jumat 24 april 2020 11 cosmopolitan · 2020. 4. 29. · enam untuk kebijakan tersebut. 11...

1
Oleh Imam Suhartadi JAKARTA – Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pam- bagio menilai, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan di Jakarta masih belum maksimal. Bahkan, Agus hanya memberikan nilai enam untuk kebijakan tersebut. 11 COSMOPOLITAN JUMAT 24 APRIL 2020 BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal Tambah Lokasi Test Petugas mendata penumpang mobil yang akan menjalani test saat drive thru rapid test Covid-19 yang digelar Siloam Hospitals Group dan Lippo Malls Indonesia di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Siloam Hospitals Group dan Lippo Malls Indone- sia menambah layanan drive thru rapid test Covid-19 di tiga lokasi baru yaitu area Pluit Permai (Jakarta Utara), Senayan (Jakarta Selatan) dan Lippo Village Tangerang. Menurut Agus, penerapan PSBB tidak maksimal karena tidak didukung oleh sanksi tegas, sehingga masyarakat tidak menaatinya. “PSBB tanpa sanksi susah, kemu- dian regulasi yang dibuat tidak in line jadi banyak pengecualian-pengec- ualian. Itulah seperti PSBB di Jakarta dan diikuti Bodetabek sehingga pasar masih ramai. Sedangkan di Vietnam, penerapan PSBB diawasi dengan keras,” kata Agus pada diskusi daring bertema “Bansos Covid-19 bagi Yang Berhak” yang dipandu oleh Direk- tur Pemberitaan Beritasatu Media Holdings, Primus Dorimulu, Kamis (23/4/2020). Agus menegaskan, Pemprov DKI dan daerah lainnya yang menerapkan pemberlakuan PSBB, harus diperte- gas aturannya dengan pengenaan sanksi denda. Menurutnya, langkah itu akan jauh lebih efektif dibanding- kan imbauan semata. “Orang tidak usah diimbau, tapi harus detail datanya lengkap, ada petugasnya yang mengawasi, tidak bisa dilepas. Orang Indonesia kalau dilepas yah, suka-suka dia. Diatur saja dia melawan apalagi tidak diatur,” ucapnya. Agus menilai, penerapan PSBB memang lebih baik bila diband- ingkan social distancing diantara cara pencegahan penyebaran virus corona. Sebab, social distancing menurutnya lemah sanksinya dan pengawasannya juga bias. Namun, PSBB kembali dite- kankan Agus juga belum efektif karena sanksi yang belum jelas dan masih pa- kai ketentuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan (UU 6/2018). “Tanpa sanksi susah, regulasi yang dibuat juga tidak inline ban- yak penegecualian. Jadilah PSBB yang Jakarta dan Bodetabek pasar masih ramai. Dari sanksi ini yang penting orang tidak berkumpul, tidak menjadi zona merah, orang bisa beraktivitas seperlunya, makan ditanggung pemerintah. Yang saya bilang tadi pemerintah jangan pelit,” pungkasnya. Sementara itu, Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Imam B Prasodjo men- gatakan, untuk mencegah penyebaran Covid-19, maka antisipasi penularan harusnya dimulai oleh masyarakat paling bawah yakni RT/RW atau komunitas-komunitas. Menurut Imam, hal baik ini di- lakukan oleh sebuah komunitas, biasanya akan ditiru oleh komunitas lain sehingga dapat mendorong kekua- tan dari komunitas yakni RT/RW, kecamatan, kabupaten, dan terakhir provinsi. “Muncul kekuatan dari bawah, mereka (komunitas,red) memiliki kesadaran harus mempertahankan daerah agar bersih dari kemungkinan orang menulari kampung. Dengan begitu, tanggung jawab bukan hanya pemerintah tetapi masyarakat paling bawah,” ujarnya. Perlu Pendataan Pada kesempatan yang sama, men- yangkut bantuan sosial (bansos), Agus mengimbau agar Pemerintah Daerah perlu aktif melakukan penda- taan. Pasalnya, data yang ada sekarang bukanlah real time. Padahal, di zaman serba teknolgi informasi (IT) big data merupakan hal yang utama dan harus terus di- lakukan pembaharuan, sehingga bila ada bencana maka pemerintah dapat dengan mudahnya mengetahui berapa bantuan yang harus disalurkan. “Saya agak kaget dua hari yang lalu saat komunikasi dengan Dirjen Dukcapil, saya tadinya berpikir kalau NIK itu adalah angka single indentity number yang memuat disitu tentu real time, ternyata itu tidak,” katanya. Sementara itu, dalam kondisi daru- rat seperti pandemi Covid-19 ini, yang penting menurutnya jangan sampai ada orang yang meninggal karena kelaparan. “Kalau ada yang dapat (bansos) double, triple berikan saja. Kalau ada yang nakal tahan saja dan dikasih tanda, setelah itu (Covid-19 selesai) kita hukum ramai-ramai saja, ka- rena kalau sekarang urus korupsi itu capai, orang harus makan,” ujar Agus. (b1) JAKARTA – Ikatan Nasional Kon- sultan Indonesia (Inkindo) meminta supaya proses terkait dengan proyek ibu kota negara harus transparan dan mengacu pada aturan. Pasalnya, kesimpangsiuran kelan- jutan proyek ibu kota negara sempat menghangat di tengah pandemi Covid-19. Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Peter Frans mengatakan bahwa pemindahan ibu kota negara (IKN) merupakan keputusan politik dari Presiden Joko Widodo yang se- harusnya secara kompak didukung oleh para menteri sebagai pembantu Presiden. "[Yang terjadi] tidak ada koordi- nasi soal IKN, harus disinkronkan. Ini keputusan politik dari Presiden jangan ada beda pendapat di menter- inya," ujarnya dalam diskusi secara daring yang diadakan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) pada Kamis (23/4). Menurutnya, ada yang aneh secara aturan karena di satu sisi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak mengalokasikan ang- gran terkait IKN dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Ang- garan 2020. Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappe- nas) atau Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional justru telah melakukan kegiatan studi kelayakan dan masterplan. "Kita belum punya regulasi yang kuat untuk IKN, tapi aneh ada kemen- terian yang menginisiasi anggaran untuk IKN. Menurut saya, ini tidak benar, tidak bagus karena apa yang harus dihasilkan harus transparan," kata Peter. Inkindo juga menyayangkan penun- jukan secara langsung yang dilakukan Bappenas tanpa proses lelang dan tender yang sewajarnya dilakukan selama ini. Dia menambahkan bahwa memang terdapat dua rumpun aturan yaitu konstruksi dan nonkonstruksi, tetapi proses IKN seharusnya bisa lebih terbuka. "Inkindo sebenarnya sudah mengi- rim surat ke Bappenas untuk menolak dengan keras penunjukan langsung yang dilakukan Bappenas terhadap masterplan yang diumumkan karena mencederai landasan, ada pekerjaan dengan nilai bombastis, tetapi dilaku- kan menunjuk perusahaan harusnya lelang," jelasnya. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Dapil Kaltim Hetifah Sjaifudian mengatakan bahwa proses yang ber- langsung di DPR juga saat ini stagnan karena kondisi pandemi Covid-19. Dari panitia khusus yang ada pun belum satu suara soal hasil kajian pemerintah tentang IKN ini, padahal alokasi anggaran bisa dilakukan jika sudah ada aturannya. (is) TANGERANG SELATAN – Kemen- terian Sosial menambah jumlah pener- ima bantuan sosial program sembako sebanyak 4,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai upaya per- lindungan terhadap dampak wabah covid 19. Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan bantuan ini diluar ban- tuan sembako dari presiden Joko Wi- dodo yang telah diluncurkan kemarin didepan Istana. "Penambahan 4,8 juta KPM ini merupakan perluasan program sem- bako yang dulu dikenal dengan nama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," kata Mensos saat menyerahkan kartu keluarga sejahtera (KKS) di tangerang selatan (tangsel), hari ini. Mensos menambahkan dengan adanya penambahan sebanyak 4,8 juta maka jumlah penerima program sembako menjadi 20 juta KPM di seluruh Indonesia pada tahun 2020. "Sebelumnya jumlah penerima program sembako sebanyak 15,2 juta KPM. Sekarang menjadi 20 juta KPM," tambah mantan Ketua IMI dua periode ini. Kemensos mencatat adanya penam- bahan jumlah KPM di kota Tangerang Selatan sebanyak 5.965 menjadi 19.249 dari 13.284 KPM. Untuk propinsi Banten jumlah pen- erima program sembako meningkat sebanyak 84.563 KPM dari 470.729 menjadi 556.292 KPM. Program Sem- bako atau BPNT ini berbeda dengan bantuan sembako presiden. "Bantuan sembako target kita 9 juta seluruh Indonesia," tegas Mensos. Sekertaris Dirjen Penanganan Fakir Miskin Nurul Farijati menje- laskan KPM perlusasan program sembako akan mendapatkan ban- tuan setiap bulan 200.000 hingga Desember. "Mereka yang mendapatkan per- luasan ini sudah masuk basis data terpadu kemensos," jelas Nurul. Nurul menambahkan program sembako ini berbeda dengan bantuan sembako presiden senilai 600.000 rupiah selama 3 bulan. "Kalau yang bantuan sembako Pres- iden itu sebulan cair 2 kali dengan nilai 300.000 yang diwujudkan dalam ben- tuk sembako dengan rincian antara lain beras, minyak goreng, sarden, kornet, sambal, kecap, mie instan, susu UHT, teh, dan sabun mandi," kata Nurul. Dikelurahan sawah sebanyak 198 keluarga penerima manfaat baru ter- masuk bapak Kentol 78 tahun yang baru pertama mendapatkan bantuan program sembako. "Saya senang dengan bantuan yang diberikan kemensos karena baru pertama kali," ujarnya. Kentol sendiri berprofresi sebagai buruh bangunan. (is) JAKARTA – Polda Metro Jaya kem- bali memperpanjang masa peniadaan kebijakan pembatasan ganjil genap di wilayah DKI Jakarta hingga 22 Mei 2020. Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan perpanjan- gan peniadaan ganjil-genap (gage)itu disesuaikan dengan kebijakan pem- batasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterbitkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Sistem pembatasan kendaraan bermotor dengan ganjil genap atau gage yang semula ditiadakan sampai dengan 23 April 2020, diinformasikan bahwa diperpanjang dan gage tetap ditiadakan sampai dengan tanggal 22 Mei 2020, mengikuti masa PSBB, dan akan dilakukan evaluasi kembali," kata Fahri di Jakarta, Kamis (23/4). Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara resmi mem- perpanjang pemberlakuan PSBB se- lama 28 hari guna mengatasi pandemi wabah virus corona (Covid-19). "Kami memutuskan untuk memper- panjang pelaksanaan PSBB, diperpan- jang 28 hari. Periode kedua dimulai 24 April hingga 22 Mei 2020," kata Anies sebelumnya. Kenaikan Volume Kendaraan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat kenaikan volume ken- daraan keluar dari Jakarta melalui Pintu Tol Cikampek Utama jelang pemberlakuan kebijakan larangan mudik pada 25 April 2020. "Pada tanggal 22 April 2020 , ber- dasarkan perhitungan di gerbang Tol Cikampek Utama terjadi kenaikan volume arus kendaraan sebanyak 27 persen," kata Direktur Lalu Lintas Pol- da Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfir- masi, di Jakarta, Kamis (23/4). Sambodo menyebut kenaikan vol- ume kendaraan tersebut cukup signifi- kan karena secara nominal 27 persen kenaikan tersebut terhitung sebanyak 7.044 kendaraan. "Kenaikan volume kendaraan dari 18.753 pada tanggal 21 April 2020 menjadi 25.797 pada tanggal 22 April," paparnya. Seperti diketahui, Polda Metro Ja- ya akan melakukan penyekatan jalur keluar dan masuk Jakarta terkait kebijakan pelarangan mudik yang di- terbitkan pemerintah. Ia mengatakan penyekatan itu akan dilaksanakan secara terpadu dalam Operasi Ketupat Jaya 2020. "Pelarangan mudik ini dilakukan dengan melakukan penyekatan dan pemeriksaan terhadap kendaraan- kendaraan yang melintasi poin cek yang pada Operasi Ketupat ini di- namakan Pospam," kata Sambodo sebelumnya. Dia menegaskan larangan mudik hanya berlaku bagi kendaraan yang angkutan penumpang baik umum maupun pribadi. Sedangkan kend- araan angkutan barang tidak dikena- kan pembatasan apa pun. "Larangan mudik ini hanya berlaku untuk kendaraan angkutan penump- ang baik umum maupun pribadi ter- masuk roda dua," tuturnya. Sambodo mengatakan Operasi Ketupat Jaya 2020 akan dimulai pada Jumat pukul 00.00 WIB dan berakhir pada H+7. (b1/ant) Catatan : 1) Informasi keuangan diatas diambil dari laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam & Rasidi. 2) Kurs tukar mata uang asing untuk 1 USD per tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 13.901. Jakarta, 24 April 2020 PT. RUKUN RAHARJA Tbk SE&O Direksi PT. RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Kantor : Office Park Thamrin Residences Blok A01 - 05 Jl. Thamrin Boulevard - Kebon Melati - Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220 ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2019 (DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT) (Dinyatakan dalam Dolar AS) 31 Desember 2019 31 Desember 2019 31 Desember 2019 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2018 31 Desember 2018 31 Desember 2018 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019 (DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT) (Dinyatakan dalam Dolar AS) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019 (DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT) (Dinyatakan dalam Dolar AS) ASET LANCAR Kas dan setara kas 21.835.233 20.036.856 Piutang usaha Pihak berelasi 41.787 515.998 Pihak ketiga 15.355.579 13.782.474 Piutang lain-lain Pihak berelasi 18.591.176 19.467.032 Pihak ketiga 7.778.563 5.377.557 Persediaan 158.894 148.194 Pajak dibayar dimuka 3.338.432 2.294.946 Biaya dibayar dimuka 3.689.648 5.245.705 Jumlah Aset Lancar 70.789.312 66.868.761 ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan 1.126.046 1.267.380 Piutang Pihak Berelasi - 22.603.132 Penyertaan 11.341.834 5.986.767 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset sebesar USD51.701.146 dan USD41.828(2019) serta USD45.553.557 dan USD41.828 (2018) 57.798.834 55.180.514 Aset lain-lain 7.172.369 6.088.310 Aset pengampunan pajak 23.023 24.520 Hak Kontraktual Proyek 10.753.039 11.649.126 Goodwill 21.435.629 21.435.629 Jumlah Aset Tidak Lancar 109.650.774 124.235.379 JUMLAH ASET 180.440.085 191.104.140 LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga 8.971.080 7.856.272 Utang pajak 1.191.649 2.644.727 Uang muka penjualan 337.629 243.920 Utang lain-lain Pihak ketiga 805.778 269.566 Beban yang masih harus dibayar 151.409 124.834 Hutang jangka panjang - bagian yang jatuh tempo dalam setahun Utang sewa pembiayaan 58.892 205.611 Utang bank 12.000.000 6.488.592 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 23.516.436 17.833.522 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam setahun Utang sewa pembiayaan 167.104 200.296 Utang bank 32.500.000 40.000.000 Provisi atas imbalan kerja karyawan 800.800 526.521 Cadangan pensiun direksi dan komisaris 754.451 788.577 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 34.222.355 41.515.394 JUMLAH LIABILITAS 57.738.790 59.348.916 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp25 per 31 Desember 2019 dan 2018 Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.227.082.500 saham 10.964.473 10.964.473 Tambahan modal disetor 23.215.570 23.215.570 Selisih ekuitas dari setoran entitas anak 5.552.967 5.552.967 Selisih penjabaran laporan keuangan (33.939 ) (33.939 ) Keuntungan (kerugian) pengukuran imbalan pasti setelah aset pajak tangguhan 916.429 998.357 Saldo Laba Telah ditentukan penggunaannya 4.049 4.049 Belum ditentukan penggunaanya 60.543.702 51.104.597 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 101.163.251 91.806.074 Kepentingan Non Pengendali 21.538.044 39.949.150 JUMLAH EKUITAS 122.701.295 131.755.224 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 180.440.085 191.104.140 PENDAPATAN 122.131.956 118.108.044 BEBAN POKOK PENDAPATAN (105.032.586 ) (97.600.789 ) LABA BRUTO 17.099.370 20.507.254 Laba (rugi) penjualan aset tetap 29.550 (3.542) Laba (rugi) selisih kurs 1.034.045 28.696 Beban umum dan administrasi (14.251.151 ) (14.282.428 ) Beban bank loan refinancing (373.610 ) (228.753 ) Beban bunga (2.079.304 ) (5.518.401 ) Beban administrasi bank (883.211 ) (846.675 ) Pendapatan (Beban) Lainnya 8.472.620 15.412.334 LABA SEBELUM PAJAK 9.048.309 15.068.486 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini (2.500.873 ) (3.002.868 ) Pajak Tangguhan (210.034 ) 368.259 Jumlah beban pajak (2.710.907 ) (2.634.608 ) LABA TAHUN BERJALAN 6.337.402 12.433.878 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (226.884 ) 192.743 Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 68.699 (48.823) (158.185 ) 143.919 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 6.179.217 12.577.797 Laba tahun berjalan yang dapat diatibusikan kepada: Pemilik entitas induk 5.706.456 11.431.532 Kepentingan non pengendali 630.947 1.002.346 6.337.402 12.433.878 Laba komprehensif tahun berjalan diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 5.564.605 11.547.186 Kepentingan non pengendali 614.613 1.030.611 6.179.217 12.577.797 LABA PER SAHAM YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (DASAR) 0,0013 0,0028 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 121.126.769 127.698.196 Pembayaran kas untuk pemasok dan Operasional (111.265.371) (106.095.529) Kas diperoleh dari aktivitas operasi 9.861.398 21.602.667 Pembayaran bunga (2.079.304) (5.518.400) Pembayaran pajak (4.995.941) (5.166.664) Pembayaran dari operasional lainnya bersih 1.974.213 (254.568) Kas bersih yang diperoleh (digunakan untuk) aktivitas operasi 4.760.366 10.663.035 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap (9.862.675) (868.118) Pelepasan aset tetap 91.755 72.811 Penambahan investasi (12.900.000) (2.310.000) Pelepasan (penambahan) aset lain-lain (1.413.812) (2.387.805) Kas bersih diperoleh (digunakan untuk) aktivitas investasi (24.084.732) (5.493.112) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan modal - 2.346.267 Utang piutang pihak berelasi 23.478.988 (48.038.953) Penerimaan dividen 1.371.640 - Pembayaran dividen (2.359.526) (3.272.191) Pembayaran margin deposit 800.145 512.089 Pembayaran utang bank (54.794.625) (7.867.564) Penerimaan utang bank 52.806.033 40.000.000 Pembayaran utang sewa pembiayaan (179.912) (113.091) Kas bersih yang diperoleh (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 21.122.742 (16.433.442) KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.798.377 (11.263.519) KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 20.036.856 12.851.169 PENAMBAHAN ENTITAS ANAK - 18.449.206 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 21.835.233 20.036.856

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Oleh Imam Suhartadi

    JAKARTA – Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pam-bagio menilai, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan di Jakarta masih belum maksimal. Bahkan, Agus hanya memberikan nilai enam untuk kebijakan tersebut.

    11 COSMOPOLITANJUMAT 24 APRIL 2020

    BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal

    Tambah Lokasi TestPetugas mendata penumpang mobil yang akan menjalani test saat drive thru rapid test Covid-19 yang digelar Siloam Hospitals Group dan Lippo Malls Indonesia di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Siloam Hospitals Group dan Lippo Malls Indone-sia menambah layanan drive thru rapid test Covid-19 di tiga lokasi baru yaitu area Pluit Permai (Jakarta Utara), Senayan (Jakarta Selatan) dan Lippo Village Tangerang.

    M e n u r u t A g u s , p e n e r a p a n PSBB tidak maksimal karena tidak didukung oleh sanksi tegas, sehingga masyarakat tidak menaatinya.

    “PSBB tanpa sanksi susah, kemu-dian regulasi yang dibuat tidak  in line jadi banyak pengecualian-pengec-ualian. Itulah seperti PSBB di Jakarta dan diikuti Bodetabek sehingga pasar masih ramai. Sedangkan di Vietnam, penerapan PSBB diawasi dengan keras,” kata Agus pada diskusi daring bertema “Bansos Covid-19 bagi Yang Berhak” yang dipandu oleh Direk-tur Pemberitaan Beritasatu Media Holdings, Primus Dorimulu, Kamis (23/4/2020).

    Agus menegaskan, Pemprov DKI dan daerah lainnya yang menerapkan pemberlakuan PSBB, harus diperte-gas aturannya dengan pengenaan sanksi denda. Menurutnya, langkah itu akan jauh lebih efektif dibanding-kan imbauan semata.

    “Orang tidak usah diimbau, tapi harus detail datanya lengkap, ada petugasnya yang mengawasi, tidak bisa dilepas. Orang Indonesia kalau dilepas yah, suka-suka dia. Diatur saja dia melawan apalagi tidak diatur,” ucapnya.

    Agus menilai, penerapan PSBB memang lebih baik bila diband-

    ingkan social distancing diantara cara pencegahan penyebaran virus corona.

    Sebab, social distancing menurutnya lemah sanksinya dan pengawasannya juga bias. Namun, PSBB kembali dite-kankan Agus juga belum efektif karena sanksi yang belum jelas dan masih pa-kai ketentuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan (UU 6/2018).

    “Tanpa sanksi susah, regulasi yang dibuat juga tidak inline ban-yak penegecualian. Jadilah PSBB yang Jakarta dan Bodetabek pasar masih ramai. Dari sanksi ini yang penting orang tidak berkumpul, tidak menjadi zona merah, orang bisa beraktivitas seperlunya, makan ditanggung pemerintah. Yang saya bilang tadi pemerintah jangan pelit,” pungkasnya.

    Sementara itu, Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Imam B Prasodjo men-gatakan, untuk mencegah penyebaran Covid-19, maka antisipasi penularan harusnya dimulai oleh masyarakat paling bawah yakni RT/RW atau komunitas-komunitas.

    Menurut Imam, hal baik ini di-lakukan oleh sebuah komunitas, biasanya akan ditiru oleh komunitas lain sehingga dapat mendorong kekua-

    tan dari komunitas yakni RT/RW, kecamatan, kabupaten, dan terakhir provinsi.

    “Muncul kekuatan dari bawah, mereka (komunitas,red) memiliki kesadaran harus mempertahankan daerah agar bersih dari kemungkinan orang menulari kampung. Dengan begitu, tanggung jawab bukan hanya pemerintah tetapi masyarakat paling bawah,” ujarnya.

    Perlu PendataanPada kesempatan yang sama, men-

    yangkut bantuan sosial (bansos), Agus mengimbau agar Pemerintah Daerah perlu aktif melakukan penda-taan. Pasalnya, data yang ada sekarang bukanlah real time.

    Padahal, di zaman serba teknolgi informasi (IT) big data merupakan hal yang utama dan harus terus di-lakukan pembaharuan, sehingga bila ada bencana maka pemerintah dapat dengan mudahnya mengetahui berapa bantuan yang harus disalurkan.

    “Saya agak kaget dua hari yang lalu saat komunikasi dengan Dirjen Dukcapil, saya tadinya berpikir kalau NIK itu adalah angka single indentity number yang memuat disitu tentu real time, ternyata itu tidak,” katanya.

    Sementara itu, dalam kondisi daru-rat seperti pandemi Covid-19 ini, yang penting menurutnya jangan sampai ada orang yang meninggal karena kelaparan.

    “Kalau ada yang dapat (bansos) double, triple berikan saja. Kalau ada yang nakal tahan saja dan dikasih tanda, setelah itu (Covid-19 selesai) kita hukum ramai-ramai saja, ka-rena kalau sekarang urus korupsi itu capai, orang harus makan,” ujar Agus. (b1)

    JAKARTA – Ikatan Nasional Kon-sultan Indonesia (Inkindo) meminta supaya proses terkait dengan proyek ibu kota negara harus transparan dan mengacu pada aturan.

    Pasalnya, kesimpangsiuran kelan-jutan proyek ibu kota negara sempat menghangat di tengah pandemi Covid-19.

    Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Peter Frans mengatakan bahwa pemindahan ibu kota negara (IKN) merupakan keputusan politik dari Presiden Joko Widodo yang se-harusnya secara kompak didukung oleh para menteri sebagai pembantu Presiden.

    "[Yang terjadi] tidak ada koordi-nasi soal IKN, harus disinkronkan. Ini keputusan politik dari Presiden jangan ada beda pendapat di menter-inya," ujarnya dalam diskusi secara daring yang diadakan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) pada

    Kamis (23/4).Menurutnya, ada yang aneh secara

    aturan karena di satu sisi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak mengalokasikan ang-gran terkait IKN dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Ang-garan 2020.

    Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappe-nas) atau Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional justru telah melakukan kegiatan studi kelayakan dan masterplan.

    "Kita belum punya regulasi yang kuat untuk IKN, tapi aneh ada kemen-terian yang menginisiasi anggaran untuk IKN. Menurut saya, ini tidak benar, tidak bagus karena apa yang harus dihasilkan harus transparan," kata Peter.

    Inkindo juga menyayangkan penun-jukan secara langsung yang dilakukan Bappenas tanpa proses lelang dan tender yang sewajarnya dilakukan

    selama ini.Dia menambahkan bahwa memang

    terdapat dua rumpun aturan yaitu konstruksi dan nonkonstruksi, tetapi proses IKN seharusnya bisa lebih terbuka.

    "Inkindo sebenarnya sudah mengi-rim surat ke Bappenas untuk menolak dengan keras penunjukan langsung yang dilakukan Bappenas terhadap masterplan yang diumumkan karena mencederai landasan, ada pekerjaan dengan nilai bombastis, tetapi dilaku-kan menunjuk perusahaan harusnya lelang," jelasnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Dapil Kaltim Hetifah Sjaifudian mengatakan bahwa proses yang ber-langsung di DPR juga saat ini stagnan karena kondisi pandemi Covid-19.

    Dari panitia khusus yang ada pun belum satu suara soal hasil kajian pemerintah tentang IKN ini, padahal alokasi anggaran bisa dilakukan jika sudah ada aturannya. (is)

    TANGERANG SELATAN – Kemen-terian Sosial menambah jumlah pener-ima bantuan sosial program sembako sebanyak 4,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai upaya per-lindungan terhadap dampak wabah covid 19.

    Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan bantuan ini diluar ban-tuan sembako dari presiden Joko Wi-dodo yang telah diluncurkan kemarin didepan Istana.

    "Penambahan 4,8 juta KPM ini me rupakan perluasan program sem-bako yang dulu dikenal dengan nama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," kata Mensos saat menyerahkan kartu keluarga sejahtera (KKS) di tangerang selatan (tangsel), hari ini.

    Mensos menambahkan dengan adanya penambahan sebanyak 4,8 juta maka jumlah penerima program sembako menjadi 20 juta KPM di seluruh Indonesia pada tahun 2020.

    "Sebelumnya jumlah penerima program sembako sebanyak 15,2 juta KPM. Sekarang menjadi 20 juta KPM," tambah mantan Ketua IMI dua periode ini.

    Kemensos mencatat adanya penam-bahan jumlah KPM di kota Tangerang Selatan sebanyak 5.965 menjadi 19.249 dari 13.284 KPM.

    Untuk propinsi Banten jumlah pen-erima program sembako meningkat sebanyak 84.563 KPM dari 470.729 menjadi 556.292 KPM. Program Sem-bako atau BPNT ini berbeda dengan bantuan sembako presiden.

    "Bantuan sembako target kita 9 juta seluruh Indonesia," tegas Mensos.

    Seker taris Dirjen Penanganan Fakir Miskin Nurul Farijati menje-laskan KPM perlusasan program sembako akan mendapatkan ban-tuan setiap bulan 200.000 hingga Desember.

    "Mereka yang mendapatkan per-

    luasan ini sudah masuk basis data terpadu kemensos," jelas Nurul.

    Nurul menambahkan program sembako ini berbeda dengan bantuan sembako presiden senilai 600.000 rupiah selama 3 bulan.

    "Kalau yang bantuan sembako Pres-iden itu sebulan cair 2 kali dengan nilai 300.000 yang diwujudkan dalam ben-tuk sembako dengan rincian antara lain beras, minyak goreng, sarden, kornet, sambal, kecap, mie instan, susu UHT, teh, dan sabun mandi," kata Nurul.

    Dikelurahan sawah sebanyak 198 keluarga penerima manfaat baru ter-masuk bapak Kentol 78 tahun yang baru pertama mendapatkan bantuan program sembako.

    "Saya senang dengan bantuan yang diberikan kemensos karena baru pertama kali," ujarnya. Kentol sendiri berprofresi sebagai buruh bangunan. (is)

    JAKARTA – Polda Metro Jaya kem-bali memperpanjang masa peniadaan kebijakan pembatasan ganjil genap di wilayah DKI Jakarta hingga 22 Mei 2020.

    Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan perpanjan-gan peniadaan ganjil-genap (gage)itu disesuaikan dengan kebijakan pem-batasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterbitkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    "Sistem pembatasan kendaraan ber motor dengan ganjil genap atau gage yang semula ditiadakan sampai dengan 23 April 2020, diinformasikan bahwa diperpanjang dan gage tetap ditiadakan sampai dengan tanggal 22 Mei 2020, mengikuti masa PSBB, dan akan dilakukan evaluasi kembali," kata Fahri di Jakarta, Kamis (23/4).

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara resmi mem-perpanjang pemberlakuan PSBB se-lama 28 hari guna mengatasi pandemi wabah virus corona (Covid-19).

    "Kami memutuskan untuk memper-

    panjang pelaksanaan PSBB, diperpan-jang 28 hari. Periode kedua dimulai 24 April hingga 22 Mei 2020," kata Anies sebelumnya.

    Kenaikan Volume Kendaraan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro

    Jaya mencatat kenaikan volume ken-da raan keluar dari Jakarta melalui Pintu Tol Cikampek Utama jelang pem berlakuan kebijakan larangan mu dik pada 25 April 2020.

    "Pada tanggal 22 April 2020 , ber-dasarkan perhitungan di gerbang Tol Cikampek Utama terjadi kenaikan volume arus kendaraan sebanyak 27 persen," kata Direktur Lalu Lintas Pol-da Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfir-masi, di Jakarta, Kamis (23/4).

    Sambodo menyebut kenaikan vol-ume kendaraan tersebut cukup signifi-kan karena secara nominal 27 persen kenaikan tersebut terhitung sebanyak 7.044 kendaraan.

    "Kenaikan volume kendaraan dari 18.753 pada tanggal 21 April 2020 menjadi 25.797 pada tanggal 22 April," paparnya.

    Seperti diketahui, Polda Metro Ja-ya akan melakukan penyekatan jalur keluar dan masuk Jakarta terkait ke bijakan pelarangan mudik yang di-terbitkan pemerintah.

    Ia mengatakan penyekatan itu akan dilaksanakan secara terpadu dalam Operasi Ketupat Jaya 2020.

    "Pelarangan mudik ini dilakukan dengan melakukan penyekatan dan pemeriksaan terhadap kendaraan-kendaraan yang melintasi poin cek yang pada Operasi Ketupat ini di-namakan Pospam," kata Sambodo sebelumnya.

    Dia menegaskan larangan mudik hanya berlaku bagi kendaraan yang angkutan penumpang baik umum maupun pribadi. Sedangkan kend-araan angkutan barang tidak dikena-kan pembatasan apa pun.

    "Larangan mudik ini hanya berlaku untuk kendaraan angkutan penump-ang baik umum maupun pribadi ter-masuk roda dua," tuturnya.

    Sambodo mengatakan Operasi Ketupat Jaya 2020 akan dimulai pada Jumat pukul 00.00 WIB dan berakhir pada H+7. (b1/ant)

    Catatan :1) Informasi keuangan diatas diambil dari laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam & Rasidi. 2) Kurs tukar mata uang asing untuk 1 USD per tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 13.901.

    Jakarta, 24 April 2020PT. RUKUN RAHARJA Tbk

    SE&ODireksi

    UKURAN : 8 kolom x 170 mmMEDIA : Investor Daily TERBIT : 24 April 2020FILE : D15

    PT. RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK

    Kantor : Office Park Thamrin Residences Blok A01 - 05 Jl. Thamrin Boulevard - Kebon Melati - Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220

    ASET LIABILITAS DAN EKUITAS

    LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2019 (DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)

    (Dinyatakan dalam Dolar AS)

    31 Desember 2019

    31 Desember 2019 31 Desember 2019 31 Desember 2019

    31 Desember 2018

    31 Desember 2018 31 Desember 2018 31 Desember 2018

    LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

    UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019 (DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)(Dinyatakan dalam Dolar AS)

    LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019 (DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)

    (Dinyatakan dalam Dolar AS)

    ASET LANCARKas dan setara kas 21.835.233 20.036.856Piutang usaha Pihak berelasi 41.787 515.998 Pihak ketiga 15.355.579 13.782.474Piutang lain-lain Pihak berelasi 18.591.176 19.467.032 Pihak ketiga 7.778.563 5.377.557Persediaan 158.894 148.194Pajak dibayar dimuka 3.338.432 2.294.946Biaya dibayar dimuka 3.689.648 5.245.705

    Jumlah Aset Lancar 70.789.312 66.868.761

    ASET TIDAK LANCARAset pajak tangguhan 1.126.046 1.267.380Piutang Pihak Berelasi - 22.603.132Penyertaan 11.341.834 5.986.767Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset sebesar USD51.701.146 dan USD41.828(2019) serta USD45.553.557 dan USD41.828 (2018) 57.798.834 55.180.514Aset lain-lain 7.172.369 6.088.310Aset pengampunan pajak 23.023 24.520Hak Kontraktual Proyek 10.753.039 11.649.126Goodwill 21.435.629 21.435.629

    Jumlah Aset Tidak Lancar 109.650.774 124.235.379

    JUMLAH ASET 180.440.085 191.104.140

    LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang usaha Pihak ketiga 8.971.080 7.856.272Utang pajak 1.191.649 2.644.727Uang muka penjualan 337.629 243.920Utang lain-lain Pihak ketiga 805.778 269.566Beban yang masih harus dibayar 151.409 124.834Hutang jangka panjang - bagian yang jatuh tempo dalam setahun Utang sewa pembiayaan 58.892 205.611 Utang bank 12.000.000 6.488.592Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 23.516.436 17.833.522

    LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam setahun Utang sewa pembiayaan 167.104 200.296 Utang bank 32.500.000 40.000.000Provisi atas imbalan kerja karyawan 800.800 526.521Cadangan pensiun direksi dan komisaris 754.451 788.577Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 34.222.355 41.515.394

    JUMLAH LIABILITAS 57.738.790 59.348.916

    EKUITASEkuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas indukModal saham - nilai nominal Rp25 per 31 Desember 2019 dan 2018 Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.227.082.500 saham 10.964.473 10.964.473Tambahan modal disetor 23.215.570 23.215.570Selisih ekuitas dari setoran entitas anak 5.552.967 5.552.967Selisih penjabaran laporan keuangan (33.939 ) (33.939 )Keuntungan (kerugian) pengukuran imbalan pasti setelah aset pajak tangguhan 916.429 998.357Saldo Laba Telah ditentukan penggunaannya 4.049 4.049 Belum ditentukan penggunaanya 60.543.702 51.104.597Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 101.163.251 91.806.074

    Kepentingan Non Pengendali 21.538.044 39.949.150

    JUMLAH EKUITAS 122.701.295 131.755.224

    JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 180.440.085 191.104.140

    PENDAPATAN 122.131.956 118.108.044BEBAN POKOK PENDAPATAN (105.032.586 ) (97.600.789 )LABA BRUTO 17.099.370 20.507.254

    Laba (rugi) penjualan aset tetap 29.550 (3.542)Laba (rugi) selisih kurs 1.034.045 28.696Beban umum dan administrasi (14.251.151 ) (14.282.428 )Beban bank loan refinancing (373.610 ) (228.753 )Beban bunga (2.079.304 ) (5.518.401 )Beban administrasi bank (883.211 ) (846.675 )Pendapatan (Beban) Lainnya 8.472.620 15.412.334LABA SEBELUM PAJAK 9.048.309 15.068.486

    MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILANPajak Kini (2.500.873 ) (3.002.868 )Pajak Tangguhan (210.034 ) 368.259Jumlah beban pajak (2.710.907 ) (2.634.608 )LABA TAHUN BERJALAN 6.337.402 12.433.878

    PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINPengukuran kembali atas program imbalan pasti (226.884 ) 192.743Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akandireklasifikasikelabarugi 68.699 (48.823) (158.185 ) 143.919

    JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 6.179.217 12.577.797

    Laba tahun berjalan yang dapat diatibusikan kepada: Pemilik entitas induk 5.706.456 11.431.532 Kepentingan non pengendali 630.947 1.002.346 6.337.402 12.433.878Laba komprehensif tahun berjalan diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 5.564.605 11.547.186 Kepentingan non pengendali 614.613 1.030.611 6.179.217 12.577.797LABA PER SAHAM YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (DASAR) 0,0013 0,0028

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 121.126.769 127.698.196Pembayaran kas untuk pemasok dan Operasional (111.265.371 ) (106.095.529 )Kas diperoleh dari aktivitas operasi 9.861.398 21.602.667Pembayaran bunga (2.079.304 ) (5.518.400 )Pembayaran pajak (4.995.941 ) (5.166.664 )Pembayaran dari operasional lainnya bersih 1.974.213 (254.568 )Kas bersih yang diperoleh (digunakan untuk) aktivitas operasi 4.760.366 10.663.035

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPerolehan aset tetap (9.862.675 ) (868.118)Pelepasan aset tetap 91.755 72.811Penambahan investasi (12.900.000 ) (2.310.000 )Pelepasan (penambahan) aset lain-lain (1.413.812 ) (2.387.805 )Kas bersih diperoleh (digunakan untuk) aktivitas investasi (24.084.732 ) (5.493.112 )

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenambahan modal - 2.346.267Utang piutang pihak berelasi 23.478.988 (48.038.953 )Penerimaan dividen 1.371.640 -Pembayaran dividen (2.359.526 ) (3.272.191 )Pembayaran margin deposit 800.145 512.089Pembayaran utang bank (54.794.625 ) (7.867.564 )Penerimaan utang bank 52.806.033 40.000.000Pembayaran utang sewa pembiayaan (179.912 ) (113.091 )Kas bersih yang diperoleh (digunakan untuk)aktivitas pendanaan 21.122.742 (16.433.442 )

    KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.798.377 (11.263.519 )

    KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 20.036.856 12.851.169

    PENAMBAHAN ENTITAS ANAK - 18.449.206

    KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 21.835.233 20.036.856