia

sudah mencapai angka 6 milyar

dan lebih dari 120 juta wanita di

Negara berkembang memiliki

cara mencegah kehamilan.

Hingga saat ini populasi dunia

sudah mencapai angka 6 milyar

dan lebih dari 120 juta wanita

negara berkembang tidak

memiliki cara mencegah

kehamilan (Glasier, 2006).

Indonesia merupakan

sebuah negara berkembang

dengan jumlah peningkatan

penduduk yang tinggi. Hasil

sensus menurut publikasi BPS

pada bulan agustus 2010 antara

lain jumlah penduduk Indonesia

adalah 237.5566.363 orang,

terdiri atas 119.507.600 laki-laki

dan 118.048.783 perempuan

dengan laju pertumbuhan

penduduk sebesar 1,49 persen

pertahun. Dari pertumbuhan

jumlah penduduk ini tentu saja

akan berimplikasi secara

signifikan terhadap

perkembangan ekonomi dan

kesejahteraan negara

(Sulistyawati, 2011).

Metode kontrasepsi

suntikan telah menjadi bagian

keluarga berencana nasional

serta peminatnya makin

bertambah. Tingginya minat

pemakai suntikan KB oleh

karena aman, sederhana, efektif,

tidak menimbulkan gangguan

dan dapat dipakai pada pasca

persalinan. Cara ini mulai

Page 3: JURNAL_JADI

3

disukai masyarakat kita dan

diperkirakan setengah juta

pasangan memakai kontrasepsi

suntikan untuk mencegah

kehamilan (Manuaba, 2007).

Namun demikian

Kontrasepsi suntikan juga

mempunyai banyak efek

samping, seperti amenorea

(30%), spoting (bercak darah)

dan menoragia, seperti halnya

dengan kontrasepsi hormonal

lainnya dan dijumpai pula

keluhan mual, sakit kepala (<1-

17%) (pusing), galaktorea

(90%), perubahan berat badan

(7-9%) (Hartanto, 2005 ).

Data terakhir tahun 2010

menunjukkan jumlah peserta KB

baru di Indonesia sebanyak

701.839 akseptor yaitu sebanyak

304.459 akseptor (43,35%)

memilih Suntik, 187.439

akseptor (26,76%) memilih Pil,

74.048 akseptor (10,54%)

memilih Implant, 30.347

akseptor (4,32%) memilih Intra

Uterine Devices (IUD), 7.541

akseptor (1,12%) memilih

Metode Operatif Wanita

(MOW), 1.409 akseptor (0,20%)

memilih Metode Operatif Pria

(MOP), dan 96.596 akseptor

(13,75%) memilih kondom

(BKKBN, 2010).

Menurut data Dinas

Kesehatan Kota Pekanbaru

mengenai jumlah penggunaan

KB aktif pada tahun 2010 yaitu

dengan rincian pemakaian

Suntik 16.002 orang (40,9%),

bila dibandingkan dengan alat

kontrasepsi lain seperti Pil

15.278 orang (39,1%), AKDR

4.762 orang (12,2%), kondom

1.846 orang (4,7%), Implan 998

Page 4: JURNAL_JADI

4

orang (2,6%), MOW 233 orang

(0,6%), MOP 5 orang (0,001%),

(DKK, 2010).

Metode Penelitian

Desain yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

Diskriptif dengan desain cross

sectional tentang Gambaran

Pengetahuan Ibu Akseptor KB

Suntik Depoprovera Terhadap

Amenorea di Rumah Bersalin

Rahma Medika Tahun 2012.

Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh akseptor KB

Suntik Depoprovera di Rumah

Bersalin Rahma Medika periode

Januari 2012 s.d April 2012

dengan jumlah akseptor

sebanyak 256 orang pada tahun

2012.

Sampel adalah sebagian

dari seluruh elemen yang

menjadi objek peneliti (Awal

isgiyanto, 2009). Teknik

pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan

Accidental Sampling, yaitu

mengambil sampel secara

kebetulan (Hidayat. AAA, 2006)

yang dilakukan selama 2

minggu. Namun sebelumnya

dicari besar sampel dengan

menggunakan rumus dari Taro

Yamane:

N n = 1 + N (d)2

Keterangan :

N : Jumlah populasi

n : Jumlah sampel

d2 : Tingkat kepercayaan (0.1)

n = N

1 + N (d2)

= 256

1 + 256 (0,12)

Page 5: JURNAL_JADI

5

= 256

3,56

= 72 orang

Jadi, besar sampling dalam

penelitian ini sebanyak 72 ibu

yang menggunakan akseptor KB

suntik depoprovera .

Adapun lokasi penelitian

ini dilaksanakan di Rumah

Bersalin Rahma Medika

Pekanbaru Tahun 2012.

Adapun waktu penelitian

ini dilakukan pada bulan

Agustus 2012

Riduan, 2004

menyatakan bahwa defenisi

operasional adalah unsur

spenelitian yang memberi

petunjuk bagaimana variabel itu

diukur atau suatu informasi yang

ilmiah yang sangat membantu

peneliti. Dari informasi terseebut

peneliti akan dapat mengetahui

bagaimana mengukur variabel

yang dipakai.

Berdasarkan judul dalam

penelitian ini, maka defenisi

operasionalnya adalah sebagai

berikut :

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data

dilakukan pada bulan april s/d

juli 2012. Data yang dihimpun

dalam penelitian ini terdiri dari

data primer dan data skunder.

Data dari responden diambil

dengan meminta kesediaan

responden untuk menjadi subjek

peneliti dan menandatangani

surat perjanjian menjadi

responden. Setelah itu responden

diminta untuk mengisi

kuesioner.

Kuesioner yang

digunakan dengan bentuk close

ended (tertutup) artinya terdiri

Page 6: JURNAL_JADI

6

dari pertanyaan yang telah

disiapkan jawabannya.

Kuesioner didesain sedemikian

rupa dengan bahasa yang mudah

dimengerti, dipahami, singkat,

jelas dan tidak menyinggung

perasaan.

Kuesioner tentang

pengetahuan terdiri dari

pertanyaan tentang pengetahuan

akseptor KB suntik Depoprovera

terhadap amenorea yang terdiri

dari 20 pertanyaan dalam bentuk

pilihan ganda. Skor tertinggi

bernilai 1 dan skor terendah

bernilai 0 (Riduan, 2004).

Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang

gambaran pengetahuan ibu akseptor

KB Suntik Depoprovera Terhadap

Amenorea di Rumah Bersalin Rahma

Medika Pekanbaru tahun 2012

digambarkan sebagai berikut:

Berdasarkan tabel 4.1 dapat

dilihat bahwa mayoritas responden di

Rumah Bersalin Rahma Medika

Pekanbaru diketahui bahwa 84,72%

responden berusia 20-35 tahun.

Dari tabel 4.2 dapat diketahui

bahwa pendidikan terakhir responden

yang terbanyak 33 responden

(45,83%) yaitu berpendidikan SMA.

Dari tabel 4.3 dapat diketahui

bahwa 48 responden (66,67%)

bekerja

Berdasarkan tabel diatas,

dapat dilihat bahwa pengetahuan

akseptor KB suntik Depoprovera

terhadap amenorea adalah mayoritas

cukup sebanyak 43 orang (59,72%).

Data diatas menunjukkan bahwa

sebagian besar akseptor kurang

mengetahui tentang keterbatasan dari

metode KB suntik Depoprovera.

Page 7: JURNAL_JADI

7

Pembahasan Hasil Penelitian

Menurut Notoatmodjo

(2005), Pengetahuan adalah hasil

pengindraan manusia atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui

indra yang dimilikinya, sesuai

dengan teori yang ada bahwa

pengetahuan merupakan faktor yang

sangat penting untuk terbentuknya

suatu sikap atau tindakan seseorang,

karena dari pengalaman dan

penelitian terbukti bahwa prilaku

yang didasarkan pengetahuan akan

berpengaruh dan lebih menimbulkan

kesadaran dalam diri dibandingkan

tidak didasarkan pengetahuan.

Berdasarkan pada tabel 4.4

didapatkan bahwa pengetahuan

akseptor KB suntik depoprovera

terhadap amenorea adalah cukup

yaitu 43 responden (59,72%), ini

disebabkan karena ibu menganggap

hal tersebut adalah hal yang biasa.

Secara keseluruhan dari 72

responden didapatkan 25 responden

(34,72%) berpendidikan SMP yang

sebagian akseptor KB bekerja

sebagai Ibu Rumah Tangga (66,67%)

dan berusia 20 - 35 tahun sebanyak

61 responden (84,72%). Dimana

tingkat pendidikan akan sangat

mempengaruhi tingkat pengetahuan

seseorang, sehingga berpengaruh

kepada pola pikirnya maka akan

semakin tinggi pula kemampuan

mereka dalam menerima informasi

dan menerapkan dalam kehidupan

sehari-hari hal ini sesuai dengan

pendapat Notoatmodjo (2005),

bahwa pengetahuan adalah

pemahaman seseorang akan sesuatu

hal yang didapat baik secara formal

maupun non formal.

Dari hasil penelitian yang

dilakukan mengenai gambaran

pengetahuan akseptor KB suntik

Page 8: JURNAL_JADI

8

depoprovera terhadap amenoorea di

Rumah Bersalin Rahma Medika

Pekanbaru secara keseluruhan

responden sudah masuk dalam

kategori cukup yaitu sebesar 59,72%.

Sesuai dengan pendapat

Notoatmodjo bahwa tindakan atau

prilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng

dari pada prilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan. Dengan adanya

keseimbangan antara prilaku dan

pengetahuan diharapkan akseptor KB

dapat memilih alat kontrasepsi apa

yang cocok untuk dirinya.

Kesimpulan

Gambaran Pengetahuan Ibu

Akseptor KB Suntik Depoprovera

Terhadap Amenorea Di Rumah

Bersalin Rahma Medika Pekanbaru

Tahun 2012 adalah cukup sebanyak

43 orang (59,72%) dan kurang

sebanyak 5 orang (6,95%) hal ini

disebabkan karena kurangnya

pengetahuan dan minat dari akseptor

tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan

teori yang dikemukakan

Notoadmodjo Soekidjo yang

mengatakan bahwa pengetahuan

akan semakin meningkat pula pola

dan cara berfikir manusia untuk maju

dan rasa keingintahuannya untuk

memperoleh sesuatu informasi.

Saran

Kepada Akseptor KB

diharapkan dapat menambah

informasi dan pengetahuan akseptor

KB tentang KB Suntik Depoprovera

terhadap Amenoreadari tenaga

kesehatan, sehingga ketika mereka

memutuskan untuk menggunakan

metode ini mereka memang benar-

benar telah memahami keuntungan,

kelemahan, efektifitas,

indikasi/kontraindikasi dan

Page 9: JURNAL_JADI

9

terciptanya keluarga yang hidup

sejahtera.

Bagi Instansi Pendidikan

Penelitian ini dapat dijadikan

tambahan referensi dan bahan

perbandingan bagi mahasiswa lain

untuk melanjutkan penelitian dengan

topik yang sama namun berbeda

metode penelitian dan analisa

datanya.

Bagi Rumah Bersalin Rahma

Medika Pekanbaru

Dapat menjadi masukan yang

bermanfaat untuk lebih

meningkatkan lagi penyuluhan atau

dengan memperlihatkan gambar

seperti poster mengenai metode KB

khususnya tentang Suntik

Depoprovera.