jurnal tphp 1

Upload: chavvah

Post on 07-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Beberapa karakteristik fisik biji dan salut biji buah delima

AbstrakPenelitian yang dilakukan adalah mengenai karakteristik fisik biji, salut biji, dan buah delima secara keseluruhan. Hasil pengukuran pemodelan massa menunjukan bahwa model terbaik yang dapat digunakan untuk memprediksi massa buah dan massa salut biji berdasarkan karakteristik fisik buah adalah dengan menggunakan proyeksi luas daerah dan volume elips dengan koefisien determinan (R2) sebesar 0.98 dan 0.78. Setelah dilakukan penelitian terhadap karakteristik fisik buah, didapatkan hasil untuk panjang sebesar 88.12 mm, lebar sebesar 82.61 mm, tebal sebesar 79.65 mm, rata-rata diameter geometris sebesar sebesar 83.33 mm, nilai kebulatan sebesar 0.95, luas permukaan sebesar 219.91 cm2, kriteria proyek daerah sebesar 57.90 cm2, dan nilai porositas sebesar 29.402. Kemudian, didapatkan hasil pengukuran koefisien friksi buah pada kayu sebesar 0.45, kaca sebesar 0.72, dan permukaan besi galvanis sebesar 0.84. Sedangkan dengan nilai koefisien friksi pada biji dan salut biji adalah sebesar 0.58 pada kayu, 0.30 pada kaca, dan 0.49 pada permukaan besi galvanis, sehingga didapatkan hasil perhitungan rata-rata nilai koefisien friksi sebesar 0.53 pada kayu, 0.31 pada kaca, dan 0.50 pada permukaan besi galvanis. Terakhir, dilakukan pengukuran rasio berat salut biji terhadap buah sebesar 0.73 dan pada kulit terhadap buah sebesar 0.25.

Latar BelakangKarakteristik fisik bahan hasil pertanian merupakan salah satu parameter terpenting dalam pembuatan desain grading, penyaluran, processing, dan pengemasan. Massa, volume, daerah proyeksi, dan titik tengah gravitasi merupakan komponen terpenting dalam sistem pengukuran karakteristik fisik bahan. Keseragaman berat dan bentuk buah akan sangat berpengaruh pada nilai pemasarannya. Sistem grading buah berdasarkan berat dan bentuk yang seragam akan menimbulkan adanya pola pengemasan, sehingga akan mengurangi biaya pengemasan dan pengolahan secara signifikan. Analisis bentuk dan dimensi fisik bahan hasil pertanian digunakan untuk memisahkan buah dengan komponen asing diluar buah dan menyortir bentuk dan ukuran bahan. Perbedaan densitas bahan menentukan perbedaan kualitas bahan satu dengan yang lainnya. Saat bahan dipindahkan secara hidrolik, kecepatan fluida sangat berpengaruh terhadap densitas dan bentuk bahan. Salah satu metode yang umum digunakan dalam pengukuran bentuk bahan hasil pertanian adalah dengan mengukur nilai kebulatan bahan. Porositas bahan, yang merupakan persentase ruang udara suatu bahan, mempengaruhi resistansi aliran udara yang keluar masuk, sehingga mempengaruhi sistem pertukaran udara pada bahan yang digunakan untuk mengatur suhu penyimpanan. Pengukuran dengan menggunakan mekanisme berat digunakan untuk bahan dengan bentuk tidak biasa. Dikarenakan mahalnya biaya pengukuran elektrik dan kurang efektifnya pengukuran mekanik, untuk buah delima, dapat digunakan pengukuran dengan menggunakan metode pengamatan dimensi, baik panjang, daerah, dan volume. Penentuan hubungan antara massa, dimensi, dan proyeksi daerah bahan dapat digunakan untuk membantu proses pengolahan bahan.Penelitian mengenai karakteristik fisik buah delima secara keseluruhan telah banyak dilakukan, namun belum ada satupun dari penelitian tersebut yang membahas tentang biji dan salut biji buah delima. Maka dari itu, dalam penelitian kali ini, selain membahas tentang buah delima secara keseluruhan, kami juga akan menganalisis lebih jauh mengenai karakteristik fisik biji dan salut biji buah delima.

KesimpulanPenelitian yang dilakukan adalah mengenai penentuan karakteristik fisik buah delima dan hubungannya dengan pengukuran massa buah, termasuk bagian salut biji. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa persamaan yang paling tepat yang dapat digunakan untuk mengukur massa buah berdasarkan karakteristik fisiknya adalah persamaan linear sebagai berikut: M= -74.48+6.50 PA2, R2=0.97. Sedangkan untuk pengukuran massa salut biji dengan metode yang sama adalah sebagai berikut: M=0.17+Vsp, R2=0.78. Pemodelan nonlinear yang menggunakan persamaan kuadratik dan eksponensial dinilai kurang sesuai untuk pengukuran massa berdasarkan karakteristik fisik buah dibandingkan dengan pemodelan linear. Untuk nilai koefisin friksi buah, angka tertinggi adalah pada saat buah berada di permukaan kaca, dan terendah pada saat buah berada di permukaan kayu. Sedangkan untuk biji dan salut biji, tingkat koefisien friksinya merupakan kebalikan dari buah, dimana angka tertinggi adalah pada saat biji dan salut biji berada di permukaan kayu dan terendah pada saat biji dan salut biji berada di permukaan kaca. Hasil juga menunjukkan bahwa sudut repos terisi memiliki nilai lebih besar dibandingkan dengan sudut repos kosong, baik untuk buah maupun salut biji.

Keterangan SimbolL = Sumbu terpanjang (mm) W = Sumbu pertengahan (mm)T = Sumbu terpendek (mm)CPA = Kriteria daerah proyeksi (mm2)L* = Sumbu terpanjang tanpa calyx (mm) Dg = Diameter geometris rata-rata (mm)M = Massa (g)PA1 = Daerah proyeksi 1 (mm2)PA2 = Daerah proyeksi 2 (mm2)PA3 = Daerah proyeksi 3 (mm2)R2 = Koefisien determinan V = Volume (cm3)Vsp = Volume elips (cm3)Vm = Volume terukur (cm3)Vosp = Volume bola (cm3)b = Bulk density (gr/cm3) t = Densitas total (gr/cm3) = Porositas = Nilai kebulatan = Sudut repos (derajat) f = Sudut repos terisi (derajat)e = Sudut repos kosong (derajat)s = Koefisien friksi statisw1000 = Massa 1000 biji (g)a = Konstantab = Konstanta c = Konstantad = Konstanta