jurnal mata

7
Efek samping topikal dan sistemik dari steroid telah ditunjukkan pada Tabel 1. Peningkatan tekanan intra okular (IOP), dimana dikontrol dengan pengobatan tambahan, telah dideteksi pada 15 dari 58 mata (25,9%). Tujuh dari 15 pasien memiliki riwayat glaukoma. Infeksi kornea 3 bulan pada 4 dari 58 mata (6,9%), termasuk keratitis herpes simplek berulang (3) dan dengan keratitis fungal (1) Tidak ada efek samping sistemik yang berat yang diobservasi dan pemberian steroid intravena telah dilakukan berdasarkan protokol pada semua kasus EFEK SAMPING STREOID

Upload: anita-sari-nurdi-atmaji

Post on 31-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Efek samping topikal dan sistemik dari steroid telah ditunjukkan pada Tabel 1.

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Mata

Efek samping topikal dan sistemik dari steroid telah ditunjukkan pada Tabel 1.

Peningkatan tekanan intra okular (IOP), dimana dikontrol dengan pengobatan tambahan, telah dideteksi pada 15 dari 58 mata (25,9%). Tujuh

dari 15 pasien memiliki riwayat glaukoma.

Infeksi kornea 3 bulan pada 4 dari 58 mata (6,9%),

termasuk keratitis herpes simplek berulang (3) dan dengan keratitis fungal (1)

Tidak ada efek samping sistemik yang berat yang diobservasi dan

pemberian steroid intravena telah dilakukan berdasarkan protokol

pada semua kasus

EFEK SAMPING STREOID

Page 2: Jurnal Mata

Penolakan transplantasi endotelial berat telah diterapi dengan steroid topikal -sistemik pada seluruh kasus ,angka reversibilitas 63,8%.

Angka reversibilitas 51-63,35% pada penelitian sebelumnya

Wagoner dkk menginvestigasi 152 kasus dari rejeksi endotelial berat yang diikuti PKP, diterapi dengan steroid topikal dengan atau tanpa steroid sistemik dan ketahanan transplantasinya nya 42,6% pada tahun pertama dan 36,1% pada tahun ke tiga

Page 3: Jurnal Mata

Hasil penambahan steroid sistemik memberikan hasil efektif yang mirip bahkan pada kasus-kasus berat dengan edema berat.

Tidak ada efek sistemik yang serius yang diteliti karena tidak ada pasien yang di eksklusi pada status kesehatan yang buruk.

Observasi ketat untuk mendeteksi peningkatan IOP dan infeksi, khususnya herpes simpleks atau keratitis fungal, diperlukan ketika dilakukan terapi pasien dengan steroid topikal atau sistemik.

Page 4: Jurnal Mata

Penolakan transplantasi kornea dan terapi dengan steroid sistemik dihubungkan dengan peningkatan resiko dekompensasi kornea setelah penolakan transplantasi.

Faktor resiko irreversibilitas setelah penolakan transplantasi usia donor, usia pasien, diagnosis BK, riwayat penolakan transplantasi atau epidose gagal transplantasi.

Terapi awal berhubungan dengan hasil yang lebih baik dan hasil kami mendukung penemuan ini.

Dekompensasi kornea terjadi pada 1 dari 3 kasus selama 6 bulan.

Sebuah perbandingan dari kasus ini dengan kasus yang lain dimana transplantasi korneal yang telah dirawat telah membaik sehingga transplantasi kembali sebagai diagnosis sebelum PKP sebelumnya terjadi lebih sering.

Page 5: Jurnal Mata

Faktor ini tidak berhubungan dengan reversibilitas transplantasi, dan faktor yang mempengaruhi reversibilitas transplantasi tidak berhubungan dengan perawatan hasil transplantasi.

• Pada kasus transplantasi ulang, observasi lebih hati-hati dibutuhkan setelah transparansi kornea telah dilakukan

Sehingga, kehilangan sel endotelial mungkin dapat terjadi.

• Hal ini lebih besar insidensinya pada kasus berat penolakan transplantasi pada penelitian kami dibandingkan dengan seri laporan sebelumnya. pencegahan penolakan transplantasi sangat penting, dengan monitoring yang ketat dan manajemen yang cukup dan agresif dari rejeksi bila hal itu terjadi.

Page 6: Jurnal Mata

Interval OKO dan penolakan transplantasi korneal 31,5 ± 36,7 bulan, lebih lama dari yang disebutkan penelitian sebelumnya, (15,4 ± 20,9, 10,4 ± 9,3 dan 15,3 ±

14,4 bulan) dilaporkan Epstein dkk, Naacke dkk, dan Sangwan dkk

Penyebab ketidaksesuaian hasil kami dan penelitian sebelumnya steroid topikal setelah PKP dilakukan berkelanjutan pada pasien kami.

penggunaan steroid topikal yang diperpanjang untuk mencegah penolakan transplantasi setelah PKP terbukti menguntungkan

Page 7: Jurnal Mata

Penelitian ini menunjukkan bahwa penolakan transplantasi berat adalah reversibel

pada 2-3 kasus yang telah direview, dengan transplantasi yang telah dirawat pada 2-3 dari

mereka. Interval yang lebih lama antara penolakan transplantasi korneal dan terapi berhubungan

dengan peningkatan resiko dekompensasi korneal setelah penolakan transplantasi. Transplantasi

ulang sebagai diagnosis sebelum PKP sebelumnya berhubungan dengan dekompensasi korneal

setelah pemulihan transplantasi korneal.

KESIMPULAN