jurnal penelitian dan pengembangan daerah …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/jurnal pinisi...

79
VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUA JURNAL PENELITIA Potensi Ekowisata Prediksi Qua Dampak P Upaya Peningkatan diserta An Penerapan Metode Pe BADAN P KABUP Jurnal Pinisi Research Vol. ARI 2017 AN DAN PENGEMBANGAN DAER a dalam Kawasan Kebun Raya Kahayya K Pemanfaatan Tik dalam Proses Belajar ality oF life Ditinjau dari Spiritualitas dan Wirausahawan Muda di K Perluasan Kota Terhadap Sektor Basis di K K n Motivasi Belajar Siswa dengan Penerapan ai dengan Sistem Point pada Mata Pelajara IPS 1 SMA nalisis Finansial Pengolahan Hasil Kakao di K Meningkatkan Kecepatan Membaca Melal pada Peserta Didik SM embelajaran Think, Pair, and Share (TPS) Hasil Belajar Mata Pelajaran Geog Siswa Kelas X IPS 1 SMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN D PATEN BULUKUMBA SULAWESI SELA 9 No. 1 Hal. 1 – 64 Buluku Februari ISSN : 2442-3939 RAH BULUKUMBA Kabupaten Bulukumba Baharuddin Patangngai r Mengajar di Sekolah Arafah n Life Satisfaction pada Kabupaten Bulukumba Ririn Nur Abdiah Bahar Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Abdul Hadis n Latihan Terbimbing an Geografi Kelas XII A Negeri 2 Bulukumba Arieka Sarjani Kabupaten Bulukumba Abd Rajab lui Media Running Teks MA Negeri 8 Bulukumba Jalaluddin ) untuk Meningkatkan grafi Materi Hidrosfer Negeri 14 Bulukumba Syamsuddin DAERAH ATAN umba, i 2017 ISSN 2442-3939

Upload: voduong

Post on 17-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

ISSN : 2442-3939VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017

JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH BULUKUMBA

Potensi Ekowisata dalam Kawasan Kebun Raya Kahayya Kabupaten BulukumbaBaharuddin Patangngai

Pemanfaatan Tik dalam Proses Belajar Mengajar di SekolahArafah

Prediksi Quality oF life Ditinjau dari Spiritualitas dan Life Satisfaction padaWirausahawan Muda di Kabupaten Bulukumba

Ririn Nur Abdiah Bahar

Dampak Perluasan Kota Terhadap Sektor Basis di Kecamatan GantarangKabupaten Bulukumba

Abdul Hadis

Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dengan Penerapan Latihan Terbimbingdisertai dengan Sistem Point pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII

IPS 1 SMA Negeri 2 BulukumbaArieka Sarjani

Analisis Finansial Pengolahan Hasil Kakao di Kabupaten BulukumbaAbd Rajab

Meningkatkan Kecepatan Membaca Melalui Media Running Tekspada Peserta Didik SMA Negeri 8 Bulukumba

Jalaluddin

Penerapan Metode Pembelajaran Think, Pair, and Share (TPS) untuk MeningkatkanHasil Belajar Mata Pelajaran Geografi Materi Hidrosfer

Siswa Kelas X IPS 1 SMA Negeri 14 BulukumbaSyamsuddin

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAHKABUPATEN BULUKUMBA SULAWESI SELATAN

JurnalPinisi Research Vol. 9 No. 1 Hal. 1 – 64

Bulukumba,Februari 2017

ISSN2442-3939

ISSN : 2442-3939VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017

JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH BULUKUMBA

Potensi Ekowisata dalam Kawasan Kebun Raya Kahayya Kabupaten BulukumbaBaharuddin Patangngai

Pemanfaatan Tik dalam Proses Belajar Mengajar di SekolahArafah

Prediksi Quality oF life Ditinjau dari Spiritualitas dan Life Satisfaction padaWirausahawan Muda di Kabupaten Bulukumba

Ririn Nur Abdiah Bahar

Dampak Perluasan Kota Terhadap Sektor Basis di Kecamatan GantarangKabupaten Bulukumba

Abdul Hadis

Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dengan Penerapan Latihan Terbimbingdisertai dengan Sistem Point pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII

IPS 1 SMA Negeri 2 BulukumbaArieka Sarjani

Analisis Finansial Pengolahan Hasil Kakao di Kabupaten BulukumbaAbd Rajab

Meningkatkan Kecepatan Membaca Melalui Media Running Tekspada Peserta Didik SMA Negeri 8 Bulukumba

Jalaluddin

Penerapan Metode Pembelajaran Think, Pair, and Share (TPS) untuk MeningkatkanHasil Belajar Mata Pelajaran Geografi Materi Hidrosfer

Siswa Kelas X IPS 1 SMA Negeri 14 BulukumbaSyamsuddin

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAHKABUPATEN BULUKUMBA SULAWESI SELATAN

JurnalPinisi Research Vol. 9 No. 1 Hal. 1 – 64

Bulukumba,Februari 2017

ISSN2442-3939

ISSN : 2442-3939VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017

JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH BULUKUMBA

Potensi Ekowisata dalam Kawasan Kebun Raya Kahayya Kabupaten BulukumbaBaharuddin Patangngai

Pemanfaatan Tik dalam Proses Belajar Mengajar di SekolahArafah

Prediksi Quality oF life Ditinjau dari Spiritualitas dan Life Satisfaction padaWirausahawan Muda di Kabupaten Bulukumba

Ririn Nur Abdiah Bahar

Dampak Perluasan Kota Terhadap Sektor Basis di Kecamatan GantarangKabupaten Bulukumba

Abdul Hadis

Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dengan Penerapan Latihan Terbimbingdisertai dengan Sistem Point pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII

IPS 1 SMA Negeri 2 BulukumbaArieka Sarjani

Analisis Finansial Pengolahan Hasil Kakao di Kabupaten BulukumbaAbd Rajab

Meningkatkan Kecepatan Membaca Melalui Media Running Tekspada Peserta Didik SMA Negeri 8 Bulukumba

Jalaluddin

Penerapan Metode Pembelajaran Think, Pair, and Share (TPS) untuk MeningkatkanHasil Belajar Mata Pelajaran Geografi Materi Hidrosfer

Siswa Kelas X IPS 1 SMA Negeri 14 BulukumbaSyamsuddin

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAHKABUPATEN BULUKUMBA SULAWESI SELATAN

JurnalPinisi Research Vol. 9 No. 1 Hal. 1 – 64

Bulukumba,Februari 2017

ISSN2442-3939

Page 2: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH BULUKUMBA

VOL.9 NO. 1 ISSN: 2442-3939 FEBRUARI 2017

Pelindung : Bupati Bulukumba

Pembina : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah KabupatenBulukumba

Penanggungjawab : Hj. A. Ruhaya, S.Pd.

Dewan Redaksi : A. Rakhmat Syarif, S.E.A. Nurhayati B., S.E.Hj. Nuraeni, S.E., M.Si.Abdul Rajab, SP., M.Si.

Pemimpin Redaksi : Dr. Drs. Baharuddin P., SE, M.Si.

Penyunting/Editor : Drs. Abd. Rajab, M.Si.Drs. Rusli Umar, M.Pd.Muh. Jafar, S. Pd, M.Pd.H. Arafah, S. Pd, M.Pd.Jihad Talib, S.Pd.,M.Hum.

Design Grafis & Fotografer : Ani, SP., M.AP.Makraus Nursyam, S.ST.

Pemimpin Sekretariat : Muhammad Yunus, S.Sos.

Urusan Administrasi : A. Aswan, S.Sos.Kedurvian Heryanto

Urusan Keuangan : Hj. Nur Aeni, S.E.

Urusan Sirkulasi dan Distribusi : MansurWati Iswati, S.E.Irdana, S.E.

Urusan Artistik dan Multimedia : Abd. Wahid S., S.E.

Alamat Sekretariat :Badan Penelitian dan Pengembangan DaerahJl. Durian No. 2 Bulukumba Sulawesi Selatan

Telp. +62413 81102, Faks. +62413 81102Email : [email protected]

Jurnal Pinisi Research memuat pemikiran ilmiah, hasil-hasil kajian penelitian, atau tinjauan kepustakaanbidang penelitian dan pengembangan yang terbit empat kali dalam setahun

(Februari, Mei, Agustus, dan November)

Redaksi menerima karya ilmiah atau artikel kajian, gagasan di bidang penelitian dan pengembangan.Redaksi berhak menyunting tulisan tanpa mengubah makna substansi tulisan.

Page 3: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

ISSN : 2442-3939

Redaksi Jurnal Pinisi Research:Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA)

Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi SelatanJl. Durian No. 2 Bulukumba 92511

Telepon: +62413 81102, Faks: +62413 81102e-mail: [email protected]

ISSN : 2442-3939

Redaksi Jurnal Pinisi Research:Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA)

Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi SelatanJl. Durian No. 2 Bulukumba 92511

Telepon: +62413 81102, Faks: +62413 81102e-mail: [email protected]

ISSN : 2442-3939

Redaksi Jurnal Pinisi Research:Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA)

Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi SelatanJl. Durian No. 2 Bulukumba 92511

Telepon: +62413 81102, Faks: +62413 81102e-mail: [email protected]

Page 4: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

SAMBUTANKEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

KABUPATEN BULUKUMBA

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan Jurnal “PINISI RESEARCH”

dapat diselesaikan terbitan Volume 9 Nomor 1 Edisi Februari 2017 ini,

yang merupakan lanjutan penerbitan tahun 2016.

Sebagai media yang cukup sederhana, Jurnal “PINISI RESEARCH” senantiasa

berbenah dan memperbaiki tampilannya, baik materi maupun penyajian. Hal itu dilakukan

semata-mata untuk memenuhi harapan para pembaca. Untuk itu, kami dari tim penyusun

akan selalu berusaha berbuat yang terbaik, demi terwujudnya sebuah media baca yang cukup

representatif dalam menghimpun karya anak bangsa. Jurnal “PINISI RESEARCH” yang

bertujuan menghadirkan sebuah media wahana dalam menuangkan kreasi dan kreativitas bagi

para pemangku kepentingan, baik yang bermukim di dalam maupun di luar wilayah

Kabupaten Bulukumba. Suksesnya penerbitan edisi Februari tahun 2017 ini, akan menambah

keyakinan kami untuk terus berkarya dan berinovasi.

Keberhasilan tim penyusun dalam menyelesaikan Jurnal “PINISI RESEARCH” ini,

bukanlah semata-mata atas kemampuan tim penyusun, melainkan atas bantuan, bimbingan,

serta motivasi dari berbagai pihak, yang telah berpartisipasi dalam penerbitan jurnal ini.

Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih.

Wabillahi Taupiq Walhidayah,

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Bulukumba, Februari 2017

MUHAMMAD AMRAL, S.E., M.Si.

VOL. 9 NO. 1 ISSN : 2442-3939 FEBRUARI 2017

Page 5: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PENGANTARPEMIMPIN REDAKSI JURNAL PINISI RESEARCH

KABUPATEN BULUKUMBA

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Hadirnya “Jurnal Pinisi Research” yang dikelola oleh Badan Penelitiandan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bulukumba sebagai

media penyaluran informasi dan sosialisasi hasil-hasil kajian dan

penelitian, serta karya tulis ilmiah menghadirkan wadah yang dapat

memberikan solusi terhadap dinamika yang terjadi di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bulukumba pada khususnya, dunia pendidikan masyarakat atau

komunitas akademik pada umumnya, diharapkan dapat mengagregasi dan mengelaborasi

berbagai potensi baik seumberdaya alam maupun sumberdaya manusia dalam berbagai

prespektif, baik sosial, budaya, ekonomi, maupun politik.

Kumpulan tulisan yang secara berkala diterbitkan khusnya pada Jurnal Volume 9

Nomor 1 Edisi Februari 2017 telah melalui proses yang selektif, dirangkum dalam bentuk

kajian, dan diharapkan menjadi bahan yang memperkaya pengetahuan bagi setiap pembaca.

Dalam konteks kali ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda)

akan hadir dengan konfigurasi baru yang fokus pada kajian riset dan kajian di bidang

pendidikan. Hal yang pasti bahwa kehadiran berbagai media informasi kelitbangan menjadi

kebutuhan penting untuk menunjang hadirnya ragam kegiatan riset atau kelitbangan yang

dilakukan tidak hanya oleh institusi pemerintah daerah tapi dikalangan lembaga pendidikan

dan masyarakat pada umumnya.

Terima kasih atas responnya dan dukungan seluruh pembaca yang budiman atas

eksistensi Jurnal Pinisi Research.

Bulukumba, Februari 2017

Dr. Drs. BAHARUDDIN P., S.E., M.Si.

VOL. 9 NO. 1 ISSN : 2442-3939 FEBRUARI 2017

PENGANTARPEMIMPIN REDAKSI JURNAL PINISI RESEARCH

KABUPATEN BULUKUMBA

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Hadirnya “Jurnal Pinisi Research” yang dikelola oleh Badan Penelitiandan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bulukumba sebagai

media penyaluran informasi dan sosialisasi hasil-hasil kajian dan

penelitian, serta karya tulis ilmiah menghadirkan wadah yang dapat

memberikan solusi terhadap dinamika yang terjadi di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bulukumba pada khususnya, dunia pendidikan masyarakat atau

komunitas akademik pada umumnya, diharapkan dapat mengagregasi dan mengelaborasi

berbagai potensi baik seumberdaya alam maupun sumberdaya manusia dalam berbagai

prespektif, baik sosial, budaya, ekonomi, maupun politik.

Kumpulan tulisan yang secara berkala diterbitkan khusnya pada Jurnal Volume 9

Nomor 1 Edisi Februari 2017 telah melalui proses yang selektif, dirangkum dalam bentuk

kajian, dan diharapkan menjadi bahan yang memperkaya pengetahuan bagi setiap pembaca.

Dalam konteks kali ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda)

akan hadir dengan konfigurasi baru yang fokus pada kajian riset dan kajian di bidang

pendidikan. Hal yang pasti bahwa kehadiran berbagai media informasi kelitbangan menjadi

kebutuhan penting untuk menunjang hadirnya ragam kegiatan riset atau kelitbangan yang

dilakukan tidak hanya oleh institusi pemerintah daerah tapi dikalangan lembaga pendidikan

dan masyarakat pada umumnya.

Terima kasih atas responnya dan dukungan seluruh pembaca yang budiman atas

eksistensi Jurnal Pinisi Research.

Bulukumba, Februari 2017

Dr. Drs. BAHARUDDIN P., S.E., M.Si.

VOL. 9 NO. 1 ISSN : 2442-3939 FEBRUARI 2017

PENGANTARPEMIMPIN REDAKSI JURNAL PINISI RESEARCH

KABUPATEN BULUKUMBA

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Hadirnya “Jurnal Pinisi Research” yang dikelola oleh Badan Penelitiandan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bulukumba sebagai

media penyaluran informasi dan sosialisasi hasil-hasil kajian dan

penelitian, serta karya tulis ilmiah menghadirkan wadah yang dapat

memberikan solusi terhadap dinamika yang terjadi di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bulukumba pada khususnya, dunia pendidikan masyarakat atau

komunitas akademik pada umumnya, diharapkan dapat mengagregasi dan mengelaborasi

berbagai potensi baik seumberdaya alam maupun sumberdaya manusia dalam berbagai

prespektif, baik sosial, budaya, ekonomi, maupun politik.

Kumpulan tulisan yang secara berkala diterbitkan khusnya pada Jurnal Volume 9

Nomor 1 Edisi Februari 2017 telah melalui proses yang selektif, dirangkum dalam bentuk

kajian, dan diharapkan menjadi bahan yang memperkaya pengetahuan bagi setiap pembaca.

Dalam konteks kali ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda)

akan hadir dengan konfigurasi baru yang fokus pada kajian riset dan kajian di bidang

pendidikan. Hal yang pasti bahwa kehadiran berbagai media informasi kelitbangan menjadi

kebutuhan penting untuk menunjang hadirnya ragam kegiatan riset atau kelitbangan yang

dilakukan tidak hanya oleh institusi pemerintah daerah tapi dikalangan lembaga pendidikan

dan masyarakat pada umumnya.

Terima kasih atas responnya dan dukungan seluruh pembaca yang budiman atas

eksistensi Jurnal Pinisi Research.

Bulukumba, Februari 2017

Dr. Drs. BAHARUDDIN P., S.E., M.Si.

VOL. 9 NO. 1 ISSN : 2442-3939 FEBRUARI 2017

Page 6: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

i

Pengantar RedaksiMembangun Kemitraan

Profesionalisme

uji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Penelitian dan PengembanganDaerah Kabupaten Bulukumba telah berhasil menerbitkan Jurnal Pinisi Research padaVolume 9 Nomor 1 Edisi Februari 2017. Sebuah upaya yang dilandasi komitmenpara Penulis maupun Dewan Redaksi untuk senantiasa bersama-sama

meningkatkan profesionalisme kelitbangan bidang pemerintahan daerah. Dalam upayamembangun kemitraan profesionalisme, redaksi senantiasa melakukan perluasan komunitasprofesionalisme, intelektual, dengan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi mereka untukberpartisipasi dalam Jurnal Pinisi Research.

Pada edisi kali ini redaksi menyajikan 8 (delapan) artikel yang membahas tentang : PotensiEkowisata dalam kawasan kebun Raya Kahayya Kabupaten Bulukumba *), Pemanfaatan Tikdalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah *), Prediksi Quality of life ditinjau dari spiritualitas danlife satisfaction pada wirausahawan muda di Kabupaten Bulukumba *), Dampak Perluasan KotaTerhadap Sektor Basis di Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba *), Upaya PeningkatanMotivasi Belajar Siswa dengan Penerapan Latihan Terbimbing disertai Dengan Sistem Point padaMata Pelajaran Geografi Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Bulukumba *), Analisis FinansialPengolahan Hasil Kakao di Kabupaten Bulukumba *), Meningkatkan Kecepatan Membaca melalui

Media Running Teks pada Peserta Didik SMA Negeri 8 Bulukumba *), Penerapan MetodePembelajaran Think, Pair, and Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata PelajaranGeografi Materi Hidrosfer Siswa Kelas X IPS 1 SMA Negeri 14 Bulukumba *).

Pada bulan Februari tahun 2017, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah KabupatenBulukumba berinisiatif menerbitkan Jurnal Pinisi Research Edisi IX yang menjadi icon mediaberkala ilmiah yang mampu mendorong kuriositas para peneliti/perekayasa.

Selain itu demi terwujudnya para calon peneliti/perekayasa di bidang pemerintahan,pendidikan dan kesehatan yang berkiprah secara profesional, sehingga mempercepat terwujudnyatata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Akhir kata, segenap staf redaksi Jurnal Pinisi Research mengucapkan selamat berkaryadan salam sejahtera sukses bahagia selalu.

Salam Redaksi

VOL. 9 NO. 1 ISSN : 2442-3939 FEBRUARI 2017

Page 7: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

ii

Daftar Isi]

Pengantar Redaksi iDaftar Isi ii

Potensi Ekowisata dalam Kawasan Kebun Raya Kahayya KabupatenBulukumbaBaharuddin Patangngai

Pemanfaatan Tik dalam Proses Belajar Mengajar di SekolahArafah

Prediksi Quality of life ditinjau dari spiritualitas dan life satisfaction padawirausahawan muda di kabupaten bulukumbaRirin Nur Abdiah Bahar

Dampak Perluasan Kota Terhadap Sektor Basis di Kecamatan GantarangKabupaten BulukumbaAbdul Hadis

Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dengan Penerapan LatihanTerbimbing disertai dengan Sistem Point pada Mata Pelajaran GeografiKelas XII IPS 1 SMA Negeri 8 BulukumbaArieka Sarjani

Analisis Finansial Pengolahan Hasil Kakao di Kabupaten BulukumbaAbdul Rajab

Meningkatkan Kecepatan Membaca melalui Media Running Teks pada PesertaDidik SMA Negeri 8 BulukumbaJalaluddin

Penerapan Metode Pembelajaran Think, Pair, and Share (TPS) untukMeningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi Materi HidrosferSiswa Kelas X IPS. 1 SMA Negeri 14 BulukumbaSyamsuddin

iii

1 - 8

9 - 14

15 - 22

23 - 32

33 - 40

41 - 52

53 - 58

59 - 64

VOL. 9 NO. 1 ISSN : 2442-3939 FEBRUARI 2017

Page 8: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Potensi Ekowisata Dalam Kawasan Kebun Raya Kahayya

Kabupaten Bulukumba Baharuddin Patangngai 1

PENDAHULUAN

Pemberlakuan regulasi tentangpemerintahan daerah dengan konsep otonomidaerah dan berprinsip pada azas desentralisasiyang dimulai pada tahun 1999 pasca runtuhnyaOrde Baru, memberikan kewenangan danruang bagi daerah untuk menyelenggarakanpemerintahannya sendiri, namun harus tetapdalam kerangka Negara Kesatuan RepublikIndonesia. Kebijakan tersebut memberikanpengaruh yang besar bagi pemerintah daerah,salah satunya yakni upaya untuk menggali

potensi yang dimiliki dalam rangkapeningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)yang muaranya untuk kemajuan daerah dankesejahteraan masyarakat.

Salah satu sektor yang menjadiandalan dalam upaya meningkatkan PAD yaitusektor pariwisata. Sektor ini diyakni dapatmenjadi sumber pemasukan penting bagipemerintah daerah terlebih bagi daerah yangtidak kuat pada sektor Migas dan pertanian.Atas kondisi ini, pemerintah daerah yangpandai melihat peluang tersebut, senantiasamelakukan berbagai upaya untuk melakukan

POTENSI EKOWISATA DALAM KAWASAN KEBUN RAYA KAHAYYAKABUPATEN BULUKUMBA

Baharuddin Patangngai *)

Kepala Bidang Pembangunan Inovasi dan TeknologiBadan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bulukumba

Email: [email protected]

Abstrak

Potensi ekowisata dalam kawasan kebun raya yang dapat dikembangkan di Desa Kahayya denganmemanfaatkan obyek wisata Tanjung Tabbuakang, obyek wisata Air Terjun, dan Danau Lurayya yangberada di wilayah Desa Kahayya sebagai wisata dan konservasi alam yang dapat meningkatkankesejahteraan masyarakat berdasarkan hasil penelitian ekowisata di Desa Kahayya dengan tiga obyekwisata yang ada saling memengaruhi tetapi dikelola dalam bentuk bersamaan akan membutuhkananggaran pembangunan sangat besar, sehingga dibutuhkan pembaangunan secara bertahap. DesaKahayya agar lingkungan tetap terjaga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, aspekpemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, maka wisata yang dapat dibangun adalahekowisata atau ekoturime yang merupakan satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkunganyang mengutamakan konservasi alam. Potensi utama kopi kahayya yang dihasilkan masyarakat DesaKahayya yang memiliki ciri khas dipromosikan dan diupayakan lisensi hak paten dan dapat diproduksisecara massal di Desa Kahayya dengan bantuan instansi terkait pemerintah. Dengan harapanmasyarakat menjual hasil olahan bukan bahan mentah sehingga nilai jual dapat meningkat.

Kata Kunci : Ekowisata dalam Kawasan Kebun Raya Kahayya Kindang

Abstract *)

Ecotourism potential in the area of botanical gardens that can be developed in the village Kahayya byutilizing tourist attraction Tanjung Tabbuakang, tourist attraction Niagara and Lake Lurayya residingin the village Kahayya as travel and nature conservation can improve the welfare of society based onthe results of research ecotourism in the village Kahayya with three existing attractions interplay butmanaged in the same form will require the development budget is very large, so it takespembaangunan gradually. Kahayya village so that the environment is maintained can improvepeople's welfare, socio-cultural aspects of economic empowerment of local communities, then thetravel that can be built is ecotourism or ekotursme which is an environmentally sound tourism activitythat promotes the conservation of nature. The main potential of the coffee produced kahayya Kahayyavillage community that has a characteristic promoted and pursued patent license and can be massproduced in the village Kahayya with the help of government agencies. The public expectation to sellprocessed products instead of raw materials so that the sale value can be increased.

Keywords: Ecotourism in the Region Botanic Gardens Kahayya Kindang

Page 9: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

2 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

pengembangan sektor pariwisata, salah satunyamelaui kegiatan promosi dan slogan, misalnyaKota Yogyakarta dengan slogan “NeverEnding Asia” . hal ini bertujuan menarikwisatawan yang sebanyak-banyaknya baikwisatawan asing/mancanegara, maupunwisatawan lokal.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintahdaerah dalam mengembangkan sektorpariwisata sejalan dengan programpemerintah pada sektor pariwisata denganslogan “Visit to Indonesia” dimana pada tahun2016, Negara ini menargetkan kunjunganwisatawan sebanyak 272 Juta dengankomposisi 12 Juta Wisatawan Mancanegara,dan 260 Juta Wisatawan Lokal dengan targetpendapatan sebesar 395 Trilyun. namunpundemikian, pada beberapa daerah,pengembangan objek wisata potensial masihkurang maksimal dan belum dilakukan secaraprofesional dan terkesan seadanya dan tanpakonsep pengembangan yang jelas.

Padahal, untuk menjadikan sebuahobyek wisata menjadi potensi sumberPendapatan Asli Daerah dan sebagai upayameningkatkan kemampuan ekonomimasyarakat, tentunya obyek-obyek wisataharus dikembangkan dengan profesional dalamrangka menciptakan kenyamanan dankeamanan pengunjung karena pengembanganpariwisata pada suatu daerah tujuan wisata,baik secara lokal, regional atau ruang lingkupnasional pada suatu negara sangat eratkaitannya dengan pembangunan daerahtersebut. Berkembangnya pariwisata di suatudaerah akan mendatangkan banyak manfaattidak hanya bagi pemerintah, namun juga bagi

masyarakat, yakni secara ekonomis, sosial, danbudaya. Namun, jika pengembangannya tidakdipersiapkan dan dikelola dengan baik, justruakan menimbulkan berbagai permasalahanyang menyulitkan atau bahkan merugikanpemerintah dan masyarakat.

Berkembangnya suatu kawasan wisatatidak terlepas dari usaha-usaha yang dilakukanmelalui kerjasama para stakeholderkepariwisataan, masyarakat, dan pemerintah.Marpaung (2000, dalam Widyasmi 2012)menyatakan bahwa: “Hal yang perludiperhatikan dalam pengembangan suatu dayatarik wisata yang potensial harus dilakukanpenelitian, inventarisasi dan evaluasi sebelumfasilitas wisata dikembangkan. Hal ini pentingagar perkembangan daya tarik wisata yang adadapat sesuai dengan keinginan pasar potensialdan untuk menentukan pengembangan yangtepat dan sesuai.

Salah satu daerah dengan tujuan danpotensi pariwisata yang besar di SulawesiSelatan yakni Kabupaten Bulukumba.Berdasarkan data dari LaporanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah(LPPD) Kabupaten Bulukumba Tahun 2015,tercatat 32 obyek wisata dengan berbagairagam jenis yang terdiri atas wisata kerajinansebanyak 3 obyek, wisata bahari dan pulausebanyak 11 obyek, wisata sejarah/situsbersejarah sebanyak 10 obyek, wisata adat 1obyek, wisata tirta/permandian sebanyak 3obyek, wisata alam sebanyak 1 obyek, danwisata agro sebanyak 3 obyek. Rincianmengenai obyek wisata yang ada di KabupatenBulukumba dapat dilihat pada tebel 1.1 berikutini:

Tabel 1.1.Jenis dan Obyek Wisata Kabupaten

Bulukumba

NO JENIS WISATA OBYEK WISATA

1 Wisata Kerajinan 1) Pembuatan Perahu Tradisional Pinisi2) Pembuatan Sarung Tenun Khas Kajang3) Pembuatan Sarung Tenun Gambara Bira

2 Wisata Bahari dan Pulau 1) Pantai Pasir Putih Bira2) Pantai Marumasa Bira3) Pantai Pasir Putih Lemo-Lemo4) Pantai Pasir Putih Mandala Ria5) Pantai Samboang6) Pantai Panrang Luwu7) Pantai Kasuso8) Pantai Pangngalla’iyya (Bira Timur)9) Pantai Bara10) Pantai/ Tebing Apparalang11) Pantai Basokeng12) Pantai Bajange13) Pantai Merpati/Leppe’E14) Pulau Liukang Loe15) Pulau Kambing

Page 10: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Potensi Ekowisata Dalam Kawasan Kebun Raya Kahayya

Kabupaten Bulukumba Baharuddin Patangngai 3

Sumber : Profil Daerah Kabupaten BulukumbaTahun 2015 diolah 2016

Namun demikian, dari sekian banyakobyek wisata yang terdapat di KabupatenBulukumba tersebut, sebagian besar belumdikelola dan dikembangkan dengan baiksehingga peningkatan pendapatan asli daerahdan penguatan ekonomi masyarakat yangdiharapkan dari sektor pariwisata belum dapatmemenuhi target sebagaimana yang telahditetapkan.

Dari hasil pengamatan lapangan danwawancara tim penyusun dengan berbagaisumber diantaranya saudara Anis Kurniawandan saudara Marsan, menunjukkan bahwaobyek wisata Danau Lurayya merupakanobyek wisata yang cukup langka dan tidakbanyak dijumpai pada daerah lain dan masihterjaga kelestariannya. Di samping itu, padakawasan disekitar Danau Lurayya, masihterdapat obyek wisata lain yang tidak kalahmenariknya seperti Goa Belerang, PermandianAir Panas dan Air terjun di Ereburu yangberjarak hanya sekitar 3 Km dari DanauLurayya, Air terjun dengan ketinggian lebihdari 100 meter pada Daerah Gamaccaya, dandaerah Tanjung yang melihat pemandanganalam Desa Kahayya dari ketinggian yangsangat indah dan eksotis.

Tidak hanya itu, karena berada padaketinggian 900 sampai dengan 2.800 Meter diatas permukaan laut, Desa Kahayya menjadisumber penghasil utama hasil pertanian danperkebunan khas daerah ketinggian sepertiKopi, Markisa, Cengkeh, Alpukat, dan Pakis.Perkebunan buah Durian dan Rambutan juga

dapat dijumpai pada daerah sekitar tidak jauhdari Desa Kahayya.

Dari informasi awal tersebut, timpenyusun membuat kesimpulan awal bahwaobyek wisata Danau Lurayya sangatlahmenarik dan potensial untuk dikembangkandan dapat diintegrasikan dengan obyek wisatalain yang berada pada kawasan Danau LurayyaDesa Kahayya dengan konsep perpaduanantara eko wisata dan agro wisata.

Berdasarkan pengantar singkatdiatas, mendorong Pemerintah KabupatenBulukumba melalui Badan Penelitian,Pengembangan, Perpustakaan dan KearsipanKabupaten Bulukumba membentuk timpeneliti untuk melakukan kajian dan eksplorasiterhadap potensi kawasan wisata DanauLurayya dan sekitarnya dengan judul kajianPotensi Pengembangan Ekowisata danAgrowisata Danau Lurayya dan KawasanSekitar pada Desa Kahayya KecamatanKindang Kabupaten Bulukumba. Adapun yangmenjadi rumusan masalah dalam penelitian iniadalah :Apa potensi ekowisata dalam kawasan kebunraya dapat dikembangkan di Desa Kahaya?,Bagaimana potensi masyarakat dalammendukung pengembangan ekowisata dalamkawasan kebun raya di Desa Kahayya ?,Bagaimana strategi dalam pengembanganekowisata dalam kawasan kebun raya di DesaKahayya?

NO JENIS WISATA OBYEK WISATA

3 Wisata Sejarah/ Situs Bersejarah 1) Makam Dato Tiro2) Makam Karaeng Sapo Bonto3) Makam Karaeng Ambibia4) Situs Pua Janggo5) Situs Karaeng Puang6) Mesjid Pertama Dato Tiro7) Goa Passohara8) Goa Passe9) Goa Liang Panikia10) Goa Malukua

4 Wisata Adat 1) Kawasan Adat Amma Toa5 Wisata Tirta/ Permandian 1) Permandian Limbua

2) Permandian Alam Bravo3) Permandian Sumur Panjang Hila-hila

6 Wisata Alam 1) Danau Buhung Tujuh Kahayya

7 Wisata Agro 1) Perkebunan Karet Palangisang2) Perkebunan Karet Balang Bessi3) Perkebunan Karet Balangriri

Page 11: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

4 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :1. Mengidentifikasi potensi ekowisata dalam

kawasan kebun raya dapat dikembangkandi Desa Kahayya.

2. Mengidentifikasi potensi masyarakat dalammendukung pengembangan ekowisatadalam kebun raya di Desa Kahayya.

3. Menyusun strategi dalam pengembanganekowisata di Desa Kahayya.

Adapun manfaat dari penelitian iniadalah sebagai bahan masukan dan kajianbagi pemerintah Kabupaten Bulukumba untukmelihat potensi pengembangan ekowisatadalam kawasan kebun raya di Desa Kahayya.

METODE PENELITIAN

Jenis PenelitianAdapun Jenis penelitian yang dipakai

dalam penelitian ini adalah kualitatif.Penelitian kualitatif yaitu penelitian yangbermaksud untuk memahami fenomena tentangapa yang dialami oleh subjek penelitanmisalnya perilaku, persepsi, motivasi,tindakan, dll., secara historistik, dan dengancara deskripsi dalam bentuk kata-kata danbahasa, pada suatu konteks khusus yangalamiah dan dengan memanfaatan berbagaimetode alamiah.

Hasil dari penelitian ini akan akanmendeskripsikan fakta-fakta dan akanmengungkapkan suatu kajian tentang potensidan penyusunan alternatif strategipengembangan ekowisata di Desa Kahayya.

Jenis Data dan Tekhnik Pengumpulan DataDalam penelitian ini, ada 2 jenis data

yang akan digunakan yaitu data primer dandata sekundera. Data primer yaitu data yang diperoleh

langsung dari lapangan melalui hasilkuesioner dan wawancara denganresponden dan informan/ narasumber.

b. Data sekunder yaitu data yang diperolehdari sumber-sumber yang ada melaluikajian pustaka, teori-teori dan peraturanperundang-undangan.

Adapun Tekhnik pengumpulan databertujuan mengumpulkan data atau informasiyang dapat menjelaskan permasalahan ataupenelitian secara obyektif. Oetomo dalam

Danial menyebutkan bahwa ada tiga macammetode pengumpulan data yang lazimdigunakan dalam metode kualitatif, yaitupenelaahan terhadap dokumen tertulis,wawancara mendalam (depth-interview), danobservasi langsung. Dalam penelitian inimenggunakan ketiga metode tersebut.a. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam atauwawancara tak terstruktur menurut Mulyanabertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuktertentu informasi dari semua responden,tetapi susunan kata dan urutannyadisesuaikan dengan ciri-ciri setiapresponden. Tekhnik wawancara seperti inibersifat luwes susunan pertanyaannyadisesuaikan dengan kebutuhan dan kondisisaat wawancara. Wawancara mendalammemungkinkan pihak yang diwawancarai(responden) untuk mendefenisikan dirinyasendiri dan lingkungannya, untukmenggunakan istilah-istilah mereka sendirimengenai fenomena yang diteliti, tidaksekedar menjawab pertanyaan. SementaraMoleong menyebut bahwa wawancara jenisini digunakan untuk menemukan informasiyang tidak baku, lebih menekankanperkecualian, penyimpangan, penafsiranyang tidak lazim, penafsiran kembali,pendekatan baru, pandangan ahli atauperspektif tunggal.

Wawancara dilakukan denganmenggunakan pedoman wawancara(interview guide) agar bisa terarah danterfokus pada persoalan yang ingin digalidan informan terkait dengan fokus ataupermasalan penelitian. Namun, pedomanwawancara tersebut tidak berupapertanyaan-pertanyaan yang sifatnya detail,tetapi lebih pada pedoman dan gariswawancara saja. Selanjutnya, pertanyaandikembangkan sesuai informasi yangdisampaikan oleh informan selamawawancara berlangsung.

Guna memudahkan dalam proseswawancara ini, maka penulis akanmenggunakan sampling. Tujuannya adalahuntuk menggali informasi yang akanmenjadi dasar dari rancangan dan teori yangmuncul. Adapun sampel yang digunakanadalah sampel bertujuan (purposivesample). Terkait penelitian ini, sampel yangakan diwawancarai akan dilakukan padaorang-orang yang memiliki pengetahuanatau koncern terhadap permasalahan dalampenelitian ini, yakni tentang jenis potensiwisata, tingkat dukungan masyarakat, sertaalternatif strategi pengembangan objek

Page 12: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Potensi Ekowisata Dalam Kawasan Kebun Raya Kahayya

Kabupaten Bulukumba Baharuddin Patangngai 5

wisata pada Danau Lurayya dan kawasansekitarnya. Sampel tersebut antara laintokoh masyarakat, aparat Desa Kahayya,anggota organisasi masyarakat dan LSM,pelaku dan pemerhati pariwisata, dansebagainya.

b. Studi Dokumentasi dan LiteraturMetode dengan studi dokumentasi

adalah mencari data mengenai hal-hal atauvariabel yang berupa catatan, transkrip,buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulenrapat, lengger, agenda dan sebagainya.

Studi dokumentasi dan literaturdilakukan sebagai upaya untukmendapatkan informasi yang penting,tajam, mumpuni, dan mendukungkeakuratan penelitian ini. Studidokumentasi dan literatur yang terdapatdalam fenomena yang diteliti merupakanbasis data yang dapat dijadikan sebagaiinformasi penting. Dalam penelitian ini,kami akan mencoba mengumpulkan sumberinformasi dari majalah, jurnal-jurnal ilmiah,data media massa dari surat kabar, internet,dan data pendukung lainnya terkait strategipengembangan potensi pariwisata di DesaKahayya.

c. ObservasiMetode observasi bertujuan

mengumpulkan data berdasarkanpengamatan langsung terhadap kondisiobyek penelitian dan verifikasi terhadapdata dari sumber data sekunder yangdiperoleh. Metode observasi dilakukanlangsung di Danau Lurayya dan Kawasansekitarnya pada Desa Kahayya untukmengidentifikasi potensi ekowisata di lokasitersebut dengan metode pengamatan cepat.

Tekhnik Analisis DataData yang diperoleh selama penelitian

dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Daridata yang dijabarkan, selanjutnya diidentifikasiberbagai faktor internal dan eksternal dariekowisata Danau Lurayya dan kawasansekitarnya untuk menyusun alternatif strategipengembangan ekowisata denganmenggunakan pendekatan analisis SWOT(Damanik dan Weber 2006, dalam Surahman2014).

Tabel 3.1Matrik SWOT

EksternalInternal

Kekuatan(Strengths)

Tentukan faktor-faktor kekuatan

Kelemahan(Weakness)

Tentukan faktor-faktor

kelemahanPeluang(Opportunities)Tentukanfaktor - faktorpeluang

SOStrategimenggunakankekuatan untukmemanfaatkanpeluang

WOStrategimeminimalkankelemahanuntukmemanfaatkanpeluang

Ancaman(Threats)Tentukanfaktor - faktorancaman.

STStrategimenggunakankekuatan untukmengatasiancaman

WTStrategimeminimalkankelemahan danmenghindarkanancaman

Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Danau

Lurayya dan kawasan sekitarnya yang terdapatpada Desa Kahayya Kecamatan Kindang.Waktu Penelitian dilaksanakan selama duabulan yakni pada Bulan Mei sampai denganBulan Juni 2016. Adapun pertimbanganpemilihan lokasi penelitian ini, antara lain:(1) Danau Lurayya menyajikan fenomena

menarik karena terletak di daerahketinggian yang dikelilingi oleh kawasanhutan dan berbagai obyek wisatadisekitarnya seperti air terjun, goabelerang, permandian air panas, sertapotensi perkebunan sehingga menjadialternatif pengembangan ekowisata danAgrowisata di Kabupaten Bulukumba.

(2) Pengembangan wisata alam yangdipadukan dengan konsep pendidikanlingkungan mulai banyak digalakkan saatini, dan merupakan salah satu strategialternatif pemerintah dalam melestarikanlingkungan dan juga menarik wisatawan,sehingga perlu untuk dilakukan kajianterutama terhadap proses perencanaannya;

(3) Masyarakat sekitar sangat mengharapkanadanya kegiatan yang dapat meningkatkankesejahteraan mereka, dan kegiatanpengembangan wisata alam danpendidikan lingkungan menjadi alternatifyang tepat.

Page 13: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

6 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Desa KahayyaSejarah dan Pembentukan Desa Kahayya

Nama Kahayya sendiri berasal daribahasa Konjo, Kaha yang berarti kopi. KataKaha sendiri, konon, berasal dari bahasa Arab,Qahwa yang berarti Kopi. Kata ‘Kaha’ sendirilalu mendapat imbuhan ‘Ya’ yang berartimenunjukkan tempat. Kahayya berarti tempat(yang banyak) kopi. Kahayya merupakan salahsatu desa yang berada dalam wilayahKecamatan Kindang Kabupaten Bulukumbayang berjarak kurang lebih 40 km dari IbuKota Kabupaten Bulukumba dan sekitar 22 kmdari Borong Rappoa Ibu Kota KecamatanKindang .

Tabel 4.2SWOT analisis

EksternalInternal

Kekuatan(Strengths)

Tentukan faktor-faktor kekuatan

Kelemahan(Weakness)

Tentukan faktor-faktor

kelemahanPeluang(Opportunities)Tentukan faktor -faktor peluang

SOStrategimenggunakankekuatan untukmemanfaatkanpeluang

WOStrategimeminimalkankelemahan untukmemanfaatkanpeluang

Ancaman(Threats)Tentukan faktor -faktor ancaman.

STStrategimenggunakankekuatan untukmengatasiancaman

WTStrategimeminimalkankelemahan danmenghindarkanancaman

Potensi Pariwisata di Desa KahayyaPotensi pariwisata yang terdapat pada

Desa Kahayya yang memiliki wilayah seluas1468 Ha dan berada pada wilayah pegunungandiantaranya adalah : Di Desa Kahayya terdapatsebuah Danau yang masih sangat asri yakniDanau Lurayya dengan beberapa sumber mataair yang keluar dari tanah yang tidak pernahberkurang dan dapat langsung diminum,demikian pula jejeran Air Terjun Oddunganyang berketinggian 100 meter dengan sumberair yang tidak pernah surut meskipun kemarauberkepanjangan, disana juga terdapat SumurTujuh Mata Air, serta Situs-Situs KuburanTua. Selain itu juga tersimpan potensi wisatakawah yang didalamnya terdapat belerangyakni Kawah Ere Buru’, belum lagi apabilamengamati pemandangan di PuncakTabbuakang khususnya di Lokasi Tanjungyang sangat eksotis dan mempesona karenakeindahan jajaran pegunungan yang dihiasi

kabut-kabut dan jurang-jurang terjal yangmembuat perasaan menjadi kagum.

Analisis Potensi Wisata Desa Kahayya

Tabel :4.9

analisis SWOT Gabungan 3 Obyek Wisata

(Tanjung, Air Terjun, Danau Lurayya)

SO ST WO WT

Wisata Tanjung 345 370 311 336

Wisata Air Terjun 272 285 231 224

Wisata Danau

Lurayya

279 285 318 322

Page 14: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Potensi Ekowisata Dalam Kawasan Kebun Raya Kahayya

Kabupaten Bulukumba Baharuddin Patangngai 7

Analisis memberi informasi saat iniDesa Kahaya dikelola dalam bentuk ekowisatadimana sebagai tujuan wisata konservasilingkungan yang alami dan pelestarian alamyang dapat memberi kesejahteraan terhadappenduduk setempat dengan harapan sebagaibentuk upaya menjaga kelangsunganpemanfaatan sumberdaya alam untuk waktukini dan masa yang akan datang.

Ekowisata Desa Kahayya tidakdilakukan eksploitasi alam melainkan hanyamenggunakan jasab alam dan masyarakatuntuk memenuhi kebutuhan pengetahuan,fisik,dan psikologis wisatawan, bahkan dalamberbagai aspek ekowisata merupakan bentukwisata yang mengarah ke metatoursm,ekowisata bukan menjual destinasi tetapimenjual filosofi. Dari aspek inilah ekowisataDesa Kahayya tidak akan mmengenalkejenuhan pasar. Ekowisata Desa Kahayyadapat mengembangkan ekowisata di dalamkawasan hutan yang dapat menjamin keutuhandan kelestarian ekosistem hutan di Kahayya.Melalui obyek wisata antara lain TanjuangTabbuakang, Air Terjun’ dan keindahan DanauLurayya.

SIMPULAN

Berdasar analis hasil penelitian makadisimpulkan sebagai berikut:

1. Potensi ekowisata yang dapatdikembangkan di Desa Kahaya denganmemanfaatkan obyek wisata TanjungTabbuakang, obyek wisata Air Terjun, danDanau Lurayya yang berada di wilayahDesa Kahayya sebagai wisata dankonservasi alam yang dapat meningkatkankesejahteraan masyarakat berdasarkan hasilpenelitian ekowisata di Desa Kahayyadengan tiga obyek wisata yang ada salingmemengaruhi tetapi dikelola dalam bentukbersamaan akan membutuhkan anggaranpembangunan sangat besar, sehinggadibutuhkan pembaangunan secara bertahap.Sehingga pemerintah sebaiknya mengelolasalah satu obyek wisata yang dapat menjadimagnet wisatawan secara perlahan untukmemberi layanan wisata pada obyek yanglain. Potensi ekowisata dapat digambarkanoleh hasil analisis SWOT Danau LurayyaSangat memberi harapan yang besar dalampengembangan ekowisata besar kelemahandan ancaman diubah menjadi kekuatan danpeluang. Sehingga ekowisata lebih mudahdilakukan obyek wisata TanjungTabbuakang dimana dilokasi itu aksesnya

bagi masyakat lebih muda karena sudahmenjadi akses lintas antar daerah, kemudiantelah banyak masyarakat yang berkunjungdan berkemah, telah ada tanda-tandakegiatan pengunjung’ dan sudah ada gazebotempat peristrahatan pengunjung yangdisediakan oleh pemerintah untukmenikmati alam yang indah di TanjungTabbuakang. Potensi ekowisata air terjuntelah menjadi permandian alam yang jugamenjadi daya tarik pengunjung hanyakarena akses menuju tempat hanya dapatdilakukan dengan berjalan kaki olehnya itudibutuhkan waktu untuk mencapainya,tetapi ekowisata Tanjung dan Air Terjundapat menjadi penyangga terkololanyaekowisata Danau Lurayya.

2. Potensi masyarakat dalam mendukungpengembangan ekowisata di Desa Kahayyaadalah khas kopi kahayya. Mengenal namaini menurut masyarakat, bahwa namatersebut kahayya itu yang dimaksudkanadalah “kopi “ untuk identitas yang khas dinamakan kopi kahayya. Disisi lain hasillahan pertanian jagung dan sayur-sayuran,hasil perkebunan selain kopi sebagaiandalan sehingga dibudidayakan,masyarakat menanam tembakau, cengkeh.

3. Strategi dalam pengembangan ekowisata diDesa Kahayya adalah dilakukan pengadaandan perbaikan sarana prasarana wisata.Penyediaan data yang akurat, pengerutandan pengangkatan gulma di area danaulurayya, dilakukan pemberdayaanmasyarakat terhadap produksi hasil hasilbumi di Desa Kahayya, ada keterlibatanaparatur dan masyarakat setempat,pemerintah melakukan penguasaan lahanatau lokasi obyek wisata di Kahayya,menjadikan masyarakat sebagai pelakulayanan pengunjung wisata. Masyarakatkahayya dapat menerima tuntutanpelayanan yang semakin tinggi, pemerintahmensosialisasikan perangkat hukum yangbelum dipatahui secara baik, mengantisipasiterjadinya pengrusakan dan pencemaranlingkungan dengan mengharapkankesadaran dan partisipasi masyarakat, sertamengupayakan dukungan dunia usaha danperbankan. Sebagai wilayah rawan longsormasyarakat sebaiknya memperhatikanresiko-resiko atas pengelolaan lahan yangteratur tidak merusak hutan yangmengakibatkan timbulnya bencana tanahlongsor.

Page 15: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

8 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

SARAN

1. Desa Kahayya agar lingkungan tetapterjaga dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat, aspek pemberdayaan sosialbudaya ekonomi masyarakat lokal, makawisata yang dapat dibangun adalahekowisata atau ekotursme yang merupakansatu kegiatan pariwisata yang berwawasanlingkungan yang mengutamakan konservasialam.

2. Potensi utama kopi kahayya yangdihasilkan masyarakat Desa Kahayya yangmemiliki ciri khas dipromosikan dandiupayakan lisensi hak paten dan dapatdiproduksi secara massal di Desa Kahayyadengan bantuan instansi terkait pemerintah.Dengan harapan masyarakat menjual hasilolahan bukan bahan mentah sehingga nilaijual dapat meningkat.

3. Pengembangan ekowisata melibatkan unsurmasyarakat, pemerintah, dan dunia usahaperbankan. Sarana akses jalan, listrik,pengelolaan hasil pertanian,pengelolaanhasil perkebunan yang memadai agar tidakmenunjukkan ada keterkebelakang danterisolasi akibat sulitnya daya angkut hasil-hasil perkebunan dan pertanian. Pembinaanketerampilan masyarakat. Mengajakmasyarakat bagaimana faedah home staydalam wilayah wisata.

ImplementasiDiharapkan kerja terpadu antar instansi

pemerintah dalam membangun ekowisata DesaKahayya antara lain :instansi PengelolaKepariwisataan, Perencanaan pembangunanDaerah, Pengelola Lingkungan Hidup,Pengelola Usaha Kerakyatan, PengelolaPertanian, Pengelola Perkebunan, PengelolaSarana Prasarana Jalan, listrik, PemberdayaanPerempuan, Pengelolaan tata ruang,Pengelolaan Sumberdaya alam dan air,Pengelola Pendidikan, Pengelola Kesehatan,Keamanan, pengelola komunikasi, dan seluruhkhalayak terkait.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2015, Rencana Induk PengembanganPariwisata Kabupaten Bulukumba

Anonim 2012, Peraturan Daerah Kab.Bulukumba Nomor TentangRencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) Kabupaten Bulukumba2012-2035

Anonim, 2015, Profil Daerah KabupatenBulukumba (Bappeda Kab.Bulukumba)

Anonim, 2015, Laporan PenyelenggaraanPemerintahan Daerah Kab.Bulukumba

Anonim, 2015, Laporan KeteranganPertanggungjawaban Kepala DaerahKab. Bulukumba Tahun 2015

Anonim, 2016, Travel.Kompas.Com

Ade Surahman, Pengembangan Ekowisata“javan rhino study and conservationArea” di Taman Nasional UjungKulon, Banten, IPB,2014

Akhmad Danial, 2009, Iklan Politik TV, LKISJogyakarta, Bappeda KabupatenBulukumba, 2015. Profil DaerahKabupaten Bulukumba

Demortoto Argy, 2008. StrategyPengembangan Obyek WisataPedesaan Oleh Pelaku Wisata diKabupaten Boyolali, Fakultas IlmuSosial dan Ilmu Politik, UniversitasSebelas Maret, Surakarta

Dedy Mulyana, 2006, Metodologi PenelitianKualitatif, Rosdakarya, Bandung,Lexi J. Moleong, 2005, MetodologiPenelitian Kualitatif, Bandung

Marpuang Happy, 2000, PengetahuanPariwisata, Alphabeta, Bandung

Maleong J Lexi, 2005. Metodologi PenelitianKualitatif, Rosda Karya, Bandung

Mulyana Dedy, 2006. Metodologi PenelitianKualitatif, Rosdakarya. Bandung

Pemerintah Kabupaten Bulukumba, 2015.Laporan KeteranganPertanggungjawaban Kepala DaerahKabupaten Bulukumba

Pemerintah Kabupaten Bulukumba, 2015.Laporan PenyelenggaraanPemerintah Daerah KabupatenBulukumba 2016

Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian,Rineka Cipta, Jakarta,

Page 16: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Pemanfaatan Tik Dalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah Arafah 9

PEMANFAATAN TIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH

Arafah *)

Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi SelatanGuru SMA Negeri 9 Bulukumba

Email: [email protected]

Abstrak

Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Perubahan luar dunia pendidikan, mulailingkungan sosial, ekonomi, teknologi sampai politik mengharuskan dunia pendidikan memikirkankembali bagaimana perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai sebuah institusi sosial danbagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah satu lingkungan perubahan yangsangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknilogi informasi (IT).

Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK), dalam jangka waktu yang relatif singkat, berkembangdengan sangat pesat.Pengguna Internet di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yangsangat signifikan. Berdasarkan data perkiraan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)sampai dengan akhir tahun 2005 pengguna internet indonesia mencapai 16 juta pengguna, naik hampir50 % dibandingkan dengan data pengguna internet tahun 2004 yang mencapai 11 juta pengguna.

Istilah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah sering digunakan di dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran.Sekalipun sudah sering digunakan, namun tampaknyamasih terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah TIK.Bahkan ada sebagian orang yang agakberlebihan pemahamannya, yaitu yang mengidentikkan TIK itu dengan komputer atau internetsaja.Akibatnya, setiap ada pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran yangbersangkutan adalah komputer atau internet.Di lingkungan pendidikan atau pembelajaran, apabila adatopik pembicaraan mengenai TIK, ternyata masih ada sebagian guru yang pemahamannya langsungmengarah atau terpusat pada komputer atau internet.Pemahaman yang demikian ini mengakibatkanbervariasinya sikap para guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.Ada sebagian guru yangsecara spontan mengemukakan bahwa belum saatnya dilakukan pemanfaatan TIK dalam kegiatanpembelajaran.Penyampaian pendapat ini disertai dengan sejumlah argumentasi pembenaran terhadappendapat atau sikap mereka.Tetapi ada juga sebagian guru yang mengatakan bahwa pada dasarnyasebagian guru sudah mulai memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran.Perbedaan pendapat atausikap guru ini dapat saja diakibatkan oleh berbedanya pemahaman mereka mengenai TIK itu sendiri.

Teknologi merupakan suatu pengetahuan tentang cara menggunakan alat dan mesin untukmelaksanakan tugas secara efisien. Selain itu, teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan,alat, dan sistem yang digunakan untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih baik.Melaluipemanfaatan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan lebihcepat.Teknologi ada di mana-mana dan dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik.Yangmenjadi esensi dari rumusan di atas adalah bahwa teknologi itu pada dasarnya merupakanpengetahuan yang menjawab pertanyaan tentang bagaimana (“know how”). Dengan memanfaatkanteknologi, pekerjaan atau tugas dapat dilaksanakan secara efisien.Salah satu contoh aplikasinya dalamkegiatan pembelajaran adalah seorang guru yang telah melaksanakan pembaharuan terhadap “knowhow” dalam membelajarkan para siswanya sehingga terjadi efisiensi.

Kata Kunci: TIK dalam pembelajaran.

Abstract *)

Definition of Information and Communication Technology (ICT) Changes outside the world ofeducation, social environment, economy, technology to politics requires education to rethink howthese changes influence as a social institution and how to interact with these changes. One of theenvironmental changes that affect the world of education is the presence teknilogi information (IT).

Information and communication technology (ICT), in a relatively short period of time, growing veryrapidly.Internet users in Indonesia from year to year has increased very significantly. Based onforecast data APJII (Association of Indonesian Internet Service Providers) through the end of 2005Indonesia Internet users reached 16 million users, up nearly 50% compared with the data of internetusers in 2004, which reached 11 million users.

Page 17: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

10 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan teknologiyang mengglobal telah mempengaruhi segalaaspek kehidupan baik dibidang ekonomi,politik, kebudayaan seni dan bahkan di duniapendidikan.Dunia pendidikan hendaknyamengadakan inovasi yang positif untukkemajuan pendidikan dan sekolah.Tidak hanyainovasi dibidang kurikulum, sarana-prasarana,namum inovasi yang menyeluruh denganmenggunakan teknologi informasi dalamkegiatan pendidikan. Teknologi pendidikandapat mengubah cara pembelajaran yangkonvensional menjadi nonkonvensional.Sehingga melalui teknologi, pendidik dapatmenggunakan berbagai cara pembelajaranyang bervariasi. Pembelajaran adalah suatuproses penciptaan lingkungan yangmemungkinkan terjadinya proses belajar.Belajar dalam pengertian aktivitas dari pesertadidik (pelajar) dalam berinteraksi denganlingkungan yang menghasilkan perubahanperilaku yang bersifat relatif konstan.Dalamrangka menciptaan model-model pembelajaranyang inovatif, maka pembelajaran berbasisTIK sangatlah berperan untuk peningkatanmutu peserta didik.

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaransangatlah dianjurkan untuk guru, namunpersoalan yang dihadapi adalah masih

banyaknya guru yang telat melek tekhnologidan berbagai sarana lain yang berkaitan denganIT. Banyak alasan yang kadangkalamemunculkan asumsi bahwa TIK ini seakanmenakutkan bagi segilintir orang tak terkecualisebagian Guru. Perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi (TIK) secara masifmempengaruhi semua sektor kehidupantermasuk sektor pendidikan.DalamPembelajaran Teknologi Informasi danTeknologi Komunikasi yang digunakan untukmembantu tercapainya efektivitas dan tujuanpembelajaran yang dimaksudakan dalamtulisan ini adalah guru setidaknya mampumenggunakan komputer minimal programoffice. Guru dalam melaksanakan tugasnyacukup menggunakan power poin bukan mahirdalam aplikasi atau programmer karena hal ituadalah merupakan bidang khusus dalam TIK.Bekal kemampuan menggunakan danmemanfaatkan perangkat teknologi informasidan komunikasi merupakan salah satu faktorkunci untuk mengejar ketertinggalan SDMIndonesia dari bangsa-bangsa lain. Program-program pendidikan dan latihan secara formalmaupun non formal yang memberikan bekalketerampilan dan kemampuan dalammenggunakan dan memanfaatkan perangkatteknologi informasi dan komunikasi menjadiprioritas kebutuhan.Jalur pendidikan formalberpotensi dan bernilai strategis untuk

The terms of information and communication technology (ICT) has been frequently used in everydaylife are included in the learning activities. Although it is often used, but it seems still happens adifferent understanding of the term ICT. There are even some who are somewhat exaggeratedunderstanding, namely that identifies the ICT with a computer or internet only. As a result, wheneverthere is talk about ICT, so that comes in the thought of the person concerned is a computer or theinternet. In education or learning environment, if there is a topic of conversation on ICT, there arestill some teachers whose understanding leads directly or centrally on a computer or the internet.Such understanding has resulted in the variation of the attitude of the teachers in the use of ICT forlearning. There are some teachers who spontaneously suggests that is not the time to do the use of ICTin learning activities. Submission of this opinion is accompanied by a number of arguments to justifytheir opinions or attitudes. But there are also some teachers who say that basically most of theteachers have started using ICT in learning activities. Differences of opinion or the teacher's attitudemay be caused by different understanding of the ICT itself.

Technology is a knowledge of how to use tools and machines to perform their duties efficiently. Inaddition, the technology can also be regarded as the knowledge, tools, and systems that are used tomake life easier and better. Through the use of technology allows people to communicate better andfaster. The technology exists everywhere and can make people's lives for the better. The essence of theformulation of the above is that the technology is basically the knowledge to answer the question ofhow ( "know-how"). By utilizing technology, work or tasks can be carried out efficiently. One exampleof its application in the learning activities are a teacher who has carried out the renewal of the "know-how" in teaching students resulting efficiency.

Keywords: ICT in learning.

Page 18: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Pemanfaatan Tik Dalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah Arafah 11

menyelenggarakan pendidikan dan latihan dibidang TIK.

Penggunaan komputer untukmengakses, mengolah, dan menyajikaninformasi, baik secara individu maupunkelompok, intra network (intranet) maupuninternasional network (internet), merupakankebutuhan primer di era digital. Survey diAmerika Serikat memperlihatkan bahwapeserta didik, termasuk mahapeserta didik, diera abad 21 ini memperlihatkan perubahansikap. Perubahan sikap yang nyata adalahpenguasaan dan penerapan teknologi informasidan komunikasi khususnya internet olehpeserta didik dalam aktivitas keseharian amatdominan. Paling tidak 76% dari setiap pelajarpercaya bahwa TIK akan membantu merekadalam kegiatan pembelajaran dan olehkarenanya berpendapat bahwa lembagapendidikan/Sekolah harus memiliki fasilitasdan trend penggunaan TIK dalam aspekpembelajaran.

Penerapan TIK memiliki keunggulantersedianya informasi secara luas, cepat, dantepat, adanya kemudahan dalam prosespembelajaran dan dukungan teknologi untukmemudahkan proses belajar mengajar.Penerapan TIK juga memiliki keunggulan khasyaitu tidak terbatasi oleh tempat danwaktu.Pemerintah melalui KementerianPendidikan dan Kebudayaan juga telahmerespon keadaan di atas yakni denganmerumuskan kebijakan peningkatan akses,efisiensi, efektivitas dan kualitas pendidikanserta manajemen pendidikan denganimplementasi Teknologi Informasi danKomunikasi (TIK).

Hal tersebut merupakan salah satufaktor yang mengharuskan pengembangan TIKdalam dunia pendidikan di Indonesia.Agarkualitas sumber daya manusia Indonesia yangmerupakan produk dari pendidikan itu semakinbaik dan dapat bersaing dalam dunia yangberbasiskan teknologi.Oleh sebab ituKementerian Pendidikan dan Kebudayaanmelalui DIRJEN GTK melakukanpengembangan terus menerus terhadap TIKuntuk dunia pendidikan di Negara kita ini.Untuk melihat hal ini lebih luas lagi, makadalam artikel ini akan dibahas tentangpenggunaan TIK dalam dunia pembelajaran diSekolah.

PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASIKOMUNIKASI

Perubahan lingkungan luar duniapendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi,

teknologi, sampai politik mengharuskan duniapendidikan memikirkan kembali bagaimanaperubahan tersebut mempengaruhinya sebagaisebuah institusi sosial dan bagaimana harusberinteraksi dengan perubahan tersebut.Salahsatu perubahan lingkungan yang sangatmempengaruhi dunia pendidikan adalahhadirnya teknologi informasi (TI).TeknologiInformasi dan Komunikasi merupakan elemenpenting dalam kehidupan berbangsa danbernegara.Peranan teknologi informasi padaaktivitas manusia pada saat ini memang begitubesar.Teknologi informasi telah menjadifasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektorkehidupan dimana memberikan andil besarterhadap perubahan-perubahan yang mendasarpada struktur operasi dan manajemenorganisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatandan penelitian. Oleh karena itu sangatlahpenting peningkatan kemampuan sumber dayamanusia TIK, mulai dari keterampilan danpengetahuan, perencanaan, pengoperasian,perawatan dan pengawasan, serta peningkatankemampuan TIK para pimpinan di lembagapemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM(usaha kecil menengah) dll.

Istilah TIK muncul setelah adanyaperpaduan antara teknologi komputer (baikperangkat keras maupun perangkat lunak)dengan teknologi komunikasi padapertengahan abad ke-20.Perpaduan keduateknologi tersebut berkembang pesatmelampaui bidang teknologi lainnya.Hinggaawal abad ke-21 TIK masih terus mengalamiberbagai perubahan dan belum terlihat titikjenuhnya.

TIK menjadi simbol kemajuan bagisebuah bangsa, maka tak heran kalau TIKmenjadi mata pelajaran yang harus dikuasaioleh pelajar saat ini.TIK menjadi sesuatu yangmutlak untuk dikuasai untuk mengejarketertinggalan teknologi bangsa Indonesia.Bahkan di berbagai lembaga pendidikan saatini pasti akan memprioritaskan dan menambahpelajaran TIK dalam jadwal pelajarannya sertamemperbanyak media-media yang membantupengembangan pembelajaran. Perkembanganyang sangat cepat dan pesat menuntut semuakomponen lembaga pendidikan harus mampumengejarnya, tak terkecuali tenaga pendidik.

Kehadiran TIK akan memperkuatmodel pembelajaran yang berpusat padapelajar di samping yang sudah berkembangsecara konvensional. Ini sebagaimanadiramalkan oleh Wrigley bahwa pada saatnyaketika datang era informasi, peran tenagapendidik akan berkurang seiring makinpesatnya penggunaan komputer berbasis

Page 19: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

12 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

jaringan sebagai sumber ilmu pengetahuan.Kehadiran TIK bagi sebagian kalangan akanmemberi jawaban terhadap persoalanpendidikan, misalnya menambah kekayaanmedia pembelajaran dari yang sudah ada.Sementara menurut penelitian dari PBB,Indonesia menempati urutan ke 106 dari 180negara yang disurvei dalam hal penggunaanIT.Namun penelitian di Amerika sendirimenyatakan bahwa di negara pusat teknologiini juga tidak merata dalam penggunaan ITdalam pendidikan.

Di era informasi sekarang ini, di manaperangkat komunikasi nirkabel sudahmerambah sampai ke pelosokpedesaan.Selayaknya kehadiran teknologi iniharus digunakan sebaik-baiknya denganpengelolaan yang tepat.TIK yang sudahmenyatu kehadirannya dengan masyarakatmenjadi sesuatu yang harus dimuati nilaibaik.Maka tugas tenaga pendidik untukmenangkap kehadiran TIK ini menjadi sesuatuyang positif dan berdaya guna bahkan menjadibernilai ekonomis (ergonomis).

Sedangkan UNESCOmengklasifikasikan penggunaan TIK untukpembelajaran dalam empat tahap yaitu:emerging, applying, integrating, transforming.Tahap emerging yaitu, tahap ketika barumenyadari akan pentingnya kehadiran TIKdalam pembelajaran dan belummenerapkannya. Ini yang nampaknya banyakterjadi di Indonesia termasuk di KabupatenBulukumba khususnya di tempat penulismengabdi.Kemudianyang kedua adalah tahapapplying, yaitu tahap yang lebih maju di manaTIK telah dijadikan sebagai objek kajian danpelajaran di berbagai lembagapendidikan.Tahap ini juga sudah dilalui olehlembaga pendidikan saat ini sebagaimanadipaparkan dalam pendahuluan.Yang ketigayaitu tahap integrating, di mana TIK sudahdiintegrasikan dalam pembelajaran atau dalamkurikulum.Tahap ini sudah diterapkan padalembaga pendidikan utamanya di sekolahmenegah atas SMA/SMK.Sedangkan tahaptransforming yaitu tahap paling ideal di manaTIK telah benar-benar menjadi perangkat yangdigunakan dalam pembelajaran sehinggamenjadi basis perubahan lembagapendidikan.Ini meliputi pengaplikasian TIK,baik dalam pembelajaran maupun dalamadministrasinya.

UNESCO juga merumuskan tentangtujuan dari pengintegrasian TIK dalam kelasuntuk; Pertama, membangun “Knowledge-Based Society Habits”, seperti kemampuandalam problem solving, mengkomunikasikan

dan mengolah informasi itu sendiri menjadipengetahuan baru. Kedua, untukmengembangkan keterampilan menggunakanTIK dan ketiga, untuk meningkatkanefektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.Secara umum dengan terintegrasikannya kelasdengan TIK maka sangat dimungkinkan bahwakelas bisa dibawa ke kancah global.Kelas bisaterhubung tanpa sekat dengan kelas yang lain,bahkan “dunia lain”.Dengan demikianpembatasan dan konsepnya harus jelas.Untukapakah penggunaan TIK dalam kelas? Apakahakan belajar menggunakan TIK ataukahMenggunakan TIK untuk belajar? Idealnyatentu adalah bagaimana memanfaatkan TIKuntuk belajar.

PRINSIP PEMANFAATAN TIK

Prinsip umum penggunaan teknologi, dalamhal ini TIK, adalah sebagai berikut:1. Efektif dan efisien. Penggunaan TIK harus

memperhatikan manfaat dari teknologi inidalam hal mengefektifkan belajar, meliputipemerolehan ilmu, kemudahan danketerjangkauan, baik waktu maupun biaya.Dengan demikian, penggunaan TIK yangjustru membebani akan berakibat tidakberjalannya pembelajaran secara efektif danefisien.

2. Optimal. Dengan menggunakan TIK, palingtidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih”daripada tanpa menggunakannya. Nilailebih yang diberikan TIK adalah keluasancakupan, kekinian (up to date), kemodernandan keterbukaan.

3. Menarik. Artinya dalam prinsip ini,pembelajaran di kelas akan lebih menarikdan memancing keingintahuan yang lebih.Pembelajaran yang tidak menarik danmemancing keingintahuan yang lebih akanberjalan membosankan dan kontra produktifuntuk pembelajaran.

4. Merangsang daya kreatifitas berpikirpelajar.

Dengan menggunakan TIK tentu sajadiharapkan pelajar mampu menumbuhkankreativitasnya dengan maksimal yang terdapatdi dalam diri mereka.Seorang anak yangmempunyai kretaivitas tinggi tentunya berbedadengan pelajar yang mempunyai kreativitasrendah. Pelajar yang mempunyai kreativitastinggi tentunya akan mampu menyelesaikanpermasalahan dengan cepat dan tanggapterhadap permasalahan yang muncul.Sedangkan pelajar yang berkreativitas rendahterlihat kurang menanggapi permasalahandalam pembelajaran. Pelajar yang kurang

Page 20: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Pemanfaatan Tik Dalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah Arafah 13

kreativitas tidak akan bisa dengan cepatmenyelesaikan tugas, dan apabila kesulitandalam membuat tugas pelajar tersebutterlambat reaksinya untuk bertanya kepadaorang lain.

Dengan demikian tujuan TIK akansejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiriketika digunakan dalam pembelajaran.Penggunaan TIK tidak justru menjadipenghambat dalam pembelajaran namun akanmemberikan manfaat yang lebih dalampembelajaran.1. Penggunaan TIK dalam Pengajaran dan

Pembelajaran:a) Tutorial

TIK digunakan untuk pembelajarantutorial apabila digunakan untukmenyampaikan informasi/pelajaranberdasarkan urutan urutan yang telahditetapkan.Pembelajaran tutorial meliputi: Pembelajaran ekspositori yaitu

penjelasan terperinci. Demonstrasi dan latihan.

b) EksplorasiPenggunaan TIK untuk pembelajaranberlaku apabila TIK digunakan sebagaimedia untuk : Mencari dan mengakses informasi dari

internet. Melihat demonstrasi sesuatu kejadian

sesuai urutan dengan software danhardware.

c) Alat aplikasi.TIK dikatakan sebagai alat aplikasiapabila membantupeserta didikmelaksanakan tugas Contoh : membuatdan menganalisa diagram dalampelajaran produktif.

d) Komunikasi.TIK dikatakan sebagai alat untukmemudahkan komunikasi antara tenagapendidik (Guru) dengan peserta didikdalam mengirim,dan menerimainformasi.

2. Penerapan TIK dalam Pendidikan:a) Buku Elektronik

Buku elektronik atau e-book adalahsalah satu teknologi yang memanfaatkankomputer untuk menayangkan informasimultimedia dalam bentuk yang ringkasdan dinamis.Dalam sebuah e-book dapatdiintegrasikan tayangan suara, grafik,gambar, animasi, maupun moviesehingga informasi yang disajikan lebihkaya dibandingkan dengan buku

konvensional.Jenis ebook palingsederhana adalah yang sekedarmemindahkan buku konvensionalmenjadi bentuk elektronik yangditayangkan oleh komputer. Denganteknologi ini, ratusan buku dapatdisimpan dalam satu keping CD ataucompact disk(kapasitas sekitar 700MB),DVD atau digital versatile disk(kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupunflashdisk (saat ini kapasitas yang tersediasampai 32 GB).

Bentuk yang lebih kompleks danmemerlukan rancangan yang lebihcermat misalnya pada Microsoft Encartadan Encyclopedia Britannica yangmerupakan ensiklopedi dalam formatmultimedia.Format multimediamemungkinkan e-book menyediakantidak saja informasi tertulis tetapi jugasuara, gambar, movie dan unsurmultimedia lainnya. Penjelasan tentangsatu jenis musik misalnya, dapat disertaidengan cuplikan suara jenis musiktersebut sehingga pengguna dapatdengan jelas memahami apa yangdimaksud oleh penyaji.

b) E-learningBeragam definisi dapat ditemukan untuke-learning.Victoria L. Tinio, misalnya,menyatakan bahwa e-learning meliputipembelajaran pada semua tingkatan,formal maupun nonformal, yangmenggunakan jaringan komputer(intranet maupun ekstranet) untukpengantaran bahan ajar, interaksi,dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaranyang sebagian prosesnya berlangsungdengan bantuan jaringan internet seringdisebut sebagai online learning.Definisiyang lebih luas dikemukakan padaworking paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melaluijasa elektronik.

Meski beragam definisi namun padadasarnya disetujui bahwa e-learningadalah pembelajaran denganmemanfaatkan teknologi elektroniksebagai sarana penyajian dan distribusiinformasi.Dalam definisi tersebuttercakup siaran radio maupun televisipendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning.Meskipun radio dan televisipendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakatibahwa e-learning mencapai bentuk

Page 21: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

14 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

puncaknya setelah bersinergi denganteknologi internet.Internet-based learningatau web-based learning dalam bentukpaling sederhana adalah website yangdimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran.Cara inimemungkinkan pembelajar mengaksessumber belajar yang disediakanolehnarasumber atau fasilitator kapanpundikehendaki.Bila diperlukan dapat puladisediakan mailing list khusus untuksitus pembelajaran tersebut yangberfungsi sebagai forum diskusi.Fasilitase-learning yang lengkap disediakan olehperangkat lunak khusus yang disebutperangkat lunak pengelola pembelajaranatau LMS (learning managementsystem).LMS mutakhir berjalan berbasisteknologi internet sehingga dapat diaksesdari manapun selama tersedia akses keinternet. Fasilitas yang disediakanmeliputi pengelolaan peserta didik ataupeserta didik, pengelolaan materipembelajaran, pengelolaan prosespembelajaran termasuk pengelolaanevaluasi pembelajaran serta pengelolaankomunikasi antara pembelajar denganfasilitator-fasilitatornya. Fasilitas inimemungkinkan kegiatan belajar dikelolatanpa adanya tatap muka langsung diantara pihak-pihak yang terlibat(administrator, fasilitator, peserta didikatau pembelajar). Kehadiran‟ pihakpihak yang terlibat diwakili oleh e-mail,kanal chatting, atau melalui videoconference.Penerapan TIK memiliki keunggulantersedianya informasi secara luas, cepat,dan tepat, adanya kemudahan dalamproses pembelajaran dan dukunganteknologi untuk memudahkan prosesbelajar mengajar. Penerapan TIK jugamemiliki keunggulan khas yaitu tidakterbatasi oleh tempat dan waktu.Hal inimerupakan salah satu faktor yangmengharuskan pengembangan TIKdalam dunia pendidikan diIndonesia.Agar kualitas sumber dayamanusia Indonesia yang merupakanproduk dari pendidikan itu semakin baikdan dapat bersaing dalam dunia yangberbasiskan teknologi.

KESIMPULAN

1. Seiring dengan kemajuan teknologi yangmengglobal telah mempengaruhi dalamsegala aspek kehidupan baik dibidangekonomi, politik, kebudayaan seni danbahkan di dunia pendidikan. Perananteknologi informasi pada aktivitas manusiapada saat ini memang begitu besar, terutamadalam proses pembelajaran.Perkembangannya yang sangat cepat danpesat menuntut semua komponen lembagapendidikan harus mampu mengejarnya, takterkecuali tenaga pendidik. Kehadiran TIKakan memperkuat model pembelajaran yangberpusat pada pelajar di samping yangsudah berkembang secara konvensional.

2. Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK), merupakan media atau alat bantuuntuk melakukan kegiatan sepertipemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dantransfer/pemindahan informasi. TIKmencakup dua aspek yaitu teknologiinformasi dan teknologi komunikasi. TIKsangat diperlukan dalam pembelajaran diera sekarang ini. Dengan prinsippenggunaan TIK yang efektif dan efisien,optimal, menarik, dan merangsang dayakreativitas, TIK menjadi salah satu mediapembelajaran yang banyak digunakan diberbagai bidang pendidikan karenameningkatkan efektivitas dan efisiensidalam proses pembelajaran. PenggunaanTIK dalam pembelajaran antara lain sebagaitutorial, eksplorasi, alat aplikasi, dankomunikasi. Sedangkan penerapan TIKdalam dunia pendidikan adalah berupa bukuelektronik (e-book) dan e-learning.

DAFTAR PUSTAKA

Hari Wibawanto. 2006. Learning ManagementSystem. Handout. Disajikan padaTraining on ICT in Instruction forQuality Improvement of GraduateStudy di Universitas Udayana,Denpasar

SEAMOLEC. 2003. e-Learning di Indonesiadan Prospeknya di Masa Mendatang.Makalah. Disajikan pada SeminarNasional E-Learning perlu E-Librarydi Universitas Kristen Petra Surabayapada 3 Februari 2003

UNESCO Institute for InformationTechnologies in Education (2002),“Toward Policies for Integrating ICTsinto Education” Hig-Level Seminar forDecision Makers and Policy-Makers,Moscow 2002.

Page 22: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Prediksi Quality Of Life Ditinjau dari Spiritualitas dan Life Satisfaction pada

Wirausahawan Muda di Kabupaten Bulukumba Ririn Nur Abdiah Bahar 15

PENDAHULUAN

Setiap orang pasti menginginkankualitas hidup yang baik dan memiliki standartersendiri mengenai kualitas hidup, begitu pundengan wirausahawan. Hal ini diperkuat olehRuggeri (2011) yang mengemukakan bahwakualitas hidup yang baik merupakan hal yangdidambakan oleh setiap orang, namun tidakterdapat satu definisi kualitas hidup yang dapatditerima secara universal. Secara awamindividu memberikan gambaran kualitas hidupyang berkaitan dengan pencapaian kehidupanyang ideal atau sesuai dengan yang diinginkan(Kahneman, 2009). Dengan kata lain tidakterdapat definisi yang pasti dapat menjelaskanpengertian dan batasan dari kualitas hidup,artinya setiap orang memiliki pengertianmasing-masing mengenai hal tersebut.

Menurut World Health OrganizationQuality of Life (1994) mendefinisikan kualitashidup sebagai persepsi individu terhadapkehidupannya di masyarakat dalam konteksbudaya dan sistem nilai yang ada terkaitdengan tujuan, harapan, standar, dan jugaperhatian. Bila dikaitkan dengan definisi yangdikemukakan oleh O’Connor (2003), dalammempersepsi posisi kehidupannya saat ini,individu melihat seberapa jauh perbedaanantara kondisi kehidupan saat ini dengankondisi kehidupan yang diinginkan olehindividu. Jadi, individu menilai kondisikehidupannya saat ini dengan melihat jarakantara posisi kehidupannya saat ini dengankehidupan yang diinginkan. Dalam hal ini bisadilihat bahwa kualitas hidup mencakup semuaaspek kehidupan, di mana kualitas hidupmemiliki konsep yang sangat luas yangdipengaruhi oleh kondisi fisik, psikologis,

PREDIKSI QUALITY OF LIFE DITINJAU DARI SPIRITUALITAS DAN LIFESATISFACTION PADA WIRAUSAHAWAN MUDA

DI KABUPATEN BULUKUMBA

Ririn Nur Abdiah Bahar *)

Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta 2017

Email: [email protected]

Abstrak

Setiap orang pasti menginginkan kualitas hidup yang baik dan juga memiliki standar tersendirimengenai kualitas hidupnya, begitu pun dengan wirausahawan. Kualitas hidup dapat mencakup semuaaspek kehidupan yang tidak terlepas dari unsur spiritualitas dan kepuasan hidup.Penelitian inibertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh spiritualitas dan kepuasan hidup (life satisfaction)terhadap kualitas hidup (quality of life) pada wirausahawan muda di Kabupaten Bulukumba.Subjekpenelitian ini adalah wirausahawan muda yang berdomisili di Kabupaten Bulukumba yang berusia 20-40 tahun, sebanyak 384 subjek. Alat ukur yang digunakan diadaptasi dengan proses one waytranslation,diantaranya Spirituality Scale yang dikembangkan oleh Delaney, Satisfaction with LifeScale (SWLS) yang dikembangkan oleh Diener, dan WHOQOL-BREF yang dikembangkan olehWHO.Dalam pengujian hipotesis digunakan teknik analisis regresi berganda.Dari hasil analisis data,dapat disimpulkan bahwa spiritualitas dan kepuasan hidup berpengaruh signifikan terhadap kualitashidup pada wirausahawan muda di Kabupaten Bulukumba.

Kata kunci: kepuasan hidup, kualitas hidup, spiritualitas, wirausahawan muda

Abstract *)

Everyone hope they have a good quality of life and also have standard on own quality of life,including entrepreneurs. Quality of life can cover all aspects of life, like spirituality and lifesatisfaction. This study aimed to determine whether there is influence of spirituality and lifesatisfaction on quality of life of young entrepreneurs in Bulukumba. The subject was youngentrepreneurs aged 20-40 years old, of 384 subjects. Questionnaire used is adapted with process oneway translation, including Spirituality Scale developed by Delaney, Satisfaction with Life Scale(SWLS) developed by Diener, and WHOQOL-BREF developed by WHO. For hypothesis test useddata analysis techniques by multiple regression. The results concluded that spirituality and lifesatisfaction have a significant effect to quality of life on young entrepreneurs in Bulukumba.

Keywords: life satisfaction, quality of life, spirituality, young entrepreneurs.

Page 23: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

16 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

tingkat kemandirian, serta hubungan individudengan lingkungan (Power, 2013). Selaindipengaruhi oleh faktor budaya, harapan,tujuan dan standar, kualitas hidup jugadipengaruhi oleh beberapa faktor demografisseperti gender/ jenis kelamin, usia, pendidikan,pekerjaan, status pernikahan, penghasilan, danhubungan dengan orang lain (Liao, Fu & Yi,2006). Secara garis besar, kualitas hidupmeliputi empat domain yang terdiri daridomain fisik, domain psikologis, domainhubungan sosial, dan domain lingkungan(WHO, 1994).

Berdasarkan definisi subjektif yangdiperoleh melalui hasil wawancara mengenaikualitas hidup,bahwa kualitas hidup yang baikmerupakan suatu keadaan di mana kebutuhandasar individu tersebut terpenuhi, memilikihubungan serta mendapat dukungan darikeluarga dan lingkungan, dan adanyahubungan spiritual yang baik denganpencipta.Wawancara tersebut dilakukandengan subjek bernama Adi (35 tahun) yangmerupakan seorang wirausaha di KecamatanUjung Bulu, Kabupaten Bulukumba,wawancara berlangsung pada hari Minggu, 27Desember 2016.Subjek mendefinisikankualitas hidup yang baik sebagai berikut:

“Kualitas hidup yang baik itu dimanakebutuhan dasar seperti sandang, pangan, danpapan terpenuhi..tapi ada yang tidak kalahpenting lagi dari itu yaitu adanya kehangatanserta dukungan moril dari keluarga, sertaadanya hubungan spiritual yang baik kepadaSang Pencipta.

Pendapat yang senada jugadikemukakan oleh Irmawati (32 tahun) yangmerupakan seorang pengusaha online shop,kualitas hidup yang baik didefenisikan denganmenekankan pada kemampuan berinteraksidengan Tuhan sebagai berikut:

“….. kalo berbicara soal kualitashidup, sebenarnya agak susah sihdidefenisikan karena standar orang pasti beda-beda ya dan tergantung kehidupan pribadinya.Tapi baiklah… saya akan coba defenisikanberdasarkan pengalaman hidup saya ya danberdasarkan status saya sebagai seorang ibu.Kualitas hidup bagi saya menyangkut masalahmental, intelektual, dan bagaimanaberinteraksi dengan Tuhan, dirinya sendiri,dan dengan lingkungannya… Berinteraksidengan Tuhan bagi saya ini yang terpentingkarena kalo kita bisa berinteraksi dengan baikkepada Tuhan, maka kita pun bisa berinteraksibaik dengan diri sendiri dan orang lain, sertaalam sekitar atau lingkungan…”

Penelitian pernah dilakukan oleh Baker(2003) memaparkan bahwa spiritualitasmemberikan kontribusi terhadap kualitashidup. Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan, maka pengalaman yang diperolehsepanjang hidup seseorang akanmempengaruhi kualitas hidup, pengalamantersebut juga menjadi dasar dalam memaknaipeluang yang diperoleh dalam hidupnyasebagai hasil interaksi dengan lingkungan danpencapaian keselarasan hidup. Individu yangsemakin menua akan cenderung lebihmementingkan urusan spiritualitas mereka(Taylor, dkk., 2007). Penelitian lain jugapernah dilakukan oleh Young (2012) yangmenunjukkan bahwa efek positif darispiritualitas dapat meningkatkan kualitashidup, karena dengan mendekatkan diri kepadaTuhan maka akan mengurangi stres yangdiperoleh dari kehidupan sehari-hari, penelitianini dilakukan pada individu dengan gangguanmental.

Berbeda dengan penelitian sebelumnyayang berfokus pada individu dengan gangguanmental, salah satu tujuan penelitian ini akanmengkaji pengaruh spiritualitas terhadapkualitas hidup pada wirausahawan muda, yangnotabene individu normal. Spiritualitas berbedadengan agama, spiritualitas merupakan konsepyang lebih luas yang bersifat universal danpribadi sedangkan agama merupakan bagiandari spiritualitas yang terkait dengan budayadan masyarakat (McEwen, 2014). Individudikatakan memiliki spiritualitas yang baik jikaindividu tersebut memiliki harapan penuh,optimis, dan berfikir positif (Roper, 2012).Menurut Delaney (2005) spiritualitas adalahfenomena multidimensi yang menghasilkanpengalaman universal, bagian konstruk sosialdan perkembangan individu sepanjang hidup.Spiritualitas seseorang tidak terlepas daripengaruh faktor-faktor demografis diantaranyatahap perkembangan individu, budaya,keluarga, agama, dan pengalaman hidup yangdialami seseorang (Taylor, 2007). Untukmemperjelas batasan spiritualitas, maka dibuatbeberapa dimensi yang dapat menjelaskanspiritualitas tersebut, yang terdiri daripenemuan makna dalam diri, hubunganintegral dengan orang lain dan lingkungan,serta hubungan integral dengan Tuhan sebagaipencipta.

Dengan berwirausaha, dapat membantumeningkatkan kepuasan dan kualitas hidupserta membantu meningkatkan perekonomiannegara, karena semakin banyak orang yangmampu berwirausaha akan menyebabkannaiknya pendapatan negara (Kasali, 2010).

Page 24: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Prediksi Quality Of Life Ditinjau dari Spiritualitas dan Life Satisfaction pada

Wirausahawan Muda di Kabupaten Bulukumba Ririn Nur Abdiah Bahar 17

Sebuah penelitian sebelumnya yangmerupakan sebuah tesis Program MagisterManajemen menunjukkan bahwa kepuasanhidup berwirausaha memiliki pengaruh yangpositif terhadap kualitas hidup wirausahawan(Suyatini, 2004). Kepuasan hidupsebagaitingkatan perilaku individu terhadap kualitashidup mereka yang dapat disamakan dengankebahagiaan (Pavot & Diener, 2008).

Menurut Diener (1984) mengatakanbahwa kepuasan hidup merupakan penilaiansecara kognitif mengenai seberapa baik danmemuaskan hal-hal yang sudah dilakukanindividu dalam kehidupannya secaramenyeluruh. Lebih jauh lagi dijelaskan bahwaindividu yang memiliki kepuasan hidup yangtinggi adalah individu yang memiliki tujuanpenting dalam hidupnya dan berhasil untukmencapai tujuan tersebut (Diener, 1984).Dengan kata lain, individu dengan kepuasanhidup yang tinggi merasa bahwa hidup merekabermakna dan mempunyai tujuan dan nilaiyang penting bagi individu bersangkutan.Menurut Iverson & Maguire (2008)menemukan faktor-faktor yang mempengaruhikepuasan hidup seseorang yaitu berkaitandengan pekerjaan, pribadi, lingkungan, danmasyarakat. Hubungan antara kepuasan kerjadan kepuasan hidup adalah penting karenakepuasan dalam bekerja menjadi salah satufaktor penyebab terwujudnya kepuasan hidupseseorang (Heuwel, 2007). Untukmempertegas batasan kepuasan hidup makakepuasan hidup terdiri atas lima aspek yaitukeinginan untuk mengubah hidup, perasaanpuas terhadap kehidupan masa sekarang, masalalu, dan masa yang akan datang, sertabagaimana penilaian orang lain terhadapindividu yang bersangkutan (Diener, 1984).

Dunia wirausaha menimbulkanketertarikan tersendiri bagi orang-orang yangberkeinginan untuk memulai danmengembangkan usahanya sendiri (Suharyadi,2007). Berdasarkan hasil penelitian bahwaseorang wirausahan pada umumnya memilikikarakteristik tertentu meliputi kemampuanberinovasi, rasa percaya diri, keberanianmengambil resiko, dan kebutuhan akankeberhasilan (Finnie & La Portie, 2007).Penelitian lainnya dari Kuratko, dkk., (2007)juga menemukan bahwa wirausahawanmendapatkan kepuasan lebih dari usahanyasendiri dibandingkan saat mereka masihmenerima gaji/upah dari orang lain. Kepuasandari usaha yang mereka jalankan menurutpenelitian Heuwel, dkk., (2007) akanberpengaruh terhadap kepuasan hidupseseorang. Dengan berwirausaha, maka

peluang untuk membuktikan kemampuan diri,menggunakan keahliannya dalam bekerja, sertamendapatkan pengakuan publik bila mampumengelola usahanya dengan baik. Menurutpenelitian Finnie & La Portie (2007),kebutuhan akan keberhasilan mendorongseseorang untuk mencari peluang berwirausahadengan harapan dapat memperoleh kepuasanyang lebih besar dalam bekerja.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kualitashidup yang baik juga menjadi tujuan utamabagi para wirausahawan.Sebuah penelitianyang dilakukan oleh Dash & Kaur (2012) diOrisa, India menemukan bahwa daripencapaian yang diperoleh dari berwirausahatersebut, dapat menimbulkan kepuasantersendiri terhadap hidupnya, disamping itudengan adanya kepuasan hidup yang diperolehjuga tidak lepas dari keseimbangan spiritualitasyang dimiliki, di mana hal tersebutmemberikan kontribusi yang berarti terhadapkualitas hidup.

Dalam literatur-literatur yang ada lebihbanyak membahas tentang kualitas hidup(quality of life) pada individu dengan gangguanmental atau penyakit kronis dibanding kualitashidup (quality of life) pada individu normal.Salah satunya seperti penelitian yang berfokuspada kesehatan mental oleh Villa, dkk. (2008)bahwa kualitas hidup individu tidak lepas darimasalah emosional dan kesehatan mental. Disisi lain, Kasali (2010) berpendapat bahwaIndonesia akan menghadapi bonus demografipada tahun 2020-2030, sehingga usia produktifmenjadi sorotan untuk dikaji lebih lanjut.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yangdilakukan di India pada pengusaha besar danberagama Hindu, peneliti tertarik untukmelakukan penelitian ini karena peneliti inginmengetahui bagaimana spiritualitas dankepuasan hidup mempengaruhi kualitas hidupindividu yang menekuni Usaha KecilMenengah (UKM) di Indonesia, khususnya diKabupaten Bulukumba. Di samping itu,peneliti juga tertarik meneliti ini karenaberbeda dengan India yang masyarakatnyaberagama Hindu, Kabupaten Bulukumbamerupakan kota dengan multiagama di manahal ini akan berpengaruh terhadapspiritualitasnya. Sejauh ini juga, peneliti belummenemukan penelitian mengenai kualitashidup pada individu yang tidak mengalamigangguan mental ataupun menderita penyakitkronis yang dikaitkan dengan spiritualitas danlife satisfaction.

Beberapa fakta mendukung bahwakualitas hidup sangat didukung olehspiritualitas dan kepuasan hidup. Oleh karena

Page 25: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

18 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

itu, peneliti bermaksud mengkaji kualitashidup pada usia produktif, khususnya padawirausahawan muda yang dilihat dari pengaruhsisi spiritualitas dan kepuasan hidup, yangberdomisili di Kabupaten Bulukumba. Dengandemikian, dalam penelitian ini dikaji ke dalamtiga hipotesis yaitu: 1) Spiritualitasberpengaruh terhadap quality of life padawirausahawan muda di Kabupaten Bulukumba,2) Life satisfaction berpengaruh terhadapquality of lifepada wirausahawan muda diKabupaten Bulukumba, 3) Spiritualitas dan lifesatisfactionberpengaruh pada quality oflifepada wirausahawan muda di KabupatenBulukumba.

METODE

SubjekSubjek dalam penelitian ini merupakan

wirausahawan muda yang berdomisili diKabupaten Bulukumba (20-40 tahun) sebanyak384 subjek.Subjek ditentukan dengan denganmenggunakan teknik accidental sampling.Persebaran subjek dapat dilihat pada tabelberikut:

Tabel 1 Data Persebaran SubjekKeterangan Frekuensi %Usia 16-20 99 25.78

21-25 217 56.5126-30 27 7.0331-35 32 8.3336-40 9 2.34

Agama Islam 344 89.58Katolik 15 3.91Protestan 12 3.13Budha 3 0.78

Penghasilanperbulan

< 5,000,000 91 23.705,000,000 –10.000.000

203 52.86

>10,000,000 90 23.44Sumber: Hasil Olah Data, 2016

Metode Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data dengan

menggunakan kuesioner yang terdiri daripertanyaan mengenai data demografis subjek,dan item-item pertanyaan yang diadaptasidengan proses one way translationuntukmengukur spiritulitas (Delaney, 2005), lifesatisfaction(Diener, 1984), dan quality oflife(WHOQOL-BREF, dalam Power 2013).Untuk alat ukur spiritualitas dilakukanpeminjaman alat ukur spiritualitas padanursing, di mana alat ukur tersebut dipilihkarena memiliki dimensi yang sesuai dengankebutuhan penelitian dan kemudian diadaptasi

ke dalam konsep wirausaha. Kuesioner disebardengan diisi secara langsung oleh subjeksebanyak 167 rangkap, dan kuesioneronlinesebanyak 217 rangkap.

Metode Analisis DataData yang terkumpul dianalisis dengan

menggunakan uji validitas dan reliabilitasuntuk mengetahui kualitas data penelitian, danuntuk uji hipotesis menggunakan uji regresisederhana dan uji regresi berganda.Datadianalisis dengan bantuan softwareSPSS 22forWindows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Regresi Sederhana1) Quality of Lifedengan Spiritualitas

Tabel 2Analisis Regresi Sederhana Quality of

Lifedan Spiritualitas

Correlation is significant at the 0.05

Berdasarkan hasil uji regresi antara quality oflife dengan spiritualitas diperoleh bahwaprediktor spiritualitas menjelaskan 28.1% darivarian quality of life (R2= .281, F (1, 382) =149.120, p < 0.05). Ditemukan bahwaspiritualitas signifikan dengan quality of life(β= .530, p < 0.05).

2) Quality of Lifedengan Life Satisfaction

Tabel 3Analisis Regresi Sederhana Quality of Life

dan Life Satisfaction

Correlation is significant at the 0.05

Berdasarkan hasil uji regresi antaraquality of life dengan life satisfaction diperolehbahwa prediktor life satisfaction menjelaskan30.6% dari varian quality of life (R2= .306, F(1, 382) = 168.528, p < 0.05). Ditemukanbahwa life satisfaction signifikan denganquality of life(β = .553, p < 0.05).

Variabel R2 βSpiritualitas .281 .530

Variabel R2 βLife Satisfaction .306 .553

Page 26: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Prediksi Quality Of Life Ditinjau dari Spiritualitas dan Life Satisfaction pada

Wirausahawan Muda di Kabupaten Bulukumba Ririn Nur Abdiah Bahar 19

Regresi Berganda

Tabel 4Analisis Regresi Berganda dalam

Memprediksi Quality of Life

Analisis Regresi dalam Memprediksi Qualityof Life (n=384)

Variabel ΔR2 ΒStep 1 .281Spiritualitas .530Step 2 .439Spiritualitas .387

LifeSatisfaction

.423

Correlation is significant at the 0.05 level

Analisis regresi berganda digunakanuntuk menguji pengaruh spiritualitas dan lifesatisfaction terhadap quality of life. Hasil ujihipotesis menyatakan bahwa dua prediktormenjelaskan 43.9% dari quality of life (R2=.439, F (2, 381) = 149.156, p < 0.05).Ditemukan bahwa spiritualitas signifikandengan quality of life (β = .387, p < 0.05), danlife satisfaction juga signifikan dengan qualityof life (β = .423, p < 0.05).

Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui seberapa besar pengaruhspiritualitas dan life satisfactionterhadapquality of lifepada wirausahawan muda diKabupaten Bulukumba. Dan dari hasilperhitungan statistik ditemukan bahwa sebesar43.9% secara bersama-sama spiritualitas danlife satisfaction memiliki pengaruh terhadapquality of life (kualitas hidup) wirausahawanmuda, khususnya di Kabupaten Bulukumba.Hal ini disebabkan karena adanyakemungkinan bahwa kualitas hidup diperolehdari pekerjaan yang ditekuni saat ini denganpenghasilan yang cukup, penemuan maknadalam diri yang tidak terlepas dari hubungandengan orang lain dan alam sekitar, sertahubungan dengan Tuhan sebagai pencipta.Penelitian terdahulu mendukung hal tersebutyang menyatakan bahwa dari pencapaian yangdiperoleh dari berwirausaha tersebut, dapatmenimbulkan kepuasan tersendiri terhadaphidupnya, disamping itu dengan adanyakepuasan hidup yang diperoleh juga tidak lepasdari keseimbangan spiritualitas yang dimiliki,

di mana hal tersebut memberikan kontribusiyang berarti terhadap kualitas hidup (Dash &Kaur, 2012).

Namun, dari perhitungan statistik jugaditemukan bahwa life satisfaction memilikipengaruh yang lebih besar yaitu sebesar 30.6%daripada spiritualitas yang hanya sebesar28.1%. Kepuasan hidup berkontribusi lebihtinggi karena kepuasan hidup menyangkutmasalah tujuan dan harapan yang telah dicapaimelalui berwirausaha, hal ini didukung olehKuratko (2007) yang menyatakan bahwakepuasan yang diperoleh dari pekerjaaanmerupakan salah satu faktor yangmenyebabkan terwujudnya kepuasan hidup.Sedangkan dalam berwirausaha, spiritualitastidak terlalu berperan dalam menjalankanwirausaha karena mayoritas subjek berusiarelatif muda yaitu sebanyak 217 orang(56.51%) yang berusia 21-25 tahun, di manausiatersebut lebih sering digunakan untukbersantai dan beristirahat, serta berfokus padawirausaha yang ditekuni. Hal tersebut lebihsesuai dengan pendapat yang dikemukakanoleh Taylor, dkk. (2007) yang menyatakanbahwa usia yang semakin menua akancenderung lebih mementingkan urusanspiritualitas individu, masa muda akandigunakan untuk mencari makna hidup danmemperbanyak relasi daripada melakukanaktivitas yang berkaitan dengan kesakralan.

Mayoritas dari subjek memberikangambaran bahwa mereka menganut agamaIslam sebanyak 344 orang (89.58%), di manasubjek yang beragama Islam tidak harusmelakukan meditasi untuk mendekatkan dirikepada Tuhan. Wirausahawan mudamemberikan gambaran bahwa menciptakanlapangan kerja sendiri lebih meningkatkankualitas hidup, hal ini disebabkan karenadengan berwirausaha maka dapat mengaturpekerjaan sesuai dengan apa yang diinginkan,selain itu dari usaha yang mereka rintis,mereka memperoleh penghasilan yang cukupfantastis yang dapat memenuhi kebutuhanmereka dalam sehari-hari. Penghasilan tersebutberkisar antara Rp 5.000.000 sampai denganRp 10.000.000 perbulan, bahkan ada beberapawirausaha muda memperoleh pendapatan lebihdari Rp 10.000.000 dalam sebulan.Hal inididukung oleh penelitian terdahulu yangmenyatakan bahwa kualitas hidup sangatdipengaruhi oleh pekerjaan seseorang,disebabkan karena tidak lepas dari situasikeuangan yang dihadapi (Rogala, 2014).Selainitu hal tersebut juga didukung oleh penelitianlainnya dari Kuratko, dkk., (2007) yang

Page 27: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

20 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

menemukan bahwa wirausahawanmendapatkan kepuasan lebih dari usahanyasendiri dibandingkan saat mereka masihmenerima gaji/upah dari orang lain. Kepuasandari usaha yang mereka jalankan menurutpenelitian Heuwel, dkk., (2007) akanberpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang.

Para wirausahawan muda di KabupatenBulukumba memberikan gambaran bahwamereka merasa puas dengan dengan kehidupansaat ini, dan juga telah merasa menemukanmakna hidup dan keadaan hidup yang ideal,mereka juga merasa memiliki energi yangcukup untuk menciptakan lapangan kerjasendiri dan beraktivitas dalam kehidupansehari-hari. Dengan menciptakan lapangankerja sendiri, para wirausahawan muda merasamemiliki hubungan yang baik dengan oranglain dan lingkungan, di mana terjalin interaksidengan karyawan dan pelanggan dari usahayang mereka tekuni. Dukungan sosial darikeluarga pun dapat memberikan kehidupanyang lebih bermakna bagi wirausahawanmuda, khususnya di Kabupaten Bulukumba.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan analisisdata melalui pembuktian hipotesis padapermasalahan yang diangkat mengenaipengaruh spiritualitas dan life satisfactionterhadap quality of life pada wirausahawanmuda di Kabupaten Bulukumba, makapenelitian ini menyimpulkan bahwa ketigahipotesis yang diajukan semuanyaditerima.Dalam penelitian ini ditemukankebaharuan yang berbeda dari penelitiansebelumnya bahwa dalam meningkatkankualitas hidup, diperlukan kepuasan hidup danspiritualitas.Hanya saja, wirausahawan mudakhususnya di Kabupaten Bulukumba belumsepenuhnya berfokus pada aktivitasspiritualitas seperti meditasi atau hal-hal yangberkaitan dengan kesakralan. Hal tersebutdisebabkan karena faktor usia.

DAFTAR PUSTAKA

As’ad. (2008). Hubungan Konflik Peran Gandadengan Life Satisfaction pada WanitaBekerja.Skripsi, Fakultas PsikologiUniversitas Sumatera Utara: tidakditerbitkan.

Baker, D.C. (2003). Studies of the inner life:The impact of spirituality on qualityof life. Journal of Quality of LifeResearch,12 (1), 51-57.

Carr, A.J., & Higginson, I.J. (2006).MeasuringQuality of Life: Are Quality ofLife Measures PatientCentred?.Journal of Quality of Life,322(7298), 1357-1360.

Dash, M., & Kaur. K. (2012). YouthEntrepreneurship as a Way ofBoosting Indian EconomicCompetitiveness: A Study of OrissaIndia:International Review ofManagement and Marketing, 2 (1).Delaney, C. (2005). The SpiritualityScale Development AndPsychometric Testing of HolisticInstrument to Assess the HumanSpiritual Dimension. Journal ofHolistic Nursing, 23(2), 146-167.

Depdiknas. (tt). Kamus Besar Bahasa IndonesiaPusat Bahasa Edisi IV. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Fadda, Giuletta, & Jiron, P. (2009). Quality ofLife and Gender: A Methodology forUrban Research. Environment andUrbanization, 11(2), 1-13.

Felce, David, & Perry. (2005). Quality Of Life:Its Definition and Measurement.Research in DevelopmentalDisabilities, 16(1), 51-74.

Feldman, D.C. & Bolino, M.C. (2000). CareersPatterns of the Self Employed:Career Motivations and CareerOutcomes. Human ResourceManagement Review, 38(3), 53-67.

Fernando, M. & Jackson, B. (2006). TheInfluence of religion-based workplace spirituality on business leaders’decision making: an inter-faith study.Journal of Management andOrganization, 12(1), 23-39.

Finnie, R. & Laporte, C. (2007). Setting upShop: Self-Employment amongCanadian College and UniversityGraduates. Industrial Relations,ISSN: 1205-9153.

Gunawan, A.N. & Sulistyorini.(2007).Hubungan antara Spiritualitas denganPerilaku Prososial pada RelawanGempa Bumi.Skripsi, FakultasPsikologi dan Ilmu Sosial BudayaUniversitas Islam IndonesiaYogyakarta: tidak diterbitkan.

Heuwel, Van den Audrey & Wooden, Mark.(2007). Self Employed Contractors

Page 28: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Prediksi Quality Of Life Ditinjau dari Spiritualitas dan Life Satisfaction pada

Wirausahawan Muda di Kabupaten Bulukumba Ririn Nur Abdiah Bahar 21

and Job Satisfaction. Journal ofSmall Business Management, 35(3),11-20.

Hidayatullah.com. (2015, 20 November).Jumlah Penduduk Indonesia Sudah254,9 Juta, Laki-laki Lebih Banyakdari Perempuan. Diakses pada 17Maret 2016.

Iverson, R.D. & Maguire, C. (2008). TheRelationship between Job and LifeSatisfacton: Evidence from a Remotemining Community. HumanRelation, 53(6), 807-839.

Kahneman, E., Diener, & Schwarz. (2009).Causes and Correlates ofHappiness,Well-being: TheFoundations of HedonicPsychology.New York: Russell Sage Foundation.

Kasali, R. (2010). Wirausaha Muda Mandiri.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kuratko, D.F., Hornby, J.S. & Naffziger, D.W.(2007).An Examination of Owner’sGoals in SustaningEntrepreneurship. Journal of SmallBusiness Management, 35(1), 24-33.

Liao, P., Fu, Y., & Yi, C. (2006). PerceivedQuality of Life in Taiwan and HongKong: AN Intra-CultureComparison. Journal of HappinessStudies, 6(1), 43-67.

Mahmoodishan, G., Alhani, F., Ahmadi, F.,&Kazemnejd, A. (2010). Iraniannurses’s perceptions of spiritual andspiritual care: A qualitative contentanalysis study.Journal of MedicalEthics and History of Medicine, 3,88- 95.

McEwen, W. (2014).Analysis of spiritualitycontenst in nursing textbooks.Journal of Nursing Education,43(1), 20-30.

Mendlowicz, Mauro V., & Stein, M.B.(2000).Quality of Life in Individualswith Anxiety Disorders.Am JPsychiatry, 157, 669-682.

Molnar, P. (2009). Some Aspects of TheMeasurement and Improvement ofQuality of Life.

Moons, P., Marquet, K., Budts, W., & DeGeest, S. (2004). Validity,Reliability, and Responsiveness ofthe “Schedule for the Evaluation ofIndividual Quality of Life – Direct

Weighting” in Congenital HeartDisease.Health and Quality of LifeOutcomes, 2(27), 1-8.

O’Connor, R. (2013). Issues in TheMeasurement of Health RelatedQuality of Life. Australia: WorkingPaper.

Papalia, D. E, Old, S.W, & Feldman, R. D.(2008). Human Development(Psikologi Perkembangan)(9thed).Jakarta: Kencana.

Parsian, N. & Dunning, T. (2009). Developingand Validating a Questionnaire toMeasure Spirituality: APsychometric Process. GlobalJournal of Health Science, 1(1), 2-11.

Pavot, W. & Dinner. (2008) The Satisfactionwith Life Scale and the emergingconstruct of life satisfaction. TheJournal of Positive Psychology,3(2), 137-152.

Pikiran Rakyat Online. (2012, 27Januari).Prof. Avip Suaefullah:Kualitas Hidup MasyarakatIndonesia Masih Rendah. Diaksespada 18 November 2015, darihttp://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/

Rogala, Piotr. (2014). Evaluation of theSubjective Quality of Life: Polish-German Borderline Case.International Quality Journal,23(1), 235-240.

Power, M. (2013). EUROHIS: Developing aCommon Instrument for HealthSurvey.

Roper, N. (2012). Prinsip-prinsipkeperawatan.Yogyakarta: YayasanEssentia Medica.

Ruggeri, M., Bisoffi, G., Fontecedro, L., &Warner, R. (2011). Subjective andObjective Dimensions of Quality ofLife in Psychiatric Patients: a FactorAnalytical Approach: The SouthVerona Outcome Project 4. BritishJournal of Psychiatry, 178(3), 268-275.

Santrock, J. W. (1995). Life-SpanDevelopment.Terjemahan olehChusairi, Jilid II. Jakarta: Erlangga

Page 29: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

22 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

Santrock, J.W. (2002). Life-SpanDevelopment:Perkembangan MasaHidup. Edisi ke-5 Jakarta: Erlangga

Sarwono, S. (2006).Psikologi Remaja. Jakarta:Raja Grafindo Persada

Seputar pembahasan.(2015, 31 Oktober).Pengertian Bonus DemografiMenurut Para Ahli. Diakses pada 11Maret 2016,

Seputar Pengetahuan.com. (2015, 6 Maret).18Pengertian Kewirausahaan MenurutPara Ahli. Diakses pada 17 Maret2016,

Shahbaz, K. & Shahbaz, K.(2015).Relationship betweenSpiritualitas Well-being and Qualityof Life among Chronically IIIIndividuals.The InternationalJournal of Indian Psychology, 2(4),1-15.

Shakeel, A., Shakeel, S., & Fatima, S. (2015).Life Satisfaction and Quality of LifeAmong Hostelized and Day ScholarFemale Student. European Journalof Business and Social Sciences,4(8), 119-127.

Suharyadi, dkk. (2012). Kewirausahaan:Membangun Usaha Sukses SejakUsia Muda. Jakarta: SalembaEmpat.

Sukoharsono. wordpress. (2015, 24 April).Bonus Demografi danKetenagakejaan bagi Indonesia:Sebuah Peluang atau Ancama?Diakses pada 17 Maret 2016

Suyatini, Sri. (2004). Ananlisis PengaruhKarakteristik Wirausahawanterhadap Kepuasan HidupBerwirausaha dan Kualitas HidupWirausahawan.Tesis Program StudiMagister Manajemen padaUniversitas Diponegoro: tidakditerbitkan.

Page 30: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Dampak Perluasan Kota Terhadap Sektor Basis

di Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Abd. Hadis 23

DAMPAK PERLUASAN KOTA TERHADAP SEKTOR BASIS DI KECAMATANGANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA

Abdul Hadis *)

Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi SelatanGuru SMA Negeri 1 Bulukumba

Email: [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menjelaskan gambaran penggunaan lahan pertanian diKecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba sebelum terjadinya perluasan kota, (2) untukmenjelaskan dampak negatif dan dampak positif perluasan kota terhadap kondisi masyarakat diKecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba.

Penelitian ini menggunakan survey dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif, penelitiankualitatif merupakan penelitian non matematis dengan proses menghasilkan data-data dari hasilpenemuan berupa pengamatan, survey maupun wawancara. Penelitian Kuantitatif merupakan jenispenelitian dengan menggunakan data-data tabulasi, data angka sebagai bahan pembanding maupunbahan rujukan dalam menganalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pada tahun 2010 hingga 2012 terjadi perubahan areapersawahan yang signifikan yaitu dari 197,43 ha sawah menurun menjadi 142,37 Ha atau terjadipenurunan sekitan 29,94 Ha, meskipun pada tahun 2012 hingga 2013 perubahan lahan persawahanyang terjadi yaitu dari 142,37 Ha sawah menurun menjadi 131,07 Ha atau terjadi penurunan sekitan11,3 Ha, tetapi pada tahun 2013 hingga 2015 perubahan lahan persawahan yang terjadi dari 131,07 Hasawah menjadi 99,42 Ha atau terjadi penurunan sekitan 31,65 Ha, (2) dilihat dari dampak yangditimbulkan oleh perubahan penggunaan lahan adalah Lahan pertanian yang telah dikonversi kepenggunaan lain di luar pertanian sangat kecil peluangnya untuk berubah kembali menjadi lahanpertanian dan dapat mengakibatkan hilangnya lahan pertanian subur, hilangnya investasi dalaminfrastruktur irigasi, kerusakan natural lanskap, bahkan akan dapat menimbulkan masalah lingkungandan (3) bahwa dengan mengkonversi lahan cukup menjanjikan peningkatan pendapatan petani,meningkatkan jumlah aset petani, dan mampu menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi

Kata Kunci: Perluasan kota, sektos basis, dampak perluasan kota

Abstract *)

The purpose of this research is (1) to explain the description of the use of agricultural land GantarangBulukumba Regency in district prior to the expansion of the city, (2) to explain the negative impactand positively impact the expansion of the city towards the condition of the community GantarangBulukumba Regency in district.

This study used a survey with descriptive approach of qualitative and quantitative research,qualitative research is a non mathematical processes generate data from the results in the form ofobservations, surveys or interviews. Quantitative research is the kind of research using tabulateddata, data numbers as a comparison or reference in analyzing material descriptive.

The results showed that (1) in 2010 to 2012 changes a significant rice field area of 197.43 ha of ricefields decreased to 142.37 Ha or decline sekitan 29.94 Ha, although in 2012 to 2013 land rice fieldchanges that occur from 142.37 Ha of rice fields decreased to 131.07 Ha or decline sekitan 11.3 Ha,but in 2013 to 2015 rice land changes that occur from 131.07 Ha of rice fields became 99.42 Ha ordecline sekitan 31.65 HA, (2) the views of the impact brought about by changes in land use isagricultural land that has been converted to other uses outside of agriculture are very small chancesto turn back into farmland and could result in the loss of fertile agricultural land, the loss ofinvestment in irrigation infrastructure, damage to the natural landscape, even will can causeenvironmental problems and (3) that by converting land is promising an increase in the income offarmers, increase the amount of assets of the farmer, and was able to send a child to a higher level.

Keywords: expansion of the city, sektos basis, the impact of the expansion of the city

Page 31: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

24 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai salah satu negaraberkembang masih menghadapi permasalahanbesar dalam menata perkembangan danpertumbuhan wilayah di kota-kotanya.Fenomena perkembangan kota yang terlihatjelas adalah bahwa pertumbuhan kota yangpesat terkesan meluas terdesak oleh kebutuhanmasyarakat, menjadi kurang serasi danterkesan kurang terencana.

Sebelum terjadinya perluasan kota, desa-desa di Kecamatan Gantarang dikenal sebagaidesa yang sebagian besar penduduknyabermata pencarian sebagai petani,menggantungkan hidup dari hasil garapansawah, Hal itu merupakan upaya masayakatpedesaan dalam pemenuhan kebutuhan pangandi daerah perdesaan maupun di perkotaan.Sekitar tahun 1995 merupakan awal terjadinyaalih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadipusat kawasan pemukiman, kawasanperdagangan dan kawasan perindustrian, haltersebut mendorong para investor untukmembeli lahan-lahan disekitar wilayahKecamatan gantarang. Dan pada tahun 2009luas lahan pertanian di Kecamatan Gantarangyakni 197,34 Ha, setelah adanya perluasankota maka luas lahan pertanian menjadiberkurang menjadi 99,42 Ha. Alih fungsi lahanmeluas kewilayah Kecamatan Gantarang yaitudi Desa Polewali banyak lahan pertaniandijadikan lahan terbangun seperti pusat-pusatpertokoan dan perumahan. Hal inimenimbulkan dampak negatif dan dampakpositif terhadap kehidupan masyarakat.

Konversi lahan pertanian merupakanancaman yang serius terhadap ketahananpangan nasional karena dampaknya bersifatpermanen. Lahan pertanian yang telahdikonversi ke penggunaan lain di luarpertanian sangat kecil peluangnya untukberubah kembali menjadi lahan pertanian.

Perluasan kota di Kecamatan Gantarangsaat ini bagi pemilik lahan memang lebihmenguntungkan secara ekonomis, namun bagipetani penggarap dan buruh tani perluasan kotamenjadi bencana karena mereka tidak bisaberalih pekerjaan. Mereka makin terjebakdengan semakin sempitnya kesempatan kerjasehingga akan menimbulkan masalah-masalahsosial.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kabupaten Bulukumba juga menetapkankebijakan penataan ruang wilayah kabupatenmerupakan arah tindakan yang harusditetapkan untuk mencapai tujuan penataanruang wilayah kabupaten. Strategi penataan

ruang wilayah kabupaten merupakanpenjabaran kebijakan penataan ruang wilayahkabupaten ke dalam langkah-langkahoperasional untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan.

Kecamatan Gantarang adalah salah satuwilayah yang memiliki potensi perkembanganlebih cepat dibanding dengan beberapakecamatan lain yang ada di KabupatenBulukumba, hal tersebut dapat dibuktikandengan pengembangan kawasan dibidangindustri di Kelurahan Jalanjang dan KelurahanMariorennu. Selain itu masih manyak industrilain yang dikembangkan seperti batu bata danbatako yang yang dikembangkan di desaPaenre Lompoa dan desa Polewali. Hal itu jugadipertegas dengan adanya kebijakan padakawasan sekitar pasar khususnya Desa PaenreLompoa, Desa Polewali dan Desa Taccorongyang saat ini dikembangkan sebagai pusatpertumbuhan baru dengan aglomerasi kegiatanperdagangan didukung kegiatan permukimandi wilayah bawahannya.

Perubahan pada pemanfaatan lahanpertanian menjadi kawasan terbangun, hal inidapat dilihat dengan adanya pertambahanrumah hunian akibat pertambahan pendudukdan pembangunan perumahan serta adanyapembangunan beberapa ruko atau mini marketserta beberapa industri di daerah tersebut.

Berangkat dari permasalahan tersebuttimbul beberapa pertanyaan (1) bagaimanabentuk penyesuaian dan taraf hidup masyarakatpetani Kecamatan Gantarang di tengahperkembangan kota saat ini, (2) sampai dimanapengaruh perluasan kota terhadap alih fungsilahan pertanian, (3) bagaimana pengaruh alihfungsi lahan pertanian terhadap pendapatanmasyarakat pedesaan.

Sehubungan dengan permasalahantersebut maka penulis mengangkat sebuahpenelitian yang berjudul “Dampak PerluasanKota Terhadap Sektor Basis di KecamatanGantarang Kabupaten Bulukumba”. Denganlingkup kajian pada perluasan kota, alih fungsilahan dan perubahan sosial ekonomimasyarakat petani.

Pengertian LahanMenurut Haeruddin (1997:6) menyatakan

bahwa pola penggunaan lahan adalah arealmodel atau bentuk penggunaan lahan yangditerapkan, seperti perladangan, tegalan, hutan,penghijauan, perkampungan, dan lain-lain.Sedangkan menurut Jayadinata (1999:10)menjelaskan bahwa Lahan merupakan bagiandari bentang alam (landscape) yang mencakuppengertian lingkungan fisik termasuk iklim,

Page 32: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Dampak Perluasan Kota Terhadap Sektor Basis

di Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Abdul Hadis 25

topografi, tanah, hidrologi, dan bahkankeadaan vegetasi alami (natural vegetation)yang semuanya secara potensial akanberpengaruh terhadap penggunaan lahan.

Dari sudut pandang ekonomi regional ataudari sudut pembangunan wilayah, Lahanadalah sebagai ruang (space) yang dapatdigunakan untuk berbagai kegiatan. Lahan danmanusia merupakan sumberdaya yang palingbesar, karena dari campur tangan manusialahlahan yang ada dapat berubah fungsinyamisalnya dari lahan pertanian menjadi kawasanpermukiman atau kawasan industri.

Dasar terbentuknya penggunaan lahansangat berkaitan dengan: (1) Sistem kegiatanberkaitan dengan cara manusia dalamkelembagaannya mengatur unsurnya sehari-hariuntuk memenuhi kebutuhannya dan salingberinteraksi dalam waktu dan ruang,(2) Sistempengembangan lahan berfokus pada prosespengubahan ruang dan penyesuaiannya untukkebutuhan manusia dalam menampung kegiatanyang ada dalam susunan sistem dan (3) Sistemlingkungan berkaitan dengan kondisi biotik danabiotik tetapi yang menjadi faktor esensial yaitukepentingan umum yang mencakuppertimbangan kesehatan, keselamatan efisiensi,dan konservasi energi.

Perubahan Fungsi Lahan (Konversi Lahan)Utomo dkk. (1992) mendefinisikan alih

fungsi lahan atau lazim disebut dengan konversilahan sebagai perubahan penggunaan atau fungsisebagian atau seluruh kawasan lahan darifungsinya semula (seperti yang direncanakan)menjadi fungsi lain yang membawa dampaknegatif (masalah) terhadap lingkungan danpotensi lahan sendiri.

Sihaloho (2004) menjelaskan bahwakonversi lahan adalah alih fungsi lahankhususnya dari lahan pertanian ke nonpertanian atau dari lahan non pertanian kelahan pertanian. Dari hasil penelitiannya yangdilakukan di Kelurahan Mulaharja, diamemaparkan bahwa konversi lahandipengaruhi oleh dua faktor utama, yaknifaktor pada arus makro yang meliputipertumbuhan industri, pertumbuhanpemukiman, pertumbuhan penduduk,intervensi pemerintah dan ‘marjinalisasi’ekonomi atau kemiskinan ekonomi dan faktorpada asas mikro yang meliputi pola nafkahrumah tangga (struktur ekonomi rumahtangga),kesejahteraan rumahtangga (orientasi nilaiekonomi rumahtangga) dan strategi bertahanhidup rumahtangga (tindakan ekonomirumahtangga).

Faktor-Faktor yang MempengaruhiPerubahan Penggunaan Lahan

Laju penggunaan lahan akan semakinmeningkat seiring dengan pembangunanpertumbuhan ekonomi. Meningkatnyapermintaan akan lahan mendorong terjadinyaperubahan pemanfaatan lahan pertanian kenon-pertanian.

Menurut Situmeang (1998) dijelaskanbahwa perubahan struktur ekonomi dimanatelah terjadi peningkatan peranan sektor non-pertanian terhadap perekonomian dapatmempercepat perubahan pola penggunaanlahan ke arah pengkotaan. Selanjutnyaperubahan struktur perekonomian sendiri dapatdijelaskan dengan terjadinya pertumbuhanekonomi, dimana pertumbuhan ekonomi dapatmempercepat terjadinya struktur ekonomikearah sektor manufaktur, jasa dan sektor non-pertanian lainnya.

Menurut Kustiawan A (1997),mengemukakan bahwa Faktor-faktor yangberpengaruh terhadap proses perubahanpenggunaan lahan pertanian (sawah) adalah:1. Faktor Eksternal adalah faktor-faktor

dinamika pertumbuhan perkotaan,demografi maupun ekonomi yangmendorong perubahan penggunaan lahansawah ke penggunaan non-pertanian,

2. Faktor-faktor Internal adalah kondisi sosialekonomi rumah tangga pertanian penggunalahan yang mendorong lepasnyakepemilikan lahan,

3. Faktor Kebijakan, yaitu aspek regulasi yangdikeluarkan oleh pemerintah pusat maupundaerah yang berkaitan dengan perubahanfungsi lahan pertanian.

Menurut Isa I (2004:4-6) mengemukananfaktor-faktor yang mendorong terjadinyaperubahan penggunaan lahan pertanianmenjadi perkotaan antara lain: Faktorkependudukan, Kebutuhan lahan untukkegiatan non pertanian, Faktor ekonomi,Faktor ekonomi, Degradasi lingkungan,Otonomi daerah, Lemahnya sistem perundang-undangan dan penegakan hukum (LawEnforcement) dari peraturan-peraturan yangada.

Dampak Perubahan Penggunaan LahanMenurut Firman (2005) dijelaskan bahwa

perubahan penggunaan lahan yang terjadimenimbulkan dampak langsung yangdiakibatkan oleh perubahan penggunaan lahanberupa hilangnya lahan pertanian subur,hilangnya investasi dalam infrastruktur irigasi,kerusakan natural lanskap, dan masalah

Page 33: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

26 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

lingkungan. Kemudian dampak tidak langsungyang ditimbulkan berupa inflasi penduduk dariwilayah perkotaan ke wilayah tepi kota.

Menurut Ruswandi (2007) dijelaskanbahwa secara faktual perubahan penggunaanlahan atau konversi lahan menimbulkanbeberapa konsekuensi, antara lainberkurangnya lahan terbuka hijau sehinggalingkungan tata air akan terganggu, serta lahanuntuk budidaya pertanian semakin sempit.

Konsep Perluasan KotaPengembangan dan perluasan kota dapat

direncanakan melalui 5 identifikasi meliputi(1) tujuan; (2) pola pengembangandanpelestarian; (3) fokus wilayah; (4)perencanaan dan (5) implementasi. Kelimaidentifikasi tersebut diarahkan agar polaperluasan kota dapat terkendali yang dikenaldengan istilah akresi (accretion expansion).

Menurut Sargent (1976) dalam Yunus(2001) mengidentifikasi 5 (lima) kekuatanyang menyebabkan terjadinya pemekaran danperubahan kota secara morfologis yaitu (1)peningkatan jumlahpenduduk yang besar baikalami maupun migrasi; (2) peningkatankesejahteraanpenduduk secara ekonomisehingga terjadi fenomena urban outflow, yaitukecenderunganmasyarakat kota untuk memilihtempat tinggal di pinggiran kota yang relatifmemilikikualitas lingkungan lebih baik; (3)peningkatan pelayanan transportasi karenakemajuanteknologi; (4) penurunan perananpusat kota sebagai pusat kegiatan fungsikekotaan dan (5) peningkatan peranan parapengembang dalam menyediakan lokasibarupermukiman dalam jumlah besar. Dalambanyak kasus kelima kekuatan tersebut di atasmenyebabkan melemahnya perspektif positifterhadap eksistensi wilayah perdesaan.

Kontribusi Sektor Pertanian Di KabupatenBulukumba

Kabupaten Bulukumba memiliki sektorbasis ekonomi dibidang pertanian terutamatanaman padi. Sektor pertanian menjadi sektorbasis karena selain telah dapat untukmemenuhi kebutuhan pangan penduduk local.Komodidti padi dari sektor tersebut juga dapatdiekspor baik keberbagai wilayah lainnyadalam lingkup nasional, maupun kepasarInternasional. Pengembangan sektor basistersebut diupayakan pemerintah daerah dengantetap melihat kondisi sumber daya alam danmanusia lokal yang ada.

Usaha pemerintah yang dilakukanpemerintah daeah untuk mendukung upayatersebut adalah dengan membangun pabrik

dengan pengolahan padi (RPC) di KecamatanGantarang yang berteknologi canggih yangmampu menghasilkan beras dengan jumlahlebih banyak dengan tetap menggunakan padilokal seta kualitas terbaik.

Dengan adanya kebijakan-kebijakanpemerintah tersebut, diharapkan kualitas hiduppenduduk dikabupaten Bulukumba dapat lebihterjamin. Dimana tetap memperhatikanketersediaan sumber daya lokal. Namundiperlukan pula upaya penciptaan teknologidan terobosan baru dalam mengimbangi hasilsumber daya lokal yang dihasilkan.Sehinggadengan adanya keterpaduan diantaranya,perekonomian lokal wilayah KabupatenBulukumba dapat terus dikembangkan dengantidak mematikan potensi lokalnya sertapendapatan APBD Bulukumba juga dapatbertambah. Peningkatan APBD tersebut dapatdigunakan dalam perbaikan infrastruktur yangada, sehingga dengan keberadaan infrastrukturyang memadai minat investor untukberinvestasi di Kabupaten Bulukumba dapatditarik.

Dampak Perluasan KotaBerbagi dampak yang timbul akibat

dilakukannya perluasan kota, baik dampakpositif maupun dampak negatif. (1) DampakPositif umumnya hanya dinikmati oleh pihakkota, tetapi tidak oleh pihak kabupaten. (2)Dampak Negatif adalah segala akibat perluasankota yang merugikan atau memberatka baikbagi pihak kota maupun pihak kabupaten dankecamatan. Dilihat dari masanya dampaknegatif dapat dibagi menjadi dampak negatifsesaat dan dampak negatif berlanjut

METODE PENELITIAN

JenisPenelitianJenis penelitian ini berdasarkan rumusan

masalah serta tujuan penelitian yaitu surveydengan pendekatan deskriptif kualitatif dankuantitatif. Penelitian kualitatif merupakanpenelitian non matematis dengan prosesmenghasilkan data-data dari hasil penemuanberupa pengamatan, survey maupunwawancara. Penelitian Kuantitatif merupakanjenis penelitian dengan menggunakan data-datatabulasi, data angka sebagai bahan pembandingmaupun bahan rujukan dalam menganalisissecara deskriptif.

Lokasi PenelitianPenelitian dilaksanakan di Kecamatan

Gantarang Kabupaten Bulukumba. KecamatanGantarang diambil sebagai lokasi penelitian

Page 34: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Dampak Perluasan Kota Terhadap Sektor Basis

di Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Abdul Hadis 27

dengan pertimbangan bahwa KecamatanGantarang mengalami alih fungsi lahan yangsangat pesat pasca perluasan Kota diKabupaten Bulukumba sehingga penelitimemilih untuk melakukan penelitian di lokasitersebut.

Jenis Dan Sumber DataUntuk memperoleh hasil yang maksimal,

maka dalam penelitian ini dibutuhkan data daninformasi yang relevan dengan penelitian.Adapun jenis data yang akan digunakan terbagiatas 2 (dua) macam yaitu (1) Data Kualitatifyaitu data yang terbentuk bukan angka ataumenjelaskan secara deskripsi tentang kondisiruang lingkup studi atau data yang tidak bisalangsung diolah dengan menggunakanperhitungan sederhana. (2) Data kuantitatifyaitu data yang berupa angka atau numerikyang bisa diolah dengan menggunakan metodeperhitungan yang sederhana.

Untuk memperoleh data-data tersebut,maka sumber data yang digunakan adalah (1)Data Primer Yaitu data yang diperoleh secaralangsung melalui observasi dan interview, (2)Data Sekunder Yaitu data yang diperolehmelalui instansi yang terkait dengan penelitian.

Populasi dan sampelMenurut Sugiyono (2002:57), “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:objek/subjek yang mempunyai kualitas dankrakteristik tertentu yang ditetapkan olehpeneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarikkesimpulannya”.lanjut Singarimbun danEffendi (1989:152) menyatakan bahwa:“Populasi adalah jumlah keseluruhan unitanalisis yang ciri-cirinya akan diduga”.

Populasi pada penelitian ini adalahmasyarakat Kecamatan Gantarang KabupatenBulukumba yaitu Kelurahan Jalanjang,Kelurahan Mariorennu, Kelurahan Matekko,Desa Paenre Lompoa, Desa Polewali dan DesaTaccorong. Populasi tersebut digunakan untukmenentukan jumlah sampel yang akan menjadisasaran dalam penyebaran kuisioner.

Sampling adalah proses seleksi dalamkegiatan observasi. Proses seleksi yangdimaksud adalah proses untuk mendapatkansampel kegiatan observasi ditujukan padapopulasi sosial. Teknik sampel yang digunakandalam penelitian ini adalah Sampling AcakSederhana yang merupakan suatu metodememilih terhadap unit-unit populasi yangdiacak seluruhnya. Masing-masing unit atauunit satu dengan unit lainnya memiliki peluangyang sama untuk dipilih dan pemilihan tersebutdilakukan dengan tabel angka random atau

menggunakan program computer (Cochran,2010;21).

Metode Pengumpulan DataPengumpulan data yang dilakukan dengan

4 (empat) cara yaitu (1) Observasi lapanganYaitu teknik pengumpulan data melaluipengamatan langsung pada daerah penelitian.(2) Kuesioner Adalah cara pengmpulan datadan informasi melalui daftar pertanyaan untukdi isi. Cara ini mengacu pada pertanyaan yangdiajukan secara tertulis kepada responden danjawaban yang diperoleh dalam bentuk tertulis,(3) Interview Dengan melakukan wawancaralangsung yaitu teknik pengumpulan data daninformasi melalui wawancara langsung kepadamasyarakat pada lokasi penelitian, (4) TelaahPustaka Yaitu salah satu teknik pengumpulandata yang digunakan untuk memperoleh dataatau gambar berupa peta-peta yang terkaitdengan penelitian berupa peta administrasi,peta kondisi fisik wilayah (topografi, geologi,hidrologi dll), serta data-data pendukunglainnya yang bersumber dari buku-buku atauliteratur yang terkait dengan penelitian.

Metode Analisis DataAnalisis data pada penelitian ini adalah

pendekatan Analisis Super Impose (Overlay)yang merupakan proses penyatuan data darilapisan layer yang berbeda. Analisis inidigunakan untuk melihat perubahanpenggunaan lahan tahun 2010 di overlaydengan peta penggunaan lahan tahun 2015.Analisis ini untuk menghasilkan petaperubahan pemanfaatan lahan pertanianperubahan pemanfaatan lahan yang terjadidalam 5 (lima) tahun terakhir di KecamatanGantarang.

Bambang Suryaatmono (2004:18)menyatakan statistika deskriptif adalahstatistika yang menggunakan data pada suatukelompok untuk menjelaskan atau menarikkesimpulan mengenai kelompok itu saja.

Menurut Sugiyono (2004:169)mengatakan bahwa analisis statistika deskriptifadalah statistik yang digunakan untukmenganalisa data dengan cara mendeskripsikanatau menggambarkan data yang sudahterkumpul sebagaimana adanya tanpabermaksud membuat kesimpulan yang berlakuuntuk umum atau generalisasi.

Variabel PenelitianVariabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek ataukegiatan yang mempunyai variasi tertentu yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari danditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).

Page 35: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

28 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

Variabel digunakan dalam proses identifikasiyang ditentukan berdasarkan kajian teori.Adapun variabel penelitian yang digunakanadalah (1) Variabel Independen atau variablebebas yaitu variabel yang mempengaruhi ataumenjadi sebab perubahan atau timbulnyavariabel dependen (terikat) yaitu hubunganketersediaan ruang publik terhadap prilakumasyarakat perkotaan, (2) Variabel Dependenatau variabel terikat yaitu variabel yangdipengaruhi atau yang menjadi akibat, karenaadanya variable bebas yaitu tingkatketersediaan ruang publik (y) variabel padapenelitian ini yakni perluasan perkotaan.

PEMBAHASANGambaran Umum Kecamatan Gantarang

Secara administrasi, KecamatanGantarang terbagi menjadi 20 (duapuluh)desa/kelurahan dan adalah sebanyak 4 (empat)desa/kelurahan yaitu Desa Polewali, KelurahanMatekko, Kelurahan Jalanjang, dan KelurahanMariorennu termasuk wilayah perkotaan. Padatahun 2009 Desa polewali mengalamipemekaran menjadi 3 (tiga) desa yaitu, DesaTaccorong, Desa Polewali, dan Desa PaenreLompoe. Sehingga jumlah desa/kelurahan diKecamatan Gantarang yang menjadi wilayahkota Kabupaten Bulukumba sebanyak 6 (enam)desa/ kelurahan.

Luas wilayah Kecamatan Gantarang yangmasuk dalam wilayah Kota Bulukumba adalah1022,04 Ha, sehingga luas wilayah kotaBulukumba keseluruhan termasuk KecamatanUjung Bulu adalah 2015,16 Ha atau 20,14 km2.

Penggunaan LahanJenis Penggunaan lahan pada wilayah

Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumbadibagi kedalam 2 (dua) wilayah yaitu urbanarea dan non urban area yang terdiri atasperumahan, fasilitas umum (fasum),perkantoran, perdagangan, areal persawahan,dan penggunaan lainnya. Seiringperkembangan kota sehingga pada beberapaarea terjadi perubahan pemanfaatan lahan.Perubahan pemanfaatan lahan merupakan halyang normal sesuai dengan prosesperkembangan dan pengembangan kotadisesuaikan dengan rencana tata ruang wilayahkota/kabupaten. Alih fungsi pemanfaatan lahanterjadi di Kelurahan Matekko, KelurahanJalanjang dan Kelurahan Polewali sedangakanlahan pengembangan atau peruntukan sebagailahan cadangan diarahkan di KelurahanMariorennu dan Desa Paenre Lompoa. Dapatdilihat pada tabel 4.5.

Tabel4.5Penggunaan Lahan Kecamatan Gantarang

Tahun 2015

Sumber : RTRW Kab. Bulukumba ,2015

Pada Tahun 2010, 35,67% wilayahKecamatan Gantarang seluas 8,011 hektartersebut merupakan lahan pertanian, namunpada 5 tahun terakhir lahan pertanian diKecamatan Gantarang ada beberapadesa/kelurahan mengalami perubahanpenggunaan lahan oleh karena itu, hasilpertanian menjadi sangat dominan dikecamatan ini. Sebenarnya angka ini telahmengalami penurunan akibat maraknyaindustri diantaranya industri kapas, industrikayu lapis, industri batu bata dan lain-lain.Sejak 5 (lima) tahun terakhir, sehingga parapetani banyak yang beralih profesi menjadiburuh serta pengusaha industri.

Perubahan Penggunaan LahanKecamatan Gantarang, setiap tahun areal

persawahan berkurang hingga rata-rata 9,2 %,dan pada tahun 2020 di Kecamatan Gantarang(Polewali, Taccorong, Paenre Lompoa,Matekko, Jalanjang dan Mariorennu)diproyeksikan tidak ada lagi lahan persawahan.Visualisasi perubahan areal persawahan dapatdilihat dari hasil overlay pada tabel dan petaberikut :

Tabel 4.9Hasil Overlay Guna Lahan Sawah Setelah

Perluasan Kota

Sumber : Hasil Analisis,2016

Penggunaan Lahan Luas (Ha)

Sawah 1043.5

Pemukiman 390.417

Ruang Terbuka 255.403Lahan Kering 25.0674Perdagangan 24.3803

Pendidikan 14.7208

Mangrove 2.88638Pemerintahan 13.966Tambak 208.27Sarana Transportasi 3.71926Ibadah 0.143659Kawasan Industri 2.80942Gudang 2.23661Kesehatan 3.59938Militer 2.29918Jalan 19Sungai 3

Total 2015,16

Guna LahanLahanSawah(Ha)

Keterangan

PemukimanPerdagangan dan JasaSawahTegalan/LadangLahan KosongJalanIndustri

38.432.57

96.9817.5333.26

4.6913,14

BerubahBerubahBerubahBerubahBerubahBerubahBerubah

Total 206.60

Page 36: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Dampak Perluasan Kota Terhadap Sektor Basis

di Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Abdul Hadis 29

Sumber : Hasil analisis metodeOverlay (super invosed)

Page 37: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

30 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

Page 38: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Dampak Perluasan Kota Terhadap Sektor Basis

di Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Abdul Hadis 31

Dari Hasil superimpose (Overlay)Penggunaan lahan setelah perluasan kotadalam kurung waktu 5 (lima) tahun, sawahmerupakan penggunaan lahan yang palingbanyak terkonversi menjadi guna lahan lainyaitu seluas 109.62 Ha yang terdiri dari : (1)38,43 Ha berubah menjadi lahan Permukiman,(2) 33,26 Ha Sawah berubah menjadi lahankosong, (3) 17,5 Ha sawah terkonversi menjaditegalan/ladang, (4) 7,26 Ha sawah terkomversimenjadi perdagangan dan jasa serta jalan dan(5) 13,14 Ha lahan sawah terkomversi menjadilahan industry.

Faktor Alih Fungsi LahanFaktor internal petani merupakan faktor

yang diduga berhubungan dengan konversilahan. Dalam kasus ini, aspek-aspekkarakteristik petani yang berhubungan dengankonversi lahan adalah umur, tingkatpendidikan, jumlah tanggungan keluarga, danluas kepemilikan lahan. Sedangkan aspek yangtidak berhubungan adalah tingkatketergantungan pada lahan.

Maraknya konversi lahan di desa ini turutmenarik perhatian para investor yang dalamhal ini tuan tanah dan developer. Dampaknya,petani-petani ini banyak yang mengambilkesempatan dengan iming-iming tersebut.Sekarang permainan harga lahan di KecamatanGantarang (6 desa dan kelurahan) sudah tidakwajar lagi. Dulu harga lahan sawah jauh lebihmahal dari pada lahan kering apa lagi yangposisi strategis. Tetapi sekarang, harga lahantersebut justru dapat mencapai sepuluh kalilipat dari harga asal.

Sekarang banyak petani yang tidak maumerelakan lahannya dengan mudah kepadainvestor. Mereka mengambil kesempatandengan menaikkan harga lahan mereka setinggimungkin karena mereka tahu bahwa, jika lahanmereka ingin dijadikan lahan terbangun,kedepannya akan jauh lebih menguntungkan.

Kebijakan pemerintah terhadap perluasankota merupakan salah satu faktor penentukonversi lahan yang terjadi di KecamatanGantarang terutama di 6 (enam) desa dankelurahan. Dengan adanya kebijakan tersebutsetiap tahun para petani menjual sebahagiansawahnya dengan harga lahan yang tingginamun masih banyak petani yang menjuallahan pertanian mereka dan membeli lahanpertanian yang lebih murah.

Berdasarkan hasil analisis deskriptiftersebut menunjukkan bahwa, kebijakan daerahbagi petani juga termasuk faktor yangmempengaruhi pengambilan keputusan petaniuntuk mengkonversi lahan.Ketika petani-petani

tersebut tahu tentang fungsi daerah mereka danpunya peluang untuk melakukan usahaindustri, maka mereka menjual sebagian lahanmereka untuk dijadikan modal usaha danmendirikan usaha industri tersebut.

Tingkat Kesejahteraan Masyarakat PetaniLahan pada hakekatnya merupakan aset

terpenting bagi petani di Kecamatan Gantarangkarena merupakan sumber mata pencaharianutama bagi petani tersebut. Namun ketikalahan ini kemudian dikonversi fungsinya kepenggunaan nonpertanian, logikanya sumbermatapencaharian bagi petani tersebut juga turutterkonversi dari pertanian ke non pertanian.Adapun pengaruh alih fungsi lahan terhadapkesejahteraaan petani yaitu (1) Pendapatan,tingkat pendapatan rumah tangga adalah totalpendapatan rata-rata rumah tangga respondenyang diperoleh selama satu bulan. (2)Kepemilikan Aset, kepemilikan aset adalahjumlah barang berharga yang dimiliki rumahtangga petani. (3) Pendidikan Keluarga, adalahkemampuan untuk memenuhi kebutuhanpendidikan anak.

Dalam hal ini untuk memperbaiki sesuatuyang telah rusak maka digunakan prinsipkeseimbangan dan keselarasan. Hamparansawah yang telah terkonversi menjadi lahanterbangun telah mendatangkan dampak negatifnamun dilain sisi dapat diperbaiki yaitu dengancara melakukan subsidi silang yaitu denganmembuka kembali lahan persawahan barusehingga eksistensi petani tidak hilang danketahanan pangan pun terjaga serta membukalapangan pekerjaan baru yang dapat menyeraptenaga kerja di bidang industri.

PENUTUP

SimpulanDari analisis deskripsi umum dan

analisis penggunaan lahan pada Bab IV distasmaka dapat disimpulkan bahwa:1. Pada tahun 2010 hingga 2012 terjadi

perubahan area persawahan yang signifikanyaitu dari 197,43 ha sawah berkurangmenjadi 142,37 Ha atau terjadi perubahansekitan 29,94 Ha, meskipun pada tahun2012 hingga 2013 perubahan lahanpersawahan yang terjadi yaitu dari 142,37Ha sawah berkurang menjadi 131,07 Haatau terjadi perubahan sekitan 11,3 Ha,tetapi pada tahun 2013 hingga 2015perubahan lahan persawahan yang terjadidari 131,07 Ha sawah menjadi 99,42 Haatau terjadi perubahan sekitan 31,65 Ha..Akibat perubahan tersebut para petanibanyak yang beralih profesi menjadi buruhserta pengusaha industri.

Page 39: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

32 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

2. Dampak perluasan kota terhadap kondisiekonomi masyarakat yaitu:a. Dampak Negatif

Konversi lahan pertanian merupakanancaman yang serius terhadapketahanan pangan nasional karenadampaknya bersifat permanen. Lahanpertanian yang telah dikonversi kepenggunaan lain di luar pertaniansangat kecil peluangnya untukberubah kembali menjadi lahanpertanian

Perubahan penggunaan lahan yangterjadi menimbulkan dampaklangsung yang diakibatkan olehperubahan penggunaan lahan berupahilangnya lahan pertanian subur,hilangnya investasi dalaminfrastruktur irigasi, kerusakan naturallanskap, dan masalah lingkungan

b. Dampak Positif Pendapatan petani, bahwa

mengkonversi lahan cukupmenjanjikan peningkatan pendapatanpetani

Kepemilikan aset, bahwa usahapetani di luar pertanian dapatmeningkatkan jumlah aset mereka.

Bidang Pendidikan, bahwa usahamasyarakat petani diluar pertaniandapat membuat petani mampu untukmenyekolahkan anak ke jenjangyang lebih tinggi.

SaranBerdasarkan kesimpulan yang

dikemukakan diatas,maka terdapat saran yangperlu disampaikan sebagai berikut:a. Mata pencaharian petani di Kecamatan

Gantarang mengalami penurunan akibatmaraknya industri diantaranya industrikapas, industri kayu lapis, industri batubata dan lain-lain sejak 5 (lima) tahunterakhir, olehnya itu disarankan agar parapetani untuk meningkatkan kesejahtraantidak harus mengkonversilahan.

b. Pengaruh perluasan kota terhadapkesejahteraaan petani yaitu Pendapatanpetani, Kepemilikan asset dan bidangpendidikan, olehnya itu disarankan padapemerintah selaku penentu kebijakan agarmemperhatikan hal tersebut.

DAFTAR PUSTAKAArikunto S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Penerbit: RinekaCipta, Yokjakarta

Furi, D, R 2007. Iplikasi Konversi LahanTerhadap Aksebilitasi Lahan DanKesejahteraan Masyarakat Desa.Istitud Pertanian. Bogor.

Haeruddin, 1997. Konsepsi DasarPengembangan Wilayah di Indonesia.Pusdiklat Departemen PU, Jakarata

Hestianto Yusman, 2010. Buku Geografi KelasXII IPS. Penerbit: Yudistira, Jakarta

Isa Iwan, 2004. Strategi Pengendalian AlihFungsi Lahan Pertanian.BadanPertahanan Nasional, Jakarta

Jayadinata, Johara T, 1999. Tata Guna Tanahdalam Perencanaan Pedesaan,Perkotaan dan Wilayah. Penerbit: ITB,Bandung

Kustiawan, 1997. Permasalahan KonversiLahan Pertanian Dan implikasinyaTerhadap Penataan Ruang.

Pewista Ika,dan Rika Harini, 2011, Faktor danPengaruh Alih Fungsi LahanPertanian Terhadap Kondisi SosialEkonomi Penduduk di KabupatenBantul. Kasus Daerah Perkotaan,Pinggiran dan Pedesaan Tahun 2001-2010. Jurnal. Institut Pertanian Bogor,Bogor.

RTRW Kabupaten Bulukumba 2012-2032

Ruswandi, Agus,Dkk, 2007, Dampak KonversiLahan Pertanian TerhadapKesejahteraan Petani danPerkembangan Wilayah (Studi KasusDaerah Bandung Utara. Jurnal AgroEkonomi. InstitutPertanian Bogor,Bogor

Sihalogo, Martua, Konfersi Pertanian DanPerubahanStruktur Agraria.Istitudpertanian. Bogor

UIN Alauddin Makassar, 2013, PedomanPenulisan Karya Tulis Ilmiah,Alauddin Press, Makassar.

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008tentang RTRWN

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi SelatanNomor 9 Tahun 2009, TentangRencana Tata Ruang Wilayah ProvinsiSulawesi Selatan Tahun 2009-2029

Peraturan Menteri PekerjaanUmum No 16Tahun 2009 tentang PedomanPenyusunan Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten

Undang-Undang No. 24 Tahun 1992, TentangPenataan Ruang

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007, TentangPenataan Ruang

Undang-Undang No. 41 Tahun 2009, tentangPerlindungan Lahan PertanianPangan Berkelanjutan

Page 40: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dengan Penerapan Latihan Terbimbing Disertai dengan

Sistem Point pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII IPS 1 SMAN 2 Bulukumba Arieka Sarjani 33

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN LATIHANTERBIMBING DISERTAI DENGAN SISTEM POINT PADA MATA PELAJARAN

GEOGRAFI KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 2 BULUKUMBA

Arieka Sarjani *)

Dinas Pendidikan Kabupaten BulukumbaGuru SMA Negeri 8 Bulukumba

Email: [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa dengan Latihan Terbimbing Disertai DenganSistem Point dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang Pola Keruangan Desa dan Kota sertaInteraksinya pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Bulukumba Tahun Pelajaran 2016/2017.

Penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas. Populasi penelitian diambil semua siswaKelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Bulukumba, Teknik pengumpulan data digunakan tabel kegiatan siswayang dibuat oleh peneliti. Tindakan dilakukan sebanyak empat kali pertemuan yang dilakukan dalamdua siklus. Teknik analisis data digunakan analisis persentase dari perubahan hasil keaktivan siswasebelum dan setelah penerapan metode latihan terbimbing disertai dengan Sistem Point.

Hasil penelitian menunjukkan Hasil Penelitian Siklus I dengan 2 kali pertemuan dari pertemuan ke-1sampai pertemuan ke-2 terdapat 11 orang siswa yang aktif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)dengan presentasi 35,48% dari 31 orang siswa dalam kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Bulukumba.Sedangkan Pada Hasil Penelitian Silkus II terjadi peningkatan yang signifikan, siswa yang aktif dalamProses Belajar Mengajar (PBM) menjadi 25 orang siswa dengan 2 kali pertemuan dari pertemuan ke-4sampai ke-5, dengan data presentasi 80,65 %.

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa dengan pembelajaranmelalui latihan terbimbing dan sistem point dapat memberi pengaruh terhadap peningkatan motivasidan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2Bulukumba.

Kata Kunci: Motivasi Belajar siswa, Pola keruangan desa dan kota serta ineraksinya, LatihanTerbimbing Disertai Dengan Sistem Point

Abstract *)

The purpose of this study is to prove that the Guided Exercises Accompanied With Point System canenhance students' understanding of Spatial Pattern of Villages and Towns and Interaction in Class XIIIPS 1 SMA Negeri 2 Bulukumba in the academic year 2016/2017.

This study uses a class action approach. The study population was taken all the students of class XIIIPS 1 SMA 2 Bulukumba, data collection technique used student activity tables created by theresearcher. Actions carried out four times of meetings conducted in two cycles. Data analysistechniques used analysis of the percentage of change in the results keaktivan students before and afterthe application of the method of guided exercises accompanied by Point System.

The results showed the results of the first cycle study with 2 meetings of the meeting of 1 to 2ndmeeting there were 11 students who were active in Learning Process (PBM) with the presentation of35.48% from 31 students in the class XII IPS 1 SMA State 2 Bulukumba. Meanwhile, Research Insilkus II a significant increase, students who are active in the Learning Process (PBM) to 25 studentswith 2 meetings of the meeting of 4 to 5, with 80.65% of data presentation.

Based on the above, it can be made a conclusion that by learning through guided exercises and pointsystem may give effect to increased motivation and learning activities of students on geographysubjects in class XII IPS 1 SMA 2 Bulukumba.

Keywords: Motivation students, the spatial pattern of municipalities and ineraksinya, GuidedExercises Accompanied With Point System

Page 41: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

34 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

PENDAHULUAN

Proses pendidikan tidak bisa dilepas dariProses Belajar Mengajar (PBM) karenamerupakan inti dari proses pendidikan itusendiri. Peran guru sebagai fasilitator danmotivator menentukan keberhasilan dari prosespembelajaran. Dalam proses belajar mengajartersirat adanya suatu kesatuan kegiatan yangtak terpisahkan antara siswa yang belajar danguru yang mengajar dalam suatu interaksitimbal balik yang saling menunjang.

Wrightman dalam Usman (1977)mengungkapkan bahwa peranan guru adalahterciptanya serangkaian tingkah laku yangsaling berkaitan yang dilakukan dalam suatusituasi tertentu serta berhubungan dengankemajuan perubahan tingkah laku danperkembangan siswa yang menjadi tujuannya.(Usman, 2000: 4). Mengingat pentingnya peranguru dalam pelaksanaan kegiatan belajarmengajar, maka guru dituntut untuk mampumerancang proses belajar mengajar dengancermat agar pembelajaran yangdiselenggarakan efektif. Salah satu indikasipembelajaran yang efektif yaitu aktifitasbelajar yang tinggi dari siswa.

Berdasarkan pengamatan yang telahdilakukan selama latihan mengajar di SMANegeri 2 Bulukumba, bahwa sebenarnya siswamemiliki minat belajar yang cukup tinggi. Halini dapat dilihat dari situasi kelas yang cukuptenang, siswa serius dalam mendengarkanpenjelasan yang diberikan oleh guru, jarangsekali siswa yang keluar masuk selama ProsesBelajar Mengajar berlangsung, serta padaumumnya siswa mengerjakan tugas/latihan/PRyang diberikan. Akan tetapi, aktifitas belajarsiswa selama kegiatan belajar mengajarberlangsung belumlah maksimal serta denganbanyaknya latihan yang diberikan tidak begitumeningkatkan aktifitas belajar siswa. Hal initerlihat dari hampir tidak adanya siswa yangbertanya ataupun mengemukakan pendapat,dan kurangnya antusias dan motivasi siswadalam menjawab pertanyaan guru secaraperorangan.

Untuk meningkatkan aktifitas siswadalam belajar, diperlukan kreatifitas gurudalam memilih dan menerapkan metodeataupun strategi mengajar yang tepat. Untukmengatasi masalah tersebut diatas, aktifitassiswa untuk lebih aktif tersebut dapatdipancing dengan memberikan latihan dibawahbimbingan guru serta memberikan beberapapoint kepada siswa yang aktif dalampembelajaran berlangsung, seperti aktifbertanya, mengeluarkan pendapat, dan aktif

dalam menjawab pertanyaan yang diberikanoleh guru. Oleh karena itu, penulis melakukanpenelitian tindakan kelas yang berjudul”Upaya Peningkatan Motivasi Belajar SiswaDengan Penerapan Latihan TerbimbingDisertai Dengan Sistem Point pada MataPelajaran Geografi Kelas XII IPS 1 SMANegeri 2 Bulukumba”

KAJIAN TEORI

Tinjauan Tentang Metode LatihanTerbimbing

Bimbingan belajar disekolah dilaksanakandalam rangka mengatasi berbagai faktor yangmenyebabkan kesulitan belajar siswa, kesulitanbelajar ini akan menimbulkan hambatan bagisiswa itu sendiri dalam mengikuti pelajaran.Faktor-faktor yang menyebabkan siswamengalami kesulitan belajar adalah kurangnyakemampuan dasar yang dimiliki siswa,kurangnya kemauan siswa untuk belajar,situasi pribadi terutama emosional yangdimiliki siswa.

Pemberian latihan terbimbing kepadasiswa dapat memudahkan siswa dalammemahami materi pelajaran dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalammengerjakan latihan dapat diperbaiki. Utomo(1991:202) mengemukakan perlunya latihanterbimbing adalah “siswa perlu melakukanlatihan terbimbing agar kesalahan-kesalahandapat ditujukan kepada mereka dan merekadapat belajar dari kesalahan tersebut”.

Untuk menanggulangi kesulitan dalambelajar diperlukan bimbingan belajar. MenurutSardiman (1992 : 138) yang mengatakanbahwa: “sebagai pendidik, harus berlakumembimbing, dalam arti menuntun sesuaidengan kaidah yang baik dan mengarahkanperkembanagan anak sesuai dengan tujuanyang dicita-citakan, termasuk dalam hal iniyang penting ikut memecahkan persoalan-persoalan atas kesulitan yang dihadapi anakdidik”.

Dalam mengerjakan soal latihankemampuan masing-masing siswa berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada yang lambatmenyelesaikan soal-soal tersebut ada juga yangragu-ragu. Pada saat seperti ini siswamemerlukan seseorang yang memungkinkan iaberkomunikasi, baik dengan guru maupundengan temannya. Menurut Conny,dkk(1999:63) yaitu: “Siswa dapat belajar denganbaik dalam suasana yang wajar tanpa tekanan,dalam kondisi yang merangsang untuk belajardan mereka memerlukan bimbingan dan

Page 42: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dengan Penerapan Latihan Terbimbing Disertai dengan

Sistem Point pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII IPS 1 SMAN 2 Bulukumba Arieka Sarjani 35

bantuan untuk memahami bahan pengajarandalam kegiatan belajar.”

Tinjauan Tentang Upaya PeningkatanAktivitas Siswa

Menurut Sardiman (2008: 95)menyatakan bahwa “Tidak ada belajar kalautidak ada aktivitas”. Aktivitas merupakanprinsip atau azas yang sangat penting dalaminteraksi belajar mengajar.

Setiap orang yang belajar harus aktifsendiri dengan kata lain tanpa adanya aktivitasmaka proses pembelajaran tidak mungkin akanterjadi. Yang dimaksud dengan peningkatanaktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifatfisik (jasmani) maupun mental (rohani).Menurut Ahmad (2004: 6-7) yang mengatakanbahwa: Aktivitas fisik ialah peserta didik giataktif dengan anggota badannya, membuatsesuatu, bermain, atau bekerja, ia tidak hanyaduduk dan mendengarkan, melihat, atau hanyapasif. Peserta didik yang memiliki aktivitaspsikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanyabekerja sebanyak-banyaknya atau banyakberfungsi dalam rangka pengajaran. Seluruhperanan dan kemauan dikerahkan dandiarahkan supaya daya itu tetap aktif untukmendapatkan hasil pengajaran yang optimal,sekaligus mengikuti proses pengajaran secaraaktif, ia mendengarkan, mengamati,menyelidiki, menguraikan, mengasosiasikan,ketentuan satu dengan yang lainnya dansebagainya.

Tinjauan Tentang Belajar DanPembelajaran

Belajar adalah suatu aktivitasmental/psikis, yang berlangsung dalaminteraksi aktif dengan lingkungan, yangmenghasilkan perubahan-perubahan dalampengetahuan-pemahaman, keterampilan dannilai sikap (Elizar, 1996: 207). Dengandemikian, proses belajar terjadi pada seseorangsecara sadar meliputi peningkatan pemahamanpada ranah kognitif, afektif dan psikomotorsehingga menghasilkan perubahan sikap kearah yang positif. Pada pendidikan formal disekolah, siswa berperan sebagai pembelajar,sementara guru merupakan komponen yangbertanggung jawab dalam menyelenggarakanproses pembelajaran. Oleh sebab itu, Guruberperan sebagai pengelola proses belajarmengajar, bertindak selaku fasilitator yangberusaha menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif sehinggamemungkinkan proses belajar mengajar,mengembangkan bahan pelajaran dengan baik,

dan meningkatkan kemampuan siswa untukmenyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai.

Tinjauan Tentang Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan dasar yangdigunakan untuk menentukan tingkatkeberhasilan siswa dalam memahami materipelajaran. Wina (2005: 27) mengatakan bahwa“Hasil belajar merupakan gambarankemampuan siswa dalam memenuhi suatutahapan pencapaian siswa belajar dalam suatukompetensi dasar”. Pada dasarnya setiapmanusia selalu memahami proses belajardimana proses belajar itu bertujuan untukterjadinya suatu perubahan. Perubahan yangdimaksud bisa saja dalam segi keterampilan,sikap, kebiasaan baru lainnya. Seseorang dapatdikatakan berhasil dalam belajar jika telahterjadi perubahan tingkah laku dalam dirinyabaik dalam bentuk pengetahuan danketerampilan maupun dalam bentuk sikap dannilai positif.

Berdasarkan kajian teori di atas dapatpenulis simpulkan bahwa hasil belajar adalahhasil yang telah dicapai oleh seseorang setelahmelakukan suatu pekerjaan/aktivitas tertentu.Hasil belajar merupakan tolak ukur ataupatokan yang menentukan tingkat keberhasilansiswa dalam mengetahui dan memahami suatumata pelajaran.

Hubungan Metode Latihan TerbimbingDisertai Pemberian Point Dengan AktivitasDan Hasil Belajar Siswa

Guru perlu melaksanakan perubahan darimetode pengajaran atau penerapanpembelajaran konvensional dan monotonseperti ceramah menjadi pembelajaran yangaktif, kreatif dan menyenangkan untukmenciptakan pembelajaran yang aktif, kreatifdan menyenangkan bagi siswa. Penerapanmetode pembelajaran perlu dilaksanakan untukmenggali potensi anak untuk selalu kreatif danberkembang.

Metode latihan terbimbing merupakansuatu cara mengajar yang baik untukmenanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.Metode digunakan untuk memperoleh suatuketangkasan atau keterampilan dari apa yangdipelajari. Tujuan metode latihan terbimbingdalam pengajaran ini adalah membantu siswadalam membuat latihan- latihan yang diberikansehingga siswa tidak mudah lupa segala yangdipelajari.

Kelebihan dari metode latihan ini bisadigunakan dalam pembelajaran adalah siswa

Page 43: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

36 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

yang sudah terlatih tidak mengalami kesulitanlagi dalam menyelesaikan soal-soal. Siswayang berkemampuan kurang akan dibimbinglangsung untuk menyelesaikan soal-soal yangada. Bila sudah terlatih maka siswa bisamenyelesaikan soal-soal secara mandiri.Metode ini diharapkan akan meningkatkanaktivitas yang relevan dengan pelaksanaanpembelajaran yang dilaksanakan siswa selamaproses pembelajaran berlangsung.

Selanjutnya sesuai dengan tujuanpendidikan yaitu meningkatkan prestasi belajarsiswa, diharapkan dengan aktivitas yang tinggimaka akan menghasilkan prestasi belajar yangbaik juga, yang tercermin dalam hasil belajarberupa nilai akademik.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitiantindakan kelas (PTK) karena peneliti akanmelakukan tindakan tertentu untukmemperbaiki proses pembelajaran di kelas.Menurut Almash (1998:4), PTK itu bersifatluwes dan fleksibel sebagaimana sifatpenelitian kualitatif. Jadi perubahan-perubahandapat dilakukan selama penelitian berlangsung.

Setting dan Karakteristik Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas XII IPS 1SMA Negeri 2 Bulukumba pada semestergenap Tahun Ajaran 2016/2017. Jumlah siswakelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Bulukumbaterdiri 31 orang siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 21 perempuan, karakteristik siswakelas XII IPS 1 ini hampir sama dengan kelasXII IPS lainnya, baik dari kemampuan/ prestasibelajar maupun keadaan sosial ekonominya.

Rincian Prosedur Penelitian

1. PerencananPada perencanaan, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :a. Tempat penelitian yaitu di kelas XII IPS

1 SMA Negeri 2 Bulukumba.b. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII

IPS 1 SMA Negeri 2 Bulukumba yangterdaftar pada Tahun Ajaran 2016/2017.

c. Melakukan orientasi dan observasipendahuluan.

d. Menyusun rencana kegiatan dalambentuk satuan pembelajaran

e. Mempersiapkan bahan, alat, dan mediayang dibutuhkan.

f. Menyiapkan evaluasi yang akandiberikan, dan juga pedomanwawancara dan observasi.

2. Tindakana. Memperbanyak pemberian latihan

kepada siswa berupa soal-soal ataukasus-kasus tentang pola keruangandesa dan kota.

b. Menerapkan pembelajaran denganmetode latihan terbimbing dalammempelajari pokok bahasanpolakeruangan desa dan kota

c. Memberikan nilai bonus bagi siswayang terlibat secara aktif dalamproses belajar mengajar.

3. Cara mengamati hasil tindakana. Mempersiapkan daftar siswa untuk

diisikan point nilai tambahan yangdiisi sesuai dengan aktifitas siswaselama proses belajar mengajarberlangsung.

b. Mendeskripsikan hasil penelitiantindakan. Jika siswa yang terlibatsecara aktif (ditunjukkan denganjumlah siswa yang memperoleh nilaibonus) di atas 50%, maka tindakandikatakan berhasil, sedangkan jika dibawah 50% berarti tindakan belumberhasil. Penentuan siswa aktif dicaridengan rumus: Siswa aktif = x100%

4. RefleksiRefleksi dilakukan pada akhir

siklus, dimana refleksi ini merupakansebuah renungan dan analisis terhadaptindakan yang telah dilakukan tercapaiatau tidak. Hasil refleksi ini merupakandasar untuk menyusun rencana tindakanke tahap siklus yang ke dua sampaiterjadi peningkatan motivasi belajar.Apabila motivasi belajar siswa masihrendah, maka dilanjutkan pada tahapberikutnya sesuai dengan kebutuhandan jenis kesulitan yang dihadapi siswa.

Instrumen Penelitian

1. Tabel kegiatan siswa dalam kelas selamapembelajaran berlangsung.

2. Hasil Ulangan Harian

Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan setelah penerapan tindakanyang bersangkutan dilaksanakan. Pengolahananalisis data tersebut peneliti lakukanberdasarkan aktifitas siswa dalam bertanya danmemberi jawaban.

Page 44: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dengan Penerapan Latihan Terbimbing Disertai dengan

Sistem Point pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII IPS 1 SMAN 2 Bulukumba Arieka Sarjani 37

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian Siklus 1a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan adalahguru membuat persiapan mengajar sepertirancangan program pembelajaran (RPP).Kemudian membuat beberapa bentuk soallatihan (Lembar Kerja Siswa) yang akandiberikan kepada siswa dan dalampengerjaan latihan tersebut nantinya tingkatpartisipasi aktif siswa dalam belajar akanlangsung dinilai.

b. Tindakan1) Guru menjelaskan penguasaan materi

pelajaran Geografi yang harus dipahamisiswa secara individual selamapembelajaran berlangsung

2) Guru menyampaikan dan menjelaskankompetensi dasar dan tujuanpembelajaran yang harus dicapai siswa.

3) Dalam menjelaskan materi, gurumenggunakan metode ceramah danlatihan terbimbing.

4) Pada pokok bahasan Pola KeruanganDesa dan Kota, nilai bonus diberikankepada siswa yang mengerjakan latihandengan tepat dan sesuai waktu yangditentukan.

5) Pada pokok bahasan Pola KeruanganDesa dan Kota, nilai bonus diberikanjuga kepada siswa yang aktif bertanyadan menjawab pertanyaan.

6) Mencatat perolehan nilai bonus siswapada lembar data yang telah disediakan.

c. ObservasiDari kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan, penulis menemukan hal-halsebagai berikut :1) Siswa merasa tertarik dan senang belajar

Geografi apalagi motivasi denganmemberikan bonus kepada yang aktif.Siswa merasa berlomba untukmendapatkan nilai tersebut karenamerasa mereka mampu.

2) Siswa semakin aktif dan termotivasiuntuk mengerjakan latihan yangdiberikan dengan cepat dan benar sertatidak main-main.

3) Siswa semakin antusias dalam belajar,semakin tinggi keingintahuannyaterhadap materi yang dipelajarinya.

4) Siswa dapat mengerjakan latihan denganbaik dan bersemangat dalammengerjakan latihan yang diberikan.

d. Evaluasi1. Analisis Data

Aktifitas siswa selama diterapkantindakan dianalisis menggunakanlembaran observasi yang penulis isi padasaat proses belajar mengajarberlangsung. Dalam hal ini penulislangsung bertindak sebagi observerkarena kondisi kelas memungkinkan,dimana jumlah siswa tidak terlalubanyak dan penulis telah hapal namaseluruh siswa dengan baik. Padalembaran observasi terdapat delapanjenis aktifitas yang akan diamati.

Keberhasilan tindakan yangditerapkan dalam usaha peningkatanaktifitas belajar siswa di kelas dilihatdari banyaknya siswa yang masih kurangaktif aktif dalam proses belajarmengajar, sebagai berikut:Siswa aktif = x 100%Siswa aktif = 7/31 x 100%= 0,2258 100%= 22,58%Dapat disimpulkan bahwa tindakan yangdilakukan belum berhasil.

2. DampakBerdasarkan analisis data yang

telah dilakukan, terlihat bahwapenerapan latihan terbimbing disertaidengan pemberian nilai bonus padasiklus 1 belum mampu meningkatkanmotivasi siswa di kelas XII IPS 1 SMANegeri 2 Bulukumba. Siswa masihbanyak yang menunggu untuk ditanyadan masih sedikit yang mengacungkantangan untuk menjawab pertanyaan yangdiberikan oleh guru, maupun pertanyaandari teman-teman mereka, serta masihsedikit sekali dari siswa yang maumenuliskan jawabannya di papan tulistanpa ditunjuk oleh guru.

3. RefleksiKeberhasilan Gurua) Bisa membuat pembelajaran lebih

menyenangkan karena siswa dapatberdiskusi dengan teman-temannyadalam mengerjakan latihan dan dapatbimbingan langsung dari guru dalammelaksanakan latihan serta bagi siswayang aktif diberikan nilai bonus,sehingga siswa lebih semangat dalammengikuti pelajaran.

b) Penguasaan konsep dikuasai denganbaik karena setiap ada yang kurangdipahami, siswa langsung dapatpengarahan dari guru.

Page 45: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

38 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

Kendala yang dihadapia) Masih ada siswa yang malu-malu

bertanya dan tidak berani menjawabpertanyaan dari guru.

b) Rencana PerbaikanMencari solusi dan kendala yangdihadapi siklus 1. Menerapkanpendekatan individual sesuai denganpelaksanaannya dan akan merapkankembali pelaksanaan pembelajaranyang ada pada siklus 1 ke dalamsiklus 2 dengan cara yang lebih baiklagi.

Hasil Penelitian Siklus 21. Perencanaan

Program pembelajaran yang dibuatoleh peneliti dalam melaksanakanpembelajaran geografi dengan upayapeningkatan motivasi belajar siswa adalahsebagai berikut :Materi pelajaran adalah Interaksi antaradesadan kota. Perencanaan yang dilakukanadalah: guru membuat persiapan mengajarseperti: rancangan program pembelajaran(RPP). Kemudian membuat programpembelajaran geografi denganmenggunakan metode latihan terbimbingdisertai sistem pemberian point. Selanjutnyapenulis mempersiapkan buku paket dansoal-soal tes yang akan dikerjakan selamapembelajaran berlangsung.

2. Tindakana) Guru menjelaskan komitmen saat

memulai pembelajaran.b) Guru menjelaskan materi pelajaran yang

harus dipahami siswa secara individualselama pembelajaran berlangsung.

c) Guru menyampaikan dan menjelaskankompetensi dasar dan tujuanpembelajaran yang harus dicapai siswa.

d) Dalam proses pembelajaran gurumenggunakan metode ceramah danmetode latihan terbimbing, dimana padaawal pembelajaran, guru menjelaskanterlebih dahulu materi, sebelumnyadiminta partisipasi siswa dalammengerjakan latihan yang diberikan agarsiswa lebih aktif dan lebih pahamtentang materi yang diberikan.

e) Pada pokok bahasan interaksi antaradesadan kota, nilai bonus diberikankepada siswa yang paling cepatmenyelesaikan latihan dengan benar danrapi.

f) Pada pokok bahasan interaksi antaradesadan kota, nilai bonus diberikan

kepada siswa yang aktif bertanya, ataumau menjawab pertanyaan yangdiberikan oleh guru secara lisan.

3. ObservasiDari kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan, penulis menemukan hal-halsebagai berikut :a) Siswa merasa tertarik dan senang belajar

geografi apalagi motivasi mendapatbonus jika aktif bertanya, menjawabpertanyaan, atau memberikan tanggapanatas pertanyaan yang diberikan selamapembelajaran berlangsung. Siswa merasaberlomba untuk mendapatkan nilaitersebut karena merasa mereka mampu.

b) Siswa semakin aktif dan termotivasiuntuk belajar cepat dan tidak main-main.

c) Siswa dapat mengerjakan latihan denganbaik dan bersemangat dalammengerjakan latihan yang diberikan.

4. Evaluasia) Analisis Data

Keberhasilan tindakan yang diterapkandalam usaha peningkatan aktifitas belajarsiswa di kelas dilihat dari banyaknyasiswa yang aktif dalam proses belajarmengajar, sebagai berikut:Siswa aktif = x 100%Siswa aktif = 19/31 X 100 %= 0,6129 x 100%= 61,29%Dapat disimpulkan bahwa tindakan yangdilakukan berhasil. Berdasarkan analisisdata di atas, dapat disimpulkan bahwatindakan latihan terbimbing dengandisertai sistem bonus dapatmeningkatkan keaktifan siswa dalamproses pembelajaran.

Jumlah siswa secara keseluruhan adalah31 orang, 19 orang diantaranyamendapatkan bonus (aktif). Sesuaidengan kriteria penentuan siswa aktif,yang menyatakan bahwa “Jika siswayang terlibat secara aktif dan dikatakanberhasil yaitu siswa yang memperolehnilai bonus di atas 50%. Dalamperhitungan data terdapat 61,29 % siswatelah aktif dalam proses pembelajaranberarti siswa aktif.

b) DampakBerdasarkan analisis data yang

telah dilakukan, terlihat bahwapenerapan metode pembelajaran latihanterbimbing dengan pemberian nilaibonus pada pembelajaran geografi dapat

Page 46: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dengan Penerapan Latihan Terbimbing Disertai dengan

Sistem Point pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII IPS 1 SMAN 2 Bulukumba Arieka Sarjani 39

meningkatkan aktifitas belajar siswa dikelas XII IPS 1 SMA Negeri 2Bulukumba. Siswa antusias danberebutan mengacungkan tangan untukbertanya dan menuliskan jawaban darisoal yang diberikan yang nantinya akandicocokkan dengan latihan yang telahdibuat oleh siswa pada buku latihannyamasing-masing.

c) RefleksiPeningkatan aktifitas belajar

siswa dapat dilakukan denganmenumbuhkan motivasi belajar dalamdiri siswa. Ketika diterapkan pemberiannilai bonus, siswa akan termotivasi untukbersaing mengumpulkan nilai terbanyaksehingga dengan sendirinya aktifitasbelajar meningkat. Berdasarkan hasilpengamatan maka diperoleh hal-halsebagai berikut :1) Adanya upaya perbaikan tentang

kekurangan-kekurangan yangdirasakan pada saat pelaksanaanpembelajaran dalam siklus I sehinggalebih baik pada siklus ke II.

2) Guru sudah dapat menggunakanupaya pemberian point dengan lebihbaik serta akan menggunakanevaluasi ini seterusnya dalammeningkatkan proses dan hasil belajarsiswa.

3) Guru sudah menggunakan metodepembelajaran yang menarik kepadasiswa yaitu dengan memberikanlatihan dan dalam pelaksanaannya,siswa dibimbing dalammenyelesaikan latihan tersebut,sehingga siswa dapat memahamikonsep-konsep atas materi yangdipelajari.

PEMBAHASAN

Dari data yang dikumpulkan selamapenelitian di kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2Bulukumba, dapat dilihat dari Hasil PenelitianSiklus I dengan 2 kali pertemuan daripertemuan ke-8 sampai pertemuan ke-9terdapat 7 orang siswa yang aktif dalam ProsesBelajar Mengajar (PBM) dengan presentasi22,58% dari 31orang siswa dalam kelas XIIIPS 1 SMANegeri 2 Bulukumba.

Pada Hasil Penelitian Silkus II terjadipeningkatan yang signifikan, siswa yang aktifdalam Proses Belajar Mengajar (PBM) menjadi19 orang siswa dengan data presentasi 61,29%.Jika dibandingkan dari tindakan yangdilakukan pada siklus I terdapat peningkatan

yang signifikan atas keaktifan siswa dalamproses pembelajaran. Contohnya, saat diberlakukannya sistem point siswa menjadilebih terpacu dan bersemangat dalammengikuti pembelajaran. Mereka termotivasikarena ingin mendapatkan nilai (point).

Dilihat dari data Hasil Penelitian di atas,dapat diketahui bahwa dengan penerapanlatihan terbimbing dengan pemberian nilaibonus atau sistem point dapat meningkatkanmotivasi belajar siswa dan menjadikan siswaterlibat aktif dalam Proses Belajar Mengajar(PBM). Siswa tidak lagi malu ataupun engganbertanya, menjawab pertanyaan dan memberitanggapan. Disamping itu proses belajarmengajar juga menjadi efektif danmenyenangkan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapatdisimpulkan bahwa :1. Pembelajaran melalui latihan terbimbing

dan sistem point dapat memberi pengaruhterhadap peningkatan motivasi belajarsiswa pada mata pelajaran Geografi dikelas XII IPS 1 SMA Negeri 2Bulukumba.

2. Penerapan pembelajaran dengan latihanterbimbing serta sistem point inimerupakan salah satu solusi untukmengatasi rendahnya motivasi belajarsiswa.

3. Pembelajaran melalui latihan terbimbingdan sistem point ini juga merupakanstrategi belajar yang bisa diterapkan dalamproses belajar mengajar, sehinggameningkatnya motivasi siswa dalambelajar.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperolehmengenai peningkatan motivasi siswa dalampembelajaran geografi dengan menggunakanmetode pembelajaran latihan terbimbingdisertai dengan sistem point, maka penulismemberikan saran-saran yang sifatnyamembangun kepada guru dan siswa kelas XIIIPS 1 SMA Negeri 2 Bulukumba, sebagaiberikut:

Kepada pihak sekolah untukmensosialisasikan metode pembelajaran latihanterbimbing disertai dengan sistem point, agardapat digunakan oleh guru sebagai salah satualternatif dalam pembelajaran karena dapatmeningkatkan pemahaman siswa terhadapmateri

Page 47: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

40 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

Pemberian point kepada siswa agar lebihditingkatkan, point dapat berupa pemberiannilai bonus. Dengan pemberian nilai bonusyang lebih banyak, akan memotivasi siswauntuk meningkatkan pembelajaran padapertemuan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. ProsedurPenelitian, Suatu PendekatanPraktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Bachtiar. 1985. Teori Belajar. FIP IKIPPadang.

Ellizar. 1996. Pengembangan programPengajaran Kimia. Padang:FMIPA IKIP Padang.

Marjohan, Erman Amti. 1991. BimbinganBelajar dan Konseling.Depdikbud. Jakarta.

Osbourne, Richard, Freud untuk pemulaPsikologi remaja ( artikel ).

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi BelajarMengajar. Raja Grasindo Persada.Jakarta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktoryang Mempengaruhinya. RenikaCipta. Jakarta.

Suryabrata, Sumadi. 2004. MetodologiPenelitian. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta.

Usman, Moh. Uzer. 2000. Menjadi GuruProfesional. PT Remaja Rosdakarya.Bandung

Page 48: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Analisis Finansial Pengolahan Hasil Kakao di Kabupaten Bulukumba Abdul Rajab 41

PENDAHULUAN

Kakao merupakan komoditas perkebunan yangpenting bagi perekonomian nasional denganperannya sebagai sumber penghasil devisanegara, menciptakan lapangan kerja.

Sumber pendapatan petani, pendorongperkembangan agroindustri dan agribisnis sertapengembangan wilayah. Luas perkebunankakao Indonesia mencapai 1.719.087 hadengan rincian Tanaman Menghasilkan (TM)868.566 ha, Tanaman Belum Menghasilkan

ANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN HASIL KAKAODI KABUPATEN BULUKUMBA

Abdul Rajab *)

Penyuluh Pertanian Madya pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan PerkebunanKabupaten Bulukumba

Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui tahap pelaksanaan fermentasi kakao pada usahaproses pengolahan hasil kakao yang memenuhi standar SNI 2323-2008; 2) menganalisis kelayakanusaha proses pengolahan kakao yang meliputi NPV, Gross B/C,Net B/C, IRR, dan; 3)menganalisis sensitivitas/toleransi usaha terhadap kenaikan biaya produksi.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari– Maret 2015 di Kecamatan Rilau Ale KabupatenBulukumba. Metode yang digunakan adalah Studi Kasus, dengan menunjuk satu rumah tangga petanikakao sebagai informan untuk mendeskripsikan proses pengolahan hasil kakao. Fokus Penelitian inipada proses pengolahan hasil kakao di UPH Pangi-pangi yang ditentukan secara purposive.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :(1) Proses pengolahan hasil kakao di UPH Pangi-pangidapat menghasilkan biji kakao sesuai standar SNI 2323-2008 yang berkualitas ekspor dengankualitas AA; (2) Hasil analisis financial menunjukkan nilai kriteri investasi memenuhi persyaratankelayakan pada tingkat suku bunga 13% dengan NPV = Rp. 678.377.000,-, Gross B/C = 1,32, Net B/C =5,92, dan IRR = 117,03%; (3).Hasil analisisis sensitivitas dengan asumsi kenaikan harga inpu takibatinflasi sebesar 4,5% diperoleh NPV = Rp. 390.073.000, -Gross B/C = 1,16, Net B/C =3,82, dan IRR= 105,36%.Ini menunjukkan bahwa proses pengolahan hasil kakao di UPHPangi-pangi, layak dilaksanakan.

Kata Kunci: pengolahan hasil kakao, UPH Pangi-pangi, analisis finansial

Abstract *)

The objective this research to: 1) determine the implementation phase of fermentation of cocoa incocoa processing business which meets SNI standard 2323-2008; 2) analyzing the feasibility ofprocessing cocoa covering NPV, Gross B/C, Net B/C, IRR, and 3) to analyze the sensitivity/toleranceto increases production costs.

This research was conducted in January - March 2015 in District Rilau Ale Bulukumba. Thisresearchwas case study, the appointment of a cocoa farmer households as a case to describe theprocess of processing of cocoa. This research focus on the processing of cocoa in UPH Pangi-pangispecified purposively.

The results of this research showed: (1) the processing of cocoa in UPH Pangi-pangi can producecocoastandardizedof SNI 2323-2008 export quality with quality AA.(2) The results of the financialanalysis indicates the value of the investment criteria meets the feasibility requirement on the interestrate of 13% with NPV = Rp. 678 377 000, -, Gross B/C = 1.32, Net B/C = 5.92, and IRR = 117.03 %,(3). the results of the sensitivity analysis assuming the input price increases due to inflation of 4.5%NPV = IDR. 390 073 000, -Gross B / C = 1.16, Net B / C = 3.82, and IRR = 105.36%. These resultsindicate that the processing of cocoa in UPH Pangi-pangifeasible.

Keywords: cocoa processing, UPH Pangi-Pangi, financial analysis.

Page 49: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

42 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

(TBM) 437.049 ha dan Tanaman TidakMenghasilkan atau Tanaman Rusak (TTM/TR)413.472 ha. Sentra pertanaman kakaoIndonesia tersebar di Sulawesi (59,12%),kemudian disusul beberapa daerah lainnyaseperti Sumatera (21,89%), Nusa TenggaraTimur, Nusa Tenggara Barat dan Bali(4,02%), Kalimantan (2,85%) serta Malukudan Papua (6,44%). Sebagian besar (93,99%)areal pertanaman kakao ini merupakanperkebunan rakyat dengan jumlah petaniyang terlibat secara langsung sekitar1.643.338 KK. (Anonim, 2014).

Indonesia menjadi produsen kakaokedua terbesar di dunia dengan produksi709.331 ton per tahun setelah Pantai Gading(1.380.000 ton per tahun). Ekspor kakaoIndonesia yang mencapai 414.092.078 kgdengan nilai US$ 1.151.493.569 pada tahun2013, menjadikan komoditas kakao sebagaipenghasil devisa terbesar ketiga dalam subsektor perkebunan setelah kelapa sawit dankaret.(Anonim, 2014).

Permintaan biji kakao dunia pada tahun2014 diperkirakan 5.328.000 ton denganpermintaan terbesar berasal dari Eropasebanyak 2.257.000 ton dan permintaan dariAmerika sebanyak 1.305.000 ton, dari Asiasebanyak 993.000 ton, dan dari afrika 773.000ton. Dengan tingkat pertumbuhan permintaanbiji kakao dunia sebesar 4,8% (dirjenbun,2014)

Salah satu permasalahan kakaoIndonesia sampai saat ini adalah mutuyang masih rendah. Hal ini disebabkankarena penanganan pasca panen kakao belumdilakukan dengan baik dan benar sehinggakakao yang dihasilkan oleh petani masihtercampur dengan benda-benda asing,pengeringan kurang sempurna sehinggamenyebabkan tumbuhnya jamur serta volumebiji kakao yang difermentasi relatif masihsedikit sehingga para pedagang terutama parapedagang pengumpul mencampurkan antarakakao fermentasi dan non fermentasi. Petanienggan melakukan fermentasi karena tidak adaperbedaan harga yang signifikan antara bijikakao asalan dan biji fermentasi. Disatu sisi,pembeli tidak mau memberikan perbedaanharga karena jumlah biji yang difermentasihanya sedikit. Kegiatan fermentasi umumnyadilakukan oleh petani secara sporadis ataudalam jumlah dan perlakuan yang berbeda satusama lain, sehingga mengakibatkan biji kakaoyang difermentasi oleh petani belum dapatmemenuhi baku standar yang dipersyaratkan.Hal ini mengakibatkan biji kakao Indonesiakalah bersaing di pasar luar negeri khususnya

di Amerika yang memberlakukan “automaticdetention”.

Untuk meningkatkan kembali produksidan mutu kakao Indonesia, perlu dilakukanupaya terpadu, serentak dan menyeluruhmelalui suatu Gerakan Nasional PeningkatanProduksi dan Mutu Kakao di sentra produksiuntuk memperbaiki kondisi tanaman melaluiperemajaan, rehabilitasi dan intensifikasipertanaman kakao. Pada tahun 2008diidentifikasi bahwa sekitar 70.000 hapertanaman kakao perlu diremajakan karenadalam kondisi tua, rusak, tidak produktif danterkena serangan hama dan penyakit dengantingkat serangan berat, sekitar 235.000 hapertanaman kakao perlu direhabilitasi karenakurang produktif dan terkena serangan hamadan penyakit dengan tingkat serangan sedang,dan sekitar 145.000 ha pertanaman kakao perludiintensifikasi karena kurang pemeliharaan dankurang terawat.

Selain untuk memperbaiki kondisitanaman kakao, Gerakan Nasional PeningkatanProduksi dan Mutu Kakao bertujuan untukmemperbaiki mutu biji kakao. Salah satubentuk kegiatannya yaitu pembangunan unitpengolah biji kakao non fermentasi menjadibiji kakao fermentasi. Pada tahun 2012 telahdialokasikan dana pembangunan 48 unitpengolah biji kakao di 14 (empat belas)provinsi dan 48 (empat puluh delapan)kabupaten/kota. Sedangkan di kabupatenBulukumba sejak akhir tahun 2011 – sekarangtelah dibangun sebanyak 4 buah UPH kakao,yang salah satu diantaranya adalah UPH Pangi-pangi.

Dalam kegiatan pengolahan biji kakao,petani dan anggota kelompok maupunanggota UPH Pangi-pangi sebagai mitrabisnis dalam penyediaan bahan baku (bijikakao segar). Oleh karena itu organisasi dankelembagaan petani harus ditata dengan baik,SDM pengelola harus yang terlatih danmempunyai jiwa bisnis serta adanya saranadan prasarana yang memadai sehinggamenghasilkan kakao yang berkualitas tinggidan homogen. Upaya ini akan diwujudkandalam pembangunan UPH atau UnitFermentasi Biji Kakao (UFBK) dengandilengkapi sarana pendukung (kotakfermentasi, mesin pengering, alat ukur kadarair, timbangan duduk, bangunan unitpengolahan) dan bantuan modal kerja untukpembelian kakao basah serta pelatihan pascapanen.

Kabupaten Bulukumba adalah salah satukabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yangmemiliki pertumbuhan komoditas kakao yang

Page 50: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Analisis Finansial Pengolahan Hasil Kakao di Kabupaten Bulukumba Abdul Rajab 43

pesat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Haltersebut tercermin dari luas dan produksi bijikering kakao pada tahun 2015. Luas lahankakao di Kabupaten Bulukumba pada tahun2013 tercatat 6.698 ha dan bertambah lebihdari 12% pada tahun 2013 menjadi 7.591ha.Adapun total produksi biji kering kakaotercatat pada tahun 2012 sebesar 6.523852 ton,sedangkan pada tahun 2013 sebesar 6.831.900ton. mengalami peningkatan 5%.

Tabel 1Luas Areal , Produksi dan Produktivitaskabupaten Bulukumba, selama 2 Tahun

Terakhir

Sumber : statistik Perkebunan Tahun 2015

Khusus untuk kecamatan Rilau Ale, luasareal kakaonya sebesar 683 Ha, denganproduksi 378 ton (produktivitas 700 kg/ha).Lebih rendah dari rata-rata kabupaten selama 2tahun berturut-turut.

Akan tetapi potensi dan nilai tambahkomoditas yang tersebut di 10 kecamatan yangada di Kabupaten Bulukumba tersebut belumoptimal pengembangannya. Seperti halnyakondisi perkakaoan nasional, komoditas kakaodi Kabupaten Bulukumba memiliki beberapapermasalahan yang “memaksa” nilai tambahkakao semestinya mampu diperoleh petani,terpangkas. Permasalahan yang terjadi padakomoditas kakao Kabupaten Bulukumbadiantaranya kualitas biji kakao yang rendah(tidak difermentasi baik), panjangnya rantaitata niaga, lemahnya posisi tawar petani danketiadaan industri pengolahan hasil kakao.Oleh karena itu, perlu direncanakan dandilakukan pengembangan usaha pengolahanhasil (UPH) kakao di Kabupaten Bulukumba.

Selain memiliki potensi lahan danproduksi biji komoditas kakao, KabupatenBulukumba memiliki beberapa potensikeunggulan komperatif dan kompetitif daerahsebagai basis pengembangan agroindistrikakao. Ketiadaan unit pengolahan hasil kakaodi Kabupaten Bulukumba menjadi tingkatpersaingan usaha relatif rendah (peluangnyabesar).

Berdasarkan potensi komoditi kakao,nilai strategis dan potensi keunggulan lokalyang telah dimiliki tersebut, maka salah satualternatif yang dapat dipilih untuk

pengembangan hasil kakao berkualitas sesuaidengan standart SNI No. 2323-2008 diKabupaten Bulukumba adalah melaluipembangunan usaha pengolahan hasil (UPH)kakao. Pembangunan UPH kakao tersebut jugadimaksudkan untuk mengantisipasipermasalahan bahan baku bermutu/kakaoterfermentasi baik, di Kabupaten Bulukumba.

Untuk menunjang proses pengolahanhasil kakao terferementasi baik tersebut,tentunya memerlukan pengkajian secarakhusus terkait tingkat kelayakannya. Berkaitandengan hal itu, maka perlu dilakukan penelitianyang mangkaji kelayakan proses pengolahanhasil kakao, yang diharapkan dapatmenghasilkan kakao terfermentasi baik didaerah Kabupaten Bulukumba. Denganpenelitian tersebut, diharapkan dapat diketahuiproses pengolahan kakao terpermentasi baik,kelayakan usaha dan sensitivitasnya terhadapkenaikan biaya produksi.Permasalahan utamayang ingin di jawab dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana proses pengolahan (pascapanen) yang dilakukan oleh petani di UPHPangi-pangi sehingga bisa menghasilkan bijikakao yang berkualitas standar SNI 2323-2008(Kualitas AA); (2) Bagaimana tingkatkelayakan usaha proses pengolahan hasilkakao, yang meliputi : Net Present Value(NPV), Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C),Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), InternalRate of Return (IRR); (3) Bagaimanasensitivitas/toleransi usaha proses pengolahanhasil kakao terhadap kenaikan biaya produksi.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untukmengetahui proses pengolahan hasil kakaoyang dilakukan oleh petani di UPH Pangi-pangi; (2) Untuk menganalisis kelayakanproses Pengolahan hasil kakao yang meliputi;NPV, Gross B/C, Net B/C, dan IRR; (3) Untukmenganalisis sensitivitas/toleransi usaha prosespengolahan kakao terhadap kenaikan biayaproduksi.

METODE PENELITIANMetode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kuanfitatif dankualitatif. Fokus penelitian pada prosespengolahan kakao di UPH Pangi-pangi yangditentukan secara purposive denganpertimbangan bahwa : (1) pada saat dilakukanpenelitian ini, baru keluarga ini yangmelakukan fermentasi sesuai dengan petunjukteknis fermentasi yang menghasilkan bijikakao kering yang berstandar SNI 2323-2008atau berkualitas ekspor. (2) UPH kakao yangtelah melakukan proses fermentasi sesuai

Tahun

LuasAreal(Ha)

Produksi(Ton)

Produktivitas(Ton/Ha)

2014 6.698 6.523.852 974

2015 7.591 6.831.902 900,2

Page 51: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

44 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

dengan petunjuk teknis, hanya UPH Pangi-pangi.

Penelitian ini adalah Studi Kasus,dengan menunjuk secara purposive satu rumahtangga petani kakao sebagai informan untukmendeskripsikan proses fermentasi kakaoyang berkualitas ekspor. Jenis data yangdikumpulkan meliputi data primer dan datasekunder. Data primer diperoleh melaluiobservasi lapang serta wawancara yangdilakukan dengan petani yang melakukanproses pengolahan kakao di UPH Pangi-pangisebagai informan. Sedangkan data sekunderdiperoleh dari kepustakaan dan instansi terkait.

Analisis Data pada Aspek TeknisPengolahan, dilakukan secara deskriptifkualitatif untuk mendeskripsikan prosesfermentasi kakao yang menghasilkan bijikakao sesuai standar SNI 2323-2008berdasarkan data yang diperoleh selamapenelitian berlangsung. Sedangkan PadaAspek Finansial, dilakukan dengan Analisiskelayakan sebagai berikut :

1) Net Present Value (NPV).Net present value merupakan salah satukriteria investasi yang sering digunakanuntuk menilai suatu proyek, baik itu proyekpribadi maupun proyek-proyek sosial,terutama pada proyek-proyek yang bersifatmutually exclusive (saling meniadakan),dimana diterimanya suatu proyek akanberakibat ditolaknya proyek lain (Gittinger,1986).

Adapun rumusnya menurut Kadariah, et al(1978) adalah :

Dimana:Bt = Benefit kotor pada tahun ke-tCt = Biaya kotor pada tahun ke-tn = Umur proyeki = Tingkat discount rate yang

digunakan

2) Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C).Gross Benefit Cost Ratio adalah suatukriteria investasi yang merupakan ratioantara present value gross benefit denganpresent value gross cost.kriteria inidigunakan terutama untuk mengevaluasiproyek-proyek sosial (Gittinger, 1986).

Rumus yang digunakan menurut Kadariahet al, (1978) adalah:

ti)(1

Ctn

1t

ti)(1

Btn

1tB/CGross

3) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C).Untuk menghitung nilai Net B/C lebih

dahulu dihitung (Bt - Ct) / (1 + i)t

untuksetiap tahun t. Nilai net B/C merupakanperbandingan sedemikian rupa sehinggapembilangnya terdiri dari present value totaldari benefit bersih dalam tahun-tahundimana benefit bersih itu bernilai positif,sedangkan penyebutnya terdiri dari presentvalue total dari biaya bersih dalam tahun-tahun dimana Bt - Ct bernilai negatif.Rumus Net B/C menurut Kadariah, et al(1978) adalah :

Net B / C =t 1

nBt Ct

(1 i)t

t 1

nCt Bt

(1 i)t

[Bt - Ct] > 0Bt - Ct] < 0

[

4) Internal Rate of Return (IRR).Menurut Kadariah, et al (1978) untukmenghitung nilai IRR dapat digunakanrumus sebagai berikut:

IRR i' x (i" i')NPV'

NPV' NPV"

Dimana:i' = nilai discount rate yang

membuat NPV' bernilai positifi" = nilai discount rate yang

membuat NPV" bernilai negatifNPV' = nilai yang membuat percobaan

NPV bernilai positifNPV"= nilai yang membuat percobaan

NPV bernilai negative

5) Analisis SensitivitasSalah satu keuntungan nyata dari analisisproyek secara finansiil ataupun ekonomiyang dilakukan secara teliti adalah bahwahasil analisis tersebut dapat diketahui ataudiperkirakan kapasitas hasil bila ternyataterjadi hal-hal diluar jangkauan asumsi yangtelah dibuat pada waktu perencanaan.Bagaimana sensitivitasnya manfaat

t

n

1t

i)(1

CtBtNPV

Page 52: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Analisis Finansial Pengolahan Hasil Kakao di Kabupaten Bulukumba Abdul Rajab 45

sekarang netto suatu proyek pada tingkatnilai ekonomi, atau harga finansiil, atauterhadap rasio perbandingan manfaat daninvestasi netto, atau terhadap biaya-biayapelaksanaan proyek yang terus meningkatataupun penurunan harga jual produk(Gittinger, 1986). Oleh karena itu, dalampenelitian ini dilakukan analisis sensitivitasuntuk melihat pengaruh-pengaruh yangakan terjadi akibat perubahan tersebut.

Secara skematis kerangka pikir analisisAnalisis Finansial Proses Pengolahan Kakao diUPH Pangi-pangi ini dapat digambarkansebagai berikut :

Gambar 2.Kerangka Pikir Analisis Proses PengolahanBiji Kakao Fermentasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknis Pascapanen (Pengolahan) kakaoRuang lingkup kegiatan pascapanen dan

pengolahan hasil kakao yang umumnyadilakukan oleh petani di desa Swatani adalahsebagai berikut :

1). Pemanenan;2). Sortasi Buah;3). Pemeraman Buah;4). Pemecahan Buah;5). Sortasi Biji Basah;6). Fermentasi;7). Pengeringan;8). Sortasi Biji Kering;9). Pengemasan;10). Penyimpanan.

Kesepuluh aspek kegiatan pascapanen diatas, 6 diantaranya dilakukan oleh UPH, yaknimulai dari kegiatan nomor 6 sampai dengankegiatan nomor 10, yang di dahului olehkegiatan pengumpulan atau pembelian bijibasah dari para petani kakao, baik di dalamdesa sendiri maupun di luar desa, kemudiandisortir ulang sebelum dilakukan fermentasipada kegiatan nomor 6 tersebut.

Proses pengolahan hasil kakao yangakan dilaporkan dalam tulisan ini adalahdimulai dari proses pengumpulan danpembelian biji basah, kemudian disortirkembali sebelum difermentasi.

Proses pengumpulan bahan baku ataubiji kakao basah dilakukan oleh informan kamibernama Nisamul Dallang bersama isteriunyaA. Nurliani. Mereka berdualah yangmelakukan pembelian di petani kakao baik di

dalam wilayah desanyamaupun di luar desa bahkandi luar kecamatan dalamwilayah kabupatenBulukumba. Bahan bakuatau biji kakao basah inidisortir kembali sebelumdimasukkan ke dalam kotakfermentasi.

Tahap-tahap proses pengolahan biji kakaoyang dilakuakan oleh UPH Pangi-pangi secaraskematis dapat dilihat pada gambar 3 berikut:

Gambar 3:Tahapan Proses Pengolahan Biji KakaoFermentasi

Panen buahmasak

Sortasi buahPenyimpanan/Pemeraman

buahPengupasan

buah

Fermentasi

Penjemuran/Pengeringan

Sortasi bijikering

Penggundangan

Sortasibiji basah

ProsesPengolahan

Kakao sebagaiFokus

Penelitian

Dilakukan petaniperorangan

Pengemasan

KegiatanUPH Pangi-pangi*)

KAKAO

BIJI KAKAO HASILFERMENTASI

PENGOLAHAN KAKAO(Pengumpulan biji basah s/d

penyimpanan)

MUTU KAKAOKUALITAS EKSPOR

(SNI 2323-2008)

LAYAK/TIDAK LAYAK

ANALISIS FINASIAL :- NPV- Gross B/C- Net B/C- IRRANALISIS SENSITIVITAS

Dilakukanpetani

perorangan

KegiatanUPH Pangi-

pangi*)

Page 53: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

46 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

Sortasi biji basah.Biji dari kumpulan buah sehat dipisahkan

dari biji yang berasal dari kumpulan buah tidaksehat. Pada biji yang berasal dari buah sehatdilakukan sortasi antara biji baik dan bijikempes/kisut.

Biji yang kisut dicampur dengan biji buahyang tidak sehat dan difermentasi secaraterpisah atau langsung dikeringkan.

FermentasiBiji kakao yang baik difermentasi

menggunakan kotak fermentasi yang bersih,bebas dari logam. Kayu untuk kotak fermentasiselalu diusahakan agar tidak berbau,mengandung kapur dan berwarna/luntur dantidak mencemari produk.

Ukuran kotak fermentasi, yang digunakanoleh UPH berkapasitas 75 kg biji basah (160 x100 x 80 cm). Kotak fermentasi ini mempunyailubang pada sisi maupun sisi bawah kotakdengan jarak lubang 10 cm dengan diameter 1cm. Biji kakao yang sudah didalam kotakfermetasi ditutup rapat dengan suhu 45-480C.Dilakukan pembalikan biji setelah 2 hari (2 x24 jam) dengan memindahkan biji kakao kekotak fermentasi lainnya. Pada hari kelima(5x24 jam) siap di jemur.

Pelaksanan Persiapan Sebelum MelakukanFermentasi1) Persiapan Wadah (kotak Fermentasi).

Wadah fermentasi bisa berupa kotak,keranjang atau karung. Di tempat penelitianini digunakan kotak fermentasi. Prinsipnyadiperlukan lubang untuk mengatur aerasi(udara), dan selama fermentasi wadahdalam keadaan tertutup. Namun wadahyang baik menurut pengelola UPH pangi-pangi adalah kotak kayu dengan tutup darikarung goni atau daun pisang.

Ukuran kotak fermentasi, untukkapasitas 40 kg biji basah berukur 40 x 50 x50 cm dan diberii lubang pada sisi maupunsisi bawah kotak dengan jarak lubang 10 cmdengan diameter 1 cm. di UPH Pangi-pangi,menggunakan kotak berkapsitas 750 kg,dengan ukuran 160 cm x 100 cm x 80 cm,sebanyak 6 buah dan diletakkan secarabertingkat seperti pada gambar berikut.

Gambar 4:Kotak fermentasi diletakkan secara bertingkat di UPHPangi-pangi

2) Persiapan biji kakao yang akandifermentasialam.

Biji kakao basah yang akandifermentasi di UPH Pangi-pangi, dibelidari petani kakao di dalam wilayah desadan di luar desa, bahkan diluar kecamatan,kemudian disortir kembali. Setelahberkumpul di tempat UPH Pangi-pangidilakukan sortir lagi sebelum dimasukkan dikotak fermentasi. Kegiatan sotasi bijikakao basah adalah memisahkan biji kakaoyg utuh dari biji-biji yang bercampurdengan air, biji yang terserang PBK,ataupun benda-benda lainnya.

Adapun cara sortasi biji kakao basah,adalah sebagai berkut : (1) Biji darikumpulan buah sehat dipisahkan dari bijiyang berasal dari kumpulan buah tidaksehat; (2) Pada biji yang berasal dari buahsehat dilakukan sortasi antara biji baikdengan biji kempes/kisut; (3) Biji yangkisut dicampur dengan biji buah yang tidaksehat dan difermentasi secara terpisah ataulangsung dikeringkan.

Pelaksanaan Proses Fermentasi

Hari I (Penimbangan Awal, SelanjutnyaMemasukkan Biji Kakao Kedalam KotakFermentasi)

Hal yang perlu diperhatikan : (1)Wadah/kotak fermentasi harus bersih,dipastikan bahwa lubang-lubang kotak tidaktersumbat; (2) Melakukan penimbangan awaluntuk mengetahui berat awal biji kakao yangakan difermentasi; (3) Pengecekan kembalibiji, jika masih terdapat placenta, biji pecahatau benda asing lainnya yang terikut; (4)Tumpukkan biji minimal 40 cm dan maksimal60 cm; (5) Perlu dilakukan penutupan denganmenggunakan karung goni/daun pisang; (6)Melakukan pencatatan waktu fermentasi.

Hari II (Pembalikan 48 jam (2 x 24 jam)dari waktu memasukkan biji.

Hal yang perlu diperhatikan : (1)Mengupayakan alat aduk: tidak menggunakanbenda yang tajam seperti skop karena akanmelukai biji (sebaiknya digunakan alat darikayu); (2) Diupayakan saat pembalikan tepatpada 48 jam (2 x 24 jam) dari waktupemasukan biji ke kotak; (3) Pembalikandimulai dari bagian atas baru ke bagian bawahsehingga dapat tercampur dengan rata; (4)Perlu dilakukan pengecekan suhu. Kemudianmenutup kembali.

Page 54: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Analisis Finansial Pengolahan Hasil Kakao di Kabupaten Bulukumba Abdul Rajab 47

Hari III (Pengontrol suhu)Hal yang perlu diperhatikan :

Pengecekan suhu dengan menggunakantermometer biasanya pada hari ke tiga suhuakan meningkat sekitar 89 oC. di UPH Pangi-pangi paling tinggi 60 0C.

Hari IV (Pengontrol dan pengecekan suhumasih dilakukan)

Hal yang perlu diperhatikan : (1)Pengecekan suhu dengan menggunakantermometer. Biasanya pada hari keempat suhumasih tinggi, yaitu sekitar 50 oC; (2)Pengelupasan kulit luar (akan nampakberwarna coklat); (3) Aroma kakao yangdifermentasi seperti bau asam cuka. jikatercium bau tengik/amoniak berarti segeradilakukan penjemuran.

Hari V (Pengecekan, Penimbangan akhirserta persiapan pengeringan)

Mengukur tingkat keberhasilan dalamfermentasi , dilakaukan dengaN :(1)Penampakan secara fisik pengukuran tani;(2) Pengelupasan kulit luar (nampak sekaliwarna coklat); (3) Bila dipencet akan diencetcairan coklat; (4) Aroma kakao yangdifermentasi seperti bau asam cuka. jikatercium bautengik berarti segera dilakukanpenjemuran; (5) Penimbangan berat akhir.

Pelaksanaan Setelah Proses Fermentasi

Tahapan Pengeringan: (1) Pengeringandilakukan dengan cara menjemur di bawahmatahari pada lantai jemur dengan alas tikar;(2) Pengeringan dilakukan dengan carapengeringan lambat dan pengeringan cepat.Pengeringan lambat : dilakukan dibawah sinarmatahari dengan ketebalan 5 cm, diaduksebanyak 3 kali pada pagi menjelang siang haridan 2 kali pada siang menjelang sore hari.Apabila tidak ada sinar matahari, pengeringandilakukan dengan drayer dengan suhu 30 – 60oC selama 48 jam dan dibolak balik setiap 2jam. Bisanya cara ini dilakukan pada saaatpetani sangat terdesak untuk dibantu untukdikeringkan biji kakaonya yang nonfermentasi. Pengeringan cepat : dilakukandengan dihampar tipis (tumpukan 1-2 biji)hingga kadar air biji kakao mencapai 7%.Pengeringan dengan drayer pada musimkemarau tidak dilakukan oleh UPH Pangi-pangi.

Adapun tempat/lantai pengeringasnkakao di UPH Pangi-pangi dapat dilihat padagambar berikut.

Gambar 5:Pengeringan cepat di bawah sinar matahari (tumpukan 1-2 biji)

Tahapan Sortasi Biji Kering : (1) Sortasi bijikering dilakukan dengan ayakan secara manualuntuk mendapatkan 2 kelas biji kakao kering;(2) Kumpulan biji kakao kering sesuaikelasnya masing-masing:

Gambar 6:Biji kakao hasil fermentasi baik

Adapun hasil sortiran berupa OS (Out ofStandart) dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7:Hasil sortiran berupa OS (Out of Standart)

Tahapan Pengemasan : (1) Menyiapkankarung goni yang bersih dan pemberian label(nama UPH, kadar air, kelas mutu biji kakao,tanggal pengemasan, jumlah biji per 100gram); (2) Pengemasan dilakukan denganmenggunakan karung goni atau karung plastikyang bersih dengan berat netto 62,5 Kg sesuaipermintaan pembeli, (PT Bumi Tangerang

Page 55: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

48 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

Mesindotama); (3) Karng goni dijahit denganrapi.

Tahapan PenyimpananPenyimpanan biji basah sebelum

dimasukkan ke kotak fermentasi. Untukmenghindari dari genangan air yang akanmempengaruhi proses fermentasi, sedapatmungkin biji disimpan pada wadah yangmempunyai aerasi yaang baik seperti keranjangdan jangan sampai bermalam.

Adapun cara penyimpanan biji kering,adalah sebagai berikut : (1) Kemasan kakaodisimpan diatas pallet dengan tinggi 10 cm dantumpukan karing maksimal 10 karung goni; (2)Jarak dari dinding 40 cm (dapat dilewati oranguntuk kontrol); (3) Sistem penyimpananmenggunakan FIFO (First in First Out).System ini tidak dilakukan karena di UPHtempat dilakukannya penelitian ini,produksinya belum mensyaratkandilakukannya system ini.

Semua tahapan ini dilakukan oleh petaniyang mengelola proses pengolahan hasil diUPH Pangi-pangi sehingga bisa menghasilkankualitas biji kakao sesuai standar SNI 2323-2008 (Kualitas AA, dan kualitas AA+

Premiium persi PT. Bumi TangerangMesindotama). Keberhasilan ini juga dapatdicapai oleh petani lain jika melakukanfermentasi yang sama seperti yang dilakukanoleh petani yang mengelola proses pengolahanhasil di UPH Pangi-pangi.

Adapun hasil kegiatan fermentasi yangdilakukan oleh petani yang mengelola prosespengolahan hasil di UPH Pangi-pangi dapatdilihat pada tabel 2 berkut

Tabel 2: Produksi Biji kakao fermentasi yangdihasilkan oleh petani di UPH Pangi-pangi

NO. TahunProduksi Biji Kakao

Fermentasi (Kg)

1. 2013 7.108

2. 2014 22.882

Jumlah 29.990

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Dari table 2 tersebut di atas terlihatbahwa dari tahun 2013 dan tahun 2014 adakenikan produksi biji kakao terfermentasisebesar 15.774 kg (322%), dengan jumlah totalproduksi 29.990 kg. Dari tabel 2 tersebut jugadapat dilihat bahwa selama 2 tahun berturut-turut seorang petani telah menghasilkan bijikakao terfermentasi baik sesuai dengan standar

SNI 2323-2008 dengan kualitas AA atau AA+

(Premium) persi PT. Bumi TangerangMesindotama.

Adapun Nilai jual dan penerimaan yangdiperoleh UPH Pangi-pangi dapat dilihat padatabel 3 berikut:

Tabel 3 : Harga Jual/Penerimaan UPH dariProduksi Biji Kakao

NO TahunNilai Jual/PenerimaanBiji Kakao Fermentasi

(Rp)

1 2013 168.290.434,-

2 2014 519.875.677,-

Jumlah 688.166.111,-

Sumber : data Primer setelah diolah, 2015

Dari Tabel 3 tersebut di atas dapatdilihat bahwa nilai jual/penerimaan biji kakaoterfermentasi baik sesuai dengan standar SNI2323-2008 selama 2 tahun berturt-turut adalahsebesar Rp. 688.166.111,- suatu jumlah danpencapaian yang cukup besar untuk seorangpetani, jika dibanding dengan hanya bertanisaja dengan periode waktu yang sama.

Struktur Biaya : Biaya yang digunakan dalamusaha pengolahan hasil kakao teknologifermentasi yang dilaksanakan oleh petanikakao di Desa Swatani dikelompokkankedalam; biaya investasi tetap, biayapenambahan investasi, biaya perawatanbangunan dan peralatan, biaya operasional, danpajak tanah.

Biaya Investasi Tetap. Biaya investasi tetapyang digunakan dalam usaha pengolahan hasilkakao yang dilaksanakan oleh petani kakao diUPH Pangi-pangi Desa Swatani adalah sebagaiberikut: (1) Lahan untuk bangunan.Menurut Gittinger (1986), ada beberapamasalah yang timbul dalam penentuan nilaitanah pertanian di banyak negara karena tanahpertanian sama sekali hampir tidak dijual, danbila dijual pertimbangan keamanan danpenanaman modal serta gengsi dapatmenaikkan harganya diatas harga yang secarawajar diharapkan untuk membantu produksipertanian. Dalam hal ini harga penjualan tanahdi pasaran tidak dapat diterima sebagaiperkiraan ekonomi yang baik dari biayaoportunitas atas tanah. Untuk itu harusdicarikan alternatif lain yang lebih sesuai. Dibeberapa negara walaupun tanah tidak seringdijual, namun ada sewa pasaran yang agak

Page 56: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Analisis Finansial Pengolahan Hasil Kakao di Kabupaten Bulukumba Abdul Rajab 49

tersebar luas dan bersifat bersaing. Bilakondisinya demikian, maka nilai sewa tanahmungkin merupakan alternatif yang cukup baikuntuk menentukan nilai tanah pertanian. Padausaha proses pengolahan hasil kakao yangdilaksanakan oleh petani kakao di UPH Pangi-pangi Desa Swatani, lahan yang digunakanadalah lahan milik sendiri. Namun demikiandalam analisis finansial perlu diberikan nilaisesuai dengan harga yang berlaku di wilayahtersebut, yaitu petani dianggap menggunakanlahan yang disewa. Harga lahan bangunanyang berlaku saat penelitian adalah Rp.9.000.000,00,-; (2) Bangunan. Bangunanyang dibangun oleh petani kakao yangberfungsi sebagai tempat melakukan prosesfementasi biji kakao, juga berfungsi sebagaigudang tempat penyimpanan biji kakao yangtelah difermentasi. Oleh karena itu konstruksibangunan disesuaikan dengan kebutuhantersebut, sehingga nilai pengadaannya adalahsebesar Rp. 115.200.00,00,-. Perkiraan umurekonomis bangunan tempat proses fermentasidilaksanakan diperkirakan selama 10 tahun,sehingga selama periode usaha berlangsungtidak ada penggantian; (3) Mesin Pengering.Kotak fermentasi, alat ukur kadar air,timbangan duduk, timbangan gantung, gergajimesin, karung goni, dan tikar penjemuran.

Biaya Penambahan InvestasiDalam pelaksanaan usaha ada beberapa

peralatan yang harus diganti sebelum periodeusaha selesai. Oleh karena itu diperlukanbiaya penambahan investasi pada saat usahamembutuhkan. Penambahan investasi terjadisetiap tahun terhadap karung goni dan tikarpenjemuran, dan beberapa peralatan lainnya.

Biaya PerawatanMenurut Prayitno, (1993) untuk

memudahkan perhitungan biaya perawatanbangunan dan peralatan, maka dapat digunakanpedoman sebagai berikut: (1) Biaya perawatankonstruksi sebesar 1 % dari nilai investasi; (2)Biaya perawatan mesin sebesar 5 % dari nilaiinvestasi. Yang digolongkan kedalamkonstruksi adalah semua bangunan danperalatan yang tidak menggunakan mesin.Berdasarkan pedoman tersebut, maka biayaperawatan bangunan dan peralatan setiap tahunpada usaha proses pengolahan hasil kakao diUPH Pangi-pangi Desa Swatani adalah sebesarRp. 4.087.500,00.-.

Biaya OperasionalYang digolongkan kedalam biaya

operasional dalam penelitian ini adalah semua

sarana produksi habis pakai, biaya tenagakerja, serta biaya tidak terduga lainnya. Olehkarena itu, maka biaya operasional tidak akanterjadi bila tidak melaksanakan prosesproduksi. Jumlah biaya operasional padatahun 2013 sebesar Rp. 124.450.000,00 dantahun 2014 sebesar Rp. 386.610.100,00,-.Dalam pelaksanaan usaha, investasi dilakukanpada semester pertama tahun 2012 sehinggapada semester kedua sudah mulai berproduksi.Oleh karena itu biaya operasional pada tahun2012 lebih rendah dari pada tahun-tahunberikutnya.

PajakMenurut Gittinger (1986) pembayaran pajakbiasanya dianggap sebagai suatu biaya dalamanalisis keuangan (finansial). tetapi dalamanalisis ekonomi (karena pembayaransemacam ini tidak mengurangi pendapatannasional), merupakan hibah dan tidak dianggapsebagai biaya. Karena obyek penelitian inibukan usaha pemerintah melainkan usahaproses pengolaahan hasil kakao yangdilaksanakan oleh individu petani kakao, makaanalisis yang digunakan adalah analisisfinansial. Oleh karena itu, pajak harusdiperhitungkan sebagai biaya. Adapun nilaipajak (PBB) untuk lahan bangunan UPHPangi-pangi di Desa Swatani pada tahun 2014adalah sebesar Rp. 6.500,00 per tahun.

Nilai Sisa (Residual Value)Seringkali pada akhir suatu periode

usaha diperkirakan adanya nilai sisa, yaitutidak semua modal habis digunakan selamaperiode usaha sehingga tersisa suatu nilai yangdisebut "nilai sisa" (Residual Value). Olehkarena itu nilai sisa dari suatu perincian kapitaldianggap sebagai "manfaat" usaha selamatahun terakhir dari periode analisis (Gittinger,1986). Selanjutnya untuk menghitung besarnyanilai sisa, menurut Gittinger (1986) sepertirumus seperti berikut.

NS x PSUEUE

Dimana :NS = Nilai SisaSUE = Sisa umur ekonomisUE = Umur ekonomisP = Nilai investasi

Pada usaha pengolahan hasil kakao‘teknologi fermentasi’ yang dilaksanakan olehpetani kakao di Desa Swatani, terdapat lahanbangunan yang tidak menyusut serta peralatanyang pada akhir periode analisis belum habis

Page 57: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

50 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

umur ekonomisnya dengan jumlah nilai sisasebesar Rp. 26.557,000,-.

Produksi dan Nilai Jual/PenerimaanProduksi yang dimaksud dalam usaha

proses pengolahan hasil kakao adalah kakaohasil fermentasi yang kualitas eksport. Adapunjumlah produksi pada tahun 2013 dan tahun2014 adalah 7.971,89 kg dan 25.330,83 kgdengan nilai jual/peneriman masing-masingsebesar Rp. 188.750.440,00,- dan Rp.575.516.458,00,-. Dengan jumlah RP.764.266.897,00,-.

Analisis Kelayakan : (1) Net Present Value(NPV). Dari hasil perhitungan memperlihatkannet benefit dengan nilai negatif pada tahunpertama, sedangkan tahun ke dua sampai tahunke sepuluh bernilai positif. Net benefit padatahun pertama bernilai negatif karena bebanbiaya investasi sangat besar sedangkan prosesproduksi yang dilaksanakan hanya satusemester yaitu pada semester ke dua tahun2013. Namun pada tahun ke dua sampai tahunke sepuluh periode analisis, memperlihatkannilai net benefit positif karena beban biayapenambahan investasi sudah sangat kecil,sedangkan proses produksi dilaksanakan penuhselama satu tahun. Adapun nilai net benefitsetelah masing-masing di discount pada tingkatdiscount rate sebesar 13 % diperoleh nilai NPVsebesar Rp. 678.377.000,- atau bernilai positifsehingga hipotesis ke dua bagian (a) yangmenyatakan NPV bernilai positif, diterima; (2)Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C). Dariperhitungan yang telah dilakukan diperolehnilai gross benefit pada tahun 2013 sebesar Rp.189.150.000,00 , tahun 2014 - 2020 sebesarRp. 575.516.000,00 dan tahun 2021 sebesarRp. 602.074.000,00 sedangkan nilai gross costyang diperoleh pada tahun 2012 - 2021berturut-turut sebesar Rp. 345.094.000,00;Rp. 391.104.000,00 ; Rp. 391.104.000,00;Rp. 422.904.000,00 ; Rp. 391.104.000,00;Rp. 392.604.000,00 ; Rp. 392.254.000,00;Rp. 422.904.000,00; Rp. 391.104.000,00.Selanjutnya setelah masing-masing didiskondengan tingkat discount rate sebesar 13 %,diperoleh jumlah present value gross benefitsebesar Rp. 2.788.799.000,00 dan presentvalue gross cost sebesar Rp. 2.110.422.000,00.Dengan demikian Gross B/C dapat dihitungseperti berikut.

Gross B/C = 000.422.110.2000.799.788.2

= 1,32Dengan demikian seperti juga pada

kriteria NPV, maka berdasarkan kriteria Gross

B/C hipotesis ke dua bagian (b) yangmenyatakan usaha diterima bila nilai GrossB/C 1 dapat dipenuhi; (3) Net Benefit CostRatio (Net B/C). Dari hasil perhitungandiperoleh nilai net benefit pada tahun pertamabernilai negatif dan pada tahun ke dua sampaitahun terakhir periode analisis bernilai positif,dengan nilai berturut-turut tahun 2012 - 2021adalah : Rp. –155.943.000,-,Rp. 184.413.000,- ; Rp. 184.413.000,-;Rp. 184.413.000,- ; Rp. 152.613.000,-;Rp. 184.413.000,- ; Rp. 182.913.000,-;Rp. 183.263.000,- ; Rp. 152.613.000,-;Rp. 210.970.000,-.Nilai-nilai tersebut di diskon dengan discountrate sebesar 13 % untuk memperoleh nilaiPresent Value Net Benefit (PVNB) setiaptahun dari tahun 2012 - 2021, dimana akandiperoleh nilai PVNB yang bersifat positif dannegatif. Nilai Net B/C dapat dihitung denganlebih dahulu menjumlahkan nilai present valuenet benefit yang bernilai positif kemudiandibagi dengan jumlah present value net benefityang bernilai negatif seperti berikut.

138.003149.62803.50936.68749.77577.88832.82104.113809.127422.144B/CNet

= 5,92= 5,92

Nilai tersebut lebih besar dari 1 sehinggahipotesis ke dua bagian (c) yang menyatakanusaha diterima bila nilai net B/C 1 dapatdipenuhi; (4) Internal Rate of Return (IRR)

Berdasarkan hasil perhitungandiperoleh nilai net benefit tahun 2012 - 2021berturut-turut sebesar Rp. Rp. – 155.943.000,- ;Rp. 184.413.000,- ; Rp. 184.413.000,-;Rp. 184.413.000,- ; Rp. 152.613.000,-;Rp. 184.413.000,- ; Rp. 182.913.000,-;Rp. 183.263.000,- ; Rp. 152.613.000,-;Rp. 210.970.000,-.Setelah dilakukan interpolasi denganmenggunakan discount rate percobaan pertama(i’) sebesar 114 % diperoleh NPV’ sebesar Rp.190.000,00 dan percobaan ke dua (i”) sebesar115 % diperoleh NPV” sebesar Rp. -757.000,00. Dengan demikian nilai IRR dapatdihitung seperti berikut.

IRR = 117 % + )000.256.1(000.901.1000.901.1 x ( 115

% - 114 %)

= 117,03 %

Analisis Sensitivitas. Asumsi yang digunakandalam analisis sensitivitas pada penelitian ini

Page 58: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Analisis Finansial Pengolahan Hasil Kakao di Kabupaten Bulukumba Abdul Rajab 51

adalah bahwa kemungkinan dapat terjadikenaikan harga input akibat inflasi. Beberapatahun terakhir, tingkat inflasi yang terjadi diIndonesia berkisar 4,5%, sehingga asumsi yangdigunakan untuk memperkirakan kenaikanharga input adalah sebesar 4,5%. Hasilperhitungan yang diperoleh setelah biayadinaikkan sebesar 4,5% diperoleh nilai NPVsebesar Rp. 390.073.000,00, Gross B/C sebesar1,16, Net B/C 3,82, dan IRR sebesar 105,36%.Dengan demikian pada kondisi biaya naik4,5%, hipotesis ke tiga diterima,berdasarkanhasil perhitungan NPV, Gross B/C, Net B/C,dan IRR secara lengkap (asumsi biaya naik4,5%)

SIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilaksanakanpada usaha proses pengolahan hasil di UPHPangi-pangi di Desa Swatani Kecamatan RilauAle Kabupaten Bulukumba, dapat disimpulkansebagai berikut : (1) Usaha proses pengolahanhasil kakao secara teknis meliputi kegiatanpemanenan, sortasi buah, pemeraman buah,pemecahan buah, sortasi biji basah, fermentasi,pengeringan, sortasi biji kering, pengemasan,dan penyimpanan. Petani yang melakukanproses pengolahan kakao di UPH Pangi-pangimengambil alih kegiatan pascapanen mulaidari tahap sortasi biji basah sampai denganpengemasan dan penyimpanan/penggudangan.Kualitas biji kakao yang dihasilkan petani yangmelakukan pengolahan kakao di UPH Pangi-pangi sesuai standar SNI 2323-2008 adalahkualitas AA dan AA+ (Premium) menurut persiPT. Bumi Tangerang Mesindotama; (2)Volume produksi biji kakao terfermentasi baikyang dihasilkan oleh petani yang melakukanpengolahan hasil kakao di UPH Pangi-pangipada tahun 2012 sebesar 7.971,89 kg dengannilai jual Rp. 188.750.440,- dan tahun 2013sebesar 25.330,83 kg dengan nilai jual Rp.575.516.458,- dengan jumlah total 33.302,72kg dan nilai jual sebesar Rp. 764.266.897,-; (3)Dengan menggunakan discount rate sebesar 13% per tahun dan periode analisis selamasepuluh tahun, diperoleh NPV Rp.678.377.000,-, Gross B/C 1,32, Net B/C 5,92,dan IRR 117,03 % maka nilai tersebutmemenuhi kriteria layak; (4) Analisissensitivitas dengan asumsi biaya produksi naik4,5 % per tahun. Hasil perhitungan setelahbiaya dinaikkan sebesar 4,5 % per tahun,diperoleh nilai yaitu ; NPV bernilai positif,Gross B/C lebih besar dari 1, Net B/C lebihbesar dari 1, dan IRR lebih besar dari tingkatdiscount rate yang digunakan. Dengan

demikian walaupun terjadi kenaikan biayasebesar 4,5 % per tahun, usaha prosespengolahan hasil kakao di UPH Pangi-pangiini tetap layak untuk dilaksanakan.

SARAN

Teknologi fermentasi yang dilakukan olehpetani di UPH Pangi-pangi telah menghasilkanbiji kakao sesuai standar SNI yang berkualitasekspor (Kualitas AA), sehingga disarankanagar menjadi contoh yang baik bagi UPHkakao dan desa lainnya di KabupatenBulukumba, dan dari hasil Analisis Finansial,usaha proses pengolahan kakao di UPH Pangi-pangi memenuhi kriteri layak untuk diteruskan,sehingga laporan ini diharapkan dapatbermanfaat untuk semua pihak terkait, diKabupaten Bulukumba dalam pengembanganusaha proses pengolahan kakao khususnyateknologi fermentasi. Disarankan pula bijikakao yang serahkan ke pasar, semuanyaterfermentasikan dengan baik, sehingga dapatmeningkatkan nilai tambah.

DAFTAR PUSTAKAAndrianto, Tuhana Taufik, 2014. Pengantar

Ilmu Pertanian : Agraris,agrobisnis, Agroindustri, danagroteknologi. Global PustakaUtama, Yogyakarta.

Anonim, 2008. Panduan Lengkap Kakao:Manajemen Agribisnis dari Huluhingga Hilir. Penebar Swadaya,Bogor.

----------, (2008). Peraturan Menteri PertanianNomor: 35/Permentan/OT.140/7/2008 TentangPersyaratan dan Penerapan CaraPengolahan Hasil Pertanian AsalTumbuhan Yang Baik (GoodManufacturing Practices.Kementerian Pertanian, Jakarta.

-----------, 2010. Standar Nasional IndonesiaSNI 2323:2008 Biji KakaoAmandemen 1. Badan StandarisasiNasional/BSN, Jakarta.

-----------, 2011. S.O.P Penanganan PascaPanen Kakao. Dinas Perkebunan,Sulawesi Selatan.

------------, 2011. Peningkatan produksi,Produktivitas dan Mutu TanamanRempah dan Penyegar PedomanTeknis Unit Fermentasi BijiKakao (UFBK). KementerianPertanian.

------------, 2012. Peningkatan Produksi,Produktivitas, dan Mutu Tanaman

Page 59: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

52 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

Rempah dan Penyegar : PedomanTeknis Unit Fermentasi BijiKakao (UFBK). GerakanNasional Peningkatan Produksidan Mutu Kakao. DirektoratJenderal Perkebunan, KementrianPertanian, Jakarta

-----------, 2013. Pedoman TeknisPengembangan Mutu Kakao.Direktorat Mutu dan StandarisasiDirektorat Jenderal Pengolahandan Pemasaran Hasil Pertanian.

------------, 2014. Lakip Dinas perkebunanPropinsi Sulawesi Selatan Tahun2013. Disbun Sul-Sel, Makassar

-------------, 2014. Laporan Kinerja TahunanDirektorat Jenderal PerkebunanTahun 2013. Direktorat jenderalPerkebuna, KementerianPertanian, Jakarta

--------------, 2014. Statistik PerkebunanIndonesia 2013-2015 Tree cropEstate Of Indonesia 2013-2015.Direktorat Jenderal Perkebunan,Kementerian Pertanian, Jakarta.

Gittinger, J. Price, 1984. Compounding andDiscounting Tables for projectAnalysis : whit a Guide to TheirApplications (second Edition).TheJohns HopkinsUnivesity Press,U.S.A.

-------------, 1986. Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanaian (Edisi Kedua).UI-Press – Johns Hopkins,Jakarta.

Husnan, Suad, dan Suarsono Muhammad,2014. Studi Kelayakan ProyekBisnis.(Edisi Kelima). UPP STIMYKPN, Yogyakarta.

Ibrahim, Yacob, 2009. Studi Kelayakan Bisnis,(Edisi Revisi). Rineka Cipta,Jakarta

Kadariah, Lien Karlina, dan Clive Gray, 1978.Pengantar Evaluasi Proyek.Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia, Jakarta.

Muloto, Sri, dkk., 2005. Pengolahan ProdukPrimer dan Sekunder Kakao.Pusat Penelitian Kopi dan KakaoIndonesia, Jember.

Nida, Kartun, dkk, 2006. Pedoman UmumPasca Panen Perkebunan yangBaik dan benar (Good HandlingPractices/GHP), DirektoratJenderal Pengolahan danPemasaran Hasil Pertanian,Departemen Pertanian, Jakarta

Prayitno, 1993. Studi Kelayakan UsahaPembesaran Udang WinduTeknologi Madya di Sidoarjo.Akademi Penyuluhan PertanianMalang Jurusan PenyuluhanPerikanan Sidoarjo, Sidoarjo.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia,2010. Buku Pintar BudidayaKakao. Agro Media Pustaka,Jakarta. Cet. 1

Pudjosumarto, Mulyadi, 1988. EvaluasiProyek, Uraian Singkat dan SoalJawab. Liberti, Yogyakarta.

Sinaga, Dadjim, 2009. Studi Kelayakan Bisnisdalam Ekonomi Global :Teori danAplikasinya dalam EvaluasiProyek. Mitra Wacana Media,Jakarta.

Soekartawi, 1991. Dasar PenyusunanEvaluasi proyek. Pustaka SinarHarapan, Jakarta.

-------------, 2006. Analisis Usahatani. UI-Press, Jakarta.

Soekartawi dkk, 2011. Penilaian SuatuInvestasi dalam Ilmu Usahatanidan Penelitian untukPengembangan Petani Kecil. UI-Press, Jakarta. Cetakan Ke-3. Hal.142-146.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Alfabeta,Bandung.

Tim Penyusun, 2011. Pedoman PenulisanTesis (Draft # 4). ProgramPascasarjana Universitas IslamMakassar, Makassar.

Wahyudi,T., Panggabean, T.R., dan Pujiyanto(Ed.), 2008Panduan LengkapKakao : Manajemen Agribisnisdari Hulu hingga Hilir. PenebarSwadaya, Jakarta. Cet. 1.

Yin, Robert K., 2000. Studi Kasus : Desaindan Metode. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Page 60: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Meningkatkan Kecepatan Membaca Melalui Media Running Teks

pada Peserta Didik SMA Negeri 8 Bulukumba Jamaluddin 53

PENDAHULUAN

Hasil studi yang dilakukan oleh BookandReadingDevelopment (1992) yangdilaporkan oleh Bank Dunia menunjukkanbahwa kebiasaan membaca belum maksimaldiSMA. Hasil studi tersebut juga menunjukkanadanya korelasi antara mutu pendidikan secarakeseluruhan dengan waktu yang tersedia untukmembaca dan ketersediaan bahan bacaan.Selanjutnya hasil studi tersebut menyimpulkanbahwa belum dimilikinya kebiasaan membacaoleh peserta didik cenderung memberikandampak negative terhadap mutu pendidikanSMA secara nasional (Ismail:2003). Padatahunyang sama, IEA (International Association forEvaluation Education Achievement)mengungkapkan bahwa kebisaaan membacapeserta didik Indonesia berada pada

ke-26 dari 27 negara yang diteliti. Rendahnyakemampuan membaca tersebut dipengaruhioleh faktor internal dan eksternal sekolah.(Depdiknas, 2005).

Rendahnya minat dan kemampuanmembaca antara lain tampak pada rendahnyakecepatan efektif membaca (KEM) mereka.Hal ini merupakan salah satu indicator bahwapembelajaran membaca di sekolah belummaksimal, kalau tidak boleh dikatakan gagal.Padahal kita mengetahui bahwa rendahnyakemahiran membaca akan sangat berpengaruhpada kemahiran berbahasa yang lain, yaitumahir menyimak (listening skills), mahirberbicara (speaking skills),dan mahir menulis(writing skills) (Tarigan:1992).

Penggunaan pendekatan, metode, danteknik membaca yang tidak tepat diasumsikan

MENINGKATKAN KECEPATAN MEMBACA MELALUI MEDIA RUNNING TEKS PADAPESERTA DIDIK SMA NEGERI 8 BULUKUMBA

Jamaluddin *)

Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi SelatanGuru SMA Negeri 8 Bulukumba

Email: [email protected]

Abstrak

Membaca tidak sekadar melintas di atas kata-kata. Membaca memerlukan pemahaman akan bacaanyang sedang di baca. Salah satu kendala yang dialami guru dewasa ini adalah rendahnya minat bacabagi peserta didik. Dan yang tidak kala pentingnya adalah kecepatan membaca yang di bawa rata-ratasesui batas minimal jenjang yang seharusnya. Bahkan di SMA saat ini masi ditemukan peserta didikmembaca dengan cara mengeja atau melafalkan huruf demi huruf, tentunya hal ini sangatmemperihatinkan.

Oleh karen itu, diperlukan upaya dalam meningkatkan kecepatan membaca. Dalam tulisan ini penulisakan memaparkan bagaimana teknik meningkatkan kecepatan membaca dengan melalui mediarunning teks atau teks berjalan. Setelah diteliti ternyata cara ini sangat efektif dalam meningkatkankecepatan membaca dan pemahaman bacaan bagi peseeta didikkhususnya di SMA negeri 8Bulukumba.

Kata Kunci: membaca cepat

Abstract *)

Reading is not merely pass on words. Reading requires an understanding of the reading that is beingread. One of the obstacles experienced by adult teachers are low reading for learners. And not whenimportance is the speed reading which brought the average minimum levels within their boundariesshould be. Even in high school today masi found learners read how to spell or pronounce the letter byletter, of course this very concern.

By karen, the necessary means to increase the reading speed. In this paper the authors will describehow the technique increases the speed of reading the media running through the text or the text runs.After investigation it turned out this way is very effective in improving reading speed and readingcomprehension for peseeta didikkhususnya in public SMA 8 Bulukumba.

Keywords: fast reading

Page 61: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

54 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

merupakan salah satu factor penentu kurangmaksimalnya pencapaian tujuan membaca disekolah. Selainitu, alokasi waktu yangdisediakan untuk pembelajaran masih sangatminim. Akibatnya pelatihan-pelatihan yangdiberikan oleh guru untuk pelatihan membacapeserta didik cenderung diarahkan hanyamembaca bacaan-bacaan pendek yang terdapatdalam buku paket. Pemahaman guru terhadapkiat-kiat pengembangan membaca yang baikjuga disinyalir sangat kurang khususnya dikabupaten Bulukumba.

Demikian juga halnya yang terjadi padapeserta didik di SMA Negeri 8 Bulukumba.Dari pengukuran awal diketahui bahwa KEMmereka masih rendah yaitu 68,5 kpm. Angkaini menurut Nurhadi masih jauh dari KEMideal untuk peserta didik SMA dan sederajat,yaitu 210 kpm.

Kondisi tersebut sangatmemprihatinkan dan harus segara ditanganidengan sungguh-sungguh, simultan, danterencana. Rendahnya KEM peserta didik akanmemengaruhi rendahnya kemampuan merekadalam menemukan isi bacaan yang dibaca. Haltersebut akan berakibat pada turunnya minatbacam ereka. Pada akhirnya gairah belajar danprestasi akademik mereka menurun.

Ada dua factor utama penyebabrendahnya KEM peserta didik. Pertama, faktorpeserta didik yang terdiri atas: (1) faktorinternal antara lain rendahnya minat danmotivasi membaca, penguasaan bahasa yangrendah, dan intelegensi peserta didik, (2)factor eksternal antara lain: keadaan socialekonomi peserta didik, lingkungan yangkurang kondusif untuk peningkatan kemahiranmembaca. Kedua, faktor guru antara lain:kemampuan guru dalam memotivasi pesertadidik, dan kemampuan guru dalammenentukan dan memilih metode dan teknikpembelajaran membaca khususnya membacacepat masih kurang.

Teknik pemanfaatan runingteks padapower poin yang ditayangkan melalui LCDadalah strategi pembelajaran yang cukupsederhana, mudah, dan praktis untuk melatihKEM peserta didik. Di samping itu, teknik inimasih jarang digunakan dalam pelatihanpembelajaran membaca padahal teknik inisangat sederhana dan mudah. Olehk erena itu,teknik ini dijadikan solusi terbaik untukmeningkatkan KEM peserta didik di SMANegeri 8 Bulukumba.

LANGKAH PEMECAHAN MASALAHMembaca adalah satu dari empat aspek

keterampilan berbahasa pokok, dan merupakan

satu bagian komponen dari komunikasi tulisan.Dalam komunikasi tulisan, lambang-lambangbunyi bahasa diubah menjadi lambang-lambang tulisan atau huruf-huruf. Dapatdipahami bahwa pada tingkatan membacapermulaan, proses pengubahan inilah yangtertata, dibina, dandikuasai, terutama dilakukanpada masa anak-anak.

Membacamerupakansuatu proses yangdilakukan serta dipergunakan oleh pembacauntuk memperoleh pesan yang hendakdisampaikan penulis melalui kata-kata dalambahasa tulis. Suatu proses yang menuntutpembaca agar dapat memahami kelompok katayang tertulis merupakan suatu kesatuan danterlihat dalam suatu pandangan sekilas, danmakna kata-kata itu dapat diketahuisecaratepat. Apabila hal ini dapat terpenuhimaka pesan yang tersurat dan yang tersiratdapat dipahami, sehingga proses membacasudah terlaksana dengan baik.

Seseorang yang sedang membacaberarti ia sedang melakukan suatu kegiatandalam bentuk berkomunikasi dengan dirisendiri melalui lambing tertulis. Makna bacaantidak terletak pada bahan tertulis saja, tetapijuga terletak pada pikiran pembaca itu sendiri.Dengan demikian makna bacaan bias berubah-ubah tergantung pembaca dan pengalamanberbeda yang dimilikinya pada waktumembaca dan dipergunakannya untukmenafsirkan kata-kata tulis tersebut.

Seorang pembaca yang baik adalahseorang yang dapat memberikan tanggapanmengenai bahasa dan pemahaman dengankecepatan yang lumayan.Kemampuanmembaca yang baik merupakan hal yangsangat penting dalam melakukan aktivitasmembeca. Dalam hal ini, guru mempunyaiperanan yang sangat besar untukmengembangkan serta meningkatkankemampuan yang dibutuhkan peserta didikdalam membaca.

Strategi membaca cepat di sekolahselalu mengacu pada upaya peserta didikmenemukan inti atau maksud bahan bacaantersebut dalam waktu sesingkat-singkatnya.Strategi khusus yang dilakukan dalam melatihkecepatan dan keefektifan peserta didik dalammembaca cepat dalam pembelajaran ini adalahpemanfaatan runing teks pada power poindalam penayangan LCD dalam kelas. Dalampembelajaran ini dirancang sedemikian rupasehingga suasana kelas lebih menyenangkan.Peserta didik lebih bergairah untuk mengikutipelajaran dan lebih bermakna.1. Pembuatan Media Runing Teks dalam

Power Poin

Page 62: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Meningkatkan Kecepatan Membaca Melalui Media Running Teks

pada Peserta Didik SMA Negeri 8 Bulukumba Jamaluddin 55

ISI BACAAN....................................................................................................................................................................................................................................................................................................

AKU PASTI BISA!

Beberapa hal yang perlu diketahui tentangcara pembuatan runningteks pada programpower poin adalah:a. Open mikrosof office di power poin

2003 atau 2007b. Klik insert, kemudian teks boxc. Letakkan posisi dimana teks yang akan

dibuat, sebaiknya di pinggir kiri bawahd. Ketik teks yang diinginkan.e. Posisi home, klik animation.f. Custom animationg. Add effecth. Klik tanda panah, martion pathi. Pilih right ( kiri ke kanan )j. Dalam keadaan ini, maka efek running

teks sudah adak. Ubah star : On clik dengan ”with

previous.l. Klik tanda effek di bawahnya, effect

optionm. Beri tanda (v) pada ”auto reserve”.n. Klik tuning, ubah repeat : (none) dan

pilih until end off slie. Kemudian OK.

2. Penerapan Dalam Pembelajarana. Penayangan runing teks power poin

melalui LCDPeserta didiksecara klasikalmemperhatikan dan membaca runingteks yang ditampilkan di dalam kelasdengan cepat sesuai kecepatan yangtelah diatur dalam power poin.

b. Peserta didik mengisi kartupemahaman peserta didik (KPS)Setela mencermati dan membacaruning teks yang ditayangkan olehguru, maka selanjutnya peserta didikmengisi kartu pemahaman pesertadidik yang telah dibuat sebelumnyasebagai bagian dari perangkat lunakmedia pembelajaran ini. Contoh :

KPS INDIVIDUNama: ......................

.

Bacalah runing teks padapenayangan LSC di atas,cermati dan pahami isinya

Memilih 10 KPS terbaik peserta didikkemudian dipajang di dinding prestasi

yang telah disiapkan pada sudutruangan.

c. Kompetisi antar kelompok- Pada pertemuan selanjutnya peserta

didik dibagi menjadi beberapakelompok. Masing-masingkelompok memperhatikan danmembaca runing teks power poinditayangkan melalui LCD. Tiap-tiap kelompok mendiskusikan hasilpemahaman membacanya danditulis pada KPS kelompok.

- Tiap kelompok mempresentasikanhasil kerja kelompoknya di depankelas.

- Hasi presetasi dan hasil kerja padaKPS kelompok dinilai dandiakumulasi oleh guru serta diberipenghargaan bagi kelompok yangmempunyai nilai tertinggi.

d. Untuk menguatkan pemahaman dankecepatan peserta didik membacacepat maka, peserta didik diberi tugaskokurikuler yaitu membaca runningteks yang terdapat ditelevisi kemudianmengisi KPSM (kartu pemahamanpeserta didikmandiri ). KPSM yangdiisi oleh peserta didik adalahmerupakan bahan diskusi di kelaspada pertemuan berikutnya.

3. PenilaianPenilaian dilakukan setelah beberapa kalipembelajaran. Aspek penilaian adalahkecepatan membaca setiap menit denganmenggunakan rumus KPM.

KENDALADalam penggunakan media running

teks pada keterampilan membaca cepat salahsatu kendala yang dialami adalah faktor

keterbatasan sarana yang dimiliki sekolah.Apabila sekolah tidak dilengkapi dengansarana yang memadai maka media running teks

Page 63: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

56 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

ini sangat sulit diterapkan. Selain, itu,kemampuan dalam mengoperasionalkan ITsangat menentukan dalam keberhasilanmencapai tujuan.

Meskipun demikian, salah satulangkah yang bisa ditempuh oleh guru adalahmenjalin kerjasama dengan mitra yangmemiliki kemampuan di bidang IT. Sehinggadengan ide yang cemerlang dapat diwijudkandengan jalinan kerjasama dengan mitra atauorang yang memiliki kemampuan dalambidang tertentu.

HASIL PENELITIAN

Kemampuan Membaca Cepat Peserta didikmeningkat.

Data hasil tes kemampuan membacacepat peserta didik dianalisis secara deskriptif.Selanjutnya data ditabulasi dengan membuatrincian rata-rata, skor tertinggi, skorterendah. Selain itu, data kemampuanmembaca cepat peserta didik diklasifikasikanmenjadi dua yakni keefektifan membaca dankemampuan memahami bacaan denganmenjawab soal yang diberikan.

Hasil tes membaca cepat pesertadidikdi SMA Negeri 8 Bulukumba dipaparkansebagai berikut:

Tabel 1.Nilai Kemampuan Membaca Cepatpesertadidik sebelum penerapan running teks

Berdasarkan tabel di atas dapatdiketahui bahwa kemampuan membaca cepat(KEM) peserta didik masih sangat rendah.Seorang Peserta yang sudah duduk di bangkuSMA setidaknya harus memiliki kecepatanmembaca cepat sebesar 210 kpm keatas sesuaikompetensi dasar dalam Standar Isi. Dari datadi atas diperoleh gambaran bahawa nilai rata-rata KEM peserta didik hanya sebesar 318.Nilai terbesar adalah 189 dan yang terendahadalah 100.

Pemahaman BacaaanDitilik dari aspek pemahaman bacaan,

kemampuan peserta didik juga masih tergolongrendah, nilai rata-rata hanya 123,63. Nilaitertinggi dari aspek pemahaman bacaan hanya80, dari nilai maksimal yang dapat diperolehpeserta didik adalah 100. Dari 32peserta didik,yang memperoleh nilai 80 hanya 2 orang, atau6,25%, sedangkan yang memperoleh nilai 70sebanyak 15 orang atau 46,87%. Sebaranfrekuensi yang terbesar berada pada nilai 60yakni sebanyak 9 orang atau 28,12%,kemudian terdapat pula peserta didikyangmemperoleh nilai 50 sebanyak 5 orang atau15,62% dan ada peserta didikyang mencapainilai 40 sebanyak 2 orang atau 6,25%. Tidakseorang pun yang memperoleh nilai di atas 80.

Berdasarkan hal tersebut di atas, makapembelajaran dilakukan dengan memanfaatkanmedia running teks peserta didikdikelompokkan lebih kecil, tujuannya agarpeserta didik dapat lebih fokus padapembelajaran. Hasil tes membaca cepat pesertadidik SMA Negeri 8 Bulukumba sebagaiberikut.

No.Kode NamaPeserta didik

Nilai

KEMPemahaman

Bacaan1 X1 189 602 X2 103 603 X3 172 504 X4 185 705 X5 185 706 X6 165 707 X7 187 508 X8 180 509 X9 176 70

10 X10 175 7011 X11 185 5012 X12 156 7013 X13 105 7014 X14 135 6015 X15 180 6016 X16 177 7017 X17 168 4018 X18 164 7019 X19 145 7020 X20 167 70

No.Kode NamaPeserta didik

Nilai

KEMPemahaman

Bacaan21 X21 176 5022 X22 178 7023 X23 180 8024 X24 100 7025 X25 175 6026 X26 176 6027 X27 170 7028 X28 175 7029 X29 190 8030 X30 150 6031 X31 120 6032 X32 158 60

Rata-rata 318 123,63NilaiTertinggi 189 80NilaiTerendah 100 40

Page 64: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Meningkatkan Kecepatan Membaca Melalui Media Running Teks

pada Peserta Didik SMA Negeri 8 Bulukumba Jamaluddin 57

Tabel 2.Nilai Kemampuan Membaca Cepat

setelah penerapan media running teks padapeserta didik SMA Negeri 8 Bulukumba

NoKode NamaPeserta didik

Nilai

KEMPemahaman

Bacaan1 X1 220 802 X2 230 803 X3 270 804 X4 285 905 X5 285 806 X6 265 707 X7 270 708 X8 240 809 X9 270 80

10 X10 250 7011 X11 240 7012 X12 240 7013 X13 235 7014 X14 210 7015 X15 240 7016 X16 270 8017 X17 220 7018 X18 260 9019 X19 250 7020 X20 235 7021 X21 248 8022 X22 242 8023 X23 230 8024 X24 180 6025 X25 270 9026 X26 280 9027 X27 270 9028 X28 280 8029 X29 220 7030 X30 250 7031 X31 220 7032 X32 258 80

Rata-rata 478,96 146,06Nilai Tertinggi 285 90Nilai Terendah 180 70

Berdasarkan tabel di atas dapatdiketahui bahwa kemampuan membaca cepat(KEM) peserta didik sudah memadai. Daridata tersebut diperoleh gambaran bahwa nilairata-rata KEM peserta didik sebesar 478,96.Nilai terbesar adalah 285 dan yang terendahadalah 70. Peserta didikpada umumnyamencapai batas KEM yang ideal

Pemahaman Bacaaan Peserta didikDitilik dari aspek pemahaman bacaan,

kemampuan peserta didik juga sudahmengalami penigkatan, nilai rata-rata 146,06.

Nilai tertinggi dari aspek pemahaman bacaanadalah 90. Dari 32peserta didik, yangmemperoleh nilai 90 sebanyak 5 orang, atau15,62%, sedangkan yang memperoleh nilai 80sebanyak 12 orang atau 37,5%. Sebaranfrekuensi yang terbesar berada pada nilai 70sebanyak 14 orang atau 43,75%,sementarapeserta didik yang memperoleh nilai60 sebanyak 1 orang atau 3,12% .

ALTERNATIF PENGEMBANGANDengan mencermati perkembangan

kemampuan membaca cepat yang dialami olehpeserta didik khususnya di SMA Negeri 8Bulukumba, maka sangat tepat jikapemanfaatan media running teks padapenayangan LCD dikembangkan lebihsempurna dengan menafaatkan fitur-fitur yangada pada IT. Untuk mewujudkan hal tersebuttentunya kemampuan seseorang dalammengoperasikan perangkat IT atau komputermenjadi penentu dalam pengembangan mediarunning teks ini.

Untuk menambah motivasi peserta didikdapat didesain semenarik mungkin denganbacaan atau materi bacaan yang menarik pula.Pada materi bacaan perlu ada penyesuaiandengan penomena yang faktual dan hangatserta sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Selain itu, sarana penunjang harus terusditingkatkan misalnya kualitas LCD yangdigunakan sehingga sangat membantupandangan peserta didik mengenai resolusihasil tayangan dan kejelasannya. Selain itu,dengan pemanfaatan LCD yang memadai dapatdilakukan berbagai kreasi misalnya fungsiganda antara LCD dengan OHP. Dengandemikian guru merasa sangat terbantu dalammemanfaatkan alat pembelajaran yangmenarik.

KESIMPULAN

1. Rata-rata kemampuan membaca cepatpeserta didik setelah dilakukanpembelajaran dengan menggunakan teknikruning teks mengalami peningkatan.

2. Penerapan runing teks sangat berdampakpada perubahan sikap belajar peserta didik,yaitu senang, dan bersemangat mengikutipembelajaran. Mereka juga cakap dalammelakukan langkah-langkah pembelajaranyang direncanakan guru.

3. Penerapan runing teks pada power poindapat meningkatkan motivasi dan minatbelajar peserta didik.

Page 65: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

58 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

DAFTAR PUSTAKA

Alam, Syamsul. 2008. PeningkatanKeterampilan Membaca Cepat Pesertadidik SMA Kelas Khusus LPMP Sulseldengan Teknik Periferal. Makassar:

Deporter. Bobbi. 2000. Quantum Learning.Bandung: Kifa

Depdiknas. 1999 a. Kamus Besar BahasaIndonesia. Ediis III. Jakarta: BalaiPustaka.

Depdiknas. 2005 b. Materi PelatihanTerintegrasi Bagi Guru SMABuku 1.Jakarta.

Depdiknas. 2005 c. Materi PelatihanTerintegrasi Bagi Guru SMABuku 3.Jakarta.

Depdiknas. 2005 d. Materi PelatihanTerintegrasi Bagi Guru SMA Buku 4Jakarta

Ismail. Taufik. 2003. Cara Menjadi Bangsayang Buta Membaca, Rabun Sastradan Lumpuh Menulis. Jakarta: Horison

Kemmis. 2008. Trik dan Taktik Mengajar.Strategi Meningkatkan PencapaianPengajaran di Kelas. Jakarta: Indeks

Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan EfektifTeori dan Latihan. Malang: Sinar baru.

Sumarsono, 2008. Membaca Efektif. Jakarta:Gramedia

Tarigan, 1992 Membaca sebagai SuatuKeterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa.

Page 66: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Penerapan Metode Pembelajaran Think, Pair, and Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Mata Pelajaran Geografi Materi Hidrosfer Siswa Kelas X IPS 1 SMAN 14 Bulukumba Syamsuddin 59

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK, PAIR AND SHARE (TPS)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

GEOGRAFI MATERI HIDROSFER SISWA KELAS X IPS 1SMA NEGERI 14 BULUKUMBA

Syamsuddin *)

Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi SelatanGuru SMA Negeri 14 Bulukumba

Email: [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah ingin memperoleh gambaran mengenai kualitas proses dan hasil belajarmatematika siswa dengan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS), mendeskripsikanaktivitas siswa Kelas X IPS 1 SMA Negeri 14 Bulukumba selama proses pembelajaran Geografidengan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS), dan mengetahui respon siswa terhadappembelajaran Geografi dengan menggunakan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS).

Metode penelitian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yangdiharapkan dapat mengatasi berbagai kekurangan penelitian di bidang pendidikan. Prosedur penelitiantindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, danmenganalisis serta merefleksi tindakan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 14 Bulukumbadengan subjek penelitian Kelas X IPS 1 dengan jumlah 33 siswa. Dalam penelitian ini subjekpenelitiannya hanya satu kelas, sehingga hasil ini hanya berlaku untuk kelas yang diteliti dan tidakdapat digeneralisasikan.

Berdasarkan hasil kajian dalam penelitian ini, diketahui bahwa prestasi belajar siswa mengalamipeningkatan setelah diterapkan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) dalampembelajaran geografi, dan respon/tanggapan siswa terhadap penerapan Metode Pembelajaran Think,Pair and Share (TPS) baik sekali.

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat juga dari Hasil angket siswa mengenai minat Siswaterhadap Pembelajaran geografi menggunakan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS).Dari Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) dalam pembelajaran geografi yangdikembangkan, penulis mengharapkan para guru perlu mencoba menerapkan model pembelajarantersebut pada pokok bahasan lainnya dan bagi peneliti lebih lanjut dapat mengembangkan MetodePembelajaran Think, Pair and Share (TPS) dengan metode pembelajaran lainnya.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS), Hasil Belajar

Abstract *)

The purpose of this research is to gain an idea of the quality of the process and the results of the studyof mathematics learning methods with students Think, Pair and Share (TPS), describing the activitiesof the students of class X IPS 1 SMA Negeri 2 Bulukumba during the process of learning Geographylearning methods with a Think, Pair and Share (TPS), and knowing the response of students towardslearning Geography by using learning methods Think, Pair and Share (TPS).

Research methods used in this activity is the Research Action class (PTK) which is expected toaddress the various shortcomings of research in the field of education. Class action researchprocedure begins with the Planning Act, implementing, evaluating, and analyzing and merefleksiaction. This research was conducted at SMA Negeri 2 Bulukumba with subject X-grade IPS 1 withnumber of 33 students. In this research the subject of his research was only one class, so that theseresults apply only to classes that are researched and cannot be generalized.

Based on the results of the study in the study, noted that the learning achievements of students hasincreased after the applied learning methods Think, Pair and Share (TPS) in learning geography, andresponse/response of the students against the application of the method of learning Think, Pair andShare (TPS) good at all.

Page 67: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

60 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

PENDAHULUAN

Rendahnya hasil belajar siswa terhadapgeografi, dapat dipengaruhi oleh faktor gurudan faktor Model pembelajaran dan metodepembelajaran yang digunakan dalam kegiatanpembelajaran. Faktor guru yang dapatmempengaruhi hasil belajar siswa antara lainpenampilan, cara berbicara dan caramengajarnya yang membosankan yang secaralangsung akan mempengaruhi kondisi fisik danpsikis siswa.

Model pembelajaran dan metodepembelajaran yang digunakan dalam kegiatanbelajar mengajar di dalam kelas dapatmempengaruhi hasil belajar siswa karena bilasalah memilihnya siswa dapat merasa bosanbahkan bisa tidak mengerti sama sekali denganmateri yang disampaikan pada saatpembelajaran.

Dalam pembelajaran geografi di Kelas XIPS 1 SMA Negeri 14 Bulukumba ditemukankeragaman masalah sebagai berikut :1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran

belum Nampak2. Para siswa jarang mengajukan pertanyaan,

walaupun guru sering meminta agar siswabertanya jika ada hal-hal yang belum jelasatau kurang paham

3. Keaktifan dalam mengerjakan soal-soallatihan juga masih kurang

4. Para siswa masih belum memanfaatkantemannya yang lebih pandai untuk dijadikantempat bertanya selain guru.

Bila permasalahan diatas tidakdiselesaikan dikhawatirkan siswa tidakmengerti materi pelajaran tersebut, bahkan bisaterjadi ketidaksukaan siswa terhadap pelajarangeografi. Dalam pembelajaran geografi siswadiharapkan ikut aktif terlibat dalam prosespembelajaran, sehingga akan berdampak padaingatan siswa tentang apa yang dipelajarinyadan akan lebih lama bertahan dalam memoriingatannya. Suatu konsep akan mudah diingatjika pola pengajarannya melibatkan siswasecara aktif dan mengikuti prosedur dan

langkah-langkah yang tepat, jelas dan menarik.Salah satu kegiatan pembelajaran yang

menekankan berbagai kegiatan tindakan adalahpendekatan pembelajaran untuk mencapai hasilyang lebih memuaskan dari segi proses belajardan segi hasil belajar. Untuk mencapai hasiltersebut perlu menggunakan cara pendekatandan metode yang dapat menghasilkan prosespembelajaran yang menarik danmenyenangkan serta dapat melibatkan siswasecara aktif.

Salah satu metode untuk menghasilkanproses pembelajaran yang menarik danmenyenangkan serta dapat melibatkan siswasecara aktif adalah Metode PembelajaranThink, Pair and Share (TPS). Penulis memilihMetode Pembelajaran Think, Pair and Share(TPS) yang didalamnya berbentuk kerjakelompok diharapkan dapat menyelesaikanpermasalahan rendahnya hasil kerja siswakarena di dalam Metode Pembelajaran Think,Pair and Share (TPS) siswa dapat bekerja samadan saling berinteraksi satu sama lain untukmemecahkan masalah dengan dibimbing olehguru. Dengan adanya kerja sama dan salingberinteraksi diharapkan proses pembelajarandapat berjalan menarik dan menyenangkandalam mencapai tujuan pembelajaran, yaitusiswa dapat paham dan mengerti tentangmateri pelajaran tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas, makapenulis tertarik untuk meneliti tentangpenerapan Metode Pembelajaran Think, Pairand Share (TPS) untuk meningkatan hasilbelajar siswa dalam pembelajaran geografi diKelas X IPS 1 SMA Negeri 14 Bulukumba.

Agar dalam penelitian ini tidakmenimbulkan penafsiran yang berbeda, makapenelitian ini pada ruang lingkup Bahanpembelajaran dibatasi pada materi tentangsejarah pembentukan bumi dengan KompetensiDasar Menganalisis dinamika planet bumisebagai ruang kehidupan.

Hasil peningkatan hasil belajar siswayang dimaksud dapat dilihat dari aspek afektif,yaitu kreativitas siswa, keaktifan siswa di

Improvement of the learning achievements of students can be seen also from the results of the nowstudents about Student interest towards Learning geography learning methods using a Think, Pair andShare (TPS). Think, learning methods of Pair and Share (TPS) in learning geography developed, theauthor expects the teachers need to try to apply the learning model on other subjects and for furtherresearchers can develop learning methods Think, Pair and Share (TPS) with other learning methods.

Keywords: learning methods Think, Pair and Share (TPS), the results of the Study

Page 68: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Penerapan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Mata Pelajaran Geografi Materi Hidrosfer Siswa Kelas X IPS 1 SMAN 14 Bulukumba Syamsuddin 61

kelas, dan kerja sama antar siswa. Sertapeningkatan nilai setiap siswa.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMANegeri 14 Bulukumba mulai bulan Agustussampai dengan bulan Oktober 2016. yangmelibatkan dua orang guru Geografi (seorangguru menjadi pengajar dan satu orang lainnyamenjadi Teman Sejawat) dan 38 siswa kelas XIPS 1 SMA Negeri 14 Bulukumba. Tindakanyang diambil dalam penelitian ini, sebagaiupaya meningkatkan hasil belajar siswa kelasX IPS 1 SMA Negeri 14 Bulukumba dalambelajar geografi melalui pembelajaran yangmenggunakan Metode Pembelajaran Think,Pair and Share (TPS), dengan langkah-langkahsebagai berikut :

Perencanaan TindakanDalam tahap ini materi diperkenalkan

melalui penyajian kelas. Penyajian materidilakukan secara langsung. Kegiatanpembelajaran yang dilakukan pada saat iniadalah :1. Mempersiapkan lembar pengamatan

(observasi), monitoring dan lembar kerjasiswa sebagai instrument-instrumenpenelitian

2. Memberi motivasi pada siswa tentangperlunya mempelajari materi

3. Mengelompokkan siswa menjadi 6kelompok, masing-masing kelompok terdiridari 5-6 orang

4. Membagikan lembar kerja siswa padamasing-masing kelompok

5. Melaksanakan pengamatan, danmemberikan soal-soal

6. Mempersiapkan Rencana Pembelajaran

Implementasi Tindakan

Siklus IPertemuan pertamao Apersepsio KBM didominasi pelaksanaan Metode

Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS)dengan siswa kerja kelompok untukMenemukan sejarah pembentukan bumimelalui Lembar Kerja Siswa (LKS). Gurusengaja tidak memberi informasisebelumnya, agar siswa dapat belajarmandiri melalui LKS.

Siklus IIPertemuan keduao Apersepsi

o KBM didominasi pelaksanaan MetodePembelajaran Think Pair and Share (TPS)dengan siswa kerja kelompok untukmenemukan kebalikan sejarahpembentukan bumi melalui Lembar KerjaSiswa (LKS). Guru memberi informasisebelumnya, agar siswa mendapatinformasi lebih dalam mengerjakan LKS.

Siklus IIIPertemuan ketigao Apersepsio KBM didominasi pelaksanaan Metode

Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS)dengan siswa kerja kelompok untukmenemukan kebalikan sejarahpembentukan bumi melalui Lembar KerjaSiswa (LKS). Guru memberi informasisebelumnya dan memberi arahan pada saatsiswa mengerjakan LKS sehinggamendapat informasi lebih.

Instrumen yang digunakan dalampenelitian ini adalah Instrumen tes danInstrumen non tes. Tes KemampuanPemahaman Matematika yang akan digunakandalam penelitian ini adalah dalam bentukEssay (uraian), karena bentuk tes uraian akanterlihat kemampuan dan proses berfikir siswaterhadap materi yang telah disampaikan setelahdiberi tindakan serta memperkecil unsurtebakan. Uraian (Esai) salah satu bentuk tessubyektif.

Pengumpulan data dilakukan pada setiapaktivitas kegiatan pembelajaran. Pengumpulandata dilakukan pada saat sebagai berikut:a. Observasi dan studi pendahuluan.b. Hasil Pre-Test dan Pos-Test kemampuan

belajar geografi siswa pada siklus I, II, III.c. Catatan lapangan dilakukan pada setiap

pertemuan.d. Lembar penilaian proses pembelajaran pada

setiap pertemuan.e. Angket.f. Dilengkapi foto sebagai bukti kegiatan

penelitian.

Indikator Keberhasilan belajar siswapenulis tentukan dengan melebihi KKMgeografi di SMAN 14 Bulukumba yaitu 78.SIKLUS

KE- Persentase Target Keberhasilan

160% dari jumlah seluruh siswayang melebihi Nilai KKM (78)

280% dari jumlah seluruh siswayang melebihi Nilai KKM (78)

392% dari jumlah seluruh siswayang melebihi Nilai KKM (78)

Page 69: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

62 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan berawal darirendahnya minat belajar siswa sehingga rata-rat hasil belajar geografi selalu di bawahKKM, khususnya materi sejarah pembentukanbumi. Untuk meyakinkan, penulis mencobamengadakan pre test dan post test di dalamsetiap pertemuan ini, sehingga diharapkan adapeningkatan hasil belajar.

PTK ini dilakukan dengan 3 siklusdimana siklus I dilakukan pada saat pertemuanpertama dan kedua yaitu pada hari Selasatanggal 16 Agustus 2016. Siklus II dilakukanpada hari dan hari selasa tanggal 30 agustus2016 dan Siklus III dilakukan pada hari selasatanggal 13 September 2016.

Setelah melaksanakan PTK denganModel Pembelajaran Think, Pair and Share(TPS) pada materi sejarah pembentukan bumi,maka dapat dilihat ada peningkatan hasilbelajar kelas X IPS 1 pada pelajaran geografi.Peningkatan yang paling terasa adalahkeaktifan siswa dalam belajar sehingga dapatmeningkatkan hasil belajar siswa. SengajaPenulis mengatur siswa untuk bekerjakelompok dengan jumlah siswa 5-6 siswa perkelompok dan diatur dalam setiap kelompokterdapat dua siswa yang kemampuannya diatassiswa lain untuk membantu prosespembelajaran.

Pada siklus I ini respon siswa dansemangat belajar siswa sangat tinggi, karenadengan menggunakan metode pembelajaranThink, Pair and Share (TPS) dan bekerjakelompok, siswa dapat berinteraksi dengansiswa lain, sehingga muncul perasaan tidakmau kalah dengan siswa lain dalam hal positif.Selain itu siswa merasa senang karena adaperubahan suasana dalam pembelajaran,sehingga pembelajaran terasa menyenangkan.

Pembelajaran-pembelajaran sebelummenggunakan metode pembelajaran Think,Pair and Share (TPS) terasa membosankan dansemangat belajar siswa hampir tidak ada samasekali. Hal ini dapat terlihat dari persiapansiswa yang kurang dan pada saat pembelajaransiswa tidak antusias menerima pembelajarandan tidak fokus.

Hasil belajar siswa di Siklus I setelahmelakukan Pembelajaran denganMenggunakan metode pembelajaran Think,Pair and Share (TPS) adalah 60% dari jumlahsiswa keseluruhan dapat memenuhi KKM dannilai beberapa siswa dapat melampaui KKMpada saat tes yang berbentuk Essay. Hasiltersebut mengalami peningkatan bila

dibandingkan dengan hasil belajar siswa tahun-tahun sebelumnya, dimana tidak pernahmelebihi 50% dari jumlah siswa keseluruhandapat memenuhi KKM dan nilai beberapasiswa dapat melampaui KKM pada saat tesyang berbentuk Essay.

Walaupun hasil belajar siswa di Siklus Imemenuhi target Penulis sebelumnya, Penulismasih mencoba meningkatkan hasil belajarsiswa sehingga tetap dilakukan Siklus II,karena Penulis melihat pada saat tahap Think(berpikir sendiri) banyak siswa yang tidak maumengerjakan LKS dan tidak mau belajarmandiri, masih bergantung pada temansejaawatnya padahal petunjuk caramengerjakan di LKS sudah jelas. Di Siklus II,Penulis akan lebih menekankan ke siswa padasaat tahap Think untuk belajar mandiri, danmenghimbau siswa yang lainnya tidakmembantu temannya.Pada saat tahap Pair(berpasangan) siswa baru dipersilakanberdiskusi dengan pasangannya.

Hasil belajar siswa di Siklus II setelahmelakukan Pembelajaran denganMenggunakan Model Pembelajaran Think,Pare and Share (TPS) adalah 80% dari jumlahsiswa keseluruhan dapat memenuhi KKM dannilai beberapa siswa dapat melampaui KKMpada saat tes yang berbentuk Essay.Pembelajaran dalam Siklus II dirasakan masihbelum efektif, karena pada saat tahap pair(berpasangan), yang terjadi adalah siswa yangbelum selesai mengerjakan soal pada saattahap Think (berpikir sendiri) menyalinjawaban siswa yang menjadi pasangannya,bukan bekerja sama dan berdiskusi. Sehinggawalaupun hasil belajar siswa di Siklus IImemenuhi target Penulis sebelumnya, Penulismasih mencoba meningkatkan hasil belajarsiswa di Siklus III.

Untuk persiapan pelaksanaanpembelajaran Siklus III Penulis menjelaskandan menekankan kepada siswa untukmengikuti proses pembelajaran sesuaitahapnya dan mengingatkan kepada siswabahwa proses pembelajaran jauh lebih pentingdaripada hasil akhir belajar, sehingga siswapaham dan mengikuti proses pembelajarandengan benar, bukan hanya terfokus pada hasilakhir belajar, sehingga siswa tidak berpikir lagibahwa belajar itu adalah tinggal mencontekhasil belajar rekannya.

Pada saat siklus III siswa sudah terbiasabelajar dengan metode pembelajaran Think,Pair and Share (TPS), sehingga para siswasudah siap dan merasa tertantang di setiaptahap-tahap pembelajarannya. Sehingga hasilbelajar siswa meningkat.

Page 70: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Penerapan Metode Pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Mata Pelajaran Geografi Materi Hidrosfer Siswa Kelas X IPS 1 SMAN 14 Bulukumba Syamsuddin 63

Hasil belajar siswa di Siklus III setelahmelakukan Pembelajaran denganMenggunakan Model Pembelajaran Think,Pare and Share (TPS) siswa telahmelaksanakan proses pembelajaran denganmetode pembelajaran TPS dengan baik danbenar, sehingga hasil belajar siswa adalah 92%dari jumlah siswa keseluruhan dapat memenuhiKKM. Untuk itu Penulis Menghentikan PTKsampai Siklus III.

Setelah melaksanakan pembelajaran 3siklus, dapat disimpulkan bahwa hasil belajarmeningkat pada setiap siklusnya. Untuk lebihmengetahui peningkatan hasil belajar siswa diSiklus I, Siklus II dan Siklus III dapat dilihatdalam Tabel berikut :

Tabel Hasil Belajar Siswa di Setiap Siklusnya

SIKLUS RATA-RATA HASILPOST-TEST

PENINGKATAN

I 76,89 -II 82,87 5,98III 88,71 5,84

Bila kita bandingkan hasil belajar siswadi Siklus I, Siklus II dan Siklus III, hasilbelajar seluruh siswa meningkat, Hasil angketsiswa mengenai minat Siswa terhadapPembelajaran geografi menggunakan MetodeThink, Pair and Share (TPS) ini dapatdisimpulkan bahwa seluruh siswa menaruhminat sebanyak 68%. Hal ini pun dapat terlihatselama proses pembelajaran seluruh siswamengikuti secara aktif dan bekerja sama.

SIMPULAN

Hasil penelitian yang dilakukan penulismenunjukkan bahwa penggunaan MetodePembelajaran Think, Pair and Share (TPS)dengan kerja kelompok dapat meningkatkanhasil belajar di Kelas X IPS 1 SMA Negeri 14Bulukumba pada materi sejarah pembentukanbumi. Dari hasil penelitian yang dilakukandapat ditarik sebagai berikut:1. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran

menggunakan Metode PembelajaranThink, Pair and Share (TPS) dengan kerjakelompok, karena mereka dapatberinteraksi dan bekerja sama dalammelaksanakan pembelajaran.

2. Kemampuan belajar siswa mengalamipeningkatan setelah menggunakan MetodePembelajaran Think, Pair and Share (TPS)dengan kerja kelompok di Kelas X IPS 1SMA Negeri 14 Bulukumba pada materisejarah pembentukan bumi.

SARANBerkaitan dengan hasil penelitian , kami

ingin memberikan saran sebagai berikut:1. Dalam mengkoordinasikan dan

membagikan siswa dalam kelompokhendaknya dilakukan guru, agar dapatdimasukkan beberapa siswa yangkemampuan diatas siswa yang lain,sehingga dapat membantu proses belajarmengajar ke siswa lainnya, dan terusmengamati kerja kelompok.

2. Dalam membuat LKS dilakukan secarajelas, agar siswa langsung pahamdengantuntun an dan tutunan yang adadalam LKS.

3. LKS dan soal Test hendaknya disesuaikandengan materi yang akan dijelaskan

4. Dalam membuat LKS dan soal Test harusdisesuaikan dengan waktu pembelajaran

5. Walau sudah ada LKS untuk membimbingsiswa, hendaknya guru tetap mendampingidan membimbing siswa dengan sabar agarsiswa dapat termotivasi dan merasanyaman dalam belajar

6. Guru geografi diharapkan selalu berupayameningkatkan kualitas proses belajarmengajar dengan menggunakan berbagaimetode pembelajaran sehingga dapatmemilih mana yang tepat untuk dipakaikepada siswa di setiap materinya, danakhirnya proses belajar mengajar dapatberjalan lancar dan siswa paham terhadapmateri sehingga dapat meningkatkan hasilbelajar siswa

7. Guru geografi hendaknya jangan menyerahdengan keadaan bila menemui berbagaihambatan dalam proses pembelajaran

8. Bila proses pembelajaran tidak berhasil,hendaknya Guru tidak menyalahkan siswa,namun berintropeksi diri dalam melakukanpembelajaran

9. Guru geografi hendaknya bisa berkumpuldan bekerja sama dengan Guru geografisekolah lain sehingga dapat menemukanwawasan dan semangat baru dalampembelajaran

Page 71: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

64 Jurnal Pinisi Research | Volume 9 Nomor 1 | Edisi Februari 2017

DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. M., (1984) Guru dalam Proses BelajarMengajar, Bandung : Sinar Baru

Arikunto, Suharsini (2007). PenelitianTindakan Kelas, Jakarta: BumiAksara

Depdikbud, (2000). Kamus Besar BahasaIndonesia Edisi ke-3, Jakarta: BalaiPustaka

Santoso, Gempur, (2005), MetodologiPenelitian, Jakarta, Prestasi Pustaka

Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar diSekolah, Jakarta: Rineka Cipta

Dewi Nuharini, Tri wahyuni, (2008),Matematika Konsep danAplikasinya, Jakarta: CV. UsahaMakmur

Page 72: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DR. Drs. BaharuddinPatangngai., SE, M. Si.Lahir Bulukumba padatanggal 10 nopember 1967,pendidikan SDN. 10 Ela-Ela Tahun 1980, SMPN 2Bulukumba 1983, SMAN 1Bulukumba 1986, S1 Kimia(IKIP UP), S1 Ekonomi(STIE W.Bakti), S2Magister Manajemen

(UMI-Makassar), S3 Doktor Ilmu ManajemenEkonomi (UMI Makassar). Bekerja sebagai stafpegawai Badan Penelitian, Pengembangan,Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten BulukumbaJabatan Kepala Bidang Litbang. Terlibat dibeberapapenelitian dan pengkajian ke Litbangan Daerah,sebagai pemerakarsa terbitan Jurnal Pinisi ResearchBP3K dan sebagai dosen di beberapa PerguruanTinggi di Bulukumba (Akper, STKIPMuhammadiyah, STAI Algazali) telah menulis kajiandi berbagai terbitan jurnal antara lain:

1. Work Stress : Tinjauan Teoritis & PengaruhnyaTerhadap Kinerja Individu Organisasi

2. Korelasi NEM SLTP dengan Prestasi belejar diKabupaten Bulukumba

3. Analisis Peningkatan Kinerja Pegawai DinasPemukiman dan Prasarana Daerah KabupatenSinjai

4. Human Resources Dalam ManajemenPerubahan Paradigma Keunggulan KompetitifDaerah

5. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah,Motivasi kerja, Kemampuan Terhadap KualitasKekaryaan Guru Sekolah Dasar di KabupatenBulukumba

6. Analisis Sumber Daya Demografi KabupatenBulukumba dalam Meningkatkan PembangunanBerbasis Potensi Lokal

7. Upaya Bank Syari’ah Mendorong TumbuhnyaSektor Riil di Kabupaten Bulukumba

8. Pola Pemanfaatan Anggaran Berbasis Akrual diTingkat Satuan Pendidikan di KabupatenBulukumba

Dan pernah mengikuti pelatihan antara lain :Pelatihan yang diikuti :• Latihan Kepemimpinan IV oleh Badan Diklat

Prop. Sulawesi Selatan 2004• Pendidikan Latihan Kepemimpinan III (Diklatpim

III pola baru angk.II tahun 2014 Kemdagri)• Pelatihan Perbendaharaan dan Perpajakan

Depdiknas 2006• Pelatihan Pengembagan dan Analisis Kurikulum

Nasional Depdiknas 2004• Pelatihan Modelin Pembelajaran Depdiknas 2004• Pelatihan Pembuatan Renstra Unit Kerja

Depdiknas• Pelatihan Pembuatan Lakip Unit Kerja Depdiknas• Pelatihan Pemodelan data SIMPEG Depdiknas• Pelatihan ICT dan TV Education Dikmenjur

Depdiknas• Pelatihan KTSP Melalui BSNP Depdiknas 2006• Pelatihan pembuatan Rencana Pengembangan

Pendidikan Kabuapten (RPDK) Se Indonesia2009.

• Trainer Word Bank Operational Budgeting Schoolby programing sucses study pundamentaleducation 9 years of Indonesian 2009

• Training and Advocation PUG Round Table andDiscussion Education Planning BudgetingProgram Depdiknas 2009

• Pelatihan Peningkatan Kompotensi Teknis SumberDaya Manusia Fungsional Pendataan Pendidikandari PSP Balitbang Depdiknas 2009

• Pelatihan Peningkatan Kemampuan PenyusunanProfil Pendidikan Tahun 2009 Depdiknas SetjendBiro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri(KLN) Jakarta

• Better Education Through Reformed Managementand Universal Teacher Upgrading (BERMUTU)PSP-Balitbang- Depdiknas 2009

• Pelatihan pengelolaan pendataan pendidikan danICT, Pusat Statistik Pendidikan, BalitbangKemendiknas 2010

• Training From The American People USAID forImproving Public Services Performance 2011

Biodata Penulis

VOL. 9 NO. 1 ISSN : 2442-3939 FEBRUARI 2017

DR. Drs. BaharuddinPatangngai., SE, M. Si.Lahir Bulukumba padatanggal 10 nopember 1967,pendidikan SDN. 10 Ela-Ela Tahun 1980, SMPN 2Bulukumba 1983, SMAN 1Bulukumba 1986, S1 Kimia(IKIP UP), S1 Ekonomi(STIE W.Bakti), S2Magister Manajemen

(UMI-Makassar), S3 Doktor Ilmu ManajemenEkonomi (UMI Makassar). Bekerja sebagai stafpegawai Badan Penelitian, Pengembangan,Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten BulukumbaJabatan Kepala Bidang Litbang. Terlibat dibeberapapenelitian dan pengkajian ke Litbangan Daerah,sebagai pemerakarsa terbitan Jurnal Pinisi ResearchBP3K dan sebagai dosen di beberapa PerguruanTinggi di Bulukumba (Akper, STKIPMuhammadiyah, STAI Algazali) telah menulis kajiandi berbagai terbitan jurnal antara lain:

1. Work Stress : Tinjauan Teoritis & PengaruhnyaTerhadap Kinerja Individu Organisasi

2. Korelasi NEM SLTP dengan Prestasi belejar diKabupaten Bulukumba

3. Analisis Peningkatan Kinerja Pegawai DinasPemukiman dan Prasarana Daerah KabupatenSinjai

4. Human Resources Dalam ManajemenPerubahan Paradigma Keunggulan KompetitifDaerah

5. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah,Motivasi kerja, Kemampuan Terhadap KualitasKekaryaan Guru Sekolah Dasar di KabupatenBulukumba

6. Analisis Sumber Daya Demografi KabupatenBulukumba dalam Meningkatkan PembangunanBerbasis Potensi Lokal

7. Upaya Bank Syari’ah Mendorong TumbuhnyaSektor Riil di Kabupaten Bulukumba

8. Pola Pemanfaatan Anggaran Berbasis Akrual diTingkat Satuan Pendidikan di KabupatenBulukumba

Dan pernah mengikuti pelatihan antara lain :Pelatihan yang diikuti :• Latihan Kepemimpinan IV oleh Badan Diklat

Prop. Sulawesi Selatan 2004• Pendidikan Latihan Kepemimpinan III (Diklatpim

III pola baru angk.II tahun 2014 Kemdagri)• Pelatihan Perbendaharaan dan Perpajakan

Depdiknas 2006• Pelatihan Pengembagan dan Analisis Kurikulum

Nasional Depdiknas 2004• Pelatihan Modelin Pembelajaran Depdiknas 2004• Pelatihan Pembuatan Renstra Unit Kerja

Depdiknas• Pelatihan Pembuatan Lakip Unit Kerja Depdiknas• Pelatihan Pemodelan data SIMPEG Depdiknas• Pelatihan ICT dan TV Education Dikmenjur

Depdiknas• Pelatihan KTSP Melalui BSNP Depdiknas 2006• Pelatihan pembuatan Rencana Pengembangan

Pendidikan Kabuapten (RPDK) Se Indonesia2009.

• Trainer Word Bank Operational Budgeting Schoolby programing sucses study pundamentaleducation 9 years of Indonesian 2009

• Training and Advocation PUG Round Table andDiscussion Education Planning BudgetingProgram Depdiknas 2009

• Pelatihan Peningkatan Kompotensi Teknis SumberDaya Manusia Fungsional Pendataan Pendidikandari PSP Balitbang Depdiknas 2009

• Pelatihan Peningkatan Kemampuan PenyusunanProfil Pendidikan Tahun 2009 Depdiknas SetjendBiro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri(KLN) Jakarta

• Better Education Through Reformed Managementand Universal Teacher Upgrading (BERMUTU)PSP-Balitbang- Depdiknas 2009

• Pelatihan pengelolaan pendataan pendidikan danICT, Pusat Statistik Pendidikan, BalitbangKemendiknas 2010

• Training From The American People USAID forImproving Public Services Performance 2011

Biodata Penulis

VOL. 9 NO. 1 ISSN : 2442-3939 FEBRUARI 2017

DR. Drs. BaharuddinPatangngai., SE, M. Si.Lahir Bulukumba padatanggal 10 nopember 1967,pendidikan SDN. 10 Ela-Ela Tahun 1980, SMPN 2Bulukumba 1983, SMAN 1Bulukumba 1986, S1 Kimia(IKIP UP), S1 Ekonomi(STIE W.Bakti), S2Magister Manajemen

(UMI-Makassar), S3 Doktor Ilmu ManajemenEkonomi (UMI Makassar). Bekerja sebagai stafpegawai Badan Penelitian, Pengembangan,Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten BulukumbaJabatan Kepala Bidang Litbang. Terlibat dibeberapapenelitian dan pengkajian ke Litbangan Daerah,sebagai pemerakarsa terbitan Jurnal Pinisi ResearchBP3K dan sebagai dosen di beberapa PerguruanTinggi di Bulukumba (Akper, STKIPMuhammadiyah, STAI Algazali) telah menulis kajiandi berbagai terbitan jurnal antara lain:

1. Work Stress : Tinjauan Teoritis & PengaruhnyaTerhadap Kinerja Individu Organisasi

2. Korelasi NEM SLTP dengan Prestasi belejar diKabupaten Bulukumba

3. Analisis Peningkatan Kinerja Pegawai DinasPemukiman dan Prasarana Daerah KabupatenSinjai

4. Human Resources Dalam ManajemenPerubahan Paradigma Keunggulan KompetitifDaerah

5. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah,Motivasi kerja, Kemampuan Terhadap KualitasKekaryaan Guru Sekolah Dasar di KabupatenBulukumba

6. Analisis Sumber Daya Demografi KabupatenBulukumba dalam Meningkatkan PembangunanBerbasis Potensi Lokal

7. Upaya Bank Syari’ah Mendorong TumbuhnyaSektor Riil di Kabupaten Bulukumba

8. Pola Pemanfaatan Anggaran Berbasis Akrual diTingkat Satuan Pendidikan di KabupatenBulukumba

Dan pernah mengikuti pelatihan antara lain :Pelatihan yang diikuti :• Latihan Kepemimpinan IV oleh Badan Diklat

Prop. Sulawesi Selatan 2004• Pendidikan Latihan Kepemimpinan III (Diklatpim

III pola baru angk.II tahun 2014 Kemdagri)• Pelatihan Perbendaharaan dan Perpajakan

Depdiknas 2006• Pelatihan Pengembagan dan Analisis Kurikulum

Nasional Depdiknas 2004• Pelatihan Modelin Pembelajaran Depdiknas 2004• Pelatihan Pembuatan Renstra Unit Kerja

Depdiknas• Pelatihan Pembuatan Lakip Unit Kerja Depdiknas• Pelatihan Pemodelan data SIMPEG Depdiknas• Pelatihan ICT dan TV Education Dikmenjur

Depdiknas• Pelatihan KTSP Melalui BSNP Depdiknas 2006• Pelatihan pembuatan Rencana Pengembangan

Pendidikan Kabuapten (RPDK) Se Indonesia2009.

• Trainer Word Bank Operational Budgeting Schoolby programing sucses study pundamentaleducation 9 years of Indonesian 2009

• Training and Advocation PUG Round Table andDiscussion Education Planning BudgetingProgram Depdiknas 2009

• Pelatihan Peningkatan Kompotensi Teknis SumberDaya Manusia Fungsional Pendataan Pendidikandari PSP Balitbang Depdiknas 2009

• Pelatihan Peningkatan Kemampuan PenyusunanProfil Pendidikan Tahun 2009 Depdiknas SetjendBiro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri(KLN) Jakarta

• Better Education Through Reformed Managementand Universal Teacher Upgrading (BERMUTU)PSP-Balitbang- Depdiknas 2009

• Pelatihan pengelolaan pendataan pendidikan danICT, Pusat Statistik Pendidikan, BalitbangKemendiknas 2010

• Training From The American People USAID forImproving Public Services Performance 2011

Biodata Penulis

VOL. 9 NO. 1 ISSN : 2442-3939 FEBRUARI 2017

Page 73: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

H. Arafah, S. Pd., M. Pd.Lahir pada tanggal 11Desember 1976 diKabupaten BulukumbaProvinsi Sulawesi Selatan.Anak pertama dari empatbersaudara, pasangan H.Muh. Ali Mahmud dan Hj.St. Manuara. Pendidikanformal yang ditempuh adalah

tamat Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1989, SekolahMenengah Pertama (SMP) Tahun 1992, SekolahMenengah Atas (SMA) Tahun 1995, dan melanjutkanstudi pada STKIP Muhammadiyah Bulukmba danmeraih gelar Sarjana Pendidikan (S1) pada Tahun2000 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.Selanjutnya memperoleh gelar Magister Pendidikan(M.Pd.) pada program pascasarjana UNM Makassarpada program studi pendidikan bahasa Indonesia padatahun 2004.

Saat ini penulis berprofesi sebagai PNS(guru) di lingkup dinas pendidikan pemuda danolahraga Kabupaten Bulukumba dan ditugaskan padaSMA Negeri 9 Bulukumba mengajar mata pelajaranbahasa dan sastra Indonesia. Selain sebagai seorangguru penulis juga berprofesi sebagai dosen luar biasapada perguruan tinggi yang ada di KabupatenBulukumba.

Selama menjadi guru penulis telahmenunjukkan berbagai prestasi baik di tingkatkabupaten, lokal, maupun nasional diantaranyapanelis penulisan media pembelajaran tingkat nasionaldi Bogor tahun 2010, best practice guru tingkatnasional 2011 di Bandung, 2012 di Bandung, dan2013 di Bogor. Selain itu, penulis juga terpanggilmenjadi peserta kongres bahasa Indonesia ke X diJakarta. Demikian pula dengan berbagai pelatihan danworkshop kebahasaan serta kependidikan di Jakarta.Tahun 2014 penulis menjadi peserta SimposiumInternasional Bahasa, Sastra, dan Budaya yang diikutibeberapa Negara diantaranya Austalia, Sudan, danAmerika, Iran, Portugal dll. Peserta Konferensi Guruambassador pada pembelajaran e-learning QuipperSchool 2015 di Jakarta. Panelis inobel 2016.Saat inipenulis menjabat sebagai ketua MGMP BahasaIndonesia SMA/MA se Kabupaten Bulukumba.

Ririn Nur Abdiah BaharLahir di Selayar pada tanggal12 November 1993, daripasangan Dr. Baharuddin P.,M.Si dan Dra. Sitti Hadijah,anak pertama dari tigabersaudara, danmenyelesaikan studinya diUniversitas Mercu BuanaJakarta, jurusan Psikologi.

Penulis beralamat di Jln. Nuri, Kusuma Bangsa,

Riwayat Pendidikan: 2000-2006 : SDN 172 Bulukumba, Sulawesi

Selatan 2006-2009 : SMP Negeri 1 Bulukumba, Sulawesi

Selatan 2009-2012 : SMA Negeri 1 Bulukumba, Sulawesi

Selatan 2012-2016 : Fakultas Psikologi Universitas Mercu

Buana Jakarta

Pengalaman dan Prestasi: Meraih predikat Wisudawan Berprestasi Tingkat

Fakultas, tahun 2016. Menjadi Co-Fasilitator dalam Pelatihan Tes

Klasikal yang diadakan Lab. PsikodiagnostikFakultas Psikologi UMB, tahun 2016.

Melakukan Praktik Kerja Lapangan di LabPsikodiagnostik yang melakukan tes klasikal, tahun2015-2016.

Mengikuti Lomba Call For Paper yang diadakanoleh Fakultas Psikologi Universitas Katolik WidyaMandala Surabaya bekerjasama dengan HIMPSIWilayah Jatim tahun 2015, dengan judul “StudiLiteratur Quality of Life” (Hasil paper yangdilombakan dimuat di dalam prosiding).

Menjadi tester pada psikotes anak usia dini diMerly’s Consulting, tahun 2014 & 2016.

Menjadi tester dan/atau observer pada pelaksanaanbeberapa psikotes pada tahun 2015-2016.

Menjadi asisten dosen mata kuliah Psikodiagnostiktahun 2015-2016.

Mangikuti Lomba Indonesian Essay Competition2015 yang diadakan oleh PPI India tahun 2015.

Mengikuti Workshop Anak Berkebutuhan Khususyang diselenggarakan oleh HMF PsikologiUniversitas Mercu Buana tahun 2015.

Mengikuti Pelatihan Terampil Administrasi TesKlasikal yang diselenggarakan oleh Success CentreFakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakartatahun 2015.

Meraih gelar Mahasiswa Berprestasi FakultasPsikologi Universitas Mercu Buana tahun 2014.

Juara I LombaTeam Call for Paper (riset keilmuan)pada Temu Ilmiah Nasional yang diadakan olehIkatan Lembaga Mahasiswa Psikologi se-Indonesiatahun 2014.

Penerima Beasiswa Unggulan 4 tahun diUniversitas Mercu Buana.

Moderator Debat antar Angkatan Fakultas PsikologiUniversitas Mercu Buana tahun 2014.

Badan Pengembangan Organisasi HimpunanMahasiswa Fakultas Psikologi Mercu Buanaperiode 2013-2014.

Koordinator Badan Pengembangan dan PengkajianKeilmuan Himpunan Mahasiswa Fakultas PsikologiMercu Buana periode 2014-2015.

Mengikuti Training of Trainer (TOT) tahun 2014.

Page 74: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Mengikuti lomba essay se-Jakarta yang diadakanoleh BKKBN tahun 2014 .

Menjadi tester dalam psikotest yang bekerjasamadengan Biro Psikologi tahun 2013.Mengikuti Preview SEFT (Spiritual EmotionalFreedom Technique) tahun 2013.

Drs. Abd. Hadis, M. Pd.Lahir di Tamangingisi padatanggal 02 Maret 1966,Penulis beralamat di Jln.Nenas Lr. 8 Caile Kec. UjungBulu Kab. Bulukumba, dansaat ini sedang mengajar diSMA Negeri 1 Bulukumbasebagai Guru Bidang StudiGeografi, dan pendidikan

terakhir adalah S2 (Strata Dua) jurusan Geografi.Selama menjadi guru penulis aktif dalam berbagaikegiatan baik dalam hal pengembangan profesimaupun kegiatan sosial dan keagamaan.Dilingkungan pendidikan, penulis merupakanpembimbing olimpiade sains nasional khususnya matapelajaran geografi dan kebumian. Berkat kerja keraspeserta didik SMA Negeri 1 Bulukumba telahmengukir berbagai prestasi dibidang akademikdibawah bimbingan penulis. Penulis juga aktifmenjadi pengurus guru mata pelajaran geografitingkat SMA dan sederajat Se Kabupaten Bulukumba.Pada tahun 2012 penulis mewakili SMA Negeri 1Bulukumba mengikuti seleksi guru berprestasi tingkatKabupaten Bulukumba.

Dra. Arieka SarjaniLahir di Ujung Pandang, 20Desember 1966, Penulisberalamat di Tanete Kec.Bulukumpa KabupatenBulukumba, dan saat inisedang mengajar di SMANegeri 2 Bulukumba sebagaiGuru Bidang Studi Geografi.Saat ini penulis masih aktif

Menjadi pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran(MGMP) tingkat Kabupaten Bulukumba. Penulisjuga aktif sebagai pembina Organisasi Siswa IntraSekolah (OSIS) di SMA Negeri 2 Bulukumba. Penulistelah berhasil mengantarkan peserta didikmengharumkan nama baik sekolah dalam berbagaieven atau lomba baik di tingkat sekolah, kecamatan,kabupaten, provinsi, dan tingkat nasional, baik bidangakademik maupun non akademik. Sebagai seorangguru penulis telah mengikuti berbagai kegiatan dalamhal pengembangan profesi baik tingkat kabupaten dantingkat provinsi dalam bentuk workshop dan bimtekyang berkaitan dengan disiplin ilmu yang penulismiliki.

Abdul Rajab, SP., M. Si.Lahir pada Tanggal 12 Maret1962 di Bulukumba PropinsiSulawesi Selatan. AnakPertama dari 6 bersaudara,dari pasangan MassalokoJumar dan Bongko’Maemuna. Pendidikanformal yg pernah diikuti,yaitu SDN 165 Bira pada

Tahun 1974, SMPN Bonto Tiro pada Tahun 1977,SMAN 198 (Sekarang SMAN 1) Bulukumba padaTahun 1981, D1 Penyuluhan Pertanian UNHAS padaTahun 1990, Akademi Penyuluhan Pertanian/D3 APPGowa pada Tahun 1995, S1 Komunikasi PenyuluhanPertanian UI-Makassar pada Tahun 2003, S2Agribisnis UI-Makassar pada Tahun 2015.Karya Ilmiah Akademik yang pernah dibuat: (1)Efisiensi Pemasaran Kakao Berkelompok, 1995 (APPGowa), (2) Perenc. Partisipatif Penyus Programa PPBPP, 2003 (Skripsi S1- UIM), (3) Analisis FinansialPengolahan hasil kakao di Kab . Bulukumba, 2015(Tesis S2- UIM), (4) Akselerasi Peningkatan KelasKemampuan Kelompok Tani (Jurnal Pinisi ResearchNov. 2016).Sejak Tahun 1988 penulis diangkat menjadi CPNS(II/a) sebagai Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bone(PPL Bimas), sampai dengan tahun 1992. KemudianTugas Belajar di APP Gowa sampai dengan 1995.Pada Tahun 1996 di tugaskan di KabupatenBulukumba sampai sekarang (2016) dengan pangkatPembina Utama Muda (IV/c), dan Jabatan PenyuluhPertanian Madya. Menjadi Tim penilai angka kreditPenyuluh pertanian Kabupaten Bulukumba sejakTahun 2012 sampai sekarang (2016).Diklat Fungsional yang pernah diikuti, sebagaiberikut : Orientasi PPL(1986), Dasar I PPL (1990),Programa Penyuluhan Terpadu (1981), Latihan PPLsub sector perkebunan (1996), Metode Partisipatif(1999), Fasilitator Pelks Konstruksi/FMIS (1999),Fasilitator Perencanaan /FMIS (1999), KelembagaanTani dan Koperasi (2000), Peningkatan PenyuluhanPertanian (2000), Pemberdayaan Masyarakat (2000),Perenc Parts. Pemb. Masy (P3MD (2000)),Perencanaan Partisipatif (2000), Total QualityManajemen/TQM 2001), Partisipatory RuralAppraisal/PRA (2005), TOT PUAP bagi Penyuluh(2009), Teknis Penulisan Karya Ilmiah (2009), SL-PPHP Perkebunan (“Kakao”) (2001). SertifikasiKompetensi Penyuluh Pertanian Level Supervisor(2013).

Page 75: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Diklat Teknis yang pernah diikutiu sebagai berikut :PLPT KOPI (1983), PLPT Kapas (1983), PHT Kapas(1988), Introduction to COMPUTER (1992),Wordstar Profesional Computer (1992),Kewirausahaan 1998), Pengolahan Kopi (2004),Perkoperasian (2012), Pasca Panen dan PengolahanHasil Pertanian (2013).

Drs. H. Jamaluddin,M.Pd.Lahir di Bulukumba anakpertama dari pasangan H. A.Abdul Malik dan Hj. HadijahAhmad. Penulis menamatkanpendidikan SD pada tahun1975 kemudian melanjutkanpendidikan pada tingkat SMPdan tamat tahun 1979.

Tamat SMA tahun 1982, menyelesaikan pendidikansarjana pada IKIP Ujung Pandang tahun 1988.Kemudian pada tahun 2011 berhasil menyelesaikanprogram pascasarjana di Unismu Makassar.Penulis terangkat menjadi pegawai negeri sipil sejaktahun 1989 pada SMP Bontomanai KecamatanBulukumpa. Dan padatahun 1999 dimutasi ke SMAnegeri 8 Bulukumba sampai sekarang. Sejak menjadiguru penulis akif dalam berbagai kegiatan dibawahnaungan Dinas Pendidikan Pemuda dan OlahragaKabupaten Bulukumba yang saat ini dialihkan kepDinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatankhususnya tingkat SMA dan SMK. Ketika kurikulum2013 mulai digulirkan penulis termasuk guru sasaranyang diundang untuk mengikuti bimtek K13 diMakassar. Pada tahun 2013 penulis menjadi pesertakongres bahasa Indonesia X di Jakarta. Saat inipenulis menjabat sekretaris MGMP Bahasa IndonesiaSMA tingkat Kabupaten Bulukumba.

Syamsuddin, S.Pd, M.Pd.Guru SMA Negeri 14Bulukumba mengajar bidangstudy geografi. Sejak kecilpenulis bercita-cita menjadiseorang guru hal inidibuktikan ketika penulislulus SMA, penulis memilihmelanjutkan pendidikan padatingkat perguruan tinggi,

dan mengambil jurusan kependidikan saat iniAlhamdulillah penulis telah berhasil menyelesaikanprogram Magister Pendidikan (S2) juga pada jurusankependidikan atau program studi keahliankependidikan. Dalam meningkatkan profesionalismesebagai seorang pendidik, penulis bergabung menjadipengurus aktif musyawarah guru mata pelajaran

geografi (MGMP) tingkat Kabupaten Bulukumba.Penulis juga merupakan anggota aktif pada organisasiguru yakni PGRI Kabupaten Bulukumba. Penulistelah mengikuti berbagai kegiatan baik dalam bentukpelatihan, workshop, bimtek, IHT yang dilaksanakanoleh lembaga atau organisasi kependidikan baik yangdibiayai oleh pemerintah maupun biaya pribadipenulis. Hal ini merupakan bukti nyata bentukkepedulian penulis dalam mengembangkan karir danprofesionalisme sebagai seorang guru yangdipundaknya tersimpan tanggungjawab dalammenciptakan generasi pelanjut yang handal, cakap,dan siap bersaing secara global dalam segala dimensipasar kerja. Dengan satu tujuan mewujudkan generasiemas Indonesia yang akan datang.

Page 76: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN PENULISANJURNAL PINISI RESEARCH

1. Artikel ditulis dengan bahasa Indonesia atau bahasa inggris dalam bidang kajian pemerintahandaerah.

2. Substansi artikel diharapkan sejalan dengan panduan penulisan karya ilmiah yang diterbitkan olehBadan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bulukumba.http://[email protected]

3. Artikel ditulis dengan kaidah tata bahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia yang baku, baik, danbenar.

4. Sistematika PenulisanSistematika penjengjangan atau peringkat judul artikel dan bagian-bagiannya dilakukan dengan caraberikut :(1) Judul ditulis dengan huruf besar semua, debagian tengah atas pada halaman pertama(2) Sub Bab Peringkat 1 ditulis dengan huruf pertama besar semua di tengah/center(3) Sub Bab Peringkat 2 ditulis dengan huruf besar-kecil rata tepi kiri@ Sistematika artikel hasil penelitian adalah : judul; nama penulis (tanpa gelar akademik); nama

dan alamat institusi, alamat e-mail penulis, abstrak (maksimun 150 kata) yang berisi tujuan,metode, dan hasil penelitian; kata kunci (4-5 kata kunci); pendahuluan (tanpa ada subjudul)yang berisi latar belakang, sedikit tinjauan pustaka, dan tujuan penelitian; metode; hasilpenelitian dan pembahasan; simpulan; daftar rujukan (hanya memuat sumber-sumber yangdirujuk).

JUDUL (ringkas dan lugas; maksimal 14 kata, hindari kata “analisis”, “studi”, “pengaruh”)Penulis 11 dan Penulis 22

1 Nama instansi/lembaga Penulis 1Alamat lengkap instansi penulis, nomor telepon instansi penulis2 Nama instansi/lembaga Penulis 2Alamat lengkap instansi penulis, nomor telepon instansi penulis(Jika nama instansi penulis 1 dan 2 sama, cukup ditulis satu saja)E-mail penulis 1 dan 2:

Abstract: Abstract in English (125-150 words)Keywords: 4 – 5 words/phrase

Abstrak: Abstrak dalam bahasa Indonesia (125-150 kata)Kata kunci: 4 – 5 kata/frase

PENDAHULUAN(Berisi latar belakang, sekilas tinjauan pustaka, dan tujuan penelitian, yang dimasukkan dalamparagraf-paragraf bukan dalam bentk subbab)

VOL.9 NO. 1 ISSN : 2442-3939 FEBRUARI 2017

Page 77: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

METODE PENELITIANSub bab…

HASIL DAN PEMBAHASAN(Hasil adalah gambaranlokus, pembahasan adalah analisis dan interpretasi)Sub bab…

SIMPULAN(Simpulan adalah hasil dari pembahasa yang menjawab permasalahan peneliti)

DAFTAR PUSTAKA@ Sistematika artikel hasil pemikiran adalah: judul; nama penulis (tanpa gelar akademik); dan

alamat instansi, alamat e-mail penulis, abstrak (maksimun 150 kata); kata-kata kunci (4-5 katakunci); pendahuluan (tanpa ada subjudul) yang berisi latar belakang dan tujuan atau ruanglingkup tulisan; bahasa utama (dapat dibagi kedalam beberapa sub-judul); simpulan; daftarrujukan (hanya memuat sumber-sumber yang dirujuk).

JUDUL

Penulis

Nama instansi/lembaga penulisAlamat lengkap instansi penulis, nomor telepon instansi penulisE-mail penulis

Abstract: Abstrack in English (125-150 words)Keywords: 4 – 5 words/ phrase

Abstrak: Abstrak dalam bahasa Indonesia (125-150 kata)

PENDAHULUANPEMBAHASANSIMPULANDAFTAR PUSTAKA

5. Artikel diketik pada kertas ukuran A4 berkualitas baik. Dibuat sesingkat mungkin sesuai dengansubyek dan metode penelitian (bila naskah tersebut ringkasan penelitian), biasanya 20-25 halamandengan spasi satu, untuk kutipan paragraf langsung diindent (tidak termasuk daftar pustaka).

6. Abstrak, ditulis satu paragraf sebelum isi naskah. Abstrak dalam bentuk bahasa yaitu bahasaIndonesia dan bahasa Inggris. Abstrak tidak memuat uraian matematis, dan mencakup esensi utuhpenelitian, metode dan pentingnya temuan dan saran atau kontribusi penelitian.

7. a. Penulisan numbering kalimat pendek diintegrasikan dalam paragraf, contohnya:Tujuan dilakukan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah CSR berpengaruhpositif terhadap nilai perusahaan, (2) Untuk mengetahui apakah persentase kepemilikanmanajemen berperan sebagai variabel moderating dalam hubungan antara CSR dengan nilaiperusahaan, dan (3) Untuk mengetahui apakah tipe industri berperan sebagai variabelmoderating dalam hubungan antara CSR dengan nilai perusahaan?

b. Penulisan bullet juga diintegrasikan dengan dalam paragraf dengan menggunakan tanda komapada antarkata/kalimat tanpa bullet.

8. Tabel dan gambar, untuk tabel dan gambar (grafik) sebagai lampiran dicantumkan pada halamansesudah teks. Sedangkan tabel atau gambar baik di dalam naskah maupun bukan harus diberi nomorurut.a. Tabel atau gambar harus disertai judul. Judul table diletakkan di atas tabel sedangkan judul

gambar diletakkan di bawah gambar.b. Sumber acuan tabel atau gambar dicantumkan di bawah tabel atau gambar.

Page 78: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

c. Garis tabel yang dimunculkan hanya pada bagian header dan garis bagian paling bawah tabelsedangkan untuk garis-garis vertikal pemisah kolom tidak dimunculkan.

d. Tabel atau gambar bisa diedit dan dalam warna hitam putih yang refresentatif.

9. Cara penulisan rumus, Persamaan-persamaan yang digunakan disusun pada baris terpisah dan diberinomor secara berurutan dalam parentheses (justify) dan diletakkan pada margin kanan sejajar denganbaris tersebut. Contoh:wt = f (yt, kt, wt-1)

10. Keterangan rumus ditulis dalam satu paragraf tanpa menggunakan symbol sama dengan (=) masing-masing keterangan notasi rumus dipisahkan dengan koma. Contoh:

Dimana w adalah upah nominal, yt adalah produktivitas pekerja, kt adalah intensitasmodal, wt-1 adalah tingkat upah periode sebelumnya

11. Perujukan sumber acuan di dalam teks (body teks) dengan menggunakan nama akhir dan tahun.Kemudian bila merujuk pada halaman tertentu, penyebutan halaman setelah penyebutan tahun dengandipisah titik dua. Untuk karya terjemahan dilakukan dengan cara menyebutkan nama pengarangaslinya.Contoh: Buiter (2007:459) berpendapat bahwa….. Nuraeni dan Daryoky (1997) menunjukkan adanya….. Yunus dkk (2007) berkesimpulan bahwa….. Untuk meningkatkan perekonomian daerah….. (Rizky, Mentari, dan Dhirga Bramurti, 2009) Indah (2009) berpendapat bahwa…..

12. Setiap kutipan harus diikuti sumbernya (lihat poin no. 11) dan dicantumkan juga dalam daftarpustaka. Contoh:Di dalam paragraf isi (Body Text) ada kutipan:

Buiter (2007:459) berpendapat bahwa…..Maka sumber kutipan tersebut wajib dicantumkan/disebutkan di dalam daftar pustaka:

Buiter, W. H. 2007. The Fiscal Theory of Price Level: A Critique, Economic Journal,112(127):459

13. Sedapat mungkin pustaka-pustaka yang dijadikan rujukan adalah pustaka yang diterbitkan 10tahun terakhir dan diutamakan lebih banyak dari Jurnal Ilmiah (50 persen). Penulis disarankanuntuk merujuk artikel-artikel pada Jurnal-jurnal yang sudah terakreditasi.

14. Unsur yang ditulis dalam daftar pustak secara berturut-turut meliputi: (1) nama akhir pengarang,nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik. (2) tahun penerbitan. (3) judul buku termasuksubjudul. (4) tempat penerbitan, (5) nama penerbit.Contoh cara penulisan:a. Format rujukan dari buku: Nama pengarang. (tahun). Judul Buku.Edisi Kota penerbit: Nama

Penerbit.Jika penerbit sebagai editor tunggal, ditulis (Ed.) di belakang namanya. Ditulis (Eds.) jikaeditornya lebih dari satu orang. Kemudian bila pengarang lebih dari 3 orang, dituliskan namapengarang pertama dan yang lain disingkat “dkk”(pengarang domestik) atau “et.al” (pengarangasing)

Enders, W. 2004. Applied Econometric Time Series. Second edition. New York: John Wiley &Son.Purnomo, Didit (Ed.) 2005. The Role of Macroeconomic Factors in Growth. Surakarta:Penerbit Muhammadiyah University Press

b. Format rujukan dari artikel dalam buku ditulis: Nama Editor (Ed.), (tahun) judultulisan/keterangan, Judul Buku..hlm atau pp. kota penerbit: nama penerbit.

Daryoky (Ed.). 2005. Concept of Fiscal Decentralization and Worldwide Overview (hlm.12-25).Bulukumba: Penerbit Muhammadiyah University Press.

Page 79: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH …balitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/Jurnal Pinisi Research Vol.9... · VOL. 9 NO. 1 EDISI FEBRUARI 2017 JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

c. Format rujukan dari artikel dalam jurnal/majalah/Koran: Nama pengarang (tahun). Judultulisan/karangan. Nama jurnal/majalah/Koran. volume (nomor): halaman. Jika rujukan Korantanpa penulis, nama koran ditulis diawal

Yunus, MC. 2002. The Dilemma of Fiscal Federalism: Grants and Fiscal Performance aroundthe world. Amerirican Economic jurnal. 46(3): 670. Nashville: American EconomicAssociation.

Tridian. 2008. Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah sebagai Pelaksana DesentralisasiFiskal Efek. Warta Ekonomi. Vol. 4,. Agustus: 46-48

Harwanto, S. 2007, 13 November, DEsentralisasi Fiskal dan Pembangunan Ekonomi, HarianRadar Bulukumba, hlm,7.

Harian Makassar. 2009, 1 April, Hubungan Keuangan Pusat-Daerah di Indonesia hlm, 4.

15. Referensi Online yang dianjurkan dalam penggunaan bahasa Indonesia:a. Glosarium kata baku dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia:

http://pusatbahasa.diknas.go.id/glosarium/b. Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia: http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/kbbi/c. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD):

http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv4/sites/default/files/EJD-KKP-PBN-BID.PENGEMBANGAN.pdf

Pengiriman Artikel1. Atikel dikirim sebanyak 2 eksemplar hardcopy, dan softcopy berupa file. File bisa dikirim melalui e-

mail [email protected] atau dalam media cd.2. Artikel yang dikirim wajib dilampiri biodata ringkas pendidikan termasuk catatan riwayat karya-

karya ilmiah sebelumnya yang pernah dipublikasikan, institusi dan alamatnya, nomor telepon kontakatau e-mail penulis.

3. Penulis yang menyerahkan artikelnya harus menjamin bahwa naskah yang diajukan tidak melanggarhak cipta, belum dipublikasikan atau telah diterima untuk dipublikasikan oleh jurnal lainnya.

4. Kepastian naskah dimuat atau tidak, akan diberitahukan secara tertulis atau melalui telepon. Artikelyang tidak dimuat tidak akan dikembalikan.

Alamat Jurnal Pinisi Research:Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA)Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi SelatanJl. Durian No. 2 BulukumbaTelepon/Faks: +62413 81102 / +62413 81102e-mail: [email protected]