Oleh:Noviana Mar`atus S (01.206.5241)Tri Ari Wibowo (01.206.5311)

Pendahuluan sodium Lauryl sulphate (SLS) adalah surfactant anionic, yang ditambahkan kedalam pasta gigi yang berguna untuk menurunkan tegangan permukaan sehingga dapat melarutkan minyak dan membentuk mikroemulsi menyebabkan busa terbentuk. Kadang SLS menimbulkan penurunan sensitivitas terhadap makanan (manis) karena SLS denaturasi polipeptida yaitu protein molekul di taste buds dan saliva.

batas aman pemakaian SLS adl 1-2%. Sedangkan pemakaian rata-rata SLS dalam pasta gigi di pasaran adl 1,5-5%. SLS berlebih iritasi epidermis dan denaturasi rantai polipeptida, sehingga terjadi perubahan struktur protein (saliva dan protein transmembran taste bud) menurunkan sensitivitas terhadap rasa manis.

Tujuan Penelitian untuk mendukung hipotesis bahwa pemakaian pasta gigi yang mengandung SLS 5% akan menurunkan sensitivitas terhadap rasa manis.

Subjek penelitian yaitu mahasiswa laki-laki universitas Airlangga berusia 17-23 th. dibagi jd 2 kelompok.Kriteria sampel ; kondisi kesehatan baik, tidak memiliki riwayat penyakit sistemik atau alergi, keadaan rongga mulut dalam keadaan sehat dengan indeks DMF-T sebesar 0-3, tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, subjek memakai pasta gigi berdetergen minimal 2x/hari.

Alat dan Bahan Penelitian BAHAN;

pasta gigi yang mengandung SLSPasta gigi yang tidak mengandung SLSLarutan sukrosa dengan 8 konsentrasi yaitu; 0,01 M; 0,013 M; 0,017M; 0,022M; 0,029 M; 0,038 M; 0,049 M; 0,064 M. aquaALAT;

gelas kumurSikat gigiPipet penetesCotton rolltisu

Metode PenelitianPenelitian ini bersifat eksperimental klinis atau trial klinis.Cara penelitian:Subjek penelitian dites sensitivitas terhadap rasa manis larutan sukrosa diteteskan pada sisi anterior lidah dari konsentrasi 0,01M dst sampai subjek merasakan sensasi manis.Kemudian Subjek diminta untuk menyikat gigi dengan pasta gigi dengan SLS dan pasta gigi tanpa SLS. Selama 2 menit. setelah selesai menyikat gigi lidah dites kembali terhadap sensasi manis catat hasilnya.Hasil dianalisis.

Hasil PenelitianUji beda antara sebelum dan sesudah sikat gigi pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Kelompok nilai PPerlakuan (SLS 5%)Kontrol (non SLS)0,0110,317

PembahasanPada kelompok kontrol dari analisa data menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna yaitu P=0,317. berdasarkan teori seharusnya tidak ada perubahan sama sekali (12,5% dari subjek terjadi perubahan sebelum dan sesudah menyikat gigi, 87,5% tidak mengalami perubahan skor). Faktor penyebab; tiap orang memiliki ambang yang berlainan sehingga skor yang didapatkan sblm menyikat gigi berbeda, kecepatan penetesan larutan sukrosa yg kurang akurat, dan faktor subjektifitas.

Lanjutan PembahasanPada kelompok perlakuan terjadi perubahan yang bermakna antara sebelum dan setelah sikat gigi dengan SLS 5% (P=0,011). Teori mengatakan SLS dpat mengurangi rasa manis sukrosa dan pada waktu yg sama akan memperkuat rasa pahit dari asam sitrat sekitar 10%.Penurunan sensitivitas rasa manis terjadi akibat denaturasi rantai polipeptida pada protein transmembran dan penurunan tegangan permukaan saliva sehingga kelarutan saliva berkurang dan mengganggu sensitivitas rasa manis pada lidah.

Lanjutan pembahasanPeningkatan sensitivitas terhadap rasa pahit terjadi o.k. SLS melarutkan lapisan fosfolipid di lidah. Dimana lapisan ini berfungsi menghambat rasa pahit pada lidah dan mengontrol ion atau molekul yang masuk ke dlm sel.Penurunan sensitivitas lidah terhadap rasa manis gg.pengecapan sementara yg dpt tjd tiap hari setelah menyikat gigi. Krn setelah menghilangkan penyebab terjadi renaturasi protein.Penggunaan SLS jangka lama gg.pengecapan permanen dan iritasi epidermis pada mulut, iritasi mata, kekeringan dan pengelupasan kulit, ulserasi yg parah pada organ lain misal hati dan jantung.

Kesimpulan.. Sodium Lauryl sulphate 5% menurunkan sensitivitas terhadap rasa manis.

********