jurnal gilut

47
Manifestasi Oral dari Penyakit Sistemik Juliansyah Efriko Yuni Paradita Djunaidi Pembimbing: Drg. Galuh Anggraini Adityaningrum, MARS Jurnal Reading

Upload: juliansyah-efriko

Post on 12-Jan-2016

60 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ed

TRANSCRIPT

Manifestasi Oral dari Penyakit Sistemik

Juliansyah Efriko Yuni Paradita Djunaidi

Pembimbing: Drg. Galuh Anggraini Adityaningrum, MARS

Jurnal Reading

Pendahuluan

• Rongga mulut adalah anatomi penting yang berhubungan dengan banyak proses fisiologis.

• Rongga mulut merupakan cermin yang merefleksikan dan menggambarkan rahasia internal tubuh manusia

• Manifestasi pada rongga mulut harus dikenali secara baik agar pasien mendapatkan diagnosis dan tatalaksana yang tepat.

Penyakit Gastrointestinal

• Rongga mulut adalah jalan masuk dari traktus gastrointestinal

• Dilapisi oleh epitel squamos berlapis• Dipengaruhi imunitas atau berbagai proses kimia• Peningkatan kesehatan gigi dan higienitas rongga

mulut dapat memberikan ketidakseimbangan imunologi dan meningkatkan kecenderungan terhadap autoimunitas.

• Penyakit: crohn’s disease dan kolitis ulseratif

Crohn’s disease• kelainan idiopatik • melibatkan keseluruhan traktus gastrointestinal (terjadi

inflamasi transmural, granuloma nonkaseosa dan fisura)• Terutama negara barat dan pada laki-laki kulit putih• Insidensi meningkat pada dekade ke-2 dan ke-3 serta

pada dekade ke-6 dan ke-7.• Gejala Crohn’s disease :

– serangan diare berulang– Konstipasi– nyeri perut– Demam– malabsorbsi dan malnutrisi.

• Manifestasi oral (pada 8-29 % pasien Crohn’s disease) :– pembengkakan difus dari mukosa labial dan gingiva– mukosa bukal dan gingiva yang seperti batu kerikil

(cobblestoning)– stomatitis aftosa– mucosal tags, dan – cheilitis angular

• Tingkat keparaha lesi oral sesuai dengan tingkat keparahan penyakit

Kolitis Ulseratif• Mirip dengan Crohn’s disease• Namun, kolitis ulseratif terbatas pada kolon

dan pada lapisan mukosa, submukosa dan muskularis

• memiliki periode eksaserbasi dan remisi• secara umum lesi oral muncul bersamaan

dengan eksaserbasi penyakit kolon

• Manifestasi oral: – Glositis– Cheilitis– Halitosis– refluks gastroesofageal – Regurgitasi dari isi lambung menurunkan pH

rongga mulut menjadi 5.5. pH yang asam membuat kerusakan pada enamel.

Gangguan Jaringan IkatSjogren’s Syndrome• penyakit autoimun• 90% wanita (3% ≥50 tahun)• Sjogren’s syndrome primer ditandai dengan

sindrom sicca, keratokonjungtivitis sicca, dan xerostomia.

• Sjogren’s syndrome sekunder berhubungan dengan artritis reumatoid

Manifestasi oral:• Xerostomia- mukosa menjadi kering, merah - Kesulitan menelan, gangguan rasa, karies

gigi • Gambaran seperti batu kerikil (cobblestone)

pada lidah karena atrofi dari papil• Kandidiasis

Penyakit Kawasaki• sindrom kelenjar limfe mukokutaneus• Anak ≤ 5 tahun• diagnosis harus ditemukan 4 dari 5 kriteria berikut:– edema, eritema, atau deskuamasi dari ekstremitas

perifer; – Eksantema polymorphous; – Injeksi konjungtiva bilateral; – eritema dan lidah strawberi pada rongga mulut; dan– adenopati servikal akut

• manifestasi: – lidah strawberi– eritema– Ulserasi – bibir bengkak, pecah-pecah, cherry red, dan

berdarah.

Granulomatosis Wagener• vaskulitis nekrosis dari pembuluh darah kecil-

sedang• Menyerang saluran napas dan ginjal (nekrosis

glomerulonefritis)• Manifestasi oral:– ulserasi pada bukal dan palatum– pembesaran gingiva– Patognomonik: “gingivitis strawberi”– Gingiva: bengkak, kemerahan, dan gambaran granular

Sarkoidosis• idiopatik • Ditandai dengan limfadenopati hilar bilateral

dan granuloma nonkaseosa pada paru-paru. • Sarkoidosis dapat melibatkan hampir semua

sistem organ (hati, jantung, lien, mata, ginjal dan sistem limfe)

• Manifestasi oral: – berupa lesi multipel dan nodular, ulserasi pada

gingiva, mukosa bukal, mukosa labial dan palatum

Kondisi Multisistem

Amiloidosis• deposit protein amiloid >>> kerusakan jaringan• Manifestasi oral:

– makroglosia (20% pasien)– Dapat terjadi kekakuan, dan hilangnya mobilitas lidah– Ganngguan rasa mengecap– hiposalivasi disebabkan oleh deposit amiloid pada kelenjar

saliva– Pembengkakan submandibula terjadi setelah pembesaran

lidah dan dapat menyebabkan obstruksi saluran pernapasan– ulserasi (jarang terjadi)

Gangguan Metabolik

Histiositosis Sel Langerhans• etiologi tidak diketahui • proliferasi abnormal dari histiosit dan eosinofil• Manifestasi oral:– ulserasi luas– Ekimosis– Gingivitis– Periodontitis– hilangnya gigi.– floating teeth

Manifestasi Oral pada AIDS

Kandidiasis• 90% pasien yang terinfeksi HIV• Paling sering: Pseudomembran kandidiasis– papul putih kekuningan yang melapisi mukosa

mulut dan terjadi erosi atau eritema mukosa• meningkat sejalan dengan progresifitas

penyakit HIV

Herpes Simpleks • Pada imunokompromise seperti HIV lesi

herpes lebih luas dan dapat mencapai lapisan mukosa non-keratin.

Hairy Leukoplakia• virus Epstein bar• plak putih pada lidah bagian lateral• menifestasi yang spesifik dari HIV

(bermanifestasi jika CD4 <200 sel/µL)

Sarkoma Kaposi • malignansi paling sering pada pasien HIV positif• 15% pasien AIDS• Secara intraoral berupa:

– bercak coklat, kebiruan, ungu, atau merah, atau – papul pada palatum durum, mukosa, dan gingiva– Lesi inisialnya: makula datar atau bercak pada permukaan

mukosa tetapi pada beberapa kasus menjadi nodular dan seringkali mengalami ulserasi dan berdarah

• Sarkoma kaposi dapat juga bermanifestasi pada kulit, pembesaran nodus limfe, dan kelenjar saliva.

Cytomegalovirus• 60% orang dengan seropositif tetapi asimtomatik. • Muncul jika telah transplantasi organ atau

sumsum tulang• Jarang bermanifes pada imunokompromise• Manifestasi oral:– ulserasi oral yang dalam pada bibir, lidah, faring, atau

beberapa mukosa lain tampak punched-out dengan tepi eritem.

Human Papillomavirus• sering menyerang pasien dengan HIV. • Papilloma atau kondiloma muncul pada

gingiva dan beberapa mukosa labial, berupa massa pink yang lunak dengan karakteristik permukaan papillari.

Gangguan Endokrin• Diabetes• DM terkontrol:

– Hiposalivasi (68%)– halitosis (52%)– periodontitis (32%)– sensasi terbakar pada mulut (32%)– kandidiasis dan perubahan sensasi rasa (28%)

• DM tak terkontrol:– hiposalivasi (84%)– halitosis (76%)– periodontitis (48%)– perubahan rasa (44%)– kandidiasis (36%)– sensasi terbakar pada mulut (24%).

Penyakit Addison (Hypoadrenocorticism)• kurangnya produksi hormon kortikosteroid

adrenal • Destruksi korteks adrenal• Manifestasi oral:– pigmentasi makular coklat pada mukosa oral

karena produksi melamin yang berlebih

Gangguan Hematologi

Anemia Pernisiosa• defisiensi faktor intrinsik yaitu mukoprotein pada

lambung• untuk absorbsi vitamin B12 (untuk eritropoiesis) • Manifestasi oral:– mukosa pucat– Inflamasi lidah– Ulkus kecil dangkal seperti aftosa– Atropi papil– Glositis dengan glosopirosis dan glosodinia (glositis Hunter

atau glositis Moeller)

Anemia Aplastik• kurangnya aktivitas sumsum tulang >>>

pansitopenia• Manifestasi oral:– Mukosa pucat – Papil atrofi– nyeri pada lidah– stomatitis angularis– pendarahan gingiva karena defisiensi trombosit.

Thalassemia• Herediter • defek pada saat sintesis globin >>>

pembentukan Hb tidak stabil• Manifestasi oral:– penonjolan yang tidak sesuai pada premaksila

sehingga terbentuk gigi maksila yang tidak teratur – mukosa mulut pucat.

Anemia Megaloblastik• anemia makrositik• abnormalitas morfologi pada prekursor SDM di sumsum tulang,

yakni eritropoiesis megaloblastik• defisiensi kobalamin atau folat• Manifestasi oral:

– Glossitis– cheilitis angularis– ulkus oral yang berulang– kandidiasis oral– mukositis eritematosus difus– Mukosa mulut pucat

Anemia Defisiensi Besi • asupan Fe tidak adekuat• kegagalan absorpsi Fe atau • meningkatnya kebutuhan Fe• Sindrom Plummer Vinson (disfagi, koilonikia, dan atropi

glossitis)• Manifestasi oral:

– fisura di tepi mulut – lidah merah yang nyeri dengan atrofi papila filliformis dan papila

fungiformis – disfagia– pucat, glossitis, dan stomatitits angularis

POLISITEMIA VERA• Manifestasi Oral : – Mukosa mulut merah keunguan – Gusi berwarna merah dan dapat terjadi

perdarahan spontan– Ptekiae dan ekimosis pada pasien dengan kelainan

trombosit

Neutropenia Siklik– ulkus pada mukosa mulut dan periodontal– Ulkus oral berulang dengan neutropenia yang baru

dan membentuk scar pada ulkus yang besar – gingivitis marginal sampai kerusakan tulang

periodontal karena infeksi bakteri

Leukemia• stem sel hematopoiesis berproliferasi berlebihan

(keganasan)• Manifestasi:

– ptekiae pada palatum durum posterior dan palatum molle– perdarahan gusi spontan– Ulkus pada mukosa mulut (kegagalan sistem imunitas

mengontrol flora normal)– Dapat timbul kandidiasis dan infeksi herpes– Pembengkakan gusi karena infiltrasi dari sel-sel leukemia

Gangguan Nutrisi

• Defisiensi Vitamin A : – Mukosa kering dan atropi– Cheilitis angularis

• Defisiensi Vitamin B2 – Cheilitis angularis – pembengkakan lidah, namun dapat berubah

warna merah gelap dan atrofi– Sakit tenggorokan dan pembengkakan dengan

kemerahan pada mukosa mulut

• Defisiensi Vitamin B3 (Niasin) – stomatitis – Glossitis– lidah membengkak kemudian menjadi berwarna

merah gelap dan terjadi atrofi– rasa terbakar pada mulut dan lidah

• Defisiensi Vitamin B6– cheilitis dan – glossitis

• Defisiensi Vitamin C– kofaktor essensial untuk sintesis kolagen– Pembengkakan gusi – perdarahan gusi spontan– infeksi periodontal dan kehilangan tulang periodontal

(gingivitis scorbut). – Gigi dapat tereksfoliasi (terkupas)– Dapat terjadi perdarahan pada palatum – Pada anak: mempengaruhi perkembangan tulang dan

gigi

• Defisiensi Asam Folat – Terutama pada pasien yang mendapat terapi

methotrexate (terapi untuk kanker)– Cheilitis– cheilitis angularis– Ulkus– glossitis.

• Defisiensi Zink:– Sering pada Crohn’s disease– Pada mulut tampak pengerasan– bercak bersisik pada bibir – bisa juga ulkus, erosi dan fissura.

Kelainan Ginjal

Malodor (Bau yang tidak sedap)• kadar urea tinggi >>> bau mulut seperti

amonia. • sensasi rasa logam • sensasi lidah yang membesar• penekanan sistem imun >>> rentan infeksi

kandida (pseudo membranosus, eritematosus dan kandidiasis atrofi kronik)

• Stomatitis Uremik– ammonia bebas >>> merusak mukosa mulut– Lesi putih, merah, atau abu-abu pada mukosa

mulut– sensasi mengecap berkurang– sensasi nyeri dan rasa terbakar– bau ammonia atau urin dari pernapasan pasien– dapat berkembang menjadi leukoplakia hairy oral

Penyakit Liver Kronik

• Mempengaruhi sistem koagulasi (Sintesis faktor pembekuan)

• Manifestasi oral:– ptekiae atau perdarahan gusi yang berlebihan

akibat trauma minor atau perdarahan berat karena tidak ada faktor pembekuan

– ikterik pada mukosa mulut (deposit bilirubin di submukosa)

Manifestasi-manifestasi oral yang sering ditemukan pada kelainan pola makan

Jaringan Mulut Manifestasi Penyebab

Jaringan gigi Erosi Enamel, perimolysis (erosi gigi pada permukaan palatum gigi), sensitivitas, karies

Muntah, manifestasi kelenjar ludah dari ED yang menyebabkan aliran saliva berkurang, kapasitas menyangga dan pH saliva menyebabkan erosi.Kebersihan oral yang buruk, berlebihan mengkonsumsi minuman berkarbonat, manis, minum berkafein atau minuman penambah energi untuk berolahraga

Mukosa Mulut Atrofi mukosa, glossitis, ulkus oral, lesi kemerahan pada palatum mole dan pharing Kandidiasis Cheilitis Angularis

Kekurangan nutrisi termasuk besi dan kekurangan vitamin. Trauma yang disebabkan oleh karena memasukkan suatu benda kedalam ringga oral yang merangsang muntah.Infeksi oportunistik oleh Candida albicans menyebabkan kekurangan nutrisi, disfungsi saliva, infeksi sekunder pada lesi mukosa yang disebabkan oleh trauma. Kekurangan nutrisi, infeksi jamur atau oleh kandida, dan flora staphylococcal.

Jaringan periodontal dan Gusi

Gingivitis, periodontitis, scurvy, periodontitis yang parah pada orang-orang muda.

Kebersihan oral yang buruk dan defisiensi vitamin C.

Kelenjar Saliva Sialadenosis, pembesaran kelenjar saliva non inflamasi, hiposaliva, xerostomia, gangguan aliran saliva, kapasitas penyangga, pH dan komposisi saliva. Nekrosis sialometaplasia

Neuropati saraf otonom perifer. Efek samping obat seperti anti-depresan, muntah, dan kekurangan nutrisi.

Tulang alveolar Osteopenia, osteoporosis Kekurangan nutrisi, infeksi pada dental atau regio periodontal yang menyebabkan kehilangan tulang alveolar secara cepat.

Lidah Glossodynia, kerusakan indera pengecap, dysgeusia, hyposgeusia, sensasi terbakar

Kekurangan mineral logam seperti zink, gangguan somatoform dan atrofi mukosa.

Kesimpulan

• Banyak penyakit sistemik yang bermanifestasi oral

• Manifestasi oral dapat menjadi patognomonik penyakit sistemik

• Manifestasi oral ini haruslah dikenali dengan baik sehingga pasien dapat didagnosis dan mendapat perawatan yang tepat

Terima kasih