konsep rancangan - berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-l.pdf ·...

199

Upload: ledieu

Post on 06-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi
Page 2: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

KONSEP RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN

Page 3: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

.

Page 4: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

Pradnanda Berbudy, dkk

Prakarsa Desa

KONSEP RANCANGANPERATURAN PRESIDEN

Page 5: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

.

Konsep Rancangan Peraturan Presiden

Penyusun : Pradnanda Berbudy, dkkTata letak : PrasetyoDesain cover : R0bby Eebor dan Sholeh Budi

Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (Prakarsa Desa):

Gedung Permata Kuningan Lt 17Jl. Kuningan Mulia, Kav. 9CJakarta Selatan 12910

Jl. Tebet Utara III-H No. 17Jakarta Selatan 10240t/f. +6221 8378 9729m. +62821 2188 5876e. [email protected]. www.prakarsadesa.idCetakan Pertama, 2015

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)Pradnanda B., dkk (penyusun) Konsep Rancangan Peraturan PresidenCet. 1—Jakarta:198 hal., 14 X 20 cmISBN: 978-602-72556-3-0© Hak Cipta dilindungi undang-undangAll Rights Reserved

Page 6: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

v

PENGANTAR

Pengorganisasian Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDEKA)membutuhkan lebih dari sekedar proses instalasi di desa-desa.Proses instalasi adalah proses keteknikan, yang sudah barangtentu menjadi faktor yang penting, bagi keberadaan SIDEKAsendiri. Namun, seperti kita ketahui bahwa jika hanya berhentipada soal keteknikan, maka SIDEKA hanya akan jatuh sebagaisebuah aplikasi, atau sekedar alat saja. Bagi Prakarsa Desa, sisteminformasi, dalam hal ini SIDEKA, bukan sekedar alat, akan tetapimenjadi pintu masuk, yang akan membuka banyak kemungkinan.Untuk karena itulah, persis di sebelah, dan bahkan di bagiandepan dari pembangunan dan penyelenggaraan SIDEKA,dilakukan usaha-usaha yang dapat dikatakan sebagai suatuproses pengorganisasian, yang didalamnya memuat pula dimensiadvokasi dan edukasi.

Hal penting yang harus senantiasa mendapatkan perhatian

Page 7: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

vi

adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi adalahalat yang menjadi bagian dari pemerintahan – di desa, kabupaten,propinsi dan nasional. Dalam kerangka desa, SIDEKA akanmenjadi bagian dari upaya: (1) memperluas akses publik; (2)meningkatkan kualitas layanan; (3) membangun suatu jeniskonstituensi baru; dan secara umum hendak dikatakan sebagaicara baru negara hadir. Di tingkat supra desa, SIDEKA tentubukan alat bagi suatu kontrol, pengendalian atau sejenisnya,melainkan menjadi wahana untuk memperkuat perencanaan,memperkuat ruang partisipasi publik, dan sekaligus menjadimetode baru bagi kerja yang berbasis pada desa dan informatika.Dengan kesadaran inilah, maka penyelenggaraan SIDEKA tidakmenjadi jalan bagi eksklusifisme, yang berlindung di balik topengkeragaman, atau keunikan masing-masing desa.

Pada intinya kita ingin membangun suatu sistem yangterintegrasi, yang sedemikian rupa sehingga menyokonggagasan satu data, dan satu peta. Untuk karenanya sangatdibutuhkan semacam standar data, yang sudah barang tentudimulai dengan data dasar yang paling dibutuhkan, terutamauntuk layanan dasar, seperti data kependudukan. Dengan datayang baik dan terintegrasi, maka layanan dasar akan lebihdimudahkan, dan pada sisi yang lain, program-program sepertipendidikan, kesehatan dan layanan bagi warga miskin, akanterhindar dari ketidaktepatan sasaran. Data yang baik, yangdihimpun dengan baik, yang disimpan dengan baik, dan yangdiolah dengan baik – yang sepenuhnya mempertimbangkanserta menggunakan perspektif desa, tentu akan memberi maknastrategis bagi pembangunan: desa garis depan Nawacita.

Page 8: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

vii

pengantar

Naskah ini sendiri adalah suatu konsepsi yang hendak diusulkanmenjadi kebijakan dalam penyelenggaraan SIDEKA dalam skalanasional. Konsep ini dihasilkan dari sejumlah pertemuan, risetkecil dan berbagai usulan yang masuk. Sangat disadari bahwasebagai sebuah gagasan yang melampaui kerja-kerja yangselama ini telah dijalankan, maka terbuka kemungkinan bagikritik, salah mengerti dan segala jenisnya. Apa yang kerapkalimuncul memberikan respon terhadap gagasan pengaturanSIDEKA secara nasional adalah kekhawatiran terjadinyapenyeragaman. Kekhawatiran ini tentu saja tidak perlu terjadi,oleh sebab dengan adanya UU Desa, maka segala jenis tendensike arah penyeragaman, atau segala sesuatu yang bersifat topdown, tidak akan dimungkinkan. Usaha untuk mendorongkebijakan SIDEKA lebih dimaksudkan untuk: (1) mendorongsuatu jenis percepatan di semua lini dan di semua pihak; (2)mendorong bagi terbangunnya sistem komunikasi data yanglebih strategis, sehingga antar desa dapat terjalin modelkomunikasi baru yang bisa saling mengetahui kebutuhan masing-masing, sedemikian memungkinkan saling mengisi, danseterusnya; dan (3) melakukan perlindungan dan penguatanbagi semua prakarsa yang berkembang.

Berharap dengan penerbitan konsepsi ini, akan lebihmemperkaya dan memperluas inisiatif, baik bagi desa, atau bagiorganisasi masyarakat sipil, untuk menemukan cara-cara barudalam pengorganisasian. Mengapa dengan cara baru? Olehsebab kita yakin bahwa tidak mungkin mengharapkan hasil barudengan cara yang lama. Pengalaman selama ini telahmemberikan kesaksian yang sangat baik, bahwa kita

Page 9: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

viii

membutuhkan sesuatu yang baru, atau kita membutuhkan carabaru, agar ruang kesempatan yang makin terbuka, dapatmemberi hasil yang lebih baik.

Penerbitan naskah ini, kendati sangat terbatas, tidak lepas daridukungan banyak pihak, antara lain Departement of Foreign Af-fairs and Trade-DFAT Australia, komunitas ilmuwan dari berbagaiperguruan tinggi, yang ikut dalam diskusi-diskusi, organisasimasyarakat sipil, komunitas IT, komunitas desa, dan semua pihakyang tidak dapat disebutkan satu per satu. Keberadaan naskahini, kendari kedudukannya sebagai suatu naskah rancangansuatu usulan kebijakan, namun tetaplah berkedudukan sebagaibahan belajar, dan pada khususnya bagi para Pandu Desa, yangkelak akan mendorong langkah perubahan kebijakan di tingkatanmasing-masing. Berharap naskah ini dapat ikut memicupemikiran dan disain-disain baru yang kreatif dan bersifatmenjawab tantangan untuk memastikan impelentasi UU Desa.

Jakarta, April 2015.

Page 10: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

ix

DAFTAR ISI

0 Pengantar ~~~ v

0 Makalah Akademik ~~~ 1

Bab I Pendahuluan ~~~ 3Bab II Kajian Teoretis ~~~ 13Bab III Sistem Informasi Desa dan

Kawasan Perdesaan ~~~ 27Bab IV Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruang Lingkup

Materi Muatan Sideka dalam RancanganPeraturan Presiden Republik Indonesia tentangTata Kelola Sistem Informasi Desa dan KawasanPerdesaan Berbasis Elektronik ~~~ 89

Bab V Penutup ~~~ 93

0 Rancangan Peraturan Presiden Republik IndonesiaTentang Tata Kelola Sistem Informasi Desa dan KawasanPerdesaan Berbasis Elektronik ~~~ 101

Page 11: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

x

0 Rancangan Peraturan Presiden Republik IndonesiaTentang Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan BerbasisElektronik ~~~ 127

0 Tanggapan terhadap Rancangan Peraturan Presidententang Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan BerbasisElektronik ~~~ 173

Page 12: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

MAKALAH AKADEMIK

RANCANGANPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

TENTANGTATA KELOLA SISTEM INFORMASI DESA DAN

KAWASAN PERDESAAN BERBASIS ELEKTRONIK

Page 13: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

.

Page 14: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

3

BAB IBAB IBAB IBAB IBAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Alinea keempat Pembukaan Undang-undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 menyatakan dengan bahwatujuan membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesiaadalah:

“…melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruhtumpah darah Indonesia dan untuk memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsadan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”

Makna dari alinea tersebut adalah, bahwa pemerintah dalammenjalankan roda pemerintahan semestinya mampu melindungisegenap bangsa dan mewujudkan kehidupan dan penghidupanyang dapat menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat In-donesia.

Page 15: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

4

Demi mencapai tujuan tersebut, itulah sebabnya negara harustampil ke depan dan turut campur tangan, bergerak aktif dalamkehidupan masyarakat disemua bidang guna tercapainyakesejahteraan umat manusia yang berkeadilan sosial.Tercapainya keadilan sosial, memiliki makna yang sangatmendalam. Dalam arti kesejahteraan, makna keadilan sosial ituharus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluaruh warganegara tanpa terkecuali. Saat ini tidak dipungkiri, terjadinyaketidakadilan sosial menyebabkan masih banyak rakyat Indone-sia yang masih bergelut dengan kemiskinan, terutamamasyarakat yang masih hidup di pedalaman pedesaan-pedesaanyang jauh dari jangkaukan Pemerintah.

Kegagalan Pemerintah dalam memberikan keadilan sosial bagiseluruh rakyat Indonesia, tidak dapat disebabkan karena satufaktor saja. Misalnya faktor ekonomi saja atau politik saja, akantetapi kegagalan Pemerintah tersebut disebabkan oleh multifaktor. Ekomoni, politik, sosial, budaya dan hukum adalah semuabidang yang menjadi satu kesatuan persoalan yang saling kait-mengkait menjadi faktor penyebab kegagalan Pemerintahdalam memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indone-sia.

Mengatasi persoalan yang demikian rumit dan multi sektortersebut memang bukan persoalan mudah. T idak hanyakomitmen atau janji-janji politik saja dari penguasa untukmengatasi hal tersebut. Perbaikan ekonomi disemua bidangjelas merupakan tujuan utama dalam mengentaskan kemiskinan.Akan tetapi, perbaikan ekononomi tidak dapat terelisasi tanpa

Page 16: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

5

makalah akademik

pembangunan infra struktur di daerah-daerah tertinggal. Tidakakan terealisasi juga tanpa adanya komunikasi serta dukunganpolitik dari semua pihak untuk sama-sama bergerak memecahkanpersoalan kemiskinan. Selain itu, program pengentasankemiskinan juga tak mungkin berjalan tanpa adanya tata-kelolapemerintahan yang baik (good governance), sebagai dasar bagiterlaksananya pembangunan berkelanjutan di manapun,termasuk dan terutama di Indonesia, yang diantaranya ditandaioleh berjalannya:

1. sistem pemerintahan yang demokratis, transparan danbertanggung gugat kepada publik;

2. kebijakan ekonomi, sosial dan lingkungan yang dirancangdan dilaksanakan secara terpadu dan partisipatif;

3. lembaga-lembaga demokratis yang tanggap (responsif)terhadap aspirasi dan kebutuhan masyarakat;

4. peraturan hukum dan perundang-undangan yang ditaatidan dilaksanakan secara konsisten dan adil;

5. upaya pemberantasan korupsi yang dilaksanakan secarategas tanpa pandang bulu;

6. pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasimanusia serta hak-hak dan kepentingan masyarakat adatdan kelompok masyarakat rentan

Artinya, dalam rangka mengentaskan kemiskinan programpembangunan yang berbasis pada keterlibatan seluruhkomponen atau potensi masyarakat lokal di daerah-daerah ataudi desa-desa setempat haruslah lebih ditingkatkan.Pembangunan dengan mengikutsertakan masyarakat lokal lokal

Page 17: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

6

di daerah-daerah atau di desa-desa, akan memberikanpenguatan peran masyarakat setempat untuk lebih mampumengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada secaraproduktif, kreatif dan berwawasan ke depan untuk pengentasankemiskinan secara mandiri.

Persoalannya yang nyata dalam melaksanakan pembangunanyang berbasis pada keterlibatan seluruh komponen atau potensimasyarakat lokal di daerah-daerah atau di desa-desa, adalahminimnya akses informasi baik dari desa sampai ke pusat(pemerintah pusat) atau pun sebaliknya, jangkauan Pemerintahyang tidak sampai menjangkau desa-desa menyebabkan desa‘miskin’ perkembangan informasi. Belum lagi berbicarapersoalan kevalidan/kebenaran mengenai informasi yangdidapat baik dari Pusat maupaun dari Desa.

Persoalan akses informasi serta kebeneran akan suau informasimenjadi sangat vital untuk terlebih dahulu dibenahi. Asumsinya,bagaimana mungkin Pemerintah dapat merumuskan suatukebijakan untuk menyelesaikan suatu persoalan yang terjadi didaerah-daerah/di desa-desa, jika tidak adanya akses infromasiatau tidak dapatnya informasi yang benar mengenai apa yangterjadi di daerah-daerah/di desa-desa tersebut.

Persoalan tersebut disebabkan karena tidak adanya suatu sisteminformasi yang terbangun, yang bisa menghubungkan secaralangsung antara Pemerintah Pusat dengan Desa atau sebaliknyadari Desa ke Pemerintah Pusat. Tidak adanya suatu sisteminfromasi yang langsung dari desa kepada Pemerintah Pusat atau

Page 18: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

7

makalah akademik

sebaliknya dari Pusat kepada Desa, merupakan suatu persoalanyang saat ini harus segera dicarikan jalan keluarnya. Tujuannyajelas, agar semua informasi yang ada dan sedang terjadi di suatudaerah/desa dapat segera sampai kepada Pemerintan Pusatsekaligus dengan kevalidan akan informasi tersebut.

Maksudnya, salah satu solusi dalam rangka mengentaskankemiskinan yang terjadi di daerah-daerah/di desa-desa, adalahdengan membangun suatu sistem infromasi yang dapat diakseslangsung oleh Pemerintah Pusat dengan kevalidan data dalaminformasi tersebut, serta sebaliknya di mana Desa juga dapatmemberikan informasi kepada Pemerintah Pusat mengenaiinformasi yang ada dan sedang terjadi di desanya.

Kita menyadari bahwa bangsa Indonesia hidup dalam suatutatanan dunia yang sedang bergerak, berubah, makin terkoneksi(IT) dan pada dirinya mengidap krisis nyata, sebagai akibat darimenurunnya daya dukung bumi. Kesadaran tersebutmengharuskan kita untuk mengurus secara benar dua tindakansekaligus, yakni internal dan interaksi (eksternal) – dalam manakeduanya saling berhubungan satu sama lain, bersifat salingmemperkuat dan atau memperlemah, bergantung padabagaimana kita mengelolanya.

Agar berkedudukan baik, punya peran strategis dan ikutmenjamin ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka dibutuhkan sejumlahkeadaan. Pertama oleh kemampuan untuk menjadikan bangsasebagai kekuatan produktif, dalam mana desa menjadi salah satu

Page 19: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

8

elemen pentingnya, yang sekaligus menjadi soko gurupembangunan keadilan dan kemakmuran bangsa.Kedua olehkemampuan untuk mengembalikan watak sosial dan wataknasional dari kekuasaan negara, sedemikian rupa sehinggakedaulatan sosial-politik dicapai dengan partisipasi dan kualitasbaru demokrasi.Serta ketiga oleh kemampuan untukmenghidup-hidupkan jiwa bangsa, nasionalitas dankeberagaman, yang kesemuanya membentuk kepribadianbangsa.

Ketiga hal tersebut tidak lain adalah Trisakti – berdaulat di bidangpolitik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidangkebudayaan. Trisakti akan memberikan kita dasar kokoh untukkita menata diri (ke dalam) dan menempatkan diri secara benardalam pergaulan dunia (ke luar). Hal ini hendak menegaskanbahwa bagi kita, pembangunan bangsa bukan hanya sekedarpencapaian pertumbuhan ekonomi.Dengan Trisakti kitamenempatkan pencapaian pertumbuhan hanya salah satu darisejumlah elemen pencapaian pembangunan bangsa.

Pemerintahan Jokowi-JK menterjemahkan Trisakti di dalamagenda pembangunan, yang disebut dengan Nawacita (sembilanprogram prioritas). Agenda yang dimaksud adalah:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenapbangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warganegara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membanguntata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis,

Page 20: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

9

makalah akademik

dan terpercaya.3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangkanegara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasisistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melaluipeningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dankesejateraan rakyat.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasarinternasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju danbangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi denganmenggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakanpenataan kembali kurikulum pendidikan nasional.

9. Kesembilan, memperteguh kebhinnekaan danmemperkuat restorasi sosial Indonesia.

Pada titik inilah kita membutuhkan cara-cara baru, atau caratentang bagaimana negara hadir di tengah kehidupan bangsa,hadir secara kongkrit menjadi bagian dari penyelesaian masalah-masalah bangsa, dan sekaligus memastikan bangsa mencapaimasa depannya yang lebih baik dan lebih bermakna. Bagi desapolitik baru yang dimaksud tentu adalah suatu langkahpembangunan yang menempatkan desa di garis depan (DesaGaris Depan Nawacita).1 Desa dalam hal ini bukanlah suatu lokasi,namun sebagai “actor” (subyek), perspektif dan arena. Oleh

Page 21: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

10

sebab itulah, kita membutuhkan cara yang sepenuhnya baru,yang didalam hal ini, akan dikembangkan suatu sistem sarafNawacita (SIDeKa), yang akan menjadi cara baru negara hadir.

Kehadiran SIDeKa sebagai cara baru untuk mewujudkan tujuannegara, merupakan suatu gagasan baru yang belum pernahdilakukan di Indonesia. Hampir selama sejak Indonesia merdeka,desa hanya ditempatkan sebagai obyek dalam pemerintahannegara. Akan tetapi, sejak lahirnya UU Desa, arah politikpemerintahan negara nampaknya akan berubah. UU Desa telahmenempatkan Desa sebagai Pemerintahan terkecil dalam suatunegara. Pasal tegas menyebutkan bahwa Pemerintahan Desaadalah. Hal tersebut mengartikan bahwa Desa tidak lagimerupakan obyek pembangunan dalam rangka mewujudkantujuan negara, tetapi Desa berdasarkan UU Desa telahbertransformasi menjadi subyek dalam negara yang juga wajibmewujudkan tujuan negara sebagaimana disebutkan dalamalenia ke-4 Pembukaan UUD 1945.

Oleh karenanya, dalam rangka mensejahterahkan masyarakatIndonesia seluruhnya, kehadiran Desa yang didalamnya akandibangun suatu sistem informasi (SIDeKa)2 tidaklah dapatdihindari lagi atau ditunda-tunda. Pelaksanaan SIDeKa yangmerupakan sistem syaraf informasi antara Pusat Pemerintahdengan Pemerintah Desa haruslah segera direalisasikan, selainsebagai pelaknsanaan ketentuan Pasal 86 UU Desa, SIDeKa jugamerupakan harapan dari masyarakat Desa untuk memperolehkesejahterahan yang berkeadilan sosial sebagaimana yang dicita-citakan oleh founding father’s. ‘

Page 22: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

11

makalah akademik

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Pelaksanaan SIDeKa sejak diundangkannya UU Desa hingga saatini, masih belum terealisasi. Ada beberapa hal masalah yangmenyebabkan SIDeKa belum terealisasi hingga saat ini, yaitu:

1. Governance lemah terkait SIDeKa, terjadi frakmentasi,lemahnya manajemen dalam menudukung prosespengambilan keputusan;

2. Masing-masing program mengembangkan sistem sendiri-sendiri yang akhirnya data bersifat sektoral serta tidakdapat dijadikan rujukan untuk pengambilan keputusansecara nasional/masih lokal desa;

3. banyaknya format dan versi laporan semakin lama tidaksecara efektif dijadikan rujukan pengambilan kebijakan;

4. Sistem dan format yang dikembangkan tidak standarsehingga sulit untuk dilakukan rekapitulasi data ataudiintegrasikan;

5. Ada kesimpangsiuran sistem pelaporan data khususnyaterkait dengan pencatan dan pelaporan (beberapa daerahada yang menambah dan ada yang mengurangi pelaporan;

6. Ada permasalahan dengan agregasi pelaporan mulai daridesa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional;

7. Pemanfaatan informasi data dan informasi belumdidesiminasikan dengan para pemangku kepentingan danbelum dipakai secara semestinya;

8. Kemampuan dan kualitas data informasi desa sangatkurang;

9. Kemampuan sumber data untuk menyediakan data dan

Page 23: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

12

informasi pada umunya masih lemah;10. Landasan hukum SIDeKa juga belum jelas;11. Belum ada kerjasama dan koordinasi yang dilakuakn antar

kementrian/ lembaga, dan;12. Pada pemerintahan desa belum secara khusus ada staf

khusus yang mengurus tentang SIDeKa.13. Belum adanya regulasi yang mengatur mengenai

pedoman pelaksanaan SIDeKa.

C. TUJUAN

Tujuan dirumuskannya Makalah Akademik mengenai perlunyaSIDeKa diatur Peraturan Presiden Republik Indonesia, adalahagar SIDeKa sebagai amanat dalam Pasal 86 UU Desa dapatdilaksanakan dengan melandaskan pada Peraturan Perundang-undangan.

D. METODE

Dalam penulisan ini metode yang digunakan merupakan metodeyuridis normatif dengan menggunakan data sekunder berupabahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan tersier.

Catatan Akhir

1 Lihat dokumen hasil lokakarya Desa Garis Depan Nawacita, 08Nopember 2014, di Kampus UGM, Yogyakarta

2 Lihat dalam Pasal 86 UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa

Page 24: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

13

BAB IIBAB IIBAB IIBAB IIBAB II

KAJIAN TEORETIS

A. OTONOMI DAERAH

Reformasi telah membawa perubahan yang berarti bagi seluruhbangsa Indonesia. Hal ini ditandai dengan runtuhnya sistemsentralistik yang diyakini telah diemban oleh pemerintahan ordebaru yang selama lebih dari tiga puluh tahun di dalamnyadipenuhi praktek-praktek kotor, yakni kolusi, korupsi, dannepotisme. Salah satu perubahan berarti tersebut adalah lahirnyaUndang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang PemerintahanDaerah menggantikan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Kemudian selangberapa lama setelah berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun1999 tentang Pemerintahan Daerah, undang-undang ini pundigantikan dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004.

Berdasarkan perubahan kedua UUD 1945 Pasal 18 ayat (1)menyebutkan, “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atasdaerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas

Page 25: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

14

Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap Provinsi, Kabupaten, danKota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur denganundang-undang”. Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 18B ayat(1) UUD 1945 (amandemen) disebutkan bahwa: “Negaramengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahanDaerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diaturdengan undang-undang.” Sedangkan ayat (2) menyebutkan,“Negara mengakui dan menghomati kesatuan-kesatuanmasyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnyasepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembanganmasyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,yang diatur dalam undang-undang”.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah, yang berupaya untuk melaksanakan otonomi Daerahsebagai bagian dari pelaksanaan pemerintahan di Indonesia.Dalam pengaturan UU Pemda tersebut, otonomi Daerah adalahkewenangan Daerah otonom untuk mengatur dan menguruskepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri,berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturanperundang-undangan. Dengan ini maka daerah memilikikeleluasaan dalam bentuk hak dan wewenang serta kewajibanoleh badan Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurusrumah tangga daerahnya sebagai manifestasi dari desentralisasi.

Menurut Josef Riwu Kaho menyebutkan tujuan dari otonomidaerah adalah, agar daerah dapat berfungsi sebagai “daerahotonom yang mandiri”, berdasarkan azas demokratisasi dankedaulatan rakyat, dengan memperhatikan nilai-nilai lokal,

Page 26: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

15

makalah akademik

memperhatikan potensi, perbedaan dan keanekaragamansetempat serta mempertimbangkan stabilitas nasional dankeutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.1 Otonomi Daerahyang mandiri dan kuat dapat menjadi penyangga eksistensibangsa dan negara. Desentralisasi wewenang pemerintahdaerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatsetempat berdasarkan aspirasi masyarakat, menyangkutbeberapa hal diantaranya: pertama, adanya pola pengambilankeputusan dari atas menjadi dari bawah. Kedua, perpindahanpendekatan pembangunan sektoral ke pembangunan regionalholistik. Ketiga, pembangunan dengan wilayah negara yangdominan ke wilayah masyarakat madani yang dominan. Keempat,pola pembangunan yang semula berorientasi ekonomi ke polapembangunan menyeluruh.

Otonomi bukan sekedar pemencaran penyelenggaraanpemerintahan untuk mencapai ef isiensi dan efektivitaspemerintahan. Otonomi adalah sebuah tatanan ketatanegaraan(staatsrechtelijk), bukan hanya tatanan administrasi negara(administratiefrechtelijk). Sebagai tatanan ketatanegaraan,otonomi berkaitan dengan dasar-dasar bernegara dan susunanorganisasi negara. Paling tidak, ada dua arahan dasar susunanketatanegaran dalam perumahan Indonesia merdeka yaitudemokrasi dan penyelenggaraan negara berdasarkan atashukum.2

Bagir Manan mengatakan, di masa modern ini Indonesia yangluas dengan penduduk yang banyak, tidak lagi mungkinmenjalankan pemerintahan langsung oleh semua warga, tetapi

Page 27: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

16

usaha atau penciptaan mekanisme untuk mengikutsertakansebanyak-banyaknya rakyat harus tetap dipertahankan. Sistempemerintahan otonom yang diselenggarakan atas dasarpermusyawaratan rakyat daerah bersangkutan melalui wakil-wakil mereka memungkinkan perluasan partisipasi demokratisrakyat. Satuan-satuan pemerintahan otonomi yang mandiri dandemokratis lebih mendekatkan pemerintahan kepada rakyatsehingga berbagai kepentingan rakyat yang berbeda-beda dapatdilayani secara wajar. Hal ini berkaitan dengan pengerian-pengertian materiil dari demokrasi maupun paham negarakesejahteraan sebagai suatu bentuk lebih lanjut dari pahamnegara berdasarkan atas hukum. Baik dari sudut paham materiildari demokrasi maupun negara kesejahteraan, fungsi utamapemerintahan bukan sekedar pemberi ketertiban dankeamanan, melainkan sebagai penyelenggara kesejahteraanumum dan keadilan sosial. Sebagai suatu ketentuan hukum,sebagai fungsi pemerintahan hal itu harus tercermin dalamorganisasi pemerintahan yang memungkinkan pencapaiannya.Fungsi kesejahteraan harus diusahakan dilekatkan pada satuan-satuan pemerintahan yang lebih dekat pada pusat-pusatkesejahteraan. Otonomilah sebagai ujung tombak usahamewujudkan kesejahteran tersebut. Mengenai fungsikesejahteraan akan menghadapkan pemerintah pada kenyataankonkret yang berbeda-beda antara Daerah satu dengan Daerahlain serta berkembang mengikuti dinamika kebutuhanmasyarakat setempat, maka dalam otonomi harus tersedia ruanggerak yang cukup untuk melakukan kebebasan menjalankanpemerintahan. Untuk memungkinkan penyelenggaankebebasan tersebut sekaligus mencerminkan otonomi sebagai

Page 28: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

17

makalah akademik

satuan demokratis, maka otonomi senantiasa memerlukankemandirian atau keleluasaan. Bahkan tidak berlebihan apabiladikatakan hakekat otonomi adalah kemandirian, walaupun bukansuatu bentuk kebebasan sebuah satuan yang merdeka(zelfstandigheid bukan onafhankelijkheid).3

Tujuan utama penyelenggaraan otonomi daerah adalah untukmeningkatkan pelayanan publik (publik service) dan memajukanperekonomian daerah. Pada dasarnya terkandung tiga misiutama pelaksanaan otonomi daerah, yaitu:4

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dankesejahteraan masyarakat,

b. Menciptakan efisiensi dan efektif itas bpengelolaansumbrdaya daerah, dan

c. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakatuntuk berpartisipasi dalam proses pembangunan.

Berbicara tentang otonomi daerah tentu tidak akan lepas darimasalah pemerintahan daerah dan prinsip-prinsip daripemerintahan daerah itu sendiri. Menurut Josef Riwu Kahotentang pengertian daerah otonom adalah daerah yang berhakdan berkewajiban untuk mengatur dan mengurus rumahtangganya sendiri.5

Di sisi lain, otonomi merupakan, kebebasan untuk mengurusrumah tangganya sendiri tanpa mengabaikan kedudukanPemerintah Daerah sebagai aparat Pemerintah Pusat untukmenyelenggarakan urusan-urusan yang ditugaskan kepadanya.

Page 29: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

18

Oleh sebab itu usaha membangun keseimbangan harusdipertahankan dalam konteks hubungan kekuasaan antara Pusatdan Daerah artinya: Daerah harus dipandang dalam duakedudukan yaitu: sebagai organ-organ Daerah untukmelaksanakan tugas-tugas otonomi sebagai agen PemerintahPusat untuk menyelenggarakan urusan Pusat di Daerah.6

Desentralisasi atau Otonomi adalah pilihan dari beberapa pilihandalam sistem ketatanegaraan suatu Negara untuk mengaturkehidupan bernegara dan bermasyarakat memiliki keuntungandan kelemahan.7 Keuntungan yang diperoleh dengan dianutnyasistem desentralisasi antara lain: (1) mengurangi bertumpuknyapekerjaan di pusat pemerintahan; (2) dalam menghadapimasalah yang amanat mendesak yang membutuhkan tindakanyang cepat, daerah tidak perlu menunggu instruksi lagi dariPemerintah Pusat; (3) dapat mengurangi birokrasi dalam arti yangburuk karena setiap keputusan dapat segera dilaksanakan; (4)dalam sistem desentralisasi, dapat diadakan pembedaan(diferensiasi) dan pengkhususan (spesialiasi) yang berguna bagikepentingan tertentu. Khususnya desentralisasi teritorial dapatlebih mudah menyesuaikan diri kepada kebutuhan dan keadaankhusus daerah (5) dengan adanya desentralisasi teritorial daerahotonom dapat merupakan semacam laboratorium dalam hal-halyang berhubungan dengan pemerintahan, yang dapatbermanfaat bagi seluruh negara. Hal-hal yang ternyata baik dapatditerapkan di seluruh wilayah negara sedangkan kurang baik,dapat dibatasi pada suatu daerah tertentu saja dan oleh karenaitu dapat lebih mudah untuk ditiadakan; (6) mengurangikemungkinan kesewenang-wenangan dari Pemerintah Pusat;

Page 30: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

19

makalah akademik

dan (7) dari segi psikologis desentralisasi dapat lebih memberikankepuasan bagi daerah-daerah karena sifatnya yang lebihlangsung. Selain kebaikan ataupun keuntungan tersebut di atas,desentralisasi juga mengandung kelemahan-kelemahan, antaralain: (1) Karena besarnya organ pemerintahan maka strukturpemerintahan bertambah kompleks yang mempersulitkoordinasi; (2) Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam kepentingan dan Daerah dapat lebih mudah terganggu;(3) Khususnya mengenai desentralisasi teritorial dapatmendorong timbulnya apa yang disebut daerahisme ataupropinsialisme; (4) Keputusan yang diambil memerlukan waktuyang lama karena memerlukan perundingan yang bertele-tele;(5) Dalam penyelenggaraan desentralisasi, diperlukan biayayang lebih banyak dan sulit untuk memperoleh keseragaman/uniformitas dan kesederhanaan.

Suatu negara dengan daerah yang diberi hak otonomi adalahkonsekuensinya dari negara dengan menganut azasdesentralisasi, yaitu azas penyerahan urusan pemerintahan dariPemerintah Pusat atau Daerah Otonom tingkat atasnya kepadaDaerah Otonom di bawahnya, untuk mengurusi rumahtangganya sendiri.8

Pada sistem Residu (Teori Residu) seara umum telah ditentukanlebih dahulu tugas-tugas yang menjadi wewenang pemerintahpusat, sedangkan sisanya menjadi urusan rumah tangga daerah.Kebaikan sistem ini terutama terletak pada saat timbulnyakeperluan-keperluan baru, pemerintah daerah dengan cepatmengambil keputusan dan tindakan yang dipandang perlu tanpa

Page 31: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

20

menunggu perintah dari pusat. Sebaliknya, sistem ini dapatmenimbulkan kesulitan mengingat kemampuan daerah yangsatu dengan yang lainnya tidak sama dalam pelbagai lapanganatau bidang. Akibatnya, bidang atau tugas yang dirumuskansecara umum ini dapat jadi terlalu sempit bagi daerah yangkapasitasnya besar atau sebaliknya terlalu luas bagi daerah yangkemampuannya terbatas.9

B. OTONOMI DESA

Mengantisipasi aspirasi masyarakat yang terus berkembangserta menghadpai perkembangna yang terjadi, baik dalamlingkungan nasional maupun internasional yang secara langsungakan berpengaruh terhadap roda atau pelaksanaanpemerintahan dan pembangunan di Negara kita, maka untukmenjawab dan menghadapi tantangan dan sekaligus peluangdiperlukan adanya pemerintahan daerah yang tangguh, yangdidukung oleh system dan mekanisme kerja yang professional.

Lahirnya reformasi kebijakan desentralisasi pertama kali melaluiUndang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang PemerintahanDaerah dan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,yang kemudian dilanjutkan dengan Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undangNomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Daerah dimaksudkan agar daerah mampumengatur dan mengurus kepentingan masyarakat menurutprakarsanya sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dan sesuai

Page 32: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

21

makalah akademik

dengan peraturan perundang-undangan dalam sistem NegaraKesatuan Republik Indonesia. Pemberian kewenangan otonomiharus berdasarkan asas desentralisasi dan dilaksanakan denganprinsip luas, nyata, dan bertanggungjawab.

Sehubungan dengan pemberian kewenangan otonomi kepadadaerah-daerah di Indonesia, Pemerintah pada tanggal 15 Januari2014 telah menetapkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.Dalam konsideran UU tersebut disampaikan bahwa Desamemiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur danmengurus kepentingan masyarakat setempat dan berperanmewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudianbahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia,Desa telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perludilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri,dan demokratis sehingga dapat menciptakan landasan yang kuatdalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menujumasyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Hakikat otonomi daerah adalah efisiensi dan efektivitas dalampenyelenggaran pemerintahan, yang pada akhirnya bernuansapada pemberian pelayanan kepada masyarakat yang hakikatnyasemakin lama semakin baik, disamping untuk member peluangperan serta masyarakat dalam kegiatan pemerintahan danpembangunan secara luas dalam konteks demokrasi. Berkaitandengan otonomi desa, maka pertanyaannya bagaimanahubungan otonomi daerah dengan otonomi desa dalam konsepNegara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)? Dalam pandangan

Page 33: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

22

Sutoro Eko mengatakan bahwa” sejauh ini belum ada definisiformal tentang otonomi desa yang dirumuskan dalam undang-undang”.10

Namun, menurut Ni’matul Huda, dalam wacana yangberkembang ada empat cara pandang dan pemahaman tentangotonomi desa, yaitu:11

1. Cara pandang legal formal yang sering dikemukakan olehpara ahli hukum. Dalam UU sering ditemukan diktum :desaadalah kesatuan masyarakat hukum yang mengataur danmengurus rumah tangganya sendiri’ sebagai definisistandar otonomi desa. Pengertian ini berarti desamerupakan sebuah subyek hukum yang berhak danberwenang membuat tindakan huku: membuat pertauranyang mengikat, menguasai tanah, membuat surat-suratresmi, berhubungan dengan pengendalian,menyelenggarakan kerjasama dan lain-lain. Padahalotonomi tidak hanya sekedar persoalan hubungan hukum,tetapi hubungan antara desa dengan Negara. Desa barubias disebut otonom kalau ia memperoleh pembagiankewenangan dan keuangan dari Negara, sehingga desamempunyai kewenangan untuk mengelolapemerintahan.

2. Otonomi desa baru dipahami dan ditegaskan sebagaibentuk pengakuan Negara terhadap eksistensi desabeserta hak asal-usul dan adat istiadatnya. Ini artinyaNegara tidak merusak, melainkan melindungi eksistensidesa. Negara juga harus memberikan pengakuan terhadap

Page 34: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

23

makalah akademik

eksistensi desa yang umumnya jauh lebih tua ketimbangNKRI. Pengakuan adalah pijakan utama, tetapi lebih darisekedar pengakuan, otonomi desa berarti pembagiankekuasaan, kewenangan dan keuangan kepada desa.

3. Konsep “self-governing community” sering juga dirujuksebagai padanan frasa “kesatuan masyarakat hukum”,tetapi sejauh ini belum ada elaborasi yang memadaitentang konsep asing itu.

4. Cara pandang romantic-lokalistik. Meski UU tidak adarumusan tentang otonomi desa, tetapi wacana resmimengesankan bahwa desa memiliki “otonomi asli”berdasarkana asal-usul dan adat setempat. Konsepotonomi asli justru bias menjadi jebakan yang mematikanbagi desa, banyak hal yang “asli” milik desa (terutamasumber daya alam) sudah diambil oleh Negara dandieksploitasi oleh investor.

Menurut Widjaja, menyatakan bahwa otonomi desa merupakanotonomi asli, bulat, dan utuh serta bukan merupakan pemberiandari pemerintah. Sebaliknya pemerintah berkewajibanmenghormati otonomi asli yang dimiliki oleh desa tersebut.Sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunanasli berdasarkan hak istimewa, desa dapat melakukan perbuatanhukum baik hukum publik maupun hukum perdata, memilikikekayaan, harta benda serta dapat dituntut dan menuntut dimuka pengadilan.12

Bagi desa, otonomi yang dimiliki berbeda dengan otonomi yangdimiliki oleh daerah propinsi maupun daerah kabupaten dan

Page 35: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

24

daerah kota. Otonomi yang dimiliki oleh desa adalah berdasarkanasal-usul dan adat istiadatnya, bukan berdasarkan penyerahanwewenang dari Pemerintah.

Dengan berdasarkan pada adat istiadat dan asal usul Desadimungkinkan adanya pembagian wilayah yang merupakanlingkungan kerja pelaksanaan Pemerintah Desa. Oleh karenanya,Menurutt AW. Widjaja, kewenangan desa dalam otonomi desaberdasarkan adat istiadat dan asal-usul desa mencakup:13

a. Kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal usulDesa;

b. Kewenangan yang oleh Peraturan perundang-undanganyang berlaku belum dilaksanakan Daerah dan Pusat;

c. Tugas pembantuan dari pemerintah Pusat, PemerintahPropinsi dan Pemerintah Kabupaten.

Kewenangan otonomi desa yang begitu luas, masih ditambahdengan beban dalam kapasitasnya sebagai organisasipemerintah terendah guna mengemban tugas, misi dari seluruhDepartemen/ Kementerian, sehingga idealnya desa harusmemiliki sumber pendapatan yang cukup untuk membiayaipelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa.Keberhasilan pembangunan desa sangat dipengaruhi adanyakemauan politik (political -will) dan tindakan politik (political ac-tion) dari pemerintah maupun komponen bangsa lainnya untukdapat memainkan peranan penting dalam proses pembangunandi desanya. Kewenangan otonomi desa yang begitu luas, masihditambah dengan beban dalam kapasitasnya sebagai organisasi

Page 36: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

25

makalah akademik

pemerintah terendah guna mengemban tugas, misi dari seluruhDepartemen/ Kementerian, sehingga ideahiya desa harusmemiliki sumber pendapatan yang cukup untuk membiayaipelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa.Keberhasilan pembangunan desa sangat dipengaruhi adanyakemauan politik ((political will) dan tindakan politik (political ac-tion) dari pemerintah maupun komponen bangsa lainnya untukdapat memainkan peranan penting dalam proses pembangunandi desanya. Pemerintah Desa berhak menolak pelaksanaan tugasperbatuan yang tidak disertai dengan pembiayaan, sarana danprasarana, serta sumber daya manusia.

Dengan demikian, otonomi desa harus amenjadi inti dari konsepNKRI. Dengan catatan bahawa “otonomi desa” buka merupakancabang dari otonomi daerah, karena yang member inspirasiadanya otonomi daerah yang kahas bagi NKRI adalah otonomidesa. Otonomi desa harus menjadi pijakan dalam pembagianstruktur ketatanegaraan Indonesia mulai dari pusat sampai kedaerah yang kemudian bermuara pada regulasi otonomi desayang tetap berpedoman pada keaslian “desa” sebagai kesatuanmasyarakat hukum.14

Catatan Akhir

1 Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara RepublikIndonesia, Identif ikasi Beberapa Faktor yang MempengaruhiPenyelenggaraannya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hal 3

2 Bagir Manan, Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, PSH FakultasHukum UII, Yogyakarta, 2001, hal 24.

Page 37: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

26

3 Ibid, hal 264 Mardiasmo, Otonomi dan Manajeman Keuangan daerah, Ctk

Pertama, Andi, Yogyakarta, 2002, hal. 1315 Josef Riwu Kaho, Op cit, hal. 14.6 Moh. Mahfud, Politik Hukum di Indonesia, LP3S, Jakarta, 1998, hal.

93.7 Josef Riwu Kaho, Op cit, hal 12-148 Soehino,Perkembangan Pemerintahan di Daerah, Liberty, Yogyakarta, 1995,

hal 1129 Josef Riwu Kaho, Op cit, hal 1510 Ni’matul Huda, Hukum Pemerintahan Desa “Dalam Konstitusi

Indonesia Sejak Kemardekaan Hingga Era Reformasi“, Setara Press,Malang, 2015, hal 49

11 Ibid, hal 5012 HAW. Widjaja, Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat

Dan Utuh, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal 16513 HAW. Widjaja, Pemerintahan Desa/Marga, Berdasarkan UU No. 22

Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, Raja Grafindo Persada,Jakarta, 2001 hal 73

14 Ni’matul Huda, Op cit, hal 51

Page 38: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

27

BAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB III

SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASANPERDESAAN

A. DEFINISI DESA

Desa, sejak kemerdekaan Republik ini sampai sekarang,hanyalah dipandang sebagai bagian terkecil dari wilayah negara.Namun sejatinya desa adalah bagian vital yang tidak dapatdipisahkan dalam hierarki struktur bernegara. Karena padahakikatnya tidak akan ada suatu negara yanpa memiliki bagian-bagian terkecil yang dalam konteks negara Indonesia biasadisebut dengan desa. Aristoteles,1 mengatakan bahwa negaraadalah persekutuan daripada keluarga dan desa, gunamemperoleh hidup yang sebaik-baiknya. Dengan logika bahwanegara itu diawali dari manusia, manusia itu kemudianmembentuk keluarga, masing-masing keluarga itu bersatu danmembentuk desa, desa-desa yang ditinggali keluarga kemudianmembentuk kata negara (polis dalam bahasa Yunani), dengantujuan untuk dapat mempertahankan diri dari serangan musuh.Sehingga dalam tafsir yang sama istilah “republik” dan istilah“desa” dapat diletakkan pada istilah “negara”, atau dengan kata

Page 39: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

28

lain dapat pula diartikan bahwa adalah cikal bakal atau asal mulanegara.2

Konsep desa sebagai entitas sosial sangatlah beragam, yaitusesuai dengan maksud dan sudut pandang yang hendakdiguanakan dalam melihat desa. Sebutan desa dapat berupakonsep tanpa makna politik, namun juga dapat berarti suatu posisipolitik sekaligus kualitas posisi dihadapkan pihak atau kekuatanlain. Pada umumnya pengertian desa dikaitkan denganpertanian, yang sebenarnya masih bisa didef inisikan lagiberdasarkan pada jenis dan tingkatannya. Secara etimologisistilah desa itu sendiri berasal dari kata “swadesi” bahasaSansekerta yang berarti wilayah, tempat atau bagian yangmandiri dan otonom.3 Sedangkan dalam Kamus Besar BahasaIndonesia desa diartikan sebagai kesatuan wilayah yang dihunioleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahansendiri.4

Istilah desa yang berasal dari bahasa sansekerta, yang juga seringdigunakan dengan perkataan “desa”, “dusun”, “desi” (dalamperkataan swadesi) seperti juga halnya perkataan “Negara”,“negeri”, “nagari”, “negory” (dari perkataan nagarom), menurutSoetardjo Kartohadikoesoemo sebagaiama dikutip oleh Ni’matulHuda diartikan sebagai tanahair, tanah asasl, tanah kelahiran.Lebih lanjut, Soetardjo Kartohadikoesoemo menyatakan,perkataan desa hanya dipakai di Jawa, Madura dan Bali.Perkataan dusun dipakai di Sumatera Selatan; di Maluku orangmengenal nama dusun-dati. Di Batak perkataan dusun dipakaibuat nama pedukuhan. Di Aceh orang memakai nama gampong

Page 40: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

29

makalah akademik

dan meunasah buat daerah hukum yang paling bawah. Di Batak,daerah hukum setingkat dengan desa diberi nama kuta, uta atauhuta. Pedukuhannya dinamakan dusun sosor (ingatlah perkataanselosor di jawa) dan pagaran. Pedukuhan lain yang merupakanmasyarakat pertanian, dinamakan banjar atau jamban. DiSimelungun, daerah desa sebagai daerah hukum telah terdesakmati. Di atas daerah-daerah itu dibentuk daerah-gabungan yangdinamakan perbapan, induk nihuta. Bagiannya dinamakan anakni huta atau sosor. Di Batak Utara daerah-gabungan tadidinamakan hunduluan, akan tetapi hanya bersifat daerahpemerintahan, bukan suatu daerah hukum. Di Batak Selatandaerah hukum yang paling bawah bukanlah daerah yangsetingkat dengan desa, melainkan sekumpulan kampong atautempat kediaman penduduk yang dinamakan kuria, dulu jugadiberi nama janjian. Daerah hukum di Minangkabau diberi namanagari, daerah gabungan ada yang dinamakan ‘luha’. DiSumatera Timur daerah hukum yang paling bawah ialah suku.Di Sumatera Selatan (Kirontji, Palembang, Bengkulu) namadaerah hukum ialah dusun dan daerah gabungan dinamakanmendapo atau marga. Nama marga atau merga di batak dipakaibuat suatu masyarakat seturunan, di daerah Alas namanyamargo. Daerah hukum di Lampung namanya dusun atau tiuh, diMinahasa wanua, di daerah Makasar ialah daerah gaukang, didaerah bugis adalah daerah matowa. Di Tanah Toraja daerah-daerah hukum disebut dengan namanya sendiri-sendiri. DiMaluku daerah hukum yang paling bawah disebut negory, ataupun dati.5

Sedikit berbeda halnya dengan Ateng Syafrudin yang juga

Page 41: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

30

memberikan tafsir informasi tentang istilah yang digunakansebagai kesamaan istilah “desa”, yakni “swargama (gramani),dhisa, marga, nagari, mukim, kuria, tumenggungan, negorey,wanua, atau negory, manoa, banjar, dan penanian.6

Menurut Mashuri Maschab, apabila membicarakan ‘desa’ di In-donesia maka sekurang-kurangnya akan minumbulkan tigamacam penafsiran atau pengertian. Pertama, pengertian secarasosiologis yang menggambarkan suatu bentuk kesatuanmasyarakat atau komunitas penduduk yang tinggal dan menetapdalam suatu lingkungan, dimana diantara mereka salingmengenal dengan baik dan corak kehidupan mereka relatif ho-mogeny, serta banyak bergantung kepada kebaikan-kebaikanalam. Kedua, pengertian secara ekonomi, desa sebagai suatulingkungan masyarakat yang berusaha memenuhi kebutuhanhidupnya sehari-hari dari apa yang disediakan alam di sekitarnya.Dalam pengertian yang kedua ini, desa merupakan satulingkungan ekonomi, di mana penduduknya berusaha untukmemenuhi kebutuhan hidupnya. Ketiga, pengertian secarapolitik, di mana ‘desa’ sebagai suatu organisasi pemerintahanatau organisasi kekuasaan yang secara politik mempunyaiwewenang tertentu karena merupakan bagian daripemerintahan Negara. Delam pengertian yang ketiga ini desasering dirumuskan sebagai “suatu kesatuan masyarakat hukumyang berkuasa menyelenggarakan pemerintahan sendiri”.7

Lebih lanjut, Desa menurut H.A.W. Widjaja adalah sebagaikesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asliberdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa. Landasan

Page 42: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

31

makalah akademik

pemikiran dalam mengenai Pemerintahan Desa adalahkeanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi danpemberdayaan masyarakat.8 Menurut Sutoro Eko, desa padaumumnya mempunyai pemerintahan sendiri yang dikelola secaraotonom tanpa ikatan hirarkis-struktural dengan struktur yanglebih tinggi. Kedua pendapat ahli tersebut memiliki persamaanpadang tentang desa, yaitu memiliki kemandirian pemerintahansendiri (otonomi), tanpa bergantug dengan pemerintahan lainyang lebih tinggi. Berbeda dengan Geerts, yang mengemukakanbahwa desa berasal dari bahasa Sanskrit yang berarti ‘daerahpinggiran, tempat, daerah yang tergantung pada kekuasaanyang lbih tinggi atau daerah yang diperintah oleh suatukekuasaaan di luar desa.9

Dalam pandangan Ter Haar, sejatinnya desa adalah ‘negarakecil’, atau apa yang dimaksud oleh Ter Haar sebagai doorpsrepubliek, karena sebagai masyarakat hukum desa memilikisemua perangkat suatu Negara: teritori, warga, aturan atauhukum (rules atau laws), dan pemerintahan. Dengan unkapanlain, pemerintahan desa memiliki alat (polisi dan pengendaliandesa) dengan mekanisme (aturan/hukum) untuk menjalankan“hak menggunakan kekerasan” (coercion) di dalam teritori atauwilayah (domain) hukumnya. Wilayah keberlakuan (domain)hukum suatu masyarakat hukum dapat berupa suatu teritoritetap, artinya berlaku bagi setiap orang yang berada di wilayahitu dan/atau bagi setiap warga masyarakat itu, di mana pun iaberada.10

Dari kacamata pemerintahan nasional, pemerintah desa

Page 43: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

32

dipandang sebagai unit pemerintahan terendah yangmenempati, sebagian dari wilayah Negara. Dalam konteks ini,Pemerintahan nasional adalah jalinan antar sistem-sistempemerintahn desa dan berbagai struktur pemerintahan lain diatasnya. Dengan kata lain, pemerintah desa hanya berperansebagai sub-sistem yang mati hidupnya tergantung padakemauan supra-sistem diatasnya, yaitu pemerintah nasional(negara) yang secara berlapis mengungkungnya sejak daripemerintaha Kecamatan, Kabupaten, Provinsi sampaipemerintah Pusat. Apabila kungkungan structural tersebutdilepaskan, maka pemerintah desa akan menjadi sistemtersendiri. Dari sudut pandang ini, maka pemerintah nasionalbisa diasumsikan sebagai artikulator dan integrator dari beragamkepentingan dari sistem-sistem pemerintahan yang tumbuh danberkembang pada level akar rumput (grass roots).11

B. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DESABERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 2014TENTANG DESA

Apakah setelah terbitnya Undang-undang No. 6 tahun 2014tentang Desa12, gerak langkah desa dan seluruh pihak yangberkepentingan dengan gerak “maju” desa (termasukpemerintah daerah dan pusat), akan berjalan sebagaimanalajimnya? Pada bagian menimbang UU Desa, telah dengan sangatjelas merumuskan dalih: (a) bahwa Desa memiliki hak asal usuldan hak tradisional dalam mengatur dan mengurus kepentinganmasyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-citakemerdekaan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara

Page 44: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

33

makalah akademik

Republik Indonesia Tahun 1945; (b) bahwa dalam perjalananketatanegaraan Republik Indonesia, Desa telah berkembangdalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dandiberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratissehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalammelaksanakan pemerintahan dan pembangunan menujumasyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera; dan (c) bahwaDesa dalam susunan dan tata cara penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan perlu diatur tersendiri denganundang-undang.

Apa artinya? Kita menangkap setidaknya ada tiga hal pokok yangdisorong ke depan, yakni: Pertama, tentang pengakuanterhadap keberadaan dan kedudukan desa, dengan segalakeragaman, kompleksitas dan tantangannnya. Pada periodesebelum reformasi, untuk suatu periode yang panjang, di bawahUU No.5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, berlangsungsuatu penyeragaman. Pada bagian menimbang UU No.5 tahun1979 menyatakan: bahwa sesuai dengan sifat Negara KesatuanRepublik Indonesia maka kedudukan pemerintahan Desasejauhmungkin diseragamkan, dengan mengindahkan keragamankeadaan Desa dan ketentuan adatistiadat yang masih berlakuuntuk memperkuat pemerintahan Desa agar makin mampumenggerakkanmasyarakat dalam partisipasinya dalampembangunan dan menyelenggarakan administrasi Desayangmakin meluas dan efektif.

Desain tersebut, pada satu sisi menonjolkan koersi, dan padasisi yang lain, menghilangkan kesempatan bagi desa untuk

Page 45: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

34

mengoptimalkan apa yang dimilikinya. Penyeragaman membuatdesa harus menjalankan apa yang sebetulnya tidak dibutuhkan,namun harus dijalankan, agar tidak dituding sebagai bentukperlawanan. Maka tidak heran jika desa merumuskan dirinyabukan sebagai ujung tombak, melainkan sebagai ujung“tombok”.Dan kalau dilihat dalam hirarki tersebut, maka desasesungguhnya lebih diposisikan sebagai penyedia tenaga kerjadan tentu suara ketika musim pemilu datang.

UU Desa, dapat dibaca sebagai upaya memperkuat apa yangtelah berkembang di awal reformasi, melalui UU No.22 tahun1999 tentang Pemerintahan Daerah (yang menggantikan UUNo.5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerahdan UU No.5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. UU No.22tahun 1999 secara vulgar memberikan kesaksian, sebagaimanatermuat dalam bagian menimbang, huruf (d) dan (e), yangmenyatakan: bahwa Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (LembaranNegara Tahun 1974 Nomor 38; Tambahan Lembaran NegaraNomor 3037) tidak sesuai lagi dengan prinsip penyelenggaraanOtonomi Daerah dan perkembangan keadaan, sehingga perludiganti; dan (e) bahwa Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Negara Tahun 1979Nomor 56; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3153) yangmenyeragamkan nama, bentuk, susunan, dan kedudukanpemerintahan Desa, tidak sesuai dengan jiwa Undang-UndangDasar 1945 dan perlunya mengakui serta menghormati hak asal-usul Daerah yang bersifat istimewa sehingga perlu diganti.

Page 46: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

35

makalah akademik

Pengakuan akan keragaman dieksplisitkan dalam rumusantentang desa, yang disebut: Desa atau yang disebut dengannama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakathukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur danmengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistemPemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten.Sedangkan Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyaikegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber dayaalam, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempatpermukiman perdesaan. Selanjutnya UU No. 6 tahun 2014, lebihmempertegas dengan rumusan: bahwa desa adalah desa dandesa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnyadisebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilikibatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurusurusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempatberdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau haktradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia.

Kedua, perlindungan dan sekaligus menempatkan desa sebagaisubyek. Ekspresi dari posisi ini dapat dilihat pada pasal 4, yangmenguraikan bahwa pengaturan desa bertujuan untuk: (b)memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desadalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia demimewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia; (c)melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budayamasyarakat Desa; (d) mendorong prakarsa, gerakan, danpartisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi dan

Page 47: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

36

Aset Desa guna kesejahteraan bersama; (g) meningkatkanketahanan sosial budaya masyarakat Desa guna mewujudkanmasyarakat Desa yang mampu memelihara kesatuan sosialsebagai bagian dari ketahanan nasional; dan (i) memperkuatmasyarakat Desa sebagai subjek pembangunan. Pembangunandesa tidak lagi diletakkan sekedar sebagai alas dari pembangunannasional, namun berfokus pada desa: Pembangunan Desa adalahupaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Terang bagi kita,bahwa tekad dan posisi baru ini, membutuhkan lebih dari sekedarkemauan, namun juga suatu langkah-langkah kongkritsedemikian rupa sehingga dari waktu ke waktu, desa makinmeningkat kesadaran dan kemampuan, dalam menggerakkanseluruh sumberdaya yang dimilikinya, demi mewujudkan makandesa sebagai subyek, yang dengan demikian akan lebih terjaminhadirnya suatu tata hidup yang dalam setiap seginyamenyelamatkan desa.

Ketiga, pemberdayaan. Posisi desa sebagai obyek, atau sebagai“alas kaki” dari suatu rejim (untuk periode yang panjang), tentusaja menempatkan desa dalam posisi dan kondisi yang kurangmenguntungkan. Keadaan inilah yang membuat desa tidak akandapat dengan serta merta berubah, kendati telah terjadiperubahan kebijakan. Hendak dikatakan di sini bahwa denganterbitnya UU Desa bukan berarti desa dengan sendirinyaberubah.Kebijakan tersebut memberikan kerangka kerja legalbagi desa untuk mengubah diri.Dalam kerangka inilah dibutuhkansuatu kerja pemberdayaan. UU Desa memberikan landasandengan menyebutkan pemberdayaan masyarakat desa sebagai

Page 48: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

37

makalah akademik

upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraanmasyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, sertamemanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, pro-gram, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensimasalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa. Kerjapemberdayaan dapat dikatakan punya tiga dimensi utama, yakni:(i) peningkatan kapasitas politik; (ii) peningkatan kapasitas so-cial-ekonomi; dan (iii) peningkatan pengetahuan (suatukemampuan untuk mengerti secara persis realitas desa, dandapat mengelola segala sumberdaya desa untuk sebesar-besarkemakmuran desa).

C. SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASANPERDESAAN

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa sistemadalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitansehingga membentuk suatu totalitas; susunan yang teratur daripandangan, teori, asas, dsb; metode. Wikipedia13 menyebutkanbahwa sistem berasal dari bahasa Latin (systçma) dan bahasaYunani (sustçma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponenatau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkanaliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.Sistem dengan demikian, dapat kita katakan sebagai suatukesatuan dari elemen-elemen yang saling terhubung satu samalain, melalui sejumlah prosedur, mekanisme atau tata aturantertentu, sesuai dengan tujuan pembentukannya(keberadaannya).

Page 49: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

38

Apakah maksud dari sebutan saraf? Apa makna sistem saraf?Kalau kita mengggunakan pandangan dalam ilmu hayat, makasaraf yang dimaksudkan adalah suatu jaringan; koneksi; suatusaluran dari segala jenis rangsangan (informasi) dan respon(perintah), dari pusat (sistem saraf pusat) ke seluruh bagiantubuh.Oleh karena yang bekerja adalah “informasi” (pesan),maka kerja saraf pada dasarnya adalah kerja “otak”.Secarademikian, sistem saraf tidak lain dari suatu perangkat yang terdiridari otak, sumsum tulang belakang dan jaringan sel-sel saraf yangsangat kompleks – dengan fungsi dan karakteristiknya tersendiri.Sistem inilah yang mengurus proses pengiriman informasi(pesan), menerima (rangsang, dalam ataupun luar) dan sekaligusmengolahnya sedemikian rupa sehingga muncul suatu responyang tepat (bersifat menjaga, melindungi atau mencapai suatukeadaan tertentu).

Apakah keberadaan suatu sistem saraf dengan sendirimenghasilkan suatu kualitas kinerja sebagaimana seluruh fungsiyang dimilikinya?Pada manusia kita menemukan banyakkeragaman – tentu dari ketersediaan organ dan sistem yangada. Keragaman dimaksud kita pandang disebabkan oleh: (1)factor internal, bawaan atau keadaan awal; dan (2) factoreksternal, atau lingkungan tempat dimana manusia tersebutberada. Kuantitas dan kualitas sistem saraf akan sangatditentukan oleh proses pembentukannya, dalam masapertumbuhan. Pada tahap berikutnya menyangkut kinerja darisistem saraf akan ditentukan oleh factor-faktor eksternal, danfactor gabungan antara factor internal dan eksternal. Apa yanghendak dikatakan di sini bahwa suatu sistem saraf pada dasarnya

Page 50: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

39

makalah akademik

adalah sistem yang (i) dibangun (pembentukan, “diciptakan”),(ii) yang tumbuh (sampai pada batas tertentu) dan (iii)berkembang (dari segi kemampuan).

Konsepsi pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan,membuka ruang kesempatan bagi kita untuk memikirkan suatusistem saraf yang bekerja dalam kerangka Nawacita (Trisakti),dengan keutamaan membangun dari desa, atau desa sebagaigaris depannya, sebagai subyek dari pembangunan. Arahtersebut membutuhkan beberapa hal pokok, yakni: (1) badan,atau organ kerja; (2) jelas apa yang hendak dilakukan, atau apayang hendak dikerjakan; dan (3) pengendalian, suatu mekanismeyang mengontrol dan memastikan seluruh proses berjalansebagaimana maksudnya: keputusan dari atas sama dansebangun dengan apa yang diinginkan atau yang menjadikebutuhan di bawah; sebaliknya aspirasi arus bawah kongruendengan keputusan politik yang diambil di tingkat pusat (atas);yang bottom up sama dan sebangun dengan top down, punsebaliknya. Kesemuanya itu, tidak saja melibatkan pergerakanbarang dan jasa, tetapi juga pergerakan informasi.Bagi kita,pergerakan informasi adalah pergerakan otak, pergerakan sistemsaraf.

Apakah organ kerja Nawacita, atau seluruh pergerakan yanghendak mewujudkan Trisakti (berdaulat, berdikari, danberkepribadian), telah memiliki suatu sistem saraf (sistem sarafNawacita, SSN).Atau apakah sistem semacam ini dibutuhkan?Bagaimana susunan dan cara kerja dari suatu SSN? Kalau kitaberpandangan bahwa suatu tujuan hanya dapat dicapai jika dan

Page 51: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

40

hanya jika semua syarat yang dibutuhkan untuk suatu kinerjadengan kualitas dipenuhi atau tersedia. Jika kita berkaca padakinerja manusia (yang dilengkapi dengan suatu sistem saraf),maka kinerja individu tersebut akan sangat bergantung kepadakemampuannya dalam memberikan respon secara benar atassegala dinamika yang berlangsung, baik di dalam maupun di luar.

Suatu respon yang benar adalah cerminan kemampuan diridalam mendapatkan informasi yang benar (dan dapatdipertanggungjawabkan, akurat), mengolah, danmenyimpannya, yang sedemikian rupa sehingga ketikadibutuhkan dapat disediakan dengan cepat dan baik.Ketikaseorang petani ada di tengah sawah, maka seluruh “ingatan”diarahkan pada seluruh segi yang dibutuhkan dalam kerja sawah.Jika saja “ingatannya” melayang, pergi atau tercerabut darikenyataan dimana dia berada, maka dengan sendirinya akanmuncul masalah. Mulai dari kinerja yang buruk, sampai dengankemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan. Artinya, padadiri yang dilengkapi dengan sistem saraf yang baik, akan dengansendirinya menghimpun informasi yang dibutuhkan, danmemblok informasi yang tidak dibutuhkan.

Dalam kerangka kerja Nawacita, maka dapat dikatakan bahwapencapaian perwujudan Nawacita akan sangat bergantung padakemampuan “pemerintahan yang mendasarkan diri pada ajaranTrisakti”, dalam memberikan respon dan menyesuaikan diri,dengan harapan, kenyataan-kenyataan social-ekologi, dansejumlah kejadian yang langsung atau tidak langsung,berpengaruh dalam langkah-langkah pembangunan. Dalam

Page 52: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

41

makalah akademik

konteks desa, dapat dikatakan bahwa segala usaha desa untukmenggerakan suatu pembaruan desa, akan sangat bergantungpada kemampuan desa untuk memahami kenyataan-kenyataansosio-ekologi, memahami kemampuan atau daya dukunglingkungan, memahami sumberdaya yang tersedia, danmemahami harapan dan partisipasi warga14. Lebih dari sekedarmemahami adalah kemampuan dalam memberikan respon sertasecara cepat menyesuaikan diri dengan semua kenyataantersebut, sedemikian sehingga dihasilkan suatu jenis kinerja yangbaik dan bermakna. Dengan cara berpikir yang demikian ini, kitahendak menegaskan tentang pentingnya suatu SSN, yangdiperkuat dengan subsistem yang bekerja di desa dan kawasan,yang merupakan wujud dari langkah membangun dari desa.

Bagaimana susunan dari SSN? Oleh sebab kita “meniru” kinerjadari sistem saraf pada manusia, maka kita sebenarnya jugaberharap bahwa dengan sistem ini, maka kemampuan kerja-kerjamewujudkan Nawacita (dengan desa sebagai garis depannya),akan lebih tinggi, terutama yang ditunjukan oleh kemampuannyadalam bertindak, mendengar, merasakan, dan berpikir (secaracepat dan benar), sehingga menghasilkan rangkaian perbuatanyang menggambarkan langkah pencapaian Nawacita.Pembangunan (dari nasional sampai ke desa, dan demikiansebaliknya), membutuhkan informasi dan pengetahuankhusus.Ada informasi yang kita himpun, sedemikian rupasehingga ketika dibutuhkan dapat tersedia dengan cepat danmudah. Ada informasi yang tidak kita butuhkan, dan karenanyaakan diblok, agar tidak mengganggu kerja-kerja produktif, atautidak membuat distorsi yang tidak diinginkan. Arahnya agar

Page 53: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

42

penyelenggaraan negara benar-benar punya kemampuanbereaksi secara benar, tepat dan fleksibel.Tentu hal ini hanyadapat diwujudkan jika negara dilengkapi dengan sistem syarafdengan dukungan teknologi koneksi yang tinggi (tepat guna),agar punya daya dalam mendistribusikan informasi secara cepatdan tepat.

Oleh sebab itulah susunan SSN, secara umum mengikuti kerangkaberpikir sistem saraf manusia, yang berarti: (1) memiliki apa yangdisebut sebagai sistem saraf pusat (SSP); dan (2) memiliki sistemsaraf depan (SSD, diambil dari pikiran bahwa Desa Garis DepanNawacita). SSP adalah pusat “pikiran” dan “kendali”. SSDmengurus dua soal sekaligus: (i) kendali internal – kesiapan diridalam menghadapi dinamika internal dalam rangka menghadapisituasi eksternal; dan (ii) interaksi eksternal, baik dalam kerangkamenerima segala hal yang berasal dari luar, maupun

seri konsep regulasi

Page 54: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

43

makalah akademik

penyampaian respon yang diberikan atas situasi eksternal yangberkembang. SSD berada di desa, yang dalam hal ini, akanmengambil posisi ganda, pada satu sisi menjadi SSP (sejalandengan konsep otonomi desa), dan di sisi yang lain akan menjadiSSD (lihat UU Desa).

SSN pada dasarnya adalah produk pertemuan dua arus utama,yakni arus dimana makin dibutuhkan kemampuanpenyelenggaraan pemerintahan yang lebih dari apa yang kiniberjalan, dan arus dimana teknologi makin mampu mengatasikelemahan-kelemahan biologis manusia, seperti kapasitas dalammenyimpan informasi, kecepatan kerja, dan lain-lain. Kita dapatmembayangkan suatu keadaan dimana kerja otak (dari suatutim, atau dari suatu birokrasi pemerintahan) dapat dihimpunsedemikian rupa sehingga seluruh pikiran yang berkembang,bukan hanya terekam dengan baik, namun juga terkoneksi(terhubung) satu sama lain, sehingga membentuk jaringanpikiran dan aktivitas yag dinamis. Dengan sistem saraf tersebut,maka berbagai operasi dasar pemerintahan atau layanan publik,akan mendapatkan umpan balik dari publik, dan kemudian diolaholeh piranti yang tersedia (piranti keras, yang telah dilengkapipiranti lunak), sedemikian diperoleh informasi yang memberikandasar bagi tindakan response yang lebih cepat dan tepat.

Kita tentu akan membayangkan suatu jenis kualitas kerja barudari pelayanan publik, dan berbagai tugas pemerintahan, yaknisuatu kualitas yang didukung oleh suatu sistem yang membantudalam mensinkronisasi proses pengambilan dengan realitas yangberkembang secara dinamis – sebagai konsekuensi dari proses

Page 55: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

44

demokrasi, dan keterbukaan informasi. Di masa depan, sistemini tentu akan semakin canggih dan kompleks, terutama jika telahdikembangkan kemampuan dalam mengolah citra, wajahmanusia, ekspresi, nuansa, dan lain-lain, sehingga kecerdasansistem akan semakin meningkat. Peningkatan ini akan menjadikeniscayaan, mengingat sistem ini pada dasarnya adalahkombinasi antara kecerdasan individu, kecerdasan komunitas,dan kemajuan dalam teknologi informasi. [lihat bagan berikut].

Konsepsi tentang sistem saraf (SSN) dengan sendirinyamenempatkan SIDeKa, sebagai sistem saraf depan (SSD) dansekaligus sub-sistem dari SSP. Konsepsi ini dikembangkansebagai respon terhadap: Pertama, kenyataan dimana kemajuanICT telah demikian pesat, dan bergerak eksponensial – suatu

Sistem Saraf Depan: SSD,

SIDeKa

sistem saraf interaksi (ke luar)

sistem saraf kendali (ke dalam)

Sistem Saraf Pusat (SSP)

Sistem Respon Internal Problem

Sistem Respon Internal Keadaan

Positif

Sistem Output (respon ke luar)

Sistem Penyerapan Informasi

Sistem Infromasi Desa dan Kawasan

(SIDeKa)

Sistem Infromasi Desa dan Kawasan

(SIDeKa)

Sistem Infromasi Desa dan Kawasan

(SIDeKa)

Sistem Infromasi Desa dan Kawasan

(SIDeKa)

Sistem Saraf Depan: SSD,

SIDeKa

Sistem Infromasi Desa dan Kawasan

(SIDeKa)

Sistem Infromasi Desa dan Kawasan

(SIDeKa)

Sistem Infromasi Desa dan Kawasan

(SIDeKa)

Sistem Infromasi Desa dan Kawasan

(SIDeKa)

Sistem Saraf Depan: SSD,

SIDeKa

Page 56: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

45

makalah akademik

perkembangan yang belum pernah terduga dan cepat. Desaadalah juga sasaran atau obyek pergerakan kemajuanICT.Internet masuk desa, merupakan salah satu aspek daribanyak aspek dan layanan yang berkembang. Penggunaan ITdalam mengelola pemerintahan desa, mulai dan terusberkembang. Tuntutan untuk transparansi, partisipasi danakuntabilitas, dalam batas tertentu terjawab dengan e-gov ditingkat desa. Dengan berbagai aplikasiyang telah berkembang,layanan publik dimudahkan, dan keterlibatan publik makin besar,yang secara demikian akan meningkatkan kualitas layanan publik.

Dalam buku berjudul: Buku Pintar Sistem Administrasi danInformasi Desa, yang disusun oleh FPPD (Forum PengembanganPembaharuan Desa) dan Australian Community Developmentand Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) tahap II(2014), Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,Departemen Dalam Negeri, Tarmizi A. Karim, mengatakan:“Sistem Administrasi dan Informasi Desa/Kelurahan (SAID/K)yang dikembangkan Combine Resource Institu-tion (CRI)merupakan sebuah aplikasi yang membantu pemerintahan desadalam mendokumentasikan data milik desa guna memudahkanproses pencariannya. Sedang-kan dalam arti luas dimaksudkansebagai suatu rangkaian/sistem (baik mekanisme, prosedurhingga pemanfaatan) yang bertujuan untuk mengelola sumberdaya yang ada di desa. Adanya dokumentasi data tersebut padaakhirnya bisa menjadi pangkalan data (database) warga yangbisa dimanfaatkan untuk membantu peningkatan kinerjapelayanan publik, pemetaan sosial, perencanaan pembangun-andesa, hingga mitigasi kebencanaan.”

Page 57: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

46

Dengan sebuah aplikasi berbasis teknologi informasi ini tentunyapengelolaan data dan informasi yang dibutuh-kan oleh wargadan pemerintah supra desa akan dengan mudah, cepat danakurat dalam proses penyajiannya. Pada akhirnya programapapun yang dilakukan oleh pemerintah akan semakinberkualitas, berdaya guna dan tepat sasaran.

Adanya kebutuhan untuk dijalankannya dua arus utama secarabersamaan dan bertemu, yakni arus atas (top down) dan arusbawah (bottom up).Negara dalam hal ini memiliki kewajibanuntuk membangun desa, dan pada sisi yang lain, desa memilikihak untuk mengubah kondisi dan posisinya, melalui langkah-langkah pembaruan desa, yang sepenuhnya berdasarkankenyataan-kenyataan, harapan dan tantangan setempat.Parapenggiat aplikasi Sistem Informasi Desa15, menemukan keadaandimana data di desa, tidak cukup memadai untuk menjadi in-strument pokok pembangunan desa.Baik karena prosesnya,kualitasnya, maupun akurasinya dalam memberikan gambaranyang lebih dekat dengan kenyataan di situ dan kini. Dimensikekinian dan kedisinian, sangat penting, agar data menjadirelevan dan dapat menjadi dasar bagi langkah-langkah yangbenar: menjadi jawaban atas masalah-masalah setempat, jangkadekat dan jauh. Dengan demikian, SID bukan hanya sekedarsebagai suatu aplikasi informasi, tetapi juga perlengkapanpendukung untuk penguatan partisipasi dan sekaligusperlengkapan pendukung gerak pembangunan desa (baik dariatas maupun dari bawah).

Page 58: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

47

makalah akademik

Dengan kenyataan tersebut dapat: (1) pemerintah pusat danatau pemerintahan supra desa, mengalami kesulitan untukmenyusun suatu rencana pembangunan yang persissebagaimana yang dibutuhkan dan didasarkan pada kenyataansetempat, oleh sebab tidak tersedia data yang cukup, dan tidaktersedia saluran yang memadai yang dapat memberikangambaran persis mengenai apa yang menjadi harapan rakyatdesa; (2) pemerintahan desa dan komunitas, yang jikamengandalkan data desa sebagaimana yang termuat dalam profildesa, tentu juga akan kesulitan dalam mengembangkan rencanakerja kongkrit yang menjadi tantangan desa, oleh tidak tersedia

Page 59: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

48

data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Desamengakui bahwa data yang tersedia, bukan saja kurangmencerminkan kenyataan, namun juga sangat sulit untuk“dipanggil” (menemukan data secara cepat dan dalam kondisibaik), oleh sebab sistem dokumentasi data tidak memadai, dancenderung merusak data. Keadaan ini sudah barang tentumenyulitkan keinginan untuk mengembangkan suatu prosespengambilan keputusan yang demokratik dan tepat. Di sisi yanglain, desa juga kehilangan kesempatan untuk mengkonsolidasipengetahuan yang mereka kembangkan, untuk membangunapa yang layak disebut sebagai kecerdasan desa.

Dalam kerangka inilah SIDeKa dikembangkan, sebagai suatu visiteknologi-desa, yang pada satu sisi merupakan upaya desa dalammengembangkan sistem yang akan didukung oleh berbagai jenisaplikasi sesuai dengan kebutuhan setempat, dan sejalan dengankebutuhan pembangunan nasional. Aplikasi SAID/K (SistemAdministrasi dan Informasi Desa/Kelurahan), adalah contohaplikasi, yang lebih berfokus pada penyediaan layananadministrasi kependudukan, kendati dalam kenyataan memilikibanyak fungsi ikutan dalam rangka memperkuat e-gov.

Pengalaman banyak desa, yang telah mengembangkan sisteminformasi berbasis web, pada khususnya yang menggunakandomin desa.id, memperlihat dengan jelas tentang dinamika danperkembangan kebutuhan yang meluas – yang lebih darisekedar perkara data kependudukan. Ada kebutuhan untukmembangun komunikasi yang luas, terutama untuk maksudpembelajaran dan promosi – khususnya untuk desa-desa dengan

Page 60: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

49

makalah akademik

potensi wisata desa yang baik.Dengan masuk ke dalam jaringandan terkoneksi, maka desa-desa tersebut telah dapatmenghadirkan profil singkat desa ke dalam dunia maya, danmemudahkan siapa saja untuk melihat, menyebarluaskaninformasi, dan melakukan koneksi langsung. Kebutuhan ini sudahbarang tentu menantang para pekerja ICT, untukmengembangkan berbagai jenis aplikasi, yang menjawab danmelayani kebutuhan desa.

Dengan SiDeKa yang didukung oleh aplikasi tepat guna, maka:(1) kepada desa dan supra desa, dalam kepentinganpembangunan, investasi, dan atau upaya-upaya pemberdayaan,akan dapat disediakan data yang dibutuhkan, baik dalamkerangka merancang suatu program pembangunan maupunprogram dukungan, maupun dalam kerangka mengambilkeputusan strategis. Jika negara bermaksud mencapaiswasembada pangan dan energy, serta mampu dengan cepatmengentaskan warga miskin, maka tidak terhindarkan adanyakebutuhan akan data yang akurat mengenai keadaan alam,keadaan tanah, dan berbagai informasi lain berkait denganpertanian di desa-desa. Data yang dimaksud, tentu bukan datahasil pengolahan, melainkan data primer, yang mampumemberikan gambaran kongkrit mengenai kapasitas desa dalamikut ambil bagian dalam percepatan produksi pertanian pangan.

Pada sisi yang lain, dalam soal kemiskinan, sampai hari ini kitabelum punya data yang paling dapat dipercaya: tidak hanya dekatdengan kenyataan, namun juga bersifat mutakhir; (2) bukanhanya data yang akan mengalir dari bawah ke atas, namun juga

Page 61: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

50

aliran informasi dari atas ke bawah, pada khususnya mengenaiproses kebijakan, kebijakan dan berbagai informasi lain yangdibutuhkan desa dan para pihak lainnya. Kita juga mengetahuibahwa sampai kini, informasi dari atas menjadi semacamkomoditas, yang daripadanya muncul banyak sekali kegiatanspekulasi, dan pada gilirannya menjadi dasar bagi praktekmanipulasi yang justru merugikan desa, serta bangsa secarakeseluruhan.Aliran informasi yang multi arah, tidak sajabermakna mengalirkan, tetapi juga mencegah yang tidak perlu,dan membantu membacanya sebagai sebuah kecenderungan,sehingga dapat diperoleh gambaran tentang keadaan untuksuatu periode tertentu.

Dalam upaya negara mengentaskan kemiskinan, kita hedakmenekankan tentang pentingnya kebijakan satu data, dengankualitas data yang baik, akurat dan mutakhir – serta tepat, karenadidasarkan pada indicator yang dekat dengan kenyataan.Kitamenyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya data yang baik,maka pelaksanaan program pengentasan kemiskinan sangat sulitdiukur tingkat keberhasilannya secara baik.Baik menyangkutketepatan sasaran program, maupu dalam pembelanjaan. Olehsebab itulah, kehadiran suatu sistem informasi, sebagaimanaSIDeKa dimaksudkan, akan sangat mendukung upayapengentasan kemiskinan, pada khususnya memperkuat basisbagi kebijakan satu data dalam program pengentasan kemiskinan.Desa sendiri dalam hal ini sangat berkepentingan, baik dalamsoal menyusun data yang dimaksud, maupun dalam mengaksesinformasi mengenai program pengentasan kemiskinan, agardesa dapat ambil bagian sejak dalam proses perencanaannya.

Page 62: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

51

makalah akademik

Di atas itu semua, sebagaimana yang telah dikatakan di depan,bahwa yang hendak dikembangkan adalah suatu sistem sarafNawacita, yang bekerja layaknya sistem saraf manusia. Dengansistem tersebut, desa dan supra desa (termasuk pusat), akanmemiliki suatu kecepatan tertentu dalam memberikan reaksiatas suatu keadaan. Sebagai contoh, ketika tersentuh bendadengan suhu tinggi, tangan secara refleks bergerak menjauh,dan diambil tindakan tertentu, yang intinya menghindari bahayadan atau menyelamatkan diri. Sebaliknya, ketika terlihat buahdurian yang sudah layak untuk dipetik, maka dengan sigap dicarialat bantu untuk menjolok durian tersebut, dan berbagai upayapendukungnya. Yang satu menghindar dan yang lainmenggapai. Kedua reaksi yang berlawanan ini, dapat munculcepat, sesuai dengan keadaan yang berkembang. Ketikaterserang hama tikus atau hama lain yang mengancam produksipertanian di desa tersebut, maka dengan cepat dapat ditemukanlangkah yang tepat.

Dikatakan tepat, tentu bukan karena kecanggihannya, namunkarena ketersediaan data yang mutakhir (dimana setiap wargaambil bagian dalam membangun data desa), sehingga wabahdiatasi sebelum berkembang menjadi besar.Demikian halnyaketika memberikan respon terhadap program pengentasankemiskinan dari pusat, desa akan menampilkan kinerja yang baik,sehingga tidak terjadi duplikasi, dan lebih penting lagi kegiatanakan terukur dengan baik, sehingga kemajuan ataukemundurannya dapat diketahui. Segala potensi dapat dikeloladengan baik, dan segala tantangan diatasi sejak dini.

Page 63: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

52

Sebagai sebuah sistem syaraf Nawacita, SIDeKa tentu tidakhanya dilengkapi dengan aplikasi yang diperuntukan bagipeningkatan layanan pemerintah desa, seperti aplikasikependudukan, keuangan desa, dan berbagai aplikasi untuklayanan dasar, namun juga dengan suatu sistem yangmengintegrasikan desa-desa dalam suatu jaringan, yangterkoneksi dengan baik, mengintegrasikan desa-desa dengansistem diatasnya, yakni kabupaten, propinsi dan pusat. Sistemyang dimaksud, tidak hanya peduli dengan pencarian ataupenghimpunan, serta penyimpanan data, melainkan juga sistemyang meningkatkan “kepekaan” desa, dan sekaligusmeningkatkan “kecerdasan desa” – yang secara demikianmemuat pula semacam “aplikasi kecerdasan buatan”, yangmendukung seluruh pergerakan informasi tersebut.

Oleh karena kita tidak ingin desa hanya menjadi penonton, makadibutuhkan tiga jenis kebaruan yang mendesak dimiliki desa,yakni: (1) kesadaran baru – suatu kesadaran yang menempatkaninformasi sebagai titik penting dalam keseluruhan pergerakandesa untuk membangun; (2) ketrampilan baru – pada khususnyadalam menghimpun, mengolah, mengelola dan menggunakaninformasi, termasuk penggunaan teknologi informasi; dan (3)kebiasaan baru. Apa yang paling utama dari hal yang terakhir iniadalah bahwa soalnya bukan terletak pada sekedarpenghimpunan informasi, melainkan pada kemampuan untukmenatanya menjadi sumber informasi yang akurat, berdaya gunadan memberi dasar benar bagi usaha mengubah kondisi danposisi desa.

Page 64: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

53

makalah akademik

Posisi desa sebagai subyek di dalam proses pembangunan(membangun dari desa, Desa Garis Depan Nawacita), tentu sajamembutuhkan suatu cara baru dala mengurus negara, untukmemastikan negara berjalan di jalan yang benar, dan melangkahuntuk mencapai apa yang menjadi cita-cita proklamasi. Kita tidakmungkin mendapatkan hasil baru dengan cara yang lain. Olehsebab itulah, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkankemampuan negara agar dapat hadir dengan cara yang berbeda,cara baru.

SIDeKa dalam batas tertentu hendak kita beri makna sebagaicara baru kehadiran negara. Kehadiran negara haruslah suatukehadiran yang kongkrit, yakni kehadiran yang mampu menjadijawaban atas masalah-masalah rakyat, bangsa dan negara,khususnya masalah-masalah masyarakat desa.Oleh sebab itulah,politik negara haruslah politik yang bersentuhan langsungdengan rakyat.Suatu politik yang menghasilkan keputusanbenar, yaitu keputusan yang didasarkan pada pengetahuan yangluas dan persis tentang kenyataan-kenyataan yang ada dimasyarakat.

SIDeKa pada dasarnya adalah sistem saraf, Sistem SarafNawacita. Dengan sistem ini, kita mengharapkan: Pertama,makin baiknya kualitas layanan publik. Kedua, makinterintegrasinya informasi (satu data), sedemikian sehingga re-sponse para pihak menjadi semakin cepat dan tepat.Ketiga,makin menempatkan masyarakat (desa) sebagai subyek, sebagaipusat, yang ditunjukan oleh kemudahan akses dan layanan.Keempat, makin terkoneksi, sedemikian semua operasi menjadi

Page 65: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

54

semakin cepat, efisien dan memungkinkan proses-proses baruyang tidak mengandalkan kertas, pertemuan, dan lain-lain.Kelima, makin memungkinkan menghimpun pikiran-pikiransehingga membentuk kecerdasan komunitas (desa). Padaintinya kita akan mendapatkan lebih dari apa yang selama inidapat kita peroleh dengan cara-cara lama.

D. LANDASAN HUKUM SIDEKA

1. Peraturan Presiden sebagai Landasan Hukum SIDEKA

Amanat dalam UU Desa menegaskan bahwa Sistem InformasiDesa dan Kawasan Perdesaan (SIDEKA), perlu dikembangkandalam rangka desa mendapatkan akses data pembangunan desadan kawasan perdesaan. Pasal 86 UU Desa menyatakan bahwa:(1) Desa berhak mendapatkan akses melalui sistem Desa yangdikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; (2)Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan; (3) SistemDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi fasilitasperangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumberdaya manusia; (4) Sistem Desa sebagaimana dimaksud pada ayat(1) meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan, serta lain yang berkaitan dengan PembangunanDesa dan pembangunan Kawasan Perdesaan; (5) Sistem Desasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh PemerintahDesa dan dapat diakses oleh masyarakat Desa dan semuapemangku kepentingan dan; (6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan perencanaan pembangunan Kabupaten/

Page 66: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

55

makalah akademik

Kota untuk Desa.

Amanat UU tersebut dengan jelas bahwa desa adapengembangan perangkat SIDEKA yang menjadi alatmasyarakat dalam pengelolaan pembangunan desa dan kawasanperdesaan secara transparan dan akuntabilitas. Sistem informasidesa selama telah berkembang di beberapa titik desa yangdilakukan oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat,relawan desa atau inisiatif desa sendiri ada beberapa model yangdikembangkan.

Salah satu persoalan tersebut muncul karena ketiadaanperaturan pelaksana mengenai sistem informasi desa. Jikamerujuk pada ketentuan Pasal 86 UU Desa, maka jelas bahwaUU telah mengamanatkan dengan memberikan hak kepadaDesa atas akses melalui sistem informasi desa yangdikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sertahak pengelolaan sistem informasi desa. Persoalannya bagaimanadesa dapat mengelola sistem informasi desa dalam rangkamemenuhi hak desa atas akses informasi? Alih-alih, Padal 86 UUDesa hanya mengamanatkan adanya sistem informasi desa,sedangkan bagaimana pengelolaannya tidak diatur lebih lanjut,bahkan Pasal 86 UU Desa tidak memberikan delegasi untukmengatur teknis sistem infromasi desa dalam perturanperundang-undangan di bawah Undang-undang. Dengandemikian, Pasal 86 UU Desa telah terjadi kekosongan hukumdalam rangka pelaksanaan Sistem Informasi Desa. Berdasarkanhal tersebut, maka persoalannya semakin mengkerucut, yaituapa bentuk produk hukum yang tepat untuk mengatur Sistem

Page 67: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

56

Informasi Desa, agar ketentuan Pasal 86 UU Desa dapatdilaksanakan?

Dalam menjawab persoalan tersebut, maka ada baiknya melihathirarki peraturan perundang-undangan berdasarkan UU. No. 12tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Dalam Pasal 7 disebutkan:

(1) Jenis dan hirarki Peraturan Perundang-undangan terdiriatas:a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945;b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang;d. Peraturan Pemerintah;e. Peraturan Presiden;f. Peraturan Daerah Provinsi; dang. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Merujuk pada ketentuan Pasal 7 UU No. 12 tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan, maka pertauranperundang-undangan setelah undang-undang adalah PeraturanPemerintah dan Peraturan Presiden. Dengan demikian, merujukpada Pasal 86 UU Desa serta Pasal 7 UU No. 12 tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan, maka ada 2(dua) produk hukum yang dapat digunakan untuk mengaturmengenai Sistem Informasi Desa, yaitu Peraturan Pemerintahdan Peraturan Presiden.

Page 68: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

57

makalah akademik

Lebih lanjut, untuk melihat mana diantara dua produk hukumyang tepat dan memungkinkan untuk mengatur SistemInformasi Desa sebagai pelaksanaan dari Pasal 86 UU Desa, makaperlu sekiranya mengkaji terlebih dahulu kedua bentuk produkhukum tersebut.

1. Peraturan PemerintahKetentuan Pasal 5 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa“Presiden menetapkan Peraturan Pemerintah untukmenjalankan Undang-undang sebagaimana mestinya”.Ketentuan konstitusi tersebut selanjutnya ditegaskandalam UU No. 12 tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-Undangan. Dalam Pasal 1 angka 5,disebutkan bahwa Definisi Peraturan Pemeirntah adalahPeraturan Perundang-undangan yang ditetapkan olehPresiden untuk menjalankan Undang-undangsebagaimana mestinya. Lebih lanjut, materi muatan dariPeraturan Pemerintah itu sendiri sebagaimana dijelaskandalam Pasal 12 UU No. 12 tahun 2011, yaitu PeraturanPemerintah berisi materi untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya. Dalam penjelasan Pasal12 tersebut dijelaskan bahwa “Yang dimaksud dengan“menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya”adalah penetapan Peraturan Pemerintah untukmelaksanakan perintah Undang-Undang atau untukmenjalankan Undang-Undang sepanjang diperlukandengan tidak menyimpang dari materi yang diatur dalamUndang-Undang yang bersangkutan”.

Page 69: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

58

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, PeraturanPemerintah dibuat oleh Presiden hanya untukmelaksanakan undang-undang. Tidak ada PeraturanPemerintah dibuat untuk melaksanakan UUD 1945, atausemata-mata didasarkan pada kewenangan mandiri (origi-nal power) Presiden membentuk peraturan perundang-undangan. Menurut Ni’matu Huda, yang dimaksuddengan “melaksanakan undang-undang”, bahwaPeraturan Pemerintah hanya berisi ketentuan lebih lanjut(rincian) dari ketentuan-ketentuan yang telah terdapatdalam undang-undang. Dengan perkataan lain setiapketentuan dalam Peraturan Pemerintah harus berkaitandengan satu atau beberapa ketentuan undang-undang.Jelas bahwa materi muatan Peraturan Pemerintah adalahkeseluruhan materi muatan undang-undang yangdilimpahkan kepadanya.16

Dengan demikian, jelas bahwa Peraturan Pemerintahdibentuk berdasarkan delegasi dari undang-udang.Artinya, undang-undang harus mencantumkan secarategas apabila menghendaki diatur lebih lanjut denganPeraturan Pemerintah. Persoalanya bagaimana jikaUndang-undang tidak menyebut secara tegas untuk diaturlebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah?

Dalam pandangan A. Hamid Attamimi sebagaimana dikutipoleh Ni’matul Huda mengatakan:17

“Suatu Peraturan Pemerintah dapat dibentuk meski

Page 70: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

59

makalah akademik

undang-undang yang bersangkutan tidakmemintanya dengan tegas, atau meski undang-undang itu tidak menyatakan dalam ketentuannyatentang perlunya sebuah Peraturan Pemerintah.Meskipun Peraturan Pemerintah merupakanperaturan delegasian dari undang-undang, danmendelegasikan kewenangan memerlukanpernyataan yang tegas, namun dalam hal PeraturanPemerintah ini pendelegasian kewenangan itu sudah“dilakukan” secara tidak langsung dalam UUD 1945Pasal 5 ayat (2) dalam wujud kekuasaan reglementer.Sebaliknya Peraturan Pemerintah tidak dapatdibentuk meski kekuasaan reglementer sudahdiberikan oleh UUD 1945, menginagt sifat dan hakikatPeraturan Pemerintah yang berfungsi menjalankanundang-undang tersebut.”

Pandangan Attamimi tersebut terlihat lebih realistik,mengingat banyaknya undang-undang yang masihmembutuhkan Peraturan Pemerintah, tetapi dalamundang-undang tersebut kadang tidak tercantum dengantegas ‘diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah’,menyebabkan Peraturan Pemerintah memang harus bisahadir untuk memenuhi kekosongan hukum, agarimplementasi suatu norma dalam undang-undang dapatberjalan dengan berdasarkan ketentuan hukum itu sendiri.

Dalam pandangan Atamimi tersebut memangdimungkinkan untuk membentuk Peraturan Pemerintah,

Page 71: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

60

walau undang-undang tidak menghendakinya secaralangsung. Akan tetapi, hal yang harus diperhatikan ialahperlunya batasan dalam membentuk PeraturanPemerintah yang undang-undang tidak secara tegasmenghendakinya. Beberapa hal yang harus menjadibatasan membentuk Perturan Pemerintah, dalam halundang-udang tidak menghendakinya secara langsung,yaitu:18

a. Materi muatan mengandung hal-hal yangmenyangkut hak dan kewajiban rakyat banyak, ataudalam batas-batas tertentu berkaitan dengan hakasasi atau salah satu hak yang dijamin UUD 1945.

b. Berfungsi untuk melaksanakan undang-undang.c. Materinya tidak mengubah atau tidak menambah dan

mengurangi, serta tidak mnyisipi suatu ketentuan danjuga tidak boleh memodifikasi materi dan pengertianyang telah ada dalam undang-undang yang menjadiinduknya

d. Tidak berisi penetapan semata. Harus merupakanperaturan (regeling) atau kombinasi peraturan danpenetapan (beschikking).

Seperti yang telah diuaraikan di atas, dalam hal suatuundag-undang tidak menyebut tegas ‘diatur lebih lanjutdalam Peraturan Pemerintah’, maka Presiden dapatmembentuk suatu Perturan Pemerintah. Akan tetapi,yang patut untuk dijadikan catatan, walau Konstitusimemberikan wewenang reglementer kepada Presiden

Page 72: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

61

makalah akademik

untuk membentuk suatu Peraturan Pemerintah, UU No.12 tahun 2011 telah mengatur dengan tegas bahwaPeraturan Pemerintah dibentuk untuk menjalankanundang-undang. Artinya, tidak lain dan tidak bukan, bahwakewenangan membentuk Peraturan Pemerintah bukankewenangan regelementer yang mandiri (original power)Presiden, melainkan kewenangan reglementer yangbersifat atribusi (perlu adanya delegasi yang tegas danjelas dari UU). Dengan demikian, Peraturan Pemerintahadalah suatu bentuk peraturan perundang-undanganuntuk menjalankan undang-undang yang dibentukdengan mendasarkan pada adanya perintah dalam UUtersebut, yang menghendaki diatur lebih lanjut dalamPeraturan Pemerintah. Kehendak tersebut harus jelas dantegas disebutkan dalam undang-undang.

2. Peraturan PresidenPeraturan Presiden adalah peraturan yang dibuat olehPresiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negarasebagai atribusi dari Pasal 4 ayat (1) UUD 1945. Ketentuankonstitusi tersebut meyatakan secara tegas bahwa“Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaanPemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.” Denganmendasarkan pada ketentuan tersebutlah, maka Presidenberwenang untuk mengeluarkan Peraturan Presiden.Ketentuan konstitusi tersebut, lebih lanjut terderevasidalam Pasal 13 UU No. 12 Tahun 2011, yang mengaturtentang materi muatan Peraturan Presiden. KetentuanPasal 13 UU No. 12 tahun 2001 tersebut menyatakan

Page 73: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

62

bahwa:”Materi muatan Peraturan Presiden berisi materiyang diperintahkan oleh Undang-Undang, meteri untukmelaksankan Peraturan Pemerintah, atau meteri untukmelaksanakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintah”.Kemudian dalam penjelasan Pasal 13 UU No. 12 Tahun 2011tersebut dijelaskan bahwa:”Peraturan Presiden dibentukuntuk menyelenggarakan peraturan lebih lanjut perintahUndang-Undang atau Peraturan Pemerintah secara tegasmaupun tidak tegas diperintahkan pembentukannya”.

Penjelasan Pasal 13 UU No. 12 Tahun 2011 tersebut diatasmenyatakan bahwa Peraturan Presiden dapat dibentukuntuk menyelenggarakan peraturan lebih lanjut perintahUndang-Undang atau Peraturan Pemerintah secara tegasmaupun tidak tegas diperintahkan pembentukannya.Peraturan Presiden adalah peraturan yang dibuat olehPresiden dalam menyelenggarakan kekuasaanpemerintahan negara Republik Indonesia sebagai atribusidari Pasal 4 Ayat (1) UUD 1945. Peraturan Presiden dibentukuntuk menyelenggarakan peraturan lebih lanjut perintahUndang-Undang atau peraturan pemerintah baik secarategas maupun tidak tegas diperintahakanpembentukannya.19

Dengan demikian, materi muatan Peraturan Presiden ada3 (tiga) jenis, yaitu:20

1. Yang diperoleh dari kewenangan atribusi yang dimilikiPresiden dalam rangka penyelenggaraan

Page 74: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

63

makalah akademik

pemerintahan negara. Materi muatan Perpres ini yangdidasarkan langsung pada ketentuan Pasal 4 ayat (1)UUD 1945, yang mengatribusikan kewenangan umumpengaturan oleh Presiden dalam rangkapenyelenggaraan pemerintahan negara yang bersifatpengaturan dan mandiri. Materi keputusan yangdemikian tidak tertentu linkupnya.

2. Yang didasarkan pada UU yang memerintahkan untukdiatur lebih lanjt dengan Perpres.

3. Yang didasarkan pada PP yang mendelegasikankewenangan pengaturan lebih lanjut kepada Perpres.Materi muatan Peraturan Presiden yang demikiantertentu lingkupnya.

Menurut Jimly Asshiddiqie, penjelasan Pasal 13 itu harusdipahami dalam arti “diperintahkan oleh PeraturanPerundang-undangan yang lebih tinggi”. Misalnyaundang-undang menentukan bahwa ketentuan mengenaipelaksanaan pasal sekian “diatur lebih lanjut denganPeraturan Presiden”, atau dapat pula dinyatakan “diaturlebih lanjut oleh pemerintah”. Contoh pertama adalahdiperintah yang bersifat tegas, sedangkan contoh keduaadalah perintah yang tidak tegas. Perintah yang tegaslangsung menyebut bentuk hukum Peraturan Presidensebagai bentuk penuangan norma peraturan pelaksanaanundang-undang itu. Sedangkan dalam contoh kedua,pengaturannya diserahkan kepada pemerintah yang dapatsaja menetukan bentuk peraturan mana yang dianggaptepat. Misalnya pemerintah dapat menuangkan norma

Page 75: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

64

hukum dimaksud delam bentuk Peraturan Pemerintahataupun Peraturan Presiden (Perpres).21

Materi muatan Peraturan Presiden (berupa peraturanperundang-undangan) sebagai perwujudan kekuasaan asliPresiden, terutama mencakup semua kekuasaan Presidenuntuk menjalankan pemerintahan (administrasi negara),baik yang bersifat instrumental maupun yang bersifatpemberian “jaminan” terhadap rakyat. Sedangkan materimuatan Peraturan Presiden yang bersumber pada delegasiakan terdiri dari materi muatan yang didelegasikantersebut.

Dari pembahasan di atas sangat jelas bahwa, Presidenseyogyanya dapat menentukan sendiri norma-normaaturan kebijakan atau policy rules (beleides regels) yangdiperlukan untuk menjalankan undang-undang. JikaPemerintah dibatasi terlalu kaku, sehingga tidak diijinkanmengatur pelaksanaan tugasnya sendiri, kecuali apa yangsudah ditentukan secara normatif oleh undang-undang,mana pemerintah akan berjalan lamban dan kaku, ataumalah menjadi lame duck government yang tidak dapatefektif bekerja, terutama dalam rangka meningkatkanpelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat.22

Berdasarkan uraian mengenai 2 (dua) bentuk produk peraturanperundang-undangan tersebut di atas, maka Sistem InformasiDesa lebih lanjut dapat diatur dalam Peraturan Presiden. Pilihanterhadap Peraturan Presiden didasarkan atas Pasal 86 ayat (2)

Page 76: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

65

makalah akademik

UU Desa, yang menyatakan “Pemerintah dan PemerintahDaerah wajib mengembangkan sistem informasi Desa danpembangunan Kawasan Perdesaan”. Ketetuan tersebut jelasmengamanatkan kepada Pemerintah untuk wajibmengembangkan sistem informasi desa. Dengan demikian, olehkarena Pasal 86 UU Desa tidak menghendaki mengaturkewajiban Pemerintah tersebut dengan Peraturan Pemerintah,maka pengaturan kewajiban Pemerintah untukmengembangkan Sistem Informasi Desa dapat diatur denganPeraturan Presiden.

2. Asas-Asas Hukum dalam Peraturan Presiden yangMengatur Tentang Sideka

Membentuk suatu peraturan perundang-undangan bukanlah halyang mudah. Dibutuhkan pengetahuan dan wawasan yang luasdi bidang hukum untuk dapat membentuk suatu peraturanperundang-undangan. Bahkan, seoarang sarjana hukum (S1)dapat dianggap belum ‘mumpuni’ untuk membentuk suatuperaturan perundang-undangan.

Peraturan perundang-undangan yang merupakan suatu normahukum tertulis, jelas dalam pemberlakuanya akan mengikat danmempunyai sifat memaksa kepada masyarakat. Sehingga, untukmembentuk suatu pertauran perundang-undangan selaindibutuhkan keilmuan hukum dan wawasan yang luas, jugadibutuhkan kehati-hatian dalam setiap membentuk suatuperaturana perundang-undangan.

Page 77: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

66

Dalam membentuk suatu perturan perundang-undangan, makahal yang sangat mendasar harus diketahui dan dipahami secarakeilmuan adalah mengenai asas-asas hukum dalampembentukan perturan perundang-undangan. Asas-asas hukumdimaksud bukan hanya asas-asas hukum yang menjadi dasar(guidance) dalam membentuk peraturan perundang-undangan,23 tetapi melingkupi juga asas-asas hukum yangmenjadi dasar dalam mengatur sesatu hal dalam suatu peraturanperundang-undangan.

Sebelum membahas mengenai asas-asas pembentukanperaturan perundang-undangan secara mendalam, ada baiknyamenguraikan terlebih dahulu mengenai asas hukum. Hal inipenting, agar dalam pembahasan mengani asas-asaspembentukan peraturan perundang-undangan dibedakanantara asas hukum dengan norma/kaidah hukum.

Kaidah hukum perlu dibedakan dari asas hukum. Menurutbelleforid, asas hukum umum adalah norma dasar yangdijabarkan dari hukum positif dan yang oleh ilmu hukum tidakdianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih umum. Asas-asashukum umum itu merupakan pengendapan hukum positif dalamsuatu masyarakat. Dalam pandangan Paul Scholten, asas hukumadalah kecenderungan-kecenderungan yang diiisyaratkan olehpandangan kesusilaan kita pada hukum, merupakan sifat-sifatumum dengan segala keterbatasannya sebagai pembawaanyang umum itu, tetapi tidak boleh tidak harus ada. Lebih lanjutScholten mengemukakan, asas hukum (rechtsbeginsel) adalahpenting untuk dapat melihat “benang merah” dari sistem hukum

Page 78: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

67

makalah akademik

positif yang ditelusuri dan diteliti. Untuk dapat memberikankejelasan mengenai perbedaan antara norma hukum(rechtsnorm) dan asas hukum (rechtsbeginsel) dalampembentukan peratuaran perundang-undangan, Paul Scholtenmengemukakan, sebuah asas hukum (rechtsbeginsel) bukanlahsebuah aturan hukum (rechtsregel). Untuk dapat dikatakansebagai aturan hukum, sebuah asas hukum adalah terlalu umumsehingga ia atau bukan apa-apa atau bicara terlalu banyak (ofniets of veel te veel zeide). Penerapan asas hukum secaralangsung melalui jalan subsumsi atau pengelompokan sebagaiaturan tidaklah mungkin, karena untuk itu terlebih dahulu perludibentuk isi yang lebih konkrit. Dengan perkataan lain, asashukum bukanlan huku, namun hukum tidak akan dapatdimengerti tanpa asas-asas tersebut. Asas hukum memangbukan merupakan aturan hukum, karena asas hukum tidak dapatdilaksanakan/dioperasikan langsung terhadap suatu peristiwadengan menganggapnya sebagai bagian dari aturan umum,dengan cara subsumsi, untuk itu diperlukan isi yang lebih konkrit.Dengan perkataan lain, asas hukum bukanlah hukum, namumhukum tidak akan dapat dimengerti tanpa asas-asas tersebut.24

Sejalan dengan pemikiran Scholten, menurut SudiknoMertokusumo asas hukum atau prinsip hukum bukanlahperaturan hukum konkrit, melainkan merupakan pikiran dasaryang umum sifatnya atau merupakan latar belakang dariperaturan konkrit yang terdapat dalam dan di belakang setiapsistem hukum yang terjelma dalam peraturan perundang-undangan dan putusan hakim yang merupakan hukum positifdan dapat diketemukan dengan mencari sifat-sifat umum dari

Page 79: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

68

peraturan yang konkrit tersebut.25

Sehubungan dengan sifat dan fungsinya yang berbeda tersebut,asas hukum dan norma hukum memberikan pengaruh yangberlainan terhadap peraturan perundang-undangan. Dalamsuatu sistem norma hukum, terdapat hirarki norma-norma secaraberjenjang, yang menetapkan bahwa norma yang di bawahadalah abash atau mempunyai daya laku (valid) apabila dibentukoleh dan berdasar serta bersumber pada norma yang lebih tinggi.Hal itu berlangsung berjenjang-jenjang seterusnya, hinggasampai pada norma yang tertinggi, disebut norma dasar(grundnorm).26

Pandangan hirarki norma berjenjang tersebut merupakanpandangan yang teori hukum murni yang dikemukana oleh HansKelsan. Menurut Arief Sidharta tesis-tesis pokok teori murnitentang hukum yang dikemukakan Hans Kelsen adalah:

Dasar berlakunya suatu norma adalah norma lain yangkedudukannya lebih tinggi. Norma yang melandasi norma yanglebih rendah tidak berlangsung terus-menerus tanpa batas(regressus ad infitium). Pada akhirnya harus ada suatu normayang dianggap sebagai norma yang tertinggi dan terakhir. Normatertinggi ini dinamakan grundnorm. Grundnorm tidak masukdalam tata hukum positif; ia berada di luar dan menjadi landasan(fundasi) tata hukum positif. Grundnorm berfungsi sebagai asaskesatuan yang menjalin keseluruhan norma yang majemuk itumenjadi suatu kesatuan yang utuh. Norma adalah makna sebuahtindakan kemauan, yakni tindakan yang ditujukan pada perilaku

Page 80: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

69

makalah akademik

orang lain, sebuah tindakan yang maknanya adalah bahwa bahwaorang atau orang-orang lain seharusnya berperilaku dengan caratertentu. Norma hukum dibedakan kedalam dua jenis, yakninorma hukum yang menetapkan perilaku yang seharusnyadilakukan atau apa yang seharusnya terjadi jika kondisi tertentuterpenuhi, dan norma hukum yang memberikan kewenanganuntuk membentuk norma hukum (normcrating norm). Suatunorma hukum berlaku bukan karena ia mempunyai isi tertentu,melainkan karena ia dibuat menurut cara yang ditetapkan dalamapa yang dianggap grundnorm.27

Berdasarkan hal di atas, maka jelas asas hukum bukanlah kaidahhukum yang konkrit, melainkan merupakan latar belakangperaturan yang konkrit dan bersifat umum atau abstrak. Dengandemikian, karena asas hukum itu bukanlah norma hukum, makadia harus dilihat dari fungsinya. Sudikno mengemukakan, asashukum mempunyai dua fungsi,yaitu fungsi dalam hukum danfungsi dalam ilmu hukum. Pertama, asas dalam hukummendasarkan eksistensinya pada rumusan oleh pembentukundang-undang dan hakim (ini fungsi yang bersifatmengesahkan) serta mempunyai pengaruh yang normatif danmengikat para pihak. Kedua, asas dalam ilmu hukum hanyabersifat mengatur dan eksplikatif (menjelaskan). Tujuannyaadalah member ikhtisar, tidak nromatif sifatnya dan tidaktermasuk hukum positif. Sudikno juga mengemukakan, asashukum juga dapat dibagi menjadi asas hukum umum dan asashukum.28

Berkaitan dengan asas-asas dalam pembentukan suatu

Page 81: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

70

peraturan perundang-undangan, Undang-undang No. 12 tahun2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangantelah mengatur asas-asas yang menjadi dasar dalampembentukan Peraturan Perundang-undangan. Asas-asas yangdiatur dalam UU Pembentukan Peraturan Perundang-undanganadalah sebagaimana diataur dalam Pasal 5 dan Pasal 6, yangmenyebutkan:

Pasal 5Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harusdilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan PeraturanPerundang-undangan yang baik, yang meliputi:i. kejelasan tujuan;ii. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;iii. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;iv. dapat dilaksanakan;v. kedayagunaan dan kehasilgunaan;vi. kejelasan rumusan; danvii. keterbukaan.

Pasal 6(1) Materi muatan Peraturan Perundang-undangan harus

mencerminkan asas:a. pengayoman;b. kemanusiaan;c. kebangsaan;d. kekeluargaan;e. kenusantaraan;f. bhinneka tunggal ika;

Page 82: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

71

makalah akademik

g. keadilan;h. kesamaan kedudukan dalam hukum dan

pemerintahan;i. ketertiban dan kepastian hukum; dan/atauj. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.

(2) Selain mencerminkan asas sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Peraturan Perundang-undangantertentu dapat berisi asas lain sesuai dengan bidanghukum Peraturan Perundang-undangan yangbersangkutan.

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka jelas dalam setiappembentukan peraturan perundang-undangan asas-asastersebut harus mendasarkan dan mencerminkan asas-asas yangtelah diatur tersebut. Ada pun, dalam pembentukan norma yangakan diatur dalam suatu peraturan perundang-undangan, jugaharus mencerminkan asas-asas lain yang sesuai denganpertauran perundang-undangan yang hendak dibentuk.

Sebagaimana telah diuraikan diatas mengenai asas-asaspembentukan peraturan perundang-undangan, maka dalamRancangan Peraturan Presiden tentang Sistem Informasi DesaDan Kawasan yang henda disusun, dalam pembentukannyaharuslah mendasarkan pada asas-asas yang telah secara tegasdiatur dalam UU Pembentukan Pertauran Perundang-undangan.Lebih lanjut, dalam mengatur SIDEKA itu sendiri dalamRancangan Perpres tentang SIDEKA, maka harus didasarkan jugapada asas-asas yang berkaitan dengan SIDEKA. Ada pun asas-asas yang yang menjadi dasar dalam pengaturan mengenai

Page 83: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

72

SIDEKA adalah sebagai berikut:

a. kedaulatan sumber daya dalam negeri;b. optimalisasi;c. interoperabilitas;d. akuntabilitas;e. profesionalitas;f. partisipatif;g. keberlanjutan;h. Subsidaritas; dani. Rekognisi

Asas-asas tersebut di atas merupakan asas-asas yang menjadidasar pengaturan SIDEKA. Penggunaan asas-asas tersebutadalah agar SIDEKA yang diatur dalam Rancangan Perpres ininantinya bias berlaku sebagai ius contituendum, tidak hanyasebagai ius constitutum.

E. URGENSI PEMBENTUKAN LEMBAGA KOORDINASIDALAM PELAKNSANAAN SIDEKA

Secara sedehana, istilah organ Negara atau lembaga Negaradapat dibedakan dari perkataan organ atau lembaga yangbersifat non-pemerintah, yang biasa disebut Ornop atauOrganisasi Non Pemerintah yang dalam bahasa Inggris Non-Gov-ernment Organization atau Non-Govenmental Organizations(NGO’s). Oleh sebab itu, lembaga apa saja yang dibentuk bukansebagai lembaga masyarakat dapat kita sebut sebagai lembaganegara.29

Page 84: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

73

makalah akademik

Dalam artian bahasa, Jimly Asshidiqqie menyebut konsepsitentang lembaga negara dalam bahasa Belanda biasa disebutstaatsorgaan. Dalam Kamus Hukum Belanda-Indonesia, katastaatsorgan itu diterjemhkan sebagai alat perlengkapan Negara.Dalam Kamus Hukum Fockema Andreae yang diterjemahkanoleh Saleh Adiwinata dkk, kata organ juga diartikan sebagaiperlengkapan. Lebih lanjut, dalam bahsa Indonesia hal itu identikdengan lembaga Negara, badan Negara, atau disebut jugadengan organ Negara. Kamus Besar Bahasa Indonesiamengartikan kata “lembaga” sebagai “asal mula bakal (yangakan menjadi sesuatu); bentuk asli (rupa, wujud); acuan, ikatan;badan atau organisasi yang bertujuan melakukan penyelidikankeilmuan atau melakukan suatu usaha; dan pola perilaku yangmapan yang terdiri atas interaksi social yang berstruktur”. Karenaitu, istilah lembaga Negara, organ Negara, badan Negara, danalat perlengkapan Negara seringkali dipertukarkan satu samalain.30

Istilah organ, badan, lembaga dan alat perlengkapan Negaramemang terlihat sangat identik, sehingga penggunaan istilah-istilah tersbeut sering dipertukarkan. Akan tetapi, istilah-istilahtersebut sebenarnya dapat dan memang perlu untuk dibedakan, agar dalam penggunaannya tidak membingungkan.Untuk dapat memahami pembedaan dalam penggunaan istilah-istilah tersebut, bukanlah hal yang mudah untuk dapat dipahamisecara tepat. Oleh karenanya, yang penting untuk dibedakanapakah lembaga atau badan itu merupakan lembaga yangdibentuk oleh dan untuk Negara atau oleh dan untuk masyarakat.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa lembaga apa saja yang

Page 85: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

74

dibentuk bukan sebagai lembaga masyarakat dapat kita sebutsebagai lembaga Negara. Lembaga Negara itu dapat beradadalam ranah legislative, eksekutif, yudikatif ataupun yang bersifatcampuran.31

Secara definitif, alat-alat kelengkapan suatu negara atau lazimdi sebut sebagai lembaga negara adalah institusi-institusi yangdibentuk guna melaksanakan fungsi-fungsi negara. Berdasarkanteori-teori klasik mengenai negara setidaknya terdapat beberapafungsi yang penting seperti fungsi membuat kebijakan peraturanperundang-undangan (fungsi legislatif), fungsi melaksanakanperaturan atau penyelenggaraan pemerintahan (fungsieksekutif), dan fungsi mengadili (yudikatif). Alat kelengkapannegara berdasarkan teori-teori klasik hukum negara meliputikekuasaan eksekutif dalam hal ini raja/presiden, kekuasaanlegislatif disebut dengan parlemen atau semacam dewanperwakilan rakyat, sedangkan kekuasaan yudikatif ada padaMahkamah Agung.32 Secara konseptual, tujuan diadakannyalembaga-lembaga negara atau alat-alat kelengkapan negaraadalah untuk menjalankan fungsi negara dan menjalankan fungsipemerintahan secara aktual.33

Dalam Wikipedia disebutkan bahwa Lembaga negara adalahlembaga pemerintahan atau “Civilizated Organization”, di manalembaga tersebut dibuat oleh negara, dari negara, dan untuknegara yang bertujuan untuk membangun negara itu sendiri.34

Kemuidan dalam studi hukum maupun politik di Barat, lembaga-lembaga negara atau alat-alat perlengkapan negara disebutbranches of government, arms of the state, maupun organs of

Page 86: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

75

makalah akademik

the state. Keberadaan alat-alat perlengkapan negaramencerminkan pemisahan kekuasaan negara yang diatur didalam konstitusi.35

Untuk memahami pengertian lembaga atau organ negara secaralebih dalam, kita dapat mendekatinya dari pandangan HansKelsen mengenai the concept of the State Organ dalam bukunyaGeneral Theory of Law and State. Hans Kelsen menguraikanbahwa “Whoever fulfills a function determined by the legal or-der is an organ”. Siapa saja yang menjalankan suatu fungsi yangditentukan oleh suatu tata hukum (legal order) adalah suatu or-gan. Artinya, organ negara itu tidak selalu berbentuk organik. Disamping organ yang berbentuk organik, lebih luas lagi, setiapjabatan yang ditentukan oleh hukum dapat pula disebut organ,asalkan fungsi-fungsinya itu bersifat menciptakan norma(normcreating) dan/atau bersifat menjalankan norma (normapplying). “These functions, be they of a norm creating or of anorm applying character, are all ultimately aimed at the execu-tion of a legal sanction”36

Menurut Kelsen, parlemen yang menetapkan undang-undangdan warga negara yang memilih para wakilnya melalui pemilihanumum sama-sama merupakan organ negara dalam arti luas.Demikian pula hakim yang mengadili dan menghukum penjahatdan terpidana yang menjalankan hukuman tersebut di lembagapemasyarakatan, adalah juga merupakan organ negara. Pendekkata, dalam pengertian yang luas ini, organ negara itu identikdengan individu yang menjalankan fungsi atau jabatan tertentudalam konteks kegiatan bernegara. Inilah yang disebut sebagai

Page 87: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

76

jabatan publik atau jabatan umum (publik offi¬ces) dan pejabatpublik atau pejabat umum (publik offi¬cials). Di sampingpengertian luas itu, Hans Kelsen juga menguraikan adanyapengertian organ negara dalam arti yang sempit, yaitupengertian organ dalam arti materiil. Individu dikatakan organnegara hanya apabila ia secara pribadi memiliki kedudukanhukum yang tertentu (...he personally has a specific legal posi-tion). Suatu transaksi hukum perdata, misalnya, kontrak, adalahmerupakan tindakan atau perbuatan yang menciptakan hukumseperti halnya suatu putusan pengadilan.37

Lembaga negara terkadang disebut dengan istilah lembagapemerintahan, lembaga pemerintahan non-departemen, ataulembaga negara saja. Ada yang dibentuk berdasarkan ataukarena diberi kekuasaan oleh UUD, ada pula yang dibentuk danmendapatkan kekuasaannya dari UU, dan bahkan ada pula yanghanya dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden. Hirarki atauranking kedudukannya tentu saja tergantung pada derajatpengaturannya menurut peraturan perundang-undangan yangberlaku. Lembaga negara yang diatur dan dibentuk oleh UUDmerupakan organ konstitusi, sedangkan yang dibentukberdasarkan UU merupakan organ UU, sementara yang hanyadibentuk karena keputusan presiden tentunya lebih rendah lagitingkatan dan derajat perlakuan hukum terhadap pejabat yangduduk di dalamnya. Demikian pula jika lembaga dimaksuddibentuk dan diberi kekuasaan berdasarkan Peraturan Daerah,tentu lebih rendah lagi tingkatannya.38

Dalam setiap pembicaraan mengenai organisasi negara, ada dua

Page 88: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

77

makalah akademik

unsur pokok yang saling berkaitan, yaitu organ dan functie. Or-gan adalah bentuk atau wadahnya, sedangkan functie adalahisinya; organ adalah status bentuknya, sedangkan functie adalahgerakan wadah itu sesuai maksud pembentukannya. Dalamnaskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945, organ-organ yang dimaksud, ada yang disebut secaraeksplisit namanya, dan ada pula yang disebutkan eksplisit hanyafungsinya. Ada pula lembaga atau organ yang disebut bahwabaik namanya maupun fungsi atau kewenangannya akan diaturdengan peraturan yang lebih rendah. Dilihat dari segi fungsinyaLembaga-Lembaga Negara ada yang bersifat utama/primer (pri-mary constitutional organs), dan bersifat penunjang/sekunder(auxiliary state organs). Sedangkan dari segi hirarkinya lembaganegara itu dibedakan kedalam 3 (tiga) lapis yaitu:39

1. Organ lapis pertama disebut sebagai lembaga tingginegara, dimana nama, fungsi dan kewenangannyadibentuk berdasarkan UUD 1945. Adapun yang disebutsebagai organ-organ konstitusi pada lapis pertama ataudapat disebut sebagai lembaga tinggi negara yaitu ;Presiden an Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat(DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), MajelisPermusyawaratan Rakyat (MPR), Mahkamah Konstitusi(MK), Mahkamah Agung (MA) dan Badan PemeriksaKeuangan (BPK).

2. Organ lapis kedua disebut sebagai lembaga negara saja,dimana dalam lapis ini ada lembaga yang sumberkewenangannya dari UUD, ada pula sumber

Page 89: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

78

kewenangannya dari Undang-Undang dan sumberkewenangannya yang bersumber dari regulator ataupembentuk peraturan dibawah Undang-Undang.Kelompok pertama yakni organ konstitusi yang mendapatkewenangan dari UUD misalnya Menteri Negara, KomisiYudisial (KY), Tentara Nasional Indonesia (TNI), KepolisianNegara, Komisi pemilihan umum, Bank Sentral. Kelompokkedua organ institusi yang sumber kewenangannya adalahUndang-Undang misalnya seperti Komnas HAM, KomisiPenyiaran Indonesia (KPI), Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) danlain sebagainya. Walaupun dasar/sumber kewenangannyaberbeda kedudukan kedua jenis lembaga negara ini dapatdi sebandingkan satu sama lain, hanya saja kedudukannyawalaupun tidak lebih tinggi tetapi jauh lebih kuat.Keberadaannya disebutkan secara eksplisit dalam UUD,sehingga tidak dapat ditiadakan atau dibubarkan hanyakarena kebijakan pembentukan Undang-Undang.Sedangkan Kelompok Ketiga yakni organ konstitusi yangtermasuk kategori Lembaga Negara yang sumberkewenangannya berasal dari regulator atau pembentukperaturan di bawah Undang-Undang, misalnya KomisiHukum Nasional dan Komisi Ombudsman Nasionaldibentuk berdasarkan Keputusan Presiden.

3. Organ lapis ketiga merupakan lembaga daerah yaitumerupakan lembaga negara yang ada di daerah yangketentuannya telah diatur oleh UUD 1945 yaitu:Pemerintah Daerah Provinsi; Gubernur; DPRD Provinsi;

Page 90: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

79

makalah akademik

Pemerintahan Daerah Kabupaten; Bupati; DPRDKabupaten; Pemerintahan Daerah Kota; Walikota; DPRDKota. Disamping itu didalam UUD 1945 disebutkan pulaadanya satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifatkhusus dan istimewa yang diakui dan dihormatikeberadaannya secara tegas oleh UUD, sehinggaeksistensinya sangat kuat secara konstitusional.

Lembaga-lembaga negara baik dibentuk berdasarkan konstitusimaupun dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan,dalam perjalannannya harus membentuk suatu kesatuan prosesyang satu sama lain saling berhubungan dalam rangkapenyelengaraan fungsi negara, hal ini disebut oleh Sri Soemantrisebagai actual governmental process. Jadi, meskipun dalampraktiknya tipe lembaga-lembaga negara yang diadopsi setiapnegara bisa berbeda, secara konsep, lembaga-lembaga tersebutharus bekerja dan memiliki relasi sedemikian rupa sehinggamembentuk suatu kesatuan untuk merealisasikan secara praktisfungsi negara dan ideologis mewujudkan tujuan negara jangkapanjang.40

Penyebutan lembaga negara di Indonesia dapat dikategorikanmenjadi dua yaitu: Lembaga negara sebelum Amandemen UUD1945 dan lembaga negara setelah diadakannya amandemen.Penyebutan lembaga negara sebelum amandemen UUD 1945diantarannya:41

1. Dalam Konstitusi RIS 1949 menyebut lembaga negaradengan istilah alat-alat perlengkapan federal terdiri

Page 91: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

80

(Presiden, menteri-menteri,Senat,Dewan PerwakilanRakyat, Mahkamah Agung Indonesia dan DewenPengawasan Keuangan).

2. Dalam UUDS 1950 menyebut alat perlengkapan negaraterdiri dari Presiden, wakil presiden, menteri-menteri ,Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung dan DewanPengawasan Keuangan.

Lembaga negara merupakan lembaga pemerintahan negarayang berkedudukan di pusat yang fungsi, tugas, dankewenangannya diatur secara tegas dalam UUD. Secarakeseluruhan UUD 1945 sebelum perubahan mengenal enamlembaga tinggi/tertinggi negara, yaitu MPR sebagai lembagatertinggi negara; DPR, Presiden, MA, BPK, dan DPA sebagailembaga tinggi negara. Namun setelah perubahan, lembaganegara berdasarkan ketentuan UUD adalah MPR, DPR, DPD,Presiden, BPK, MA, MK, dan KY tanpa mengenal istilah lembagatinggi atau tertinggi negara.42

Dalam UUD 1945 tersebut tidak ditemukan satu kata “lembaganegara”pun sehingga menyulitkan dalam mengidentifikasikandan memaknai lembaga negara. Yang ada ada “badan”, misalnyadalam pasal 23 ayat (5) UUD 1945 ‘badan’ dipergunakan untukmenyebut Badan Pemeriksa Keuangan. Namun istilah lembaganegara dijumpai dalam ketetapan MPRS No. X/MPRS/1969tentang kedudukan semua lembaga-lembaga negara tingkatpusat dan daerah. Dan Ketetapan MPR No.III/MPR/1978 yangmenggunakan istilah lembaga negara dengan mengkategorikanlembaga tertinggi negara (MPR)dan lembaga tinggi negara

Page 92: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

81

makalah akademik

(Presiden,DPA, DPR,BPK dan MA).

Ketidakjelasan ketentuan UUD 1945 dalam mengatur lembaganegara mengakibatkan munculnya banyak ragam penafsiran.Ketidakjelasan itu dapat dilihat dari tidak adanya standard ataukriteria suatu lembaga bisa diatur atau tidak diatur dalamkonstitusi (UUD) di amandeman UUD 1945, diantaranya adanyapenyebutan lembaga-lembaga secara jalas bersamakewenangannya dan begitu juga sebaliknya.

Sri Soemantri menafsirkan lembaga negara berdasarkan hasilamandemen adalah BPK, DPR, DPD, MPR, Presiden dan WakilPresiden, MA, MK dan KY (8 lembaga negara) yang didasarkanpada pembagian menjadi 3 fungsi/bidang yaitu, pertama bidangperundang-undangan, kedua berkaitan bidang pengawasan danketiga bidang pengangkatan hakim agung.43

Bintan R. Saragih menggolongkan lembaga negara secarafungsional dalan kaitannya dengan penyelenggaraan negara,meliputi lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.44 Dalamketatanegaraan Indonesia saat ini lembaga negara berdasarkanUUD 1945 terdapat 14 jenis yaitu:45

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat.2. Dewan Perwakilan Rakyat.3. Dewan Perwakilan Daerah.4. Presiden.5. Mahkamah Agung.6. Badan Pemeriksa Keuangan.

Page 93: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

82

7. Pemerintah-(an)daerah (Gubernur, DPRDtingkat Provinsi,Walikota/Bupati, dan DPRD tingkat Kabupaten/Kota).

8. Komisi Pemilihan Umum.9. Komisi Yudisial.10. Mahkamah Konstitusi.11. Bank Sentral.12. TNI (Tentara Nasional Indonesia).13. Kepolisian Republik Indonesia.14. Dewan Pertimbangan Presiden.

Dalam negara hukum yang demokratik, hubungan antara infrastruktur politik (Socio Political Sphere) selaku pemilik kedaulatan(Political Sovereignty) dengan supra struktur politik (Governmen-tal Political Sphere) sebagai pemegang atau pelaku kedaulatanrakyat menurut hukum (Legal Sovereignty), terdapat hubunganyang saling menentukan dan saling mempengaruhi. Oleh karenaitu, hubungan antar dua komponen struktur ketatanegaraantersebut ditentukan dalam UUD, terutama supra struktur politiktelah ditentukan satu sistem, bagaimana kedaulatan rakyatsebagai dasar kekuasaan tertinggi negara itu dibagi-bagi dandilaksanakan oleh lembaga-lembaga negara.46

Membaca Pasal 86 UU Desa, pertanyaan yang muncul perlukahlembaga/badan yang mempunyai tugas dalam rangkapelaksanaan Pasal 86 UU Desa? Jika perlu adanya lembaga/badantersebut, maka siapa lembaga koordinasi dari pelaksanaanketentuan tersebut?

Ketentuan Pasa 86 UU Desa memang telah memberikan amanat

Page 94: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

83

makalah akademik

untuk diadakannya Sistem Informasi Desa, hanya saja ketentuantersebut memberikan amanat untuk melaksanakan SistemInformasi Desa tidak tegas. Jika dikaji lebih dalam, Pasal 86 UUDesa telah membelah 2 (dua) kewenangan dalam pelaksanaanSistem Infromasi Desa, yaitu pertama adalah kewenangan untukmelakukan pengembangan terhadap sistem infromasi desa, dimana delegasi tersebut diberikan oleh UU kepada Pemrintah/Pemerintah Daerah. Kedua, kewenangan mengelola SistemInformasi Desa yang diberikan delegasinya oleh UU kepadaPemerintah Desa.

Adanya pembelahan kewenangan dalam Pasal 86 UU Desa, jelasmerupakan suatu persoalan dalam implementasi SistemInformasi Desa. Dengan demikian, maka bagaimana harmonisasikewenangan antara Pemerintah/Pemerintah Daerah denganPemerintah Desa dapat terjalin? Belum lagi Sistem Infromasi Desadalam pelaksanaanya akan melibatkan di seluruh Desa yang adadi Indonesia, yang hingga saat ini jumlahnya sudah sampai ±72ribu desa. Hal tersebut jelas bukan merupakan suatu hal yangtidak mudah untuk dilaksanakan.

Dalam Pasal 86 UU Desa memang mengamatkan kepadaPemerintah/Pemerintah Daerah untuk melakukanpengembangan terhadap Sistem Informasi Desa, kemudianmemberikan kewenangan juga kepada Pemerintah Desa untukmelakukan pengelolaan Sistem Informasi Desa tersebut. Akantetapi, melihat dan mebayangkan kondisi riil dalam implementasiSistem Infromasi Desa di ±72 ribu desa yang ada di Indonesia,maka bagaimana koordinasi pelaksanaan Sistem Informasi Desa

Page 95: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

84

di ±72 ribu desa dapat terlaksana? Kementrian/Lembaga apa yangdapat melakukan koordinasi dalam melaksanakan SistemInfromasi Desa di ±72 ribu desa.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa pelaksanaan Sistem InfromasiDesa nantinya akan melibatkan sejumlah lembaga baikkementrian maupun lembaga non kementrian dalammendukung terlaksananya Sistem Informasi Desa. Artinya,implementasi Sistem Informasi Desa merupakan suatu kegiatanyang lintas sektoral. Kemudian, jumlah keberadaan desa yanghingga saat ini mencapai ±72 ribu desa adalah suatu persoalanyang riil dalam implementasi Sistem Infromasi Desa.

Berdasarkan hal tersebut, untuk menyamakan misi, tujuan, dankeseragaman langkah serta kebijakan dalam implementasiSistem Infromasi Desa diperlukan suatu lembaga khusus yangberfungsi koordinasi. Lembaga tersebut dapat berupa Lembaga/Badan Non-Kementrian yang berkoordinasi di bawah satulembaga Kementrian. Dengan kata lain, jika memerhatikanragam Sistem Infromasi Desa yang diatur dalam Pasal 86 UUDesa, maka keberadaan lembaga/badan koordinasi tersebutsangat jelas urgensinya untuk dibentuk, di mana koordinasinyadapat berada di bawah koordinasi Kementrian Komunikasi DanInformatika.

Page 96: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

85

makalah akademik

Catatan Akhir

1 Lihat dalam Sri Soemantri Martoseewignjo, Sistem-SistemPemerintahan Negara-Negara ASEAN, Tarsito, Bandung, 1976. hal 3

2 Didik Sukriono, Pembaharuan Hukum Pemerintah Desa, SetaraPress, Malang, 2010.

3 P. J. Zoetmulder dan S.O. Robson, Kamus Jawa Kuno Indonesia,PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006, hal 212

4 T im Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan danKebudayaan bekerjasama dengan Balai Pustaka, Edisi Kedua, Cet. VII,Jakarta , 1995,hal 226

5 Ni’matul Huda, Hukum Pemerintahan Desa “Dalam KonstitusiIndonesia Sejak Kemardekaan Hingga Era Reformasi“, Setara Press,Malang, 2015, hal 33

6 Ateng Syafrudin dan Suprin Na’a, Republik Desa, Pergulatan HukumTradisional dan Hukum Modern Dalam Desain Otonomi Desa, PT Alumni,Bandung, 2010, hal 2-3

7 Ni’matul Huda, Op cit, hal 32-338 HAW. Widjaja, Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat

dan Utuh, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal 39 Ni’matul Huda, Op cit, hal 3410 Ibid, hal 3511 Ibid, hal 35-3612 Dapat dikatakan bahwa UU Desa adalah produk dari suatu gerakan

yang sejak awalnya hendak menempatkan desa bukan sebagai alas kaki,atau sekedar sebagai obyek, melainkan sebagai subyek, danpembangunan hendaknya mulai desa.Gerakan yang dimaksud, sebagianadalah gerakan yang telah lama mengambil prakarsa, sejak di masakekuasaan Orde Baru, yang melihat bahwa penyeragaman merupakanmasalah besar. Sebagian yang lain adalah gerakan yang berkembangpaska reformasi, khususnya yang beriring dengan lahirnya UU No.22tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang telah mengakui adanyakesalahan konstitusional melalui melalui UU No.5 tahun 1979. Juga

Page 97: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

86

gerakan yang dilakukan oleh masyarakat desa sendiri, terutama yangdiwakili oleh berbagai organisasi pemerintahan desa.

13 Lihat: http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem14 Kita berpandangan bahwa sudah waktunya desa melengkapi diri

dengan suatu kemampuan baru yang mengekpresikan kesadaran ruangdan waktu.Kesadaran ruang dalam tata kelola pemerintahan bermaknasebagai suatu kemampuan untuk menerapkan tindakan-tindakan“pembangunan” yang sesuai dengan keadaan alam dan daya dukunglingkungannya.Kesadaran ini bukan saja membantu desa untukmengurus diri secara benar, berdasarkan kenyataan-kenyataan, namunjuga mampu bersikap kritis terutama terhadap berbagai jenis intervensiyang tidak mempertimbangkan kenyataan-kenyataan desa, danberpotensi merusak daya dukung lingkungan desa.Untuk memperkuatkesadaran baru tersebut, desa membutuhkan peralatan (teknologi),sedemikian sehingga penglihatan desa dalam meliputi seluruh kawasan,baik di atas maupun di bawah permukaan bumi (desa). Kesadaran waktu.

15 Lihat Sistem Informasi Desa, Sistem Informasi dan Data untukPembaruan Desa, 2012, diterbitkan CRI dan TIFA, disusun oleh RanggoainiJahja, Dina Mariana, Haryana,dan Meldi Rendra. Dalam buku termuatpula alur sejarah pemikiran SID, yang dimulai sejak tahun2006.Pengembangan SID sendiri tekankan sebagai suatu Namundemikian seperti yang diulas di awal bagian ini kelahiran SID berangkatdari kebutuhan untuk memperbaiki kapasitas dalam menyimpan data,memanggil data dan mengolah data tentang desa.Aspek efektifitasdan efisiensi inilah yang menjadi penekanan latar belakang lahirnyaSID.(p.20). Adapun SID dirumuskan sebagai sebuah platform teknologiinformasi komunikasi untuk mendukung pengelolaan sumber dayakomunitas di tingkat desa. Dikatakan bahwa inisiatif ini bersifat terbukabagi siapa saja yang akan bergabung dalam gerakan membangunkemandirian komunitas. Konsep pengelolaan sumber daya ini beradadalam payung besar gagasan Lumbung Komunitas yang dikelola olehCOMBINE Resource Institution. (lihat: http://lumbung.combine.or.id/).Juga Gerakan Desa Membangun yang mengembangkan programpenggunaan domain desa.id. Pada alamat http://desamembangun.or.id/termuat ajakan: Mari dukung program #1000web desa gratis dengan

Page 98: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

87

makalah akademik

domain DESA.ID periode II 2014 yang digagas oleh Gerakan DesaMembangun dan pelbagai elemen pegiat pemberdayaan desa lainnyadi Indonesia.

16 Ni’matul Huda dan R. Nazriyah, Teori Dan Pengujian PeraturanPerundang-undangan, Nusa Media, Bandung, 2011, hal 103

17 Ibid, hal 103-10418 Ibid, hal 105-10619 Jimly Asshiddiqie, Perihal Undang-Undang, Rajawali Pres, Jakarta,

2010, hal 151.20 Ni’matul Huda dan R. Nazriyah, Op cit, hal 10821 Jimly Asshiddiqie, Op cit, hal 15222 Ni’matul Huda dan R. Nazriyah, Op cit, hal 110.23 Lihat dalam Undang-undang No. 12 tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan24 Ni’matul Huda dan R. Nazriyah, Op cit, hal 20-2125 Ibid.26 Ibid, hal 2227 Lili Rasjidi dan B. Arief Sidharta (Penyunting), Filsafat Hukum

Mazhab dan Refleksinya, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994, hal 5928 Op cit, hal 2329 Jimly Asshiddiqie, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga

Negara Pasca Reformasi, Cetakan Kedua, Konstitusi Press, Jakarta, 2006,hal 31

30 Ibid, hal 3231 Ibid, 32-3332 Arifin Firmansyah dkk, Lembaga Negara dan Senketa Kewenangan

Antar Lemaga Negara, Konsursium Reformasi Hukum Nasional, Jakarta,2005, hal 31

33 Ibid.34 http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_negara35 Artikel Presentasi Adriana Grahani Firdausy, di unduh dari:

google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=8&ved=0CCoQFjAH&url=http%3A%2F%2Fadrianafirdausy.staff.hukum.uns.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F03%2Fkd-i-b.ppt&ei=_EZWTPqxMo2XrAfg4tTyAw&usg=AFQjCNGCZkSNoE5APEysHcxBarJkphTTHA

Page 99: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

88

36 Jimly Asshiddiqie, Perkembangan..., Op cit, hal 3637 Ibid, hal 37-3838 Ibid, hal 42-4339 http://kanekzoke.blogspot.com/40 www.legalitas.org/Eksistensi%20Lembaga%20Negara%20

Berdasarkan%20Undang-Undang%20Dasar%20Negara%20Republik%20Indonesia%20Tahun%201945

41 Arifin Firmansyah dkk, Op cit, hal 3242 www.legalitas.org, Loc cit.43 Sri Soemantri, Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD 1945, Alumni, Bandung. 1986, hal 5944 Bintan R. Saragih, Makalah diskusi “Komisi-Komisi Negara Negara

dalam Sistem Pemerintahan yang Berubah“, (KRHN), Jakarta, 2004, hal57

45 Arifin Firmansyah dkk, Op cit, hal 72.46 http://www.legalitas.org/, Loc cit.

Page 100: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

89

BAB IVBAB IVBAB IVBAB IVBAB IV

JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DANRUANG LINGKUP MATERI MUATAN SIDEKA

Dalam Rancangan Peraturan PresidenRepublik Indonesia tentang Tata KelolaSIstem Informasi Desa dan Kawasan

Perdesaan Bebasis Elektronik

A. RUANG LINKUP

Ruang lingkup pengaturan dalam Tata Kelola Sistem InformasiDesa Dan Kawasan Perdesaan Berbasis Elektronik ini meliputiseluruh aspek yang diperlukan untuk mencapai tujuan dariSistem Informasi Desa Dan Kawasan, yang meliputipengembangan Sideka yang dilakukan oleh Pemerindath Daerahserta tata kelola Sideka yang dilakukan oleh Pemerintah Desaagar dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat ataskebutuhan dokumentasi dan informasi desa dan kawasanperdesaan secara lengkap, akurat, mudah, dan cepat; melakukanpenataan terhadap Sideka; melakukan penataan organisai dantata laksana sideka, Penguatan Sumber Daya Manusia,

Page 101: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

90

Pengamanan terhadap informasi dalam Sideka, Pembiayaan danPengadaan serta Pengawasan dan Evaluasi.

B. MATERI MUATAN

Ada pun materi muatan Peraturan Presiden Republik IndonesiaTentang Tata Kelola Sistem Informasi Desa Dan KawasanPerdesaan Berbasis Elektronik tersebut adalah sebagai berikut:

a. Maksud dan Tujuan Sideka

Maksud dari pengaturan Sideka adalah agar pelaksanaan Sidekamemiliki keseragaman tata kelola diseluruh Desa yang ada diIndonesia. Tujuan dari Sideka adalah menjamin terciptanyaPengelolaan SIDEKA yang terpadu dan terintegrasi diberbagaiinstansi pemerintah dan institusi lainnya; menjamin ketersediaandokumentasi dan informasi data yang ada di masing-masing Desadengan lengkap dan akurat, serta dapat diakses secara cepatdan mudah; mengembangkan kerja sama yang efektif antaraPusat jaringan dan Anggota jaringan serta antar sesama Anggotajaringan dalam rangka system informasi desa dan kawasan; danmeningkatkan kualitas pembangunan desa dan pelayanankepada publik sebagai salah satu wujud ketata pemerintahandesa yang baik, transparan, efektif, efisien, dan bertanggungjawab.

b. Pengembangan Sideka

Pengembangan Sideka dilakukan oleh Pemerintah Daerah yang

Page 102: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

91

makalah akademik

meliputi pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi.

c. Tata Kelola

Tata Kelola Sideka dilakukan oleh Pemerintah Desa, yang meliputia. pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pelestarian,

dan pendayagunaan Data Desa, Data Pembangunan Desa,Data Kawasan Perdesaan dan Informasi lain yang berkaitandengan Pembangunan Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan;

b. Penataan SIDEKAc. Organisasi dan Tata Laksana;d. Penguatan Sumber Daya Manusia;e. Pengamanan;f. Pembiayaan dan Pengadaan; dang. Pengawasan dan Evaluasid. Pembentukan Lembaga Koordinasi Sideka

Lembaga koordinasi adalah Lembaga Non-Kementrian dibawah koordinasi Menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang urusan Komunikasi DanInfomartika yang mempunyai wewenang sebagi lembagakoordinasi terhadap pengelolaan Sideka yang meliputikegiatan pembinaan pengembangan, dan monitoring.

C. USULAN SISTEMATIKA

Usulan sistematika Peraturan Presiden Republik IndonesiaTentang Tata Kelola Sistem Informasi Desa Dan KawasanPerdesaan Berbasis Elektronik adalah sebagai berikut:

Page 103: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

92

BABI KETENTUAN UMUM

BAB II RUANG LINGKUPBagian Kesatu PengembanganBagian Kedua Tata Kelola

BAB III PENGELOLAANBagian Kesatu pengumpulan, pengolahan,penyimpanan, pelestarian, dan pendayagunaanBagian Kedua Penataan SIDEKABagian Ketiga Organisasi dan Tata LaksanaBagian Keempat Penguatan Sumber Daya ManusiaBagian Kelima PengamananBagian Keenam Pembiayaan dan PengadaanBagian Ketujuh Pengawasan dan Evaluasi

BAB VI KETENTUAN LAIN

BAB VII KETENTUAN PERALIHAN

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP

Page 104: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

93

BAB VBAB VBAB VBAB VBAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Ketentuan Pasal 86 UU Desa yang mengatur mengenaiSistem Infromasi Desa, masih belum jelas dalam halpengaturannya. Ketentuan tersebut masih secara umummengatur mengani Sistem Informasi Desa. Olehkarenanya, perlu dipertegas mengenai bagaiman sisteminfromasi desa yang akan diselenggarakan oleh setiapDessa, sebagai perwujudan dari Pasal 86 UU Desa. SIDbukan hanya sekedar sebagai suatu aplikasi informasi,tetapi juga perlengkapan pendukung untuk penguatanpartisipasi dan sekaligus perlengkapan pendukung gerakpembangunan desa. Dengan kenyataan tersebut dapat:(1) pemerintah pusat dan atau pemerintahan supra desa,mengalami kesulitan untuk menyusun suatu rencanapembangunan yang persis sebagaimana yang dibutuhkandan didasarkan pada kenyataan setempat, oleh sebabtidak tersedia data yang cukup, dan tidak tersedia saluran

Page 105: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

94

yang memadai yang dapat memberikan gambaran persismengenai apa yang menjadi harapan rakyat desa; (2)pemerintahan desa dan komunitas, yang jikamengandalkan data desa sebagaimana yang termuatdalam profil desa, tentu juga akan kesulitan dalammengembangkan rencana kerja kongkrit yang menjaditantangan desa, oleh tidak tersedia data yang akurat dandapat dipertanggungjawabkan. Desa mengakui bahwadata yang tersedia, bukan saja kurang mencerminkankenyataan, namun juga sangat sulit untuk “dipanggil”(menemukan data secara cepat dan dalam kondisi baik),oleh sebab sistem dokumentasi data tidak memadai, dancenderung merusak data. Keadaan ini sudah barang tentumenyulitkan keinginan untuk mengembangkan suatuproses pengambilan keputusan yang demokratik dantepat. Di sisi yang lain, desa juga kehilangan kesempatanuntuk mengkonsolidasi pengetahuan yang merekakembangkan, untuk membangun apa yang layak disebutsebagai kecerdasan desa.

2. Dengan SiDeKa yang didukung oleh aplikasi tepat guna,maka: (1) kepada desa dan supra desa, dalam kepentinganpembangunan, investasi, dan atau upaya-upayapemberdayaan, akan dapat disediakan data yangdibutuhkan, baik dalam kerangka merancang suatu pro-gram pembangunan maupun program dukungan,maupun dalam kerangka mengambil keputusan strategis.Jika negara bermaksud mencapai swasembada pangandan energi, serta mampu dengan cepat mengentaskan

Page 106: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

95

makalah akademik

warga miskin, maka tidak terhindarkan adanya kebutuhanakan data yang akurat mengenai keadaan alam, keadaantanah, dan berbagai informasi lain berkait denganpertanian di desa-desa. Data yang dimaksud, tentu bukandata hasil pengolahan, melainkan data primer, yang mampumemberikan gambaran kongkrit mengenai kapasitas desadalam ikut ambil bagian dalam percepatan produksipertanian pangan.

3. Dalam upaya negara mengentaskan kemiskinan, kitahedak menekankan tentang pentingnya kebijakan satudata, dengan kualitas data yang baik, akurat dan mutakhir– serta tepat, karena didasarkan pada indicator yang dekatdengan kenyataan.Kita menyadari sepenuhnya bahwatanpa adanya data yang baik, maka pelaksanaan programpengentasan kemiskinan sangat sulit diukur tingkatkeberhasilannya secara baik.Baik menyangkut ketepatansasaran program, maupu dalam pembelanjaan. Oleh sebabitulah, kehadiran suatu system informasi, sebagaimanaSIDeKa dimaksudkan, akan sangat mendukung upayapengentasan kemiskinan, pada khususnya memperkuatbasis bagi kebijakan satu data dalam program pengentasankemiskinan. Desa sendiri dalam hal ini sangatberkepentingan, baik dalam soal menyusun data yangdimaksud, maupun dalam mengakses informasi mengenaiprogram pengentasan kemiskinan, agar desa dapat ambilbagian sejak dalam proses perencanaannya.

4. SIDeKa dalam batas tertentu hendak kita beri makna

Page 107: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

96

sebagai cara baru kehadiran negara. Kehadiran negaraharuslah suatu kehadiran yang kongkrit, yakni kehadiranyang mampu menjadi jawaban atas masalah-masalahrakyat, bangsa dan negara, khususnya masalah-masalahmasyarakat desa.Oleh sebab itulah, politik negara haruslahpolitik yang bersentuhan langsung dengan rakyat.Suatupolitik yang menghasilkan keputusan benar, yaitukeputusan yang didasarkan pada pengetahuan yang luasdan persis tentang kenyataan-kenyataan yang ada dimasyarakat.

5. SIDeKa pada dasarnya adalah system saraf, System SarafNawacita. Dengan system ini, kita mengharapkan:Pertama, makin baiknya kualitas layanan publik. Kedua,makin terintegrasinya informasi (satu data), sedemikiansehingga response para pihak menjadi semakin cepat dantepat.Ketiga, makin menempatkan masyarakat (desa)sebagai subyek, sebagai pusat, yang ditunjukan olehkemudahan akses dan layanan.Keempat, makinterkoneksi, sedemikian semua operasi menjadi semakincepat, efisien dan memungkinkan proses-proses baruyang tidak mengandalkan kertas, pertemuan, dan lain-lain.Kelima, makin memungkinkan menghimpun pikiran-pikiran sehingga membentuk kecerdasan komunitas(desa). Pada intinya kita akan mendapatkan lebih dari apayang selama ini dapat kita peroleh dengan cara-cara lama.

Page 108: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

97

makalah akademik

B. SARAN

Sebagai bagian dari proses yang demokratis dalam pembentukansuatu peraturan perundang-undangan, kajian ini mengajukansuatu rekomendasi agar Sistem Informasi Desa (SIDEKA) dalampenerapannya memiliki landasan hukum yang kuat, bukan hanyaUU Desa, tetapi juga peraturan pelaksnanya. Dalam hal ini makaSistem Informasi Desa (SIDEKA) perlu diatur dalam PeraturanPresiden.

Page 109: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

98

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arif in F irmansyah dkk, Lembaga Negara dan SenketaKewenangan Antar Lemaga Negara, KonsursiumReformasi Hukum Nasional, Jakarta, 2005.

Ateng Syafrudin dan Suprin Na’a, Republik Desa, PergulatanHukum Tradisional dan Hukum Modern Dalam DesainOtonomi Desa, PT Alumni, Bandung, 2010.

Bagir Manan, Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, PSH FakultasHukum UII, Yogyakarta, 2001.

Bintan R. Saragih, Makalah diskusi “Komisi-Komisi NegaraNegara dalam Sistem Pemerintahan yang Berubah”,(KRHN), Jakarta, 2004.

Didik Sukriono, Pembaharuan Hukum Pemerintah Desa, SetaraPress, Malang, 2010.

HAW. Widjaja, Pemerintahan Desa/Marga, Berdasarkan UU No.22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2001.

_____, Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat DanUtuh, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.

Jimly Asshiddiqie, Perkembangan dan Konsolidasi LembagaNegara Pasca Reformasi, Cetakan Kedua, Konstitusi Press,Jakarta, 2006.

_____, Perihal Undang-Undang, Rajawali Pres, Jakarta, 2010.Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik

Indonesia, Identif ikasi Beberapa Faktor yangMempengaruhi Penyelenggaraannya, PT Raja Grafindo

Page 110: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

99

makalah akademik

Persada, Jakarta, 2001.Lili Rasjidi dan B. Arief Sidharta (Penyunting), Filsafat Hukum

Mazhab dan Refleksinya, PT. Remaja Rosdakarya,Bandung, 1994.

Mardiasmo, Otonomi dan Manajeman Keuangan daerah, CtkPertama, Andi, Yogyakarta, 2002.

Moh. Mahfud, Politik Hukum di Indonesia, LP3S, Jakarta, 1998.Ni’matul Huda dan R. Nazriyah, Teori Dan Pengujian Peraturan

Perundang-undangan, Nusa Media, Bandung, 2011.Ni’matul Huda, Hukum Pemerintahan Desa “Dalam Konstitusi

Indonesia Sejak Kemardekaan Hingga Era Reformasi”,Setara Press, Malang, 2015.

P. J. Zoetmulder dan S.O. Robson, Kamus Jawa Kuno Indonesia,PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006.

Soehino, Perkembangan Pemerintahan di Daerah, Liberty,Yogyakarta, 1995.

Sri Soemantri Martoseewignjo, Sistem-Sistem PemerintahanNegara-Negara ASEAN, Tarsito, Bandung, 1976.

_____, Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD 1945, Alumni,Bandung. 1986.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, DepartemenPendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan BalaiPustaka, Edisi Kedua, Cet. VII, Jakarta , 1995

Peraturan Perundang-undangan

Undang-undang No. 12 tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan

Page 111: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

100

Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa

Internet

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_negaragoogle.co.id/url?sa=t&source=web&cd=8&ved=0CCoQFjAH&

url=http%3A%2F%2Fadrianafirdausy.staff.hukum.uns.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F03%2Fkd-i-b.ppt&ei=_EZWTPqxMo2XrAfg4tTyAw&usg=AFQjCNGCZkSNoE5APEysHcxBarJkphTTHA

http://kanekzoke.blogspot.com/www.legalitas.org/Eksistensi%20Lembaga%20Negara%20

Berdasarkan%20Undang-Undang%20Dasar%20Negara%20Republik%20Indonesia%20Tahun%201945

Page 112: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN

TENTANGTATA KELOLA SISTEM INFORMASI DESA DAN

KAWASAN PERDESAAN BERBASIS ELEKTRONIK

Page 113: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

.

Page 114: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

103

RANCANGANPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN ...TENTANG

TATA KELOLA SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASANPERDESAAN BERBASIS ELEKTRONIK

Menimbanga. bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 86 Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014tentang Desa perlu dibentuk Sistem Informasi DesaDan Kawasan;

b. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepadamasyarakat atas kebutuhan dokumentasi daninformasi desa dan kawasan perdesaan secaralengkap, akurat, mudah, dan cepat, perlu adanya tatakelola sistem informasi desa dan kawasan perdesaanyang tertata dan terselenggara dengan baik;

c. bahwa untuk mewujudkan sistem informasi desa dankawasan perlu dibentuk tata kelola sistem informasidesa dan kawasan berbasis elektronik;

d. bahwa dalam rangka pelaksanaan tujuan sebagaimanapada butir a, b dan c diperlukan norma hukum yangmengatur mengenai kebijakan tata kelola sisteminformasi desa dan kawasan;

Page 115: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

104

e. bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir a, b, c,dan d dipandang perlu membentuk PeraturanPresiden tentang tata kelola sistem informasi desa dankawasan perdesaan berbasis elektronik;

Mengingat1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 58;Tambahan Lembaran Negara Republik In-donesia Nomor 4843);

3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 61;Tambahan Lembaran Negara Republik In-donesia Nomor 4846);

4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166;TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun2004 tentang system Perencanaan PembangunanNasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 104;Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4421);

6 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan sistem dan

Page 116: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

105

Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik In-donesia Tahun 2012 Nomor 189;Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5348).

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 123; Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5539).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan:PERATURAN PRESIDEN TENTANG TATA KELOLA SISTEMINFORMASI DESA DAN KAWASAN PERDESAANBERBASIS ELEKTRONIK

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:1. Tata kelola sistem informasi desa dan kawasan perdesaan,

adalah suatu tata kelola sistem informasi desa dan kawasanperdesaan yang memanfaatkan teknologi informasi yangmerupakan wadah pendayagunaan bersama atas DataDesa, Data Pembangunan Desa, Data Kawasan Perdesaandan Informasi lain yang berkaitan dengan Pembangunan

Page 117: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

106

Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan secaramenyeluruh, tertib, terpadu, dan berkesinambungan,serta merupakan sarana pemberian pelayanan informasidesa secara lengkap, akurat, mudah, dan cepat.

2. Sistem Informasi Desa Dan Kawasan Perdesaan yangselanjutnya disebut SIDEKA adalah suatu sistem untukmengelola database desa dan kawasan yang meliputi DataDesa, Data Pembangunan Desa, Data Kawasan Perdesaandan Informasi lain yang berkaitan dengan PembangunanDesa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

3. Pengelolaan SIDEKA adalah kegiatan pengumpulan,pengolahan, penyimpanan, pelestarian, danpendayagunaan informasi Desa Dan Kawasan Perdesaan.

4. Infrastruktur Teknologi Informasi, selanjutnya disebutInfrastruktur, adalah peranti keras, peranti lunak, jaringankomunikasi data dan fasilitas pendukung lainnya, yangketika digunakan bersama menjadi pondasi dasar untukmendukung Tata kelola sistem informasi desa dankawasan perdesaan.

5. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengannama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yangberwenang untuk mengatur dan mengurus urusanpemerintahan, kepentingan masyarakat setempatberdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atauhak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistempemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusanpemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

Page 118: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

107

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebutdengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Desa.

8. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengannama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsipemerintahan yang anggotanya merupakan wakil daripenduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah danditetapkan secara demokratis.

9. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undanganyang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dandisepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.

10. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitashidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnyakesejahteraan masyarakat Desa.

11. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyaikegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempatpermukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan,pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

12. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalahPresiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaanpemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945.

13. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikotadan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraPemerintahan Daerah.

Page 119: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

108

14. Interoperabilitas adalah kemampuan dua sistem atau duakomponen atau lebih untuk bertukar informasi dan untukmenggunakan informasi yang telah dipertukarkan.

15. Keamanan Informasi adalah proteksi informasi dan sisteminformasi dari akses, penggunaan, penyebaran,pengubahan, penggangguan, atau penghancuran olehpihak yang tidak berwenang.

16. Evaluasi adalah pemeriksaan terhadap Teknologi Informasidan Tata Kelola dalam rangka untuk memastikankeabsahan, kehandalan, dan kesesuaian denganketentuan yang berlaku.

17. Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan SistemElektronik yang berdiri sendiri atau dalam jaringan.

18. Unit teknis operasional SIDEKA adalah unit yang dibentukoleh Kepala Desa dan berkedudukan di bawah SekretarisDesa yang melakukan pengelolaan teknis operasionalSIDEKA

Pasal 2(1) Peraturan Presiden ini dimaksudkan untuk mengatur

SIDEKA secara nasional.(2) SIDEKA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertujuan

untuk:a. menjamin terciptanya Pengelolaan SIDEKA yang

terpadu dan terintegrasi diberbagai instansipemerintah dan institusi lainnya;

b. menjamin ketersediaan dokumentasi dan informasidata yang ada di masing-masing Desa dengan lengkapdan akurat, serta dapat diakses secara cepat dan

Page 120: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

109

mudah olehsemua pemangku kepentingan;c. meningkatkan kualitas pembangunan desa dan

pelayanan kepada publik sebagai salah satu wujudketata pemerintahan desa yang baik, transparan,efektif, efisien, dan bertanggung jawab; dan

d. mengembangkan kerja sama yang efektif antara Pusatjaringan dan Anggota jaringan serta antar sesamaAnggota jaringan dalam rangka system informasi desadan kawasan.

Pasal 3SIDEKA diselenggarakan berdasarkan atas asas:a. kedaulatan sumber daya dalam negeri;b. optimalisasi;c. interoperabilitas;d. akuntabilitas;e. profesionalitas;f. partisipatif;g. keberlanjutan;h. Subsidaritas; dani. Rekognisi

BAB IIRUANG LINGKUP

Pasal 4Ruang lingkup penyelenggaraan SIDEKA meliputi:a. Pengembangan; danb. Tata Kelola

Page 121: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

110

Bagian KesatuPengembangan

Pasal 5(1) Pengembangan sebagaimana dimaksud Pasal 4 huruf (a)

adalah pengembangan terhadap Infrastruktur TeknologiInformasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembanganInfrastruktur Teknologi Informasi diatur oleh masing-masing Pemerintah Daerah.

Bagian KeduaTata Kelola

Pasal 6(1) Tata Kelola sebagaimana dimaksud Pasal 4 huruf (b)

dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan melakukanPengelolaan SIDEKA yang meliputi:a. pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,

pelestarian, dan pendayagunaan Data Desa, DataPembangunan Desa, Data Kawasan Perdesaan danInformasi lain yang berkaitan dengan PembangunanDesa dan pembangunan Kawasan Perdesaan;

b. Penataan SIDEKAc. Organisasi dan Tata Laksana;d. Penguatan Sumber Daya Manusia;e. Pengamanan;f. Pembiayaan dan Pengadaan; dang. Pengawasan dan Evaluasi.

Page 122: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

111

BAB IIIPENGELOLAANBagian Kesatu

Pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pelestarian, danpendayagunaan

Pasal 7(1) Pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pelestarian,

dan pendayagunaan SIDEKA, sekurang-kurangnyamemuat:a. Data Desa yaitu data yang memuat tentang profil desab. Data Pembangunan Desa, yaitu data yang terdiri dari

Data Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa(RPJM) 6 (enam) tahun dan Data RencanaPembangunan Tahunan Desa atau yang disebutRencana Kerja Pemerintah Desa 1 (satu) tahun.

c. Data Kawasan Perdesaan, yaitu data yang terdiri dariData pertanian, Data pengelolaan sumber daya alamdengan parameter susunan fungsi kawasan sebagaitempat permukiman perdesaan, Data pelayanan jasapemerintahan, Data pelayanan sosial, dan Datakegiatan ekonomi.

d. Data informasi lain, yaitu data yang berkaitan denganPembangunan Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan.

(2) Dalam rangka pengelolaan SIDEKA, seluruh PemerintahDesa wajib melakukan perencanaan terlebih dahulu yangtersusun dalam dokumen perencanaan pengelolaanSIDEKA.

(3) Dokumen perencanaan pengelolaan sideka memuat pal-

Page 123: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

112

ing sedikit mengenai:a. Pengumpulan;b. Pengolahan;c. Penyimpanan; dand. pelestarian, dan pendayagunaan

(4) Dalam rangka penyusunan dokumen perencanaansebagaimana dimaksud dalam ayat (2), setiap PemerintahDesa wajib:a. melaksanakan inventarisasi seluruh Data Desa, Data

Pembangunan Desa, Data Kawasan Perdesaan danInformasi lain yang berkaitan dengan PembangunanDesa dan pembangunan Kawasan Perdesaan;

b. memastikan sistem teknologi informasi dankomunikasi yang akan dioperasikan telah memenuhistandar kelaikan sistem teknologi informasi dankomunikasi pemerintah;

c. memastikan sistem teknologi informasi dankomunikasi yang akan dioperasikan dapat terhubungdengan sistem sistem teknologi informasi dankomunikasi di Badan Pemerintahan lain;

d. memastikan data yang dihasilkan dapat diakses olehBadan Pemerintahan lain dan semua pemangkukepentingan;

e. memastikan teknologi informasi dan komunikasi yangdioperasikan dilindungi dengan sistem keamananinformasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,dan;

f. melaksanakan pengelolaan, perawatan, danpemutakhiran system teknologi informasi dan

Page 124: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

113

komunikasi.(5) Perencanaan sebagaimana di maksud dalam ayat (1)

diprioritaskan untuk melaksanakan indikator kinerja utamaSIDEKA, baik yang bersifat jangka pendek maupun yangjangka menengah.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme dan tata carapenyusunan dokumen perencanaan pengelolaan SIDEKAdiatur lebih lanjut dalam Peraturan Desa masing-masingPemerintah Desa

Bagian KeduaPenataan SIDEKA

Pasal 8(1) Penataan SIDEKA dilaksanakan antara lain melalui:

a. Sistem katalog;b. Sistem mandiri/stand alone; danc. Sistem internet/website.

(2) Penataan SIDEKA melalui sistem katalog sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dikelola dengan caramerekam informasi

(3) Penataan SIDEKA melalui sistem mandiri/stand alonesebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dikelolamelalui system aplikasi database SIDEKA yang berdirisendiri dalam satu unit komputer tanpa menggunakanjaringan.

(4) Penataan SIDEKA melalui sistem internet/websitesebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dikelolamelalui website:

Page 125: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

114

Pasal 9(1) Pemerintah Desa melakukan penataan Website SIDEKA

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) huruf b dimasing-masing lingkungan Pemerintah Desa-nya.

(2) Pemerintah Desa yang telah melakukan penataan websiteSIDEKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaporkankepada ______________ paling lambat 7 hari kerjasetelah website SIDEKA beroperasi/online.

Pasal 10(1) Website SIDEKA wajib terintegrasi/link dengan website

SIDEKA lainnya yang ada di Pemerintah Desa seluruh In-donesia.

(2) Website SIDEKA wajib terintegrasi/link dengan Websitedengan seluruh badan Pemerintahan yang ada di Indone-sia.

Pasal 11(1) Pengelola SIDEKA paling sedikit 1 (satu) minggu sekali

melakukan updating data sebagaimana dimaksud dalamPasal 7 ayat (1) dalam rangka Pelestarian danpendayagunaan informasi dan di upload melalui websiteSIDEKA masing-masing Pemerintah Desa.

(2) Pelestarian dan pendayagunaan informasi dan uploadmelalui website sebagaimana dimaksud pada ayat (1),setelah dilakukan pengkajian konsekuensi danpengklasifikasian informasi.

Page 126: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

115

Pasal 12Pemohon informasi dapat mengunduh/download data daninformasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) melaluiwebsite________

Bagian KetigaOrganisasi dan Tata Laksana

Pasal 13(1) Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

ayat (1) wajib melakukan Pengelolaan SIDEKA denganmenyediakan sarana dan prasarana, serta sumber dayamanusia, dan anggaran.

(2) Dalam rangka pengelolaan SIDEKA, maka PemerintahDesa dalam hal ini Kepala Desa berperan dan berfungsiserta bertanggung jawab terhadap jalannya pengelolaanSIDEKA.

(3) Dalam melakukan pegelolaan SIDEKA sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) tiap-tiap Pemerintah Desamembentuk unit yang mengurusi teknis operasionalSIDEKA yang keberadaannya di bawah Skretaris Desa.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sarana dan prasarana,sumber daya manusia, dan anggaran serta tugas danfungsi unit teknis operasional SIDEKA diatur dalamPeraturan Desa masing-masing Pemerintah Desa.

Pasal 14(1) Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

ayat (2) bertugas melakukan pembinaan pengembangan,dan monitoring pada unit teknis operasional SIDEKA yang

Page 127: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

116

meliputi:a. Organisasi;b. Pengembangan Sumber Daya Manusia;c. Koleksi Dokumen atau Data;d. Teknis pengelolaan;e. Sarana prasarana;f. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

(2) Pemerintah Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimanadimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:a. perumusan kebijakan pembinaan dan

pengembangan SIDEKA;b. penyusunan dan/atau penyempurnaan pedoman/

standar pengelolaan teknis dokumentasi daninformasi;

c. pemberian konsultasi terhadap permasalahan yangdihadapi oleh staff unit teknis operasional SIDEKA;

d. sosialisasi kebijakan dan pengelolaan teknisdokumentasi dan informasi SIDEKA;

e. pembinaan sumber daya manusia pengelola SIDEKA;f. pusat rujukan dokumentasi dan informasi dari SIDEKA;

dang. monitoring dan evaluasi secara berkala setiap 6

(enam) bulan sekali terhadap pelaksanaan tugas danfungsi anggota unit teknis operasional SIDEKA.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan dan/ataupenyempurnaan pedoman/standar pengelolaan teknikdokumentasi dan informasi SIDEKA sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b diatur dengan PeraturanDesa masing-masing Pemerintah Desa.

Page 128: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

117

Pasal 15(1) Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Pemerintah

Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, makadibentuk suatu badan yang bertugas melakukan koordinasidalam rangka pembinaan pengembangan, dan monitor-ing SIDEKA.

(2) Badan Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah Lembaga Non-Kementrian di bawah koordinasiMenteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang urusan Komunikasi Dan Infomartika.

(3) Pembentukan, susunan keanggotaan, dan tugas badankooedinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

Bagian KeempatPenguatan Sumber Daya Manusia

Pasal 16(1) Setiap Pemerintah Desa menyiapkan sumber daya

manusia dengan kualifikasi keahlian yang dibutuhkandalam pelaksanaan SIDEKA sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(2) Setiap Pemerintah Desa melakukan perekrutan,pendidikan, pelatihan, dan pembinaan terhadap sumberdaya manusia agar memiliki kualif ikasi keahliansebagaimana di maksud dalam ayat (1);

(3) Sumber daya manusia pengelola SIDEKA adalah AparaturSipil Negara;

(4) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi urusan dalam negeri menyusun jabatan fungsional

Page 129: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

118

dalam rangka mendukung Pengelolaan SIDEKA sesuaidengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian KelimaPengamanan

Pasal 17(1) Setiap Pemerintah Desa menugaskan kepada unit teknis

operasional SIDEKA untuk melindungi keamanan SIDEKAsesuai ketentuan keamanan informasi pemerintah, sertamelakukan pengawasan dan evaluasi terhadappelaksanaan dari tugas tersebut.

(2) Permerintah Desa serta personil unit teknis operasionalSIDEKA yang merencanakan, membuat, dan/ataumengoperasikan sistem elektronik memastikan arsitekturdan desain teknis sistem elektronik, perangkat keras,perangkat lunak, dan sistem keamanan, telah lulus ujikeamanan atau sesuai ketentuan keamanan informasipemerintah.

(3) Permerintah Desa menetapkan prosedur keamanansistem elektronik dan melakukan uji risiko sebelummenerapkan prosedur keamanan sistem elektronik agarprosedur tersebut dapat beroperasi secara efektif danefisien.

(4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalamayat (1) dan (2), Pimpinan unit teknis operasional SIDEKAmengacu kepada ketentuan keamanan informasipemerintah.

(5) Ketentuan keamanan informasi pemerintah sebagaimanadi maksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4)

Page 130: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

119

diatur oleh Menteri yang menyelenggarakan urusanpermerintahan di bidang komunikasi dan informasi.

Pasal 18(1) Setiap Pemerintah Desa bertanggungjawab menjaga

keamanan informasi SIDEKA di masing-masingPemerintah Desa

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalamayat (1), kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:a. membangun mekanisme yang berfungsi dan

berperan sebagai CSIRT (Computer Security IncidentResponse Team);

b. melakukan pemantauan terhadap kinerja teknis darisistem;

c. menerima laporan gangguan dari pengguna sistem,CSIRT, atau pihak manapun yang mengetahui adanyagangguan;

d. melakukan penanganan terhadap gangguan teknisyang dilaporkan;

e. meneruskan persoalan gangguan teknis yang tidakberhasil ditangani sendiri ke_________ dan;

f. melaporkan jenis gangguan, penanganan yangdilakukan, dan hasil penanganannya kepada________________;

g. melakukan koordinasi dengan CSIRT sesuai denganmekanisme yang berlaku.

Page 131: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

120

Bagian KeenamPembiayaan dan Pengadaan

Pasal 19(1) Pembiayaan untuk pengelolaan SIDEKA di setiap

Pemerintahan Desa dapat diperoleh dari AnggaranPendapatan dan Belanja Dsa (APB Des) atau sumber lainyang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang keuangan dapat menolak pengajuan anggaranpembiayaan dari setiap Pemerintah Desa yang tidak sesuaidengan dokumen perencanaan pengelolaan SIDEKA .

Pasal 20Pembiayaan yang termasuk dalam kelompok pengelolaanSIDEKA meliputi:a. operasional satuan kerja pengelola SIDEKA;b. pembuatan dan/atau pengembangan aplikasi khusus

sesuai dengan tugas dan fungsi spesifik setelah disetujuioleh Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang komunikasi dan informasi;

c. penyediaan akses internet secara menyeluruh danterpadu;

d. penyimpanan data elektronik pada pusat data yang telahlulus uji keamanan;

e. pengadaan perangkat keras dan/atau lunak yangberfungsi untuk mengoptimalkan pengelolaan SIDEKA

f. penyediaan jasa profesional dalam rangka mendukungpengembangan dan pelaksanaan SIDEKA;

g. pengamanan sistem elektronik dan/atau data elektronik

Page 132: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

121

untuk mendeteksi, mengantisipasi, dan menanggulangiserangan, akses yang tidak sah, modifikasi yang tidak sah,dan/atau intersepsi yang tidak sah;

h. penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar,lokakarya, atau penyuluhan yang hasilnya akanmeningkatkan kompetensi pengelolaan SIDEKA daripersonil disetiap unit teknis operasional SIDEKA pada tiap-tiap Pemerintahan Desa; dan

i. penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, promosi, edukasi,atau publikasi yang dapat meningkatkan partisipasimasyarakat dan aparatur negara dalam memanfaatkanSIDEKA yang dikeloala oleh Pemeritah Desa tersebut.

Pasal 21(1) Pengadaan barang dan/atau jasa untuk melaksanakan

rencana dan anggaran di setiap Pemerintah Desamengacu pada peraturan perundang-undangan yangberlaku.

(2) Khusus untuk pengadaan akses Internet, setiapPemerintah Desa memiliki peta kebutuhan pita lebar padatiap-tiap unit internal dan melaksanakan pengadaan aksesinternet secara terpusat untuk memenuhi kebutuhantersebut.

(3) Pengadaan akses internet secara terpusat sebagaimanadi maksud dalam ayat (2) tidak berarti ada 1 (satu) penyediajasa internet saja untuk setiap Pemerintahan Desa

Page 133: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

122

Bagian KetujuhPengawasan dan Evaluasi

Pasal 22(1) Setiap Pemerintah Desa bertanggung jawab melakukan

pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja pengelolaanSIDEKA.

(2) menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang dalam negeri bertanggung jawab terhadapkoordinasi pelaksanaan pengelolaan SIDEKA.

(3) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang komunikasi dan informasi bertanggung jawabatas pengawasan dan evaluasi pengelolaan SIDEKA

(4) Setiap Pemerintahan Desa melaporkan kinerjapengelolaan SIDEKA kepada Presiden melalui Menteriyang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangkomunikasi dan informasi.

BAB VIKETENTUAN LAIN

Pasal 23(1) Dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun sejak

ditetapkan Peraturan Presiden ini seluruh PemerintahDaerah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa telahmelaksanakan pngembangan dan pengelolaan SIDEKA.

(2) Untuk melaksanakan ketentuansebagaimana dimaksudpada ayat (1), maka:a. menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang komunikasi dan informasibertanggung jawab terhadap koordinasi penyediaan

Page 134: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

123

aplikasi, hal lain sebagaimana ditetapkan dalamperaturan ini serta pelaksanaan pengelolaan SPBE;

b. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang perencanaan pembangunannasional bertanggung jawab terhadap pengendalianperencanaan SIDEKA

c. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang keuangan bertanggungjawab terhadap pembiayaan pelaksanaan SIDEKA

d. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang aparatur negarabertanggungjawab terhadap pengawasan danevaluasi kinerja pengelola SIDEKA

e. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang dalam negeri bertanggungjawab terhadap koordinasi pelaksanaan pengelolaanSIDEKA di tiap-tiap Pemerintah Desa

f. kepala lembaga yang mempunyai tugas di bidangstatistik dan/atau informasi geospasial bertanggungjawab terhadap penetapan standar teknis data yangterkait dengan bidang tugasnya masing-masing

g. kepala lembaga yang mempunyai tugas di bidangpenerapan dan pengkajian teknologi bertanggungjawab terhadap kajian teknologi informasi

h. kepala lembaga yang mempunyai tugas di bidangsandi negara bertanggung jawab terhadap keamananinformasi publik

i. kepala lembaga yang mempunyai tugas di bidangkearsipan bertanggung jawab terhadap pengelolaan

Page 135: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

124

penyimpanan dokumen kearsipan

BAB VIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 24Pada saat berlakunya peraturan presiden ini, semua peraturanperundang-undangan yang mengatur system informasi desaberbasis elektronik yang telah ada yang tidak bertentangandengan peraturan presiden ini dinyatakan tetap berlaku.

BAB VIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 25Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal ............

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IR. H. JOKO WIDODO

Page 136: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

125

Diundangkan di Jakartapada tanggal ...............

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015NOMOR

Page 137: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

.

Page 138: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN

TENTANGPENYELENGGARAAN SISTEM PEMERINTAHAN

BERBASIS ELEKTRONIK

Page 139: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

.

Page 140: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

129

RANCANGANPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN ...TENTANG

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMERINTAHANBERBASIS ELEKTRONIK

Menimbanga. bahwa untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan

yang efektif dan ef isien perlu dibentuk sistempenyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik;

b. bahwa dalam rangka pelaksanaan tujuan sebagaimanapada butir a, diperlukan norma hukum yang mengaturmengenai kebijakan SPBE, Kebijakan SIDEKA,rencana induk, peta jalan dan tata kelola;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir a dan b,dipandang perlu membentuk Peraturan Presidententang Penyelenggaraan Sistem InformasiPemerintahan Desa Berbasis Elektronik;

Mengingat1 Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Page 141: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

130

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 58;Tambahan Lembaran Negara Republik In-donesia Nomor 4843);

3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 61; Tambahan Lembaran Negara Republik In-donesia Nomor 4846);

4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 104;Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4421);

5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166;Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4916);

6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indo-nesia Tahun 2014 Nomor 7);

7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun2014 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224 );

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan sistem danTransaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik In-donesia Tahun 2012 Nomor 189;Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5348).

Page 142: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

131

MEMUTUSKAN :

MenetapkanPERATURAN PRESIDEN TENTANG PENYELENGGARAANSISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:1. Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis

Elektronik, selanjutnya disebut SPBE adalah suatu sistemtata kelola pemerintahan yang memanfaatkan teknologiinformasi secara menyeluruh dan terpadu dalampelaksanaan administrasi pemerintahan danpenyelenggaraan pelayanan publik pada BadanPemerintahan.

2. Badan Pemerintahan adalah lembaga yang melaksanakanfungsi pemerintahan, baik di lingkungan pemerintahmaupun penyelenggara negara lainnya.

3. Pemerintah Pusat adalah selanjutnya disebut Pemerintahadalah Presiden Republik Indonesia sebagaimanadimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945.

4. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusanpemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewanperwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugaspembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalamsistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

Page 143: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

132

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945.

5. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsurpenyelenggara pemerintahan daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom.

6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusanpemerintahan dan kepentingan masyarakat setempatdalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebutdengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Desa.

8. Perangkat Desa adalah unsur penyelenggaraPemerintahan Desa yang membantu Pemerintah desaatau Kepala Desa yang terdiri atas sekretariat Desa,pelaksana kewilayahan dan pelaksana teknis.

9. Administrasi Pemerintahan adalah tata laksana dalampengambilan keputusan dan/atau tindakan oleh bahdandan/atau pejabat pemerintahan.

10. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatandalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuaidengan peraturan perundang-undangan bagi setiapwarga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ataupelayanan administratif yang disediakan olehpenyelenggara pelayanan publik.

11. Kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, yangselanjutnya disebut Kebijakan SPBE adalah pengaturanmengenai sistem tata kelola pemerintahan yang

Page 144: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

133

memanfaatkan teknologi informasi secara menyeluruhdan terpadu dalam pelaksanaan administrasipemerintahan dan penyelenggaraan pelayanan publikpada Badan Pemerintahan.

12. Kebijakan Sistem Informasi Desa Dan KawasanPerdesaan, yang selanjutnya disebut Kebijakan SIDEKAadalah bagian dari Kebijakan SPBE yang merupakanpengaturan mengenai sistem tata kelola pemerintahandesa yang memanfaatkan teknologi informasi secaramenyeluruh dan terpadu dalam pelaksanaan administrasipemerintahan dan penyelenggaraan pelayanan publikpada pemerintahan desa.

13. Infrastruktur Teknologi Informasi, selanjutnya disebutInfrastruktur, adalah peranti keras, peranti lunak, jaringankomunikasi data dan fasilitas pendukung lainnya, yangketika digunakan bersama menjadi pondasi dasar untukmendukung penyelenggaraan SPBE danpenyelenggaraan SIDEKA.

14. Interoperabilitas adalah kemampuan dua sistem atau duakomponen atau lebih untuk bertukar informasi dan untukmenggunakan informasi yang telah dipertukarkan.

15. Naskah Dinas adalah komunikasi tulis sebagai alatkomunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkanoleh pejabat yang berwenang di lingkungan BadanPemerintahan dalam rangka penyelenggaraan tugaspemerintahan oleh pemerintah daerah dan pemerintahdesa.

16. Aplikasi adalah komponen sistem informasi yangdigunakan untuk menjalankan fungsi, proses, dan

Page 145: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

134

mekanisme kerja yang mendukung pelaksanaan SPBE danSIDEKA.

17. Aplikasi Umum adalah aplikasi elektronik yang digunakanoleh seluruh Badan Pemerintahan.

18. Aplikasi Khusus adalah aplikasi elektronik yang digunakansesuai karakteristik masing-masing Badan Pemerintahan.

19. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan dataelektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data in-terchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), tele-gram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda,angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telahdiolah, yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orangyang mampu memahaminya.

20. Situs Web adalah kumpulan halaman web yang berisiInformasi Elektronik.

21. Teknologi Informasi adalah suatu teknik untukmengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses,mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkaninformasi.

22. Keamanan Informasi adalah proteksi informasi dan sisteminformasi dari akses, penggunaan, penyebaran,pengubahan, penggangguan, atau penghancuran olehpihak yang tidak berwenang.

23. Audit adalah pemeriksaan terhadap Teknologi Informasidan Tata Kelola dalam rangka untuk memastikankeabsahan, kehandalan, dan kesesuaian denganketentuan yang berlaku.

24. Nama Domain adalah alamat internet seseorang,

Page 146: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

135

perkumpulan, organisasi, badan usaha, atau BadanPemerintahan yang dapat digunakan untuk berkomunikasimelalui internet yang berupa kode atau susunan karakteryang bersifat unik.

25. Repositori adalah fasilitas untuk menyimpan informasielektronik secara terpusat, seperti dokumen elektronik,perangkat lunak, kode sumber, dan pedoman dengantujuan untuk memudahkan penyimpanan, pengaksesan,pemeliharaan, dan pendistribusian.

26. Tata Kelola Teknologi Informasi adalah kerangka kerjaakuntabilitas untuk mendorong perilaku yang diinginkandalam penggunaan Teknologi Informasi, yang melingkupiperencanaan, manajemen belanja/investasi, realisasi,pengoperasian, dan pemeliharaan sistem.

27. Rencana Induk SPBE dan SIDEKA adalah dokumenperencanaan yang menjadi acuan penyelenggaraan SPBEdan SIDEKA.

28. Peta Jalan SPBEdan SIDEKA adalah tahapan atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk setiap program dalamrentang waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang adadi dalam Rencana Induk Nasional SPBEdan SIDEKA.

29. Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yangdilakukan dengan menggunakan komputer, jaringankomputer, dan/atau media elektronik lainnya.

30. Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan SistemElektronik yang berdiri sendiri atau dalam jaringan.

31. Media koneksi adalah sistem elektronik tertentu yangberfungsi sebagai sarana untuk menyediakan aksesterhadap layanan yang disediakan secara elektronik.

Page 147: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

136

32. Forum Data dan Konsolidasi Nasional adalah wadahkoordinasi bagi seluruh Unit Kerja pada BadanPemerintahan.

33. Unit Kerja adalah unit yang menangani bidang tugas datadan teknologi informasi, dimana pimpinannya berperansekaligus sebagai Government CIO pada setiap BadanPemerintahan.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2(1) Maksud dibentuknya Peraturan Presiden ini untuk

mengatur SPBE dan SIDEKA secara nasional.(2) SPBE dan SIDEKA dalam Peraturan Presiden ini bertujuan

untuk mewujudkan pelaksanaan administrasipemerintahan dan penyelenggaraan pelayanan publikyang efektif dan efisien, serta dalam rangka meningkatkankualitas layanan Badan Pemerintahan dengan:a. Badan Pemerintahan termasuk Pemerintahan Desa;b. kalangan dunia usaha, dan;c. masyarakat.

BAB IIIASAS-ASAS PENYELENGGARAAN SPBE DAN SIDEKA

Pasal 3SPBE dan SIDEKA diselenggarakan berdasarkan asas:a. kedaulatan sumber daya dalam negeri;b. optimalisasi;c. interoperabilitas;

Page 148: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

137

d. akuntabilitas;e. profesionalitas;f. partisipatif; dang. keberlanjutan.

BAB IVBAGIAN KESATUKEBIJAKAN SPBE

Pasal 4(1) Kebijakan SPBE terdiri atas 2 (dua) bagian, yaitu:

a. Rencana Induk Nasional SPBE; danb. Peta Jalan SPBE.

(2) Kebijakan SPBE dilaksanakan pada setiap BadanPemerintahan sesuai dengan tugas dan fungsi.

(3) Dalam penyusunan Kebijakan SPBE sebagaimanadimaksud pada ayat (2), dilakukan melaluipengharmonisasian peraturan perundang-undangan yangberkaitan dengan penyelenggaraan sistem informasi olehBadan Pemerintahan.

BAGIAN KEDUAKEBIJAKAN SIDEKA

Pasal 5(1) Kebijakan SIDEKA mengikuti kebijakan SPBE

sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (1).(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

melakukan pengembangan Kebijakan SIDEKA(3) Pemerintah Desa melakukan pengelolaan kebijakan

SIDEKA yang sudah dikembangkan oleh Pemerintah dan

Page 149: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

138

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota(4) Kebijakan SIDEKA dilaksanakan pada setiap Pemerintah

Desa sesuai dengan tugas dan fungsi.(5) Dalam penyusunan Kebijakan SIDEKA sebagaimana

dimaksud pada ayat (4), dilakukan melaluipengharmonisasian peraturan perundang-undangan yangberkaitan dengan penyelenggaraan sistem informasi olehPemerintah Desa.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan SIDEKAoleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diatur dalamPeraturan Daerah Kabupaten/Kota.

BAB IIIRENCANA INDUK NASIONAL SPBE DAN SIDEKA

Pasal 6(1) Rencana Induk Nasional SPBE dan SIDEKA disusun dalam

rangka memberikan arah pelaksanaan SPBE dan SIDEKAagar pengembangan sistem elektronik pemerintah,pemerintahan daerah dan Pemerintahan Desa berjalanterpadu dan berkesinambungan.

(2) Rencana Induk Nasional SPBE dan SIDEKA terdiri atas 6(enam) program utama yaitu:a. Keamanan Informasi Pemerintah (Government Infor-

mation Security)b. Jaringan Intra Pemerintah (Government Internet Ex-

change)c. Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (Govern-

ment Service Bus)d. Pusat Data Elektronik Terpadu (Government Inte-

Page 150: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

139

grated Data Center)e. Sistem Perizinan Nasional Satu Pintu (National Single

Window)f. Sistem Portal Layanan Publik (Citizen Services System)

Bagian KesatuKeamanan Informasi Pemerintah

(Government Information Security)Pasal 7

(1) Pimpinan Badan Pemerintahan menugaskan kepada UnitKerja untuk melindungi keamanan SPBE sesuai ketentuankeamanan informasi pemerintah, serta melakukanpengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan dari tugastersebut.

(2) Pemerintah Desa menugaskan kepada perangkat desayang melakukan pengelolaan SIDEKA untuk melindungikeamanan SIDEKA sesuai ketentuan keamanan informasipemerintah, serta melakukan pengawasan dan evaluasiterhadap pelaksanaan dari tugas tersebut.

(3) Pimpinan Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah danPemerintahan Desa serta personil yang merencanakan,membuat, dan/atau mengoperasikan sistem elektronikmemastikan arsitektur dan desain teknis sistem elektronik,perangkat keras, perangkat lunak, dan sistem keamanan,telah lulus uji keamanan atau sesuai ketentuan keamananinformasi pemerintah.

(4) Pimpinan Badan Pemerintahan, Pemerintah Daerah danPermerintah Desa menetapkan prosedur keamanansistem elektronik dan melakukan uji risiko sebelum

Page 151: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

140

menerapkan prosedur keamanan sistem elektronik agarprosedur tersebut dapat beroperasi secara efektif danefisien.

(5) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalamayat (1) dan (2), pimpinan Unit Kerja serta Perangkat Desamengacu kepada ketentuan keamanan informasipemerintah.

(6) Ketentuan keamanan informasi pemerintah sebagaimanadi maksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (5)diatur oleh Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang komunikasi dan informasi.

Pasal 8Government CIO Nasional bertanggung jawab terhadapkeamanan informasi penyelenggaraan SPBEdan SIDEKA secaranasional.

Pasal 9(1) Setiap Unit Kerja bertanggung jawab menjaga keamanan

informasi SPBE di masing-masing Badan Pemerintahan.(2) Setiap Pemerintah Desa bertanggungjawab menjaga

keamanan informasi SIDEKA di masing-masingPemerintah Desa

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalamayat (1), kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:a. membangun mekanisme yang berfungsi dan

berperan sebagai CSIRT (Computer Security IncidentResponse Team);

b. melakukan pemantauan terhadap kinerja teknis dari

Page 152: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

141

sistem;c. menerima laporan gangguan dari pengguna sistem,

CSIRT, atau pihak manapun yang mengetahui adanyagangguan;

d. melakukan penanganan terhadap gangguan teknisyang dilaporkan;

e. meneruskan persoalan gangguan teknis yang tidakberhasil ditangani sendiri ke Government CIONasional, dan;

f. melaporkan jenis gangguan, penanganan yangdilakukan, dan hasil penanganannya kepada Govern-ment CIO Nasional;

g. melakukan koordinasi dengan CSIRT sesuai denganmekanisme yang berlaku.

Bagian KeduaJaringan Intra Pemerintah

(Government Internet Exchange)Pasal 10

(1) Jaringan intra pemerintah merupakan infrastruktur dasaryang menghubungkan semua layanan pemerintah melaluisebuah jaringan yang aman dan handal.

(2) Jaringan intra pemerintah menghubungkan semuakomponen TIK dasar pemerintah yang termasuk didalamnya adalah pusat data elektronik, sistempenghubung layanan pemerintah, dan semua aplikasipemerintahan.

Page 153: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

142

Pasal 11Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah dan PemerintahanDesa harus berkonsolidasi dalam melakukan pengadaan semuainfrastruktur jaringan maupun jaringan internet secara terpusat.

Pasal 12(1) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

di bidang komunikasi dan informasi bertugas untukmenyiapkan dan mengelola Jaringan Intra Pemerintah.

(2) Penyiapan dan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalamayat (1) meliputi:a. menyusun desain Jaringan Intra Pemerintah;b. membangun Jaringan Intra Pemerintah;c. menyediakan sarana yang dapat digunakan oleh

penyedia jasa akses Internet untuk terhubung kedalam Jaringan Intra Pemerintah;

d. mengoperasikan jaringan internet pemerintah sesuaiketentuan keamanan informasi pemerintah, dan;

e. menyusun dan mensosialisasikan proseduroperasional pemanfaatan Jaringan Intra Pemerintahke seluruh Badan Pemerintahan dan penyedia jasaakses internet.

Bagian KetigaSistem Penghubung Layanan Pemerintah

(Government Service Bus)Pasal 13

(1) Sistem penghubung layanan pemerintah berfungsisebagai sistem manajemen informasi dan pertukaran data

Page 154: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

143

dalam lingkungan Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah dan Pemerintahan Desa yang mampu melakukanintegrasi informasi dari beberapa sistem informasi ataupenyedia layanan dan data.

(2) Sistem penghubung layanan pemerintah dilakukan melaluipengaturan aplikasi dan konsolidasi aplikasi berbasisstandar terbuka.

Pasal 14(1) Aplikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2)

terdiri atasa. aplikasi umum; danb. aplikasikhusus.

(2) Aplikasi umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufa ditentukan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang komunikasi dan informasi.

(3) Aplikasi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb dikembangkan sesuai tugas dan fungsi BadanPemerintahan, Pemerintahan Daerah, dan PemerintahanDesa, yang dalam pelaksanaannya berkoordinasi denganMenteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang komunikasi dan informasi.

(4) Aplikasi Umum dioperasikan secara seragam di seluruhBadan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintahan Desa, sedangkan Aplikasi Khususdioperasikan hanya di Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintahan Desa yang membuatnya dan/atau Badan Pemerintahan lain sesuai fungsinya.

(5) Setiap Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, dan

Page 155: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

144

Pemerintahan Desa melaporkan dan mendaftarkanaplikasi yang digunakannya kepada Menteri yangbertanggungjawab dalam urusan pemerintahan di bidangKomunikasi dan Informasi.

(6) Setiap Badan Pemerintahan dan Pemerintahan Daerahmengoperasikan Aplikasi Umum di Badan Pemerintahandan Pemerintahan Daerahnya.

(7) Setiap Pemerintahan Desa mengoperasikan AplikasiUmum di Pemerintahan Desanya

Pasal 15(1) Aplikasi sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 14

memenuhi ketentuan interoperabilitas, keamanan sisteminformasi, antar muka, dan akses.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang Komunikasi dan Informasi.

Pasal 16(1) Konsolidasi aplikasi berbasis standar terbuka sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13 menggunakan kode sumberterbuka (open source).

(2) Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintahan Desa dapat menggunakan aplikasi dengankode sumber tidak terbuka setelah berkoordinasi danmendapat rekomendasi dari Menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangKomunikasi dan Informasi.

Page 156: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

145

Pasal 17(1) Hak cipta atas aplikasi dan kode sumber yang dibangun

oleh Badan Pemerintahandan Pemerintahan Desasebagaimana dimaksud dalam peraturan presiden inimenjadi milik negara.

(2) Kode sumber aplikasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan dokumen-dokumen teknisnya disampaikan kepadamenteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang Komunikasi dan Informasiuntuk dapatdimanfaatkan bagi negara sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Ketentuan mengenai tatakelola hak cipta dan kodesumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)ditetapkan sesuai ketentuan perundang-undangan yangberlaku.

Pasal 18(1) Pembangunan dan/atau pengembangan aplikasi yang

melibatkan lebih dari satu Badan Pemerintahandikoordinasikan oleh Menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang Komunikasi dan Informasi.

(2) Pembangunan dan/atau pengembangan aplikasi bagiPemerintahan desa dikoordinasikan oleh Menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangKomunikasi dan Informasi

Pasal 19Aplikasi yang digunakan untuk SPBEdan SIDEKA dapat diperiksakesesuaian fungsinya melalui audit yang dilakukan oleh tenaga

Page 157: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

146

ahli yang kompeten yang ditunjuk Menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Komunikasidan Informasi.

Pasal 20(1) Setiap Pimpinan Badan Pemerintahan, Pemerintahan

Daerah, dan Pemerintah Desa memastikan sistemelektronik yang dibangunmenggunakan standar teknisterbuka, mempersiapkan tabel alokasi f ile untukkepentingan pertukaran data, dan mencatat log transaksipertukaran data.

(2) Mekanisme Pertukaran data dan/atau pemanfaatan databersama (data sharing) antara Badan Pemerintahan,Pemerintahan Daerah, dan Pemerintahan Desa dilakukansesuai kewenangan dan kualifikasi informasi.

(3) Setiap pimpinan Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintah Desa mempersiapkan saranatatap muka yang dibutuhkan untuk interkoneksi.

(4) Setiap pimpinan Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintah Desa mengatur agar pertukarandata yang menyangkut data pribadi penduduk dan dataaparatur negara dilakukan sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 21Setiap Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintahan Desa yang telah membuat dan/ataumengembangkan dan mengoperasikan aplikasi pada saatditetapkannya Peraturan Presiden ini telah menyelesaikan

Page 158: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

147

pekerjaan pembuatan dan/atau pengembangannya palinglambat 3 (tiga) tahun sejak ditetapkan Peraturan Presiden ini.

Bagian KeempatPusat Data Elektronik Terpadu

(Government Integrated Data Center)Pasal 22

Pusat data elektronik terpadu merupakan suatu fasilitas yangdigunakan untuk menampung semua data-data pemerintahanagar setiap Badan Pemerintahandan Pemerintahan Desa dapatberbagi data untuk kebutuhan pelayanan masyarakat yang lebihefektif.

Pasal 23(1) Setiap Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, dan

Pemerintahan Desa melakukan pendataan terhadap data-data yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan,wilayah dari subyek atau obyek kerja, atau peristiwa.

(2) Data sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berupadata statistik, data geospasial, atau data lain yang jenisnyaditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

(3) Agar data sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memilikitingkat keakurasian tinggi dan dapat digunakan denganmudah untuk kegiatan perencanaan pembangunannasional, maka Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang perencanaan pembangunannasional secara berkala dapat menyampaikan permintaandata kepada setiap Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintahan Desa.

Page 159: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

148

(4) Setiap Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintah Desa mengisi permintaan data sebagaimanadi maksud dalam ayat (3) secara lengkap,menyampaikannya secara tepat waktu, dan mengacupada standar teknis data yang telah dibakukan olehLembaga yang menangani statistik dan/atau informasigeospasial.

(5) Pemanfaatan data antar Badan Pemerintahan,Pemerintahan Daerah, dan Pemerintah Desa dilakukanmelalui mekanisme layanan terpadu.

(6) Pengembangan dan pengoperasian layanan terpadusebagaimana dimaksud pada ayat (5) dikoordinasikan olehMenteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang Komunikasi dan Informasi.

Pasal 24(1) Setiap data dan dokumen elektronik yang dibuat oleh

Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintah Desa disimpan dalam format data terbuka.

(2) Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintah Desa melaporkan seluruh basis data elektronikyang telah dikelola dan rencana pengembangannya secaraelektronik kepada Government CIO Nasional, paling lama1 (satu) tahun sejak Peraturan Presiden ini ditetapkan.

(3) Terhadap laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)Government CIO Nasional berwenang sesuai denganketentuan yang berlaku:a. menambah, mengurangi, mengubah, dan/atau

menghilangkan satu atau beberapa elemen di dalam

Page 160: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

149

basis data elektronik nya, dan/atau;b. menghubungkan, menggabungkan, atau

mengintegrasikan basis data elektroniknya denganbasis data elektronik di Badan Pemerintahan lain.

Pasal 25(1) Setiap Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, dan

Pemerintahan Desa menyediakan data secara elektroniksebagai informasi publik.

(2) Dalam pelaksanaan keterbukaan informasi publik, setiappimpinan Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah,dan Pemerintah Desa mempertimbangkan perlindunganterhadap aspek privasi, data pribadi, keselamatanwarganegara, dan/atau keamanan dan keselamatannegara.

Pasal 26(3) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

di bidang komunikasi dan informasi bertugas untukmembangun Pusat Data Elektronik Nasional.

(4) Pusat Data Elektronik Nasional sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berfungsi sebagai tempat penyimpanandokumentasi sistem elektronik, data elektronik, dan basisdata elektronik dari seluruh Badan Pemerintahan,Pemerintahan Daerah, dan Pemerintahan Desa yangdimanfaatkan untuk kepentingan administrasipemerintahan dan pelayanan publik

Page 161: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

150

Pasal 27(1) Setiap Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, dan

Pemerintahan Desa menggunakan fasilitas pusat data danpusat pemulihan data (data recovery center) yang berupasarana dan prasarana terpusat yang berada di wilayahhukum Republik Indonesia sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(2) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang Komunikasi dan Informasimenyediakan fasilitaspusat data nasional yang terintegrasi dengan seluruhfasilitas pusat data sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pusat data elektroniknasional dan pusat pemulihan data (data recovery center)diatur dengan Peraturan Menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangKomunikasi dan Informasi.

Pasal 28Pusat Data Elektronik Nasional diselenggarakan denganketentuan sebagai berikut:a. berlokasi di wilayah darat, laut, dan udara Republik Indo-

nesia;b. perangkat lunak dan keras dari sistem elektronik yang

digunakan telah sesuai dengan standar keamananinformasi pemerintah.

c. personil yang mengoperasikan telah sesuai denganketentuan standar keamanan pemerintah.

d. sistem elektronik dan datanya dilindungi dengan saranakriptografi yang mengacu pada standar yang ditetapkan

Page 162: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

151

oleh Badan Pemerintahan yang bertanggungjawab dalamurusan persandian negara;

e. lokasi kedudukan pusat data elektronik dijaga secara fisik,f. trafik masuk dan keluar dari pusat data elektronik dicatat

dalam sistem; dang. area sekitar pusat data elektronik direkam secara terus

menerus dengan perangkat kamera yang memilikikemampuan merekam dalam gelap.

Bagian KelimaSistem Perizinan Nasional Satu Pintu

(National Single Window)Pasal 29

(1) Setiap Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintahan Desa yang memiliki kewenangan dalammengeluarkan perizinan mengoperasikan 1 (satu) AplikasiKhusus untuk mengadministrasikan seluruh ragam danproses perizinan.

(2) Aplikasi Khusus yang dimaksud pada ayat (1) merupakanaplikasi elektronik untuk melaksanakan kegiatan sebagaiberikut:a. menerima permohonan perizinan dari masyarakat;b. memberikan tanda terima permohonan dari

masyarakat;c. menginformasikan kepada masyarakat, unit kerja atau

perangkat desa yang sedang menanganipermohonan;

d. menginformasikan kepada masyarakat, keputusanPimpinan Badan Pemerintahan, Pemerintah Daerah,

Page 163: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

152

dan Pemerintah Desa mengenai penerimaan ataupenolakan terhadap permohonan yang diajukan, dan;

e. kegiatan lain yang dipandang dapat mempermudahmasyarakat dalam melaksanakan proses perizinanatau membuat proses perizinan semakin transparandan cepat.

Bagian KeenamSistem Portal Layanan Publik

(Citizen Services System)Pasal 30

Sistem Portal Layanan Publik merupakan pintu gerbang bagilayanan Pemerintah berbasis situsweb.

Pasal 31(1) Setiap Badan Pemerintahandan Pemerintahan Desa

mengelola situsweb dan menggunakan standar metadata.(2) Situsweb Badan Pemerintahandan Pemerintahan Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftarkan denganmenggunakan nama domain resmi Pemerintah denganalamat .go.id.

(3) Informasi yang ditampilkan dalam web atau fasilitas terkaitlainnya dimutakhirkan secara berkala dan berkelanjutan.

Pasal 31(1) Setiap Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, dan

Pemerintahan Desa mengelola situsweb danmenggunakan standar metadata.

(2) Situsweb Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah,

Page 164: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

153

dan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat(1) didaftarkan dengan menggunakan nama domain resmiPemerintah dengan alamat .go.id.

(3) Informasi yang ditampilkan dalam web atau fasilitas terkaitlainnya dimutakhirkan secara berkala dan berkelanjutan.

Pasal 32(1) Setiap situsweb Badan Pemerintahan dan Pemerintahan

Daerah dikelola oleh Unit Kerja.(2) Setiap situsweb Pemerintahan Desa dikelola oleh

Perangkat Desa yang telah diberikan wewenang.(3) Unit Kerja dan Perangkat Desa sebagaimana di maksud

dalam ayat (1) dan (2) memastikan hal-hal sebagai berikut:a. Dalam data kontak pendaftar nama domain (registrant

contact) tercantum data kontak dari administratorsitusweb di Penyelenggara SPBE dan SIDEKA padaBadan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintahan Desa tersebut.

b. Dalam data kontak admin tercantum data kontak dariadministrator situsweb penyelenggara SPBE danSIDEKA pada Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintahan Desatersebut.

c. Dalam data kontak teknis (technical contact)tercantum data kontak dari administrator situswebPenyelenggara SPBE dan SIDEKA pada BadanPemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintahan Desatersebut.

d. Dalam data Penagihan (billing contact), data kontakadmin tercantum data kontak dari administrator

Page 165: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

154

situsweb Penyelenggara SPBE dan SIDEKA padaBadan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintahan Desa tersebut.

e. Alamat surat elektronik yang digunakan dalam datakontak situsweb sebagaimana dimaksud pada ayat (2)menggunakan alamat surat eletronik resmiPemerintah dengan alamat .go.id.

Pasal 33(1) Situsweb yang merupakan portal nasional dari Negara

Kesatuan Republik Indonesia adalah Indonesia.go.id(2) Seluruh administrator situsweb Badan Pemerintahan,

Pemerintahan Daerah, dan Pemerintahan Desamenghubungkan situswebnya dengan situswebindonesia.go.id atau situs induk lainnya yang ditetapkansesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3) Badan Pemerintahan yang melaksanakan fungsi di bidangsekretariat negara mengelola portal nasional dibawahkoordinasi Government CIO Nasional.

Pasal 34(1) Setiap administrator situsweb dan fasilitas lain terkait

Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintahan Desa menyediakan fitur di situsweb BadanPemerintahan, Pemerintahan Daerah, dan PemerintahanDesa yang dapat dengan mudah digunakan olehmasyarakat untuk menyampaikan saran, keluhan, usulan,pendapat, kritik, atau gagasannya.

(2) Setiap administrator situsweb dan fasilitas lainterkait,

Page 166: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

155

mendata seluruh saran, keluhan, usulan, pendapat, kritik,atau gagasan yang masuk dan melaporkannya secaraelektronik kepada Unit Kerja.

(3) Setiap administrator situsweb dan fasilitas lain terkait diPemerintahan Desa, mendata seluruh saran, keluhan,usulan, pendapat, kritik, atau gagasan yang masuk danmelaporkannya secara elektronik kepada Perangkat Desayang telah diberikan wewenang pengelolaan.

(4) Unit Kerja dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksuddalam ayat (2) dan ayat (3) melakukan analisis danmenentukan langkah untuk menindaklanjuti saran dankeluhan tersebut.

Pasal 35(1) Setiap pemilik sistem elektronik privat menjaga keamanan

sistem, pusat data, dan/atau basis data elektroniknyamasing-masing.

(2) Administrator keamanan komputer di setiap sistemelektronik privat berkoordinasi dengan Government CIOKabupaten/Kota untuk saling berbagi informasi seputaradanya serangan atau ancaman serangan terhadapsistem, pusat data, dan/atau basis data elektronik, agarsecara bersama-sama dapat melakukan upaya untukmenanggulanginya.

Pasal 36(1) Setiap pimpinan Badan Pemerintahan dan Pemerintahan

Daerah memprioritaskan pemanfaatan barang, jasa, danpersonil dalam negeri dalam pembangunan dan

Page 167: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

156

pengelolaan infrastruktur SPBE dan SIDEKA denganmemperhatikan ketentuan perdagangan dunia.

(2) Setiap Penyelenggara SPBE dan SIDEKA meneliti terlebihdahulu kebutuhan internal dan spesifikasi teknis darisetiap tawaran bantuan untuk pembangunan ataupengelolaan infrastruktur dan melakukan kajianmanajemen resiko, uji keamanan terhadap perangkatkeras, lunak, dan prosedurnya sebelum memutuskanuntuk menerima bantuan.

Pasal 37(1) Setiap korporasi dapat bekerjasama dengan Badan

Pemerintahan dan Pemerintahan Daerah untukmembangun dan mengelola infrastruktur SPBE.

(2) Setiap korporasi dapat bekerjasama denganPemerintahan Desa untuk membangun dan mengelolainfrastruktur SIDEKA.

(3) Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintahan Desa bertanggung jawab ataspembangunan dan pengelolaan infrastruktur SPBE danSIDEKA.

(4) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat(2) mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait.

Pasal 38Rencana Induk Nasional SPBEdan SIDEKA sebagaimanadimaksud pada Pasal 6 tercantum dalam lampiran yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.

Page 168: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

157

BAB IVPETA JALAN

Pasal 39(1) Peta jalan dan tahapan pengembangan SPBE dibuat untuk

memandu pemerintah dalam mencapai visi dan tujuanyang ada dalam rencana induk.

(2) Peta jalan dan tahapan pengembangan SIDEKA dibuatuntuk memandu Pemerintah Desa dalam mencapai visidan tujuan yang ada dalam rencana induk.

(3) Peta jalan dan tahapan pengembangan SPBE dan SIDEKAdibuat dengan membandingkan antara kondisi saat ini (ex-isting) dan kondisi ideal yang terdapat di rencana induk

(4) Peta jalan dan tahapan pengembangan SPBE dan SIDEKAdirumuskan dalam 5 (lima) tahap dengan tema yangberbeda di setiap tahapannya. Tahapan-tahapan tersebutadalah:a. Informasi, Mendekatkan informasi ke publik dan

pengguna.b. Interaksi, Publik dan pengguna dapat berinteraksi

dengan pemerintah melalui sistem TIK terpadu.c. Transaksi, Publik dan pengguna dapat melakukan

transaksi (misalnya perizinan) melalui sistem TIKpemerintah.

d. Kolaborasi, Antar kementerian dan lembagaberkolaborasi untuk memadukan layanan dalamsistem TIK pemerintah.

e. Optimalisasi, Layanan yang telah terpadu terusdioptimalisasikan untuk meningkatkan efektifitas danefisiensi.

Page 169: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

158

(5) Peta Jalan dan tahapan pengembangan SPBE dan SIDEKAsebagaimana yang dimaksud dalam ayat (3) tercantumdalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkandari Peraturan Presiden ini.

BAB VTATA KELOLA

Pasal 40Tata Kelola SPBE dan SIDEKA, meliputi:a. Perencanaan;b. Organisasi dan Tata Laksana;c. Penguatan Sumber Daya Manusia;d. Pembiayaan dan Pengadaan; dane. Pengawasan dan Evaluasi.

Bagian KesatuPerencanaan

Pasal 41(1) Seluruh Badan Pemerintahan dan Pemerintahan Daerah

melakukan perencanaan SPBE untuk melaksanakanadministrasi pemerintahan dan menyelenggarakanpelayanan publik.

(2) Seluruh Pemerintahan Desa melakukan perencanaanSIDEKA untuk melaksanakan administrasi pemerintahandan menyelenggarakan pelayanan publik.

(3) Dalam penyusunan dokumen perencanaan, setiapPimpinan Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah,dan Pemerintah Desa:a. melaksanakan inventarisasi seluruh kegiatan

Page 170: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

159

administrasi pemerintahan dan administrasiPemerintahan Desa serta pelayanan publik yang dapatdilakukan secara elektronik;

b. memastikan sistem elektronik yang akan dioperasikantelah memenuhi standar kelaikan sistem elektronikpemerintah;

c. memastikan sistem elektronik yang akan dioperasikandapat terhubung dengan sistem elektronik di BadanPemerintahan lain;

d. memastikan data yang dihasilkan dapat diakses olehBadan Pemerintahan lain dan/atau masyarakat;

e. memastikan sistem elektronik yang dioperasikandilindungi dengan sistem keamanan informasi sesuaidengan ketentuan yang berlaku, dan;

f. melaksanakan pengelolaan, perawatan, danpemutakhiran sistem elektronik.

(4) Perencanaan sebagaimana di maksud dalam ayat (1) danayat (2) diprioritaskan untuk melaksanakan indikatorkinerja utama SPBE dan SIDEKA, baik yang bersifat jangkapendek maupun yang jangka menengah.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme dan tata caraperencanaan SPBE dan SIDEKA diatur lebih lanjut olehMenteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang perencanaan pembangunan nasional.

Bagian KeduaOrganisasi dan Tata Laksana

Pasal 42(1) Dalam rangka pelaksanaan Kebijakan SPBEdan Kebijakan

Page 171: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

160

SIDEKA, maka menteri yang menyelenggarakan urusanPemerintahan di bidang Komunikasi dan Informasiberperan dan berfungsi serta bertanggung jawab sebagaiGovernment CIO Nasional.

(2) Government CIO Nasional sebagaimana di maksud dalamayat (1) menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:a. Melakukan koordinasi, pengendalian keterpaduan,

monitoring, dan evaluasi SPBEdanSIDEKA secaranasional.

b. mensosialisasikan Kebijakan SPBEdan KebijakanSIDEKA ke setiap Badan Pemerintahan,Pemerintahan Daerah, dan Pemerintahan Desa;

c. membantu Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintahan Desa dalam menyusunrencana pengimplementasian Kebijakan SPBEdanKebijakan SIDEKA.

d. membantu Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintahan Desa dalam menyusundesain sistem elektronik sesuai dengan KebijakanSPBEdan Kebijakan SIDEKA;

e. membantu Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintahan Desa dalam menyusunnorma tata kelola SPBEdan Kebijakan SIDEKA;

f. membantu Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintahan desa dalam meningkatkankualitas sumber daya manusia yang diperlukan untukmelaksanakan SPBEdanSIDEKA,

g. meneliti, mengevaluasi, dan merekomendasikanaplikasi sistem elektronik di Badan Pemerintahan,

Page 172: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

161

Pemerintahan Daerah, dan Pemerintahan Desa yangdapat dilanjutkan, diintegrasikan, dimodifikasi, ataudihentikan pengoperasiannya, dan;

h. menyelenggarakan secara berkala Forum Data danKonsolidasi Nasional.

Pasal 43(1) Pimpinan Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah,

dan Pemerintah Desa memastikan terlaksananyatransformasi Sistem Pemerintahan Non-elektronikmenjadi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

(2) Transformasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputikegiatan sebagai berikut:a. melakukan perumusan kebijakan, pengendalian,

penetapan tahap-tahap implementasi.b. melakukan digitalisasi dokumen atau pengarsipan,

administrasi perkantoran, dan surat menyurat secaraelektronik, di lingkungan Badan Pemerintahan,Pemerintahan Daerah, dan di lingkunganPemerintahan Desa;

c. menggunakan sistem surat elektronik pemerintahbagi Aparatur Sipil Negara;

d. menetapkan pengelolaan tata naskah dinas secaraelektronik pada Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintahan Desa;

e. mengaplikasikan sistem penandatanganan elektronikberbasis kriptografi untuk naskah dinas, terutamakeputusan berbentuk elektronis;

f. menstandarisasikan pengisian informasi kontak ad-

Page 173: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

162

ministrator di setiap situsweb yang dikelola oleh UnitKerja dan Perangkat Desa;

(3) Unit Kerja menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:a. mengkonsolidasikan pengelolaan seluruh sistem

informasi yang tersebar ke dalam satu sistempengelolaan yang menyeluruh dan terintegrasi;

b. mengelola, merawat, memperbaiki, danmemutakhirkan sistem elektronik, yang sekurang-kurangnya meliputi: infrastruktur jaringan, koneksiinternet, sistem informasi, penyimpanan dataelektronik, aplikasi elektronik, keamanan sistem dandata, dan portal atau situsweb Badan Pemerintahan;

c. melaporkan hasil pencapaian kinerja SPBE besertakendala dan usulan perbaikan, secara berkala kepadaPimpinan Badan Pemerintahan.

(4) Perangkat Desa yang diberikan wewenang pengelolaanSIDEKA menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:a. mengkonsolidasikan pengelolaan seluruh sistem

informasi yang tersebar ke dalam satu sistempengelolaan yang menyeluruh dan terintegrasi;

b. mengelola, merawat, memperbaiki, danmemutakhirkan sistem elektronik, yang sekurang-kurangnya meliputi: infrastruktur jaringan, koneksiinternet, sistem informasi, penyimpanan dataelektronik, aplikasi elektronik, keamanan sistem dandata, dan portal atau situsweb Pemerintahan Desa;

c. melaporkan hasil pencapaian kinerja SIDEKA besertakendala dan usulan perbaikan, secara berkala kepadaPemerintah Desa.

Page 174: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

163

Pasal 44Setiap Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintah Desa memanfaatkan unit kerja, Perangkat Daerah,dan Perangkat Desa yang telah ada, dengan melakukan langkah-langkah penguatan kapasitas melalui:a. mengumpulkan data dari berbagai unit kerja lain,

Perangkat Daerah, dan Perangkat Desa lain;b. memastikan penyajian data, metadata statistik, dan

metadata informasi geospasial dalam format dan strukturyang sudah dibakukan oleh Kepala Lembaga yangmenangani statistik dan/atau informasi geospasial;

c. menyampaikan data dan metadata kepada Unit Kerja lain,Perangkat Daerah, dan Perangkat Desa lain untukdigunakan sebagai rujukan pertama dan utama bagipenyusunan rencana, anggaran, dan evaluasi rencanapembangunan;

d. menyediakan data untuk pemerintah, PemerintahDaerah, dan Pemerintah Desa dan masyarakat;

e. melakukan koordinasi penyelenggaraan data melalui Fo-rum Data dan Konsolidasi Nasional.

Pasal 45Pimpinan Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, danPemerintah Desa memastikan bahwa penguatan tugas danfungsi pada Unit Kerja, Perangkat Daerah, dan Perangkat Desadi lingkungan masing-masing telah dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 175: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

164

Pasal 46(1) Struktur kelembagaan pelaksana SPBE sebagaimana

terlampir dalam lampiran Peraturan Presiden ini.(2) Struktur pengelola SIDEKA diatur dalam Peraturan Desa.

Bagian KetigaPenguatan Sumber Daya Manusia

Pasal 47(1) Setiap Badan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah, dan

Pemerintah Desa menyiapkan sumber daya manusiadengan kualifikasi keahlian yang dibutuhkan dalampelaksanaan kebijakan SPBE dan kebijakan SIDEKA sesuaiperaturan perundang-undangan yang berlaku;

(2) Setiap Pimpinan Badan Pemerintahan, PemerintahDaerah,dan Pemerintah Desa melakukan perekrutan,pendidikan, pelatihan, dan pembinaan terhadap sumberdaya manusia agar memiliki kualif ikasi keahliansebagaimana di maksud dalam ayat (1);

(3) Sumber daya manusia pelaksana SPBE adalah AparaturSipil Negara;

(4) Sumber daya manusia pelaksana SIDEKA adalah___________________

(5) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang komunikasi dan informasi menyusun jabatanfungsional dalam rangka mendukung pelaksanaankebijakan SPBE sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Page 176: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

165

Bagian KeempatPembiayaan dan Pengadaan

Pasal 48(1) Pembiayaan untuk penyelenggaraan SPBE di setiap Badan

Pemerintahan dan Pemerintahan Daerah dapat diperolehdari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), atausumber lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Pembiayaan untuk pengelolaan SIDEKA di setiapPemerintahan Desa dapat diperoleh dari AnggaranPendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) atau sumber lainyang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang keuangan dapat menolak pengajuan anggaranpembiayaan dari setiap Badan Pemerintahan danPemerintahan Daerah yang tidak sesuai Rencana IndukNasional SPBE.

Pasal 49Pembiayaan yang termasuk dalam kelompok anggaran SPBE danSIDEKAmeliputi:a. operasional satuan kerja pengelola SPBEdan SIDEKA;b. pembuatan dan/atau pengembangan aplikasi khusus

sesuai dengan tugas dan fungsi spesifik setelah disetujuioleh Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang komunikasi dan informasi;

c. penyediaan akses internet secara menyeluruh danterpadu;

Page 177: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

166

d. penyimpanan data elektronik pada pusat data yang telahlulus uji keamanan;

e. pengadaan perangkat keras dan/atau lunak yangberfungsi untuk penyelenggaraan sistem elektronik untukpelayanan publik di Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintahan Desa tersebut yang dapatmengoptimalkan pemanfaatan kartu tanda pendudukelektronik dan/atau mengautentikasi identitas pendudukdan data elektronik;

f. pengoperasian tandatangan digital yang terhubungdengan infrastruktur kunci publik pemerintah;

g. penyediaan jasa profesional dalam rangka mendukungpengembangan dan pelaksanaan SPBEdan SIDEKA;

h. pengamanan sistem elektronik dan/atau data elektronikuntuk mendeteksi, mengantisipasi, dan menanggulangiserangan, akses yang tidak sah, modifikasi yang tidak sah,dan/atau intersepsi yang tidak sah;

i. penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar,lokakarya, atau penyuluhan yang hasilnya akanmeningkatkan kompetensi pengelolaan SPBEdan SIDEKAdari personil di Badan Pemerintahan, PemerintahanDaerah, dan Pemerintah Desa; dan

j. penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, promosi, edukasi,atau publikasi yang dapat meningkatkan partisipasimasyarakat dan aparatur negara dalam memanfaatkanSPBE dan SIDEKA yang diselenggarakan BadanPemerintahan, Pemerintahan Daerah, dan PemerintahanDesa tersebut.

Page 178: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

167

Pasal 50(1) Pengadaan barang dan/atau jasa untuk melaksanakan

rencana dan anggaran di setiap Badan Pemerintahan,Pemerintahan Daerah, dan Pemerintahan Desa mengacupada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Khusus untuk pengadaan akses Internet, setiap BadanPemerintahan, Pemerintahan Daerah, dan PemerintahanDesa memiliki peta kebutuhan pita lebar pada tiap-tiapunit internal dan melaksanakan pengadaan akses internetsecara terpusat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

(3) Pengadaan akses internet secara terpusat sebagaimanadi maksud dalam ayat (2) tidak berarti ada 1 (satu) penyediajasa internet saja untuk setiap Badan Pemerintahan,Pemerintahan Daerah, dan Pemerintahan Desa.

Bagian KelimaPengawasan dan Evaluasi

Pasal 51(1) Setiap Pimpinan Badan Pemerintahan. Pemerintahan

Daerah, dan Pemerintah Desa bertanggung jawabmelakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerjapelaksanaan SPBE dan SIDEKA.

(2) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang aparatur negara bertanggungjawab ataspengawasan dan evaluasi kebijakan SPBE.

(3) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang _________ bertanggungjawab ataspengawasan dan evaluasi kebijakan SIDEKA.

(4) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

Page 179: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

168

di bidang komunikasi dan informasi bertanggung jawabatas pengawasan dan evaluasi pelaksanaan SPBE danSIDEKA.

(5) Setiap Pimpinan Badan Pemerintahan dan PemerintahanDesa melaporkan kinerja pelaksanaan SPBEdan SIDEKAkepada Presiden melalui Menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangkomunikasi dan informasi.

BAB VIKETENTUAN LAIN

Pasal 52(1) Dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun sejak

ditetapkan Peraturan Presiden ini seluruh BadanPemerintahan, Pemerintahan Daerah, dan PemerintahanDesa telah melaksanakan SPBEdan SIDEKA.

(2) Untuk melaksanakan ketentuansebagaimana dimaksudpada ayat (1), maka:a. menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang komunikasi dan informasibertanggung jawab terhadap penyediaan aplikasi, hallain sebagaimana ditetapkan dalam peraturan ini sertapelaksanaan kebijakan SPBEdan SIDEKA;

b. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang perencanaan pembangunannasional bertanggung jawab terhadap pengendalianperencanaan SPBEdan SIDEKA

c. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang keuangan bertanggung

Page 180: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

169

jawab terhadap pembiayaan pelaksanaan SPBEdanSIDEKA

d. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang aparatur negarabertanggungjawab terhadap pengawasan danevaluasi kebijakan SPBE

e. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang kesekretariatan negarabertanggung jawab terhadap pengelolaan portalnasional

f. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang dalam negeri bertanggungjawab terhadap koordinasi pelaksanaan kebijakanSPBE di daerah

g. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang pertahanan bertanggungjawab terhadap keamanan informasi lingkup militer

h. kepala lembaga yang mempunyai tugas di bidangstatistik dan/atau informasi geospasial bertanggungjawab terhadap penetapan standar teknis data yangterkait dengan bidang tugasnya masing-masing

i. kepala lembaga yang mempunyai tugas di bidangpenerapan dan pengkajian teknologi bertanggungjawab terhadap kajian teknologi informasi

j. kepala lembaga yang mempunyai tugas di bidangsandi negara bertanggung jawab terhadap keamananinformasi publik

k. kepala lembaga yang mempunyai tugas di bidangpenanaman modal bertanggung jawab terhadap tata

Page 181: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

konsep rancangan peraturan presiden

170

kelola perizinan penanaman modall. kepala lembaga yang mempunyai tugas di bidang

kearsipan bertanggung jawab terhadap pengelolaanpenyimpanan dokumen kearsipan

BAB VIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 53Pada saat berlakunya Peraturan Presiden ini, semua peraturanperundang-undangan di bidang SPBE dan SIDEKA yang telahada yang bertentangan dengan Peraturan Presiden inidinyatakan tidak berlaku.

BAB VIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 54Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal ............

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IR. H. JOKO WIDODO

Page 182: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

rancangan peraturan presiden tentang tata kelola ....

171

Diundangkan di Jakartapada tanggal ...............

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015NOMOR

Page 183: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

.

Page 184: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

TANGGAPAN

TERHADAPRANCANGAN PERATURAN PRESIDEN

TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEMPEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK

Page 185: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

.

Page 186: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

175

Tanggapan terhadapRancangan Peraturan Presiden tentangPenyelenggaraan Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik

[A.A. Oka Mahendra, S.H.]

I. Pengantar.

Penyelenggaraan sistem informasi pemerintahan berbasiselektronik sudah cukup lama menjadi wacana di tanah air kitakhususnya di kalangan lembaga administrasi negara.Lebih lagidengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasipada era globalisasi dewasa ini.

Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasiterasa dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsadan bernegara bahkan dalam kehidupan pribadi.

Pada zaman yang disebut sebagai zaman teknologiinformasi,siapa yang menguasai teknologi informasi dalam artidapat memanfaatkan teknologi informasi untuk menopang

Page 187: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

176

konsep rancangan peraturan presiden

berbagai aspek kehidupannya,lebih berpeluang untuk meraihkemajuan.

Karena itu,para penyelenggara pemerintahan berupaya untukmemanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologiinformasi untuk meningkatkan efektif itas dan ef isiensipenyelenggaraan pemerintahan.

Dengan kata lain, teknologi informasi berbasis elektronikdijadikan sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuanpemerintahan.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi DanTransaksi Elektronik(ITE) dibentuk sebagai dasar hukum untukmengatur pemanfaatan teknologi informasi berbasis sistemkomputer dalam penyampaian informasi,komunikasidan/atautransaksi secara elektronikkhususnya yang terkait denganpembuktian dan perbuatan hukum yang dilaksanakan melaluisistem elektronik.

Tujuan pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronikantara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaibagian dari masyarakat informasi dunia dan meningkatkanefektivitas dan efisiensi pelayanan publik.

Penerapan teknologi informasi yang berbasis jaringantelekomunikasi dan media elektronik berfungsi merancang,memproses, menganalisis, menampilkan dan mengirimkan ataumenyebarkan informasi elektronik.

Page 188: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

177

tanggapan terhadap rancangan peraturan presiden

Sistem informasi dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari :1. Sisi teknis dan manajemen2. Sisi teknis dan fungsional.

Dari sisi teknis dan manajemen, sistem informasi adalahpenerapan produk teknologi informasi ke dalam suatu bentukorganisasi dan manajemen sesuai dengan karakteristikkebutuhan organisasi tersebut dan tujuan peruntukannya.

Dari sisi teknis dan fungsional, sistem informasi adalahketerpaduan sistem antara manusia dan mesin yang mencakupkomponen perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, sumberdaya manusia dan substansi informasi yang dalampemanfaatannya mencakup input, output, storagedan commu-nication.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE mengatursecara umum pemanfaatan informasi elektronik danpelakasanaan ternasaksi elektronik, tidak mengatur secaraspesif ik penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasiselektronik.

Sehubungan dengan itu, pemerintah memandang perlu untukmembentuk Peraturan Presiden tentang PenyelenggaraanSistem Pemerintahan Bebasis Elektronik.

II. Permasalahan.

Pada kesempatan iniada tiga permasalahan yang akan ditanggapi

Page 189: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

178

konsep rancangan peraturan presiden

yaitu:1. Apakah Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Bebasis

Elektronik cukup diatur dengan instrumen hukumberbentuk Peraturan Presiden?

2. Bagaimana posisi pengaturan kebijakan sistem informasidesa dan kawasan perdesaan(SIDEKA) yang pokok-pokoknya telah ditur dalam Pasal 86 Undang-UndangNomor 6 Tahun 2014 tentang Desa?

3. Apakah pemerintah telah siap untuk melaksanakan sisteminformasi berbasis elektronik dalam penyelenggaraansistem pemerintahan?

Apakah Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan BebasisElektronik cukup diatur dengan instrumen hukum

berbentuk Peraturan Presiden?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut terlebih dahulu perludisamakan pemahaman kita tentang frasa “sistempemerintahan”.

Sistem pemerintahan yang dianut dalam UUD Negara RI Tahun1945 adalah sitem presidensial.

Menurut Bambang Kesowo(Kompas 20 Maret 2015,Buah DariSitem Menyimpang),”Sistem pemerinahan presidensialmemberikan posisi presiden sebagai “pancer”dalampenyelenggaraan pemerintahan negara.Presiden adalahkepalanya negara,yang memimpin negara dan sekaliguspemerintah”.

Page 190: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

179

tanggapan terhadap rancangan peraturan presiden

Lebih lanjut dikemukakan,”Lekat pada makna “pancer”dalampenyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara tadi,sistempresidensial juga membebankan tanggungjawab atas segala halyang berkenaan dengan penyelenggaraan kekuasaan tersebutkepada Presiden.Oleh karena itu,ketika arahan yang diberikandalam Undang-Undang Dasar(UUD)harus dijabarkan dalamUndang-Undang(UU),ketika kebijakan dan program yangdikeluarkannya harus dibalut dengan baju yuridis yang bernamaUU,ketika tata kerja dalam penyelenggaraan hubunganantarlembaga negara juga harus dilangsungkan dalam kerangkasebagaimana diatur dalam UU,semuanya menjadi aturan mainyang harus diikuti dan ditaati.”

Dari uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa sistempemerintahan negara telah diatur dalam UUD dan dijabarkanlebih lanjut dalam UU.

Dalam kontek seperti diuraikan di atas maka tidaklah tepat jikapenyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronikdiatur dalam Peraturan Presiden(Perpres).

Penyelenggaraan sistem pemerintahan pokok-pokoknya telahdiatur dalam UUD dan penjabaran lebih lanjut diatur dalam UU.Hal ini sejalan dengan ketentuan Pasal 10 ayat(1)UU Nomor 12tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang menentukan”Materi muatan yang harus diaturdengan UU berisi anatara lain”pengaturan lebih lanjut mengenaiketentuan UUD Negara RI Tahun 1945".

Page 191: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

180

konsep rancangan peraturan presiden

Bertolak dari ketentuan Pasal tersebut,maka pengaturan lebihlanjut mengenai penyelenggaraan sistem pemerintahanmenurut UUD harus diatur dengan UU.

Sedangkan materi muatan Perpres menurut Pasal 13 UU Nomor12 Tahun 2011 adalah materi yang diperintahkan oleh UU,materiuntuk melaksanakan PP atau materi untuk melaksanakanpenyelenggaraan kekuasaan pemerintahan.

Rancangan Perpres tentang Penyelenggaraan SistemPemerintahan Berbasis Elektronik disususn tidak berdasarkanperintah UU,atau untu melaksanakan PP,karena tidak adaperintah UU atau PP untuk itu. Yang paling mungkin adalahPerpres tersebut disusun untuk melaksanakan penyelenggaraankekuasaan pemerintahan.

Kekuasaan pemerintahan dalam hal ini adalah untuk mengaturkebijakan pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaanadministrasi pemerintahan dan penyelenggaraan pelayananpublik,sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 1 angka 1 RPerpres.

Sehubungan dengan itu,maka nama Perpres harus diubahmenjadi “Rencana Induk Nasional Dan Peta Jalan PemanfaatanTeknologi Informasi Dalam Pelaksanaan AdministrasiPemerintahan Dan Penyelenggaraan Pelayanan Publik”.

Nama tersebut lebih menggambarkan isi yang akan diatur dalamPerpres yang bersangkutan dan tidak ambigu,seakan-akan

Page 192: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

181

tanggapan terhadap rancangan peraturan presiden

Perpres hendak mengatur penyelenggaraan sistempemerintahan berbasis elektronik.

33 dari 54 Pasal dalam perpres mengatur mengenai RencanaInduk Nasional, 1 Pasal peta Jalan dan 12 Pasal mengatur tatakelola.

Basis elektronik adalah berkenaan dengan teknik atau cara/sarana dalam penyelenggaraan pemerintahan .

Taliziduhu Ndraha (Kybernology/Ilmu Pemerintahan Baru jilid 2,2003 hal 540) mengemukakan ”Teknologi pemerintahandiartikan sebagai kajian tentang pembuatan dan penggunaancara dan alat tertentu untuk memcahkan masalah-masalahpemerintahan tertentu guna meningkatkan danmengaktualisasikan niai-nilai pemerintahan (dalam praktik)”.

Sedangkan information technology (IT) dengan mengutippendapat Keneth C.Laudon dan Jane P.Laudon, diartikan“intrument through wich management controls and creates andit is an arrow in the manager quiver’. (ibid hal 538).

Bagaimana posisi pengaturan kebijakan sistem informasidesa dan kawasan perdesaan(SIDEKA) yang pokok-pokoknya

telah ditur dalam Pasal 86 Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa?

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 86ayat (1) menentukan ”Desa berhak mendapatkan akses informasi

Page 193: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

182

konsep rancangan peraturan presiden

melalui sistem informasi Desa yang dikembangkan olehPemerintah Daerah Kabupaten/Kota”.

Pada ayat (2) ditentukan ”Pemerintah dan Pemerintah daerahwajib mengembangkan sistem informasi Desa danpembangunan Kawasan Perdesaan”.

Sistem informasi Desa tersebut, menurut ayat (3) meliputifasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan sertasumber daya manusia”.

Pada ayat (4) ditentukan antara lain bahwa sistem informasi Desameliputi data Desa, data pembangunan Desa, Kawasanperdesaan, serta informasi lain yang berkaitan denganPembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan.

Sistem informasi Desa tersebut, menurut ayat (5) dikelola olehPemerintah Desa dan dapat diakses oleh masyarakat Desa dansemua pemangku kepentingan.

Pada ayat (6)ditentukan ”Pemerintah Daerah Kabupaten/Kotamenyediakan informasi perencanaan pemabngunan Kabupaten/Kota untuk Desa”.

Apabila Perpres ini dimaksudkan untuk melaksanakan kewajibanPemerintah dan Pemerintah daerah untuk mengembangkansistem informasi Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaanmaka materi muatannya harus diharmonisasikan dengan UUDesa.

Page 194: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

183

tanggapan terhadap rancangan peraturan presiden

Sehubungan dengan itu,dapat dikemukakan beberapa catatanterhadap Raperpres sebagai berikut:

1. Pasal 1 angka 9, pengertian SIDEKA agar disesuai kandengan ketantuan Pasal 86 UU Desa.

2. Pasal 1 angka 24 apakah SPBE dan SIDEKA masing-masingmempunyai Rencana Induk? Atau hanya ada satu RencanaInduk Nasional SPBE yang di dalamnya termasuk SIDEKA?

3. Pasal 5 ayat (1) apa yang dimaksud dengan mengikutikebijakan SPBE? Apakah sama dengan frasa ”adalahbagian dari Kebijakan SPBE” sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1 angka 9?Rujukan ke Pasal 4 ayat (2) tidak jelas maksudnya, karenaPasal 4 ayat (2) hanya menentukan ”Kebijakan SPBEdilaksanakan pada setiap Badan pemerintahan sesuaidengan tugas dan fungsi”.

4. Pasal 5 ayat (2) tidak sesuai dengan Pasal 86 ayat (2) yangmewajibkan Pemerintah dan Pemerintah Daerahkabupaten/Kota untuk mengembangkan sistem informasiDesa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

5. Pasal 5 ayat (3) belum sespenuhnya sesusai dengan Pasal86 ayat (5) UU Desa yang mencatumkan frasa ”dan dapatdiakses oleh masyarakat desa dan semua pemangkukepentingan”.Mekanisme untuk mengakses perlu diatur secaraoperasional dalam perpres.

6. Pasal 5 ayat (5) tidak memuat norma operasional dalampenyusunan Kebijakan SIDEKA selain pengharmonisasianperaturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

Page 195: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

184

konsep rancangan peraturan presiden

penyelenggaraan sistem informasi oleh Pemerintah Desa.Norma operasional dimaksud antara lain: harusmemperhatikan karakteristik, kebutuhan dan kemampuanDesa, ketersediaan sumber daya, partisipasi publik dalamproses penyusunan dll.

7.a. Pasal yang mengatur tentang Rencana Induk NasionalSPBE dan SIDEKA perlu memilah secara jelas mana yangmenjadi tugas pemerintah, Pemerintah daerahKabupaten/Kota dan Pemerintah Desa.

b. Pemerintah desa harus diposisikan sebagai pengelolaSistem informasi desa yang wajib dikembangkan olehPemerintah dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

c. Dalam Bab III terkesan bahwa Pemerintah daerah tidakhanya sebagai pengelola Sistem tetapi juga sebagai pihakyang mengembangkan sistem Informasi Desa. Selain itu,ada bias pengaturan antara penyusuanan Rencana indukNasional dengan pengoperasiannya.

d. Apakah 6 program dalam Pasal 6 ayat (2) sudah mencakupseluruh aspek strategis dari suatu Rencana Induk NasionalSPBE?Apakah perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsimempersiapkan, mengumpulkan, mengolah,menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan,mengirimkan dan/atau menyebarkan informasi sudahtercakup?

8. Pasal 37 ayat (2) apakah Pemerintah desa bertanggungjawab untuk membangun SIDEKA? UU Desa menentukanPemerintah Desa mengelola SIDEKA yang wajibdikembangkan oleh pemerintah dan Pemerintaha Daerah

Page 196: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

185

tanggapan terhadap rancangan peraturan presiden

Kabupaten/Kota.Apakah tidak perlu ada rambu-rambu dalam kerjasamaPemerintah desa dan korporasi dalam pengeleolaanSIDEKA? Hal ini penting untuk dibahas mengingatkapasitas Pemerintah desa di bidang teknologi informasiberbasis elektronik masih belum memadai.

9. Pasal 38 Dengan adanya Pasal ini, maka Pasal 6 sampaidengan Pasal 37 perlu ditinjau kembali. Agar tidak mubazir.Karena isi Rencana Induk Nasional sudah tercantum dalamLampiran.Pasal 6 sd Pasal 37 perlu ditinjau kembali rumusannya.Pokok-pokok dan sistimatika Rencana Induk saja yangdimuat dalam Bab III, sedangkan uraian rincinyadicantumkan dalam Lampiran. Untuk rencana IndukSIDEKA juga dilampirkan dalam Perpres? Apakah mampumenampung keragaman kondisi 72.000 desa di tanah air.Sebaiknya Rencana Induk SIDEKA diserahkanpengaturannya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang lebih dekat dengan dan lebih memahami kondisiDesa di wilayahnya.

10. Pasal 39 ayat (2) jo ayat (5) apakah tidak sebaiknyadiserahkan kepada Pemerintah Daerah kabupaten/Kotauntuk menyusun dengan berpedoman pada Peta Jalandalam lampiran perpres ini.

11. Bab IV tentang Tata Kelola.Perpres menyemakan tata kelola SPBE dengan SIDEKA.Apakah kebijakan tersebut realistis sesuai dengankemampuan Pemerintah Desa yang tingkat literasinyaterhadap teknologi informasi pada umumnya masih belum

Page 197: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

186

konsep rancangan peraturan presiden

memadai?.Pengelolaan SIDEKA oleh Pemerintah Desa paling tidakakan mengalami kendala di bidang SDM, masyarakat yangbelum teredukasi untuk memanfaatkan teknologiinformasi, pemeliharaan infra struktur dan anggaran.

Apakah pemerintah telah siap untuk melaksanakan sisteminformasi berbasis elektronik dalam penyelenggaraan

sistem pemerintahan?

Membuat peraturan yang baik dan dapat dilaksanakan secaraefektif dan efisien tidak mudah.

Lebih sulit lagi untuk melaksanakan peraturan tersebut secarakonsisten dan konsekuen untuk kesejahteraan rakyat,merupakan suatu hal yang lebih sulit lagi.

Peraturan dapat dilaksnakan secata efektif dan efisien apabila:a. Rumusan normanya jelas ;b. Aparat pelaksana memiliki kapasitas untuk melaksakanan

peraturan tersebut, sebab peraturan tidak dapat tegakdengan sendidirnya;

c. Komitmen yang kuat dari penentu kebijakan untukmelaksanakan peraturan tersebut;

d. Mendapat dukungan masyarakat yang memandangperaturan tersebut sesusi dengan aspirasi mereka;

e. Dukungan sarana dan dana yang memadai.

Jika tidak terdapat unsur-unsur tersebut maka suatu peraturan

Page 198: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi

187

tanggapan terhadap rancangan peraturan presiden

akan merupakan the law in the book,tetapi tidak pernah menjadithe law in action yang mampu mengubah kehidupan masyarakatsesuai dengan nilai-nilai yang tercantum dalam peraturantersebut.

Sehubungan dengan itu,disarankan agar sebelum penyusunanPerpres ini dilanjutkan terlebih dahulu perlu dilakukan regula-tory Impact assesment.

III. Penutup.

Demikian beberapa catatan yang dapat saya sampaikan padakesempatan ini menanggapi Rancangan Perpres tentangPenyelenggaraan Pemerintahan Berbasis Elektronik.

Dari segi teknis penyusunan masih terdapt berbagai kesalahanmisalnya konsistensi penggunanaan istilah, harmonisasi denganPeraturan Perundang-undangan secara vertikal dan horizontal,perumusan norma dan masalah redaksional.

Demikian untuk maklum mudah-mudahan ada manfaatnya.

Jakarta, 20 Maret 2015A.A.Oka Mahendra,S.H.

Page 199: KONSEP RANCANGAN - Berandabp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/konsep-rancangan-perpres-L.pdf · konsep rancangan peraturan presiden vi adalah bahwa SIDEKA sebagai sebuah sistem informasi