jurnal mata
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
Diagnosa dan Penatalaksanaan pada
mata merah dalam perawatan utama
Mata merah adalah tanda utama dari inflamasi mata. Kondisi ini biasanya bersifat jinak
Peradangan hampir terjadi pada setiap bagian- bagian dari mata termasuk kelenjar lakrimal & kelopak mata
Konjungtivitis adalah penyebab tersering dari mata merah.
Penyebab lainnya yaitu: Blefaritis Abrasi kornea Benda asing Perdarahan subkonjungtiva Keratitis Iritis Glaukoma Skleritis Terkena bahan kimia (rudapaksa mata)
Tanda & Gejala Mata Merah
Discharge mata
Kemerahan
Nyeri
Fotofobia
Gatal
Perubahan visual
Penyebab mata merah dapat di diagnosa melalui riwayat pasien dan pemeriksaan mata dengan sangat hati-hati serta pengobatan berdasarkan pada etiologi yang mendasari
Etiologi mata merah
1. Konjungtivitis Penyebab tersering dan indikasi untuk
diberikan antibiotik Dapat menular (virus, bakteri, klamidia)
atau tidak dapat menular (alergi, iritasi)
Diagnosa & Penatalaksanaan
a. Konjungtivitis virus: Konjungtivitis virus yang disebabkan oleh
adenovirus sangat menular, sedangkan konjungtivitis yang disebabkan oleh virus yang lain (HSV) cenderung menyebar.
Konjungtivitis virus biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan jari yang terkontaminasi, alat medis, air dari kolam renang, atau barang pribadi
Biasanya ringan dengan remisi spontan setelah 1 atau 2 minggu
Penatalaksanaan suportif: kompres air dingin, dekongestan mata & tetes air mata buatan
Antibiotik topikal jarang diperlukan karena infeksi bakteri sekunder jarang terjadi
Agar tidak terjadi penyebaran konjungtivitis virus, pasien harus: Sering mencuci tangan Tidak berbagi barang pribadi yang mungkin
terkontaminasi Pembuat makanan dan tenaga medis tidak boleh
bekerja sampai discharge mata berhenti/sembuh Tenaga medis/dokter harus membersihkan alat
medis setiap selesai menggunakan
Terapi kortikosteroid topikal untuk setiap penyebab mata merah digunakan hanya di bawah pengawasan langsung dari dokter mata
b. Konjungtivitis bakteri: Sangat menular & menyebar melalui kontak
langsung dengan jari/ tangan yang terkontaminasi
Berdasarkan waktu & keparahan, tanda & gejala konjungtivitis bakteri dibagi menjadi: hiperakut, akut, & kronik
1. Hiperakut dihubungkan dengan Neisseria gonorhoeae
pada orang dewasa yang aktif secara seksual Onset mendadak & berlangsung dengan
cepat, menyebabkan perforasi kornea Ditandai dengan discharge purulen, nyeri,
penglihatan berkurang
b. Chlamydial conjunctivitis Suspek pada pasien yang aktif secara
seksual Tanda & gejala khas Tidak respon terhadap pengobatan
antibakteri standar Dapat timbul konjungtivitis folikular kronik Terapi : topikal dengan salep mata
erythromycin & terapi oral dengan azithromycin atau doxyxycline
Sexual partner juga harus diberikan terapi
c. Konjugtivitis alergi Sering dikaitkan dengan penyakit atopik:
rhinitis alergi ( paling umum ), eksim, dan asma Pasien sering mengeluh mata terasa gatal Hindari paparan alergen & gunakan air mata
buatan Antihistamin/ vasokonstriktor untuk
konjungtivitis alergi ringan
2. Mata kering/ keratokonjungtivitis sika Suatu kondisi karena penurunan produksi
air mata atau jeleknya kualitas air mata Terjadi karena: meningkatnya usia, sering
terjadi pada perempuan, dan beberapa kondisi medis
Terapi : air mata buatan
3. Blefaritis Inflamasi kronik pada batas kelopak mata
dan didiagnosa secara klinis Pasien harus diperiksa untuk kulit kepala
atau kulit wajah mengelupas (dermatitis seboroik), kemerahan pada wajah, dan kemerahan dan pembengkakan pada hidung atau pipi (rosacea)
Terapi: hygiene kelopak mata, kompres air hangat
Topikal erythromycin atau bacitracin salep mata dapat diberikan pada kelopak mata pasien yang tidak respon terhadap hygene kelopak mata
Tetes mata azithromycin juga dapat diberikan
4. Abrasi kornea Terapi: perawatan suportif, cycloplegics
(atropin, cyclopentolate)& kontrol nyeri (NSAID atau analgesik oral)
5. Perdarahan Subkonjungtiva
Tidak berbahaya, terjadi reabsorpsi darah selama beberapa minggu, & tidak memerlukan pengobatan
Kompres air hangat & pelumas mata (hidroksipropil selulosa, metilselulosa, air mata buatan) dapat meringankan gejala
Jika ada rasa sakit, harus dicari penyebabnya.
Perdarahan berulang harus diperiksakan untuk gangguan perdarahan
6. Episkleritis Peradangan pada lapisan episklera
superfisial Sembuh sendiri (berlangsung hingga 3
minggu) Terapi: perawatan suportif dan penggunaan
air mata buatan Steroid topikal sangat berguna pada kasus
yang berat
Terimakasih