jurnal gilut

6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) merupakan ulser suatu kelainan yang ditandai dengan berulangnya ulser dan terbatas pada mukosa rongga mulut pasien tanpa adanya tanda-tanda penyakit lainnya. Pasien dengan RAS akan mengeluh kekambuhan dari satu atau lebih ulkus oral yang menyakitkan pada interval mulai dari hitungan hari ke bulan (Birnbaum,2010). 3.2 Etiologi a. Faktor herediter, misalnya kesamaan yang tinggi pada anak kembar, dan padaanak-anak yang kedua orangtuanya menderita RAS b. Hematologik defisiensi terutama zat besi, folat, vitamin B12 c. Alergi terhadap makanan seperti susu, keju, gandum dan terigu d. Gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi). TerbentuknyaRAS ini pada fase luteal dari siklus haid pada beberapa penderita wanita e. Abnormalitas immunologis atau hipersensitif terhadap organisme oral seperti Streptococcus sanguis f. Trauma local g. Stress psikologis 4

Upload: fathan-rasyid-al-faruqi

Post on 19-Aug-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jurnal gilut

TRANSCRIPT

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA3.1 Definisi Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) merupakan ulser suatu kelainan yangditandai dengan berulangnya ulser dan terbatas pada mukosa rongga mulut pasientanpa adanya tanda-tanda penyakit lainnya.Pasien dengan RAS akan mengeluhkekambuhan dari satu atau lebih ulkus oral yang menyakitkan pada interval mulaidari hitungan hari ke bulan (Birnbaum,!"!).3.2 Etiologi a. #aktor herediter, misalnya kesamaan yang tinggi pada anak kembar, danpadaanak-anak yang kedua orangtuanya menderita RASb.$ematologik de%isiensi terutama &at besi, %olat, vitamin B"c.Alergi terhadap makanan seperti susu, ke'u, gandum dan terigud. (angguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi).)erbentuknyaRASini pada %ase luteal dari siklus haidpada beberapapenderita *anitae. Abnormalitas immunologis atau hipersensiti% terhadap organisme oralseperti Streptococcus sanguis%. )rauma localg. Stress psikologis3.3 Klasifikasi dan Manifestasi Klinis+lser mempunyai ukuranyangbervariasi "-,!mmm, tertutupselaputkuning keabu-abuan, berbatas tegas, dan dikelilingi pinggiran yang eritematus dandapat bertahan untuk beberap ahri atau bulan. -arateristik ulser yang sakitterutama ter'adipada mukosa mulut yangtidakberkeratinyaitumukosa bukal,labial, lateral dan ventral lidah, dasar mulut, palatum lunak dan mukosa oro%aring.RAS dibagi men'adi tiga kategori berdasarkan ukuran ulkus dan tingkat keparahanpenyakit. 4". Aptae Mino! " Pada umumnya, ulkus ini berbentuk bulat atau oval denganbagian tengah ber*arna putih kekuningan dan dikelilingi oleh haloeritematous. +lkus ini sembuh dalam*aktu "/ hari tanpa terbentuknya'aringan parut. 0okasi lesi ini biasanya pada mukosa nonkeratinisasi, sepertipada mukosa bukal, mukosa labial, dandasar mulut. 1amun, dapat 'ugater'adi pada mukosa keratinisasi, seperti palatum keras, gingiva, dan dorsumlidah. 0esi ini dapat multipel dengan diameter -2 mm (3c4onald 5S, "66"). #a$%a! 3. Aptae Mino! . Aptae Ma&o!.+lkus ini lebih dalam daripada ulser a%tosa minor dengantepi lesi yang irregular, dan diameter 7 "cm. +lkus ini dapat sembuh dalam*aktubeberapamingguhinggabulandanseringterbentuk'aringanparut.Padalesi ini, perludicurigai adanya keterlibatankondisi sistemik, sepertide%isiensi nutrisi ataugangguanhematologisBiasanyaulkusini ditemukanpada bagian posterior mulut, palatummole, dan daerah tonsila. 5umlahulserasi bisa soliter atau multipel, ukurannya lebih besar dari " cm, bisa 'uga.mencapai 2 cm, bentuknya bulat atau lon'ong, dasar lesi kekuningan, keabuan,tepi lesi merah meradang, bisa lebih menon'ol dibandingkan 'aringansekitarnya, 'aringan dasar tetap lunak dan tidak mengalami indurasi(3c4onald 5S, "66").5#a$%a! '. Aptae Ma&o! ,. Aptae (e!petifo!$.0esi ini merupakan lesi yang multipel, rekuren danmenimbulkan rasa nyeri, serta lebih banyak ditemukan pada *anita .0okasinya pada lidah, dasar mulut, dan mukosa bukal. 5umlah lesi multipel,bisa mencapai "!! lesi pada saat yang bersamaan. Beberapa lesi dapatbergabungmen'adi satu. +kurankecil, diameter "-,mm, bentuknyatidakberaturan, dasar lesi keabuan, tepi lesi tidak tegas, ditemukan daerahkemerahanyangluas pada membranmukosa 0esi ini sama seperti padaprimary herpetic gingivostomatitis (3c4onald 5S, "66"). #a$%a! ). Aptae (e!petifo!$ 3.' Diagnosa4iagnosis RASberdasarkanpadapenampilanklinis ulser sertari*ayatpenyakitnya. Perhatian harus khusus ditu'ukan pada umur ter'adinya, lokasi,lama(durasi),serta %rekuensi ulser. Setiap hubungan dengan kelainan pencernaan,stress, menstruasi, serta makanan harus dicatat (8a*son,"66).63.) PenatalaksanaanPenatalaksanaan RAS sendiri tidak ada penanganan kurati%, karenapenyakitini bersi%at sel% limiting. )u'uan penatalaksanaan adalah untuk mengurangi nyeridanmempertahankan%ungsi selama serangan, mengurangi tingkat keparahan,%rek*ensi dan kekambuhan Pera*atanRASbiasanyaberupapera*atansuporti%. )u'uanutamadaripera*atan ini adalah untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepatpenyembuhan. 9bat-obatyangbiasa digunakanadalahkortikosteroidtopikal,analgesik,danantimikroba.+ntukkasus ringan dapat diaplikasikanobattopikalseperti orabase. Sebagaipereda rasa sakit dapat diberikan topikal anestesi. -asusberat dapat diaplikasikan preparat kortikosteroid topikal, seperti triamcinolon atau%luorometholon (-, kali sehari setelah makan dan men'elang tidur). )etrasiklinobat kumur dan gel dapat mempersingkat *aktu penyembuhan ulser(3urray,!!!).3.* Pe!a+atan Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bah*a vitamin B" dapat digunakanuntukpera*atanRAS. 4igunakansatudari duaterapi yangdian'urkanyaitu($ans R,!"!).1. :n'eksi vitaminB":3("!!!mcgper mingguuntukbulanpertamadankemudian "!!!mcg per bulan) untuk pasien dengan level serumvitamin B"diba*ah "!! pg;ml, pasien dengan neuropathy peripheral atauanemia makrocytik,dan pasien berasal dari golongan sosioekonomi ba*ah.2. )ablet vitamin B" sublingual ("!!! mcg) per hari.)idak ada pera*atanlain yang diberikan untuk penderita RAS selama pera*atandan pada*aktu %ollo*-up. Periode %ollo*-up mulai dari , bulan sampai / tahun7