jurnal pendidikan karakter
DESCRIPTION
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KARAKTER BANGSATRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini pendidikan
menjadi perhatian serius pada
masyarakat luas, moralitas telah
dipinggirkan dalam sistem
berperilaku dan bersikap ditengah
masyarakat. Akibatnya, di satu sisi,
pendidikan yang telah dijalankan
menjadikan manusia kian terdidik
intelektualitasnya. Namun, di sisi
lain, pendidikan diusung semakin
menjadikan manusia kehilangan
kemanusiannya. Maraknya, aksi
kekerasan, korupsi, pembalakan liar
dan sederet gambaran dekadensi
moralitas menghadapkan kepada
kerinduan untuk mendesain ulang
sistem pendidikan yang berbasis
kepada keluhuran akhlak, tata etika,
dan moralitas [1].
Salah satu upaya pemerintah
dalam rangka membentuk karakter
bangsa yang baik di Indonesia yaitu
melalui pendidikan. Pada tanggal 11
Mei 2010, pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan Nasional
mencanangkan penerapan pendidikan
karakter bagi semua tingkat
pendidikan, bagi sekolah dasar
hingga perguruan tinggi [2]. Tujuan
pendidikan karakter pada dasarnya
adalah mendorong lahirnya anak-
anak yang baik. Tumbuh dan
berkembangnya karakter yang baik
akan mendorong peserta didik
tumbuh dengan kapasitas dan
komitmennya untuk melakukan
berbagai hal yang terbaik dan
melakukan segalanya dengan benar
dan memiliki tujuan hidup [3].
Agar tujuan penerapan
pendidikan karakter dapat berjalan
dengan maksimal, sekolah perlu
membuat kurikulum terpadu di
semua tingkatan kelas, karena setiap
peserta didik memiliki hak yang
sama untuk mendapatkan materi
mengenai pengembangan karakter.
Oleh karena itu, sebagaimana
dinyatakan dalam buku panduan
pendidikan karakter yang
dikeluarkan oleh Kemendiknas
bahwa penyelenggaraan pendidikan
karakter perlu dilaksanakan secara
bersama-sama, oleh semua pendidik
termasuk pendidik umum yaitu
pendidik-pendidik yang mengajar
mata pelajaran umum, seperti
pendidik matematika, pendidik
pendidikan jasmani, pendidik ilmu
pengetahuan sosial, pendidik
pengetahuan alam dan lain-lain [4].
1
Cara yang paling tepat bagi
para pendidik mengintergrasikan
nilai-nilai agama (karakter) dalam
proses pembelajaran yaitu
memadukan, memasukkan, dan
menerapkan norma atau nilai-nilai
dengan konteks kehidupan sehari-
hari pada setiap mata pelajaran.
Dengan demikian, pembelajaran
nilai-nilai karakter tidak hanya pada
tataran kognitif, tetapi menyentuh
pada internalisasi, dan pengalaman
nyata dalam kehidupan peserta didik
sehari-hari dimasyarakat [5].
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana
pendidikan karakter bangsa telah
diterapkan pendidik dalam
pembelajaran kimia di SMA Negeri
3 Bengkayang.
Belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya [6].
Sedangkan mengajar merupakan
proses aktif pendidik untuk
menciptakan situasi agar peserta
didik dapat belajar dan memahami
konsep-konsep yang dikembangkan
dalam proses pembelajaran [7].
Menurut Sugihartono pembelajaran
adalah suatu upaya yang dilakukan
dengan sengaja oleh pendidik untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan,
mengorganisasi dan menciptakan
sistem lingkungan dengan berbagai
metode sehingga peserta didik dapat
melakukan kegiatan belajar secara
efektif dan efisien serta dengan hasil
optimal [8]. Untuk mewujudkan
pendidikan karakter kepada anak
bangsa peran para pendidik sangat
dibutuhkan, karena pendidikan
karakter adalah segala sesuatu yang
dilakukan pendidik, yang mampu
mempengaruhi karakter peserta
didik. Pendidik membantu
membentuk watak peserta didik. Hal
ini mencakup karakter yang dimiliki
pendidik yaitu keteladanan
bagaimana perilaku pendidik, cara
pendidik berbicara atau
menyampaikan materi, bagaimana
pendidik bertoleransi, dan berbagai
hal terkait lainnya.
Menurut Carin dan Sund IPA
terdiri dari tiga dimensi yakni proses,
sikap, dan produk ilmiah. IPA
sebagai proses dapat diartikan
2
sebagai aktivitas atau proses untuk
mendeskripsikan fenomena alam.
IPA sebagai sikap dapat dipandang
sebagai sikap-sikap yang melandasi
proses IPA antara lain ingin tahu,
jujur, objektif, kritis, terbuka,
disiplin, teliti dan sebagainya. IPA
sebagai produk dapat diartikan
sebagai kumpulan informasi dan
fakta yag dihasilkan dari proses-
proses ilmiah yang dilandasi denga
sikap-sikap ilmiah tersebut. Sesuai
dengan hakikatnya pendidikan IPA
adalah pendidikan karakter.
Karakter-karakter pada pendidikan
IPA dikembangkan melalui kerja
ilmiah atau pemecahan ilmiah dalam
bidang IPA. Bentuk dasar kerja
ilmiah inilah menjadi dasar
pengembangan pembelajaran IPA.
Dalam realisasinya dilakukan
melalui kegiatan pembelajaran,
praktikum (eksperimen), proyek,
pameran, dan penelitian [9].
Karakter-karakter yang dapat
dikembangkan pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam/IPA adalah
rasa ingin tahu, berfikir logis, kritis,
kreatif dan inovatif, jujur, percaya
diri, menghargai keberagaman,
disiplin, mandiri, bertanggung jawab,
peduli, dan cinta ilmu.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis
penelitan survei dengan
menggunakan pendekatan deskriftif
kualitatif. Variabel dalam penelitian
ini adalah berbagai nilai karakter
dalam pembelajaran kimia. Populasi
penelitian ini adalah pendidik kimia
kelas X dan peserta didik kelas X
SMA Negeri 3 Bengkayang yang
terdiri dari 3 kelas sebanyak 105
peserta didik yang terdiri dari kelas
X1, X2, X3. Teknik pengambilan
sampel dilakukan secara acak
sederhana (simple random sampling).
Sampel dari penelitian ini adalah
pendidik kimia kelas X dan peserta
didik sebanyak 2 kelas yang
berjumlah 70 peserta didik.
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian yaitu angket dan lembar
observasi. Angket dan lembar
observasi di adopsi dari buku yang
berjudul “Pendidikan Karakter
Konsep dan Implementasi” yang
disusun oleh Heri Gunawan. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan
teknik angket, teknik observasi dan
teknik dokumentasi.
3
HASIL DAN DISKUSI
Berdasarkan hasil analisis skor
angket diperoleh kriteria penilaian
ideal dan persentase tiap nilai
karakter pada pendidik dan peserta
didik yang dapat dilihat pada Tabel 1
dan Gambar 1.
Tabel 1. Kriteria Penilaian Ideal
Tiap Nilai Karakter pada Pendidik
dan Peserta Didik
No NK(%) K
P PD P PD1 A 90 74,4 SB B2 B 90 79,5 SB B3 C 100 77,2 SB B4 D 70 79,2 B B5 E 70 74,7 B B6 F 70 70,1 B B7 G 90 74,7 SB B8 H 80 74,5 B B9 I 100 78,1 SB B10 J 90 78,1 SB B
NK 1NK 3
NK 5NK 7
NK 90%
20%
40%
60%
80%
100%
P
PD
Gambar 1. Diagram Persentase Hasil
Angket
NK adalah nilai karakter, K
adalah kategori, P dan PD adalah
pendidik dan peserta didik. Nilai
karakter A sampai J pada tabel secara
berturut-turut adalah jujur, tanggung
jawab, peduli, mandiri, ingin tahu,
kritis, kreatif dan inovatif, percaya
diri, cinta ilmu, disiplin dan
menghargai keberagaman.
Tabel diatas menjelaskan hasil
analisis perolehan angket pendidik
dan peserta didik. Secara umum hasil
yang diperoleh pendidik sudah cukup
baik dengan adanya perolehan
kriteria sangat baik dan baik serta
pencapaian persentase maksimal
pada beberapa karakter yaitu 100%.
Hal ini berarti pendidik telah
menanamkan nilai karakter pada
pembelajaran kimia. Perolehan hasil
angket untuk peserta didik semuanya
masuk kategori baik, walaupun
hasilnya belum maksimal dan tidak
sesuai dengan keadaan dilapangan
tetapi kategori ini membuktikan
bahwa peserta didik telah memiliki
nilai karakter yang ditanamkan
pendidik. Hasil analisis angket
kemudian diperkuat menggunakan
lembar observasi guna mengetahui
kebenaran dan hal-hal yang tidak
terungkap melalui angket.
Berdasarkan hasil analisis
4
lembar observasi, secara umum
pendidik telah menanamkan nilai
karakter bangsa pada pembelajaran
kimia. Pada hakikatnya penyampaian
nilai karakter oleh pendidik tidak
mengalami kesulitan walaupun
penyampainnya belum maksimal
untuk beberapa nilai karakter. Hal ini
disebabkan faktor yang berasal dari
peserta didik sendiri yaitu peserta
didik yang memiliki latar belakang
berbeda-beda dan beberapa peserta
didik yang mudah menerima dan ada
peserta didik yang sulit menerima
nilai karakter yang ditanamkan
pendidik. Selain dari peserta didik
faktor lain adalah kurangnya fasilitas
untuk menunjang keterlaksanaan
pendidikan karakter.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
dan pembahasan serta mengacu pada
perumusan masalah yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa
Pendidik SMA Negeri 3 Bengkayang
menanamkan nilai-nilai karakter
dalam pembelajaran kimia yaitu
karakter jujur, tanggung jawab,
mandiri, cinta ilmu, percaya diri,
disiplin, dan menghargai
keberagaman yang disimpulkan
berdasarkan kecocokan hasil angket
pendidik dan peserta didik serta hasil
observasi yang dilakukan oleh
peneliti. Pendidik SMA Negeri 3
Bengkayang tidak menanamkan
nilai-nilai karakter dalam
pembelajaran kimia yaitu karakter
ingin tahu dan kritis, kreatif dan
inovatif yang disimpulkan
berdasarkan ketidakcocokkan hasil
angket pendidik dan peserta didik
serta hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti
DAFTAR PUSTAKA
1. Asmaun Sahlan & Angga Teguh prastyo. (2012). Desain pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
2. Zainal Aqib. (2011). Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung : Yrama Widya.
3. Heri Gunawan. (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung : Alfabeta.
4. Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Buku Pedoman Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Direktorat Jendral Mandikdasmen, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
5. Das Salirawati. (2012). Percaya Diri, Keingintahuan, dan Berjiwa Wirausaha: Tiga Karakter
5
Penting Bagi Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 2, Juni 2012. Hal 216-217.
6. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
7. Mulyati Arifin, Wasilah Abu Sudja, Awli. K. Ismail, Mulyono HAM, dan Wawan Wahyu. (2005). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Malang: Universitas Negeri Malang.
Artikel ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diterbitkan pada tanggal……………………
Drs. H. SutimanNIP. 19480604 197303 1 001
8. Sugihartono, Kartika Nur Fatiah, Farida Harahap, Siti Rohmah Nurhayati. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
9. Darmiyati Zuchdi. (2011) . Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press.
Artikel ini telah direview oleh penguji utama pada tanggal……………………
Prof. A. K. Prodjosantoso, Ph. DNIP. 19601028 198503 1 002
6