konsepsi data - berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-l.pdf · 2 konsepsi data...

29

Upload: lyxuyen

Post on 07-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki
Page 2: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

KONSEPSI DATA SISTEM INFORMASIDESA DAN KAWASAN

Page 3: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

.

Page 4: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

KONSEPSI DATASistem Informasi Desa dan Kawasan

Suharyana, S.S., dkk

Prakarsa Desa

Page 5: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

Konsepsi Data Sistem Informasi Desa dan Kawasan

Penyusun : Suharyana, S.S., dkkTata letak : PrasetyoDesain cover : Robby Eebor dan Sholeh Budi

Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (Prakarsa Desa):

Gedung Permata Kuningan Lt 17Jl. Kuningan Mulia, Kav. 9CJakarta Selatan 12910

Jl. Tebet Utara III-H No. 17Jakarta Selatan 10240t/f. +6221 8378 9729m. +62821 2188 5876e. [email protected]. www.prakarsadesa.idCetakan Pertama, 2015

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)Suharyana, S.S., dkk (penyusun) Konsepi DataCet. 1—Jakarta:28 hal., 14 X 20 cmISBN: 978-602-0873-01-5© Hak Cipta dilindungi undang-undangAll Rights Reserved

Page 6: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

v

PENGANTAR

Salah satu tantangan penting dalam pengembangan SistemInformasi Desa dan Kawasan (SIDEKA) adalah bekerja dengandata. Mereka yang telah terbiasa dalam dunia akademi, tentusaja akan dengan mudah memahami maksudnya. Akan tetapi,pengetahuan mengenai maksud dari sesuatu tentu tidak dengansendirinya berarti persetujuan, atau bahkan menjadi suatutindakan tertentu, yang mengarah kepada perwujudan tentangsesuatu tersebut. Konsep bekerja dengan data, sangat mudahuntuk diungkapkan, namun kita membutuhkan waktu untukdapat mewujudkan, dalam makna yang sesungguhnya.

Mengapa demikian? Kita dapat kembali kepada kenyataan.Bolehlah kita bertanya kepada penyelenggara pemerintahandesa selama ini. Apakah pekerjaan di desa atau pekerjaan yangdiselenggarakan pemerintahan desa sepenuhnya mengandalkan

Page 7: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

vi

Konsepsi Data SIDeKa

kepada data? Bagaimana sebuah rencana disusun? Apakah segalainformasi yang diperoleh mendapatkan pengujian, untukmembuktikan bahwa informasi yang digunakan atau yang akandigunakan adalah informasi yang benar dan akurat? Kita bisa sajaberdebat dengan soal ini. Namun, jika kita bersedia untuk jujur,maka akan kita peroleh kenyataan dimana kita sebetulnya belumterlalu peduli dengan data, dan belum menempatkan datasebagai acuan yang penting. Berbagai kasus tentang proyekyang salah sasaran, atau perdebatan pengenai jumah orangmiskin, dan lain-lain, merupakan kesaksian bahwa pada diri kitaterdapat masalah berkait dengan data.

Apabila kita ingin mengembangkan SIDEKA sedemikian rupasehingga dapat ikut membantu desa dalam makna yangsebenarnya, maka sebuah kebudayaan baru seharusnyadibangkitkan, yakni kebudayaan kuantitatif. Kesadaran kita perlumendapatkan transformasi. Dari sini, kita akan berpikir tentangkesadaran baru, tentang kemampuan baru, dan pada gilirannyatentang kebiasaan baru. Bekerja dengan data, dapat bermaknabahwa kita akan bekerja dengan pengetahuan. Kita harusmembiasakan diri untuk menyusun rencana, yang didasarkanpada pengetahuan yang baik kenyataan. Naskah ini, adalahdokumen awal, yang punya arah utama mengembangkankonsepsi tentang data, dan pada nantinya membangunkesadaran baru tentang data, dan pada gilirannya kemampuanserta kebiasaan baru.Demikian.

Jakarta, April 2015.

Page 8: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

vii

DAFTAR ISI

0 Pengantar ~~ v

0 Pengertian Data ~~ 1

0 Konsep Sistem Syaraf Nawacita (SSN) ~~ 3

o SIDeKa sebagai Sistem yang Membebaskan Desa ~~ 6

0 Konsepsi Data Menurut SIDeKa ~~ 10

0 Prasyarat Pembangunan SIDeKa ~~ 12

0 Sembilan Langkah Membangun SIDeKa ~~ 14

Page 9: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

.

Page 10: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

1

KONSEPSI DATASISTEM INFORMASI DESA dan

KAWASAN (SIDeKa)

Pengertian Data

Secara harfiah data berasal dari kata “datum”. Sebuah kata daribahasa latin yang memiliki arti “sesuatu yang diberikan”1.Pendapat lainjuga mengatakan bahwa data bisa berartikumpulan fakta. Dalam pandangan awan, data bisa berupakumpulan fakta yang didapatkan melalui sebuah penelitian ataupengukuran yang bisa berupa angka, kata ataupun gambar.

Dalam konteks ilmu pengetahuan, berbagai data yang telahdikumpulkan dalam berbagai bentuk ini akan diolah kembaliuntuk disajikan dalam bentuk yang lebih jelas kepada merekayang tidak melihat atau terlibat langsung dengan fakta-faktatersebut.Oleh karena itu, kumpulan fakta ini juga dapatdikelompokkan dalam bentuk yang lebih detail.

Page 11: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

2

Konsepsi Data SIDeKa

Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, makadata belum memiliki makna apapun dan hanya sekedar faktamentah.Agar data ini memiliki makna, maka data tersebut harusdikelompokkan, diatur dan diolah sedemikian rupa dan disajikandalam bentuk deskripsi yang lebih jelas dan dapat diterima olehmasyarakat dan pengguna data lainnya.

Menurut Hoffer, Prescott dan Mc Fadden, 2005, data adalahsesuatu yang mewakilkan obyek atau peristiwa yang memiliki artiyang sangat penting bagi pemakai atau user.Sedangkan menurutNavathe dan Elmasri 2000,data yaitu fakta yang dapat disimpandan memiliki arti.Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa dataadalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi.Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka data adalah faktayang telah terjadi, memiliki arti dan dapat disimpan serta dapatdiatursedemikian rupa sehingga dapat menjadi sebuahinformasi yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan,misalnya data untuk penelitian, data pemasaran, data untukpengetahuan atau data untuk mengambil keputusan2.

Dalam hubungannya dengan informasi,data dianggap sangatpenting.Data dapat diartikan sebagai salah satu dokumenpenting yang didalamnya ada sekumpulan informasi tentangpenggambaran sesuatu. Data juga dapat berupa kumpulantable/angka yang disusun secara logis sehingga menjadiinformasi yang bernilai guna dalam pengambilan keputusan.Sebagai sebuah dokumen, data sering dipakai sebagai bahanpertimbangan atau rujukan untuk membuat perencanaan.Dengan data, semua fakta akan terungkap, dengan data semua

Page 12: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

3

Konsepsi Data SIDeKa

hal bisa digambarkan dan diinformasikan, dengan data bisadijadikan media untuk mengambil keputusan.

Konsep Sistem Syaraf Nawacita (SSN)

Nawacita adalah Sembilan agenda prioritas pemerintahanJokowi-JK, yang menunjukkan prioritas jalan perubahan menujuIndonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidangekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Dalam konsepkerja Nawacita, pemerintahan yang baik adalah pemerintahanyang mendasarkan diri pada ajaran Trisakti. Nawacita adalahSembilan program prioritas dalam kebijakan agendapembangunan. Agenda yang dimaksud adalah:

· Pertama, menghadirkan kembali negara untukmelindungi segenap bangsa dan memberikan rasa amanpada seluruh warga negara.

· Kedua, membuat pemerintah tidak absen denganmembangun tata kelola pemerintahan yang bersih,efektif, demokratis, dan terpercaya.

· Ketiga, membangun Indonesia dari pinggiran denganmemperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangkanegara kesatuan.

· Keempat, menolak negara lemah dengan melakukanreformasi sistem dan penegakan hukum yang bebaskorupsi, bermartabat, dan terpercaya.

· Kelima, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesiamelalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dankesejateraan rakyat.

Page 13: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

4

Konsepsi Data SIDeKa

· Keenam, meningkatkan produktivitas rakyat dan dayasaing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesiabisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asialainnya.

· Ketujuh, mewujudkan kemandirian ekonomi denganmenggerakkan sektor-sektor strategis ekonomidomestik.

· Kedelapan, melakukan revolusi karakter bangsa melaluikebijakan penataan kembali kurikulum pendidikannasional.

· Kesembilan, memperteguh kebhinnekaan danmemperkuat restorasi sosial Indonesia.

Dalam perkembangan selanjutnya, Undang Undang No.06Tahun 2014 tentang Desa dengan sangat jelas menegaskankembali posisi desa sangatlah strategis. Posisi ini menjelaskankepada kita bahwa pembaruan desa akan sangat bergantungpada kemampuan desa untuk memahami kenyataan-kenyataantentang desanya. Misalnya memahami kondisi sosio-ekologi,memahami kemampuan atau daya dukung lingkungan,memahami sumberdaya yang tersedia, dan memahami harapandan partisipasi warganya. Desa dalam konteks ini bukanlahsekedar wilayah administrative dari sebuah negara, namunsebagai subyekpenggerak dalam pembangunan nasional.

Sistem Syarat Nawacita yang selanjutnya disebut SSN, adalahanalogi sederhana dari system syaraf pada manusia. SSN adalahkemampuan desa dalam bertindak, mendengar, merasakan,dan berpikir (secara cepat dan benar), sehingga menghasilkan

Page 14: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

5

Konsepsi Data SIDeKa

rangkaian perbuatan yang menggambarkan langkah pencapaianNawacita. Pembangunan (dari nasional sampai ke desa atausebaliknya), membutuhkan informasi dan pengetahuan khusus.Arahnya agar penyelenggaraan negara benar-benar punyakemampuan bereaksi secara benar, cepat dan tepat.Hal inihanya dapat diwujudkan jika negara dilengkapi dengan systemsyaraf dengan dukungan teknologi koneksi yang tinggi (tepatguna), agar mempunyai daya guna dalam mendistribusikaninformasi secara cepat dan tepat.

Oleh sebab itulah susunan SSN secara umum mengikutikerangka berpikir system saraf manusia, yang berarti: (1)memiliki apa yang disebut sebagai system saraf pusat (SSP);dan (2) memiliki system saraf depan (SSD). SSD berada di desa,yang dalam hal ini akan mengambil posisi ganda, pada satu sisimenjadi SSP (sejalan dengan konsep otonomi desa), dan di sisiyang lain akan menjadi SSD.

SSN pada dasarnya adalah produk pertemuan dua arus utama,yakni arus dimana makin dibutuhkan kemampuanpenyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik dan arusdimana teknologi makin mampu mengatasi kelemahan-kelemahan manusia, seperti kapasitas dalam menyimpaninformasi, kecepatan kerja, dan lain-lain. Kita dapatmembayangkan suatu keadaan dimana kerja otak (dari suatutim, atau dari suatu birokrasi pemerintahan) dapat dihimpunsedemikian rupa sehingga seluruh pikiran yang berkembang,bukan hanya terekam dengan baik, namun juga terkoneksi(terhubung) satu sama lain, sehingga membentuk jaringan

Page 15: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

6

Konsepsi Data SIDeKa

pikiran dan aktivitas yag dinamis. Dengan system saraf tersebut,maka berbagai operasi dasar pemerintahan atau layanan pub-lic, akan mendapatkan umpan balik dari public, dan kemudiandiolah oleh piranti yang tersedia (piranti keras, yang telahdilengkapi piranti lunak), sehingga diperoleh informasi yangmemberikan dasar bagi tindakan response yang lebih cepat dantepat.

Kita tentu akan membayangkan suatu jenis kualitas kerja barudari pelayanan public dan berbagai tugas pemerintahan, yaknisuatu kualitas yang didukung oleh suatu system yangmembantu dalam mensinkronisasi proses pengambilankeputusan dengan realitas yang berkembang secara dinamis.Sistem ini lahir sebagai konsekuensi dari proses demokrasi, danketerbukaan informasi. Di masa depan, system ini tentu akansemakin canggih dan kompleks, terutama jika telahdikembangkan kemampuan dalam mengolah citra, wajahmanusia, ekspresi, nuansa, dan lain-lain, sehingga kecerdasansystem akan semakin meningkat. Peningkatan ini akan menjadikeniscayaan, mengingat system ini pada dasarnya adalahkombinasi antara kecerdasan individu, kecerdasan komunitas,dan kemajuan dalam teknologi informasi.

SIDeKa sebagai System yang Membebaskan Desa

Ramai orang membicarakan tentang system informasi desa,baik tentang teori maupun prakteknya, namun sebenarnyapersoalan data yang menjadi pembahasan utama. Berbicaratentang data khususnya mengenai Sistem Informasi Desa dan

Page 16: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

7

Konsepsi Data SIDeKa

Kawasan (SIDeKa) dapat dilihat dari 3 hal yang perlu ditelaah:

Pertama, desain konsep data: untuk apa dan mengapa datatersebut dibuat. Konsepsi data dalam SIDeKa muncul sebagairespon dari kebutuhan bersama, baik oleh pemerintahan desadan masyarakatnya maupun oleh pemerintahan supra desa.

Kedua desain arsitekturnya: siapa yang membutuhkan data,siapa yang mempunyai data dan media informasi apa yang akandipakai.

Ketiga desain teknisnya, bagaimana data dimasukkan,bagaimana membaca dan mengupdate data, bagaimanapengintegrasian data juga bagaimana cara pemanfaatannya.

Kualitas data yang tersedia sangat mempengaruhi tingkatkeberhasilan program pembangunan.Menyadari hal itu,sebenarnya pemerintah telah berusaha mengembangkan ba-sis data yang semakin baik.Namun seringkali pengambilankeputusan atau penyusunan kebijakan di tingkat pusat masihbersandar pada basis data yang tidak akurat dari pemerintahanyang ada di bawahnya.Berbagai upaya dan inisiatif telahdilakukan untuk memperbaiki kinerja tata kelola pemerintahandaerah yang baik (Good Governance).Ketersediaan data yangdapat mewakili keadaan sebenarnya di lapangan disadarisebagai prasyarat penyediaan layanan dasar yang sesuai dengankebutuhan masyarakat.Oleh karena itu, validitas dan akurasidata menjadi prinsip yang ingin terus ditingkatkan kualitasnya.

Page 17: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

8

Konsepsi Data SIDeKa

Pembaharuan tata kelola tidak hanya terjadi di tingkatPemerintah pusat maupun daerah, namun juga hingga ketingkat desa. Ketersediaan data yang akurat sangat pentinguntuk meningkatkan efektif itas berbagai programpembangunan nasional. Ketersediaan data yang akuratbelumlah cukup tanpa didukung sebuah system informasi yangmemadai.Sebuah sistem informasi sangat diperlukan untukmemenuhi kebutuhan pemerintah desa maupun pemerintah diatasnya.

Dalam kerangka inilah Sistem Informasi Desa dan Kawasan(SIDeKa) dikembangkan, sebagai suatu visi teknologi-desa, yangpada satu sisi merupakan upaya desa dalam mengembangkansebuah system informasi tentang desa namun disisi yang lainjuga sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional.Pengalaman banyak desa, yang telah mengembangkan systeminformasi berbasis web selama ini memperlihatkan dengan jelastentang dinamika dan perkembangan kebutuhan yang semakinmeluas.

Disisi yang lain, banyaknya data yang ada seringkali justrumembingungkan dalam pengambilan keputusan maupunkebijakan. Dalam upaya negara merumuskan program-programpembangunan nasional, pentingnya kebijakan satu data dengankualitas yang baik, akurat dan mutakhir sangat diperlukan.Tanpa adanya data yang baik, maka pelaksanaan programpembangunan sangat sulit diukur tingkat keberhasilannya jugamenyangkut ketepatan sasaran program maupun dalampembelanjaan. Oleh karena itu, kehadiran suatu system

Page 18: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

9

Konsepsi Data SIDeKa

informasi, sebagaimana SIDeKa dimaksudkanakan sangatmemperkuat kebijakan satu data dalam program pembangunannasional. Desa sendiri dalam hal ini sangat berkepentingan, baikdalam soal menyusun data yang dimaksud, maupun dalammengakses informasi agar desa dapat ambil bagian sejak dalamproses perencanaannya.

Sebagai sebuah system yang membebaskan desa, SIDeKahadirdengan membawa misi pembaharuan tentang desa.SIDeKa dirancang untuk mendorong desa memahamipentingnya informasi bagi pembangunan desa.Sebagai sebuahproses SIDeKa mendorong adanya tiga jenis kebaharuan, yakni:

1. Kesadaran baru – suatu kesadaran yang muncul di desauntuk menempatkan informasi sebagai titik pentingdalam keseluruhan pergerakan desa dalam membangundirinya.

2. Ketrampilan baru – suatu kondisi dimana desa mampudalam menghimpun, mengolah, mengelola danmenggunakan informasi, termasuk penggunaanteknologi informasi

3. Kebiasaan baru –suatu perilaku dimana pemanfaataninformasi sudah menjadi kebiasaan hidup masyarakatdesa. Apa yang paling utama bukan terletak pada sekedarpenghimpunan informasi, melainkan pada kemampuanuntuk menatanya menjadi sumber informasi yang akurat,berdaya guna dan memberi dasar benar bagi usahamengubah kondisi dan posisi desa.

Page 19: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

10

Konsepsi Data SIDeKa

Konsepsi Data Menurut SIDeKa

Konsepsi data menurut SIDeKa merupakan siklus pemanfaatandata yang dimulai dari level yang paling mendasar hinggapengintegrasian data di tingkat nasional. Pemanfaatan dataini didasarkan pada tingkat kerumitanpengembangan danfasilitas yang disediakan untuk melayani kepentinganmasyarakat, pemerintah desa maupun pemerintah supradesa.Konsepsi data menurut SIDeKa adalah tingkatanpemanfaatan yang dirasakan oleh pemerintahan desa danpemerintahan supra desa. Konsepsi data menurut SIDeKa inimeliputi 5 tahapan, yakni :

1. Tingkat informasi

Konsepsi data pada level ini dimaknai sebagaimedia informasibagi pemerintah nasional, pemerintah daerah, pemerintah desadan masyarakatnya. Bagi pemerintahnasional, PemerintahDaerah maupun pemerintah desa, content SIDeKa bisadigunakan untuk menyusun dan mengkaji dokumen-dokumenperencanaan dan penganggaran pusat dan daerah (RPJPN/D,RPJMN/D, RKP/RKD) maupun perencanaan pembangunandesa(RPJMDesa, RKPDesa, APBDesa) dengan menggunakan datakependudukan, pendapatan dan sumber daya lainnya.Dalam halini pemerintah supra desa menjadikan content SIDeKa sebagaipedoman dalam menyusun kebijakan pembangunan.Sedangkan bagi masyarakat, SIDeKa mampu menjadi basis dataatau sumber pengetahuan dan informasi terhadappembangunan di desanya.

Page 20: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

11

Konsepsi Data SIDeKa

2. Tingkat interaksi

Pada level inicontent data SIDeKa sudah mampu menjadi saranauntuk interaksi dua arahbahkan lebih antara pemerintah pusatdan pemerintah daerah, maupun pemerintah nasional denganwarga negaranya. Di tingkat daerah SIDeKa mampumenjembatani relasi antara Satuan Kerja Pemerintahan Daerah(SKPD) dengan masyarakat dengan difasilitasioleh PemerintahDesa. Masyarakat dalam hal ini sebagaipengguna layananpublik, misalnya dalam bentuk saranauntuk menampungaspirasi/keluhan, forum diskusi, atauhotline nomor telepon danmedia monitoring pembangunan secara partisipatif.

3. Tingkat transaksi

Content data pada level inisudah mampu menyediakan saranauntuk bertransaksi bagimasyarakat dalam menggunakanlayanan publik, yaknitransaksi yang melahirkan kesepakatanyang dapat disertaidengan pembayaran sebagai akibatdinikmatinyalayanan publik yang telah digunakan. Misalnya,transaksiuntuk pembayaran pajak atau retribusi serta bentuk-bentuk perizinan lainnya.

4. Tingkat Kolaborasi

SIDeKa pada tahap ini telah mampu menjadi alat untukmendorong kolaborasi antar kementerian dan lembaga tinggilainnya dalam memadukan layanan dalam system TeknologiInformasi dan Komunikasi (TIK) pemerintahan.Dalam hal ini,

Page 21: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

12

Konsepsi Data SIDeKa

content SIDeKa menjadi acuan dan pedoman antar departemendalam merumuskan kebijakan dan layanan publik bagi warganegara.

5. Tingkat integrasi

Kondisi dimana semua pelayanan public yang disediakan olehpemerintah baik yang disediakan secara konvensional jugadisediakan secara online melalui pemerintahan elektronik. Padatahap ini data dari semua desa akan mengalami agregasi mulaidari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, propinsi maupunnasional. Konsep integrasi data inilah yang menjadi tujuan akhirdari pembangunan SIDeKa, yang pada gilirannya menghasilkan“data tunggal”di setiap jenjangnya.PrinsipSIDeKa adalahoptimalisasipelayanan public untuk meningkatkan efektifitasdan efisiensiagar lebih bermanfaat.

Prasyarat Pembangunan SIDeKa

Tahap pembangunan SIDeKa tidaklah dimulai dari nol. SIDeKalahir sebagai bentuk penyempurnaan dari berbagai systeminformasi desa yang telah ada sekaligus menjawab kebutuhanpemerintah supra desa.Dalam pelaksanaan SIDeKa dibutuhkantiga prasyarat dasar dalam pembangunannya. Tiga prasyarattersebut antara lain :

a. Kebijakan tentang SIDeKa (Regulasi)

Status legal ini menyangkut tentang dasar hukum yang

Page 22: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

13

Konsepsi Data SIDeKa

melandasi konsep besar SIDeKa.Seberapa tinggi status hukumdan seberapa kuat kebijakan yang ada menjadi inti kajiankebijakan ini.Eksistensi SIDeKamenjadi kuat jika secara formalyuridis mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan kuat sertamengikat para pihak yang terlibat di dalamnya. Kebijakantentang SIDeKa sangat diperlukan mulai awal pembangunannyahingga terjadi relasi dan agregasi dataantar desa maupundengan pemerintahan supra desa.

b. Sumber Daya Manusia (SDM)

Kesiapan sumber daya manusia sangatlah pentingdalammembangun SIDeKa.Prasyarat dasar berupa kebijakanyang mendukungSIDeKa belumlah cukup jika SDM yangmengoperasikanSIDeKa belum siap atau belum memilikikemampuan yang memadai.Terkait dengan kesiapan SDM,terdapat dua bagianSDM yang akan berperan penting, yaitu:

1. SDM non-TIK, yaitu sumber daya manusia yangakanbertanggung jawab atas ketersediaan data. Mulaidari proses pencarian data, kemampuan verifikasi data,input data dan kemampuan optimalisasi pemanfaatandata.

2. SDM TIK, yaitu sumber daya manusia yangbertanggungjawab terhadap pengoperasian aplikasiSIDeKa. Perlu dipahami bahwa SIDeKa adalah aplikasicomputer, oleh karena itu pelaku operasional SIDeKawajib memiliki pengetahuan dasar tentang computer.

Page 23: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

14

Konsepsi Data SIDeKa

c. Perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan(Infrastruktur)

Ada tiga komponen dasar yang dimaksud, yakni :1. Perangkat keras yang dimaksud disini ialah personal com-

puter (PC) maupun Laptop, modem untuk akses internet,kamera, drone dan perangkat keras lainnya. Prinsip terkaitperangkat keras dalam SIDeKa ialah menggunakan apa yangada serta tidak memaksakan untuk mengadakan peralatan-peralatan yang dapat memberatkan keuangan desa.

2. Perangkat lunak atau software merupakan sekumpulandata elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer.Data elektronik tersebut dapat berupa program atauinstruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Denganperangkat lunak inilah komputer dapat menjalankansuatu perintah. Perangkat lunak SIDeKa ini akanmembantu kita dalam melakukan pengolahan data baseyang ada di desa.

3. Jaringan yang dimaksud ialah jaringan internet, sehinggadata dan informasi yang ada di desa dapat diakses olehpihak lain, baik masyarakat desa sendiri, pemerintahkabupaten, provinsi hingga nasional, serta pihak-pihaklain. Jaringan internet ini didapatkan melalui operatorseluler maupun penyedia jasa internet lainnya

Sembilan Langkah Membangun SIDeKa

Pada prinsipnya terdapat tahapan-tahapan yang harusdilakukan dalam pembangunan SIDeKa. Tahapan ini dirancang

Page 24: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

15

Konsepsi Data SIDeKa

secara sistematis agar SIDeKa lebih terjamin keberlanjutannya.Beberapa tahapan kegiatan dalam pelaksanaannya secarateknis disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

1. Sosialisasi SIDeKa

Proses sosialisasi tentang SIDeKa dilakukan secara berjenjangmulai di tingkat nasional, propinsi, kabupaten, kecamatanhingga di tingkat desa. Sosialisasi ini sangat penting mengingatsalah satu sumber data adalah masyarakat atau wargadesa.Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan pmerintah desamaupun pemerintah supra desa mengerti maksud dan tujuanSIDeKa dan bersedia bekerjasama. Disisi yang lain penglibatanpemerintah supra desa dan pihak-pihak terkait dilakukan agardukungan terhadap SIDeKA lebih terjamin keberlanjutannya.

2. Pembentukan Tim

Pembentukan tim dilakukan dari hasil musyawarah denganpemerintah daerah dan beberapa stakeholders terkait. Timyang terdiri dari tim desa, tim kecamatan, tim kabupaten, timprovinsi dan tim nasional. Masing-masing tim dipimpin olehseorang coordinator dalam hal ini adalah kepala pemerintahanserta dibantu oleh beberapa anggota yang diklasif ikasikanberdasarkan tugas dan fungsinya.

3. Peningkatan Kemampuan Tim

Meskipun tidak semua, namun umumnya kemampuan sumber

Page 25: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

16

Konsepsi Data SIDeKa

daya manusia di setiap jenjang belum sepenuhnya maksimal.Oleh karena itu, peningkatan kapasitas pengelola SIDeKapenting dilakukan. Materi pelatihan dapat disesuaikan dengankebutuhan, situasi dan kondisi di lapangan.

4. Pemetaan kebutuhan data dasar

Setiap desa atau pihak yang berada dalam lingkuppemerintahanpasti memiliki pengalaman dan kebutuhannyasendiri terkaitdengan sistem informasi. Akan tetapimemenuhi semuakeinginan adalah hal yang bukan saja memboroskan dana dantenaga, namun juga berpotensimemunculkan ketidakefisienan.Standarisasi data dasar perlu dilakukan untuk kepentingannasional dan pemerintahan daerah. Sedangkan kewenangandesa adalah mengeloladan mengembangkan data-data tersebutsesuai dengan kebutuhan perencanaan pembangunan desanya.Oleh karena itu, penentuan data apa saja yang akan dimasukkanke dalam SIDeKa adalah hal yang harus disiapkansejak awal.

5. Pendataan

Tahap berikutnya dari pembangunan SID adalah tahappendataan. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahappemetaan kebutuhan data dasar. Pada tahap ini, dilakukanpemilihan dan pemilahan data berdasar kategori yang telahdisepakati. Perangkat desa maupun SKPD terkait yang bertugasdi bagian ini harus memahami kebutuhan dan ketersediaan data.Pada proses ini, tim bertugas untuk mengumpulkan data yangmasih berada di masyarakat. Data yang ada di masyarakat dapat

Page 26: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

17

Konsepsi Data SIDeKa

berupa data yang sudah terdokumentasi, misalnya berupaberkas kependudukan (kartu keluarga, akte kelahiran, dan lain-lain). Namun dapat juga berupadata yang belumterdokumentasi, misalnya data mengenai potensi sumber dayaalam serta kawasan pengembangan daerah. Data yang belumterdokumentasi dapatdiperoleh dengan cara melakukan surveiatau wawancara.

6. Pengolahan Data

Tahap selanjutnya dalam pembangunan SIDeKa adalah prosesolah data.Pada tahap ini tim atau petugas yang telah ditunjukbertanggungjawab untuk memasukkan data dengan baik danbenar, sehingga keakuratan data dapat dipertanggung-jawabkan. Dalam tahap ini, penting untuk selalu melakukanverifikasi data agar kevalidan data lebih terjaga.

7. Pemanfaatan SIDeKa

Tahapan pemanfaatan dilakukan dengan menggunakan SIDeKauntuk melakukan pelayanan administrasi publik, sertamenggunakan data dan peta desa untuk berbagai kebutuhanpemerintah desa. Misalnya dalam proses perencanaan desahendaknya merujuk pada data yang sudah dibuat. Pemerintahansupra desa dapat pula menggunakan data tersebut untukmembuat keputusan-keputusan yang menjadi kewenangannyasehingga persoalan-persoalan di desa dapat diselesaikan. Di levelyang lebih tinggi agregasi data yang ada dalam SIDeKa juga bisadilakukan untuk pedoman perencanaan pembangunan nasional.

Page 27: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

18

Konsepsi Data SIDeKa

8. Pemantauan

Pemantauan (monitoring dan evaluasi) dilakukan untuk melihatapakah proses yang sudah dilakukan telah sesuai dengan yangdirencanakan dan berjalan dengan baik. Apakah data yangsudah didapat dan diolah telah sesuai dengan kenyataan yangada di lapangan. Pemantauan juga dilakukan untuk selalumembuat perbaikan data desa. Apakah data yang telahdidapatkan memiliki kemanfaatan terhadap jalannyapemerintahan desa maupun warga desa sendiri, jugakepentingan pemerintahan supra desa. Dalam proses ini jugaharus dipastikan keberlanjutan data (updating data) sertakeberlanjutan sistem itu sendiri.

9. Rencana Pengembangan SIDeKa

Tahap terakhir dalam pembangunan SIDeKa adalah tahapmembuat perencanaan pengembangan.Pada tahap ini,sebenarnya adalah tindak lanjut dari hasil pemantauan terhadapkinerja SIDeKa. Pemantauan dilakukan untuk mengetahuisejauhmana kebermanfaatan SIDeKa terhadap masayarakat,pemerintah daerah maupun kepentingan nasional. Rencanapengembangan ini sebaiknya dirumuskan bersama oleh semuapihak yang terkait dalam SIDeKa.

Catatan Akhir:1 Lihat: http://id.wikipedia.org/wiki/Data2 Lihat: http://dilihatya.com/pengertian data

Page 28: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki
Page 29: KONSEPSI DATA - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsepsi-data-L.pdf · 2 Konsepsi Data SIDeKa Karena data ini berbentuk angka, kata dan gambar mentah, maka data belum memiliki

Buku-buku lain:

1. Panggilan Tanah Air

2. Pedoman Umum Penyelenggaraan SIDeKa

3. Petunjuk Penggunaan Aplikasi

4. Tentang Pengaturan Desa

5. Konsep Rancangan Peraturan Presiden

6. Desa Garis Depan Nawacita