jurnal pengaruh kecepatan, koordinasi mata kaki …eprints.unm.ac.id/10998/1/jurnal paisal.pdf ·...

22
JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI DAN MOTIVASI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PEMAIN PONRANG. FC KABUPATEN LUWU. THE INFLUENCE OF SPEED, ANKLE COORDINATION AND MOTIVATION ON DRIBBLING SKILLS IN FOOTBALL OF ATHELES OF PONRANG FC IN LUWU DISTRICT. P A I S A L PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2018 1

Upload: vanngoc

Post on 21-Jul-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

JURNAL

PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI DAN MOTIVASI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA

DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PEMAIN PONRANG. FC KABUPATEN LUWU.

THE INFLUENCE OF SPEED, ANKLE COORDINATION AND MOTIVATIONON DRIBBLING SKILLS IN FOOTBALL OF ATHELES OF PONRANG FC IN

LUWU DISTRICT.

P A I S A L

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2018

1

Page 2: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI DAN MOTIVASI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA

DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PEMAIN PONRANG. FC KABUPATEN LUWU.

OLEHP A I S A L

ABSTRAK

PAISAL. 2018. Pengaruh Kecepatan, Koordinasi Mata Kaki dan Motivasi terhadapKeterampilan Menggiring Bola dalam Permainan Sepakbola pada Pemain PonrangFc Kabupaten Luwu. (dibimbing oleh Suwardi dan Irfan)

Penelitian ini adalah jenis penelitian Ex Post Facto yang menggunakanrancangan penelitian analisis jalur yang bertujuan mengetahui; (1) Pengaruhkecepatan terhadap motivasi pemain Ponrang Fc Kabupaten Luwu; (2) Pengaruhkoordinasi mata kaki terhadap motivasi pemain Ponrang Fc Kabupaten Luwu; (3)Pengaruh kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainansepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten Luwu; (4) Pengaruh koordinasi matakaki terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemainPonrang Fc Kabupaten Luwu; (5) Pengaruh motivasi terhadap keterampilanmenggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc KabupatenLuwu.

Populasi adalah seluruh pemain Ponrang Fc Kabupaten Luwu dengan jumlahsampel yaitu 24 pemain. Teknik penentuan sampel adalah total populasi atau sampeljenuh. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji persyaratan,analisis jalur melalui program SPSS 16 pada taraf siginifikan 95% atau α 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; (1) Ada pengaruh kecepatan terhadapmotivasi pemain Ponrang Fc Kabupaten Luwu dengan nilai beta yaitu 31,1% dengantingkat signifikan 0,004 < α 0,05; (2) Ada pengaruh koordinasi mata kaki terhadapmotivasi pemain Ponrang Fc Kabupaten Luwu dengan nilai beta yaitu 17,7% dengantingkat signifikan 0,0185 < α 0,05; (3) Ada pengaruh kecepatan terhadapketerampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang FcKabupaten Luwu dengan nilai beta yaitu 9,73% dengan tingkat signifikan 0,023 < α0,05; (4) Ada pengaruh koordinasi mata kaki terhadap keterampilan menggiring boladalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten Luwu dengan nilaibeta yaitu 13,54% dengan tingkat signifikan 0,007< α 0,05; (5) Ada pengaruh

1

Page 3: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

motivasi terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola padapemain Ponrang Fc Kabupaten Luwu dengan nilai beta yaitu 10,36% dengan tingkatsignifikan 0,0175 < α 0,05.

Kata Kunci : Kecepatan, Koordinasi Mata Kaki, Motivasi, Keterampilan Menggiring Bola.

2

Page 4: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

ABSTRACT

PAISAL. 2018. The Influence of Speed, Ankle Coordination, and Motivation onDribbling Skills in Football of Atheles of Ponrang FC in Luwu District (supervisedby Suwardi and Irfan)

The study is ex-post-factor research which employs path analysis researchdesign, aims at examining (1) the direct influence of speed on motivation of athletesof Ponrang FC in Luwu district, (2) the direct influence of ankle coordination onmotivation of athletes of Ponrang FC in Luwu district, (3) the direct influence ofspeed on dribbling skills in Football of athletes of Ponrang FC in Luwu district,(4) the direct influence of ankle coordination on dribbling skills in Football ofathletes of Ponrang FC in Luwu district, and (5) the direct influence of motivation ondribbling skills in Football of athletes of Ponrang FC in Luwu district.

The population of the study was the entire athletes of Ponrang FC in Luwudistrict with the total sample of 24 athletes. The sample was chosen by employing thetotal population or saturated sample. Data were analyzed by employing descriptiveanalysis, requirement test, path analysis through SPSS 16 program at the level ofsignificance 95 % or α 0.05.

The results of the study reveal that (1) there is direct influence of speed onmotivation of athletes of Ponrang FC in Luwu district with beta 31.1% at thesignificant level 0.004 < α 0.05, (2) there is direct influence of ankle coordination onmotivation of athletes of Ponrang FC in Luwu district with beta 17.7% at thesignificant level 0.0185 < α 0.05, (3) there is direct influence of speed on dribblingskills in Football of athletes of Ponrang FC in Luwu district with beta 9.73% at thesignificant level 0.023 < α 0.05, (4) there is direct influence of ankle coordination ondribbling skills in Football of athletes of Ponrang FC in Luwu district with beta13.54% at the significant level 0.007 < α 0.05 , and ( 5 ) there is direct influence ofmotivation on dribbling skills in Football of athletes of Ponrang FC in Luwu districtwith beta 10.36% at the significant level 0,0175 < α 0.05.

Keywords : Speed, Ankle Coordination, Motivation, Dribbling Skills

3

Page 5: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

PENDAHULUANOlahraga merupakan salah

satu hal yang fundamental dalammeningkatkan kebugaran jasmani.Sehingga aktivitas olahraga dapatmeningkatkan kebugaran jasmani danmenumbuhkan karakter disiplin.Tentunya dibutuhkan ketekunanolahraga yang rutin dan asupan giziyang sempurna untuk mendapatkantubuh yang sehat dan bugar. Sejalandengan apa yang disampaikan olehNurul Laily Hidayanti dalam bukunya(Asupan Gizi Olahraga, 2015) bahwa“Prestasi dan energi dua hal yang tidakbisa terpisahkan. Prestasi olahragamerupakan tujuan utama dari semuapertandingan olahraga dan untukmencapai tujuan tersebut dibutuhkankeadaan gizi yang baik”.

Melalui prestasi olahragadapat mengharumkan nama daerahsecara khusus dan bangsa Indonesiasecara umum serta mampumenghadirkan rasa kecintaan dan nilainasionalisme bagi segenap bangsaIndonesia. Menyadari akan pentingnyaolahraga sebagai sarana yang dapatmeningkatkan martabat bangsa danmelahirkan kecintaan terhadap bangsamaka kita perlu lebih banyakmembenahi kualitas para atletkhususnya dalam kondisi fisik sebagaipersyaratan mutlak untuk dapatmencapai prestasi yang maksimal.

Salah satu cabang olahragayang banyak digemari baik tua maupunmuda, baik laki-laki maupunperempuan seluruh penjuru duniaadalah sepakbola. Sepakbola adalaholahraga terpopuler penjuru dunia,Hampir disetiap pelosok dunia orangmengenal sepak bola. Cabang olahraga

ini mulai dikenal sejak pertengahanabad 19. Dimana Inggris merupakannegara tempat lahirnya olahraga rakyattersebut dan pada tahun 1904dibentuklah organisasi dunia yangmengurusi masalah sepak bola.Dimana pada tahun tersebut FIFAsecara resmi dibentuk dan hingga kinimenjadi organisasi resmi sepakboladunia.

Dalam permainan sepakbolaterdapat beberapa teknik dasar yangyang harus dikuasai oleh seorangpemain agar dapat bermain denganbaik guna meningkatkan prestasi,seperti menggiring bola, menendangbola, menyundul bola dan sebagainya.Namun dalam hubungannya denganpenelitian ini hanya terfokus pada satuteknik saja yakni teknik menggiringbola.

Teknik menggiring bolamerupakan teknik dasar yang sangatpenting dalam permainan sepakbolakarena dapat menunjang terciptanyagol dalam suatu pertandingan. Padadasarnya gerakan menggiring bolamerupakan gerakan menendang bolasecara terputus-putus atau menendangbola secara pelan dengan membuatposisi bola tidak jauh atau sedekatmungkin dengan kaki saat melakukangerakan menggiring. Seperti halnyaseorang pemain yang suksesmenggiring bola dalam usahanyamembawa bola, melewati lawan dankeluar dari kawalan lawan sehinggapada saat berada di depan gawang akanmemberikan peluang yang besar untukmenciptakan gol karenakeberhasilannya menggiring boladengan melewati lawan yang

4

Page 6: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

menghadang menuju ke daerah kosongmembuat posisinya lebih bebas untukmelakukan sebuah tendangan kegawang.

Perlu diketahui bahwaketerampilan menggiring bola sepertiyang diuraikan di atas, tidak dapatterjadi tanpa didukung oleh beberapaunsur yang dapat menunjang, salahsatunya yang paling dominan adalahunsur kemampuan fisik. Hal inidisebabkan karena tanpa kemampuanfisik yang memadai sulit untukmengembangkan teknik menggiringyang baik. Begitu pula sebaliknyadengan kemampuan fisik yang baikmaka pelaksanaan teknik gerakanmenggiring akan dapat ditampilkansecara sempurna.

Kemampuan fisik yangdimaksud terutama ditekankan padabagian tubuh yang memegang perananpenting dalam menggiring bola sepertiunsur fisik kecepatan dan koordinasimata-kaki merupakan hal yang sangatpenting agar dapat melakukan gerakanmenggiring bola secara cepat danberkelok-kelok maupun gerakanmerubah arah secara tiba-tiba padabeberapa sisi dalam usaha untukmelewati lawan.

Kecepatan mempunyaiperanan yang penting saat pemainmenggiring bola, dengan kecepatanyang lambat maka bola yang digiringdapat dengan mudahnya direbut olehlawan terlebih jika lawan yangmenghadang atau mengejar memilikikecepatan yang lebih. Seorang pemainsepakbola mestinya memahami haltersebut sehingga tetap mengasah danmelatih kecepatannya dalammenggiring bola. Secara otomatis para

pemain sepakbola harus mampumelakukan gerakan menggiring boladengan kecepatan yang baik agarmampu melewati lawan yangmenghadang.

Seorang pemain sepakbolajuga perlu ditunjang atau memilikiunsur fisik koordinasi, koordinasi yangdimaksud adalah koordinasi matadengan kaki. Koordinasi gerak mata-kaki adalah gerakan yang terjadi dariinformasi yang diintegrasikan kedalamgerak anggota tubuh. Semua gerakanharus dapat dikontrol denganpenglihatan dan harus tepat, sesuaidengan urutan yang direncanakandalam pikiran. Kemampuan inisangatlah penting dalam sebuahgerakan menggiring bola karenamembutuhkan sebuah koordinasi yangbaik antara mata dan kaki untukmelakukan sebuah gerakan menggiringagar kaki mampu melakukan sebuahtendangan atau gerakan menggiringsesuai dengan apa yang menjadipenglihatan mata melalui sebuahstimulus pikiran baik akurasi kakidalam menendang atau menggiringbola maupun dalam upaya melewatilawan.

Selain unsur fisik, unsurmental juga sangat penting dalamgerakan menggiring bola. Unsurmental yang dimaksud yakni motivasi,yang merupakan suatu modal seorangpemain dalam melakukan permainansepakbola terkhusus pada teknikmenggiring bola. Ketika pemain belummemiliki motivasi diri maka gerakanmembawa bola akan kelihatan kakudan tidak luwes bergerak, selain itupemain sepakbola yang tidak memilikimotivasi maka keterampilan atau

5

Page 7: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

kemampuannya dalam menggiringbola tidak akan mengalamiperkembangan atau peningkatan secaramaksimal karena tidak ada doronganuntuk terus mengasah keterampilannyadalam menggiring bola . Sehinggadalam menggiring bola kearah gawangatau melewati hadangan lawan akanmudah dihadapi oleh lawan yangmemiliki motivasi yang baik terlebihjika lawan terus mengasahketerampilannya dalam menggiringbola sehingga pemain harus memilikisikap ini.

Jika pemain dalammenggiring bola gerakan kaki terlihatkaku dan belum terkoordinasi denganbaik dan unsur kecepatan dalammenggiring bola masih sangat lambatdan tidak tepat arah gerakannya jugatidak memiliki unsur motivasi makaakan mudah diantisipasi oleh pihaklawan. Jika hal tersebut terjadi, yakindan percaya tidak akan mampumenghasilkan prestasi sepakbola yangmembanggakan baik di SulawesiSelatan secara khusus dan Indonesiasecara umum. Hal ini merupakanmasalah yang perlu dicaripemecahannya melalui penelitian.

Dari uraian di atas, sehinggadiduga bahwa kecepatan, koordinasimata-kaki dan motivasi yang dimilikiseseorang pemain sepakbola sangatberhubungan erat denganketerampilannya dalam menggiringbola dalam permainan sepakbola. Berdasarkan hasil observasi yangdilakukan oleh penulis denganmelaksanakan sebuah turnamensepakbola di Desa Tirowali,Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwudengan melibatkan para pemain

sepakbola di desa tersebut baik pemainjunior maupun pemain senior, namundalam laga tiap laga yang diperhatikanoleh penulis dalam turnamen tersebutmenilai keterampilan menggiring bolapara pemain di desa tersebut masihbelum maksimal. Selain itu, sesuaihasil pengamatan penulis terhadappenampilan pemain Ponrang. FCdalam beberapa kali mengikutiturnamen sepakbola baik lingkupkecamatan maupun lingkup kabupatenSeluwu Raya, namun seringkalikecepatan dan koordinasinya dalammenggiring bola yang menjadi kendalautama dalam permainan yangdiperagakan di lapangan. Dimanaterkadang para pemain Ponrang, FCsulit untuk melewati hadangan lawandan mudah dikejar oleh pemain lawansehingga bola yang digiring oleh parapemain Ponrang, FC saat bermaindapat dengan mudah direbut olehpemain lawan sehingga berefek padapencapaian tim yang tidak maksimal,hal inilah kemudian menjadipermasalahan utama yang akan ditelitioleh penulis. Mengingat betapapentingnya keterampilan menggiringbola dalam permainan sepakbolasehingga penulis ingin melakukanpenelitian guna dapat mengetahuisecara pasti tentang adanya hubungantersebut dengan mengangkat judul:Pengaruh kecepatan, koordinasi mata-kaki dan motivasi terhadapketerampilan menggiring bola dalampermainan sepakbola pada pemainPonrang. FC Kabupaten Luwu.

Permainan Sepakbola.Sepakbola adalah suatu

permainan yang dilakukan dengan cara

6

Page 8: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

menyepak bola kian kemari yangdiperebutkan oleh para pemain dengantujuan untuk memasukkan bola kegawang lawan dan mempertahankangawang sendiri agar tidak kemasukanbola." Didalam memainkan bola,setiap pemain diperbolehkanmenggunakan seluruh anggota badan,kecuali tangan dan lengan. Hanyapenjaga gawang yang diperbolehkanmemainkan bola dengan seluruhanggota badan termasuk lengan(Muhajir,2007:2).

Dalam permain sepkbola yangbaik, perlu untuk menguasai tehnik-tehnik dasar dalam permainan sepakbola. Menurut Abd. Adib Rani (1992:15) bahwa “tehnik sepak bola adalahsemua gerakan dengan atau tanpa bolayang diperlukan dalam usahamengembangkan prestasi maksimaldengan tenaga minimal”. Selain itu,Iljas Haddade dan Ismail Tola(1991:40) mengemukakan bahwa“yang dimaksud dengan tehnik dalampermainan sepak bola ialah semuagerakan dengan atau tanpa bola yangberguna dalam permainan”.

Teknik dasar dalam cabang-cabang olahraga merupakan hal yangsangat penting dari seorang atlit untukmeraih prestasi, namun teknik dasartersebut tidak di peroleh dalam waktuyang singkat melainkan dari proseslatihan yang panjang dan dilakukansecara terus menerus dan sistematissehingga kemampuan teknik dasaryang dimilikinya dapat mengalamipeningkatan. Hal ini sesuai denganpendapat Giriwijoyo & Sidik

(2012:315) Keterampilan teknikmerupakan hasil dari proses belajardan berlatih gerak yang secara khususditujukan untuk dapat menampilkanmutu tinggi cabang olahraga itu.

Sedangkan teknik dasarmenggiring bola meliputi:kememampuan menggiring bola(dribble), penguasaan bola(controlling), mengoper bola(passing), dan menendang bola kesasaran (shooting).

Keterampilan menggiringbola/dribble dalam permainansepakbolaa. Keterampilan

Keterampilan merupakanderajat keberhasilan yang konsistendalam pencapaian suatu tujuan denganefektif dan efisien, selain ituketerampilan juga dapat diartikansebagai perubahan atau peningkatansuatu kemampuan atau kecakapandasar untuk mencapai tujuan tertentu.Menurut Amung Ma’ mun dan YudhaM. Saputra (2000: 57) bahwa:

“Terampil juga diartikansebagai suatu perbuatan dansebagai indikator dari suatutingkat kemahiran. Sebagaiindikator dari tingkatkemahiran, maka keterampilandiartikan sebagai kompetensiyang diperagakan olehseseorang dalam melaksanakansebuah tugas yang berkaitandengan pencapaian suatu tujuantertentu”.

7

Page 9: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

Sedangkan menurut Schmid(1991: 78) yang dikutip oleh AmungMa’mun dan Yudha (2000: 68) bahwa“ keterampilan digolongkan menjadidua, yaitu: (1) keterampilan yangcenderung ke gerak, dan (2)keterampilan yang cenderungmengarah ke kognitif. Dalamketerampilan gerak, penentu utamadari keberhasilannya adalah kualitasdari geraknya itu sendiri tanpamemperhatikan persepsi sertapengambilan keputusan yang berkaitandengan keterampilan yang dipilih.

“Untuk mencapaiketerampilan yang baik memerlukanhal-hal sebagai berikut: (1) adanyakemampuaan dari individu berupamotivasi untuk dapat menguasaiketerampilan yang diajarkan, (2)adanya proses pembelajaran yangdidukung oleh kondisi dan lingkunganbelajar yang baik, (3) adanya prinsip-prinsip latihan yang dikembangkanuntuk memperkuat respon yang terjadi.(Djoko Pekik Irianto, 2002: 22).

Amung Ma’mun dan Yudha(2000: 67) menyatakan bahwa,“berdasarkan keterlibatan tubuh dalampola gerak, keterampilan dibagimenjadi dua, yaitu: keterampilanmotorik kasar (gross otor skill) danketeramilan motorik halus (fine motorskill)”.

1) Keterampilan motorikkasar/Gross motor skill

Bercirikan lebihmelibatkan pergerakan otot-otot besar dan ketepatan geraktidak begitu penting untukdiperhatikan. Otot-otottersebut berintegrasi untukmenghasilkan gerak seperti

berjalan, berlari, melompat,dan meloncat.

2) Keterampilan motorikhalus/Fine motor skill.Beberapa pendapat ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa keterampilanadalah suatu perbuatan atau tugassebagai indikator tingkat kemahiranseseorang. Maka keterampilan dapatdiartikan sebagai kompetensi yangdilakukan seseorang dalammelaksanakan sebuah tugas untukmencapai tujuan tertentu secara baikdan benar.Keterampilan dapat diartikan sebagaipotensi yang dimiliki berupakemahiran, kecakapaan, kesanggupandan kekuatan seseorang dalam suatukegiatan yang dia lakukan. Dengandemikian maka dapat dikatakan bahwakemampuan menggiring bola adalahkecakapan atau kemahiran seorangpemain dalam membawa bola agartetap dalam penguasaannya, dalam halini keterampilan menggiring boladengan menggunakan kaki.

b. Menggiring bolaSecara sederhana

keterampilan menggiring bola(dribble) dapat diartikan sebagaigerakan mengubah posisi dengan cepatdan tepat yang pada saat bersamaanmengontrol bola agar tetap dalamkendali. Senada dengan hal tersebut,Mielke (2003:1) menyatakan bahwamenggiring bola/Dribble dalampermainan sepakbola didefinisikansebagai penguasaan bola dengan kakisaat kamu bergerak di lapanganpertandingan. Sedangkan menurut(Robert Koger, 2005:51) Menggiringbola (dribble) adalah:

8

Page 10: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

“metode menggerakkan boladari satu titik ke titik lain dilapangan menggunakan kaki.Bola harus selalu dekat dengankaki anda agar mudah dikontrol. Pemain tidak bolehsecara terus menerus melihatbola. Mereka juga harusmelihat sekeliling dengankepala tegak agar dapatmengamati situasi lapangan danmengawasi gerak gerik pemainlainnya”.

Menggiring bola dapatdiartikan sebagai gerakan lari danmendorong bola dengan kaki agar boladapat bergulir terus menerus di ataslapangan. Menggiring bola dapatdilakukan pada saat keadaan bebasguna mendekatkan bola ke gawanglawan atau dalam upaya melewati danmenghindari halauan lawan. Sehinggapada dasarnya menggiring bola adalahgerakan menendang bola secaraterputus-putus atau pelan-pelan agarbola tidak jauh dari jangkauan kakidan tetap dapat dalam penguasaan. Haltersebut sejalan dengan apa yangdikemukakan oleh Iljas Haddade danIsmail Tola (1991: 50) bahwa“dribbling adalah membawa boladidalam control sambil berlari, berartibola tetap dalam penguasaan (bolaselalu berada didekat kaki) dan dalampenguasaan untuk dimainkan”.sedangkan menurut Rehmy Muchtar(1992:42) mengemukakan bahwa“menggiring bola dapat diartikansebagai seni menggunakan bagian kakidengan menyentuh dan menggulingkanbola terus menerus di tanah sambilberlari”

Berdasarkan beberapapengertian menggiring bola yang telahdikemukakan diatas maka dapatdisimpulkan bahwa menggiring bolaadalah membawa bola sambil berlaridengan berbagai macam tehniksentuhan kaki dengan bola yangbertujuan untuk melewati lawan atauuntuk mendapatkan posisi yang tepatguna untuk melakukan tehnik dasarselanjutnya seperti passing ataumenendang bola ke gawang.

Sucipto, dkk (2000:28)mengemukakan tentang macam-macam tehnik menggiring bola dalampermainan sepak bola sehubungandengan bidang perkenaan kaki denganbola sebagai berikut : (1) Menggiringbola dengan kaki bagian dalam, (2)Menggiring bola dengan kaki bagianluar, (3) Menggiring bola dengan kura-kura kaki.

KecepatanKecepatan dalam beberapa

cabang olahraga berbeda-beda biladitinjau dari pola gerak, sepertikecepatan lari dalam menggiring bola,kecepatan lari maksimal dalamperlombaan lari sprint, kecepatanancang-ancang pada event tolakpeluru, lempar cakram, dan kecepatankaki menumpu dalam lompat jauh danlain-lain.

Komponen kecepatandiperlukan oleh hampir semua caabangolahraga permainan yangdipertandingkan, termasuk didalampermainan sepak bola. Pemanfaatankecepatan dalam permainan sepak bolaadalah pada saat bergerak menggiringbola, berlari mengejar bola danmencari ruang. Kecepatan merupakan

9

Page 11: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

kualitas kondisional yangmemungkinkan seorang olahragawanuntuk bereaksi secara cepat biladirangsang dan untuk menampilkanatau melakukan gerakan secepatmungkin.

Menurut Harsono (1988:216)“Kecepatan adalah kemampuan untukmelakukan gerakan-gerakan yangsejenis secara berturut-turut dalamwaktu yang sesingkat-singkatnya, ataukemampuan untuk menempuh suatujarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.” Sejalan dengan yangdisampaikan Menurut Sajoto (1993:9)“Kecepatan (speed) adalahkemampuan sesorang dalammelakukan gerakanberkesinambungan, dalam waktu yangsesingkat-singkatnya.”

Kecepatan dapat dipengaruhioleh beberapa faktor yaitu strength,waktu reaksi, dan fleksibilitas. Jadipada saat latihan untuk meningkatkankecepatan harus pula dilatih kekuatan,fleksibilitas dan kecepatan reaksinya,dan tidak hanya semata-mata melatihkecepatan saja.

Menurut Sukadiyanto (2002:108) “kecepatan adalah kemampuanseseorang untuk melakukan gerak atauserangkaian gerak secepat mungkinsebagai jawaban terhadap rangsang”.Dengan kata lain kecepatan merupakankemampuan seseorang untukmenjawab rangsang dengan bentukgerak atau serangkaian gerak dalamwaktu secepat mungkin.

Semua keterampilan dalamolahraga sangat membutuhkankecepatan, kecepatan bukan hanyaberarti menggerakkan seluruh tubuhdengan cepat, akan tetapi dapat pula

terbatas pada menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yangsesingkat-singkatnya.

Menurut Nossek (1982:61)kecepatan atau speed dapat dibedakanmenjadi tiga jenis yaitu: 1) Kecepatanreaksi (reaction speed), 2) kecepatanbergerak (speed of movements), 3)kecepatan sprint (sprinting speed).

Koordinasi Mata KakiPeningkatan kemampuan

olahraga sepakbola banyakdipengaruhi oleh kemampuan fisikmaupun kemampuan tehnik yangmerupakan suatu dasar yang harusdimiliki setiap pemain dalammelakukan gerakan menggiring bolaadalah koordinasi

Koordinasi adalahkemampuan seseorang untukmerangkaikan beberapa unsur gerakmenjadi satu gerak yang selaras sesuaidengan tujuannya. Sesuai denganyang dikemukakan oleh Harsono(1988:219) bahwa “koordinasi adalahsuatu kemampuan biomotorik yangsangat kompleks, yang erat jugahubungannya dengan kecepatan(speed), kekuatan (strenght), dayatahan (endurance), dan kelentukan(fleksibilitas).

Koordinasi gerak mata-kakiadalah gerakan yang terjadi dariinformasi yang diintegrasikan kedalamgerak anggota badan. Semua gerakanharus dapat dikontrol denganpenglihatan dan harus tepat, sesuaidengan urutan yang direncanakandalam pikiran. Gerakan yang dimaksudantara lain pada saat menggiring bola,

10

Page 12: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

semuanya memerlukan sejumlah input(rangsang) yang dapat dilihat,kemudian input tersebut diintegrasikanke dalam gerak motorik sebagai output, agar hasilnya benar-benar gerakanyang terkoordinir secara rapi danluwes.

Koordinasi mata kaki sangatpenting terutama pemain sepakbolayang membutuhkan berbagai macamgerakan-gerakan. Dalam permainansepakbola khususnya teknik dasarmenggiring bola membutuhkangerakan yang kompleks yangmerupakan syarat utama dalam tekniktersebut.

Mengenai pengertiankoordinasi, Sugyanto dan Sudjarwo(2002:118) mengatakan : “ koordinasiadalah kemampuan untuk mengontrolgerakan tubuh. Seseorang dikatakankoordinasinya baik apabila ia mampubergerak dengan mudah, lancar dalamrangkaiannya gerakannya, sertairamanya terkontrol dengan baik”.

Harsono (1988:220)mengemukakan tentang peranankoordinasi di dalam melakukan suatuaktivitas sebagai berikut:

“Tingkat koordinasi atau baik-tidaknya koordinasi gerakseseorang tercermin dalamkemampuannya untuk melakukansuatu gerakan secara mulus, tepat(precise), dan efisien. Seorang atletdengan koordinasi yang baik bukanhanya mampu melakukan suatuketerampilan secara sempurna, akantetapi juga mudah dan cepat dapat

melakukan keterampilan yangmasih baru baginya”.

Lebih lanjut Harsono(1988:220) mengemukakanpendapatnya bahwa:

“Keterampilan atau skillnya sendiribisa melibatkan koordinasi mata-kaki (foot-eye coordination) sepertimisalnya dalam skill menendangbola, atau koordinasi mata-tangan(eye-hand coordination) sepertimisalnya dalam skill melemparsuatu obyek kesuatu sasarantertentu”

Gerak koordinasi dalamgerakan menggiring bola adalah gerakyang melibatkan mata dan kaki. Matayang senantiasa melihat bola arah bola,keadaan permainan, melihat posisiteman dan lawan sedangkan sedangkangerakan kaki melakukan gerakanmenggiring dan mengontrol bolasehingga bola tetap dalam penguasaan.Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas kemampuan koordinasi dalammelakukan gerakan menggiring bolatidak hanya terbatas pada padakemampuan gerak saja, akan tetapijuga melibatkan pancaindra matauntuk melihat arah bola dan kondisipermainan.

Motivasi

11

Page 13: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

Dalam pembinaan prestasi,salah satu aspek psikologi yangmemiliki peran amat besar adalahaspek motivasi, karena motivasi adalahenergi psikologi yang bersifat abstrak.Wujudnya hanya dapat diamatai dalambentuk manifestasi tingkah laku yangditampilkannya, seperti yang dikatakanAlderman (1974) dalam Husdarta(2014:32) menyebutkan bahwa tidakada prestasi tanpa motivasi.

Secara sederhana, motivasidapat diartikan sebagai pendorongsesorang dalam melakukan sesuatuuntuk meraih suatu tujuan yangdiinginkan. Roberts, Treasure, danConroy mendefinisikan “motivasisebagai suatu proses yang mendorong,mengatur, dan memberikan energikepada perilaku atlet dalam upayanyameraih prestasi”.

Termotivasinya seseorangmelakukan sesuatu tergantung besarkecilnya motif. Motivasi disinidiartikan sebagai proses yangmenggerakkan seseorang hinggaberbuat sesuatu. Jadi motivasi dapatdikatakan sebagai daya penggerak daridalam untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatutujuan tertentu pula. Berawal dari kataMotif, maka motivasi dapat diartikansebagai daya penggerak yang telahmenjadi aktif. “Motif menjadi aktifpada saat-saat tertentu, terutama bilakebutuhan untuk mencapai tujuansangat dirasakan dan dihayati”(Husdarta, 2014:34).

Menurut Dimiyati danMudjiono (2002:80) motivasi adalah“dorongan mental yang menggerakkandan mengarahkan perilaku manusia,termasuk perilaku belajar. Dalam

motivasi terkandung adanya keinginan,harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran,dan insentif”. Keadaan inilah yangmengaktifkan, menggerakkan,menyalurkan, dan mengarahkan sikapdan perilaku individu belajar. Istilahmotivasi mengacu kepada faktor danproses yang mendorong seseoranguntuk bereaksi dalam berbagai situasi.Sedangkan menurut RochmanNatawidjaya (1979:78) menyatakanmotivasi adalah suatu proses untukmenggiatkan motif-motif menjadiperbuatan atau tingkah laku, yangmengatur tingkah laku atau perbuatanuntuk memuaskan kebutuhan ataumencapai tujuan.Motivasi atau dorongan memilikiperan yang sangat kuat dalammenentukan terwujudnya suatuperubahan yang direncanakan.Dorongan itu dapat berupa imbalanatau ancaman. Dorongan juga dapatterjadi sebagai bagian dari kesadaranjiwa yang diimbangi oleh harapanterhadap sesuatu yang akan dicapai.

Jenis motivasiBerbicara tentang jenis

motivasi dapat dilihat dari berbagaisudut pandang sehingga munculpandangan yang bervariasi. “Hampirsemua tokoh psikologi sependapatbahwa sumber motivasi terbagi atasdua bentuk yaitu motivasi intrinsikdan motivasi ekstrinsik” (TirtoApriyanto.. et all, 2017: 45).

Motivasi intrinsik merupakansuatu perubahan yang muncul dalamdiri seseorang, sebagai suatu keadaanmerasa tidak puas dan keteganganpsikologi. Menurut Gunarsa (2008: 50)

12

Page 14: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

“Motivasi intrinsik merupakandorongan atau kehendak yang kuatyang bersal dari dalam diri seseorang”.Semakin kuat motivasi intrinsik yangdimiliki oleh seseorang, semakin besarkemungkinan dia memperlihatkantingkah laku yang kuat untuk mencapaitujuan. Motivasi intrinsik terjadi bilamotivasi tersebut bersumber daridalam diri seseorang itu sendiri.Selanjutnya Lai (2011, dalam TirtoApriyanto.. et all, 2017:45).Mengatakan bahwa “MotivasiIntristik merupakan motivasi yangdidasari oleh minat, kesenangan,kepuasan dan ketertarikan pribaditerhadap kegiatan yang dilakukan”

Motivasi ekstrinsik adalah apayang diinginkan seseorang, tujuanyang menjadi arah kelakuanya.Menurut Gunarsa (2008: 51) “Motivasiekstrinsik adalah segala sesuatu yangdiperoleh melalui pengamatan sendiri,ataupun melalui saran, anjuran ataudorongan dari orang lain”. Faktoreksternal dapat mempengaruhipenampilan atau tingkah lakuseseorang, yaitu menentukan apakahseseorang akan menampilkan sikapgigih dan tidak cepat putus asa dalammencapai tujuannya. Sedangkan Lai(2011) dalam (Tirto Apriyanto.. et all,2017: 45) mengemukakan bahwa “Motivasi Ekstrintik merupakanmotivasi yang didasari olehkontingensi penguatan atau rewarddari luar, beberapa jenis rewardtersebut antara lain pujian, perhatiandari media, medali, uang dansebagainya”.

METODOLOGIJenis penelitian yang

dilaksanakan adalah jenis penelitian expos fakto. Menurut Sudaryono,2015:11) penelitian ex posfacto,berarti: “setelah kejadian. penelitimenyelidiki permasalahan denganmempelajari atau meninjau variabel-variabel”. Variabel terikat dalampenelitian seperti ini segera dapatdiamati dan persoalan utama penelitiselanjutnya adalah menentukanpenyebab yang menimbukan akibattersebut.

Adapun variabel yang inginditeliti adalah: a) Variabel bebas(variabel independent) yaitu kecepatandan koordinasi mata kaki b) Variabelperantara (moderating) yaitu motivasic) Variabel terikat (variabeldependent) yaitu keterampilanmenggiring bola. Desain penelitianatau rancangan penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalahanalisis jalur ( pathanalisis). Untukmenghindari penafsiran yang meluastentang variabel – variabel yangterlihat dalam penelitian ini, makavariable-variabel tersebut perludidefinisikan sebagai berikut:1. Kecepatan yang dimaksud adalah

kemampuan pemain Ponrang FCdalam berlari menggiring boladengan menggunakan instrumentes mengukur kecepatan lari sprint60 meter.

2. Koordinasi Mata Kaki yangdimaksud adalah kemampuanuntuk menyatukan berbagai sistemsyaraf gerak yang terpisah,kedalam satu pola gerak yangefesien dalam hal ini antara matadengan kaki. Dalam penelitian ini

13

Page 15: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

adalah untuk melihat kemampuanseorang pemain dalam melakukangerakan menendang bolakesasaran berupa dindingkemudian terpantul kembalikearah pemain tersebut,selanjutnya pemain menahan bolayang terpantul sejenak kemudianmenendangnya kembali. Haltersebut dilakukan secaraberulang-ulang selama 10 detik,testee diberikan kesempatansebanyak dua kali. Yang dihitungadalah banyaknya sepakan sahyang dilakukan dari dua kalikesempatan yang diberikan. Testersebut adalah tes menyepak danmenghentikan bola (Passing andStopping Test).

3. Motivasi yang dimaksud adalahsuatu dorongan atau kesungguhandalam diri untuk selalu lebihunggul dari pada orang lain,berhasil mencapai tujuan yangdikehendaki serta dapatmemperoleh prestasi. Untuk tesmotivasi berprestasi menggunakanangket yang terdiri dari 33pernyataan yang terbagi menjadi19 pernyataan positif dan 14pernyataan negatif. Adapun kisi-kisi angket yang digunakanmeliputi 6 aspek/indikator. Untukmengetahui item yangdiujicobakan dapat digunakanuntuk mengukur keadaanresponden dengan menggunakanskala likert. Dengan indikatorsebagai berikut :a. Motivasi Intrinsik

Indikatornya : Kebutuhan

Harapan b. Motivasi Ekstrinsik Indikatornya :

keluarga lingkungan imbalan

4. Keterampilan menggiring bolayang dimaksud adalahketerampilan melakukan gerakanmenggiring bola dengan melewatibeberapa titik atau tiang yangtelah di susun sedemikian rupasesuai dengan prosedurpelaksanaan tesnya. Padapelaksanaan tes tersebut paratestee diberikan kesempatansebanyak dua kali untukmenggiring bola dengan kakisecara cepat dengan gerakan yangbaik dalam pelaksanaannyadisertai perubahan arah, boladigiring oleh kaki kanan dan kirisecara bergantian.

Penilaian dalam tesmenggiring bola ini terbagimenjadi dua item, yang pertamaadalah penilaian denganmengamati pola gerakan yangdilakukan oleh testee dalamketerampilan menggiring bolamulai dari awal menggiring,pelaksanaan sampai tiba padagaris finish dengan metode sportskill tes dan yang kedua adalahwaktu yang ditempuh oleh testeemulai dari aba-aba “Ya” sampaimelewati garis finish yangdihitung.

14

Page 16: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

Arikunto (2002:108) “Populasiadalah keseluruhan subjek penelitian.”Di tambahkan lagi oleh Sugiyono(2017:215) “Populasi adalah wilayahgeneralisasi yang terdiri atas:obyek/subyek yang mempunyaikualitas dan karesteristik tertentu yangditetapkan oleh peneliti untukdipelajari dan kemudian ditarikkesimpulan.” Berdasarkan panduan ini,maka populasi dalam penelitian iniadalah Keseluruhan PemainSepakbola di Desa Tirowali,Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu(Club Ponrang.Fc.) sebanyak 24pemain yang secara rutin mengikutilatihan dan turnamen-turnamensepakbola yang dilaksanakan dilingkup kecamatan maupun lingkupkabupaten. Sampel adalah sebagianindividu yang diperoleh dari populasi,diharapkan dapat mewakili terhadapseluruh populasi. Sampel inilah yangmenjadi obyek penelitian sehinggahasil penelitian diharapkan didapatsejumlah anggota yang dipilih/diambildari sesuatu populasi. Menurut JokoAde Nursiyono (2015:13) bahwa“teknik pengambilan sampel padadasarnya merupakan tata caramengambil sebagian anggota suatupopulasi”. Sedangkan Sugiyono(2017:215) mengungkapkan bahwa“Sampel adalah sebagian dari jumlahyang dimiliki oleh populasi tersebut.”Sampel inilah yang menjadi obyekpenelitian sehingga hasil penelitiannanti diharapkan dapat puladigeneralisasikan terhadap populasi.Maka sampel yang digunakan dalampenelitian ini adalah pemainPonrang.Fc, Kabupaten Luwusebanyak 24 pemain dengan tehnik

pengambilan sampel yang digunakanadalah tehnik Sampling Jenuh. Adapunteknik pengambilan sampel yaitusampel jenuh yaitu pengambilan darianggota sampel dari keseluruhanpopulasi.

Data yang terkumpul tersebutperlu dianalisis secara statistikdeskriptif, maupun inferensial atau ujihipotesis untuk keperluan pengujianhipotesis penelitian. Adapun gambaranyang digunakan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :

1. Analisis data secara deskriptifdimaksudkan untuk mendapatkangambaran umum tentang datayang meliputi total nilai rata-rata,standar deviasi, rentang nilai, nilaimaksimal dan nilai minimal

2. Analisis secara inferensialdigunakan untuk mengujihipotesis – hipotesis penelitiandengan menggunakan analisisjalur (path analisys).Jadi keseluruhan analisis data

statistik yang digunakan dalampenelitian ini adalah analisis computerdengan bantuan program SPSS versi16.00 dengan taraf signifikan 95% atau0,05.

HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis Deskriptif

15

Page 17: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

1. HasilUntukkecepatanpadapemainPonrangFC Kab.Luwudari 24jumlahsampeldiperolehtotal nilai sebanyak 204.90 detikdan rata-rata yang diperoleh 8.5375detik dengan hasil standar deviasi0.31507 dan nilai varians 0.099dari range data 1.09 detik antaranilai minimum 7.93 detik dan 9.02detik untuk nilai maksimal.

2. Untuk koordinasi mata kaki padapemain Ponrang FC Kab. Luwudari 24 jumlah sampel diperolehtotal nilai sebanyak 146 dan rata-rata yang diperoleh 6.0833 denganhasil standar deviasi 1.44212 dannilai varians 2.080 dari range data5 antara nilai minimum 4 dan 9untuk nilai maksimal.

3. Untuk motivasi pada pemainPonrang FC Kab. Luwu dari 24jumlah sampel diperoleh total nilaisebanyak 3059 dan rata-rata yangdiperoleh 127.4583 dengan hasilstandar deviasi 4.06447 dan nilaivarians 16.520 dari range data 18antara nilai minimum 119 dan 137untuk nilai maksimal.

4. Untuk keterampilan menggirirngbola pada pemain Ponrang FCKab. Luwu dari 24 jumlah sampeldiperoleh total nilai sebanyak2399.95 skor dan rata-rata yang

diperoleh99.9979 skordengan hasilstandar deviasi6.88479 dannilai varians47.400 darirange data 26.03skor antara nilaiminimum 89.76skor dan 115.79skor untuk nilaimaksimal.

Hasil Uji Persyaratan 1. Uji Normalitas Data

Kriteria untuk menyatakan apakahdata berasal dari sampel yangdigunakan berdistribusi normalatau tidak dapat dilakukan denganmembandingkan koefisien Sigatau nilai P dengan 0,05 (tarafSignifikan). Apabila nilai Pvalue

lebih besar dari 0,05 (tarafsignifikansi) yang berarti tidaksignifikan, maka memiliki maknabahwa data berasal dari populasiyang berdistribusi normal.Sebaliknya apabila Pvalue lebihkecil dari α 0,05 yang berartisignifikan, maka memiliki maknabahwa data berasal dari populasiyang berdistribusi tidak normal.

Adapun hasil pengujiannormalitas data variabel Untukkecepatan koordinasi mata kaki danmotivasi terhadap keterampilanmenggirirng bola dalam permainansepakbola pada pemain Ponrang FCKab. Luwu dari 24 dapat dilihat daritabel berikut:

16

Statistics

KecepatanKoordinasiMata Kaki Motivasi KMB

N Valid 24 24 24 24

Missing 0 0 0 0

Mean 8.5375 6.0833 127.4583 99.9979

Std. Deviation .31507 1.44212 4.06447 6.88479

Variance .099 2.080 16.520 47.400

Range 1.09 5.00 18.00 26.03

Minimum 7.93 4.00 119.00 89.76

Maximum 9.02 9.00 137.00 115.79

Sum 204.90 146.00 3059.00 2399.95

Variabel KS-Z P α Ket.

Kecepatan 0,103 0,200 0,05 NORMAL

KM Kaki 0,148 0,187 0,05 NORMAL

Motivasi 0,114 0,200 0,05 NORMAL

KMP 0,099 0,200 0,05 NORMAL

Page 18: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

Berdasarkan tabel hasilpengujian normalitas datamenggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov tersebut dapat diketahui hasiluntuk masing-masing variabel sebagaiberikut:

a. Dalam pengujian normalitaskecepatan pada pemain PonrangFC, Kab. Luwu, diperoleh nilai ujiKolmogorov-Smirnov 0,103 dengantingkat probabilitas (P) 0,200 lebihbesar dari pada nilai 0,05(0,200>0,05). Dengan demikiankecepatan pada pemain PonrangFC, Kab. Luwu yang diperolehmengikuti sebaran normal atauberdistribusi normal.

b. Dalam pengujian normalitaskoordinasi mata kaki pada pemainPonrang FC, Kab. Luwu diperolehnilai uji Kolmogorov-Smirnov0,148 dengan tingkat probabilitas(P) 0,187 lebih besar dari pada nilai0,05 (0,187>0,05). Dengandemikian koordinasi mata kaki padapemain Ponrang FC, Kab. Luwuyang diperoleh mengikuti sebarannormal atau berdistribusi normal.

c. Dalam pengujian normalitasmotivasi pada pemain Ponrang FC,Kab. Luwu diperoleh nilai ujiKolmogorov-Smirnov 0,114 dengantingkat probabilitas (P) 0,200 lebihbesar dari pada nilai 0,05(0,200>0,05). Dengan demikianmotivasi pada pemain Ponrang FC,Kab. Luwu yang diperolehmengikuti sebaran normal atauberdistribusi normal.

d. Dalam pengujian normalitasketerampilan menggiring bola

dalam permainan sepakbola padapemain Ponrang FC, Kab. Luwudiperoleh nilai uji Kolmogorov-Smirnov 0,099 dengan tingkatprobabilitas (P) 0,200 lebih besardari pada nilai 0,05 (0,200>0,05).Dengan demikian keterampilanmenggiring bola pada pemainPonrang FC, Kab. Luwu yangdiperoleh mengikuti sebaran normalatau berdistribusi normal.

Oleh karena data penelitianberdistribusi normal, maka pengujianhipotesis akan digunakan uji statistikparametrik.

2. Analisis Linearitas Data.Sebuah hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini perludiuji dan dibuktikan melalui dataempiris yang diperoleh dilapanganmelalui tes dan pengukuranterhadap seluruh variabel yangditeliti. Karena data penelitian inimengikuti sebaran normal, makauntuk menguji hipotesis penelitianini digunakan analisis statistikparametrik dengan menggunakananalisis linearitas. Analisis linearitasbertujuan untuk mengetahui apakahdua variabel mempunyai hubunganyang linear atau tidak linear secarasignifikan. Salah satu persyaratansuatu data dikatakan linear apabilaPvalue lebih besar dari α0,05(Pvalue>0,05). Adapun hasil linearitasantar variabel dalam penelitian iniadalah sebagai berikut:

a. Kecepatan terhadap motivasidalam permainan sepakbola padapemain Ponrang FC, Kab. Luwudiperoleh nilai signifikan (P)

17

Page 19: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

0,308 lebih besar α0,05(0,308>0,05). Jadi, kecepatanterhadap motivasi dalampermainan sepakbola pada pemainponrang Fc, Kab. Luwu yangdiperoleh memiliki hubungan ataulinear.

b. Koordinasi mata kaki terhadapmotivasi dalam permainansepakbola pada pemain PonrangFc, Kab. Luwu maka diperolehnilai signifikan (P) 0,447 lebihbesar α0.05 (0,447>0,05). Jadi,koordinasi mata kaki terhadapmotivasi dalam permainansepakbola pada pemain ponrangFc, Kab. Luwu yang diperolehmemiliki hubungan atau linear.

c. Kecepatan Terhadap KeterampilanMenggiring Bola DalamPermainan Sepakbola PadaPemain Ponrang Fc, Kab. Luwudiperoleh nilai signifikan (P)0,885 lebih besar α0,05(0,885>0,05). Jadi, kecepatanterhadap keterampilan menggiringbola dalam permainan sepakbolapada pemain Ponrang Fc, Kab.Luwu.yang diperoleh memilikihubungan atau linear.

d. Koordinasi mata kaki terhadapketerampilan menggiring boladalam permainan sepakbola padapemain Ponrang Fc, Kab. Luwudiperoleh nilai signifikan (P)0,447 lebih besar α0,05(0,447>0,05). Jadi, koordinasimata kaki terhadap keterampilanmenggiring bola dalam permainansepakbola pada pemain PonrangFc, Kab. Luwu yang diperolehmemiliki hubungan atau linear.

e. Motivasi terhadap keterampilanmenggiring bola dalam permainansepakbola pada pemain PonrangFc, Kab. Luwu diperoleh nilaisignifikan (P) 0,307 lebih besarα0,05 (0,307>0,05). Jadi, motivasiterhadap keterampilan menggiringbola dalam permainan sepakbolapada pemain Ponrang Fc, Kab.Luwu yang diperoleh memilikihubungan atau linear.

Pengujian HipotesisPengujian Hipotesis Struktur 1.

Berikut tabel hasil uji struktur 1.Variabel Beta P α

Kecepatan terhadap Motivasi

-0,558 0,008 0,05

Koordinasi Mata Kaki terhadap Motivasi

0,421 0,037 0,05

a. Nilai koefisien beta untuk variabelkecepatan terhadap motivasisebesar -0,558 dengan nilaisignifikan yang diperoleh adalahρ_value=0,008/2=0,004. Karenanilai signifikan kurang dari α0,05(0,004<0,05) maka dapat diambilkeputusan H0 ditolak. Artinyaterdapat pengaruh yang signifikankecepatan terhadap motivasi.Adapun pengaruh diperlihatkandengan nilai (-0,558)2 = 0,311 =31,1%. Sehingga H1 diterima.

b. Nilai koefisien beta yangdiperoleh untuk variabel

18

Page 20: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

kecepatan reaksi tangan terhadapmotivasi berprestasi adalah 0,421dengan nilai signifikan yangdiperoleh adalahρ_value=0,037/2=0,0185. Karenanilai signifikan kurang dari α0,05(0,0185<0,05) maka dapat diambilkesimpulan H0 ditolak. Artinyaterdapat pengaruh yang signifikankecepatan reaksi tangan terhadapmotivasi berprestasi padakarateka. Adapun pengaruhdiperlihatkan dengan nilai (0,421)2

= 0,177 = 17,7%. Sehingga H1

diterima.

Pengujian Hipotesis Struktur 2.

Berikut tabel hasil uji struktur 2.

a. Nilai koefisien beta untuk variabelkecepatan terhadap keterampilanmenggiring bola sebesar -0,312nilai signifikan yang diperolehadalah ρ_value 0,046/2=0,023.Karena nilai signifikan kurang dariα0,05 (0,023<0,05) maka dapatdiambil keputusan H0 ditolak.Artinya terdapat pengaruh yangsignifikan kecepatan terhadapketerampilan menggiring bolasebesar. Adapun pengaruhdiperlihatkan dengan nilai (-0,312)2

= 0,0973 = 9,73%. Sehingga H1

diterima.b. Nilai koefisien beta untuk

koordinasi mata kaki terhadapketerampilan menggiring bolasebesar 0,368 dengan nilaisignifikan yang diperoleh ρ_value0,014/2=0,007. Karena nilaisignifikan kurang dari α0,05(0,007<0,05) maka dapat diambil

keputusan H0 ditolak. Artinyaterdapat pengaruh yang signifikankoordinasi mata kaki terhadapketerampilan menggiring bola.Adapun pengaruh diperlihatkandengan nilai (0,368)2 = 0,1354 =13,54 %. Sehingga H1 diterima.

c. Nilai koefisien beta untukterhadap keterampilan menggiringbola sebesar 0,322 dengan nilaisignifikan yang diperoleh ρ_value0,035/2=0,0175. Karena nilaisignifikan kurang dari α0,05(0,0175<0,05) maka dapat diambilkeputusan H0 ditolak. Artinyaterdapat pengaruh yang signifikanmotivasi terhadap keterampilanmenggiring bola. Adapunpengaruh diperlihatkan dengan

nilai (0,322)2 = 0,1036 = 10,36%.Sehingga H1 diterima.

Uji Kesesuaian ModelDari perhitungan yang ditunjukkanpada lampiran diperoleh nilai-nilaistatistik yang diperlukan yaitu nilaiWhitung = -20,592 dan nilai X2 tabeld = 0 dan α = 0.05 sebesar 36,41.Karena nilai Whitung lebih kecildibandingkan nilai X2 tabel makadapat disimpulkan menerima Ho

19

Variabel Beta Ρ αKecepatan Terhadap KMB

-0,312 0,046 0,05

Koordinasi Mata Kaki Terhadap KMB

0,368 0,014 0,05

Motivasi Terhadap KMB

0,322 0,035 0,05

Page 21: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

yang berarti matriks korelasiestimasi sama dengan matrikskorelasi sampel. Dalam hal inipersamaan structural model 1 dan 2sesuai dengan data penelitian,sehingga dapat digunakan untukmenjelaskan hubungan ataupengaruh yang terjadi antaravariabel-variabel yang dikaji dalampenelitian ini.

PENUTUPBerdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan yang telahdikemukakan, maka dapat ditariksebuah kesimpulan sebagai berikut:1. Terdapat pengaruh kecepatan

terhadap motivasi dalampermainan sepakbola pada pemainPonrang Fc, Kab. Luwu sebesar31,1%.

2. Terdapat pengaruh koordinasimata kaki terhadap motivasidalam permainan sepakbola padapemain Ponrang Fc, Kab. Luwusebesar 17,7% .

3. Terdapat pengaruh kecepatanterhadap keterampilanmenggirirng bola dalampermainan sepakbola pada pemainPonrang Fc, Kab. Luwu sebesar9,73%.

4. Terdapat pengaruh koordinasimata kaki terhadap keterampilanmenggirirng bola dalampermainan sepakbola pada pemainPonrang Fc, Kab. Luwu sebesar13,54%.

5. Terdapat pengaruh motivasiterhadap keterampilanmenggirirng bola dalampermainan sepakbola pada pemain

Ponrang Fc, Kab. Luwu sebesar10,36%.

DAFTAR PUSTAKA

Amung Ma’mun dan Yudha M.Saputra.(2000).Perkembangan Gerak DanBelajar. Direktorat JenderalPendidikan Dasar DanMenengah

Arikunto, Suharsimi. 2013. ProsedurPenelitian (suatu pendekatanpraktik). Jakarta: RinekaCipta.

Batty. Eric C. 2012. Latihan MetodeBaru Sepakbola Serangan.Bandung : Pionir Jaya

Djoko Pekik Irianto. (2002). PedomanPraktis Berolahraga.Yogyakarta.

Gunarsa, D. Singgih. 2008. PsikologiOlahraga Prestasi. Jakarta: PTGunung Mulia.

Haddade, Ilyas & Ismail Tola. 1991.Penuntun Mengajar danMelatih Sepakbola. FPOKIKIP. Ujungpandang.

Halim, Ichsan Nur, 2011. Tes danPengukuran KesegaranJasmani. Makassar: BadanPenerbit Univesitas NegeriMakassar

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psychologi dalam

20

Page 22: JURNAL PENGARUH KECEPATAN, KOORDINASI MATA KAKI …eprints.unm.ac.id/10998/1/Jurnal Paisal.pdf · keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada pemain Ponrang Fc Kabupaten

Coaching. Depdikbud DirjenDikti. Jakarta.

Husdarta, S. J. 2011. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta

Husdarta, S. J. H. 2014. PsikologiOlahraga. Bandung: Alfabeta.

Komaruddin. 2015. PsikologiOlahraga. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya

Luxbacher A. Joseph. 2004. Sepakbola: PT Raja Grafindo Persada

Mylsidayu, Apta. 2014. PsikologiOlahraga. Jakarta: BumiAksara.

Nossek, J. 1982 General theory oftraining. National institute forsports, Pan African Press Ltd,Lagos

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukurandalam Pendidikan Jasmani:Prinsip-prinsip danPenerapannya.DepartemenPendidikan Nasional.

Nursiyono. Joko Ade. 2015. Kompas Teknik Pengambilan Sampel. Bogor : In Media

Sajoto, Mochammad. 1988.Pembinaan kondisi fisikdalam olahraga. Jakarta :Depdikbud Dirjen Dikti.

Salam, S., & Bangkona, D. 2012.Pedoman Penulisan Tesis danDisertasi. Makassar: UniversitasNegeri Makassar.

Salim, A. 2007. Buku PintarSepakbola.Bandung: PenerbitJember

Setyawati. Heny. 2017. Psikologi Olahraga (Motivasi). Gowa: PT. Edukasi Pratama Madani.

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kalitatif dan kombinasi (mixed Metods). Bandung :Alfabeta.

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kalitatif dan kombinasi R&D. Bandung :Alfabeta.

Sukadiyanto. (2005). Pengantar Teori

Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta: Fakultas ilmu Keloahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta.

21