jurnal_imunisasi

14
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU MENGIKUTI PROGRAM IMUNISASI DI POSYANDU TANJUNG DESA KERASAAN KECAMATAN PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2008 Taruli Rohana Sinaga *Meida Manurung** ABSTRAK Banyak faktor yang mempengaruhi cakupan imunisasi di suatu daerah baik itu dari masyarakat ataupun petugas kesehatan yang memberikan pelayanan imunisasi. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu mengikuti program imunisasi di Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Tahun 2008, telah dilaksanakan desain penelitian survey yang bersifat analitik dengan sampel penelitian berjumlah 52 orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik total sampling yaitu semua ibu-ibu yang membawa bayinya imunisasi. Data yang dikumpulkan dengan wawancara langsung dimana pertanyaan yang diajukan berdasarkan instrument yaitu berupa kuisioner faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu mengikuti program imunisasi yaitu pengetahuan ibu tentang imunisasi, sikap ibu tentang imunisasi, dan tempat pelayanan imunisasi. Dari hasil penelitian dengan uji chi- square dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan ibu terhadap motivasi dengan nilai p = 0,091, tidak ada pengaruh sikap ibu terhadap motivasi dengan nilai p = 0,472, dan ada pengaruh tempat pelayanan imunisasi terhadap motivasi dengan nilai p = 0,005. Peneliti menyarankan untuk meningkatkan penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi dasar bagi bayi di posyandu sehingga ibu-ibu yang memiliki pengetahuan kurang dapat meningkatkan pengetahuan mereka dan bersikap mendukung imunisasi, untuk ibu-ibu yang telah memiliki pengetahuan yang baik dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuannya, begitu juga dengan tempat pelayanan imunisasi supaya mendukung berlangsungnya program imunisai untuk dapat dipertahankan dan ditingkatkan sehingga masyarakat termotivasi untuk membawa bayinya imunisasi.

Upload: adnan

Post on 06-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

imunisasi

TRANSCRIPT

No

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU MENGIKUTI PROGRAM IMUNISASI DI POSYANDU TANJUNG DESA KERASAAN KECAMATAN PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN

TAHUN 2008

Taruli Rohana Sinaga *Meida Manurung**ABSTRAK

Banyak faktor yang mempengaruhi cakupan imunisasi di suatu daerah baik itu dari masyarakat ataupun petugas kesehatan yang memberikan pelayanan imunisasi. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu mengikuti program imunisasi di Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Tahun 2008, telah dilaksanakan desain penelitian survey yang bersifat analitik dengan sampel penelitian berjumlah 52 orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik total sampling yaitu semua ibu-ibu yang membawa bayinya imunisasi. Data yang dikumpulkan dengan wawancara langsung dimana pertanyaan yang diajukan berdasarkan instrument yaitu berupa kuisioner faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu mengikuti program imunisasi yaitu pengetahuan ibu tentang imunisasi, sikap ibu tentang imunisasi, dan tempat pelayanan imunisasi. Dari hasil penelitian dengan uji chi-square dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan ibu terhadap motivasi dengan nilai p = 0,091, tidak ada pengaruh sikap ibu terhadap motivasi dengan nilai p = 0,472, dan ada pengaruh tempat pelayanan imunisasi terhadap motivasi dengan nilai p = 0,005. Peneliti menyarankan untuk meningkatkan penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi dasar bagi bayi di posyandu sehingga ibu-ibu yang memiliki pengetahuan kurang dapat meningkatkan pengetahuan mereka dan bersikap mendukung imunisasi, untuk ibu-ibu yang telah memiliki pengetahuan yang baik dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuannya, begitu juga dengan tempat pelayanan imunisasi supaya mendukung berlangsungnya program imunisai untuk dapat dipertahankan dan ditingkatkan sehingga masyarakat termotivasi untuk membawa bayinya imunisasi.

Kata kunci : Imunisasi, Pengetahuan Ibu, Sikap Ibu, Tempat Pelayanan Imunisasi, Motivasi. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkan INDONESIA SEHAT 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai positif terhadap terbentuknya lingkungan yang sehat dan perilaku sehat. Sebagai acuan pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara menyeluruh dan terpadu dan berkesinambung (Depkes RI, 2005).

Menurut Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992, (Depkes RI, 2005) bahwa paradigma sehat di laksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain pencegahan penyakit. Salah satu upaya pencegahan penyakit menular adalah dengan program pemberian (imunisasi) yang di selenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956 dan merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Mulai tahun 1977, upaya imunisasi di perluas menjadi program pengembangan imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD31), yaitu tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B.

Setiap bayi yang dilahirkan sebenarnya sudah memperoleh kekebalan alami dari ibu yang mengandungnya namun kekebalan tersebut tidak bertahan lama karena itu sebaiknya semua bayi sudah diimunisasi secara lengkap sebelum tahun pertama kehidupannya. Karena imunitas yang dihasilkan mungkin tidak menetap lama maka perlu dilakukan imunisasi ulangan pada waktu anak masuk sekolah dan sekali lagi setelah anak berumur sepuluh tahun atau sebelas tahun. (Dirjen PP & PL Depkes RI, 2006).

Cakupan imunisasi bayi Dinas Kesehatan Sumatera Utara (2007) bahwa cakupan imunisasi di Sumatera Utara tahun 2007 dari 274.795 orang bayi yang menjadi sasaran, bayi yang mendapat imunisasi BCG sebesar 225. 847 orang (82, 31%), DPT I sebesar 195.161 orang (71,02%), DPT II sebesar 171.216 (62, 31%), DPT III sebesar 165.611 (57,63%), Polio sebesar 144.301 orang bayi (52,51%), Campak sebesar 220.751 orang (80,33%) dan hepatitis sebesar 137.403 orang bayi (50%). (www.kompas.com//ver1/kes/0711/).

Faktor yang mempengaruhi cakupan imunisasi pada suatu daerah, baik itu dari masyarakat maupun petugas kesehatan yang memberikan pelayanan imunisasi misalnya, pengetahuan ibu untuk mengimunisasikan bayinya, karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku. Sikap yang positif dapat menjadi faktor predisposing atau pencetus yang menyebabkan ibu membawa bayinya imunisasi. Keterjangkauan tempat pelayanan imunisasi sangat berpengaruh kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi sehingga mereka membawa bayinya mengikuti program imunisasi.

Jarak tempat pelayanan imunisasi juga berpengaruh terhadap terlaksananya program imunisasi. Ibu akan mencari pelayanan kesehatan yang terdekat dengan rumahnya, karena pertimbangan aktivitas lain yang harus diselesaikan yang terpaksa ditunda. Untuk meningkatkan cakupan imunisasi Pemerintah telah melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang dimulai tahun 1995.

Berdasarkan survei yang dilakukan dengan melihat laporan bulanan program imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun Desember 2007, terdapat 20.122 balita yang menjadi sasaran imunisasi yang tersebar di 33 puskesmas yang ada di Kabupaten Simalungun. Yang mendapat imunisasi BCG sebanyak 1835 orang, DPT I sebanyak 1850 orang, DPT II sebanyak 1731 orang, DPT III sebanyak 1707 orang, Polio I sebanyak 1877 orang, Polio II sebanyak 1814 orang, Polio III sebanyak 1707 orang, Polio IV sebanyak 1761 orang, Campak sebanyak 1928 orang, Hepatitis I sebanyak 1850 orang, Hepatitis II sebanyak 1370 orang, Hepatitis III sebanyak 1680 orang.

Cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun tahun 2007 yang berumur 0-11 bulan terdapat 556 orang bayi yang tersebar di enam desa. Bayi yang mendapat imunisasi BCG 325 orang bayi, DPT I sebanyak 310 orang bayi, DPT II sebanyak 295 orang bayi, DPT III sebanyak 299 orang bayi, Polio I sebanyak 316 orang bayi, Polio II sebanyak 308 orang, Polio III sebanyak 312 orang, Polio IV sebanyak 313 orang, Campak sebanyak 353 orang bayi, Hepatitis B sebanyak 200 orang bayi.

Cakupan imunisasi di desa Kerasaan ada 12 posyandu dimana diantara salah satunya yaitu Posyandu Tanjung desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar terdapat 52 orang bayi. Bayi yang mendapat imunisasi BCG 19 orang bayi, DPT I sebanyak 38 orang bayi, DPT II sebanyak 35 orang bayi, DPT III sebanyak 31 orang bayi, Polio I sebanyak 31 orang bayi, Polio II sebanyak 29 orang bayi, Polio III sebanyak 31 orang bayi, Polio IV sebanyak 33 orang bayi, Campak sebanyak 35 orang bayi, Hepatitis B sebanyak 34 orang bayi.

Penelitian yang dilakukan Gunawan (2005) di Lembang didapatkan bahwa kurangnya peran serta ibu rumah tangga dalam hal imunisasi disebabkan kurang informasi (96-75%), kurang motivasi (2-3%) serta hambatan lainnya (23-37%). Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting, karenanya suatu pemahaman tentang program imunisasi diperlukan bagi bayinya.

Berdasarkan survei di Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Simalungun, banyak ibu-ibu mengatakan bahwa tujuan mereka mengikuti program imunisasi yaitu untuk mengetahui perkembangan berat badan bayi, mendapatkan vaksin imunisasi pada bayi, dan untuk mengetahuai perkembangan bayi dengan melihat Kartu Menuju Sehat (KMS) yang di dapat bayi sewaktu mengikuti imunisasi.

Peran serta kader di Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Simalungun, sangat dibutuhkan untuk memotivasi ibu-ibu yang mempunyai bayi supaya mengikuti program imunisasi. Dari hasil wawancara dengan kader, mengatakan bahwa dengan dilibatkannya petugas kader dapat lebih mengacu kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi, karena masyarakat lebih dekat kepada petugas kader untuk mengutarakan pendapat mereka tentang imunsiasi sehingga program imunisasi terlaksana dengan baik.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu mengikuti Program Imunisasi Di Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Simalungun Tahun 2008.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah faktor- faktor apa sajakah yang mempengaruhi motivasi ibu mengikuti program imunisasi di Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun Tahun 2008.Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi ibu mengikuti program imunisasi di Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Simalungun 2008.

Tujuan Khusus :1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan ibu terhadap motivasi ibu mengikuti program imunisasi.2. Untuk mengetahui pengaruh sikap ibu terhadap motivasi ibu mengikuti program imunisasi.

3. Untuk mengetahui pengaruh tempat pelayanan imunisasi di Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Simalungun motivasi ibu mengikuti program imunisasi.Manfaat penelitian

1. Bagi Posyandu

Sebagai bahan masukan kepada pemegang program imunisasi, program kesehatan ibu dan anak maupun evaluasi keberhasilan program imunisasi di Posyandu Tanjung Puskesmas Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Simalungun.

2. Bagi ibu-ibu

Untuk menambah pengetahuan ibu-ibu tentang imunisasi sehingga ibu-ibu rutin membawa bayinya imunisasi.

3. Bagi Pendidikan

Menambah pengetahuan atau teori baru tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu mengikuti program imunisasi di Posyandu sehingga dapat menjadi masukan bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan kesehatan.

TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka Konsep Penelitian

Adapun kerangka konsep pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Hipotesa Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep diatas, maka ditetapkan hipotesa penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ada pengaruh pengetahuan trehadap motivasi ibu mengikuti program imunisasi.2. Ada pengaruh sikap terhadap motivasi ibu mengikuti program imunisasi.3. Ada pengaruh tempat pelayanan imunisasi terhadap motivasi mengikuti program imunisasi.METODE PENELITIAN

Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional, yang bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi motivasi ibu mengikuti program imunisasi di Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun tahun 2008.

Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2008.

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi data penelitian ini adalah seluruh ibu yang membawa bayinya untuk imunisasi di tempat pelayanan imunisasi yang terdapat di Posyandu Tanjung Puskesmas Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun pada tahun 2008 yaitu berjumlah 52 orang.Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik total sampling yaitu seluruh ibu-ibu yang membawa bayinya untuk imunisasi di Posyandu Tanjung Puskesmas Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun yaitu berjumlah 52 orang.

Defenisi Operasionala. Pengetahuan ibu : segala sesuatu yang diketahui oleh ibu mengenai imunisasi. b. Sikap ibu merupakan kesiapan atau kesediaan ibu untuk membawa bayinya mendapat imunisasi. c. Tempat pelayanan imunisasi : tempat imunisasi yang aman serta fasilitas yang lengkap, dan keterjangkauan tempat imunisasi dapat mempengaruhi ibu untuk membawa bayinya di imunisasi.d. Motivasi : kemauan ibu-ibu untuk mengikuti program imunisasi.

Aspek Pengukuran

Aspek pada penelitian ini berdasarkan kuesioner yang dikembangkan dari setiap subvariabel terdiri dari 10 pertanyaan dan 10 pernyataan dengan option pilihan a dan b dengan nilai tertinggi adalah 2 dan nilai terendah adalah 1. Skor yang tertinggi yang dinilai dari responden untuk setiap subvariabel adalah 20 dan nilai terendah adalah 10. Berikut adalah pengkategorian hasil skoring terhadap pengetahuan ibu tentang imunisasi : pengetahuan kurang (10-13), pengetahuan cukup (14-17), dan pengetahuan baik (18-20).

Pengkategorian hasil skoring terhadap sikap ibu tentang imunisasi yaitu sikap yang tidak mendukung (10-15) dan sikap yang mendukung (16-20). Pengkategorian hasil skoring terhadap tempat pelayanan imunisasi yaitu tidak mendukung (10-15) dan mendukung (16-20). Sedangkan pengkategorian hasil skoring terhadap motivasi ibu mengikuti program imunisasi di posyandu yaitu motivasi buruk (10-15) dan motivasi baik (16-20).Metode Pengumpulan Data

Data Primer

Data primer dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada ibu-ibu yang membawa bayinya untuk di imunisasi di Posyandu Tanjung desa Kerasaan kecamatan Pematang Bandar Simalungun, dimana pertanyaan yang diajukan berdasarkan kuesioner yang telah disiapkan. Data Sekunder

Data cakupan imunisasi di Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun pada tahun 2008, berupa jumlah bayi yang imunisasi.Tehnik Pengolahan dan Penyajian Data

Data yang terkumpul diolah dengan manual dan bantuan komputer dan akan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel frekwensi

Tehnik Analisa Data

Untuk mengetahui antara pengetahuan ibu, sikap ibu, tempat pelayanan imunisasi dengan motivasi ibu maka digunakan uji chi square.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANAnalisis data univariat Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 52 responden didapat mayoritas distribusi pengetahuan ibu tentang imunisasi yaitu ibu yang pengetahuannya baik tentang imunisasi ada 23 orang (44,2%).

Distribusi Sikap Ibu Tentang Imunisasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 52 responden didapat mayoritas gambaran sikap ibu tentang imunisasi yaitu ibu yang sikapnya mendukung sebanyak 36 orang (69,2%).

Distribusi Tempat Pelayanan Imunisasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 52 responden didapat mayoritas gambaran dari tempat pelayanan imunisasi yaitu tempat yang mendukung pelayanan imunisasi ada 32 orang (61,5%).Analisis Data Bivariat

Pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap Motivasi Mengikuti Program Imunisasi

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari 19 responden dengan motivasi buruk yang pengetahuannya kurang ada 7 orang (13,5%), pengetahuan cukup ada 7 orang (13,5%) dan pengetahuan baik ada 5 orang (9,6%). Sedangkan dari 33 responden dengan motivasi baik yang pengetahuannya kurang ada 5 orang (9,6%), pengetahuan cukup ada 10 orang (19,2%) dan pengetahuan baik ada 18 orang (34,6%). Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan ibu terhadap motivasi dengan p = 0,091.Pengaruh Sikap Ibu Terhadap Motivasi Mengikuti Program Imunisasi

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari 19 responden dengan motivasi buruk yang sikapnya tidak mendukung ada 7 orang (13,5%), dan yang sikapnya mendukung ada 12 orang (23,1%). Sedangkan dari 33 responden dengan motivasi baik yang sikapnya tidak mendukung ada 9 orang (17,3%), dan yang sikapnya mendukung ada 24 orang (46,2%). Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh tidak ada pengaruh sikap ibu terhadap motivasi dengan p = 0,472.Pengaruh Tempat Pelayanan Imunisasi Terhadap Motivasi Ibu Mengikuti Program Imunisasi.

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari 19 responden dengan motivasi buruk yang tempat pelayanan imunisasi tidak mendukung ada 12 orang (23,1%), dan yang tempat pelayanan mendukung ada 7 orang (13,5%). Sedangkan dari 33 responden dengan motivasi baik yang tempat pelayanan imunisasi tidak mendukung ada 8 orang (15,4%), dan yang tempat pelayanan imunisasi mendukung ada 25 orang (48,1%). Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh ada pengaruh tempat pelayanan imunisasi terhadap motivasi dengan p = 0,005.

Pembahasan

Pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap Motivasi Mengikuti Program Imunisasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 52 responden, di dapat bahwa dari 19 responden dengan motivasi buruk yang pengetahuannya kurang ada 7 orang (13,5%), pengetahuan cukup ada 7 orang (13,5%) dan pengetahuan baik ada 5 orang (9,6%). Sedangkan dari 52 responden didapat diantaranya 33 responden dengan motivasi baik dimana yang pengetahuannya kurang ada 5 orang (9,6%), pengetahuan cukup ada 10 orang (19,2%) dan pengetahuan baik ada 18 orang (34,6%). Hal ini dinyatakan dengan berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan ibu terhadap motivasi dengan p = 0,091.

Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan baik mengetahui imunisasi sangat penting bagi kesehatan bayi mereka sehingga terhindar dari penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi. Hal ini mendukung teori yang di ungkapkan Masjkuri (2003) yaitu tidak dijumpai pengaruh pengetahuan ibu tentang imunisasi terhadap motivasi ibu mengikuti program imunisasi.

Penelitian ini menunjukkan hasil yang hampir sama dengan penelitian Lubis (1998), mereka mendapatkan pengetahuan yang baik tentang imunisasi yaitu 60,20 %. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suharsono (1996) menunjukkan hanya 40,2% ibu-ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang imunisasi.Pengaruh Sikap Ibu Terhadap Motivasi Mengikuti Program Imunisasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 52 responden, didapat bahwa dari 19 responden dengan motivasi buruk yang sikapnya tidak mendukung ada 7 orang (13,5%), dan yang sikapnya mendukung ada 12 orang (23,1%). Sedangkan dari 52 responden didapat diantaranya dari 33 responden dengan motivasi baik yang sikapnya tidak mendukung ada 9 orang (17,3%), dan yang sikapnya mendukung ada 24 orang (46,2%). Hal ini dinyatakan dengan berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh tidak ada pengaruh sikap ibu terhadap motivasi dengan p = 0,472.

Sikap yang mendukung terhadap imunisasi dapat menjadi faktor yang menyebabkan ibu membawa bayinya imunisasi. Sikap yang mendukung dapat terbentuk dari adanya keyakinan ibu tentang pentingnya imunisasi bagi bayinya, pengalaman langsung ataupun tidak langsung yang di dapat ibu tentang imunisasi, dan pengetahuan ibu tentang imunisasi. Fatmawati (2006) menunjukkan bahwa cakupan imunisasi di posyandu Tegalrejo tidak berpengaruh dengan nilai sikap terhadap motivasi ibu mengikuti program imunisasi. Penelitian yang dilakukan mengacu pada tujuan yaitu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu mengikuti program imunisasi di posyandu dan ketepatan pemberian imunisasi.

Pengaruh Tempat Pelayanan Imunisasi Terhadap Motivasi Ibu Mengikuti Program Imunisasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 52 responden, didapat bahwa dari 19 responden dengan motivasi buruk yang tempat pelayanan imunisasi tidak mendukung ada 12 orang (23,1%), dan yang tempat pelayanan mendukung ada 7 orang (13,5%). Sedangkan dari 52 reponden didapat diantaranya 33 responden dengan motivasi baik yang tempat pelayanan imunisasi tidak mendukung ada 8 orang (15,4%), dan yang tempat pelayanan imunisasi mendukung ada 25 orang (48,1%). Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh ada pengaruh tempat pelayanan imunisasi terhadap motivasi dengan p = 0,005.

Depkes (2006) menyatakan jika tempat pelayanan imunisasi dapat dijangkau oleh masyarakat serta fasilitas dan kenyamanan tempat pelayanan imunisasi tidak mendukung maka akan mengakibatkan perubahan cakupan imunisasi suatu daerah. Dari hasil penelitian Idwar (1999) di dapat bahwa ibu akan mencari tempat pelayanan imunisasi yang terdekat dengan rumahnya karena pertimbangan aktivitas lain yang harus di selesaikan.KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Tidak ada pengaruh pengetahuan ibu terhadap motivasi mengikuti program imunisasi, dengan uji chi-square diperoleh p = 0,091.

2. Tidak ada pengaruh sikap ibu terhadap motivasi mengikuti program imunisasi, dengan uji chi-square diperoleh p = 0,472.

3. Ada pengaruh tempat pelayanan imunisasi terhadap motivasi ibu mengikuti program imunisasi, dengan uji chi-square diperoleh p = 0,005.4. Ada dan tidak adanya motivasi ibu mengikuti program imunisasi tergantung pada pengetahuan ibu, sikap ibu dan tempat pelayanan imunisasi.Saran1. Bagi Posyandu Tanjung Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun untuk membuat pelayanan imunisasi dapat dijangkau oleh masyarakat, dapat dijangkau ibu-ibu yang mempunyai bayi untuk mengikuti program imunisasi, sehingga mereka tidak kewalahan untuk membawa bayi mereka. Menempatkan petugas kesehatan dan para kader untuk melayani ibu-ibu yang akan mengimunisasikan bayinya. Petugas kesehatan dan para kader agar membuat perlengkapan dalam pelayanan imunisasi, seperti meja 1, 2, 3, 4, agar ibu-ibu yang datang mengimunisasikan bayinya agar mereka mengerti fungsi meja 1-4. diharapkan kepada petugas kesehatan sebelum dan sesudah melakukan imunisasi agar memberikan penyuluhan.2. Bagi ibu-ibu yang memiliki bayi di Desa Kerasaan Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun, untuk mengikuti program imunisasi yang ada di Posyandu.3. Bagi Pendidikan Kesehatan Masyarakat untuk mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui informasi tentang pentingnya imunisasi pada bayi.DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. (2000). Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Direktorat Epidemiologi dan Imunisasi

(2005). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1611/Menkes/SK/XI/2005 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi: Jakarta

(2006). Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jendral PP ( PL dan Pusdiklat SDM kesehatan Departemen Kesehatan RI

Djaali. (2000). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta

Fatmawati. (2006). Determinan Yang mempengaruhi Cakupan Imunisasi Dasar. Http://datadeni.blogspot.com/2008

Hidayat, A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba Medika

Idwar. (1999). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Status Imunisasi Hepatitis B Pada Bayi (0-11 bulan) di Kabupaten Aceh Besar Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Http://Digilit.litbang.depkes.go.id

Lubis. (1998). Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Orangtua Tentang Imunisasi. Majalah Kedokteran Nusantara, edisi kusus. Http://library.usu.ac.id/modules.phpNotoatmodjo,S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta , Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Masjkuri. (2003). Pengetahuan, Sikap, Bekerja dan Tidak Bekerja. Http://library.usu.ac.id/modules.php

Seksi Imunisasi, Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara. (2005). Presentasi Cakupan Imunisasi Bayi menurut Kabupaten/Kota provinsi Sumatera Utara. Medan

, Dinas kesehatan Simalungun. (2007). Laporan Konsultasi Bulanan Program Imunisasi (Puskesmas ke kabupaten/kota). Simalungun

, Puskesmas Kerasaan. (2007). Laporan Konsultasi Bulanan Program Imunisasi (Puskesmas Ke Kabupaten/Kota). Simalungun

Suharsono. (1996). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu-ibu Keturunan Cina Yang Mempunyai Bayi Baru Lahir Terhadap Imunisasi Bayi di Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Propinsi sumatera Selatan. Http://library.usu.ac.id/modules.php

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGCSupartini,Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:EGCWahab, A.Samik dan Julia, M. (2002). Sistim Imun, Imunisasi dan Penyakit Imun. Jakarta: Widya Medika.

Wiwan. (2007). Cakupan Imunisasi Bayi Dinas Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2007. Dibuka pada website http://www.kompas.com//ver1/kes/0711.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu :

a. Pengetahuan

b. Sikap

c.Tempat pelayanan imunisasi

Motivasi ibu mengikuti Program Imunisasi di Posyandu

PAGE