abstractbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/kajian bawang... · 2019-10-23 · ketersediaan...

182
Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019 Balitbangda 2019 ABSTRACT Reasons for choosing Kel. Dannuang as a study location and onion demonstration plot because as a tourist route: Bira, Appalarang, Lemo-Lemo, Panraluwu, Pejanggo, Semboang tourism and also as a Coastal area which has a large enough land potential that has been used for planting onions and this location very in accordance with the terms of growing shallots. Research is using methods Demonstration Plot ( demonstration ) cultivation of onions red region of the environment coast , as a pilot development models of business , from one of the studies availability Food Healthy Families in the area of coastal with technology -friendly environment . by using the Cross Sectional approach : 1. To find out the level of availability of household healthy food in coastal areas 2. Coastal land management with the concept of environmentally friendly to the environment of coastal communities, it takes a touch of sandy land management can save water with other media, organic fertilizer that is in accordance berebes variety with an acceptance level of Rp. 92,400,000. Onion cultivation techniques with the concept of environmentally friendly in the coastal environment, for the use of keritis land which has not been productive net income received by shallots farmers of Rp. 51,110,178.50. And followed by an environmentally friendly technology test where the B / C Ratio = 1.2378 this figure implies that shallots are very feasible to be developed for business actors and / or very economically damaging to business actors. Then the R / C ratio = 2.2378 means that the onion is very profitable in terms of revenue. Keywords: demonstration plot of shallot farming in the coastal area. LAPORAN AKHIR i

Upload: others

Post on 10-Mar-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

ABSTRACT

Reasons for choosing Kel. Dannuang as a study location and onion demonstration plot

because as a tourist route: Bira, Appalarang, Lemo-Lemo, Panraluwu, Pejanggo, Semboang

tourism and also as a Coastal area which has a large enough land potential that has been used

for planting onions and this location very in accordance with the terms of growing shallots.

Research is using methods Demonstration Plot ( demonstration ) cultivation of onions

red region of the environment coast , as a pilot development models of business , from one of

the studies availability Food Healthy Families in the area of coastal with technology -friendly

environment . by using the Cross Sectional approach :

1. To find out the level of availability of household healthy food in coastal areas

2. Coastal land management with the concept of environmentally friendly to the environment

of coastal communities, it takes a touch of sandy land management can save water with

other media, organic fertilizer that is in accordance berebes variety with an acceptance

level of Rp. 92,400,000.

Onion cultivation techniques with the concept of environmentally friendly in the coastal

environment, for the use of keritis land which has not been productive net income received

by shallots farmers of Rp. 51,110,178.50. And followed by an environmentally friendly

technology test where the B / C Ratio = 1.2378 this figure implies that shallots are very

feasible to be developed for business actors and / or very economically damaging to

business actors. Then the R / C ratio = 2.2378 means that the onion is very profitable in

terms of revenue. Keywords: demonstration plot of shallot farming in the coastal area.

LAPORAN AKHIR i

Page 2: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

ABSTRACT

Alasan dipilihnya Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe

sebagai lokasi kajian dan demplot bawang merah karena sebagai jalur wisata : wisata Bira,

Appalarang, Lemo-Lemo, Panraluwu, Pejanggo, Semboang dan sekaligus sebagai daerah

pesisir yang memiliki potensi lahan yang cukup luas yang belum pernah dimanfaatkan untuk

ditanami bawang merah dan lokasi ini sangat sesuai dengan syarat tumbuh pertumbuhan

bawang merah.

Penelitian ini menggunakan metode Demonstration Plot (demplot) budidaya bawang

merah diwilayah lingkungan pesisir, sebagai percontohan pengembangan model usaha, dari

salah satu kajian Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada daerah pesisir dengan teknologi

ramah lingkungan. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional.

Adapun tujuan kajian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat ketersediaan pangan sehat rumah tangga di daerah pesisir

2. Pengelolaan lahan daerah pesisir dengan konsep ramah lingkungan terhadap

lingkungan masyarakat pesisir, dibutuhkan sentuhan tata kelola lahan yang berpasir

dapat menyimpan air dengan media lain, pupuk organik yang sesui Tingkat produksi

bawang merah di Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe

petani bawang merah adalah sebesar 9,24 ton/ha dengan menggunakan varietas

berebes dengan tingkat penerimaan sebesar Rp. 92.400.000.

LAPORAN AKHIR i

Page 3: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan

Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019 Balitbangda

2019

3. Teknis budidaya bawang merah dengan konsep ramah lingkungan pesisir, untuk

pemanfaatan lahan keritis yang selama ini tidak produktif dendan pendapatan bersih

diterima petani bawang merah sebesar Rp. 51.110.178,50. Dan dilanjutkan dengan uji

teknologi ramah lingkungan dimana B/C Rasio = 1,2378 angka ini mengandung

pengertian bahwa bawang merah sangat layak dikembangkan bagi pelaku usaha dan

atau sangat menguntungkam secara ekonomis bagi pelaku usaha. Kemudian R/C

Rasio = 2,2378 artinya bahwa bawang merah sangat menguntungkan dari segi

penerimaan.

Kata kunci : demplot usaha tani bawang merah di daerah pesisir.

LAPORAN AKHIR i

Page 4: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

SUMMARY

Food is a very human need, both in terms of quantity and quality . safe, quality and

nutritious food that is adequately available and affordable by the people's purchasing power .

In order for safe food to be adequately available, efforts should be made to establish a food

system that is able to provide protection to the community .

Adequate availability of healthy food is very important to meet the nutritional needs

of family members . There is an increase in income of coastal communities before and after

cultivation of shallots, where this increase in income has an impact on the purchasing power

of coastal communities in terms of providing healthy food . Healthy food is a very basic

human need because it affects the existence and endurance of life, both in terms of quantity

and quality.

Considering the high level of importance, basically food is one of the basic human

needs that is fully the basic right of every Indonesian people. The availability of adequate,

safe, quality and nutritious food is the main prerequisite that must be fulfilled in the effort to

realize dignified and dignified human beings as well as quality human resources. Human

resources are the most important element and at the same time the main goal of national

development because qualified human resources are the determining factor for the success of

development which in the end is able to improve the welfare and standard of living of the

community and can reduce or alleviate poverty. Food nutrition is a substance or compound

contained in food consisting of

LAPORAN AKHIR ii

Page 5: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

carbohydrates, proteins, fats, vitamins and minerals and their derivatives which are beneficial

for human growth and health . In meeting the recommended nutritional adequacy rate for the

Indonesian people, it is the average daily nutrient for all people according to age group,

gender,

body size, body activities to achieve optimal health status. For the average energy and

protein adequacy for the Indonesian population, each is 2150 kilo calories and 57 grams per

person per day at the consumption level.

In connection with the foregoing the availability of healthy family food in coastal

areas with environmentally friendly technology in the cultivation of shallots through onion

demplots.

Demonstration plot (demonstration plot) is a method of agricultural extension to the

patani, by making a demonstration plot, so farmers can see and prove the object being

demonstrated. The level of production is determined by the type of soil, the type of

technology used, the level of production is measured in units of area per hectare. Then the

types of plants that are planted. The amount of production can be measured by taking the

fabric. How to take tiles for 1 mx 1 m and or 2.5 mx 2.5 m shallots and the results are

converted into hectares. The results of tile onion is as follows: I = 1.22 kg / m 2 , II = 1.42 kg /

m 2 , III = 1.32 kg / m 2 Total 3,960 Kg / m 2 .................. ... ..3,960 Kg / m 2 /3 = 1,320 kg / m

2 , 1,320x10.000 = 13,200 Kg / Ha . From the results of this weaving 30% = 13,200 x 30% =

3,960 kg / ha , 13,200 kg / ha - 3,960 kg / ha = 9,240 kg / ha . So the net yield after being

reduced by 30% beds = 9,240 kg / ha / harvest.

LAPORAN AKHIR ii

Page 6: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

Acceptance of a farming activity can be measured by using the formula: P enerimaan

(p) = productivity x number of market prices . Based on the results of the above above the

average yields reached 3 tiles after deducting 30% of the beds = 9420xRp. 10,000 / kg = Rp.

92,400,000 . The amount of revenue from shallot farming in Parangjalling Hamlet, Dannuang

Sub-district, Ujung Loe District is Rp. 92,400,000 . Farming is the study of the unity of

natural organizations, capital labor and management to obtain agricultural production, for the

benefit thereof.

Net income received by farmers through farming of onion amounting Rp.

51,110,178.50 / Ha / harvest. In connection with the foregoing, in addition to measuring net

income, it is also necessary to further analyze it using the environmental rama technology test

and if the R / C ratio and B / C ratio> 1 means that it is beneficial for business actors.

Analysis of R / c - ratio = 2,2378> 1 means that every sacrifice of 1 rupiah will benefit in

terms of revenue. While the B / C - ratio = 1.2378 > 1 means that every cost issued is 1

rupiah, then an economic profit is obtained s = 1.2378 for the onion farmers.

LAPORAN AKHIR ii

Page 7: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

RINGKASAN

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat, baik dipandang dari segi

kuantitas dan kualitasnya. pangan yang aman, bermutu dan bergizi tersedia secara memadai

serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Agar pangan yang aman tersedia secara memadai,

perlu diupayakan terwujudnya suatu sistem pangan yang mampu memberikan perlindungan

kepada masyarakat.

Kecukupan ketersediaan pangan sehat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi

anggota keluarga. Terdapat peningkatan pendapatan masyarakat pesisir sebelum dan sesudah

dilakukan budidaya bawang merah, dimana peningkatan pendapatan ini berdampak terhadap

kemampuan daya beli masyarakat pesisir dalam hal penyediaan pangan sehat. Pangan sehat

merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi

dan ketahanan hidupnya, baik dipandang dari segi kuantitas dan kualitasnya.

Mengingat kadar kepentingan yang demikian tinggi, pada dasarnya pangan

merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sepenuhnya menjadi hak asasi setiap

rakyat Indonesia. Tersedianya pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi merupakan

prasyarat utama yang harus terpenuhi dalam upaya mewujudkan insan yang berharkat dan

bermartabat serta sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan

unsur terpenting dan sekaligus tujuan utama pembangunan nasional karena sumber daya

manusia yang berkualitas merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan yang pada

akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat serta dapat

mengurangi atau mengentaskan kemiskinan.

LAPORAN AKHIR Iii

Page 8: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

RINGKASAN

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat, baik dipandang dari segi

kuantitas dan kualitasnya. pangan yang aman, bermutu dan bergizi tersedia secara memadai

serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Agar pangan yang aman tersedia secara memadai,

perlu diupayakan terwujudnya suatu sistem pangan yang mampu memberikan perlindungan

kepada masyarakat.

Kecukupan ketersediaan pangan sehat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi

anggota keluarga. Terdapat peningkatan pendapatan masyarakat pesisir sebelum dan sesudah

dilakukan budidaya bawang merah, dimana peningkatan pendapatan ini berdampak terhadap

kemampuan daya beli masyarakat pesisir dalam hal penyediaan pangan sehat.Pangan sehat

merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi

dan ketahanan hidupnya, baik dipandang dari segi kuantitas dan kualitasnya.

Mengingat kadar kepentingan yang demikian tinggi, pada dasarnya pangan

merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sepenuhnya menjadi hak asasi setiap

rakyat Indonesia. Tersedianya pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi merupakan

prasyarat utama yang harus terpenuhi dalam upaya mewujudkan insan yang berharkat dan

bermartabat serta sumber daya manusia yang berkualitas.Sumber daya manusia merupakan

unsur terpenting dan sekaligus tujuan utama pembangunan nasional karena sumber daya

manusia yang berkualitas merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan yang pada

akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat serta dapat

mengurangi atau mengentaska kemiskinan.

LAPORAN AKHIR Iii

Page 9: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

RINGKASAN

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat, baik dipandang dari segi

kuantitas dan kualitasnya. pangan yang aman, bermutu dan bergizi tersedia secara memadai

serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Agar pangan yang aman tersedia secara memadai,

perlu diupayakan terwujudnya suatu sistem pangan yang mampu memberikan perlindungan

kepada masyarakat.

Kecukupan ketersediaan pangan sehat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi

anggota keluarga. Terdapat peningkatan pendapatan masyarakat pesisir sebelum dan sesudah

dilakukan budidaya bawang merah, dimana peningkatan pendapatan ini berdampak terhadap

kemampuan daya beli masyarakat pesisir dalam hal penyediaan pangan sehat.Pangan sehat

merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi

dan ketahanan hidupnya, baik dipandang dari segi kuantitas dan kualitasnya.

Mengingat kadar kepentingan yang demikian tinggi, pada dasarnya pangan

merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sepenuhnya menjadi hak asasi setiap

rakyat Indonesia. Tersedianya pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi merupakan

prasyarat utama yang harus terpenuhi dalam upaya mewujudkan insan yang berharkat dan

bermartabat serta sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan

unsur terpenting dan sekaligus tujuan utama pembangunan nasional karena sumber daya

manusia yang berkualitas merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan yang pada

akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat serta dapat

mengurangi atau mengentaskan kemiskinan.

LAPORAN AKHIR iii

Page 10: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas

karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi

pertumbuhan dan kesehatan manusia. Dalam memenuhi Angka Kecukupan Gizi yang

dianjurkan bagi Bangsa Indonesia adalah rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang

menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal. Untuk rata-rata kecukupan energy dan protein bagi penduduk

Indonesia masing masing sebesar 2150 kilo kalori dan 57 gram perorang perhari pada tingkat

konsumsi.

Sekaitan dengan hal tersebut diatas ketersediaan pangan sehat keluarga di daerah

peisisr dengan teknologi ramah lingkungan pada budidaya bawang merah melalui demplot

bawang merah.

Demplot (demostrasi plot) adalah merupakan suatu metode penyuluhan pertanian

kepada patani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan

membuktikan objek yang di demostrasikan. Tingkat produksi ditentukan oleh jenis tanah,

jenis teknologi yang digunakan, tingkat produksi diukur dengan satuan luas perhektar.

Kemudian jenis tanaman yang ditanam. Jumlah produksi dapat diukur dengan cara

pengambilan ubinan. Cara mengambil ubinan untuk bawang merah seluas 1 m x 1 m dan atau

2,5 mx 2,5 m dan hasilnya dikonfersi kehektar. Adapun hasil ubinan bawang merah adalah

sebagai berikut : I = 1,22 Kg/m2, II = 1,42 Kg/m2, III = 1,32 Kg / m2 Jumlah 3,960

Kg/m2…………………..3,960 Kg/m2 /3 = 1,320 Kg/m2 , 1,320x10.000 = 13.200 Kg/Ha.

Dari hasil ubinan ini dikurangi 30% = 13.200 x 30% = 3.960 Kg/Ha,

LAPORAN AKHIR iii

Page 11: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

13.200 Kg/Ha – 3.960 Kg/Ha = 9.240 Kg/ Ha. Jadi hasil bersih setelah dikurangi

30% bedengan = 9.240 Kg/Ha/panen.

Penerimaan suatu kegiatan usaha tani dapat diukur dengan menggunakan rumus :

Penerimaan (p) = jumlah produktifitas x harga pasar. Berdasarkan hasil ubinan diatas rata-

rata produksi yang capai dari 3 ubinan setelah dikurangi 30% bedengan = 9420xRp.

10.000/kg = Rp. 92.400.000. Adapun jumlah penerimaan usaha tani bawang merah di Dusun

Parangjalling Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe adalah sebesar Rp. 92.400.000.

Usaha tani adalah ilmu yang mempelajari persatuan organisasi alam, tenaga kerja modal dan

pengelolaan untuk mendapatkan produksi lapangan pertanian, untuk keuntungan daripadanya.

Pendapatan bersih yang diterima petani melalui usaha tani bawang merah sebesar Rp.

51.110.178,50/Ha/panen. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka selain mengukur

pendapatan bersih maka perlu pula dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan uji teknologi

rama lingkungan dan apabila R/C rasio dan B/C rasio > 1 berarti menguntungkan bagi pelaku

usaha. Analisis R/c – rasio = 2,2378 >1 artinya setiap korbanan 1 rupiah maka

menguntungan dari segi penerimaan. Sedangkan B/C – rasio = 1,2378 > 1 artinya setiap

biaya yang dikeluarkan 1 rupiah maka diperoleh keuntungan secara ekonomis = 1,2378 bagi

para pelaku usaha tani bawang merah.

LAPORAN AKHIR iii

Page 12: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

KATA PENGANTAR

Dengan memohon Ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa,

sehingga kami semua dari unsur staf peneliti bidang pertanian dan bidang kesehatan

diberikan kekuatan, kesempatan dan kesehatan sehingga Laporan Akhir kajian yang berjudul

“Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga Pada Daerah Pesisir dengan Teknologi Ramah

Lingkungan pada Budidaya Bawang Merah” dapat tersusun baik berkat kerjasama dengan

semua unsur terkait dengan kajian ini.

Kajian ini dirancang dengan model terpadu antara bidang pertanian dan bidang

kesehatan. Sehingga melahirkan pangan yang sehat di daerah Pesisir. Laporan ini disusun

sebagai bahan pertanggungjawaban untuk mengukur kinerja yang dilaksanakan setiap

tahunnya. Kajian ini dirancang dengan model terpadu antara sektor pertanian dan sektor

kesehatan yang selama ini masing-masing berjalan sendiri.

Kajian bagaimana tata kelola lahan di daerah pesisir dengan sentuhan teknologi ramah

lingkungan seperti pupuk organik, pupuk organik cair, dan pestisida nabati sehingga lahan

dapat dikelola secara berkelanjutan dan menghasilkan pangan yang sehat dengan usaha tani

bawang merah yang dialokasikan di Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang Kecamatan

Ujung Loe.

Kita berharap kedepan Dusun Parangjalling menjadi pusat kawasan sentra

pengembangan bawang merah dan sekaligus menjadi pusat industri pengelolahan bawang

merah di Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe karena daerah ini merupakan daerah

jalur wisata Bira, wisata Panrang Luwu, Wisata Pantai Lemo-lemo, Wisata Punjanggo,

LAPORAN AKHIR vi

Page 13: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

Wisata Semboang dan Appalarang. Sehingga masyarakat pesisir dapat lebih meningkat

pendapatannya melalui tata kelola lahan pesisir dengan usaha tani bawang merah.

Demikian kata pengantar ini kami buat, kami sadari bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan sehingga kami mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnaan laporan

ini kami sangat harapkan.

TIM PENYUSUN

LAPORAN AKHIR Vi

Page 14: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Pupuk Organik .................................... Hal 24

Tabel 2

Jadwal Penelitian ............................................................................................... Hal 35

Tabel 3

Kelompok Umum Berdasarkan Kebutuhan Protein, Lemak, Karbohidrat dan Air.. Hal 43

Tabel 4

Angka Kecukupan Vitamin 1 Yang Dianjurkan Orang ............................................ Hal 44

Tabel 5

Angka Kecukupan Vitamin 2 Yang Dianjurkan Orang ............................................ Hal 44

Tabel 6

Angka Kecukupan Vitamin 3 Yang Dianjurkan Orang ............................................ Hal 45

LAPORAN AKHIR ix

Page 15: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

DAFTAR GAMBAR

1. Peta / Gambar Administrasi Kabupaten Bulukumba

2. Peta / Gambar Administrasi Kecamatan Ujung Loe

3. Peta / Gambar Jenis Tanah Kecamatan Ujung Loe

4. Peta / Gambar Geologi Kecamatan Ujung Loe

5. Peta / Gambar Kabupaten Bulukumba

LAPORAN AKHIR

Page 16: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR

Page 17: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya
Page 18: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Tabel 1

BB TB Energi Protein Karbonhidrat Serat (kg) Air (kg) (kg) (kkal) (g) (kg) (mL)

Total n-6 n-350-64 tahun 62 168 2325 65 65 14.0 1.6 349 33 260065-80 tahun 60 168 1900 62 53 14.0 1.6 309 27 190080+ tahun 58 168 1525 60 42 14.0 1.6 248 22 1600Perempuan10-12 tahun 35 145 2000 60 67 10.0 1.0 275 28 180013-15 tahun 46 155 2125 69 71 11.0 1.1 292 30 200016-18 tahun 50 158 2125 59 71 11.0 1.1 292 30 210010-29 tahun 54 159 2250 56 75 12.0 1.1 309 32 230030-49 tahun 55 159 2150 57 60 12.0 1.1 323 30 230050-64 tahun 55 159 1900 57 53 11.0 1.1 285 28 230065-80 tahun 54 159 1550 56 43 11.0 1.1 252 22 160080+ tahun 53 159 1425 55 40 11.0 1.1 232 20 1600Hamil (-an)Trimester 1 +180 +20 +5 +2,0 +0,3 +25 +3 +300Trimester 2 +300 +20 +10 +2,0 +0,3 +40 +4 +300Trimester 3 +300 +20 +10 +2,0 +0,3 +40 +4 +300Menyusui (-an)6 bulan pertama +330 +20 +11 +2,0 +0,2 +45 +5 +8006 bulan kedua +400 +20 +13 +2,0 +0,2 +55 +6 +650Nilai Median berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) orang indonesia dengan satus gizi normal berdasarkan Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas) 2007 dan 2010. Angka ini dicantumkan agar AKG dapat disesuaikan dengan kondisi berat dan tinggi badan kelompokyang bersangkutan.

Lemak (g)Kelompok Umur

Page 19: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Tabel 2

Kelompok Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin B5 Vitamin Folat Vitamin Biotin Kolin Vitaminumur A D E K B1 B2 B3 (Pantotenat) B6 (meg) B12 (meg) (mg) C

(meg) (meg) (mg) (meg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (meg) (mg)Bayi/Anak0-6 bulan 375 5 4 5 0.3 0.3 2 1.7 0.1 65 0.4 5 125 407-11 bulan 400 5 5 10 0.4 0.4 4 1.8 0.3 80 0.5 6 150 501-3 bulan 400 15 6 15 0.5 0.7 6 2.0 0.5 160 0.9 8 200 404-6 bulan 450 15 7 20 0.8 0.8 9 2.0 0.6 200 1.2 12 250 457-9 bulan 500 15 7 25 0.9 0.9 10 3.0 10 300 1.2 12 375 45Laki-Laki10-12 tahun 600 15 11 35 1.1 1.3 12 4.0 1.3 400 1.8 20 375 5013-15 tahun 600 15 12 55 1.2 1.5 14 5.0 1.3 400 2.4 25 550 7516-18 tahun 600 15 15 55 1.3 1.6 15 5.0 1.3 400 2.4 30 550 9019-29 tahun 600 15 15 65 1.4 1.6 15 5.0 1.3 400 2.4 30 550 9030-49 tahun 600 15 15 65 1.3 1.6 14 5.0 1.3 400 2.4 30 550 9050-64 tahun 600 15 15 65 1.2 1.4 13 5.0 1.7 400 2.4 30 550 9065-80 tahun 600 20 15 65 1.0 1.1 10 5.0 1.7 400 2.4 30 550 9080+ tahun 600 20 15 65 0.8 0.9 8 5.0 1.7 400 2.4 30 550 90Perempuan10-12 tahun 600 15 11 35 1.0 12 11 4.0 1.2 400 1.8 20 375 5013-15 tahun 600 15 15 55 1.1 13 12 5.0 1.2 400 2.4 25 400 65

Angka Kecukupan Vitamin yang dianjutkan untuk orang Indonesia(perorang perhari)

Page 20: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Tabel 3

Kelompok Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin B5 Vitamin Folat Vitamin Biotin Kolin Vitaminumur A D E K B1 B2 B3 (Pantotenat) B6 (meg) B12 (meg) (mg) C

(meg) (meg) (mg) (meg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (meg) (mg)16-18 Thun 600 15 15 55 1.1 1.3 12 5.0 1.2 400 2.4 30 425 7519-29 tahun 500 15 15 55 1.1 1.4 12 5.0 1.3 400 2.4 30 425 7530-49 tahun 500 15 15 55 1.1 1.3 12 5.0 1.3 400 2.4 30 425 7550-64 tahun 500 15 15 55 1.0 1.1 10 5.0 1.5 400 2.4 30 425 7565-80 tahun 500 20 15 55 0.8 0.9 9 5.0 1.5 400 2.4 30 425 7580+ tahun 500 20 15 55 0.7 0.9 8 5.0 1.5 400 2.4 30 425 75Hamil (+an)Trimester 1 +300 +0 +0 +0 +0,3 +0,3 -4 -1,0 +0,4 +200 +0,2 +0 +25 +10Trimester 2 +300 +0 +0 +0 +0,3 +0,3 +4 +1,0 +0,4 +200 +0,2 +0 +25 +10Trimester 3 +350 +0 +0 +0 +0,3 +0,3 +4 +1,0 +0,4 +200 +0,2 +0 +25 +10Menyusui (-an)6 bln kedua +350 +0 +4 +0 +0,3 +0,4 +3 +2,0 +0,5 +100 +0,4 +5 +75 +257 bln pertama +350 +0 +4 +0 +0,3 +0,4 +3 +2,0 +0,5 +100 +0,4 +5 +75 +25

Page 21: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Tabel 4

Kelompok umur Kalsium Fosfor Magnesium Natrium Kalium Mangan Tembaga Kromium Besi Lodium Seng Selenium Flour(mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (meg) (meg) (mg) (meg) (mg) (meg) (mg)

Bayi/Anak0-6 bulan 200 100 30 120 500 - 200 - - 90 - 5 -7-11 bulan 250 250 55 200 700 0.6 220 6 7 120 3 10 0.41-3 tahun 650 500 60 1000 3000 1.2 340 11 8 120 4 17 0.64-6 tahun 1000 500 95 1200 3800 1.5 440 15 9 120 5 20 0.97-9 tahun 1000 500 120 1200 4500 1.7 570 20 10 120 11 20 12Laki-Laki10-12 tahun 1200 1200 150 1500 4500 1.9 700 25 13 120 14 20 1713-15 tahun 1200 1200 200 1500 4700 2.2 800 30 19 150 18 30 2416-18 tahun 1200 1200 250 1500 4700 2.3 890 35 15 150 17 30 2719-29 tahun 1100 700 350 1500 4700 2.3 900 35 13 150 13 30 3030-49 tahun 1000 700 350 1500 4700 2.3 900 35 13 150 13 30 3150-64 tahun 1000 700 350 1300 4700 2.3 900 30 13 150 13 30 3165-80 tahun 1000 700 350 1200 4700 2.3 900 30 13 150 13 30 3180+ tahun 1000 700 350 1200 4700 2.3 900 30 13 150 13 30 31Perempuan10-12 tahun 1200 1200 155 1500 4500 1.6 700 21 20 120 13 20 1913-15 tahun 1200 1200 200 1500 4500 1.6 800 22 26 150 16 30 2416-18 tahun 1200 1200 220 1500 4700 1.6 800 24 26 150 14 30 25

Angka Kecukupan Mineral yang dianjurkan untuk orang Indonesia(perorang perhari)

Page 22: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

TT JA TT JA TT JA TT JA TT JA1 30 7 34 5 36 6 35 6 30 62 36 4 40 7 38 7 30 7 30 43 36 5 35 5 36 5 35 5 30 44 39 5 34 6 35 8 30 4 30 55 39 6 32 5 40 5 40 5 35 46 37 5 33 6 40 8 30 7 30 47 42 5 31 6 40 5 35 5 40 48 30 6 34 7 35 6 30 4 40 59 35 5 34 5 40 6 30 5 35 3

10 30 7 30 6 38 6 40 7 30 511 29 5 35 6 40 5 35 6 35 412 33 4 40 5 40 5 40 6 38 513 34 5 40 5 40 7 35 4 30 414 30 5 40 7 38 9 40 3 30 515 32 7 40 6 40 6 42 5 30 316 33 6 40 6 35 6 40 4 30 617 28 4 40 5 35 8 35 5 40 518 33 6 35 6 35 7 35 4 35 419 33 6 38 5 30 5 40 4 33 420 44 5 35 8 30 5 30 3 32 3

Jumlah 683 108 720 117 741 125 707 99 663 87

Rata-rata 34 5 36 6 37 6 35 5 33 4

Keterangan :BD : Bedengan TT : Tinggi BedenganJA : Jumlah Anakan

LAMPIRAN TABEL 1

No

I

BALITBANGDA TAHUN ANGGARAN 2019

PENGAMATAN DATA LAPANG HASIL DEMPLOT BAWANG MERAH MENGENAI

PANGAN SEHAT KELUARGA PADA DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH

Jumlah Bedengan

JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI TANAMAN SETIAP BEDENGAN PADA KAJIAN KETERSEDIAAN

BD 1 BD 2 BD 3 BD 4 BD 5

Page 23: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

TT JA TT JA TT JA TT JA TT JA1 30 4 30 4 30 11 35 4 40 62 40 5 30 5 40 11 30 6 40 43 35 5 30 3 42 4 30 5 30 24 40 4 30 7 40 4 20 5 35 35 40 4 30 4 40 5 35 4 33 36 40 4 30 5 40 7 35 5 30 47 30 4 32 5 35 4 30 4 35 68 30 3 40 5 40 8 35 3 30 69 30 5 35 3 35 5 30 4 35 410 30 5 35 6 35 4 30 5 32 411 30 3 34 4 30 4 40 4 35 512 35 4 30 4 30 5 35 5 30 413 30 4 33 6 40 7 35 5 30 414 30 5 30 5 30 4 40 5 30 315 30 4 40 5 35 6 40 4 30 416 30 4 35 3 30 6 38 5 35 417 30 5 30 7 40 5 38 5 30 518 32 5 30 4 40 6 30 5 30 519 31 6 35 6 35 6 30 5 30 420 35 5 30 4 30 4 35 4 35 4

Jumlah 658 88 649 95 717 116 671 92 655 84

Rata-rata 34 4.4 32 5 36 6 33 4 33 4

Keterangan :BD : Bedengan TT : Tinggi BedenganJA : Jumlah Anakan

LAMPIRAN TABEL 2

II

PENGAMATAN DATA LAPANG HASIL DEMPLOT BAWANG MERAH MENGENAI

PANGAN SEHAT KELUARGA PADA DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH

BALITBANGDA TAHUN ANGGARAN 2019

Jumlah BedenganBD 6 BD 7 BD 8 BD 9 BD 10No

JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI TANAMAN SETIAP BEDENGAN PADA KAJIAN KETERSEDIAAN

Page 24: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

TT JA TT JA TT JA TT JA TT JA1 30 5 32 4 30 4 31 5 49 92 30 5 35 5 32 5 32 4 39 53 30 5 35 5 32 5 32 4 39 54 30 3 40 6 40 6 39 5 30 65 36 4 40 8 30 6 32 4 32 66 40 4 40 7 35 5 35 5 38 77 35 5 35 4 39 6 37 4 32 68 30 7 40 6 30 4 32 5 31 49 30 4 30 4 31 3 30 8 35 6

10 30 5 40 5 32 5 34 3 34 711 35 4 38 5 36 4 35 4 35 612 40 5 40 7 30 5 35 7 34 413 35 4 30 6 31 7 35 6 35 414 40 6 39 6 32 6 34 5 37 515 38 4 48 5 35 7 34 5 36 416 32 2 35 3 34 6 34 5 35 617 31 4 32 4 31 7 35 4 34 618 35 4 30 4 30 5 35 5 30 519 40 6 35 5 31 4 38 6 32 420 40 3 30 5 30 5 34 5 31 6

Jumlah 687 89 724 104 651 105 683 99 698 111Rata-rata 34 4 36 5.2 32 5 5 5 35 5

Keterangan :BD : Bedengan TT : Tinggi BedenganJA : Jumlah Anakan

LAMPIRAN TABEL 3

III

PENGAMATAN DATA LAPANG HASIL DEMPLOT BAWANG MERAH MENGENAI

PANGAN SEHAT KELUARGA PADA DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH

BALITBANGDA TAHUN ANGGARAN 2019

Jumlah BedenganBD 11 BD 12 BD 13 BD 14 BD 15No

JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI TANAMAN SETIAP BEDENGAN PADA KAJIAN KETERSEDIAAN

Page 25: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

TT JA TT JA TT JA TT JA TT JA1 35 7 35 5 35 7 31 4 40 62 39 5 30 4 34 8 32 5 30 73 30 8 32 7 33 4 30 6 38 54 31 4 35 6 31 4 35 4 37 75 32 3 30 7 32 5 34 6 38 56 34 5 31 6 34 5 40 2 36 77 35 7 35 7 35 7 39 3 38 48 36 6 34 4 30 6 38 4 37 79 34 8 30 5 37 7 39 5 38 8

10 36 5 31 4 36 5 34 5 39 711 37 4 35 3 35 4 35 4 31 612 36 4 37 6 34 7 35 5 35 713 37 5 35 7 36 4 30 5 33 514 34 6 34 6 35 3 31 7 35 415 35 3 38 7 34 5 35 5 34 516 34 4 36 6 40 7 30 4 30 517 35 5 30 5 39 6 35 4 34 418 34 7 38 4 40 7 36 5 35 419 32 5 31 5 45 5 30 5 34 520 31 6 40 5 30 7 37 6 38 5

Jumlah 687 107 677 109 705 113 686 94 710 113Rata-rata 35 5.35 34 5.5 35 6 35 5 35 5.6

Keterangan :BD : Bedengan TT : Tinggi BedenganJA : Jumlah Anakan

LAMPIRAN TABEL 4

IV

BD 20

PENGAMATAN DATA LAPANG HASIL DEMPLOT BAWANG MERAH MENGENAI

PANGAN SEHAT KELUARGA PADA DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH

BALITBANGDA TAHUN ANGGARAN 2019

Jumlah Bedengan

No BD 16 BD 17 BD 18 BD 19

JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI TANAMAN SETIAP BEDENGAN PADA KAJIAN KETERSEDIAAN

Page 26: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

TT JA TT JA TT JA TT JA TT JA1 34 7 35 6 38 9 32 5 30 62 37 8 36 5 37 7 34 4 33 83 35 6 34 7 35 6 36 7 35 74 31 4 37 4 39 4 33 9 34 55 30 3 33 2 34 8 30 4 37 36 33 5 38 3 35 5 31 5 36 27 32 6 39 5 32 3 35 8 39 48 39 8 30 8 30 2 34 3 34 79 37 4 31 9 31 6 39 2 38 8

10 35 5 33 8 34 8 38 4 31 211 31 6 32 4 33 9 6 30 512 34 7 30 7 30 7 37 5 33 313 35 4 33 5 34 5 34 7 31 614 31 5 34 2 33 5 33 9 38 715 32 4 36 3 34 4 32 8 34 216 30 7 37 5 30 6 30 4 35 517 38 5 39 7 32 4 31 4 33 718 39 3 38 6 31 7 33 5 30 819 37 4 31 8 35 5 38 3 31 920 33 6 32 2 34 3 37 2 35 7

Jumlah 683 107 688 106 671 113 647 104 677 111

Rata-rata 34 5 34 5.3 34 6 32 5.2 4 5

Keterangan :BD : Bedengan TT : Tinggi BedenganJA : Jumlah Anakan

LAMPIRAN TABEL 5

V

BD 25

PENGAMATAN DATA LAPANG HASIL DEMPLOT BAWANG MERAH MENGENAI

PANGAN SEHAT KELUARGA PADA DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH

BALITBANGDA TAHUN ANGGARAN 2019

Jumlah Bedengan

No BD 21 BD 22 BD 23 BD 24

JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI TANAMAN SETIAP BEDENGAN PADA KAJIAN KETERSEDIAAN

Page 27: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

TT JA TT JA TT JA TT JA TT JA1 32 6 40 8 30 6 33 5 34 42 35 4 35 4 33 4 34 3 40 63 37 6 33 7 40 3 37 6 36 94 34 7 36 6 32 7 35 8 38 75 32 9 34 2 34 6 46 7 39 56 37 4 32 5 31 8 32 4 37 37 39 6 37 4 37 5 30 3 35 58 38 5 39 2 40 9 31 8 36 49 30 3 38 3 37 7 38 6 32 2

10 34 7 36 5 35 3 37 7 30 811 35 8 34 6 36 2 35 7 34 612 37 6 35 9 32 5 39 5 34 713 30 5 31 7 30 3 34 4 48 514 32 3 40 6 33 4 32 3 36 315 31 2 33 8 40 7 33 5 35 216 38 4 34 5 39 5 37 5 33 617 37 3 36 4 37 5 39 8 32 418 39 7 38 3 36 8 47 9 30 819 34 9 39 2 39 9 35 4 36 S20 32 5 35 5 38 6 34 2 35 4

Jumlah 693 109 715 101 709 112 718 109 710 98

Rata-rata 35 5 36 5 35 5 36 5.45 35.5 5

Keterangan :BD : Bedengan TT : Tinggi BedenganJA : Jumlah Anakan

LAMPIRAN TABEL 6

VI

JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI TANAMAN SETIAP BEDENGAN PADA KAJIAN KETERSEDIAAN

BD 30

PENGAMATAN DATA LAPANG HASIL DEMPLOT BAWANG MERAH MENGENAI

PANGAN SEHAT KELUARGA PADA DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH

BALITBANGDA TAHUN ANGGARAN 2019

Jumlah Bedengan

No BD 26 BD 27 BD 28 BD 29

Page 28: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

TT 683JA 108TT 720JA 117TT 741JA 125TT 707JA 99TT 663JA 87TT 658JA 88TT 649JA 95TT 717JA 116TT 671JA 92TT 655JA 84TT 687JA 89TT 724JA 104TT 651JA 105TT 683JA 99TT 698JA 11TT 687JA 107TT 677JA 109TT 705JA 113TT 686JA 94TT 710JA 113TT 683JA 107TT 688JA 106TT 671JA 113TT 647JA 104TT 677JA 111TT 693JA 109TT 715JA 101

JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI TANAMAN SETIAP BEDENGAN PADA KAJIAN KETERSEDIAANPENGAMATAN DATA LAPANG HASIL DEMPLOT BAWANG MERAH MENGENAI

PANGAN SEHAT KELUARGA PADA DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH

BALITBANGDA TAHUN ANGGARAN 2019

BD 23

BD 24

BD 17

BD 18

BD 19

BD 20

BD 21

BD 22

BD 14

BD1

BD 2

BD 3

BD 4

BD 9

BD 10

BD 11

BD 12

BD 13

LAMPIRAN TABEL 7

BD 25

BD 26

BD 27

Jumlah Bedengan

BD 15

BD 16

BD 5

BD 6

BD 7

BD 8

Page 29: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

TT 709JA 112TT 718JA 109TT 710JA 98BD 30

BD 28

BD 29

Page 30: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya
Page 31: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

ABSTRACT

Reasons for choosing Kel. Dannuang as a study location and onion demonstration plot

because as a tourist route: Bira, Appalarang, Lemo-Lemo, Panraluwu, Pejanggo, Semboang

tourism and also as a Coastal area which has a large enough land potential that has been used

for planting onions and this location very in accordance with the terms of growing shallots.

Research is using methods Demonstration Plot ( demonstration ) cultivation of onions

red region of the environment coast , as a pilot development models of business , from one of

the studies availability Food Healthy Families in the area of coastal with technology -friendly

environment . by using the Cross Sectional approach :

1. To find out the level of availability of household healthy food in coastal areas

2. Coastal land management with the concept of environmentally friendly to the environment

of coastal communities, it takes a touch of sandy land management can save water with

other media, organic fertilizer that is in accordance berebes variety with an acceptance

level of Rp. 92,400,000.

Onion cultivation techniques with the concept of environmentally friendly in the coastal

environment, for the use of keritis land which has not been productive net income received

by shallots farmers of Rp. 51,110,178.50. And followed by an environmentally friendly

technology test where the B / C Ratio = 1.2378 this figure implies that shallots are very

feasible to be developed for business actors and / or very economically damaging to

business actors. Then the R / C ratio = 2.2378 means that the onion is very profitable in

terms of revenue. Keywords: demonstration plot of shallot farming in the coastal area.

LAPORAN AKHIR i

Page 32: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

ABSTRACT

Alasan dipilihnya Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe

sebagai lokasi kajian dan demplot bawang merah karena sebagai jalur wisata : wisata Bira,

Appalarang, Lemo-Lemo, Panraluwu, Pejanggo, Semboang dan sekaligus sebagai daerah

pesisir yang memiliki potensi lahan yang cukup luas yang belum pernah dimanfaatkan untuk

ditanami bawang merah dan lokasi ini sangat sesuai dengan syarat tumbuh pertumbuhan

bawang merah.

Penelitian ini menggunakan metode Demonstration Plot (demplot) budidaya bawang

merah diwilayah lingkungan pesisir, sebagai percontohan pengembangan model usaha, dari

salah satu kajian Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada daerah pesisir dengan teknologi

ramah lingkungan. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional.

Adapun tujuan kajian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat ketersediaan pangan sehat rumah tangga di daerah pesisir

2. Pengelolaan lahan daerah pesisir dengan konsep ramah lingkungan terhadap

lingkungan masyarakat pesisir, dibutuhkan sentuhan tata kelola lahan yang berpasir

dapat menyimpan air dengan media lain, pupuk organik yang sesui Tingkat produksi

bawang merah di Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe

petani bawang merah adalah sebesar 9,24 ton/ha dengan menggunakan varietas

berebes dengan tingkat penerimaan sebesar Rp. 92.400.000.

LAPORAN AKHIR i

Page 33: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan

Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019 Balitbangda

2019

3. Teknis budidaya bawang merah dengan konsep ramah lingkungan pesisir, untuk

pemanfaatan lahan keritis yang selama ini tidak produktif dendan pendapatan bersih

diterima petani bawang merah sebesar Rp. 51.110.178,50. Dan dilanjutkan dengan uji

teknologi ramah lingkungan dimana B/C Rasio = 1,2378 angka ini mengandung

pengertian bahwa bawang merah sangat layak dikembangkan bagi pelaku usaha dan

atau sangat menguntungkam secara ekonomis bagi pelaku usaha. Kemudian R/C

Rasio = 2,2378 artinya bahwa bawang merah sangat menguntungkan dari segi

penerimaan.

Kata kunci : demplot usaha tani bawang merah di daerah pesisir.

LAPORAN AKHIR i

Page 34: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

SUMMARY

Food is a very human need, both in terms of quantity and quality . safe, quality and

nutritious food that is adequately available and affordable by the people's purchasing power .

In order for safe food to be adequately available, efforts should be made to establish a food

system that is able to provide protection to the community .

Adequate availability of healthy food is very important to meet the nutritional needs

of family members . There is an increase in income of coastal communities before and after

cultivation of shallots, where this increase in income has an impact on the purchasing power

of coastal communities in terms of providing healthy food . Healthy food is a very basic

human need because it affects the existence and endurance of life, both in terms of quantity

and quality.

Considering the high level of importance, basically food is one of the basic human

needs that is fully the basic right of every Indonesian people. The availability of adequate,

safe, quality and nutritious food is the main prerequisite that must be fulfilled in the effort to

realize dignified and dignified human beings as well as quality human resources. Human

resources are the most important element and at the same time the main goal of national

development because qualified human resources are the determining factor for the success of

development which in the end is able to improve the welfare and standard of living of the

community and can reduce or alleviate poverty. Food nutrition is a substance or compound

contained in food consisting of

LAPORAN AKHIR ii

Page 35: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

carbohydrates, proteins, fats, vitamins and minerals and their derivatives which are beneficial

for human growth and health . In meeting the recommended nutritional adequacy rate for the

Indonesian people, it is the average daily nutrient for all people according to age group,

gender,

body size, body activities to achieve optimal health status. For the average energy and

protein adequacy for the Indonesian population, each is 2150 kilo calories and 57 grams per

person per day at the consumption level.

In connection with the foregoing the availability of healthy family food in coastal

areas with environmentally friendly technology in the cultivation of shallots through onion

demplots.

Demonstration plot (demonstration plot) is a method of agricultural extension to the

patani, by making a demonstration plot, so farmers can see and prove the object being

demonstrated. The level of production is determined by the type of soil, the type of

technology used, the level of production is measured in units of area per hectare. Then the

types of plants that are planted. The amount of production can be measured by taking the

fabric. How to take tiles for 1 mx 1 m and or 2.5 mx 2.5 m shallots and the results are

converted into hectares. The results of tile onion is as follows: I = 1.22 kg / m 2 , II = 1.42 kg /

m 2 , III = 1.32 kg / m 2 Total 3,960 Kg / m 2 .................. ... ..3,960 Kg / m 2 /3 = 1,320 kg / m

2 , 1,320x10.000 = 13,200 Kg / Ha . From the results of this weaving 30% = 13,200 x 30% =

3,960 kg / ha , 13,200 kg / ha - 3,960 kg / ha = 9,240 kg / ha . So the net yield after being

reduced by 30% beds = 9,240 kg / ha / harvest.

LAPORAN AKHIR ii

Page 36: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

Acceptance of a farming activity can be measured by using the formula: P enerimaan

(p) = productivity x number of market prices . Based on the results of the above above the

average yields reached 3 tiles after deducting 30% of the beds = 9420xRp. 10,000 / kg = Rp.

92,400,000 . The amount of revenue from shallot farming in Parangjalling Hamlet, Dannuang

Sub-district, Ujung Loe District is Rp. 92,400,000 . Farming is the study of the unity of

natural organizations, capital labor and management to obtain agricultural production, for the

benefit thereof.

Net income received by farmers through farming of onion amounting Rp.

51,110,178.50 / Ha / harvest. In connection with the foregoing, in addition to measuring net

income, it is also necessary to further analyze it using the environmental rama technology test

and if the R / C ratio and B / C ratio> 1 means that it is beneficial for business actors.

Analysis of R / c - ratio = 2,2378> 1 means that every sacrifice of 1 rupiah will benefit in

terms of revenue. While the B / C - ratio = 1.2378 > 1 means that every cost issued is 1

rupiah, then an economic profit is obtained s = 1.2378 for the onion farmers.

LAPORAN AKHIR ii

Page 37: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

RINGKASAN

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat, baik dipandang dari segi

kuantitas dan kualitasnya. pangan yang aman, bermutu dan bergizi tersedia secara memadai

serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Agar pangan yang aman tersedia secara memadai,

perlu diupayakan terwujudnya suatu sistem pangan yang mampu memberikan perlindungan

kepada masyarakat.

Kecukupan ketersediaan pangan sehat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi

anggota keluarga. Terdapat peningkatan pendapatan masyarakat pesisir sebelum dan sesudah

dilakukan budidaya bawang merah, dimana peningkatan pendapatan ini berdampak terhadap

kemampuan daya beli masyarakat pesisir dalam hal penyediaan pangan sehat. Pangan sehat

merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi

dan ketahanan hidupnya, baik dipandang dari segi kuantitas dan kualitasnya.

Mengingat kadar kepentingan yang demikian tinggi, pada dasarnya pangan

merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sepenuhnya menjadi hak asasi setiap

rakyat Indonesia. Tersedianya pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi merupakan

prasyarat utama yang harus terpenuhi dalam upaya mewujudkan insan yang berharkat dan

bermartabat serta sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan

unsur terpenting dan sekaligus tujuan utama pembangunan nasional karena sumber daya

manusia yang berkualitas merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan yang pada

akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat serta dapat

mengurangi atau mengentaskan kemiskinan.

LAPORAN AKHIR Iii

Page 38: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

RINGKASAN

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat, baik dipandang dari segi

kuantitas dan kualitasnya. pangan yang aman, bermutu dan bergizi tersedia secara memadai

serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Agar pangan yang aman tersedia secara memadai,

perlu diupayakan terwujudnya suatu sistem pangan yang mampu memberikan perlindungan

kepada masyarakat.

Kecukupan ketersediaan pangan sehat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi

anggota keluarga. Terdapat peningkatan pendapatan masyarakat pesisir sebelum dan sesudah

dilakukan budidaya bawang merah, dimana peningkatan pendapatan ini berdampak terhadap

kemampuan daya beli masyarakat pesisir dalam hal penyediaan pangan sehat.Pangan sehat

merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi

dan ketahanan hidupnya, baik dipandang dari segi kuantitas dan kualitasnya.

Mengingat kadar kepentingan yang demikian tinggi, pada dasarnya pangan

merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sepenuhnya menjadi hak asasi setiap

rakyat Indonesia. Tersedianya pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi merupakan

prasyarat utama yang harus terpenuhi dalam upaya mewujudkan insan yang berharkat dan

bermartabat serta sumber daya manusia yang berkualitas.Sumber daya manusia merupakan

unsur terpenting dan sekaligus tujuan utama pembangunan nasional karena sumber daya

manusia yang berkualitas merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan yang pada

akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat serta dapat

mengurangi atau mengentaska kemiskinan.

LAPORAN AKHIR Iii

Page 39: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

RINGKASAN

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat, baik dipandang dari segi

kuantitas dan kualitasnya. pangan yang aman, bermutu dan bergizi tersedia secara memadai

serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Agar pangan yang aman tersedia secara memadai,

perlu diupayakan terwujudnya suatu sistem pangan yang mampu memberikan perlindungan

kepada masyarakat.

Kecukupan ketersediaan pangan sehat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi

anggota keluarga. Terdapat peningkatan pendapatan masyarakat pesisir sebelum dan sesudah

dilakukan budidaya bawang merah, dimana peningkatan pendapatan ini berdampak terhadap

kemampuan daya beli masyarakat pesisir dalam hal penyediaan pangan sehat.Pangan sehat

merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi

dan ketahanan hidupnya, baik dipandang dari segi kuantitas dan kualitasnya.

Mengingat kadar kepentingan yang demikian tinggi, pada dasarnya pangan

merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sepenuhnya menjadi hak asasi setiap

rakyat Indonesia. Tersedianya pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi merupakan

prasyarat utama yang harus terpenuhi dalam upaya mewujudkan insan yang berharkat dan

bermartabat serta sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan

unsur terpenting dan sekaligus tujuan utama pembangunan nasional karena sumber daya

manusia yang berkualitas merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan yang pada

akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat serta dapat

mengurangi atau mengentaskan kemiskinan.

LAPORAN AKHIR iii

Page 40: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas

karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi

pertumbuhan dan kesehatan manusia. Dalam memenuhi Angka Kecukupan Gizi yang

dianjurkan bagi Bangsa Indonesia adalah rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang

menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal. Untuk rata-rata kecukupan energy dan protein bagi penduduk

Indonesia masing masing sebesar 2150 kilo kalori dan 57 gram perorang perhari pada tingkat

konsumsi.

Sekaitan dengan hal tersebut diatas ketersediaan pangan sehat keluarga di daerah

peisisr dengan teknologi ramah lingkungan pada budidaya bawang merah melalui demplot

bawang merah.

Demplot (demostrasi plot) adalah merupakan suatu metode penyuluhan pertanian

kepada patani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan

membuktikan objek yang di demostrasikan. Tingkat produksi ditentukan oleh jenis tanah,

jenis teknologi yang digunakan, tingkat produksi diukur dengan satuan luas perhektar.

Kemudian jenis tanaman yang ditanam. Jumlah produksi dapat diukur dengan cara

pengambilan ubinan. Cara mengambil ubinan untuk bawang merah seluas 1 m x 1 m dan atau

2,5 mx 2,5 m dan hasilnya dikonfersi kehektar. Adapun hasil ubinan bawang merah adalah

sebagai berikut : I = 1,22 Kg/m2, II = 1,42 Kg/m2, III = 1,32 Kg / m2 Jumlah 3,960

Kg/m2…………………..3,960 Kg/m2 /3 = 1,320 Kg/m2 , 1,320x10.000 = 13.200 Kg/Ha.

Dari hasil ubinan ini dikurangi 30% = 13.200 x 30% = 3.960 Kg/Ha,

LAPORAN AKHIR iii

Page 41: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

13.200 Kg/Ha – 3.960 Kg/Ha = 9.240 Kg/ Ha. Jadi hasil bersih setelah dikurangi

30% bedengan = 9.240 Kg/Ha/panen.

Penerimaan suatu kegiatan usaha tani dapat diukur dengan menggunakan rumus :

Penerimaan (p) = jumlah produktifitas x harga pasar. Berdasarkan hasil ubinan diatas rata-

rata produksi yang capai dari 3 ubinan setelah dikurangi 30% bedengan = 9420xRp.

10.000/kg = Rp. 92.400.000. Adapun jumlah penerimaan usaha tani bawang merah di Dusun

Parangjalling Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe adalah sebesar Rp. 92.400.000.

Usaha tani adalah ilmu yang mempelajari persatuan organisasi alam, tenaga kerja modal dan

pengelolaan untuk mendapatkan produksi lapangan pertanian, untuk keuntungan daripadanya.

Pendapatan bersih yang diterima petani melalui usaha tani bawang merah sebesar Rp.

51.110.178,50/Ha/panen. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka selain mengukur

pendapatan bersih maka perlu pula dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan uji teknologi

rama lingkungan dan apabila R/C rasio dan B/C rasio > 1 berarti menguntungkan bagi pelaku

usaha. Analisis R/c – rasio = 2,2378 >1 artinya setiap korbanan 1 rupiah maka

menguntungan dari segi penerimaan. Sedangkan B/C – rasio = 1,2378 > 1 artinya setiap

biaya yang dikeluarkan 1 rupiah maka diperoleh keuntungan secara ekonomis = 1,2378 bagi

para pelaku usaha tani bawang merah.

LAPORAN AKHIR iii

Page 42: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

KATA PENGANTAR

Dengan memohon Ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa,

sehingga kami semua dari unsur staf peneliti bidang pertanian dan bidang kesehatan

diberikan kekuatan, kesempatan dan kesehatan sehingga Laporan Akhir kajian yang berjudul

“Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga Pada Daerah Pesisir dengan Teknologi Ramah

Lingkungan pada Budidaya Bawang Merah” dapat tersusun baik berkat kerjasama dengan

semua unsur terkait dengan kajian ini.

Kajian ini dirancang dengan model terpadu antara bidang pertanian dan bidang

kesehatan. Sehingga melahirkan pangan yang sehat di daerah Pesisir. Laporan ini disusun

sebagai bahan pertanggungjawaban untuk mengukur kinerja yang dilaksanakan setiap

tahunnya. Kajian ini dirancang dengan model terpadu antara sektor pertanian dan sektor

kesehatan yang selama ini masing-masing berjalan sendiri.

Kajian bagaimana tata kelola lahan di daerah pesisir dengan sentuhan teknologi ramah

lingkungan seperti pupuk organik, pupuk organik cair, dan pestisida nabati sehingga lahan

dapat dikelola secara berkelanjutan dan menghasilkan pangan yang sehat dengan usaha tani

bawang merah yang dialokasikan di Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang Kecamatan

Ujung Loe.

Kita berharap kedepan Dusun Parangjalling menjadi pusat kawasan sentra

pengembangan bawang merah dan sekaligus menjadi pusat industri pengelolahan bawang

merah di Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe karena daerah ini merupakan daerah

jalur wisata Bira, wisata Panrang Luwu, Wisata Pantai Lemo-lemo, Wisata Punjanggo,

LAPORAN AKHIR vi

Page 43: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

Wisata Semboang dan Appalarang. Sehingga masyarakat pesisir dapat lebih meningkat

pendapatannya melalui tata kelola lahan pesisir dengan usaha tani bawang merah.

Demikian kata pengantar ini kami buat, kami sadari bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan sehingga kami mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnaan laporan

ini kami sangat harapkan.

TIM PENYUSUN

LAPORAN AKHIR Vi

Page 44: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Pupuk Organik .................................... Hal 24

Tabel 2

Jadwal Penelitian ............................................................................................... Hal 35

Tabel 3

Kelompok Umum Berdasarkan Kebutuhan Protein, Lemak, Karbohidrat dan Air.. Hal 43

Tabel 4

Angka Kecukupan Vitamin 1 Yang Dianjurkan Orang ............................................ Hal 44

Tabel 5

Angka Kecukupan Vitamin 2 Yang Dianjurkan Orang ............................................ Hal 44

Tabel 6

Angka Kecukupan Vitamin 3 Yang Dianjurkan Orang ............................................ Hal 45

LAPORAN AKHIR ix

Page 45: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

DAFTAR GAMBAR

1. Peta / Gambar Administrasi Kabupaten Bulukumba

2. Peta / Gambar Administrasi Kecamatan Ujung Loe

3. Peta / Gambar Jenis Tanah Kecamatan Ujung Loe

4. Peta / Gambar Geologi Kecamatan Ujung Loe

5. Peta / Gambar Kabupaten Bulukumba

LAPORAN AKHIR

Page 46: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR

Page 47: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya
Page 48: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Tabel

DATA POTENSI WILAYAH KELURAHAN DANNUANG

Sumber data profil : BPP Ujung Loe setelah diolah Tahun 2019

No

Desa/ Kel

Potensi Lahan ( Ha )

Sawah Tanah Kering

Kolam

Empang Lain-Lain

Total Persentase

(%)

Perkebunan Hutan Tegalan Pekaran

gan

Pengairan Hujan Jumlah Rakyat Swasta Jumlah Rakyat Negara

Mangrove Jumlah

1. Salemba 222.58 - 222.58 12.25 29.84 - - - - - 2.00 2.00 126.30 52.03 443.00 3.07 2. Dannuang 86.34 - 86.34 143.00 44.82 - - - - - 3.00 3.00 125.00 345.84 745.00 5.16 3. Manjalling 429.00 - 429.00 25.00 29.79 - - - - - 3.00 3.00 195.21 20.00 702.00 4.86 4. Padang Loang 363.39 22.00 388.39 16.00 34.70 13.50 - 13.50 2.00 - - 2.00 - 397.41 852.00 5.90 5. Seppang 175.00 200.00 375.00 226.64 54.36 105.00 - 105.00 10.00 - - 10.00 17.00 58.00 846.00 5.86 6. Bijawang 392.25 - 392.25 173.50 27.63 73.55 - 73.55 85.00 - - 85.00 - 30.07 782.00 5.42 7. Lonrong 726.76 - 726.76 107.55 14.63 53.60 - 53.60 50.00 - - 50.00 - 22.46 975.00 6.76 8. Balong 125.47 75.50 200.97 274.50 36.67 180.00 - 180.00 125.00 - - 125.00 - 165.86 983.00 6.81 9. Garanta 184.50 20.00 204.50 84.00 40.01 166.00 - 166.00 125.00 - 5.00 130.00 230.00 87.49 942.00 6.53 10. Manyampa - 117.92 117.92 574.00 36.54 275.00 - 275.00 200.00 - 4.00 204.00 1.054.00 143.54 2.405.00 16.67 11. Balleanging - 20.80 20.80 375.00 33.88 350.00 857.32 1.207.32 65.00 - - 65.00 - 459.00 2.161.00 14.97 12. Tomatto - 27.28 27.28 533.72 47.52 583.00 416.48 999.48 101.00 - - 101.00 - 136.00 1.845.00 12.78 13 Paccaramengang - 11.95 11.95 212.50 13.64 112.00 205.21 317.21 125.00 - - 125.00 - 69.70 750.00 5.20 Jumlah 2.708.29 495.45 3.203.74 2.757.66 444.03 1.911.65 1.479.01 3.390.66 888.00 0.00 17.00 905.00 0.00 1.747.51 1.987.40 14.431.00 100.00 Persentase (%) 18.77 3.43 22.20 19.11 3.08 13.25 10.25 23.50 6.15 - 0.12 6.27 12.11 13.77 100.00

Page 49: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DATA SUMBER DAYA MANUSIA KELURAHAN DANNUANG

No Desa/Kel

Jumlah Penduduk Menurut Umur ( Orang)

Total

(orang)

Persentase (%) 0-10 Tahun 11-20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun 51-60 Tahun 60 Tahun Keatas

L P Jum L P Jum L P Jum L P Jum L P Jum L P Jum L P Jum 1. Salemba 322 295 617 301 357 658 208 259 467 238 280 518 189 198 397 120 155 275 162 188 350 3,272 7.77 2. Dannuang 449 399 848 421 482 903 290 349 639 332 379 711 264 267 531 168 209 377 226 253 479 4,488 10.66 3. Manjalling 254 247 501 239 297 536 165 216 381 189 234 423 149 164 313 95 130 225 128 156 284 2,663 6.33 4. Padang Loang 271 229 500 255 277 532 175 200 375 201 218 419 159 170 329 102 117 219 134 146 280 2,654 6.30 5. Seppang 432 378 810 404 456 860 279 331 610 320 359 679 254 253 507 162 198 360 217 240 457 4,283 10.17 6. Bijawang 276 257 533 259 310 569 178 230 408 204 244 448 163 171 334 103 134 237 139 162 301 2,830 6.72 7. Lonrong 122 103 225 105 124 229 72 91 163 82 98 180 66 69 135 41 55 96 56 65 121 1,149 2.73 8. Balong 288 267 555 270 322 592 186 233 419 213 254 467 169 178 347 108 141 249 146 169 315 2,944 6.99 9. Garanta 372 355 727 349 428 777 240 310 550 276 337 613 219 237 456 139 187 326 187 225 412 3,861 9.17

10. Manyampa 355 340 695 333 411 744 231 298 529 263 324 587 209 228 437 133 179 312 179 216 395 3,699 8.79 11. Balleanging 416 393 809 391 475 866 268 344 612 308 373 681 244 262 506 156 207 363 209 250 459 4,296 10.21 12. Tomatto 392 361 753 369 436 805 254 316 570 290 342 632 231 240 471 147 189 336 198 229 427 3,994 9.49 13. Paccaramenga

ng 146 136 282 173 184 357 104 113 217 135 145 280 123 153 276 165 115 280 123 146 269 1,961 4.66

Jumlah 4,095

3,760

7,855

3,869

4,559

8,428

2,540

3,290

5,940

3,051

3,587

6,638

2,439

2,590

5,029

1,639

2,016

3,655

2,104

2,445

4,549

42,094 100.00

Persentase (%) 9.73 8.93 18.66

9.19 10.83

20.02

6.30 7.82 14.11

7.25 8.52 15.77

5.79 6.15 11.95

3.89 4.79 8.68 5.00 5.81 10.81

100.00 -

Sumber data profil : BPP Ujung Loe setelah diolah Tahun 2019

Page 50: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

TOTAL DATA PENDUDUK KELURAHAN DANNUANG

No Desa / Kel Penduduk (Orang)

Jumlah KK Laki-laki Wanita Jumlah

1. Salemba 1,540 1,732 3,272 737 2. Dannuang 2,150 2,338 4,488 711 3. Manjalling 1,219 1,444 2,663 801 4. Padang Loang 1,297 1,357 2,654 753 5. Seppang 2,068 2,215 4,283 952 6. Bijawang 1,322 1,508 2,830 1,010 7. Lonrong 544 605 1,149 623 8. Balong 1,380 1,564 2,944 525 9. Garanta 1,782 2,079 3,861 699

10. Manyampa 1,703 1,996 3,699 984 11. Balleanging 1,992 2,304 4,296 1,029 12. Tomatto 1,881 2,113 3,994 873 13. Paccaramengang 969 992 1,961 485

Jumlah 19,847 22,247 42,094 10,182 Sumber data profil : BPP Ujung Loe setelah diolah Tahun 2019

Page 51: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DATASS CURAH HUJAN RATA-RATA SELAMA 5 TAHUN

No Tahun Bulan

2012 2013 2014 2015 2016 Jumlah Rata-rata Mm3 Hh Mm3 hh Mm3 hh Mm3 hh Mm3 hh Mm3 hh Mm3 hh

1 Januari 101 13 174 22 50 11 73 12 70 11 468 69 79,83 13,8 2 Februari 134 12 45 11 77 7 71 12 181 11 508 53 86,5 10,6 3 Maret 91 16 53 13 222 17 28 8 122 11 516 65 87,83 13 4 April 74 10 163 20 57 10 255 18 239 17 788 75 134,16 15 5 Mei 247 13 377 21 283 23 350 16 173 15 1430 88 240,83 17,6 6 Juni 132 10 484 19 287 22 163 12 231 10 1297 73 217,83 14,6 7 Juli 202 13 384 18 108 11 6 6 124 9 824 57 138,83 11,4 8 Agustus 64 4 62 5 78 9 0 0 17 4 221 22 37,5 4,4 9 September 12 1 4 1 16 2 0 0 39 4 71 8 12,5 1,6

10 Oktober 64 3 20 3 0 0 0 0 248 11 332 17 57,16 3,4 11 November 58 3 120 7 1 1 0 0 74 10 253 21 43,83 4,2 12 Desember 106 3 138 17 109 15 145 10 316 10 814 55 137,33 11

Jumlah 1285 101 2024 157 1288 128 1091 94 1834 123 603 120,6 Rata-rata 107,08 8,41 168,6 13,08 107,33 10,66 90,91 7,83 152,83 10,25 50,23 10,046

Sumber data profil : BPP Ujung Loe setelah diolah Tahun 2019

Page 52: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah Balitbangda 2019

Balitbangda 2019

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i SAMMARY .............................................................................................................. ii RINGKASAN ............................................................................................................. iii BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR HASIL PENELITIAN ................ iv LEMBARAN PENGESAHAN .................................................................................. v KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi HALAMAN HAK CIPTA .......................................................................................... vii DAFTAR ISI ............................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ....................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2 Rumusan Permasalahan ............................................................................ 6 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 6 1.3.1 Tujuan ............................................................................ 6 1.3.2 Sasaran ............................................................................ 7 1.3.3 Manfaat ............................................................................ 7 1.3.4 Sekilas/Uji Coba/Pilot Project ........................................................... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Kesehatan ............................................................................ 9 2.2 Lingkungan Pesisir ............................................................................ 19 2.3 Peran Pemerintah terhadap Lingkungan Masyarakat Pesisir ...................... 21 2.4 Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan ................................................... 23 2.5 Teknis Budidaya Tanaman Bawang Merah ................................................ 25 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ............................................................................. 31 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................... 31 3.3 Populasi Penelitian .............................................................................. 31 3.4 Sampel Penelitian ............................................................................. 31 3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................................... 31 3.6 Defenisi Operasional .............................................................................. 32 3.7 Metode Analisis Data .............................................................................. 32

LAPORAN AKHIR Vii

Page 53: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah Balitbangda 2019

Balitbangda 2019

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Tipografi .................................................................. 36 4.2. Tanah dan Kondisi Geografi ................................................................. 37 4.3 Jumlah Penduduk ................................................................. 37 4.4 Rasio Penduduk ................................................................. 37 4.5 Kepadatan Penduduk ........................................................... 38 4.6 Mata Pencarian ........................................................... 39 4.7 Tingkat Penggunaan Lahan ............................................................ 40 4.8 Tingkat Pendiddikan ............................................................ 40

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga Masyarakat Pesisir..................................... 42 5.2. Gizi Seimbang ................................................................. ... 42 5.3 Pelaksanaan Demplot Bawang Merah ................................................................. 45 5.3.1 Tingkat Produksi Usaha Tani Bawang Merah .......................................... 46 5.3.2 Tingkat Penerimaan Usaha Tani Bawang Merah ...................................... 48 5.3.3 Analisis R/C Rasio .................................................................... 51 5.3.4 Analisis B/C Rasio .................................................................... 51 5.3.5 Analisa Efesiensi Pemasaran .................................................................... 51 BAB VI ANALISIS DAMPAK EKONOMI, DAMPAK SOSIAL USAHA TANI BAWANG MERAH 6.1 Analisis Dampak Ekonomi Usaha Tani Bawang Merah ...................................... 55 6.2 Analisis Dampak Sosial Usaha Tani Bawang Merah ........................................... 56 6.3 Analisis Dampak Kepada Pemerintah Daerah Usaha Tani Bawang Merah ......... 57 6.4 Dampak Bawang Merah Pada Kesehatan Manusia ............................................... 58 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ..................................................................... 60 7.2 Saran ..................................................................... 61 7.3 Rekomendasi ..................................................................... 61 DAFTAR PUSTAKA

LAPORAN AKHIR Vii

Page 54: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan

Pada Budidaya Bawang Merah Balitbangda 2019 Balitbangda 2019

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Pupuk Organik .................................. Hal 24

Tabel 2

Jadwal Penelitian ............................................................................................. Hal 35

Tabel 3

Kelompok Umum Berdasarkan Kebutuhan Protein, Lemak, Karbohidrat dan Air.. Hal 43

Tabel 4

Angka Kecukupan Vitamin 1 Yang Dianjurkan Orang .......................................... Hal 44

Tabel 5

Angka Kecukupan Vitamin 2 Yang Dianjurkan Orang .......................................... Hal 44

Tabel 6

Angka Kecukupan Vitamin 2 Yang Dianjurkan Orang .......................................... Hal 45

LAPORAN AKHIR vii

Page 55: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah Balitbangda 2019

Balitbangda 2019

DAFTAR GAMBAR

1. Peta / Gambar Administrasi Kabupaten Bulukumba

2. Peta / Gambar Administrasi Kecamatan Ujung Loe

3. Peta / Gambar Jenis Tanah Kecamatan Ujung Loe

4. Peta / Gambar Geologi Kecamatan Ujung Loe

5. Peta / Gambar Kabupaten Bulukumba

LAPORAN AKHIR

Page 56: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah Balitbangda 2019

Balitbangda 2019

LAMPIRAN

LAPORAN AKHIR

Page 57: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya
Page 58: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

No Persentase

(%)

Tegalan Pekarangan

Pengairan Hujan Jumlah Rakyat Swasta Jumlah Rakyat Negara Mangrove Jumlah

1. Salemba 222.58 - 222.58 12.25 29.84 - - - - - 2.00 2.00 126.30 52.03 443.00 3.07

2. Dannuang 86.34 - 86.34 143.00 44.82 - - - - - 3.00 3.00 125.00 345.84 745.00 5.16

3. Manjalling 429.00 - 429.00 25.00 29.79 - - - - - 3.00 3.00 195.21 20.00 702.00 4.86

4. Padang Loang 363.39 22.00 388.39 16.00 34.70 13.50 - 13.50 2.00 - - 2.00 - 397.41 852.00 5.90

5. Seppang 175.00 200.00 375.00 226.64 54.36 105.00 - 105.00 10.00 - - 10.00 17.00 58.00 846.00 5.86

6. Bijawang 392.25 - 392.25 173.50 27.63 73.55 - 73.55 85.00 - - 85.00 - 30.07 782.00 5.42

7. Lonrong 726.76 - 726.76 107.55 14.63 53.60 - 53.60 50.00 - - 50.00 - 22.46 975.00 6.76

8. Balong 125.47 75.50 200.97 274.50 36.67 180.00 - 180.00 125.00 - - 125.00 - 165.86 983.00 6.81

9. Garanta 184.50 20.00 204.50 84.00 40.01 166.00 - 166.00 125.00 - 5.00 130.00 230.00 87.49 942.00 6.53

10. Manyampa - 117.92 117.92 574.00 36.54 275.00 - 275.00 200.00 - 4.00 204.00 1.054.00 143.54 2.405.00 16.67

11. Balleanging - 20.80 20.80 375.00 33.88 350.00 857.32 1.207.32 65.00 - - 65.00 - 459.00 2.161.00 14.97

12. Tomatto - 27.28 27.28 533.72 47.52 583.00 416.48 999.48 101.00 - - 101.00 - 136.00 1.845.00 12.78

13 Paccaramengang - 11.95 11.95 212.50 13.64 112.00 205.21 317.21 125.00 - - 125.00 - 69.70 750.00 5.20

2.708.29 495.45 3.203.74 2.757.66 444.03 1.911.65 1.479.01 3.390.66 888.00 0.00 17.00 905.00 0.00 1.747.51 1.987.40 14.431.00 100.00

18.77 3.43 22.20 19.11 3.08 13.25 10.25 23.50 6.15 - 0.12 6.27 12.11 13.77 100.00

Sumber data profil : BPP Ujung Loe Tahun 2018

Hutan

Jumlah

Persentase (%)

Desa/ Kel

Potensi Lahan ( Ha )

Sawah

Tanah Kering

Kolam Empang Lain-Lain TotalPerkebunan

DATA POTENSI WILAYAH KERJA

Page 59: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Total Persentase

(orang) (%)

L P Jum L P Jum L P Jum L P Jum L P Jum L P Jum L P Jum

1. Salemba 322 295 617 301 357 658 208 259 467 238 280 518 189 198 397 120 155 275 162 188 350 3.272 7.77

2. Dannuang 449 399 848 421 482 903 290 349 639 332 379 711 264 267 531 168 209 377 226 253 479 4.488 10.66

3. Manjalling 254 247 501 239 297 536 165 216 381 189 234 423 149 164 313 95 130 225 128 156 284 2.663 6.33

4. Padang Loang 271 229 500 255 277 532 175 200 375 201 218 419 159 170 329 102 117 219 134 146 280 2.654 6.30

5. Seppang 432 378 810 404 456 860 279 331 610 320 359 679 254 253 507 162 198 360 217 240 457 4.283 10.17

6. Bijawang 276 257 533 259 310 569 178 230 408 204 244 448 163 171 334 103 134 237 139 162 301 2.83 6.72

7. Lonrong 122 103 225 105 124 229 72 91 163 82 98 180 66 69 135 41 55 96 56 65 121 1.149 2.73

8. Balong 288 267 555 270 322 592 186 233 419 213 254 467 169 178 347 108 141 249 146 169 315 2.944 6.99

9. Garanta 372 355 727 349 428 777 240 310 550 276 337 613 219 237 456 139 187 326 187 225 412 3.861 9.17

10. Manyampa 355 340 695 333 411 744 231 298 529 263 324 587 209 228 437 133 179 312 179 216 395 3.699 8.79

11. Balleanging 416 393 809 391 475 866 268 344 612 308 373 681 244 262 506 156 207 363 209 250 459 4.296 10.21

12. Tomatto 392 361 753 369 436 805 254 316 570 290 342 632 231 240 471 147 189 336 198 229 427 3.994 9.49

13. Paccaramengang 146 136 282 173 184 357 104 113 217 135 145 280 123 153 276 165 115 280 123 146 269 1.961 4.66

4.095 3.76 7.855 3.869 4.559 8.428 2.54 3.29 5.94 3.051 3.587 6.638 2.439 2.59 5.029 1.639 2.016 3.655 2.104 2.445 4.549 42.094 100.00

9.73 8.93 18.66 9.19 10.83 20.02 6.30 7.82 14.11 7.25 8.52 15.77 5.79 6.15 11.95 3.89 4.79 8.68 5.00 5.81 10.81 100.00 -

21-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun

SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber data profil : BPP Ujung Loe Tahun 2018

51-60 Tahun 60 Tahun Keatas

Jumlah

Persentase (%)

No Desa/Kel

Jumlah Penduduk Menurut Umur ( Orang)

0-10 Tahun 11-20 Tahun

Page 60: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

TOTAL PENDUDUK

Laki-laki Wanita Jumlah

1. Salemba 1.54 1.732 3.272 737

2. Dannuang 2.15 2.338 4.488 711

3. Manjalling 1.219 1.444 2.663 801

4. Padang Loang 1.297 1.357 2.654 753

5. Seppang 2.068 2.215 4.283 952

6. Bijawang 1.322 1.508 2.83 1.01

7. Lonrong 544 605 1.149 623

8. Balong 1.38 1.564 2.944 525

9. Garanta 1.782 2.079 3.861 699

10. Manyampa 1.703 1.996 3.699 984

11. Balleanging 1.992 2.304 4.296 1.029

12. Tomatto 1.881 2.113 3.994 873

13. Paccaramengang 969 992 1.961 485

19.847 22.247 42.094 10.182

Sumber data profil : BPP Ujung Loe Tahun 2018

No Desa / KelPenduduk (Orang) Jumlah

KK

Jumlah

Page 61: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Tahun

Bulan Mm3 hh Mm3 hh Mm3 hh Mm3 hh Mm3 hh Mm3 hh Mm3 hh

1 Januari 101 13 174 22 50 11 73 12 70 11 468 69 79.83 13.8

2 Februari 134 12 45 11 77 7 71 12 181 11 508 53 86.5 10.6

3 Maret 91 16 53 13 222 17 28 8 122 11 516 65 87.83 13

4 April 74 10 163 20 57 10 255 18 239 17 788 75 134.16 15

5 Mei 247 13 377 21 283 23 350 16 173 15 1430 88 240.83 17.6

6 Juni 132 10 484 19 287 22 163 12 231 10 1297 73 217.83 14.6

7 Juli 202 13 384 18 108 11 6 6 124 9 824 57 138.83 11.4

8 Agustus 64 4 62 5 78 9 0 0 17 4 221 22 37.5 4.4

9 September 12 1 4 1 16 2 0 0 39 4 71 8 12.5 1.6

10 Oktober 64 3 20 3 0 0 0 0 248 11 332 17 57.16 3.4

11 November 58 3 120 7 1 1 0 0 74 10 253 21 43.83 4.2

12 Desember 106 3 138 17 109 15 145 10 316 10 814 55 137.33 11

1285 101 2024 157 1288 128 1091 94 1834 123 603 120.6

107.08 8.41 168.6 13.08 107.33 10.66 90.91 7.83 152.83 10.25 50.23 10.046

CURAH HUJAN RATA-RATA SELAMA 5 TAHUN

Sumber data profil : BPP Ujung Loe Tahun 2018

Jumlah Rata-rata

Jumlah

Rata-rata

No2012 2013 2014 2015 2016

Page 62: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Jumlah KKPetani Tanaman

PanganPetani Pekebun

Petani

Peternak Nelayan Pengusaha Pegawai Pensiunan Lain-Lain Total

1. Salemba 737 777 15 41 109 101 73 54 148 1.318

2. Dannuang 711 1.381 581 361 121 180 83 125 - 2.832

3. Manjalling 801 1.175 648 326 247 43 34 154 36 2.663

4. Padang Loang 753 686 562 481 - 57 37 41 41 1.905

5. Seppang 952 562 454 145 - 149 114 65 - 1.489

6. Bijawang 1.01 826 745 645 - 104 195 54 43 2.612

7. Lonrong 623 875 300 53 - 43 34 15 8 1.328

8. Balong 525 1.75 572 134 25 200 80 175 8 2.944

9. Garanta 699 360 197 67 162 28 35 - - 849

10. Manyampa 984 1.212 1.114 1.004 132 37 145 32 23 3.699

11. Balleanging 1.029 799 483 316 - 113 526 119 - 2.356

12. Tomatto 873 567 462 196 - 80 1.418 148 - 2.871

13 Paccaramengang 485 485 485 485 - 15 120 - - 1.59

10.182 11.455 6.618 4.254 796 1.15 2.894 982 307 28.456

40.26 23.26 14.95 2.80 4.04 10.17 3.45 1.08 100

JUMLAH PENDUDUK

Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan (Orang )No Desa/ Kelurahan

Sumber data profil : BPP Ujung Loe Tahun 2018

JumlahPersentase (%)

Page 63: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

DOKUMENTASI SEMINAR AKHIR

Kajian Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga Pada Daerah Pesisr Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Mera

LAPORAN AKHIR

Page 64: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR

Page 65: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya Bawang MerahBalitbangda 2019

Balitbangda 2019

s

LAPORAN AKHIR

Page 66: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Dokumentasi Laporan Akhir

Lokasi Di Atas Masih Dalam Kondisi Titik Nol, Dilaksanakan Pada Bulan Februari 2019

Lokasi Demplot Bawang Merah Sementara Dibersihkan Sebelum Membuat Bedengan

Page 67: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Seminar Awal yang dihadiri Oleh Kepala Bidang Pembangunan Inovasi dan Teknologi, Tim

Ahli Pertanian dan Tim Ahli Kesehata

Page 68: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bedengan Demplot Bawang Merah Sudah Siap ditaburi Pupuk Organik Dusun Parang

Jalling, Kel. Danuang, Kec. Ujung Loe, Kab. Bulukumba Pada Bulan Maret

Page 69: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pertemuan Tekhnis Budidaya Bawang Merah yang dihadiri Kepala Bidang Pembangunan

Inovasi dan Teknologi, Kemudian dihadiri Peneliti dari BPTP, Di Rumah Kelompok Tani

Assamature

Page 70: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pertemuan Teknis Cara Menanam Bawang Merah yang Dilaksanakan Pada Bulan April di

Lokasi Demplot yang dihadiri Kepala Bidang Pembangunan Inovasi dan Teknologi, Peneliti

dari BPTP dan Asisten Peneliti.

Page 71: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pertemuan Teknis Pasca Panen dan Agribisnis Bawang Merah yang dihadiri oleh Kepala

Bidang Pembangunan Inovasi dan Teknologi dan Peneliti dari BPTP yang dilaksanakan

pada Bula

Page 72: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pupuk Organik untuk Demplot Bawang Merah Sudah Siap di Lokasi pada Bulan Maret

Page 73: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pupuk Organik Sedang dihambur di Lokasi Demplot Bawang Merah pada Bulan Mar

Page 74: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bibit Bawang Merah Sebanyak 100 Kilo berasal dari Penangkar Kab. Jeneponto dengan

Varietas Berebes

Page 75: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bibit Bawang Merah Sedang dicampur dengan Dthain M-45 dilakukan pada Bulan April

Oleh Ketua Kelompok Tani (AssamaturE)

Page 76: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bedengan Sedang disiram untuk Siap ditanami Bawang Merah pada 16 April 2019

Page 77: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Ibu-ibu Tani Sedang Menanam Bawang Merah di daerah Pesisir pada Bulan April

Page 78: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sedang Melakukan Monitoring

Pertanaman Bawang Merah pada Umur 1 Minggu Setelah Tanam di Dusun Parang Jalling,

Kel. Danuang, Kec. Ujung Loe.

Page 79: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Alat Penampungan Air dan Alat Penyiram pada Demplot Bawang Merah

Page 80: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Alat Penyemprot Hama dan Alat Pembersih Bedenga

Page 81: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Kasubag Program Sedang Melakukan Monitoring Pertanaman Bawang Merah Di Lokasi

Demplot pada Umur 1 Bulan Setelah Tanam

Page 82: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Umur Bawang Merah 2 Bulan Setelah Tanam

Page 83: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bawang MerahDemplot Bawang Merah Sudah Siap Panen

Page 84: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Demplot Bawang Merah Sudah dipanen dengan Jumlah Ubinan Sebesar 9,24 Ton/Hektar

Page 85: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Gambar diatas Sedang Mengambil Ubinan dan Menghitung hasil Ubinan Sebesar 9,24

Ton/Hektar

Page 86: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Dokumentasi Laporan Awal

Lokasi Di Atas Masih Dalam Kondisi Titik Nol, Dilaksanakan Pada Bulan Februari 2019

Lokasi Demplot Bawang Merah Sementara Dibersihkan Sebelum Membuat Bedengan

Page 87: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Seminar Awal yang dihadiri Oleh Kepala Bidang Pembangunan Inovasi dan Teknologi, Tim

Ahli Pertanian dan Tim Ahli Kesehata

Page 88: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bedengan Demplot Bawang Merah Sudah Siap ditaburi Pupuk Organik Dusun Parang

Jalling, Kel. Danuang, Kec. Ujung Loe, Kab. Bulukumba Pada Bulan Maret

Page 89: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pertemuan Tekhnis Budidaya Bawang Merah yang dihadiri Kepala Bidang Pembangunan

Inovasi dan Teknologi, Kemudian dihadiri Peneliti dari BPTP, Di Rumah Kelompok Tani

Assamature

Page 90: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pertemuan Teknis Cara Menanam Bawang Merah yang Dilaksanakan Pada Bulan April di

Lokasi Demplot yang dihadiri Kepala Bidang Pembangunan Inovasi dan Teknologi, Peneliti

dari BPTP dan Asisten Peneliti.

Page 91: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pertemuan Teknis Pasca Panen dan Agribisnis Bawang Merah yang dihadiri oleh Kepala

Bidang Pembangunan Inovasi dan Teknologi dan Peneliti dari BPTP yang dilaksanakan

pada Bula

Page 92: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pupuk Organik untuk Demplot Bawang Merah Sudah Siap di Lokasi pada Bulan Maret

Page 93: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pupuk Organik Sedang dihambur di Lokasi Demplot Bawang Merah pada Bulan Mar

Page 94: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bibit Bawang Merah Sebanyak 100 Kilo berasal dari Penangkar Kab. Jeneponto dengan

Varietas Berebes

Page 95: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bibit Bawang Merah Sedang dicampur dengan Dthain M-45 dilakukan pada Bulan April

Oleh Ketua Kelompok Tani (AssamaturE)

Page 96: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bedengan Sedang disiram untuk Siap ditanami Bawang Merah pada 16 April 2019

Page 97: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Ibu-ibu Tani Sedang Menanam Bawang Merah di daerah Pesisir pada Bulan April

Page 98: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sedang Melakukan Monitoring

Pertanaman Bawang Merah pada Umur 1 Minggu Setelah Tanam di Dusun Parang Jalling,

Kel. Danuang, Kec. Ujung Loe.

Page 99: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Alat Penampungan Air dan Alat Penyiram pada Demplot Bawang Merah

Page 100: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Dokumentasi Laporan Antara

Lokasi Di Atas Masih Dalam Kondisi Titik Nol, Dilaksanakan Pada Bulan Februari 2019

Lokasi Demplot Bawang Merah Sementara Dibersihkan Sebelum Membuat Bedengan

Page 101: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Seminar Awal yang dihadiri Oleh Kepala Bidang Pembangunan Inovasi dan Teknologi, Tim

Ahli Pertanian dan Tim Ahli Kesehata

Page 102: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bedengan Demplot Bawang Merah Sudah Siap ditaburi Pupuk Organik Dusun Parang

Jalling, Kel. Danuang, Kec. Ujung Loe, Kab. Bulukumba Pada Bulan Maret

Page 103: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pertemuan Tekhnis Budidaya Bawang Merah yang dihadiri Kepala Bidang Pembangunan

Inovasi dan Teknologi, Kemudian dihadiri Peneliti dari BPTP, Di Rumah Kelompok Tani

Assamature

Page 104: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pertemuan Teknis Cara Menanam Bawang Merah yang Dilaksanakan Pada Bulan April di

Lokasi Demplot yang dihadiri Kepala Bidang Pembangunan Inovasi dan Teknologi, Peneliti

dari BPTP dan Asisten Peneliti.

Page 105: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pertemuan Teknis Pasca Panen dan Agribisnis Bawang Merah yang dihadiri oleh Kepala

Bidang Pembangunan Inovasi dan Teknologi dan Peneliti dari BPTP yang dilaksanakan

pada Bula

Page 106: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pupuk Organik untuk Demplot Bawang Merah Sudah Siap di Lokasi pada Bulan Maret

Page 107: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Pupuk Organik Sedang dihambur di Lokasi Demplot Bawang Merah pada Bulan Mar

Page 108: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bibit Bawang Merah Sebanyak 100 Kilo berasal dari Penangkar Kab. Jeneponto dengan

Varietas Berebes

Page 109: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bibit Bawang Merah Sedang dicampur dengan Dthain M-45 dilakukan pada Bulan April

Oleh Ketua Kelompok Tani (AssamaturE)

Page 110: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bedengan Sedang disiram untuk Siap ditanami Bawang Merah pada 16 April 2019

Page 111: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Ibu-ibu Tani Sedang Menanam Bawang Merah di daerah Pesisir pada Bulan April

Page 112: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sedang Melakukan Monitoring

Pertanaman Bawang Merah pada Umur 1 Minggu Setelah Tanam di Dusun Parang Jalling,

Kel. Danuang, Kec. Ujung Loe.

Page 113: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Alat Penampungan Air dan Alat Penyiram pada Demplot Bawang Merah

Page 114: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Alat Penyemprot Hama dan Alat Pembersih Bedenga

Page 115: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Kasubag Program Sedang Melakukan Monitoring Pertanaman Bawang Merah Di Lokasi

Demplot pada Umur 1 Bulan Setelah Tanam

Page 116: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Umur Bawang Merah 1 Bulan Setelah Tanam

Page 117: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bawang MerahDemplot Bawang Merah Sudah Siap Panen

Page 118: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Demplot Bawang Merah Sudah dipanen dengan Jumlah Ubinan Sebesar 9,24 Ton/Hektar

Page 119: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

DOKUMENTASI DEMPLOT BAWANG MERAH YANG DILAKSANAKAN DI DUSUN PARANG

JALLING, KEL. DANNUANG, KEC. UJUNG LOE DENGAN JUDUL KAJIAN KETERSEDIAAN

PANGAN SEHAT DI DAERAH PESISIR DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Page 120: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan laut dan daratan. Kondisi tersebut

menyebabkan wilayah pesisir mendapatkan tekanan dari berbagai aktivitas dan

fenomena di daratan maupun di laut. Fenomena yang terjadi di daratan antara lain

abrasi, banjir, dan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat yaitu pembangunan

pemukiman, pembabatan hutan untuk persawahan, pembangunan tampak dan sebagai

yang akan akhirnya memberikan dampak pada ekosistem pantai. Demikian pula

fenomena-fenomena di laut, seperti pasang surut air laut, gelombang badai dan

sebagainya (Hastuti,2012 dalam Pinto, 2015:164). Secara umum, aktivitas masyarakat

pesisir meliputi aktivitas ekonomi berupa kegiatan perikanan yang memanfaatkan

lahan darat, lahan air, dan laut terbuka, kegiatan parawisata dan rekreasi yang

memanfaatkan lahan darat, lahan air, dan objek di bawah air, kegiatan transportasi laut

yang memanfaatkan lahan darat dan alokasi ruang dilaut untuk jalur pelayaran.

Aktivitas ekonomi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dengan ketergantungan terhadap kondisi lingkungan dan sumber daya alam

yang ada disekiarnya, pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber

daya alam, lembaga sosial aktivitas, ekonomi pendidikan kesehatan dan lain-lain

(Bengen, 2002 dalam Pinto, 2015:164). Setiap masyarakat memiliki perilaku yang

berbeda tergantung dari bagaimana masyarakat atau individu berinteraksi dengan

lingkungannya. Dalam kaitannya dengan lingkungan hidup, perilaku manusia dapat

menentukan keberlanjutan kondisi lingkungan. Perilaku pengelolaan lingkungan hidup

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini tanpa merusak atau menurunkan

Page 121: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 2

kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbagai

masalah lingkungan berkaitan dengan pengetahuan, sikap, perilaku dan penilaian

manusia terhadap lingkungan. Hal ini diperkuat bahwa kerusakan lingkungan pesisir

lebih dipengaruhi oleh faktor alam dan manusia (Vatria, 2010; Gumilar, 2012 dalam

Pinto, 2015:165). Pengaruh masyarakat terhadap lingkungan merupakan bagian dari

mekanisme yang menghasilkan perilaku yang nyata dari masyarakat itu sendiri dalam

menciptakan perubahan lingkungan (Heddy, 1994 dalam Pinto, 2015:165) Upaya yang

dapat diambil dalam penyelamatan kerusakan lingkungan dapat dilakukan melalui

penghijauan kembali di daerah pesisir yang terkena dampak abrasi. Kegiatan

penghijauan ini dilakukan oleh kelompok masyarakat pesisir dan bekerja sama dengan

pemerintah. Pemerintah menyiapkan bibit pohon cemara dan kelompok masyarakat

pesisir yang melakukan penanaman dan pencangkokan pohon cemara yang masih hidup

untuk menanam kembali. Beberapa upaya lain juga sedang dilakukan pemerintah,

seperti rencana pembuatan talud atau pemecah ombak di daerah pesisir. Adapun cara

yang perlu dilakukan yaitu mengajak seluruh pihak termasuk masyarakat untuk

bersama-sama menjaga lingkungan pesisir. Langkah pemberdayaan masyarakat guna

memunculkan kesadaran perlu diberikan karena akan menjamin terciptanya pengelolaan

lingkungan yang lebih efektif dan berkelanjutan (Fitriansah, 2012 dalam Pinto,

2015:172). Langkah konservasi pesisir dalam melibatkan masyarakat merupakan kunci

keberhasilan pelestarian pesisir yang berkelanjutan yang dapat memberi manfaat

ekonomis bagi masyarakat dan pemerintah daerah (Wardhani, 2011 dalam Pinto,

2015:172).

Dalam pemenuhan pangan yang merupakan salah satu kebutuhan pokok

manusia yang harus dipenuhi setiap harinya.Dengan demikian upaya untuk mencapai

kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Pemenuhan pangan

Page 122: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 3

merupakan salah satu hal yang penting dalam rangka pembangunan nasional sebagai

tolok ukur kesejahteraan masyarakat (Hanafie 2001), krisis pangan yang terjadi pada

suatu Negara akan memberikan dampak pada stabilitas ekoonomi, sosial, dan politik,

oleh karena masalah berkaitan dengan ketahanan pangan menjadi hal yang sangat

penting.

Pemanfaatan atau penyerapan pangan merupakan output dari keadaan ketahanan

pangan di suatu daerah, dengan itu juga pangan merupakan salah satu indikator sebagai

tingkat ketahanan pangan. Penyerapan konsumsi pangan untuk kehidupan yang lebih

sehat di tentukan pada tingkat pengetahuan, ketersediaan air, fasilitas kesehatan.

Upaya untuk menuju pada peningkatan kesejahteraan petani secara operasional

akan dilakukan melalui pemberdayaan penyuluhan, pendampingan serta penjaminan

usaha. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

adalah melalui demplot bawang merah. Diharapkan dengan adanya demplot bawang

merah akan menaikkan taraf ekonomi masyarakat sehingga meningkatkan pendapatan

rumah tangga yang dapat menjamin ketersediaan dan pemenuhan pangan keluarga

yang memenuhi standar kesehatan. Demplot bawang merah ini dilakukan di daerah

pesisir.

Pesisir merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan pantai, dengan

batas 2 Km kearah darat yang dihitung dari garis pantai secara ekologis, wilayah pesisir

merupakan daerah peralihan antara lautan dan daratan, pada bagian daratannya masih

berdampak fenomena yang terjadi di lautan seperti angin laut, gelombang, sedangkan

pada daerah laut biasanya sebagai tempat aktivitas manusia (Nugroho, 2004). Kawasan

pesisir biasanya berpasir dan salah satu jenis lahan marginal karena kurang subur

Page 123: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 4

sehingga memiliki produktivitas yang rendah. Karena hanya memiliki karakteristik

sebagai berikut :

1. Unsur hara rendah

2. 95% berupa pasir sisanya tanah dan lainnya

3. Struktur kurang baik

4. Karena sebagian berpasir, maka tidak mampu mengikat air.

Meski demikian bukan berarti lahan pasir tidak dapat menghasilkan, dapat

digunakan untuk menghasilkan tanaman seperti cabai, bawang merah. Umbi jika diolah

dengan cara dan teknik yang benar (Nogroho 2014). Peningkatan produktivitas tanaman

pangan diikuti dengan kelestarian lingkungan hidup yang merupakan prinsip penerapan

sistem pertanian ramah lingkungan berkelanjutan. Berbagai sistem pertanian ramah

lingkungan telah dikembangkan dengan berpedoman pada budidaya pertanian yang lebih

baik melalui sinergitas antar komponen teknologi, antara lain pengelolaan tanaman terpadu,

sistem integrasi tanaman bebas limbah dan pengendalian oranisme pengganggu tanaman

secara terpadu melalui sinergi komponen teknologi secara terpadu, penerapan sistem

pertanian ramah lingkungan memantapkan capaian produktivitas tanaman pangan, kualitas

tanah terpelihara, emisi gas rumah kaca dapat tereduksi. Beberapa komponen teknologi

yang mampu memberikan hasil tanaman tinggi, emisi gas rumah kaca rendah, dan rendah

kontaminan antara lain pengairan berselang, dan penggunaan bahan organik.

Pertanian ramah lingkungan merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang

bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan produktivitas tinggi dengan

memperhatikan pasokan hara dari penggunaan bahan organik, minimalisasi

ketergantungan pada pupuk organik, perbaikan biota tanah, pengendalian organisme

pengganggu tanaman (OPT) berdasarkan kondisi ekologi, dan diverifikasi tanaman

Page 124: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 5

(Hedrawati,2001). Ramah lingkungan sebagai pertanian yang merupakan teknologi serasi

dengan lingkungan untuk optimasi pemanfaatan sumberdaya alam dalam memperoleh

produksi tinggi dan aman, serta menjaga kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam

pertanian, konsep pertanian ramah lingkungan tersebut bermuara pada kwalitas tanah yang

mempengaruhi :

(1) Produktivitas tanah untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan aspek hayati

lainnya.

(2) Memperbaiki kualitas lingkungan dalam menetralisasi kontaminan-kontaminan dan

produk pertanian.

(3) Kesehatan manusia yang mengonsumsi produk pertanian.

Berdasarkan data jumlah penduduk menurut pekerjaan di Kecamatan Ujung Loe

tahun 2017 memberi gambaran bahwa terdapat 796 orang penduduk berprofesi nelayan

yang bermukim sepanjang pesisir mulai Salemba 109 orang, Dannuang 121 orang,

Manjalling 247 orang, Garanta 167 orang, Manyampa 132 orang, dan Ballong 25 orang,

menempati 2,80% dari total 28.456 orang jumlah penduduk pekerja Kecamatan Ujung Loe.

Dan penduduk pekerja terbesar adalah berprofesi sebagai petani tanaman pangan yaitu

11.455 orang dari 10.182 KK.

Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan umur dari umur 0 – 60 tahun ketas

sebesar 42.094 orang dan Desa / Kelurahan Dannuang menempati terbanyak penduduknya

yaitu 4.488 orang atau 10,66% dari total jumlah penduduk Ujung Loe (sumber:

Monografi Kecamatan Ujung Loe tahun 2018).

Masalah yang paling dominan pada penelitian yang dilakukan untuk menggali

tentang masalah “Ketersediaan pangan sehat keluarga pada daerah pesisir dengan

teknologi ramah lingkungan melalui budidaya bawang merah di lingkungan pesisir.”

Page 125: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 6

1.2 Rumusan Permasalahan

Dari latar belakang diatas sehingga rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

(1) Bagaimana tingkat ketersediaan pangan sehat tingkat rumah tangga di lingkungan

pesisir.

(2) Bagaimana pengelolaan lahan daerah pesisir dengan konsep ramah lingkungan

terhadap lingkungan masyarakat pesisir.

(3) Bagaimana teknis budidaya bawang merah dengan konsep ramah lingkungan di

lingkungan pesisir.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan

Tujuan kajian ketersediaan pangan sehat keluarga pada daerah pesisir dengan konsep

ramah lingkungan adalah :

(1) Untuk mengetahui tingkat ketersediaan pangan sehat rumah tangga di daerah pesisir.

(2) Untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan lahan didaerah pesisir dengan

konsep ramah lingkungan.

(3) Untuk mengetahui teknis budidaya bawang merah dengan konsep ramah lingkungan

di daerah pesisir.

1.3.2 Sasaran

Sasaran dari pelaksanaan kajian dan penelitian ini adalah ketersedian pangan sehat

keluarga pada daerah pesisir dengan konsep ramah lingkungan ini adalah :

(1) Meningkatnya pengetahuan masyarakat didaerah pesisir dalam penanganan pangan

sehat di rumah tangga.

Page 126: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 7

(2) Meningkatnya pengetahuan masyarakat daerah pesisir dalam pengelolaan lahan di

wilayah pesisir.

(3) Memberi pengetahuan masyarakat didaerah pesisir membudidayakan bawang

merah dengan konsep ramah lingkungan.

1.3.3 Manfaat

Manfaat dari kegiatan ketersediaan pangan sehat keluarga pada daerah pesisir

dengan konsep ramah lingkungan ini adalah :

(1) Meningkatkan ketersediaan pangan pada rumah tangga masyarakat pesisir sehingga

ketahanan pangan dapat terpenuhi.

(2) Menambah pengetahuan pengelolaan lahan daerah pesisir dengan konsep ramah

lingkungan.

(3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis budidaya bawang merah

dengan konsep ramah lingkungan.

1.3.4 Sekilas/Uji Coba/pilot Project

Sehubungan dengan pelaksanaan Kajian Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga Pada

Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah.

kajian ini dilaksanakan dalam bentuk pilot project melalui demplot bawang merah

dilaksanakan di Dusun Parangjalling kelompok tani Assamaturu-E Kelurahan

Dannuang Kecamatan Ujung Loe. Demplot bawang merah dilaksanakan seluas 0,05 Ha

dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan berupa : pupuk organik yang terbuat

dari limbah pertanian dan limbah peternakan, pupuk cair organik terbuat dari urine sapi

serta pestisida nabati yang terbuat dari limbah pertanian. Produksi yang dicapai demplot

bawang merah yaitu 1,2 setelah dikonversi kedalam Ha maka dicapai 9,240 ton/Ha

harga pasar yang dicapai Rp. 10.000/ Kg maka besar penerimaan petani =

Page 127: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 8

Rp. 92.400.000 dengan total biaya/Ha= Rp. 41.289.821,50 sedangkan pendapatan

petani yang diterima bersih petani bawang merah sebesar Rp. 51.110.178,50/ Ha/

panen.

Berdasarkan uji keuntungan teknologi maka diperoleh hasil :

- RC Rasio = 2,2378 > 1 artinya menguntungkan/dapat dilanjutkan.

- BC Rasio = 1,2378 > 1 artinya menguntungkan bagi pelaku usaha /dapat dilanjutkan.

- RC Rasio > 1 berarti bahwa setiap biaya yang dikeluarkan 1 rupiah maka besar

penerimaan petani = 2,2378.

- BC Rasio > 1 berarti bahwa setiap biaya yang dikelauarkan 1 rupiah maka diperoleh

keuntungan ekonomis = 1,2378.

Page 128: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Kesehatan

Kesehatan merupakan unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan dan hak asasi

bagi setiap manusia. Empat faktor utama yang mempengaruhi status kesehatan

masyarakat yaitu genetik dari keluarga, lingkungan, perilaku individu, dan fasilitas

pelayanan kesehatan. Status kesehatan di Kecamatan Semampir termasuk rendah.

Status kesehatan rendah disebabkan perilaku tidak sehat dari masyarakat. Dari

karakteristik pendidikan sebagian besar responden menunjukkan tingkat pendidikan

yang rendah. Pendidikan juga dapat menjadi penentu karakteristik suatu masyarakat

karena tingkat pendidikan yang rendah akan membuat masyarakat atau seseorang sulit

untuk menerima informasi perilaku sehat baik dari media massa ataupun orang lain.

Hal ini berdampak pada cara pandang responden terhadap pentingnya status kesehatan

karena, semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mudah seseorang

untuk menerima dan mengerti informasi yang disampaikan khususnya informasi

kesehatan. Pendidikan yang kurang dari sebagian besar penduduknya menjadi

penghalang dari potensi tersebut, karena akan membuat kurangnya informasi kesehatan

yang didapatkan. Akibatnya berdampak pada status kesehatan secara umum. Dari hasil

survey yang dilakukan, banyak faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat

yang memiliki kondisi kesehatan yang tidak baik, diantaranya karena lingkungan

tempat tinggal yang terlalu padat, sanitasi yang kurang baik, serta perilaku masyarakat

itu sendiri. Status kesehatan masyarakat dapat dihubungkan oleh berbagai faktor. Salah

satu faktor yang berhubungan adalah perilaku sehat dari masyarakatnya. Semakin

Page 129: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 10

masyarakat berperilaku sehat, maka status kesehatan masyarakat akan baik. Hal ini

sesuai dengan penelitian Hapsari, dkk (2009) yang memberikan kesimpulan bahwa

salah satu faktor yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat adalah

perilaku sehat. Perilaku sehat pada tiap responden sangat berperan terhadap baik

tidaknya status kesehatan yang dimiliki. Sebagian besar masyarakat adalah perokok

aktif dan berpotensi terserang penyakit degeneratif dan penyakit infeksi yang akan

mengganggu status kesehatan. Perilaku merokok dalam penelitian ini terbagi menjadi

dua kelompok yaitu, kelompok yang memiliki kebiasaan merokok dan tidak memiliki

kebiasaan merokok. Dari hasil analisis didapatkan bahwa mayoritas responden

merokok. Perilaku merokok merupakan salah satu perilaku hidup yang tidak sehat.Hal

ini dibuktikan dengan kejadian kesakitan yang disebabkan oleh rokok. Kasus kanker

paru sebagian besar diakibatkan oleh rokok yaitu sekitar 90% dan sekitar 80% kasus

kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok. Selain itu, Penyakit jantung koroner

dan lainnya merupakan akibat dari merokok (Bararah, 2011 dalam Sulistiarini,

2018:17). Tidak hanya merugikan perokok aktif, kesehatan perokok pasif pun terancam

dengan adanya perokok aktif yang ada di lingkungan sekitar mereka. Hal ini

dikarenakan asap rokok yang terhirup oleh perokok pasif mengandung racun dan bahan

kimia termasuk nikotin sebagaimana yang dialami oleh perokok. Konsumsi sayur dalam

penelitian ini dikelompokkan berdasarkan porsi kebiasaan makan sayur perharinya

yang terdiri dari kelompok tidak makan sayur setiap hari, satu porsi sayur setiap hari

dan 2 porsi sayur setiap hari. Sama halnya dengan kebiasaan makan sayur, kebiasaan

maka buah dikelompokkan menjadi tidak makan buah dalam setiap hari, satu buah

sayur setiap hari dan 2 porsi buah setiap hari.Paling banyak mengonsumsi buah dan

sayur 1 porsi perhari yaitu sebesar 52,9%untuk sayur dan 69,9% untuk buah. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat masuk dalam kategori kurang

Page 130: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 11

mengonsumsi buah dan sayur menurut (Riskesdas, 2013 dalam Sulistiarini, 2018:17).

Kurang mengonsumsi sayur dan buah akan lebih mudah terkena penyakit sehingga akan

mengganggu status kesehatan. Penduduk atau masyarakat dikategorikan ‘cukup’

mengonsumsi buah dan/atau sayur apabila makan buah dan/ atau sayur minimal 5

porsi/hari selama 7 hari dalam seminggu. Dikategorikan ’kurang’ apabila konsumsi

sayur dan/ atau buah kurang dari ketentuan tersebut (Riskedas, 2013 dalam Sulistiarini,

2018:17).Berdasarkan data tersebut maka seluruh responden masuk dalam kategori

kurang untuk konsumsi buah dan sayur dikarenakan tidak ada responden yang

mengkonsumsi sayur dan/atau buah 5 porsi perhari. Dari hasil analisis lanjut ini

didapatkan bahwa, konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih tergolong

rendah yaitu sebesar 97,1% pada semua kelompok umur bila dibandingkan dengan

anjuran konsumsi buah dan sayur dalam pedoman gizi seimbang 2014. Menurunnya

tingkat konsumsi buah dan sayur menyebabkan perubahan pola penyakit infeksi

menjadi penyakit metabolik dan degeneratif. Serat pangan pada buah dan sayur juga

menguntungkan bagi kesehatan yaitu berfungsi mengontrol berat badan,

menanggulangi penyakit diabetes, mengurangi tingkat kolesterol darah dan penyakit

kardiovaskuler serta mencegah gangguan gastrointestinal, kanker kolon (Santoso,

2011 dalam Sulistiarini, 2018:17). Menurut (Santoso, 2011 dalam Sulistiarini,

2018:17), salah satu faktor yang menyebabkan penurunan konsumsi buah dan sayur

pada masyarakat perkotaan adalah tingkat mobilitas tinggi dan cenderung mengonsumsi

makanan siap saji sehingga terjadi pergeseran pola makan dari tinggi karbohidrat, tinggi

serat, dan rendah lemak ke pola konsumsi rendah karbohidrat dan serat, tinggi lemak

dan protein. Menurut hasil penelitian (Khuril’in, 2015 dalam Sulistiarini, 2018:17)

status sosial ekonomi berpengaruh terhadap konsumsi ikan, sayur, dan buah

dikarenakan pendapatan dan pekerjaan memang berpengaruh besar

Page 131: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 12

terhadapkonsumsi pangan masyarakat. Semakin tinggi status sosial masyarakat,

semakin tinggi pula konsumsi pangan masyarakat tersebut. Penelitian ini mempunyai

tujuan mengetahui hubungan antara perilaku hidup sehat dengan status kesehatan

masyarakat. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross

Sectional. Teknik dalam penentuan sampel adalah Simple Random Sampling, sampel

sebanyak 136 responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data

primer dan data sekunder. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari perilaku

merokok, aktivitas fisik, perilaku mengonsumsi buah, dan perilaku mengonsumsi sayur.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status sehat. Data yang terkumpul

dianalisis menggunakan analisis Chi-square dengan tujuan mengetahui kuat hubungan

subjek penelitian. Hasil dari penelitian yaitu terdapat hubungan antara konsumsi sayur,

konsumsi buah dan perilaku merokok dengan status kesehatan yaitu dengan hasil p

value sebesar 0,009, 0,006 dan 0,001. Serta tidak terdapat hubungan antara olahraga

dengan status kesehatan dengan hasil p value sebesar 0,243.

Kesehatan merupakan hal penting dalam kaitannya dengan produktivitas

seseorang. Pada hakikatnya, setiap manusia membutuhkan kehidupan yang sehat untuk

menunjang keberlangsungan hidupnya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 36 tahun 2009 kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara

sosial maupun ekonomi. Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang

harus diwujudkan dan merupakan hak asasi bagi setiap manusia.Hal ini sesuai dengan

cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara RI Tahun 1945.Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat ditarik

kesimpulan bahwa kesehatan itu bersifat holistik. Bukan hanya fisik melainkan jiwa

dan sosial ekonomi.Status kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor penting

Page 132: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 13

yang dapat berpengaruh terhadap kuwalitas sumber daya manusia dalam mendukung

pembangunan di suatu Negara. Negara akan berjalan secara optimal apabila penduduk

memiliki status kesehatan masyarakat yang baik. Adanya peningkatan status kesehatan

masyarakat tentu bukan hanya tugas dari institusi kesehatan, tetapi juga integrasi dari

berbagai pihak dan tidak lepas dari dukungan masyarakat sendiri.Jadi, seorang manusia

mempunyai tanggung jawab untuk menjaga status kesehatan pada dirinya. Karena

sumbangsih individu akan mempengaruhi tinggi rendahnya status kesehatan masyarakat

sebagai pondasi kesejahteraan. Status kesehatan individu atau masyarakat merupakan

hasil interaksi beberapa faktor dari dalam individu tersebut (internal) dan faktor luar

(eksternal). Faktor internal meliputi faktor psikis dan fisik.Sedangkan faktor eksternal

meliputi faktor budaya, ekonomi, politik, lingkungan fi sik dan lain sebagainya.Salah

satu teori yang menjelaskan tentang status kesehatan adalah teori dari HL. Blum.

dikutip Notoadmodjo (2012) dalam konsepnya menjelaskan bahwa terdapat empat

faktor utama yang mempengaruhi status kesehatan seseorang atau suatu komunitas

masyarakat. Beberapa faktor ini meliputi genetik dari keluarga, lingkungan sekitar

seperti sosial masyarakat, ekonomi yang berkembang, politik dan budaya

setempat, perilaku termasuk gaya hidup individu, dan fasilitas pelayanan kesehatan

(jenis cakupan dan kuwalitas). Status kesehatan akan tercapai bila keempat faktor

tersebut berada dalam kondisi yang optimal. Sedangkan, determinan yang paling besar

mempengaruhi tinggi rendahnya status kesehatan adalah faktor lingkungan dan

perilaku.Oleh karenanya, perlu diupayakan lingkungan yang sehat dan perilaku hidup

sehat.HL. Belum juga menyebutkan 12 indikator yang berhubungan dengan status atau

derajat kesehatan yaitu :

(1) Lamanya usia harapan untuk hidup masyarakat.

(2) Keadaan sakit atau cacat secara anatomis dan fisiologis.

Page 133: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 14

(3) Keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan fisik, sosial dan juga kejiwaan pada

dirinya.

(4) Ketidakmampuan seseorang untuk bersosialisasi dan melakukan pekerjaan

dikarenakan sakit.

(5) Kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi menjaga dirinya agar

selalu dalam keadaan sehat.

(6) Perilaku individu secara langsung berkaitan dengan masalah kesehatan.

(7) Perilaku masyarakat terhadap lingkungan, dan ekosistem.

(8) Perilaku individu atau masyarakat terhadap sesamanya, keluarga dan komunitasnya.

(9) Kualitas komunikasi antar anggota masyarakat.

(10)Daya tahan individu atau masyarakat terhadap penyakit.

(11)Kepuasan masyarakat terhadap lingkungan sosialnya yang terdiri dari rumah,

pekerjaan, sekolah, rekreasi, transportasi dan lain-lain.

(12)Kepuasan individu atau masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya

sendiri.

Perilaku hidup sehat adalah salah satu peran penting dan berpengaruh positif

terhadap terwujudnya status kesehatan masyarakat. Perilaku hidup sehat merupakan

perilaku yang berkaitan dengan upaya atau usaha seseorang agar dapat

mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatannya, Notoadmodjo (2007).

Menurut Becker (1979) dalam Notoadmodjo (2007), mengklasifikasikan gaya hidup

sehat yaitu olah raga teratur, tidak merokok, makan dengan menu seimbang, tidak

mengonsumsi narkoba dan minuman keras, mengendalikan stres, istirahat cukup, dan

berperilaku hidup positif bagi kesehatan. Menurut Depkes (2002) indikator gaya atau

perilaku hidup sehat adalah perilaku tidak merokok, aktivitas fisik secara teratur dan

pola makan seimbang. Human Population Laboratory di California Departemen of

Page 134: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 15

Health menerbitkan daftar kebiasaan atau perilaku yang berkaitan dengan kesehatan

yaitu olahraga atau aktivitas fisik secara teratur, tidur yang cukup, makan secara teratur,

sarapan yang baik, mengendalikan berat badan, serta tidak mengonsumsi rokok, alkohol

dan obat-obatan terlarang (Sharkey, 2003 dalam Sulistiarini, 2018:13). Menurut

kemendiknas dalam Suharjana (2012) pola hidup sehat terdiri dari mengonsumsi

makanan dengan gizi seimbang, mengonsumsi makanan berserat tinggi, mengonsumsi

buah dan sayur segar setiap hari, menghindari makanan yang mengandung tinggi

lemak, gula dan garam, mengonsumsi susu atau produk lainnya dari susu setiap hari,

selalu berfikir positif, menjaga berat badan dalam batas normal, olah raga teratur,

cukup istirahat, minum air putih 1,5 liter - 2 liter perhari dan tidak merokok.

Daerah pesisir merupakan salah satu daerah yang banyak memiliki masalah

khususnya di bidang kesehatan masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk menggali

tentang masalah-masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di lingkungan pesisir di

Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang dilakukan melalui

observasi lapangan dan penelusuran kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

masalah kesehatan di daerah pesisir yaitu masalah lingkungan, perilaku dan

sosial.Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah yang sangat kompleks.Hal ini

sering berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan.Demikian pula

pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya

sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah

"sehat-sakit". Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu

maupun kesehatan masyarakat. Hendrik L. Blum seorang pakar di bidang

kedokteran pencegahan mengatakan bahwa status kesehatan masyarakat dipengaruhi

oleh 4 hal yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik (keturunan)

(Notoatmodjo, 2011 dalam Sumampouw, 2015:2 ).

Page 135: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 16

Faktor-faktor ini, berpengaruh langsung pada kesehatan dan saling berpengaruh

satu sama lainnya. Status kesehatan dapat tercapai secara optimal jika keempat faktor

ini secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal. Salah satu faktor saja

berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal) maka status kesehatan dapat

tergeser ke arah di bawah keadaan optimal (Sarudji, 2006 dalam Sumampouw, 2015 :

2). Teori dari Hendrik Blum dan Marc Lalonde menunjukkan bahwa status kesehatan

masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu lingkungan, perilaku kesehatan, pelayanan

kesehatan dan genetik. Hendrik L. Blum dalam Planning for Health, Development and

Application of Social Change Theory secara jelas menyatakan bahwa determinan

status kesehatan masyarakat merupakan hasil interaksi domain lingkungan, perilaku dan

genetika serta bukan hasil pelayanan medis semata-mata. Berdasarkan teori ini, terlihat

bahwa konsep status kesehatan seseorang bahkan suatu masyarakat, dipengaruhi oleh

empat faktor terdiri lingkungan 45%, perilaku 30% disusul jasa layanan kesehatan 20%,

serta faktor genetik atau keturunan hanya berpengaruh 5% (Sarudji, 2006 dalam

Sumampouw, 2015:5). Ada banyak hal yang diduga menjadi penyebab tingginya

masalah kesehatan di lingkungan pesisir.Penulis mengelompokkannya dalam 3

kelompok yaitu lingkungan, perilaku dan sosial yang disebut sebagai determinan

kesehatan.

(1) Determinan lingkungan Masalah kesehatan lingkungan yang paling utama di

daerah pesisir yaitu bahwa adanya pembuangan air limbah rumah tangga ke

sungai-sungai. Hal ini menyebabkan tercemarnya air sungai dan air laut di

daerah pesisir, sehingga diduga menyebabkan gangguan lingkungan seperti

mengganggu jaring makanan pada ekosistem sungai dan pesisir. Tingkat

kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini menyebabkan daya dukung lingkungan

terhadap kehidupan masyarakat menjadi berkurang, seperti ketersediaan air

Page 136: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 17

bersih, udara berkualitas, dan lainnya. Padatnya penduduk juga menyebabkan

penularan penyakit berbasis lingkungan lebih cepat dan luas. Tercemarnya

lingkungan pesisir dengan limbah rumah tangga. Hal ini bisa terjadi karena

berdasarkan hasil observasi awal, terlihat banyaknya limbah rumah tangga

seperti sisa air cucian, kotoran hewan, kotoran manusia dan lainnya di air

sungai, tanah, perairan pesisir dan daerah perumahan. Beberapa bakteri yang

bisa menjadi indikator pencemaran yaitu kelompok bakteri Koliform.

(2) Determinan perilaku Rendahnya perilaku masyarakat khususnya yang

berhubungan dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berdasarkan

pada indikator output yaitu:

a. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi

dasar (jamban).

b. Setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan

yang aman di rumah tangga.

c. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas

(seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia

fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang

mencuci tangan dengan benar.

d. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar.

e. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian lainnya yang menyatakan bahwa adanya

hubungan yang signifikan antara perilaku hidup bersih dan sehat dan kuwalitas

sumber air dengan kejadian diare (Efriani 2008 dalam Sumampouw, 2015:9).

Subagijo (2006) memperoleh hasil bahwa perilaku masyarakat yang tidak baik 3,5

kali lebih besar risiko terkena diare daripada mereka yang berperilaku hidup bersih

Page 137: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 18

dan sehat yang baik. Sinthamurniwaty (2006) menunjukkan bahwa perilaku mencuci

tangan dengan sabun setelah buang air besar merupakan faktor protektif diare.

(3) Determinan sosial Salah satu indikator dalam determinan sosial yaitu

tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan menentukan pada tinggi rendahnya tingkat

kemiskinan. Tingginya jumlah keluarga miskin. Kemiskinan juga menjadi salah satu

masalah di daerah pesisir. Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa penilaian status

kesehatan masyarakat salah satunya dinilai dari tingkat pendapatan. Hal ini

disebabkan karena dengan tingginya tingkat pendapatan maka akses terhadap layanan

kesehatan yang prima akan mudah diperoleh. Selain itu, tingginya pendapatan dapat

membuat masyarakat memodifikasi lingkungan rumah dan sekitarnya

(termasuk jamban dan sumur) sehingga sesuai dengan syarat yang ditentukan.

Determinan sosial-ekonomi kesehatan merupakan kondisi-kondisi sosial dan ekonomi

yang melatari kehidupan seorang, yang mempengaruhi kesehatan. Cabang

epidemiologi yang mempelajari hal ini yaitu epidemiologi sosial. Epidemiologi sosial

mempelajari karakteristik spesifik dari kondisi-kondisi sosial dan mekanisme dari

kondisi-kondisi sosial itu dalam mempengaruhi kesehatan. Epidemiologi sosial

mempelajari peran variabel di tingkat individu, misalnya, gender, umur, pendidikan,

pekerjaan, kelas sosial, status sosial, posisi dalam hirarki sosial. Selain itu,

epidemiologi sosial juga mempelajari peran variabel-variabel sosial, seperti kondisi

kerja, pendapatan absolut wilayah, distribusi pendapatan, kesenjangan pendapatan,

perumahan, ketersediaan pangan, modal sosial, eksklusi sosial, isolasi sosial,

kebijakan kesehatan tentang penyediaan pelayanan kesehatan (misalnya, akses

universal terhadap pelayanan kesehatan), dan pembiayaan pelayanan kesehatan

(misalnya, ketersediaan jaring pengaman sosial) (Murti, 2010 dalam Sumampouw,

2015:11).

Page 138: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 19

2.2. Lingkungan Pesisir

Sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil bahwa wilayah pesisir merupakan daerah

peralihan antara ekosistem darat dan ekosistem laut yang kental dipengaruhi oleh

adanya perubahan iklim di darat maupun di laut. Selanjutnya Bingen menyatakan

bahwa wilayah pesisir merupakan daerah Masyarakat pesisir merupakan masyarakat

atau komunitas yang hidup dan tumbuh di pesisir dan terikat dengan kearifan lokal

setempat. Indonesia yang merupakan negara kepalauan, luas lautnya mencapai

70 persen dari total wilayah kepulauan. Kondisi laut yang demikian luas dengan

sumber daya laut yang berlimpah seharusnya mampu membawa masyarakat pesisir

hidup makmur dan sejahtera, namun sebaliknya masyarakat pesisir kurang

berkembang dan terus dalam posisi marjinal (Satria,2015:1 dalam Ari atu dewi,

2018:173). Namun sejalan dengan perkembangan jaman, perkembangan wilayah

pesisir mulai diperhatikan. Mulai dari pembentukan regulasi yang berpihak pada

program pengembangan wilayah pesisir pertemuan antara darat dan laut. Dengan

demikian pesisir merupakan bagian daratan yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat

laut termasuk masih digunakan untuk kegiatan manusia (Harahap, 2015: 1 dalam Ari

atu dewi, 2018:173). Wilayah pesisir merupakan tempat yang sering digunakan untuk

melakukan kegiatan oleh masyarakat terutama masyarakat pesisir,baik itu kegiatan

yang berhubungan dengan religius, sosial kemasyarakatan maupun kegiatan untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat. Kompleksnya pemanfaatan wilayah pesisir

terutama kegiatan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir,

seharusnya masyarakat pesisir tidak mengalami kekurangan atau maraknya

Page 139: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 20

kemiskinan pada masyarakat pesisir. Berdasarkan penelusuran data pada masyarakat

pesisir, bahwa angka jumlah penduduk miskin di wilayah pesisir cukup besar, yakni

mencapai 32,14 persen dari jumlah total penduduk miskin Indonesia. Penduduk

miskin pesisir hampir 2 kali lipat penduduk miskin dari total penduduk indonesia.

Perbedaaan laju pertumbuhan ekonomi di daerah pesisir dengan di daerah lainnya

disebabkan berbagai permasalahan dan persoalan yang melingkupinya. Permasalahan-

permasalahan sosial di daerah pesisir sangat kompleks. Permasalahan-permasalahan

kompleks tersebut timbul secara langsung maupun tidak langsung.Berkaitan dengan

kemiskinan pada masyarakat pesisir disebabkan oleh penerapan kebijakan yang

kurang tepat, rendahnya penegakan hukum (law enforcement), serta rendahnya

kemampuan sumber daya manusia (SDM). Permasalahan pada wilayah pesisir di atas,

tidak lepas dari kondisi riil dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan menjadi

permanen di wilayah pesisir. (Dahurirokhmin, 1997:4 dalam Ari atu dewi, 2018:173)

menegaskan ada lima faktor yang mempengaruhi permasalahan pokok yang terdapat

pada masyarakat pesisir yaitu pertama tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan

kemiskinan, kedua konsumsi berlebihan dan penyebaran sumber daya yang tidak

merata, ketiga kelembagaan, keempat, kurangnya pemahaman tentang ekosistem

alam, dan kelima kegagalan sistem ekonomi dan kebijakan dalam menilai ekosistem

alam. Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil studi terkait dengan daerah pesisir

menunjukkan bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pengelolaan

sumber daya di daerah pesisir yang selama ini dijalankan masih bersifat sektoral dan

terpilah-pilah. Tidak terintegrasi dalam pembangunan di daerah pesisir disebabkan

ada kebijakan hukum yang tidak tepat atau kebijakan yang kurang melibatkan peran

serta masyarakat dalam perencanaan maupun dalam pengelolaan wilayah pesisir,

padahal karakteristik ekosistem pesisir saling terkait. Dengan demikian pengelolaan

Page 140: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 21

sumber daya wilayah pesisir secara optimal dan berkelanjutan hanya dapat

diwujudkan melalui pendekatan terpadu dan holistik. Pengelolaan wilayah pesisir

terpadu dinyatakan sebagai proses pemanfaatan sumber daya pesisir serta ruang yang

memperhatikan aspek konservasi dan keberlanjutannya. Adapun konteks keterpaduan

meliputi dimensi sektor, ekologis, pemerintahan, antar bangsa dan negara, masyarakat

pesisir dan disiplin ilmu. Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir (masyarakat

pesisir) menjadi bagian yang terpenting dalam ekosistem pesisir. Masyarakat pesisir

merupakan komponen yang memiliki peran penting dalam membangun wilayah

pesisir yang berkelanjutan.

2.3 Peran Pemerintah Terhadap Lingkungan Masyarakat Pesisir

Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama di dalam pembangunan

pemerintah. Di dalam setiap implementasi kebijakan selalu menjadikan kesejahteraan

masyarakat sebagai tujuan yang ingin di capai. Salah satu kebijakan pusat yang

diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat adalah dengan adanya

otonomi daerah. Dengan adanya kebijakan ini pemerintah daerah diberikan

keleluasaan untuk membangun dan memprakarsai pembangunan daerahnya sendiri

dan lebih mendekatkan kesejahteraan kepada masyarakat.Wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil merupakan bagian dari sumber daya alam yang dianugerahkan oleh Tuhan

Yang Maha Esa dan merupakan kekayaan yang dikuasai oleh negara, yang perlu

dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat, baik bagi generasi

sekarang maupun generasi yang akan datang. Karena hal tersebut perlulah perauran

tentang pengelolaan pesisir dan pulau kecil. Hal yang diatur dalam pengelolaannya

yang dapat mensejahterakan rakyat yaitu :

Page 141: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 22

(1) Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014, mengenai perubahan atas undang-

undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil juga berisi isi yang sama yaitu “Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil adalah suatu pengoordinasian perencanaan, pemanfaatan,

pengawasan, dan pengendalian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang

dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah, antarsektor, antara ekosistem

darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat.

(2) Dalam Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005, mengenai pengelolaan pulau-

pulau kecil terluar. Bab II pasal 4 ayat 2, Pengelolaan sebagaimana yang

dimaksud pada ayat (1) meliputi bidang-bidang: a. sumberdaya alam dan

lingkungan hidup; b. infrastruktur dan perhubungan; c. pembinaan wilayah; d.

pertahanan dan keamanan; e. ekonomi, sosial, dan budaya.

(3) Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2016 Tahun

2016, mengenai perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Pasal 37.

a. Peraturan Pemanfaatan Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)

berisi ketentuan persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan

pengendaliannya yang disusun untuk setiap zona peruntukan.

b. Peraturan Pemanfaatan Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun

dengan memperhatikan:

ruang penghidupan dan akses kepada nelayan kecil, nelayan tradisional,

pembudidaya ikan kecil, dan petambak garam kecil; dan

Page 142: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 23

Wilayah Masyarakat Hukum Adat dan kearifan lokal di Perairan Pesisir dan

Pulau-pulau Kecil.

2.4 Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan

Pada dasarnya Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan ini maengacu pada

hukum pengembalian (Low of return) yang berarti suatu system berusaha untuk

mengembalikan semua jenis bahan yang ramah lingkungan kedalam tanah, baik dalam

bentuk limbah pertanaman maupun ternak yang selanjutnya bertujuan memberi

makanan pada tanaman. Sehingga Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan ini

merupakan satu-satunya solusi terbaik di dalam meningkatkan produksi pertanian,

karena teknologi ini sangatlah akrab dengan lingkungan dan ketersediaan bahannya

juga banyak di alam. Cara kerja teknologi ini mengarah pada pelestarian mikro

organisme yang menguntungkan

yang dapat menyediakan makanan untuk tanaman dan sebagai pengurai tanah sehingga

dapat menjaga kesuburan serta tekstur tanah.

Berbagai Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan yang di terapkan mudah-

mudahan dapat diikuti oleh petani sehingga dengan ke efisiensianya petani dapat

melakukan dan mengembangkan teknologi ini. Teknologi-teknologi tersebut

diantaranya sebagai berikut :

a) Pembuatan dan Pengembangan Moretan (Mikroorganisme rekan petani)

b) Pembuatan dan Penggunaan Pupuk Ramah Lingkungan

c) Penggunaan dan Pengembangan Racun Nabati

d) Pelestarian dan Pemeliharaan Musuh Alami ( MA )

e) Pengenalan dan Pengembangan Bakteri Antagonis

Beberapa bahan yang biasa di gunakan dalam pembuatan pupuk organik.

Page 143: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 24

2.5 Teknis Budidaya Tanaman Bawang Merah

Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan salah satu komoditas

hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat serta memiliki nilai ekonomi tinggi

karena dimanfaatkan sehari-hari sebagai bumbu dapur atau bahan masakan dan berbagai

kebutuhan rumah tangga yang lain. Bawang merah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu

alternatif bisnis yang menjanjikan dan juga prospektif. Tanaman ini diperkirakan berasal

dari Asia Tengah dan Asia Tenggara.

Berdasarkan Morfologinya tanaman bawang merah merupakan tanaman yang

memiliki akar berbentuk serabut, daunnya seperti pipa, berlubang, bagian ujung daunnya

meruncing, dan berwarna hijau muda dan hijau tua bunganya tergolong bunga majemuk.

Sedangkan secara sistematis Klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut :

Page 144: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 25

Kingdom : Plantae,

Divisio :Spermatophyta,

Subdivisio :Angiospermae,

Class :Monocotyledonae, ordo : Liliaceae,

Family :Liliales,

Genus :Allium,

Species : Allium ascalonicum L.

Badan Litbang Pertanian sejak tahun yang 2010 telah menghasilkan aneka jenis

Varietas Unggul Baru (VUB) bawang merah, diantaranya Maja (potensi 10,9 ton/ha,

cocok untuk dataran rendah), Kuning (potensi 21,39 ton/ha, cocok untuk dataran rendah),

Bima Brebes (potensi 9,9 ton/ha, cocok untuk dataran rendah), Katumi (potensi 24,1

ton/ha, cocok untuk dataran medium), Sembrani (potensi 24 ton/ha, cocok untuk dataran

rendah sampai medium), Mentes (potensi 27,58 ton/ha).

Budidaya bawang merah memerlukan penyinaran matahari lebih dari 12 jam

sehari. Tanaman ini cocok dibudidayakan di dataran rendah dengan ketinggian 0 - 900

meter dari permukaan laut.Suhu optimum untuk perkembangan tanaman bawang merah

berkisar 25-32 derajat Celcius. Sedangkan keasaman tanah yang dikehendaki sekitar pH

5,6-7. Keberhasilan yang diperoleh dari budidaya bawang merah ini, tentu saja

dihadapkan pada berbagai masalah (resiko) di lapangan diantaranya cara budidaya,

serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dan lain-lain yang menyebabkan

produksinya menurun. Kuantitas produksi bawang merah berkaitan erat dengan ukuran

dan banyaknya umbi yang dihasilkan.Kualitas bawang merah ditentukan oleh aroma

yang tajam serta warna kulit umbinya.Untuk memperoleh kuantitas produksi yang

optimal dan berkualitas maka perlu diperhatikan langkah-langkah budidaya bawang

merah yaitu sebagai berikut.

Page 145: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 26

Pemilihan bibit : Bibit bawang merah yang digunakan adalah bibit yang sehat,

warnanya mengkilap, tidak keropos, serta kulitnya tidak luka. Bawang merah bisa

diperbanyak dengan dua cara, yakni dengan menggunakan bahan tanam berupa biji dan

umbi.

(1) Bawang merah yang dipilih adalah varietas yang adaptif dengan ukuran kecil atau

sedang.

(2) Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3 - 4 gram/umbi.

(3) Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2 - 3 bulan dan umbi masih dalam ikatan

(umbi masih ada daunnya)

(4) Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos),

kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau)

(5) Benih direndam dengan larutan Hormon Organik sehari sebelum tanam selama 10

menit.

(6) Setelah bibit ditiriskan, lalu ditaburi merata dengan satu bungkus (100 g) agensia

hayati berbahan aktif Gliocladium + Trichoderma (Hendrata dan Murwati, 2008).

(7) Sebelum dilakukan penanaman, ujung umbi bawang merah dipotong 1/3 bagian atau

sesuai kebutuhan.

Pengolahan Tanah : Pengolahan dilakukan untuk menciptakan kondisi struktur

tanah dan aerasi yang lebih baik langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

(1) Lahan diolah dengan kedalaman ± 30 cm lalu diberi campuran kotoran sapi matang

(2,5 ton/ha) + agensia hayati berbahan aktif Gliocladium + Trichoderma setelah itu

dibiarkan selama seminggu.

Page 146: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 27

(2) Selanjutnya tanah diratakan terlebih dahulu lalu dibuat bedengan dengan ukuran

tinggi 25-35 cm lebar 70-80 cm dan panjang bedengan menyesuaikan dengan ukuran

dan posisi jalan.

(3) Pemasangan mulsa plastik dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah dan

menekan pertumbuhan gulma.

(4) Untuk mempermudah penyiraman jarak antar bedengan di buat dengan dengan lebar

± 50 cm.

Penanaman : Jarak tanam yang baik digunakan adalah (15 x15) cm, (15 x 20)cm

Atau (20 x 20) cm tehnik penanaman bawang merah yang benar adalah sebagai berikut,

(1) Sebelumnya tanah dibasahi dulu lalu dibuat lubang yang sudah diatur jarak

tanamnya.

(2) Bibit ditanam dalam keadaan berdiri dengan jumlah bibit sebanyak 1- 2 biji bibit per

lubang.

(3) Penanaman sebaiknya jangan terlalu dalam, cukup ditutup tipis dengan tanah/pasi

Pemeliharaan : Pemeliharaan pada bawang merah dilakukan dengan cara penyiraman,

penyulaman, penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit dalam

budidaya bawang merah kegiatan pemeliharaan antara lain meliputi:

Penyiraman : penyiraman dapat dilakukan dengan gembor atau selang besar,

dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) atau sesuai kondisi tanah/tanaman terutama

sehabis hujan atau turun embun untuk menghindari penyebaran penyakit Alternaria

porii (trotol). Kunci dari penyiraman adalah memberikan air secara baik pada tanaman

sehingga tanaman tidak layu atau sebelum tanaman mengalami stress.

Page 147: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 28

Penyulaman : dilakukan dengan cara mengganti tanaman bawang merah yang tumbuh

abnormal atau mati dengan tanaman yang baru.

Pengendalian hama dan penyakit : pada dasarnya untuk mengatasi serangan

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) ; menggunakan konsep Pengendalian Hama

Terpadu (PHT), pestisida kimia dapat digunakan sebagai alternatif terakhir. Hama dan

penyakit yang sering melanda tanaman bawang merah antara lain:

(a) Bercak ungu (Alternaria porii (ELL) Cif, mengakibatkan daun bawang kering dan

mati, umbi berbentuk tidak sempurna (kecil - kecil) dengan gejala serangan bercak

kecil, cekung, warna putih hingga kelabu pada daun, jika membesar bercak seperti

membentuk cincin. Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan air bersih

pada tanaman sehabis turun hujan, aplikasi fungisida berbahan aktif tembaga

hidroksida dan Iprodion (kimia), aplikasi agensia hayati berupa Gliocladium dan

Trichoderma.

(b) Bercak daun (Cercospora duddiae), mengakibatkan klorosis pada daun, gejala

serangannya terdapat bercak pada daun berbentuk bulat, berwarna kuning terdapat

pada ujung daun. Cara pengendaliannya dengan aplikasi fungisida berbahan aktif

tembaga hidroksida dan iprodiom.

(c) Busuk daun (Peronospora destructor) akibat serangan daun menjadi kering dan

mati dengan gejala serangan saat tanaman mulai membentuk umbi pada cuaca yang

cukup lembab muncul bercak hijau pucat dan selanjutnya berubah menjadi kapang.

Pengendaliannya semprot dengan air bersih sehabis hujan atau pada pagi hari

sebelum matahari terbit.Aplikasi fungisida berbahan aktif metalaksil

dan tebukonazold, aplikasi agensia hayati berupa Gliocladium dan Trichoderma.

Page 148: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 29

(d) Rebah bibit (Phytium debaryanum Hesse), akibat serangan tanaman yang baru

tumbuh akan busuk dan mati, gejala serangannya yaitu bibit di persemaian busuk,

rebah dan selanjutnya akan mati dengan menjaga kelembaban disekitar persemaian

agar tidak terlalu tinggi, aplikasi bakterisida, aplikasi agensia hayati berupa

Gliocladium dan Trichoderma.

(e) Ulat (Spodophtera exigua) akibat serangan daun tanaman menjadi putus-putus atau

robek dan rusak. Gejala serangannya terdapat telur ulat di sekitar tanaman, daun

bila diteropong tampak bekas dimakan ulat.Pengendaliannya dengan memotong

daun yang terserang dan dibuang di lokasi yang berjauhan, aplikasi insektisida

yang berbahan aktif Klorpirifos, Tebufenosida, aplikasi agensia hayati yang

berbahan aktif SE-NPV (Spodophtera Exigua-Nuclear Polyhedrosis Virus).

Pemupukan : Tanaman bawang merah sebaiknya dipupuk dengan Urea 150 kg/ha,

ZA 200 kg/ha, SP36 150 kg/ha, KCl 150 kg/ha. Pemupukan diberikan 2 kali yaitu

umur 7 hst 1/3 bagian dan 2/3 bagian diberikan pada umur 30 hst.Tanaman

sebaiknya ditambah dengan Pupuk Organik Padat (POP) dosis 1 sdm untuk 1

gembor kapasitas 10 liter, dosis pupuk kimia dikurangi sepertiganya. Penambahan

pupuk organik berupa pupuk kandang, kompos sebelum tanam atau saat

pengolahan tanah dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan agregasi,

meningkatkan daya memegang air serta memperkaya tanah dengan berbagai

macam unsur hara hasil peruraian dari bahan organik yang dimasukkan ke dalam

tanah. Umur 7 hst tanaman dapat disemprot dengan Pupuk Organik Cair (POC),

dosis 4 - 5 tutup per tangki, selanjutnya tiap 7 – 10 hari sekali hingga 50 hst.

(Widyaningsih)

Page 149: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 30

Panen dan pasca panen : Panen dilakukan saat tanaman berumur 70-80 hari

setelah tanam.Bawang merah yang siap panen ditandai dengan daun sudah mulai

rebah dan umbi tersembul ke permukaan tanah. Cara memanen adalah dengan

mencabut tanaman,bersihkan dari kotoran dan tanah, bawang merah diikat

selanjutnya dijemur dibawah terik matahari langsung atau diletakkan diatas para-

para. Umbi bawang merah dapat bertahan 1-2 tahun apabila penanganan pasca

panen dan penyimpanannya dilakukan dengan baik. Salah satu cara penyimpanan

yang baik adalah dengan menggantung di tempat yang kering atau meletakkan

diatas para-para.

Page 150: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 31

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Demostration Plot (demplot) budidaya bawang

merah diwilayah lingkungan pesisir, sebagai percontohan pengembangan model usaha,

dari salah satu kajian Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada daerah pesisir dengan

teknologi ramah lingkungan.dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan Dusun Parangjelling wilayah pesisir pantai Kelurahan

Dannuang, Kecamatan Ujung Loe. Penelitian ini berlangsung selama 120 hari kerja,

mulai dari bulan maret s.d Juli 2019.

3.3 Populasi penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah penduduk nelayan yang bermukim di pesisir

pantai Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang 121 orang, Kelurahan ini dipilih

sebagai obyek penelitian berdasarkan jumlah penduduk terbesar dari Kelurahan dan

Desa lainnya di Kecamatan Ujung Loe.

3.4 Sampel penelitian

Sampel pada penelitian ini dipilih kelompok masyarakat pesisir dari populasi yang

kecukupan pangan sehat dalam taraf miskin sebanyak 15 orang membentuk kelompok

beraktivitas sebagai pembudidaya bawang merah.

3.5 Tehnik Pengumpulan Data

Teknik dalam penentuan sampel adalah Simple Random Sampling :

(1) Data primer dari data penduduk wilayah pesisir kelurhan Dannuang(Dengan

melakukan Observasi, Kusioner, dan wawancara masyarakat nelayan)

Page 151: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 32

(2) Data sekunder adalah dokumen laporan Monografi Kecamatan Ujung Loe

3.6 Definisi Operasional

Ketersediaan pangan sehat adalah ada tidaknya pangan yang disiapkan oleh

keluarga yang dikonsumsi oleh anggota keluarga sehari hari, dengan kriteria :

Tersedia : bila ketersediaan pangan terpenuhi dari sumber karbohidrat, sumber protein

hewani, sumber protein hewani, sayuran dan buah-buahan

Tidak tersedia/tidak lengkap : Bila ada salah satu sumber yang tidak di sediakan

3.7 Metode Analisis Data

a. Analisa Hubungan : Dengan menemukan hubungan Ketersediaan Pangan Sehat

masyarakat pesisir dengan budidaya bawang merah menggunakan SPSS Chi-Square

b. Analisa Biaya : digunakan mengetahui seluruh biaya yang akan dikeluarkan petani

pada usaha yang merupakan jumlah antara biaya tetap dengan variable yaitu :

𝑻𝑪 = 𝑻𝑭𝑪 + 𝑻𝑽𝑪

Di mana :

TC = total biya;

TFC =total biaya tetap;

TVC = total biaya variable

c. Analisa Pendapatan

Analisa ini digunakan untuk mengetahui pendapatan yang diterima petani pada

usaha tani yang merupakan selisih antara hasil/ nilai penjualandengan biaya total

𝜫 = 𝑻𝑹 − 𝑻𝑪

Page 152: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 33

Dimana :

Π = profit pendapatan bersih

TR= penerimaan total (PxQ)

TC = biaya total (TFC - TVC)

d. Analisa Rasio R/C Ratio

Analisa ini digunakan mengetahui tingkat efisiensi dalam usaha tani bawang

merah. Menurut Soerkartawi (1987), R/C ratio adalah singkatan dari Return Cost rtio

atau dikenal sebagai perbandinganantara penerimaan dan biaya. Hal ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

R/C ratio = 𝑻

𝑻 dan B/C ratio

Dimana :

R/C > 1 berarti usaha tani bawang merah efisien atau menguntungkan

R/C = 1 berarti usaha tani bawang merah impas (BEP = break event point)

R/C < 1 berarti usaha tani bawang merah tidak efisien atau rugi

B = Keuntungan

C = Total Biaya

e. Analisa Efisiensi pemasaran

(a) Analisa Marjin Pemasaran;

analisa ini digunakan untuk mengetahui marjin pemasaran, biaya sortasi,

transportasi, penanggungan resiko, dan biaya lainnya serta keuntungan lembaga

Page 153: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 34

pemasaran dari berbagai saluran marjin pemasaran terdiri dari biaya pemasaran

dan keuntungan lembaga yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

MP = BP + K atau MP = Pr ± Pf

Dimana :

MP = marjin pemasaran

BP = biaya pemasaran

K = keuntungan

Pr = harga di tingkat konsumen

Pf = harga di tingkat produsen

(b) Analisa Farmer’s Share

Salah satu indikator berguna dalam melihat efisiensi kegaiatan usaha tani

bawang merah adalah dengan membandingkan bagian yang diterima petani

bawang merah (Farmer’s share) terhadap harga yang dibayar konsumenakhir.

Bagian yang diterima lembaga petani sering dinyatakan dalam bentuk

prosentase (Limbong&Sitorus 1987). Farmer’s share berhubungan negative

dengan marjin pemasaran, artinya semakin tinggi marjin pemasaran, maka

bagian yang di peroleh petani (farmer’s share) semakin rendah. Rumus

menghitung farmer’s share :

Fs = 𝑷

𝑷𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Dimana :

FS = farmer’s share

Pf = harga ditingkat petani

Pr = harga di tingkat konsumen akhir

Page 154: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 35

a. Jadwal Penelitian

No

Nama Kegiatan

Bulan/Minggu

I II III IV

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan dan Koordinasi

2 Desk Study

3 Penyusunan Laporan Pendahuluan

4 Survey Data Primer dan Sekunder

5 Penyusunan Laporan

6 Tabulasi, Analisis Data

7 Penyusunan Laporan Akhir

8 Seminar Akhir

9 Penyerahan Pekerjaan

Page 155: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 36

BAB IV

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak Geografis dan Tipografi

Dannuang merupakan satu satunya Kelurahan yang ada di Kecematan Ujung Loe,

Letak Geografinya terletak disebelah timur ibu kota Kabupaten Bulukumba dengan jarak

tempu antara 5-15 Km dari pusat Ibu Kota Kabupaten Bulukumba Kelurahan Dannuang

terletak dijantung Kota Kecematan Ujung Loe dan sekaligus sebagai Ibu Kota Kecematan.

Luas wilayah Kelurahan Dannuang 7,45 Km dengan keadaan tipografi tidak berbukit

tetapi dia rata. Secara administrasi Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe terbagi

atas 4 lingkungan yaitu :

- Lingkungan Babana : 2,02 Km2

- Lingkungan batulohe : 1,201 Km2

- Lingkungan Apparangge : 1,02 Km2

- Lingkungan Parangjaling : 2,10 Km2

Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe secara administratif memiliki batas wilayah

sebagai berikut :

-. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Manjaling

- Sebelah selatan berbatasan dengan laut flores dan Kecamatan Bontobahari

- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Padaloang

- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Salemba.

Page 156: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 37

4.2. Tanah dan Kondisi Geografi

Jenis tanah di Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe yaitu jenis alvi coklat

kehitaman dengan PH tanah antara 6,2- 6,8, suhu udara antara 32-36 Derajat Celcius,

Kelembapan udara antara 30- 40 %, keadaan Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe

berada pada 0-5 m dari permukaan laut daerah ini sangat cocok dengan syarat tumbuh

bawang merah sehingga kedepan nantinya Kelurahan Dannuang bisa dijadikan pusat

kawasan sentra pengembangan bawang merah di Kecamatan Ujung Loe.

Adapun rata-rata curah hujan bulanan tertinggi di Kelurahan Dannuang Kecamatan

Ujung Loe selama 5 tahun terakhir terjadi pada bulan Mei (sumber data monografi

Kecamatan Ujung Loe tahun 2018 setelah diolah tahun 2019).sedangkan curah hujan rata-

rata harian kurang dari 60 Mm3 di Kelurahan Dannuang bulan basa (BB) = 6 dan bulan

kering (BK) = 6 ini berarti Kelurahan Dannuang memiliki tipe iklim C (sumber data)

monografi Kecamatan Ujung Loe tahun 2018 setelah diolah tahun 2019.

4.3. Jumlah Penduduk

Kelurahan Dannuang dengan jumlah penduduk sebanyak 4488 Jiwa yang terdiri dari :

wanita sebanyak 2338 jiwa dan pria sebanyak 2150 jiwa, jumlah penduduk yang tersebar

di 4 (empat) lingkungan yang ada di Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe.

4.4. Rasio Penduduk

Rasio merupakan hasil perbandingan antara dua angka. Rasio adalah ukuran relatif,

sehingga tidak merupakan indikatator besarnya angka-angka yang diperbandingkan.

Angka rasio dinyatan sebagai jumlah unit angka pertama per100 atau per 1000.

Rasio suatu penduduk dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Seks rasio

2. Beban tanggun rasio

Page 157: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 38

Seks rasio adalah perandingan antara jumlah penduduk pria dengan jumlah penduduk

wanita sedangkan beban tanggungan rasio adalah perbandingan antara jumlah penduduk

yang non produktif dengan jumlah penduduk yang produktif (Said Rusli pengantar ilmu

kependudukan. LP3S jakarta, 1985 Halaman 9 dan 37). Seks rasio di Kelurahan Dannuang

Kecamtan Ujung Loe dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Seks rasio:

= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑎

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑘 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎𝑥 100

2150

2338𝑥 100

= 91 jiwa angka ini menunjukkan mengandung arti bahwa setiap 100 orang jumlah

penduduk Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe yang produktif akan menanggung

sebanyak 51 jiwa yang non produktif.

Beban rasio :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 0 − 14 𝑡ℎ 𝑑𝑎𝑛 65𝑡ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 15 − 64 𝑡ℎ𝑥100

2644

2788𝑥 100

= 94 Jiwa angka ini mengadung arti bahwa di Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung

Loe setiap 100 orang akan menanggung sebanyak 94 jiwa.

4.5. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk suatu daerah dapat diukur dengan melalui dua cara yaitu :

kepadatan geografi dan kepadatan pertanian, kepadatan geografi adalah perbandingan

antara jumlah penduduk dengan luas wilayah, sedangkan ke padatan pertanian adalah

Page 158: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 39

perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas pertanian. Kepadatan geografi dan

kepadatan pertanian dapat di hitung dengan menggunaka rumus sebagai berikut :

1. Kepadatan geografi : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝑗𝑖𝑤𝑎)

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎 (𝑘𝑚2)

= 4488 745 = 602 Jiwa km2 angka ini mengadung arti bahwa setiap 1 km2

terdapat jumlah penduduk Kelurahan Dannuang sebanyak 602 orang.

Adapun kepadatan geografi Kelurahan Danuang Kecamatan Ujung Loe dapat di

hitung sebagi berikut :

2. Kepadatan pertanian : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝑗𝑖𝑤𝑎)

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 (𝐻𝑎)

= 4488

2257

= 1,984

angka ini mengandung arti bahwa setiap orang di Kelurahan Dannuang Kecamatan

Ujung Loe dapat mengarap lahan seluas 1,984 Ha.

4.6. Mata Pencarian

Mata pencarian di Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe merupakan faktor

penentu dalam kehidupan suatu daerah. Terlepas dari itu, maka Kelurahan Danuang

masyarakatnya memeliki mata pencarian yaitu : petani pangan = 1.381 jiwa, petani

kebun = 581 jiwa, petani ternak = 361 jiwa, nelayan = 121 jiwa, pengusaha = 180 jiwa,

pegawai = 83 jiwa, dan pensiunan = 125 jiwa.

Page 159: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 40

4.7 Tingkat Penggunaan Lahan

Adapun tingkat penggunaan lahan di Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe

meliputi :

- Sawah irigasi = 86,34 Ha (0,087%).

- Tegalan = 143 Ha (1,4%)

- Pekarangan = 144 Ha (1,4%)

- Perkebunan = 150 Ha (1,59%)

- Empang = 125 Ha (0,152,%)

- Lain-lain = 345, 84 Ha (3,479%)

Sumber data monografi Kecamatan Ujung Loe tahun 2018 setelah diolah tahun 2019

4.8. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan di Kecamatan Ujung Loe salah satu indikatornya dalam

menilai perkembangan suatu wilayah/daerah sangat tergantung pada tingkat

pendidikan masyarakat di wilayah itu. Makin tinggi pendidikan masyarakat makin

mudah mengarahkan inovasi dan teknologi, maka tingkat pendidikan semakin maju

daerah itu. Adapaun tingkat pendidikan di Kelurahan Dannuang dapat dijelaskan

sebagai berikut : tidak sekolah 580 jiwa (12,92%), SD = 682 Jiwa (15,19%), SLTP =

612 (13,64%), SLTA = 1.059 jiwa (23,59%), Akademik = 40 jiwa (0,89%), Perguruan

Tinggi / Sarjana (S1) = 25 jiwa (0,55%).

Dengan melihat tingkat pendidikan diatas maka tingkat pendidikan di Kelurahn

Dannuang masih didomilasi oleh SLTA (23,59%).

(Sumber data monografi Kecamatan Ujung Loe setelah diolah tahun 2019)

Page 160: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 41

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Ketersediaan pangan sehat Keluarga Masyarakat Pesisir

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena

berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidupnya, baik dipandang dari segi

kuantitas dan kualitasnya. Mengingat kadar kepentingan yang demikian tinggi, pada

dasarnya pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sepenuhnya

menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia. Tersedianya pangan yang cukup, aman,

bermutu dan bergizi merupakan prasyarat utama yang harus terpenuhi dalam upaya

mewujudkan insan yang berharkat dan bermartabat serta sumber daya manusia yang

berkualitas.Sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dan sekaligus tujuan

utama pembangunan nasional karena sumber daya manusia yang berkualitas merupakan

faktor penentu keberhasilan pembangunan yang pada akhirnya mampu meningkatkan

kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat serta dapat mengurangi atau menghapuskan

kemiskinan. Kualitas sumber daya manusia dimaksud antara lain sangat ditentukan oleh

kualitas pangan yang dikonsumsinya, sehingga segala daya dan upaya perlu dikerahkan

secara optimal agar pangan yang aman, bermutu dan bergizi tersedia secara memadai

serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Agar pangan yang aman tersedia secara

memadai, perlu diupayakan terwujudnya suatu sistem pangan yang mampu

memberikan perlindungan kepada masyarakat yang mengonsumsi pangan sehingga

pangan yang diedarkan dan/atau diperdagangkan tidak merugikan serta aman bagi

kesehatan jiwa manusia. Dengan perkataan lain, pangan tersebut harus memenuhi

persyaratan keamanan pangan.

Page 161: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 42

Berdasarkan hasil wawancara terhadap 15 orang dari kelompok budidaya

bawang merah, pada dasarnya mereka menyediakan pangan yang sehat dari unsur

karbohidrat seperti nasi, unsur protein seperti tahu, tempe dan ikan, serta sayuran hijau,

seperti yang disampaikan oleh beberapa kepala keluarga yang masuk dalam kelompok

budi daya bawang merah

“…….Disiapkanji makanan seperti nasi, ikan dan tahu tapi sedikitji kasian, karena

tidak cukup uang untuk membeli bahannya…….”

(Tn.K, 45 thn)

“…….yang paling sering disiapkan itu tahuji, tempe, sama ikan, kalau ayam berbulan

bulanpi, apalagi daging……”

(Tn. S, 40 thn)

“……..makan jeki ikan tapi itupi kalau turunki ke laut, jadi kalau tidak ada ikan hanya

makan tahu/tempe/telur…….”

(Tn. B, 37 tahun)

“……Disiapkanji bu, tapi memang tidak lengkap, yang bisaji disiapkan kami siapkan,

kalopun misalnya ada ikan, tahu tempe, tidak cukupki untuk memenuhi kebutuhan

makan untuk seluruh anggota keluarga……”

Dari beberapa hasil wawancara dengan kelompok budidaya bawang merah

terhadap ketersediaan pangan sehat sehari hari, pada dasarnya mereka menyiapkan

bahan tersebut dan memenuhi unsur karbohidrat, protein baik hewani maupun nabati,

tapi dalam penyediaannya masih sangat terbatas, khusus untuk ikan mereka biasanya

rutin makan ikan saat kepala keluarga turun melaut.

5.2 Gizi Seimbang

Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas

karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi

Page 162: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 43

pertumbuhan dan kesehatan manusia.

Dalam memenuhi Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa

Indonesia adalah rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan

umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan

yang optimal. Untuk rata-rata kecukupan energy dan protein bagi penduduk Indonesia

masing masing sebesar 2150 kilo kalori dan 57 gram perorang perhari pada tingkat

konsumsi.

Tabel 5.2.1

Kelompok umum berdasarkan kebutuhan protein, lemak, karbohidrat dan air

Nilai median berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang

Kecamatan Ujung Loe dengan status gisi normal berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskedes) 2007

dan 2010. Angka ini dicantumkan agar (AKG) dapat disesuaikan dengan kondisi berat dan tinggi

badan kelompok yang bersangkutan.

Page 163: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 44

Tabel 5.2.2

Angka Kecukupan Vitamin yang dianjurkan orang diDusun Parangjalling Kelurahan

Dannuang Kecamatan Ujung Loe (perorang perhari)

Tabel 5.2.3

Angka Kecukupan Vitamin yang dianjurkan orang diDusun Parangjalling Kelurahan

Dannuang Kecamatan Ujung Loe (perorang perhari)

Page 164: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 45

Tabel 5.2.4

Angka Kecukupan Vitamin yang dianjurkan untuk orang di Dusun Parangjalling Kelurahan

Dannuang Kecamatan Ujung Loe (perorang perhari)

5.3 Pelaksanaan Demplot Bawang Merah

Demplot (demostrasi plot) adalah merupakan suatu metode penyuluhan

pertanian kepada patani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa

melihat dan membuktikan objek yang di demostrasikan.

Demplot bawang merah dilakukan mulai dari bulan Februari 2019 diawali dengan

survey lokasi yang dilakukan oleh Ir. HASANUDDIN SAMMA bersama dengan ANI,

SP, M. AP. setelah itu dilakukan penyiapan lahan, persiapan lahan dengan pembuatan

bedengan, penyiapan pupuk organik dan MPK ponska serta penyiapan bibit bawang

merah sebanyak 100 kg.

Page 165: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 46

Penanaman dilakukan setelah pertemtan teknis budidaya bawang merah ditanam

setelah pertemuan kedua pertemuan teknis menanam bawang merah tepatnya pada

tanggal 16 April 2019, penanam dilakukan selama 1 hari.

5.3.1 Tingkat Produksi Usaha Tani Bawang Merah

Tingkat produksi ditentukan oleh jenis tanah, jenis teknologi yang digunakan,

tingkat produksi diukur dengan satuan luas perhektar. Kemudian jenis tanaman yang

ditanam. Jumlah produksi dapat diukur dengan cara pengambilan ubinan. Cara mengambil

ubinan untuk bawang merah seluas 1 m x 1 m dan atau 2,5 mx 2,5 m dan hasilnya

dikonfersi kehektar.

Adapun hasil ubinan bawang merah adalah sebagai berikut :

I = 1,22 kg/m2

II = 1,42 kg/m2

III = 1,32 kg/m2

Jumlah 3960/3 kg/m2 .................................... > 1.320 kg/m2

Hasil rata-rata ubinan bawang merah di Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang

Kecamatan Ujung Loe 1,320 dikonversi ke Ha menjadi 1.320 kg/m2 x 10.000 = 13.200

kg /Ha (13.200 ton /Ha) dalam hitungan ton (13.200/1000 ton/Ha = 13,20 ton/Ha)

kemudian hasil bersih setelah dikurangi 30% dari jarak antara bedengan 30 cm x 30 cm

yaitu 13.200 x 30 % = 3.960 jadi hasil bersih = 13.200 kg – 3.960 kg = 9.240 kg /Ha

(9,24 ton /Ha). (sumber perhitungan statistik pertanian)

Page 166: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 47

Tingkat produksi yang dicapai berdasarkan hasil angka ubinan setelah dikonversi

kehektar dapat dilihat sebagai berikut :

Rata-rata hasil 9.240

TR = P X Q

Harga pasar = Rp. 10.000/kg x 9240 kg

= Rp. 92.400.000 /Ha

Pendapatan kotor = Rp. 92.400.000 – Rp. 36.590.000

= Rp. 55.810.000

Pendapatan bersih = TR – TC

= Rp. 92.400.000 – 41.289.821

= Rp. 51.110.178,50

Jadi pendapatan bersih bawang merah pertahun = Rp. 51.110.178,50 sedangkan

pendapatan rumput laut = Rp. 20.000.000 pertahun atau = pendapatan perbulan

rumput laut = Rp. 20.000.000 / 12 = Rp. 1.666.666.666,67 perbulan pendapatan

bawang merah perbulan = Rp. 51.110.178,50 / 12 = Rp. 429.181.452 perbulan

Untuk memproduksi bawang merah 1 kg maka diperlukan biaya pokok sebesar

yaitu = Rp. 41.289.821,50 / Rp. 92420 = Rp. 4.468,595 / kg, jadi biaya pokok

yang diperlukan untuk menghasilkan 1 kg = Rp. 4.468,595.

Page 167: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 48

5.3.2 Tingkat Penerimaa Usaha Tani Bawang Merah

Penerimaan suatu kegiatan usaha tani dapat diukur dengan menggunakan rumus:

Penerimaan (p) = jumlah produktifitas x harga pasar.

Berdasarkan hasil ubinan diatas rata-rata produksi yang capai dari 3 ubinan setelah

dikurangi 30% bedengan = 9240xRp. 10.000/kg=Rp.92.400.000.

Adapun jumlah penerimaan usaha tani bawang merah di Dusun Parangjalling

Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe adalah sebesar Rp. 92.400.000

a. Analisis biaya dan pendapatan usaha tani bawang merah

Usaha tani adalah ilmu yang mempelajari persatuan organisasi alam, tenaga

kerja modal dan pengelolaan untuk mendapatkan produksi lapangan pertanian,

untuk keuntungan daripadanya.

Biaya usaha tani adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sesuatu menentukan

besarnya harga pokok dari prodak yang akan dihasilkan. Secara umum, hal-hal

yang mempengaruhi besarnya biaya produksi dari suatu kegiatan usaha tani adalah

sruktur tanah, tokoh grafik, jenis tanaman dan tingkat teknologi yang digunakan

suharjo dahlan patong (halaman 1.04-1.05).

Biaya yang dikeluarkan dalam tulisan ini meliputi : biaya tetap dan biaya

variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dikelurkan petani yang tidak langsung

mempengaruhi produksi sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan

petani yang langsung mempengaruhi petani.

Page 168: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 49

Besarnya biaya variabel biaya tetap adalah sebagai berikut :

NO Uraian pengeluarah Volume Harga Satuan (Rp)

Jumlah biaya variabel (Rp)

A Total biaya variabel (Rp)

36.590.000

1. Bibit 1000 kg 20.000 20.000.000 2. Pupuk - sOrganik 10 ton 750.000 7.500.000 - NPK Ponsa 5 Zak 125.000 62.5000 3. Dthane M45 2 kg 25.000 500.000 4. Penanaman 50 jkp 20.000 1.000.000 5. Penyiraman 100 jkp 20.000 2.000.000 6. Pembuatan bedengan 25 hkp 100.000 2.500.000 7. Pemupukan 15 hkp 100.000 1.500.000 8. Penyiangan 10 jkp 20.000 200.000 9. Biaya lain-lain - 1.000.000 B Total Biaya tetap 4.699.821,50 1. Pajak lahan 1 hektar 250.000 250.000 1. Pajak penghasilan 2.447.312,50 2 Hands preyer 5.000.000-

100.00 400.000/10 40.000

3.

Selang 1.250.000-500.000

750.000/2 375.000

Baiya variabel + biaya tetap

41.289.821,50

Sumber data : data primer setelah dioleh tahun 2019.

Adapun pendapatan usaha tani bawang merah dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

pendapatan kotor dan pendapatan bersih. pendapatan kotor (gross margin) adalah

selisih antara jumlah penerimaan dengan besarnya jumlah variabel sedangkan

pendapatan bersih adalah selisih antara penerimaan yang diperoleh dengan total

biaya (biaya variabel + biaya tetap).

Berdasarkan hasil ubinan bawang merah diperoleh hasil :

Page 169: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 50

I = 1,22

II = 1,42

III = 1,32

Jumlah 3960 /3 = 1,32

Jadi hasil bersih yang diperoleh setelah dikurangi 30 % dari bedengan

13,20x30%=3960

3,200-3960 = 9240 jadi hasil bersih yang diperoleh/Ha = 9240 Ton/Ha atau = 9.240

kg/Ha jadi besar penerimaan = 9.240 kgx Rp.10.000 kg

= Rp. 92.400.000

π = TR-TC

= Rp. 92.400.000 - Rp.41.289.821,50

Jadi pendapatan bersih = Rp. 51.110.178,50

Pendapatan bersih yang diterima petani usaha tani bawang merah sebesar Rp.

51.110.178,50.

Besarnya biaya pokok yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg bawang merah

maka diperoleh hasil sebagai berikut = Rp.41.289.821,50 9240

= Rp. 468,595/kg

Jadi besarnya biaya pokok untuk menghasilkan 1 kg bawang merah = Rp.468,595/kg

b. Analisis uji keuntungan usaha tani bawang merah.

Page 170: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 51

5.3.3 Analisis R/C – Rasio

Analisis R/c – rasio digunakan untuk mengetahui besarnya penerimaan petani

dari setiap biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, maka digunakan R/c –

rasio, dengan usaha tani bawang merah di Dusun Parangjalling. Adapun hasil R/c-

Rasio yang didapt dari usaha tani bawang merah adalah sebagai berikut : R/C – Rasio

= 2,2378 > 1 artinya setiap korbanan 1 rupiah maka keuntungan penerimaan petani

sebesar Rp. 2,2378.R/C > 1 berarti usaha tani bawang merah efisien dari segi

penerimaan atau menguntungkan dari segi penerimaan.

5.3.4 Analisis B/C – Rasio

Analisis B/c – rasio bertujuan untuk menghitung besarnya keuntungan ekonomis

terhadap suatu teknologi baru yang digunakan bagi petani dalam hal ini pengujian terhadap

usaha tani bawang merah yang diusahakan petani dapat dihitung sebagai berikut :

B/C rasio = Rp. 51.110.178,50 Rp. 41.829.821,50

= 1,2378 >1 artinya setiap biaya yang dikeluarkan 1 rupiah maka diperoleh

keuntungan ekonomis petani bawang merah sebesar Rp. 1,2378.

BC Rasio >1 berarti usaha tani bawang merah efisien dari segi keuntungan ekonomis

atau menguntungkan secara ekonomis.

5.3.5 Analisa Efisiensi pemasaran

a). Analisa Marjin Pemasaran

Marjin pemasaran adalah selisih harga yang dibayar konsumen akhir dan

harga yang diterima oleh petani/produsen. Analisa ini digunakan untuk

Page 171: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 52

mengetahui marjin pemasaran, biaya sortasi, transportasi, penanggungan resiko,

dan biaya lainnya serta keuntungan lembaga pemasaran dari berbagai saluran

marjin pemasaran terdiri dari biaya pemasaran dan keuntungan lembaga yang

dapat dirumuskan sebagai berikut :

MP = BP + K atau MP = Pr ± Pf

Dimana :

MP = marjin pemasaran

BP = biaya pemasaran

KP = keuntungan Pemasaran

Pr = harga di tingkat konsumen

Pf = harga di tingkat produsen

Diketahui : Pr = Rp. 30.000/kg

Pf = Rp. 10.000/kg

MP = Pf-Pr

MP = Rp. 30.000/Kg - Rp.10.000/kg

= Rp. 20.000

Jadi margin pemasaran = Rp. 20.000 atau MP=BP+KP jadi keuntungan

pemasaran.

Page 172: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 53

KP = MP-BP

= RP. 20.000-Rp.5000

= Rp. 15.000/ Kg

Jadi keuntungan pemasarannya = Rp.15.000/kg

MP = BP+KP

MP = Rp. 5000 + Rp. 15.000

= Rp. 20.000/ kg

2). Analisa Farmer’s Share

Salah satu indikator berguna dalam melihat efisiensi kegaiatan usaha tani

bawang merah adalah dengan membandingkan bagian yang diterima petani

bawang merah (Farmer’s share) terhadap harga yang dibayar konsumen akhir.

Bagian yang diterima lembaga petani sering dinyatakan dalam bentuk

prosentase (Limbong & Sitorus 1987). Farmer’s share berhubungan negative

dengan marjin pemasaran, artinya semakin tinggi marjin pemasaran, maka

bagian yang di peroleh petani (farmer’s share) semakin rendah. Rumus

menghitung farmer’s share :

Fs = 𝑷𝒓

𝑷𝒇𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Dimana :

FS = farmer’s share

Pf = harga ditingkat petani

Page 173: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 54

Pr = harga di tingkat konsumen akhir

FS = Rp. 10.000/Rp.30.000x 100%

= 0,33 %

Jadi FS = 0,33%

Artinya angka ini mengandung makna bahwa setiap bagian yang diterima

petani sebesar 0,33% dinyatakan layak dan efesien dari segi efesien margin

pemasaran.

Keterangan :

0 – 0,33 = layak atau sangat layak atau dapat dilanjutkan

0,33 – 0,34 = Inpass

0,34-0,34 = tidak layaks

0,35 – 0,36 = sangat tidak layak

Dalam pelaksanaan demplot bawang merah di Dusun Parangjalling

Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe, kendala yang dihadapi salah satunya

pada saat musim hujan apabila curah hujan cukup tinggi, maka ada satu bedengan

yang rusak dan tidak dapat dipanen khususnya yang ada dibawah pohon kelapa

Page 174: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 55

BAB VI

ANALISIS DAMPAK EKONOMI, DAMPAK SOSIAL

USAHA TANI BAWANG MERAH

6.1 Analisis Dampak Ekonomi Usaha Tani Bawang Merah

Berdasarkan hasil analisis biaya dan pendapatan usaha tani bawang merah dan

analisis uji keuntungan teknologi ramah lingkungan maka dapat dipastikan bahwa usaha

tani bawang merah mempunyai dampak ekonomi terhadap masyarakat daerah pesisir,

sehingga usaha tani ini terus dikembangkan untuk memperbaiki ekonomi masyarakat

pesisir karena bawang merah sangat cocok untuk dikembangkan didaerah pesisir

khususnya di Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba.

Berdasarkan data agroklimat yang dimiliki Kelurahan Dannuang Kabupaten Bulukumba

sangat sesuai dengan syarat tumbuh bawang merah yaitu : Ph tanah antar 6,2-6,8. Suhu

udara antara 32-36 ℃, kelembaban udara antara 40-60 %, ketinggian tempat dari

permukaan laut antara 0-s5 meter. Ini berarti bahwa Kelurahan Dannuang Kecamatan

Ujung Loe khususnya Dusun Parangjalling disamping usaha rumput laut juga dapat

dikembangkan usaha tani bawang merah, merupakan alternatif untuk dikembangkan dalam

rangka perbaikan ekonomi masyarakat pesisir dan dampaknya sangat nyata didaerah

pesisir. Dengan peningkatan pendapatan masyarakat pesisir maka akan meningkatkan daya

beli pangan sehat keluarga.

Page 175: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 56

Dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat Dusun Parangjalling Kelurahan

Dannuang Kecamtan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba dengan usaha tani bawang merah

bahwa pendapatan masyarakat sebelum demplot bawang merah hanya Rp.20.000.000. dan

setelah demplot bawang merah mengalami peningkatan sebesar Rp.51.110.178,50,-

pertahun sedangkan pendapatan perbulan = Rp. 4.259.181,542 Perbulan. Sedangkan

rumput laut pendapatan perbulan Rp. 1.666.666,67 perbulan.

6.2 Analisis Dampak Sosial Usaha Tani Bawang Merah

Berdasarkan analisis potensi lahan yang dimiliki Dusun Parangjalling Kelurahan

Dannuang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba masih ada lahan seluas 3,45 Ha

yang selama ini belum pernah dimanfaatkan karena ketidaktahuan masyarakat pesisir,

setelah dilakukan demplot bawang merah sangat cocok untuk dikembangkan di Kelurahan

Dannuang Kecamatan Ujung Loe. Apabila lahan seluas 3,45 Ha dimanfaatkan oleh

masyarakat diolah untuk ditanami usaha tani bawang merah 1 Ha/ orang maka akan dapat

terbuka lapangan usaha baru di Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe sebanyak 354

orang untuk mendapatkan mata pencarian yang baru melalui usaha tani bawang merah dan

usaha tani bisa berlanjut apabila dikembangkan lebih luas bisa dibentuk kawasan

pengolahan bawang merah di Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe yaitu :

1. Bawang goreng

2. Pasta bawang

3. Tepung bawang dan,

4. Acar bawang.

Page 176: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 57

Dan industri ini membutuhkan tenaga kerja. Apabila industri membutuhkan

tenaga kerja 5 orang maka dapat dipastikan jumlah tenaga kerja yang bisa diserap dari 345

ha apabila digarap 5 orang /ha maka jumlah tenaga kerja yang bisa diserap sebanyak 1.725

orang artinya dampak sosial yang ditimbulkan usaha tani bawang merah akan berdampak

kepada tenaga kerja yang bisa diserap sebanyak 1725 orahng. Ini berarti bahwa di

Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba melalui usaha tani

bawang merah dan industri rumah tangga pengolahan bawang merah maka di Kelurahan

Dannuang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba tidak ada lagi pengangguran

semua terserap melalui usaha tani bawang merah dan industri pengolahan bawang merah

dan akan disinergikan dengan pariwisata.

6.3 Analisis Dampak Kepada Pemerintah Daerah Usaha Tani Bawang Merah

Berdasarkan hasil analisis produksi bawang merah maka apabila petani disubsidi

usaha taninya dengan menyiapkan sarana pengairan, bisa dipajak oleh Pemerintah Daerah

sebesar 2,5 % pertahun. Apabila petani menanam 3 kali setahun maka dikenakan pajak 2

kali panen setahun dan panen ketiga tidak perlu dipungut pajak maka apabila per/ ha

dikenakan pajak 2,5 % maka pendapatan bersih per/ ha yang diterima sebesar Rp.

51.110.178,50 x 2,5 % = Rp. 1.277.754.4625 x 345,84 ha = Rp. 441.898.603,311 pertahun,

kalau 2 kali panen setahun maka PAD yang diterima Pemerintah Daerah sebesar

Rp.883.797.206,622 pertahun. maka dampak usaha tani bawang merah kepada Pemerintah

Daerah bisa menaikkan PAD sebesar Rp. 883.797.206,622. Pertahun.

Page 177: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 58

6.4 Dampak Bawang Merah Pada Kesehatan Manusia

Adapun dampak yang ditemukan terhadap kesehatan manusia antara lain :

Mencegah kanker dalam tubuh manusia

Menurunkan tekanan darah tinggi

Membantu menormalkan kadar gula darah dalam tubuh

Menurunkan kolesterol dalam tubuh

Memperkuat kekebalan tubuh

Bahan makanan untuk diet

Mengadung vitamin c yang dibutuhkan tubuh

Mengadung protein mendukung kesehatan tubuh

Merupakan darikal bebas dalam tubuh yang mencegah kanker

Bisa dijadikan obat sebelum tidur digosok keleher

Kelompok bumbu dapur utama didunia

Merupakan bahan dagangan untuk ekonomi

Bawang merah menpunyai 10 manfaat yang menyejukan dalam tubuh yaitu :

Mencegah kanker

Meningktakan ketahanan jantung

Menuruhkan kadar gula darah

Menlancarkan pencernaan

Menjaga kesehatan tulang

Mencegah peredangan

Page 178: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 59

Memperkuat sistem imum

Melancarkan sistem pernapasan

Meningkatkan kualitas tidur

Baik untuk kesehatan mata

Dengan melihat kondisi tersebut diatas maka bawang merah punya keterkaitan

dengan kesehatan masyarakat terutama masyarakat pesisir oleh karena itu melalui

demplot bawang merah di Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang Kecamatan

Ujung Loe Kabupaten Bulukumba, diharapkan dikembangkan terus karena ini ada

kaitannya dengan kesehatan keluarga dimasyarakat pesisir.

Page 179: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 60

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7. 1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan simpulan hasil kajian ketersediaan pangan sehat keluarga daerah

pesisir dengan teknologi ramah lingkungan pada budidaya bawang merah antara lain :

1. Tingkat ketersediaan pangan sehat rumah tangga di lingkungan pesisir, masih sangat

minim dari kadar standar pangan sehat, dikarenakan daya beli rendah untuk memenuhi

ketersediaan pangan rumah tangga, sehingga dibutuhkan pemberdayaan masyarakat

pesisir dalam meningkatkan taraf hidup yang layak.

2. Pengelolaan lahan daerah pesisir dengan konsep ramah lingkungan terhadap lingkungan

masyarakat pesisir, dibutuhkan sentuhan tata kelola lahan yang berpasir dapat

menyimpan air dengan media lain, pupuk organik yang sesuai tingkat produksi bawang

merah di Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe petani

bawang merah adalah sebesar 9,24 ton/ha dengan menggunakan varietas berebes dengan

tingkat penerimaan sebesar Rp. 92.400.000.

3. Teknis budidaya bawang merah dengan konsep ramah lingkungan di lingkungan pesisir,

untuk pemanfaatan lahan keritis yang selama ini tidak produktif pendapatan bersih

diterima petani bawang merah sebesar Rp. 51.110.178,50. Dan dilanjutkan dengan uji

teknologi ramah lingkungan dimana B/C Rasio = 1,2378 angka ini mengandung

pengertian bahwa bawang merah sangat layak dikembangkan bagi pelaku usaha dan atau

Page 180: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 61

sangat menguntungkam secara ekonomis bagi pelaku usaha. Kemudian R/C Rasio =

2,2378 artinya bahwa bawang merah sangat menguntungkan dari segi penerimaan.

7.2 Saran

Dibutuhkan program terpadu antar lembaga yang dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat pesisir.

Dibutuhkan pembinaan masyarakat dalam memenuhi pangan sehat sesuai standar .

Membuka jaringan akses informasi atas hasil produksi masyarakat pesisir untuk

meningkatkan daya beli dalam memenuhi pangan sehat keluarga.

7.3 Rekomendasi

Direkomendasikan kepada pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Dinas terkait

untuk segera menyusun program secara terpadu dalam tata kelola daerah pesisir untuk

menjadikan Dusun Parangjalling sebagai pusat kawasan sentra pengembangan bawang

merah di Dusun Parangjalling Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten

Bulukumba dan sekaligus dijadikan pusat kawasan pengolahan hasil bawang goreng.

Page 181: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 62

DAFTAR PUSTAKA

Pinto, Z. (2016). Kajian Perilaku Masyarakat Pesisir yang Mengakibatkan Kerusakan

Lingkungan (Studi Kasus di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan,

Kabupaten Bantul, Provinsi DIY). Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 3(3), 163.

doi:10.14710/jwl.3.3.163-174.

Sulistiarini, S.-.(2018). Hubungan Perilaku Hidup Sehat Dengan Status Kesehatan Pada

Masyarakat Kelurahan Ujung Jurnal PROMKES, 6(1), 12. doi:10.20473/jpk.v6.i1.2018.12-

22.

Veridiana, N. N., Chadijah, S., & Ningsi, N. (2015). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

Masyarakat Terhadap Filariasis di Kabupaten Mmuju Utara, Sulawesi Barat. Buletin

Penelitian Kesehatan, 43(1). doi:10.22435/bpk.v43i1mar.3968.

Ari Atu Dewi, A. A. I. (2018). Model Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat:

Community Based Development. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 18(2), 163.

doi:10.30641/dejure.2018.v18.163-182.

Oj, Sumampouw. (2015). Eksplorasi Masalah Kesehatan Masyarakat Di Daerah Pesisir Kota

Manado.pdf Nadia, Resti., & Azli,Witi. (2018). Peran Pemerintah Dalam Mensejahterakan

Masyarakat Dari Potensi Maritim.

Dahlan Patong, (1986). Sandi-sandi pokok Ilmu Usaha Tani Lembaga Penerbit Universitas

Hasanuddin Makassar.

Said Rusli, (1985). Pengantar Ilmu Kependudukan. LP3S Jakarta.

Page 182: ABSTRACTbalitbang-bulukumba.com/dokumen/jurnal/KAJIAN BAWANG... · 2019-10-23 · Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan TeknologiRamah Lingkungan Pada Budidaya

Ketersediaan Pangan Sehat Keluarga pada Daerah Pesisir Dengan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Budidaya Bawang Merah

Balitbangda 2019

LAPORAN AKHIR 63