jurnalisme desa - berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-l.pdf · pembangunan...

57

Upload: dangdien

Post on 03-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan
Page 2: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

JURNALISME DESA

Page 3: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

.

Page 4: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

AT. Erik Triadi, dkk

Prakarsa Desa

JURNALISME DESA

Page 5: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

Jurnalisme Desa

Penyusun : AT. Erik Triadi, dkkTata Letak : PrasetyoDesain Cover : Robby Eebor dan Sholeh Budi

Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (Prakarsa Desa):

Gedung Permata Kuningan Lt 17Jl. Kuningan Mulia, Kav. 9CJakarta Selatan 12910

Jl. Tebet Utara III-H No. 17Jakarta Selatan 10240t/f. +6221 8378 9729m. +62821 2188 5876e. [email protected]. www.prakarsadesa.idCetakan Pertama, 2015

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)AT. Erik Triadi (penyusun) Jurnalisme DesaCet. 1—Jakarta:56 hal., 14 X 20 cmISBN: 978-602-0873-03-9© Hak Cipta dilindungi undang-undangAll Rights Reserved

Page 6: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

v

PENGANTAR

Terbitnya UU Desa pada tahun 2014 tentu saja membuka ruangkesempatan yang lebih lebar bagi desa, dan bagi semua pihakuntuk mentranformasi desa menjadi lebih baik dan lebihbermakna. Semangat UU Desa sangat jelas, sebagaimanatermuat dalam bagian menimbang dari UU dikatakan: (a) bahwaDesa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam mengaturdan mengurus kepentingan masyarakat setempat danberperan mewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkanUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;dan (b) bahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik In-donesia, Desa telah berkembang dalam berbagai bentuksehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat,maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat menciptakan

Page 7: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

vi

jurnalisme desa

landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan danpembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dansejahtera.

Pengaturan ini bukanlah jenis pengaturan konvensional, yangbersifat mengendalikan dan membatasi. Sebaliknya,pengaturan ini dimaksudkan untuk memperkuat dimensipengakuan dan subsidiaritas, serta keberagaman. Arahnyasangat tegas: (a) memberikan pengakuan dan penghormatanatas Desa yang sudah ada dengan keberagamannya sebelumdan sesudah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indo-nesia; (b) memberikan kejelasan status dan kepastian hukumatas Desa dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesiademi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia; (c)melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budayamasyarakat Desa; (d) mendorong prakarsa, gerakan, danpartisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi danAset Desa guna kesejahteraan bersama; (e) membentukPemerintahan Desa yang profesional, ef isien dan efektif,terbuka, serta bertanggung jawab; (f) meningkatkan pelayananpublik bagi warga masyarakat Desa guna mempercepatperwujudan kesejahteraan umum; (g) meningkatkan ketahanansosial budaya masyarakat Desa guna mewujudkan masyarakatDesa yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagiandari ketahanan nasional; (h) memajukan perekonomianmasyarakat Desa serta mengatasi kesenjangan pembangunannasional; dan (i) memperkuat masyarakat Desa sebagai subyekpembangunan.

Page 8: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

vii

pengantar

Pertanyaan mendasar kita adalah apakah semua aturan tersebutakan dengan sendirinya menjadi energy pengubah yang bersifatspontan? Tentu saja tidak. Semua bergantung kepada desasendiri, atau kepada kekuatan internal desa dan sudah barangtentu dukungan luas dari banyak pihak. Pada titik inilah,diperlukan suatu wahana yang sedemikian rupa sehingga: (1)memberikan kesempatan kepada desa untuk mengungkapsegi-segi yang selama ini tersembunyi. Tentu tidak dengan carapandang luar, melainkan melalui pendekatan dan sudutpandang desa sendiri. Informasi yang cenderung bias kota,harus digantikan dengan jenis informasi baru yang dikreasisendiri, dan dengan demikian, memiliki dimensi yang lebih jauh,yakni menjadi bagian dari produksi pengetahuan oleh desa;dan (2) menjadi wahana bagi proses pendidikan politik. Yangdimaksudkan dengan pendidikan politik adalah proses dimanawarga desa, makin memahami harkat dan kedudukannya, yangsecara demikian warga makin mengerti apa yang harusdilakukan, demi masa depan desa.

Naskah buku ini adalah suatu awalan dari suatu maksud strategisdi masa depan, yakni berkembangnya apa yang hendakdisebutkan di sini sebagai jurnalisme desa. Mengapa kitamenyebut awalan? Oleh sebab kita membutuhkan prosespanjang untuk merumuskan makna dan maksud dari jurnalismedesa, yang sudah barang tentu bukan sekedar pemberianatribut pada konsepsi jurnalisme. Kita mengharapkan dinamikadesa dalam memperjuangan dan mengimplementasikan UUDesa, akan menjadi deretan peristiwa dengan banyak makna,

Page 9: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

viii

jurnalisme desa

dan dari sana pula dibentuk konsepsi jurnalisme desa, melaluipraktek kongkrit. Sebagaimana pengalaman dalampembentukan UU Desa, maka dapat dipastikan bahwa desatidak mungkin mengambil posisi serba pasif.

Ruang kesempatan dan perluasan akses informasi harusdiperjuangkan dan dibentuk sendiri oleh desa. Upayamenghadirkan system informasi desa dan kawasan (SIDEKA)pada dasarnya adalah upaya sengaja dan terencana, untukmemperluas ruang kesempatan bagi desa dan bagi seluruhpihak untuk mengintegrasikan diri, bekerja dengan data,membangun sinergi, konsistensi dan tentu saja kebersamaanyang luas. Kita berharap jalan bagi hadirnya jurnalisme desaakan semakin lebar. Kesemuanya ini menjadi bagian yangterpisah untuk memperkuat posisi dan kondisi desa.

Naskah atau bahan ini (perihal jurnalisme desa) diadakan,dengan suatu maksud agar bahan ini menjadi bahanpembelajaran bagi Pandu Desa yang menggerakkanPembangunan SIDEKA. Semangat kita adalah agar para PanduDesa, memiliki cara pandang baru dan tentu ketrampilan baru.Khusus berkait dengan kejurnalistikan, yang diharapkan agarpara Pandu Desa dan tentu komunitas desa, memilikikemampuan untuk menghimpun informasi dan kemudianmenyebarkannya, untuk menjadi bagian dari sistem informasiyang memperkuat kinerja demokrasi di desa. Atas terbitnyanaskah sederhana ini diucapkan terima kasih kepada semuapihak yang mendukung, antara lain kepada Departement of

Page 10: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

ix

pengantar

Foreign Affairs and Trade-DFAT Australia, dan komunitasjurnalis, perguruan tinggi, organisasi masyarakat sipil, maupunkomunitas desa, yang langsung maupun tidak, ikutmemberikan kontribusi bagi terbitnya naskah ini, dan jugapenyebarannya.

Jakarta, April 2015.

Page 11: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

.

Page 12: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

xi

DAFTAR ISI

Pengantar ~~~ v

Daftar Isi ~~~ xi

bab 1 : Pendahuluan ~~~ 1

bab 2 : Jurnalisme desa ~~~ 9

bab 3 : Jurnalisme warga ~~~ 19

bab 4 : Dasar-dasar jurnalistik ~~~ 27

bab 5 : Melakukan reportase ~~~ 31

bab 6 : Menulis berita ~~~ 37

Page 13: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

.

Page 14: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

1bab 1

PENDAHULUAN

Kalau kita menyorongkan konsepsi jurnalisme desa, tentu halini bukan lantaran suatu jenis kelatahan dalam penyebutan,melainkan suatu kebutuhan. Sebagai suatu istilah, jurnalismedesa, tentu tidak memuat segi-segi yang baru. Apa yangberbeda dan terasa mendesak untuk dimajukan adalah soalsubstansi, soal perspektif, dan soal bagaimana menempatkandesa (dan seluruh dinamika yang ada didalamnya), dalam kerja-kerja jurnalistik.

Apa yang ada didalam benak kita ketika kata desa muncul, baikdalam tulisan atau dalam pembahasan-pembahasan, atausekedar dalam obrolan santai? Kita masih ingat ungkapanndeso, yang bernada nyinyir, atau mencemooh. Mereka yangdiberi lebel ndeso, adalah pihak yang dipandang terbelakang,bodoh dan sejenisnya. Kenyataan ini sekedar memberikangambar awal, bahwa desa (dan atau dengan nama lain),

Page 15: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

2

jurnalisme desa

bukanlah arena yang diperlakukan secara “adil”. Apakah inisekedar suatu kesan, atau sebuah proses yang sesungguhnyamerepresentasikan kerja-kerja konstruksi untuk suatukepentingan tertentu?

Apa yang belum kita lihat adalah suatu cara pandang yangmenempatkan desa, dan seluruh dinamika yang adadidalamnya sebagai subyek penting. Terbitnya UU Desa (2014),yang didalamnya memuat pandangan-pandangan baru yangpenting. Dalam bagian menimbang dari UU dikatakan: (a)bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalammengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempatdan berperan mewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkanUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;dan (b) bahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik In-donesia, Desa telah berkembang dalam berbagai bentuksehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat,maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat menciptakanlandasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan danpembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dansejahtera.

Pada bagian lain dikatakan bahwa pengaturan desa (ps. 3)berasaskan: rekognisi; subsidiaritas; keberagaman;kebersamaan; kegotongroyongan; kekeluargaan; musyawarah;demokrasi; kemandirian; partisipasi; kesetaraan;pemberdayaan; dan keberlanjutan. Adapun tujuannya (ps. 4)adalah: (a) memberikan pengakuan dan penghormatan atas

Page 16: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

3

pendahuluan

Desa yang sudah ada dengan keberagamannya sebelum dansesudah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;(b) memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atasDesa dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia demimewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia; (c)melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budayamasyarakat Desa; (d) mendorong prakarsa, gerakan, danpartisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi danAset Desa guna kesejahteraan bersama; (e) membentukPemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif,terbuka, serta bertanggung jawab; (f) meningkatkan pelayananpublik bagi warga masyarakat Desa guna mempercepatperwujudan kesejahteraan umum; (g) meningkatkan ketahanansosial budaya masyarakat Desa guna mewujudkan masyarakatDesa yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagiandari ketahanan nasional; (h) memajukan perekonomianmasyarakat Desa serta mengatasi kesenjangan pembangunannasional; dan (i) memperkuat masyarakat Desa sebagai subjekpembangunan.

Berbagai segi pengaturan dan tujuan pengaturan tersebut,memperlihatkan dengan sangat jelas bahwa suatu carapandang baru, cara pandang yang menempatkan desa sebagaisubyek, cara pandang yang menempatkan desa sebagai bagiandari actor strategis, baik dalam kerangka mengorganisasikehidupan mereka sendiri, maupun dalam kerangka ikutmenjalankan misi negara, dalam rangka mewujudkan apa yangmenjadi cita-cita proklamasi kemerdekaan. Apa yang hendak

Page 17: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

4

jurnalisme desa

dikatakan di sini, bahwa sejak kini dan ke depan, dibutuhkantidak saja cara pandang baru (yang dalam hal ini telah dimulaisecara legal oleh kebijakan desa, UU Desa), namun jugapraktek-praktek kongkrit, baik dalam konteks kerja-kerjakepembangunan di tingkat desa, maupun dalam konteks kerja-kerja jurnalistik.

Sebagaimana kita ketahui bahwa pers, memiliki peran, antaralain: (a) memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui; (b)menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorongterwujudnya supremasi hukum, dan Hak Asasi Manusia, sertamenghormat kebhinekaan; (c) mengembangkan pendapatumum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar;(d) melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadaphal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum; dan (e)memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Peran ini, jika kitakaitan dengan kebutuhan untuk menggerakkan pembangunandesa secara lebih adil, dengan menempatkan warga desasebagai subyek, maka setidak-tidaknya ada tiga hal yang pentinguntuk menjadi perhatian, yakni perihal kepemerintahan desa,gerak membangun, dan upaya-upaya memperkuat partisipasimasyarakat.

Dari segi kepemerintahan, berarti membuka ruang akses yangluas kepada masyarakat, untuk dapat mengetahui secara persisapa yang sedang dikerjakan oleh pemerintah desa, danmengetahui mengapa hal tersebut dilakukan, apa tujuan danbagaimana operasionalisasinya. Pengetahuan yang utuh dari

Page 18: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

5

pendahuluan

masyarakat tentu akan punya dampak yang berbeda,mengingat jarak geografi yang dekat, sehingga kehadiran fisikmasyarakat atau warga desa, sangat dimungkinkan. Oleh sebabitulah, yang dibutuhkan adalah suatu informasi yangberkualitas, agar informasi menjadi pendorong kerja-kerjakonstruktif, bukan pendorong konflik yang tidak perlu. Dengankemajuan di bidang informasi dan komunikasi, tentu saja akansemakin terbuka ruang kesempatan warga, dan oleh sebab itupula, pemerintah desa, perlu mendapatkan sokongan yangdibutuhkan, terutama untuk senantiasa bekerja berdasarkanmandate, aturan dan nilai-nilai keutamaan.

Dari segi pembangunan, berarti bahwa masyarakat atau wargadesa, mendapatkan informasi yang memadai mengenaiberbagai gerak langkah pembangunan desa, termasukkebijakan mengenai bagaimana sumber-sumber ekonomi desadidistribusikan, atau digunakan untuk keperluan kegiatanekonomi. Investasi yang masuk di desa, harus dilihat dari sudutpandang yang adil, baik dalam kerangka menggerakkanekonomi desa, namun juga dari sudut menjaga lingkungandesa, agar tetap sehat dan nyaman, serta tetap berkemampuandalam menyangga kebutuhan desa. Pembangunaninfrastruktur, harus dilihat sebagai suatu langkah yangkompleks, dan oleh sebab itu, selain langkah-langkahkesegeraannya, juga perlu diperhatikan dampak-dampak kedepan, yang sejak kini perlu mendapatkan perhatian. Padaintinya adalah bahwa warga desa harus dapat melihat dengansejelas-jelasnya, ke arah mana gerak pembangunan berpihak,

Page 19: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

6

jurnalisme desa

dan di sisi yang lain, warga desa mendapatkan pengetahuanyang memadai, mengenai apa yang harus mereka lakukan,untuk bersama-sama membangun demi kesejahteraanbersama.

Dari segi pemberdayaan dan upaya-upaya memperkuatpartisipasi warga desa, berarti bahwa warga desa dapatmengakses informasi, baik menyangkut segi-segi yang palingmungkin dilakukan, maupun dalam kerangka mengaksespengetahuan yang diproduksi oleh desa sendiri. Apa yanghendak kita katakan bahwa desa perlu mendapatkan ruangyang memadai, untuk juga menjadi bagian dari pergerakanmemproduksi pengetahuan. Kehidupan desa yang kaya dankompleks, tentu memuat berbagai jenis prakarsa danpenemuan-penemuan. Ruang bagi warga desa untukmenyebarluaskan informasi dan pengetahuan harus dibukaseluas mungkin, sedemikian rupa sehingga berkembangberbagai jenis kreatifitas dan inovasi. Kita percaya bahwa daridesa akan banyak dihasilkan pengetahuan-pengetahuan baru,yang bukan saja dapat diandalkan, namun juga memuatkebijakan-kebijakan, yang bersumber pada kearifan lokal.

Ketiga segi tersebut, tentu hanya sebagian dari arena dan atausegi-segi yang harus menjadi perhatian, di dalam kitamemperkembangkan jurnalisme desa. Tentu saja kita berharapagar konsep jurnalisme desa diperkembangkan, dan padagilirannya menjadi “bidang baru”, dalam kerja-kerja jurnalistik.Sebagai suatu “bidang baru”, tentu perlu dikembangkan mata

Page 20: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

7

pendahuluan

keahlian khusus, di luar berbagai teknik yang selama ini telahmenjadi standar baku keahlian jurnalistik. Bagaimanamemungkinkan hal ini? Undangan kita sampaikan kepada parapekerja media, dan semua pihak yang memiliki kepedulian dankomitmen memperkuat desa, dalam membangun jalansejarahnya.

Page 21: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

.

Page 22: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

9bab 2

JURNALISME DESA:Pengaruh Domestik dan Global

Jurnalisme Desa: PengaruhDomestik dan Global

Yogyakarta, 29 April 2015

Lukas S. Ispandriarno, FISIP UAJY

Page 23: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

10

jurnalisme desa

Pendorong Jurnalisme Desa

Ada dua faktor yang mendorong kehadiran “jurnalisme desa”:

1.UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa (domestik)

2.Perkembangan teknologi komunikasi (internasional)

1. UU Desa

Pasal 4 UU No 6 tahun 2014

Pengaturan Desa bertujuan:

a. pengakuan dan penghormatan dengan keberagamannya;

b. kejelasan status dan kepastian hukum demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia;

c. melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa;

Page 24: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

11

jurnalisme desa

Mendorong Partisipasi

d.mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat untuk pengembangan potensi dan Aset guna kesejahteraan bersama;

e.Pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab;

f. pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum;

Memajukan ekonomi desa

g. meningkatkan ketahanan sosial budaya guna mewujudkan masyarakat Desa yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagian dari ketahanan nasional;

h. memajukan perekonomian serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional; dan

i. memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan.

Page 25: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

12

jurnalisme desa

Jurnalisme

Inti jurnalisme (Kovach danRosenstiel, 2001):

“Sistem yang dilahirkan masyarakatuntuk memasok berita untukmemengaruhi hidup manusia, pikiran, budayanya”.

Jurnalisme

Tujuan utamanya:

menyediakan informasi yang dibutuhkan warga agar bisa hidupmerdeka dan mengatur diri sendiri(hlm. 12)

Page 26: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

13

jurnalisme desa

Syarat jurnalisme

1. Kewajiban pertama pada kebenaran,2. Loyalitas pada warga, 3. Disiplin danverifikasi, 4. Independensi thd sumber berita,5. Pemantau kekuasaan, 6. Forum publik untukkritik /dukungan warga, 7. Membuat hal pentingmenarik, relevan, 8. Komprehensif danproporsional, 9. Ikuti hati nurani, 10. Wargapunya hak dan tanggung jawab dalam hal-halyang terkait dengan berita.

Jurnalisme desa

Keluar dari lingkaran keheningan (spiral of silence):

(Warga) desa yang selama ini adalahkelompok minoritas diangkat media (jurnalisme) untuk bersuara sehinggamengubah kebijakan publik (berpihakpada mereka).

Page 27: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

14

jurnalisme desa

Jurnalisme desa

Jurnalisme (desa) mengembangkankehidupan, ekonomi, budaya desa.

Media (cetak, penyiaran, dalamjaringan/online) dimanfaatkan untukkebutuhan warga desa.

Fokus: ekonomi, kesehatan, pertanian, pendidikan, informasi, pemerintahan.

2.Pengaruh (Teknologi) Global

1.Keragaman media

2.Kecepatan, Penyebaran danKesenjangan akses

4.Dominasi budaya (luar/baru)

5.Kepentingan politik/ekonomi

6.Etika jurnalisme (media)

Page 28: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

15

jurnalisme desa

Masalah khusus

1.Informasi desa

2.Kebebasan informasi (UU No 14 tahun 2008 tentang KIP)

3.Akses informasi

4.Etika media dalam jaringan (online) dan media tradisional (offline)

Etika Komunikasi

Etika komunikasi merupakan sebuahperspektif dari proses komunikasi, dimana seorang agen moral (komunikator) dengan motif tertentu melakukan tindakan(verbal/ non verbal) dalam keadaan spesifikdiarahkan pada individu atau penontondengan beberapa konsekuensi (Day , 2006:

5).

Page 29: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

16

jurnalisme desa

Etika Media Online

Perkembangan teknologi telah mengantarkanrevolusi media dan berakibat pada hadirnyaketegangan (Ward, ethics.journalism.wisc.edu)

Ketegangan pada dua tingkatan: Satu, antarajurnalisme kuno dan junalisme online.

Budaya jurnalisme tradisional: nilai-nilai akurasi, verifikasi sebelum publikasi, keberimbangan, imparsialitas, gate-keeping, rubs-up.

Tantangan Etika Media

Melawan budaya jurnalisme online yang menekankan pada kesegeraan, transparansi, bias (partiality), tidakprofesional, tanpa koreksi setelahpublikasi.

Page 30: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

17

jurnalisme desa

Tantangan Etika Media

Pada tingkatan kedua, ketegangan antarajurnalisme sempit dan jurnalisme global. Lalu, di mana tanggungjawab jurnalismeglobal? Perlukah etika media merumuskankembali tujuan dan norma untukmembimbing jurnalisme yang berdampakluas dan global?

Tantangan Etika Media

Ketegangan itu akan menuju pada pertanyaanberikut:

1.Apakah jurnalisme?

2.Siapakah jurnalis?

3.Apa itu anonimitas?

4.Apa pula gosip, rumor, selentingan?

Page 31: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

18

jurnalisme desa

Pustaka

Day, Louis A. (2006). Ethics in Media Communications

Cases and Controversies (5thed). Belmont: Thomson.

Kovach, Bill dan Tom Rosenstiel. (terjemahan) Sembilan Elemen Junalisme. 2001.Jakarta: Pantau

Ward, Stephen J.A. Digital Media Ethics

http://ethics.journalism.wisc.edu/resources/digital-media-ethics/(akses 14/3/2015)

Page 32: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

19bab 3

JURNALISME WARGA

Jurnalisme Warga

Anang Zakaria

Disampaikan pada WorkshopMengembangkan Jurnalisme Desa

Diselenggarakan:Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta dan 

Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (BP2DK)di

Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 29 April 2015 

Page 33: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

20

jurnalisme desa

Peran pers

(a) memenuhi HAK MASYARAKAT UNTUK MENGETAHUI(b) menegakkan NILAI‐NILAI DASAR DEMOKRASI, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan Hak Asasi Manusia, serta menghormat kebhinekaan; (c) mengembangkan pendapat umum berdasarkan INFORMASI YANG TEPAT, AKURAT DAN BENAR; (d) melakukan PENGAWASAN, KRITIK, KOREKSI, DAN SARAN terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum; dan (e) memperjuangkan KEADILAN DAN KEBENARAN

�Jurnalisme warga (bahasa Inggris: citizen journalism) adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita. �Tipe jurnalisme seperti ini akan menjadi paradigma dan tren baru tentang bagaimana pembaca atau pemirsa membentuk informasi dan berita pada masa mendatang.

Page 34: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

21

jurnalisme warga

Sarana

Media cetak (koran, tabloid, majalah, buletin)

Page 35: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

22

jurnalisme desa

Media Eletronik (radio, televisi, online)

Banjir Informasi

Page 36: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

23

jurnalisme warga

Kendala / Tantangan

�Ketrampilan menulis�Pemahaman dasar tentang jurnalisme�Jaringan

Menulis

Page 37: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

24

jurnalisme desa

Memotret

Page 38: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

25

jurnalisme warga

Tujuan Jurnalisme

Menyediakan informasi yang esensial bagi masyarakat yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Menyediakan INFORMASI YANG DIPERLUKAN ORANG agar BEBAS dan BISA MENGATUR DIRI SENDIRI.

�Jurnalisme Warga �=

�Jurnalisme Profesional�?

Page 39: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

26

jurnalisme desa

Page 40: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

27bab 4

DASAR-DASAR JURNALISTIK

Ketika membahas mengenai jurnalistik, pikiran kita tentu akanlangsung tertuju pada kata “berita” atau “news”. Lalu apa ituberita? Berita berasal dari bahsa sansekerta “Vrit” yang dalambahasa Inggris disebut “Write” yang arti sebenarnya adalah“Ada” atau “Terjadi”. Ada juga yang menyebut dengan “Vritta”artinya “kejadian” atau “Yang Telah Terjadi”. Menurut kamusbesar, berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwayang hangat.

Berita (news) adalah laporan peristiwa berupa paparan faktadan data tentang sebuah peristiwa. News (berita)mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkatsebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkanbagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, newsadalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yangpara penyiar beberkan.Jurnalistik sendiri merupakan Kegiatan

Page 41: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

28

jurnalisme desa

atau proses mencari/mengambil, mengolah danmempublikasikan informasi.

Nilai Berita

Nilai berita adalah seperangkat kriteria untuk menilai apakahsebuah kejadian cukup penting untuk diliput. Ada sejumlahfaktor yang membuat sebuah kejadian memiliki nilai berita 7 diantaranya adalah:

1. Kedekatan (proximity)Ada dua hal tentang kedekatan. Pertama dekat secarafisik dan kedua kedekatan secara emosional. Orangcenderung tertarik bila membaca berita yang peristiwaatau kejadiannya dekat dengan wilayahnya dan jugaperasaan emosional berdasarkan ikatan tertentu.

2. Ketenaran (prominence)Orang terkenal memang sering menjadi berita. Sepertikata ungkapan Barat, Name makes news. Bintang film,sinetron, penyanyi, politisi ternama seringkali muncul dikoran dan juga televisi.

3. Aktualitas (timeliness)Berita, khususnya straight news, haruslah berupa laporankejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan.

4. Dampak (impact)Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada masyarakat

Page 42: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

29

dasar-dasar jurnalistik

luas memiliki nilai berita yang tinggi. Semakin besardampak tersebut bagi masyarakat, semakin tinggi pulanilai beritanya.

5. Keluarbiasaan (magnitude)Sebenarnya hampir sama dengan dampak, namun mag-nitude di sini menyangkut sejumlah orang besar, prestasibesar, kehancuran yang besar, kemenangan besar, dansegala sesuatu yang besar.

6. Konflik (conflict)Berita tentang adanya bentrokan, baik secara f isikmaupun nonfisik, selalu menarik. Misalnya bentrokanantar manusia, manusia dengan binatang, antarkelompok, bangsa, etnik, agama, kepercayaan, perangdsb.

7. Keanehan (oddity)Sesuatu yang tidak lazim (unusual) mengundangperhatian orang di sekitarnya. Orang yang berdandanesktrentrik, orang yang bergaya hidup nggak umum,memiliki ukuran fisik yang beda denga yang lain padaumumnya, dsb cenderung jadi berita yang bernilai tinggi.

Dalam kenyataannya, tidak semua nilai itu akan kita pakai dalamsebuah penulisan berita. Hal terpenting adalah adanyaaktualitas dan pengedepanan objektivitas yang terlihat dalamisi tersebut.

Page 43: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

.

Page 44: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

31bab 5

Melakukan Reportase

Cara Mendapatkan Fakta

Mengumpulkan fakta adalah kegiatan pokok dalam profesijurnalistik. Seorang wartawan menemukan atau mendapatkanfakta dengan cara: observasi dan wawancara.

1. Cara observasi

Cara ini hanya dapat dilakukan jika wartawan berada di tempatkejadian, dan dia menggunakan inderanya sendiri dalammerekonstruksi fakta. Pendeskripsian fakta lewat indera inisangat membantu dalam menulis berita. Sering wartawanbingung karena merasa tak banyak fakta yang dapatdikumpulkan di suatu kejadian dengan menggunakan rumus 5W plus 1 H. Padahal, jika dia dapat mendeskripsikan apa yangterlihat, terdengar dan sebagainya, dia akan dapat memperoleh

Page 45: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

32

jurnalisme desa

fakta yang sangat luas.

2. Wawancara

Wawancara adalah bertanya kepada orang lain untukmemperoleh fakta atau latar belakang suatu masalah. Secaragaris besar, wartawan akan mengajukan pertanyaan untukmemperoleh bahan berita sebagai berikut:

a) Kesan inderawi orang lain. Ini terjadi karena fakta tidakdapat dihadapi langsung oleh wartawan. Karena ituwartawan harus menganggap sumber informasi sebagai“wakilnya” yang berhadapan dengan fakta.

b) Atribut yang dipunyai seseorang, seperti nama,pekerjaan, kedudukan ekonomi, umur, statusperkawinan, dll. Segala latar belakang seseorang yangmenjadi SIAPA dalam suatu berita, merupakan atributyang tidak dapat diobservasi, tetapi harus melaluiwawancara.

c) Pendapat, harapan, cita-cita dan aspirasi seseorang.

Wawancara memiliki 3 ciri utama:1. Masalah yang menjadi pokok wawancara adalah topik

yang sedang hangat diberitakan.2. Sumber beritanya, nara sumber yang diwawancarai,

memenuhi syarat untuk menjelaskan, dan memilkikompentesi untuk menjelaskan duduk persoalan yangterjadi.

Page 46: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

33

melakukan reportase

3. Hasil wawancara menambah pengetahuan danpemahaman publik tentang satu masalah.

Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat wawancara:

1. Sedapat mungkin hindari menuliskan setiap kata yangdikemukakan nara sumber. Tulislah hal-hal yang pentingsaja. Kalau ada kutipan yang menarik, misalnya sebuahungkapan, dengan santun mintalah diulangi kembali.

2. Apabila sumber melompat ke masalah atau pokokpembicaraan yang disukainya tetapi menyimpang darikeinginan wartawan, coba kembalikan pembicaraan kepokok masalah.

3. Hindarilah seakan-akan Anda lebih tahu dari nara sumber,jangan ada kesan menggurui.

4. Jika nara sumber menegaskan bahwa apa yang ia uraikanadalah off the record, maka wartawan tidak bolehmengutip pernyataannya itu. Dan, menjadikanpenjelasannya itu hanya sebagai latar belakangpermasalahan atau peristiwa.

5. Sedapat mungkin wawancara menggunakan dua alat, alattulis dan alat perekam. Alat perekam berfungsi untukmendokumentasi bukti ucapan nara sumber secarakongkret. Ini untuk menghindari kemungkian narasumber mengelak telah memberikan statement, apabilastatment-nya itu menimbulkan polemik di masyarakat.

Page 47: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

34

jurnalisme desa

Menentukan Narasumber

Ada beberapa hal yang penting untuk kita perhatikan ketikaakan menentukan siapa narasumber yang akan kita wawancarai.Berikut ini beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalammenentukan narasumber, antara lain:

0 Kemudahan diakses (accessibility). Apakah wartawandengan mudah dapat mewawancarai orang ini? Jika tidakmudah dihubungi, berapa lama waktu yang dibutuhkanuntuk bisa menghubungi? Apakah wawancara harusdilakukan lewat telepon atau tertulis, ketimbangbertemu muka langsung? Jika narasumber ini bersifat vi-tal bagi peliputan, wartawan harus realistis tentangprospek wawancara ini.

0 Reliabilitas (reliability). Apakah orang ini bisa dipercayasebelumnya? Apakah informasi yang diberikan bisadibuktikan benar oleh sumber-sumber independen lain?Apakah narasumber ini pakar yang betul-betulmengetahui permasalahan? Apa latar belakangkepentingannya sehingga ia bersedia diwawancarai?Wartawan harus hati-hati, karena ia akan terlihat bodohjika melaporkan isu atau desas-desus yang belum jelaskebenarannya.

0 Akuntabilitas (accountability). Apakah orang ini secaralangsung bertanggungjawab atas informasi yangdiinginkan wartawan atau atas tindakan-tindakan yang

Page 48: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

35

dasar-dasar jurnalistik

sedang diinvestigasi? Apakah ada sumber lain yang lebihpunya otoritas tanggungjawab langsung ketimbang or-ang ini? Berapa orang sebenarnya yang diwakili olehseseorang yang menyebut diri sebagai juru bicara?

0 Dapat-tidaknya dikutip (quotability). Mewawancaraiseorang pakar yang fasih dan punya informasi lengkapmungkin dapat mengembangkan tulisan, seperti seorangpejabat publik yang blak-blakan dan suka membuatpernyataan-pernyataan kontroversial. Para tokohmasyarakat atau selebritis biasanya sudah tahu, ucapanmacam apa yang suka dikutip wartawan. Sedangkanorang awam biasanya tidak ahli dalam “merekayasa”komentar yang bagus buat dikutip wartawan.

Page 49: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

.

Page 50: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

37Bab 6

MENULIS BERITA

Struktur Berita.

Struktur dalam sebuah berita terdiri dari : pembuka (lead),tubuh berita (body), dan penutup.

A. Lead

Adalah alinea pembuka sebuah berita. Peran lead dapatdianalogikan dengan sebuah etalase toko. Etalase padadasarnya bertujuan memancing calon pembeli untuk masukke dalam toko, demikian juga dengan isi sebuah lead berita.Lead harus memancing pembaca untuk untuk tertarik membacakelanjutan isi berita berikutnya.

Ragam lead.Kunci untuk penulisan feature (berita kisah) yang baik, terletak

Page 51: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

38

jurnalisme desa

pada lead. Lead untuk berita kisah mempunyai dua tujuan utama:1. Menarik pembaca untuk mengikuti ceritera2. Membuat jalan supaya alur ceritera lancar.

Berikut ini macam-macam contoh lead yang dapat digunakanuntuk penulisan berita feature.

1. Lead ringkasan.Lead ini sama dengan yang dipakai dalam penulisan beritalangsung.Yang ditulis inti ceriteranya. Lead ini sangatgampang ditulis tetapi tidak merangsang pembaca untukmembaca tubuh berita berikutnya.

2. Lead berceritera.Tekniknya adalah menciptakan suatu suasana danmembiarkan pembaca seolah menjadi tokoh utama.

Lampu-lampu belakang mobil di depannya makin

mengecil, ketika detektif Bondan tancap gas dalam

usahanya menangkap Toyota Hard-Top yang melarikan

diri.

3. Lead deskriptif.Lead deskriptif bisa menciptakan gambaran dalam pikiranpembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian.Lead ini cocok untuk menulis profil pribadi, misalnya.

Mata yang coklat dan dingin itu makin mengecil, ketika

mengamati sebuah wajah. Ia seolah-olah menembus

tempat tersembunyinya kebohongan. Itulah mata seorang

reserse polisi.

Page 52: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

39

menulis berita

4. Lead kutipan.Kutipan yang dalam dan ringkas, bisa membuat leadmenarik, terutama bila yang dikutip orang yang terkenal.Ingat, lead harus menyiapkan pentas bagi bagianberikutnya dari ceritera kita.

“Rakyat banyak, sobat, adalah seekor binatang yang

dapat menjadi buas bila dilukai”, kata HL Mecken.

5. Lead pertanyaan.Lead ini efektif bila berhasil menantang pengetahuanatau rasa ingin tahu pembaca. Seorang wartawan yangmenulis feature tentang kekesalan masyarakat terhadapulah anggota DPR, bisa menulis begini,

Adakah satu cara untuk merobohkan Gedung Senayan?

B. Tubuh berita (body)

Tubuh berita harus muncul dari lead, dan pokok soal yangdikemukakan dalam lead harus sepenuhnya didukung dandikembangkan dalam kalimat-kalimat berikutnya. Tubuh beritaberfungsi memenuhi tujuan:

(1) Menjelaskan dan menguraikan pokok atau pokok-pokokmasalah yang disajikan dalam lead.

(2) Menambahkan atau menguatkan pokok-pokok yangkurang penting yang tidak diberikan dalam lead.

Page 53: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

40

jurnalisme desa

Ragam Berita

Berita jurnalistik digolongkan dalam 3 macam, yaitu beritalangsung (straight news), berita ringan (soft news), dan beritakisah (feature).

a. Berita langsung (straight news)Berita ini dibuat untuk menyampaikan kejadian-kejadianharus secepatnya diketahui pembaca. Prinsippenulisannya adalah dengan piramida terbalik. Yakni,unsur-unsur terpenting dituliskan pada bagianpembukaan berita. Tujuan penulisan seperti ini adalahmenceriterakan berita secara cepat Aktualitasmerupakan unsur penting untuk berita langsung.

b. Berita ringan (soft news)Berita ini tidak mengutamakan pentingnya aktualitas.Prinsip penulisannya tidak terikat pada teknik piramidaterbalik. Sebab, yang ditonjolkan bukan unsur pentingdalam kejadiannya, tetapi yang menarik perasaanpembaca. Berita jenis ini lebih dapat “bertahan” lebihlama, tidak terikat pada aktualitas.

c. Berita kisah (feature)Berita ini juga tidak terikat aktualitas Nilai utamanyaadalah unsur manusiawinya. Dilihat dari sisi pembaca,antara berita ringan dan berita kisah sulit dibedakan. Yangberbeda hanyalah bahan baku yang ditulis. Bahan yangditulis sebagai berita ringan adalah kejadian pada

Page 54: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

41

menulis berita

permukaan saja, tidak perlu melacak latar belakangkejadian tersebut.

Tahapan Menulis

Sebelum menulis:1. Memilih kata2. Menggunakan kata3. Menyusun kalimat4. Merangkai berbagai kalimat menjadi alinea5. Merangkai berbagai alinea menjadi kalimat utuh

Mulai menulis:1. Menetapkan angle2. Memilih ragam berita3. Memilih lead4. Memilih struktur tubuh berita5. Memilih penutup berita

Page 55: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

.

Page 56: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

.

Page 57: JURNALISME DESA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/jurnalisme-desa-L.pdf · pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan ... Sebagaimana pengalaman dalam pembentukan

.

Buku-buku lain:

1. Panggilan Tanah Air

2. Pedoman Umum Penyelenggaraan SIDeKa

3. Petunjuk Penggunaan Aplikasi

4. Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

5. Konsep Rancangan Peraturan Presiden

6. Desa Garis Depan Nawacita