konsep rancangan penetapan parameter provinsi … · konsep rancangan penetapan parameter provinsi...

34
1 KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR

Upload: trankhanh

Post on 07-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

1

KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI

BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR

Page 2: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

2

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga yang menyatakan bahwa dalam mewujudkan penduduk

sebagai modal dasar dan faktor dominan pembangunan harus menjadi titik

sentral dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui pertumbuhan penduduk

yang seimbang dan keluarga berkualitas maka pengendalian angka kelahiran

dan penurunan angka kematian, pengarahan mobilitas penduduk,

pengembangan kualitas penduduk pada seluruh dimensinya dapat dikelola

sesuai arah yang di amanatkan oleh undang-undang tersebut, dengan demikian

penduduk menjadi sumber daya manusia yang tangguh bagi pembangunan

pembangunan secara adil dan merata menuju masyarakat adil sejahtera.

Penduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan pembangunan harus

menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan karena jumlah

penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan yang cepat

akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan

kualitas penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Secara umum di Indonesia faktor penduduk masih sebagai kategori demografis,

sesuatu yang baru dapat dihitung atau dikalkulasi, namun menjadi kategori

kualitatif suatu kekuatan yang diperhitungkan karena memiliki daya saing dan

daya banding.

Keberhasilan dalam mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan

mengembangkan kualitas penduduk serta keluarga akan memperbaiki

segala aspek dan dimensi pembangunan dan kehidupan masyarakat untuk

lebih maju, mandiri, dan dapat berdampingan dengan bangsa lain dan dapat

mempercepat terwujudnya pembangunan berkelanjutan.

Page 3: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

3

2. Isu-Isu Kependudukan

a. Persoalan Kependudukan Persoalan Kependudukan merupakan isu jangka panjang yang terasa

dampaknya pada masa mendatang, menurut Kepala Lembaga Demokrasi

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sonny Harry B Harmadi dalam diskusi

mengenai kependudukan di Gedung DPR/MPR di Jakarta mengatakan

“Indonesia selama 2010 lebih banyak disibukkan oleh isu hukum dan mafia

peradilan, isu itu penting tetapi pemerintah tidak boleh mengabaikan isu

pembangunan jangka panjang yaitu mengenai persoalan kependudukan

merupakan isu jangka panjang yang terasa dampaknya pada 20-30 tahun

mendatang”.

Selanjutnya Sonny Harry B. Harmadi mengatakan berbagai persoalan di

Indoensia tidak lepas dari isu kependudukan. "Bahkan TKI juga bagian dari

persoalan kependudukan nasional, Isu TKI tidak terlepas dari akibat tekanan

penduduk di dalam negeri, dimana kesempatan kerja terbatas, isu lingkungan

dan perubahan iklim akibat masalah penduduk, isu sampah, banjir, transportasi,

korupsi, kemiskinan, kesehatan, KB dan sebagainya semuanya terkait dengan

penduduk.

Permasalahan kependudukan berputar pada masalah pokok demografis, yaitu

fertilitas (kelahiran), morbiditas (kesakitan), mortalitas (kematian), dan mobilitas

(migrasi), permasalahan kependudukan dapat melebar ke berbagai

permasalahan sosial ekonomi. Ketenagakerjaan dan kemiskinan adalah dua isu

yang sangat erat dan sering dianggap sebagai bagian dari permasalahan

kependudukan, arah, isi, dan strategi implementasi kebijakan kependudukan

perlu dirumuskan kembali.

b. Kebijakan Kependudukan

Arah dari kebijakan pembangunan kependudukan dan program-program

kependudukan selama ini ditujukan pada target-target kuantitatif dari parameter-

Page 4: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

4

parameter demografis seperti penurunan angka fertilitas dan mortalitas, serta

jumlah peserta program transmigrasi. Akibatnya, di kalangan pelaksana program

biasanya diikuti dengan pendekatan yang kurang simpatik terhadap kelompok

sasaran, hasil-hasil dari kebijakan dan program dengan orientasi seperti itu jelas

tidak cukup memadai. Orientasi pada kualitas proses implementasi program

maupun hasil yang diharapkan, yaitu kualitas penduduk, sudah saatnya menjadi

arah kebijakan dan program yang baru.

Kedua, penduduk yang selama ini menjadi sasaran program seringkali tidak tahu

ke mana arah mereka akan dibawa. Hal ini terkait dengan hak untuk mengetahui

informasi kebijakan dan program kependudukan serta hasilnya. Informasi

kependudukan dalam berbagai bentuk data sejauh ini terbatas penggunaannya

pada kalangan pemerintah, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat.

Penduduk sudah seharusnya dapat mengetahui data-data untuk mendapatkan

berbagai informasi kependudukan.

c. Jendela Kesempatan Perubahan struktur umur penduduk akibat transisi demografi jangka panjang

mepunyai dampak :

(1) Peningkatan jumlah tenaga kerja, yang apabila mendapatkan kesempatan

kerja yang produktif, akan menaikkan total output,

(3) Penumpukan kekayaan lebih besar apabila ada tabungan masyarakat yang

diinvestasikan secara produktif,

(4) Tersedianya modal manusia yang jumlahnya lebih besar apabila ada

kebijakan investasi yang diarahkan untuk meningkatkan kapasitas

sumberdaya manusia.

Bonus Demografi dan The Windows of Opportunity atau keuntungan ekonomi

dimana dua orang penduduk usia kerja hanya menanggung satu orang

penduduk bukan usia kerja, sehingga penduduk usia kerja dapat menabung,

yang pada gilirannya akan meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi.

sering dikaitkan dengan munculnya suatu kesempatan, yang dikenal sebagai

”Jendela Kesempatan”, angka rasio ketergantungan mencapai titik terendah.

Page 5: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

5

Pendidikan, kesehatan dapat dianggap sebagai sarana investasi yang mampu

membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian serta

kesehatan tenaga kerja sebagai modal untuk dapat bekerja lebih produktif

sehingga dapat meningkatkan penghasilannya di masa datang.

Sektor Kependudukan dan Keluarga Berencana memerlukan life cycle approach maka perlu concerted effort dengan sektor lain yaitu kesehatan,

pendidikan, ekonomi dan ketenagakerjaan agar pembenahan Sumber Daya

Manusia (SDM) menjadi efektif.

Otonomi daerah dalam sektor kependudukan dan KB memerlukan koordinasi

dan jaringan yang lebih baik antara daerah dan pusat, antara lintas sektor dalam

konteks membangun kebijakan kependudukan dan KB nasional.

3. Masalah Kependudukan, Dampak dan Alternatif Pemecahaan

Dalam mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga

berkualitas yang dilakukan melalui upaya pengendalian angka kelahiran dan

penurunan angka kematian, pengarahan mobilitas penduduk, pengembangan

kualitas penduduk pada seluruh dimensinya, peningkatan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga, penyiapan dan pengaturan perkawinan serta

kehamilan sehingga penduduk menjadi sumber daya manusia yang tangguh

bagi pembangunan dan ketahanan nasional, serta mampu bersaing dengan

bangsa lain, dan dapat menikmati hasil pembangunan secara adil dan merata

tidak terlepas dari berbagai masalah demografi yang dapat mengakibatkan masalah

kependudukan. Masalah tersebut perlu dilakukan penanganan serius agar

terwujudnya pembangunan berkelanjutan menuju kesejahteraan masyarakat

Indonesia.

Adapun masalah demografi tersebut antara lain menyangkut :

A. Masalah Akibat Angka Kelahiran 1. Total Fertility Rate (TFR)

2. Age Spesific Fertility Rate (ASFR)

Page 6: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

6

a) Fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam

hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan, pendidikan

ketimbang aspek intelektual.

b) Fertilitas meningkat maka pertumbuhan penduduk akan semakin

meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan

menunjukkan korelasi negative dengan tingkat kesejahteraan

penduduknya.

c) ASFR 20- 24 terus meningkat maka akan berdampak kepada investasi

SDM yang semakin menurun.

Pemecahaan Masalah Angka kelahiran, perlu ditekan melalui :

1) Partisipasi wanita dalam program KB.

2) Tingkat pendidikan wanita karena wanita mempengaruhi umur kawin pertama

dan penggunaan kontrasepsi.

3) Partisipasi dalam angkatan kerja mempunyai hubungan negatif dengan

fertilitas

4) Peningkatan ekonomi dan sosial.

B. Masalah akibat Angka Kematian

Masalah yang muncul akibat tingkat mortalitas adalah :

1) Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup itu berarti perlu adanya peran

pemerintah di dalam menyediakan fasilitas penampungan.

2) Perlunya perhatian keluarga dan pemerintah didalam penyediaan gizi yang

memadai bagi anak-anak (Balita).

3) Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap

reputasi.

Pemecahan masalah angka kelahiran dan kematian :

Angka kematian perlu ditekan :

1) Pelayanan kesehatan yang lebih baik

2) Peningkatan gizi keluarga

3) Peningkatan pendidikan (Kesehatan Masyarakat)

Page 7: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

7

C. Masalah Komposisi Jumlah Penduduk

Penumpukan jumlah penduduk pada usia muda, yaitu usia 0 -4 tahun, usia 5-9

tahun, 10 -14 tahun dimana pada usia tersebut belum produktif masih tergantung

pada orang-orang lain terutama keluarga.

Masalah-masalah yang dapat timbul akibat keadaan demikian adalah :

1) Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga.

Banyaknya beban tanggungan yang harus dipenuhi biaya hidupnya oleh

sejumlah manusia produktif yang lebih sedikit akan mengurangi pemenuhan

kebutuhan ekonomi dan hayat hidup.

2) Aspek pemenuhan gizi.

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan

makanan yang dibutuhkan baik jumlah makanan (kuantitatif) sehingga

dampak lebih lanjut adalah adanya rawan atau kurang gizi (malnutrition).

Pada gilirannya nanti bila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0 -5

tahun). Akan mengganggu perkembangan otak bahkan dapat terbelakang

mental ( mental retardation ). Ini berarti mengurangi mutu SDM masa yang

akan datang.

3) Aspek Pendidikan

Pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga diperlukan

dukungan kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua. Apabila

kemampuan ekonomi kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga

sukar untuk dipenuhi yang mengakibatkan pada kualitas pendidikan tersebut

kurang

4) Lapangan Kerja

Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif memerlukan

persiapan lapangan kerja masa mendatang yang lebih luas. Hal ini

merupakan bom waktu pencari kerja atau penyedia kerja. Apabila tidak

dipersiapkan SDMnya dan lapangan kerja akan berdampak lebih buruk pada

semua aspek kehidupan.

Page 8: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

8

Pemecahan yang diperlukan : (a) Pengendalian angka kelahiran melalui KB.

(b) Peningkatan masa pendidikan.

(c) Penundaaan usia perkawinan

D. Masalah Kependudukan dan Angkatan Kerja.

Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun

keatas, mereka terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja Penduduk

yang tergolong angkatan kerja dikenal dengan Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK).

Angka kesempatan kerja yang merupakan pebandingan antara penduduk yang

bekerja dengan angkatan kerja yang tinggi dan rasio TPAK dan Non TPAK

tampaknya tidak seimbang hal ini kemungkinan dapat menyebabkan masalah

antara lain:

(a) Produktifitas yang dihasilkan oleh sebagian kecil manusia kemungkinan bias

habis dikonsumsi sebagian besar penduduk.

(b) Pendapatan perkapita akan rendah sehingga berpengaruh pada sektor

ekonomi masyarakat.

Pemecahan Masalah :

(a) Penyediaan lapangan kerja

(b) Peningkatan mutu SDM melalui pendidikan dan keterampilan.

E. Masalah Mobilitas Penduduk di Indonesia

Masalah migrasi penduduk di Indonesia menjadi isu politik kependudukan.

1) Mobilitas Antar Pulau

2) Mobilitas Penduduk antar Pulau Propinsi

3) Mobilitas Penduduk dari Desa ke Kota

Permasalah yang Timbul : Pertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukan peningkatan yang terus

menerus, hal ini disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan

perkembangan industri, pertumbuhan sarana dan prasarana jalan perkotaan.

Page 9: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

9

Upaya Pencegahan: Pertumbuhan ekonomi masih terpusat didaerah perkotaan, sehingga penduduk

banyak pindah ke perkotaan untuk memperoleh penghidupan yang lebih layak,

sehingga perlu pemeratan pembangunan sampai ke daerah pedesaan. Keadaan

ini memungkinkan penduduk tidak lagi membangun daerah perkotaan, akan

tetapi cendrung menciptakan lapangan pekerjaan sendiri di pedesaan.

Menurut Prigno Tjiptoheriyanto upaya mempercepat proses pengembangan

suatu daerah pedesaan menjadi daerah perkotaan yang disesuaikan dengan

harapan dan kemampuan masyarakat setempat, diupaya peningkatan jumlah

penduduk yang berminat tetap tinggal di desa, diusahakan perubahan status

desa itu sendiri, dari desa "desa rural" menjadi "desa urban", dengan demikian

otomatis penduduk yang tinggal didaerahnya menjadi "orang kota" dalam arti

statistik (Surabaya Post, 23 September 1996).

Guna menekan derasnya arus penduduk dari desa ke kota, maka pola

pembangunan yang beroreantasi pedesaan perlu digalakan dengan memasukan

fasilitas perkotaan ke pedesaan, sehingga merangsang kegiatan ekonomi

pedesaan.

Page 10: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

10

BAB II PARAMETER KEPENDUDUKAN

1. Parameter Demografi

Parameter demografi terdiri dari masalah penduduk, fertilitas, mortalitas dan

migrasi yang dapat mempengaruhi terhadap permasalahan, sehingga perlu

diperhatikan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Visi yang diamanahkan Undang - Undang Nomor 52 tahun 2009 mencapai

Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) pada tahun 2015 dimana penduduk yang

kecepatan perubahan jumlahnya bersifat konstan dan proporsi untuk masing-

masing kelompok umumnya tetap.

Wujud dari Penduduk Tumbuh Seimbang dimana Total Fertility Rate (TFR ) yaitu

rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita sampai dengan akhir

masa reproduksinya sebesar 2,1, selanjutnya Angka Reproduksi Netto (NRR)

rata-rata jumlah anak perempuan yang dilahirkan oleh seorang wanita selama

hayatnya dan akan tetap hidup sampai dapat menggantikan kedudukan ibunya,

dengan mengikuti pola fertilitas dan mortalitas yang sama seperti ibunya sebesar

1, Usia Kawin Pertama 21 tahun serta Laju Pertumbuhan Penduduk 1,1.

TFR Provinsi Bengkulu SDKI tahun 2007 sebesar 2,23 anak per wanita, pada

tahun 2015 TFR di Provinsi Bengkulu diproyeksikan sebesar 2,04 dan NRR 0,96.

Jumlah penduduk di Provinsi Bengkulu tahun 2015 di proyeksi sebesar

1.955.400 terdiri dari penduduk laki-laki sebesar 993.200 dan penduduk

perempuan 962.200.

Struktur kelompok umur 0 – 14 sebesar 26,0, kelompok umur 15 – 64 tahun

sebesar 69,9 persen dan kelompok umur 65 + sebesar 4,1 persen, Dependency

Ratio 43,0 persen, Provinsi Bengkulu akan mengalami titik terendah rasio

ketergantungan pada tahun 2023 sebesar 41,54 dimana pada tahun ini provinsi

Bengkulu akan mendapatkan bonus demografi atau Jendela Kesempatan (The

Window of Opportunity)

Page 11: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

11

Angka Harapan Hidup (Life Expectancy Rate of Birth) rata-rata perkiraan umur

yang memungkin dicapai oleh seseorang pada saat ia dilahirkan pada laki-laki di

Provinsi Bengkulu tahun 2015 sebesar 70,3, dan untuk perempuan 74,4 sedang

total angka harapan hidup 72,3 tahun.

BENGKULU

2000 2005 2010 2015 2020 2025

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

PENDUDUK Laki-laki 739,4 821,5 906,4 993,2 1 079,6 1 163,1 Perempuan 716,1 795,9 878,1 962,2 1 046,2 1 128,5 Total 1 455,5 1 617,4 1 784,5 1 955,4 2 125,8 2 291,6 Komposisi Umur (%)

0-14 34,0 30,6 28,2 26,0 24,4 22,915-64 62,9 66,0 68,2 69,9 70,6 70,5 65+ 3,1 3,4 3,6 4,1 5,0 6,6

Dependency Ratio (%) 59,1 51,5 46,7 43,0 41,7 41,9

FERTILITAS TFR 2,45 2,24 2,12 2,04 2,00 2,00GRR 1,19 1,09 1,03 1,00 0,98 0,98NRR 1,11 1,03 0,99 0,96 0,95 0,95CBR 22,3 20,4 18,8 17,3 16,0 15,1Jumlah Kelahiran (000) 32,5 33,0 33,5 33,8 34,0 34,6

MORTALITASEo Laki-laki 64,9 66,9 68,8 70,3 71,3 71,3Eo Perempuan 68,9 70,9 72,8 74,4 75,6 75,6Eo L+P 66,8 68,9 70,7 72,3 73,4 73,4IMR Laki-laki 46,5 37,8 30,1 24,1 19,6 19,6IMR Perempuan 35,7 28,3 22,1 17,3 13,9 13,9IMR L+P 41,2 33,2 26,2 20,8 16,8 16,8CDR 5,8 5,3 5,0 5,1 5,5 6,7 Jumlah Kematian (000) 8,4 8,6 9,0 10,1 11,6 15,4

MIGRASI Net Migran Rate 4,8 4,8 4,7 4,7 4,6 4,5

PARAMETER HASIL PROYEKSI PENDUDUK 2000-2025

Parameter

(1)

Tabel II.07.3

Page 12: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

12

Variabel yang mempengaruhi dalam Perubahan Demografi :

a. Penduduk dan Struktur Penduduk

Pergeseran struktur umur muda ke umur tua produktif akan membawa

konsekuensi peningkatan pelayanan pendidikan terutama pendidikan tinggi dan

kesempatan kerja. Sedangkan pergeseran struktur umur produktif ke umur tua

pada akhirnya akan mempunyai dampak terhadap persoalan penyantunan

penduduk usia lanjut. Bersamaan dengan perubahan sosial ekonomi

diperkirakan akan terjadi pergeseran pola penyantunan usia lanjut dari keluarga

ke institusi. Apabila keadaan ini terjadi, maka tanggung jawab pemerintah akan

menjadi bertambah berat (Kasto dalam Prijono, 1995).

Piramida Penduduk Provinsi Bengkulu Tahun 2010

Dari piramida penduduk terlihat bahwa

kelompok umur 0 – 4 tahun menjorok

keluar dibandingkan dengan kelompok

umur 5 – 9 tahun, artinya pada lima

tahun yang lalu terjadi kelahiran yang

tinggi dibandingkan dengan 10 tahun

yang lalu dalam hal ini membawa

konsekuensi penyiapan masalah

kesehatan, gizi, pendidikan.

Pada kelompok umur 20 – 29 tahun

lebih besar dibandingkan kelompok lain,

konsekuensi pemerintah harus

mnyiapkan lapangan kerja bagi

kelompok tersebut.

Page 13: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

13

Piramida Penduduk Tahun 2011

Hasil penghitungan penduduk umur tunggal (Dihitung oleh TIM BKKBN Provinsi

Bengkulu) dapat diketahui struktur penduduk umur tunggal :

1. Penduduk umur 0 – 5 tahun sebesar 202.450 atau 11,11 persen dari total

penduduk yang membawa dampak masalah kesehatan, gizi, pendidikan

terdiri:

a. Umur 0 tahun sebesar 33.818 atau 1,86 persen,

b. Umur 1 tahun 33.921 atau 1,86 persen

c. Umur 2 tahun 33.889 atau 1,86 persen,

d. Umur 3 tahun 33.768 atau 1,85 persen,

e. Umur 4 tahun 4 tahun 33.605 atau 1,84 persen

f. Umur 5 tahun 33.450 atau 1,84 persen.

2. Usia Remaja terdiri dari :

7 – 14 sebesar 133.640

a. Usia Remaja 15 – 24 tahun sebesar 340.300 atau 18,67 persen

Penduduk provinsi Bengkulu pada tahun

2011 diproyeksi sebesar 1.822.800

terbagi penduduk laki-laki sebesar

926.300 atau 50,82 persen, penduduk

perempuan 896.500 atau 49,18 persen

dengan sex ratio 103,24 persen.pada

tahun 2015 penduduk di Provinsi

Bengkulu sebesar 1.955.400.

Pada penduduk 2011 terlihat penduduk

perempuan umur 0 – 4 tahun menjorok

keluar dibandingkan dengan penduduk

5–9 tahun, kondisi tidak menguntungkan

bagi provinsi Bengkulu. Kelahiran bayi

perempuan akan mempengaruhi

fertilitas dan NRR 1 pada tahun 2015

tidak akan tercapai

Page 14: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

14

Usia Produktif 15 – 64 sebesar 1.241.148 atau 68,09 persen

Usia Lanjut terdiri dari :

Pra Usia Lanjut 45 – 59 tahun sebesar 262.800 atau 14,42 persen

Usia Lanjut diatas 60 tahun 108.900 atau 5,97 persen

Usia lanjut risiko tinggi diatas 70 persen 40.900 atau 2,24 persen

Masalah-masalah yang dapat timbul akibat keadaan demikian adalah :

1) Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Banyaknya beban

tanggungan yang harus dipenuhi biaya hidupnya oleh sejumlah manusia

produktif yang lebih sedikit akan mengurangi pemenuhan kebutuhan ekonomi

dan hayat hidup.

2) Aspek pemenuhan gizi.

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat pula berakibat pada pemenuhan

makanan yang dibutuhkan baik jumlah makanan (kuantitatif) sehingga dampak

lebih lanjut adalah adanya rawan atau kurang gizi (malnutrition), akan

mengganggu perkembangan otak bahkan dapat terbelakang mental ( mental

retardation ). Ini berarti mengurangi mutu SDM masa yang akan datang.

3) Aspek Pendidikan

Pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga diperlukan

dukungan kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua, kemampuan

ekonomi kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar untuk

dipenuhi yang mengakibatkan pada kualitas pendidikan tersebut kurang

4) Lapangan Kerja

Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif memerlukan

persiapan lapangan kerja masa mendatang yang lebih luas. Apabila tidak

dipersiapkan SDMnya dan lapangan kerja akan berdampak lebih buruk pada

semua aspek kehidupan.

Page 15: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

15

b. Program Keluarga Berencana Program KB merupakan variable yang sangat besar dalam pembangunan

1. Umur Kawin Pertama, Rata-rata 19,3 (SDKI Tahun 2007)

Umur Kawin Pertama menurut kelomok umur : a. 10-14 sebesar 6,3 b. 15 – 19 sebesar 45,9 c. 20 – 24 sebesar 33 d. 25 – 29 sebesar 9,7 e. 30 – 34 sebesar 1,3 f. 35 + sebesar 0,4

Jumlah anak lahir

a. 0 sebesar 2,5 b. 1-2 sebesar 51,4 c. 3-4 sebesar 31,3 d. 5-6 sebesar 11,9 e. 7+ sebesar 2,8

Peserta KB :

1. Prevalensi Moderen 70 2. Peserta KB MKJP 12,1 3. Peserta KB Non MKJP 47,6 4. Tradisional 0,7 5. Tidak ber-KB 39,5

Unmet Need 6,1, terdiri :

c. Sex Ratio (Ratio Jenis Kelamin)

Ratio Jenis Kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan

banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu,

dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan.

Sex Ratio di Provinsi Bengkulu pada tahun 2011 sebesar 103,32, untuk

kelompok umur 30 – 44 tahun, penduduk laki-laki lebih rendah dibandingkan

penduduk perempuan, hal ini dimungkinkan pada kelompok tersebut

Page 16: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

16

meninggalkan provinsi Bengkulu, dan saat umur 50 tahun kembali ke provinsi

Bengkulu.

Secara lengkap Sex Ratio Provinsi Bengkulu Tahun 2011

Lokasi Laki-Laki Perempuan Total Sex ratio

0 - 4 85.600 83.400 169.000 102.64

5 – 9 85.200 82.100 167.300 103.78

10 - 14 86.300 84.300 170.600 102.37

15 - 19 85.300 82.200 167.500 103.77

20 - 24 88.200 84.600 172.800 104.26

25 - 29 87.000 85.500 172.500 101.75

30 - 34 79.500 82.200 161.700 96.72

35 - 39 70.900 73.100 144.000 96.99

40 - 44 62.600 63.100 125.700 99.21

45 - 49 57.300 54.100 111.400 105.91

50 - 54 48.200 41.100 89.300 117.27

55 - 59 34.000 28.100 62.100 121.00

60 - 64 22.000 19.000 41.000 115.79

65 - 69 14.100 12.900 27.000 109.30

70 - 74 10.000 9.900 19.900 101.01

75+ 10.100 10.900 21.000 92.66

Total 926.300 896.500 1,822.800 103.32

2. Kesehatan Ibu dan Anak

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,

bayi dan anak balita serta anak prasekolah.

Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup

sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan

keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target MDGs, serta

meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang

Page 17: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

17

optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia

seutuhnya.

Pada tahun 2011 di Provinsi Bengkulu diproyeksi ibu hamil sebesar 52.445 atau

2,87 persen, dan ibu bersalin sebesar 50.070 atau 2,75 persen

Dari hasil Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 2009 kematian maternal

(MMR) di provinsi bengkulu sebesar 114, target MDGs tahun 2015 MMR

diturunkan sebesar 110 per 100.000 ibu hamil.

Variabel yang mendukung penurunan MMR dengan cara meningkatkan

kesehatan ibu, dari hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Bengkulu Tahun 2010

sebagai berikut :

Variabel RISKESDAS 2010

Kesehatan Ibu

Pemeriksaan kehamilan :

a. Pemeriksaan kehamilan ke

Tenaga Kes

b. Pemeriksaan kehamilan ke Nakes

dan Dukun

c. Pemeriksaan kehamilan ke dukun

d. Tidak periksa kehamilan

Cakupan K1, K4 dari kehamilan anak

terakhir :

a. K1

b. K1-nakes

c. K4 nakes

Tempat Bersalin :

a. Fasilitas kesehatan

b. Polindes/Poskesdas

c. Rumah/Lainnya

Kunjungan Nifas Pertama :

a. 0 -1 hr

78,8

13,3

2,8

5,1

92,1

68

55,8

27,1

0

72,9

35,3

Page 18: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

18

b. 2 hr

c. 3-7 hr

d. 8 - 42 hr

e. > 42 hr

f. Tidak tahu kapan

g. Tidak dikunjungi

Memiliki KMS Bumil/Buku KIA

berdasarkan kehamilan anak terakhir

a. Ya diperlihatkan

b. Ya tidak diperlihatkan

c. Tidak

Pemeriksaan kehamilan pertama kali

Umur Kandungan :

a. Memeriksa kehamilan pertama

kali 0-1 bln

b. Memeriksa kehamilan pertama

kali 2 bln sebesar 21,2

c. Memeriksa kehamilan pertama

kali 3 bln sebesar 36,4

d. Memeriksa kehamilanpertama kali

4+ bln sebesar 16,7

e. Tidak tahu

Suntikan TT selama kehamilan :

a. Suntikan TT selama hamil 1 kali

b. Suntikan TT selama hamil 2 kali

c. Suntikan TT selama hamil tidak

dpt

d. Tidak tahu

Mendapat penjelasan tanda-tanda

bahaya kehamilan :

a. Penjelasan bahaya kehamilan

18,7

8,4

1,2

0

4,4

32

24

56,8

19,2

15,9

21,2

36,4

16,7

9,8

13,3

62,3

19,2

5,3

39,7

Page 19: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

19

b. Tidak mendapat penjelasan

c. Tidak tahu

54,3

6

Kematian Bayi (IMR) di Provinsi Bengkulu hasil SDKI tahun 2007 sebesar 46,

target MDGs tahun 2015 IMR diturunkan sebesar 26 per 1.000 bayi lahir.

Menyangkut Kesehatan Anak variable yang mempengaruhi dalam penurunan

IMR menurut hasil Riset Kesehatan Dasar untuk Provinsi Bengkulu tahun 2010

sebagai berikut :

Variabel RISKESDAS 2010

Status Gizi menurut Berat

Badan/Usia

Balita Gizi Buruk

Balita Gizi Kurang

Balita Gizi Baik

Balita Gizi Lebih

Status Gizi menurut Berat

Badan/Tinggi Badan :

Balita sangat kurus

Balita kurus

Balita normal

Balita Gemuk

Jenis imunisasi dasar umur 12-23

bln:

1. BGC

2. Polio

3. DPT-HB

4. Campak

Kelengkapan Imunisasi Dasar :

1. Lengkap

2. Tidak Lengkap

4,3

11

73,7

10,9

9,7

8,1

66,7

15,5

74,2

62,1

51,6

73,3

46,7

36,7

Page 20: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

20

3. Tidak Imunisasi

Frekuensi penimbangan umur 6-59

bl:

1. >4 kali

2. 1 - 3 kali

3. Tdk pernah

Berat Badan baru lahir :

Berat < 2500 gr sebesar

Berat 2500 – 3999 gr sebesar

Berat > 4000 gr sebesar

Kunjungan Neonatus (KN):

1. Lengkap

2. tidak lengkap

3. Tidak pernah KN

Kepemilikan KMS:

1. Dapat menunjukkan

2. Disimpan di tempat lain

3. Sudah Hilang

4. Tidak pernah memiliki

Kepemiliki KIA :

1. Dapat menunjukkan

2. Disimpan di tempat lain

3. Sudah Hilang

4. Tidak pernah memiliki

Proses mulai menyusui :

1. <1 jam

2. 1 – 6 jam

3. 7 – 23 jam

4. 24 – 47 jam 8

5. 48 jam

16,7

32,8

20,7

46,6

8,7

81,9

9,4

23

58,6

18,4

21,3

23,2

40

15,5

15,6

18,8

29,2

36,4

29,6

38,9

3,7

14,8

13

Page 21: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

21

Perilaku terhadap kolostrom :

1. Diberikan semua 72,5

2. Dibuang sebagian 13,7

3. Dibuang semua 13,7

72,5

13,7

13,7

3 Pendidikan Melalui pendidikan akan dapat dipercepat penemuan teknologi baru sehingga

mendorong proses pembangunan, di samping itu pendidikan mempercepat

proses perobahan nilai/pola lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan

zaman seperti kepercayaan bahwa "banyak anak – banyak rezeki".

Tanpa Keluarga Berencana, maka betapapun kerasnya usaha untuk mengatasi

masalah pendidikan ini, sebagian besar anak-anak tetap tidak akan tertampung

dalam sekolah-sekolah atau tidak mendapatkan mutu pendidikan yang memadai,

sehingga dapat menimbulkan masalah serius bagi generasi muda.

Jika tingkat fertilitas tetap tinggi, maka proporsi anak – anak di bawah umur 15

tahun akan meningkat terus.

Proyeksi Penduduk Provinsi Bengkulu Usia Sekolah

No Umur Tahun

2011

Tahun 2015

1 < 15 29,66 27,78

2 5 - 19 505.400 510.151

3 5 - 6 66.801(3,66) 68.143(3,48)

4 7 - 13 237.165(13,01) 235.637(12,05)

5 14 - 16 101.029(5,54) 102.803(5,26)

6 17 - 19 100.406(5,51) 104.217(5,33)

Page 22: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

22

Variabel dalam memperbaiki mutu pendidikan sebagai berikut :

Variabel

Partisipasi sekolah menurut jalus

pendidikan formal maupun non

formal sebagai berikut

SD/MI/Paket A

SMP/MIN/Paket B

SMA/MAN/Paket C

Angka Partisipasi Kasar ( APK)

SD/MI/Paket A

SMP/MIN/Paket B

Rata-rata lama sekolah penduduk

usia 15 tahun keatas

a. Penduduk laki-laki

b. Penduduk perempuan

Angka Melek Huruf penduduk usia

15 tahun keatas

a. Penduduk laki-laki

b. Penduduk perempuan

94,98

69,84

48,99

110,46

84,45

8,2

8,6

7,8

94,90

97,46

92,35

Penduduk di Provinsi Bengkulu berumur 10 tahun keatas menurut pendidikan

tertinggi yang ditamatkan pada tahun 2009 sebagai berikut : Tidak sekolah 26,27

persen, tamat SD 26,92 persen, tamat SLTP 19,06 persen, tamat SLTA sebesar

21,02 persen, tamat DI/II sebesar 0,89 persen, tamat Akademi/DIII sebesar 1,28

persen dan tamat Universitas sebesar 4,57 persen.

Untuk penduduk di Provinsi Bengkulu berumur 15 tahun keatas menurut

pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada tahun 2009 sebagai berikut : Tidak

sekolah 21,31 persen, tamat SD 25,05 persen, tamat SLTP 21,71 persen, tamat

Page 23: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

23

SLTA sebesar 24,18 persen, tamat DI/II sebesar 1,02 persen, tamat

Akademi/DIII sebesar 1,47 persen dan tamat Universitas sebesar 5,26 persen.

4. Mobilitas Mobilitas penduduk merupakan bagian integral dari proses pembangunan secara

keseluruhan, mobilitas telah menjadi penyebab dan penerima dampak dari

perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial suatu daerah, oleh sebab itu, tidak

terlalu tepat untuk hanya menilai semata-mata aspek positif maupun negatif dari

mobilitas penduduk terhadap pembangunan yang yang ada, tanpa

memperhitungkan pengaruh kebaikannya.

Tidak akan terjadi proses pembangunan tanpa adanya mobolitas penduduk.

tetapi juga tidak akan terjadi pengarahan penyebaran penduduk yang berarti

tanpa adanya kegiatan pembangunan itu sendiri.

Aliran “new economics of migration”, bahwa perpindahan atau mobilitas

penduduk terjadi bukan saja berkaitan dengan pasar kerja, namun juga karena

adanya faktor-faktor lain. Aliran ini juga menekankan bahwa keputusan untuk

melakukan migrasi tidak semata-mata keputusan individu saja, namun terkait

dengan lingkungan sekitar, utamanya lingkungan keluarga. Dalam hal ini

keputusan untuk pindah tidak semata ditentukan oleh keuntungan maksimum

yang akan diperoleh, tetapi juga ditentukan oleh kerugian yang minimal yang

dimungkinkan dan berbagai hambatan yang akan ditemui, dikaitkan dengan

terjadinya kegagalan pasar (market failures) (Taylor; 1968; Stark; 1991).

Net Migran Rate pada tahun 2010 di provinsi Bengkulu sebesar 4,7 dan

diproyeksi pada tahun 2015 sebesar 4,7

Angka migrasi neto (mn), yaitu selisih banyaknya migran masuk dan keluar ke

dan dari suatu Provinsi dan kabupaten/kota per 1000 penduduk dalam satu

tahun, untuk Bengkulu hasil Susenas tahun 2009 Angka Migrasi Netto per

kelompok umur, menunjukkan kelompok umur 25 – 29 tahun tertinggi yaitu 19,47

persen, disusul kelompok umur 30 – 34 tahun sebesar 15,72 persen, terendah

kelompok umur 70 – 74 tahun sebesar 4,45 persen, disusul kelompok umur 75 +

sebesar 4,76 persen.

Page 24: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

24

Untuk kelompok umur 0 – 4 tahun sebesar 6,36 persen dan 5 – 9 tahun sebesar

7,03 persen merupakan kelompok yang ikut orang tua.

Umur Laki-Laki Perempuan Laki-Laki

Perempuan

0 - 4 3,19 3,19 6,38

5 - 9 3,43 3,6 7,03

10 - 14 3,09 2,99 6,08

15 - 19 4,69 4,66 9,35

20 - 24 8,14 5,27 13,41

25 - 29 10,66 8,81 19,47

30 - 34 9,03 6,69 15,72

35 - 39 6,23 4,24 10,47

40 - 44 5,16 3,77 8,93

45 - 49 4,2 2,07 6,27

50 - 54 3,91 2,63 6,54

55 - 59 3,05 2,14 5,19

60 - 64 3,35 2 5,35

65 - 69 2,79 2,32 5,11

70 - 74 2,39 2,06 4,45

75 + 2,57 2,19 4,76

5. Tenaga Kerja Kebijakan kependudukan dan program pembangunan sosial dan ekonomi yang

dilaksanakan Indonesia selama tiga dekade yang lalu telah berhasil menurunkan

angka kelahiran dan kematian sehingga mampu menghambat laju pertumbuhan

penduduk .

Di daerah yang pertumbuhan penduduknya telah menurun, terjadi perubahan

struktur umur penduduk yang ditandai dengan penurunan proporsi anak-anak

usia di bawah 15 tahun disertai dengan peningkatan pesat proporsi penduduk

usia kerja dan peningkatan proporsi penduduk usia lanjut (lansia) secara

perlahan.

Page 25: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

25

Sedangkan di daerah yang tingkat pertumbuhan penduduknya masih tinggi,

proporsi penduduk usia 0-14 tahun masih besar sehingga memerlukan investasi

sosial dan ekonomi yang besar pula untuk penyediaan sarana tumbuh kembang,

termasuk pendidikan dan kesehatan.

Daerah yang berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk termasuk provinsi

Bengkulu menghadapi tantangan baru dimana peningkatan yang pesat dari

proporsi penduduk usia kerja akan berdampak pada tuntutan perluasan

kesempatan kerja. Disamping itu telah terjadi pergeseran permintaan tenaga

kerja dengan penguasaan teknologi dan matematika, yang mampu

berkomunikasi, serta mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi.

Kesemuanya ini berkaitan dengan program bagaimana menyiapkan calon

pekerja agar mempunyai kualitas tinggi, dengan ketrampilan yang memadai.

Definisi angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja,atau punya

pekerjaan namun sementara tidak berkerja dan penganggur, sedangkan

penduduk usia kerja yang tidak termasuk angkatan kerja mencakup penduduk

yang bersekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya.

Berdasarkan hasil Susenas tahun 2009 di Provinsi Bengkulu jumlah angkatan

kerja 867.760 yang bekerja sebesar 821.706 atau 94,69 persen, sedang mencari

pekerjaan sebesar 46.054 atau 5,31 persen.

Tingkat pendidikan dari penduduk diatas 15 tahun yang bekerja menurut tingkat

pendidikan di Provinsi Bengkulu hasil Susenas 2009 terdiri Tidak sekolah atau

belum tamat SD sebesar 24,49 persen, pendidikan Tamat SD sebesar 37,37

persen, pendidikan SLTP 22,95 persen, pendidikan SLTA sebesar 14,62 persen,

pendidikan Akademi sebesar 0,07 persen, Sarjana sebesar 0,50 persen.

Penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan sebagai berikut : Pertanian

sebesar 63,37 persen, Pertambangan 1,24 persen, Industri 3,46 persen,

Listrik/Air Minum sebesar 0,10 persen, Konstruksi sebesar 3,75 persen,

Perdagangan sebesar 12,60 persen, Angkutan/Komunikasi sebesar 3,90 persen,

Bank dan Lembaga Keuangan sebesar 0,77 persen, Jasa-jasa lainnya sebesar

10,91 persen.

Page 26: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

26

Bukan angkatan kerja sebesar 303.415 diantara sekolah sebesar 97.229 atau

32.04 dan mengurus Rumah Tangga sebesar 206.186 atau 67,96 persen.

Dari yang tidak bekerja ada 67,96 persen mengurus rumah tangga yang dapat

diasumsikan bahwa kelompok tersebut sebagian besar terdiri remaja perempuan

atau ibu-ibu, bila kedua kelompok tersebut dapat diperdayakan akan dapat

menambah atau membantu ekonomi keluarga.

Pada tahun 2009 di provinsi Bengkulu terdapat 63,42 penduduk laki-laki dan

36,58 penduduk perempuan usia 15 tahun keatas yang mencari pekerjaan atau

termasuk pengangguran terbuka yaitu penduduk yang sedang mencari

pekerjaan, atau mempersiapkan usaha, atau mereka yang tidak mencari

pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan meraka

yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja dan pada waktu yang

bersamaan mereka tak bekerja.

Tingkat pendidikan dari pencari kerja di Provinsi Bengkulu hasil Susenas 2009,

yang Tidak sekolah atau belum tamat SD sebesar 1.500 atau 6,06 persen,

pendidikan SLTP sebesar 5.444 atau 22 persen, pendidikan SLTA sebesar 6.775

atau 27,38 persen, pendidikan Sarjana Muda sebesar 7.330 atau 29,63 persen,

Sarjana sebesar 3.693 atau 14,93 persen.

6. Kemiskinan Pengertian kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan

pokok minimum seperti pangan, sandang, kesehatan, perumahan dan pendidika

yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja.Pengertian secara secara

sederhana adalah ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi

kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yan diukur dari sisi pengeluaran.

Kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu

menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan

distribusi pendapatan, diakibatkan oleh faktor-faktor adat dan budaya suatu

daerah tertentu yang membelenggu seseorang tetap melekat dengan indikator

kemiskinan.

Page 27: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

27

Data yang dikeluarkan oleh BPS penduduk miskin yang memiliki rata-rata

pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan di Provinsi Bengkulu

tahun 2010 sebesar 324.900 atau 18,30 persen yang tersebar di perkotaan

117.200 atau 18,75 persen dan diperdesaan sebesar 207.700 atau 18,05

persen.

Pendapatan penduduk yang termasuk dalam garis kemiskinan yaitu besarnya

nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan

dasar yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk tetap berada pada kehidupan

layak di Provinsi Bengkulu tahun 2010 daerah perkotaan sebesar 255.762 rupiah

dan daerah perdesaan sebesar 209.616 rupiah.

Dari penduduk miskin tersebut sebesar 2,75 persen masuk dalam kategori

kedalaman kemiskinan karena adanya kesenjangan pengeluaran terhadap garis

kemiskinan yang tersebar di perkotaan 3,16 persen dan perdesaan 2,53 persen.

Penduduk miskin di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 yang termasuk kategori

keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran

pengeluaran semakin tinggi nilai indeks sehingga terjadi ketimpangan

pengeluaran sebesar 0,69 persen tersebar di perkotaan 0,93 persen dan

perdesaan 0,56 persen.

7 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan indikator penting untuk mengetahui

kondisi ekonomi disuatu Negara atau wilayah dalam suatu periode tertentu, dari

PDB bila dibagi dengan penduduk pertengahan tahun merupakan Produk

Domestik Bruto per Kapita (PDRB).

Pada tahun 2009 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

konstan dimana nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga

yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar di Provinsi Bengkulu

dalam triliun/rupiah dari sector Migas sebesar 7,7 dan sector tanpa migas 7,7,

sedangkan laju pertumbuhan ekonomi dari migas 4,04 dan tanpa migas 4,04.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku dimana nilai

tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada

Page 28: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

28

setiap tahun di Provinsi Bengkulu tahun 2009 dalam triliun/rupiah dari Migas

sebesar 15,5 dan tanpa migas 15,5, sedangka laju pertumbuhan ekonomi dari

migas 0,34 dan tanpa migas 0,37.

Rata-rata pengeluaran per Kapitan sebulan tahun 2009 secara total 377.419 dan

pengeluaran makanan 204.646.

Ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan

disebut dengan Gini Rasio, Angka koefisien Gini terletak antara 0 (nol) yang

mencerminkan kemerataan sempurna dan dan 1(satu) menggambarkan

tidakmerataan sempurna, untuk Provinsi Bengkulu Gini Rasio pada tahun 2007

sebesar 0,34, tahun 2008 sebesar 0,33 dan tahun 2009 sebesar 0,30.

Indeks Pembangunan Manusia sebagai indeks komposit dari gabungan 4

(empat) indikator yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama

sekolah dan pengeluaran per kapita di Provinsi Bengkulu tahun 2009 sebesar

72,55 posisi pada ranking 12 dari 33 provinsi seluruh Indonesia.

8. Lingkungan Hidup Masalah lingkungan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu saling terkait erat, antara

masalah satu dengan yang lain disebabkan karena sebuah faktor merupakan

sebab berbagai masalah, sebuah faktor mempunyai pengaruh yang berbeda dan

interaksi antar berbagai masalah dan dampak yang ditimbulkan bersifat kumulatif

(Soedradjad, 1999). Masalah lingkungan yang saling terkait erat antara lain

adalah populasi manusia yang berlebih, polusi, penurunan jumlah sumberdaya,

perubahan lingkungan global dan perang.

Pemeliharaan kualitas lingkungan ini tidak lepas dari masalah kemiskinan yang

merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan di Propinsi Bengkulu.

Penduduk yang tergolong miskin, mereka hanya berorientasi kepada bagaimana

mereka mampu bertahan hidup. Jika tidak ada alternative yang lebih baik,

mereka tentunya akan berpikir jangka pendek yaitu dengan membuka lahan atau

aktivitas-aktivitas lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka akan

sangat sulit untuk diajak memikirkan kelestarian lingkungan dalam jangka

panjang. Untuk mengatasi hal ini, tentunya diperlukan upaya sungguh-sungguh

Page 29: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

29

dari semua pihak yang berwenang untuk mencarikan alternatifnya, misalnya

melalui pendidikan keterampilan dimana setelah mereka terampil sudah ada

jalan untuk melakukan usaha yang sesuai dengan keterampilannya itu.

Kerangka Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang diadopsi oleh KLH

adalah yang dikembangkan oleh Virginia Commonwealth University (VCU) dan

BPS dengan menggunakan kualitas air sungai, kualitas udara, dan tutupan hutan

sebagai indikator. Karena keterbatasan data, kualitas lingkungan di wilayah

pesisir dan laut serta kondisi keanekaragaman hayati tidak dimasukkan dalam

perhitungan IKLH.

Hasil perhitungan Kerangka Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) tahun

2009 provinsi Bengkulu secara nasional masuk dalam ranking 4 teratas dan

untuk tingkat kepulauan Sumater masuk ranking 2(dua) dengan nilai variable

kualitas air nilai 51,19, kualitas udara 96,16, tutupan hutan 91,38 total untuk IKLH

yaitu 79,58.

Bengkulu IKLH 2009 Peringkat 4 Nilai 79,58 Data Umum Luas Wilayah 19.919 (km2) Jumlah Penduduk 1 1.667 (x 1000) Kepadatan Penduduk 88 (orang/km2) PDRB per Kapita 2 8.411 (x Rp. 1000) 1 Tahun 2009

2 Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008

PDRB menurut Lapangan Usaha, Tahun 2006 Pertanian 39,69 % Pertambangan 3,20 % Industri Pengolahan 4,08 % Listrik dan Air Bersih 0,44 % Bangunan 2,90 % Perdagangan, Hotel, Restoran 20,27 % Angkutan/Komunikasi 8,54 % Bank/Keuangan/Perumahan 4,70 % Jasa 16,19 % Data Indikator

Nilai Target Keterangan

Kualitas Air Sungai - TSS (mg/l) 11,8 - 689,3 50,00 PP 82 Tahun

2001 - COD (mg/l) 2,4 - 51,2 25,00 PP 82 Tahun

2001

Page 30: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

30

- DO (mg/l) 0,9 - 3,4 > 4 PP 82 Tahun 2001

Kualitas Udara - SO2 (µg/m3) 6,5 - 24,6 60,00 PP 41 Tahun

1999 - NO2 (µg/m3) 32,7 - 137,4 100,00 PP 41 Tahun

1999 Luas Tutupan Hutan (Ha)

841.606 920.964 SK: 420/Kpts-II/1999

Masalah-Masalah Lingkungan :

a. Kerusakan Hutan :

Masalah utama lingkungan di Propinsi Bengkulu adalah masalah kerusakan

hutan. Sebagai contoh di Kabupaten Lebong yang mempunyai hutan seluas

134.834,72 ha yang terdiri dari 20.777,40 ha hutan lindung dan 114.057,72

ha berupa hutan konservasi, sebanyak 7.895,41 ha hutan lindung dan

2.970,37 ha cagar alam telah mengalami kerusakan. Kerusakan hutan di

kabupaten/kota lain di Propinsi Bengkulu lebih parah lagi. Pada tahun 2006,

hutan di Propinsi Bengkulu hanya tinggal 46%, yang tentu saja semakin

menurun pada tahun 2009.

b. Penurunan Keanekaragaman Hayati Kegiatan monokultur dapat menyebabkan sebagian flora, fauna dan mikrobia

musnah, kegiatan pembukaan lahan yang kurang ramah lingkungan seperti

lahan disemprot dapat menyebabkan telur-telur dan flora lainnya menjadi

tidak berkembang. Satwa liar menjadi menurun dan kemudian masuk kriteria

dilindungi. Ada delapan jenis kura-kura yang ada di Bengkulu yaitu kura

nanas, kura garis hitam, kura patah dada, beiyogo, baning coklat, labi-labi

hutan, kura pipi putih dan bulus. Baning coklat berstatus dilindungi dan

sudah terancam punah. Flora langka yang ada di Bengkulu adalah Raflesia

arnoldi, bunga bangkai dan anggrek pensil.

Punahnya ekosistem yang seimbang akan berakibat lebih lanjut berupa

ancaman yang tidak terkira seperti rawannya sumber pangan, banjir,

produksi oksigen dan lain-lain. Jadi pada akhirnya juga kerusakan ekosistem

akan dirasakan oleh manusia itu sendiri.

Page 31: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

31

c. Kualitas Air Air yang digunakan oleh PDAM juga terindikasi tercemar batubara. Air sumur

di daerah peternakan ayam mengandung banyak E. coli yang sangat tinggi,

kerusakan hutan juga dapat menurunkan mutu air sebagai akibat

peningkatan zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi serta kekeruhan,

Kerusakan hutan juga disinyalir sebagai salah satu sebab turunnya volume

air di danau Dendam.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) provinsi Bengkulu tahun 2010,

jenis air yang digunakan bersumber dari :

1. Air Ledeng sebesar 16,1

2. Air ledeng membeli sebesar 0,8

3. Sumur bor sebesar 6,5

4. Sumur terlindungi sebesar 41,1

5. Sumur tak terlindungi sebesar 22,1

6. Mata air terlindungi sebesar 2,6

7. Mata air tak terlindungi sebesar 5,4

8. Penampungan air hujan sebesar 0,2

9. Air sungai/danau sebesar 4,6

10. Lainnya sebesar 0,6

Sedang jenis sumber air minum :

1. Air kemasan sebesar 1

2. Depot air minum sebesar 7,9

3. Air ledeng/Pam sebesar 13,2

4. Ledeng eceran sebesar 0,6

5. Sumur bor/Pompa sebesar 7,2

6. Sumur gali terlindung sebesar 39,6

7. Sumur gali tak terlindung sebesar 22,1

8. Mata air terlindung sebesar 0,5

9. Mata air tak terlindung sebesar 2,9

Page 32: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

32

10. PAh sebesar 0,4

11. Air sungai/danau/irigrasi sebesar 4,1

12. Lainnya sebesar 0,5

Akses terhadap air minum “berkualitas” terdiri : a) Kurang baik sebesar 49;

b) Baik sebesar 51,1.

Kualitas Fisik Air Minum :

1. Keruh sebesar 10,3

2. Berwarna sebesar 6

3. Berasa sebesar 7,8

4. Berbusa sebesar 1,3

5. Berbau sebesar 3,4

6. Baik sebesar 84,1

d. Pengaruh Industri Aktivitas industri yang paling besar di Propinsi Bengkulu adalah

penambangan batubara dan indutri pertanian (perkebunan). Penambangan

batubara mempengaruhi mutu air di DAS Bengkulu-Lemau, DAS Seluma

Atas dan DAS Dikit Seblat. Pengaruh industri batubara antara lain

meningkatkan zat padat tersuspensi, zat padat terlarut, kekeruhan, zat besi,

sulfat dan ion hidrogen dalam air yang dapat menurunkan pH.

Perkebunan di Bengkulu terutama karet dan kelapa sawit. Akibat aktivitas ini

terjadi peningkatan senyawa organik pada air, adanya sisa-sisa pestisida di

DAS, peningkatan zat pada tersuspensi dan terlarut, peningkatan kadar

amonia, peningkatan kadar minyak dan lemak, mempengaruhi pH dll. DAS

yang terkena aktivitas ini adalah DAS Dikit Seblat, DAS Bengkulu-Lemau,

badan sungai Pisang (Ipuh), sungai Betung (Muko-muko), sungai Simpang

Tiga (Tais), sungai Bengkulu, dan sungai Sinaba (Ketahun).

e. Persampahan

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil

aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis, sampah

Page 33: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

33

cukup menjadi masalah di lokasi-lokasi tertentu seperti pasar, terminal,

pertokoan dan tempat-tempat lain yang padat penduduknya. Di Propinsi

Bengkulu setiap rumah tangga menghasilkan limbah kira-kira sebanyak 0,8

kg/hari atau 288 kg per tahun.

Hasil Riset Kesehatan dasar (RISKESDAS) Provinsi Bengkulu tahun 2010

Cara penanganan sampah a) Kurang Baik sebesar 76,3; b) Baik sebesar

23,7, penangan sampah dilakukan dengan cara :

1. Diangkut petugas sebesar 19,7

2. Ditimbun dalam tanah sebesar 3

3. Dibuat kompos sebesar 0,9

4. Dibakar sebesar 53,4

5. Dibuang ke kali/parit/laut sebesar 11,7

6. Dibuang sembarang sebesar 11,3

Penampungan air limbah

1. Sarana penampungan air limbah sebesar 9,6

2. Penampungan tertutup di pekarangan sebesar 5,9

3. Penampungan terbuka di pekarangan sebesar 21,1

4. Penampungan diluar pekarangan sebesar 7,4

5. Tanpa penampungan sebesar 32,9

6. Langsung ke got/sungai sebesar 23,1

Demikian rancangan penetapan parameter untuk provinsi Bengkulu tahun 2011.

Page 34: KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI … · KONSEP RANCANGAN PENETAPAN PARAMETER PROVINSI BENGKULU 2011 SKEMA PIKIR . 2 BAB I ... Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup

34

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

SKEMA PIKIR 1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ………………………………..............

2. Isu-Isu Kependudukan ………………………………..

3. Masalah Kependudukan, Dampak dan Alternatif

Pemecahaan ……………………………………………

2

3

5

BAB II PARAMETER KEPENDUDUKAN

1. Parameter Demgrafi …………………………………...

2. Kesehatan bud an Anak ………………………………

3. Pendidikan ……………………………………………..

4. Mobilitas …………………………………………………

5. Tenaga Kerja …………………………………………...

6. Kemiskinan ……………………………………………..

7. Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) ……………

8. Lingkungan Hidup ……………………………………...

10

16

21

23

24

26

27

28